KAJIAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI LAUT
YANG MENUNJANG PERIKANAN BERKELANJUTAN
PADA ERA OTONOMI DAERAH
(Kasus Taman Nasional Bunaken dan Daerah Perlindungan Laut Blongko, Sulawesi Utara)
AGUS DERMAWAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini menyatakan bahwa tesis: KAJIAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI LAUT YANG MENUNJANG PERIKANAN BERKELANJUTAN PADA ERA OTONOMI DAERAH (Kasus Taman Nasional Bunaken dan Daerah Perlindungan Laut Blongko, Sulawesi Utara), adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam bentuk teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Bogor, April 2007
ABSTRAK
AGUS DERMAWAN. Kajian pengelolaan kawasan konservasi laut yang menunjang perikanan berkelanjutan pada era otonomi daerah: Kasus Taman Nasional Bunaken dan Daerah Perlindungan Laut Blongko, Sulawesi Utara. Dibimbing oleh BUDY WIRYAWAN, M. FEDI A. SONDITA dan JOKO PURWANTO
Perairan laut Indonesia dihadapkan pada berbagai ancaman akibat aktivitas manusia maupun alam. Pemanfaatan sumberdaya alam berlebih (over-exploitation) serta pemanfaatan sumberdaya ikan dengan cara-cara yang bersifat merusak lingkungan merupakan andil terbesar penyebab utama kerusakan. Salah satu cara efektif untuk menangani persoalan ini adalah dengan cara menyisihkan sebagian ekosistem pesisir dan laut kita sebagai kawasan konservasi laut yang menunjang pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji peraturan perundang-undangan dan kebijakan pengelolaan kawasan konservasi laut, mengidentifikasi faktor dominan yang mempengaruhi pengelolaan Taman Nasional (TN) Bunaken dan Daerah Perlindungan Laut (DPL) Blongko serta rekomendasi alternatif kebijakan pengelolaan kawasan konservasi laut yang menunjang perikanan berkelanjutan. Penelitian ini merumuskan definisi kawasan konservasi laut di Indonesia. Faktor dominan yang mempengaruhi pengelolaan TN Bunaken dan DPL Blongko pada era otonomi daerah adalah adanya aspek legal seperti Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Undang Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan serta Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; dukungan pembiayaan dari LSM lokal, nasional dan internasional serta lembaga donor yang bergerak di bidang konservasi; serta adanya penghargaan internasional di bidang konservasi laut di Sulawesi Utara. Hasil penelitian merekomendasikan alternatif kebijakan yang tepat adalah melaksanakan penguatan pengelolaan kawasan konservasi laut skala nasional dan lokal dalam satu kesatuan jaringan kawasan konservasi laut (KKL) serta pengembangan pengelolaan zonasi Taman Nasional Bunaken dengan dukungan data ilmiah yang memadai dengan mempertimbangan kepentingan serta kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan.
ABSTRACT
AGUS DERMAWAN. Study on policy of marine protected area promoting sustainable fisheries support under autonomy era: Case of Bunaken National Park and Blongko Village Marine Protected Area, North Sulawesi. Under supervision of BUDY WIRYAWAN, M. FEDI A. SONDITA and JOKO PURWANTO Indonesian seas faced many threatening effect of excessive exploitation and destructive utillization for resources. One of effective ways to manage these threats is to develop marine protected areas (MPAs). The aims of this research are to analyze the policy of marine protected area establishement, to identify dominant factor of the development of MPAs in two areas (Bunaken National Park and Village Protected Area at Blongko) and the best alternative of MPAs policy. This research proposes new definition of MPAs Indonesia. Dominant factors influencing the establishment of the two MPAs under autonomy era were: legal aspects (mainly Laws no. 5/1990, no 31/2004 and no 32/2004); financial support from local, national and international NGOs and donor agencies; and international recognition for conservation efforts in North Sulawesi. The two most recommended policies for both types of the MPAs are to strengthen and develop of MPA Policies to support sustainable fisheries and to strengthen Bunaken National Park zonation based on scientific data and local community welfare.
Keywords : Marine Protected Areas (MPAs), Policy, Bunaken National Park and Blongko Village Protected Area.
@ Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2007 Hak cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotocopy, mikrofilm dan sebagainya.
