• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA SURABAYA LAPORAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA SURABAYA LAPORAN"

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA

INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN 2013

SURABAYA

2014

(2)
(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GRAFIK ... iv

IKHTISAR EKSEKUTIF ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. KEDUDUKAN,TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN ... 3

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA ... 6

A. RENCANA STRATEGIS ... 6

TUJUAN DAN SASARAN ... 7

B. PENETAPAN KINERJA ... 12

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 16

A. CAPAIAN TARGET KINERJA ... 22

B. AKUNTABILITAS KEUANGAN ... 126

BAB IV PENUTUP ... 151

A. SIMPULAN ... 151

Capaian Tujuan ... 151

Capaian Sasaran ... 151

Capaian Indikator Kinerja ... 152

Akuntabilitas Pendapatan Daerah ... 152

Akuntabilitas Belanja Daerah ... 153

B. SARAN ... 153 LAMPIRAN

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Capaian Kinerja Tahun 2013 ...xiii

Tabel II.1 Tujuan dan Sasaran Strategis ... 8

Tabel II.2 Penetapan Kinerja ... 12

Tabel III.1 Skala Ordinal ... 16

Tabel III.2 Keberhasilan Pencapaian Tujuan ... 17

Tabel III.3 Pencapaian Tujuan ... 17

Tabel III.4 Keberhasilan Pencapaian Sasaran ... 20

Tabel III.5 Pencapaian Sasaran ... 20

Tabel III.6 Keberhasilan Pencapaian Indikator Kinerja ... 22

Tabel III.7 Realisasi Dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2013 ... 22

Tabel III.8 Target Dan Realisasi Anggaran Pendapatan Daerah Tahun 2013 ... 127

Tabel III.9 Target dan Realisasi Pajak Daerah Tahun 2013 ... 129

Tabel III.10 Perbandingan Realisasi dan Target Retribusi Daerah Tahun 2013 ... 129

Tabel III.11 Target dan Realisasi Bagian Laba atas Penyertaan Modal/Investasi Pihak Ketiga Daerah Tahun 2013 ... 131

Tabel III.12 Penerimaan Dari Lain-lain PAD Yang Sah Tahun 2013 ... 133

Tabel III.13 Target dan Realisasi Dana Perimbangan Tahun 2013 ... 134

Tabel III.14 Target Dan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun 2013 ... 135

Tabel III.15 Pendapatan Daerah Tahun 2013 Menurut Satuan Kerja Perangkat Daerah ... 136

Tabel III.16 Target Dan Realisasi Anggaran Belanja Daerah Tahun 2013 ... 141

Tabel III.17 Realisasi Anggaran Per Sasaran Strategis Tahun 2013 ... 141

Tabel III.18 Anggaran Per Sasaran Strategis dan Program Tahun 2013 ... 143

Tabel III.19 Target Dan Realisasi Belanja Daerah Menurut Organisasi Tahun 2013 ... 147

(5)

DAFTAR GRAFIK

Grafik III.1 Capaian Tujuan ... 19 Grafik III.2 Pencapaian Sasaran ... 21 Grafik III.3 Capaian Indikator Meningkatnya Kualitas Pemuda/Kelompok Pemuda

Dalam Pengembangan Usaha Mandiri Tahun 2011, 2012, Dan 2013 29 Grafik III.4 Capaian Indikator Meningkatnya Atlit/Organisasi Olahraga yang

Berprestasi Tahun 2011, 2012, Dan 2013 ... 30 Grafik III.5 Capaian Indikator Persentase Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan

Anak yang Dilaporkan dan Ditangani Tahun 2011, 2012, Dan 2013 ... 31 Grafik III.6 Capaian Indikator Peningkatan Jumlah Lembaga Peduli terhadap

Perempuan dan Anak Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 32 Grafik III.7 Capaian Indikator Persentase Penanganan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 34 Grafik III.8 Capaian Indikator Persentase PSKS yang Berpartisipasi Dalam

Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 35 Grafik III.9 Capaian Indikator Angka Partisipasi Murni Tahun 2011, 2012, dan

2013 ... 36 Grafik III.10 Capaian Target Indikator Angka Kelulusan Tahun 2011, 2012, dan 2013

... 37 Grafik III.11 Capaian Target Indikator Angka Melek Huruf Tahun 2011, 2012, dan

2013 ... 40 Grafik III.12 Capaian Indikator Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga

Kesehatan (Tolinakes) yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 41 Grafik III.13 Capaian Indikator Balita Gizi Buruk Mendapat PerawatanTahun 2011,

2012, dan 2013 ... 42 Grafik III.14 Capaian Indikator Jumlah Puskesmas Induk yang Menjadi Puskesmas

(6)

Grafik III.15 Capaian Target Indikator Jumlah Puskesmas Pembantu yang

Meningkat Menjadi Puskesmas Induk Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 46 Grafik III.16 Capaian Indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat

Miskin Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 48 Grafik III.17 Capaian Indikator Cakupan Kelurahan Mengalami KLB yang Ditangani

< 24 Jam Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 49 Grafik III.18 Capaian Indikator Persentase Peserta KB Aktif Tahun 2011, 2012, dan

2013 ... 51 Grafik III.19 Capaian Indikator Jumlah Kasus Pelanggaran Disiplin Aparatur Tahun

2011, 2012, dan 2013 ... 53 Grafik III.20 Capaian Indikator Persentase Rancangan Produk Hukum yang Dapat

Diselesaikan Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 54 Grafik III.21 Capaian Indikator Persentase Pemrosesan Produk Inti (Core Business) yang Memiliki Prosedur Tetap Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 55 Grafik III.22 Capain Indikator Persentase Keluhan yang Selesai Ditindaklanjuti

Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 56 Grafik III.23 Capaian Indikator Persentase Penduduk yang be-KTP Tahun 2011,

2012, dan 2013 ... 57 Grafik III.24 Capaian Indikator Cakupan Penerbitan Akte Kelahiran Tahun 2011,

2012, dan 2013 ... 58 Grafik III.25 Capaian Indikator Tingkat Penyelesaian Pelanggaran K3 (Ketertiban,

Ketentraman Dan Keindahan) Tahun 2011, 2012, Dan 2013 ... 60 Grafik III.26 Capaian Indikator IKM Pelayanan Perizinan Penunjang Investasi

Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 62 Grafik III.27 Capaian Indikator Persentase Antara Jumlah Layanan Publik Berbasis

TIK Dengan Jumlah Total Layanan Publik Tahun 2011, 2012, Dan 2013 ... 63 Grafik III.28 Capaian Indikator Persentase Antara Jumlah Pengguna Layanan

Publik Berbasis Web Dengan Jumlah Total Pengguna Layanan Publik Berbasis TIK Tahun 2011, 2012, dan 2013... 64 Grafik III.29 Capaian Target PAD Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 67

(7)

Grafik III.30 Capaian Indikator Persentase Peningkatan Penerimaan Daerah

Lainnya Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 68 Grafik III.31 Capaian Target Indikator Jumlah Aset Pemerintah Kota yang

Bersertifikat Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 69 Grafik III.32 Capaian Target Indikator Persentase Penempatan Pencari Kerja Pada

Pasar Kerja Tahun 2011, 2012, Dan 2013 ... 71 Grafik III.33 Capaian Indikator Persentase Penyelesaian Sengketa

Pekerja-Pengusaha Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 72 Grafik III.34 Capaian Indikator Jumlah Kelompok Skala Mikro-Kecil yang Memiliki

Daya Saing Tahun 2011, 2012, dan 2013... 74 Grafik III.35 Capian Target Indikator Peningkatan Jumlah Koperasi Berkualitas

Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 75 Grafik III.36 Capaian Indikator Peningkatan Jumlah Kelembagaan Koperasi Baru

yang TerbentukTahun 2011, 2012, dan 2013 ... 76 Grafik III.37 Capaian Target Indikator Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 78 Grafik III.38 Capaian Target Indikator Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara

Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 79 Grafik III.39 Capaian Target Indikator Jumlah Sentra PKL yang Memiliki Daya

Saing Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 80 Grafik III.40 Capaian Indikator Persentase Ketepatan Waktu Penyusunan Dokumen Perencanaan Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 82 Grafik III.41 Capaian Indikator Jumlah Keluarga Miskin yang Melakukan Usaha

Ekonomi Produktif Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 84 Grafik III.42 Capaian Indikator Pola Pangan Harapan Tahun 2011, 2012, dan 2013

... 85 Grafik III.43 Capaian Target Indikator Terbentuknya Sentra Produk Pertanian

Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 86 Grafik III.44 Capaian Target Indikator Lama Jam Sibuk Tahun 2011, 2012, dan

2013 ... 88 Grafik III.45 Capaian Target Indikator Luas Wilayah Genangan Tahun 2011, 2012,

(8)

Grafik III.46 Capaian Indikator Rata-Rata Lama Terjadinya Genangan Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 91 Grafik III.47 Capaian Target Indikator Rata-Rata Tinggi Genangan Tahun 2011,

2012, dan 2013 ... 92 Grafik III.48 Capaian Target Indikator Peningkatan Cakupan Layanan Air Bersih .. 93 Grafik III.49 Capaian Indikator Jumlah MBR yang Mendapatkan Manfaat Rumah

Layak Huni (KK) Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 94 Grafik III.50 Capaian Indikator Luas Kawasan Kumuh yang Mendapat Peningkatan

Layanan Prasarana Permukiman Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 95 Grafik III.51 Capaian Indikator Rasio Kebutuhan Makam Terhadap Angka

Ketersediaan Makam Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 96 Grafik III.52 Capaian Indikator Pencapaian Waktu Tanggap Kurang dari 15 Menit

Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 98 Grafik III.53 Capaian Indikator Cakupan Pelayanan Wilayah Manajemen Kebakaran

Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 99 Grafik III.54 Capaian Indikator Rasio Panjang Jalan yang Sudah Mendapat

Penerangan Terhadap Seluruh Panjang Jalan Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 100 Grafik III.55 Capaian Indikator Kecepatan Rata-Rata Kendaraan di Jalan Arteri

Primer Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 101 Grafik III.56 Capaian Indikator Kecepatan Rata-Rata Kendaraan di Ruas Jalan

Arteri Sekunder Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 102 Grafik III.57 Capaian Target Indikator Headway Angkutan Umum (Mikrolet) Tahun

2011, 2012, dan 2013 ... 103 Grafik III.58 Capaian Indikator Headway Angkutan Umum Untuk Biskota Tahun

2011, 2012, dan 2013 ... 104 Grafik III.59 Capaian Target Indikator Persentase RTH yang Berfungsi Optimal

Terhadap Keseluruhan RTH yang Ada Tahun 2011, 2012, dan 2013 ... 106 Grafik III.60 Capaian Indikator Cakupan layanan Kebersihan Tahun 2011, 2012,

(9)

Grafik III.61 Capaian Indikator Kualitas Air Limbah Industri Tahun 2011, 2012, Dan 2013 ... 109 Grafik III.62 Capaian Indikator Kualitas Air Limbah Domestik Tahun 2011, 2012,

Dan 2013 ... 112 Grafik III.63 Capaian Indikator Kualitas Air Limbah RS Tahun 2011, 2012, 2013 114 Grafik III.64 Capaian Target Kinerja Peningkatan Kualitas Air Limbah Hotel Tahun

2011, 2012, Dan 2013 ... 117 Grafik III.65 Capaian Target Kinerja Peningkatan Kualitas Udara Tahun 2011, 2012, Dan 2013 ... 120 Grafik III.66 Capaian Indikator Proporsi Luas Area Yang Telah Terlayani Oleh

Rencana Tata Ruang Tahun 2011, 2012, Dan 2013 ... 124 Grafik III.67 Capaian Indikator Jumlah Kelompok Seni Yang Layak Ditampilkan

Dalam Even/Festival Seni Budaya Tahun 2011, 2012, Dan 2013 .... 125 Grafik III.68 Capaian Indikator Pengembangan Destinasi Wisata Tahun 2011,

(10)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kota Surabaya ini memberikan gambaran kinerja Pemerintah Kota Surabaya pada Tahun 2013 sebagaimana yang telah ditetapkan dengan dokumen Penetapan Kinerja Kota Surabaya pada Tahun 2013. Dalam mencapai kinerja dimaksud dilakukan guna mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2010-2015.

Pencapaian visi dan misi pada akhir tahun jabatan Walikota yaitu Tahun 2015 tergambar pada pencapaian visi dan misi 5 tahun sebelumnya dimulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Pada tahun 2013 ini disampaikan capaian kinerja yang telah ditetapkan dengan Penetapan Kinerja tahun 2013.

Capaian kinerja tahun 2013 dari 81 indikator kinerja sesuai Penetapan Kinerja Tahun 2013 adalah sebagai berikut :

a. 76 indikator kinerja atau 94% berhasil;

b. 1 indikator kinerja atau 1% cukup berhasil,

c. 1 indikator kinerja atau 1% kurang berhasil, yaitu Headway angkutan umum (menit) untuk biskota

d. 3 indikator kinerja atau 4% tidak berhasil, yaitu:

1. Peningkatan klasifikasi rumah sakit bhakti dharma husada,

2. Persentase peningkatan penerimaan daerah lainnya.

3. Headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet

Adapun secara rinci capaian kinerja tahun 2013 sebagaimana Tabel 1 halaman xiii di bawah ini.

Disamping capaian tujuan dan sasaran strategis tersebut di atas, keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya mendapatkan prestasi nasional dan internasional dengan anugerah penghargaannya selama tahun 2013, yaitu :

(11)

.

4. WTN bidang lalu lintas tahun 2012 kategori Kota Metropolitan 6 Mei 2013 diberikan oleh Menteri Perhubungan RI.

5. Penghargaan ini beda, satu dari majalah Future Gov Magazine (Future Gov Award 2013 Category Future City) 15 Mei 2013 diberikan oleh Managing Director Future Gov James Smith.

6. Indonesia Marketeers Champion 2013 Category Government and public service 21 Mei 2013 diberikan oleh Wakil Gubernur Jatim.

7. MIPI Awards 2013 Kategori Praktisi Pemerintahan 25 Mei 2013 diberikan Ketua MIPI Fauzi Bowo.

8. Penghargaan Lingkungan Hidup (Adipura Kencana kategori Kota Metropolitan 2013, 10 Juni 2013 diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

9. Status Lilngkungan Hidup Daerah (SLHD), 10 Juni 2013 diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

10. Sertifikat Kalpataru Nasional atas nama LSM Tunas Hijau, 10 Juni 2013 diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

11. Sertifikat Kalpataru Nasional atas nama Pak Sugiarto Jalan Margorukun, 10 Juni 2013 diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

12. Sertifikat Kalpataru Nasional atas nama Sardjono Jalan Gayungan, 10 Juni 2013 diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

13. Sekolah Dasar Negeri Perak Barat berhasil meraih Piala Adiwiyata Mandiri dan Nasional, 10 Juni 2013 diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono 1. Juara I Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) kategori penataan PKL 28 Februari

2013 diberikan oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi.

2. Juara I Bidang Pengelolaan Sanitasi, sub bidang Pengelolaan persampahan 28 Februari 2013 diberikan oleh Mendagri Gamawan Fauzi.

3. Indonesia Digital Society Award (IDSA) 2013 : The Best of Diamond Champion Category government 29 April 2013 diberikan oleh Dirjen Aplikasi Telematika Kementrian Kominfo

(12)

.

17. Sekolah Menengah Pertama Negeri 26 berhasil meraih Piala Adiwiyata Mandiri dan Nasional, 10 Juni 2013 diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

18. Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 berhasil meraih Piala Adiwiyata Mandiri dan Nasional, 10 Juni 2013 diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

19. Wahana Tata Laksana (WTL) Kebersihan tahun 2013 19 Juni 2013 diberikan oleh Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI Suroyo Alimoeso.

20. Penghargaan Peduli Gizi 2013 (kategori Pangan Sepinggan Tradisional oleh Perhimpunan Peminat Gizi Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia) 26 Juni 2013 diberikan Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof Dr Hardinsyah MS

21. Penghargaan Lomba Bersih Sehat Tingkat Nasional (Juni 2013)

22. Satya Lencana Wirakarya 12 Juli 2013 diberikan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

23. Penghargaan Kota Layak Anak Tingkat Nindya Menteri PPPA Linda Gumelar 23 Juli 2013

24. Penghargaan Future Gov : kategori Data Center 25 Oktober 2013 diberikan di Angsana Laguna Phuket Thailand

25. Penghargaan Future Gov : kategori Data Inclusion Oktober 2013 diberikan di Angsana Laguna Phuket Thailand

26. Penghargaan Perpustakaan terbaik Nasional (Jasadarma Pustaloka) 27 Oktober 2013 diberikan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan

14. Sekolah Dasar Islam Yamasa berhasil meraih Piala Adiwiyata Mandiri dan Nasional, 10 Juni 2013 diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

15. Sekolah Dasar SAIM berhasil meraih Piala Adiwiyata Mandiri dan Nasional, 10 Juni 2013 diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

16. Sekolah Menengah Pertama Negeri 16 berhasil meraih Piala Adiwiyata Mandiri dan Nasional, 10 Juni 2013 diberikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

(13)

27. Lembaga Kearsipan Daerah Kota Teladan Tingkat Nasional 27 Oktober 2013 diberikan Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan.

