• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah kopi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah kopi"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Tanaman kopi merupakan komoditi ekspor yang cukup menggembirakan Tanaman kopi merupakan komoditi ekspor yang cukup menggembirakan karena mempunyai nilai ekonomis yang relative tinggi di pasaran dunia, di karena mempunyai nilai ekonomis yang relative tinggi di pasaran dunia, di samping itu tanaman kopi ini adalah salah satu komoditas unggulan yang samping itu tanaman kopi ini adalah salah satu komoditas unggulan yang dikembangk

dikembangkan di an di Jawa Barat.Jawa Barat.

Tanaman kopi jenis arabika saat ini mempunyai nilai ekonomi yang cukup Tanaman kopi jenis arabika saat ini mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi dibandingkan dengan kopi Robusta yang mana pada tahun 1990 harga kopi tinggi dibandingkan dengan kopi Robusta yang mana pada tahun 1990 harga kopi Arabika 1,85 U$D/Kg, sedangkan kopi Robusta 0,83 U$D/Kg.

Arabika 1,85 U$D/Kg, sedangkan kopi Robusta 0,83 U$D/Kg.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan harga kopi Robusta di Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan harga kopi Robusta di pasaran dunia antara lain :

pasaran dunia antara lain : 1.

1. Kelangkaan pasok jenis kopi Arabika.Kelangkaan pasok jenis kopi Arabika. 2.

2. Kopi robusta mengalami over supply.Kopi robusta mengalami over supply. 3.

3. Penggunaan kopi Robusta semakin Penggunaan kopi Robusta semakin tinggi.tinggi. 4.

4. Situasi pasaran dunia untuk jenis Robusta menurun sehingga ICOSituasi pasaran dunia untuk jenis Robusta menurun sehingga ICO melakukan pemotongan kuota sebanyak 2

melakukan pemotongan kuota sebanyak 2 kali lipat dalam setahun.kali lipat dalam setahun.

Dari hal tersebut perlu adanya usaha pemilihan jenis kopi yang mempunyai nilai Dari hal tersebut perlu adanya usaha pemilihan jenis kopi yang mempunyai nilai ekonom

ekonomis dan rasa is dan rasa yang relatif baik serta yang relatif baik serta yang tahan teyang tahan terhadap hama dan penyakit.rhadap hama dan penyakit. Usaha untuk merebut peluang pasar kopi antara lain dengan Usaha untuk merebut peluang pasar kopi antara lain dengan Pengembangan tanaman kopi Arabika melalui kegiatan peremajaan, peluasan dan Pengembangan tanaman kopi Arabika melalui kegiatan peremajaan, peluasan dan rehabilitasi tanaman kopi dari

(2)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

C. Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Memenuhi salah satu tugas untuk mata kuliah produksi tanaman perkebunan.

2. Membuka wawasan mengenai hama penyakit tanaman kopi.

D. Kegunaan Makalah

Penelitian ini diharapkan dapat berguna:

1. Bagi mahasiswa sebagai bahan pembelajaran produksi tanaman perkebunan.

2. Bagi pihak lain dalam membuka wawasan mengenai pengolahan hasil tanaman perkebunan.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. Kegiatan usaha pengembangan tanaman kopi 1. Peremajaan

Peremajaan adalah usaha menggantikan tanaman yang secara ekonomis tidak menguntungkan lagi karena produktivitasnya rendah sehingga perlu diganti dengan yang baru dan dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi.

2. Perluasan

Kegiatan perluasan adalah menanam tanaman kopi di areal baru yang lingkungannya sesuai dengan persyaratan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi.

3. Rehabilitasi

Rehabilitasi kebun adalah kegiatan untuk memulihkan kondisi kebun ke keadaan yang lebih baik, sehingga produktivitasnya meningkat. Rehabilitasi tanaman ditujukan pada populasi tanaman yang telah berkurang karena kesalahan kultur teknis, serangan hama dan penyakit serta kekeringan yang akan akan mengakibatkan produktivitas tanaman per hektar rendah atau tidak  menguntungkan untuk diusahakan.

B. Budidaya Tanaman Kopi

Pada dasarnya untuk usahatani dan budidaya kopi arabika melalui kegiatan Perluasan, Peremajaan dan Rehabilitasi adalah sama seperti pada kegiatan penanaman baru, yaitu :

(4)

1. Syarat Tumbuh

y Lokasi

a. Letaknyas terisolir dari pertanaman kopi varietas lain ± 100 meter. b. Lahan bebas hama dan penyakit

c. Mudah pengawasan

y Tanah

a. PH tanah   : 5,5  6,5 b. Top Soil   : Minimal 2 %.

c. Strukrur tanah   : Subur, gembur ke dalaman relative > 100 cm.

y Iklim

a. Tinggi tempat : 800   2000 m dpl b. Suhu   : 15º C  25º C. c. Curah hujan : 1.750   3000 mm/thn d. Bulan kering : 3 bulan

2. Bahan Tanaman

Untuk perbanyakan tanaman di lapangan diperlukan Bibit Siap Salur  dengan kriteria sebagai berikut :

y Sumber benih Harus berasal dari kebun induk atau perusahaan yang

telah ditunjuk.

