Materi Listrik
Materi Listrik
LISTRIK STATIS
•
Hukum Coulomb
•
Medan Listrik
•
Potensial Listrik
•
Kapasitor
•
Contoh Soal
LISTRIK DINAMIS
•
Arus Listrik
•
Hukum Ohm
•
Rangkaian hambatan
•
Rangkaian Sumber tegangan
•
Hukum Kirchoff I.II
•
Sumber Arus Searah
•
Contoh Soal
KLIK SALAH SATU MATERI YANG ANDA PILIH
BAB II
BAB II
LISTRIK STATIS
LISTRIK STATIS
Dua buah muatan listrik sejenis akan tolak-menolak
dan tidak sejenis akan tarik-menarik.
“ Besarnya gaya tarik menarik atau toalk-menolak
antara dua muatanlistrik sebanding dengan besar
muatan masing-masing dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya”. Hal ini dikenal sebagai
hukum coulomb.
+
+
F
F
r
+ +A. Hukum Coulomb
Secara matematis dirumuskan :
Dengan :
Q1,Q2 = muatan listrik (C)
r = jarak kedua muatan (m)
k = permeabilitas ruang hampa
= 9 . 109 Nm2/C2
• next>>
Fl = k r2
Q
1.Q
2Bila ada lebih dari satu gaya yang mempengaruhi suatu muatan :
F
13F
12F
R+
Q
1-
Q
2- Q
3r
13r
12α
Dari gambar diatas maka gaya elektrostatis yang dialami muatan Q1 dapat dicari dengan rumus :
FR = √ F132 + F
Keterangan :
Q1, Q2, Q3 = muatan listrik (C)
F13 = gaya yang dialami muatan Q1 akibat muatan Q3
F12 = gaya yang dialami muatan Q1 akibat Q2(C)
FR = gaya resultan yang dialami muatan Q1(C)
α = sudut yang dibentuk antara F12 dan F13
‘r12 = jarak antara muatan Q1 dan Q2 (m)
‘r13 = jarak antara muatan Q1 dan Q3(m)
• next>>
+
-Arah medan disuatu titik sama dengan arah gaya yang dialami muatan uji + bila di tempatkan dititik itu.
+
+
P
Ep
merupakan besaran vektor
medan listrik digambarkan dengan garis-garis gaya medan
listrik yang arahnya menjauhi muatan positif dan menuju muatan negatif.
Didefinisikan sebagai daerah disekitar muatan listrik yang masih
mendapat pengaruh gaya elektroststis.
B. Medan Listrik
Ep = k r2
Q
Q = muatan listrik (C) r = jarak ttk P ke Q(m)
k = permeabilitas ruang hampa = 9 . 109 Nm2/C2
Kuat medan di titik P dirumuskan :
Besar medan listrik disebut kuat medan listrik (E):
+
P
E
pQ
r
• next>>
1. Medan Listrik pada Bola Konduktor
R
A B
C
r
cr
AKuat medan listrik pada tempat / titik pada bola dirumuskan : pada titik A (dalam bola), E = 0.
pada titik B ( permukaan bola) :
pada titik C (di luar bola), r > R
Q
R
2E
B= k
Q
r
2E
B= k
2. Medan Listrik antara Dua Keping sejajar
Bermuatan
E
Q
-A
Q
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
A
A = luas penempang plat (m2) Q = muatan listrik (C)
E = kuat medan listrik (N/C)
Maka rapat muatan pada masing-masing keping adalah :
Kuat medan antara keping yang berisi udara :
E =
σ
ε
oσ = Q/A
εo = permitivitas udara = 8,85 . 10-12 C2/Nm2 • next>>VP = r1 Q1 + r2 Q2 k (- k r3 Q3 k + )
C. Potensial Listrik
merupakan besaran skalar yang berada di sekitar muatan listrik. Potensial listrik dirumuskan :
+
r
P
Q
Bila muatan sumber negatif, maka harga potensial di sekitar
muatan juga negatif.
