• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan kasus dhf.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan kasus dhf.doc"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Demam Berdarah dengue adalah salah satu bentuk klinis dari penyakit Demam Berdarah dengue adalah salah satu bentuk klinis dari penyakit akibat infeksi dengan virus dengue pada manusia sedangkan manifestasi klinis akibat infeksi dengan virus dengue pada manusia sedangkan manifestasi klinis dan infeksi virus dengue dapat berupa demam dengue dan demam berdarah dan infeksi virus dengue dapat berupa demam dengue dan demam berdarah dengue.

dengue.

Dengue adalah penyakit daerah tropis dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Dengue adalah penyakit daerah tropis dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti, nyamuk ini adalah nyamuk rumah yang menggigit pada siang hari. Aegypti, nyamuk ini adalah nyamuk rumah yang menggigit pada siang hari. Penyakit demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan di Indonesia hal Penyakit demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan di Indonesia hal ini tampak dari kenyataan seluruh wilayah di Indonesia mempunyai resiko untuk ini tampak dari kenyataan seluruh wilayah di Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit penyakit demam berdarah dengue. Sebab baik virus penyebab maupun terjangkit penyakit demam berdarah dengue. Sebab baik virus penyebab maupun nyamuk penularanya sudah tersebar luas di perumahanperumahan penduduk. nyamuk penularanya sudah tersebar luas di perumahanperumahan penduduk. !alaupun angka kesakitan penyakit ini "enderung meningkat dari tahun ke tahun !alaupun angka kesakitan penyakit ini "enderung meningkat dari tahun ke tahun sebaliknya angka kematian "enderung menurun , karena semakin dini penderita sebaliknya angka kematian "enderung menurun , karena semakin dini penderita mendapat penanganan oleh petugas kesehatan yang ada di daerah # daerah

(2)

BAB II BAB II

LAPORAN KASUS LAPORAN KASUS A.

A. IdIdenentititatas Pass Pasieienn

 (ama  (ama ) (n. A) (n. A * *mmuurr ) %%+ ) + ttaahhuunn PPeekkeerrjjaaaann ) ) BBuurruuhh A

Aggaammaa ) ) IIssllaamm A

Allaammaatt ) ) DDaannaau u SSiippiin n - - %%% % eeggookk /

/SS ) ) %%0 0 AAgguussttuus s 112222%%&&

B

B.. AnAnaammnenesasa

%.

%. KKeelluuhhaan n UUttaammaa ::Demam sejak 3 hari yang lalu.Demam sejak 3 hari yang lalu. 2.

2. RiwRiwayaayat t PePenyanyait it SeSea!aa!an"n"

Pasien masuk bangsal Penyakit Dalam via I4D dengan keluhan demam Pasien masuk bangsal Penyakit Dalam via I4D dengan keluhan demam sejak 5 3 hari yang lalu

sejak 5 3 hari yang lalu S/S. Demam S/S. Demam dirasadirasakan sepanjang hari, kan sepanjang hari, panaspanas turun apabila pasien meminum obat penurun panas, mimisan $', gusi turun apabila pasien meminum obat penurun panas, mimisan $', gusi  berdarah

 berdarah $', $', pilek pilek $', $', batuk batuk $', $', nyeri nyeri tenggorokan tenggorokan $', $', nyeri nyeri sendi sendi $6',$6',  bintikbintik merah di badan $'.

 bintikbintik merah di badan $'.

Pasien juga mengeluh nyeri kepala, nyeri dirasakan seperti berputarputar  Pasien juga mengeluh nyeri kepala, nyeri dirasakan seperti berputarputar  Pasien mengeluh nyeri pada perut, mual $6', muntah $6' 1 kali % jam Pasien mengeluh nyeri pada perut, mual $6', muntah $6' 1 kali % jam S/S, isi muntah apa yang dimakan dan diminum, kirakira 7 gelas S/S, isi muntah apa yang dimakan dan diminum, kirakira 7 gelas  belimbing.

 belimbing. BA8 ) an

BA8 ) an"ar, warna kuning muda "ar, warna kuning muda BAB ) 8onBAB ) 8onsistensi "air, warna kuningsistensi "air, warna kuning ke"oklatan.

ke"oklatan.

#.

#. RiRiwawayayat Pt Penenyayaiit Dt Dahahululuu

iwayat dahulu mempunyai penyakit yang sama disangkal iwayat dahulu mempunyai penyakit yang sama disangkal iwayat malaria disangkal

(3)

$. Peme!isaan %isi 

%. 8eadaan *mum ) -ampak sakit sedang 1. 8esadaran ) 9ompos /entis

&. -anda :ital ) -D ; %22<=2 mm>g ( ; %%2 ?<menit  ; 13 ?<menit - ; &=o9

  -B ; %02 "m BB ; 3@ kg

3. 8ulit ) !arna sawo matang, sianosis tidak ada, turgor "epat kembali, kelembaban "ukup, petekie $'.

