• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Omega Sarung Allo Pembimbing II: Herminawaty Abubakar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Omega Sarung Allo Pembimbing II: Herminawaty Abubakar"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

PENGARUH FIRM SIZE, LEVERAGE DAN PROFITABILITY TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK DENGAN MODERASI KEBERADAAN WOMEN

ON THE BOARD

(Perusahaan Ritel Yang Terdaftar di BEI Selama Periode 2013-2018)

Oleh:

Omega Sarung Allo

Email: omegasarungallo@gmail.com Pembimbing I: Herminawaty Abubakar Email: herminawati_asmar@yahoo.com Pembimbing II: Thanwain Email: thanwaintala@gmail.com Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi

Universitas Bosowa Makassar ABSTRACT

The concept of corporate tax aggressiveness has received immense empirical investigation in some countries particularly in Indonesia. However, the association of the concept with the corporate board characteristics has not been sufficiently explored. This study, therefore, seeks to provide empirical evidence on whether the concept of firm size, leverage, and profitability which is moderated by the presence of women on the board are significantly associated with tax aggressiveness amongst retail companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The sample of this company is determined using a purposive sampling method.

This research model is estimated using multiple regression analysis. The results of the study show that the firm size, leverage, and profitability exert a negative and insignificant effect on tax aggressiveness. In addition, subsequent to the three independent variables are moderated by the presence of women on the board show that firm size exerts a negative and significant effect on tax aggressiveness, while leverage and profitability both exert a positive and significant effect on tax aggressiveness.

---

Keywords: Firm Size, Leverage, Profitability, Presence Of Women On The Board, Tax Aggressiveness.

(2)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

PENDAHULUAN

Pemerintah membebankan dan memaksakan suatu tarif kepada warga negaranya termasuk kepada para pebisnis untuk meningkatkan pendapatan yang selanjutnya akan digunakan untuk memenuhi anggaran yang mereka susun setiap tahunnya. Ini termasuk membiayai keperluan pemerintah, kebutuhan publik dan menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif bagi perkembangan ekonomi Negara. Tarif yang diberlakukan ini lebih dikenal sebagai pajak.

Penerimaan melalui pajak pada tahun 2018 yang lalu mencapai Rp 1.315,9 triliun, atau 92,4% dari realisasi target APBN 2018. Meskipun pajak menjadi penyumbang terbesar untuk APBN namun realisasi penerimaan pajak tahun 2018 tetap tidak mampu mencapai target realisasi APBN yang ditargetkan sebesar Rp1.424 triliun. Hal ini sudah berlangsung dari tahun ke tahun. Tentunya ada alasan yang melatarbelakangi realisasi pendapatan melalui pajak yang selalu di bawah dari target APBN salah satunya adalah praktik agresivitas pajak.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk membayar pajak, ukuran perusahaan (size), misalnya merupakan variabel yang paling banyak digunakan untuk meneliti beban pajak perusahaan (Rodriguez dan Arias, 2012). Besar kecilnya perusahaan dapat mempengaruhi pendapatan (profitability), karena mendapat laba maka mempengaruhi juga aset perusahaan dan tingkat utang (leverage) perusahaan sehingga berpengaruh terhadap pembayaran pajak.

Semakin banyak perusahaan membiayai kegiatan usahanya dengan menggunakan hutang maka semain besar pula bunga yang harus dibayarkan. Hal ini berarti semakin besar pula biaya yang dapat dikurangkan dalam pembayaran pajak. Lebih lanjut, Return on Assets (ROA) merupakan satu indikator yang mencerminkan performa keuangan perusahaan, semakin tinggi nilai Return on Assets (ROA), maka akan semakin bagus performa perusahaan tersebut. Profitabilitas perusahaan dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai seberapa baik manajemen mengelola aset untuk menghasilkan laba (Brigham dan Houston, 2011). Selain itu ada faktor lain yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi hubungan antara tingkat kompensasi manajemen dengan agresivitas pajak perusahaan. Perlu adanya pertimbangan lain berupa aspek

(3)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

karakteristik dari eksekutif perusahaan yaitu adanya keberadaan wanita di dewan direksi, sebagai pengambil keputusan terhadap perusahaan sehubungan dengan rencana-rencana pengurangan pajak. Oleh karenanya penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah konsep firm size, leverage, dan profitability yang dimoderasi keberadaan women on the board secara signifikan mampu mempengaruhi agresivitas pajak di antara perusahaan-perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Teori Keagenan