KAJIAN KEBIJAKAN
PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI LAUT
YANG MENUNJANG PERIKANAN BERKELANJUTAN
PADA ERA OTONOMI DAERAH
(Kasus Taman Nasional Bunaken dan Daerah Perlindungan Laut Blongko, Sulawesi Utara)
AGUS DERMAWAN
Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul Tesis : Kajian Kebijakan Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut Yang Menunjang Perikanan Berkelanjutan Pada Era Otonomi Daerah (Kasus Taman Nasional Bunaken Dan Daerah Perlindungan Laut Blongko, Sulawesi Utara) Nama Mahasiswa : Agus Dermawan
Nomor Pokok : C 525010204 Program Studi : Teknologi Kelautan
Sub Program Studi : Perencanaan Pembangunan Kelautan dan Perikanan
Disetujui, Komisi Pembimbing
Dr.Ir. Budy Wiryawan, M.Sc Ketua
Dr.Ir. Joko Purwanto, DEA Anggota
Dr.Ir. M. Fedi A. Sondita, M.Sc Anggota
Diketahui, Program Studi Teknologi Kelautan
Ketua,
Prof. Dr. Ir. John Haluan, M.Sc
Dekan Sekolah Pascasarjana IPB
Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis dengan judul KAJIAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI LAUT YANG MENUNJANG PERIKANAN BERKELANJUTAN PADA ERA OTONOMI DAERAH (Kasus Taman Nasional Bunaken dan Daerah Perlindungan Laut Blongko, Sulawesi Utara).
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya kepada Bapak Dr. Ir. Budy Wiryawan, M.Sc dan Dr. Ir. M. Fedi A. Sondita, M.Sc selaku ketua dan anggota komisi pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Hormat dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Joko Purwanto, DEA (Alm) sebagai anggota komisi pembimbing yang dalam perjalanannya telah dipanggil oleh Allah SWT dan semoga Allah menerima segala amal baik almarhum. Beliau telah berjasa dalam menorehkan, memacu, memotivasi dan menyumbangkan ide kepada penulis. Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Prof, Dr. Ir, John Haluan, M.Sc sebagai ketua Program Studi Teknologi Kelautan, Bapak Prof. Dr. Daniel R. Monintja selaku dosen penguji serta segenap dosen dan staf Program Studi Teknologi Kelautan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rektor dan Dekan Sekolah Pascasarjana IPB beserta staf yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program Magister Sains di IPB.
2. Bapak Ir. Yaya Mulyana, Direktur Konservasi dan Taman Nasional Laut, kasubdit dan teman kerja di Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, Ditjen KP3K, pengelola Program COREMAP II serta teman teman seperjuangan program studi TKL yang selalu memberikan dukungan semangat untuk segera menyelesaikan pendidikan pascasarjana IPB.
3. Kepala dan staf Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Utara dan Kabupaten Minahasa Selatan yang membantu pelaksanaan penelitian. 4. Dr. Ir. Sugeng Budiharsono, Ir. Asbar Msi, Ir. Rudi Alek Msi, Ir. Andi
Rusandi, Ir. Rizqi MA Dharmawan, Ir. Heri - TN Bunaken, serta tim sekretariat Komnasko Laut serta semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam tesis ini. Semoga Allah SWT membalas budi baik bapak/ibu. Amin.
Ucapan terima kasih yang tak terhingga, penulis sampaikan kepada kedua orang tua, istri dan anak anakku tercinta atas segala doa, nasehat, bimbingan, kasih sayang dan kesabaran selama penulis menempuh pendidikan pascasarjana IPB. Penulis
RIWAYAT HIDUP
AGUS DERMAWAN. Lahir di Sumedang, tanggal 16 Mei 1960, merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara pasangan ayahanda Edi Ridwan dan ibunda Itje Maryati.
Penulis menamatkan Sekolah Dasar di SDN Gudangkopi Sumedang Provinsi Jawa Barat tahun 1972, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sumedang tahun1975 dan Sekolah Menengah Atas Negeri Sumedang tahun 1979. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke Institut Pertanian Bogor jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP) dan lulus tahun 1983 dengan judul karya ilmiah: Kajian Aspek Aspek Biologi Penyu Hijau (Chelonia mydas L) di Pantai Citirem, Kabupaten Sukabumi. Pada tahun 1984–1990 penulis bekerja di Balai Konservasi Sumberdaya Alam III Bogor, ditugaskan di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta merintis pembangunan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu. Pada tahun 1991 penulis dipromosikan menjadi kepala seksi perlindungan pada BKSDA VII Kupang NTT, selanjutnya tahun 1994 diangkat menjadi kepala Sub Balai KSDA NTT sampai dengan tahun 1998. Setelah delapan tahun bekerja di Kupang Provinsi NTT, bulan April tahun 1998 mendapat mutasi tugas dari NTT menjadi kepala seksi di Ditjen PHKA Departemen Kehutanan, Jakarta sampai dengan tahun 2000. Pada tahun yang sama penulis di promosikan menjadi Kasubdit pada Direktorat Regulasi Kelautan, Departemen Eksplorasi Laut dan Perikanan (sekarang Departemen Kelautan dan Perikanan). Saat ini penulis menjabat sebagai Kasubdit Konservasi Kawasan Perairan dan Taman Nasional Laut, Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut, Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan. Kesempatan untuk melanjutkan program magister (S2) diperoleh pada tahun 2001/2002 dengan mengikuti Program Studi Teknologi Kelautan Sekolah Pascasarjana IPB.