. 8epala dan eher 

ambut ) warna hitam, lurus, tidak mudah di"abut

8epala ) bentuk simetris, tidak ada trauma maupun memar.

/ata ) konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokhor refleks "ahaya $6<6'

/ulut ) bentuk normal, mukosa tidak anemis, lidah tidak kotor, tidak ada  perdarahan gusi, faring dan tonsil tidak hiperemis

eher ) tidak ada pembesaran kelenjar getah bening,  jugular venous  pressure tidak meningkat $1' "m>1, kaku kuduk tidak ada.

0. -horak 

Paru ) I ; 4erakan nafas simetris

P ; Cremitus raba simetris kanan ; kiri P ; Sonor pada kedua lapangan paru

A ; Suara nafas vesikuler $6' (, onkhi $', !heeing $' Eantung ) I ; Iktus "ordis tidak terlihat

P ; -hrill tidak teraba

P ; Batas 8anan I9S I: PS De?tra Batas 8iri I9S : /9 Sinistra

(4)

@. Abdomen

I ; tampak datar 

P ; >epar<ien</assa tidak teraba, nyeri tekan epigastrium tidak ada P ; timpani, nyeri ketuk tidak ada, shifting dullness tidak ada

A ; Bising usus $6' normal. =. Fkstremitas

Akral hangat, edema $'.

$. Peme!isaan Penun&an"

 *ji -orniGuet ) (egatif $'  Darah utin )

>b ) %1,% g<dl

Fritrosit ) 3,@0 ? %20<mm&

eukosit ) ,@ ? %2&<mm&

-rombosit ) %11 ? %2&<mm&

>ematokrit ) &=,@H

D. Dia"n'sis Ke!&a

bservasi febris e." Demam Berdarah Dengue Derajat %

E. Dia"n'sa Bandin" Demam Dengue /alaria Demam tifoid %. (atalasana • I:CD  12 tetes<menit)

(5)

) 1232 ml

• Para"etamol &?22 mg

). Ren*ana +eme!isaan

Pantau keadaan umum dan tandatanda vital Periksa darah rutin setiap %1 jam

9ek DD 

H. P!'"n'sis

 uo ad vitam ) dubia ad bonam  uo ad fun"tionam ) dubia ad bonam

(6)

BAB III

(IN,AUAN PUS(AKA

&.% DFCI(ISI

Demam berdarah dengue adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang  biasanyamemburuk setelah dua hari pertama$1.3'.

&.1 F-I4I

:irus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne :irus $Arbovirus' yang sekarang dikenal sebagai genus flavivirus, familio flavivisidae dan mempunyai 3 jenis serotipe, yaitu ) DF( # % , DF( # 1 , DF( # &, DF( # 3.

Di Indonesia pengamatan virus dengue yang dilakukan sejak tahun %+@ di  beberapa umah Sakit menunjukkan keempat serotipe di temukan dan  bersirkulasi sepanjang tahun. Serotipe DF( # & merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan manifestasi klinik yang  berat$%,1'.

&.& FPIDF/I4I

Demam berdarah dengue di Indonesia pertama kali di"urigai terjangkit di Surabaya pada tahun %+0=, tetapi kepastian virologiknya baru diperoleh pada tahun %+@2. Demam berdarah dengue pada orang dewasa dilaporkan pertama kali oleh Swandana $%+@2' yang kemudian se"ara drastis meningkat dan menyebar ke seluruh Dati I di Indonesia$1'.

(7)

Caktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue sangat kompleks, yaitu $%' Pertumbuhan penduduk yang tinggi $1' *rbanisasi yang tidak teren"ana dan tidak terkendali $&' -idak ada kontrol vektor nyamuk yang efektif di daerah endemis dan $3' Peningkatan sarana transportasi.

Di Indonesia, karena suhu udara dan kelembaban tidak sama di setiap tempat, maka pola terjadinya penyakit agak berbeda untuk setipa tempat. Di Eawa  pada umumnya infeksi virus dengue terjadi mulai awal Eanuari, meningkat terus sehingga kasus terbanyak terdapat pada sekitar bulan April # /ei setiap tahun$%.1'.

&.3 9AA PF(*AA(

-erdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi virus dengue, yaitu mausia, virus dan vektor perantara. :irus dengue ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti. Aedes Albopi"tus, Aedes Polynesiensis dan beberapa spesies yang lain dapat juga menularkan virus ini, namun merupakan vektor yang kurang berperan. Aedes tersebut mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. 8emudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu = # %2 hari $e?trinsi" in"ubation period' sebelum dapat di tularkan kembali pada manusia  pada saat gigitan berikutnya. Sekali virus dapat masuk dan berkembang biak di dalam tubuh nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya $infektif'.

Ditubuh manusia, virus memerlukan waktu masa tunas 3 # 0 hari $intrinsi" in"ubation period' sebelum menimbulkan penyakit. Penularan dari manusia kepada nyamuk dapat terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu 1 hari sebelum panas sampai  hari setelah demam timbul$%'.

