• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 1 dari 11 halaman Putusan Nomor 185 K/MIL/2017

P U T U S A N Nomor 185 K/MIL/2017

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Mahkamah Agung yang memeriksa perkara pidana militer dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa :

Nama : HARY JOHARY ;

Pangkat/NRP. : Serka / 2104004011883 ; Jabatan : Ba Kupus I ;

Kesatuan : Ditkuad ; Tempat lahir : Serang ;

Tanggal lahir : 13 Agustus 1983 ; Jenis kelamin : Laki-laki ;

Kewarganegaraan : Indonesia ; A g a m a : Islam ;

Tempat tinggal : Jalan Kramat VII Nomor 35, Jakarta Pusat/ Jalan Urip Sumoharjo Nomor 37, Jakarta Timur ;

Terdakwa pernah berada di dalam tahanan :

1. Kakupus I Ditkuad selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung mulai tanggal 06 April 2016 sampai dengan tanggal 25 April 2016 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor Kep/02/IV/2016 tanggal 06 April 2016 ;

2. Diperpanjang penahanannya oleh Dirkuad selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 26 April 2016 sampai dengan tanggal 25 Mei 2016 berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan I Nomor Kep/21/IV/2016 tanggal 26 April 2016 ;

3. Diperpanjang penahanannya oleh Dirkuad selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 26 Mei 2016 sampai dengan tanggal 24 Juni 2016 berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan II Nomor Kep/25/V/2016 tanggal 26 Mei 2016 ;

4. Diperpanjang penahanannya oleh Dirkuad selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 25 Juni 2016 sampai dengan tanggal 24 Juli 2016 berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan III Nomor Kep/37/VI/2016 tanggal 25 Juni 2016 ;

5. Diperpanjang penahanannya oleh Dirkuad selaku Papera selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 25 Juli 2016 sampai dengan tanggal 23

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 2 dari 11 halaman Putusan Nomor 185 K/MIL/2017

Agustus 2016 berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan IV Nomor Kep/47/VII/2016 tanggal 25 Juli 2016 ;

6. Hakim Ketua Majelis pada Pengadilan Militer II-08 Jakarta selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 24 Agustus 2016 sampai dengan tanggal 22 September 2016 berdasarkan Surat Penetapan Penahanan Nomor TAPHAN/78/PM II-08/AD/VIII/2016 tanggal 24 Agustus 2016 ;

7. Diperpanjang penahanannya oleh Kepala Pengadilan Militer II-08 Jakarta selama 60 (enam puluh) hari terhitung mulai tanggal 23 September 2016 sampai dengan tanggal 21 November 2016 berdasarkan Surat Penetapan Perpanjangan Penahanan Nomor TAPHAN/104/PM II-08/AD/IX/2016 tanggal 23 September 2016 ;

8. Hakim Ketua Majelis pada Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 26 Oktober 2016 sampai dengan tanggal 24 November 2016 berdasarkan Surat Penetapan Penahanan Nomor TAPHAN/214/BDG/K-AD/PMT-II/X/2016 tanggal 27 Oktober 2016 ; 9. Diperpanjang penahanannya oleh Kepala Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta

selama 60 (enam puluh) hari terhitung mulai tanggal 25 November 2016 sampai dengan tanggal 23 Januari 2017 berdasarkan Surat Penetapan Perpanjangan Penahanan Nomor TAPHAN/242/BDG/K-AD/PMT-II/XI/2016 tanggal 24 November 2016 ;

10. Berdasarkan putusan Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta Nomor 124-K/BDG/ PMT-II/AD/XI/2016 tanggal 2 Desember 2016, Terdakwa diperintahkan tetap ditahan ;

11. Berdasarkan Penetapan Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Militer Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 38/Pen/Tah/Mil/S/2017 tanggal 17 Januari 2017 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 50 (lima puluh) hari, terhitung sejak tanggal 29 Desember 2016 sampai dengan tanggal 16 Februari 2017 ;

12. Diperpanjang penahanannya berdasarkan Penetapan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia u.b. Ketua Muda Urusan Lingkungan Peradilan Militer Nomor 108/Pen/Tah/Mil/S/2017 tanggal 13 Februari 2017 Terdakwa diperintahkan untuk ditahan selama 60 (enam puluh) hari, terhitung sejak tanggal 17 Februari 2017 sampai dengan tanggal 17 April 2017 ;

yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Militer II-08 Jakarta karena didakwa :

