• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI ANNA TRESIA BR.S.DEPARI STUDI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DENGAN HIPERTENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI ANNA TRESIA BR.S.DEPARI STUDI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DENGAN HIPERTENSI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANNA TRESIA BR.S.DEPARI

STUDI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI

PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK

(GGK) DENGAN HIPERTENSI

(Penelitian di RSU Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dah hidayahNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Studi Penggunaan Antihipertensi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) dengan Hipertensi” (Penelitian di RSU Saiful Anwar Malang).

Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak, untuk itu peneliti memberikan ucapan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada :

1. Ibu Tri Lestari Handayani, SKp., M.Kep., Sp.Mat. selaku Dekan Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Uswatun Chasanah, Dra., Apt., M.Kes. selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan semangat kepada Farmasi Angkatan 2008.

3. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt. selaku Dosen Pembimbing I yang

telah membimbing, memberi saran, dan memotivasi peneliti dalam penyusunan skripsi ini maupun selama menempuh pendidikan di Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFRS. selaku Dosen Pembimbing II dan

Dosen Wali yang telah membimbing, memberi saran, dan memotivasi peneliti dalam penyusunan skripsi ini maupun selama menempuh pendidikan di Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu Nailis Syifa, S.Farm., Apt., MSc. dan Ibu Annisa Farida Muti, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyelesaian dan kesempurnaan penelitian ini.

(5)

v

6. Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., SpFRS selaku dosen yang telah memberikan nasehat dan motivasi kepada Farmasi Angkatan 2008 sampai terselesaikannya skripsi ini.

7. Yang tercinta Mama (Rosalia B.) dan Papa (K. Herik Sembiring) yang tidak terkira jasanya dalam mendidik peneliti dari kecil hingga dewasa dengan penuh kasih sayang, serta doa yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan anak-anaknya sehingga peneliti dapat mencapai pendidikan Farmasi nya dengan baik.

8. Kakak Nurelya dan adik-adik tercinta (Nicolaus dan Christina) yang telah

memberi dorongan pada peneliti agar lebih semangat dari awal hingga akhir dalam menyelesaikan penelitian skripsi ini.

9. Bapak Prof. Dr. dr. M. Istiadjid ES, SpS. SpBS, M.Hum selaku ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan di RSU Saiful Anwar Malang yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian skripsi di RSU Saiful Anwar Malang.

10. Pegawai-pegawai Dikti dan RMK di RSU Saiful Anwar Malang yang

telah membantu peneliti selama melaksanakan penelitian di RSU Saiful Anwar Malang.

11. Seluruh Dosen Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mengajarkan dan membagi ilmu pengetahuan selama peneliti menempuh pendidikan di

Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Malang.

12. Seluruh Karyawan Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang dan petugas perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang kampus 2 yang memberikan pelayanan dan bantuan selama peneliti menempuh pendidikan di Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

13. Seluruh keluarga besar Mama di Bajawa-Flores-NTT dan Malang beserta

keluarga besar Papa di Medan.

(6)

vi

15. Teman-teman SKS (Sistem Kebut Semalam) dan juga penyemangat buat

peneliti, Ismi, Kipli, Nisa, Nia, Nur, Ida, Bayu, dan teman-teman lainnya.

16. Teman-teman Farmasi angkatan 2008 yang telah membantu dan

mendukung selama peneliti menempuh pendidikan di Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Semoga Tuhan menyertakan kasih sayangNya, kebahagiaan dan kesuksesan dalam kehidupan kita semua.

17. Teman-teman yang mengejar deadline skripsi klinik, PD, Tuti, Aya, Reni,

Ita, Joe, Yugo, Eka, Alfian, Silvi, dll.

18. Orang- orang yang meragukan peneliti selama bertahun terakhir, atas keraguan Anda semua sehingga menjadi salah satu penyemangat bagi peneliti untuk membuktikan kekeliruan tersebut.

