• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan prestasi belajar siswa atas penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam tema berbagai pekerjaan kelas IV Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perbedaan prestasi belajar siswa atas penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam tema berbagai pekerjaan kelas IV Sekolah Dasar"

Copied!
425
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA ATAS PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM TEMA BERBAGAI PEKERJAAN KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Anggun Nisa Dwi Taurizky 111134175. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA ATAS PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM TEMA BERBAGAI PEKERJAAN KELAS IV SEKOLAH DASAR SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Anggun Nisa Dwi Taurizky 111134175. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Allah SWT yang selalu memberikan kemudahan dan segala kenikmatan yang tiada terhingga dalam setiap langkah yang telah peneliti tempuh. 2. Bapak H. Himawan Yudarmanto dan Ibu Rr. Endang Istyaningrum yang selalu mendoakan dan memberi semangat. 3. Kakak Septa Hakim Eka Pradipta dan Adik Ghany Ali Yahya 4. Teman terdekatku Wahyu Indra Setiawan 5. Sahabat RIP Sesilia Lingga Risty Noviadewi 6. PGSD kelas C 2011 7. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2011. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN MOTTO. “Sungguh bersama kesukaran dan keringanan. Karena itu bila kau telah selesai (mengerjakan yang lain). Dan kepada Tuhan berharaplah.” (Q.S. Al Insyirah: 6-8). “Karena setiap keberhasilan tidak akan melupakan prosesnya”. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referansi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 20 Agustus 2015 Peneliti,. Anggun Nisa Dwi Taurizky. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma: Nama. : Anggun Nisa Dwi Taurizky. Nomor Mahasiswa. : 111134175. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul: Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Atas Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif Dalam Tema Berbagai Pekerjaan Kelas IV Sekolah Dasar Beserta perangkat yang diperlukan, dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan. Universitas. Sanata. Dharma. hak. untuk. menyimpannya,. mengalihkannya dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk apa saja, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Yogyakarta, 20 Agustus 2015 Yang menyatakan,. Anggun Nisa Dwi Taurizky vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK Taurizky, Anggun Nisa Dwi. (2015). Perbedaan Prestasi Belajar Siswa atasPenerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Tema Berbagai Pekerjaan Kelas IV Sekolah Dasar. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya penggunaan model pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di sekolah dasar. Penelitian ini juga dilatarbelakangi adanya penelitian sebelumnya bahwa penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa atas penerapan paradigma pedagogi reflektif. Penelitian ini adalah penelitian quasi experimental dengan desain nonequivalent control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD N Petompon 01 dan sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas IVA sebagai kelompok eksperimen dan kelas IVB sebagai kelompok kontrol. Data penelitian ini diperoleh dari hasil pretest dan posttestdilakukan dengan menggunakan 14 soal pilihan ganda yang telah diuji validitas, reliabilitas dan tingkat kesukarannya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara yaitu dokumentasi dan wawancara. Prosedur analisis data pada penelitian ini terdiri dari penentuan hipotesis, manajemen data, menentukan taraf signifikansi, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah independent t-test yang didukung dengan penggunaan Microsoft Excel dan Stastitical Product and Service Solutions (SPSS). Hasil analisis data menunjukkan rata-rata skor posttest kelompok kontrol lebih rendah (Mean = 79,00; Standar Error of Mean = 1,414) dibandingkan dengan skor posttest kelompok eksperimen (Mean = 83,80; Standar Error of Mean = 1,715). Perbedaan ini signifikan dengan perhitungan hasil uji koefisien determinasi menunjukkan t(50) = -2,16 dan memiliki small effect sebesar r = 0,29. Dengan melihat skor rata-rata posttest kedua kelompok dan hasil uji t-test sebesar 0,036 ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada prestasi belajar siswa atas penerapan paradigma pedagogi reflektif. Peneliti merekomendasikan agar model pembelajaran paradigma pedagogi reflektif digunakan oleh guru sebagai salah satu model pembelajaran.. Kata Kunci: Prestasi belajar, Paradigma Pedagogi Reflektif.. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT Taurizky, Anggun Nisa Dwi. (2015). The Difference of Students’s Learning Achievement by the Implementation of Reflective Pedagogy Paradigm in Various Work Themes for Elementary School Class IV. Yogyakarta. Sanata Dharma University. This research based on lack of learning models used to increase students’s learning achievement in elementary school. It also based on previous research said the implementation of reflective pedagogy paradigm could increase students’s learning achievement. It is purposed to know the difference of students’s learning achievement in the implementation reflective pedagogy paradigm. This study was a quasi-experimental research using nonequivalent control group design. The population of this research was all of the students of grade IV SD N Petompon 01and sample in this research were the students of class IVA as an experimental group and the students of IVB as a control group. The research data were obtained by doing the pretest and posttest in the experimental group and the control group. Pretest and posttest used 14 multiple choice questions that have been tasted for validity, reliability, and level of difficulty. Data were collected in two ways: documentation and interviews. The procedure of data analysis in this research consist the determining of hypotheses, managing the data, determining significance level, classical assumption test, and hypotheses test. The data analysis technique used in this study to check the hypotheses was independent t-test supported by Microsoft Excel and Stastitical Product and Service Solutions (SPSS). The result of the data analysis showed control group’s posttest average score was lower (Mean = 79,00; Standar Error of Mean = 1,414) compared to experiment group’s posttest average score (Mean = 83,80; Standar Error of Mean = 1,715). This Difference was significant to the calculation of coefficient determination test result that showed t(50) = -2,16 and had small effect r = 0,29. According to both posttest group’s average scores and t-test result that showed 0,036 ≤ 0,05 conclusion told us that there was difference in students’s achievement as the reflective pedagogy paradigm models wa implemented. Researcher recommend reflective pedagogy paradigm to be used as one of the learning models. Keywords: students’s learning, reflective pedagogy paradigm.. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya atas berkat beserta karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA ATAS PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF DALAM TEMA BERBAGAI PEKERJAAN KELAS IV SEKOLAH DASAR” ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas. dari dukungan,. bimbingan, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segenap hati peneliti mengucapkan terimakasih banyak kepada: 1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Christyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Wakil Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta., 4. Drs. Y.B. Adimassana, M.A. Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses penyusunan skripsi ini. 5. Th. Yunia Setyawan, M.Hum. Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran dan arahan selama proses penyusunan skripsi ini. 6. Para Dosen ahli yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian ini.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. R. Suprapto, S.Pd., M.Si. selaku Kepala Sekolah SD N Petompon 01yang telah memberikan dukungan serta izin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di SD N Petompon 01. 8. Sumarni, S.Pd. Selaku guru kelas IVA SD N Petompon 01 yang telah memberikan dukungan serta izin pada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas IVA. 9. Nur Suwandi selaku guru kelas IVB SD N Petompon 01 yang telah memberikan dukungan serta izin pada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas IVB. 10. Siswa kelas IVA dan IVB SD N Petompon 01 yang bersedia bekerjasama dalam penelitian ini. 11. Kedua orangtua, Bapak H. Himawan Yudarmanto dan Ibu Rr. Endang Istyaningrum yang selalu memberikan dukungan dan doa dalam segala kondisi. 12. Kakak Septa Hakim Eka Pradipta, Adik Ghany Ali Yahya, Rr. Novia Paramita Dewi, Intan Puspita Sari yang telah mendukung dan memberikan semangat kepada peneliti. 13. Keluarga besar R. Istyardi dan H. Bani Mansyur yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada peneliti. 14. Teman dekat Wahyu Indra Setiawan yang selalu memberikan semangat, doa dan motivasi kepada peneliti. 15. Sahabat terbaikku RIP Sesilia Lingga Risty Noviadewi yang telah mengajakku mendaftar di Universitas Sanata Dharma ini.. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. Para sahabat Rita, Ririn, Tyas, Adinta, Mita, Flo, Dewi, Phyta, Nurul, Dita, Yuliana, Zena, Arifka, Choki, dan Irwan, yang selalu memberikan bantuan dan mendukung dalam segala kondisi. 17. Teman Kolaboratif Fransisca Romana Eka Ratnasari, Artya Yogi Pramana, Rita Arum Kusuma, Hendri Setiawan yang selalu memberikan bantuan, semangat, dan doa. 18. Teman-teman kelas C 2011 yang memberikan semangat dan dukungan untuk peneliti. 19. Segenap pihak yang telah membantu, peneliti tidak dapat menyebutkan satu persatu.. Peneliti mengharapkan adanya saran, masukan, maupun kritik demi perbaikan skripsi ini agar menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.. Yogyakarta, 20 Agustus 2015 Peneliti,. Anggun Nisa Dwi Taurizky. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL ............................................................................. i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii. HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iii. HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv. HALAMAN MOTTO ............................................................................ v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................... vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ............ vii. ABSTRAK .............................................................................................. viii. ABSTRACT ............................................................................................. ix. KATA PENGANTAR ............................................................................ x. DAFTAR ISI .......................................................................................... xiii. DAFTAR TABEL .................................................................................. xix. DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xxi. DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xxii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1. A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1. B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 7. C. Batasan Masalah ................................................................................. 7. D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7. E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8. G. Definisi Operasional ........................................................................... 10. BAB II LANDASAN TEORI ................................................................ 11. A. Kajian Pustaka.................................................................................... 11. 1. Prestasi Belajar ............................................................................. 11. a. Pengertian Prestasi Belajar ....................................................... 11. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............... 12. 1) Faktor Internal ................................................................... 13. 2) Faktor Eksternal ................................................................. 13. c. Fungsi Prestasi Belajar ........................................................... 13. 2. Paradigma Pedagogi Reflektif ..................................................... 15. a. Langkah-langkah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ......... 17. b. Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif ..................................... 20. c. Kelebihan dan Kekurangan PPR ............................................. 21. 3. Kurikulum 2012 .......................................................................... 22. a. Pengertian Kurikulum 2013 .................................................... 22. b. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 .................. 24. c. Kelebihan Kurikulum 2013 ..................................................... 34. d. Kelemahan Kurikulum 2013 ................................................... 35. 4. Pembelajaran Tematik .................................................................. 36. a. Pengertian Pembelajaran Tematik .......................................... 36. b. Landasan Pembelajaran Tematik ............................................ 37. c. Karakteristik Pembelajaran Tematik ....................................... 39. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. d. Kekuatan dan Keterbatasan Pembelajaran Tematik ............... 40. B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 42. C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 46. D. Hipotesis Penelitian............................................................................ 48. BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 50. A. Jenis Penelitian ................................................................................... 50. B. Desain Penelitian ............................................................................... 50. C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 52. 1) Waktu Penelitian ........................................................................... 53. 2) Tempat Penelitian .......................................................................... 55. D. Variabel Penelitian ............................................................................. 55. 1) Variabel Bebas ............................................................................ 55. 2) Variabel Terikat ........................................................................... 56. 3) Variabel Kontrol ........................................................................... 56. 4) Variabel Moderator ..................................................................... 57. E. Populasi dan Sampel .......................................................................... 58. F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 59. 1) Dokumentasi ................................................................................ 60. 2) Wawancara .................................................................................. 60. G. InstrumenPengumpulan Data ............................................................. 61. 1) Tes ............................................................................................... 62. 2) Non Tes ....................................................................................... 63. a. Perangkat Pembelajaran .......................................................... 64. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. b. Pedoman Wawancara .............................................................. 64. H. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................. 65. 1) Uji Validitas Instrumen ............................................................... 66. a. Validitas Isi ............................................................................. 66. b. Validitas Muka ....................................................................... 71. c. Validitas Konstruk .................................................................. 73. 2) Uji Reliabilitas Instrumen ........................................................... 78. 3) Indeks Kesukaran ........................................................................ 81. I. Teknik Analisis Data ......................................................................... 83. 1) NullHypothesis ............................................................................. 84. 2) Mengorganisasi Data ................................................................... 85. a. Data Coding ............................................................................ 85. b. Data Editing ............................................................................ 85. c. Data Entry ............................................................................... 86. d. Data Cleaning ......................................................................... 86. 3) Taraf Signifikansi ........................................................................ 87. 4) Uji Skor Pretest ........................................................................... 88. a. Uji Normalitas ....................................................................... 88. b. Uji Homogentitas .................................................................. 90. c. Uji Independent t-test ............................................................. 92. 5) Uji Skor Posttest ......................................................................... 