di
susun
ol
eh:
ADANG
KARYANA
SYAHBANA
AGUNG
BUDI
LAKSONO
201
6
T
ekni
k
Pemer
i
ksaan
Bar
ang
DAFTAR ISI
halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii DAFTAR GAMBAR iv DAFTAR TABEL viPETUNJUK PENGGUNAAN MODUL vii
PETA KONSEP MODUL viii
A. PENDAHULUAN 1. Deskripsi Singkat ... 1 2. Prasyarat Kompetensi... 1 3. Standar Kompetensi... 2 4. Kompetensi Dasar ... 2 B. KEGIATAN BELAJAR KEGIATAN BELAJAR 1 Pengertian, Klasifikasi, Fungsi, dan Spesifikasi jenis alat berat 1.1.) Uraian dan Contoh 3 1.1.1.) Pengertian alat-alat berat... 8
1.1.2.) Klasifikasi alat-alat berat ... 10
1.1.3.) Fungsi alat-alat berat ... 17
1.1.4.) Spesifikasi jenis alat berat... 25
1.2.) Latihan………... 47
1.3.) Rangkuman ... 47
1.4.) Tes Formatif 1... .. 50
1.5.) Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 52
KEGIATAN BELAJAR 2 Pengertian, Klasifikasi, Fungsi, dan Spesifikasi jenis alat berat 2.1.) Uraian dan Contoh... 53
2.1.1.) Persiapan Pemeriksaan Alat berat/Komponen Alat Berat Secara Umum ... 55
2.1.2.) Pemeriksaan Alat berat/Komponen Alat Berat Untuk Ekspor... 58
2.1.3.) Pemeriksaan Alat berat/Komponen Alat Berat Untuk Impor... 61
2.1.4.) Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Alat Berat/Komponen Alat Berat ... 69
2.1.5.) Penjelasan design dan Pengenalan alat berat/komponen Alat Berat di Lokasi Pabrik... 71
2.2.) Latihan………... 75
2.4.) Tes Formatif 2 ... .. 82
2.5.) Umpan Balik dan Tindak Lanjut ... 86
PENUTUP………... 87
TES SUMATIF ……….. 88
KUNCI JAWABAN (TES FORMATIF DAN TES SUMATIF)... 92
DAFTAR ISTILAH ... 93
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Dozer ………..………...11
Gambar 1.2. Backhoe ……….……….. 12
Gambar 1.3. Kendaraan Truck ……….……… 13
Gambar 1.4. Loader ……….………13
Gambar 1.5. Tandem Roller ………. 14
Gambar 1.6. Concrete Mixer Truck ……….……… 15
Gambar 1.7. Aspalt Paver ………... 15
Gambar 1.8. Crawlercrane ……….………….. 16
Gambar 1.9. Tower Crane ……… 16
Gambar 1.10. Alat Berat Kehutanan ……… 17
Gambar 1.11. Backhoe Loader ……….……. 17
Gambar 1.12. Excavator Hidrolic ………18
Gambar 1.13. Motor Grader ……….…………18
Gambar 1.14. Skid Steer Loader ………..………… 19
Gambar 1.15. Skidder ………...………….20
Gambar 1.16. Wheel Tractor Scrapper ……… 20
Gambar 1.17. Articuled Dump Truck ……… 21
Gambar 1.18. Off Highway Truck ………22
Gambar 1.19. Wheel Dozer ………. 22
Gambar 1.20. Track Type Loader ………..……… 23
Gambar 1.21. Wheel Loader ……….….. 23
Gambar 1.22. Track Type Tractor ………..……… 24
Gambar 1.23. Telehandler ……….……. 25
Gambar 1.24. Komponen Excavator ……….…… 26
Gambar 1.25. Operasional Unit Excavator ………..…… 27
Gambar 1.26. Skema Under Carriage ………..…… 27
Gambar 1.27. Excavator (1) ……….28
Gambar 1.28. Excavator (2) ……… 29
Gambar 1.29. Excavator (3) ……… 29
Gambar 1.31. Operasional Unit Buldozer ……… 30
Gambar 1.32. Komponen Buldozer ………..……… 31
Gambar 1.33. Universal Blade ……… 32
Gambar 1.34. Straight Blade ………..……… 33
Gambar 1.35. Angling Blade ………..……. 33
Gambar 1.36. Cushion Blade ………. 34
Gambar 1.37. Bowldozer Blade ……….…… 34
Gambar 1.38. Light Material U Blade ……… 34
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Perbandingan antara Crawel Tractor dan Wheel Tractor Dozer ………
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Untuk dapat memahami modul ini secara benar, maka peserta diklat diharapkan mempelajari modul ini secara urut mulai dari Kegiatan Belajar 1 sampai dengan Kegiatan Belajar 2.Cara mempelajari setiap kegiatan belajar adalah mengikuti tahap-tahap berikut ini:
1. Lihat apa yang menjadi target indikator dari kegiatan belajar tersebut;
2. Pelajari materi yang menjadi isi dari setiap kegiatan belajar (dengan cara membaca materi minimal 3 kali membaca isi materi kegiatan belajar tersebut);
3. Lakukan review materi secara umum, dengan cara membaca kembali ringkasan materi untuk mendapatkan hal-hal penting yang menjadi fokus perhatian pada kegiatan belajar ini;
4. Kerjakanlah Tes Formatif pada kegiatan belajar yang sedang dipelajari; 5. Lihat kunci jawaban Tes Formatif dari kegiatan belajar tersebut yang terletak
pada bagian akhir modul ini.
6. Cocokkan hasil tes formatif dengan kunci jawaban tersebut, apabila ternyata hasil Tes Formatif peserta diklat memperoleh nilai minimal 80, maka kegiatan belajar dapat dilanjutkan pada kegiatan belajar berikutnya, namun apabila diperoleh angka di bawah 80, maka peserta diklat diharuskan mempelajari kembali kegiatan belajar tersebut agar selanjutnya dapat diperoleh angka minimal 80.
7. Kerjakan Tes Sumatif apabila semua Tes Formatif dari seluruh kegiatan belajar telah dilakukan.
8. Lihat kunci jawaban Tes Sumatif yang terletak pada bagian akhir modul ini 9. Cocokkan hasil tes sumatif dengan kunci jawaban tes sumatif, apabila
ternyata hasil tes sumatif peserta diklat memperoleh nilai minimal 80, maka peserta diklat dapat dinyatakan lulus dari kegiatan belajar
PETA KONSEP
Dalam mempelajari modul ini, agar lebih mudah dipahami maka disarankan kepada peserta diklat untuk mempelajari peta konsep modul. Dengan demikian pola pikir yang sistematik dalam mempelajari modul dapat terjaga secara berkesinambungan selama mempelajari modul.
Kegiatan Belajar – 1
Pengertian, Klasifikasi, Fungsi, dan
Spesifikasi jenis alat berat
Kegiatan Belajar – 2
Tata Cara Pemeriksaan Fisik Alat Berat dan Kunjungan Ke Lokasi Pabrik
Pemeriksaan fisik ekspor alat berat
Pemeriksaan fisik impor alat berat
Klasifikasi Barang Dalam Pemeriksaan Fisik Barang
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
Penjelasan design alat-alat berat di lokasi pabrik
1. Deskripsi Singkat
Modul Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat secara khusus disusun untuk digunakan oleh para peserta Diklat Teknis Substantif Spesialis Pemeriksaan Barang (DTSS-Pemeriksaan Barang). Dalam kurikulum diklat dijelaskan bahwa mata pelajaran Teknik Pemeriksaan Barang Alat Berat merupakan mata pelajaran pendukung dengan jumlah jam pelajaran (JP) sebanyak 14 JP.