Akhir kata, peneliti menyampaikan terima kasih dan mohon maaf pada semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan, untuk itu peneliti berharap adanya masukan dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

Malang, 19 Juli 2012 Peneliti,

(7)

vii

RINGKASAN

Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kerusakan ginjal yang dapat diketahui dari biopsi ginjal atau dari marker kerusakaannya dengan ditandai penurunan laju GFR <60 ml/menit/1,73 m2 dalam waktu tiga bulan. Penurunan fungsi ginjal menyebabkan kerusakan struktur irreversible nefron yang ada. Data Amerika Serikat menunjukkan prevalensi penyakit GGK pada tahun 1988-1994 meningkat dari 10,0% menjadi 13,1% pada tahun 1999-2004, sedangkan di Indonesia prevalensi GGK dari beberapa pusat nefrologi diperkirakan berkisar 100–150/1 juta penduduk.

Kerusakan ginjal merupakan penyebab heterogen, sehingga kerusakan ginjal diawali oleh suatu penyakit utama yang mempengaruhi ginjal. Penyakit tersebut adalah hipertensi dan diabetes melitus. Paparan salah satu dari faktor inisiasi dapat mengurangi massa nefron. Hipertofri nefron mengkompensasi hilangnya fungsi ginjal dan massa nefron. Hipertrofi dapat mengarah pada pengembangan hipertensi intraglomerular, yang dimediasi oleh angiotensin II. Angiotensin II adalah vasokonstriktor dari aferen dan arteriol eferen, namun lebih sering mempengaruhi arteriol eferen yang menyebabkan peningkatan tekanan kapiler glomerulus dan meningkatkan fraksi filtrasi. Pengembangan hipertensi intraglomerular biasanya dengan pengembangan hipertensi arteri sistemik. Angiotensin II juga dapat memediasi perkembangan penyakit ginjal.

Progresifitas penyakit GGK dapat diatasi dengan pemberian terapi yang mengawali penyakit GGK tersebut, salah satunya adalah antihipertensi. Pengendalian tekanan darah pada pasien GGK harus cukup agresif untuk mencegah terjadinya komplikasi, disamping untuk mencegah progesifitas penyakit ginjal itu sendiri. Golongan antihipertensi untuk mengatasi GGK dengan hipertensi , yaitu ACE inhibitors, ARBs, CCBs, diuretik (diuretik loop, diuretik thiazid, dan diuretik hemat kalium), β blockers, α-1 blockers, α-2 agonist, vasodilator langsung, antagonis aldosteron, dan antagonis adrenergik. Tujuan pemberian antihipertensi pada GGK adalah menurunkan tekanan darah <130/80 mm Hg.

Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian observasional dengan rancangan penelitian yang bersifat deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif. Sampel penelitian adalah rekam medik dan kesehatan pasien GGK dengan hipertensi yang mendapatkan terapi antihipertensi periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011. Studi penggunaan antihipertensi pada penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis antihipertensi dan kombinasi antihipertensi, profil rute serta dosis antihipertensi pada pasien GGK dengan hipertensi yang sesuai dengan pedoman standar pengobatan GGK.

Dari hasil penelitian Diperoleh jumlah pasien GGK dengan hipertensi yang mendapat terapi antihipertensi di RSU Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011 sebanyak 17 sampel (77,27%) dengan persentase tertinggi pada distribusi jenis kelamin dibanding laki-laki adalah 64,71% : 35,29%, sedangkan pada distribusi umur terbanyak adalah umur 41-50 tahun (41,18%). Untuk distribusi status terbanyak adalah status JAMKESMAS (52,94%). Klasifikasi gagal ginjal kronik yang terbanyak adalah GGK stadium 5 (82,35%), sedangkan klasifikasi hipertensi terbanyak adalah hipertensi stadium 2

(8)

viii

(52,94%). Komplikasi yang sering terjadi pada penelitian ini selain hipertensi adalah anemia (35,29%), serta anemia, asidosis metabolik, dan hiperkalemia (11,77%).

