Delayota Science Club (DSC)
Januari 2011
Keistimewaan Atom Karbon
Mempunyai empat elektronvalensi
Membentuk ikatan dengan atom sejenis
Ikatan kovalen tunggal
Ikatan kovalen rangkap dua
Ikatan kovalen rangkap tiga
Mampu membentuk rantai yang panjang
Senyawa Karbon
Alifatik (rantai terbuka)
Alisiklik (melingkar)
Aromatik (cincin benzena)
Isomeri
Senyawa-senyawa dengan rumus molekul sama
namun rumus struktur berbeda.
ISOMER ISOMER RUANG ISOMER STRUKTUR ISOMER KERANGKA ISOMER POSISI ISOMER FUNGSI ISOMER GEOMETRIS ISOMER OPTIS
Amati tabel berikut!
Sifat Etana C2H6 Etanol C2H5OH Metanol CH3OH Wujud pada suhu kamar Titik didih Kelarutan dengan air Dicampur dengan Natrium Gas -89°C Tidak larut Tidak bereaksi Cair 78 °C Larut sempurna Bereaksi Cair 65 °C Larut sempurna BereaksiGugus Fungsi Senyawa Karbon
Merupakan atom atau kumpulan atom yang
paling menentukan sifat suatu senyawa karbon.
Polimer dan Monomer
Pada umumnya
molekul-molekul dalam
tubuh organisme
merupakan polimer,
misalnya:
Karbohidrat Protein Asam nukleat
Ada juga yang bukan
polimer:
Lemak
Karbohidrat (sakarida)
Merupakan biomolekulyang paling banyak ditemukan di alam.
Terdiri dari unsur C, H, dan O.
Berdasarkan
kompleksitas struktur, dapat dibagi menjadi 3 golongan:
Monosakarida
Oligosakarida
Fungsi
Didalam organisme memiliki berbagai peranan:
Simpanan energi, bahan bakar dan senyawa antara metabolisme
Pati, glikogen dgn cepat dpt diubah mjd glukosa
Bagian dari kerangka struktural pembentuk RNA dan DNA gula ribosa dan deoksiribosa
Elemen struktural pd dinding sel tanaman, bakteri dan eksoskleleton Arthropoda polisakarida
Identitas sel berikatan dgn protein atau lipid dan berfungsi dlm proses pengenalan antar sel (cell-cell recognition) oligosakarida
Monosakarida
Gula paling sederhana
Rumus molekul (CH
2O)
n
Terdapat dalam 2 bentuk
Aldosa gugus aldehida
Ketosa gugus keton
Monosakarida plg sederhana mempunyai jumlah
karbon 3
gliseraldehid dan dihidroksiaseton
Monosakarida yang paling umum adalah heksosa
Beberapa Monosakarida Penting
Glukosa:
Terdapat di dlm
darah, sumber
ATP dalam
respirasi seluler
Tersimpan dlm
btk polimer: pati
dan glikogen
Struktural :
selulosa
Galaktosa:
Dikenal sebagai
gula dalam
susu dan
yoghurt sebagai
bagian dari
laktosa
Terdapat dalam
polimer sebagai
agar
Fruktosa :
Gula dalam
madu dan
buah-buahan
Juga berasal
dari hasil
hidrolisis
sukrosa
Disakarida
Disakarida terbentuk melalui ikatan glikosida antara dua molekul monosakarida.