(8)

:irus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan infeksi  pertama mungkin memberi gejala sebagai demam dengue. eaksi yang amat  berbeda akan tampak bila seseorang mendapat infeksi yang berulang dengan tipe virus dengue yang berlainan. >ipotesis infeksi sekunder $the se"amdary heterologous infe"tion< the seGuential infe"tion hypothesis' menyatakan bahwa demam berdarah dengue dapat terjadi bila seseorang setelah terinfeksi dengue  pertama kali mendapat infeksi berulang dengue lainnya. e # infeksi ini akan menyebabkan suatu reaksi amnestif antibodi yang akan terjadi dalam beberapa hari mengakibatkan proliferasi dan transformasi limsofit dengan menghasilkan titik tinggi antibodi Ig 4 antidengue. Disamping itu replikasi virus dengue terjadi  juga dalam limsofit yang bertransformasi dengan akibat terdapatnya virus dalam  jumlah banyak. >al ini akan mengakibatkan terbentuknya virus kompleks antigen  # antibodi $virus antibody "omple?' yang selanjutnya akan mengakibatkan aktivasi sistem komplemen pelepasan 9&a dan 9a akibat aktivasi 9& dan 9 menyebabkan peningkatan permeabilitis dinding pembuluh darah dan merembesnya plasing dari ruang intravas"ular ke ruang ekstravas"ular $%,1'.

&.0 PA-CISI4I

Cenomena patofisiologi utama yang menentukan berat penyakit dan membedakan demam dengue dengan demam berdarah dengue ialah meningginya  permeabilitas dinding kapiler karena pelepasan at anafilaktoksin, histamin dan

serothin sert aktivasi sistim kalikrein yang berakibat ekstravasosi "airan intravas"ular. >al ini mengakibatkan berkurangnya volume plasma, terjadinya hipotensi, hemokonsentrasi, hipeproteinemia, efusi dan syok. Plasma merembes selama perjalanan penyakit mulai dari saat permulaan demam dan men"apai  pun"aknya pada saat syok $1'.

&.@ 4FEAA *-A/A %. Demam

Demam tinggi yang mendadak, terus # menerus berlangsung selama 1 # @ hari, naik turun $demam bifosik'. 8adang # kadang suhu tubuh sangat tinggi

(9)

sampai 32 9 dan dapat terjadi kejan demam. Akhir fase demam merupakan fase

kritis pada demam berdarah dengue. Pada saat fase demam sudah mulai menurun dan pasien seajan sembuh hati # hati karena fase tersebut sebagai awal kejadian syok, biasanya pada hari ketiga dari demam.

1. -anda # tanda perdarahan

Penyebab perdarahan pada pasien demam berdarah adalah vaskulopati, trombosipunio gangguan fungsi trombosit serta koasulasi intravas"uler yang menyeluruh. Eenis perdarahan terbanyak adalah perdarahan bawah kulit seperti retekia, purpura, ekimosis dan perdarahan "onju"tiva. etekia merupakan tanda  perdarahan yang sering ditemukan. /un"ul pada hari pertama demam tetepai dapat pula dijumpai pada hari ke &,3, demam. Perdarahan lain yaitu, epita?is,  perdarahan gusi, melena dan hematemesis.

&. >epatomegali

Pada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit bervariasi dari haya sekedar diraba sampai 1 # 3 "m di bawah ar"us "osta kanan. Derajat hepatomegali tidak sejajar dengan beratnya penyakit, namun nyeri tekan pada daerah tepi hepar berhubungan dengan adanya perdarahan.

3. Syok 

Pada kasus ringan dan sedang, semua tanda dan gejala klinis menghilang setelah demam turun disertai keluarnya keringat, perubahan pada denyut nadi dan tekanan darah, akral teraba dingin disertai dengan kongesti kulit. Perubahan ini memperlihatkan gejala gangguan sirkulasi, sebagai akibat dari perembasan plasma yang dapat bersifat ringan atau sementara. Pada kasus berat, keadaan umum  pasien mendadak menjadi buruk setelah beberapa hari demam pada saat atau  beberapa saat setelah suhu turun, antara & # @, terdapat tanda kegagalan sirkulasi, kulit terabab dingin dan lembab terutama pada ujung jari dan kaki, sianosis di sekitar mulut, pasien menjadi gelisah, nadi "epat, lemah ke"il sampai tidak teraba. Pada saat akan terjadi syok pasien mengeluh nyeri perut$%.'.

(10)

&.= PF/FI8SAA( ABA-I*/ %. Darah

Pada demam berdarah dengue umum dijumpai trobositopenia $J%22.222' dan hemokonsentrasi uji tourniGuet yang positif merupakan pemeriksaan penting. /asa pembekuan masih dalam batas normal, tetapi masa perdarahan biasanya memanjang. Pada analisis kuantitatif ditemukan masa perdarahan biasanya memanjang. Pada analisis kuantitatif ditemukan penurunan faktor II, :, :II, IK, dan K. Pada pemeriksaan kimia darah hipoproteinemia, hiponatremia, dan hipokloremia.

