• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan Studi kasus pada siswa-siswi tingkat SMK Negeri di Kabupaten Sleman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan Studi kasus pada siswa-siswi tingkat SMK Negeri di Kabupaten Sleman"

Copied!
196
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PARTISIPASI SISWA DI KOPERASI SEKOLAH DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN Studi Kasus pada Siswa-siswi Tingkat SMK Negeri di Kabupaten Sleman. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Oleh: Veronica Wulansari NIM: 131334037. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Dengan penuh rasa syukur dan terimakasih ku persembahkan skripsiku ini kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu setia mendampingi setiap langkah perjalanan hidupku terkhusus dalam perjalanan menempuh studi selama 4 tahun. Untuk segenap keluargaku, bapak Agustinus Sutapa dan ibu Yustina Wening Wartati serta kakak ku yang tercinta Monica Candra Perwitasari yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa sehingga aku sampai pada titik ini. Untuk keluarga besarku, sahabat, teman-teman dan para dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi terimakasih atas segala doa, dukungan, dan perhatian. Almamaterku Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku : Universitas Sanata Dharma. iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. Selalu ada harapan bagi mereka yang sering berdoa dan selalu ada jalan bagi mereka yang sering berusaha.. Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya. (Matius 21:22). Jika anda menunda pekerjaan anda, sebaiknya anda bersiapsiap kesuksesan anda tertunda.. Selama ada keyakinan, semua akan menjadi mungkin.. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK. HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PARTISIPASI SISWA DI KOPERASI SEKOLAH DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN. Studi Kasus : Siswa-siswi Tingkat SMK Negeri di Kabupaten Sleman. Veronica Wulansari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2017 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa kewiraushaaan, (2) Hubungan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewiraushaan. Penelitian dilakukan pada siswa-siswiSMK Negeri di Kabupaten Sleman. Dari populasi penelitian adalah 8555 siswa. Diambil sampel penelitian sebanyak 368 siswa dari SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 1 Godean, SMK N 2 Godean. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Hipotesis diuji menggunakan analisis pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan (r = 0,508, signifikan 0,000). (2) Ada hubungan positif dan signifikan antara partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan (r = 0,342, signifikan 0,000).. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT. THE CORRELATION OF ENTREPRENEURSHIP LEARNING MOTIVATION AND STUDENTS’ PARTICIPATION IN SCHOOL’S COOPERATIVE ORGANIZATION AND THE SPIRIT OF ENTREPRENEURSHIP. A Case Study on Students of SMK Negeri in Sleman Regency. Veronica Wulansari Sanata Dharma University Yogyakarta 2017 This research aims to find out: (1) the correlation between entrepreneurship learning motivation and the spirit of entrepreneurship, (2) correlation between students‟ participation in school‟s cooperative organization and the spirit of entrepreneurship. The research was conducted on students of SMK Negeri in Sleman Regency. The samples of the research were 368 students which were taken from8555 students of SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 1 Godean, SMK Negeri 2 Godean. The data were obtained by using questionnaire. Hypothesis was tested by using the analysis of pearson product moment. The results of the research show that: (1) there is positive significant correlation between entrepreneurship learning motivation and the spirit of entrepreneurship (r = 0,508, significant 0,000). (2) there is positive significant correlation between students‟ participation in school‟s cooperative organization and the spirit of entrepreneurship (r = 0,342, significant 0,000).. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kasih atas Rahmatnya sehingga dapat. menyelesaikan. skripsi. yang. berjudul. “Hubungan. Motivasi. Belajar. Kewirausahaan dan Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah dengan Jiwa Kewirausahaan”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Bapak Bambang Purnomo,S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dengan sabar, serta memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMANPERSETUJUANPEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA IMLIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................... vii ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT .......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR ............................................................................................x DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix. BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1 A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................1 B. Batasan Masalah ...........................................................................................5 C. Rumusan Makalah ........................................................................................5 D. Tujuan Penelitian..........................................................................................6 E. Manfaat Penelitian........................................................................................6. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II TINJAUAN TEORITIK ..........................................................................7 A. Motivasi Belajar Siswa.................................................................................7 1. Pengertian Motivasi................................................................................7 2. Macam-macam Motivasi ........................................................................7 3. Fungsi Motivasi ......................................................................................8 4. Pengertian Belajar ..................................................................................9 5. Tujuan Belajar ........................................................................................9 6. Motivasi Belajar ...................................................................................12 B. Partisipasi Siswa Di Koperasi Sekolah ......................................................13 1. Partisipasi Siswa ...................................................................................13 2. Koperasi Sekolah ..................................................................................13 a. Pengertian dan Tujuan Koperasi Sekolah ......................................13 b. Sendi-sendi Dasar Koperasi Sekolah .............................................16 c. Keanggotaan Koperasi Sekolah .....................................................18 d. Ketatalaksanaan Koperasi Sekolah ................................................20 e. Kegiatan Usaha Koperasi Sekolah .................................................23 f. Permodalan Koperasi Sekolah .......................................................24 g. Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Sekolah.........................26 3. Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah .................................................27 C. Jiwa Kewirausahaan ...................................................................................27 1. Pengertian Kewirausahaan ...................................................................27 2. Pengembangan Jiwa Kewirausahaan ...................................................29 D. Kerangka Berpikir ......................................................................................33. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1. Hubungan Motivasi Belajar Kewirausahaan dengan Jiwa Kewirausahaan .....................................................................................33 2. Hubungan Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah dengan Jiwa Kewirausahaan .............................................................................34 E. Hipotesis .....................................................................................................35. BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................36 A. Jenis Penelitian ...........................................................................................36 B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................37 1. Tempat Penelitian.................................................................................37 2. Waktu Penelitian ..................................................................................37 C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................................37 1. Subjek Penelitian..................................................................................37 2. Objek Penelitian ...................................................................................38 D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................................38 1. Populasi Penelitian ...............................................................................38 2. Sampel Penelitian .................................................................................39 3. Teknik Pengambilan Sampel................................................................40 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ....................................................41 1. Variabel Penelitian .................................................................................41 2. Pengukuran Variabel ..............................................................................42 F. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................43 1. Kuesioner ...............................................................................................43. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Penyusunan Kuesioner ...........................................................................44 G. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian .....................................................46 1. Uji Validitas Instrumen ........................................................................46 2. Uji Reliabilitas Instrumen ....................................................................50 H. Teknik Analisis Data ..................................................................................53 1. Deskripsi Data ......................................................................................53 2. Uji Normalitas ......................................................................................54 3. Pengujian Hipotesis ..............................................................................54. BAB IV GAMBARAN UMUM ..........................................................................57 A. SMK Negeri 1 Depok.................................................................................57 B. SMK Negeri 1 Godean ...............................................................................61 C. SMK Negeri 2 Godean ...............................................................................65. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................................69 A. Deskripsi Data ............................................................................................69 1. Motivasi Belajar Kewirausahaan .........................................................69 2. Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah .................................................70 3. Jiwa Kewirausahaan .............................................................................71 B. Pengujian Prasyarat Analisis Data .............................................................71 C. Pengujian Hipotesis ....................................................................................73 1. Hubungan Motivasi Belajar Kewirausahaan dengan Jiwa Kewirausahaan .....................................................................................74. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Hubungan Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah dengan Jiwa Kewirausahaan .............................................................................75 D. Pembahasan ................................................................................................76 1. Hubungan Motivasi Belajar Kewirausahaan dengan Jiwa Kewirausahaan .....................................................................................76 2. Hubungan Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah dengan Jiwa Kewirausahaan .............................................................................78. BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ..........................81 A. Kesimpulan ................................................................................................81 B. Saran ...........................................................................................................81 C. Keterbatasan Penelitian ..............................................................................83. DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................85 LAMPIRAN ..........................................................................................................87. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Tempat Penelitian SMK Negeri Kabupaten Sleman..............................37 Tabel 3.2 Data Populasi SMK Negeri Kabupaten Sleman ....................................38 Tabel 3.3 Data Sampel Penelitian ..........................................................................40 Tabel 3.4 Pengukuran Tingkat Motivasi Belajar Kewirausahaan ..........................42 Tabel 3.5 Pengukuran Tingkat Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah .................43 Tabel 3.6 Pengukuran Tingkat Jiwa Kewirausahaan .............................................43 Tabel 3.7 Operasional Variabel Motivasi Belajar Kewirausahaan ........................45 Tabel 3.8 Operasional Variabel Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah ................45 Tabel 3.9 Operasional Variabel Jiwa Kewirausahaan............................................46 Tabel 3.10 Uji Validitas Variabel Motivasi Belajar Kewirausahaan .....................48 Tabel 3.11 Pengujian Ulang Validitas Motivasi Belajar Kewirausahaan ..............49 Tabel 3.12 Uji Validitas Variabel Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah .............49 Tabel 3.13 Uji Validitas Jiwa Kewirausahaan .......................................................50 Tabel 3.14 Uji Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar Kewirausahaan .................52 Tabel 3.15 Uji Reliabilitas Variabel Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah .........52 Tabel 3.16 Uji Reliabilitas Variabel Jiwa Kewirausahaan.....................................53 Tabel 3.17 PAP Tipe II ..........................................................................................54 Tabel 3.18 Interprestasi Koefisien Korelasi ...........................................................56 Tabel 4.1 Jumlah Siswa SMK N 1 Depok .............................................................60 Tabel 4.2 Jumlah Siswa SMK N 1 Godean............................................................64 Tabel 4.3 Jumlah Siswa SMK N 2 Godean............................................................67 Tabel 5.1 Klasifikasi Motivasi Belajar Kewirausahaan .........................................69 xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 5.2 Klasifikasi Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah .................................70 Tabel 5.3 Klasifikasi Jiwa Kewirausahaan ............................................................71 Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas Motivasi Belajar Kewirausahaan dengan Jiwa Kewirausahaan ..............................................................................72 Tabel 5.5 Hasil Uji Normalitas Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah dengan Jiwa Kewirausahaan ..................................................................72 Tabel 5.6 Interprestasi Koefisien Korelasi .............................................................73 Tabel 5.7 Hasil Pengujian Korelasi Pearson Motivasi Belajar Kewirausahaan dengan Jiwa Kewirausahaan ........................................74 Tabel 5.8 Hasil Pengujian Korelasi Pearson Partisipasi Siswa Di Koperasi Sekolah dengan Jiwa Kewirausahaan ....................................75. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Instrumen Penelitian (Kuesioner) ........................................................88 Lampiran 2. Data Induk Penelitian ..........................................................................99 Lampiran 3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .......................................................144 Lampiran 4. PAP Tipe II dan Deskripsi Data .........................................................151 Lampiran 5. Hasil Pengujian Normalitas ................................................................156 Lampiran 6. Hasil Pengujian Hipotesis...................................................................158 Lampiran 7. Tabel Statistika dan Perhitungan r Tabel ............................................160 Lampiran 8. Surat Izin Penelitian............................................................................163. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A.. Latar Belakang Masalah Di Indonesia pengangguran merupakan salah satu masalah yang semakin memerlukan perhatian. Setiap tahun bahkan dalam hitungan hari, lulusan pendidikan dasar sampai tingkat pendidikan tinggi meluluskan generasi siap kerja, namun pada kenyataannya lulusan tersebut banyak yang tidak bekerja disebabkan minimnya lapangan pekerjaan di Indonesia. Perlu kita ketahui bahwa Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia sangat melimpah dan memiliki potensi untuk diciptakannya lapangan pekerjaan guna mengolah Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia. Dilain sisi ada negara yang hanya memiliki potensi Sumber Daya Alam terbatas, namun negara tersebut bisa mengembangkan atau menciptakan lapangan pekerjaan dengan sendirinya. Lapangan pekerjaan yang ada di negara tersebut, tercipta dikarenakan masyarakat di negara itu memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi sehingga masyarakat bisa membuka lapangan pekerjaan secara mandiri. Di Indonesia angka pengangguran terbanyak justru diciptakan oleh kelompok terdidik. Pada Agustus 2015, tingkat pengangguran terbuka menurut pendidikan didominasi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12,65 persen, disusul Sekolah Menengah Atas sebesar 10,32 persen, Diploma 7,54 persen, Sarjana 6,40 persen, Sekolah Menengah Pertama 6,22. 1.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. persen, dan Sekolah Dasar ke bawah 2,74 persen. Pengangguran terjadi karena perbandingan antara jumlah penawaran kesempatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lulusan atau penawaran tenaga kerja baru disegala level pendidikan (Saiman, 2009: 22). Data statistik pada bulan Februari 2016 yaitu sebanyak 7,02 juta orang dengan tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,5% yang dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya mencapai 7,45 juta orang (5,81%) sehingga mengalami penurunan (Badan Pusat Statistik RI, 2016). Namun, jumlah pengangguran sebenarnya dapat diperkecil. dengan. keberanian. membuka. usaha-usaha. baru. atau. berwirausaha. Fenomena rendahnya motivasi pemuda Indonesia untuk berwirausaha menjadi pemikiran serius bagi banyak pihak, baik pemerintah, dunia pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat. Berbagai upaya dilakukan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan terutama merubah mindset para pemuda yang selama ini hanya berminat sebagai pencari kerja (job seeker) apabila kelak menyelesaikan sekolah atau kuliah mereka. Hal ini merupakan tantangan bagi pihak sekolah dan perguruan tinggi sebagai lembaga penghasil lulusan terdidik siap kerja. Jumlah pelaku wirausaha di Indonesia hingga kini masih belum mencapai angka ideal yakni dua persen dari jumlah penduduk Indonesia. Data terkini dari Global Entrepreneurship Monitor (GEM) menunjukkan bahwa Indonesia baru mempunyai sekitar 1,65 persen pelaku wirausaha dari total jumlah penduduk 250 juta jiwa (kompas.com: Rabu, 30 Maret 2016 | 19:28 WIB)..

