• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Hakekat Pembelajaran Matematika

Pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks dan sistematis. Dalam peristiwa tersebut terjadi interaksi guru dan siswa dalam rangka perubahan sikap dan pola pikir yang menjadi kebiasaan bagi siswa yang bersangkutan. Guru berperan sebagai pengajar dan siswa sebagai pelajar. Belajar dan mengajar adalah dua kegiatan yang terjadi bersamaan, tetapi memiliki makna yang berbeda, sebagaimana yang diungkapkan Suherman (2003) “Peristiwa mengajar selalu disertai dengan peristiwa belajar, ada guru yang mengajar maka ada pula siswa yang belajar. Namun, ada siswa yang belajar belum tentu ada guru yang mengajar, sebab belajar bisa dilakukan sendiri.”

Nurhakim (2007) menjelaskan strategi pembelajaran yang meliputi pengajaran diskusi, membaca, penugasan, presentasi dan evaluasi keterlaksanaannya tergantung kepada 3 dasar komunikasi yaitu : komunikasi antara pengajar dan peserta didik, komunikasi antara peserta didik dengan sumber belajar dan komunikasi antara sesama peserta didik. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran efektif dan optimal apabila ketiga komunikasi tersebut telah terselenggara dengan seimbang.

(2)

Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No.20 tahun 2003 menyatakan “pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.” Dalam artian pembelajaran merupakan proses belajar yang diciptakan guru dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas berfikir siswa sehingga kemampuan berfikir juga meningkat. Tidak hanya itu, proses belajar diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.

Pembelajaran mempunyai dua karakteristik yaitu: Pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan hanya menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat akan tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses berfikir. Kedua, dalam pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.

(Syaiful Sagala, 2003)

Dalam petunjuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika dijelaskan oleh Suherman (2003) bahwa penerapan strategi dalam pembelajaran matematika bertitik tolak pada dua hal yaitu: optimalisasi interaksi semua unsur pembelajaran dan optimalisasi keterlibatan seluruh indra siswa. Oleh sebab itu guru dituntut mengolah bahan ajar sedemikian rupa hingga melibatkan semua indra siswa secara optimal. Max A Sobel dan Evan Maletsky (2004) mengatakan ketrampilan seni mengajar penting untuk memotivasi belajar siswa. Kebanyakan guru mempunyai trik sendiri

(3)

dalam mengajar, akan tetapi guru yang cermat selalu mencari ide dan teknik baru yang tepat agar siswa senang terhadap matematika.

Selain itu, kreativitas guru sangat berperan dalam mengembangkan model-model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi siswa serta sarana dan prasarana yang ada. “Demi peningkatan optimalisasi interaksi dalam pembelajaran matematika, untuk pokok bahasan/sub pokok bahasan tertentu mungkin dapat dicapai dengan pendekatan penemuan, pemecahan masalah, atau penyelidikan” (Suherman, 2003). Lebih lanjut Suherman menjelaskan karakteristik pembelajaran matematika di sekolah, antara lain:

a. Pembelajaran matematika adalah berjenjang (bertahap). Materi matematika dimulai dari yang konkrit ke hal yang abstrak, dari konsep yang mudah ke konsep yang lebih sulit.

b. Pembelajaran matematika mengikuti pola spiral. Dalam memperkenalkan konsep matematika baru selalu dikaitkan dengan konsep yang telah dipelajari sebelumnya.

c. Pembelajaran matematika menekankan pola deduktif. Matematika tersusun secara deduktif aksiomatik. Pembelajaran tetap dikondisikan dengan siswa yang diajar. Misalnya pembelajaran matematika di SMP belum seluruhnya menggunakan pendekatan deduktif tapi masih campur dengan induktif.

d. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi. Kebenaran-kebenaran dalam matematika merupakan kebenaran konsistensi, tidak ada pertentangan kebenaran suatu konsep dengan konsep yang lainnya.