Teori keagenan merupakan suatu kontrak antara satu orang atau lebih (principal) yang memperkerjakan orang lain (agent) dalam rangka melakukan suatu jasa atas nama mereka termasuk di dalamnya pendelegasian beberapa pengambilan keputusan kepada agent tersebut, hal ini diungkapkan oleh Jensen dan Meckling (1976). Lebih lanjut Anthony dan Govindarajan (2009) mengatakan bahwa, teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu akan bertindak untuk kepentingan mereka sendiri. Seperti sifat dasar manusia yang selalu mementingkan diri sendiri dari pada orang lain, sehingga dapat mendorong untuk berperilaku dan bertidak untuk kepentingan sendiri.

Signalling Theory

Teori signal atau signaling theory muncul karena adanya asumsi bahwa informasi yang diterima oleh masing-masing pihak berbeda. Teori ini berkaitan dengan asimetri informasi yang mana menunjukkan adanya asimetri informasi antara manajemen perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan informasi. Oleh karenanya perusahaan akan memberikan sinyal kepada investor mengenai kondisi keuangan yg tidak diketahui perusahaan lain.

Size (Ukuran Perusahaan)

Semakin besar ukuran dari sebuah perusahaan, kecenderungan perusahaan membutuhkan dana akan juga lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Lebih lanjut menurut Sudarmadji dan Sularto (2007) semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam dan semakin besar perputaran uang.

(4)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

Leverage

Menurut Agus Sartono (2012:120) pengertian leverage yaitu bahwa

Financial leverage menunjukan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Nilai rasio leverage yang semakin tinggi menunjukkan bahwa perusahaan semakin banyak melakukan pinjaman dan turut berdampak pada timbulnya beban bunga yang semakin besar. Oleh karena itu, perusahaan dengan nilai rasio leverage yang tinggi dianggap memiliki tingkat agresivitas pajak yang tinggi, yang diketahui dari rendahnya nilai effective tax rate, yang berarti memiliki hubungan positif.

Profitability

Menurut Kasmir (2016:196), rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Secara garis besar, laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan investasi yang dilakukan oleh perusahaan.

Menurut Rodiguez dan Arias (2012) profitabilitas merupakan salah satu faktor penentu beban pajak, karena perusahaan yang memiliki keuntungan yang besar akan membayar pajak setiap tahun. Sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan yang rendah atau bahkan mengalami kerugian akan membayar pajak yang lebih sedikit atau tidak sama sekali.

Teori Gender

Secara umum, gender adalah suatu karakteristik yang membedakan antara pria dan wanita baik secara biologis, perilaku, dan sosial (Setiadi & Usman, 2011: 871).

Teori Feminisme

Secara etimologis feminis berasal dari kata femme (female), berarti perempuan yang bertujuan untuk memperjuangkan hak-hak kaum perempuan (jamak), sebagai kelas sosial. Tujuan feminis adalah keseimbangan, interelasi gender. Dalam pengertian yang lebih luas, feminis adalah gerakan kaum wanita untuk menolak segala sesuatu yang dimarginalisasikan, disubordinasikan, dan direndahkan oleh kebudayaan dominan, baik dalam bidang politik dan ekonomi maupun kehidupan sosial pada umumnya.

(5)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

Keberadaan Woman On Board

Menurut Gul, Srinidhi, & Ng (2011) menjelaskan bahwa keberadaan wanita sebagai dewan direksi dapat meningkatkan pengambilan keputusan serta memiliki standar etika dan moral yang lebih tinggi. Menurut Richardson, Taylor, & Lanis (2016), bahwa direksi wanita diketahui cenderung lebih berhati-hati dan menghindari resiko dibanding pria, memiliki moral dan etika yang tinggi mempunyai pemikiran yang independen, memberikan informasi yang lebih transparan serta kehati –hatian dalam pengambilan keputusan.

Agresivitas Pajak

Tindakan pajak agresif atau agresivitas pajak menurut Frank et al. (2009) adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk menurunkan laba kena pajak melalui perencanaan pajak baik secara legal (tax avoidance) maupun ilegal (tax evasion). Manfaat agresivitas pajak perusahaan adalah penghematan pengeluaran atas pajak sehingga keuntungan yang diperoleh pemilik menjadi semakin besar atau penghematan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendanai investasi perusahaan yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dimasa mendatang.