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Indonesia sebagai julukan negara dengan kekayaan alam yang sangat melimpah, namun sangat disayangkan masyarakat tidak dapat menikmati Sumber Daya Alam yang ada tanpa bisa mengolahnya. Sehingga begitu banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdidik namun menganggur karena tidak memiliki skill dalam mengembangkan Sumber Daya Alam yang dimiliki. Oleh karena itu, Sumber Daya Manusia yang terdidik di Indonesia semakin melimpah dengan lapangan pekerjaan yang terbatas. Keterbatasan tersebut yang harusnya menimbulkan pemikiran yang baru untuk membuka lapangan pekerjaan seperti berwirausaha. Niat dan kemauan itu harus dibangun sejak dini dan pendidikan dari dini. Misalnya dibangun dengan adanya niat untuk membangun koperasi sekolah dan melibatkan siswa-siswi didalamnya secara bersama–sama sehingga secara tidak langsung jiwa kewirausahaan tersebut dapat muncul dalam diri anakanak. Kewirausahaan bisa ditempuh melalui lembaga pendidikan salah satunya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mempunyai peluang cukup besar untuk ikut serta dalam membangun sistem perekonomian. dengan. memanfaatkan. tahap. perkembangan. remaja,. mendidik siswa agar berminat menjadi wirausaha, memotivasi siswa dalam belajar berwirausaha. Proses kewirausahaan menuntut kemauan untuk mengambil resiko dengan penuh perhitungan sehingga dapat mengatasi rintangan untuk mencapai kesuksesan yang diharapkan. Pada umumnya, wirausahawan. menggunakan. kecerdikannya. untuk. memanfaatkan.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. sumberdaya yang terbatas. Kewirausahaan dapat diajarkan melalui pendidikan dan pelatihan.Pembekalan pengetahuan kewirausahaan kepada siswa-siswa SMK sangat perlu dilakukan. Semakin tinggi pengetahuan kewirausahaan siswa SMK akan semakin terbuka wawasannya tentang kewirausahaan. Maka dalam hal ini dapat dilihat dari motivasi belajar siswa yang dapat dilihat ketika proses belajar mengajar berlangsung. Ketika motivasi belajar siswa tinggi maka antusias dalam mengikuti proses pembelajaranpun tinggi, sehingga siswa dapat menyerap pengetahuan dengan baik dan pengetahuan dapat diaplikasikan kedalam kehidupan nyata yakni untuk menjadi wirausaha. Jiwa kewirausahaan dapat ditanamkan dalam pribadi siswa tidak hanya ditinjau dari motivasi belajar, namun salah satu tempat bagi seorang siswa untuk belajar menjadi seorang wirausahawan dapat juga ditempuh dengan cara ikut ambil bagian dalam kepengurusan koperasi di sekolah. Seperti yang kita ketahui bahwa sekolah merupakan salah satu penyelenggaraan pendidikan yang memiliki tanggungjawab terhadap perkembangan karakter seorang anak. Peran serta atau partisipasi siswa di koperasi sekolah sangatlah penting.Dengan adanya koperasi sekolah tersebut maka diharapkan siswa dapat berperan aktif dan ikut berpartisipasi dalam kelompok sekolah baik partisipasi dalam bidang usaha, partisipasi dalam bidang organisasi maupun partisipasi dalam permodalan koperasi sekolah.Siswa memegang peranan penting dalam perkembangan koperasi sekolah, maka dari itu perlu ditanamkan kesadaran siswa untuk.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. berpastisipasi aktif dalam koperasi sekolah. Melalui koperasi sekolah siswasiswi belajar bagaimana membangun sikap tanggung jawab, kejujuran, dan integritas yang membuat mereka dipercaya oleh banyak orang, sikap–sikap tersebut merupakan cerminan dari jiwa kewirausahaan. Untuk mengetahui hubungan motivasi belajar siswa dan partisipasi siswa di koperasi sekolah dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada siswa SMK, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “HUBUNGAN. MOTIVASI. BELAJARKEWIRAUSAHAAN. DAN. PARTISIPASI SISWA DI KOPERASI SEKOLAH DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN”. B.. Batasan Masalah Peneliti ini memfokuskan perhatian pada faktor yang mempengaruhi jiwa. berwirausaha. pada. siswa.. Ada. banyak. faktor. yang. dapat. mempengaruhi tinggi rendahnya jiwa kewirausahaan pada siswa, namun dalam penelitian ini hanya akan meneliti tentang motivasi belajar kewirausahaan,. partisipasi. siswa. dikoperasi. sekolah. dan. jiwa. kewirausahaan. C.. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah peneliti ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan?.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 2. Apakah ada hubungan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan? D.. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan. 2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan.. E.. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap lembaga pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan agar dapat semaksimal mungkin membekali. siswa dengan keterampilan dan kesiapan. lulusannya untuk mampu bekerja dan menciptakan lapangan pekerjaan. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil. penelitian. diharapkan. dapat. memberikan. tambahan. keperpustakaan atau referensi yang berguna bagi mahasiswa atau pihak yang membutuhkan. 3. Bagi Penulis Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori yang telah di peroleh selama studi didalam meneliti penulis juga memperoleh pengalaman yang dapat dipraktikan..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II TINJAUAN TEORITIK. A.. Motivasi Belajar Siswa 1.. Pengertian Motivasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi merupakan dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman,1986: 73).. 2.. Macam-macam Motivasi Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sardiman mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi (Sardiman,1986:85)yaitu: a.. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya : 1) Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir. 2) Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena dipelajari.. 7.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. b.. Motivasi menurut pembagiaan dari Woodworth dan Marquis dalam sardiman : 1) Motif atau kebutuhan organis misalnya kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual, dan lain-lain. 2) Motif-motif darurat misalnya menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan sebagainya. 3) Motif-motif objektif. c.. Motivasi jasmani dan rohani 1) Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan sebagainya. 2) Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.. d.. Motivasi intrisik dan ekstrinsik 1) Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. 2) Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.. 3.. Fungsi Motivasi Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi (Sardiman,1986:84) yaitu :.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepas energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3) Menyelesaikan. perbuatan,. yakni. menentukan. perbuatan. perbuatanapa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. 4.. Pengertian Belajar Menurut Slameto (2010:2) “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungannya”. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu (Uno, 2007:23).. 5.. Tujuan Belajar.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Tujuan belajar untuk mengembangkan nilai afeksi memerlukan penciptaan sistem lingkungan yang berbeda dengan sistem yang dibutuhkan untuk tujuan belajar pengembangan gerak, dan begitu seterusnya. Tujuan-tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan. tindakan. instructional. effects,. yang. biasa. berbentuk. pengetahuan dan keterampilan. Tujuan yang lebih merupakan hasil sampingan yaitu : tercapai karena siswa “menghidupi” suatu sistem lingkungan belajar tertentu. (contoh. Kemampuan berfikir kritis dan kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima pendapat orang lain. Jadi guru dalam belajar mengajar untuk mencapai instructional effects, maupun kedua-duanya. Dari uraian diatas, maka tujuan belajar dibagi menjadi 3 jenis (Sadirman,1986:28) antara lain : 1) Untuk mendapatkan pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berfikir. Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berfikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain, tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar perkembangannya.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. didalam kegiatan belajar. Hal ini peran guru sebagai pengajar lebih menonjol. 2) Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga memerlukan suatu. keterampilan.. jasmanimaupun. Soal. rohani.. keterampilan. Keterampilan. yang. bersifat. jasmaniah. adalah. keterampilan-keterampilan yang dapat dilihat , diamati, sehingga akan menitik beratkan pada keterampilan gerak/penampilan dari anggota tubuh seseorang yang sedang belajar. Sedangkan keterampilan rohani lebih rumit, karena tidak selalu berurusan dengan. masalah-masalah. keterampilan. yang. dapat. dilihat. bagaimana ujung pangkalnya, menyangkut persoalan-persoalan penghayatan,. dan. keterampilan. berpikir. kreativitas. untuk. menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah atau konsep. 