Pada kegiatan belajar 1, pokok bahasan yang diuraikan adalah pengertian dan fungsi alat berat, spesifikasi jenis alat berat, suku cadang alat berat dan dilanjutkan dengan kegiatan belajar 2 dalam bentuk kunjungan ke lokasi pabrik untuk membandingkan antara teori dan praktek
2. Prasyarat Kompetensi
Sebelum mempelajari modul ini peserta diklat harus telah memiliki kompetensi awal dan minimal kualifikasi sebagai berikut :
a. Lulusan DTSS, DTSD Kepabeanan dan Cukai, dan Prodip I dan III Kepabeanan Bea dan Cukai
b. Memiliki pangkat minimal Pengatur Muda Tk.I (Gol. II/b) dengan usia maksimal 50 Tahun
c. Sehat jasmani dan Rohani
d. Memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti Diklat
e. Tidak sedang menjalani atau dalam proses penjatuhan hukuman disiplin f. Tidak sedang ditunjuk mengikuti Diklat lain
g. Ditunjuk oleh sekretaris DJBC
3. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) a. Standar Kompetensi :
Setelah mempelajari materi modul ini peserta diharapkan mampu melaksanakan teknik pemeriksaan barang alat besar dengan baik dan benar
b. Kompetensi Dasar :
Kompetensi dasar yang diharapkan kepada peserta setelah mempelajari modul ini, adalah sebagai berikut :
a. Peserta mampu menjelaskan mengenai pengertian dan fungsi alat berat; b. Peserta mampu menspesifikasikan jenis alat berat
c. Peserta mampu mengidentifikasi suku cadang alat-alat berat.
4. Relevansi Modul
Relevansi modul terhadap tugas pekerjaan yang akan dijalankan peserta diklat adalah materi modul ini memberikan wawasan dan sudut pandang mengenai teknik pemeriksaan barang alat berat sehingga akan semakin melengkapi pengetahuan dan kemampuan calon Pemeriksa Barang khususnya yang berkaitan dengan tugas pelayanan pemeriksaan barang alat berat.
1.1.) Uraian dan contoh
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan impor alat berat Indonesia selama 2003–2008 cukup tinggi, baik volume (naik 48%) maupun nilainya (66%). Pada 2003, nilai impor alat berat tercatat US$167 juta, dan terus meningkat sehingga per Agustus 2008 sudah mencapai US$833,7 juta. Jika dilihat dari negara asalnya, impor alat berat selama dua tahun terakhir paling banyak datang dari Jepang, Thailand, Singapura, Amerika Serikat, dan Cina. (Warta Ekonomi edisi 05/XXI/2009 halaman 20-21)
Di sisi lain, Indonesia pun mengekspor alat berat. Namun, menurut Indocommercial, ekspor itu sebagian diduga merupakan re-ekspor, terutama sejak pemerintah mengizinkan impor alat berat bekas (rekondisi).
Menurut BPS, nilai ekspor alat berat Indonesia sepanjang 2003–2008 tumbuh cukup tinggi, yaitu 27,3%. Pada 2003, nilai ekspor alat berat tercatat US$46,6 juta, per Agustus 2008 sudah US$107,9 juta.
KEGIATAN BELAJAR - 1
Pengertian, Spesifikasi, dan Suku Cadang Alat Berat
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta diharapkan dapat:
1. Menjelaskan pengertian alat-alat berat
2. Menjelaskan klasifikasi jenis alat berat
3. Mengidentifikasi suku cadang alat berat
Cerahnya bisnis pertambangan, khususnya batu bara, mendongkrak kinerja pelaku bisnis alat berat, seperti PT United Tractors Tbk. Pada 2008, United Tractors diperkirakan menguasai 45% pangsa pasar, disusul PT Trakindo Utama (25%), dan PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (20%). Adapun 10% sisanya diperebutkan oleh 24 perusahaan lainnya. (Warta Ekonomi edisi 05/XXI/2009 halaman 20-21)
Permintaan alat berat dari sektor pertanian/perkebunan juga cukup baik seiring perluasan lahan perkebunan kelapa sawit di beberapa wilayah, seperti Sumatera dan Kalimantan. Akan halnya peningkatan permintaan alat berat pada sektor konstruksi dipicu oleh dimulainya pembangunan proyek-proyek skala kecil di beberapa daerah, dan pertumbuhan sektor kehutanan karena penambahan area HTI di sentra kehutanan.
Sektor pertambangan masih paling banyak menyerap alat berat. Pada 2008 lalu, sektor ini menyerap 54% dari total penjualan alat berat atau setara dengan 5.230 unit. Sementara itu, sektor perkebunan menyerap 24% (2.320 unit), sektor konstruksi 14%, dan kehutanan 8%. Perusahaan alat berat rata-rata merupakan agen atau kepanjangan tangan dari prinsipalnya di luar negeri. Misalnya, Hexindo yang berafiliasi dengan Hitachi, United Tractors dengan Komatsu, Trakindo Utama dengan Caterpillar, PT Intraco Penta dengan Volvo, Kobelco, Ingersol Rand, Bobcat, serta PT Tatindo Hexaprima dengan Sumitomo. (Warta Ekonomi edisi 05/XXI/2009 halaman 20-21)
Industri alat berat pada tahun 2010 telah mampu kembali bangkit setelah terpuruk tahun 2009 yang lalu sebagai imbas krisis finansial dunia yang menyebabkan banyaknya proyek konstruksi dan properti yang ditunda dan sulitnya memperoleh pembiayaan untuk pembelian alat berat karena sektor keuangan saat itu sedang terkena imbas krisis finansial dunia sehingga kucuran
kredit dari lembaga pembiayaan sulit didapat.
Industri alat berat sempat mengalami pukulan yang hebat akibat krisis finansial global pada tahun 2009. Produksi alat berat nasional menurun dari 5914 unit tahun 2008 menjadi hanya 1814 unit tahun 2009. Produsen utama alat berat di Indonesia yaitu Komatsu, Caterpillar dan Hitachi sempat mengalami
penurunan penjualan.
(http://www.datacon.co.id/Alatberat-2010Excavator.html)
Jenis produk dan type alat berat yang diproduksi oleh tiga produsen alat berat di Indonesia, Komatsu paling banyak jenis produksinya yang meliputi excavator, Buldozer, Motor Grader dan dump truck. Caterpillar Indonesia (Natra Raya) yang memproduksi merk Caterpillar, memproduksi excavator, buldozer dan motor grader untuk type yang paling banyak dipakai di Indoesia. Misalnya excavator yang type 320 C yang bersaing dengan Komatsu type PC-200 yang berkapasitas sekitar 20 ton.
Dalam rangka menghadapi persaingan yang semakin ketat, Komatsu meluncurkan produk excavator terbaru yaitu excavator seri PC 200-8, PC 400-8 dan PC 130-8 pada bulan Maret 2010.
Tingkat kandungan dalam negeri industri alat berat pada tahun 2009 lalu berkisar antara 30% sampai 50%. Angka itu di targetkan meningkat pada tahun 2010 menjadi 50-60%. Local content untuk alat berat jenis ekskavator pada tahun lalu mencapai 50%, dump truck 30%, buldoser 45%, motor grader 40%, dan forklift 40%. (http://www.datacon.co.id/Alatberat-2010Excavator.html)
Impor bahan baku alat berat, selama ini berupa center bracket, monitor
panel, mesin, dan komponen hidrolis (hydrautic part). Sedangkan komponen alat
berat seperti cutting plate, ban, baterai, dan under carriage part sudah mampu dipasok industri penunjang dalam negeri.
Komatsu telah membangun fasilitas pengecoran yang kedua miliknya untuk memproduksi suku cadang yang berupa besi cor dengan kapasitas 1.800 ton untuk meningkatkan local content dari ondustri alat beratnya di Indonesia.
Indonesia memiliki tiga produsen alat berat yang memproduksi excavator, bulldozers, motor graders dan dump trucks. Ketiga perusahaan itu adalah PT Komatsu Indonesia yang memproduksi lat berat dengan merk Komatsu, PT Caterpillar Indonesia (dahulu PT Natra Raya) dengan merk Caterpillar, PT Hitachi Construction Machinery dengan merk Hitachi. Ada produsen lain yaitu PT United Tractors Pandu Engineering yang memproduksi forklift dengan merk Patria.