93. a. Uji Normalitas ....................................................................... 94. b. Uji Homogenitas ................................................................... 96. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. c. Uji Independent t-test ............................................................. 97. 6) Uji Hipotesis ................................................................................ 98. 7) Uji Signifikansi Rata-rata Skor Pretest dan Posttest ................... 99. 8) Uji Beda Selisih Rata-rata Skor Pretest dan Posttest ................. 102 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 105 A. Deskripsi Penelitian .......................................................................... 105 B. Hasil Penelitian ................................................................................ 111 C. 1) Hasil Uji Skor Pretest ................................................................. 114 a. Hasil Uji Normalitas Skor Pretest .......................................... 114 b. Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest ..................................... 120 c. Hasil Uji Independent t-test Skor Pretest .............................. 122 2) Hasil Uji Skor Posttest .............................................................. 124 a. Hasil Uji Normalitas Skor Posttest ........................................ 125 b. Hasil Uji Homogenitas Skor Posttest ..................................... 131 c. Hasil Uji Independent t-test Skor Posttest.............................. 133 3) Hasil Uji Hipotesis ..................................................................... 134 4) Hasil Uji Signifikansi Selisish Rata-rata Skor Pretest dan Posttest ........................................................................................ 137 5) Hasil Uji Beda Selisih Rata-rata Skor Pretest Posttest ............... 140 D. Pembahasan ...................................................................................... 142 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 149 A. Kesimpulan ..................................................................................... 149 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 151. xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. C. Saran .............................................................................................. 151 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 152 LAMPIRAN ........................................................................................... 156. xviii.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL HALAMAN Tabel 2.1. Elemen Perubahan Kurikulum 2013 .................................... 27. Tabel 2.2. Kesenjangan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 .......... 29. Tabel 2.3. Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum ............... 31. Tabel 2.4. Dampak Penyempurnaan Pengembangan Kurikulum 2013. 33. Tabel 3.1. Waktu Pengambilan Data ..................................................... 53. Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ........................................ 62. Tabel 3.3. Pedoman Wawancara ............................................................ 64. Tabel 3.4. Kriteria Hasil Validasi RPP .................................................. 68. Tabel 3.5. Rekap Penilaian RPP Kelas Kontrol dan Eksperimen .......... 69. Tabel 3.6. Rekap Penilaian soal Pretest Posttest ................................... 71. Tabel 3.7. Kisi-kisi Soal Uji Validitas Empiris...................................... 73. Tabel 3.8. Perbandingan r Hitung dan r Tabel ....................................... 76. Tabel 3.9. Hasil Uji Validitas................................................................. 77. Tabel 3.10 Kriteria Koefisien Reliabilitas .............................................. 80. Tabel 3.11 Hasil Reliability Statistics ..................................................... 80. Tabel 3.12 Kategori Indeks Kesukaran Soal ........................................... 82. Tabel 3.13 Indeks Kesukaran Setiap Butir Soal...................................... 82. Tabel 3.14 Kategori Effect Size ............................................................. 103 Tabel 4.1. Daftar Kegiatan saat Penelitian ............................................ 107. Tabel 4.2. Statistik Deskriptif Data Penelitian ...................................... 111. Tabel 4.3. Skor Pretest dan Posttest ..................................................... 112. xix.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.4. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Skor Pretest Kelompok Kontrol................................................................ 115. Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Kelompok Eksperimen ......................................................... 118. Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest .................................... 121. Tabel 4.7. Hasil Uji Independent t-test ................................................. 123. Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas Skor Posttest Kelompok Kontrol ...... 126. Tabel 4.9. Hasil Uji Normalitas Skor Posttest Kelompok Eksperimen. 129. Tabel4.10 Hasil Uji Perhitungan Uji Homogenitas Skor Posttest ........ 132 Tabel4.11 Hasil Perhitungan Uji Independent t-test ............................. 135 Tabel4.12 Hasil Uji Paired t-testKelompok Kontrol ............................ 138 Tabel4.13 Hasil Uji Paired t-test Kelompok Eksperimen ................... 140 Tabel4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi .......................................... 141. xx.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR HALAMAN Gambar 2.1 Langkah-Langkah Paradigma Pedagogi Reflektif ............. 17. Gambar 2.2 Skema Penelitian yang Relevan ......................................... 45. Gambar 2.3 Diagram Kerangka Berpikir .............................................. 48. Gambar 3.1 Desain Penelitian ................................................................ 51. Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Skor Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen .................................................. 113 Gambar 4.2 P-P Plot (Atas) dan Histogram (Bawah) Skor Pretest Kelompok Kontrol ............................................................ 117 Gambar 4.3 P-P Plot (Atas) dan Histogram (Bawah) Skor Pretest Kelompok Eksperimen ..................................................... 119 Gambar 4.4 P-P Plot (Atas) dan Histogram (Bawah) Skor Posttest Kelompok Kontrol ............................................................ 127 Gambar 4.5 P-P Plot (Atas) dan Histogram (Bawah) Skor Posttest Kelompok Eksperimen ..................................................... 130. xxi.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN HALAMAN Lampiran1. Surat Permohonan Izin dan Bukti Telah Melakukan Penelitian ........................................................................... 156. Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ..................................................... 158 Lampiran3. RPP Kelas Kontrol ............................................................ 228. Lampiran 4 Hasil Validasi RPP ........................................................... 274 Lampiran 5 Hasil Validasi Soal ........................................................... 289 Lampiran 6 Soal Validitas Konstruk ..................................................... 291 Lampiran 7 Soal Pretest dan Posttest .................................................... 295 Lampiran 8 Contoh Hasil Pekerjaan Pretest dan Posttest ..................... Siswa Eksperimen .............................................................. 298 Lampiran 9 Contoh Hasil Pekerjaan Pretest dan Posttest Siswa Kontrol .................................................................... 306 Lampiran 10 Hasil Wawancara .............................................................. 314 Lampiran 11 Hasil Uji Validitas Muka ................................................... 315 Lampiran 12 Hasil Refleksi Siswa ......................................................... 316 Lampiran 13 Keterangan Penilaian Conscience/Afektif ......................... 318 Lampiran 14 Tabulasi Soal Validitas Konstruk ..................................... 321 Lampiran 15 Tabulasi Data Mentah pretest dan posttest Eksperimen......................................................................... 354 Lampiran 16 Tabulasi Data Mentah pretest dan posttest Kontrol ............................................................................... 356. xxii.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Lampiran 17 Analisis skor pretest dan posttes kelompok kontrol dan Eksperimen ........................................................................ 358 Lampiran 18 Foto-foto ........................................................................... 381. xxiii.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Bab satu berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, definisi operasional, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.. A.. Latar Belakang Belajar merupakan suatu proses yang terjadi pada diri seseorang sejak ia hidup hingga meninggal atau seumur hidupnya. Belajar itu sendiri dapat terjadi dimana saja dan kapan saja (Arsyad, 2007). Gagne (dalam Susanto, 2013:1) mengatakan bahwa belajar dapat didefinisikan suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Adapun menurut Burton (dalam Usman dan Setiawati, 1993: 4), belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada individu karena adanya interaksi antara individu dengan individu lain dan individu dengan lingkungannya. Proses belajar mengajar yang berlangsung secara formal di sekolah bertujuan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana, baik perubahan dalam pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Belajar dicirikan dengan adanya aktivitas dari orang yang sedang belajar, dengan kata lain belajar tidak akan berjalan bila tidak ada aktivitas saat proses belajar mengajar berlangsung. Masalah yang sering dihadapi siswa dalam dunia pendidikan adalah kurangnya aktivitas yang dialami oleh siswa itu sendiri.. 1.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. Di dalam setiap proses belajar mengajar perlu adanya aktivitas. Aktivitas merupakan hal yang penting dalam pembelajaran dan merupakan tolak ukur terhadap ketercapaian belajar mengajar. Sardiman (2010:96) menyatakan aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar karena tidak ada kegiatan belajar kalau tidak ada aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat atau melakukan sesuatu. Siswa merupakan faktor utama dalam kegiatan belajar di sekolah. Masing-masing siswa memiliki karakteristik dan kemampuan yang berbeda antara satu dengan lainnya, sehingga menyebabkan perbedaan dalam. prestasi. belajarnya. Banyak siswa mengalami kesulitan dalam menyerap pelajaran yang diberikan oleh guru. Penyebab dari kesulitan belajar siswa bisa berasal dari faktor guru dan juga faktor siswa itu sendiri. Faktor belajar yang sering muncul dari siswa kemungkinan berasal dari rasa takut siswa pada saat mengikuti pelajaran. Faktor tersebut mengakibatkan munculnya siswa yang memiliki prestasi tinggi, sedang dan kurang. Salah satu faktor kesulitan belajar siswa yang muncul dari guru adalah ketidaktepatan penggunaan pendekatan yang dilakukan oleh guru. Selain itu terdapat permasalahan pokok yang sangat berpengaruh terhadap proses dan prestasi belajar siswa, yaitu ketika pembelajaran berlangsung, siswa seperti merasa malu, gemetar, bahkan ada beberapa siswa yang tidak mau maju atau menjawab pertanyaan dari guru. Hal tersebut bisa berdampak pada prestasi belajar mereka. Sebagian besar guru masih mengajar menggunakan pendekatan yang membuat siswa menerima materi sebatas apa yang disampaikan oleh guru,.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. siswa cenderung pasif dan keaktifan siswa dalam memperoleh pengetahuan baru kurang diperhatikan. Guru cenderung lebih menyukai model pembelajaran. ceramah. pada. saat. proses. belajar. mengajar.. Guru. menggunakan model pembelajaran terebut karena beranggapan lebih mudah dan siswa akan lebih mudah menyerap materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Di dalam model pembelajaran ceramah guru kurang memberikan siswa kesempatan untuk turut aktif dalam proses belajar mengajar, siswa sebatas mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut yang membuat siswa jenuh dan bosan untuk belajar, sehingga membuat prestasi belajar siswa masih tergolong kurang. Guru dapat mengajak siswa aktif dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif serta menyenangkan. Model pembelajaran harus dikemas secara baik dan harus sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar, agar membuat siswa lebih tertarik mengikuti pelajaran dan materi yang disampaikan dapat diterima serta dipahami dengan baik. Ketercapaian tujuan dalam pembelajaran tidak lepas dari peranan para siswa itu sendiri yaitu keaktifan siswa dalam belajar. Semakin banyak siswa yang terlibat aktif dalam proses belajar mengajar dengan menggali pengetahuan mereka sendiri maka prestasi belajar yang dicapai akan semakin meningkat. Usaha meningkatkan keaktifan belajar siswa dapat dilakukan dengan mengadakan inovasi dalam proses pembelajaran. Sebagai seorang pendidik, guru dituntut. untuk menciptakan pembelajaran yang. inovatif dengan suasana belajar yang membuat siswa mengalami sendiri apa.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. yang telah dipelajarinya pada saat proses pembelajaran, sehingga hal itu lebih bermakna untuk siswa itu sendiri dan membuat siswa dapat belajar dengan perasaan senang. Salah satu model yang dapat mengarahkan siswa untuk memberikan pengalaman belajar secara langsung dan memperoleh pengetahuan baru adalah model pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). PPR merupakan pola pikir dalam menumbuhkan pribadi siswa menjadi pribadi kemanusiaan. Pola pikirnya dalam membentuk pribadi, siswa diberi pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar merefleksikan pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut (Tim PPR Kanisius, 2008:39). Model Pembelajaran PPR ini memiliki 5 langkah, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Dalam konteks, guru sebagai fasilitator perlu menyemangati para siswa agar memiliki nilai seperti persaudaraan, solidaritas, penghargaan terhadap sesama, tanggung jawab, kerja keras, kasih, kepentingan bersama, cinta lingkungan hidup, dan nilai-nilai lain yang semacam itu. Konteks merupakan keadaan awal (kesiapan) peseta didik untuk berproses dalam suatu pembelajaran. Konteks meliputi keadaan keluarga, teman sebaya, lembaga. pendidikan. (sekolah),. keadaan. sosial,. ekonomi,. budaya,. pengetahuan awal, dan peristiwa nyata yang dialami yang terangkum dalam kehidupan pribadi peserta didik. Konteks berpengaruh terhadap sikap,.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. tanggapan, penilaian, dan pilihan peserta didik. Dalam pengalaman, guru berperan sebagai fasilitator untuk memberikan pengalaman pada peserta didik. Pengalaman yang diberikan melibatkan seluruh pikiran, hati, perasaan, dan pribadi peserta didik. Pengalaman memungkinkan peserta didik dapat menemukan hal-hal baru yang sesuai maupun yang bertentangan dengan pengetahuan awal mereka. Subagya (2010:51) menyatakan, dengan pengalaman, peserta didik dapat terdorong untuk mencari pemahaman lebih lanjut dengan menganalisis, membandingkan, dan mengevaluasi sehingga membentuk peserta didik yang berpengetahuan secara utuh. Refleksi, sebagai kegiatan meninjau kembali pengalaman, topik tertentu, gagasan, reaksi spontan setelah siswa melakukan pengalaman. Refleksi berarti menyimak kembali dengan penuh perhatian bahan belajar, pengalaman, ide, usul, atau reaksi spontan agar mendapat makna secara mendalam. Aksi dalam PPR merupakan komitmen pada kebaikan yang akan diwujudkan berdasar hasil refleksi. Aksi merupakan pertumbuhan batin seseorang berdasarkan pengalaman yang telah direfleksikan. Evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meninjau kemajuan siswa yang dicapai dalam proses pembelajaran dalam bentuk penilaian. Evaluasi akan menjadi efektif dan dapat menilai seberapa jauh perkembangan peserta didik jika dilakukan secara berkala. Oleh karena itu, evaluasi dilakukan pada setiap akhir proses pembelajaran. Sistem pendidikan di tahun 2015 menggunakan kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013 yang bersifat tematik. Pembelajaran tematik sebagai.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis daripada model pembelajaran terpadu. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2006:5). Pendekatan tematik harus sebanyak mungkin melibatkan siswa dalam setiap pembelajaran yang dilakukan di kelas, agar siswa mampu bereksplorasi dari materi yang diajarkan (dalam Mulyasa, 2013:42). Penerapan PPR dalam pembelajaran tematik didasarkan pada alasan bahwa PPR dan tematik memiliki kesamaan dalam memberikan pengalaman yang bermakna secara utuh. Kedua model pembelajaran ini akan diterapkan di kelas IV sekolah dasar. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas didapatkan data bahwa siswa kelas IVA mengalami hambatan saat mempelajari beberapa mata pelajaran dalam satu waktu dan prestasi belajar siswa. tergolong. kurang. Adanya beberapa hambatan di atas mendorong peneliti untuk meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IVA SD N Petompon 01. Selain itu peneliti juga merasa ingin mengembangkan kepribadian siswa secara utuh agar tidak hanya mengandalkan kemampuan kognitif dalam hidup. Karena itu peneliti melakukan penelitian “Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Atas Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Tema “Berbagai Pekerjaan” Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”..