3) Pembentukan Sikap Pembentukan sikap metal dan perilaku anak didik, tidak akan lepas dari persoalan penanaman nilai-nilai, transfer of values. Dengan adanya landasan nilai-nilai itu , anak didik/siswa akan tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikan segala sesuatu yang telah dipelajarinya. Jadi pada intinya, tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan penanaman sikap mental/nilai-nilai. Pencapaian tujuan belajar berarti akan menghasilkan, hasil belajar..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. 6.. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu demi mencapai tujuan yang dikehendaki. Menurut Uno (2007:23) Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator meliputi: a. Adanya hasrat ingin berhasil b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita d. Adanya penghargaan dalam belajar e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif Apabila seseorang memiliki ciri-ciri yang tersebut di atas, maka dikatakan seseorang itu telah memiliki motivasi belajar yang sangat baik. Motivasi untuk belajar kewirausahaan sangat menentukan tingkah laku seseorang dalam berwirausaha. Berwirausaha akan berhasil dengan baik, bila seseorang memiliki motivasi belajar kewirausahaan yang tinggi. Hal ini mengandung arti bahwa motivasi belajar kewirausahaan berkaitan dengan usaha keras dan perjuangan yang.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. tidak mudah putus asa dalam belajar kewirausahaan untuk berhasil dalam berwirausaha. Seseorang yang mempunyai motivasi untuk belajar tinggi, dia akan lebih berprestasi jika dibandingkan dengan yang tidak mempunyai motivasi belajar. Dengan demikian, seseorang yang mempunyai motivasi belajar kewirausahaan tinggi, dia akan mempunyai dorongan yang kuat untuk mempelajarinya dan akan lebih memiliki jiwa untuk berwirausaha. B.. Partisipasi Siswa di koperasi sekolah 1. Partisipasi Siswa Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), partisipasi adalah perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan, peran serta. Sedangkan pengertian siswa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah murid (terutama pada tingkat sekolah dasar, menengah); pelajar. Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi siswa adalah keikut sertaan pelajar dalam suatu kegiatan yang ada di sekolah. 2. Koperasi Sekolah a. Pengertian dan Tujuan Koperasi Sekolah Istilah koperasi berasal dari bahasa Latin “coopere”, yang dalam bahasa Inggris disebut cooperation. Co berarti bersama dan operation berarti bekerja, jadi cooperation berarti bekerja sama. Berikut ini disajikan beberapa definisi koperasi:.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. 1) Koperasi adalah suatu perkumpulan orang, biasanya yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas, yang melalui suatu bentuk. organisasi. perusahaan. yang. diawasi. secara. demokratis, masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal yang diperlukan, dan bersedia menaggung Risiko serta menerima imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan (ILO, 1966 dikutip dari Edilius dan Sudarsono, 1993). 2) Menurut Moh. Hatta, koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. 3) Menurut Arifinal Chaniago (1984) mendefinisikan koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum, yang memberikan kebebasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, dengan bekerja sama secara kekeluargaan. menjalankan. usaha. untuk. mempertinggi. kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. 4) Menurut. Munkner. mendefinisikan. koperasi. sebagai. organisasi tolong menolong yang menjalankan “urusniaga” secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-menolong. 5) Menurut UU No. 25/1992 tentang Perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas azas kekeluargaan. Koperasi Sekolah adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari siswa-siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Tingkat Atas, Pondok. Pesantren, dan Lembaga. pendidikan lainnya yang setaraf. Koperasi sekolah merupakan bentuk koperasi khusus, yaitu koperasi yang tidak berbadan hukum tetapi dapat melakukan kegiatan ekonomi. Tujuan dari koperasi sekolah antara lain untuk menunjang pendidikan yang dilakukan di dalam kelas dengan untuk menunjang pendidikan yang dilakukan di dalam kelas dengan berbagai tindakan praktek yang berhubungan dengan kegiatan koperasi. Hasil para siswa dalam praktek Koperasi Sekolah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan peralatan sekolah masing-masing siswa. Dengan menugaskan para siswa praktek berkoperasi ini juga bertujuan untuk menghindarkan terjadinya pertentangan kepentingan di kalangan pembimbing yang ada di antara mereka, berusaha untuk mencari. keuntungan. dari. usaha. koperasi.. Apabila. praktek. berkoperasi tersebut dijalankan dengan baik oleh para siswa tentu akan memperoleh keuntungan atau Sisa Hasil Usaha (SHU). Sisa Hasil Usaha atau keuntungan koperasi harus dibagi-bagikan kepada para anggota sesuai dengan sendi dasar koperasi yang mengatur hal itu..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Selain hal tersebut koperasi juga bertujuan untuk menanamkan rasa harga diri untuk menanamkan kesamaan derajat, dan untuk menumbuhkan ajaran demokrasi serta membangkitkan sikap berani mengemukakan pendapat terhadap siswa yang menjadi anggotanya. Jadi koperasi sekolah dapat dijadikan ajang pembelaan mental yang cukup baik. Di dalam organisasi koperasi, rapat-rapat yang diadakan merupakan forum untuk saling bertemu dan bertukar pendapat. Pada forum seperti ini, baik pada Rapat Pengurus atau Rapat Aggota setiap orang mempunyai hak sama dalam berbicara. b. Sendi-sendi Dasar Koperasi Sekolah Menurut Undang-Undang No.12 Tahun 1967 tentang PokokPokok Perkoperasian Indonesia, sendi-sendi dasar koperasi sekolah meliputi : 1) Keanggotaan koperasi termasuk koperasi sekolah sifatnya adalah sukarela dan terbuka bagi setiap warga negara Indonesia. Hal ini berarti bahwa keterbukaan itu harus terbatas pada murid atau siswa sekolah yang mendirikan koperasi tersebut. 2) Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi sebab merupakan pencerminan demokrasi dalam koperasi. Dalam organisasi koperasi Rapat Anggota yang merupakan rapat dari orang-orang yang memiliki koperasi tersebut, para anggota akan menentukan kebijaksanaan kegiatan koperasi untuk kepentingan mereka. Oleh sebab itu dalam Rapat Anggota setiap.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. anggota. berhak. mengeluarkan. suara. untuk. menentukan. kebijaksanaan perusahaan demi kepentingan mereka. 3) Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) atau pembagian keuntungan diatur menurut jasa masing-masing anggota. Di dalam koperasi sebenarnya keuntungan tidak dikenal sebab operasinya tidak mencari keuntungan tetapi memberikkan pelayanan kepada anggotanya. 4) Adanya pembatasan bunga atas modal. Untuk menjalankan usahanya koperasi memerlukan modal yang dapat bersumber dari dalam tubuh koperasi itu sendiri, misalnya dari dana cadangan, dari simpanan-simpanan anggota, dapat pula dari luar koperasi misalnya pinjaman dari bank. Ada kalanya pemerintah memberikan hibah kepada koperasi untuk menjalankan kegiatan usahanya. 5) Mengembangkan. kesejahteraan. anggota. khususnya. dan. mayarakat pada umumnya. 6) Usaha ketatalaksanaannya terbuka. Sendi dasar ini memberikan gambaran bahwa koperasi sebagai organisasi masyarakat adalah milik anggota, yang pada hakikatnya dikelola oleh anggota dan untuk anggota. 7) Swadaya, Swakerta, Swasembada sebagai pencermnan dari prinsip dasar percaya diri sendiri. Sendi dasar koperasi ini digali.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. dari keadaan masyarakat Indonesia sendiri, yang merupakan faktor pendorong bagi setiap cipta, karya, dan karsa koperasi. c. Keanggotaan Koperasi Sekolah Pada koperasi sekolah yang menjadi anggotanya adalah muridmurid dari sekolah yang mendirikan koperasi sekolah tersebut. Keanggotaan koperasi sekolah ditentukan setelah ia mendaftarkan diri sebagai anggota dan telah membayar simpanan pokok kepada pengurus koperasi. Simpanan pokok pada koperasi merupakan persyaratan seseorang untuk menjadi anggota koperasi. Keanggotaan seseorang pada sebuah koperasi termasuk koperasi sekolah tidak dapat dipindahtangankan sebab keanggotaan itu melekat pada diri anggota tersebut. Untuk memajukan usaha Kopersasi Sekolah setiap anggota harus berpartisipasi aktif. Dengan keikutsertaan anggota dalam kegiatan usaha koperasi dapat diharapkan adanya kemajuan usaha koperasi yang bersangkutan. Sedangkan hak-hak anggota koperasi sekolah meliputi : 1) Hak. untuk. menghadiri. dan. menyatakan. pendapat. atau. memberikan suara dalam Rapat Anggota. 2) Hak untuk memilih dan hak untuk dipilih menjadi anggota Pengurus atau Badan Pemeriksaan Koperasi. 3) Hak untuk meminta diadakannya Rapat Anggota menurut ketentuan yang diatur di dalam anggaran dasar koperasi yang bersangkutan..