Berdasarkan karakteristik pembelajaran matematika tersebut, pembelajaran matematika pada pendidikan menengah berbeda dengan pembelajaran matematika pada pendidikan dasar. Penyajian matematika

(4)

pada pendidikan menengah berbeda dengan cara penyajian matematika pada pendidikan dasar. Hal ini dipengaruhi oleh tahap perkembangan berpikir siswa. Pada jenjang pendidikan menengah pola berpikir siswa sudah mengarah pada ketrampilan proses dengan pola deduktif, sedangkan pada pendidikan dasar ketrampilan berpikir siswa masih pola induktif. 2. Internet

“Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang berkembang sangat pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia, sehingga sudah seharusnya para profesional mengenal manfaat apa yang dapat diperoleh melalui jaringan ini.” (Sanjaya, 1995). Melalui internet dapat diakses informasi secara cepat, akurat dan tidak dibatasi jarak. Pengguna internet dapat mengetahui kejadian di suatu tempat dan pada waktu yang sama meskipun tidak berada di tempat tersebut. Simarmata (2009) mengemukakan bahwa internet merupakan kumpulan dari jutaan komputer. Penggunaan internet memungkinkan kita memperoleh informasi dari kumpulan komputer tersebut dengan syarat pemilik komputer memberikan izin akses.

Fadli (2009) menyatakan bahwa internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Darmansyah (2010) menjelaskan internet adalah jaringan komputer luas dan besar yang mengglobal yang menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan internet sangat berperan

(5)

dalam sistem informasi dan komunikasi saat ini. Internet memberikan kesempatan untuk mendapatkan informasi secara cepat dan tidak terbatas. Perkembangan teknologi internet akan berdampak pada semua bidang termasuk bidang pendidikan.

Berbagai aplikasi internet dapat digunakan sebagai layanan informasi, apalagi dengan bermunculannya situs-situs baru yang memberikan peluang kepada setiap orang untuk memanfaatkan aplikasi dari internet untuk dunia kerja, dunia pendidikan, dunia usaha dan pribadi. Aplikasi paling popular yang digunakan dalam internet adalah World Wide Web yang lebih dikenal dengan www atau web. Simarmata (2009) menjelaskan web merupakan sebuah sistem informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang tersimpan dalam server web internet.

3. Website

Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

(6)

Halaman-halaman dari website bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Hartanto dan Purbo dalam Fadli (2009) menjelaskan bahwa hal yang perlu diperhatikan sebelum seseorang memilih website sebagai media pembelajaran, antara lain: (1) Analisis kebutuhan (need analysis) untuk melihat kelayakan baik secara teknis, ekonomis dan sosial, (2) Rancangan instruksional yang berisi tentang materi, bahan ajar/kurikulum, (3) Evaluasi yang dilaksanakan sebelum program dimulai, (4) ketersediaan jaringan internet, listrik, telepon, dan lainnya untuk mengakses website, (5) Ketersediaan software (6) Masalah dampak terhadap kurikulum yang ada, dan (7) Masalah skill dan knowledge. Berdasarkan hal tersebut pemilihan media website perlu ditelah terlebih dahulu sesuai dengan sarana, prasarana dan faktor-faktor pendukung lainnya.

Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs bisnis, situs e-mail gratisan yang membutuhkan subkripsi agar bisa mengakses situs tersebut.

4. Flash

Adobe Flash (dahulu bernama Macromedia Flash) adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe

(7)

Systems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah web yang telah dipasangi Adobe Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama ActionScript yang muncul pertama kalinya pada Flash 5.

Sebelum tahun 2005, Flash dirilis oleh Macromedia. Flash 1.0 diluncurkan pada tahun 1996 setelah Macromedia membeli program animasi vektor bernama FutureSplash. Versi terakhir yang diluncurkan di pasaran dengan menggunakan nama 'Macromedia' adalah Macromedia Flash 8. Pada tanggal 3 Desember 2005 Adobe Systems mengakui sisi Macromedia dan seluruh produknya, sehingga nama Macromedia Flash berubah menjadi Adobe Flash.