Potensial listrik pada suatu titik akibat pengaruh beberapa muatan :
Q1 +
-+
Q2
Q3
r1
r2
r3
P
V
P= k r
Q
EP = k r
1. Energi Potensial Listrik :
Energi potensial yang dimiliki muatan q yang berada pada tempat berpotensial listrik V adalah :
Ep = q.V dengan V = k.Q/r, sehingga :
Q
V
r
Dengan :
EP = energi potensial (joule) Q = muatan sumber (C) q = muatan uji (C)
r = jarak muatan uji ke muatan sumber (m)
• next>>
q
Usaha untuk membawa muatan q dari suatu titik ke titik yang lain memenuhi :
Q
r
1r
2W
12= Ep
2– Ep1
W
12= q (V
2-V
1)
Keterangan :W12 : usaha untuk membawa muatan q dari titik 1 ke titik 2 (joule) Ep1 : energi potensial q pada titik 1 (joule)
Ep2 : energi potensial q pada titik 2 (joule) V1 : potensial pada titik 1 (volt)
V2 : potensial pada titik 2 (volt)
2. Usaha Potensial Listrik
D. Kapasitor
Kapasitor atau sering disebut juga kondesator adalah
komponen yang dibuat untuk menyimpan muatan
listrik yang besar untuk sementara waktu.
1. Kapasitas kapasitor
Dedefinisikan sebagai perbandingan antara muatan
yang tersimpan tiap satu satuan beda potensial
bidang-bidangnya.
C = Q/V
Dengan :
C = kapasitas kapasitor (farad)
Q = muatan yang tersimpan (coloumb) V = beda potensial antara kedua plat (volt)
• next>>
2. Faktor-faktor yang menentukan Kapasitas
Kapasitor
Beda potensial antara kedua plat adalah
V = E . d
C
o=
A ε
od
Karena kuat medan antara kedua plat adalah
E =
Q
A.ε
oSehingga dari C = Q/V, maka
maka,
V =
Q d
A.ε
oC
o= kapasitas berisi udara (F)
A = luas plat (m2)
d = jarak kedua plat (m)
ε
o= permitivitas udara
E
Q
-A
Q
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
A
d
ε
oBila diantara kedua plat diberi zat dielektrik dengan konstanta dielektrik K, maka permitivitas antara kedua kepingmenjadi ε, yang nilainya :
E
Q
-A
Q
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
A
d
ε
ε = K . ε
odan kapasitas kapasitor menjadi
C = A ε d
atau
C = A Kε
o d Sehingga : C = K Co Keterangan :Co = kapasitas ketika berisi udara (F)
C = kapasitas ketika berisi zat dielektrik (F)
K = tetapan dielektrik zat = permitivitas relatif =
ε/ε
o• next>>
Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
kapasitas kapasitor ditentukan oleh :
Luas bidang plat,
Jarak antara kedua plat,
zat dielektrik antara kedua plat,
3. Rangkaian Kapasitor
a. Rangakain Seri
V1 + V2 = Vtotal
Q1 = Q2 = Q total
1
C
s= 1
C
1+ 1
C
2+...
C
1C
2V
1V
2V
b. Rangakain paralel
Pada rangkaian paralel berlaku:
V1 = V2 = Vtotal
Cp = C1 + C2 + ...
Q1 + Q2 + ...= Qtotal,
dengan Q1 = C1.V, Q2 = C2.V
c.
Energi Kapasitor
Energi yang tersimpan pada kapasitor dirumuskan :
W = ½ Q.V
W = ½ C.V2
W = ½ Q2/C
Keterangan :
W = energi yang tersimpan pada
kapasitor
Q = muatan listrik (C)
V = potensial kapasitor (V)
C = kapasitas kapasitor (F)
•Contoh soalC
1C
2V = V1 = V2
• next>>1. Dua buah muatan listrik masing-masing sebesar q1 = + 40 mC dan Q2 = -50 mC terpisah sejauh 2 m. Hitung besar gaya elektrostatis antara kedua muatan jika di udara!
2. Tiga titik A,B dan C terletak satu garis di udara. Pada titik-titik
tersebut terletak muatan listrik QA = 2 mc, QB = 3 mC dan QC = 4 mC. Jarak A-B = 3 meter dan B-C = 4,5 meter. Tentukan gaya elektrostatis yang dialami muatan B!
3. Sebuah benda bermuatan listrik + 50 mC di udara. Tentukan kuat
medan listrik di titik P yang berjarak 10 cm dari muatan listrik tersebut!
4. Sebuah benda bermuatan listrik + 30 mC di udara. Tentukan kuat
medan listrik di titik P yang berjarak 18 cm dari muatan listrik tersebut!