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. 4) Mengemukakan saran-saran atau pendapat kepada pengurus di luar rapat baik diminta maupun tidak diminta. Hal ini penting demi kemajuan koperasi yang bersangkutan. 5) Hak untuk memperoleh pelayanan yang sama antara sesama anggota. 6) Hak untuk melakukan pengawasan atas jalannya usaha Koperasi Sekolah yang bersangkutan sesuai dengan anggaran dasar koperasi tersebut. 7) Hak untuk memperoleh dan menikmati Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi sesuai dengan yang telah diputuskan dalam Rapat Anggota maupun dalam anggaran dasar untuk itu. Di samping memiliki hak anggota koperasi juga memiliki kewajiban dan tanggungjawab yang hendak dilakukan, sebagai berikut : 1) Anggota koperasi wajib mengamalkan landasan, asas, dan sendi dasar koperasi; undang-undang, peraturan, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi; Keputusan Rapat Anggota Koperasi. 2) Anggota koperasi wajib menghadiri dan ikut secara aktif dalam rapat-rapat anggota dan bertanggung jawab atas apa yang diputuskan rapat..

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. Dalam hal ini tanggung jawab anggota berarti bahwa apa yang diputuskan oleh rapat harus disetujui kecuali yang bersangkutan tidak menghadirinya. Keanggotaan koperasi akan berakhir apabila terjadi hal-hal sebagai berikut : 1) Murid yang bersangkutan meninggal dunia 2) Murid yang bersangkutan pindah ke sekolah sehingga ia tidak lagi menjadi murid sekolah yang ada di Koperasi sekolahnya 3) Murid yang bersangkutan berhenti atau telah tamat sekolahnya 4) Murid yang bersangkutan keluar karena terpaksa (drop out) 5) Ketentuan lain yang diatur di dala Anggaran Dasar Koperasi Sekolah yang bersangkutan d. Ketatalaksanaan Koperasi Sekolah Tata laksana adalah seluk beluk usaha yang dijualankan oleh perusahaan. koperasi. dalam. mencapai. tujuannya. dengan. memanfaatkan segenap potensi yang ada, yang dilakukan oleh personil yang dipekerjakan di bawah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, evaluasi dari pengurus koperasi yang bersangkutan. Di dalam sendi dasar koperasi dinyatakan bahwa ketatalaksanaan koperasi bersifat terbuka. Hal ini berarti bahwa dalam menalankan kegiatan usahanya koperasi tidak boleh tertutup bagi anggota yang ingin mengetahui seluk-beluk usahanya, karena anggota adalah juga.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. menjadi pemilik koperasi. Pengelolaan semacam ini merupakan pencerminan dari koperasi sebagai organisasi yang dikelola oleh anggota secara bersama. Alat. perlengkapan. organisasi. koperasi. yang. berfungsi. menjalankan ketatalaksanaan pada koperasi, meliputi : 1) Rapat Anggota Rapat anggota mempunyai kekuasaan tertinggi. Jadi, rapat anggotalah yang memutuskan kebijaksanaan utama untuk menjalankan kegiatan usaha koperasi. Usaha Koperasi Sekolah pada dasarnya ada dua kelompok, yaitu bidang organisasi yang berkaitan dengan peningkatan anggota dan bidang ekonomi yang memperjualbelikan buku dan peralatan sekolah lainnya yang dibutuhkan siswa. 2) Pengurus Pengurus Koperasi Sekolah berasal dari anggota dan dipilih oleh anggotanya sendiri.Ada koperasi sekolah yang mengatur secara khusus pengurusnya yang itu tidak memilih para siswa yang duduk di kelas tertinggi dengan maksud untuk memberikan kesempatan kepada mereka mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir. Meskipun pada dasarnya pengurus koperasi sekolah dipilih berasal dari kalangan anggota sedndiri, ada kemungkinan tidak dapat dilaksanakan. Misalnya, tidak ada seorang pun siswa yang bersedia menjadi pengurus. Dalam hal seperti ini untuk.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. sementara dapat. diangkat. guru-guru dari. sekolah. yang. bersangkutan atas persetujuan pimpinan atau kepala sekolah yang bersangkutan sampai ada dari kalangan siswa yang menggantikannya. 3) Pengawas Pengawas koperasi sekolah berfungsi untuk membantu kelancaran tugas pengurus. Anggota pengawas diambil dari guru dan tugasnya adalah mengawasi jalannya usaha koperasi. Guru bertindak. sebagai. pengawas. koperasi. sekolah. tersebut. bertanggung jawab atas mati hidupnya koperasi sekolah yang bersangkutan. Pengawas berperan sebagai rantai penghubung antara teori dan praktek koperasi sehari-hari. 4) Badan Pemeriksa Badan pemeriksa memegang fungsi kontrol terhadap jalannya usaha koperasi. Badan pemeriksa koperasi harus dapat membawakan aspirasi para anggota dan untuk itu ia harus mengetahui seluk-beluk usaha koperasi. Disamping itu ia juga harus tau dan mengerti administrasi usaha dan pembukuan. 5) Penasihat Keanggotaan penasihat berasal dari guru dan orang tua murid yang erat hubungannya dengan kemajuan siswa dan sekolah yang bersangkutan. Tugas dari penasihat adalah memberikan bimbingan, dorongan, dan memberikan penyuluhan.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. kepada pengurus koperasi sekolah. Jika koperasi sekolah menentukan hal-hal yang bersangkutan dengan keuangan misalnya, maka yang bertanggungjawab untuk itu adalah orang tua murid dari koperasi sekolah yang bersangkutan. 6) Pelaksana Pelaksana dalam koperasi sekolah sebaiknya dipegang oleh siswa sendiri. Mereka yang bertindak sebagai pelaksana usaha ini hendaklah melakukan secara bergilir. Para siswa yang bertugas. sebagai. memperaktekkan. pelaksana administrasi,. usaha. koperasinya. misalnya. sebagai. akan kasir,. pengetikm pencatat, dan melaksanakan tugas pembukuan, yaitu sebagai juru buku serta tugas lainnya. 7) Susunan Organisasi Susunan organisasi koperasi sekolah yang standar diberikan dengan tujuan untuk lebih memahami uraian tentang peralatan organisasi koperasi seperti yang telah diuraikan diatas. e. Kegiatan Usaha Koperasi Sekolah Kegiatan usaha koperasi sekolah mempunyai dua tujuan yaitu untuk memperoleh keterampilan dalam praktek berusaha dan untuk memenuhi kebutuhan peralatan sekolah murid yang menjadi anggotanya. Kegiatan usahanya meliputi : 1) Kebutuhan utama murid sekolah adalah tersediannya buku-buku pelajaran.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. 2) Kebutuhan akan peralatan sekolah murid (alat-alat tulis) 3) Pengadaan pakaian seragam murid 4) Khusus koperasi Sekolah Tenik Menengah (STM) dapat menyediakan alat-alat praktek murid 5) Menyelenggarakan cafetaria 6) Usaha simpan pinjam untuk menghadapi masa depan 7) Menjual kebutuhan sehari-hari para siswa Hal-hal yang diuraikan diatas pada dasarnya adalah kegiatan koperasi sekolah yang hanya menjalankan satu fungsi ekonomi yaitu melakukan pembelian secara bersama dan berhubungan perkreditan simpan pinjam. f. Permodalan Koperasi Sekolah Modal koperasi sekolah berasal dari anggota. Akan tetapi hal ini tidak akan menutup kemungkianan bagi koperasi untuk memperoleh modal dari luar. Modal koperasi diperlukan untuk dapat memulai usaha ekonominya. Pada koperasi sekolah modal dapat bersumber dari berbagai penerimaan meliputi : 1) Simpanan pokok, merupakan sumber utama modal koperasi sekolah. Yang dimaksud simpanan pokok adalah sejumlah simpanan anggota yang diserahkan kepada koperasi pada waktu anggota pertama kali masuk menjadi anggota. Pembayaran simpanan pokok dapat dicicil dan tidak dapat ditarik kembali, kecuali yang bersangkutan keluar dari koperasi..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. 2) Simpanan wajib, yaitu sumber yang dilandasi oleh kesadaran anggota untuk ikut serta memupuk modal koperasi. Yang dimaksud dengan simpanan wajib adalah sejumlah uang simpanan yang dikaitkan langsung dengan kegiatan usaha koperasi. Simpanan wajib koperasi dapat diminta kembali oleh anggota. 3) Simpanan sukarela, yaitu sumber modal yang dipergunakan khusus pada waktu koperasi akan membuka proyek. Simpanan sukarela pada koperasi dapat dilakukan oleh anggota dan oleh non anggota. Simpanan ini juga dilandasi oleh kesadaran penyimpanan dari mereka yang ingin menyimpan pada koperasi secara sukarela. Ada yang menanamkan simpanan ini sebagai simpanan manasuka. Sumber lain bagi modal koperasi sekolah adalah yang bersumber dari luar tubuh koperasi itu sendiri. Modal koperasi yang berasal dari luar, bisa diperoleh dalam bentuk pinjaman dari berbagai pihak seperti : 1) Pinjaman dari bank, sumber modal ini dapat digali atau diusahakan oleh koperasi sekolah khususnya yang berbadan hukum dan apabila ada yang menanggung dan dipercaya oleh pihak bank dapat pula memperoleh kredit dari bank. 2) Hibah, dapat diperoleh dari sekolah sendiri dan dari pemerintah. Hibah ini digunakan untuk modal usaha koperasi sekolah, yang.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. dapat dalam bentuk modal kerja dan juga bisa sebagai barang investasi. 3) Pinjaman dari pihak ketiga, tidak jarang para guru dan POM (Persatuan Orang Tua Murid) yang menaruh simpati pada koperasi. sekolah,. memberikan. sehingga. pinjaman. ada. kepada. diantara koperasi. mereka sekolah. yang untuk. dipergunakan sebagai modal untuk pelaksanaan kegiatan usahanya. g. Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Sekolah Koperasi sekolah mempunyai dua tujuan pokok yang harus dicapai yaitu: 1) Apek Pendidikan Dengan didirikannya Koperasi Sekolah di sekolah-sekolah diharapkan. anak. didik. memperoleh. pengetahuan. berwirakoperasi. Pengetahuan ini merupakan bekal yang amat berharga bagi anak didik dalam menghadapi hasi esoknya. Begitu anak didik terjun. kedalam masyarakat bekal untuk. berusaha sudah dimilikinya. 2) Aspek Wiraswasta Dengan ikut sertanya para siswa melakukan praktek koperasi pada Koperasi Sekolahnya dengan sendirinya para siswa akan mengenak seluk-beluk hubungan dagang. Jadi di samping.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. memperoleh pendidikan formal di dalam kelas para siswa juga mendapat latihan hidup bermasyarakat. 3. Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah Partisipasi siswa merupakan keikutsertaan siswa dalam suatu kegiatan. Keikutsertaan siswa ini bukan tanpa tujuan tetapi merupakan bagian dari pelatihan dan pembiasaan untuk siswa dalam suatu kegiatan. Partisipasi siswa di koperasi sekolah berarti keikutsertaan siswa untuk ambil bagian dalam berbagai kegiatan di koperasi sekolah dan pembinaan atau pendampingan siswa yang dilakukan oleh pihak sekolah. Dengan adanya pelaksanaan kegiatan koperasi sekolah dapat memberikan kemudahan siswa untuk memenuhi kebutuhannya dan bisa dipakai menjadi tempat praktek sebagai pelatihan siswa, dengan adanya pelatihan di dalam koperasi sekolah siswa akan mendapatkan banyak pengalaman. Partisipasi siswa di koperasi sekolah akan menentukan keberhasilan koperasi sekolah itu sendiri, dengan adanya jiwa yang sadar untuk berkoperasi maka akan timbul semangat yang dapat meningkatkan partisipasi siswa untuk memberikan dukungan terhadap perkembangan koperasi sekolah. C.. Jiwa kewirausahaan 1. Pengertian kewirausahaan Pengertian jiwa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:364) adalah suatu zat yang tidak dapat dilihat yang ada di dalam.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. tubuh dan menyebabkan hidup; roh; nyawa. Jiwa adalah sesuatu yang menjadi sumber tenaga, semangat atau penggerak. Istilah. kewirausahaan. merupakan. padanan. kata. dari. entrepreneurship adalah bahasa Inggris. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa prancis yaitu „entreprende’ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha. Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantillon (1755). Istilah ini makin populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B Say (1803) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya ekonomis dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih banyak lagi (Rambat Lupiyoadi, 2004;1). Coulter (2000;3) mengemukakan bahwa kewirausahaan sering dikaitkan dengan proses, pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang berorientasi pada perolehan keuntungan, penciptaan nilai, dan pembentukan produk atau jasa baru yang unik dan inovatif. Suryana (2003; 1) Mengungkapkan bahwa dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Adapun inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Menurut Hisrich-Peters (1998; 10) kewirausahaan diartikan sebagai berikut “entrepreneurship is the process of creating something.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. different with value by develoting the necessary time and effort, assuming the accompanying financial, phychic, and social risk, and receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfication and independence”. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan risiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. 2. Pengembangan Jiwa kewirausahaan Jiwa kewirausahaan seseorang disebut kuat bila memiliki: percaya diri (PD), inisiatif, disiplin dan kreatifitas yang kuat pula. Percaya diri tetap kuat bahkan berkembang bila aktifitas sesorang jarang gagal, bila pernah gagal maka kegagalan itu dipandang sebagai guru yang terbaik. Inisiatif diperkuat dengan memingat pepatah yang ada dimasyarakat yang bersifat mendorong bersikap kreatif, meniru teladan dan berdisiplin untuk berinisiatif. Kedisiplinan dapat terbentuk tanpa merasa terpaksa. Geoffrey G. Meredith (1995:5-6) mengemukakan enam ciri dan watak kewirausahaan, yaitu: a. Percaya diri dan optimis, yaitu memiliki kepercayaan diri yang kuat, ketidakbergantungan terhadap orang lain, dan individualistis. b. Berorientasi pada tugas dan hasil, yaitu kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, bertekad kerja keras serta inisiatif. c. Berani mengambil risiko dan menyukai tantangan, yaitu mampun mengambil risiko yang wajar..

