• Tidak ada hasil yang ditemukan

Listrik Statis Dan Dinamis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Listrik Statis Dan Dinamis"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Materi Listrik

Materi Listrik

LISTRIK STATIS

Hukum Coulomb

Medan Listrik

Potensial Listrik

Kapasitor

Contoh Soal

LISTRIK DINAMIS

Arus Listrik

Hukum Ohm

Rangkaian hambatan

Rangkaian Sumber tegangan

Hukum Kirchoff I.II

Sumber Arus Searah

Contoh Soal

KLIK SALAH SATU MATERI YANG ANDA PILIH

(2)

BAB II

BAB II

LISTRIK STATIS

LISTRIK STATIS

Dua buah muatan listrik sejenis akan tolak-menolak

dan tidak sejenis akan tarik-menarik.

“ Besarnya gaya tarik menarik atau toalk-menolak

antara dua muatanlistrik sebanding dengan besar

muatan masing-masing dan berbanding terbalik

dengan kuadrat jaraknya”. Hal ini dikenal sebagai

hukum coulomb.

+

+

F

F

r

+ +

A. Hukum Coulomb

(3)

Secara matematis dirumuskan :

Dengan :

Q1,Q2 = muatan listrik (C)

r = jarak kedua muatan (m)

k = permeabilitas ruang hampa

= 9 . 109 Nm2/C2

• next>>

Fl = k r2

Q

1

.Q

2

(4)

Bila ada lebih dari satu gaya yang mempengaruhi suatu muatan :

F

13

F

12

F

R

+

Q

1

-

Q

2

- Q

3

r

13

r

12

α

Dari gambar diatas maka gaya elektrostatis yang dialami muatan Q1 dapat dicari dengan rumus :

FR = √ F132 + F

(5)

Keterangan :

Q1, Q2, Q3 = muatan listrik (C)

F13 = gaya yang dialami muatan Q1 akibat muatan Q3

F12 = gaya yang dialami muatan Q1 akibat Q2(C)

FR = gaya resultan yang dialami muatan Q1(C)

α = sudut yang dibentuk antara F12 dan F13

‘r12 = jarak antara muatan Q1 dan Q2 (m)

‘r13 = jarak antara muatan Q1 dan Q3(m)

• next>>

(6)

+

-Arah medan disuatu titik sama dengan arah gaya yang dialami muatan uji + bila di tempatkan dititik itu.

+

+

P

Ep

merupakan besaran vektor

 medan listrik digambarkan dengan garis-garis gaya medan

listrik yang arahnya menjauhi muatan positif dan menuju muatan negatif.

Didefinisikan sebagai daerah disekitar muatan listrik yang masih

mendapat pengaruh gaya elektroststis.

B. Medan Listrik

(7)

Ep = k r2

Q

Q = muatan listrik (C) r = jarak ttk P ke Q(m)

k = permeabilitas ruang hampa = 9 . 109 Nm2/C2

Kuat medan di titik P dirumuskan :

Besar medan listrik disebut kuat medan listrik (E):

+

P

E

p

Q

r

• next>>

(8)

1. Medan Listrik pada Bola Konduktor

R

A B

C

r

c

r

A

Kuat medan listrik pada tempat / titik pada bola dirumuskan :  pada titik A (dalam bola), E = 0.

 pada titik B ( permukaan bola) :

pada titik C (di luar bola), r > R

Q

R

2

E

B

= k

Q

r

2

E

B

= k

(9)

2. Medan Listrik antara Dua Keping sejajar

Bermuatan

E

Q

-A

Q

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

A

A = luas penempang plat (m2) Q = muatan listrik (C)

E = kuat medan listrik (N/C)

Maka rapat muatan pada masing-masing keping adalah :

Kuat medan antara keping yang berisi udara :

E =

σ

ε

o

σ = Q/A

εo = permitivitas udara = 8,85 . 10-12 C2/Nm2 • next>>

(10)

VP = r1 Q1 + r2 Q2 k (- k r3 Q3 k + )

C. Potensial Listrik

 merupakan besaran skalar yang berada di sekitar muatan listrik.  Potensial listrik dirumuskan :

+

r

P

Q

Bila muatan sumber negatif, maka harga potensial di sekitar

muatan juga negatif.