Adobe Flash merupakan sebuah program yang didesain khusus oleh Adobe dan program aplikasi standar authoring tool professional yang digunakan untuk membuat animasi dan bitmap yang sangat menarik untuk keperluan pembangunan situs web yang interaktif dan dinamis. Flash didesain dengan kemampuan untuk membuat animasi 2 dimensi yang handal dan ringan sehingga flash banyak digunakan untuk membangun dan memberikan efek animasi pada website, CD Interaktif dan yang lainnya. Selain itu aplikasi ini juga dapat digunakan untuk membuat animasi logo, movie, game, pembuatan navigasi pada situs

(8)

web, tombol animasi, banner, menu interaktif, interaktif form isian, e-card, screen saver dan pembuatan aplikasi-aplikasi web lainnya.

Dalam Flash terdapat teknik-teknik membuat animasi, fasilitas action script, filter, custom easing dan dapat memasukkan video lengkap dengan fasilitas playback FLV. Keunggulan yang dimiliki oleh Flash ini adalah ia mampu diberikan sedikit code pemograman, baik yang berjalan sendiri untuk mengatur animasi yang ada didalamnya maupun yang digunakan untuk berkomunikasi dengan program lain seperti HTML, PHP, dan database dengan pendekatan XML, dapat dikolaborasikan dengan web, karena mempunyai keunggulan antara lain kecil dalam ukuran file outputnya.

Movie-movie Flash memiliki ukuran file yang kecil dan dapat ditampilkan dengan ukuran layar yang dapat disesuaikan dengan keingginan. Aplikasi Flash merupakan sebuah standar aplikasi industri perancangan animasi web dengan peningkatan pengaturan dan perluasan kemampuan integrasi yang lebih baik. Banyak fiture-fiture baru dalam Flash yang dapat meningkatkan kreativitas dalam pembuatan isi media yang kaya dengan memanfaatkan kemampuan aplikasi tersebut secara maksimal. Fiture-fiture baru ini membantu kita lebih memusatkan perhatian pada desain yang dibuat secara cepat, bukannya memusatkan pada cara kerja dan penggunaan aplikasi tersebut.

Flash juga dapat digunakan untuk mengembangkan secara cepat aplikasi-aplikasi web yang kaya dengan pembuatan script tingkat lanjut.

(9)

Di dalam aplikasinya juga tersedia sebuah alat untuk men-debug script. Dengan menggunakan Code hint untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan dan pengembangan isi ActionScript secara otomatis.

5. Pembelajaran Berbasis Web

Pembelajaran berbasis web merupakan pembelajaran yang memanfaatkan teknologi komputer dan internet, biasanya disebut e-learning (electronic Learning) atau pembelajaran multimedia. Rosenberg (dalam Darmansyah, 2010) menjelaskan e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam pembelajaran dengan jangkauan yang luas berlandaskan 3 kriteria antara lain: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi, dan membagi materi ajar atau informasi, (2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.

Secara umum pembelajaan berbasis web ini akan menciptakan proses pembelajaran lebih menarik dan interaktif. Selain itu jumlah waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan pembelajaran dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap belajar siswa dapat ditingkatkan. Isjoni (2005) mengemukakan pembelajaran menggunakan internet memiliki sifat interaktif, sebagai media masa dan interpersonal, dan gudang informasi.

(10)

Lebih lanjut, Udin Saefudin Su’ud (2008) menjelaskan internet mempunyai karakteristik yang menguntungkan bila digunakan sebagi media pembelajaran. Karakteristiknya antara lain: (1) media interpersonal dan media massa yang memungkinkan terjadinya komunikasi one-to-one maupun one-to-many, (2) bersifat interaktif, (3) memungkinkan terjadinya komunikasi secara sinkron maupun tertunda, sehingga terselenggaranya ketiga jenis komunikasi yang merupakan syarat sebuah pembelajaran. Disisi lain, Kemp & Dayton (dalam Fadli, 2009) menyatakan bahwa media pembelajaran mempunyai manfaat antara lain: (1) penyampaian pembelajaran menjadi lebih baku. Setiap siswa yang melihat atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama, (2) pengajaran bisa lebih menarik, (3) pembelajaran menjadi lebih interaktif, (4) lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat, (5) kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan, (6) sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

Darmansyah (2010) menjelaskan manfaat internet untuk pembelajaran antara lain:

1. Sumber rujukan: (a) rujukan bahan tulisan, (b) informasi tentang media dan metodelogi penelitian, (c) bahan baku dan bahan ajar untuk segala bidang pembelajaran, (d) kemudahan dan kecepatan mendapatkan informasi, (e) akses informasi IPTEK, (f) sumber data, (g) sarana pembelajaran online.

