• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUDUL BUKU KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN & PERAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Oleh. Copyright 2019, Miftahul Fikri.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JUDUL BUKU KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN & PERAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) Oleh. Copyright 2019, Miftahul Fikri."

Copied!
453
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

JUDUL BUKU

KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN

& PERAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

Oleh

Copyright © 2019, Miftahul Fikri

Penerbit www.nulisbuku.com Email miftahul.fikri1994@gmail.com

Diterbitkan melalui:

www.nulisbuku.com

(3)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP i

PERSEMBAHAN

Karya ini saya dedikasikan untuk:

1. Ayah dan ibu tercinta; A. Hafaz dan Minuriah 2. Kudua Saudara kandung; Amalia dan Khumairah

dan:

3. Para rekan-rekan mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam Program Pascasarjana/S2 Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi; Ade Saputra, Miftahul Fikri, Alda Suyanda, Rishal Bikri, Suci Lantika, Ibu Sri Wahyuningsih dan Ibu Neni Hastuti.

(4)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP ii

KATA PENGANTAR

Buku yang berjudul Konsep Manajemen Pendidikan & Peran SOP (Standar Operasional Prosedur) ini dipersiapkan sebagai bahan kajian bagi para akademisi, praktisi, dan pimpinan lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan dipandang sebagai industri yang dapat mencetak jasa. Yang dimaksud jasa disini adalah jasa pendidikan, yaitu suatu proses pelayanan untuk merubah pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Keberhasilan jasa pendidikan ditentukan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas kepada para pengguna jasa pendidikan (siswa, stakeholder, dan masyarakat).

Manajemen pendidikan tidak diartikan sebagai teori, konsep, dan fakta-fakta akademik semata. Manajemen pendidikan dimaknai sebagai ilmu dan rangkaian kegiatan pengendalian kerja dalam mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis. Ilmu terapan yang dimaksud merupakan konsep pengelolaan secara terstruktur terkait bidang pendidikan yang

(5)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP iii digarap melalui 4 (empat) sudut pandang garapan yaitu wilayah kerja, objek garapan, fungsi atau urutan kegiatan dan pelaksana.

Garapan-garapan yang dimaksud adalah kegiatan pengelolaan pendidikan di sekolah agar dapat diklasifikasikan kepada delapan garapan pengelolaan peserta didik, pengelolaan personel (guru+pegawai TU), pengelolaan kurikulum, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan anggaran/biaya, pengelolaan tata laksana/tata usaha, pengelolaan organisasi, dan pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat.

Garapan tersebut merupakan tujuan administrasi yang mengatur kegiatan-kegiatan secara prosedural terkait dengan aspek kegitan pandidikan di sekolah, baik yang bersifat intra maupun ekstra, sehingga memberikan kontribusi bagi capaian visi, misi, dan tujuan sekolah serta tujuan pendidikan secara keseluruhan. Kontribusi untuk capaian visi, misi, dan tujuan pendidikan di sekolah adalah upaya pemamfaatan dan pelayanan administrasi didukung oleh manajemen pelayanan yang baik.

(6)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP iv Perwujudan transparansi dan standarisasi pelayanan dapat dilakukan antara lain melalui penyusunan standar operasional pelayanan bagi setiap jenis pelayanan dan kegiatan yang ada di sekolah.

Standar operasional layanan/Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah sistem yang disusun untuk memudahkan, merapikan, dan menertibkan pekerjaan. SOP adalah dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi pendidikan di sekolah yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan dan petugas yang berperan dalam kegiatan pelayanan administrasi sekolah.

Oleh karena itu, peranan SOP dalam kegiatan administrasi pendidikan merupakan salah satu parameter kualitas kinerja suatu organisasi/institusi pendidikan di sekolah dalam mengelola kegiatan dengan baik dan transparan.

(7)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP v Hadirnya buku ini semoga mampu memberikan warna baru mengenai berbagai proses dalam memahami konsep manajemen pendidikan yang benar dan sebenarnya. Buku ini disusun untuk memberikan pemahaman dan manfaat tidak hanya pada para pendidik atau akademis, melainkan juga dapat menambah wawasan bagi khalayak umum yang berminat. Semoga bermanfaat!

Jakarta, 29 Oktober 2019 Penulis,

(8)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP vi

DAFTAR ISI

PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Bagian - 1

PENDEKATAN TEORI MANAJEMEN PENDIDIKAN A. Sejarah Perkembangan Teori Manajemen B. Pendekatan Teori Manajemen dalam Dunia

Pendidikan Bagian - 2

KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan

B. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

C. Unsur-Unsur Manajemen Pendidikan

D. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan

E. Pembagian Manajemen Pendidikan

F. Komposisi Keterampilan Manajemen Pendidikan

G. Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan Bagian -3

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN A. Fungsi Manajemen Pendidikan

(9)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP vii Bagian - 4

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Konsef Dasar Kepala Sekolah

B. Syarat-Syarat Menjadi Kepala Sekolah C. Peran Kepala Sekolah yang Efektif D. Fungsi dan Tugas Kepala Sekolah E. Tanggung Jawab Kepala Sekolah Bagian - 5

KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR A. Manajemen Sekolah Dasar

B. Kerangka Manajemen Sekolah Dasar C. Model Sekolah Dasar yang Efektif D. Fokus Manajemen Sekolah Dasar

E. Starategi Peningkatan Mutu Sekolah Dasar F. Penerapan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar Bagian - 6

KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGKAT SEKOLAH MENENGAH

A. Manajemen Mutu Sekolah B. Prinsip Total Mutu Sekolah

C. Karekteristik Menjadi Sekolah Bermutu Bagian - 7

KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI A. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi B. Standar Mutu Pendidikan Tinggi

(10)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP viii D. Evaluasi-Diri

E. Komponen Evaluasi-Diri Bagian - 8

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP) A. Standar Nasional Pendidikan

B. Penerapan Standar Nasional Pendidikan C. Evaluasi Pendidikan

D. Ketentuan Peralihat PP 19/2005 Bagian - 9

KONSEP MANAJEMEN PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK A. Manajemen Pendidik

B. Manajemen Peserta Didik Bagian - 10

KONSEP DASAR MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

A. Manajemen Kurikulum

B. Kegiatan Manajemen Kurikulum

C. Ruang Lingkup, Prinsip dan Fungsi Manajemen Kurikulum

D. Hubungan Antara Kurikulum dan Pembelajaran E. Perencanaan Kurikulum

F. Implementasi Kurikulum dan Pembelajaran G. Pengembangan Kurikulum

Bagian - 11

MEMBANGUN BUDAYA ORGANISASI PENDIDIKAN A. Membangun Budaya Organisasi

B. Jenis-Jenis Organisasi

(11)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP ix D. Pembetukan Budaya Organisasi

E. Strategi dan Pengembangan Budaya Organisasi F. Budaya Organisasi di Lembaga Pendidikan Bagian - 12

ADMINISTRASI PENDIDIKAN DAN PERAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

A. Pengertian Administrasi Pendidikan B. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan C. Tenaga Administrasi Sekolah

D. Jenis-Jenis Kegiatan Administrasi Sekolah E. Peran Standar Operasional Prosedur (SOP) Bagian - 13

PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) A. Pengertian SOP

B. Tujuan dan Fungsi SOP C. Sistematika Penulisan SOP D. Penerapan SOP

E. Jenis-Jenis SOP Bagian - 14

DASAR-DASAR EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN A. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan

B. Pengawasan dan Evaluasi Program C. Laporan Evaluasi Program

D. Format Laporan Evaluasi E. Akreditasi

DAFTAR PUSTAKA PENULIS

(12)
(13)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 1

Bagian - 1

PENDEKATAN TEORI MANAJEMEN

DALAM DUNIA PENDIDIKAN

A. Sejarah Perkembangan Teori Manajemen

Pada awal perkembangan manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad ke-18 yang secara khusus menyebabkan tumbuhnya kebutuhan akan adanya pendekatan yang sistematis mengenai manajemen. Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya sejarah teori dan aplikatif manajemen dalam Handoko yaitu Robert Owen (1771-1858)1 dan Charles Babbage (1792-1871).2

1Robert Owen adalah seorang putra dari seorang pembuat pelana dan pandai besi. Owen lahir di Newton, Wales pada 14 Mei 1771. Kehidupannya banyak dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran yang berkaitan dengan sosial masyarakat. Owen juga dikenal sebagai salah satu perintis gerakan Utopian Socialism dan Gerakan Kooperatif.