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. d. Kepemimpinan, yaitu berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain dan terbuka terhadap saran serta kritik. e. Keorisinalitas, yaitu inovatif, kreatif dan fleksibel. f. Berorientasi masa depan, yaitu memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan. Menurut M. Scarborough dan Thomas W.Zimmerer (1993:6-7), terdapat delapan karakteristik kewirausahaan yang meliputi hal-hal sebagai berikut: a. Rasa tanggung jawab (desire for responsibility), yaitu memiliki rasa tanggunga jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu berkomitmen dan wawas diri. b. Memilih risiko yang moderat (preference for moderate risk), yaitu lebih memilih risiko yang moderat, artinya selalu menghindari risiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi. c. Percaya diri terhadap kemampuan sendiri (confidence in their ability to success), yaitu memiliki kepercayaan diri atas kemampuan yang dimilikinya untuk memperoleh kesuksesan. d. Menghendaki umpan balik segera (desire for immediate feedback), yaitu selalu menghendaki adanya umpan balik dengan segera, ingin cepat berhasil..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. e. Semangat dan kerja keras (high level of energy), yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. f. Berorientasi ke depan (future orientation), yaitu berorientasi masa depan dan memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan. g. Memiliki keterampilan berorganisasi (skill at organizing), yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah. h. Menghargai prestasi (value of achievement over money), yaitu lebih menghargai prestasi daripada uang. Dalam mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu, seperti yang dikutip dalam “Entrepreneurship and Small Enterprise Development Report” oleh M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993: 5) mengemukakan tiga karakteristik umum wirausahawan yang berhasil, yaitu sebagai berikut (Suryana, 2014:26): a. Proaktif, yaitu berinisiatif dan tegas. b. Berorientasi pada prestasi, tercermin dalam pandangan dan tindakan terhadap peluang, orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana, dan mengutamakan pengawasan. c. Memiliki komitmen yang kuat kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan bisnis..