Bahwa Terdakwa pada waktu dan di tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal dua puluh enam bulan Maret tahun dua ribu enam

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 3 dari 11 halaman Putusan Nomor 185 K/MIL/2017

belas dan pada tanggal empat bulan April tahun dua ribu enam belas, atau setidak-tidaknya dalam bulan Maret dan bulan April tahun dua ribu enam belas, atau setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu enam belas di rumah Sdr. Andi alias Apong di daerah Kramat Pulo, Jakarta Pusat dan di rumah kost Sdr. Oha di daerah Pramuka, Jakarta Timur, atau setidak-tidaknya di tempat-tempat yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Militer II-08 Jakarta, telah melakukan tindak pidana :

"Setiap penyalah guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri", Dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Bahwa Serka Hary Johary (Terdakwa) masuk menjadi prajurit TNI-AD pada tahun 2003 melalui pendidikan Secaba PK di Rindam I Bukit Barisan kemudian mengikuti kecabangan Keuangan di Pusdikku Bandung selanjutnya ditugaskan di Ditkuad sampai tahun 2005, kemudian pindah tugas ke Pekas Gapus 6 Ditbekangad sampai sekarang dengan jabatan Ba Kupus I Ditkuad, NRP. 21040040110883.

b. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdr. Andi alias Apong (tidak diperiksa karena sudah tidak diketahui lagi keberadaannya) awal bulan Juli 2015 di daerah Kramat Pulo dan kenal dengan Lettu Cku Jatmiko Sugeng Purwadi S.Sos (Saksi-3) pada tahun 2013 di Kupus I Ditkuad namun tidak ada hubungan keluarga atau famili.

c. Bahwa Terdakwa pertama kali menggunakan/mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu pada bulan Juli 2015 bersama Sdr. Andi alias Apong di rumah Sdr. Andi alias Apong di Kramat Pulo, Jakarta Pusat.

d. Bahwa kemudian sejak bulan Agustus 2015 sampai dengan awal bulan Desember 2015 dan awal bulan Maret 2016 Terdakwa kembali menggunakan/ mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu bersama-sama dengan Saksi-3 di daerah Kramat Sentiong, Jakarta Pusat dengan cara membeli kepada Sdr. Andi alias Apong seharga Rp200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) per 1 (satu) plastik klip bening kecil secara patungan atau iuran dengan Saksi-3.

e. Bahwa Terdakwa dan Saksi-3 menggunakan/mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu dengan cara menggunakan alat Bong yang dibuat dari botol bekas air mineral merek Aqua dan pipet kaca, adapun alat-alat tersebut adalah milik Sdr. Oha (tidak diperiksa karena sudah tidak diketahui lagi keberadaannya) yang sebelumnya sudah dipersiapkan, lalui 1 (satu) buah kaca disambungkan dengan 1 (satu) buah sedotan kemudian sedotan tersebut menyambung ke botol bekas air mineral merek Aqua selanjutnya di sisi lain botol Aqua terdapat sedotan yang digunakan untuk menghisap Narkotika jenis

sabu-Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 4 dari 11 halaman Putusan Nomor 185 K/MIL/2017

sabu yang telah dibakar di bagian bawah kaca tersebut, kemudian Narkotika jenis sabu-sabu yang sudah menjadi asap dihisap dari sedotan.

f. Bahwa efek yang dirasakan oleh Terdakwa setelah menggunakan/ mengkonsumsi Narkotika jenis sabu-sabu adalah Terdakwa merasa semangat untuk bekerja dan setelah efek Narkotika jenis sabu-sabu hilang badan Terdakwa terasa lemas dan mengantuk.

g. Bahwa kemudian pada hari Senin tanggal 28 Maret 2016 sekira pukul 08.00 WIB setelah kegiatan upacara bendera seluruh anggota Kupus I Ditkuad dan anggota Maditkuad termasuk Terdakwa masuk ke ruangan Aula Catur Brata Ditkuad guna pengecekan urine yang dibantu oleh tim dari BNN berdasarkan petunjuk Komandan.

h. Bahwa selanjutnya pada hari Senin tanggal 5 April 2016, sekira pukul 11.00 WIB hasil test urine diumumkan dengan hasil ada 4 (empat) orang anggota

urinenya positif mengandung Ampetamine termasuk Terdakwa, selanjutnya

Terdakwa langsung dibawa ke ruangan Pamditkuad untuk dilakukan pemeriksaan awal kemudian sekira pukul 19.30 WIB Terdakwa dibawa ke Pomdam Jaya/Jayakarta untuk pengusutan perkaranya lebih lanjut.