(14)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 2 Teori klasik ini berasumsi bahwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional, berfikir logik dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Teori klasik berangkat dari premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang logis dan rasional dengan pendekatan ilmiah dan berlangsung menurut struktur/anatomi organisasi. Para pemikir manajemen klasik memberikan perhatian terhadap masalah-masalah manajemen yang timbul baik dikalangan usahawan, industri maupun masyarakat.3

Perhatian tersebut muncullah beberapa aliran manajemen yang tebagi dalam tahapan perkembangan teori manajemen yang disebutkan pada tabel berikut:

2Carles Babbage lahir 26 Desember 1791 dan meninggal pada 18 Oktober 1871. C. Babbage adalah seorang polisi Inggris. Ia terkenal sebagai ahli matematika, filsuf, penemu dan insinyur mesin, Babbage memulai konsep komputer digital yang dapat diprogram). 3Handoko, T. Hani., Manajemen, (Jakarta: BPEE, Cet. Ke-20, 2009), hal. 50

(15)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 3

Tabel 1. Periode Perkembangan Teori Manajemen

PERIODE ALIRAN MANAJEMEN KONTRIBUTOR Dari tahun (1870 – 1930) Manajemen Ilmiah Frederick W. Taylor, Frank & Lillian Gilbreth, Henry Gantt, & Haringthon Emerson. Dari tahun (1900 – 1940) Teori Organisasi Klasik Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follett, & Herbert Simon. Dari tahun (1930 – 1940) Hubungan Manusiawi Hawthorne Studies, Elton Mayo,

Fritz Roethlisberger, & Hugo Munsterberg. Dari tahun (1940 – sekarang) Manajemen Modern Abraham Maslow, Douglas, McGregor, Chris Argyris, David Mc.Cleland, Robert Blake, Jane Mouton, Peter Drucker, dll.

Pertama, teori manajemen ilmiah. Teori ini telah banyak diterapkan pada bermacam-macam kegiatan organisasi, terutama dalam usaha peningkatan produktivitas. Teknik-teknik efisiensi manajemen ilmiah,

(16)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 4 seperti studi gerak dan waktu, telah menyebabkan kegiatan dapat dilaksanakan lebih efisien. Gagasan seleksi dan pengembangan ilmiah para karyawan menimbulkan kesadaran akan pentingnya kemampuan dan latihan untuk meningkatkan efektivitas karyawan.4

Teori manajemen ilmiah merupakan gagasan dari Frederick W. Taylor (1856-1915)5, Henry L. Gant (1861-1919),6 Frank B. Gilbreth (1868-1924),7 Lilin Gilbreth (1878-1972),8 dan Harrington Emerson (1853-1931),9

4http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310001/pendidikan/Bab+3 +Perkembangan+Teori+Manajemen.pdf (akses 22 Oktober 2019) 5Frederick Winslow Taylor lahir 20 Maret 1856 dan meninggal pada 21 Maret 1915 pada umur 59 tahun. Fredrick W. Taylor adalah seorang Insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang terkenal atas usahanya meningkatkan efisiensi industri. Frederick dikenal sebagai bapak Manajemen Ilmiah dan merupakan pemimpin intelektual dari Gerakan Efesiensi.

6Henry Laurence Gantt lahir tahun 1861 dan meninggal pada tanggal 23 November 1919 di Calvert Country, Amerika. Henry L. Gantt adalah seorang konsultan manajemen berlatar belakang insinyur mekanik yang menciptakan peta Gantt (Gantt Chart). Pada tahun 1887-1893, Henry bergabung dengan Frederick Winslow Taylor dalam memanfaatkan teori manajemen ilmiah di Midvale steel and bethlehem steel.

7Frank Bunker Gilbreth lahir 07 Juli 1868 sampai 14 Juni 1924 adalah penganjur manajemen ilmiah dan perintis studi gerak dan waktu. Ia juga terkenal sebagai bapak dan tokoh sentral dalam novel Cheaper by the Dozen. Pendidikan Gilbreth hanya sampai

(17)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 5 Sumbangan manajemen Ilmiah antara lain (1) teknik-teknik efisiensi menyebabkan kegiatan dapat dilaksanakan lebih efisien, seleksi dan pengembangan ilmiah karyawan menimbulkan kesadaran pentingnya kemampuan dan latihan untuk meningkatkan efektivitas karyawan, dan desain kerja mendorong manajer mencari cara terbaik pelaksanaan tugas. (2) keterbatasan manajemen ilmiah yaitu kenaikan produktivitas sering tidak diiringi kenaikan pendapatan, perilaku manusia bermacam-macam menjadi hambatan, pendekatan rasional hanya memuaskan kebutuhan (ekonomis dan

sekolah menengah atas. Setelah bekerja sebagai pekerja bangunan, Gilbreth menjadi kontraktor bangunan, dan berlanjut menjadi ahli manajemen.

8Lillian Moller Gilbreth lahir 24 Mei 1878 sampai 02 Januari 1972. Dia adalah salah seorang wanita ilmuwan Amerika Serikat yang pertama kali menyandang gelar doktor Ph.D. Gilbreth adalah ahli psikologi organisasi dan industri yang pertama. Pasangan suami istri, Gilbreth mendirikan firma konsultasi manajemen bernama Gilbreth, Inc. yang mengkhususkan diri pada studi waktu dan gerak.

9Harrington Emerson lahir 02 Agustus 1853 dan meninggal 02 September 1931. Emerson adalah seorang insinyur efisiensi Amerika dan ahli teori bisnis. Ia mendirikan perusahaan Konsultan Manajemen Emerson Institute di New York City pada tahun 1900, dan dikenal karena kontribusinya yang merintis dalam manajemen ilmiah.

(18)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 6 fisik), tidak memuaskan kebutuhan sosial karyawan, dan manajemen ilmiah mengabaikan keinginan manusia terhadap kepuasan kerja.10

Manajemen ilmiah tidak hanya mengembangkan pendekatan rasional untuk pemecahan masalah-masalah organisasi tetapi juga meletakkan dasar profesionalisasi manajemen. Setelah revolusi mental yang dicanangkan Fredrick W. Taylor terjadi dalam praktek, timbul masalah-masalah sebagai keterbatasan penerapan manajemen ilmiah. Kenaikan produktivitas sering tidak diikuti kenaikan pendapatan. Pendekatan rasional hanya memuaskan kebutuhan ekonomis dan fisik, tidak memuaskan kebutuhan sosial karyawan. Oleh karena itu, masalah-masalah tersebut perlu penerapan metoda ilmiah dalam manajemen melalui pendekatan pada studi, analisa, pengembangan, pemecahan masalah-masalah organisasi dan pendidikan pengembangan kariyawan.

Kedua, teori organisasi klasik. Teori ini berkembang mulai awal abad ke-19 digolongkan ke

10http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310001/pendidikan/Bab + 3+Perkembangan+Teori+Manajemen.pdf (akses 22 Oktober 2019)

(19)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 7 dalam teori organisasi klasik atau disebut juga teori tradisional atau teori mesin. Pada masa ini, organisasi divisualisasikan sebagai sekelompok orang yang membentuk lembaga. Tiap-tiap bagian organisasi tersebut memiliki spesialisasi dan sentralisasi dalam tugas dan wewenang. Definisi organisasi menurut teori klasik, organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja sama.