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Menurut. Dun. Steinhoff. dan. John. F.. Burgess. (1993:38). mengemukakan enam karakteriatik yang diperlukan untuk menjadi wirausahawan yang berhasil, yaitu sebagai berikut (Suryana, 2014:27): a. Memiliki visi dan tujuan usaha yang jelas. b. Bersedia menanggung risiko waktu dan uang. c. Memiliki. perencanaan. yang. matang. dan. mampu. mengorganisasikannya. d. Berkerja keras sesuai dengan tingkat kepentingannya. e. Mengembangkan hubungan dengan pelanggan, pemasok, pekerja, dan pihak lain. f. Bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan kegagalan. Menurut Musselman (1989:16), seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola-pola tingkah laku sebagai berikut: a. Inovasi, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan dan menerima ide-ide baru. b. Keberanian untuk menghadapi resiko, yaitu usaha untuk menimbang dan menerima risiko dalam mengambil keputusan dan menghadapi ketidakpastian. c. Kemampuan manajerial, yaitu usaha yang dilakukan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, meliputi : -. Perencanaan. -. Koordinasi. -. Menjaga kelancaran usaha.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. -. Mengawasi dan mengevaluasi usaha. d. Kepemimpinan,. yaitu. usaha memotivasi,. melaksanakan. dan. mengarahkan tujuan usaha. D.. Kerangka Berfikir 1. Hubungan Motivasi Belajar Kewirausahaan dengan Jiwa Kewirausahaan Motivasi berasal dari kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dikatakan sebagai daya penggerak. dari dalam dan di dalam subjek untuk. melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Slameto (2003:2) “Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksinya dengan lingkunganya”. Jadi, motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk meningkatkan prestasi menjadi lebih baik. Motivasi untuk belajar kewirausahaan sangat menentukan tingkah laku seseorang dalam berwirausaha. Berwirausaha akan berhasil dengan baik, bila seseorang memiliki motivasi belajar kewirausahaan yang tinggi. Hal ini mengandung arti bahwa motivasi belajar kewirausahaan berkaitan dengan usaha keras dan perjuangan yang tidak mudah putus asa dalam belajar kewirausahaan untuk berhasil dalam berwirausaha. Seseorang yang mempunyai motivasi untuk belajar tinggi, dia akan lebih berprestasi bila dibandingkan dengan seseorang yang mempunyai.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. motivasi belajar rendah. Begitu juga halnya dengan seseorang yang mempunyai motivasi belajar kewirausahaan tinggi, dia akan mempunyai dorongan yang kuat untuk mempelajarinya dan akan lebih memiliki jiwa untuk berwirausaha. 2. Hubungan. partisipasi. siswa. dikoperasi. sekolah. dengan. jiwa. kewirausahaan Partisipasi adalah perihal turut berperan serta dalam suatu kegiatan, keikutsertaan, peran serta. Partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Partisipasi siswa adalah keikut sertaan pelajar dalam suatu kegiatan yang ada di sekolah. Partisipasi. siswa dikoperasi. sekolah dapat. terlihat. dalam. keterlibatannya sebagai anggota pengurus di koperasi sekolah, keterlibatannya dalam mengadiri rapat anggota, keterlibatannya dalam pengambilan keputusan, keterlibatannya dalam mengawasi jalannya organisasi dan usaha koperasi, kontribusinya dalam menjual ataupun membeli barang di koperasi sekolah, kontribusinya dalam menghitung keuntungan yang diperoleh selama penjualan, dan lain sebagainya. Pastisipasi siswa dalam koperasi sekolah yang telah disebutkan diatas tanpa disadari akan membentuk kebiasaan diri yang positif dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaannya, karena siswa sudah mulai dilatih dalam mengembangkan dirinya dalam mengelola suatu usaha yang berguna dan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun bagi orang.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. lain.Maka dalam hal ini peneliti memfokuskan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya hubungan partisipasi siswa di koperasi dengan jiwa kewirausahaan. E.. Hipotesis Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara yang belum final dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara terhadap pernyataan yang diajukan dalam rumusan masalah, sehingga hipotesis ini harus di uji atau dibuktikan kebenarannya berdasarkan kerangka berpikir diatas melalui pengumpulan data dan analisa data. Berdasarkan permasalahan dan kerangka teoritik yang disajikan dalam penelitian, maka perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut : 1.. Hipotesis I Tidak ada hubungan motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan. Ada hubungan motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan.. 2.. Hipotesis II Tidak ada hubungan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan. Ada hubungan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada peneliti akan dapat mengembangkan sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Gay (1982), penelitian korelasi merupakan salah satu bagian penelitian ex-postfacto karena biasanya peneliti tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan langsung mencari hubungan dan tingkat hubungan variabel yang direfleksikan dalam koefisien korelasi. Penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik, yaitu : 1. Penelitian korelasi tepat jika variabel komplek dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengkotrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen. 2. Memungkinkan variabel diukur secara insentif dalam setting (lingkungan) nyata. 3. Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang singnifikan.. 36.

