• Tidak ada hasil yang ditemukan

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

B. Penerapan Standar Nasional Pendidikan 1. Standara Isi

6. Standar Pengelolaan

Pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah merapkan manajemen berbasis sekolah yang ditunjukkan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas, pengelolan satuan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi menerapakan otonomi perguruan tinggi yang dalam batas-batas yang diatur dalam per undang-undang yang berlaku memberikan kebebasan dan mendorong kemandirian dalam pengelolaan akademik, operasional, personalia, keuangan, dan area fungsional kepengelolaan lainnya yang diataur oleh masing-masing perguruan tinggi.

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 174 Setiap satuan pendidikan dipimpin oleh seorang kepala satuan sebagai penanggunjawab pengelolaan pendidikan. Dalam malaksanakan tugasnya kepala satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB, atau bentuk lain yang sederajat, dibantu minimal oleh satu orang wakil kepala satuan pendidikan. Pada satuan pendidikan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat, kepala satuan pendidikan dalam melaksanakan tugasnya dibantu minimal tiga wakil kepala satuan pendidikan yang masing-masing secara berturut-turut membidangi akademik, sarana dan prasarana, serta kesiswaan.

Pengambilan keputusan pada satuan pendidikan dasar dan menengah dibidang akademik dilakukan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala satuan pendidik. Pengambilan keputusan pada satuan pendidikan dasar dan menengah dibidang non akademik dilakukan oleh komite sekolah/madrasah yang dihadiri oleh kepala satuan pendidikan. Rapat dewan pendidik komite sekolah/madrasah dilaksanakan atas prinsip musyawarah mufakat yang berorientasi pada peningkatan mutu satuan pendidikan.

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 175 Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman yang mengatur tantang hal-hal berikut:

a) Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus, b) Kalender pendidikan/akademik, yang menunjukkan

seluruh kategori aktivitas satuan pendidikan selama satu tahun dan dirinci secara semesteran, bulanan, dan mingguan,

c) Sturuktur organisasi satuan pendidikan (pedomannya diputuskan oleh komite sekolah/madrasah dan ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan,

d) Pembagian tugas diantara pendidik,

e) Pemabagian tugas diantara tenaga kependidikan, f) Peraturan akademik,

g) Tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana; (pedoman ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan setelah memepertimbangkan masukan dari rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah.

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 176 h) Kode etik hubungan atara sesama warga didalam

lingkungan satuan pendidikan dan hungan antara warga satuan pendidikan dimasyarakat.

i) Biaya operasional satuan pendidikan (pedoman diputuskan oleh komite sekolah/madrasah dan ditetapakan oleh kepala satuan pendidikan, dan j) Pedoman tersebut sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) butir a, b, c, d, e, f, dan h diputuskan oleh rapat dewan pendidik dan ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan.

a. Rencana kerja sekolah

Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 4 (empat) tahun.

Rencana kerja tahunan sebagai dimaksud pada ayat (1) meliputi:

1) Kelender pendidikan/akademik yang meliputi jadwal pembelajaran,

2) Ulangan, ujian, kegiatan ekstra kurikuler, dan hari libur.

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 177 3) Jadwal penyusunan kurikulum tingkat satuan

pendidikan untuk tahun ajaran baru berikutnya, 4) Mata pelajaran atau mata kuliah yang ditawarkan

pada semester gasal, semester genap, dan semester pendek bila ada.

5) Penugasan pendidik pada mata pelajaran atau mata kuliah dan kegiatan lainnya,

6) Buku teks pembelajaran yang dipakai pada masing-masing mata pelajaran,

7) Jadwal penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran,

8) Pengadaan, penggunaan, dan persediaan minimal bahan habis pakai.

9) Program peningkatan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan yang meliputi sekurang-kuarngnya jenis, durasi, peserta, dan penyelenggaraan program.

10) Jadwal rapat dewan pendidik, rapat konsultasi satuan pendidikan dengan orang tua/wali peserta didik, dan rapat satuan pendidikan dengan komite sekolah/madrasah untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 178 11) Jadwal rapat dosen dan rapat senat akademik untuk

jenjang pendidikan tinggi. 12) Masa kerja satu tahun,

13) Jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan untuk satu tahun tekhir.

Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, rencana kerja pada sekolah harus disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan dari komite sekolah/madrasah. Untuk jenjang pendidikan tinggi, rencana kerjanya harus disetujui oleh lembaga berwenang sebagaimana diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai ketentuan per undang-undagan yang berlaku.

Pengelolaan pendidikan dilaksanakan mandiri, efisien, efektif, dan akuntabel. Pelaksanaan pengelolaan satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tidak sesuai dengan rencana kerja tahunan sebagai mana dimaksud diatas harus mendapat persetujuan dari rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah.

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 179 Pelaksanaan pengelolaan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, dipertanggungjawabkan oleh kepala satuan pendidikan kepada rapat dewan pendidik dan komite sekolah/madrasah.

Pelaksanaan pengelolan satuan pendidikan untuk jenjang pendidikan tinggi yang tidak sesuai dengan rencana kerja tahunan sebagai mana dimaksud di atas harus mendapat persetujuan dari lembaga berwenang sebagai mana diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai ketentuan per undang-undangan yang berlaku.

Pelaksanaan pengelolaan pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi dipertanggungjawabkan oleh kepala satuan pendidikan kepada lembaga berwenang sebagaimana diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

b. Pengawas satuan pendidikan

Pengawas satuan pendidikan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan. Pemantauan dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah atau

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 180 bentuk lain dari lemabaga perwakilan pihak-pihak yang berkepentingan secara teratur dan berkesinambungan untuk menilai efisien, efektivitas, dan akuntabilits satuan pendidikan.