METODE PENELITIAN Analisis Statistik Deskriptif

Pengujian statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai mean, maksimum, minimum dan standar deviasi. Pengujian statistic deskriptif ini menggunakan software statistical package for social science (SPSS) versi 24. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan dalam model regresi, menguji apakah model regresi variabel terikat dan variabel bebas, keduanya mempunyai distribusi normal, Ghozali (2016)

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji kenormalan distribusi variabel pengganggu atau residual. Menurut Ghozali (2016). Uji normalitas dapat

(6)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

dilakukan dengan melihat nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan pendekatan monte carlo.

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dalam model regresi linear. Uji autokorelasi di dalam model regresi linear, harus dilakukan apabila data merupakan data time series atau runtut waktu.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Salah satunya adalah dengan uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya (ABS_RES).

4. Uji Multikolonieritas

Ghozali (2016) menyatakan bahwa uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).

Analisis Regresi Berganda

Metode regresi berganda diterapkan dalam penelitian ini karena selain untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antar variabel, apakah memiliki hubungan positif atau negatif. Model regresi dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + €

Dan juga digunakan variabel moderasi yaitu keberadaan woman on board

yang diuji dengan MRA (moderated regression analysis) atau uji interaksi yang merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana persamaan interaksinya mengandung unsur perkalian (perkalian dua atau lebih variabel independen).

(7)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

Di mana:

Y = agresivitas pajak

α = konstanta

β = koefisien garis regresi X1 = size

X2 = leverage X2 = profitability

X4 = keberadaan woman on board € = error

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh firm size, leverage dan profitability terhadap agresivitas pajak dengan moderasi keberadaan woman on board pada perusahaan ritel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2013-2018.

Tabel 1

Kriteria Pengembangan Sampel Perusahaan ritel yang terdaftar di BEI selama periode penelitian 2013-2018

28 Perusahaan Perusahaan yang delisting di BEI selama periode penelitian

2013-2018

(1) Perusahaan Perusahaan dengan laporan tahunan yang tidak dapat

diakses selama periode penelitian 2013-2018

(1) Perusahaan Perusahaan yang mengalami kerugian/laba negatif selama

periode penelitian 2013-2018

(16) Perusahaan

Total Sampel Perusahaan 10 Perusahaan

(8)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

Pengujian dan Analisis Data Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 2

Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ETR 60 0,22 0,89 0,4905 0,12431 Size 60 5,33 5,54 5,4290 0,05397 Lev 60 3,77 6,10 4,5617 0,25509 Prof 60 0,12 0,76 0,2992 0,16403 Valid N (listwise) 60 Sumber: Data diolah, 2020

Berdasarkan data pada tabel 2 yang telah diolah menunjukan hasil pengujian statistik deskriptif masing-masing variabel penelitian.

Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu agresivitas pajak diproksikan dengan ETR, dari 60 sampel penelitian ETR memiliki nilai terendah yaitu 0.22 nilai tertinggi 0,89 dan nilai mean atau rata-rata sebesar 0,4905. Standar deviasi yang dihasilkan dalam pengujian statistik deskriptif menunjukan angka sebesar 0,12431.

Firm size dalam perusahaan sampel menunjukkan nilai terendah sebesar 5.33 dan nilai tertingginya sebesar 5.54, dengan nilai rata-rata firm size

perusahaan sampel sebesar 5.4290 dan standar deviasinya adalah sebesar 0.05397. Variabel independen yang lainnya yaitu leverage, dalam perusahaan sampel nilai leverage terendah yaitu 3.77 sedangkan nilai tertingginya sebesar 6.10. Mean atau nilai rata-rata leverage perusahaan sampel sebesar 4.5617 dengan standar deviasi sebesar 0.25509.

Profitability dalam perusahan sampel yang berjumlah 60 perusahaan ini memiliki nilai terendah sebesar 0.12 dengan nilai tertingginya sebesar 0.76. Rata-rata sebesar 0.2992 dan standar deviasi sebesar 0.16403. Nilai standar deviasi yang lebih besar dari rata-rata menunjukkan bahwa tidak sedikit data profitability

yang menyimpang dari nilai rata-rata. Profitability perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini cukup bervariasi.