Teori organisasi klasik dikembangkan pada tahun (1841-1925) dari seorang industrialis asal Perancis tahun (1916) menulis sebuah buku “Admistration Industrielle et Generale” diterjemahkan dalam bahasa Inggris (1926) dan baru dipublikasikan di Amerika (1940). Di antara tokoh-tokoh teori organisasi klasik ini adalah Henry Fayol (1841-1925),11 James D. Mooney,12 Mery Parker Follet (1868-1933)13 & Chester Barnard (1886-1961),14

11Henri Fayol lahir di Istanbul tahun 1841 dan meninggal di Paris tahun 1925. Fayol adalah seorang teoris manajemen atau administrasi asal Prancis. Fayol adalah salah satu kontributor paling berpengaruh dalam konsep manajemen atau ilmu

(20)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 8 Ketiga, aliran hubungan manusiawi (neo klasik). Aliran ini muncul karena ketidakpuasan bahwa pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Ketidakpuasannya adalah pimpinan perusahaan masih menghadapi kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola perilaku yang rasional. Untuk menghasilkan keefisiensian dan keharmonisan kerja antara pimpinan dan karyawan, aliran ini menggunakan metode pendekatan ilmu

administrasi modern. Peninggalan Fayol yang paling terkenal adalah tentang lima fungsi utama manajemen, yaitu merencanakan, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi, dan mengontrol (tahun 1949-1987).

12James David Mooney lahir di Cleveland, Ohio pada 18 Februari 1884 dan meninggal pada 21 September 1957. James adalah seorang insinyur Amerika dan eksekutif perusahaan di General Motors yang memainkan peran dalam urusan internasional pada tahun 1930 dan awal tahun 1940.

13Mary Parker Follett lahir di Massachusetts, Amerika Serikat, pada 03 September tahun 1868 dan meninggal di Boston, pada 18 Desember 1933 di usia 65 tahun. Mary Parker Follett merupakan seorang pekerja sosial dan philosopi sosial.

14Chester Barnard lahir di Malden, Massachusetts, pada 07 November 1886 dan meninggal di New York City, pada 07 Juni 1961 di usia 74 tahun. C. Barnard adalah seorang ahli bidang teori organisasi, seorang eksekutif dalam bisinis, dan seorang penulis berkebangsaan Amerika Serikat.

(21)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 9 sosiologi, psikologi dan lain sebagainya. Sehingga pembahasan sisi perilaku karyawan dan atasan dalam organisasi menjadi teratasi.

Di sisi lain ada beberapa sumbangan pendekatan hubungan manusiawi diantaranya (1) penekanan kebutuhan sosial dalam aliran hubungan manusiawi melengkapi pendekatan klasik sebagai usaha meningkatkan produktivitas, (2) mengilhami pembahasan selanjutnya tentang motivasi manusia.

Selain itu, aliran ini memiliki keterbatasan (1) konsep makhluk sosial tidak menggambarkan secara lengkap individu-individu dalam tempatnya bekerja, (2) perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan tidak menghasilkan peningkatan produksi yang dramatik seperti yang diharapkan, (3) lingkungan sosial tempat kerja hanya merupakan salah satu faktor (produktivitas dan kepuasan kerja menjadi semakin kompleks).

(22)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 10 Dalam Handoko ada dua orang tokoh yang mempelopori aliran hubungan manusiawi yaitu Hugo Munsterberg (1863-1916),15 dan G. Elton Mayo (1880-1949).16

Keempat, aliran manajemen modern. Aliran Manajemen modern (kontingensi) muncul pada tahun 1940. Aliran kontingensi/manajemen modern ini muncul setelah konsep manajemen klasik dan neo klasik (hubungan manusiawi) dipandang memiliki kekurangan, aliran ini mengkombinasikan antara aliran klasik dan neo klasik untuk membuat konsep manajemen berdasarkan kondisi atau berdasarkan situasi.

15Hugo Munsterberg lahir pada 01 Juni 1863 di Danzig, Konfederasi Jerman. Munsterber meninggal di usia 53 tahun, pada 16 Desember 1916 di Cambridge, Massachusetts, Amerika. Munsterberg adalah seorang psikologi kebangsaan Jerman Amerika dan kewarganegaraan Amerika. Dia adalah salah satu pelopor psikologi terapan, memperluas penelitian dan teori-teori untuk industri organisasi, hukum, medis, klinis, pendidikan dan pengaturan bisnis.

16George Elton Mayo lahir pada 26 Desember 1880 dan meninggal pada 07 September 1949 di usia 68 tahun. Mayo adalah seorang psikolog, sosiolog, dan teoritikus organisasi kelahiran Australia. Mayo dikenal karena penelitian penelitiannya serta perannya dalam Hawthrone Studies.

(23)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 11 Masa aliran manajemen modern merupakan pengembangan aliran hubungan manusiawi yang dikenal dengan perilaku organisasi, dan yang lainnya dibangun atas manajemen ilmiah. Manajemen ilmiah dikenal sebagai aliran kuantitatif, hal tersebut ditandai dengan berkembangnya tim riset operasi dalam pemecahan masalah industri yang disebut dengan manajemen operasi.

Langkah-langkah pendekatan operation research yaitu (1) perumusan masalah, (2) penyusunan suatu model sistematis, (3) mendapatkan penyelesaian dari model, (4) pengujian model dan hasil yang diharapkan dari model, (5) penetapan pengawasan atas hasil-hasil, dan (6) pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi.17

Adapun tokoh-tokoh dalam aliran modern ini adalah Abraham Maslow,18 Douglas Murry Mc.Gregor,19

17http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310001/pendidikan/Bab+ 3+Perkembangan+Teori+Manajemen.pdf (akses 22 Oktober 2019) 18Abraham Maslow lahir pada 01 April 1908 dan meninggal 08 Juni 1970 pada umur 62 tahun. Maslow adalah teoretikus yang banyak memberi inspirasi dalam teori kepribadian.

(24)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 12 Edgar Heny Schien,20 David C Mc. Clelland,21 Robert Blake dan Jane Srygley Mouton,22 Peter Dracker,23 Rensis Likert,24 John Dewey,dan lain-lain.25

19Douglas Murry Mc.Gregor lahir tahun 1906 sampai 01 Oktober 1964. Douglas adalah seorang profesor manajemen di MIT Sloan School of Management dan presiden Antioch College dari tahun 1948 hingga 1954. Douglas berkontribusi banyak pada pengembangan teori manajemen dan motivasi.

20Edgar Heny Schien lahir pada 05 Maret 1928 dan meninggal di usia 91 tahun. Edgar adalah mantan profesor di MIT Sloan School of Management. Edgar telah membuat tanda penting di bidang pengembangan organisasi dibanyak bidang, termasuk pengembangan karir, konsultasi proses kelompok, dan budaya organisasi.

21David lahir di MT.Vernon, New York pada 20 Mei 1917 dan meninggal pada 27 Maret 1998. David adalah seorang psikolog dari Amerika Serikat. David lulus dari Sekolah Menengah Jacksonville di Illinois pada tahun 1933.

22Jane Srygley Mouton lahir pada 15 April 1930 di Port Arthur, Amerika Serikat dan meninggal pada 07 Desember 1987. Jane ditugaskan sebagai dua dimensi independent dalam teori kepemimpinan.

23Peter Drucker lahir di Kaasgraben, Vienna, Austria pada 19 November 1909 dan meninggal di Claremont, California, Amerika Serikat 11 November 2005 di usia 95 tahun. Dia adalah seorang penulis, konsultan manajemen, dan ekolog sosial.

24Rensis Likert lahir pada 05 Agustus 1903, Cheyenne, Wyoming, Amerika dan meninggal 03 September 1981, Ann Arbor, Michigan, Amerika. Likert menulis banyak buku tentang manajemen, konflik, dan aplikasi penelitian perilaku. Beberapa karyanya termasuk cara baru mengelola konflik (1976) dan organisasi manusia: manajemen dan nilai (1967).