1. *rine

Ditemukan albuminuria ringan &. Sumsum -ulang

4angguan maturasi 3. Serologi

a. *ji serologi memakai serum ganda.

Serum yang diambil pada masa akut dan masa konvalegen menaikkan antibodi antidengue sebanyak minimal empat kali termasuk dalam uji ini  pengikatan komplemen $P8', uji neutralisasi $(-' dan uji dengue blot.

 b. *ji serologi memakai serum tunggal.

Ada tidaknya atau titer tertentu antibodi antidengue uji dengue yang mengukur antibodi antidengue tanpa memandang kelas antibodinya uji Ig / antidengue yang mengukur hanya antibodi antidengue dari kelas Ig /$%,1,3'.

&.+ DIA4(SIS

Diagnosis demam berdarah ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis menurut !> tahun %++@ terdiri dari kriteria klinis dan laboratoris.

(11)

%. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus selama 1 # @ hari.

1. -erdapat manifestasi perdarahan ditandai dengan )   L *ji tourniGuet positif 

  L etekia, ekomosis, epitaksis, perdarahan gusi.   L >emetamesis dan atau melena.

&. Pembesaran hati

3. Syok, ditandai nadi "epat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah.

B. 8riteria aboratoris

%. -rombositopenia $%22.222 sel< mm& atau kurang'

1. >emokonsentrasi peningkatan hematoksit 12H atau lebih $%'

Dua kriteria pertama ditambah trombositopemia dan hemokonsentrasi atau  peningkatan hematokrit "ukup untuk menegakkan diagnosis klinis demam  berdarah dengue$%'.

Derajat Penyakit $!>, %++@'

Derajat I Demam disertai gejala tidak khas dan satu # satunya manifestasi ialah uji tourniGuet positif.

Derajat II Seperti derajat I, disertai perdarahan spontan di kulit dan atau  perdarahan lain.

Derajat III Didapatkan kegagalan sirekulasi, yaitu nadi "epat dan lambat, tekanan mulut, kulit dingin atau lembab dan penderita tampak gelisah.

(12)

Derajat I: Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur $%,&'.

&.%2 DIA4(SA BA(DI(4 %. Demam thyphoid

1. /alaria &. /orbili

3. Demam 9hikungunya . eptospirosis

0. Idiophati" -hrombo"ytopenia Purpura $I-P'$%,1,3' &.%% PF(A-AA8SA(AA(

Pada dasarnya pengobatan DBD bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan "airan plasma sebagai akibat peningkatan permeabilitas kapiler dansebagai akibat perdarahan. Pasien DD dapat berobat jalan sedangkan pasien DBD dirawat di ruang perawatan biasa. -etapi pada kasus DBD dengan komplikasi diperlukan perawatan intensif. *ntuk dapat merawat pasien DBD dengan baik, diperlukan dokter danperawat yang terampil, sarana laboratorium yang memadai, "airan kristaloid dankoloid, serta bank darah yang senantiasa siap  bila diperlukan. Diagnosis dini dan memberikan nasehat untuk segera dirawat bila terdapat tanda syok, merupakan hal yang penting untuk mengurangi angka kematian. Di pihak lain, perjalanan penyakit DBD sulit diramalkan. Pasien yang  pada waktu masuk keadaan umumnya tampak baik, dalam waktu singkat dapat memburuk dantidak tertolong. 8un"i keberhasilan tatalaksana DBD<SSD terletak  pada ketrampilan para dokter untuk dapat mengatasi masa peralihan dari fase

(13)

%. Demam den"ue

Pasien DD dapat berobat jalan, tidak perlu dirawat. Pada fase demam  pasien dianjurkan

M -irah baring, selama masih demam.

M bat antipiretik atau kompres hangat diberikan apabila diperlukan.

M *ntuk menurunkan suhu menjadi J &+N9, dianjurkan pemberian parasetamol. Asetosal<salisilat tidak dianjurkan $indikasi kontra' oleh karena dapat meyebabkan gastritis, perdarahan, atau asidosis.

M Dianjurkan pemberian "airan danelektrolit per oral, jus buah, sirop, susu, disamping air putih, dianjurkan paling sedikit diberikan selama 1 hari.

M /onitor suhu, jumlah trombosit danhematokrit sampai fase konvalesen.

Pada pasien DD, saat suhu turun pada umumnya merupakan tanda  penyembuhan. /eskipun demikian semua pasien harus diobservasi terhadap komplikasi yang dapat terjadi selama 1 hari setelah suhu turun. >al ini disebabkan oleh karena kemungkinan kita sulit membedakan antara DD dan DBD pada fase demam. Perbedaan akan tampak jelas saat suhu turun, yaitu pada DD akan terjadi  penyembuhan sedangkan pada DBD terdapat tanda awal kegagalan sirkulasi $syok'. 8omplikasi perdarahan dapat terjadi pada DD tanpa disertai gejala syok. leh karena itu, orang tua atau pasien dinasehati bila terasa nyeri perut hebat,  buang air besar hitam, atau terdapat perdarahan kulit serta mukosa seperti mimisan, perdarahan gusi, apalagi bila disertai berkeringat dingin, hal tersebut merupakan tanda kegawatan, sehingga harus segera dibawa segera ke rumah sakit Pada pasien yang tidak mengalam komplikasi setelah suhu turun 1& hari, tidak  perlu lagi diobservasi.