Potensial listrik pada suatu titik akibat pengaruh beberapa muatan :

Q1 +

-+

Q2

Q3

r1

r2

r3

P

V

P

= k r

Q

(11)

EP = k r

Qq

1. Energi Potensial Listrik :

Energi potensial yang dimiliki muatan q yang berada pada tempat berpotensial listrik V adalah :

Ep = q.V dengan V = k.Q/r, sehingga :

Q

V

r

Dengan :

EP = energi potensial (joule) Q = muatan sumber (C) q = muatan uji (C)

r = jarak muatan uji ke muatan sumber (m)

• next>>

q

(12)

Usaha untuk membawa muatan q dari suatu titik ke titik yang lain memenuhi :

Q

r

1

r

2

W

12

= Ep

2

– Ep1

W

12

= q (V

2

-V

1

)

Keterangan :

W12 : usaha untuk membawa muatan q dari titik 1 ke titik 2 (joule) Ep1 : energi potensial q pada titik 1 (joule)

Ep2 : energi potensial q pada titik 2 (joule) V1 : potensial pada titik 1 (volt)

V2 : potensial pada titik 2 (volt)

2. Usaha Potensial Listrik

(13)

D. Kapasitor

Kapasitor atau sering disebut juga kondesator adalah

komponen yang dibuat untuk menyimpan muatan

listrik yang besar untuk sementara waktu.

1. Kapasitas kapasitor

Dedefinisikan sebagai perbandingan antara muatan

yang tersimpan tiap satu satuan beda potensial

bidang-bidangnya.

C = Q/V

Dengan :

C = kapasitas kapasitor (farad)

Q = muatan yang tersimpan (coloumb) V = beda potensial antara kedua plat (volt)

• next>>

(14)

2. Faktor-faktor yang menentukan Kapasitas

Kapasitor

Beda potensial antara kedua plat adalah

V = E . d

C

o

=

A ε

o

d

Karena kuat medan antara kedua plat adalah

E =

Q

A.ε

o

Sehingga dari C = Q/V, maka

maka,

V =

Q d

A.ε

o

C

o

= kapasitas berisi udara (F)

A = luas plat (m2)

d = jarak kedua plat (m)

ε

o

= permitivitas udara

E

Q

-A

Q

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

A

d

ε

o

(15)

Bila diantara kedua plat diberi zat dielektrik dengan konstanta dielektrik K, maka permitivitas antara kedua kepingmenjadi ε, yang nilainya :

E

Q

-A

Q

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

A

d

ε

ε = K . ε

o

dan kapasitas kapasitor menjadi

C = A ε d

atau

C = A K

ε

o d Sehingga : C = K Co Keterangan :

Co = kapasitas ketika berisi udara (F)

C = kapasitas ketika berisi zat dielektrik (F)

K = tetapan dielektrik zat = permitivitas relatif =

ε/ε

o

• next>>

(16)

Dari persamaan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

kapasitas kapasitor ditentukan oleh :

 Luas bidang plat,

 Jarak antara kedua plat,

 zat dielektrik antara kedua plat,

3. Rangkaian Kapasitor

a. Rangakain Seri

 V1 + V2 = Vtotal

 Q1 = Q2 = Q total

1

C

s

= 1

C

1

+ 1

C

2

+...

C

1

C

2

V

1

V

2

V

(17)

b. Rangakain paralel

Pada rangkaian paralel berlaku:

 V1 = V2 = Vtotal

 Cp = C1 + C2 + ...

Q1 + Q2 + ...= Qtotal,

dengan Q1 = C1.V, Q2 = C2.V

c.

Energi Kapasitor

Energi yang tersimpan pada kapasitor dirumuskan :

 W = ½ Q.V

W = ½ C.V2

W = ½ Q2/C

Keterangan :

W = energi yang tersimpan pada

kapasitor

Q = muatan listrik (C)

V = potensial kapasitor (V)

C = kapasitas kapasitor (F)

•Contoh soal

C

1

C

2

V = V1 = V2

• next>>

(18)

1. Dua buah muatan listrik masing-masing sebesar q1 = + 40 mC dan Q2 = -50 mC terpisah sejauh 2 m. Hitung besar gaya elektrostatis antara kedua muatan jika di udara!