y Umur bibit     : 8 -12 bulan y Tinggi     : 20 -40 cm y Jumlah minimal daun tua : 5   7

(5)

y Diameter batang   : 5  6 cm y Kebutuhan bibit/ha : a. Jarak tanam   : 1,25 m x 1,25 m b. Populasi   : 6.400 tanaman y Untuk sulaman   : 25 % 3. Penanaman y Jarak Tanam

Sistem jarak tanam untuk kopi arabika antara lain : a. Segi empat   : 2,5 x 2,5 m

b. Pagar   : 1,5 x 1,5 m c. Pagar ganda : 1,5 x 1,5 x 3 cm

y Lobang Tanam

a. Harus dibuat 3 bulan sebelum tanam. b. Ukuran lubang :

 50 x 50 x 50 cm

 60 x 60 x 60 cm

 75 x 75 x 75 cm

 1 x 1 x 1 m untuk tanah yang berat.

c. Tanah galian diletakan di kiri dan kanan lubang. d. Lubang dibiarkan terbuka selama 3 bulan.

e. 2 -4 minggu sebelum tanam, tanah galian yang telah dicampur  dengan pupuk kandang yang masak sebanyak 15/20   kg/lubang, dimasukkan kembali ke dalam lubang.

(6)

y Penanaman

a. Penanaman dilakukan pada musim hujan

b. Leher akar bibit ditanam rata dengan permukaan tanah. 4. Pemeliharaan

y Penyiangan

a. Membersihkan gulma di sekitar tanaman kopi.

b. Penyiangan dapat dilakukan bersama-sama dengan penggemburan tanah

c. Untuk tanaman dewasa dilakukan 2 x setahun

y Pohon Pelindung

a. Penanaman pohon pelindung

 Tanaman kopi sangat memerlukan naungan untuk menjaga agar  tanaman kopi jangan berbuah terlalu banyak sehingga kekuatan tanaman cepat habis.

 Pohon pelindung ditanam 1   2 tahun sebelum penaman kopi, atau memanfaatkan tanaman pelindung yang ada.

 Jenis tanaman untuk pohon pelindung antara lain lamtoro, dadap, sengon, dll.

b. Pengaturan pohon pelindung

 Tinggi pencabangan pohon pelindung diusahakan 2 x tinggi pohon kopi

 Pemangkasan pohon pelindung dilakukan pada musim hujan.

 Apabila tanaman kopi dan pohon pelindung telah cukup besar, pohon pelindung bisa diperpanjang menjadi 1 : 2 atau 1 : 4.

(7)

y Pemangkasan Kopi

a. Pangkasan Bentuk 

 Tinggi pangkasan 1,5   1,8 m

 Cabang primer teratas harus dipotong tinggi 1 ruas

 Pemangkasan dilakukan di akhir musim hujan b. Pangkasan Produksi

 Pembuangan tunas wiwilan (tunas air) yang tumbuh ke atas.

 Pembuangan cabang cacing dan cabang balik yang tidak  menghasilkan buah.

 Pembuanagn cabang-cabang yang terserang hama penyakit.

 Pemangkasan dilakukan 3   4 kali setahun dan dikerjakan pada awal musim hujan.

c. Pangkasan Rejupinasi (pemudaan)

 Ditujukan pada tanaman yang sudah tua dan produksinya sudah turun menurun

 Pada awal musim hujan, batang dipotong miring setinggio 40 50 cm dari leher akar. Bekas potongan dioles dengan aspal.

 Tanah disekeliling tanaman dicangkul dan dipupuk 

 Dari beberapa tunas yang tumbuh pelihara 1 -2 tunas yang pertumbuhannya baik dan lurus ke atas.

 Setelah cukup besar, disambung dengan jenis yang baik dan produksinya tinggi.

5. Pemupukan

(8)

a. Umur 1 tahun   : 50 gr Urea, 40 gr TSP, dan 40 gr KCL. b. Umur 2 tahun   : 100 gr Urea, 80 gr TSP, dan 80  gr KCL. c. Umur 3 tahun   : 150 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL. d. Umur 4 tahun   : 200 gr Urea, 100 gr TSP, dan 100 gr KCL. e. Umur 5-10 tahun : 300 gr Urea, 150 gr TSP, dan 240 gr KCL. f. Umur 10 tahun keatas : 500 gr Urea, 200 gr TSP, dan 320 gr KCL.

y Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir musim hujan

masing-masing setengah dosis.

y Cara pemupukan dengan membuat parit melingkar pohon sedalam ±

10 cm, dengan jarak proyek tajuk pohon (± 1 m)

C. Pengendalian Hama Penyakit.

1. Hama

y Hama Bubuk Buah kopi (Stephanoderes hampei)Penyebab adalah

sejenis kumbang kecil, Menyerang buah muda dan tua, Pengendalian dengan mekanis yaitu dengan mengumpulkan buah-buah yang terserang, secara kultur teknis dengan penjarangan naungan dan tanaman sedangkan secara chemis dengan Insektisida Dimecron 50 SCW, Tamaron, Argothion, Lebaycide, Sevin 85 S dengan dosis 2 cc / liter air.