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. B.. 7. Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disusun maka dapat ditemukan beberapa masalah sebagai berikut: 1.. Prestasi belajar siswa tergolong kurang.. 2.. Siswa masih merasa sulit mempelajari beberapa mata pelajaran dalam satu waktu.. 3.. Kurangnya penggunaan model pembelajaran yang dapat mendukung berjalannya proses pembelajaran.. C.. Batasan Masalah Masalah ini dibatasi pada perbedaan peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petompon 01 atas penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik kelas IV Tema 4 subtema 3. Tema yang dipakai dalam penelitian ini yaitu tema 4 berbagai pekerjaan dan menggunakan kurikulum 2013. Tempat penelitian ini adalah SD N Petompon 01 Gajah Mungkur, Semarang. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Petompon 01 Tahun Ajaran 2014/2015. Obyek penelitian ini adalah perbedaan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Petompon 01 Tahun Ajaran 2014/12015.. D.. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar siswa atas.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dalam tema “Berbagai Pekerjaan”?.. E.. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa atas penerapan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dalam tema “Berbagai Pekerjaan”.. F.. Manfaat Penelitian Berikut adalah beberapa manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini. 1.. Manfaat teoritis a. Sebagai referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. b. Penelitian ini memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa melalui model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif.. 2.. Manfaat praktis a. Bagi pendidik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru untuk menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. Reflektif sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar. b. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas, sehingga siswa mendapatkan prestasi yang memuaskan. c. Bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menggunakan model pembelajaran yang efektif dan dapat memperoleh panduan inovatif mengenai model pembelajaran yang selanjutnya diharapkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah. d. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dalam menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam mata pelajaran di Kurikulum 2013 dan menambah pengetahuan tentang pendekatan yang baik digunakan dalam proses belajar mengajar sebagai bekal untuk menjadi guru profesional..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. G.. 10. Definisi Operasional Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, maka peneliti membatasi pengertian sebagai berikut: 1.. Paradigma. Pedagogi. Reflektif. (PPR). adalah. suatu. model. pembelajaran yang menekankan pada refleksi yang bertujuan untuk menemukan nilai – nilai hidup di dalam pendidikan. 2.. Prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran melalui penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang ditunjukkan dengan nilai dalam tema “Berbagai Pekerjaan”.. 3.. Pembelajaran. tematik. integratif. adalah. pembelajaran. yang. menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran dalam satu waktu..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Bab dua akan membahas mengenai kajian pustaka, penelitiaan yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian pustaka membahas teori-teori yang relevan dengan suatu penelitian. Penelitian yang relevan berisi penelitian yang pernah ada, kemudian hasil penelitian tersebut dirumuskan dalam kerangka berpikir dan hipotesis penelitian berisi suatu jawaban sementara atas penelitian yang akan dilakukan.. A.. Kajian Pustaka 1.. Prestasi belajar a.. Pengertian Prestasi Belajar Mulyasa (2013:189) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh kegiatan belajar. Hasil yang telah dicapai siswa dalam tugas-tugas atau materi pelajaran yang telah diterima dinyatakan dalam angka atau huruf sehingga dapat memenuhi kriteria. Selanjutnya Arifin (2009:12) menjelaskan prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perennial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Prestasi itu sendiri merupakan bekal hidup anak tentang dunia di mana mereka. 11.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. hidup, agar anak dapat menyongsong dan menghadapi dunia modern. Lebih lanjut menurut Sudjana (2004:23) mengemukakan bahwa diantara ketiga ranah ini, yakni. kognitif, afektif,. psikomotorik, maka ranah kognitiflah yang paling sering dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Setiap anak memiliki struktur kognitif dimana konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahaman tentang objek yang ada dalam lingkungan. Pemahaman tentang objek tersebut berlangsung melalui proses mengasimilasi dan akomodasi. b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu (a) bahan atau materi yang dipelajari; (b) lingkungan; (c) faktor instrumental; dan (d) kondisi peserta didik. Faktor-faktor tersebut baik secara terpisah maupun bersama-sama memberikan kontribusi tertentu terhadap prestasi belajar peserta didik. Dengan demikian, untuk memahami dan mendongkrak atau meningkatkan prestasi belajar, perlu didalami faktor-faktor. yang. mempengaruhinya.. Mulyasa. (2013:190). menyebutkan terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1). 13. Faktor Internal Prestasi belajar seseorang akan ditentukan oleh faktor diri. (internal), baik secara fisiologis maupun secara psikologis. Faktor fisiologis berkaitan dengan jasmani atau fisik seseorang biasanya dibedakan menjadi dua macam yaitu kondisi jasmani pada umumnya dan kondisi yang berkaitan dengan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama alat indera. Faktor psikologis berasal dari dalam diri seseorang seperti intelegensi, minat, dan sikap. 2). Faktor Eksternal Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. peserta didik dapat digolongkan ke dalam faktor sosial dan nonsosial. Faktor sosial menyangkut hubungan antar manusia yang terjadi dalam berbagai situasi sosial, contohnya: lingkungan keluarga, sekolah, teman dan masyarakat pada umumnya. Faktor non sosial adalah faktor-faktor lingkungan yang bukan sosial seperti lingkungan alam dan fisik; misalnya: keadaan rumah, ruang belajar, fasilitas belajar, buku-buku sumber, dan sebagainya. c.. Fungsi Prestasi Belajar Menurut Arifin (2009:12), prestasi belajar semakin terasa penting karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain: 1). Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai siswa..