2. Tiga titik A,B dan C terletak satu garis di udara. Pada titik-titik

tersebut terletak muatan listrik QA = 2 mc, QB = 3 mC dan QC = 4 mC. Jarak A-B = 3 meter dan B-C = 4,5 meter. Tentukan gaya elektrostatis yang dialami muatan B!

3. Sebuah benda bermuatan listrik + 50 mC di udara. Tentukan kuat

medan listrik di titik P yang berjarak 10 cm dari muatan listrik tersebut!

4. Sebuah benda bermuatan listrik + 30 mC di udara. Tentukan kuat

medan listrik di titik P yang berjarak 18 cm dari muatan listrik tersebut!

5. Dua kapasitor dengan kapasitas masing-masing C1 = 4 mF dan C2 =

6 mF dirangkai seri dan dihubungkan dengan beda potensial 24 volt. Tentukan :

a. kapasitas pengganti b. muatan pada masing-masing kapasitor

(19)

1. Penyelesaian :

Diketahui : Q1 = + 40 μC = + 4 . 10-5 C Q2 = - 50 μC = - 5 . 10-5 C r = 2 m Ditanya : a. F b. F’ Jawab : a. Fl = k Q1Q2 r2 = 9.109 5 . 10 -5 . 4 . 10-5 22 = 45 . 10-1 N = 4,5 N b. F’ = F/K = 4,5 / 80 = 0,56 N

Continue

>>

<< back

Kunci contoh soal :

(20)

2. Penyelesaian : Dikrtahui : QA = - 2 μC = 2 . 10-6 C QB = + 3 μC = - 3 . 10-6 C QC = - 4 mC = - 4 . 10-6 C r1 = 3 m r2 = 4 m Ditanya : FB ……….? - r1 = 3 m + r2 = 4,5 m -Q A QB FBC QC FBA

Continue

>>

<< back

(21)

FBA = k QAQB r12 = 9.109 6 . 10-6 . 2 . 10-6 32 = 12. 10-12 N FBC = k QBQC r22 = 9.109 2 . 10 -6 . 4 . 10-6 42 = 4,5 . 10-12 N sehingga FB = FBA – FBC = 12 . 10-12 – 4,5 . 10-12 = 7,5 . 10-12 N

<< back

(22)

Dikrtahui : Q = + 20 μC = 2 . 10-5 C r = 10 cm = 10-1 m Ditanya :

E

p

...?

3. Penyelesaian :

+

r

P

Q

Jawab : Ep = 9 . 109 . (10-1)2 2 . 10-5 Ep = 18 . 109 . 10-5 . 10-2 Ep = 18 . 102 N/C Q Ep = k r2

Continue

>>

<< back

(23)

Dikrtahui : Q = 30 μC = 3 . 10-5 C r = 18 cm = 1,8.10-1 m Ditanya : Vp...? 4. Penyelesaian :

+

r

P

Q

Jawab : = 9 . 109 . 18.10-2 3. 10-5 = 1,5 . 102 volt Q Vp = k r

Continue

>>

<< back

(24)

5. Penyelesaian : Diketahui : C1 = 4 μF C2 = 6 μF V = 24 volt Ditanya : a. Cs b. Q1,Q2

<<back Continue >>

Jawab : 1 Cs = 1 C1 + 1 C2 +... a. 1 Cs = 1 4 + 1 6 Cs = 6 . 4 6 + 4 = 2,4 μF b. Cs = Qgab / Vtotal Qgab = Cs . Vtotal = 2,4 . 10 = 24 mC Q1 = Q2 = Qgab = 24 μC

(25)

BABIII

LISTRIK DINAMIS

A. ARUS LISTRIK

Arus listrik adalah ditimbulkan oleh aliran muatan-muatan listrik positif. Arah arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron. Kuat arus listrik didefinisikan sebagai banyaknya muatan yang mengalir tiap satuan waktu pada suatu penghantar.