1.Demam Be!da!ah Den"ue

8etentuan *mum

(14)

 plasma dangangguan hemostasis. 4ambaran klinis DBD<SSD sangat khas yaitu demam tinggi mendadak, diastesis hemoragik, hepatomegali, dan kegagalan sirkulasi. /aka keberhasilan tatalaksana DBD terletak pada bagian mendeteksi se"ara dini fase kritis yaitu saat suhu turun $the time of deferves"en"e' yang merupakan Fase awal terjadinya kegagalan sirkulasi, dengan melakukan

observasi klinis disertai pemantauan perembesan plasma dan gangguan emostasis. Prognosis DBD terletak pada pengenalan awal terjadinya perembesan plasma, yang dapat diketahui dari peningkatan kadar hematokrit.

Case kritis pada umumnya mulai terjadi pada hari ketiga sakit. Penurunanjumlah trombosit sampai J%22.222<pl atau kurang dari %1 trombosit< Ipb $ratarata dihitung pada %2 Ipb' terjadi sebelum peningkatan hematokrit dansebelum terjadi penurunan suhu. Peningkatan hematokrit 12H atau lebih men"ermikan perembesan plasma danmerupakan indikasi untuk pemberian "aiaran. arutan garam isotonik atau ringer laktat sebagai "airan awal pengganti volume plasma dapat diberikan sesuai dengan berat ringan penyakit. Perhatian khusus pada asus dengan peningkatan hematokrit yang terus menerus danpenurunan jumlah trombosit J 2.222<3%. Se"ara umum pasien DBD derajat I danII dapat dirawat di Puskesmas, rumah sakit kelas D, 9 danpads ruang rawat sehari di rumah sakit kelas B danA.

Case Demam

-atalaksana DBD fase demam tidak berbeda dengan tatalaksana DD,  bersifat simtomatik dansuportif yaitu pemberian "airan oral untuk men"egah dehidrasi. Apabila "airan oral tidak dapat diberikan oleh karena tidak mau minum, muntah atau nyeri perut yang berlebihan, maka "airan intravena rumatan perlu diberikan. Antipiretik kadangkadang diperlukan, tetapi perlu diperhatikan bahwa antipiretik tidak dapat mengurangi lama Odemam pada DBD.

asa haus dan keadaan dehidrasi dapat timbul sebagai akibat demam tinggi, anoreksia dan muntah. Eenis minuman yang dianjurkan adalah jus buah, air teh manis, sirup, susu, serta larutan oralit. Pasien perlu diberikan minum 2 ml<kg BB dalam 30 jam pertama. Setelah keadaan dehidrasi dapat diatasi anak

(15)

diberikan "airan rumatan =2%22 ml<kg BB dalam 13 jam berikutnya. Bayi yang masih minum asi, tetap harus diberikan disamping larutan oiarit. Bila terjadi kejang demam, disamping antipiretik diberikan antikonvulsif selama demam. *mur $tahun' Parasetamol $ tiap kali pemberian ' Dosis $ mg ' -ablet $%tab;22mg'

J% 02 %<=

%  & 02  %1 %<= # 7

3# 0 %1# 12 7 

@  %1 12 # 22   %

Pasien harus diawasi ketat terhadap kejadian syok yang mungkin terjadi. Periode kritis adalah waktu transisi, yaitu saat suhu turun pada umumnya hari ke & fase demam. Pemeriksaan kadar hematokrit berkala merupakan pemeriksaan laboratorium yang terbaik untuk pengawasan hasil pemberian "airan yaitu menggambarkan derajat kebo"oran plasma dan pedoman kebutuhan "airan intravena. >emokonsentrasi pada umumnya terjadi sebelum dijumpai perubahan tekanan darah dantekanan nadi. >ematokrit harus diperiksa minimal satu kali sejak hari sakit ketiga sampai suhu normal kembali. Bila sarana pemeriksaan hematokrit tidak tersedia, pemeriksaan hemoglobin dapat dipergunakan sebagai alternatif walaupun tidak terlalu sensitif. *ntuk Puskesmas yang tidak ada alat  pemeriksaan >t, dapat dipertimbangkan dengan menggunakan >b. Sahli dengan

estimasi nilai >t ; & ? kadar >b Penggantian :olume Plasma

Dasar patogenesis DBD adalah perembesan plasma, yang terjadi pada fase  penurunan suhu $fase afebris, fase krisis, fase syok' maka dasar pengobatannya adalah penggantian volume plasma yang hilang. !alaupun demikian, penggantian "airan harus diberikan dengan bijaksana danberhatihati. 8ebutuhan "airan awal dihitung untuk 1& jam pertama, sedangkan pada kasus syok mungkin lebih sering $setiap &202 menit'. -etesan dalam 131= jam berikutnya harus selalu disesuaikan dengan tanda vital, kadar hematokrit, danjumlah volume urin.