i. Bahwa pada saat di Pomdam Jaya/Jayakarta Terdakwa kembali dilakukan pemeriksaan urine dengan cara sampel urine Terdakwa dimasukkan ke dalam pot bening kecil kemudian dicelupkan alat berupa Test Pack, lalu diketahui hasilnya urine Terdakwa positif mengandung Narkotika jenis sabu-sabu setelah itu sampel urine Terdakwa tersebut dilak dan disegel dan dibawa ke BNN RI Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan secara laboratoris.

j. Bahwa selanjutnya berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Nomor 114 D/IV/2016/BALAI LAB NARKOBA yang diperiksa oleh Mimunah, S.Si., M.Si. NIP. 1981040620031222002, Rieska Dwi Widayati, S.Si., M.Si. NIP. 198011082005012001, Puteri Haryani, S.Si., Apt. hasil pemeriksaan urine milik Terdakwa oleh BNN RI Jakarta Timur dinyatakan positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor Urut 61 Lampiran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 127 Ayat (1) Huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Mahkamah Agung tersebut ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 5 dari 11 halaman Putusan Nomor 185 K/MIL/2017

Membaca tuntutan pidana Oditur Militer pada Oditurat Militer II-08 Jakarta tanggal 13 Oktober 2016 sebagai berikut :

Menyatakan Terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana : "Setiap Penyalah Guna Narkotika Golongan I bagi diri sendiri".

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 127 Ayat (1) Huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Dengan mengingat Pasal 127 Ayat (1) Huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan, kami mohon agar Terdakwa Hary Johary, Serka NRP. 21040040110883 dijatuhi ;

Pidana pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan.

Dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara.

Pidana tambahan : Dipecat dari Dinas Militer C.q. TNI AD. dan dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan.

Kami mohon pula agar barang bukti berupa : 1. Surat-surat :

- 2 (dua) lembar Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris dari Balai Laboratorium Narkoba BNN Nomor 114 D/IV/2016/BALAI LAB NARKOBA tanggal 7 April 2016 atas nama Serka Hary Johary yang diperiksa dan ditandatangani pemeriksaan atas nama Maemunah, S.Si., M.Si. dan Rieska Dwi Widayati, S.Si., M.Si. serta diktahui oleh Kuswardani, S.Si., M.Farm., Apt. selaku Kepala Balai Laboratorium Narkoba BNN, mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkaranya 2. Barang-barang :

a. 1 (satu) buah alat Multi Drug Test Panel merek Answer atas nama Serka Hary Johary dengan hasil positif.

b. 1 (satu) botol plastik bening bekas berisikan urine milik Serka Hary Johary yang habis tak tersisa setelah diperiksa, kemudian dimasukkan ke dalam amplop warna coklat disegel dan diberi label BNN RI Jakarta Timur.

Mohon ditentukan statusnya agar dirampas untuk dimusnahkan.

dan membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

Membaca putusan Pengadilan Militer II-08 Jakarta Nomor 220-K/PM.II-08/AD/VIII/2016 tanggal 20 Oktober 2016 yang amar lengkapnya sebagai berikut :

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 6 dari 11 halaman Putusan Nomor 185 K/MIL/2017

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu nama, Hary Johary ; pangkat, Serka, NRP 21040040110883, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

"Penyalahgunaan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri". 2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

a. Pidana pokok : Penjara selama 1 (satu) tahun dan 2 (dua) bulan. Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

b. Pidana tambahan : Dipecat dari Dinas Militer. 3. Menetapkan barang bukti berupa :

a. Barang-barang :

1) 1 (satu) buah alat Multi Drug Test Panel merek Answer atas nama Serka Hary Johary dengan hasil positif.

2) 1 (satu) botol plastik bening bekas berisikan urine milik Serka Hary Johary yang habis tak tersisa setelah diperiksa kemudian dimasukkan ke dalam amplop warna coklat disegel dan diberi label BNN RI Jakarta Timur.

Dirampas untuk dimusnahkan.

b. Surat : 2 (dua) lembar Surat Ka Balai Lab BNN RI Jakarta Timur Nomor 114D/IV/2016/BALAI LAB NARKOBA tanggal 7 April 2016 tentang hasil tes urine Terdakwa atas nama Serka Hary Johary.

Tetap melekat dalam berkas perkara.

4. Membebani biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

5. Memerintahkan Terdakwa untuk tetap ditahan.

Membaca putusan Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta Nomor 124-K/ BDG/PMT-II/AD/XI/2016 tanggal 2 Desember 2016 yang amar lengkapnya sebagai berikut :

1. Menyatakan menerima secara formal permohonan banding yang diajukan oleh Terdakwa Hary Johary Serka NRP 21040040110883.

2. Menguatkan putusan Pengadilan Militer II-08 Jakarta Nomor 220-K/PM II– 08/AD/VIII/2016 tanggal 20 Oktober 2016, untuk seluruhnya.

3. Membebankan biaya perkara Tingkat Banding kepada Terdakwa sebesar Rp15.000,00 (lima belas ribu rupiah).

4. Memerintahkan Terdakwa tetap ditahan.

5. Memerintahkan kepada Panitera agar mengirimkan salinan putusan ini beserta berkas perkaranya kepada Pengadilan Militer II-08 Jakarta.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 7 dari 11 halaman Putusan Nomor 185 K/MIL/2017

Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi Nomor APK/220/PM II-08/AD/XII/2016 yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Militer II-08 Jakarta yang menerangkan, bahwa pada tanggal 29 Desember 2016 Terdakwa mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Militer Tinggi I Medan tersebut ;

Memperhatikan memori kasasi tanggal 10 Januari 2017 dari Penasihat Hukum Terdakwa yang diajukan untuk dan atas nama Terdakwa sebagai Pemohon Kasasi berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 3 Januari 2017, yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Militer II-08 Jakarta pada tanggal 10 Januari 2017 ;

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Militer Tinggi I Medan tersebut telah diberitahukan kepada Pemohon Kasasi/Terdakwa pada tanggal 16 Desember 2016 dan Pemohon Kasasi/Terdakwa mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 29 Desember 2016 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Militer II-08 Jakarta pada tanggal 10 Januari 2017 dengan demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut Undang-Undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/ Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Militer Tingkat Banding tidak mempertimbangkan secara adil dalam menjatuhkan pidana tambahan pemecatan dari Dinas Militer terhadap Terdakwa, jika dibandingkan dengan kesalahan Terdakwa yang hanya berdasarkan hasil tes urine yang menyatakan urine Terdakwa telah positif mengandung Narkotika jenis shabu-shabu berdasarkan pemeriksaan tes urine, bukan karena Terdakwa tertangkap tangan sedang mengkonsumsi, memiliki dan memperjualbelikan Narkotika.

2. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Militer Tingkat Banding tidak mempertimbangkan secara adil dalam menjatuhkan pidana pokok dan pidana tambahan pemecatan dari Dinas Militer terhadap Terdakwa, karena penjatuhan pidana pokok penjara selama 1 (satu) tahun 2 (dua ) bulan terhadap Terdakwa sudah seimbang dengan kesalahan Terdakwa dan dirasakan cukup berat tanpa harus diperberat lagi dan dibarengi dengan pidana tambahan pemecatan dari Dinas Militer, karena apabila diperberat lagi dan dibarengi dengan penjatuhan pidana tambahan pemecatan dari Dinas Militer justru tidak akan mendidik Terdakwa ke arah yang lebih baik.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 8 dari 11 halaman Putusan Nomor 185 K/MIL/2017

3. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding seharusnya tidak memandang Terdakwa sebagai penyalahguna Narkotika adalah pelanggar hukum yang harus dijatuhi dengan pidana yang seberat-beratnya (pidana tambahan pemecatan) yang diperlakukan sama dengan Terdakwa lain yang memiliki, menguasai atau mengedarkan Narkotika.

4. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Militer Tingkat Banding dalam memutus perkara ini tidak mempunyai tujuan untuk mendidik agar Terdakwa dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar sesuai dengan falsafah Pancasila, namun semata-mata hanya mempidana Terdakwa yang telah dianggap salah melakukan tindak pidana penyalahgunaan Narkotika dengan langsung menjatuhkan pidana tambahan pemecatan dari Dinas Militer dan tidak memberikan kesempatan kepada Terdakwa untuk memperbaiki diri dengan tetap berdinas di lingkungan TNI AD.

5. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Militer Tingkat Banding dalam memutus perkara ini seharusnya memerintahkan kepada Terdakwa untuk menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial dikarenakan Terdakwa adalah merupakan korban penyalahgunaan Narkotika sebagaimana diatur dalam Pasal 54 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

6. Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Militer Tingkat Banding seharusnya memberikan kesempatan kepada Terdakwa untuk memperbaiki diri dan merintis karir yang lebih baik untuk tetap mengabdikan diri sebagai Prajurit TNI AD.

Sebagai bahan pertimbangan bagi Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Pemohon Kasasi menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan perkara dan diri Terdakwa yaitu sebagai berikut :

1. Bahwa awal mula sampai dengan diproses dalam perkara ini bukan karena Terdakwa tertangkap tangan sedang mengkonsumsi, memiliki atau memperjualbelikan Narkotika, namun hanya berdasarkan hasil test urine, Terdakwa dinyatakan positif telah mengkonsumsi Narkotika.

2. Bahwa Terdakwa telah mengabdi sebagai Prajurit TNI AD selama lebih kurang 12 (dua belas) tahun, sehingga telah cukup lama pengabdian Terdakwa terhadap Instansi TNI AD/Satuan.

3. Bahwa saat ini Terdakwa memiliki 2 (dua) orang anak yang masih kecil dan membutuhkan biaya serta perhatian.

4. Bahwa Terdakwa sangat menyesali perbuatan yang telah dilakukannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 9 dari 11 halaman Putusan Nomor 185 K/MIL/2017

Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung ber-pendapat :

- Bahwa alasan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Penasihat Hukum Terdakwa tidak dapat dibenarkan, karena Judex Facti tidak salah menerapkan hukum ;

- Bahwa Judex Facti telah mempertimbangkan dengan tepat dan benar mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana dari dakwaan Oditur Militer berdasarkan fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan dan menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana "Penyalahgunaan Narkotika Golongan I bagi diri sendiri" sebagaimana dakwaan Oditur Militer ;

- Bahwa berat ringannya hukuman yang dijatuhkan merupakan kewenangan Judex Facti yang tidak tunduk pada pemeriksaan tingkat kasasi ;

- Bahwa putusan Judex Facti Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta yang menjatuhkan pidana kepada Terdakwa selama 1 (satu) tahun 2 (dua) bulan dan pidana tambahan berupa pemecatan dari Dinas Militer, telah dengan cermat mempertimbangkan seluruh fakta di persidangan, dan keadaan-keadaan yang menyertai perbuatan Terdakwa serta ketidaklayakan Terdakwa untuk dipertahankan pada dinas Prajurit TNI. Oleh karenanya pidana tersebut, telah dipandang adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Keadaan-keadaan tersebut adalah :

 Perbuatan Terdakwa mengkonsumsi sabu in casu telah dilakukan

berulang kali dan relatif lama yaitu pada bulan Agustus 2015, bulan September 2015, bulan November 2015, bulan Desember 2015, bulan Januari 2016, bulan Februari 2016, bulan Maret 2016, dan terakhir tanggal 4 April 2016, dan sabu tersebut diperoleh Terdakwa dengan cara membeli ;

 Dengan melakukan perbuatan in casu, Terdakwa dipandang tidak akan

lagi mampu dengan baik untuk menjalankan tugas-tugas Prajurit TNI sebagai alat pertahanan negara, yang membutuhkan sikap, mental dan kesehatan yang prima ;

 Perbuatan in casu selain cenderung akan diulangi Terdakwa, juga

berpotensi untuk diikuti Prajurit lain di Kesatuan, sehingga akan berpengaruh terhadap kehidupan disiplin Prajurit di Kesatuan yang pada akhirnya akan mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan tugas Kesatuan ;  Oleh karenanya kepada Terdakwa perlu dijatuhkan pidana yang berat

yang mengandung efek jera, yaitu dengan menjatuhkan pidana tambahan

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 10 dari 11 halaman Putusan Nomor 185 K/MIL/2017

pemecatan selain pidana penjara sesuai ketentuan Pasal 26 KUHPM, Terdakwa dipandang sudah tidak lagi layak dan pantas untuk dipertahankan dalam dinas Prajurit TNI ;

- Bahwa oleh karenanya, putusan Judex Facti yang menjatuhkan pidana tambahan berupa pemecatan dari Dinas Militer kepada Terdakwa in casu sudah tepat dan benar, serta dipandang adil, karenanya harus dikuatkan. Dengan demikian berdasarkan keadaan-keadaan tersebut keberatan Penasihat Hukum Terdakwa atas penjatuhan pidana tambahan berupa pemecatan dari Dinas Militer tidak dapat dibenarkan, karena Terdakwa dipandang tidak lagi layak dan tidak pantas berada dalam dinas Prajurit TNI. Oleh karenanya, permohonan Penasihat Hukum Terdakwa untuk tidak menjatuhkan pidana tambahan berupa pemecatan dari Dinas Militer kepada Terdakwa tidak beralasan menurut hukum ;