Serangan hama bubuk buah menyebabkan buah kopi terpaksa cepat masak. dengan demikian, buah kopi tersebut dipanen dini dan kualitasnya tidak bisa baik. Hama tersebut biasanya dikendalikan

(9)

dengan penyemprotan pestisida atau pengendalian dengan sistem hayati (biologis) melalui penyemprotan jamur.

y Bubuk Cabang (Xyloborus moliberus)Menyerang/menggerek cabang

dan ranting kecil 3   7 dari pucuk kopi, dimana daun menjadi kuning dan rontok kemudian cabang akan mengering.Pengendalian sama seperti pada hama bubuk buah.

y Penggerek cabang cokelat dan hitam (Cylobarus morigerus dan

Compactus)menyerang ranting dan cabang. Pencegahan dengan PESTONA.

y Kutu dompolan (Pseudococcus citri)menyerang kuncup bunga, buah

muda, ranting dan daun muda, pencegahan menggunakan PESTONA, BVR atau PENTANA.+ AERO 810 secara bergantian

y Kutu lamtoro (Ferrisia virgata) y Nematoda Akar 

y Kutu loncat (Heteropsylla sp.)

2. Penyakit

y Penyakit Karat Daun : penyakit ini disebabkan oleh sejenis Cendawan

Hemileia vastatrix dengan tanda serangan ada bercak-bercak merah kekuningan pada bagian bawah daun, sedangkan di permukaan daun ada bercak kuning. Kemudian daun gugur, ujung cabang muda kering dan buah kopi menjadi hitam kering dan kualitas tidak baik selanjutnya tanaman akan mati.

Pengendalian secara kultur teknis dengan menanam jenis kopi arabika yang tahan seperti S 333, S 288 dan S 795 serta menjaga agar kondisi

(10)

FungisidaDithane M-45 dengan dosis 2 gr/liter air. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, kopi mendapat serangan dan hama penyakit.dan secara preventif semprotkan Natural GLIO

y Penyakit Jamur Upas : disebabkan oleh Corticium

salmonicolorPengendaliannya dengan mengurangi kelembaban , kerok  dan dengan preventif oleskan batang/ranting dengan Natural GLIO + POC NASA

y Penyakit akar hitam : penyebab Rosellina bunodes dan R.

arcuata.ditandai dengan daun kuning, layu, menggantung dan gugur. preventif dengan Natural GLIO

y Penyakit akar coklat : penyebabnyaFomes lamaoensis atau Phellinus

lamaoensis preventif dengan Natural GLIO

y Penyakit bercak coklat : Penyakit ini terjadi pada daun oleh

Cercospora cafeicola Berk et Cooke pencegahan dengan Natural GLIO

y Penyakit mati ujung pada ranting :Penyebabnya Rhizoctonia .Preventif 

(11)

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Tanaman kopi merupakan komoditi ekspor yang cukup mempunyai nilai ekonomis yang relative tinggi di pasaran dunia, Di samping itu tanaman kopi ini adalah salah satu komoditas unggulan yang dikembangkan di Jawa Barat.

Namun disamping itu dalam budidaya tanaman kopi terdapat kendala dalam hama penyakit yang dapat menyerang diantaranya hama bubuk buah kopi, hama penggerek cabang, kutu dompolan, nematode akar, penyakit karat daun, penyakit jamur upas, penyakit akar hitam, penyakit bercak coklat dan lain-lain.

B. Saran

Sebaiknya perbanyak sumber dan bahan materi di sekitar kampus sebagai fasilitas bagi mahasiswa supaya memungkinkan mahasiswa lebih mudah dalam mencari resensi di kampusnya.

(12)
(13)

HAMA PENYAKITKOPI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Produksi Tanaman Perkebunan

oleh :

Deni Heksa Julianto (075001004)

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PER TANIAN

UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan hal tersebut Sub-Direktorat Penyelarasan Kebutuhan Kerja, Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian

Probabilitas petani dalam pengambilan keputusan untuk terlibat aktif dalam industrialisasi pertanian nilainya sangat kecil sehingga hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis yang ada

Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi perkembangan siswa dalam belajarnya; cara berpikirnya, pemahamanya atas pelajaran yang

Ratifikasi ini dituangkan dalam UU No.20/1999 yang mengharuskan pemerintah Indonesia membuat kebijakan nasional yang di rancang untuk memastikan penghapusan anak

Munir Fuady, Hukum Kontrak (Dari Sudut Pandang Hukum Bisnis) , Citra Aditya Bakti, Bandung, 2007, Hlm.. diatur dalam KUHPerdata, akan sulit untuk dicapai sesuai yang

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 72 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas Walikota, Wakil Walikota Dan Aparatur Sipil Negara Di

Dengan mengetahui efisiensi , heat rate , dan konsumsi bahan bakar spesific (SFC) pada setiap beban yang berbeda maka akan diketahui pengaruh variasi beban

Macculoch (via Murti Bunanta, 1998:22) mengemukakan bahwa cerita rakyat adalah bentuk tertua dari sastra romantik dan imaginatif, fiksi tak tertulis dari manusia masa