Pada terapi antihipertensi yang digunakan dalam penelitian ini adalah diuretik (82,35%), CCBs (70,59%), ACE inhibitors (52,94%), α-2 agonist (35,29%), dan β-blockers (5,88%). Untuk terapi antihipertensi tunggal diterima oleh 8 pasien (47,06%) dengan ACE inhibitors (23,53%) yang terbanyak diberikan. Terapi kombinasi dua antihipertensi diterima oleh 10 pasien (58,82%) dengan diuretik dan CCBs (29,41%) yang terbanyak diberikan. Terapi kombinasi tiga antihipertensi diterima oleh 7 pasien (41,18%) dengan diuretik, ACE

inhibitors, dan CCBs (17,65%) yang terbanyak diberikan. Sedangkan terapi

kombinasi empat antihipertensi diterima oleh 2 pasien (11,77%) dengan diuretik,

α-2 agonist, CCBs, dan β blockers serta kombinasi diuretik, ACE inhibitors,

CCBs, dan α-2 agonist dengan persentase masing-masing adalah 5,88%.

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan metode penelitian prospektif, sehingga peneliti dapat melihat perkembangan kondisi pasien GGK dengan hipertensi yang diberi terapi obat antihipertensi secara langsung, dengan manfaat selain menurunkan tekanan darah juga menurunkan progresifitas penyakit.

(9)

ix

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DENGAN HIPERTENSI

(Penelitian di RSU Saiful Anwar Malang)

Anna Tresia Br.S.Depari

Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko utama untuk penyakit gagal ginjal kronik. Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kerusakan ginjal yang ditandai penurunan laju GFR <60 ml/menit/1,73 m2 dalam waktu tiga bulan. Pada penyakit GGK dengan hipertensi, hipertensi dapat disebabkan oleh akibat dari GGK atau pasien sejak awal mengalami hipertensi dan bertambah buruk dengan adanya GGK. Oleh karena itu, pengendalian tekanan darah pada pasien GGK harus cukup agresif untuk mencegah terjadinya komplikasi, disamping untuk mencegah progesifitas penyakit ginjal itu sendiri.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan antihipertensi pada pasien GGK dengan hipertensi meliputi jenis dan kombinasi, dosis, serta rute pemberian. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan penelitian observasional dengan rancangan penelitian yang bersifat deskriptif dan pengambilan data secara retrospektif pada pasien rawat inap RSU Saiful Anwar Malang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2011.

Hasil penelitian dari 17 sampel menunjukkan antihipertensi yang digunakan adalah diuretik (82,35%), CCBs (70,59%), ACE inhibitors (52,94%),

α-2 agonist (35,29%), dan β-blockers (5,88%). Untuk terapi antihipertensi tunggal

diterima oleh 8 pasien (47,06%) dengan pemberian ACE inhibitors (23,53%). Dan terapi kombinasi dua antihipertensi diterima oleh 10 pasien (58,82%) dengan pemberian diuretik dan CCBs (29,41%). Dosis yang diberikan pada penelitian ini sudah sesuai dengan dosis pada guideline NKF KDOQI. Sedangkan rute pemberian terbanyak adalah per oral (po).

(10)

x

ABSTRACT

THE STUDY OF THE USE OF ANTIHYPERTENSION AGENTS IN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) PATIENT WITH HYPERTENSION

(A Research at RSU Saiful Anwar Malang)

Anna Tresia Br.S.Depari

Hypertension is the main risk factor for the chronic kidney disease (CKD). CKD is kidney damage that characterized by the decreasing rate of GFR for < 60 ml/minute/1.73 m2 in three months. In the CKD with hypertension, the hypertension may be caused by CKD or by preliminary hypertension that worsened by CKD. Therefore, blood pressure of CKD patient must be controlled aggressively to prevent from the complication and the progressivity of kidney disease.

The objective of this study was to know the usage pattern of antihypertension agents in the CKD patient with hypertension, which was concerning with the type and combination, dose, and route. The methodology of this study was descriptive study. Retrospective data collection was conducted with the in patient of RSU Saiful Anwar Malang in the period from January 1 of 2011 to December 31 of 2011.