28. AMPL Awards 2013 (Penghargaan Khusus untuk inovasi Pengelolaan Pematusan (Drainase) Kota. Diberikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas, Armida S. Alisjahbana pada 31 Oktober 2013

29. Penghargaan Kota Sehat tingkat Nasional 2013 15 November 2013 diberikan Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi

30. Penghargaan LPSE Penghargaan E-Procurement Award 2013 kategori kepemimpinan Dalam Transformasi Sistem Pengadaan 20 Nopember 2013 diberikan oleh wakil Presiden RI.

31. Penghargaan LPSE Penghargaan E-Procurement Award 2013 kategori Penguatan Peran Serta Komunitas Pengadaan) 20 Nopember 2013 diberikan oleh wakil Presiden RI.

32. Taman Bungkul berhasil meraih penghargaan Internasional dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) berupa “The 2013 Asian Townscape Sector Award” Diberikan oleh Mr. Sato Fukasawa Representative UN Habitat’s Regional Office for Asia and the Pacific, dan Mr. Masaru Sato President of Asia Townscape Design Society 26 November 2013 di Fukuoka Jepang.

33. Juara II dalam pengharagaan Anugerah Media Humas (AMH) 2013 Kementerian Informasi dan Komunikasi RI. Penghargaan tersebut diberikan bersamaan dengan berlangsungnya agenda tahunan Pertemuan Nasional Badan Kehumasan (Bakohumas) di Solo. Diberikan oleh Dirjen Dep-Kominfo pada 21 Nopember 2013

34. Advetorial berhasil meraih juara III, diberikan oleh Dirjen Dep-Kominfo pada 21 Nopember 2013

35. Kategori website www.surabaya.go.id berhasil meraih juara harapan I, diberikan oleh Dirjen Dep-Kominfo pada 21 Nopember 2013

36. Penghargaan APE (Anugerah Parahita Ekapraya) Kategori Utama Tahun 2013 Diberikan oleh Presiden RI pada 18 Desember 2013.

(14)

Tabel 1

Capaian Kinerja Tahun 2013

TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA CAPAIAN (%) KATEGORI Meningkatkan kualitas hidup warga kota dengan

cara memfasilitasi serta mendorong pengembangan daya saing secara menyeluruh

dan berkesinambungan Meningkatnya kualitas hidup warga kota Meningkatnya kualitas pemuda/kelompok pemuda dalam pengembangan usaha mandiri 108.57 Berhasil Meningkatnya Atlit/organisasi olahraga yang berprestasi 100.00 Berhasil Mewujudkan kehidupan pribadi dan sosial yang

dilandasi asas kesetaraan, khususnya

dengan memberikan kesempatan yang setara

kepada segenap warga untuk mengembangkan diri dan meningkatkan

kualitas hidupnya Meningkatnya pelayanan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Persentase kasus kekerasan terhadap perempuan anak yang dilaporkan dan ditangani

100.00 Berhasil

Jumlah lembaga yang peduli terhadap perempuan dan anak

100.00 Berhasil Meningkatnya pelayanan rehabilitasi sosial. pencegahan dan rehabilitasi sosial Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial 273.27 Berhasil Persentase PSKS Yang Berpartisipasi Dalam Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial 147.95 Berhasil Meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual sebagai tolok

ukur kinerja utama dalam menuju kehidupan kota

yang lebih mandiri dan berbudaya

Peningkatan kualitas pendidikan

Angka Partisipasi Murni

(APM) SD/MI 100.36 Berhasil Angka Partisipasi Murni

(APM) SMP/MTs 100.41 Berhasil Angka Partisipasi Murni

(APM) SMA/MA/SMK 100.13 Berhasil Angka Kelulusan (AL)

SD/MI 100.00 Berhasil Angka Kelulusan (AL)

SMP/MTs 100.90 Berhasil Angka Kelulusan (AL)

SMA /MA 100.95 Berhasil Angka Kelulusan (AL)

SMK 100.99 Berhasil Angka Melek Huruf

(AMH) 100.00 Berhasil

Memfasilitasi peningkatan derajat kesehatan jasmani

dan rohani segenap warga kota dengan mengimplementasikan gagasan pengembangan

kota yang sehat, bersih, dan hijau Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Tolinakes) yang memiliki

kompetensi kebidanan

100.03 Berhasil

Balita gizi buruk

mendapat perawatan 100.00 Berhasil Peningkatan Klasifikasi

rumah Sakit RSUD dr. M. Soewandhi

(15)

TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA CAPAIAN (%) KATEGORI Peningkatan Klasifikasi rumah Sakit Bhakti Dharma Husada

50.00 Tidak Berhasil Jumlah Puskesmas

induk yang meningkat menjadi puskesmas rawat inap 111.76 Berhasil Jumlah puskesmas pembantu yang meningkat menjadi puskesmas induk 150.00 Berhasil Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100.00 Berhasil Cakupan Kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam 100.00 Berhasil Persentase peserta KB aktif 104.67 Berhasil Menegaskan komitmen bahwa untuk menghadirkan suasana

kota yang lebih manusiawi harus dimulai dari penyediaan layanan publik yang prima sesuai

norma-norma kemanusiaan yang berlaku secara universal

Terwujudnya Tatakelola Pemerintahan Yang Baik Yang Ditandai Dengan Peningkatan Kualitas Layanan Publik Jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur 194.26 Berhasil Persentase rancangan produk hukum yang dapat diselesaikan

100.00 Berhasil

Persentase pemrosesan produk inti (core

Business) yang memiliki

prosedur tetap

107.91 Berhasil

Persentase jumlah keluhan yang selesai di tindak lanjuti

100.00 Berhasil

% penduduk yang

berKTP 100.39 Berhasil Cakupan penerbitan

akte kelahiran 110.91 Berhasil Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban. ketentraman dan keindahan) 100.00 Berhasil Mengutamakan penerapan standar layanan publik yang mengarah pada kesetaraan dengan tolok

ukur internasional demi mendukung peningkatan

daya saing kota dari perspektif ekonomi, bisnis, dan investasi

Peningkatan daya saing kota untuk mendukung iklim investasi Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) pelayanan perijinan penunjang investasi 89.21 Berhasil Persentase antara jumlah layanan publik berbasis TIK dengan jumlah total layanan publik (108 Pelayanan Publik)

(16)

TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA CAPAIAN (%) KATEGORI

global Persentase antara jumlah pengguna layanan publik berbasis web dengan jumlah total pengguna layanan publik berbasis TIK

446.64 Berhasil

Memastikan pengelolaan sumber-sumber keuangan

daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan,

dan bertanggungjawab dengan menempatkan kepentingan warga kota

sebagai tujuan utama

Mewujudkan kemandirian keuangan

daerah

% Peningkatan PAD 166.48 Berhasil

% Peningkatan penerimaan daerah lainnya 36.15 Tidak Berhasil Menempatkan optimalisasi pemanfaatan

aset atau kekayaan daerah sebagai tulang

punggung upaya peningkatan kapasitas keuangan daerah Kota Surabaya dengan cara membangun loyalitas

warga kota untuk berkontribusi secara aktif

dalam pengelolaan, peningkatan, serta pengawasan kekayaan daerah Peningkatan kekayaan daerah

Jumlah aset pemkot

yang tersertifikat 92.48 Berhasil

Merealisasikan komitmen penciptaan lapangan kerja yang berlandaskan

kemandirian dan kreatifitas individu warga kota yang diwadahi dalam

kelembagaan berbasis komunitas Meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja % Penempatan pencari

kerja pada pasar kerja 104.00 Berhasil

Persentase penyelesaian sengketa pekerja-pengusaha 102.38 Berhasil Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ekonomi kota guna

mempercepat pembangunan ekonomi

berbasis komunitas, khususnya melalui implementasi strategi investasi serta dukungan

sumber daya kelembagaan pemerintah kota Meningkatkan daya saing ekonomi lokal berbasis komunitas

Jumlah kelompok skala mikro kecil yang memiliki daya saing

100.00 Berhasil

Peningkatan jumlah

koperasi berkualitas 111.63 Berhasil Peningkatan jumlah

kelembagaan baru koperasi yang terbentuk

100.00 Berhasil Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 184.84 Berhasil Jumlah kunjungan

(17)

TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA CAPAIAN (%) KATEGORI

Jumlah sentra PKL yang memiliki daya saing usaha

100.00 Berhasil

Meningkatkan kesesuaian dan keterkaitan antara kebijakan pembangunan

di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dengan strategi pengembangan

ekonomi warga kota

Terwujudnya perencanaan pembangunan yang terpadu % Ketepatan Waktu Penyusunan Dokumen Perencanaan 100.00 Berhasil Memastikan berjalannya fungsi-fungsi kebijakan pengelolaan keuangan daerah dalam konteks peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan warga, khususnya terkait dengan

pengurangan angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan

Peningkatan taraf hidup dan

kesejahteraan

Jumlah keluarga miskin yang melakukan usaha ekonomi produktif

100.20 Berhasil

Pola Pangan harapan 100.03 Berhasil

Terbentuknya sentra

produk pertanian 100.00 Berhasil

Mempertegas komitmen dalam memfasilitasi dinamika aktifitas warga

kota, khususnya dalam konteks penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas

yang memadai serta kualitas yang setara

dengan standar metropolis kontemporer Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sarana prasarana kota

Lama jam sibuk 101.76 Berhasil

Luas wilayah genangan 137.62 Berhasil rata-rata Lama

terjadinya genangan 103.94 Berhasil rata-rata Tinggi

genangan yang terjadi 111.47 Berhasil % Cakupan Layanan Air

Bersih 100.00 Berhasil Jumlah MBR yang telah

mendapatkan manfaat rumah layak huni (KK)

101.24 Berhasil

Luas kawasan kumuh yang mendapat peningkatan layanan prasarana permukiman (Ha) 98.33 Berhasil Rasio angka ketersediaan makam selama lima tahun ke depan 144.47 Berhasil Pencapaian Waktu tanggap kurang < 15 menit 121.52 Berhasil Cakupan pelayanan Wilayah Manajemen Kebakaran 103.03 Berhasil

Rasio Panjang Jalan yang sudah

mendapatkan

(18)

TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA CAPAIAN (%) KATEGORI penerangan terhadap seluruh panjang jalan

Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer

117.32 Berhasil

Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri sekunder

132.88 Berhasil

Headway angkutan umum (menit) untuk mikrolet

31.25 Tidak Berhasil Headway angkutan

umum (menit) untuk biskota

68.16 Kurang Berhasil Persentase Luas RTH

yang berfungsi Optimal terhadap keseluruhan luas RTH yang ada

70.17 Cukup Berhasil Menjaga, menata, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan

lingkungan hidup kota demi terciptanya kota hunian yang sehat serta mampu berdampak nyata

dalam mencerdaskan kehidupan warga kota

Meningkatnya kualitas lingkungan

Cakupan layanan

Kebersihan 104.68 Berhasil Kualitas air limbah

industri BOD 102.65 Berhasil COD 106.11 Berhasil TSS 102.32 Berhasil Kualitas air limbah

domestik

BOD 103.07 Berhasil TSS 105.12 Berhasil Kualitas air limbah RS BOD 103.34 Berhasil COD 102.27 Berhasil TSS 103.22 Berhasil Kualitas air limbah hotel BOD 106.90 Berhasil COD 103.32 Berhasil TSS 105.56 Berhasil Kualitas udara emisi di

kawasan industri SO2 101.48 Berhasil NO2 102.72 Berhasil

(19)

TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA CAPAIAN (%) KATEGORI Memastikan diprioritaskannya pembangunan infrastruktur fisik dan sosial sesuai strategi pembangunan ekonomi

yang berwawasan lingkungan dengan titik berat pada perekonomian

berbasis kreatifitas dan kebersamaan antar warga

kota Terwujudnya rencana dan kebijakan pembangunan yang terintegrasi dengan rencana tata ruang kota

Proporsi luas area yang telah terlayani oleh rencana tata ruang

99.89 Berhasil

Menempatkan aspek pelestarian dan revitalisasi budaya warga

kota sebagai salah satu landasan terpenting

dalam penyediaan infrastruktur fisik dan

sosial, demi menghadirkan lingkungan

hunian berfasilitas kontemporer dengan suasana khas sesuai tradisi dan budaya

Terwujudnya revitalisasi dan

konservasi cagar budaya

Jumlah kelompok seni yang layak ditampilkan dalam even / festival seni budaya

100.00 Berhasil

Terbentuknya destinasi

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan legal agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab, serta bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Sejalan dengan itu, dalam rangka pelaksanaan Ketetapan MPR Nomor IX/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, sebagai tindak lanjut dari peraturan tersebut telah diterbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam pasal 3 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi azas kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, asas keterbukaan, azas proporsionalitas, azas profesionalitas dan azas akuntabilitas. Menurut penjelasan Undang-undang tersebut, azas akuntabilitas adalah azas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Surabaya Tahun 2013 merupakan bagian dari Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya sebuah Kepemerintahan yang baik bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government ) di Indonesia sebagaimana telah diamanahkan oleh

(21)

rakyat melalui Tap MPR Nomor IX Tahun 1998, dan dengan mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Peresiden Nomor 7 Tahun 1999, Surat Keputusan Kepala Lembaga Adminitrasi Negara (LAN) Nomor 239/IX/6/8/2003, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2013 tertanggal 19 Desember 2013: 1. Menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Tahun 2013 dan menyampaikannya kepada Presiden melalui Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

2. Menyusun dokumen Penetapan Kinerja 2014 secara berjenjang berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29/2010.

Dengan disusunnya LAKIP Pemerintah Kota Surabaya ini, diharapkan dapat bermanfaat dalam rangka :

1. Mendorong Pemerintah Kota Surabaya untuk dapat melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar, yang didasarkan kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan, dan dapat dipertanggung-jawabkan kepada masyarakat di seluruh Kota Surabaya ;

2. Menjadikan Pemerintah Kota Surabaya yang akuntabel, sehingga dapat berperan secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan yang tentram, tertib, dan kondusif ;

3. Menjadikan masukan dan umpan balik dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja Pemerintah Kota Surabaya guna membantu pelayanan kepada masyarakat lebih baik ;

4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat Kota Surabaya terhadap penyelenggaraan pemerintahan.

(22)

B. KEDUDUKAN,TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN

Pemerintah Kota Surabaya dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Timur, Djawa Tengah, Djawa Barat dan Daerah Istimewa Jogjakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 19 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730) dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844), bahwa Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan.

Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah untuk kabupaten/kota merupakan urusan yang berskala kabupaten/kota meliputi : perencanaan dan pengendalian pembangunan; perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang; penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; penyediaan sarana dan prasarana umum; penanganan bidang kesehatan; penyelenggaraan pendidikan; penanggulangan masalah sosial; pelayanan bidang ketenagakerjaan; fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah; pengendalian lingkungan hidup; pelayanan pertanahan; pelayanan kependudukan, dan catatan sipil; pelayanan administrasi umum pemerintahan; pelayanan administrasi penanaman modal; penyelenggaraan

(23)

pelayanan dasar lainnya; dan urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

Sedangkan kewenangan yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.

Penyelenggara Pemerintah Kota Surabaya dipimpin oleh seorang Walikota yang dibantu oleh seorang Wakil Walikota. Penyelenggaraan pemerintahan berpedoman pada Asas Umum Penyelenggaraan Negara yang terdiri atas : asas kepastian hukum; asas tertib penyelenggara negara; asas kepentingan umum; asas keterbukaan; asas proporsionalitas; asas profesionalitas; asas akuntabilitas; asas efisiensi; dan asas efektivitas. Dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah, pemerintahan daerah menggunakan asas otonomi dan tugas pembantuan.

Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai hak mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya; memilih pimpinan daerah; mengelola aparatur daerah; mengelola kekayaan daerah; memungut pajak daerah dan retribusi daerah; mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya lainnya yang berada di daerah; mendapatkan sumber-sumber pendapatan lain yang sah; dan mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam Peraturan perundangundangan.

