METODE PEMERIKSAAN
METODE PEMERIKSAAN
PSIKIATRIK DI
PSIKIATRIK DI
PUSKESMAS
PUSKESMAS
Dr. Woro Pramesti Sp.Kj
Dr. Woro Pramesti Sp.Kj
Team Diklat Rumah Sakit Jiwa
Team Diklat Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Lampung
Provinsi Lampung
METODE DUA MENIT
METODE DUA MENIT
METODE DUA MENIT
METODE DUA MENIT
Tujuan :
Tujuan :
1.
1.
Menyaring secara kasar pasien yang
Menyaring secara kasar pasien yang
mempunyai masalah kesehatan jiwa
mempunyai masalah kesehatan jiwa
yang berobat di pelayanan kesehatan
yang berobat di pelayanan kesehatan
umum.
umum.
2.
2.
Memberikan pelayanan eklektik-
Memberikan pelayanan
eklektik-holistik dengan memperhatikan
holistik dengan memperhatikan
secara menyeluruh keluhan utama
secara menyeluruh keluhan utama
pasien baik dari aspek organobiologis
pasien baik dari aspek organobiologis
maupun aspek
3.
Membantu dokter umum untuk
melakukan anamnesis,
pemeriksaan, dan membuat
diagnosis masalah
mental-emosional pasien dalam waktu
singkat (2 menit).
4.
Mengikutsertakan perawat dalam
anamnesis dan pemeriksaan
pasien.
A. Anamnesis.
1.
Dapat dilakukan oleh perawat atau
dokter umum.
2.
Yang ditanyakan adalah keluhan
utamanya, yaitu keluhan atau
alasan berobat yang dikemukakan
secara spontan oleh pasien atau
keluarga / yang mengantar.
3.
Keluhan utama dapat dibagi dalam :
a.
Keluhan fisik murni : Keluhan fisik
atau jasmaniah murni tanpa ada
keluhan mental-emosional, seperti
bisul, koreng, batuk-pilek, demam,
sakit mata, muntah-berak, sakit
tenggorokan, luka bakar, luka sayat,
memar, patah tulang, pusing setelah
trauma kepala, benjolan pada buah
dada, kurus, rabun, wasir, mimisan,
perdarahaan dsb.
b.
Keluhan fisik ganda : Keluhan fisik
yang disertai keluhan
mental-emosional sebagai penyerta
(komorbiditas). Keluhan-keluhan itu
dapat saling berkaitan, dapat pula
berdiri sendiri, seperti kurang gizi
disertai murung, demam tifoid disertai
kesadaran menurun, usia lanjut
disertai pikun, gegar otak disertai
gangguan daya ingat, kejang disertai
ketergantungan obat / alkohol, bayi
kepala besar disertai keterbelakangan
mental dsb.
c.
Keluhan psikosomatik : Keluhan
fisik yang biasanya berlatar
belakang mental-emosional,
biasanya berhubungan dengan
tujuan system tubuh manusia,
yaitu :
1.
Kardiovaskuler : berdebar-debar,
tengkuk pegal, tekanan darah
2.
Gastrointestinal : ulu hati sakit, perut
sakit, kembung, mencret kronis.
3.
Traktus repiratorius : sesak nafas,
asma.
4.
Dermis : gatal-gatal, eksim.
5.
Muskuloskeletal : encok / rematik,
pegal-pegal, sakit kepala, kejang.
6.
Endokrin : banyak keringat, sering
gugup, gangguan haid.
7.
Traktus urogenital : mengompol,
impotent, nafsu seks berlebihan /
kurang.
d.
Keluhan mental-emosional :
Keluhan yang jelas berlatar
belakang mental-emosional, yaitu
yang berkaitan dengan masalah
alam perasaan, alam pikiran, dan
perilaku.
Dapat dibagi dalam 6 golongan
keluhan :
1.
Susah tidur dan gangguan tidur,
perilaku antisocial, agresif,
menentang atau menantang.
2.
Gelisah, mengamuk, mengacau,
ketakutan, curiga, cemburu,
menarik diri, perilaku aneh /
3.
Murung, mudah tersinggung, banyak
menangis / tertawa, banyak bicara /
membisu, hiperaktif / pasif.
4.
Kecemasan yang tak rasional dan
perilaku menghindar, takut yang tak
rasional / fobia, panic, prestasi kerja
menurun.
5.
Sering menggunankan obat penenang
/ alcohol / ganja.