I = Q/t

Dengan :

I = kuat arus (A)

Q = muatan listrik (C) t = waktu (s)

(26)

R = ρ l A B. Tegangan / Beda Potensial

Kuat arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar tersebut. Dari hasil percobaan diperoleh :

ε /i= konstan = R

R adalah hambatan pada penghantar. Besarnya hambatan penghantar dirumuskan :

dengan R = hambatan kawat (ohm) ρ = hambat jenis kawat (ohm.m) l = panjang kawat (m)

(27)

Hambatan suatu penghantar juga dipengaruhi suhu penghantar, karena hambat jenis penghantar dipengrauhi oleh suhu yang ditunjukkan dengan persamaan :

ρt = ρo (1+αΔt)

Sehingga hambatan kawat juga berubah jika suhu berubah dengan ditunjukkan persamaan :

Rt = Ro (1+αΔt)

Dengan :

ρt = hambat jenis pada suhu t (per oC)

ρo = hambat jenis mula-mula (per oC) α = tetapan suhu (per oC)

Δt = perubahan suhu (oC)

Rt = hambatan penghantar pada suhu t (ohm) Ro = hambatan penghantar mula-mula (ohm) • kembali ke menu utama

(28)

C. Rangkaian Arus Listrik Searah

1. Susunan hambatan

a. Susunan Seri

R

1

R

2

Pada rangkaian hambatan seri berlaku :

 R

s

= R

1

+ R

2

+ R

3

+ ...

 V

1

+ V

2

+ V

3

= V

 i

1

= i

2

= i

3

= i

V

1

V

2

V

3

R

3

i

(29)

b. Susunan Paralel

Pada rangkaian hambatan seri berlaku :

 V

1

= V

2

= V

3

= V

 i

1

+ i

2

+ i

3

= i

1

R

p

=

1

R

1

+

1

R

2

+

1

R

3

V

i

1

i

3

R

1

R

2

R

3

i

2

(30)

c. Hambatan Jembatan Wheatstone

R

2

R

3

R

1

R

4

R

5

R

1

R

2

R

3

R

5

R

4

R

3

R

2

R

1

R

4

R

5

(31)

Cara menentukan hambatan pengganti :

 Bila R1 X R3 = R2 X R4, maka R5 tidak dialiri arus, sehingga

rangkaian diatas menjadi:

R

1

R

2

R

3

R

5

R

4

R

2

R

3

R

4

R

1

R

3,4

R

1,2

Sehingga dengan cara seri dan paralel rangkaian diatas dapat

diselesaikan dengan mudah.

(32)

Cara menentukan hambatan pengganti :

 Bila R1 X R3 ≠ R2 X R4, maka R5 ikut diperhitungkan dengan cara perubahan bentuk Δ menjadi “Y” sebagai berikut :

R

2

R

3

R

4

R

5

R

1

R

a

R

b

R

c

R

a

=

R

1

.R

4

R

1

+ R

4

+ R

5

R

b

=

R

4

.R

5

R

1

+ R

4

+ R

5

R

c

=

R

1

.R

5

R

1

+ R

4

+ R

5

R

1

R

4

R

5

(33)

2. Susunan Sumber Tegangan

a. Susunan Seri

n

R

Kuat arus listrik yang mengalir dalam rangkaian :

ε,r

ε,r

i

i =

n ε

R + nr

ε : ggl sumber tegangan

n : jumlah sumber tegangan

(34)

b. Susunan Paralel

ε,r

ε,r

ε,r

R

i

i =

ε

R + r/n

(35)

3. Hukum Kirchoff

a. Hukum Kirchoff I

“ Jumlah arus yang masuk suatu titik percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar titik cabang tersebut”

b. Hukum Kirchoff

II “ Dalam sebuah rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya

gerak listrik (ggl) sama dengan jumlah aljabar penurunan potensial listriknya”

Σ ε = Σ i R

(36)

1) Rangkaian dengan Sebuah Loop

R2

ε1,r1 ε2,r2

i

R1

R3

Σ ε = Σ i R

Dari hukum kirchoff II:

ε1 + ε2 = i R1 + i R2 + i R3

Langkah-langkah penyelesaian :

a) Tentuka arah loop dalam rangakaian! b) Tentukan arah arus dalam rangkaian ! c) Bila dalam penelusuran loop sumber

tegangan ketemu kutub positif dulu maka ggl-nya diberi tanda negatif(-), dan sebaliknya.

d) Bila arah arus searah dengan penelusuran loop, maka arus diberi tanda positif (+), dan sebaliknya

e) Bila dalam perhitungan terakhir kuat arus ketemu positf, maka perumpamaan arah arus adalah benar.