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian ini akan diadakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu di sajikan dalam tabel 3.1. Tabel 3.1 Tempat Penelitian SMK Negeri Kabupaten Sleman No 1.. Nama Sekolah SMK N 1 Depok. Alamat Jl. Ring Road Utara, Maguwoharjo, Kec Depok,. Kabupaten. Sleman,. Daerah. Istimewa Yogyakarta 55282 2.. SMK N 1 Godean. Desa. Kowanan, Kel. Sidoagung, Kec.. Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55564 3.. SMK N 2 Godean. Jl. Jae Sumantoro, Sidoagung, Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55264. 2. Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2017. C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean dan SMK N 2 Godean di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta..

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. 2. Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah motivasi belajar kewirausahaan, partisipasi siswa dikoperasi sekolah dan jiwa kewirausahaan. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian, atau disebut juga universe (Ali, 1985:54). Menurut Nawawi (2000:4), populasi adalah keseluruhan subyek yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai sumber. Populasi juga merupakan keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,2003:108). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa-siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Tabel 3.2 Data Populasi SMK Negeri Kabupaten Sleman No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.. Nama Sekolah SMK N 1 Depok SMK N 2 Depok SMK N 1 Kalasan SMK N 1 Godean SMK N 2 Godean SMK N 1 Cangkringan SMK N 1 Sayegan SMK N 1 Tempel TOTAL. Jumlah Siswa 848 2073 1073 947 624 923 1216 851 8555.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. 2. Sampel Penelitian Sampel dapat diartikan sebagian atau wakil populasi yang diteliti. (Arikunto, 1996:117). Ali (1985:54) menyebutkan, bahwa sampel penelitian adalah yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan menggunakan teknik tertentu. Sampel juga berarti sebagian dari populasi atau kelompok kecil yang diamati (Furchan,2005:193). Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Issa & Michael dalam (Arikunto,2013:179), sebagai berikut :. Keterangan : S = ukuran sampel N = ukuran populasi P = proporsi dalam populasi (0,5) d = ketelitian eror (0,05) = harga tabel chi-kuadrat untuk Perhitungan sampel sebagai berikut :. 0,95 = 3,841. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa-siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta..