6.
Kesulitan belajar, kesulitan
konsentrasi, gangguan
perkembangan pada anak (bicara
terlambat, jalan terlambat), masih
mengompol pada anak diatas 6
tahun, terlalu nakal, terlalu aktif,
gangguan makan, menolak
sekolah, sering melarikan diri,
sering menentang, sering
Setelah menanyakan keluhan utama,
petugas kesehatan menanyakan
pertanyaan-pertanyaan berikut :
1.
Sudah berapa lama keluhan itu ada
(lebih 3 bulan), dan timbulnya
berapa kali dalam satu bulan ? (1x
/ bulan).
2.
Apakah keluhan timbul bila ada
stress atau bila sedang banyak
pikiran ? (Ya).
3.
Bagaimana dengan produktivitas
kerja, gairah belajar, nafsu makan
dan gairah seksual ? (menurun
4.
Apakah ada masalah dalam keluarga
/ pekerjaan / sekolah / masyarakat ?
(Ya).
5.
Apakah selama ini menggunakan
obat tidur / penenang, alkohol,
rokok, narkotik atau zat psikoaktif
lain tanpa petunjuk dokter ? (Ya).
6.
Khusus anak : apakah ada gangguan
perkembangan, masih mengompol,
terlalu aktif, terlalu nakal, gangguan
makan, kesulitan belajar, tak mau
sekolah, sering melarikan diri, sering
menentang, sering menantang ?
Bila salah satu
Bila salah satu pertanyaan diatas
pertanyaan diatas
dijawab seperti jawaban yang
dijawab seperti jawaban yang
dikurung, maka dapat dikatakan
dikurung, maka dapat dikatakan
bahwa pasien ini mempunyai
bahwa pasien ini mempunyai
masalah kesehatan jiwa.
masalah kesehatan jiwa.
B. Pemeriksaan Fisik Diagnostik :
B. Pemeriksaan Fisik Diagnostik :
diagnosis fisik.
diagnosis fisik.
TAHAP II (2 menit kedua)
TAHAP II (2 menit kedua)
A.
A.
Penegakan Diagnosis dan Terapi.
Penegakan Diagnosis dan Terapi.
Berdasarkan anamnesis dibuat
Berdasarkan anamnesis dibuat
diagnosis sementara sesuai dengan
diagnosis sementara sesuai dengan
kriteria diagnosis yang berikut ini.
kriteria diagnosis yang berikut ini.
Pasien diberi pertolongan
Pasien diberi pertolongan
sementara dengan obat atau
sementara dengan obat atau
dirujuk ke RS Jiwa.
Kriteria Diagnostik :
Kriteria Diagnostik :
1.
1.
Gangguan Penggunaan Zat
Gangguan Penggunaan Zat
Psikoaktif
Psikoaktif
a.
Identifikasi zat psikoaktif yang
digunakan berdasarkan laporan
pribadi atau orang lain. Zat
psikoaktif adalah obat, bahan atau
zat yang dapat menimbulkan
perubahan pada kesadaran,
perasaan, perilaku, pikiran, dan
persepsi seseorang, contoh
1.
Gol. Alkohol : wiski, arak, vodka.
2.
Gol. Opioida : morfin, heroin, petidin.
3.
Gol. Kanabinoid : ganja (marihuana).
4.
Gol. Sedativa : barbiturate,
benzodiazepine.
5.
Gol. Kokain : kokain, daun koka.
6.
Gol. Stimulansia : amfetamin, kafein.
7.
Gol. Nikotin : tembakau.
8.
Gol. Inhalan dan solven : aseton,
b.
Terdapatnya gangguan mental dan
perilaku berupa :
1.
Intoksikasi akut : kondisi
sementara setelah menggunakan
zat psikoaktif yang
mengakibatkan gangguan
kesadaran, fungsi kognitif,
persepsi, afek atau perilaku,
fungsi dan respons psikofisiologis
lainnya.
2.
Pemakaian berbahaya : pemakaian
zat psikoaktif yang dapat
membahayakan kesehatan fisik da
/ atau mental.
3.
Sindrom Ketergantungan : ada
toleransi (peningkatan dosis) dan
gejala putus zat.
4.
Sindrom Putus Zat : gejala-gejala
fisik dan mental yang timbul bila
5.
Delirium : kesadaran berkabut,
gangguan perhatian dan
konsentrasi, gangguan persepsi,
inkoherensi, gelisah / tak berdaya,
gangguan orientasi dan daya ingat.