PT Komatsu Indonesia berdiri tahun 1982 di Cakung, Jakarta Utara. Perusahaan ini memililik fasilitas produksi yang terintegrasi disatu tempat meliputi area seluas 18,2 ha terdiri dari 15.876 m2 untuk fasilitas perakitan, 15.390 m2 untuk fasilitas pabrikasi 11.800 m2 fasiltas foundry plant 1 dan 10,000 m2 foundry plant 2 and 3.
Semula perusahaan ini hanya mengerjakan perakitan alatb berat Kopmatsu yang komponennya diimpor dari Jepang. Kemudian pada tahun 1987 perusahaan mulai membangun fasilitas pembuatan komponen. Sejak itu Komatsu Indonesia berhasil meningkatkan local content-nya dan mulai mengekspor komponen alat berat ke Jepang untuk digunakan oleh Komatsu Ltd. Selanjutnya pada tahun 1991, Komatsu Indonesia membangun fasilitas foundry untuk membuat komponen alat berat yang juga digunakan oleh pabrik Komatsu di seluruh dunia.
Pada tahun 1995 PT Komatsu Indonesia menjadi perusahaan publik, namun kemudian kembali menjadi go private tahun 2006 setelah saham publik dibeli kembali oleh Komatsu Ltd termasuk membeli sebagian saham yang dimiliki oleh PT United Tractor sehingga saham UT tinggal 5%. Kapasitas prodksi Komatsu mencapai 3600 unit alat berat per tahun termasuk dump truck sebesar 240 unit per tahun.
Sementara itu PT Caterpillar Indonesia (PT Natra Raya) memproduksi alat berat merk Catgerpillar dirakit di Indonesia oleh PT Caterpillar Indonesia yang sebelumnya bernama PT Natra Raya yang berlokasi di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. PT Caterpillar Indonesia sahamnya 80% dimiliki oleh Caterpillar dari
amerika Serikat dan sisanya dimiliki oleh PT Marga Tiara Trakindo. Agen tunggal Caterpillar di indonmesia adalah PT Trakindo Nusantara.
Di lain pihak PT Hitachi Construction Machinery Indonesia (HCMI) yang berlokasi di Cibitung, Bekasi, adalah joint venture antara Hitachi Construction Machinery Co. Ltd of Japan , Itochu Corporation dari Jepang, PT Murinda Iron Steel, PT Anggaputra Dhananjaya dan Hitachi Construction Machinery Singapore, Pte. Ltd. Dari Singapore. Perusahaan ini berdiri bulan ei 1991 dan beroperasi semenjak Oktober tahun yang sama.
HCMI memproduksi excavator yang memiliki pasar yang besar di Indonesia. Sejak tahun 2000 permintaan terhadap excavator meningkat sehingga HCMI meningkatkan kapasitas produksi dari 700 unit/tahun menjadi 1000 unit pertahun. HCMI menginvestasikan US$ 10 juta untuk perluasan kapasitas tersebut. Pada tahun 2007 kapasitas produksi HCMI meningkat kembali menjadi 1200 unit/tahun.
Akibat krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2009 yang lalu maka industri alat berat mengalami pukulan yang cukup berat. Menurut data Himpunan Industri Alat-alat Berat Indonsia (Hinabi) sepanjang 2009 produksi alat-alat berat di Indonesia hanya mencapai 1.814 unit, atau turun 69% dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya sebanyak 5.914 unit. (http://www.datacon.co.id/Alatberat-2010Excavator.html)
Penjualan alat berat masih mengandalkan sektor pertambangan dengan kontribusi 70%, perkebunan dan kehutanan sekitar 10%, dan konstruksi 20%. Namun memasuki tahun 2010, industri alat berat mampu bangkit kembali sejalan dengan pemulihan ekonomi yang terjadi di Indonesia dan kenyataan bahwa ekonomi Indonesia mampu menghindari dampak buruk krisis finansial global dengan terus tumbuh perekonomiannya sekitar 4,5% tahun 2009 dan
diperkirakan bisa mencapai 6% tahun 2010.
(http://www.datacon.co.id/Alatberat-2010Excavator.html)
Penurunan produksi tahun 2009 terutama terjadi pada sektor kontruksi karena banyaknya proyek konstruksi dan properti yang ditunda
pelaksanaanya. Sementara pembelian oleh sektor pertambangan dan perkebunan terhambat karena sulitnya pendanaan karena sektor keuangan sempat terganggu akibat krisis finansial. Sebenarnya sektor pertambangan terutama batubara tidak banyak terpengaruh oleh krisis finansial karena permintaan pasar batu bara tetap tinggi.
Tahun 2010 ini, Hinabi memprediksikan produksi alat berat meningkat menjadi sekitar 4.000 - 5000 unit karena selama semester I tahun 2010
produksi alat berat telah mencapai 2495 unit.
(http://www.datacon.co.id/Alatberat-2010Excavator.html)
Namun, angka produksi sebesar itu, baru menyamai pencapaian produksi tahun 2007 sebanyak 4.785 unit. Sementara itu, realisasi 2008 yang tercatat tertinggi sepanjang masa sebesar 5.914 unit.
Kemerosotan produksi pada tahun 2009 membuat tingkat pemanfaatan kapasitas terpasang (utilisasi) menurun tajam dari 90% pada 2008 menjadi 34% pada tahun 2009 dari total kapasitas terpasang 6.500 unit per tahun. Dengan kaspasitas terpasang yang sama, berarti utilisasi industri alat berat tahun 2010 akan naik ke kisaran 70%. (http://www.datacon.co.id/Alatberat-2010Excavator.html)
Beberapa jenis alat berat yang sudah dirakit di dalam negeri antara.lain
excavator, bulldozer, motor grader, dump truck, serta forklift. Excavator masih
mendominasi produksi alat berat di Indonesia. Selama semester I tahun 2010 dari produksi alat berat sebanyak 2495 unit, sebanyak 1324 unit atau 53% adalah produksi excavator. Baru disusul oleh buldozer sekitar 23 %.
Produsen terbesar alat berat di Indoneswia adalah Komatsu. Pada tahun 2007 produksi Komatsu mencapai 2400 unit termasuk 1530 unit excavator.
1.1.1.) Pengertian Alat-alat berat
Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor penting didalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar. Rostiyanti (2009)
Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.
Alat berat yang umum dipakai dalam proyek kostruksi antara lain : - dozer,
- alat gali (excavator) seperti backhoe, front shovel, clamshell; - alat pengangkut seperti loader, truck dan conveyor belt; - alat pemadat tanah seperti roller dan compactor, dan lain lain.
Sedangkan pengertian alat berat dalam Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) adalah merupakan ketentuan penjelasan catatan untuk pos 84,30 yang berkaitan dengan diri-gerak dan multi-fungsi mesin berlaku, mutatis mutandis, untuk mesin mendorong diri dari pos ini, yang mencakup sebagai berikut:
a. Buldoser dan angledozers. Alat ini terdiri dari basis mendorong, dengan pisau
besar dipasang di depan, dan membentuk unit mekanik terpisahkan. Mereka digunakan, khususnya, untuk menghilangkan kotoran dan untuk meratakan kasar. jenis tertentu dirancang terutama untuk bersifat buaya atau untuk pembukaan lahan.
b. Grader dan Leveller. Alat ini adalah mesin yang dirancang untuk meratakan
bumi atau smoothing (pada permukaan datar atau bank) dengan cara
grading sebuah pisau dapat diatur, biasanya dipasang di dasar roda.
c. Pencakar. Alat ini ini menggabungkan pisau bermata tajam yang dirancang
atau dibuang oleh konveyor. Perlu dicatat bahwa pos ini hanya mencakup pencakar di mana penggerak motor dan craper bentuk unit mekanik terpisahkan, misalnya, lagu-pencakar meletakkan di mana tubuh scraper menggabungkan terletak canggih di antara dua rel. Pos ini juga termasuk pencakar diartikulasikan yang terdiri dari unit penggerak motor (bahkan dengan hanya poros tunggal) dan sebuah scraper tepat dilengkapi dengan pisau tetap atau lampiran mobile dengan beberapa blades.