(37)

1) Rangkaian dengan Dua Loop

ε1,r1

ε2,r2

R1

R3

Loop I:

ε

2

– ε

1

= - i

1

R

1

– i

3

R

3

= - i

1

R

1

– (i

1

+i

2

)R

3

ε

2

– ε

1

= - i

1

(R

1

-R

3

) – i

2

R

3

...1)

ε3,r3

P

Q

Loop I

Loop II

R2

i1

i2

i3

Σ ε = Σ i R

Loop II:

ε

3

= i

2

R

2

+ i

3

R

3

= i

2

R

2

+ (i

1

+i

2

)R

3

= i

2

R

2

+ i

1

R

3

+ i

2

R

3

= i

2

(R

2

+R

3

) + i

1

R

3

...2)

Σ ε = Σ i R

(38)

D. Sumber Arus Searah

1. Elemen Primer

Elemen primer adalah elemen yang memerlukan penggantian bahan-bahan pereaksi setelah digunakan. Contoh elemen primer adalah : elemen volta, elemen daniel, elemen kering, dsb. a. Elemen Volta + Cu Zn

-H

2

so

4 + Cu Zn -H2 SO4

-i

S

S

Setelah digunakan pada elemen Volta akan terjadi polarisasi, yaitu

peristiwa penutupan elektroda-elektroda elemen oleh hasil reaksi sehingga menurunkan kerja elemen.

(39)

b. Elemen Daniel

H2so4 encer Larutan Cuso4 Bejana berpori

-Zn

S

-Zn

+ Cu

S

+ Cu

Cu sebagai anoda (kutub +), Zn sebagai katoda (kutub -)dan

Larutan CuSO

sebagai depolarisator

(40)

Reaksi katoda seng dengan larutan elektrolit menghasilkan gas hidrogen .

Zn + H2SO4 ZnSO4 + H2

Depolarisator mengikat gas hidrogen yang terbentuk sehingga tidak menutupi anoda, sehingga elemen akan mengalirkan arus lebih lama.

H2 + CuSO4 H2SO4 + Cu

c. Elemen Kering

Elemen kering adalah nama ilmiah batu baterai yang kita gunakan sehari-hari.

Komponen batu baterai terdiri dari : •Batang karbon sebagai anoda (kutub +)

•Campuran serbuk karbon dan mangan oksida sebagai depolarisator •Amonium klorida (pasta) sebagai elektrolit

(41)

Zn (kutub -)

Batang karbon (+)

Amonium klorida (pasta)

Sekat dari bahan isolator

Campuran Mangan klorida & karbon (salmiak)

Bungkus luar / isolator Tutup kuningan

(42)

Pada pemakaian accu terjadi reaksi :

Anoda : PbO2 + 2H+ + 2e PbO + H

2O

Katoda : Pb + SO4= + H

2O PbO + H2SO4 + 2e

Pada pengisian accu terjadi reaksi :

Katoda : PbO + 2H+ + 2e Pb + H

2O

Anoda : PbO + SO4= + H

2O PbO2 + H2SO4 + 2e

D. Energi dan Daya Listrik 1. Energi Listrik

Energi listrik dirumuskan

W = V.i.t W = i2.R.t

W : energi listrik (joule) R : hambata listrik (ohm) i : kuat arus (A)

(43)

2. Daya Listrik

Daya listrik didefinisikan sebagai energi listrik yang

diserap atau dipakai tiap satuan waktu.

Daya listrik dirumuskan :

P = W/t = i

2

.R = V.i = V

2

/R

Bila suatu alat dengan spesifikasi P1,V1 dipasang pada

tegangan V2, maka daya yang diserap akan berubah .

P

1

P

2

=

V

1

V

2

2

(44)

Contoh Soal

1. Hitung kuat arus yang mengalir dalam suatu penghantar, bila

muatan yang mengalir 200 C tiap 0,5 menit!

Penyelesaian

Diketahui :

C = 200 coloumb

t = 0,5 menit = 30 s

Ditanya ...i?