6.
Sindrom Psikotik :
gejala-gejala psikotik yang timbul
selama atau segera sesudah
menggunakan zat atau setelah lebih
dari 2 minggu menggunakan zat
psikoaktif.
7.
Sindrom Amnestik : gangguan daya
ingat jangka pendek, seperti
Adanya gangguan berat dalam
kemampuan / daya menilai realitas
yang bukan karena retardasi mental,
atau gangguan penggunaan zat,
contoh :
a.
Waham dan halusinasi.
b.
Perilaku kacau.
c.
Pembicaraan yang melantur
d.
Gaduh gelisah.
Termasuk dalam kelompok ini adalah
Pasien sadar dirinya sakit, ia merasa
menderita dan terganggu rasa
sejahtera dan kelancaran hidupnya.
Dalam kehidupan sosialnya tidak ada
penyimpangan yang mencolok dan
tidak ada penyimpangan
kepribadian.Termasuk dalam
kelompok ini adalah :
a.
Gangguan Psikosomatik (faktor
psikologis yang mempengaruhi
kondisi fisik).
b.
Gangguan Cemas (anxietas, fobia,
obsesif-kompulsif ).
c.
Gangguan Distimik ( neurosis
depresi).
d.
Gangguan Somatoform.
e.
Gangguan Penyesuaian.
a. Pasien tidak menyadari dirinya
terganggu namun kemampuan
menilai realitasnya masih baik.
b. Tingkah laku pasien kaku (tidak
fleksibel), sensitive dan sulit
menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, sehingga
menimbulkan gangguan dalam fungsi
sosial atau pekerjaannya.
a. Kelambatan perkembangan mental
anak yang didapat pada usia
dibawah 18 tahun.
b. Fungsi intelektual umum dibawah
rata-rata yang cukup bermakna (IQ
sama atau kurang dari 70).
c. Terdapat kekurangan atau hendaya
dalam penyesuaian diri dengan
mempertimbangkan umur dan
budaya setempat.
6. Gangguan Kesehatan
Jiwa Anak dan Remaja,
antara lain :
a.
Fisik : masalah tidur, masalah
makan, gangguan tik, gagap,
enuresis / enkopresis fungsional.
b.
Emosional : masalah ketekutan,
gangguan cemas, mutisme elektif,
gangguan identitas.
c.
Tingkah Laku : masalah tingkah laku,
gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas, menolak sekolah.
d.
Perkembangan : gangguan
perkembangan pervasive , gangguan
perkembangan spesifik (membaca,
7. Epilepsi.
Semua jenis epilepsy, kejang demam
pada anak dibawah usia 6 tahun.
B. Rencana Tindakan :
1.
Terapi Farmakologis.
2.
Psikoterapi suportif.
3.
ECT (Electro Compulsif Therapy).
4.
Rencana follow up pada kunjungan
berikutnya.
PETUNJUK ANAMNESIS, PEMERIKSAAN
DAN DIAGNOSIS PASIEN DI PELAYANAN
KESEHATAN DASAR
KELUHAN UTAMA
( Spontan )
II. Fisik (F)
Psiko-Somatik
(PS)
Mental Emosional
(ME)
Keluhan Yang
bersifat fisik &
tdk jelas berlatar
belakang mental
emosional dan
membutuhkan
terapi utama
Keluhan fisik yg
diduga berkaitan
dgn masalah
kejiwaan
Keluhan yg
berkaitan dgn
masalah alam
perasaan,
pikiran, perilaku
1. Jantung berdebar,
tengkuk pegal,
darah tinggi.
2. Ulu hati saakit,
perut sakit,
kembung,
berak-berak
3. Sesak napas,
bengek, asma,
mengik.
4. Gatal-gatal,
eksim.
5. Encok,
pegel-pegel, sakit
kepala,kejang.
6. Banyak keluar
keringat, gugup,
gangguan haid,.
7. Keputihan.
1. Gejala Psikosis :
waham, Hall,
inkoherensi,
Prilku kekerasan.
2. Gejala anxeitas :
Cemas, panik,
gelisah, takut,
obsesif,kompulsif
3. Gejala depresi :
Murung, tak
bergairah, putus
asa, menarik diri,
ide kemaatian.
4. Penggunaan zat
psikoaktif.