Dalam menyelenggarakan otonomi, daerah mempunyai kewajiban melindungi masyarakat, menjaga persatuan, kesatuan dan kerukunan nasional, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; meningkatkan kualitas kehidupan, masyarakat; mengembangkan kehidupan demokrasi; mewujudkan keadilan dan pemerataan; meningkatkan pelayanan dasar pendidikan; menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan; menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak; mengembangkan sistem jaminan sosial; menyusun perencanaan dan tata ruang daerah; mengembangkan sumber daya produktif di daerah; melestarikan lingkungan hidup; mengelola administrasi kependudukan; melestarikan nilai sosial budaya; membentuk dan menerapkan peraturan

(24)

perundang-undangan sesuai dengan kewenangannya; dan kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Tugas dan Wewenang Walikota sebagai Kepala Daerah, memimpin penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; mengajukan rancangan Perda; menetapkan Perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD; menyusun dan mengajukan rancangan Perda tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama; mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah; mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundangundangan; dan melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Kewajiban Walikota sebagai Kepala Daerah, memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia; Meningkatkan kesejahteraan masyarakat; Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; melaksanakan kehidupan demokrasi; mentaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan; menjaga etika dan norma dalam penyelenggaran pemerintahan daerah; memajukan dan

mengembangkan daya saing Daerah; melaksanakan prinsip taat

kepemerintahan yang bersih dan baik; melaksanakan dan

mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan Daerah; menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di Daerah dan semua perangkat Daerah; Menyampaikan rencana strategis penyelenggaraan pemerintahan daerah di hadapan Rapat Paripurna DPRD.

(25)

BAB II

RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS

Perencanaan stratejik merupakan proses berkelanjutan dan sistematis dari pembuatan keputusan yang berisiko, dengan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasikannya untuk usaha-usaha melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik. Komponen perencanaan stratejik meliputi pernyataan visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi pencapaian tujuan dan sasaran berupa kebijakan dan program kerja.

Sebagai instansi publik, Pemerintah Kota Surabaya mempunyai rencana stratejik dengan orientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu tahun 2011-2015 dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Komponen-komponen perencanaan stratejik tersebut telah dituangkan dalam suatu dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah Kota Surabaya Tahun 2010-2015. RPJMD ini digunakan

sebagai alat kendali dan tolok ukur bagi manajemen Pemerintah Kota Surabaya dalam penyelenggaraan pembangunan lima tahun ke depan yang dievaluasi secara tahunan.

Dari RPJMD Tahun 2010-2015, maka pembangunan jangka pendek atau pembangunan tahunan disusun dan ditetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) setiap tahun dimulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.

Adapun visi, misi, tujuan dan sasaran pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 sebagaimana dokumen RPJMD Kota Surabaya Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut :

MENUJU SURABAYA LEBIH BAIK SEBAGAI KOTA JASA

DAN PERDAGANGAN YANG CERDAS, MANUSIAWI,

BERMARTABAT, DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN.

(26)

Membangun kehidupan kota yang lebih CERDAS melalui peningkatan sumber daya manusia yang didukung oleh peningkatan kualitas intelektual, mental - spiritual, ketrampilan, serta kesehatan warga secara terpadu dan berkelanjutan

Menghadirkan suasana kota yang MANUSIAWI melalui peningkatan aksesibilitas, kapasitas, dan kualitas pelayanan publik, reformasi birokrasi, serta pemanfaatan sumber daya kota untuk sebesar-besar kesejahteraan warga.

Mewujudkan peri kehidupan warga yang BERMARTABAT melalui pembangunan ekonomi berbasis komunitas yang mengutamakan perluasan akses ekonomi demi mendukung peningkatan daya cipta serta kreatifitas segenap warga Kota Surabaya dalam upaya penguatan struktur ekonomi lokal yang mampu bersaing di kawasan regional dan internasional.

Menjadikan Kota Surabaya semakin layak-huni melalui pembangunan infrastruktur fisik dan sosial secara merata yang BERWAWASAN.

TUJUAN DAN SASARAN

Berdasarkan visi dan misi tersebut, maka Pemerintah Kota Surabaya menetapkan tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu satu tahun dalam rentang waktu masa rencana stratejik jangka menengah. Tujuan dan sasaran dari setiap misi sebagaimana Tabel II.1 halaman 8 berikut ini.

(27)

Tabel II.1

Tujuan dan Sasaran Strategis

MISI TUJUAN SASARAN

1. Membangun kehidupan kota yang lebih CERDAS melalui peningkatan sumber daya manusia yang didukung oleh peningkatan kualitas intelektual, mental-spiritual, ketrampilan, serta kesehatan warga secara terpadu dan berkelanjutan. 1.1. Meningkatkan kualitas hidup warga kota dengan cara memfasilitasi serta mendorong pengembangan daya saing secara menyeluruh dan berkesinambungan; 1.1.1. Meningkatnya kualitas hidup warga kota 1.2. Mewujudkan kehidupan pribadi dan sosial yang dilandasi asas

kesetaraan, khususnya dengan memberikan kesempatan yang setara kepada segenap warga untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas hidupnya; 1.2.1. Meningkatnya pelayanan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 1.2.2. Meningkatnya pelayanan rehabilitasi sosial, pencegahan dan rehabilitasi sosial 1.3. Meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual sebagai tolok ukur kinerja utama dalam menuju kehidupan kota yang lebih mandiri dan berbudaya; 1.3.1. Meningkatnya Kualitas Pendidikan 1.4. Memfasilitasi peningkatan derajat kesehatan jasmani dan rohani segenap warga kota dengan

mengimplementasikan gagasan

pengembangan kota yang sehat, bersih, dan hijau.

1.4.1. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

(28)

MISI TUJUAN SASARAN

2. Menghadirkan suasana kota yang MANUSIAWI melalui peningkatan aksesibilitas, kapasitas, dan kualitas pelayanan publik, reformasi birokrasi, serta pemanfaatan sumber daya kota untuk sebesar-besar kesejahteraan warga 2.1. Menegaskan komitmen bahwa untuk menghadirkan suasana kota yang lebih

manusiawi harus

dimulai dari penyediaan layanan publik yang prima sesuai norma-norma kemanusiaan yang berlaku secara universal;

2.1.1. Terwujudnya Tatakelola Pemerintahan Yang Baik Yang Ditandai Dengan Peningkatan Kualitas Layanan Publik 2.2. Mengutamakan penerapan standar layanan publik yang mengarah pada kesetaraan dengan tolok ukur internasional demi mendukung

peningkatan daya saing kota dari perspektif ekonomi, bisnis, dan investasi global;

2.2.1. Peningkatan Daya Saing Kota Untuk Mendukung Iklim Investasi

2.3. Memastikan

pengelolaan sumber-sumber keuangan daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan, dan bertanggungjawab dengan menempatkan kepentingan warga kota sebagai tujuan utama;

2.3.1. Mewujudkan Kemandirian Keuangan Daerah

2.4. Menempatkan optimalisasi

pemanfaatan aset atau kekayaan daerah sebagai tulang punggung upaya peningkatan kapasitas keuangan daerah Kota Surabaya dengan cara membangun loyalitas warga kota untuk berkontribusi secara aktif dalam

pengelolaan,

2.4.1. Peningkatan Kekayaan Daerah

(29)

MISI TUJUAN SASARAN peningkatan, serta pengawasan kekayaan daerah; 2.5. Merealisasikan komitmen penciptaan lapangan kerja yang berlandaskan

kemandirian dan kreatifitas individu warga kota yang diwadahi dalam kelembagaan berbasis komunitas. 2.5.1. Meningkatnya kesempatan kerja dan perlindungan tanaga kerja 3. Mewujudkan peri kehidupan warga yang BERMARTABAT melalui pembangunan ekonomi berbasis komunitas yang mengutamakan perluasan akses ekonomi demi mendukung peningkatan daya cipta serta kreatifitas segenap warga Kota Surabaya dalam upaya penguatan struktur ekonomi lokal yang mampu bersaing di

kawasan regional dan

internasionalsumb er daya kota untuk sebesar-besar kesejahteraan warga

3.1. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ekonomi kota guna mempercepat pembangunan ekonomi berbasis komunitas, khususnya melalui implementasi strategi investasi serta

dukungan sumber daya kelembagaan pemerintah kota; 3.1.1. Meningkatnya daya saing ekonomi lokal berbasis komunitas 3.2. Meningkatkan kesesuaian dan keterkaitan antara kebijakan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dengan strategi pengembangan ekonomi warga kota;

3.2.1. Terwujudnya perencanaan pembangunan yang terpadu 3.3. Memastikan berjalannya fungsi-fungsi kebijakan pengelolaan keuangan daerah dalam konteks peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan warga, khususnya terkait dengan pengurangan angka 3.3.1. Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan

(30)

MISI TUJUAN SASARAN pengangguran dan pengentasan kemiskinan. 4. Menjadikan Kota Surabaya semakin layak-huni melalui pembangunan infrastruktur fisik dan sosial secara merata yang BERWAWASAN LINGKUNGAN