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2). 14. Prestasi belajar sebagai lambung pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum manusia”.. 3). Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.. Asumsinya. adalah. prestasi. belajar. dapat. dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan. 4). Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi. belajar. dapat. dijadikan. indikator. tingkat. produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat. 5). Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan,.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran.. Jadi prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah diperoleh dari proses pembelajaran melalui penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan dengan nilai. Di dalam prestasi belajar terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yakni faktor internal (faktor diri) dan faktor eksternal yang digolongkan ke dalam faktor sosial dan non-sosial. Jika dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar, fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan.. 2.. Paradigma Pedagogi Reflektif Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata paradigma berarti suatu kerangka berpikir/ model dari teori ilmu pengetahuan/ perubahan model. Dengan kata lain paradigma maksudnya adalah suatu pendekatan atau model pembelajaran. Pedagogi adalah suatu cara pendidik untuk mendampingi para peserta didik dalam pertumbuhan dan perkembangannya (Subagya, 2010:22). Reflektif adalah meninjau kembali pengalaman, topik tertentu, gagasan, reaksi, spontan maupun yang direncanakan dari berbagai sudut pandang secara rasional dengan tujuan agar semakin mampu memahami maknanya secara penuh (Tim.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. PPR SD Kanisius, 2009:7). Berdasarkan pengertian masing-masing kata maka Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan refleksi dalam rangka menemukan nilai-nilai hidup dalam proses pendidikan dimana nilai-nilai tersebut digunakan sebagai pijakan dalam menentukan sikap atau tindakan (Tim PPR SD Kanisius, 2009:2). Ciri khas dari PPR adalah meningkatkan competence, conscience, dan compassion (3C). Competence merupakan kemampuan penguasaan kompetensi secara utuh yang disebut juga dengan kemampuan kognitif (Subagya, 2010). Maksudnya adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Contohnya adalah kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dalam pelajaran matematika. Conscience merupakan kemampuan afektif yang secara khusus mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani (Subagya, 2010). Kemampuan afektif ini untuk menentukan pilihan-pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral. Misalnya, ketelitian dan kecermatan dalam mengerjakan soal. Compassion merupakan aspek psikomotor yang berupa tindakan konkret maupun batin disertai rasa bagi sesama (Subagya, 2010). Hal ini bertujuan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan sepanjang hidup disertai dengan motivasi untuk menggunakannya demi sesama misalnya kesediaan bekerjasama, mengerjakan tugas dalam kelompok dengan perasaan gembira..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. a.. 17. Langkah-Langkah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Berikut. ini. adalah. langkah-langkah. PPR. secara. berkesinambungan menurut Subagya (2010:65). PENGALAMAN. KONTEKS. REFLEKSI. EVALUASI. AKSI. Gambar 2.1 Langkah-langkah Paradigma Pedagogi Reflektif Berdasarkan gambar di atas langkah-langkah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat dijelaskan sebagai berikut: 1). Konteks Kompetensi (3C) yang akan dikembangkan dan disesuaikan dengan konteks siswa dan materi pelajaran. Konteks disini maksudnya, guru harus menyesuaikan materi dan cara belajar yang disukai siswa sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan keinginan. Konteks siswa antara lain taraf perkembangan pribadi, kondisi sosial budaya, dan agama (Subagyo, 2005).. Konteks materi. pelajaran antara lain kompetensi dasar, ruang lingkup materi, sifat materi, keterkaitan materi dengan kehidupan nyata atau sehari-hari, dan mempelajarinya..