d. Mekanikal sekop yang menggali ke dalam tanah, di atas atau di bawah
tingkat mesin, dengan cara penggalian sebuah ember, mengambil, dan lain-lain, dioperasikan baik secara langsung dari ujung ledakan atau jib (sekop
excavator, tarik sekop, dll) atau, untuk meningkatkan jangkauan kerja, di
televisi kabel atau dengan cara jack hidrolik tergantung dari jib (draglines). Dalam jangka panjang excavator (draglines slackline), ember dioperasikan pada kabel berjalan di antara dua struktur bergerak mengatur jarak beberapa terpisah.
e. Multi-ember ekskavator di mana ember penggali dipasang pada rantai tanpa
ujung atau di roda berputar. Mesin ini sering menggabungkan konveyor untuk pemakaian tanah digali, dan mereka sudah terpasang pada roda. Model khusus dirancang untuk menggali atau membersihkan parit, saluran drainase, selokan untuk digunakan di-cor terbuka (open-pit) pertambangan, dll
f. Shovel loader. Alat ini adalah roda atau mesin penjelajah dengan sebuah
front-mount ember yang mengambil materi melalui gerak mesin,
transportasi dan pembuangan itu. Beberapa "sekop-loader" mampu menggali ke dalam tanah. Hal ini dicapai dengan ember, ketika dalam posisi horisontal, yang mampu diturunkan di bawah tingkat satu roda atau track.
g. Loader-transporter yang digunakan di pertambangan. Mesin ini, dilengkapi
dengan ember depan-mount yang mengambil bahan curah dan kotoran mereka ke dalam tubuh mesin.
h. Mesin pemadat, digunakan dalam pembuatan jalan, untuk kemasan ballast
rel-jalan, dll (tapi lihat ayat (a) pendahuluan Penjelasan Catatan untuk pos 84,30 mengenai terpasang pada mesin kendaraan dari Bab 86).
i. Mesin giling jalan sebagaimana digunakan dalam pembangunan jalan atau
pekerjaan umum lainnya (misalnya, untuk meratakan tanah atau rolling permukaan jalan).
1.1.2.) Klasifikasi alat-alat berat
Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat Berat.
1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi atas berikut ini. Rostiyanti (2009)
a. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga motor grader.
Gambar.1.1 Dozer
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
Buldoser dapat dibedakan menjadi dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer). Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor tersebut dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai Buldoser yang bisa untuk menggusur tanah.
Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping, tergantung pada sumbu kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Buldoser khusus yang disebut Swamp Bulldozer.
Tabel. 1.1
Perbandingan antara Crawler Tractor Dozer dan Wheel Tractor Dozer
Crawler Tractor Dozer Wheel Tractor Dozer
Punya daya dorong besar, terutama pada tanah Daya dorongnya lebih kecil tapi kecepatannya lunak karena bidang geser besar lebih besar
Dapat digunakan pada tanah lumpur maupun Tak dapat digunakan pada tanah lumpur, jika berbatu tajam digunakan pada tanah berbatu usia ban menjadi
lebih pendek
Untuk membawa ke lokasi harus diangkut, Dapat dibawa ke lokasi tanpa diangkut karena jika berjalan di aspal dapat merusak aspal
Memiliki jarak angkut yang pendek (maksumum Jarak angkutnya bisa jauh 30 feet)
Operator cepat lelah Enak dikendarai
Jalan proyek tak perlu dipelihara Jalan proyek harus dipelihara Sumber: Wedhanto (2009)
b. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk didalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan clamshell.
Gambar.1.2 Backhoe
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
c. Alat Pengangkut Material
Crane termasuk di dalam kategori alat pengangkut material, karena alat ini dapat
mengangkut material secara vertical dan kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat yang digunakan dapat berupa belt, truck dan wagon. Alat-alat ini memerlukan alat lain yang membantu memuat material ke dalamnya.
Gambar.1.3 Kendaraan Truk
d. Alat Pemindahan Material
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat yang lain. Loader dan dozer adalah alat pemindahan material.
Gambar.1.4 Loader
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
e. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat adalah tamping roller,
pneumatic-tired roller, compactor, dan lain-lain.
Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin. Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat dilakukan dengan cara menggenangi dan membiarkan tanah menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu waktu lama dan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar mampat secara sempurna diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah.
Pemadatan tanah secara mekanis umumnya dilakukan dengan menggunakan mesin penggilas (Roller); klasifikasi Roller yang dikenal antara lain adalah:
Berdasarkan cara geraknya; ada yang bergerak sendiri, tapi ada juga yang harus ditarik traktor.
Berdasarkan bahan roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (Steel
Wheel) dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).
Dilihat dari bentuk permukaan roda; ada yang punya permukaan halus (plain), bersegmen, berbentuk grid, berbentuk kaki domba, dan sebagainya.
Dilihat dari susunan roda gilasnya; ada yang dengan roda tiga (Three Wheel), roda dua (Tandem Roller), dan Three Axle Tandem Roller.
Alat pemadat yang menggunakan penggetar (vibrator).
Gambar.1.5
Tandem Roller
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
f. Alat Pemroses Material
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah
crusher dan concrete mixer truck. Alat yang dapat mencampur material-material
di atas juga dikategorikan ke dalam alat pemroses material seperti concrete
batch plant dan asphalt mixing plant.
Concrete Mixer Truck
Sumber:http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
g. Alat Penempatan Akhir Material
Alat digolongkan pada kategori ini karena fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan. Ditempat atau lokasi ini material disebarkan secara merata dan dipadatkan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Yang termasuk di dalam kategori ini adalah concrete spreader,
asphalt paver, motor grader, dan alat pemadat.
Gambar. 1.7
Asphalt Paver
2. Klasifikasi operasional Alat Berat
Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.
a. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada
conveyor belt.
Gambar. 1.8
Crawlercrane
Sumber: http://www.senyawa.com/2010/01/jenis-dan-fungsi-alat-berat.html
b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane, batching plant, baik untuk beton maupun untuk aspal serta crusher plant.
Gambar. 1.9
Tower Crane
Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacam-macam: Crane gelegar, crane
kolom putar, crane putar, crane portal, crane menara, crane kabel, dan mobil
crane. Beberapa jenis Crane banyak digunakan dalam proyek-proyek bangunan
sipil yang berkaitan dengan pemindahan tanah adalah mobile crane, sebab crane ini dapat dengan mudah dipindah-pindahkan, karena pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis membutuhkan mobilitas alat yang relatif tinggi.
1.1.3.) Fungsi alat berat
Dirancang untuk melakukan berbagai aplikasi kehutanan dengan konfigurasi
Log Loader, Harvester/Processor, dan Road Builder.
Gambar. 1.10 Alat Berat Kehutanan
Sumber: Wedhanto (2009)
Backhoe Loader merupakan gabungan dari dua alat berat yang berbeda
fungsinya. Bagian depan dilengkapi dengan bucket dan berfungsi sebagaimana
loader dan bagian belakang dilengkapi dengan perlengkapan yang sama dengan
yang digunakan pada excavator
Gambar. 1.11
BACKHOE LOADER
Gambar. 1.12
EXCAVATOR HIDROLIC
Sumber: Wedhanto (2009)
Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu: (1)
Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang (Crawler Excavator) dan
(2) Excavator yang menggunakan roda karet dipompa (Wheel Excavator). Excavator digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan seperti :
• Excavating (menggali) • Loading (memuat material) • Lifting (mengangkat beban)
• Hammering (menghancurkan batuan) • Drilling (mengebor), dan lain sebagainya
Perbedaan mendasar antara Excavator dan Mass Excavator terdapat pada kapasitas implement yang digunakan
Gambar. 1.13
MOTOR GRADER
Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah secara mekanis; dusamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan sebagainya; akan tetapi khusus untuk penggunaan pada pekerjaan pengurugan kembali galian tanah hasilnya kurang memuaskan.
Beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh Grader antara lain adalah:
Perataan tanah (Spreading).
Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada “pekerjaan tanah”.
Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side cast/mixing).