4.1. Mempertegas komitmen dalam memfasilitasi dinamika aktifitas warga kota, khususnya dalam konteks penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas yang memadai serta kualitas yang setara dengan standar metropolis kontemporer; 4.1.1. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sarana prasarana kota 4.2. Menjaga, menata, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan lingkungan hidup kota demi terciptanya kota hunian yang sehat serta mampu berdampak nyata dalam

mencerdaskan

kehidupan warga kota;

4.2.1. Meningkatnya kualitas lingkungan

4.3. Memastikan diprioritaskannya pembangunan

infrastruktur fisik dan sosial sesuai strategi pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dengan titik berat pada perekonomian berbasis kreatifitas dan kebersamaan antar warga kota. 4.3.1. Terwujudnya rencana dan kebijakan pembangunan yang terintegrasi dengan rencana tata ruang kota

4.4. Menempatkan aspek pelestarian dan revitalisasi budaya warga kota sebagai salah satu landasan terpenting dalam

penyediaan infrastruktur fisik dan sosial, demi

4.4.1. Terwujudnya revitalisasi dan konservasi cagar budaya

(31)

MISI TUJUAN SASARAN

menghadirkan lingkungan hunian berfasilitas kontemporer dengan suasana khas sesuai tradisi dan budaya

B. PENETAPAN KINERJA

Penetapan Kinerja Pemerintah Kota Surabaya sebagaimana dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2013 pada Tabel II.2, selanjutnya dilakukan pengukuran dan analisa capaian kinerja dari target capaian kinerja dengan realisasi capaian kinerja serta hasil capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya.

Tabel II.2 Penetapan Kinerja

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

Meningkatnya kualitas hidup warga kota

Meningkatnya kualitas pemuda/kelompok pemuda dalam pengembangan usaha mandiri

70

Meningkatnya Atlit/organisasi olahraga yang

berprestasi 1435

Meningkatnya pelayanan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak

Persentase kasus kekerasan terhadap perempuan anak yang dilaporkan dan ditangani

100,00%

Jumlah lembaga yang peduli terhadap perempuan dan anak

85 lembaga

Meningkatnya pelayanan rehabilitasi sosial. pencegahan

dan rehabilitasi sosial

Persentase Penanganan Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial 24846 Persentase PSKS Yang Berpartisipasi

Dalam Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial

659

Peningkatan kualitas pendidikan

Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI 95.00% Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs 92.50% Angka Partisipasi Murni (APM)

SMA/MA/SMK 90.00% Angka Kelulusan (AL) SD/MI 100,00% Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 99.00% Angka Kelulusan (AL) SMA /MA 99.00% Angka Kelulusan (AL) SMK 99.01% Angka Melek Huruf (AMH) 100,00%

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Tolinakes) yang memiliki

kompetensi kebidanan

96,00%

(32)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

Peningkatan Klasifikasi rumah Sakit RSUD

dr. M. Soewandhi Kelas B Peningkatan Klasifikasi rumah Sakit Bhakti

Dharma Husada Kelas B Jumlah Puskesmas induk yang meningkat

menjadi puskesmas rawat inap 17 Jumlah puskesmas pembantu yang

meningkat menjadi puskesmas induk 6 Cakupan pelayanan kesehatan dasar

masyarakat miskin 100,00% Cakupan Kelurahan mengalami KLB yang

ditangani < 24 jam 100,00% Persentase peserta KB aktif 79.52%

Terwujudnya Tatakelola Pemerintahan Yang Baik Yang

Ditandai Dengan Peningkatan Kualitas Layanan Publik

Jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur 209 Persentase rancangan produk hukum yang

dapat diselesaikan 100.00% Persentase pemrosesan produk inti (core

Business) yang memiliki prosedur tetap 39.00%

Persentase jumlah keluhan yang selesai di

tindak lanjuti 100.00% % penduduk yang berKTP 91.00% Cakupan penerbitan akte kelahiran 90.00% Tingkat penyelesaian pelanggaran K3

(ketertiban. ketentraman dan keindahan) 100.00%

Peningkatan daya saing kota untuk mendukung iklim

investasi

Indek Kepuasan Masyarakat (IKM)

pelayanan perijinan penunjang investasi 85.00% Persentase antara jumlah layanan publik

berbasis TIK dengan jumlah total layanan publik (108 Pelayanan Publik)

13.89% (15 sistem)

Persentase antara jumlah pengguna layanan publik berbasis web dengan jumlah total pengguna layanan publik berbasis TIK

6.00%

Mewujudkan kemandirian keuangan daerah

% Peningkatan PAD 13.49%

% Peningkatan penerimaan daerah lainnya 10.46%

Peningkatan kekayaan daerah Jumlah aset pemkot yang tersertifikat 612 bidang

Meningkatkan kesempatan kerja dan perlindungan tenaga kerja

% Penempatan pencari kerja pada pasar

kerja 5.00%

Persentase penyelesaian sengketa

pekerja-pengusaha 74.00%

Meningkatkan daya saing ekonomi lokal berbasis

komunitas

Jumlah kelompok skala mikro kecil yang memiliki daya saing

49 kelompok Peningkatan jumlah koperasi berkualitas 172

(33)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

Peningkatan jumlah kelembagaan baru koperasi yang terbentuk

30 unit Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara 185353

wisatawan Jumlah kunjungan wisatawan nusantara 8082966

wisatawan Jumlah sentra PKL yang memiliki daya saing

usaha

31 sentra Terwujudnya perencanaan

pembangunan yang terpadu

% Ketepatan Waktu Penyusunan Dokumen

Perencanaan 100.00%

Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan

Jumlah keluarga miskin yang melakukan usaha ekonomi produktif

1487 orang

Pola Pangan harapan 90.85

Terbentuknya sentra produk pertanian 26 sentra

Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sarana prasarana

kota

Lama jam sibuk 6 jam 37 menit Luas wilayah genangan 2199 ha rata-rata Lama terjadinya genangan 60 menit rata-rata Tinggi genangan yang terjadi 20 cm % Cakupan Layanan Air Bersih 85.28% Jumlah MBR yang telah mendapatkan

manfaat rumah layak huni (KK) 3073 Luas kawasan kumuh yang mendapat

peningkatan layanan prasarana permukiman (Ha)

412

Rasio angka ketersediaan makam selama

lima tahun ke depan 0.33 Pencapaian Waktu tanggap kurang < 15

menit 79.00%

Cakupan pelayanan Wilayah Manajemen

Kebakaran 87.00%

Rasio Panjang Jalan yang sudah

mendapatkan penerangan terhadap seluruh panjang jalan

79.95%

Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam) pada jalan arteri primer

23.73 km/jam Kecepatan rata-rata kendaraan (km/jam)

pada jalan arteri sekunder

21.47 km/jam Headway angkutan umum (menit) untuk

mikrolet

14.72 menit Headway angkutan umum (menit) untuk

biskota

32.41 menit

(34)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

Persentase Luas RTH yang berfungsi Optimal terhadap keseluruhan luas RTH yang ada

40.26%

Meningkatnya kualitas lingkungan

Cakupan layanan Kebersihan 171/175 Kualitas air limbah industri

BOD 68.00%

COD 62.00%

TSS 60.00%

Kualitas air limbah domestik

BOD 42.00%

TSS 42.00%

Kualitas air limbah RS

BOD 53.00%

COD 56.00%

TSS 50.00%

Kualitas air limbah hotel

BOD 40.00%

COD 34.00%

TSS 36.00%

Kualitas udara emisi di kawasan industri

SO2 75.00%

NO2 60.00%

Terwujudnya rencana dan kebijakan pembangunan yang terintegrasi dengan rencana tata

ruang kota

Proporsi luas area yang telah terlayani oleh

rencana tata ruang 53.90%

Terwujudnya revitalisasi dan konservasi cagar budaya

Jumlah kelompok seni yang layak ditampilkan dalam even / festival seni budaya

175 kelompok seni

Terbentuknya destinasi wisata 16 lokasi

(35)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

valuasi kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja yang mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan capaian indikator kinerja, yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran dalam rangka mewujudkan Visi Kota Surabaya. Untuk memudahkan dalam menarik kesimpulan, dilakukan atribusi penilaian menggunakan skala ordinal sebagaimana Tabel III.1

Tabel III.1 Skala Ordinal

NO JUMLAH NILAI KATEGORI

1. 2. 3. 4. 85 sampai dengan 100 70 s/d kurang dari 85 55 s/d kurang dari 70 Kurang dari 55 Berhasil Cukup Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil

Analisa capaian tujuan dilakukan dengan bobot sama antar sasaran setiap tujuan sehingga capaian tujuan adalah rata-rata capaian sasaran, sedangkan analisa sasaran dilakukan dengan bobot sama antar indikator kinerja setiap sasaran sehingga capaian sasaran adalah rata-rata capaian indikator kinerja setiap sasaran, dan analisa capaian indikator kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana kinerja (performance plan) atau target kinerja dengan realisasi kinerja (performance result), serta dilakukan evaluasi capaian kinerja pada tahun ini dengan tahun sebelumnya.