5. Dua kapasitor dengan kapasitas masing-masing C1 = 4 mF dan C2 =
6 mF dirangkai seri dan dihubungkan dengan beda potensial 24 volt. Tentukan :
a. kapasitas pengganti b. muatan pada masing-masing kapasitor
1. Penyelesaian :
Diketahui : Q1 = + 40 μC = + 4 . 10-5 C Q2 = - 50 μC = - 5 . 10-5 C r = 2 m Ditanya : a. F b. F’ Jawab : a. Fl = k Q1Q2 r2 = 9.109 5 . 10 -5 . 4 . 10-5 22 = 45 . 10-1 N = 4,5 N b. F’ = F/K = 4,5 / 80 = 0,56 NContinue
>>
<< back
Kunci contoh soal :
2. Penyelesaian : Dikrtahui : QA = - 2 μC = 2 . 10-6 C QB = + 3 μC = - 3 . 10-6 C QC = - 4 mC = - 4 . 10-6 C r1 = 3 m r2 = 4 m Ditanya : FB ……….? - r1 = 3 m + r2 = 4,5 m -Q A QB FBC QC FBA
Continue
>>
<< back
FBA = k QAQB r12 = 9.109 6 . 10-6 . 2 . 10-6 32 = 12. 10-12 N FBC = k QBQC r22 = 9.109 2 . 10 -6 . 4 . 10-6 42 = 4,5 . 10-12 N sehingga FB = FBA – FBC = 12 . 10-12 – 4,5 . 10-12 = 7,5 . 10-12 N
<< back
Dikrtahui : Q = + 20 μC = 2 . 10-5 C r = 10 cm = 10-1 m Ditanya :
E
p...?
3. Penyelesaian :+
r
P
Q
Jawab : Ep = 9 . 109 . (10-1)2 2 . 10-5 Ep = 18 . 109 . 10-5 . 10-2 Ep = 18 . 102 N/C Q Ep = k r2Continue
>>
<< back
Dikrtahui : Q = 30 μC = 3 . 10-5 C r = 18 cm = 1,8.10-1 m Ditanya : Vp...? 4. Penyelesaian :
+
r
P
Q
Jawab : = 9 . 109 . 18.10-2 3. 10-5 = 1,5 . 102 volt Q Vp = k rContinue
>>
<< back
5. Penyelesaian : Diketahui : C1 = 4 μF C2 = 6 μF V = 24 volt Ditanya : a. Cs b. Q1,Q2
<<back Continue >>
Jawab : 1 Cs = 1 C1 + 1 C2 +... a. 1 Cs = 1 4 + 1 6 Cs = 6 . 4 6 + 4 = 2,4 μF b. Cs = Qgab / Vtotal Qgab = Cs . Vtotal = 2,4 . 10 = 24 mC Q1 = Q2 = Qgab = 24 μCBABIII
LISTRIK DINAMIS
A. ARUS LISTRIK
Arus listrik adalah ditimbulkan oleh aliran muatan-muatan listrik positif. Arah arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron. Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir tiap satuan waktu pada suatu penghantar.
I = Q/t
Dengan :
I = kuat arus (A)
Q = muatan listrik (C) t = waktu (s)
R = ρ l A B. Tegangan / Beda Potensial
Kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut. Dari hasil percobaan diperoleh :
ε /i= konstan = R
R adalah hambatan pada penghantar. Besarnya hambatan penghantar dirumuskan :
dengan R = hambatan kawat (ohm) ρ = hambat jenis kawat (ohm.m) l = panjang kawat (m)
Hambatan suatu penghantar juga dipengaruhi suhu penghantar, karena hambat jenis penghantar dipengrauhi oleh suhu yang ditunjukkan dengan persamaan :
ρt = ρo (1+αΔt)
Sehingga hambatan kawat juga berubah jika suhu berubah dengan ditunjukkan persamaan :
Rt = Ro (1+αΔt)
Dengan :
ρt = hambat jenis pada suhu t (per oC)
ρo = hambat jenis mula-mula (per oC) α = tetapan suhu (per oC)
Δt = perubahan suhu (oC)
Rt = hambatan penghantar pada suhu t (ohm) Ro = hambatan penghantar mula-mula (ohm) • kembali ke menu utama
C. Rangkaian Arus Listrik Searah
1. Susunan hambatan
a. Susunan Seri
R
1R
2Pada rangkaian hambatan seri berlaku :
R
s= R
1+ R
2+ R
3+ ...