Pembuatan parit (Crowning Ditching)
Pemberaian butiran tanah (scarifying)
Pada umumnya Grader digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan dan pemeliharaan jalan, diantaranya :
• Grading, Spreading, Ditching
• Scarifying • Side Sloping • Dozing • Ripping
Gambar. 1.14
Skid Steer Loader
Tergantung attachment (perlengkapan kerja)nya, Skid Steer Loader, disingkat SSL, dapat digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya :
• Loading, Dozing,
• Digging, • Clamping,
• Grading, Leveling, dan sebagainya.
Gambar. 1.15
Skidder
Sumber: Wedhanto (2009)
Ada dua jenis Skidder yang digunakan yaitu : • Wheel Skidder
• Track Skidder
Kegunaan dari Skidder adalah untuk menarik batang kayu. Pekerjaan ini biasanya banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kayu (logging)
Gambar. 1.16
Wheel Tractor Scrapper
Wheel Tractor Scrapper, disingkat WTS, digunakan untuk memuat,
memindahkan, menyebarkan dan membuang material dalam rangka pemeliharaan jalan. Alat ini digunakan untuk menggali muatannya sendiri, lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan, kemudian muatan itu disebagkan dan diratakan. Scrapper mampu menggali/mengupas permukaan tanah sampai setebal + 2,5 mm atau menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm.
Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul/bendungan,
menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan terbang. Efisiensi penggunaan Scrapper tergantung pada: (1) kedalaman tanah yang digali, (2) kondisi mesin, dan (3) operator yang bekerja.
Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada dua macam yakni: (1)
Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan (2) Scrapper yang
memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).
Down Scrapper Tractor adalah jenis Scrapper kuno, Scrapper ini bekerja
dengan ditarik oleh Buldoser atau traktor sehingga punya kapasitas produksi yang kecil, sebab gerakan Buldoser sebagai alat penarik sangat lamban, dan jarak angkut yang ekonomis kurang dari 67 m. Self Propelled Scrappers adalah jenis Scrapper yang modern dan saat ini banyak digunakan. Scrapper ini memiliki mesin penggerak khusus sehingga gerakannya gesit dan lincah. Produksi Self Propelled Scrappers dapat tinggi, jika digunakan untuk mengangkut jarak yang sedang (+ 5 km) efektivitasnya dapat menyaingi truck, baik itu dalam produksi beaya tiap ton (m3) maupun kecepatannya;
Gambar 1.17
Articulated Dump Truck
Articulated Dump Truck, disingkat ADT, digunakan untuk memindahkan dan
membuang material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur.
Gambar 1.18
Off Highway Truck
Sumber: Wedhanto (2009)
Sama halnya dengan ADT, Off Highway Truck juga digunakan untuk memindahkan material dengan kapasitas yang besar mulai 40T sampai 360T
Gambar.1-19.
Wheel Dozer
Machine ini merupakan wheel loader yang dilengkapi dengan blade, dimana kegunaanya hampir sama dengan dozer.
Gambar.1.20
Track Type Loader
Sumber: Wedhanto (2009)
Track Type Loader digunakan untuk memuat material, sama halnya dengan wheel loader, hanya saja menggunakan track dan kapasitasnya lebih kecil.
Gambar 1.21.
Wheel Loader
Sumber: Wedhanto (2009)
Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya
pembantu untuk menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur tonggak-tonggak kayu kecil, menggali pondasi basement dan lain-lain.
Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek, bila
digunakan sebagai alat pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik dari
Buldoser, sebab dengan menggunakan Loader tak ada material yang tercecer.
Jenis Loader ada dua yaitu : (1) Loader dengan roda rantai (Crawler
Loader), dan (2) Loader dengan roda karet (Wheel Loader).
Dalam pemilihan Loader sebagai alat pengangkut, hal yang perlu diperhitungkan adalah beban harus diperhitungkan jangan sampai berat muatan melebihi berat dari loader itu sendiri, sebab ada kemungkinan Loader dapat terjungkal ke depan, lebihlebih jika digunakan Wheel Loader.
Kegunaan dari Wheel Loader adalah untuk memuat material ke dalam ADT atau OHT. Pada wheel loader kecil dan menengah, bisa juga digunakan untuk aplikasi lainnya (tergantung dari attachment yang digunakan) seperti : WHA (Waste Handling Arrangement) Integrated Toolcarrier, Forklift dan sebagainya.
Gambar. 1.22
Track Type Tractor
Sumber: Wedhanto (2009)
Track Type Tractor atau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk
mendorong material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas permukaan tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.
Disamping itu ada kegunaan lainnya yang bisa dilakukan oleh machine ini, tergantung dari attachment yang dipasangkan, yaitu :
• Ripping, bila dilengkapi dengan Ripper • Skidding, bila dilengkapi dengan Winch
Gambar.1- 23
Telehandler
Sumber: Wedhanto (2009)
Penggunaan Telehandler tergantung dari attachment yang dipasangkan pada
machine tersebut. Misalnya bisa digunakan sebagai forklift dengan daya jangkau
yang lebih jauh.
1.1.4.) Spesifikasi Jenis Alat Berat
Dalam prakteknya petugas bea dan cukai juga perlu mengetahui spesifikasi dari alat-alat berat yang ada. Hal ini dimaksudkan agar memperoleh ketepatan dalam menentukan HS dan tariffnya.
1. Excavator
Bagian-bagian utama dari Excavator antara lain:
Bagian atas yang dapat berputar (Revolving unit)
Bagian bawah untuk berpindah tempat (Travelling unit)
Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
Bagian-bagian tambahan yang penting diketahui adalah: Crane, Shovel, Back Hoe,
Dragline, dan Clam shell. Bagian bawah Excavator ada yang menggunakan roda
Gambar.1.24 Komponen Excavator
Gambar..1.26
Komponen Excavator
7 inc TFT liquid Crystal display
Hydraulic control valve
Engine Main Pump Radiator dan Oil Cooler Under carriage Bucket Kabin Sumber: Hinabi
Unit Operasional Excavator
• Operasional kerja menggunakan sistem hidrolik
• Pergerakan arm bucket dan perputaran body kabin (swing) dapat dikontrol melalui dua tuas utama yang ada di kanan-kiri sheat operator dalam kabin
• Travelling dikontrol oleh dua tuas yang dilengkapi dengan dua pedal didepan sheat operator
• Penyetelan operasi mesin ( RPM) dapat melalui display panel di depan
sheat operator
Gambar.1.25
Operasional Unit Excavator
Tuas penggerak roda
Tuas penggerak bucket dan swing (putaran)
Tuas penggerak arm (hidrolik) Display panel control Gambar.1.26 Idler Sprocket Final drive Track shoe Carrier Roller Track Roller
Skema Under Carriage
Sumber: Hinabi
Spesifikasi Excavator Komatsu tipe PC 200 (contoh)
• Model Engine : komatsu SAA6D107E-1
• Horse power : 110 Kw 148 HP (net)
• Rated RPM : 2000 rpm
• Main pump : untuk Boom, arm, bucket, swing dan travel
• Max oil flow : 439 Lt/ menit
• Max travel speed : 5.5 Km/ jam • Kapasitas Bucket : 0,5 – 1,2 M3
Pelumasan dan bahan bakar (contoh)
• Tanki solar : 400 lt (full tanki) • Oli mesin : 23 lt
• Final drive : 3.3 lt tiap sisi • Swing drive : 6.6 lt
• Oli hidrolik : 135 lt
• Greasing : Under carriage, swing, arm, bucket
Pembagian Excavator :
• Alat kendali attachment – Hydraulic Controlled – Cable Controlled • Roda – Roda Rantai – Roda Karet Gambar.1.27 Excavator Sumber: hinabi
Jenis-jenis attachment yang dapat digabungkan : • Back Hoe • Power Shovel • Dragline • Clamshell • Loader Gambar.1.28 Excavator Sumber: Hinabi Gambar.1.29 Excavator Gambar.1.30 Alat Pengangkut Sumber: Hinabi 2. Buldozer
Pada dasarnya merupakan traktor sebagai penggerak utama , yang ditambahkan dengan dozer tambahan (blade, ripper dll ). Bulldozer adalah salah satu jenis dozer yang bergerak ke depan, sedangkan jenis lainnya adalah angle
Memiliki gigi track shoe yang lebih panjang dibanding excavator untuk memperkuat cengkraman ke tanah. Bisa memanfaatkan bebannya sendiri untuk mendorong (menyeret) sesuatu yang sangat berat. Alat utama berupa blade dan
ripper.