Adapun tingkat keberhasilan pencapaian tujuan sebagaimana Tabel III.2 (hal.17), tingkat keberhasilan pencapaian sasaran sebagaimana Tabel III.4 (hal.20) dan tingkat keberhasilan pencapaian indikator kinerja sebagaimana Tabel III.6 (hal.22).

(36)

Tabel III.2

Keberhasilan Pencapaian Tujuan

NO KATEGORI TUJUAN % Capaian 1. 2. 3. 4. Berhasil Cukup Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil 16 0 0 0 100 0 0 0 16 100

Dari capaian indikator kinerja dihasilkan bahwa tujuan yang ditetapkan dalam penetapan kinerja pada tahun 2013 dikategorikan berhasil atau 100% tercapai. Pencapaian setiap tujuan dari hasil capaian indikator kinerja sebagaimana Tabel III.3 berikut :

Tabel III.3 Pencapaian Tujuan

Tahun 2013

TUJUAN %

CAPAIAN

1. Meningkatkan kualitas hidup warga kota dengan cara memfasilitasi serta mendorong pengembangan daya saing secara menyeluruh dan berkesinambungan;

104,29

2. Mewujudkan kehidupan pribadi dan sosial yang dilandasi asas kesetaraan, khususnya dengan memberikan kesempatan yang setara kepada segenap warga untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas hidupnya;

155,30

3. Meningkatkan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual sebagai tolok ukur kinerja utama dalam menuju kehidupan kota yang lebih mandiri dan berbudaya;

100,47

4. Memfasilitasi peningkatan derajat kesehatan jasmani dan rohani segenap warga kota dengan mengimplementasikan gagasan pengembangan kota yang sehat, bersih, dan hijau.

101,83

5. Menegaskan komitmen bahwa untuk menghadirkan suasana kota yang lebih manusiawi harus dimulai dari penyediaan layanan publik yang prima sesuai norma-norma kemanusiaan yang berlaku secara universal;

116,21

6. Mengutamakan penerapan standar layanan publik yang mengarah pada kesetaraan dengan tolok ukur internasional demi mendukung peningkatan daya saing kota dari perspektif ekonomi, bisnis, dan investasi global;

(37)

TUJUAN % CAPAIAN

7. Memastikan pengelolaan sumber-sumber keuangan daerah secara efektif, efisien, ekonomis, transparan, berkeadilan, dan bertanggungjawab dengan menempatkan kepentingan warga kota sebagai tujuan utama;

101,32

8. Menempatkan optimalisasi pemanfaatan aset atau kekayaan daerah sebagai tulang punggung upaya peningkatan kapasitas keuangan daerah Kota Surabaya dengan cara membangun loyalitas warga kota untuk berkontribusi secara aktif dalam pengelolaan, peningkatan, serta pengawasan kekayaan daerah;

92,48

9. Merealisasikan komitmen penciptaan lapangan kerja yang berlandaskan kemandirian dan kreatifitas individu warga kota yang diwadahi dalam kelembagaan berbasis komunitas.

103,19

10. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya ekonomi kota guna mempercepat pembangunan ekonomi berbasis komunitas, khususnya melalui implementasi strategi investasi serta dukungan sumber daya kelembagaan pemerintah kota;

122,35

11. Meningkatkan kesesuaian dan keterkaitan antara kebijakan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dengan strategi pengembangan ekonomi warga kota;

100,00

12. Memastikan berjalannya fungsi-fungsi kebijakan pengelolaan keuangan daerah dalam konteks peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan warga, khususnya terkait dengan pengurangan angka pengangguran dan pengentasan kemiskinan.

100,08

13. Mempertegas komitmen dalam memfasilitasi dinamika aktifitas warga kota, khususnya dalam konteks penyediaan sarana dan prasarana dasar dengan kapasitas yang memadai serta kualitas yang setara dengan standar metropolis kontemporer;

102,70

14. Menjaga, menata, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan kekayaan lingkungan hidup kota demi terciptanya kota hunian yang sehat serta mampu berdampak nyata dalam mencerdaskan kehidupan warga kota;

103,77

15. Memastikan diprioritaskannya pembangunan infrastruktur fisik dan sosial sesuai strategi pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dengan titik berat pada perekonomian berbasis kreatifitas dan kebersamaan antar warga kota.

99,89

16. Menempatkan aspek pelestarian dan revitalisasi budaya warga kota sebagai salah satu landasan terpenting dalam penyediaan infrastruktur fisik dan sosial, demi menghadirkan lingkungan hunian berfasilitas kontemporer dengan suasana khas sesuai tradisi dan budaya

100,00

(38)

Dari hasil capaian tujuan, apabila dirata-rata dari 16 tujuan, maka nilainya adalah 114,04%, dengan nilai terendah 92,48% yaitu tujuan “menempatkan optimalisasi pemanfaatan aset atau kekayaan daerah sebagai tulang punggung upaya peningkatan kapasitas keuangan daerah Kota Surabaya dengan cara membangun loyalitas warga kota untuk berkontribusi secara aktif dalam pengelolaan, peningkatan, serta pengawasan kekayaan daerah” dan nilai yang tertinggi adalah 220,83% yaitu tujuan mengutamakan penerapan standar layanan publik yang mengarah pada kesetaraan dengan tolok ukur internasional demi mendukung peningkatan daya saing kota dari perspektif ekonomi, bisnis, dan investasi global. Grafik pencapaian tujuan sebagaimana Grafik III.1.

Grafik III.1 Capaian Tujuan

0.00% 50.00% 100.00% 150.00% 200.00% 250.00% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

(39)

Tabel III.4

Keberhasilan Pencapaian Sasaran

NO KATEGORI SASARAN % Capaian 1. 2. 3. 4. Berhasil Cukup Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil 17 0 0 0 100 0 0 0 17 100

Dari capaian indikator kinerja dihasilkan bahwa sasaran yang ditetapkan dalam penetapan kinerja pada tahun 2013 dikategorikan berhasil atau 100% tercapai. Pencapaian setiap sasaran dari hasil capaian indikator kinerja sebagaimana Tabel III.5 berikut :

Tabel III.5 Pencapaian Sasaran

Tahun 2013

SASARAN %

CAPAIAN

1. Meningkatnya kualitas hidup warga kota 104,29

2. Meningkatnya pelayanan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak 100,00

3. Meningkatnya pelayanan rehabilitasi sosial, pencegahan dan

rehabilitasi sosial 210,61

4. Meningkatnya Kualitas Pendidikan 100,47

5. Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat 101,83

6. Terwujudnya Tatakelola Pemerintahan Yang Baik Yang Ditandai

Dengan Peningkatan Kualitas Layanan Publik 116,21

7. Peningkatan Daya Saing Kota Untuk Mendukung Iklim Investasi 220,83

8. Mewujudkan Kemandirian Keuangan Daerah 101,32

9. Peningkatan Kekayaan Daerah 92,48

10. Meningkatnya kesempatan kerja dan perlindungan tanaga kerja 103,19 11. Meningkatnya daya saing ekonomi lokal berbasis komunitas 122,35

(40)

SASARAN % CAPAIAN

13. Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan 100,08

14. Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sarana prasarana kota 102,70

15. Meningkatnya kualitas lingkungan 103,77

16. Terwujudnya rencana dan kebijakan pembangunan yang

terintegrasi dengan rencana tata ruang kota 99,89

17. Terwujudnya revitalisasi dan konservasi cagar budaya 100,00

Rata-rata 116,47

Dari hasil capaian sasaran, apabila dirata-rata dari 17 sasaran, maka nilainya adalah 116,47%, dengan nilai terendah 92,48% yaitu sasaran “Peningkatan Kekayaan Daerah” dan nilai yang tertinggi adalah 220,83% yaitu “Peningkatan Daya Saing Kota Untuk Mendukung Iklim Investasi”. Grafik pencapaian sasaran sebagaimana Grafik III.2.