From 17 samples showed the type of antihypertension agents were used such as diuretic (82.35 %), CCBs (70.59 %), ACE Inhibitors (52.94 %), -2 agonist (35.29 %), and -blockers (5.88 %). Monotherapy was received in 8 patients (47.06 %), which the most common antihypertension agent was ACE Inhibitors (23.53 %). Combination of two therapies were given to 10 patients (58.82 %), which the most common antihypertension agents were diuretic and CCBs (29.41 %). The dose given in the treatment was based on the NKF KDOQI guideline. The most common route of treatment was per oral (po).

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iii

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Gagal Ginjal Kronik ... 5

2.1.1 Definisi ... 5 2.1.2 Manifestasi Klinik ... 5 2.1.3 Klasifikasi ... 5 2.1.4 Epidemiologi ... 7 2.1.5 Etiologi ... 8 2.1.6 Patofisiologi ... 9 2.1.7 Komplikasi ... 10 2.2 Hipertensi ... 11 2.2.1 Definisi ... 11 2.2.2 Manifestasi Klinik ... 12 2.2.3 Klasifikasi ... 12 2.2.4 Epidemiologi ... 13 2.2.5 Etiologi ... 13 2.2.6 Patofisiologi ... 15

(12)

xii

2.2.7 Komplikasi ... 15

2.3 Penatalaksanaan Terapi pada GGK ... 18

2.3.1 Antihipertensi ... 18

2.3.2 Obat Anemia ... 18

2.3.3 Obat Osteodistrofi Ginjal ... 19

2.3.4 Lipid Lowering Agent ... 19

2.4 Tinjauan Terapi Antihipertensi pada GGK ... 20

2.4.1 ACE Inhibitors ... 20

2.4.2 Angiotensin II Receptor Blockers ... 21

2.4.3 Calcium Channel Blockers ... 21

2.4.4 Diuretik ... 22

2.4.4.1 Diuretik Thiazid ... 22

2.4.4.2 Diuretik Hemat Kalium ... 23

2.4.4.3 Diuretik Loop ... 23 2.4.5 β Blockers ... 24 2.4.6 α-1 Blockers ... 24 2.4.7 α-2 Agonist ... 25 2.4.8 Vasodilator Langsung ... 25 2.4.9 Antagonis Aldosteron ... 26 2.4.10 Antagonis Adrenergik ... 26

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 29

BAB IV METODE PENELITIAN ... 32

4.1 Rancangan Penelitian ... 32

4.2 Bahan Penelitian ... 32

4.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 32

4.4 Populasi dan Sampel ... 32

4.4.1 Populasi ... 32

4.4.2 Sampel ... 33

4.5 Instrumen Penelitian ... 33

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

4.7 Definisi Operasional Parameter Penelitian ... 33

(13)

xiii

4.8 Analisis Data ... 34

BAB V HASIL PENELITIAN ... 35

5.1 Data Demografi Pasien ... 35

5.1.1 Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin... 35

5.1.2 Distribusi Berdasarkan Usia ... 35

5.1.3 Distribusi Berdasarkan Status... 36

5.2 Klasifikasi GGK Berdasarkan NKF-KDOQI 2004 ... 36

5.3 Klasifikasi Hipertensi Berdasarkan JNC VII 2004 ... 36

5.4 Komplikasi pada Pasien GGK ... 37

5.5 Persentase Capaian Pengendalian Tekanan Darah pada Pasien GGK dengan Hipertensi saat KRS ... 37

5.6 Distribusi Pola Penggunaan Antihipertensi ... 38

5.6.1 Terapi Berdasarkan Golongan Antihipertensi yang Diberikan ... 38

5.6.2 Terapi Berdasarkan Jumlah Antihipertensi yang Diberikan ... 38

5.6.3 Terapi Berdasarkan Jumlah dan Persentase Antihipertensi Tunggal / Kombinasi pada Pasien GGK dengan Hipertensi ... 39