5. Gejala RM
6. Gejala Epilepsi
7. Gangguan
perkembangan
anak dan remaja
Fisik
Murni
(F1)
Fisik
Ganda
(F2)
Keluhan
fisik
Keluhan
fisik +
keluhan
ME(ko-Morbiditas)
D. PERTANYAAN ( Aktif )
Ada distress (penderitaan pada diri
sendiri, dan/atau lingkungan/keluarga.
Ada gangguan fungsi
pekerjaan/akademik, sosial, dan
sehari-hari.
(Khusus anak) gangguan
perkembangan, masing ngompol, terlalu
nakal/aktif, gangguan makan, kesulitan
belajar, tak mau sekolah, sering
melarikan diri dan menentang.
C
( F1 )
Ada disertai kelainan organik
Tanpa kelaianan organik
D/ Gangguan
Fisik
•D/ Demensia
(0801) F 0
•D/ Delirium (0801)
F 0
•D/ G.Psikosomatik
( 0802) F5
•D/ G. Penggunaan
Zat ( 0805) F1
•D/ G. Retardasi
Mental ( 0803) F7
•D/ Epilepsi (0901)
G38
•D/ G. Psikotik
(0801) F2
•D/ G. Depresi
(0802) F3
•D/ G. Cemas (0802)
F4
•D/ G. Kesehatan
jiwa anak dan
remaja (0804) F8,
F9
•D/ G. Kepribadian
(0805) F5, F6
1 “ YA “
TIDAK
TAHAP III (2 menit ketiga)
Pada kunjungan berikutnya,
disediakan waktu tersendiri (tidak
dicampur dengan pelayanan
kesehatan umum) bila si pemeriksa
ingin berminat untuk melakukan
pemeriksaan lanjutan. Wadah
utamanya ialah wawancara psikiatrik
untuk memperoleh data tentang
a.
Kontak verbal antara dokter
dengan pasien (anamnesis).
b.
Observasi penampakan umum dan
perilaku pasien.
c.
Pengamatan interaksi antara
dokter dan pasien.
d.
Pengamatan interaksi antara
pasien dengan lingkungannya.
e.
Pemahaman humanistik dokter
Pasien berbicara dengan nada
emosional tertentu, mengemukakan
pikiran-pikiran tertentu dan
memperlihatkan perilaku motorik
tertentu pula, sehingga dari satu
pernyataan atau respons pasien dapat
diperoleh data tentang beberapa factor
sekaligus, yaitu penempakan umum,
kesadaran, kontak psikik / perhatian,
cara bicara, sikap terhadap pemeriksa,
suasana perasaan, gangguan persepsi
(halusinasi / ilusi), proses piker, fungsi
kognitif (intelegensi, daya ingat,
orientasi), tilikan, norma sosial dan
perilaku pasien.
Setelah wawancara psikiatrik, disusun
catatan medik sederhana, yang terdiri
dari :
1.
Identitas Pasien : nama, umur,
jenis kelamin, pendidikan, agama,
status perkawinan, suku,
pekerjaan, keluarga dekat, alamat.
2.
Anamnesis : Alloanamnesis dan
Autoanamnesis
Yang ditanyakan : Keluhan utama
/ alasan berobat, Riwayat
perjalanan penyakit dan Riwayat
situasi hidup pasien.
3.
Pemeriksaan fisik : Internistik dan
Neurologis
4.
Pemeriksaan Psikiatrik :
a. Penampakan umum dan
kesadaran.
b. Alam perasaan : afek / emosi
c. Proses pikir
5.
Pemeriksaan Penunjang :
a. Evaluasi stressor psikososial
b. Evaluasi kepribadian.
c. Laboratorium
d. Pemeriksaan diagnostic lain
6.
Diagnosis :
a. Fisik
7.
Daftar Problem :
a. Organobiologis
b. Psikologis-edukatif
c. Sosial-budaya
8.
Terapi :
a. Farmakologis
b. Psikoterapi
c. Tindakan lain (bedah, ECT)
9.