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2). 18. Pengalaman Pengembangan. kompetensi. (3C). paling. efektif. dilakukan melalui pengalaman, yaitu siswa mengalami sendiri. nilai. yang. diperjuangkan. atau. yang. ingin. dikembangkan dari bahan yang dipelajari (Subagyo, 2005:3). Pengalaman nilai yang ingin dikembangkan dapat berupa pengalaman langsung dan juga dapat berupa pengalaman secara tidak langsung. Contoh penerapan pengalaman langsung misalnya siswa ingin mengembangkan nilai persaudaraan dan kerjasama dalam diri para siswa, maka siswa belajar dalam kerja kelompok. Penerapan pengalaman tidak langsung dapat dilakukan dengan cara siswa membaca dan mempelajari suatu kejadian. 3). Refleksi Refleksi adalah kegiatan siswa meninjau kembali pengalaman yang sudah dilakukannya. Menurut Subagyo, (2005), refleksi merupakan tahap di mana siswa menjadi sadar sendiri mengenai kebaikan, keenakan, manfaat, dan makna nilai yang diperjuangkan. Tujuannya adalah agar nilai yang diperjuangakan menjadi menarik bagi siswa dan kemudian mereka terpikat untuk memiliki atau menghayati nilai yang diperjuangkan sampai pada keinginnan untuk bertindak.. Untuk. membantu. siswa. menyadari. nilai.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. kemanusiaan yang terkandung di dalam pengalaman, guru menfasilitasi dengan berbagai cara, antara lain: a) Memberi sugesti agar siswa dapat mempergunakan pikiran dan imajinasi mereka. b) Memberi tugas kepada siswa untuk mengkomunikasikan pendapat/perasaan mereka dalam bentuk lisan, tulisan, atau gambar. c) Mengajak siswa untuk berdiskusi dengan melihat tayangan video/ film. 4). Aksi Perwujudan. dari. hasil. pengalaman. yang. sudah. direfleksi adalah sebuah aksi. Kegiatan aksi ini merupakan sikap atau perbuatan yang ingin dilakukan siswa atas kemauan mereka sendiri terkait dengan nilai kemanusiaan yang ingin diperjuangkan. Menurut Subagyo (2005:3), perkembangan nilai kemanusiaan tidak boleh hanya berhenti sampai kesadaran, tetapi harus berlanjut sampai pada bersikap dan berbuat kemaunnya sendiri. Sikap dan niat adalah aksi batin, sedangkan perbuatan merupakan aksi lahir. 5). Evaluasi Evaluasi merupakan tahap penentuan hasil belajar dari para. siswa.. Menurut. Subagyo. (2005:4),. evaluasi. perkembangan nilai kemanusiaan tidak dapat dilakukan.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. dengan tes, tetapi dengan observasi. Guru mengobservasi perbuatan. siswa. yang. spontan,. yang. menunjukkan. perkembangan nilai kemanusiaan. Guru mencatat anekdot (peristiwa yang cukup mencolok). Perlunya observasi karena ciri khas nilai kemanusiaan adalah kebebasan, siswa berbuat dari kemauannya sendiri. b. Tujuan Paradigma Pedagogi Refleksi (PPR) Tim PPR Kanisius (2010:3) membagi tujuan PPR menjadi dua bagian yaitu bagi para pendidik dan bagi siswa. Bagi pendidik (1) guru semakin bisa memahami peserta didik; (2) guru semakin bersedia mendampingi perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran; (3) guru semakin lebih baik dalam menyajikan materi ajarnya; (4) guru semakin memperhatikan kaitan antara perkembangan intelektual dan moral; (5) mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan pendidikan; (6) mengembangkan daya reflektif terkait dengan pengalaman sebagai pendidik, pengajar, dan pendamping. Bagi siswa (1) membantu peserta didik untuk menjadi manusia bagi sesama; (2) menjadi manusia yang utuh; (3) menjadi manusia yang secara intelektual berkompeten, terbuka untuk perkembangan, dan religius; (4) menjadi manusia yang sanggup mencintai dan dicintai; (5) menjadi manusia yang berkomitmen untuk menegakkan keadilan dan pelayanannya pada orang lain..