V
1+ V
2+ V
3= V
i
1= i
2= i
3= i
V
1V
2V
3R
3i
b. Susunan Paralel
Pada rangkaian hambatan seri berlaku :
V
1= V
2= V
3= V
i
1+ i
2+ i
3= i
1
R
p=
1
R
1+
1
R
2+
1
R
3V
i
1i
3R
1R
2R
3i
2c. Hambatan Jembatan Wheatstone
R
2R
3R
1R
4R
5R
1R
2R
3R
5R
4R
3R
2R
1R
4R
5Cara menentukan hambatan pengganti :
Bila R1 X R3 = R2 X R4, maka R5 tidak dialiri arus, sehingga
rangkaian diatas menjadi:
R
1R
2R
3R
5R
4R
2R
3R
4R
1R
3,4R
1,2Sehingga dengan cara seri dan paralel rangkaian diatas dapat
diselesaikan dengan mudah.
Cara menentukan hambatan pengganti :
Bila R1 X R3 ≠ R2 X R4, maka R5 ikut diperhitungkan dengan cara perubahan bentuk Δ menjadi “Y” sebagai berikut :
R
2R
3R
4R
5R
1R
aR
bR
cR
a=
R
1.R
4R
1+ R
4+ R
5R
b=
R
4.R
5R
1+ R
4+ R
5R
c=
R
1.R
5R
1+ R
4+ R
5R
1R
4R
52. Susunan Sumber Tegangan
a. Susunan Seri
n
R
Kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian :
ε,r
ε,r
i
i =
n ε
R + nr
ε : ggl sumber tegangan
n : jumlah sumber tegangan
b. Susunan Paralel
ε,r
ε,r
ε,r
R
i
i =
ε
R + r/n
3. Hukum Kirchoff
a. Hukum Kirchoff I
“ Jumlah arus yang masuk suatu titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar titik cabang tersebut”
b. Hukum Kirchoff
II “ Dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya
gerak listrik (ggl) sama dengan jumlah aljabar penurunan potensial listriknya”
Σ ε = Σ i R
1) Rangkaian dengan Sebuah Loop
R2
ε1,r1 ε2,r2
i
R1
R3
Σ ε = Σ i R
Dari hukum kirchoff II:
ε1 + ε2 = i R1 + i R2 + i R3
Langkah-langkah penyelesaian :
a) Tentuka arah loop dalam rangakaian! b) Tentukan arah arus dalam rangkaian ! c) Bila dalam penelusuran loop sumber
tegangan ketemu kutub positif dulu maka ggl-nya diberi tanda negatif(-), dan sebaliknya.
d) Bila arah arus searah dengan penelusuran loop, maka arus diberi tanda positif (+), dan sebaliknya
e) Bila dalam perhitungan terakhir kuat arus ketemu positf, maka perumpamaan arah arus adalah benar.
1) Rangkaian dengan Dua Loop
ε1,r1
ε2,r2
R1
R3
Loop I:
ε
2– ε
1= - i
1R
1– i
3R
3= - i
1R
1– (i
1+i
2)R
3ε
2– ε
1= - i
1(R
1-R
3) – i
2R
3...1)
ε3,r3
P
Q
Loop I
Loop II
R2
i1
i2
i3
Σ ε = Σ i R
Loop II:
ε
3= i
2R
2+ i
3R
3= i
2R
2+ (i
1+i
2)R
3= i
2R
2+ i
1R
3+ i
2R
3= i
2(R
2+R
3) + i
1R
3...2)
Σ ε = Σ i R
D. Sumber Arus Searah
1. Elemen Primer
Elemen primer adalah elemen yang memerlukan penggantian bahan-bahan pereaksi setelah digunakan. Contoh elemen primer adalah : elemen volta, elemen daniel, elemen kering, dsb. a. Elemen Volta + Cu Zn
-H
2so
4 + Cu Zn -H2 SO4-i
S
S
Setelah digunakan pada elemen Volta akan terjadi polarisasi, yaitu
peristiwa penutupan elektroda-elektroda elemen oleh hasil reaksi sehingga menurunkan kerja elemen.
b. Elemen Daniel
H2so4 encer Larutan Cuso4 Bejana berpori-Zn
S
-Zn
+ Cu
S
+ Cu
Cu sebagai anoda (kutub +), Zn sebagai katoda (kutub -)dan
Larutan CuSO
sebagai depolarisator
Reaksi katoda seng dengan larutan elektrolit menghasilkan gas hidrogen .
Zn + H2SO4 ZnSO4 + H2
Depolarisator mengikat gas hidrogen yang terbentuk sehingga tidak menutupi anoda, sehingga elemen akan mengalirkan arus lebih lama.
H2 + CuSO4 H2SO4 + Cu
c. Elemen Kering
Elemen kering adalah nama ilmiah batu baterai yang kita gunakan sehari-hari.