2. Pengembangan professional: (a) meningkatkan pengetahuan, (b) mengembangkan ketrampilan, (c) berbagi sumber informasi di antara rekan sejawat, (d)

(11)

berkomunikasi ke seluruh belahan dunia, (e) kesempatan untuk mempublikasikan secara langsung karya sendiri, (f) mengatur komunikasi secara teratur, (g) berpartisipasi dalam forum dengan rekan sejawat baik local maupun internasional.

3. Belajar sendiri secara cepat: (a) meningkatkan pengetahuan, (b) belajar interaktif, (c) mengembangkan kemampuan di bidang penelitian, (d) mengembangkan ketrampilan praktis, (e) sumber informasi baru.

4. Menambah wawasan, pergaulan, pengetahuan, pengembangan karier: (a) meningkatkan komunikasi dengan seluruh masyarakat lain, (b) meningkatkan kepekaan akan permasalahan yang ada di seluruh dunia, (c) informasi beasiswa, lowongan pekerjaan, pelatihan, sekolah, dll, (d) Hiburan dan hobby

Lebih lanjut, Nasution (2005) menjelaskan bahwa manfaat media CAI (Computer Assisted Instruction) yang selanjutnya berkembang menjadi web sebagai media pembelajaran adalah: membantu siswa dan guru dalam pembelajaran yang sangat cocok untuk latihan dan remedial teaching, memberikan informasi secara lengkap dan cepat, fleksibel dalam pembelajaran dan dapat diatur sesuai yang diharapkan, dan dapat menampilkan penilaian secara cepat.

Ada 3 bentuk sistem pembelajaran melaui internet, seperti yang dijelaskan Nurhakim (2007), diantaranya:

1. Web Courses, ialah penggunaan internet untuk pembelajaran, dimana seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya dilakukan melalui internet. Peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah, namun hubungan atau komunikasi antara peserta didik dan pengajar dapat dilakukan setiap saat.

(12)

2. Web Centric Courses, dimana sebagian bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dilakukan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka.

3. Web Enhanced Courses, yaitu pemanfaan internet dalam pendidikan untuk menunjang kualitas kegiatan belajar mengajar di kelas. Pada bentuk ini persentase pembelajaran melalui internet lebih sedikit dibandingkan kegiatan tatap muka, karena penggunaan internet hanya untuk mendukung kegiatan pembelajaran secara tatap muka.

Dalam penelitian ini, sistem pembelajaran yang digunakan adalah Web Enhanced Courses karena pembelajaran berbasis web yang digunakan sebagai pendukung pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka. Isjoni (2005) menjelaskan pada pengembangan web enhanced course internet berfungsi untuk memberikan pengayaan dan media komunikasi peserta didik dengan pengajar, serta sesama peserta didik. Namun, komunikasi timbal balik antara peserta didik dan pengajar dapat juga dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, mengingat peserta didik masih pemula. Penyampaian materi, diskusi, latihan dan penugasan dilakukan dengan menggunakan internet, tetapi guru dapat memberikan penjelasan langsung jika siswa menghadapi permasalahan.

Siahaan (dalam Puranti, 2002) menjelaskan ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik dalam kegiatan pembelajaran di kelas yaitu

(13)

sebagai suplemen yang sifatnya pilihan/opsional, sebagai pelengkap atau sebagai pengganti. Pada pembelajaran elektronik yang berfungsi sebagai suplemen (tambahan), peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Meskipun sifatnya pilihan, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

Pada pembelajaran elektronik yang berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Dikatakan berfungsi sebagai pengganti bertujuan sebagai alternatif model kegiatan pembelajaran kepada siswa. Tujuannya agar para siswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan pembelajarannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari.