(25)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 13 B. Pendekatan Teori Manajemen dalam Pendidikan

Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, lembaga pendidikan adalah suatu wadah lembaga yang menghantarkan seseorang kedalam alur berfikir yang teratur dan sistematis. Dalam pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan direncanakan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Perkembangan teori manajemen di lembaga pendidikan merupakan sebuah lembaga yang bergerak dibidang berorientasi nirlaba (non-profit oriented), yaitu memaksa pelaksana pendidikan menggunakan teori-teori yang sebelumnya sudah berkembang dalam dunia ekonomi. Maka tak heran ketika kita mendengar adanya teori manajemen pendidikan, yang pada

(26)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 14 dasarnya itu diambil dari teori-teori manajemen dalam dunia bisnis.

Bukan berarti setelah meminjam teori manajemen ekonomi sebuah lembaga pendidikan menjadi komersial, tetapi semata-mata hanyalah digunakan sebagai landasan yang sistematis untuk mengelola sebuah lembaga pendidikan. Sehingga hasilnya pun tidak bisa seperti yang diharapkan kalau seseorang menerapkan teori manajemen dalam bidang bisnis. Dalam dunia pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.

Dipilih manajeman sebagai aktivitas, agar seorang/kepala sekolah bisa berperan sebagai administrator dalam mengemban misi atasan, sebagai manajer dalam memadukan sumber-sumber pendidikan dan sebagai supervisor dalam membina guru-guru pada proses belajar mengajar. Perkembangan teori manajemen terbagi dalam masa klasik, neo klasik sampai masa kontemporer. Teori-teori manajemen

(27)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 15 tersebut akan dihubungkan melalui pendekatan dalam dunia pendidikan dan pembelajaran.26

1. Teori Manajemen Imiah dalam Pembelajaran Teori manajemen ilmia masih banyak digunakan pada saat sekarang. Di antaranya tentang tingkah laku manajerial yang efektif dalam lembaga pendidikan terkhusus dalam proses pembelajaran. Spesialisasi guru dalam mengajar harus berdasarkan kualifikasi keprofesionalisme guru. Guru yang menganut aliran/teori berdasarkan tujuan yang harus dicapainya berorientasi pada kuantitas, namun sedikit sekali memperhatikan kualitas siswa. Sehingga lembaga pendidikan dalam teori klasik di atas dapat dijadikan sebagai properti, yaitu sebagai pengolahan manajemen sekolah berdasarkan studi gerak dan waktu sekolah. Studi gerak dan waktu salah satu teori manajemen ilmiah yang kemukakan oleh Frank B. Gilbreth (1868-1924) dan Lilin Gilbreth (1878-1972).

26Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal. 4

(28)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 16 Kritikan tentang metode mengajar yang selalu saja memberatkan pada penguasaan pengetahuan kognitif/pengetahuan. Bukan berarti penguasaan pengetahuan tidak penting, akan tetapi dengan cara-cara mengajar psikomotorik yang belum menyentuh aspek micro skills seperti gerak dan metode kerja yang efisien dan efektif.

Masalah pembelajaran yang kita hadapi sekarang adalah bagaimana cara melatih secara intensif banyak orang agar terampil per individu melakukan pekerjaan. Pendekatan yang harus diambil adalah cara antara yang dilakukan dengan pendidikan latihan perorangan dan cara-cara mendidik dan melatih dengan mengajar kelompok.

Masalah lain yang tak kalah penting adalah bagaimana menyiapkan bakal instruktur atau pendidik di sekolah, agar bisa mengembangkan, terbuka, dan berminat untuk melakukan pengembangan studi gerak tersebut. Studi gerak dalam dunia pendidikan adalah keterampilan psikomotor yang berhubungan dengan gerakan-gerakan khusus harus dilakukan dengan cara-cara yang tepat. Oleh karena itu, perlu ada dimensi yang

(29)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 17 perlu diajarkan kepada para calon instruktur atau guru sekolah, sehingga apa yang diharapkan dapat terjadi.

Hal tersebut perlu mendapat perhatian khusus, sehingga dalam melatih calon instruktur atau guru sekolah melakukan dengan cara, seperti dalam bahasa Jawa dikatakan mowo-mowo, kapan menekankan pada dimensi yang satu dan kapan menekankan dimensi yang lain, dan kapan mengombinasikannya, kapan menerapkan cara magang, kapan menerapkan cara berkelompok, dan kapan mengombinasikan keduanya.27 2. Aliran Neo Klasik dalam Pembelajaran

Sebaik apapun konsep pendidikan, yang paling menentukan adalah bagaimana implementasi di lapangan. Sikap dan tindakan guru sebagai pelaksana pendidikan adalah tema yang perlu diperhatikan secara serius. Perilaku mengajar yang humanis terkait dengan aliran humanisme, yaitu sebuah pendekatan psikologis yang menitikberatkan pada masalah-masalah

27Studi gerak dan waktu, lihat http://swarapendidikan.um.ac.id/ir-rinanto-roesman-promotor-studi-gerak-dan-waktu-kerja. (diakses 11 Oktober 2019)

(30)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 18 kepentingan manusia, nilai-nilai, dan martabat manusia.28

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka perilaku mengajar yang humanis. Humanis adalah tindakan guru baik bahasa verbal dan non verbal yang menghargai kapasitas siswa dan memperlakukan siswa dengan rasa hormat dan empati sesuai karakteristik masing-masing. Keterlibatan tindakan antara guru dan siswa dalam organisasi pendidikan merupakan karekter hubungan yang humanis dalam pembelajaran.

Perilaku dan tindakan merupakan karekter yang perlu dibantu melalui ilmu Sosiologi, Psikologi dan lain sebagainya. Hubungan teori neo klasik di atas merupakan konsep dari George Elton Mayo (1880-1949) yang menciptakan hubungan manusiawi yaitu memberikan rangsangan, perhatian dan tanggapan yang cukup terhadap kesejahteraan guru dan siswa. Teori tersebut dikenal dengan sebutan hawthorne effect.

(31)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 19 3. Aliran Kontingensi dalam Pembelajaran

Teori ini banyak digunakan dalam lembaga pendidikan salah satunya adalah pendekaran sistem yang merupakann suatu metode atau teknik analisis terutama berfungsi dalam memecahkan masalah.

Beberapa keunggulan pendekatan teori kontingensi dalam pengelolaan pendidikan antara lain (a) misi, sasaran, dan tujuan lembaga pendidikan dapat dijabarkan lebih jelas, (b) program-program yang dirumuskan selalu diarahkan pada tujuan sasaran pendidikan, (c) orientasi kegiatan diarahkan kepada hasil akhir, (d) perencanaan dipandang sebagai bagian integral dari dari keseluruhan operasi lembaga atau organisasi pendidikan, (e) sumber-sumber daya dapat dialokasikan dengan lebih efektif berdasarkan skala prioritas yang disusun menurut besarnya sumbangan terhadap pencapaian tujuan, (f) informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan dapat dirancang dan dikelolah secara terpadu, (g) segala kegiatan dapat difokuskan pada pencapaian sasaran, sehingga pemborosan dapat ditekan seminimal mungkin, (h) pimpinan pengelolah dapat

(32)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 20 mengembangkan kreativitasnya dalam batas kewenangan yang telah ditetapkan, sepanjang mereka tetap berorientasi pada tujuan akhir, (i) akuntabiliitas dapat dirumuskan secara jelas dan operasional, (j) umpan balik dapat diperoleh pada semua tingkat otoritas pendidikan sehingga penyimpanan dalam usaha pencapaian tujuan dapat secara cepat diidentifikasi, (k) komunikasi antar komponen dapat terbina dengan lebih baik sehingga kesalah pahaman dapat dikurangi dan (l) pendelegasian wewenang dan tanggungjawab dapat dilaksanakan secara lebih baik.29

Adapun apilikasi aliran manajemen kontingonsi ini secara nyata yaitu penerapan model Contekstual Teatching and Learning (CTL),30 model ini dikemukan

29Nanang Fattah, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), hal. 32 30Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata, sehingga siswa didorong untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

(33)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 21 oleh John Dewey (tahun-1916)31. Penerapan model CTL pada pendidikan Indonesia dimulai dengan sistem Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sedangkan dalam pengolahan manajemen sekolah digunakan sistem Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

Konsep MBS dalam bahasa Inggris disebut school based management merupakan strategi yang jitu untuk mencapai manajemen sekolah yang efektif dan efisien. Konsep ini pertama kali muncul di Amerika, latar belakangnya adalah ketika itu masyarakat mempertanyakan apa yang dapat diberikan sekolah kepada masyarakat dan juga apa relevansi dan korelasi pendidikan dengan tuntutan maupun kebutuhan masyarakat.