Ikatan glikosida terbentuk dari eliminasi air antara gugus hidroksil dari suatu monosakarida berbentuk siklis
Beberapa Disakarida Penting
Maltosa :
hasil hidrolisis pati t.d 2 glukosa yg terikat dgn ikatan α 1-4 Hidrolisis maltase Sukrosa : Dikenal sebagai gula meja
diperoleh dari tebu dan beet t.d. glukosa dan fruktosa yang terikat dgn cara C1α glu - C2 β fru Hidrolisis sukrase / invertase Laktosa : Dikenal sebagai gula susu t.d galaktosa dan glukosa yg terikat dgn cara C1 β gal – C4 glu Hidrolisis laktase / β galaktosidase
Polisakarida
Merupakan polimer unit monosakarida
Unit monomer dapat berupa:
homopolisakarida (satu jenis monomer)
heteropolisakarida (dua jenis monomer)
Polisakarida Glikogen Selulosa Khitin Amilopektin Amilosa Monomer D-Glukosa D-Glukosa N-Asetil-D-Glukosamin D-Glukosa D-Glukosa Ikatan α 16 bercabang β14 β14 α 16 bercabang α 1 4
Pati
Merupakan polimer glukosa
Terdiri dari 2 macam polisakarida
• Amilosa
tidak bercabang
• Amilopektin
banyak cabang
C 1-6
setiap 10-30 residu
Hidrolisis
amilase (endoglikosidase)
Tidak larut dalam air, sehingga byk digunakan sbg
bentuk simpanan karbohidrat pd tanaman.
Sellulosa
Struktural karbohidrat utama pada tumbuhan
berkayu dan berserat
Polimer D-glukosa linear dengan iktn β1
4
Dengan iktn tersebut menyebabkan mempy
karakter yg sangat berbeda dgn amilosa
Bentuk spt fiber / serat lurus dan memanjang
Setiap residu glukosa membtk pita yang antara
satu dgn yg lain saling berputar 180
°
Kitin
Merupakan polimer N-asetil β – D
glukosamin
Terhubung dengan ikatan
β 1
4 ,
sehingga
memiliki struktur yg mirip dengan selulosa
kecuali pada gugus OH atom C 2 diganti
dengan gugus amino yg terasilasi
Terdistribusi luas di banyak organisme
terutama menyusun eksoskeleton beberapa
moluska dan artropoda
Pengujian Keberadaan Karbohidrat
Uji Molisch uji umum untuk karbohidrat,menggunakan larutan alfanaftol dan asam sulfat pekat.
Uji Lugol Larutan I2 dalam KI, menguji adanya polisakarida.
Uji Tollens menggunakan larutan perak nitrat (AgNO3) menguji adanya gula pereduksi.
Uji Benedict / Fehling menggunakan larutan fehling A (CuSO4) dan larutan fehling B (NaOH dan
kalium-natrium tartrat/garam rochelle) lalu dipanaskan, menguji adanya gula pereduksi.
Protein
Molekul yg sangat vital untuk organisme, terdapat di semua sel hidup.
Tersusun oleh 20 macam asam amino standar.
Struktur dan fungsi ditentukan oleh kombinasi, jumlah, dan urutan asam amino.
Sifat fisik dan kimiawi dipengaruhi oleh asam amino penyusunnya.
Asam Amino
merupakan unit penyusun protein
Struktur:
satu atom C sentral yang mengikat secara kovalent:
gugus amino,
gugus karboksil,
satu atom H dan
rantai samping (gugus R) yang berbeda-beda untuk tiap asam amino.
Gugus R yang berbeda-beda tersebut menentukan struktur, ukuran, muatan listrik, dan sifat kelarutan dalam air.
Asam amino
Klasifikasi Asam amino
Diklasifikasikan berdasar gugus R (rantai samping)
Biasanya sifat-sifat seperti: hidrofobik/hidrofilik,
polar/non polar, ada/tidaknya gugus terionisasi
AROMATIK POLAR ACIDIC (-) BASIC (+) NON POLAR
Asam amino standar
Asam amino yang menyusunprotein organisme ada 20
macam disebut sebagai asam amino standar
Diketahui asam amino ke 21 disebut selenosistein (jarang ditemukan) Terdapat di
beberapa enzim seperti gluthatione peroxidase
Selenenosistein mempy kode genetik: UGA biasa utk stop kodon tjd pd mRNA dgn
Ionisasi Asam Amino
Di dalam larutan dgn pH fisiologis (mendekati
netral)
asam amino dgn gugus amino dan
gugus karboksil
terionisasi
Sifat Asam dan Basa Asam Amino
Donor proton (Asam Bronsted-Lowry) Akseptor proton (Basa Bronsted-Lowry)
Asam amino dapat membentuk
zwitter ion
yang
bersifat asam maupun basa, sehingga asam
Struktur Protein
Pembentukan Ikatan Peptida (struktur primer)
Struktur Protein …. (lanjutan)
Struktur primer: rangkaian asam amino dalam
satu rantai polipeptida.