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. c.. 21. Kelebihan dan Kekurangan PPR Menurut Tim PPR Kanisius (2010) terdapat kelebihan dan kekurangan dalam PPR. Kelebihan PPR (1) pemerataan perhatian oleh pendidik kepada setiap pribadi siswa; (2) PPR dapat diterapkan disemua kurikulum. PPR tidak menuntut tambahan apapun dalam rancangan kurikulum yang telah ditentukan oleh pemerintah, selain pendekatan dana cara mengajar; (3) siswa memiliki hak untuk dihargai dan dihormati; (4) setiap siswa mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi serta dapat menemukan solusi atas bimbingan dari pendidik; (5) memperbaiki kelemahan peserta didik dengan tegas tetapi penuh cinta kasih; (6) Menumbuhkan sekaligus menerapkan semangat berbagi dalam proses pembelajaran; (7) mencakup semua aspek yang mendukung proses pembelajaran. Selain kelebihan, PPR juga memiliki kekurangan dalam penerapannya. Kekurangan PPR yaitu (1) hambatan pada jumlah siswa. yang. banyak. dikarenakan. pendidik. kurang. dapat. memeberikan perhatian secara menyeluruh pada setiap siswa. Guru dituntut untuk lebih bersabar dan tidak memilih-milih siswa dalam memberikan perhatiannya di dalam kelas, dan (2) tidak mudah menjalankan tugas sebagai pendidik sesuai dengan tujuan PPR yaitu pendidik merupakan panggilan hidup..

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. Berdasarkan uraian di atas, Paradigma Pedagogi Reflektif adalah suatu model pembelajaran yang menekankan refleksi dalam rangka menemukan nilai-nilai hidup dalam proses pendidikan dan dapat digunakan untuk pijakan hidup. Tujuan dari PPR dibagi menjadi dua bagian yaitu bagi para pendidik dan bagi siswa. Bagi pendidik diharapkan guru semakin dapat memahami dan mendampingi perkembangan peserta didik selama proses belajar mengajar. Bagi siswa diharapkan menjadi manusia secara intelektual berkompeten, terbuka untuk perkembangan, dan religius. Pelaksanaan model pembelajaran PPR pun memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaannya. Kelebihan PPR adalah dapat diterapkan di semua kurikulum dengan menerapkan semangat berbagi dalam proses pembelajaran. Kelemahan PPR adalah kesulitan dalam memberikan perhatian secara menyeluruh kepada setiap siswa.. 3.. Kurikulum 2013 a.. Pengertian Kurikulum 2013 Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pengertian Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, bahan dan isi pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Dasar yang dimaksud adalah pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan pegangan dalam.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. melaksanakan. pendidikan.. Selanjutnya. Majid. 23. (2014:29-33). berpendapat bahwa orientasi kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), ketrampilan. (skill). dan. pengetahuan. (knowledge).. Untuk. mengimbangi peningkatan kompetensi siswa materi kurikulum harus ditekankan pada mata pelajaran yang sanggup menjawab tantangan global dan perkembangan IPTEK. Menurut Kunandar (2014:31-34) Landasan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan tiga landasan yaitu: landasan filosofi dalam perkembangan Kurikulum 2013 menentukan kualitas pengembangan peserta didik yang tercantum pada pendidikan nasional. Landasan teoritis Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori pendidikan berdasarkan standar dan teori kurikulum berbasis kompetensi. Landasan yuridis Kurikulum 2013 Undang-undang Dasar 1945, UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,. UU. Nomor. 17. Tahun. 2005. tentang. Rencana. Pembangunan Jangka Panjang Nasional, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Tiga landasan Kurikulum tersebut diharapkan memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia yang berkualitas..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. b. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum bersifat dinamis dan harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan. Perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi misi dan arah yang jelas.. Sejak wacana perubahan dan. pengembangan kurikulum 2013 digulirkan, telah muncul berbagai tanggapan dari berbagai kalangan, baik pro maupun kontra. Mendikbud mengungkapkan bahwa perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 merupakan persoalan yang sangat penting, karena kurikulum harus senantiasa disesuaikan dengan perkembangan zaman. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2013 mengimplementasikan kurikulum baru sebagai penyempurnaan kurikulum sebelumnya (KTSP) yang diberi nama Kurikulum 2013. Pengembangan kurikulum. perlu dilakukan. karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi. Kurikulum 2013 dikembangkan beradasarkan faktor-faktor sebagai berikut: 1) Tantangan Internal Tantangan internal terkait dengan kondisi pendidikan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar. Nasional. Pendidikan. yang. meliputi. standar. pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses,.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. 2) Tantangan Eksternal Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara. lain. berkaitan. dengan. tantangan. masa. depan,. kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka. 3) Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut: (a) pola pembelajaran yang berpusat pada guru berubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa; (b) pola pembelajaran satu arah menjadi pembelajaran interaktif;. (c). pola. pembelajaran. terisolasi. menjadi. pembelajaran jejaring; (d) pola pembelajaran pasif menjadi pola pembelajaran aktif; (e) pola belajar sendiri menjadi pola belajar kelompok; (f) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis multimedia; (g) pola pembelajaran dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; (h) pola pembelajaran tunggal menjadi pola pembelajaran jamak; (i) pola pembelajaran pasif menjadi pola pembelajaran kritis..