31John Dewey adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat. Dewey dilahirkan Burlington pada tahun (1859). Dewey juga dianggap oleh aliran fungsionalisme sebagai seorang pemikir bergaya praktis dan pragmatis, sehingga, didalam ilmu pendidikan. Dewey menganjurkan teori dan metode CTL tahun (1916) yang John Dewey sebut dengan learning by doing.

(34)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 22 Model MBS ini adalah suatu ide dimana kekuasaan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pendidikan diletakkan pada tempat yang paling dekat dengan proses belajar mengajar, yakni sekolah. Konsep ini didasarkan pada self determination theory yang menyatakan bahwa apabila seseorang atau kelompok memiliki kekuasaan untuk mengambil keputusan sendiri, maka orang atau kelompok tersebut akan memiliki tanggungjawab yang besar untuk melaksanakan apa yang telah diputuskan. Dalam pelaksanaan MBS tersirat adanya tugas sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan menggunakan strategi yang lebih memberdayakan semua potensi sekolah secara optimal.32

Sisi kelebihan MBS dibandingkan dengan model sentralistik adalah sekolah memiliki kekuasaan, antara lain (a) mengambil keputusan berkaitan dengan pengelolaan kurikulum, (b) keputusan berkaitan dengan rekruitmen dan pengelolaan guru dan pegawai administrasi, dan (c) keputusan berkaitan dengan

32Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: CV. Alfabet, 2000), hal. 87

(35)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 23 pengelolaan sekolah. Dengan demikian dapat dilihat sekaligus ditegaskan bahwa model MBS ini pada hakekatnya adalah memberikan otonomi yang lebih luas kepada sekolah, dengan tujuan akhir meningkatkan mutu hasil penyelenggaraan pendidikan melalui peningkatan kinerja dan partisipasi semua stakeholdernya.

Demikian pula yang disampaikan Mulyasa bahwa, kewenangan yang bertumpu pada sekolah merupakan inti dari MBS yang dipandang memiliki tingkat efektivitas tinggi serta memberikan beberapa keuntungan, yaitu (a) kebijaksanaan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung (kepada peserta didik, orang tua, dan guru), (b) bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal dan (c) efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti kehadiran, hasil belajar, tingkat pengulangan, tingkat putus sekolah, moral guru, dan iklim sekolah.33

33Mulyasa. E., Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep, Karakteristik dan Implementasi, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), hal. 24

(36)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 24 Disamping itu dalam sebuah sekolah, tanggungjawab pokok untuk pembentukan moral dan intelektual akhirnya tidak terletak pada salah satu prosedur atau kegiatan baik intra-kurikuler maupun ekstra-kurikuler, akan tetapi terletak pada pengajarnya. Sekolah merupakan kebersamaan bersemuka, tempat hubungan personel otentik antara pengajar dan pelajar dapat berkembang. Tanpa persahabatan ragam itu banyak kekuatan dari pendidikan dan pengajaran akan menghilang. Hubungan saling percaya dan persahabatan otentik antara pengajar dan pelajar merupakan syarat mutlak pertumbuhan sejati dari komitmen kepada nilai-nilai. Proses itu semua akan terwujud ketika berada dalam ruang lingkup manajemen yang baik.

(37)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 25

Ringkasan:

Awal perkembangan teori manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di Inggris pada abad ke-18. Perkembangan teori manajemen terbagi kedalam 4 (empat) periode tahapan-tahapan perkembangan, (1) manajemen ilmiah (1870-1930), (2) teori organisasi klasik (1900-1940), (3) hubungan manusiawi (1930-1940), dan (4) manajemen modern (1940-sekarang). Perkembangan teori manajemen merupakan bentuk perkembangan teori yang muncul melalui berbagai pendekatan. Dalam periode perkembangan teori manajemen di atas, maka tak heran ketika kita mendengar adanya teori manajemen pendidikan.

Teori manajemen pendidikan pada dasarnya diambil dari teori-teori manajemen dalam dunia bisnis. Tori tersebut semata-mata digunakan sebagai landasan yang sistematis untuk mengelola sebuah lembaga pendidikan. Sebagai sebuah lembaga yang bergerak dibidang berorientasi nirlaba (non-profit oriented), memaksa pelaksana pendidikan menggunakan teori-teori

(38)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 26 yang sebelumnya sudah berkembang dalam dunia ekonomi. Dipilihnya manajeman sebagai aktivitas, bertujuan agar seorang bisa berperan sebagai administrator dalam mengemban misi dalam memadukan sumber-sumber pendidikan dan sebagai supervisor dalam membina guru-guru pada proses belajar mengajar.

Spesialisasi guru dalam mengajar harus berdasarkan kualifikasi keprofesionalisme guru. Membina guru maksudnya adalah proses kegiatan yang diharapkan akan menghasilkan suatu perubahan perilaku yang secara nyata perubahan tersebut berdampak pada peningkatan kinerja guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Hal tersebut mencakup kegiatan-kegiatan pelatihan, menentukan kebutuhan, sasaran, program dan prinsip-prinsip pembelajaran. Kegiatan-kegiatan tesebut bertujuan untuk perbaikan dan pertumbuhan kemampuan (abilities), sikap (attitude), dan keterampilan (skill) harus dilakukan.

Guru harus mampu beradaptasi dengan perubahan, dan guru harus dapat menginspirasi peserta didik menjadi subjek pembelajar mandiri yang bertanggungjawab, kreatif, dan inovatif. Beradaptasi

(39)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 27 dengan perubahan merupakan inspirasi dalam menentukan kebutuhan pembelajaran mandiri. Oleh karena itu, guru yang mandiri dapat dikatakan kereatif apablia mampu menentukan kebutuhan pembelajaran dan mampu menggunakan prinsip-prinsip penerapan konsep pembelajaran dengan menggunakan pendekatan-pendekatan teori-teori yang berhubungan dengan pembelajaran.

(40)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 28

Bagian - 2

KONSEP DASAR

MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Pengertian Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan adalah ilmu terapan dalam bidang pendidikan yang merupakan rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerja sama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama lembaga pendidikan formal. Manajemen pendidikan sebagai suatu proses atau sistem organisasi dan peningkatan kemanusiaan dalam kaitannya dengan suatu sistem pendidikan.34

Kegiatan pengelolaan pada suatu sistem pendidikan bertujuan untuk keterlaksanaan proses belajar mengajar yang baik mencakup:

34Hadri Nawawi, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1983), hal. 11

(41)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 29 1) Program kurikulum yang meliputi administrasi

kurikulum, metode penyampaian, sistem evaluasi, sistem bimbingan.

2) Program ketenagaan,

3) Program pengadaan dan pemeliharaan fasilitas dan alat-alat pendidikan,

4) Program pembiayaan, dan program hubungan dengan masyarakat.

Pendekatan sistem dalam manajemen pendidikan sebagai akibat dari dianutnya pendekatan dalam sistem pendidikan. Sistem pendidikan adalah suatu kesatuan dari berbagai unsur yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan bergantung didalam mengemban tugas untuk mencapai tujuan sistem manajemen. Unsur-unsur dari luar yang memasuki sistem dan kemudian mengalami proses disebut keluaran atau output.35

Sebab itulah manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerja sama sekelompok manusia yang

35Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 78

(42)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 30 tergabung dalam organisasi pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada dan menggunakan fungsi-fungi manajemen agar tercapainya tujuan secara efektif dan efisien.