(16)

kebo"oran plasma. Se"ara umum volume yang dibutuhkan adalah jumlah "airan rumatan ditambah =H. 9airan intravena diperlukan, apabila $%' Anak terus menerus muntah, tidak mau minum, demam tinggi sehingga tidak rnungkin diberikan minum per oral, ditakutkan terjadinya dehidrasi sehingga memper"epat terjadinya syok. $1' (ilai hematokrit "enderung meningkat pada pemeriksaan  berkala. Eumlah "airan yang diberikan tergantung dari derajat dehidrasi dan kehilangan elektrolit, dianjurkan "airan glukosa H di dalam larutan (a9l 2,3H. Bila terdapat asidosis, diberikan natrium bikarbonat @,30H %1 ml<kgBB intravena  bolus perlahanlahan.

Apabila terdapat hemokonsentrasi 12H atau lebih maka komposisi jenis "airan yang diberikan harus sama dengan plasma. :olume dankomposisi "airan yang diperlukan sesuai "airan untuk dehidrasi pada diare ringan sampai sedang, yaitu "airan rumatan 6 defisit 0H $ sampai =H', seperti tertera pada tabel 1 dibawah ini.

Berat Badan waktu masuk S$ kg ' Eumlah "airan/l<kg berat badan per hari

J@ 112

@# %% %0

%1 # %= %&1

Q%= ==

Pemilihan jenis danvolume "airan yang diperlukan tergantung dari umur danberat badan pasien serta derajat kehilangan plasma, yang sesuai dengan derajat hemokonsentrasi. Pada anak gemuk, kebutuhan "airan disesuaikan dengan berat  badan ideal untuk anak umur yang sama.

Eumlah "airan rumatan diperhitungkan 13 jam. leh karena perembesan  plasma tidak konstan $perembesam plasma terjadi lebih "epat pada saat suhu turun', maka volume "airan pengganti harus disesuaikan dengan ke"epatan dankehilangan plasma, yang dapat diketahui dari pemantauan kadar hematokrit. Penggantian volume yang berlebihan dan terus menerus setelah plasma terhenti

(17)

 perlu mendapat perhatian. Perembesan plasma berhenti ketika memasuki fase  penyembuhan, saat terjadi reabsorbsi "airan ekstravaskular kembali kedalam intravaskuler. Apabila pada saat itu "airan tidak dikurangi, akan menyebabkan edema paru dandistres pernafasan. Pasien harus dirawat dansegera diobati bila dijumpai tandatanda syok yaitu gelisah, letargi<lemah, ekstrimitas dingin, bibir sianosis, oliguri, dannadi lemah, tekanan nadi menyempit $12mm>g atau kurang' atau hipotensi, dan peningkatan mendadak dari kadar hematokrit atau kadar hematokrit meningkat terus menerus walaupun telah diberi "airan intravena.

Eenis 9airan $rekomendasi !>' 8ristaloid.

arutan ringer laktat $' arutan ringer asetat $A' arutan garam faali $4C'

Dekstrosa H dalam larutan ringer laktat $D<' Dekstrosa H dalam larutan ringer asetat $D<A'

Dekstrosa H dalam %<1 larutan garam faali $D<%<14C'

$9atatan)*ntuk resusitasi syok dipergunakan larutan  atau A tidak boleh larutan yang mengandung dekstran'

Pen""antian -'lume Plasma Se"e!a

Pengobatan awal "airan intravena larutan ringer laktat Q 12 ml<kg BB. -etesan diberikan se"epat mungkin maksimal &2 menit. Pada anak dengan berat  badan lebih, diberi "airan sesuai berat BB ideal danumur %2 mm<kg BB<jam, bila tidak ada perbaikan pemberian "airan kristoloid ditambah "airan koloid. Apabila syok belum dapat teratasi setelah 02 menit beri "airan kristaloid dengan tetesan %2 ml<kg BB<jam bila tidak ada perbaikan stop pemberian kristaloid danberi "airan koloid $dekstran 32 atau plasma' %2 ml<kg BB<jam. Pada umumnya pemberian koloid tidak melebihi &2 ml<kg BB. /aksimal pemberian koloid %22 ml<hari, sebaiknya tidak diberikan pada saat perdarahan. Setelah pemberian "airan resusitasi kristaloid dankoloid syok masih menetap sedangkan kadar hematokrit

(18)

darah segar. Apabila kadar hematokrit tetap Q tinggi, maka berikan darah dalam volume ke"il $%2 ml<kg BB<jam' dapat diulang sampai &2 ml<kgBB< 13 jam. Setelah keadaan klinis membaik, tetesan infus dikurangi bertahap sesuai keadaan klinis dankadar hematokrit.