5.7 Lama Perawatan di Rumah Sakit ... 42

5.8 Keadaan KRS Pasien GGK dengan Hipertensi ... 42

BAB VI PEMBAHASAN ... 43

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

7.1 Kesimpulan ... 56

7.2 Saran ... 56

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Klasifikasi GGK Berdasarkan Penurunan GFR ... 7

II.2 Etiologi GGK dan Penyebabnya ... 8

II.3 Klasifikasi Tekanan Darah Menurut JNC VII ... 12

II.4 Obat-obatan Penyebab Hipertensi ... 14

II.5 Dosis Antihipertensi pada GGK ... 28

V.1 Distribusi jenis kelamin pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 35

V.2 Distribusi usia pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 35

V.3 Distribusi status pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 36

V.4 Klasifikasi GGK berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 .... 36

V.5 Klasifikasi hipertensi berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 36

V.6 Komplikasi pada pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 37

V.7 Persentase capaian tekanan darah pada pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 .... 37

V.8 Distribusi terapi berdasarkan golongan antihipertensi yang diberikan pada pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 38

(15)

xv

V.9 Distribusi terapi berdasarkan jumlah antihipertensi yang

diberikan pada pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 38

V.10 Distribusi terapi berdasarkan jumlah dan persentase

antihipertensi tunggal / kombinasi yang diberikan pada pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 39

V.11 Lama perawatan pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan

rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 42

V.12 Keadaan KRS pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan

rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 42

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Rennin-Angiotensin Aldosteron System (RAAS) ... 17

2.2 Algoritma Pengobatan Hipertensi pada Pasien GGK ... 27

3.1 Kerangka Konseptual ... 30

3.2 Kerangka Operasional ... 31

5.1 Diagram batang distribusi terapi berdasarkan jumlah dan persentase antihipertensi tunggal yang diberikan pada pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 40

5.2 Diagram batang distribusi terapi berdasarkan jumlah dan persentase kombinasi dua antihipertensi yang diberikan pada pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 40

5.3 Diagram batang distribusi terapi berdasarkan jumlah dan persentase kombinasi tiga antihipertensi yang diberikan pada pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 41

5.4 Diagram batang distribusi terapi berdasarkan jumlah dan persentase kombinasi empat antihipertensi yang diberikan pada pasien GGK dengan hipertensi berdasarkan rekam medik RSU Saiful Anwar Malang periode bulan Januari 2011 sampai Desember 2011 ... 41

(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 61

2 Surat Pernyataan ... 62

3 Surat Ijin Penelitian ... 63

4 Surat Ethical Clearance ... 64

5 Lembar Pengumpulan Data ... 65

(18)

xviii

DAFTAR SINGKATAN

HDL = High Density Lipoprotein

JNC 7 = Joint National Commite 7

LDL = Low Density Lipoprotein

NSAID = Non Steroidal Anti-inflamatory Drugs

NKF-KDOQI = National Kidney Foundation – Kidney Disease Outcomes

Quality Initiative

TD = Tekanan Darah

WHO = World Health Organization

MRS = Masuk Rumah Sakit

KRS = Keluar Rumah Sakit

GDS = Gula Darah Sesaat

Na+ = Natrium

K+ = Kalium

H+ = Hidrogen

Ca = Kalsium

CaCl = Kalsium Klorida

ECF = Extracellular Fluid

HF = Heart Failure

Transfusi PRC = Transfusi Packed Red Cell

Transfusi FFP = Transfusi Fresh Frozen Plasma

JAMKESMAS = Jaminan Kesehatan Masyarakat

JAMPERSAL = Jaminan Pembiayaan Pelayanan Persalinan

(19)

xix

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, A.K., Haddad, N., and Hebert, L.A., 2009. Progression of Kidney Disease: Diagnosis and Management. In: Molony D.A. and Craig J.C. (Eds.), Evidence-based Nephrology, Chichester: John Wiley and sons, Ltd, p. 310

Ahmed A., Ibrahim F.H., and Nahas M.E., 2009. Management of Hypertension in Chronic Kidney Disease. In: Molony D.A. and Craig J.C. (Eds.),

Evidence-based Nephrology, Chichester: John Wiley and sons, Ltd, p.