Terkait dengan fungsi pembelajaran elektronik tersebut, ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran yang dapat dipilih siswa, yaitu: (1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet. Darmansyah (2010) menjelaskan ada 3 aspek yang perlu diperhatikan dalam mendisain web pembelajaran yaitu: prinsip presentasi informasi, desain antar muka (interface) dan elemen multimedia.

(14)

Dalam pengembangan aspek prinsip presentasi informasi, beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain: (1) mengatur informasi pada halaman web dengan jelas dan dalam alur logis, (2) tempatkan sejumlah informasi yang memadai di layar, (3) gunakan baris teks yang lebih pendek jika halaman web ini dimaksudkan untuk dibaca di layar, (4) tempatkan informasi penting dibagian atas halaman web, (5) menggunakan spasi yang tepat untuk meningkatkan daya tarik visual halaman, dan (6) pilih ukuran layar yang tepat untuk merancang halaman web. Selain itu, pengembangan aspek desain interface meliputi: perangkat pembelajaran tersebut harus dirancang secara hati-hati pada halaman web untuk mengarahkan pengguna dalam mengikuti pembelajaran dan elemen pada halaman web harus mendukung pengolahan informasi secara tepat dan memiliki tujuan pembelajaran yang jelas.

Pada penelitian ini, pembelajaran berbasis web yang dikembangkan berfungsi sebagai pengganti. Siswa memanfaatkan web pembelajaran sebagai pengganti pembelajaran konvensional. Namun, pembelajaran tersebut tetap dalam bimbingan guru karena jika ada materi yang kurang dipahami oleh siswa, guru dapat menjelaskan secara langsung. Pembelajaran berbasis web akan memberikan inovasi dalam pembelajaran matematika, sehingga menimbulkan ketertarikan dan motivasi belajar bagi siswa.

(15)

6. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor yang dibedakan menjadi faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik, yang akan saling mempengaruhi. Hamzah, B, Uno (2006) menyatakan bahwa faktor intrinsik adalah hasrat, keinginan berhasil, dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cira yang timbul dalam diri siswa. Sedangkan faktor ekstrinsik berupa adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Disisi lain, Riduwan (2005) menjelaskan bahwa motivasi belajar merupakan kekuatan atau dorongan yang menimbulkan kegiatan serta arah belajar untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai siswa.

Dimyati dan Mudjiono (1999) menyatakan bahwa ada 3 komponen utama dalam motivasi yaitu: (i) kebutuhan, (ii) dorongan, dan (iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila siswa merasa tidak seimbangnya antara apa yang dimilikinya dan yang diharapkan. Misalkan siswa merasa hasil belajarnya masih rendah padahal memiliki buku yang lengkap. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam memenuhi harapan. Sedangkan, tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang siswa.

Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan motivasi belajar akan menjadi landasan dan pengontrol yang akan menjadi sumber energi bagi siswa dalam mencapai tujuan belajar. Suasana kondusif yang diciptakan guru sangat penting perannya dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran yang menarik dan bermakna akan membuat tumbuhnya

(16)

motivasi belajar siswa. Sebaliknya pembelajaran yang tidak menarik akan membuat siswa bosan. Suherman, dkk, (2003) menyatakan:

Masalah rendahnya motivasi belajar siswa dapat diakibatkan oleh beberapa hal, di antaranya:

a. Kegagalan berulang yang dialami oleh siswa dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan matematika

b. Pengalaman-pengalaman yang dialami oleh siswa sebelumnya yang berhubungan dengan ketidaknyamanan dalam belajar matematika.

c. Ketidakserasian dalam berinteraksi antara siswa dengan siswa lainnya atau antara siswa dengan guru, d. Kekeliruan siswa dalam memaknai dan memahami

nilai-nilai yang terkandung dalam matematika

Mengingat pentingnya peranan motivasi belajar siswa, guru harus mampu merangsang motivasi belajar siswa dengan menciptakan suasana belajar yang menarik. Keller (dalam Made Wena, 2009) mengemukakan bahwa secara operasional motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: (1) tingkat perhatian siswa terhadap pembelajaran, (2) tingkat relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa, (3) tingkat keyakinan siswa terhadap kemampuannya, dan (4) tingkat kepuasan siswa terhadap pembelajaran. Sementara itu, Dimyati dan Mudjiono (1999) menyatakan unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah :

a. Cita-cita atau aspirasi siswa. Adanya cita-cita akan menumbuhkan perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan. Pada pembelajaran reward dan punishman akan dapat