Pemeriksaan >ematokrit untuk /emantau Penggantian :olume Plasma Pemberian "airan harus tetap diberikan walaupun tanda vital telah membaik dankadar hematokrit turun. -etesan "airan segera diturunkan menjadi %2 ml<kg BB<jam dankemudian disesuaikan tergantung dari kehilangan plasma yang terjadi selama 133= jam. Pemasangan 9:P yang ada kadangkala pada pasien SSD berat, saat ini tidak dianjurkan lagi. 9airan intravena dapat dihentikan apabila hematokrit telah turun, dibandingkan nilai >t sebelumnya. Eumlah urin<ml<kg BB<jam atau lebih merupakan indikasi bahwa keadaaan sirkulasi membaik. Pada umumnya, "airan tidak perlu diberikan lagi setelah 3= jam syok teratasi. Apabila "airan tetap diberikan dengan jumlah yang berlebih pada saat terjadi reabsorpsi  plasma dari ekstravaskular $ditandai dengan penurunan kadar hematokrit setelah  pemberian "airan rumatan', maka akan menyebabkan hipervolemia dengan akibat edema paru dangagal jantung. Penurunan hematokrit pada saat reabsorbsi plasma ini jangan dianggap sebagai tanda perdarahan, tetapi disebabkan oleh hemodilusi.  (adi yang kuat, tekanan darah normal, diuresis "ukup, tanda vital baik,

merupakan tanda terjadinya fase reabsorbsi.

K'!esi )an""uan eta/'li dan Elet!'lit

>iponatremia danasidosis metabolik sering menyertai pasien DBD<SSD, maka analisis gas darah dankadar elektrolit harus selalu diperiksa pada DBD  berat. Apabila asidosis tidak dikoreksi, akan mema"u terjadinya 8ID, sehingga tatalaksana pasien menjadi lebih kompleks. Pada umumnya, apabila penggantian "airan plasma diberikan se"epatnya dan dilakukan koreksi asidosis dengan natrium bikarbonat, maka perdarahan sebagai akibat 8ID, tidak akan tejadi sehingga heparin tidak diperlukan. Pemberian ksigen -erapi oksigen 1 liter per menit harus selalu diberikan pada semua pasien syok. Dianjurkan pemberian

(19)

oksigen dengan mempergunakan masker, tetapi harus diingat pula pada anak seringkali menjadi makin gelisah apabila dipasang masker oksigen.

-ransfusi Darah

Pemeriksaan golongan darah "rossmat"hing harus dilakukan pada setiap  pasien syok, terutama pada syok yang berkepanjangan $prolonged sho"k'. Pemberian transfusi darah diberikan pada keadaan manifestasi perdarahan yang nyata. 8adangkala sulit untuk mengetahui perdarahan interna $internal haemorrhage' apabila disertai hemokonsentrasi. Penurunan hematokrit $misalnya dari 2H me.njadi 32H' tanpa perbaikan klinis walaupun telah diberikan "airan yang men"ukupi, merupakan tanda adanya perdarahan. Pemberian darah segar dimaksudkan untuk mengatasi pendarahan karena "ukup mengandung plasma, sel darah merah dan faktor pembesar trombosit. Plasma segar dan atau suspensi trombosit berguna untuk pasien dengan 8ID dan perdarahan masif. 8ID biasanya terjadi pada syok berat dan menyebabkan perdarahan masif sehingga dapat menimbulkan kematian.

Pemeriksaan hematologi seperti waktu tromboplastin parsial, waktu protombin, dan fibrinogen degradation produ"ts harus diperiksa pada pasien syok untuk mendeteksi terjadinya dan berat ringannya 8ID. Pemeriksaan hematologis tersebut juga menentukan prognosis.

/onitoring

-anda vital dan kadar hematokrit harus dimonitor dan dievaluasi se"ara teratur untuk menilai hasil pengobatan. >alhal yang harus diperhatikan pada monitoring adalah

M (adi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur harus di"atat setiap % &2 menit atau lebih sering, sampai syok dapat teratasi.

M 8adar hematokrit harus diperiksa tiap 30 jam sekali sampai keadaan klinis  pasien stabil.

(20)

M Setiap pasien harus mempunyai formulir pemantauan, mengenai jenis "airan,  jumlah, dan tetesan, untuk menentukan apakah "airan yang diberikan sudah

men"ukupi.

M Eumlah dan frekuensi diuresis.