213, 217

Anonim, 2011. Menelisik Nefropati Diabetik. Majalah Farmacia, Vol. 11 No. 4, Jakarta: Ikatan Apoteker Indonesia, hal. 30

Antes, L.M. and Gordon, J.A., 2007. Chronic Kidney Disease and Complications.

In: Griffith, C.H., Hoellein, A.R., Feddock, C.A., and Harrell, H.E.

(Eds.), First Exposure to Internal Hospital Medicine, New York: McGraw-Hill Companies, Inc,. pp. 257-260

Aryanti, Y., 2009. Studi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik. Buletin Penelitian RSUD Dr. Soetomo, Vol 11 No. 2, Surabaya: Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, hal. 72-77

Ashley, C. and Currie, A. (Eds.), 2009. The Renal Drug Handbook, 3rd edition, United Kingdom: Radcliffe Publishing, Ltd, pp. 44, 94, 114, 174, 235, 338, 438, 519, 522, 683

Aziza, L., 2007. Peran Antagonis Kalsium dalam Penatalaksanaan Hipertensi.

Journal of the Indonesian Medical Association, Vol. 57 No. 8,

Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia, hal. 259-263

Baxter, S. (Eds.), 2010. Stockley’s Drug Interactions 2010, London: Pharmaceutical Press, p.162

Chatterjee, N.A. and Fifer, M.A., 2012. Heart Failure. In: Lilly,L.S. (Eds.),

Pathophysiology of Heart Disease, 5th edition, Australia: Lippincott Williams and Wilkins Pty, Ltd. p. 174

Chobanian, A.V., Bakris, G.L., Black, H.R., Cushman, W.C., Green, L.A., Izzo, J.L., Jones, D.W., Materson, B.J., Oparil, S., Wright, J.T., and Rocella, E.J., 2004. The Seventh Report of the Joint National Commite on

Prevention, Detection, Evaluation and treatment of High Blood Pressure (JNC-VII). U.S.: Department of Health and Human Services

(20)

xx

Coresh, J., Selvin, E., Stevens, L.A., Manzi, J., Kusek, J.W., Eggers, P., Lente, F.V., Levey, A.S., 2007. Prevalence of Chronic Kidney Disease in the United States, Journal of the American Medical Association (JAMA), Vol. 298 No.17

Darnindro, N. dan Muthalib, A., 2008. Tatalaksana Hipertensi pada Pasien dengan Sindrom Nefrotik. Journal of the Indonesian Medical Association, Vol. 58 No.2, Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia, hal. 57-61

Depkes RI, 2006. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta: Depkes RI

Depkes RI, 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2006, Jakarta: Depkes RI

Greene, R.J. and Harris, N.D., 2008. Pathology and Therapeutics for

Pharmacist, 3rd edition, London: Pharmaceutical Press, pp. 213, 911-914

Hilleman, D.E. and Bakris, G.L., 2004. Approaches to Achieve Blood Pressure Goals. The Kidney and Hypertension, New York: Taylor and Francis Group, p. 100

Houston M.C., 2009. General Introduction to Hypertension. Handbook of

Hypertension, 1st edition, Chichester: John Wiley and sons, Ltd, p. 3 Jones, D.M.L. and Levy, D. 2007. Epidemiology of Hypertension. In: Black, H.R.

and Elliot, W.J., Hypertension: A Companion to Braunwald’s Heart

Disease, Philadelphia: Elsevier, Inc., p. 3

Joy M.S., Kshirsagar A., and Franceschini N., 2008. Chronic Kidney Disease: Progression-Modifying Therapies. In: DiPiro, J.T, Talbert, L.R., Yee, C.G., Matzke, R.G., Wells, G.B. and Posey, M.L., Pharmacotherapy:

A Pathophysiologic Approach, 7th edition, New York: McGraw-Hill Companies, Inc,. pp. 746-755

Juliana, I.M. dan Loekman, J.S., 2007. Komplikasi Paska Transplantasi Ginjal.