(9)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

Dalam tabel berikut ini menunjukan statistik deskriptif frekuensi dari variabel moderasi keberadaan direktur wanita (woman on the board).

Table 3

Hasil Uji Deskriptif Frekuensi Woman On The Board Frequency Percent Valid

Percent Cumulative Percent Valid 0 16 26,7 26,7 26,7 1 44 73,3 73,3 100,0 Total 60 100,0 100,0

Sumber: Data diolah, 2020

Data menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki direktur wanita sebanyak 44 dari jumlah penelitian sebanyak 60 pengamatan. Sedangkan perusahaan yang tidak memiliki direktur wanita adalah pria sebanyak 16. Jadi dapat disimpulkan bahwa 73,3% perusahaan telah memiliki direktur wanita untuk perusahaan yang mereka kelola. Sisanya 26,7% tidak memiliki direktur wanita. Analasis Regresi Berganda

1. Uji Koefisien Determinasi R2

Tabel 4 Hasil Uji R2 Model Summary

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,556a ,309 ,259 ,10702

a. Predictors: (Constant), WoB, Lev, Size, Prof

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2020

Berdasarkan tabel hasil uji koefisien determinasi (R2) di atas diketahui nilai adjusted R2 yaitu sebesar 0,259. Hal ini membuktikan bahwa variabel independen dalam hal ini firm size, leverage, dan profitability serta variabel moderasi keberadaan woman on the board mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 25,9% dan sisanya (100%-25.9% = 74,1%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model ini.

(10)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

Sebagai perbandingan maka dilakukan uji koefisien determinasi tambahan dengan melibatkan interaksi antara variabel moderasi dan variabel independen. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 5

Hasil Uji R2 seteleh Dimoderasi

Model R R

Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,760a ,578 ,531 ,08517

a. Predictors: (Constant), Prof*WoB, Prof, Lev, Size, Lev*Wob, Size*WoB Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2020

Berdasarkan tabel hasil uji koefisien determinasi (R2) di atas diketahui nilai adjusted R2 yaitu sebesar 0,531. Hal ini membuktikan bahwa variabel independen dalam hal ini firm size, leverage, dan profitability dan interaksi antara variabel moderasi dan variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 53,1% dan sisanya (100%-53.1% = 46,9%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model ini. Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa nilai adjusted R2 mengalami kenaikan setelah adanya interaksi antara variabel moderasi dan variabel independen.

2. Uji F Tabel 6 Hasil Uji F ANOVAa Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression ,527 6 ,088 12,115 ,000b Residual ,384 53 ,007 Total ,912 59

a. Dependent Variable: ETR

b. Predictors: (Constant), Prof*WoB, Prof, Lev, Size, Lev*Wob, Size*WoB

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2020

Berdasarkan uji F yang telah dilakukan dengan hasil seperti pada tabel di atas menunjukan bahwa nilai F hitung dengan nilai sig sebesar 0,000 < 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara semua variabel independen dan interaksi antara variabel moderasi dan variabel independen terhadap variabel dependennya. Hal ini menandakan bahwa model regresi dapat

(11)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel independen (firm size, leverage,

dan profitability) dan interaksi antara variabel moderasi keberadaan women on the board dan variabel independen terhadap variabel dependennya dalam hal ini agresivitas pajak karena nilai sig. < 0.05.

3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Tabel 7

Hasil Uji Statistik t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) -1,544 1,739 -,888 ,378 Size ,338 ,321 ,147 1,053 ,297 Lev ,009 ,049 ,019 ,191 ,850 Prof ,208 ,116 ,275 1,789 ,079 Size*WoB ,575 ,132 11,203 4,366 ,000 Lev*Wob -,605 ,155 -9,900 -3,900 ,000 Prof*WoB -,920 ,171 -1,082 -5,388 ,000

a. Dependent Variable: ETR

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS, 2020

Pengaruh Firm Size Terhadap Agresivitas Pajak

Firm size memiliki pengaruh dengan arah positif terhadap ETR (berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak) dan tidak signifikan terhadap agresivitas pajak. Semakin besar ukuran perusahaan maka tingkat ETR akan semakin tinggi juga dengan demikian perusahaan cenderung menghindari agresivitas pajak. Namun probabilitas signifikansi menunjukkan bahwa faktor ukuran perusahaan tidak signifikan terhadap agresivitas pajak atau dapat diartikan bahwa ukuran perusahaan yang menengah dan kecil tetap memiliki kemungkinan melakukan agresivitas pajak karena pajak masih dianggap sebagai beban bukan hanya oleh perusahaan besar melainkan juga perusahaan kecil dan pribadi.