Jawab :

i = Q/t

= 200 / 30

= 6,67 A

(45)

Contoh Soal

2. Bila tegangan 220 V diberikan pada seterika sehingga mengalir

arus 2 A, berapa hambatan kumparan dalam seterika tersebut!

Penyelesaian

Diketahui :

V = 220 volt

i = 2 A

Ditanya ...i?

Jawab :

V = i R

i = V/R

= 220/ 2

= 110 ohm

(46)

Contoh Soal

3. Sebuah penghantar panjang 100 cm dengan luas penampang

6,28 mm2 memiliki hambat jenis 3,14 . 10-8 ohm.meter.

Tentukan :

a. hambatan kawat!

b. hambatan kawat pada kenaikan suhu 100 oC!

Penyelesaian

Diketahui :

l = 100 cm

A = 6,28 mm2

ρ = 3,14 . 10-8 ohm.m

Ditanya i?

a.

R

b. Rt

Jawab:

a. R = ρ.l / A

= (3,14 . 10

-8

.1) / 6,28 . 10

-6

= 0,5 . 10

-2

ohm

b. Rt = Ro(1+α.Δt)

= 0,5 . 10

-2

(1+3,5.10

-3

.100)

= 0,5 . 10

-2

.(1,35)

=0,65 . 10

-2

ohm

(47)

Contoh Soal

4. Tiga buah resistor masing-masing 4 ohm,8 0hm dan 12 ohm

ujung-ujungnya diberi beda potensial 24 volt disusun seri.

Tentukan :

a. hambatan pengganti!

b. kuat arus dalam rangkaian

Penyelesaian

Diketahui :

R1 = 4 ohm

R2 = 8 ohm

R3 = 12 ohm

V = 24 volt

Ditanya i?

a.

Rp

b. i

Jawab:

R

3

= 12 Ω

R

2

= 8 Ω

R

1

= 4Ω

a. Rs = R1 + R2 + R3

= 4 + 8 + 12

= 24 volt

b. i = V / R

= 24 / 24 = 1 A

(48)

Contoh Soal

5. Perhatikan rangkaian hambatan pada gambar berikut!

R

1

= 6 Ω

R

2

= 4 Ω

R

3

= 3 Ω

R

5

= 5 Ω

R

4

= 2 Ω

Penyelesaian :

Diketahui : gambar diatas adalah rangkaian jembatan Wheatstone. Ditanya R pengganti…?

Jawab :

Karena R1 x R4 = R2 x R3, maka R5 tidak dialiri arus. Sehingga rangakaian bisa diubah menjadi :

(49)

R1= 6 Ω R 2 = 4 Ω R3 = 3 Ω R4= 2 Ω R12= 10 Ω R34 = 5 Ω 1 Rp = 1 R12 + 1 R34  = 1 10 + 1 5 1 Rp  Rp = 10 . 5 10 + 5 = 50/15 = 3,3.. Ω RP R5 = 5 Ω

Referensi

Dokumen terkait

Melihat perkembangan dinamika atmosfer dan dampaknya terhadap kondisi cuaca iklim Jawa Timur dan Banyuwangi khususnya, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wilayah

Bagaimana peran diri pribadi sebagai mahasiswa khususnya Fakultas Seni Rupa dan desain ISI Surakarta dalam mengamalkan segala sesuatu yang telah didapat di bangku

PT POS termasuk dalam kategori tinggi, yang bermakna bahwa kompetensi auditor internal di PT POS telah memenuhi standar yang telah ditetapkan IIA. Berdasarkan hasil

The discussion is about the background of using available technology, particularly Facebook as an online social media in education, and then, it will be narrowed down

[r]

Hasil penelitian yang didapat adalah terdapat korelasi positif bermakna antara lingkar pinggang dengan kadar hs-CRP dalam darah (r=0,356 ; p=0,013) dan terdapat korelasi

Sulawesi Tengah yang dikaitkan dengan Kecerdasan Emosional pegawai pemberi pelayanan, maka akan dipengaruhi oleh beberapa faktor/dimensi diantaranya kesadaran diri,

1 Layanan mudah diakses dalam hal ini seperti memperoleh informasi mengenai persyaratan SKCK maupun waktu pelayanan SKCK memperoleh hasil persentase sebesar 93,75% sedangkan