Supervisi yang meliputi supervisi manajerial dan akademik dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh pengawas atau penilik satuan pendidikan dan kepala satuan pendidikan. Laporan dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, dan pengawas atau penilik satuan pendidikan.

Pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, laporan oleh pendidik ditujuakan kepada pimpinan satuan pendidikan dan orang tua/wali peserta didik, berisi hasil evaluasi dan penilain dimaksud di atas dilakukan sekurang-kurangnya setiap akhir semester. Laporan oleh kependidikan ditujukan kepada pimpinan satuan pendidik, berisi pelaksanaan teknis dari tugas masing-masing dan dilakukan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 181 Untuk pndidikan dasar dan menengah, laporan oleh pimpinan satuan pendidikan ditujukan kepada komite sekolah/madrasah dan pihak-phak lain yang berkepentingan, yang berisi hasil evaluasi dan dilakukan sekurang-kurangnya setiap akhir semester.

Untuk pendidikan dasar dan menengah, dan non formal, laporan oleh pengawas atau penilik satuan pendidikan ditujukan kepada Bupati/Walikota melalui Dinas Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab dibidang pendidikan dan satuan pendidikan yang bersangkutan.

Untuk pendidikan dasar dan menengah keagamaan, laporan oleh pengawas satuan pendidikan ditujukan kepada kantor Depertemen Agama Kabupaten/Kota dan stuan pendidikan yang bersangkutan.

Untuk jenjang pendidikan tinggi, laporan oleh kepala satuan pendidikan dutujukan kepada menteri, berisi hasil evalusi dan dilakukan sekurang-kurangnya setiap akhir semester. Setiap pihak yang menerima laporan sebagaimana yang dimaksud di atas wajib menindak lanjuti laporan tersebut untuk meningkatkan mutu satuan pendidikan, termasuk memberikan sanksi atas pelanggaran yang ditemukan.

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 182 7. Standar Pembiayaan

Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Berikut uraiannya:

Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap.

Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pemebelajaran secara teratur dan berkelanjutan.

Biaya operasi stuan pendidikan meliputi:

a) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai.

b) Biaya pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya, dan

c) Standar biaya operasi satuan pendidikan ditetapkan dengan peraturan menteri berdasarkan usulan BSNP.

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 183 8. Standar Penilain Pendidikan

Penilain pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

a) Penilaian hasil belajar oleh pendidik,

b) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan c) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah.

Penilain pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik dan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi. Penilain pendidik pada jenjang pendidikan tinggi diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik

Penilain hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan semesteran, ulangan akhir semesteran, dan ulangan kenaikan kelas.

Penilaian sebagaiman dimaksud digunakan untuk: 1) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik,

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 184 2) Bahan penyususnan laporan kemajuan hasil belajar,

dan

3) Memeperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta mata pelajaran kelompok kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui: 1) Pengamatan terhadap perubahan prilaku dan sikap

untuk menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik, dan

2) Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan dan/atau bentuk lain yang sesuai dengan karekteristik materi yang dinilai. Penilaian hasil belajar kelompok estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan dilakukan melalui:

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 185 1) Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap

untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik, dan

2) Ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

Untuk pendidikan dasar dan menengah, BSNP menerbitkan panduan penilaian untuk:

1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, 2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian,

3) Kelompok mata pelajaran pengetahuan dan teknologi,

4) Kelompok mata pelajaran sestetika, dan

5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan Penilain hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagai mana dimaksud bertujuan menilai hasil pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran. Penilain hasil belajar dimaksudkan untuk

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 186 semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan penilain akhir untuk menentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

c. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

Penilain hasil belajar sebagaimana dimaksud dalam pasal 63 ayat (1) butir c, Nomor 19 Tahun 2005 bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional. Ujian nasional dilakukan secara objektif, berkeadilan, dan akuntabel.

Ujian nasional diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-bayaknya dua kali dalam satu tahun pelajaran. Pemerintah menugaskan BSNP untuk menyelenggarakan ujian nasional yang diikuti oleh peserta didik pada setiap satuan pendidikan jalur formal pendidikan dasar dan menegah dan jalur nonfromal

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 187 kesetaraan. Dalam penyelenggaraan ujian nasional, BSNP bekerja sama dengan instansi terkait dilingkungan pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota dan satuan pendidikan. Ketentuan mengenai ujian nasional diatur lebih lanjut dengan peraturan menteri.

Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:

1) Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan,

2) Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, 3) Penetuan kelulusan peserta didik dari program

dan/atau satuan pendidikan, dan

4) Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Setiap peserta didik wajib mengikuti satu kali ujian nasional tanpa dipungut biaya. Peserta didik pendidikan informal dapat mengikuti ujian nasional setelah memenuhi syarat yang ditetapkan oleh BSNP. Peserta ujian nasional memperoleh surat keterangan

Konsep Dasar Manajemen Pendidikan & Peran SOP 188 hasil ujian nasional yang diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggaraan ujian nasional.

Ujian nasional pada jenjang pendidikan SD/MI/SDLB, atau bentuk lain yang sederajat mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada program paket A, ujian nasional mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Ujian nasional pada jenjang pendidikan SMP/MTs/SMPLB, atau bentuk lain yang sederajat mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahsa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada Program Paket B, ujian nasional mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Pendidikan Kewarganegaraan.

Pada SMA/MA/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program pendidikan.

Dokumen terkait