Grafik III.2 Pencapaian Sasaran

0.00% 50.00% 100.00% 150.00% 200.00% 250.00% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

(41)

Tabel III.6

Keberhasilan Pencapaian Indikator Kinerja Tahun 2013 NO KATEGORI INDIKATOR % Capaian 1. 2. 3. 4. Berhasil Cukup Berhasil Kurang berhasil Tidak berhasil 76 1 1 3 94 1 1 4 81 100

Capain indikator kinerja yang ditetapkan dalam penetapan kinerja pada tahun 2013 dikategorikan 94% berhasil tercapai. Pencapaian setiap indikator kinerja sebagaimana uraian capaian target kinerja lebih lanjut disajikan dalam sub bab berikut ini.

A. CAPAIAN TARGET KINERJA

Berdasarkan penetapan kinerja tahun 2013 dan realisasi kinerja pada tahun 2013, maka capaian kinerja masing-masing indikator kinerja sasaran sebagaimana Tabel III.7 berikut ini.

Tabel III.7

Realisasi Dan Capaian Indikator Kinerja Sasaran

Tahun 2013

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %CAPAIAN

1 kualitas hidup warga Meningkatnya kota

Meningkatnya kualitas

pemuda/kelompok pemuda dalam pengembangan usaha mandiri

70 76 108,57

Meningkatnya Atlit/organisasi

olahraga yang berprestasi 1435 1435 100.00

2 Meningkatnya pelayanan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Persentase kasus kekerasan terhadap perempuan anak yang dilaporkan dan ditangani

100,00% 100,00% 100.00

Jumlah lembaga yang peduli terhadap perempuan dan anak

85 lembaga

85

(42)

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %CAPAIAN

3

Meningkatnya pelayanan rehabilitasi

sosial. pencegahan dan rehabilitasi sosial

Persentase Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

24846 67896 273.27

Persentase PSKS Yang

Berpartisipasi Dalam Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial

659 975 147.95

4 Peningkatan kualitas pendidikan

Angka Partisipasi Murni (APM)

SD/MI 95.00% 95.34% 100.36 Angka Partisipasi Murni (APM)

SMP/MTs 92.50% 92.88% 100.41

Angka Partisipasi Murni (APM)

SMA/MA/SMK 90.00% 90.12% 100.13

Angka Kelulusan (AL) SD/MI 100.00% 100.00% 100.00

Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 99.00% 99.89% 100.90

Angka Kelulusan (AL) SMA /MA 99.00% 99.94% 100.95

Angka Kelulusan (AL) SMK 99.01% 99.99% 100.99

Angka Melek Huruf (AMH) 100.00% 100.00% 100.00

5 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Tolinakes) yang memiliki kompetensi

kebidanan

96.00% 96.03% 100.03

Balita gizi buruk mendapat

perawatan 100.00% 100.00% 100.00

Peningkatan Klasifikasi rumah

Sakit RSUD dr. M. Soewandhi Kelas B Kelas B 100.00

Peningkatan Klasifikasi rumah

Sakit Bhakti Dharma Husada Kelas B Kelas C 50.00

Jumlah Puskesmas induk yang meningkat menjadi puskesmas rawat inap

17 19 111.76

Jumlah puskesmas pembantu yang meningkat menjadi puskesmas induk

6 9 150.00

Cakupan pelayanan kesehatan

(43)

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %CAPAIAN

Cakupan Kelurahan mengalami

KLB yang ditangani < 24 jam 100.00% 100.00% 100.00

Persentase peserta KB aktif 79.52% 83.23% 104.67

6

Terwujudnya Tatakelola Pemerintahan Yang

Baik Yang Ditandai Dengan Peningkatan

Kualitas Layanan Publik

Jumlah kasus pelanggaran disiplin

aparatur 209 12 194.26

Persentase rancangan produk

hukum yang dapat diselesaikan 100.00% 100.00% 100.00

Persentase pemrosesan produk inti (core Business) yang memiliki prosedur tetap

39.00% 42.08% 107.91

Persentase jumlah keluhan yang

selesai di tindak lanjuti 100.00% 100.00% 100.00

% penduduk yang berKTP 91.00% 91.35% 100.39 Cakupan penerbitan akte kelahiran 90.00% 99.82% 110.91 Tingkat penyelesaian pelanggaran

K3 (ketertiban. ketentraman dan keindahan)

100.00% 100.00% 100.00

7

Peningkatan daya saing kota untuk mendukung iklim

investasi

Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) pelayanan perijinan penunjang investasi

85.00% 75.83% 89.21

Persentase antara jumlah layanan publik berbasis TIK dengan jumlah total layanan publik (108

Pelayanan Publik)

13.89% (15 sistem)

17.59%

(19 sistem) 126.64

Persentase antara jumlah

pengguna layanan publik berbasis web dengan jumlah total pengguna layanan publik berbasis TIK

6.00% 26.80% 446.64 8 Mewujudkan kemandirian keuangan daerah % Peningkatan PAD 13.49% 22.46% 166.48 % Peningkatan penerimaan daerah lainnya 10.46% 3.78% 36.15

9 kekayaan daerah Peningkatan Jumlah aset pemkot yang tersertifikat bidang 612 bidang 566 92.48

(44)

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI %CAPAIAN

dan perlindungan

tenaga kerja Persentase penyelesaian sengketa pekerja-pengusaha 74% 75.76% 102.38

11 saing ekonomi lokal Meningkatkan daya berbasis komunitas

Jumlah kelompok skala mikro kecil yang memiliki daya saing

49 kelompok

49

kelompok 100.00 Peningkatan jumlah koperasi

berkualitas

172 unit

192

unit 111.63

Peningkatan jumlah kelembagaan baru koperasi yang terbentuk

30 unit

30

unit 100.00

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara

185353 wisatawan

350017

wisatawan 184.84

Jumlah kunjungan wisatawan nusantara

8082966 wisatawan

11122194

wisatawan 137.60

Jumlah sentra PKL yang memiliki daya saing usaha

31 sentra 31 sentra 100.00 12 Terwujudnya perencanaan pembangunan yang terpadu

% Ketepatan Waktu Penyusunan

Dokumen Perencanaan 100.00% 100.00% 100.00

13 Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan

Jumlah keluarga miskin yang melakukan usaha ekonomi produktif

1487 orang

1490

orang 100.20

Pola Pangan harapan 90.85 90.88 100.03 Terbentuknya sentra produk

pertanian 26 sentra 26 sentra 100.00 14 Meningkatnya kualitas dan ketersediaan sarana prasarana kota

Lama jam sibuk 6 jam 37 menit

6 jam

30 menit 101.76 Luas wilayah genangan 2199 ha 1371.712 ha 137.62 rata-rata Lama terjadinya

genangan

60 menit

57.636

menit 103.94

rata-rata Tinggi genangan yang

terjadi 20 cm 17.707 cm 111.47

% Cakupan Layanan Air Bersih 85.28% 90.02% 100.00

Jumlah MBR yang telah mendapatkan manfaat rumah layak huni (KK)

3073 3111 101.24

Luas kawasan kumuh yang mendapat peningkatan layanan prasarana permukiman (Ha)

Gambar

Tabel II.1
Tabel III.2
Grafik III.1 Capaian Tujuan
Tabel III.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam hal penarikan hutang, perusahaan masih kurang mempertimbangkan apakah hasil yang akan diperoleh dengan menarik

Di akhir tahun ajaran, kami akan mengirimkan rekapitulasi pengiriman beasiswa, raport anak asuh dan disertai dengan email konfirmasi lagi apakah orangtua asuh/donatur

Penetapan prioritas masalah yang dihadapi oleh mitra merupakan hasil kesepakatan bersama antara tim pengabdi dengan mitra. Karena kedua UKM merupakan usaha kuliner

Pengertian tauhid Asma  (mengesakan Tuhan dengan asma -Nya) yang dimaksud oleh Syaikh Nafis al-Banjari pada intinya menyatakan bahwa semua asma  yang ada di dalam alam

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Untuk mengetahui efektifitas penggunaan model pembelajaran Demonstrasi dan Presentasi dalam

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.. Ilham Muchtar dan Abbas Baco Miro). Penelitian ini mengkaji tentang pandangan Islam terhadap Adat Mappacing di Desa Bonto Mate’ne Kecamatan Mandai

Bagian pertama tentang pendekatan dalam kajian etika komunikasi yaitu pendekatan kultural guna menganalisis perilaku pelaku profesi komunikasi dan pendekatan strukrural

1) Humas berperan dalam Pencitraan Universitas Sam Ratulangi Manado dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa Humas dengan informasinya mampu memberi pengetahuan