Penggunaan Umum
• Pembuatan rintis jalan
• Mendorong dan menarik benda - benda berat • Menggaruk material ( stock pile) di quarry • Pertambangan
• Perkebunan :
– Land Clearing/ replanting – Pembuatan jalan
– Pembuatan teras kontur – Pembuatan tapak bangunan
Operasional Kerja
• Operasional unit dikendalikan oleh tuas control yang ada di kanan-kiri
sheat operator dalam kabin
• Travelling control dikendalikan oleh tuas sebelah kiri sheat operator • Blade control dikendalikan oleh tuas yang ada disebelah kanan sheat
operator
Panel control
Pedal gas
Gambar.1.31
Spesifiakasi Bulldozer Komatsu D65 (contoh)
• Model enggine : komatsu SAA6D114E-3
• Jumlah Silinder : 6 Cyl
• Tenaga : Net 153 KW 205 HP
• Rated RPM : 1950 RPM
• Undercarriage
– Jumlah Track Roller : 8 Un tiap sisi – Jumlah Shoe : 45 Un tiap sisi
– Lebar shoe : 915 mm
– Ground contact area : 60115 cm 2
– Ground pressure area : 29.8 Kpa atau 4.32 Psi
Pelumasan dan bahan bakar (contoh)
• Bahan bakar : 514 lt (full tanki)
• Oil mesin : 28 lt
• Oil final drive : 27 lt • Oil transmisi : 48 lt
• Oil hidrolik : 55 lt
• Grease : untuk under carriage dan nipple
Gambar. 1.32 Komponen Buldozer
1. Berdasarkan alat geraknya / mounted, Bulldozer dapat dibedakan : a. Crawler tractor Dozer [ roda rantai ]
b. Wheel tractor Dozer [ roda karet ] c. Swamp Bulldozer [ untuk daerah rawa ]
2. Berdasarkan alat Kendali pisau dozer dibedakan: a. cable controlled
b. hydraulic controlled 3. Berdasarkan blade / pisau
a. Universal Blade ( U - Blade )
Universal Blade (U-Blade). Blade ini memungkinkan bulldozer
membawa muatan lebih banyak, karena kehilangan muatan relatif kecil dalam jarak yang sangat jauh, Jenis blade ini digunakan untuk reklamasi tanah dan penyediaan tanah.
b. Straight Blade ( S – Blade )
Straigt blade (S-Blade), paling cocok untuk segala jenis lapangan,
blade ini merupakan modifikasi dari U-blade. Manuver lebih mudah dan dapat menghandel material dengan mudah.
c. Angling Blade ( A – Blade )
Angling blade (A-blade) : dibuat sedemikian rupa agar dapat
berposisi lurus maupun menyudut. Blade ini digunakan untuk pembuangan kesamping, pembukaan jalan (pionering road).
Gambar..1.33 Universal Blade
Gambar.1.34. Straight Blade Sumber: Hinabi Gambar.1.35 Angling Blade Sumber: Hinabi 4. Berdasarkan blade / pisau
a. Cushion Blade ( C – Blade )
Blade ini dilengkapi dengan rubber cushion/bantalan karet untuk
meredam tumbukan. Selain untuk mendorong muatan juga dipakai untuk perawatan jalan
b. Bowl dozer
Blade dibentuk sedemikian rupa untuk membawa/mendorong
material untuk jumlah kehilangan yang sesedikit mungkin dalam jarak yang cukup jauh, dalam hal ini memungkinkan karena blade dilengkapi dinding-dinding besi.
Gambar.1.36 Cushion Blade Gambar.. Bowl Blade Sumber: Hinabi Gambar.1.37 Bowldozer Blade Sumber: Hinabi Gambar.1.38 Light Material U Blade
Sumber: Hinabi 4. Operasi Bulldozer :
Pengoperasian bulldozer dapat dilakukan , dengan : a. Slot Dozingmenaikkan prod. 20%
b. Side by side dozing atau blade to bladedozingmenaikkan prod.15-20 %
Gambar.1.41 Melakukan Slot Dozing
Sumber: Hinabi
Bulldozer digunakan untuk :
a. Land Clearing
b. Stripping ( pengelupasan top soil ) c. Side Hill cut
d. Dozing Rock
e. Down Hill Slot Dozing
f. Membuka jalan kerja & penggususran ( 100 m ) g. Meratakan timbunan tanah
h. dll
3. Scrapper
Pembagian Scrapper berdasarkan : • Mesin penggerak
– Scraper bermesin tunggal – Scraper bermesin ganda • Type – Semi trailler – Full trailler • Alat kendali – Hydraulic Controlled – Cable Controlled • Roda – Roda Rantai – Roda Karet
Fungsi Scraper :
• Stripping top soil, mengelupaskan lapisan tanah permukaan yang jelek • Meratakan kontur sekeliling bangunan
• Menggali saluran
• Menggali dan mengurug badan jalan
• Jarak angkut 100 m - 1000 m merupan jarak ekonomis untuk scraper . Produksi Scraper :
1. Kapasitas scraper ditentukan oleh volume material yang dimuat dalam
bowl [m3], tanah yang dimuat ini dalam kondisi loose.
2. Produksi scraper dinyatakan dalam jumlah tanah yang dapat dipindahkan tiap jamnya, dan untuk menghitung cycle time-nya, ada 2 hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Waktu tetap waktu yang dibutuhkan untuk muat , mempercepat gerakan pindah gigi, membuang muatan, memutar balik, mempersiapkan utnuk mengambil muatan
2. Waktu tidak tetap waktu untuk berjalan menuju tempat membuang dan kembali mengambil muatan
Komponen-komponen Alat Berat
Berdasarkan ketentuan umum mengenai klasifikasi bagian (lihat Penjelasan Umum Catatan untuk Bagian XVI), bagian dari mesin dari pos ini, secara khusus, bekerja alat (pisau, ember, dll), yang dilengkapi atau tidak dilengkapi dengan
booming dan pneumatik atau hidrolik silinder, cocok untuk pemasangan
langsung untuk dasar mendorong, diklasifikasikan dalam pos 84,31.
Secara umum, tidak hanya mencakup pos tetap atau mesin stasioner, tetapi juga pada mesin mobile, atau yang tidak bergerak otomatis.
Pengecualian dalam hal ini adalah mesin yang dipasang di kendaraan yang tepat untuk Bab 86. Penggalian, dll, mesin diklasifikasikan dalam pos 86,04 jika mereka sudah terpasang pada kereta atau truk, atau dari jenis yang cocok untuk kopling ke dalam kereta berjalan pada jaringan kereta api apapun. Railroad pemberat mesin penggali-screening sering dipasang di gerobak atau truk sesuai
dengan kondisi ini. Di sisi lain, penggalian, dan lain-lain, mesin yang dipasang di truk atau platform yang tidak memenuhi spesifikasi dari rollingstock kereta api, tetap diklasifikasikan dalam pos ini. Gerak sendiri kendaraan untuk pelayanan dan pemeliharaan kereta api rel terdapat dalam pos 86,04.
Pos 84.31 merupakan bagian yang cocok untuk digunakan semata-mata atau terutama dengan mesin dari pos 84.25 sampai dengan 84.30.