- Bahwa alasan Judex Facti Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta yang menguatkan putusan Judex Facti Pengadilan Militer II-08 Jakarta sudah tepat dan benar dalam pertimbangannya dan pemidanaan terhadap Terdakwa telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar dengan mempertimbangkan seluruh aspek hukum pemidanaan dari segi keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan pemidanaan a quo terhadap Terdakwa, karenanya permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa harus dinyatakan tidak beralasan menurut hukum ;

- Bahwa alasan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa selebihnya merupakan pengulangan dan berkenaan dengan penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan. Hal tersebut tidak dapat dipertimbangkan pada pemeriksaan tingkat kasasi, karena pemeriksaan pada tingkat kasasi hanya berkenaan dengan tidak diterapkannya suatu peraturan hukum, atau peraturan hukum tidak diterapkan sebagaimana mestinya, atau apakah cara mengadili tidak dilaksanakan menurut ketentuan Undang-undang, dan apakah Pengadilan telah melampaui batas wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 253 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana juncto Pasal 239 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer ;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, dan lagi pula ternyata putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa tersebut harus ditolak ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Hal. 11 dari 11 halaman Putusan Nomor 185 K/MIL/2017

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka Terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi ini ;

Memperhatikan Pasal 127 Ayat (1) Huruf a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika juncto Pasal 26 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Militer, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

MENGADILI

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi/Terdakwa : HARY JOHARY, Serka NRP. 2104004011883 tersebut ;

Membebankan kepada Pemohon Kasasi/Terdakwa tersebut untuk membayar biaya perkara pada tingkat kasasi ini sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah) ;

Demikianlah diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Kamis tanggal 27 Juli 2017 oleh Timur P. Manurung, S.H., M.M., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Drs. Burhan Dahlan, S.H., M.H. dan Dr. Drs. H. Dudu Duswara Machmudin, S.H., M.Hum. Para Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Para Hakim Anggota tersebut, serta Rustanto, S.H., M.H. Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi/Terdakwa dan Oditur Militer.

Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,

ttd./Dr. Drs. Burhan Dahlan, S.H., M.H. ttd./Timur P. Manurung, S.H., M.M. ttd./Dr. Drs. H. Dudu Duswara Machmudin, S.H., M.Hum.

Panitera Pengganti, ttd./Rustanto, S.H., M.H.

Untuk salinan : MAHKAMAH AGUNG R.I.

A.n. Panitera

Panitera Muda Pidana Militer

Dr. Slamet Sarwo Edy, S.H., M.Hum. Kolonel CHK NRP. 1910020700366

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

untuk mencapai tujuan perusahaan yang diukur berdasarkan suatu standar. Penilaian kinerja keuangan setiap perusahaan berbeda-beda, tergantung pada.. ruang lingkup

apabila jawaban salah tidak mengurangi poin. Ketentuan poin untuk soal lemparan, tim yang menjawab benar akan mendapat poin. 100, apabila jawaban salah tidak mengurangi poin

Data dalam penelitian ini diambil menggunakan angket kesiapan belajar, lembar observasi aktivitas guru, siswa dan komunikasi lisan siswa, serta tes evaluasi

maka Pejabat Pengadaan Dinas Perhubungan Komunikasi Informasi dan Telematika Aceh Tahun Anggaran 2014 menyampaikan Pengumuman Pemenang pada paket tersebut diatas sebagai berikut

Sama halnya dengan gandang tambur, gandang sarunai Sungai Pagu ini juga mempunyai dua kepala (double headed) dengan ukuran diameter kepala berbeda, yang satu

Kelompok Kerja Jasa Konsultansi Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Lamandau mengumumkan pemenang seleksi sederhana untuk Pekerjaan Perencanaan Kegiatan

Berdasarkan hasil observasi, gejala yang terjadi pada Kesiapan Kerja siswa kelas XII Program Keahlian Akuntansi di SMK Muhammadiyah Karangmojo adalah 25% siswa dalam

The dichotomy of the real sector and monetary economics does not occur in Islam because of the absence of interest and banning trade system as commodity money so that patterns