Rencana Tindak Lanjut :
a. Follow up
b. Konsultasi
c. Rujuk
PENATALAKSANAAN
KECEMASAN / ANSIETAS
KELUHAN PSIKIS
KECEMASAN
O B Y E K
FOBIA
TIDAK ADA
A D A
KELUHAN FISIK
Gangguan kecemasan/panik
RUJUK
-. BERI
ANSIOLITIK
-. PSIKOTERAPI
RINGAN
RUJUK
-. BERI ANSIOLITIK
-. PSIKOTERAPI
RINGAN
PENATALAKSANAAN
DEPRESI
Telusutri
BANYAK KELUHAN
FISIK
LESU,LETIH,LELAH
BERLEBIHAN
PRADUGA
DEPRESI
SAKIT KEPALA
BERAT BADAN
TURUN
S E D I H
TIDAK BEKERJA TANPA
Tetapkan
TIDAK ADA PERBAIKAN DALAM 2 MINGGU SUSAH TIDUR
NAFSU MAKAN BERKURANG KONSTIPASI
SEDIH MENANGIS
KEHILANGAN MINAT
AKTIVITAS DAN PEMBICARAAN LAMBAN
DEPRESI
KEJADIAN-KEJADIAN YANG MENEKAN
RUJUK KE RUMAH SAKIT
-. Bicara dengan Kel. -. Berikan Supotr. -. Follow up GANGGUAN DAYA INGAT
FIKIRAN ATAU USAHA BUNUH DIRI
TIDAK ADA PERBAIKAN DALAM 2 MINGGU
Perubahan Prilaku yang mendadak
Singkirkan
PENATALAKSANAAN PSIKOSIS
Telusuri
TIDAK MAU
BEKERJA
KELUHAN
SOMATIK YG
ANEH
GANGGUAN
TIDUR
PRADUGA
PSIKOSIA
CURIGA
SEDIH
PRILAKU
ABNORMAL
GADUH
GELISAH
Singkirkan
Resiko Bunuh diri.
Membahayakan Orang lain (Homicidal)
Panas, gangguan daya ingat,
inkontinensia
Riwayat epilepsy, penyalahgunaan obat.
PSIKOSIS
PERUBAHAN
PRILAKU
(MENDADAK)
GEJALA
ABNORMAL
SEPERTI MENDENGAR
SUARA-SUARA
BERBICARA PADANYA
PERUBAHAN
DALAM
KEBIASAAN
(PERSONAL
HABITS)
GANGGUAN
HUBUNGAN
SOSIAL
TIDAK
Ya
Mulai Pengobatan
TIDAK
MEMBAIK
DALAM EMPAT
MINGGU
KIRIM KE
RUMAH
SAKIT
Follow Up
Jenis Obat
No GANGGUANJENIS OBAT
Generik berlogo Lain-lain
(Tergantung kemampuan daerah ) 1 Depresi Tab Amitriptiline 25 mg Tab Sertraline 50mg
Tab Fluoxetine 20mg Tab Imipramine Hcl 75 mg Tab Clomipramine HCl 30 mg Tab Maprotiline Hcl 75 mg 2 Kecemasan (Ansietas) termasuk Psikosomatik Tab Diazepam 2mg, 5mg Inj. Diazepam 10mg/2ml Tab Clobazam 10mg Tab Alprazolam 0,25mg; 0,5mg; 1mg 3 Psikotik termasuk skizofrenia Tab Chlorpromazin 100mg Inj. Chlorpromazin 100mg/2ml Tab Haloperidol 1,5mg; 5mg Tab Perphenazin 4mg Tab Trifluoroperazine 5 mg Inj. Haloperidol 5 mg/ml
Inj. Haloperidol decanoat 5 mg/ml Inj. Fluphenazin Decanoat 25mg/ml Tab Risperidone 1 mg;2 mg;3 mg Tab. Clozapine, 25 mg,50 mg, 100 mg 4 Ggn Mental Organik - Delirium - Parkinsonisme Tab Haloperidol 1,5mg Tab Trihexylphenidyl 2mg Inj. Sulfas Atropine 0,25 mg 5 Epilepsi Tab Phenobarbital 30mg
Tab Fenitoin 30mg;100mg Tab Carbamazepine 200mg
Tab Oxcarbazepine 300mg
Tab Asam Valproat 150mg;300mg Syr Asam Valproat 200mg/5ml 6 Ggn Jiwa Anak dan Remaja
- Autisme - Hiperaktif - Depresi - Cemas Tab Haloperidol 0,5mg; 1,5mg Tab Haloperidol 0,5mg; 1,5mg Tab Haloperidol 0,5mg; Tab Diazepam 2mg;5mg Tab Risperidone 0,1mg/kgBB Tab Metilphenidate 10 mg, 20 mg Tab Clomipramine 25mg Tab Fluoxetine 10mg Tab Clobazam 10mg