Contoh
Komponen-komponennya
1
1. Silinder Penggerak Bak
Silinder penggerak dengan sumber daya oli hidrolik HS No.8412.21.0000 (8431.49.0000)
2
2. Suspensi Belakang
Suspensi dengan isi Oli Hidrolik & Gas Nitrogen HS No.8708.80.1400
3
3. Propeller Shaft
Penerus daya dari mesin ke gardan (axle) HS No. 8708.50.1900
4
4. Platform untuk Deck
Komponen pelat dengan proses stamping dipermukaannya. Untuk lantai disamping Kabin kemudi. HS No. 7326.90.9000
5
5. Kompresor
Untuk sistem pendingin udara HS No. 8414.80.9190
6
6. Pompa Hidrolik
Relief Pressure 20.6 Mpa Untuk memompa oli ke silinder penggerak bak
7
7. Pompa Injeksi BBM
Untuk menginjeksi BBM ke sistem commonrail
8. Operator Seat
Dilengkapi dengan sabuk pengaman 2 titik
9. Platform RH
Platfrom untuk peletakan Filter Udara
10.Tangki Hidrolik
Untuk menyimpan oli hidrolik bagi sistem hidrolik silinder
11.Front Support
Konstruksi penahan kabin
12.Vessel
Komponen-komponen Buldozer Komponen-komponen Excavator Komponen-komponen Dump Truck Komponen-komponen Motor Grader
Komponen-komponen Utama (Impor)
1 2 3 4 1 1 1 2 2 2 3 3 3 4 4 4
1
1. Pompa Injeksi BBM
Pompa injeksi langsung Hs No.8431.49.9000
2
2. Kabin
Kabin operator dengan Tuas kendali hidrolik HS No.8431.49.9000
3
3. Drive Shaft
Untuk meneruskan daya dari mesin ke penggerak akhir.
HS No.8431.49.9000
4
4. Transmisi
Untuk meneruskan daya dari mesin ke drive shaft.
HS No.8431.49.9000
5
5. Engine
Tipe Diesel dg Turbocharger Daya: 135 HP (nett) HS No.8408.90.5090
6 6.
Silinder Hidrolik
Penggerak alat kerja (attachment) HS No.8412.21.0000 (8431.49.9000
7
7. Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik tandem tipe gear pump.Untuk mensuplai oli ke sistem silinder penggerak. HS No.8431.49.9000
8
8. Rear Axle
Axle dengan penggerak akhir Sprocket. Hs No.8431.49.9000
9
9. Front Counter weight
Untuk penyeimbang body grader pada bagian depan
10
10.Tangki Hidrolik
Untuk menyimpan oli sistem hidrolik silinder
11
11.Tire
Ban performa offroad dengan ukuran 3.00-24-10PR
12
12.Tandem case
Komponen-komponen Utama (Impor)
1
1. Hydraulic Cylinder
Penggerak dengan tekanan oli hidrolik HS 8431.49.9000
2
2. Track Link / Shoe Plate Rantai penggerak pengganti ban HS 8431.49.9000
3
3. Control Valve
Komponen pengontrol aliran oli hidrolik yang menggerakkan Silinder dan Travel Motor
HS . 8431.49.9000
4
4. Engine
Mesin dengan bahan bakar solar HS No. 8408.90.1010
5
5. Travel Motor
Motor penggerak track link HS 8431.49.9000
6
6. Cabin Parts Kabin operator HS 8431.49.9000
Note: imported on un-assemble condition
7
7. Teeth & Adapter
Komponen yang berfungsi sebagai pengurai material yang akan diangkat
HS No. 8431.49.9000
8
8. Upper Roller & Lower Roller Platform dari rantai
9
9. Track Frame
Rangka bawah sebagai platform dari rantai penggerak dan motor penggerak
10
10.Boom
Bagian dari mekanisme penggerak Arm
11
11.Arm
Bagian dari mekanisme penggerak bucket
12
12.Main Frame
Rangka atas sebagai platform mesin, kabin dan komponen lainnya
13
13.Bucket
komponen pengeruk material
Komponen-komponen Utama (Impor)
1
1. Case & Frame HS 8431.49.9000
2
2. Engine
3
3. Radiator HS 8431.49.9000
Komponen-komponen Utama (Impor)
1
Track
HS 8431.49.9000
2
Track Roller Frame HS 8431.49.9000
3
Roller
Komponen-komponen Utama (Impor) 1 Rear Axle 8431.20.000 2 Fork 8431.20.000 3 Front Axle 8431.20.000 Engine Assy 7612.90.9000 Radiator 7318.16.9000
FORKS FOR FORKLIFT TRUCK
ENGINE
Komponen-komponen Utama (Impor) 1 Rear Axle 8431.20.000 2 Fork 8431.20.000 3 Front Axle 8431.20.000 Engine Assy 7612.90.9000 Radiator 7318.16.9000
FORKS FOR FORKLIFT TRUCK
ENGINE
1.2.) Latihan
Setelah mempelajari kegiatan belajar 1 ini, Saudara diminta untuk me-review kembali pemahaman Saudara dengan cara menjawab soal-soal latihan berikut. 1) Jelaskan mengapa Alat berat merupakan faktor penting didalam proyek! 2) Jelaskan apa itu Buldozer dan Excavator!
3) Mengapa daya saing suatu negara menjadi salah satu faktor yang mampu meningkatkan kemajuan perdagangan ? Jelaskan !
4) Jelaskan alat berat berdasarkan fungsinya !
5) Jelaskan klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya!
1.3.) Rangkuman
1) Pertumbuhan industri spare part alat berat nasional pada tahun 2010 diproyeksikan mengalami peningkatan hingga 100 persen menjadi 4.400 unit. Peningkatan produksi ini didukung oleh bergairahnya beberapa sektor ekonomi, seperti perkebunan dan pertambangan. Namun demikian, peningkatan produksi tersebut belum mampu melewati produksi pada 2008 yang mencapai 5.914 unit dan 2007 yang mencapai 4.700 unit.
2) Alat-alat berat (yang sering dikenal di dalam ilmu Teknik Sipil) merupakan alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan faktor penting didalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi maupun pertambangan dan kegiatan lainnya dengan skala yang besar. 3) Tujuan dari penggunaan alat-alat berat tersebut adalah untuk
memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih mudah dengan waktu yang relatif lebih singkat.
4) Pengertian alat berat dalam BTBMI adalah merupakan ketentuan penjelasan catatan untuk pos 84,30 yang berkaitan dengan diri-gerak dan multi-fungsi mesin berlaku, mutatis mutandis, untuk mesin mendorong diri dari pos ini, yang mencakup sebagai berikut: Buldoser dan
angledozers; Grader dan Leveller; Pencakar; Mekanikal sekop; Multi-ember ekskavator; Shovel loader; Loader-transporter; Mesin pemadat; Mesin giling
5) Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat Berat.
6) Klasifikasi fungsional alat adalah pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat dibagi atas berikut ini.
a. Alat Pengolah Lahan b. Alat Penggali
c. Alat Pengangkut Material d. Alat Pemindahan Material e. Alat Pemadat
f. Alat Pemroses Material
g. Alat Penempatan Akhir Material
7) Klasifikasi operasional alat berat adalah alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. klasifikasi alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini.
a. Alat dengan Penggerak b. Alat Statis
8) Alat penggali sering juga disebut Excavator; ada dua tipe Excavator yaitu: (1)
Excavator yang berjalan menggunakan roda kelabang (Crawler Excavator)
dan (2) Excavator yang menggunakan roda karet dipompa (Wheel
Excavator).
9) Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan pembukaan tanah secara mekanis; disamping itu Grader dapat dipakai pula untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali galian tanah dan sebagainya; akan tetapi
khusus untuk penggunaan pada pekerjaan pengurugan kembali galian tanah hasilnya kurang memuaskan.
10)Kegunaan dari Skidder adalah untuk menarik batang kayu. Pekerjaan ini biasanya banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kayu (logging). 11)Wheel Tractor Scrapper, disingkat WTS, digunakan untuk memuat,
memindahkan, menyebarkan dan mem-buang material dalam rangka pemeliharaan jalan.
12)Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan terbang.
13)Jenis Scrapper ada dua macam yakni: (1) Scrapper yang ditarik Buldoser (Down Scrapper Tractor), dan (2) Scrapper yang memiliki mesin penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).