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. 4) Penguatan Tata Kelola Kurikulum Dalam Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola kurikulum yaitu: (a) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat kolaboratif; (b) penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah; dan (c) penguatan sarana dan prasarana. untuk. kepentingan. manajemen. dan. proses. pembelajaran. 5) Penguatan Materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dimaksudkan untuk. melanjutkan. Kompetensi. (KBK). pengembangan dengan. Kurikulum. mencakup. kompetensi. Berbasis sikap,. pengetahuan, dan ketrampilan secara terpadu. Dengan kata lain, hard skill dan soft skill berjalan secara seimbang dan berjalan secara integratif. Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 antara lain sebagai berikut: 1) Kompetensi lulusan; 2) Kedudukan mata pelajaran; 3) Pendekatan isi; 4) Struktur kurikulum; 5) Proses pembelajaran; 6) Penilaian hasil belajar; dan 7) Ekstrakurikuler..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. Tabel 2.1 Elemen Perubahan Kurikulum 2013 Deskripsi. Elemen. SD Adanya peningkatan dan keseimbangan soft. Kompetensi. skills dan hard skills yang meliputi aspek. Lulusan. kompetensi. sikap,. ketrampilan,. dan. pengetahuan. Kedudukan. Kompetensi yang semula diturunkan dari. Mata Pelajaran. mata pelajaran berubah menjadi. (ISI). pelajaran dikembangkan dari kompetensi.. Pendekatan. Kompetensi dikembangkan melalui:. (ISI). Tematik. mata. Integratif dalam semua mata. pelajaran. a. Holistik dan integratif berfokus kepada. Struktur Kurikulum (Mata Pelajaran dan alokasi waktu) (ISI). alam, sosial, dan budaya. b. Pembelajaran. dilaksanakan. dengan. pendekatan sains. c. Jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6. d. Jumlah jam bertambah 4 JP/ minggu akibat. perubahan. pendekatan. pembelajaran. Standar proses yang semula terfokus pada eksplorasi,. elaborasi,. dan. konfirmasi. dilengkapi dengan mengamati, menanya, Proses. mengolah,. menalar,. Pembelajaran. menyimpulkan, dan mencipta.. menyajikan,. Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. Deskripsi. Elemen. SD Guru bukan satu-satunya sumber belajar. Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan. Tematik dan terpadu. Penilaian berbasis kompetensi Pergeseran. dari. penilaian. melalui. tes. (mengukur kompetensi berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil). Memperkuat Penilaian. PAP. (Penilaian. Acuan. Patokan), yaitu pencapaian hasil belajar didasarkan diperolehnya. pada. posisi. terhadap. skor skor. yang ideal. (maksimal). Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL. Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama penilaian. a. Pramuka (wajib) Ekstrakurikuler. b. UKS c. PMR d. Bahasa Inggris. Tabel 2.1 menunjukkan elemen perubahan pada kurikulum 2013 meliputi: (1) Kompetensi lulusan; (2) Kedudukan mata.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. pelajaran; (3) Pendekatan isi; (4) Struktur kurikulum; (5) Proses pembelajaran; (6) Penilaian hasil belajar; dan (7) Ekstrakurikuler. Di samping beberapa kelemahan yang ada di dalam kurikulum sebelumnya, perubahan dan pengembangan kurikulum diperlukan karena adanya beberapa kesenjangan kurikulum yang ada pada kurikulum KTSP. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang berlangsung cepat dalam era global dewasa ini, dapat diidentifikasi beberapa kesenjangan kurikulum sebagai berikut. Tabel 2.2 Kesenjangan Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 KONDISI SAAT INI. KONSEP IDEAL. KOMPETENSI LULUSAN 1 Belum sepenuhnya. 1. Berkarakter mulia. 2. Ketrampilan yang relevan. 3. Pengetahuan-pengetahuan. menekankan pedidikan karakter 2 Belum menghasilkan ketrampilan sesuai kebutuhan 3 Pengetahuan-pengetahuan lepas. terkait MATERI PEMBELAJARAN. 1 Belum relevan dengan. 1. kompetensi yang. Relevan dengan materi yang dibutuhkan. dibutuhkan 2 Beban belajar terlalu berat 3. Terlalu luas, kurang mendalam. 2 3. Materi esensial Sesuai dengan tingkat perkembangan anak.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KONDISI SAAT INI. 30. KONSEP IDEAL. PROSES PEMBELAJARAN 1 Berpusat pada guru 2. 1. Proses pembelajaran berorientasi pada buku teks. 3 Buku teks hanya memuat. 2 3. materi bahasan. Berpusat pada peserta didik Sifat pembelajaran yang kontekstual Buku teks memuat materi dan proses pembelajaran, sistem penilaian serta kompetensi yang diharapkan. PENILAIAN 1 Menekankan aspek kognitif. 1. Menekankan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik secara proporsional. 2 Tes menjadi cara penilaian. 2. yang dominan. Penilaian tes pada portofolio saling melengkapi. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 1 Memenuhi kompetensi. 1. profesi saja. Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal. 2 Fokus pada ukuran kinerja. 2. Motivasi mengajar. PTK PENGELOLAAN KURIKULUM 1 Satuan pendidikan. 1. Pemerintah pusat dan. mempunyai pembebasan. daerah memiliki kendali. dalam pengelolaan. kualitas dalam pelaksanaan. kurikulum. kurikulum di tingkat satuan pendidikan.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KONDISI SAAT INI. 31. KONSEP IDEAL. 2 Masih terdapat. 2. Satuan pendidikan mampu. kecenderungan satuan. menyusun kurikulum. pendidikan menyusun. dengan mempertimbangkan. kurikulum tanpa. kondisi satuan pendidikan,. mempertimbangkan kondisi. kebutuhan peserta didik,. satuan pendidikan,. dan potensi daerah.. kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah 3 Pemerintah hanya. 3. Pemerintah menyiapkan. menyiapkan sampai standar. semua komponen. isi mata pelajaran. kurikulum sampai buku teks pedoman. Sumber: Materi Uji Publik Kurikulum 2013. Tabel 2.2 menunjukkan adanya kesenjangan kurikulum KTSP. (2006).. Perubahan. kurikulum. dilakukan. untuk. penyempurnaan kurikulum sebelumnya, dari tabel di atas dijelaskan kondisi saat ini dalam proses pembelajaran dengan kondisi ideal yang harus ditempuh saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan. kondisi. tersebut,. dilakukan. beberapa. penyempurnaan pola pikir sebagai berikut. Tabel 2.3 Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum No. KBK 2004. KTSP 2006. Kurikulum 2013. 1. Standar Kompetensi Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan. diturunkan dari Standar Isi. diturunkan dari kebutuhan.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. No. KBK 2004. KTSP 2006. 32. Kurikulum 2013. Standar isi dirumuskan. Standar Isi diturunkan dari. berdasarkan Tujuan Mata. Standar Kompetensi Lulusan. Pelajaran (Standar. melalui Kompetensi Inti. Kompetensi Lulusan Mata. yang bebas mata pelajaran. Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pemisah antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk ketrampilan, dan pembentuk pengetahuan. Semua mata pelajaran harus berkonstribusi terhadap pembentukan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan. Kompetensi diturunkan dari. Mata pelajaran diturunkan. mata pelajaran. dari kompetensi yang ingin dicapai. Mata pelajaran lepas satu. Semua mata pelajaran diikat. dengan yang lain, seperti. oleh kompetensi inti (tiap. sekumpulan mata pelajaran. kelas). terpisah Sumber: Materi Uji Publik Kurikulum 2013. Tabel 2.3 menunjukkan bahwa pola pikir kurikulum KBK (2004) dan KTSP 2006 perlu adanya penyempurnaan. Dari tabel di atas menunjukkan beberapa perbedaan dalam kurikulum KBK (2004) dan KTSP 2006 dengan Kurikulum 2013. Berdasarkan dari uraian tabel di atas, penyempurnaan kurikulum akan memberikan dampak yang akan berpengaruh terhadap bagi peserta didik, pendidik dan tenaga, manajemen.