(17)

mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan menjadi cita-cita.

b. Kemampuan siswa. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

c. Kondisi siswa. Kondisi kesehatan siswa baik jasmani maupun rohani akan mempengaruhi motivasi belajar siswa.

d. Kondisi lingkungan sekolah. Kondisi lingkungan sekolah yang aman, sehat, kerukunan hidup dan ketertiban lingkungan akan meningkatkan semangat dan motivasin belajar.

e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran. Guru yang profesional diharapkan mampu memanfaatkan media, baik audio, visual maupun audio visual, dan sumber belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi siswa.

f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa. Guru merupakan pendidik yang berkembang. Upaya guru dalam membelajarkan siswa terjadi di sekolah maupun di luar sekolah mempengaruhi motivasi belajar siswa, misalkan dalam membina ketertiban dan disiplin siswa

Berdasarkan uraian tersebut guru memegang peranan penting untuk menumbuhkan, meningkatkan, mengembangkan, dan memelihara motivasi belajar siswa. Guru harus bisa mengoptimalkan semua potensi siswa, menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif sehingga siswa bisa memaknai pembelajaran yang dilaksanakan. Sardiman (2009)

(18)

menyatakan bahwa untuk meningkatkan motivasi dan mengaktifkan siswa dapat dilakukan dengan cara: (1) berusaha mendorong dan membina gairah belajar siswa, (2) meningkatkan kemampuan menjalankan peranan guru sebagai guru inkuiri, (3) tidak mendominasi kegiatan dan proses belajar siswa, (4) memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar menurut kemampuan, cara dan keadaan masing-masing, dan (5) menggunakan berbagai jenis strategi pembelajaran serta pendekatan multimedia. Berdasarkan hal tersebut guru mesti berbenah melakukan inovasi pembelajaran sehingga setiap pembelajaran yang dilaksanakan dikemas menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu, mengasyikkan dan menantang untuk siswa sehingga meningkatkan motivasi belajar mereka.

Selanjutnya, Sardiman (2009) mengungkapkan ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar antara lain:

a. Tekun menghadapi tugas. Mampu bekerja secara terus menerus dan tidak mau berhenti sebelum selesai.

b. Ulet menghadapi kesulitan. Tidak mudah putus asa dan tidak cepat merasa puas dengan prestasi yang telah dicapai.

c. Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah “untuk orang dewasa. Misalnya masalah perekonomian, politik, pemberantasan korupsi dan sebagainya.

d. Lebih senang bekerja mandiri e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin

f. Dapat mempertahankan pendapatnya. Jika sudah yakin terhadap sesuatu.

(19)

B. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran pada dasarnya dipengaruhi oleh 3 komunikasi yaitu: komunikasi antara guru dengan siswa, komunikasi siswa dengan sumber belajar dan komunikasi siswa dengan siswa. Dengan optimalnya ketiga komunikasi tersebut pembelajaran menjadi efektif. Salah satu peran guru adalah menciptakan pembelajaran yang menarik, interaktif dan sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi. Guru dituntut mengembangkan bahan ajar yang dapat melibatkan seluruh indra siswa dalam mempelajarinya sehingga pola berpikir siswa menjadi lebih terasah dan optimal.

Pembelajaran matematika yang dilengkapi dengan pembelajaran berbasis web dapat membuat siswa beraktivitas secara interaktif. Web pembelajaran memungkinkan siswa belajar mandiri dimanapun tidak dibatasi waktu. Web pembelajaran matematika dilengkapi dengan materi, kuis, tugas, dan ulangan harian sehingga siswa memahami materi dan langsung mengukur tingkat pemahaman dengan menyelesaikan kuis yang telah tersedia.