Pengaruh Leverage Terhadap Agresivitas Pajak

Leverage memiliki pengaruh arah positif terhadap ETR (berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak) dan tidak signifikan terhadap agresivitas pajak. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat leverage yang tinggi bukanlah penentu

(12)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

perusahaan akan melakukan agresivitas pajak, perusahaan tidak serta-merta memanfaatkan beban bunga yang tinggi untuk melakukan agresivitas pajak. Perusahaan dengan tingkat leverage yang rendah pun bisa melakukan agresivitas pajak. Sesuai dengan teori keagenan bahwa perusahaan akan tetap mengupayakan laba yang maksimal walaupun tidak sesuai dengan aturan pemerintah.

Pengaruh Profitability Terhadap Agresivitas Pajak

Profitability memiliki pengaruh arah positif terhadap ETR (berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak) dan tidak signifikan terhadap agresivitas pajak. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat profitability perusahaan maka tingkat ETR akan mengalami kenaikan pula atau agresivitas pajak perusahaan akan berkurang. Menurut Rodiguez dan Arias (2012) profitabilitas merupakan salah satu faktor penentu beban pajak, karena perusahaan yang memiliki keuntungan yang besar akan membayar pajak setiap tahun yang lebih besar, dengan arti bahwa agresivitas terhadap pajak akan sulit dilakukan karena profitabilitas perusahaan yang besar akan Nampak jelas dalam laporan keuangan.

Pengaruh Firm Size Terhadap Agresivitas Pajak Dengan Moderasi Keberadaan Woman On Board

Firm size yang dimoderasi keberadaan woman on the board memiliki pengaruh arah positif terhadap ETR (berpengaruh negatif terhadap agresivitas pajak) dan signifikan. Keberadaan wanita di dewan direksi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan dalam hal ini apakah perusahaan memutuskan untuk melakukan agresivitas pajak atau tidak. Wanita akan cenderung untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan demi menjaga nama baik perusahaan yang besar tersebut. Selain itu perusahaan-perusahaan skala besar terutama dengan adanya wanita di dewan direksi pada umumnya akan menjaga legitimasi mereka di mata publik, sehingga walaupun kompleksitas transaksi dapat dimanfaatkan sebagai langkah penghindaran pajak, tetapi hal itu tidak dilakukan.

(13)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

Pengaruh Leverage Terhadap Agresivitas Pajak Dengan Moderasi Keberadaan Woman On Board

Leverage yang dimoderasi keberadaan woman on the board memiliki pengaruh ke arah negatif terhadap ETR dan signifikan. Hal ini berarti semakin besar pula biaya yang dapat dikurangkan dalam pembayaran pajak sehingga agresivitas pajak akan lebih mudah dilakukan tanpa banyak memanipulasi laporan keuangan sehingga mengurangi resiko yang akan merugikan perusahaan. Wanita memang cenderung menghindari resiko bukan berarti wanita tidak mampu untuk mengambil keputusan dalam melakukan agresivitas pajak, wanita akan melakukan agresivitas pajak dengan tetap memanfaatkan sikap kehati-hatian dan ketelitian serta dengan melihat tingkat resiko rendah yang ditimbulkan seperti memanfaatkan tingkat penggunaan utang yang berimplikasi berkurangnya pembayaran pajak.

Pengaruh Profitability Terhadap Agresivitas Pajak Dengan Moderasi Keberadaan Woman On Board

Profitability yang dimoderasi keberadaan woman on the board memiliki pengaruh dengan arah negatif terhadap ETR (berpengaruh positif terhadap agresivitas pajak) dan signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa wanita memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menentukan apakah perusahaan akan melakukan agresivitas pajak. Sejalan dengan teori feminisme yang memberikan pemahaman tentang gerakan kaum wanita untuk menolak segala sesuatu yang dimarginalisasikan, disubordinasikan, dan direndahkan oleh kebudayaan dominan. Gerakan ini memberikan pemahaman bahwa saat ini wanita tidak ingin dianggap rendah dan wanita juga dapat melakukan hal yang dianggap hanya bisa dilakukan oleh kaum pria salah satunya dalam hal perencanaan pajak untuk mengurangi pembayaran pajak. Sehingga dalam situasi tertentu wanita akan memberikan pengaruh besar dalam mengambil keputusan untuk melakukan agresivitas pajak yang membuat laba yang akan dinikmati perusahaan akan lebih maksimal.