Gambar 1. Skema Pengertian Manajemen

untuk mencapai Efisien Efektif

Sarana dan prasarana, Kurikulum, Keuangan & Administrasi

Menggunakan Fungsi-Fungsi Manajemen

Pendidik, Tenaga Kependidikan, Peserta Didik, Ketatausahaan & Humas Sumber Daya Manusia NON

Dalam mengelola & memamfaatkan

MANAJEMEN Seni

(43)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 31 B. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Manajemen pendidikan pada dasarnya adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan melalui pengolahan bidang-bidang pendidikan. Bidang garapan manajemen pendidikan meliputi semua kegiatan yang menjadi sarana penunjang proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam membicarakan ruang lingkup manajemen pendidikan ini akan dilihat dari 4 sudut pandang, yaitu dari sudut wilayah kerja, objek garapan, fungsi atau urutan kegiatan dan pelaksana.

Adapun ruang lingkup manajemen pendidikan adalah:

1. Menurut Wilayah Kerja

Berdasarkan tinjauan wilayah kerja, ruang lingkup manajemen pendidikan dipisahkan menjadi:

a) Manajemen pendidikan seluruh negara, yaitu manajemen pendidikan untuk urusan nasional. yang ditangani dalam lingkup ini bukan hanya pelaksaan pendidikan di sekolah saja tetapi juga pendidikan luar sekolah, pendidikan pemuda, penyelenggaraan latihan, penelitian, pengembangan

(44)

masalah-Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 32 masalah pendidikan serta meliputi pula kebudayaan dan kesenian.

b) Manajemen pendidikan satu provinsi, yaitu manajemen pendidikan yang meliputi wilayah kerja satu provinsi yang pelaksanaannya dibantu lebih lanjut oleh petugas manajemen pendidikan di kabupaten dan kecamatan.

c) Manajemen pendidikan satu kabupaten/kota, yaitu manajemen pendidikan yang meliputi wilayah kerja satu kabupaten/kota, meliputi semua urusan pendidikan memuat jenjang dan jenis.

d) Manajemen pendidikan satu unit kerja. Pengertian dalam manajemen unit ini lebih dititikberatkan pada satu unit kerja yang langsung menangani pekerjaan mendidik misalnya sekolah, pusat latihan, pusat pendidikan, dan kursus-kursus. Dengan demikian ciri unit adalah adanya (1) pemberi pelajaran, (2) bahan yang diajarkan, dan (3) penerima pelajaran, ditambah semua sarana penunjangnya.

e) Manajemen kelas, sebagai suatu kesatuan kegiatan terkecil dalam usaha pendidikan yang justru

(45)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 33 merupakan dapur inti dari selurih jenis manajemen pendidikan. dalam manajemen kelas inilah kemudian terdapat istilah pengelolaan kelas baik yang bersifat instruksional maupun manajerial.

2. Menurut Objek Garapan

Yang dimaksud dengan objek garapan manajemen pendidikan dalam uraian ini adalah semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan mendidik. Sebagai titik pusat pandangan adalah kegiatan mendidik di sekolah. Namun karena kegiatan di sekolah tersebut tidak dapat dipisahkan dari jalur-jalur lingkungan formal maupun non-formal, maka tentu juga dibahas lingkup sistem pendidikan sampai ke tingkat pusat. ditinjau dari objek garapan manajemen pendidikan, dengan titik tolak pada kegiatan dapur inti yaitu kegiatan belajar-mengajar di kelas.

Maka sekurang-kurangnya ada 8 (delapan) objek garapan, yaitu manajemen siswa, manajemen personil sekolah, manajemen kurikulum, manajemen sarana/material, manajemen tatalaksana pendidikan,

(46)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 34 manajemen pembiayaan, manajemen lembaga pendidikan dan organisasi pendidikan, dan manajemen hubungan masyarakat atau komunikasi pendidikan. 3. Menurut Fungsi Kegiatan

Adapun fungsi manajemen atau pengeloaan ini adalah merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, dan mengawasi atau mengevaluasi. Bagaimanapun pembagiannya, atau apapun sebutannya, unsur-unsur kegiatan tersebut tetap berkaitan satu sama lain. Kaitan tersebut bersifat bolak balik. Misalnya kita berpikir tentang perencanaan, tentu telah berpikir pula bagaimana nanti bentuk organisasinya, siapa-siapa yang akan menangani tugas, bagaimana pengarahannya dan sebagainya.

4. Menurut Pelaksanaan

Manajemen adalah suatu kegiatan yang sifatnya melayani, dalam kegiatan belajar mengajar manajemen berfungsi untuk melancarkan jalannya proses atau membantu terlaksananya kegiatan mencapai tujuan agar

(47)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 35 diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Dalam lingkungan kelas guru adalah administrator, guru harus melaksakan kegiatan manajemen di lingkungan sekolah, dan kepala sekolah adalah administrator.

Dengan pengertian bahwa manajemen adalah pengelolaan, maka kepala sekolah bertindak sebagai manajer di sekolah yang dipimpinnya. Selain para administrator di sekolah, masih ada lagi pelaksana manajemen pendidikan yaitu orang-orang yang bekerja di kantor-kantor pendidikan dan pusat-pusat latihan atau di kursus-kursus mempunyai peranan dan tugas seperti pelaksana di sekolah.36

C. Unsur-Unsur Manajemen Pendidikan

Unsur manajemen menurut Henry Fayol 6 M dalam Usman yaitu man, money, methods, materials, machines, and market:

1) Man (manusia), berperan sebagai man power dalam organisasi atau perusahaan diperlukan untuk memimpin menggerakkan karyawan/bawahan serta

36Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 5-7

(48)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 36 memberikan tenaga dan pikiran untuk kemajuan dan kontinuitas lembaga, sumbangan tenaga manusia disini dapat pula dinamakan sebagai leadership atau kewirausahaan.

2) Money (uang), money/modal dibagi menjadi bebarapa model, yaitu modal tetap berupa tanah, gedung/bangunan, mesin, modal kerja berupa kas, dan piutang.

3) Methods (metode), pemilihan dalam penggunaan metode yang tepat digunakan sebagai aturan atau cara-cara tertentu yang bertujuan untuk menghindari terjadinya inefisiensi dan pemborosan. Dalam lembaga pendidikan, metode pembelajaran yang dibentuk oleh seorang guru sangat diperlukan dalam menerangkan pelajaran. Karena metode yang dipakai akan memengaruhi peserta didik dalam memahami pelajaran.

4) Materials (barang), material digunakan sebagai proses produksi dalam suatu perusahaan atau organisasi yang terdiri dari bahan baku, bahan setengah jadi, atau barang jadi.

(49)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 37 5) Machines (mesin), mesin merupakan kebutuhan

pokok dalam melancarkan jalannya suatu organisasi. Mesin berupa peralatan yang digunakan oleh suatu instansi atau lembaga, baik itu peralatan yang modern maupun peratan yang masih bersifat konvensional.

6) Market (pasar), pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk mengadakan transaksi, dalam lembaga pendidikan market berupa tempat terjadinya interaksi antara pendidik dengan peserta didik maupun dengan stakeholders yang ada dalam lingkup lembaga tersebut.37

Dalam teori organisasi klasik yang pertama kali diperkenalkan oleh Fayol dikutip Kristiawan, manajemen membahas hal-hal sebagai berikut:

1) Technical yaitu kegiatan memproduksi dan mengorganisasikannya. dalam kaitannya dengan pendidikan lembaga pendidikan melakukan kegiatan

37Usman Effendi, Asas Manajemen, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2014), hal. 11

(50)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 38 menghasilkan lulusan lembaga pendidikan yang siap bekerja.

2) Commercial yaitu kegiatan membeli bahan dan menjual produk. Dalam lembaga pendidikan, kegiatan ini berkaitan dengan penjaringan anak didik dan mengelolanya dengan pendidikan, sehingga hasilnya akan bermanfaat untuk anak didik dan masyarakat.

3) Financial yaitu kegiatan pembelanjaan lembaga pendidikan dalam membutuhkan pendanaan untuk mengadakan sarana dan prasarana serta pelaksanaan pendidikan.