Dalam meningkatkan kemampuan, keterampilan serta kinerja penulis telah mengikuti kursus/training, lokakarya/workshop, studi banding nasional dan internasional khususnya dalam hal perancangan dan pengelolaan kawasan konservasi perairan serta pengelolaan dan konservasi biota laut langka seperti penyu laut. Berbagai even internasional yang diselenggarakan IUCN, CITES, FAO, Ramsar Convention, WHS telah diikuti penulis selaku perwakilan/delegasi pemerintah Republik Indonesia.
DAFTAR ISTILAH
AHP Analytical Hierarchy Process AHP-MAHP AHP- Modifikasi AHP
BKSDA Balai Konservasi Sumber Daya Alam
BT Bujur Timur
CA Cagar Alam
CITES Convention on International Trade in Endangered Species COREMAP Coral Reef Rehabilitation and Management Program DKP Departemen Kelautan dan Perikanan
DPL Daerah Perlindungan Laut
FAO Food and Agricultural Organization of the United Nations FGD Focus Group Discussion
GBHN Garis Garis Besar Haluan Negara
IUCN International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (the World Conservation Union)
IUU Illegal Unreported and Unregulated KKL Kawasan Konservasi Laut
KOMNASKO-LAUT Komite Nasional Konservasi Laut Indonesia KPA Kawasan Pelestarian Alam
KSA Kawasan Suaka Alam
KSDI Konservasi Sumberdaya Ikan LSM Lembaga Swadaya Masyarakat
LU Lintang Utara
MMA Marine Management Area
MPA Marine Protected Areas MSY Maximum Sustainable Yield
PHKA Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam SDA Sumber Daya Alam
SDM Sumber Daya Manusia SM Suaka Margasatwa SML Suaka Margasatwa Laut
SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats TKL Teknologi Kelautan
TN Taman Nasional TNL Taman Nasional Laut TWA Taman Wisata Alam TWAL Taman Wisata Alam Laut
UNEP United Nations Environment Programme
UNESCO United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization
UPT Unit Pelaksana Teknis UU Undang-undang WHS World Heritage Site
WWF World Wide Fund for Nature ZEE Zona Ekonomi Ekslusif
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iii
DAFTAR GAMBAR ... iv DAFTAR LAMPIRAN ... v 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan Penelitian ... 4 1.4 Kegunaan Penelitian ... 5 1.5 Kerangka Pemikiran ... 5 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Keterkaitan Konservasi dan Pembangunan Berkelanjutan ... 7
2.1.1 Pengertian konservasi dan konsep pembangunan berkelanjutan 7
2.1.2 Tujuan pembentukan dan fungsi kawasan konservasi laut ... 9
2.1.3 Konservasi dan aspek ekonomi serta sosial budaya ... 13
2.1.4 Kebijakan dan strategi nasional konservasi ... 15
2.2 Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut ... 17
2.2.1 Perlunya pengembangan kawasan konservasi laut ... 17
2.2.2 Permasalahan pengelolaan kawasan konservasi laut ... 20
2.3 Perikanan Berkelanjutan di Kawasan Konservasi Laut ... 29
2.3.1 Manfaat dan nilai ekosistem wilayah pesisir ... 29
2.3.2 Pengelolaan sumberdaya pesisir terpadu ... 31
2.3.3 Kawasan konservasi laut dan perwujudan perikanan yang berkelanjutan ... 33
2.4 Analisis A’WOT ... 34
3 METODOLOGI PENELITIAN ... 38
3.1 Kerangka Pendekatan ... 38
3.2 Lokasi dan Waktu ... 38
3.3 Metode Pengumpulan Data ... 39
3.4 Analisis Data ... 41
4 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 43
4.1 Keadaan Umum Kabupaten Minahasa Selatan ... 43
ii Halaman
4.2 Taman Nasional Bunaken ... 52
4.2.1 Wilayah pengelolaan Taman Nasional Bunaken ... 53
4.2.2 Visi pengelolaan Taman Nasional Bunaken ... 55
4.2.3 Potensi sumberdaya alam Taman Nasional Bunaken ... 55
4 .3 Daerah Perlindungan Laut Blongko ... 57
4.3.1 Kondisi umum ... 57
4.3.2 Isu pengelolaan perikanan ... 58
5 HASIL PENELITIAN ... 59
5.1 Definisi dan Peraturan Perundang-undangan KKL ... 59
5.1.1 Definisi dan pengertian KKL ... 59
5.1.2 Dukungan peraturan perundang-undangan ... 59
5.2 Faktor Dominan Yang Mempengaruhi KKL ... 65