Struktur sekunder: bentuk rantai polipeptida
karena adanya gaya-gaya non-kovalen antar
asam amino
Struktur tersier: gulungan/lipatan spiral rantai
polipeptida dalam ruang dimensi tiga.
Struktur kuarterner: adanya aksi antara dua
molekul protein atau lebih.
Denaturasi Protein
Denaturasi adalah rusaknya struktur sekunder, tersier, dan kuarter protein karena panas atau pH yang tidak sesuai (terlalu asam/terlalu basa).
Pengujian Keberadaan Protein
Uji Biuret: menguji adanya ikatan peptida dengan larutan
NaOH dan larutan CuSO4 encer, memberikan warna biru jika hasilnya positif.
Uji Xantoproteat: menguji adanya asam amino dengan gugus
fenil (cincin benzena). Sampel dipanaskan dengan asam
nitrat pekat, bila hasilnya positif akan terbentuk warna kuning, lalu dititrasi dengan basa hingga diperoleh warna jingga.
Uji Belerang: sampel dipanaskan dengan larutan NaOH pekat (6 M) lalu diberi larutan timbel asetat (Pb(CH3COO)2). Bila
terbentuk endapan hitam (PbS), berarti sampel mengandung protein yang tersusun oleh asam amino dengan atom S.
Uji Millon: menguji keberadaan asam amino tirosin dengan menggunakan larutan HNO3 pekat, sehingga menggumpal dan berwarna putih, bila dipanaskan terjadi warna merah.
Lipid
Berbeda dengan karbohidrat
dan protein, lipid bukan
merupakan suatu polimer
Suatu molekul dikatagorikan
dalam lipid apabila:
mempunyai kelarutan yg rendah di
dalam air
larut dalam pelarut organik (eter,
kloroform)
Fungsi Lipid
Pembawa zat-zat makanan yang esensial,
termasuk asam-asam lemak dan vitamin
(A, D, E, dan K).
Sumber energi tetap (9,3 kkal/gram).
Pelindung alat-alat dalam tubuh.
Menjaga kestabilan suhu tubuh.
Klasifikasi Lipid
LEMAK (LIPID) Lemak sederhana Lemak campuran Lemak asli : lemak minyak: fosfolipid (lipid + fosfat) lipoprotein (lipid + protein)
: asam lemak sterol
Asam Lemak
Struktur umum asam lemak:
Kepala : hidrofilik
Ekor : hidrofobik
Sehingga asam lemak dikatakan mempunyai sifat amfipatik
Asam lemak yang sering ditemui di alam pada umumnya mempunyai jumlah karbon genap
Berdasar ada tidaknya ikatan rangkap, dapat digolongkan menjadi 2:
Asam lemak jenuh = tidak mempunyai ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya
Asam lemak tak jenuh = mempunyai ikatan rangkap pada rantai hidrokarbonnya
Triasilgliserol (TAG)
Merupakan senyawa yg terdiridari gliserol dan tiga asam
lemak yang dihubungkan oleh ikatan ester.
Asam lemak tsb bisa sama maupun berbeda.
Tidak terdapat sbg komponen membran tetapi terakumulasi di dalam jaringan adiposa
Ketika akan digunakan, ikatan ester dihirolisis dengan enzim lipase
Fosfolipid
In a phospholipid, two fatty acids and a phosphate group are attached to glycerol
The two fatty acid tails are hydrophobic, but the phosphate group and its attachments form a hydrophilic head
Kolesterol
Carbon skeleton is four joined carbon rings
Many functions in living things, including cell membranes
Raw material for other molecules, including hormones, bile salts (for digestion), cortisone and other anti-inflammatories