4) Security yaitu kegiatan menjaga keamanan kaitannya dengan pendidikan terletak pada sistem pengamanan lingkungan pendidikan secara internal dan eksternal, dan sistem pengamanan diri dari pengaruh lingkungan dan kebudayaan yang merusak moral dan budaya melalui pendidikan agama dan akhlak.

5) Accountancy yaitu kegiatan akuntansi lembaga pendidikan melibatkan kegiatan perhitungan

(51)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 39 pemasukan dana dan pengeluaran yang baik, sistematis, akurat dan efisien.

6) Managerial yaitu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen pendidikan membutuhkan perencanaan dan pengelolaan yang baik, sebagaimana pengorganisasian dan pengordinasian untuk semua kegiatan kependidikan.38

D. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan

Tujuan dan manfaat manajemen pendidikan antara lain (1) terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, edukatif, menyenangkan dan bermakna, (2) terciptanya peserta didik yang aktif mengembangkan potensi dirinya, (3) terpenuhinya salah satu dari lima komptensi tenaga pendidik sebagai manajamen (tertunjungkan komptensi manajerial tenaga pendidik sebagai manajer), (4) tercapainya tujuan pendidikan secara aktif dan efisien, (5) terbekalinya tenaga pendidikan dengan teori tentang

38Muhammad Kristiawan, dkk., Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: Deeplubish, 2017), hal. 16-17

(52)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 40 proses dan tugas administrasi pendidikan (tertunjangnya profesi sebagai manajer atau konsultan manajemen pendidikan), (6) terciptanya masalah pendidikan yang merata, bermutu, relevan serta akuntabel, dan (6) terciptanya cipta positif pendidikan.39

E. Pembagian Manajemen Pendidikan

Gambar 2. Pembagian Manajemen

Pembagian manajemen pendidikan disebutkan ada 3 (tiga) pembagian yaitu:

39Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, Edisi ke-4, (Jakarta Timur; Bumi Aksara, 2013), hal. 17

Jumlah dari keputusan

utama yang diambil pada setiap tingkat

Manajemen Puncak Manajemen Menengah Manajemen Pelaksanaan/Pengawasan

(53)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 41 1) Manajemen puncak/top management, disebut juga

dengan manajemen institusional/eksekutif/key executive. Terdiri dari dewan direktur, direktur utama atau Chief Executive Officer (CEO). Tugasnya mengembangkan rencana-rencana yang luas untuk lembaga dan mengambil keputusan-keputusan penting.

2) Manajemen menengah/middle management, disebut juga dengan manajemen administratif. Terdiri dari pimpinan pabrik atau para manajer divisi (division managers). tugasnya bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana-rencana operasional yang lebih luas dan menerapkan rencana yang dibuat oleh manajer puncak.

3) Manajemen pelaksana (operating management), disebut juga dengan manajemen penyedia atau supervisory management. Tugasnya bertanggung- jawab untuk melaksanakan rencana-rencana yang dibuat oleh para manajer menengah.40

(54)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 42 F. Komposisi Keterampilan Manajemen Pendidikan

Dalam manajemen pendidikan terdapat proses yang sinergis yaitu sebagai berikut:

1) Proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spiritual, dan materil yang berhubungan dengan pencapaian tujuan pendidikan.

2) Proses keseluruhan pelaksanaan kegiatan bersama dalam bidang pendidikan, meliputi perencanaan, pengawasan, pembiayaan, dan pelaporan dengan mengunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personal, materil, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

3) Proses bekerja dengan orang-orang, dalam rangka usaha mencapai tujuan pendidikan yang efektif dan efisien.

4) Proses pelaksanaan kepemimpinan untuk mewujudkan aktifitas kerja sama yang efektif bagi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

5) Proses pelaksanaan semua kegiatan sekolah dari yang usaha besar seperti perumusan kurikulum,

(55)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 43 koordinasi, konsultasi, korespondensi, kontrol dan sebagainya sampai pada usaha kecil dan sederhana seperti menjaga sekolah, menyapu halaman dan sebagainya.

6) Proses pembinaan atau supervisi pendidikan, dan pengawasan seluruh kinerja kependidikan.

Adapun peranan para manajer ada tiga yaitu (1) peran antar pribadi (interpersonal roles), peran ini memusatkan perhatian pada hubungan-hubungan antar perorangan, (2) peran infomasional (informational roles), peran ini menyebabkan manajer menjadi fokus sentral untuk menerima dan mengirimkan informasi yang bersifat non-rutin, dan (3) peran keputusan (decisional roles), setelah dikembangkan hubungan antar pribadi dan dikumpulkannya informasi, maka perlu adanya sebuah keputusan.

Dari ketiga peran di atas, human skill merupakan keterampilan yang memerlukan perhatian khusus dari para kepala sekolah, sebab melalui human skills seorang kepala madrasah dapat memahami isi hati, sikap dan motif orang lain, kepala sekolah harus dan mampu

(56)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 44 mewujudkan ke dalam tindakan atau perilakau nilai-nilai yang terkandung di dalam ketiga keterampilan tersebut, yaitu:

1) Conceptual skill adalah memiliki kemampuan analisis, berpikir, rasional, kemampuan dalam berbagai macam konsepsi, kemampuan dalam menganalisis berbagai kejadian, kemampuan dalam memahami berbagai kecenderungan, kemampuan dalam mengantisipasi perintah dan kemampuan mengenali macam-macam kesempatan dan problem-proplem sosial.

2) Technical skill adalah kemampuan dalam menguasai pengetahuan tentang metode, proses, prosedur dan teknik untuk melaksanakan kegiatan khusus dan kemampuan untuk memanfaatkan serta mendayagunakan sarana, peralatan yang diperlukan dalam mendukung kegiatan yang bersifat khusus. 3) Human skill adalah kemampuan untuk memahami

perilaku manusia dan proses kerja sama, kemampuan untuk memahami isi hati, sikap dan motif orang lain, mengapa mereka berkata dan berperilaku, kemampuan untuk berkomunikasi

(57)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 45 secara jelas dan efektif, kemampuan menciptakan kerja sama yang efektif, kooperatif, praktis dan diplomatic dan kemampuan dalam berperilaku yang dapat diterima.

Dari ketiga keterampilan di atas, dapat digambarkan sebagai pada halaman berukut:

Gambar 3. Komposisi Keterampilan Manajemen

Dengan memiliki kemampuan dan keterampilan kepala sekolah harus terlebih dahulu mengidentifikasi landasan utama fungsi-fungsi manajemen yaitu planing and decision making, organizing, for effective

Canceftual skill Human skill Technical skill Konsep-tual Manu-siawi Tech-nical Tech-nical Konsep-tual Manu-siawi Manu-siawi Tech-nical Konsep-tual

(58)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 46 performance, leading motivating, and controlling performance dan diharapkan dapat memperluas serta lebih memantapkan wawasan manajerial sehingga lahirlah pola pikir sikap dan perilaku kepala sekolah yang efektif.

G. Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan

Adapun prinsip-prinsip manajemen pendidikan yaitu (1) memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja, (2) mengkoordinasikan wewenang dan tanggungjawab, (3) memberikan tanggungjawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya, (5) mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia, dan (6) relativitas nilai-nilai.

Prinsip-prinsip tersebut memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas dan nilai-nilai. Tujuan dirumuskan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntunan zaman, dan nilai-nilai yang berlaku. Tujuan suatu organisasi dapat dijabarkan dalam bentuk visi, misi, dan sasaran-sasarannya.

(59)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 47 Menurut Drucker & Peter F. dalam Kristiawan, melalui MBO (Mangement By Objective) memberikan gagasan prinsip manajemen berdasarkan sasaran sebagai suatu pendekatan dalam perencanaan, penerapan pada manajemen pendidikan adalah bahwa kepala memimpin tim yang beranggotakan unsur pejabat dan fungsional dinas, dan stakeholder untuk merumuskan visi, misi, dan objektif dinas pendidikan.