Jurnal Penyakit Dalam, Vol. 8 No. 1, Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia,

hal. 80

Krane, V. and Wanner, C. 2009. Dyslipidemia in Chronic Kidney Disease. In: Molony D.A. and Craig J.C. (Eds.), Evidence-based Nephrology, Chichester: John Wiley and sons, Ltd, p. 337

Lee, D. and Bergman, U., 2005. Study of Drug Utilization. In : Strom, B.L. (Eds.),

Pharmacoepidemiology, 4th edition, Chichester: John Wiley and sons, Ltd, p. 402, 404

(21)

xxi

Litbangkes, 2007. Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI

Neal, M.J., 2005. At a Glance Farmakologi Medis, Edisi kelima. Surapsari, J., (terj.), Jakarta: Erlangga, hal. 37

NKF, 2002. K/DOQI Clinical Practice Guidelines on Hypertension and

Antihypertensive Agents in Chronic Kidney Disease. [Access

October, 1 2011]. Available at:

http://www.kidney.org/Professionals/kdoqi/guidelines_bp/index.htm NKF, 2004. K/DOQI Clinical Practice Guidelines on Hypertension and

Antihypertensive Agents in Chronic Kidney Disease. [Access

September, 30 2011]. Available at:

http://www.kidney.org/Professionals/kdoqi/guidelines_bp/index.htm O’Callaghan, C.A., 2009. At a Glance Sistem Ginjal, Edisi kedua. Yasmine, E.,

(terj.), Jakarta: Erlangga, hal. 54-55, 81, 85

Olson, K.R. (Eds.), 2005. Poisoning and Drug Overdose, 5th edition, New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.

Pai, A.A. and Conner, T.A., 2009. Chronic Kidney Disease. In: Kimble K., Anne M., Young L.Y., Aldredge B.K., Guglielmo B.J., Kradjan W.A., and Williams B.R. (Eds.), Applied Therapeutics: The Clinical Use of

Drugs, 9th edition, Philadelphia: Williams L. and Wilins, Inc., p. 2110, 2123, 2143

Rahman, Mahboob., Pressel, Sara., Davis, R.B., Nwachuku, C., Wright, T.J., Whelton, K.P., Barzilay, J., Batuman, V., Eckfeldt, H.J., Farber, M., Henriquez, M., Kopyt, N., Louis, T.G., Saklayen, M., Stanford, C., Walworth, C., Ward, H., and Wiegmann, T., 2005. Renal Outcomes in High-Risk Hypertensive Patients Treated With an Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor or a Calcium Channel Blocker vs a Diuretic. Arch Intern Med Journal Vol. 165

Rahmatullah, D., Widyawati, dan Ikawati, Z., 2011. Evaluasi Terapi Hipertensi Intradialitik Menggunakan Antihipertensi Oral pada Pasien Gagal Ginjal Tahap Akhir yang Menjalani Hemodialisis. Prosiding Seminar

Nasional “Eight Star Performance Pharmacist”, Yogyakarta:

Fakultas Farmasi UGM, hal. 25

Saseen, J.J. 2009. Essential Hypertension. In: Kimble K., Anne M., Young L.Y., Aldredge B.K., Guglielmo B.J., Kradjan W.A., and Williams B.R. (Eds.), Applied Therapeutics: The Clinical Use of Drugs, 9th edition, Philadelphia: Williams L. and Wilins, Inc., pp. 1080-1081, 1088, 2111

(22)

xxii

Saseen J.J. and Maclaughlin E.J., 2008. Hypertension. In: DiPiro, J.T., Talbert, L.R., Yee, C.G., Matzke, R.G., Wells, G.B. and Posey, M.L.,

Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 7th edition, New York: McGraw-Hill Companies, Inc,. pp. 139-167

Schoen, F.J, 2005. Blood Vessels. In: Kumar, V., Abbas, A.K., and Fausto, N. (Eds.), Robbins and Cotran Pathologic Basis of Disease, 7th edition, Philadelphia: Elsevier, Inc., p. 527

Shargel, L. and Yu, A.B.C, 2005. Penyesuaian Dosis pada Penyakit Ginjal. Sjamsiah, S. (terj.), Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan, Edisi kedua, Surabaya: Airlangga University Press, hal. 391-393

Sica, D.A., 2004. Dose Adjustment of Drugs in Kidney Disease. The Kidney and

Hypertension, New York: Taylor and Francis Group, p. 137

Sica, D.A. 2007. Angiotensin-Converting Enzym Inhibitors. In: Black, H.R. and Elliot, W.J., Hypertension: A Companion to Braunwald’s Heart

Disease, Philadelphia: Elsevier, Inc., p.251

Silviani, D., Adityawarman, dan Dwianasari, L., 2011. Hubungan Periode Lama Dialisis dengan Status Albumin Penderita Gagal Ginjal Kronik di Unit Hemodialisis RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwekerto Tahun 2010. Mandala of Health, Vol. 5 No. 2, Jawa Tengah: FKIK Unsoed Skorecki, K., Green J., and Brenner B.M., 2005. Disorders of the Kidney and

Urinary Tract: Chronic Renal Failure. In : Fauci, K.B. and Jameson, H.L., Harisson’s Principles of Internal Medicine, 16th edition, New York: The McGraw-Hill Companies, Inc., pp. 1653-1654

Suwitra, K., 2006. Penyakit Ginjal Kronik. Dalam: Sudoyo, A.W., dkk., (Eds.),

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Edisi keempat, Jakarta:

Depertemen Ilmu Penyakit Dalam FK-UI, hal. 570

Tobe, S., 2004. Approaches to Maximize Cardiovascular Risk Reduction in Kidney Disease. The Kidney and Hypertension, New York: Taylor and Francis Group, p. 83

Tatro, D. S. (Eds.), 2003. A-Z Drug Facts. San Fransisco: Facts and Comparisons Ward, J.P.T. and Aaronson, P.I., 2010. At a Glance Sistem Kardiovaskular,

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah Struktur Kayu merupakan mata kuliah teori yang membahas tentang: (1) sifat-sifat kayu (sifat fisik dan mekanis), cacat-cacat pada kayu, (2)

Salah satu dari konsep yang didefinisikan memiliki atribut default object identifier (id) yang digunakan oleh web crawler untuk mengkoordinasikan atribut objek yang sama

Berkaitan dengan persiapan mitra memulai produksi angklung yang lebih banyak selama 3 tahun kedepan dengan jumlah yanga sama5.  Menerapkan standar pengerjaan angklung yang

Berdasarkan pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa distocia adalah persalinan abnormal yang ditandai oleh kelambatan atau tidak adanya kemajuan

Ditinjau dari segi penggunaannya, pengangkutan terbagi menjadi dua, yaitu pengangkutan yang tidak dilakukan untuk tujuan usaha atau komersial dan pengangkutan yang dilakukan untuk

Kriteria 1 Perlu Bimbingan 2 Cukup 3 Baik 4 Baik Sekali Pengumpulan data Tidak melakukan Pengumpulan data Sebagian kecil pengumpulan data dilakukan secara

14 Penuliss menggunakan pendekatan kualitatif karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak berkenaan dengan angka-angka, tetapi mendeskripsikan, menguraikan

Hasil karakterisasi sifat listrik yang ditunjukkan pada Gambar 4, terlihat bahwa doping Al 2 O 3 yang optimum dalam lapisan tipis ZnO:Al yang dibuat pada tekanan 6 × 10 −2 torr,