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. satuan pendidikan, masyarakat umum, dan bangsa dan negara. Setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan dampak yang akan terjadi. Dampak yang terjadi pada pengembangan Kurikulum 2013 sebagai berikut. Tabel. 2.4 Dampak Penyempurnaan Pengembangan Kurikulum 2013 No 1.. Entitas Pendidikan Peserta Didik. Perubahan yang Diharapkan 1. Lebih produktif, kreatif, inovatif, afektif 2. Lebih bergairah dan senang di sekolah dan belajar. 2.. Pendidik dan. 1. Lebih bergairah dalam mengajar. Tenaga. 2. Lebih mudah dalam memenuhi ketentuan 24 jam per minggu. 3.. Manajemen. 1. Lebih mengedepankan layanan. Satuan. pembelajaran termasuk bimbingan dan. Pendidikan. penyuluhan 2. Antisipasi atas semaraknya variasi kegiatan pembelajaran. 4.. Masyarakat Umum. 1. Memperoleh lulusan sekolah yang kompeten 2. Kebutuhan pendidikan dapat dipenuhi oleh masyarakat 3. Dapat meningkatkan kesejahteraannya. 5.. Bangsa dan Negara. 1. Meningkatkan reputasi international dalam bidang pendidikan 2. Meningkatkan daya saing 3. Berkembangnya peradaban bangsa.

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. Tabel 2.4 menunjukkan dampak dari penyempurnaan pengembangan Kurikulum 2013. Entitas pendidikan yang menjadi tolak ukur tersebut yaitu peserta didik, pendidik dan tenaga, manajemen satuan pendidikan, masyarakat umum, bangsa dan negara. Perubahan yang diharapkan dari masing-masing entitas pendidikan dimaksudkan untuk memperbaiki sumber daya manusia dan bangsa indonesia di mata dunia internasional. c.. Kelebihan Kurikulum 2013 Menurut Kurniasih dan Sani (2014:40), Kurikulum 2013 memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan Kurikulum 2013 yaitu: (1) siswa dituntut aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah; (2) adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, dan sikap; (3) munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti; (4) adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional; (5) kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holistik domain sikap, ketrampilan, dan pengetahuan; (6) guru berperan sebagai fasilitator. Hal yang menarik dari Kurikulum 2013 ini adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial. Mulai dari perubahan sosial yang terjadi tingkat lokal, nasional, maupun global. Selain tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. Kurilukum 2013 juga meningkatkan motivasi mengajar dengan meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi, sosial dan personal. d. Kelemahan Kurikulum 2013 Kurniasih dan Sani (2014:40) menyebutkan Kurikulum 2013 memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan 2013 yaitu (1) guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan Kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas; (2) banyak guru belum siap dengan Kurikulum 2013; (3) Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan saintifik; (4) kurangnya ketrampilan guru untuk merancang RPP; (5) guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentik; (6) terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik. Banyaknya materi yang harus dikuasai siswa membuat beban belajar siswa bertambah berat.. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dalam kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif memiliki persamaan. dengan. Kurikulum. 2013. dalam. pelaksanaan. pembelajarannya. Persamaan tersebut yaitu menekankan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Ciri khas PPR yaitu untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion (3C). Competence. merupakan. kemampuan. kognitif,. Conscience.

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. merupakan kemampuan afektif dan Compassion merupakan aspek psikomotor.. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dikembangkan untuk menyempurnakan. kurikulum. sebelumnya,. kurikulum. ini. dikembangkan sesuai dengan landasan filosofi, landasan teoritis, dan landasan yuridis. Pelaksanaan Kurikulum 2013 memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaannya. Kelebihan Kurikulum 2013 adalah siswa dituntut aktif dalam proses pembelajaran, mengembangkan domain sikap, ketrampilan dan pengetahuan, pembelajaran kontekstual, sehingga memberikan pengalaman nyata bagi siswa. Kekurangan Kurikulum 2013 adalah kurangnya kesiapan guru dalam menjalankan Kurikulum 2013 dan merancang RPP, sehingga guru kesulitan pada saat menyusun penilaian autentik serta guru tidak diikut sertakan dalam pengembangan Kurikulum 2013.. 4.. Pembelajaran Tematik a.. Pengertian Pembelajaran Tematik Majid (2014:87) menyatakan bahwa pembelajaran tematik adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran.

Gambar

Tabel  2.1  menunjukkan  elemen  perubahan  pada  kurikulum  2013  meliputi:  (1)  Kompetensi  lulusan;  (2)  Kedudukan  mata
Tabel  2.2  menunjukkan  adanya  kesenjangan  kurikulum  KTSP  (2006).  Perubahan  kurikulum  dilakukan  untuk  penyempurnaan  kurikulum  sebelumnya,  dari  tabel  di  atas  dijelaskan  kondisi  saat  ini  dalam  proses  pembelajaran  dengan  kondisi  idea
Tabel  2.3  menunjukkan  bahwa  pola  pikir  kurikulum  KBK  (2004) dan KTSP 2006 perlu adanya penyempurnaan
Gambar 2.2 Skema Penelitian yang Relevan
+7

Referensi

Dokumen terkait

a. Penyusun kebijakan Pemerintah Daerah. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintah

Bilangan swirl yaitu bilangan nondimensional yang digunakan untuk menunjukkan kekuatan putaran (swirl) pada aliran putar, dan didefinisikan sebagai perbandingan antara momentum

Hasil analisa vegetasi gulma pada pertanaman jagung dengan lahan olah tanah maksimal (OTM) di Nagari Sungai Talang, Kecamatan Guguak, Kabupaten Lima Puluh Kota didapatkan

Produk, Harga, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Bakso Lapangan Tembak Payakumbuh).”. 1.2

[r]

Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7) Universitas Sebelas Maret (UNS) - Surakarta, 24-26 Oktober 2013..

menampilkan menu area vendor Pengguna memilih menu registrasi karyawan Menampilkan form menu karyawan Sistem berhasil menampilkan form menu karyawan Pengguna menyimpan

Dari berbagai majalah tersebut bahan majalah yang disajikan harus kompleks dan sangat menarik seperti isi berita dan foto yang disertakan untuk gambaran pembaca