Pada pengobatan syok, kita harus yakin benar bahwa penggantian volume intravaskuler telah benarbenar terpenuhi dengan baik. Apabila diuresis belum "ukup % ml<kg<BB, sedang jumlah "airan sudah melebihi kebutuhan diperkuat dengan tanda overload antara lain edema, pernapasan meningkat, maka selanjutnya furasemid % mg<kgBB dapat diberikan. Pemantauan jumlah diuresis, kadar ureum dankreatinin tetap harus dilakukan. -etapi, apabila diuresis tetap  belum men"ukupi, pada umumnya syok belum dapat terkoreksi dengan baik,

maka pemberian dopamia perlu dipertimbangkan. uang awat 8husus *ntuk DBD

*ntuk mendapatkan tatalaksana DBD lebih efektif, maka pasien DBD seharusnya dirawat di ruang rawat khusus, yang dilengkapi dengan perawatan untuk kegawatan. uang perawatan khusus tersebut dilengkapi dengan fasilitas laboratorium untuk memeriksa kadar hemoglobin, hematokrit, dantrombosit yang tersedia selama 13 jam. Pen"atatan merupakan hal yang penting dilakukan di ruang perawatan DBD. Paramedis dapat didantu oleh orang tua pasien untuk men"atatjumlah "airan baik yang diminum maupun yang diberikan se"ara intravena, serta menampung urin serta men"atat jumlahnya.

8reteria /emulangkan Pasien

Pasien dapat dipulang apabila, memenuhi semua keadaan dibawah ini %. -ampak perbaikan se"ara klinis

1. -idak demam selaina 13 jam tanpa

antipiretik-&. -idak dijumpai distres pernafasan $disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis'

(21)

. Eumlah trombosit "enderung naik Q 2.222<pl 0. -iga hari setelah syok teratasi

@. (afsu makan membaik 

&.%1 P4(SIS

8ematian akibat demam berdarah dengue "ukup tinggi$1'

&.%& PF(9F4A>A(

/emutuskan rantai penularan dengan "ara ) %. /enggunakan insektisida )

  L /alathion $adultisida' dengan pengasapan

  L -emephos $larvasida' dimasukkan ketempat penampungan air bersih. 1. -anpa Insektisida )

  L /enguras bak mandi dan tempat penampungan air bersih minimal %? seminggu.

  L /enutup tempat penampungan air rapat # rapat.

  L /embersihkan halaman rumah dari kaleng # kaleng bekas, botol # botol  pe"ah dan benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang.

(22)

BAB I-KESIPULAN

%. Demam berdarah dengue $DBD' ialah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk pada hari kedua.

1. :irus dengue tergolong dalam grup Claviviridae dengan 3 serotipe, DF( # &, merupakan serotie yang paling banyak.

&. :ektor utama dengue di Indonesia adalah Aedes Aegypti.

3. 4ejala utama demam berdarah dengue $DBD' adalah demam, pendarahan, hepatomegali dan syok.

. 8riteria diagnosis terdiri dari kriteria klinis dan kriteria laboratoris. Dua kriteria klinis ditambah trombosipenia dan peningkatan hmatokrit "ukup untuk menegakkan diagnosis demam berdarah dengue.

0. Penatalaksanaan demam berdarah dengue bersifat simtomatif yaitu mengobati gejala penyerta dan suportif yaitu mengganti "airan yang hilang.

(23)

DA%(AR PUS(AKA

%. >adinegoro, Sri eeki >. Soegianto, Soegeng. Suroso, -homas. !aryadi Suharyono. -A-A A8SA(A DF/A/ BFDAA> DF(4*F DI I(D(FSIA. Depkes  8esejahteraan Sosial Dirjen Pemberantasan Penyakit /enular  Penyehatan ingkungan >idup 122%. >al % # &&.

1. >endrawanto. Buku Ajar I/* PF(TA8I- DAA/ Eilid I Fdisi 8etiga PFSA-*A( A>I PF(TA8I- DAA/ I(D(FSIA.%++0 >al 3%@ # 310.

&. Eanus, 9entrin net.id< binprog.www.plasa."om.122&.

3. /ansjoer, Arif. -riyanti, 8uspuji. Savitri, akhmi. !ardani, !ahyu Ika. Setiowulan, !iwiek. 8API-A SFF8-A 8FD8-FA(. /edia Aes"ulapius C8 # *I Fdisi ketiga Eilid I. %+++. >al 31= # 3&&.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2001 tentang Retribusi dan Sewa Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah

Dalam hal ini perannya akan dibutuhkan, meskipun yang kita lihat sarana prasarana dan juga bahan ajar yang tersedia di dunia maya (internet) sangat banyak tak

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi pupuk organik cair dan pupuk kompos dapat membantu pertumbuhan tanaman daun bawang, meskipun secara

Mengharapkan dengan hormat atas bantuan Saudara untuk mencukupi kebutuhan aspal kami, sebagaimana daftar pesanan berikut :. No Jenis

3.1 Menganalisis peluang usaha 3.1.1 3.1.2 3.1.3 Peluang dan resiko usaha dapat dikenali dan diketahui Faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha dapat diketahui

Lebih lanjut lagi, dengan adanya Space Force tersebut dapat dianggap sebagai tindakan yang bertentangan dengan isi Pasal 4 the Outer Space Treaty 1967 (The OST 1967) yang

American Academy of Pediatric mengeluarkan strategi praktis dalam pencegahan dan penanganan hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir (&lt;35 minggu atau lebih)

&#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh klien &#34;roses pengeluaran sputum dari paruparu, bronkus dan trakea yang dihasilkan oleh