14)Articulated Dump Truck, disingkat ADT, digunakan untuk memindahkan dan membuang material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur. 15)Off Highway Truck juga digunakan untuk memindahkan material dengan
kapasitas yang besar mulai 40T sampai 360T.
16)Loader adalah alat pemuat hasil galian/ gusuran dari alat berat lainnya seperti Buldoser, Grader dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat pembantu untuk menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur tonggak-tonggak kayu kecil, menggali pondasi
basement dan lain-lain. Loader merupakan alat pengangkut material dalam
jarak pendek, bila digunakan sebagai alat pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik dari Buldoser, sebab dengan menggunakan Loader tak ada material yang tercecer.
17)Jenis Loader ada dua yaitu : (1) Loader dengan roda rantai (Crawler Loader), dan (2) Loader dengan roda karet (Wheel Loader).
18)Tractor atau Bulldozer atau Dozer adalah alat yang dirancang untuk mendorong material, meratakan atau menyebarkan material, mengupas permukaan tanah dan penggunaan lainnya yang sesuai.
19)Bulldozer adalah salah satu jenis dozer yang bergerak ke depan, sedangkan jenis lainnya adalah angle dozer yang bergerak serong 25o
20)Berdasarkan alat geraknya/mounted, Bulldozer dapat dibedakan: Crawler
tractor Dozer [roda rantai], Wheel tractor Dozer [roda karet], Swamp Bulldozer [untuk daerah rawa].
21)Berdasarkan alat Kendali pisau dozer dibedakan menjadi cable controlled dan hydraulic controlled.
22)Berdasarkan blade/pisau, dozer dibedakan menjadi: Universal Blade (U -Blade), Straight Blade (S – -Blade), Angling Blade (A – -Blade), Cushion Blade (C – Blade), Bowl dozer, Light material U Blade ( U – Blade , material ringan)
1.4.) Tes Formatif 1
1) Mesin yang terdiri dari basis mendorong, sering lagu-bertelur, dengan pisau besar dipasang di depan, dan membentuk unit mekanik terpisahkan. Mereka digunakan, khususnya, untuk menghilangkan kotoran dan untuk meratakan kasar. jenis tertentu dirancang terutama untuk bersifat buaya atau untuk pembukaan lahan…...
a. Grader dan Leveller c. pencakar
b. buldoser dan angledozers d. Mekanikal sekop
2) Mesin yang menggali ke dalam tanah, di atas atau di bawah tingkat mesin, dengan cara penggalian sebuah ember, ambil, dan lain-lain, dioperasikan baik secara langsung dari ujung ledakan atau jib (sekop excavator, tarik sekop, dll) atau, untuk meningkatkan jangkauan kerja, di televisi kabel atau dengan cara jack hidrolik tergantung dari jib (draglines).
a. Grader dan Leveller c. Pencakar
b. Buldoser dan angledozers d. Mekanikal sekop
3) Roda atau mesin penjelajah dengan sebuah front-mount ember yang mengambil materi melalui gerak mesin, transportasi dan pembuangan itu. a. Gerak sendiri shovel loader c. Loader-transporter
4) Fungsi utama yang menangani dan tidak transportasi, dilengkapi dengan ember depan-mount yang mengambil bahan curah dan kotoran mereka intothe tubuh mesin. digunakan di pertambangan.
a. Gerak sendiri shovel loader c. Loader-transporter
b. Multi-ember ekskavator d. Pemadat mesin
5) Alat yang biasanya digunakan untuk pembukaan lahan.
a. Dozer c. Backhoe
b. Scraper d. Excavator
6) Yang bukan termasuk didalam kategori alat penggali.
a. Shovel. c. Scraper
b. Dragline. D. Clamshell
7) Crane termasuk dikategorikan kedalam...
a. Alat Pemadat c. Alat Pengangkut Material
b. Alat Penggali d. Alat Pengolah Lahan
8) Berikut adalah alat yang digunakan untuk pemadatan, kecuali.
a. Loader c. Pneumatic-tired roller
b. Tamping roller d. Compactor
9) Alat yang fungsinya yaitu untuk menempatkan material pada tempat yang telah ditentukan.
a. Alat Penempatan Akhir Material c. Alat Pemadat
b. Alat Pemroses Material d. Alat Pemindahan Material
10) Berdasarkan pergerakannya alat batching plant termasuk kedalam alat.
a. Alat Statis c. Alat Penempatan Akhir Material
b. Alat dengan Penggerak d. Alat Pemadat 11) Concrete spreader termasuk kedalam alat.
a. Alat Penempatan Akhir Material c. Alat Pemadat,
b. Alat Pemroses Material d. Alat Pemindahan Material
12) Articulated Dump Truck, merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan dan membuang material dengan kapasitas terbatas dan kondisi jalan berlumpur.
a. Kapasitas terbatas dan jalan berlumpur b. Kapasitas terbatas dan jalan berlobang-lobang
c. Kapasitas menengah dan jalan berlumpur
d. Kapasitas menengah dan jalan berlobang-lobang 13) Angle Bulldozer dapat bergerak serong pada sudut …
a. 20o c. 30o
b. 25o d. 45o
14) Di bawah ini adalah macam-macam jenis Bulldozer berdasarkan alat geraknya, kecuali…
a. Crawler c. Swamp
b. Wheel d. Trowel
15) Off Highway Truck dapat digunakan untuk memindahkan material dengan kapasitas mulai dari...
a. 20T – 100T c. 40T – 100T
b. 40T – 360T d. 100T – 360T
1.5.) Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Untuk mengukur pemahaman anda terhadap kegiatan belajar 1, disarankan agar anda mencocokkan jawaban tes formatif yang anda buat dengan kunci jawaban yang kami sediakan. Hitunglah persentase tingkat pemahaman (TP) anda, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
100%
x
Soal
n
Keseluruha
Jumlah
Benar
Yang
Jawaban
Jumlah
TP
Apabila anda hanya dapat menjawab pertanyaan tersebut kurang atau sama dengan 80 %, maka sebaiknya anda mengulang kembali materi kegiatan belajar 1 ini. Selanjutnya, apabila jawaban anda telah memenuhi standar kualifikasi yang diminta (lebih dari 80%) maka anda dapat melanjutkan pada kegiatan belajar 2. Skala pengukuran tingkat pemahaman belajar sesuai dengan tabel berikut :
Tingkat Pemahaman Skala Nilai 90 < TP ≤ 100% Amat Baik 80 < TP ≤ 90% Baik 70 < TP ≤ 80% Cukup 60 ≤ TP ≤ 70% Kurang TP < 60 Kurang Sekali
2.1.) Uraian dan contoh
Pemeriksaan fisik adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pejabat Pemeriksa Barang untuk mengetahui jumlah dan jenis barang impor dan ekspor yang diperiksa.
Untuk pemeriksaan barang ekspor didasarkan pada Peraturan Dirjen Bea dan Cukai Nomor P- 27/BC/2010 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Dirjen Bea dan Cukai Nomor P-40/BC/2008 tentang Tata Laksana Kepabeanan di Bidang Ekspor. Pada pasal 10 dinyatakan bahwa pemeriksaan fisik dilakukan terhadap Barang Ekspor yang:
a. akan diimpor kembali;
b. pada saat impornya ditujukan untuk diekspor kembali; c. mendapat fasilitas KITE;
d. dikenai Bea Keluar;
e. berdasarkan informasi dari Direktorat Jenderal Pajak; atau
f. berdasarkan hasil analisis informasi dari Unit Pengawasan terdapat indikasi yang kuat akan terjadi pelanggaran atau telah terjadi pelanggaran ketentuan perundang-undangan.
Pemeriksaan fisik atas Barang Ekspor dapat dilaksanakan di : a. Kawasan Pabean pelabuhan muat;
b. gudang Eksportir; atau
KEGIATAN BELAJAR - 2
Tata Cara Pemeriksaan Fisik Alat Berat dan Kunjungan Ke Lokasi Pabrik
Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti kegiatan belajar ini peserta diharapkan dapat melakukan pemeriksaan fisik alat berat dan dapat membandingkan antara teori dan praktek tentang alat berat.