(14)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

KESIMPULAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis secara empiris mengenai pengaruh firm size, leverage, dan profitability terhadap agresivitas pajak dengan moderasi keberadaan women on the board pada perusahaan ritel yang terdaftar di BEI Selama Periode 2015-2018, dengan metode purposive sampling

diperoleh sampel sebanyak 60 data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa firm size, leverage, dan profitability ketiganyaberpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap agresivitas pajak. Selain itu, setelah ketiga variabel independen tersebut dimoderasi oleh keberadaan women on the board menunjukkan firm size

berpegaruh negatif dan signifikan terhadap agresivitas pajak, sedangkan leverage

dan profitability keduanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap agresivitas pajak.

(15)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

DAFTAR PUSTAKA

Agus, Sartono. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi ke 4. BPFE. Yogyakarta

Brigham, E. F. & Houston, J. F. (2013). Fundamentals of financial management. Mason, Ohio: South-Western Cengage Learning.

Desai dan Dharmapala. 2006. Corporate Tax Avoidance and High Powered Incentives. NBER working paper No 10471

Dunstan K, Keeper T, Truong TP, van Zijl T. 2011. The Influence of Board Structure on the Value of NZX Listed Firms and Its Association with Growth Options. Working Paper No. 76

Frank, M., Lynchbud, L., and Rego, S. 2009. “Tax reporting aggressiveness and

its relation to aggressive financial reporting”. The Accounting Review.

84: 467-496.

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs and ownership structure. Journal of financial economics, 3(4), 305-360.

Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo Maria S. Cox. 2019. Encyclopædia Britannica, Inc

Richardson, G., Taylor, G., & Lanis, R. (2016). Women on the Board of Directors and Corporate Tax Aggressiveness in Australia: An Empirical Analysis.

Accounting Research Journal, 29(3), 1–28.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1108/ARJ-09-2014-0079

Rodriguez dan Arias. 2012. Do Business Characteristic Determine an Effective Tax Rate?. The Chinnese Economy.

Sanafia Faisal. 1990 . Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Aplikasi. Malang: ya3

Sekaran, Uma (2003), Research Methods For Business: A Skill Building Aproach, New York-USA: John Wiley and Sons, Inc

(16)

ECONOMIC BOSOWA JOURNAL

EDISI XXXVII OKTOBER S/D DESEMBER 2020

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suwandi, K. A., & Tahar, A. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah dengan Alokasi Belanja Modal sebagai Variabel Intervening (Studi pada Pemerintah Kabupaten/Kota DI Yogyakarta). InFestasi, 11(2), 118-136.

Weston, Fred dan Copeland. 1997. ManajemenKeuangan. Jakarta: Erlangga https://onlinelibrary.wiley.com

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya jika nilai probabilitas yang diperoleh adalah &gt; 0,05 maka korelasi antara jumlah obat yang diberikan kepada pasien (variable bebas) dengan sisa obat ( Variable

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul “Dampak Sosial Perubahan Tata Kelola Sumur Tua Dan

Keputusan Direktur Utama BAKTI mengenai Tarif Layanan atau untuk selanjutnya Kepdirut Tarif adalah Keputusan Direktur Utama BAKTI Nomor 27 Tahun 2020 tentang Tarif Layanan

Hal tersebut sebagaimana pada ratio decidendi putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 40/PUU XV/2017 23 , sebagai berikut : Bahwa oleh karena KPK merupakan lembaga yang berada di

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia Merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk

3.1. Kegiatan Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah, dari rencana anggaran sebesar Rp. Kegiatan Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi, dari rencana anggaran

Faktor orang tua atau situasi keluarga, yaitu riwayat orang tua dengan kekerasan fisik atau seksual pada masa kecil, orang tua remaja, imaturitas emosi, kepercayaan diri

Ini artinya jika pada awal perjanjian currency swap tidak terjadi pertukaran jumlah pokok (arus kas) atau jika perusahaan melakukan pertukaran jumlah pokok (arus kas) namun tidak