Tujuh langkah MBO antara lain (1) menentukan hasil akhir apa yang ingin dicapai oleh sekolah, (2) menganalisis apakah hasil itu berkaitan dengan tujuan sekolah, (3) berunding menetapkan sasaran-sasaran yang dibutuhkan, (4) menetapakan kegiatan apa yang tepat untuk mencapai sasaran, (5) menyusun tugas-tugas untuk mempermudah mecapai sasarannya, (6) menentukan batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan dipergunakan oleh atasan, dan (7) melakukan monitornig dan buat laporan.

(60)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 48

Ringkasan:

Manajemen pendidikan adalah ilmu terapan, ilmu terapan ini merupakan rangkaian kegiatan pengendalian kerja untuk mencapai tujuan pendidikan secara berencana dan sistematis. Bidang garapan manajemen pendidikan meliputi semua kegiatan yang menjadi sarana penunjang proses belajar mengajar. Adapun konsep manajemen pendidikan yang dimaksud yaitu dilihat dari 4 sudut pandang garapan yaitu dari sudut wilayah kerja, objek garapan, fungsi atau urutan kegiatan dan pelaksana.

Garapan unit wilayah kerja yang dimaksudkan adalah menangani pekerjaan mendidik misalnya (sekolah, pusat latihan, pusat pendidikan, dan kursus-kursus). Ciri-ciri unit adalah adanya pemberi pelajaran, bahan yang diajarkan, dan penerima pelajaran, ditambah semua sarana penunjangnya. Objek garapan adalah semua jenis kegiatan manajemen yang secara langsung maupun tidak langsung terlibat dalam kegiatan mendidik.

(61)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 49 Titik tolak pada kegiatan dapur inti yaitu kegiatan belajar mengajar di kelas sekurang-kurangnya ada 8 (delapan) objek garapan, yaitu (manjemen siswa, manajemen personil sekolah, manajemen kurikulum, manajemen sarana atau material, manajemen tata laksana pendidikan, manajemen pembiayaan, manajemen lembaga pendidikan dan organisasi pendidikan, dan manajemen hubungan masyarakat atau komunikasi pendidikan).

Secara umum fungsi manajemen adalah merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, dan mengevaluasi. Dalam kegiatan belajar mengajar manajemen berfungsi untuk melancarkan jalannya proses atau membantu terlaksananya kegiatan mencapai tujuan belajar yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, fungsi manajemen ini sifatnya saling berhubungan, jika kita berpikir tentang perencanaan, tentu telah berpikir pula bagaimana nanti bentuk organisasinya, siapa-siapa yang akan menangani tugas, bagaimana pengarahannya dan sebagainya.

(62)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 50

Bagian - 3

FUNGSI-FUNGSI

MANAJEMEN PENDIDIKAN

A. Fungsi Manajemen Pendidikan

Secara tegas tidak ada rumusan yang sama dan berlaku umum untuk fungsi manajemen. Namun demikian, fungsi manajemen dapat ditelaah dari aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan para manajer yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Para tokoh manajemen berbeda pendapat dalam menentukan fungsi atau bagian apa saja yang harus ada dalam manajemen.

Dilihat secara khusus fungsi manajemen dalam dunia pendidikan adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat didalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Dalam dunia manajemen

(63)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 51 menggunakan prinsip (planning, organizing, directing, motivating dan controlling). Prinsip manajemen ini banyak sekali digunakan oleh organisasi besar untuk memajukan serta mengelola organisasi maupun lembaga.Dari keempat fungsi di atas dianggap mencukupi bagi aktivitas manajerial yang akan memadukan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya material melalui kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi.41

Adapun fungsi-fungsi manajemen dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4. Lingkup Fungsi Manajemen

41Muhammad Kristiawan, dkk., Op. Cit., hal.24

Controlling (Pengendalian) Planning (Perencanaan) Organizing (Organisasi) Drekting (Pengarahan ) Motivating (Motivasi) LINGKUP FUNGSI MANAJEMEN

(64)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 52 Konsep di atas terdiri dari:

1) Perencanaan/planning adalah proses dari rangkaian kegiatan untuk menetapkan terlebih dahulu tujuan yang diharapkan pada suatu jangka waktu tertentu atau priode waktu yang telah ditetapkan. Serta tahapan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tersebut.

2) Pengorganisasian/organizing adalah proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian pekerjaan yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaaan, penentuan hubungan pekerjaan yang baik diantara mereka, serta pemeliharaan lingkungan dan fasilitas pekerjaaan yang pantas.

3) Pengarahan/directing adalah satu rangkaian kegiatan untuk memberi petunjuk atau instruksi dari seorang atasan kepada bawahan atau beberapa bawahan, atau kepada orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal dan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

4) Pemotivasian/motivating adalah suatu proses dan rangkaian kegiatan yang seorang manajer dalam

(65)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 53 memerikan inspirasi, semangat, dan kegirahan kerja serta dorongan kepada karyawan untuk dapat melakukan suatu kegiatan sebagaimana yang diharapkan.

5) Pengendalian/controlling adalah suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tahapan yang harus dilalui. Dengan demikian, apabila ada kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana dan tahapan, perlu diadakan suatu tindakan perbaikan, (corrective action).42

B. Pelaksanaan Fungsi Manajemen Pendidikan

Berikut ini akan diuraikan bagaima pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam dunia pendidikan yaitu: 1. Perencanaan

Perencanaan pendidikan adalah proses penetapan keputusan yang berkitan dengan tujuan-tujuan yang

42Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: CV. Alfabeta, 2012), hal. 93

(66)

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 54 akan dicapai, sumber-sumber yang akan diberdayakan dan teknik/metode yang dipilih secara tepat untuk melaksanakan tindakan selama kurun waktu tertentu agar penyelenggaraan pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efisien, dan bermutu.

Pada proses penetapan dan keputusan, metode yang digunakan dalam perencanaan yaitu:

Dari gambar disamping, memiliki rencana cadangan bukanlah sesuatu yang baru, artinya rencana cadangan dikhususkan untuk selalu siap

mengambil risiko dan

memperoleh keuntungan,

dalam rangka mencapai

tujuan organisasi atau lembaga secara efektif.

Perencanaan akan menentukan adanya perbedaan kinerja/perforemance satu organisasi dengan organisasi lain dalam pelaksanaan rencana untuk mencapai tujuan. Untuk mengatasi permasalahan pendidikan secara

Gambar 5.

Gambar

Gambar 1. Skema Pengertian Manajemen
Gambar 2. Pembagian Manajemen
Gambar 3. Komposisi Keterampilan Manajemen
Gambar 4. Lingkup Fungsi Manajemen
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memenuhi tugas accurate yang ditujukan kepada dosen pembimbing yaitu Ibu Koesheryatin..

Periode Perang Dunia II di Pulau Buru Dalam berbagai sumber disebutkan bahwa gelombang serangan pasukan Jepang terhadap wilayah Hindia Belanda, selain dimaksudkan untuk

[r]

Melihat fakta yang terjadi di peradilan agama, bahwa yang berinisiatif kebanyakan adalah perempuan dengan cerai gugat dan alasan perceraian yang digunakan adalah

Penyebab pasti pembesaran kelenjar tiroid pada struma nodosa tidak diketahui, namun sebagian besar penderita menunjukkan gejala-gejala tiroiditis ringan; oleh karena itu, diduga

Sehingga konsekuensinya bank tidak mengakui terjadinya peralihan kredit kepemilikan rumah subsidi yang dibuat oleh debitur KPR subsidi kepada pihak ketiga, dan

Apabila kedua lengkung tersebut mempunyai pusat pada sisi yang berbeda dari titik tangen bersama, kombinasi ini dinamakan lengkung bolak-balik.. Keuntungan dari lengkung

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR D ETERMINAN D ALAM PENGEMBANGAN PERANGKAT MOD EL PELATIHAN BERBASIS NILAI AGAMA UNTUK MEMBENTUK KARAKTER PEMUD A. Universitas Pendidikan Indonesia |