Komponen batu baterai terdiri dari : •Batang karbon sebagai anoda (kutub +)
•Campuran serbuk karbon dan mangan oksida sebagai depolarisator •Amonium klorida (pasta) sebagai elektrolit
Zn (kutub -)
Batang karbon (+)
Amonium klorida (pasta)
Sekat dari bahan isolator
Campuran Mangan klorida & karbon (salmiak)
Bungkus luar / isolator Tutup kuningan
Pada pemakaian accu terjadi reaksi :
Anoda : PbO2 + 2H+ + 2e PbO + H
2O
Katoda : Pb + SO4= + H
2O PbO + H2SO4 + 2e
Pada pengisian accu terjadi reaksi :
Katoda : PbO + 2H+ + 2e Pb + H
2O
Anoda : PbO + SO4= + H
2O PbO2 + H2SO4 + 2e
D. Energi dan Daya Listrik 1. Energi Listrik
Energi listrik dirumuskan
W = V.i.t W = i2.R.t
W : energi listrik (joule) R : hambata listrik (ohm) i : kuat arus (A)
2. Daya Listrik
Daya listrik didefinisikan sebagai energi listrik yang
diserap atau dipakai tiap satuan waktu.
Daya listrik dirumuskan :
P = W/t = i
2.R = V.i = V
2/R
Bila suatu alat dengan spesifikasi P1,V1 dipasang pada
tegangan V2, maka daya yang diserap akan berubah .
P
1P
2=
V
1V
22
Contoh Soal
1. Hitung kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar, bila
muatan yang mengalir 200 C tiap 0,5 menit!
Penyelesaian
Diketahui :
C = 200 coloumb
t = 0,5 menit = 30 s
Ditanya ...i?
Jawab :
i = Q/t
= 200 / 30
= 6,67 A
Contoh Soal
2. Bila tegangan 220 V diberikan pada seterika sehingga mengalir
arus 2 A, berapa hambatan kumparan dalam seterika tersebut!
Penyelesaian
Diketahui :
V = 220 volt
i = 2 A
Ditanya ...i?
Jawab :
V = i R
i = V/R
= 220/ 2
= 110 ohm
Contoh Soal
3. Sebuah penghantar panjang 100 cm dengan luas penampang
6,28 mm2 memiliki hambat jenis 3,14 . 10-8 ohm.meter.
Tentukan :
a. hambatan kawat!
b. hambatan kawat pada kenaikan suhu 100 oC!
Penyelesaian
Diketahui :
l = 100 cm
A = 6,28 mm2
ρ = 3,14 . 10-8 ohm.m
Ditanya i?
a.
R
b. Rt
Jawab:
a. R = ρ.l / A
= (3,14 . 10
-8.1) / 6,28 . 10
-6= 0,5 . 10
-2ohm
b. Rt = Ro(1+α.Δt)
= 0,5 . 10
-2(1+3,5.10
-3.100)
= 0,5 . 10
-2.(1,35)
=0,65 . 10
-2ohm
Contoh Soal
4. Tiga buah resistor masing-masing 4 ohm,8 0hm dan 12 ohm
ujung-ujungnya diberi beda potensial 24 volt disusun seri.
Tentukan :
a. hambatan pengganti!
b. kuat arus dalam rangkaian
Penyelesaian
Diketahui :
R1 = 4 ohm
R2 = 8 ohm
R3 = 12 ohm
V = 24 volt
Ditanya i?
a.
Rp
b. i
Jawab:
R
3= 12 Ω
R
2= 8 Ω
R
1= 4Ω
a. Rs = R1 + R2 + R3
= 4 + 8 + 12
= 24 volt
b. i = V / R
= 24 / 24 = 1 A
Contoh Soal
5. Perhatikan rangkaian hambatan pada gambar berikut!
R
1= 6 Ω
R
2= 4 Ω
R
3= 3 Ω
R
5= 5 Ω
R
4= 2 Ω
Penyelesaian :Diketahui : gambar diatas adalah rangkaian jembatan Wheatstone. Ditanya R pengganti…?
Jawab :
Karena R1 x R4 = R2 x R3, maka R5 tidak dialiri arus. Sehingga rangakaian bisa diubah menjadi :
R1= 6 Ω R 2 = 4 Ω R3 = 3 Ω R4= 2 Ω R12= 10 Ω R34 = 5 Ω 1 Rp = 1 R12 + 1 R34 = 1 10 + 1 5 1 Rp Rp = 10 . 5 10 + 5 = 50/15 = 3,3.. Ω RP R5 = 5 Ω