Selain itu web pembelajaran dilengkapi layanan sistem informasi yang memungkinkan pembelajaran tidak sebatas di kelas. Guru dapat menilai kuis siswa dan menguploadnya ke sistem informasi yang telah tersedia sehingga siswa bisa mengetahui hasil balajar secara cepat. Selain itu, web pembelajaran juga menyediakan ruang diskusi untuk siswa dan guru. Guru bisa mengomentari tugas siswa dan sebaliknya siswa dapat

(20)

bertanya kepada guru maupun antar siswa. Ruang diskusi bisa menjadi tempat komunikasi antara guru dan siswa.

Pembelajaran matematika berbasis web diperkirakan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa karena pembelajaran yang kondusif dan interaktif akan menjadi dorongan bagi siswa untuk belajar sehingga motivasi belajar siswa menjadi meningkat. Web pembelajaran matematika yang telah dirancang memungkinkan siswa belajar mandiri tanpa adanya keterpaksaan tetapi menjadi kebutuhan. Dengan demikian, motivasi belajar siswa akan meningkat. Secara ringkas, kerangka berfikir dari penelitian ini dapat digambarkan melalui diagram berikut:

Gambar 1. Diagram alir kerangka Berfikir Masih terbatasnya bahan ajar dan

web pembelajaran matematika

Siswa telah menguasai internet

Akan meningkatkan motivasi belajar matematika siswa

Penggunaan perangkat pembelajaran berbasis web yang

(21)

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Fadli (2009), yang meneliti pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar Struktur aljabar berbasis website pada mahasiswa program studi matematika di FKIP PGRI Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifan bahan ajar terhadap motivasi, sikap dan hasil belajar mahasiswa.

2. Supratman (2005), yang meneliti pengaruh pemanfaatan lokal website dalam Local Area Network (studi eksperimen pada mata kuliah Dasar-Dasar Teknologi Informasi di IAIN IB Padang).

3. Dedi Ramadhan (2009), yang meneliti pengaruh pembelajaran bermedia website dan pengetahuan awal terhadap hasil belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi dibandingkan dengan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMP Cendana Pekan Baru.

Pada penelitian-penelitian tersebut belum memberikan ruang tanya jawab antara guru dan siswa, belum adanya sistem informasi penilaian yang bisa diakses siswa untuk mengetahui nilainya secara cepat dan kapan saja, dan belum adanya halaman guru dan siswa. Pada penelitian ini akan dikembangkan web pembelajaran matematika yang memilki ruang diskusi anata guru dan siswa, adanya sistem informasi penilaian dan penugasan, serta adanya halaman khusus untuk guru dan siswa.

Gambar

Gambar 1. Diagram alir kerangka Berfikir  Masih terbatasnya bahan ajar dan

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pemanfaatan teknologi augmented reality maka pemodelan melalui gambar terhadap Sultan Deli Istana Maimun dapat diterapkan untuk merestorasi foto Sultan Deli ke

(5) Setelah mengadakan penelitian yang cukup mengenai bidang usaha yang terbuka dan ketentuan-ketentuan lain yang bersangkutan, calon penanam modal mengajukan permohonan

Serta merupakan sarana promosi yang mencakup lingkup internasional yang dapat diakses oleh setiap orang di dunia ini melalui internet, dan sarana informasi dengan biaya yang

Perkolasi, adalah proses penyarian simplisia dengan pelarut yang selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur kamar.. Proses perkolasi

Hal ini sesuai dengan pendapat Stein (dalam Yuniarti 2002) kehidupan lajang adalah kehidupan pria dan wanita yang belum menikah, yang tidak terlibat dalam hubungan homoseksual

Mengingat pentingnya acara ini diminta kepada saudara hadir tepat waktu dan membawa berkas kelengkapan kualifikasi yang terdiri dari :..  Dukungan

2) Perilaku sosial dalam kecenderungan perilaku peran remaja tunadaksa yang menggunakan facebook di sekolah. 3) Hambatan remaja tunadaksa yang menggunakan facebook dalam

Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah hubungan antara perspektif gender dengan tingkat kemampuan komunikasi interpersonal dan sebagai parameternya adalah aktivitas