5.2.1 A’WOT untuk Taman Nasional Bunaken ... 65
5.2.2 A’WOT untuk Daerah Perlindungan Laut Blongko ... 73
6 PEMBAHASAN ... 83
6.1 Dukungan Potensi Sumberdaya Hayati Laut dan Ekosistemnya ... 83
6.2 Definisi dan Pengertian Kawasan Konservasi Laut ... 84
6.3 Dukungan Peraturan Perundang-undangan dan Kelembagaan ... 85
6.4 Faktor Dominan, Strategi dan Alternatif Kebijakan Pengembangan Kawasan Konservasi Laut ... 89
7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 95
7.1 Kesimpulan ... 95
7.2 Saran ... 96
DAFTAR PUSTAKA ... 97
iii DAFTAR TABEL
Halaman
1 Perbandingan perkiraan tangkapan oleh kapal penangkap ikan di ZEE dan
jumlah tangkapan yang diizinkan dalam ton pertahun ... 21
2 Jenis dan sumber data yang dikumpulkan ... 40
3 Nama kecamatan, jumlah desa/kelurahan, luas wilayah dan jumlah penduduk Kabupaten Minahasa Selatan ... 44
4 Jenis komoditi dan produksi perikanan di Kabupaten Minahasa Selatan 47 5 Nama pulau-pulau kecil di Kabupaten Minahasa Selatan ... 47
6 Potensi perikanan di Kabupaten Minahasa Selatan ... 48
7 Fasilitas sektor perikanan di Kabupaten Minahasa Selatan. ... ... 49
8 Luas hutan berdasarkan penggunaannya ... 50
9 Potensi pertambangan di Kabupaten Minahasa Selatan ... 51
10 Pengelola/pemegang ijin pertambangan di Kabupaten Minahasa Selatan ... 52
11 Faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada Taman Nasional Bunaken ... 66
12 Hasil analisis komponen SWOT Taman Nasional Bunaken ... 66
13 Hasil analisis faktor kekuatan pengelolaan TN Bunaken ... 68
14 Hasil analisis faktor kelemahan pengelolaan TN Bunaken ... 69
15 Hasil analisis faktor peluang pengelolaan TN Bunaken ... 69
16 Hasil analisis faktor ancaman dalam pengelolaan TN Bunaken ... 70
17 Hasil analisis kebijakan pengelolaan TN Bunaken ... 72
18 Faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang teridentifikasi dalam pengelolaan DPL Blongko ... 73
19 Hasil analisis komponen SWOT pengelolaan DPL Blongko ... 74
20 Hasil analisis faktor kekuatan pengelolaan DPL Blongko ... 75
21 Hasil analisis faktor kelemahan pengelolaan DPL Blongko ... 76
22 Hasil analisis faktor peluang pengelolaan DPL Blongko ... 77
23 Hasil analisis faktor ancaman dalam pengelolaan DPL Blongko ... 77
24 Hasil analisis kebijakan pengelolaan DPL Blongko ... 78
25 Sandingan faktor-faktor dominan dan alternatif kebijakan pengembangan TN Bunaken dan DPL Blongko ... 79
iv DAFTAR GAMBAR
Halaman
1 Kerangka pemikiran pengelolaan kawasan konservasi laut yang
menunjang pengelolaan perikanan berkelanjutan ... 6
2 Penyebaran keanekaragaman terumbu karang ... 18
3 Langkah dan siklus pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir terpadu ... 33
4 Kerangka pendekatan ... 38
5 Peta lokasi penelitian ... 39
6 Tutupan karang di desa-desa sekitar TN Bunaken ... 56
7 Rata-rata persentase penutupan kanopi mangrove di desa-desa sekitar TN Bunaken ... 57
8 Jumlah pengunjung Taman Nasional Bunaken periode 2001-2006 ... 71
v DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1 Hirarki A’WOT ... 100 2 Hasil analisis A’WOT kebijakan dan program pengelolaan KKL yang
menunjang perikanan berkelanjutan ... 103 3 Hasil analisis kebijakan dan program pengelolaan konservasi laut
berbasis pemerintah pusat (TNL) yang menunjang perikanan
berkelanjutan pada masing-masing responden (R) ... 105 4 Hasil analisis kebijakan dan program pengelolaan konservasi laut
berbasis masyarakat (DPL) yang menunjang perikanan
berkelanjutan pada masing-masing responden (R) ... 115 5 Hasil analisis prioriras strategi dan program pengelolaan kawasan
konservasi laut yang menunjang perikanan berkelanjutan pada skala
taman nasional laut (TNL) ... 125 6 Hasil analisis prioriras strategi dan program pengelolaan KKL berbasis
berbasis masyarakat yang menunjang perikanan berkelanjutan pada