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. Tabel 3.3 Sampel Penelitian Nama Sekolah Kelas XI Akuntansi SMK N 1 Depok XI Pemasaran XI Akuntansi SMK N 1 Godean XI Pemasaran XI Tata Boga SMK N 2 Godean XI Tata Busana Total Sampel. Jumlah 72 siswa 30 siswa 64 siswa 64 siswa 94 siswa 63 siswa 387 siswa. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel sebanyak 387 siswa, akan tetapi peneliti hanya mengambil 368 siswa sesuai dengan hasil perhitungan sampel menggunakan formula empiris yang dikemukakan oleh Isac dan Michael. 3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam. penelitian. ini. sampel. yang. diambil. adalah. dengan. menggunakan teknik sampling bertujuan (purposive sampling). Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan disadarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Tujuannya adalah untuk menghemat waktu, biaya dan tenaga sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh. Syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu (Arikunto, 2013:183) : a. Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi. b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan. Dalam penelitian ini peneliti memilih siswa-siswi kelas XI SMK N 1 Depok, SMK N 1 Godean dan SMK N 2 Godean sebagai sampel dengan pertimbangan bahwa sekolah tersebut ada koperasi sekolah dan kelas XI sudah mempelajari materi kewiraushaaan dan partisipasi siswa di koperasi sekolah serta mereka lebih disiapkan untuk berwirausaha. E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya 1. Varibel Penelitian Menurut Muhadi (2011:21), variabel adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai. Setelah mengemukakan beberapa proporsi berdasarkan konsep dan teori tertentu, peneliti perlu menentukan variabel-variabel penelitian dan selanjutnya merumuskan hipotesis berdasarkan hubungan antar variabel. Disamping berfungsi sebagai pembeda, variabel-variabel juga berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. dalam penelitian ini terdapat dua variabel pokok yaitu Variabel bebas (Independent variable) dan variabel terikat (Dependent variable). a. Variabel bebas (Independent variable) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Muhadi, 2011:22). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar kewirausahaan (X1), partisipasi siswa dikoperasi sekolah (X2 ). b. Varibel terikat (Dependent variabel).

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Muhadi, 2011:22). Variabel terikat dari penelitian ini adalah jiwa kewirausahaan (Y1). 2. Pengukuran Variabel Dalam pengukuran variabel peneliti menggunakan Skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapatan, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. a. Variabel Motivasi Belajar Kewirausahaan Dapat diukur dengan menggunakan kuesioner. Adapun penentuan skor dalam opsi jawaban sebagai berikut : Tabel 3.4 Pengukuran Tingkat Motivasi Belajar Kewirausahaan Alternatif Jawaban Skor a. 4 b. 3 c. 2 d. 1. b. Variabel Partisipasi Siswa Di Koperasi Sekolah Variabel partisipasi siswa dikoperasi sekolah yang terdiri dari partisipasi dalam keanggotaan koperasi dan partisipasi dalam keterlibatan aktif siswa di koperasi sekolah. Adapun penentuan skor dalam opsi jawaban sebagai berikut:.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. Tabel 3.5 Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah Alternatif Jawaban Skor a. 4 b. 3 c. 2 d. 1. c. Variabel Jiwa Kewirausahaan Variabel jiwa kewirausahaan yang terdiri dari percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambilan resiko, kepemimpinan, kerja keras, dan kreatif dan inovatif. Adapun penentuan skor dalam opsi jawaban sebagai berikut: Tabel 3.6 Jiwa Kewirausahaan Alternatif Jawaban a. b. c. d.. Skor 4 3 2 1. F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner Menurut Muhadi (2011:40) Kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2008:142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2013:194). Dipandang dari cara menjawabnya angket dibedakan menjadi dua yaitu angket bentuk terbuka dan angket bentuk tertutup. Dipandang dari jawaban yang diberikan dibagi menjadi dua, yaitu angket yang bersifat langsung dan angket yang bersifat tidak langsung. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan bentuk tertutup dan bersifat langsung karena responden tinggal memilih jawaban yang dianggap sesuai dengan pendapatnya. Dalam penelitian ini, kuesioner dilakukan. untuk. pengumpulan. data. tentang. motivasi. belajar. kewirausahaan dan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan.Kuesioner diberikan kepada responden berupa daftar pertanyaan. yang sudah dipersiapkan sebelumnya dan. responden. memberikan jawaban pada lembaryang telah disediakan dengan memberi tanda (X) pada jawaban yang sesuai. 2. Penyusunan Kuesioner Agar kuesioner yang dibagikan kepada responden dapat memberikan gambaran mengenai jiwa kewirausahaan di sekolah menengah kejuruan di Kabupaten Sleman, maka terlebih dahulu dibuat kisi-kisi penyusunan kuesioner. Penyusunan kisi-kisi dilakukan untuk memperoleh kuesioner yang memiliki validitas konstruk dan validitas isi, adapun kisi-kisi kuesioner sebagai berikut:.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. Tabel 3.7 Operasional Variabel Motivasi Belajar Kewirausahaan Indikator Kisi-Kisi Item Adanya hasrat ingin berhasil. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. Adanya harapan dan cita-cita Adanya penghargaan dalam belajar Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar Adanya lingkungan belajar yang kondusif.  Bertanya  Aktif  Berusaha  Ingin Tahu  Mencari Tahu  Belajar Berkembang  Belajar  Berpikir  Manfaat Belajar  Perasaan  Perasaan. 1,2,11. 3,4, 5,7. 8 12 9 2, 6, 10. Tabel 3.8 Operasional Variabel Partisipasi Siswa Di Koperasi Sekolah Indikator Partisipasi dalam keanggotaan koperasi sekolah. Partisipasi dalam keterlibatan aktif siswa di koperasi sekolah. Kisi-kisi          . Kehadiran Tepat waktu Aktif Keputusan Disiplin Teliti Menjual Membeli Langganan Perasaan. Item 1,2,3,4, 5,6,7. 8,9,10,11.

Gambar

Tabel 5.2 Klasifikasi Partisipasi Siswa di Koperasi Sekolah ................................
Tabel 3.3  Sampel Penelitian
Tabel 3.17  PAP Tipe II
Tabel Statistika

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Surat Kesediaan Pembimbingan Mulai Rekap Daftar Pengajuan Judul Skripsi Memeriksa daftar dosen pembimbing yang layak Mengisi Dosen Pembimbing pada Daftar Pengajuan

1) Pembelian buku secara langsung yang dilakukan oleh perpusakaan baik langsung ke penerbit, maupun toko buku dan juga pemesanan buku kepada penerbit maupun toko buku.

Novel-novel komponen sastera dalarn bahasa Melayu ialah novel yang digunakan untuk dijadikan bacaan wajib untuk pelajar-pelajar tingkatan 1 hingga tingkatan 5 dilaksanakan

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaiakan laporan tugas akhir ini yang berjudul “ Rancang

Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian dari Puji Riyanti (2010) yang menyatakan bahwa adanya jarak sosial yang lebih banyak dipengaruhi oleh etnisitas

Ayat tersebut menjelaskan bahwa qadzaf (menuduh) perempuan yang baik baik melakukan perbuatan zina adalah merupakan salah satu perbuatan yang masuk dalam kategori tindak

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 menjelaskan praktek monopoli adalah “pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan dikuasainya produksi

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, nikmat, karunia, dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul