• Tidak ada hasil yang ditemukan

Matos Book

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Matos Book"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

MATOS

MATOS

®

®

BOOK 

BOOK 

Matos

Matos

®®

adalah bahan untuk proses stabilisasi tanah yang memiliki banyak 

adalah bahan untuk proses stabilisasi tanah yang memiliki banyak 

ke

kele

lebi

biha

han

n di

diban

bandi

ding

ng de

deng

ngan

an so

soil

il st

stab

abil

iliz

izer

er ya

yang

ng la

lain

in. . Bu

Buku

ku in

ini

i be

beri

risi

si

pe

petun

tunju

juk

k da

dan

n ta

tata

ta ca

cara

ra pe

peng

nggu

guna

naan

an Ma

Mato

toss

®®

di

di lap

lapang

angan.

an.

Jl. Affandi (Gejayan) CT X/82 Yogyakarta 55281 Jl. Affandi (Gejayan) CT X/82 Yogyakarta 55281

(2)
(3)

MATOS

(4)
(5)

DAFTAR ISI

1. PENGENALAN

2. KEUNGGULAN

3. APLIKASI MATOS ® 

4. PENERAPAN DI LAPANGAN

(6)

PENGENALAN

Di dunia ini ketergantungan terhadap jalan terus meningkat, begitu pula proses konstruksi yang terlibat di dalamnya meningkat secara signifikan.

Pembangunan jalan yang didasari dengan teknologi dan keterlibatan mesin-mesin canggih yang mulai diperkenalkan juga belum bisa meningkatkan pembangunan dan mengatasi masalah mengenai jalan raya. Bidang stabilisasi tanah yang dapat merekayasa ulang tanah yang sudah ada dan meningkatkan kemampuan dan kapasitas beban bantalan sangat potensial untuk digunakan dalam rangka memenuhi kebutuhan jalan di Indonesia.

Pembangunan jalan menggunakan stabilisasi tanah memberikan solusi yang modern dan komprehensif dalam membangun jalan menjadi lebih ramah terhadap lingkungan.

MATOS ®  adalah bahan aditif yang berfungsi untuk memadatkan (solidifikasi ) dan menstabilkan (stabilizer ) tanah secara fisik - kimia. MATOS ®  berupa material serbuk halus terdiri dari komposisi mineral anorganik.

KEUNGGULAN MATOS

 ® 

:

a. Meningkatkan parameter daya dukung tanah (pengganti LPA dan LPB, sekaligus stabilisasi tanah dasar badan jalan).

b. Jalan menjadi tidak lembek/becek saat musim hujan dan tidak berdebu di musim kering.

c. Jalan dapat dilalui pada hari ke 4 (curring time  4 – 14 hari), tergantung tanah dan cuaca.

d. Sesudah curring time , semakin sering terendam air semakin baik, tanah yang distabilisasi akan menjadi lebih keras.

e. Tidak brittle , karena mampu memanfaatkan kadar air di udara secara optimum (dikembangkan di Indonesia), bahan Soil Stabilizer  lainnya umumnya dikembangkan di daerah sub tropis.

f. Memperkecil permeabilitas tanah sehingga dapat digunakan sebagai lapis kedap air (substitusi geosynthetic dan beton).

g. Memaksimalkan fungsi bahan stabilitas lain seperti semen PC dan kapur.

(7)

i. Ramah lingkungan.

Gambar. Ilustrasi Proses Pengikatan MATOS ® 

Dengan penggunaan Matos ® Soil Stabilizer  kita dapat menghemat dari segi ekonomi dalam beberapa kategori yaitu :

 Biaya peralatan

 Pembersihan, drainasi dan biaya pengerukan  Biaya staf meliputi pekerja, kontraktor, dan teknisi

 Earthworks dan biaya transportasi bahan dan bahan baku

APLIKASI MATOS

 ® 

1. Aplikasi Bidang Transportasi

a. Pembuatan jalan tanah, penganti LPA dan LPB, sebagai bahan konstruksi Lapis Pondasi Atas (LPA- base course ) dan Lapis Pondasi Bawah (LPB –  subbase  course ) pada konstruksi jalan.

(8)

d. Pembuatan jalan tambang dan perkebunan. e. Pembuatan Helipad.

f. Pembuatan paving  untuk pejalan kaki/ trotoar dan kendaraan bermotor.

2. Aplikasi Bidang Geoteknik (Pondasi tanah)

a. Menstabilkan areal pondasi tanah yang labil.

b. Untuk menstabilkan tanah di bawah lantai kerja pada pekerjaan struktur bangunan.

c. Perbaikan tanah ekspansif  dan gambut.

d. Perbaikan tanah dengan metode shallow/deep mixing  dengan soil stabilizer . e. Substitusi metode vertikal drain pada pemampatan tanah.

f. Perkuatan tebing atau lereng untuk mencegah kelongsoran.

g. Dapat dikombinasikan dengan bahan lain seperti limbah abu pembakaran batu bara dan kapur (lime ).

3. Aplikasi bidang Keairan - Hidro

a. Pembentukan inti tubuh bendung (pengganti clay ). b. Bahan pembentuk tanggul.

c. Bahan pelapis saluran (kecepatan kritik 0,35 m/det).

d. Pelapis kedap air pada embung atau situ (k = 10 - 7 cm/det). e. Perbaikan lapisan dasar sungai, danau dan rawa.

f. Menstabilkan lereng sekaligus menyeimbangkan pertumbuhan tanaman merambat dan rumput (cover crop ).

4. Aplikasi Bidang Teknik Lingkungan

a. Mencegah polusi partikular/debu dengan memperbaiki lapisan permukaan tanah yang berdebu.

b. Pembuatan bak penampung air/  reservoir, IPAL.

c. Pembentukan lapisan tanah kedap air pada tempat penampungan sampah. d. Pengolahan lumpur hasil pengolahan limbah.

(9)

PENERAPAN DI LAPANGAN

1. PROSEDUR APLIKASI

Prosedur aplikasi Matos ®  sangat sederhana, pertama tanah yang akan dicampur dengan Matos ® dikeruk dan diaduk hingga mencapai adukan yang homogen. Proses ini juga dapat menghacurkan butiran-butiran yang besar menjadi lebih kecil, dan menjadikan tanah yang terlalu lembab menjadi lebih kering. Matos ®  kemudian ditambahkan ke tanah dan diaduk kembali untuk memastikan campuran telah tercampur menyeluruh. Air ditambahkan ke dalam campuran sesuai dengan hitungan untuk mencapai Optimum Moisture Content  (OMC) dan menjadikan proses kimiawi berjalan. Pemadatan adalah salah satu aspek penting yang harus dilakukan secara menyeluruh dan dengan peralatan yang sesuai untuk memastikan pemadatan maksimal tercapai.

Bahkan sebelum aplikasi selesai, hasil sudah mulai bisa dilihat. Dengan penambahan Matos ® , kepadatan tanah juga bertambah. Namun proses tersebut masih dalam tahap awal. Dalam 24 jam pertama reaksi Matos ® dengan tanah sudah berlangsung, dan dalam 7 hari pertama sebagian besar reaksi kimia telah selesai. Namun karena sifat Matos ® dan berdasarkan fakta hidrasi, reaksi kimia akan terus berlangsung selama periode 365 hari.

2. PROSEDUR PRE-APLIKASI

Sebelum aplikasi di lapangan dilakukan kita harus memperhatikan beberapa aspek, survey awal harus diperoleh. Survey tersebut meliputi kondisi iklim, jumlah lalu lintas yang direncanakan, beban, dan survey tanah. Berdasarkan hasil survey tersebut kita dapat membuat rancangan jalan yang sesuai.

3. CONTOH DAN PENGUJIAN

Pengujian harus dilakukan sebelum maupun selama pelaksanaan dan harus memenuhi beberapa Standart mengenai aspek desain perkerasan. Semua sampel tanah dan material umum harus diambil sesuai dengan metode standar yang ditetapkan.

Metode standar yang harus digunakan untuk pengujian meliputi:

a. Spesifikasi menurut American Sosiety of Testing and Material ( ASTM ).

b. Spesifikasi menurut American Assosiation of State Highway and Transportation Official ( AASHTO ).

(10)

d. Metode standar untuk pengujian bahan konstruksi jalan (TMH1 dan TMH6) dan untuk kalibrasi (TMH2), yang disusun oleh Komite Pejabat Angkutan Darat (COLTO). Selain metode standar di atas, pengujian spesifikasi standar atau uji metode lainnya juga dapat disebut dalam spesifikasi ini, atau metode pengujian dapat dijelaskan di mana tidak ada metode standar yang dapat diterima.

4. PENGUJIAN DI LABORATORIUM

Tujuan utama dari proses pengujian di laboratorium adalah untuk mengetahui jenis dan sifat teknik bahan alami yang akan digunakan pada proses pengerjaan perbaikan menggunakan Matos ® . Pengujian ini diperlukan agar kita dapat memperhitungkan berapa dosis dan variasi dalam penambahan Matos ® , dan dari pengujian di laboratoriun kita dapat mengetahui nilai kekuatan tanah dasar (CBR), kuat tekan (UCS), dan daya tahan. Sehingga akan diperoleh campuran yang memiliki kekuatan yang baik secara keseluruhan.

Beberapa pengujian yang dilakukan di laboratorium : A. Pemeriksaan Berat Jenis Tanah

1) Ruang Lingkup

Berat jenis adalah angka perbandingan antara berat isi butir tanah dan berat isi air suling pada temperature dan volume yang sama. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium terhadap contoh tanah yang diambil dari lapangan. Kegunaan dari pengujian ini bisa diterapkan untuk menentukan konsistensi perilaku material dan sifatnya.

Standar ini menetapkan prosedur uji untuk menetukan berat jenis tanah dengan benda uji tanah yang lolos saringan no. 4 (4,75mm) dengan alat piknometer. Apabila contoh tanah tertahan oleh saringan no. 4 (4,75mm) maka pemereksaan berat jenis harus sesuai SNI 03-1969-1990, sedangkan apabila contoh tanah ada yang tertahan dan lolos, maka harus dipisahkan oleh saringan no.4 (4,75mm). Nilai berat jenis tanah harus dirata-ratakan dari kedua hasil tersebut.

2) Acuan Normatif

SNI 03-1969-1990, Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air  agregat kasar.

AASHTO T 100, Specific gravity od soils.

AASHTO M 231, Weighing devices used in the testing materials. ASTM Designation D 854-00, Specific gravity of soils .

(11)

B. Atterberg limits

Pengujian ini mencakup penentuan batas cair (liquid limit) dan batas plastis (plastic limit). 1) Batas Cair (liquid limit)

Batas cair (liquid limit), wL yaitu kadar air tertentu dimana perilaku berubah dari kondisi

plastis ke cair. Pada kadar air tersebut tanah memiliki kuat geser yang terendah. 2) Batas plastis (plastic limit)

Batas plastis (plastic limit), wp yaitu kadar air terendah dimana tanah mulai bersifat plastis.

Dalam hal ini sifat plastis ditentukan berdasarkan kondisi di mana tanah yang digulung dengan telapak tangan, di atas kaca mulai retak setelah mencapai diameter 1/8 inchi.

C. Pemadatan Standard

Tanah sebagai material bangunan pada konstruksi-konstruksi tanggul, bendungan tanah, dasar jalan, harus dipadatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah yang dapat memberi akibat buruk pada konstruksi. Pemadatan adalah suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah dikeluarkan dengan suatu cara mekanis (digilas/ditumbuk).

Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai Optimum moisture content  (OMC) dan Maximum dry density  (MDD) yang dapat diperoleh dari grafik hubungan antara berat isi kering dan kadar air.

D. Distribusi Ukuran Butir (Analisis Hidrometer) 1) Ruang Lingkup

Pengujian ini mencakup penentuan distribusi ukuran butir tanah yang lolos saringan no. 200. 2) Definisi

 Silt/lanau yaitu tanah dengan ukuran butir antara 0,002 mm – 0,075 mm.  Clay/lempung yaitu tanah dengan ukuran butiran lebih kecil dari 0,002 mm.  Aktivitas tanah :

(12)

3) Tujuan dan Manfaat

Analsis Hidrometer adalah suatu metode untuk menghitung distribusi ukuran butir tanah berdasarkan sedimentasi tanah dalam air, kadang disebut juga uji sedimentasi. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran butir tanah yang berbutir halus. Sedangkan manfaat dari pengujian ini bisa digunakan untuk perbandingan dengan sifat tanah yang ditentukan dari uji batas-batas Atterberg dan dapat menentukan aktivitas tanah.

4) Acuan Normatif ASTM D-442-63 (98)

E. Pengujian Tekan Bebas

Pengujian ini ditujukan hanya untuk tanah yang bersifat kohesif terutama lempung kenyang air yang dianggap tidak punya f (dianggap f=0). Pengujian ini untuk menentukan nilai kuat tekan bebas = qu (N/cm2), dan c = kohesi = ½ qu.

Kekerasan tanah dapat dinyatakan berdasarkan nilai qu : Kekerasan qu

Sangat lunak 0,00 – 25,00 Lunak / soft 25,00 – 50,00 Sedang / medium 50,00 – 100,00 Kenyal / stiff / kaku 100,00 – 200,00 Sangat kenyal 200,00 – 400,00 Keras / hard  400,00 CATATAN :

1. Jika tanah sangat lunak sehingga dalam pengujian tidak mengalami pecah, tetapi hanya mengembung, maka nilai qu adalah tekanan yang menyebabkan pemendekkan 20%.

2. Tanah non kohesi bersih tidak memiliki cohesi (c = 0), tanah ini hanya mempunyai Φ, misalnya pasir.

(13)

F. Pengujian CBR

1) Gambaran Umum

Pada pembuatan suatu perkerasan perlu untuk mengetahui kekerasan tanah dasarnya sehingga daya dukungnya dapat diketahui. Salah satu pengujian untuk mengetahui nilai daya dukung tanah dasar adalah dengan pengujian CBR. Pengujian CBR dimaksudkan untuk menentukan CBR tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium dengan kadar air tertentu. Nilai CBR laboratorium harus disesuaikan dengan peralatan dan data hasil pengujian pemadatan.

2) Benda Uji

Benda uji yang berasal dari proses pemadatan ringan atau pengujian ringan bila tidak direndam dicari dahulu nilai kadar airnya setelah dikeluarkan dari cetakan dan untuk pemeriksaan CBR langsung pengujian bisa dilakukan pada sampel ini. Namun untuk benda uji yang akan direndam, kadar air harus diperiksa dahulu sebelum pemadatan. Untuk CBR yang direndam (soaked) benda uji harus direndam dulu supaya air dapat meresap dari atas maupun bawah sambil dicatat pengembangan yang terjadi barulah bisa dilakukan pengujian.

PERBANDINGAN JALAN MATOS

 ® 

DAN JALAN BATU

Keuntungan dalam pembuatan jalan menggunakan soil stabilizer  dari segi proses konstruksi dan kualitas LPA + LPB jalan yang dihasilkan seperti gambar di bawah.

(14)

JALAN MATOS ® :

1. Meningkatkan daya dukung tanah dasar.

2. Tebal lapisan penganti LPA dan LPB cukup 20 cm, karena CBR dapat didesain

100% (desain berdasarkan beban dan volume lalu lintas yang setara).

3. Ikatan antara partikel bersifat mikro.

4. Jalan tidak licin saat hujan, dan tidak berdebu saat musim kemarau. 5. Tidak memerlukan penyiraman air untuk mencegah debu.

6. Mampu meningkatkan produktifitas tanaman karena tidak ada debu yang menutup stomata daun.

7. Lapisan jalan bersifat kedap air, sehingga air hujan yang jatuh tidak masuk ke tanah di bawah badan jalan. Jika tanah dasar jalan adalah tanah ekspansif  dengan kembang susut yang besar,maka jalan tidak menjadi bergelombang

8. Struktur di atas jalan matos, dapat dilapisi dengan beton (highway , landasan pacu pesawat), aspal atau hotmix.

9. Lebih ekonomis untuk daerah yang tidak memiliki sumber batu cocok.

10. Tanpa lapisan aus (aspal, hotmix ) jalan akan berkurang 5–10 mm/tahun untuk lalu lintas sedang.

11. Saat musim hujan, tidak perlu penambahan batu. Jalan akan bertambah kuat jika terendam air ( sesudah umur jalan 21 hari )

12. Jika dilapisi lapisan aus (aspal, hotmix ) lapisan jalan Matos ® tidak terlepas, meskipun aspal rusak ringan.

13. Beban kendaraan lebih merata karena nilai modulus elastisitas lebih besar dari tanah.

JALAN BATU:

1. Tidak dapat meningkatkan daya dukung tanah dasar jalan.

2. Tebal LPA dan LPB , masing-masing 30 cm dan 20 cm, dengan CBR 50% dan 80%. Sulit mendapatkan batu dengan CBR = 100%

3. Tidak ada ikatan antara batu, saling terlepas.

4. Permukaan jalan kasar, sesuai dengan butiran batu.

5. Jika jalan dari tanah, saat hujan licin dan saat kemarau berdebu. 6. Jalan harus disiram air karena berdebu.

7. Debu mengurangi produktifitas tanaman hingga 20%.

8. Lapisan jalan lolos air, sehingga air hujan yang jatuh masuk ke tanah di bawah badan jalan. Jika tanah dasar jalan tanah ekspansif  dengan kembang susut yang besar, maka jalan menjadi bergelombang

(15)

10. Harga batu mahal, karena harus didatangkan dari luar daerah lokasi. 11. Tanpa lapisan aus, lapisan batu akan terlepas setiap dilewati kendaraan.

12. Pada musim hujan lapisan batu masuk ke dalam badan jalan, sehingga perlu ditambahkan batu setiap musim hujan.

13. Meskipun dengan aspal jika aspal rusak, lapisan batu (LPA –LPB) ikut terlepas. 14. Beban kendaraan terpusat ke tanah, sehingga tanah dasar cepat rusak.

(16)

PERTANYA

Berisi data lengkap m

jawabannya mengena

penggunaannya

.

N YANG SERING DI

ngenai hal-hal yang sering ditanya

Matos

®

ang dapat membantu and

JUKAN

an dan

dalam

(17)

PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN

Halaman berikut ini berisi beberapa pertanyaan yang sering diajukan, dan berisi beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan.

1. Apakah MATOS ® sebuah cairan ataukah sebuah bubuk?

MATOS ®  adalah bahan aditif yang berfungsi untuk memadatkan ( solidifikasi ) dan menstabilkan (stabilizer ) tanah secara fisik - kimia. MATOS ® berupa material serbuk halus terdiri dari komposisi mineral anorganik.

2. Berapa dosis dari MATOS ® ?

Dalam penggunaannya di lapangan MATOS ® tidak bisa bekerja sendiri, tetapi selalu dipadukan dengan unsur-unsur lainnya. Oleh karena itu kita harus memahami beberapa prinsip dalam penggunaan MATOS ® dengan uraiannya sebagai berikut: a. Membuat campuran tanah + semen, kemudian dihamparkan secara merata.

Dengan komposisi berikut ini:

1m³ tanah : Semen (2 - 8% dari volume tanah)

b. Membuat larutan MATOS ® , dengan cara Campurkan tepung MATOS ®  kedalam air aduk hingga rata dengan komposisi sebagai berikut:

1 kg MATOS ® + Air * * Pada kadar air Optimum

Selanjutnya menyiramkan larutan MATOS ® pada hamparan tanah-semen, setelah itu dapat dilakukan pemadatan dengan Tire Roller.

3. Bagaimana cara penentuan dosis semen & MATOS ® ? a. Menetukan sweeling / shirking  tanah yang diijinkan :

1. Jenis formasi clay (Atterberg Test dan Linies shirking ) 2. Distribusi ukuran partikel

3. Kapasitas ion exchange pada clay 

b. Menentukan gradasi tanah (minimal clay 10 dan pasir 10 % dari volume tanah) c. Menentukan jumlah MATOS ® 

d. Mententukan jumlah persentase semen e. Menetukan cara pelaksanaan pekerjaan

(18)

4. Tanah apa saja yang bisa distabilisasi dengan MATOS ® ?

Semua jenis tanah dapat distabilisasi dengan MATOS ® . Terutama pada tanah di daerah kurang batu dan pasir. Tanah yang distabilisasi dengan MATOS ®  sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan.

5. Apakah MATOS ® hanya digunakan di bidang transportasi?

Penggunaan MATOS ®  bisa bermacam-macam dan tidak hanya terbatas di bidang transportasi saja, tetapi bisa digunakan juga di bidang keairan-Hidro, Teknik ligkungan, dan untuk pembuatan fondasi tanah.

6. Bagaimana MATOS ® dikemas?

MATOS ® dikemas pada kantong 25 kg dengan karung plastik dan dikemas juga pada kantong 1 kg dengan menggunakan kantung plastik. Semua kemasan kami kerjakan dengan kontrol pengujian kualitas yang ketat untuk memastikan bahwa standar material tetap konstan.

7. Apa yang membuat MATOS ® tetap bertahan?

Produk ini harus disimpan di tempat penyimpanan yang kering untuk memastikan bahwa itu dapat bertahan disimpan selama 12 bulan.

8. Bagaimana MATOS ® diaplikasikan dan alat apa yang diperlukan?

Prosedur aplikasi Matos ®  sangat sederhana, pertama tanah yang akan dicampur dengan Matos ® dikeruk dan diaduk hingga mencapai adukan yang homogen. Proses ini juga dapat menghacurkan butiran-butiran yang besar menjadi lebih kecil, dan menjadikan tanah yang terlalu lembab menjadi lebih kering. Matos ®  kemudian ditambahkan ke tanah dan diaduk kembali untuk memastikan campuran telah tercampur menyeluruh. Air ditambahkan ke dalam campuran sesuai dengan hitungan untuk mencapai Optimum Moisture Content  (OMC) dan menjadikan proses kimiawi berjalan. Pemadatan adalah salah satu aspek penting yang harus dilakukan secara menyeluruh dan dengan perlatan yang sesuai untuk memastikan pemadatan maksimal tercapai.

Alat-alat yang digunakan adalah motor grader  atau scrapper  untuk penggalian, rotary  mixer untuk perbaikan gradasi, excavator untuk penyebaran semen, truk tangki untuk penyiraman, vibratory roller  untuk pemadatan.

(19)

9. Kapan hasil aplikasi MATOS ® dapat dilihat?

Sebelum proses aplikasi selesai, hasil sudah mulai bisa dilihat. Proses pematangan   jalan dan reaksi awal terjadi setelah 24 jam. Dalam 14 hari masa perawatan dan 4

hari waktu penyiraman jalan sudah dapat digunakan.

10. Kapan kita dapat menguji kemampuan jalan MATOS ® ?

Pematangan jalan MATOS ®  harus dilakukan selama 24 – 48 jam. Perawatan dilakukan selama 14 hari. Jadi setelah masa perawatan itu kita dapat langsung melakukan pengujian performa jalan.

11. Jika saya melakukan aplikasi percobaan, apa ukuran yang ideal?

SemakIn besar aplikasinya semakin baik,karena aplikasi yang cukup besar hingga mobil dapat melewatinya jauh lebih baik daripada jalan kecil yang hanya bisa dilewati dengan jalan kaki. Jarak yang umum adalah 100m dengan lebar 5m,karena dengan ukuran ini ketahanan dan hasil aplikasinya dapat dilihat secara lngsung. Filosofi kami 'melihat berarti percaya'.

12. Apa manfaat menggunakan MATOS ® ?

MATOS ®  berfungsi meningkatkan kualitas konstruksi jalan dan pada saat yang sama  juga mengurangi kebutuhan biaya. MATOS ® bereaksi dengan tanah dan dicampur

semen menghasilkan reaksi hidrasi yang kompleks,mengikat partikel tanah menjadi kerangka yang kuat dan membuat suatu lapisan stabil yang kuat. MATOS ®  mengurangi biaya konstruksi jalan dengan menggunakan tanah yang ada di lokasi, sehingga menghilangkan kebutuhan pengangkutan tanah untuk jalan dan mengurangi waktu penyelesaian. Jalan menggunakan MATOS ® mengurangi dampak bahaya terhadap lingkungan akibat debu,dan juga membuat permukaan yang tahan air di segala cuaca.

(20)

DATA BA

KESELAM

Berisi informasi lengk 

kesehatan dan lingku

AN DAN LEMBA

TAN MATOS

®

ap mengenai Matos

®

dan dampakny

gan.

(21)

DATA BAHA

1.

DENTIFIKASI PR Nama Produk Penggunaan Perusahaan Contact Telepon Alamat

2.

DENTIFIKASI BA Gambaran Umum

otensi efek Kese

a. Pernafasan Debu Matos ®  b. Kontak mata Dapat mengaki c. Kontak kulit Dapat menyeba d. Tertelan Konsumsi dala

3.

INDAKAN PERT a. Gambaran Umu Matos ® adalah dokter.

N DAN LEMBAR KESELAMATA

MATOS

 ® 

DUK DAN PERUSAHAAN

: Matos ® 

: Soil Stabilizer

: PT. Watukali Capita Ciptama : Ibu Dwi Fitriyani

[email protected]

: Nomor HP : +62 274 740 5000 : Nomor Telephone : +62 274 549 300 : Nomor Fax. : +62 274 565 746 :Jalan Affandi (Gejayan) CT.X No.82, Yo

AYA

: Bubuk dan tidak berbau.

atan

pat menyebabkan hidung susah bernafas.

atkan iritasi mata.

bkan kulit kering, kemera han, rasa tidak nya

 jumlah besar dapat menyebabkan ganggu

LONGAN PERTAMA

m

material dasar, tidak asam. Jika ada keragu

(M SDS)

yakarta, Indonesia.

man, iritasi.

n pencernaan.

(22)

c. Kontak mata Bilas bersih den d. Kontak kulit

Cuci dan bilas d e. Tertelan Segera di munt

4.

INDAKAN PEMA a. Flashpoint dan b. Batas mudah te c. Auto-Suhu pen d. Bahaya Umum e. Petunjuk pema f. Peralatan pema g. Pembakaran Pr

5.

INDAKAN KECEL a. Gambaran Umu ngin dapat me pernafasan, ber b. Tumpahan di ta Bersihkan tump c. Tumpahan di ai Bersihkan tump d. Rangkuman Jauhkan orang

6.

ENANGANAN D Umum Suhu penyimpanan Tekanan enyimpa

gan air, carilah pertolongan medis untuk kon

engan sabun, pakai kr im untuk kulit yang ter

hkan dan minum banyak air, cari pertolonga

AMAN KEBAKARAN

etode : Tidak ada.

rbakar : idak mudah terb apian : Tidak ada

: Hindari menghiru am kebakara n : Tidak ada

dam kebakaran :Bahan ini tidak me kebakaran.

duk Berbahaya : Tidak ada

AKAAN SIPIL

m

nyebabkan bertiupnya debu Matos ® yang da sihkan tumpahan bahan.

nah

han bahan.

han air.

orang yang tidak berkepentingan dari daera

N PENYIMPANAN

: Hindari ketidaksengajaan. Jaga t  jauhkan dari air.

: Tidak terbatas an :Tidak terbatas tak mata. iritasi. n medis. kar udara nyebabkan pat mengganggu tumpahan.

(23)

7.

ONTROL PEMBU Kontrol Teknik Perlindungan Diri Perlindungan perna Perlindungan mata Perlindungan kulit

8.

AHAN FISIKA D Tampilan Bau pH Berat Jenis

elarutan dalam air

9.

NFORMASI TOKS

Matos ®  bukan mer erbuat dari bahan

ahan ini tidak bersi

10.

NFORMASI EKOL

ampak lingkungan

ntuk detail inform

KAAN / PERLINDUNGAN PRIBADI

: Gunakan cerobong ventilasi untu idak melebihi batas pada tempat terbatas dan area berdebu.

fasan : Dalam kondisi normal tidak diperl pernafasan, tetapi jika debu meleb menggunakan alat bantu.

: Gunakan kaca mata pelindung s penggunaan kontak lensa tidak di : Gunakan sarung tangan, sepatu Bersihkan kulit dengan air dan sab kulit.

N KIMIA

: Serbuk halus berwarna putih : tidak berbau

: 8,37

:2,35 gr/cm3 : 1 : 3

IKOLOGI ( BAHAN BERBAHAYA )

pakan barang berbahaya, karena sebagai tama mineral anorganik yang ramah lingku ifat toksik.

OGI

: Bersifat ramah lingkunga asar air laut. Dapat mengi menetralisir racun.

si ekologi : Untuk detail informasi tok ketentuan 11.

k menjaga agar debu erja dengan ventilasi

lukan alat bantu ihi batas, sebaiknya

lama pengerjaan, njurkan.

dan pelindung badan. un atau pembersih

Matos ®  soil stabilizer 

ngan. Secara singkat

, karena berbahan ikat Ca++ dan

(24)

11.

PERTIMBANGAN

embuangan harus sahakan membu pemerintah pusat.

12.

NFORMASI PENG

idak ada ketentua

13.

INFORMASI LAIN

pabila membutuh enghubungi konta

ELEPASAN

dilakukan di tempat tertentu,jangan buang ng di TPA dan mematuhi peraturan baik

ANGKUTAN

peraturan

an informasi lain yang lebih lengkap me k kami secara langsung, atau lihat di www.

di sembarang tempat. lokal, provinsi, dan

genai Matos ® , dapat

(25)
(26)

PEMBAN

Petunjuk pembangu

menggunakan Matos

GUNAN JALA

an material stabil atau lapis pe

soil stabilizer

(27)

PETUNJUK PEMBANGU DE

Spesifikasi di bawah biasanya diperlukan dalam Matos ® . Tujuannya adalah penggunaan Matos ® . Doku teknik dalam memutuskan se

1. FONDASI DAN DRAI Sebelum pekerjaan awal unt dimulai, semua asumsi meng

a. Fondasi

Lapisan yang stabil harus memadai, tergantung masalah yang harus diseles dimulai adalah:

 Perubahan volume y  Lemahnya dukungan  Dukungan yang tidak  Aktivitas biologi.  Bahan-bahan organis  Lapisan dasar yang ti  Rendahnya kapasitas

b. Drainasi

Lapis dasar harus m mengantisipasi air selama pr harus mampu mengalirkan air

PEMBANGUNAN JALAN

(ROAD CONSTRUCTION)

NAN MATERIAL STABIL ATAU LAPIS

GAN MENGGUNAKAN MATOS ® 

ini ditulis untuk merangkum semua tahap roses stabilisasi bahan atau lapis perkera untuk membuat keseragaman di seluruh en ini ditujukan sebagai buku petunjuk u

ala sesuatu yang diperlukan berkaitan deng

ASI

k proses stabilisasi material atau pembuata nai fondasi dan drainasi harus sudah seles

arus dibuat tahan lama, pemadatan fonda ada jenis dan jumlah beban lalu lintas. B ikan sebelum proses stabilisasi bahan ata

ng berlebihan sebagai akibat peruba han kel struktural ( lubang dan stabilitas lereng ) seragam karena variasi penampang dan jen

(humus, tumbuhan) ak padat

pemikul lapisan dasar

ampu mengalirkan dan membentuk (@ le ses pengerjaan, dan jika jalan sudah seles dari permukaan jalan.

PERKERASAN

n pekerjaan yang an menggunakan dunia dalam hal ntuk para Praktisi an Matos ® .

n lapis perkerasan i diperhitungkan.

i lapis perkerasan rikut ini beberapa

lapis perkerasan

embaban.

is tanah.

ngkung 3%) untuk ai saluran drainasi

(28)

2. PROSES S ABILISA

Proses stabilisasi m bahan yang tersedia dan perkerasan. Proses stabilisas yang dikerjakan dan meneka kurang baik menggunakan m

a. Bahan yang diguna

 Matos ® 

Matos ®  harus disi saat pembelian samp unsur-unsur lingkunga

 Tanah

Akan lebih baik m ukuran butir terbesar telah cukup halus ( Matos ® .

 Semen

Pada suatu proye karena itu semen dip tanah sesuai takaran, k

b. Air

Air yang akan digu mungkin dapat mengg melalui proses penguji c. Langkah-langkah p

A. CARA KERING 1) Pengukuran jalan

Pengukuran lebar Patok yang digun cm dan panjang 4

I MENGGUNAKAN MATOS ® 

enggunakan Matos ®  bertujuan untuk men ampaknya terhadap lingkungan dalam s i dengan Matos ®  berusaha meningkatkan k n biaya dengan cara meningkatkan bahan

tode yang relevan. kan

pan dalam kemasan dan terhindar dari k i dengan saat pemakaian. Apabila Matos ®  n dari luar, sebaiknya dikonsultasikan denga

enstabilkan tanah dengan grafik gradasi m sampai yang terkecil, dan disarankan bah < 2,00 mm ) agar efektif digunakan den

, Matos ®  akan bekerja bila bereaksi den erlukan dalam pekerjaan Matos ® . emen

emudian baru dicampur dengan larutan Mat

nakan dalam campuran harus bersih dari nggu proses pengerasan stabilisasi. Air yan n terlebih dahulu.

elaksanaan

onstruksi dan desain

  jalan dan pematokan dilakukan untuk seti kan adalah patok sementara berupa poton

cm, dan ditanam sedalam 10 cm.

ingkatkan kualitas ebuah rancangan ualitas dari proyek yang tersedia dan

lembaban dimulai elah tercemar oleh n pihak pen jual.

enerus mulai dari an-bahan tersebut an menggunakan

gan semen. Oleh dicampur dengan s ® .

ahan -bahan yang g digunakan harus

iap jarak 5 meter. an bambu lebar 3

(29)

2) Pembentukan Bad Pembentukan ba  jalan yang terbent

atau 3%). CBR konvensional des minimal 5%. Jika maka harus dil Depertemen Pek Ratio  (CBR) pada nilai indeks plastisi Pada jalan denga dengan menggun minimal yang dib sekaligus sebagai 3) Persiapan tanah u

Tanah yang akan badan jalan yang lebih tinggi diban adalah tinggi mut yang disebarkan dipadatkan terlebi diambil dari luar b Jika tanah yang a dozer  atau rad  dihaluskan adalah  jalan, diharuskan

rencana (umumny

an Jalan

an jalan disesuaikan dengan dimensi jala uk harus sudah memiliki kemiringan sesuai

tanah dasar harus tercapai sesuai de in menurut Departemen Pekerjaan Umu da bagian tanah dasar yang tidak tercapai kukan pemadatan untuk mencapai nil rjaan Umum mensyaratkan bahwa nilai

kondisi terendam air dari suatu sub grad  tas tanah harus kurang dari 15 %.

n konstruksi Matos ® , nilai CBR tanah das kan Matos ®  pada stabilisasi tanah dasar rikan dapat dipenuhi atau konstruksi jala subgrade, sub base  dan base  badan jalan. ntuk konstruksi badan jalan Matos ® 

digunakan untuk konstruksi jalan Matos sudah disiapkan. Tinggi tanah yang disedi ingkan dengan tinggi desain rencana. Tin lak, dengan kemiringan yang sesuai deng

dalah tanah yang berupa butiran lepas, se dahulu. Metode ini jika tanah untuk kons dan jalan.

an digunakan adalah tanah setempat mak er  untuk tanah kontruksi badan jalan.

sesuai dengan tinggi rencana. Sebelum kemiringan dasar jalan terhadap sumbu jal

2%).

n rencana. Badan dengan desain (2 sain. Pada jalan yaitu nilai CBR nilai CBR minimal i CBR tersebut. California Bearing 

minimal 5 % dan

r dapat dipe rbaiki . Sehingga syarat n Matos ®  berlaku diletakan di atas iakan adalah 30% gi tanah tersebut an desain. Tanah hingga tidak perlu truksi badan jalan

, dapat digunakan inggi tanah yang enyiapkan badan an sesuai dengan

(30)

Gambar 4) Penghalusan tana Penghalusan tan dengan Rotary Mi  tenaga 90 Hp, den Jumlah lintasan y besarnya butiran t pada proses ini a Sandy-clay  ibutu dengan diameter t saat mulai berdeb Perbaikan gradasi bahan konstruksi stabilisai dengan dengan tanah atau

Gam

1. Penyebaran atau penggalian material tan atau perbaikan gradasi

h dilakukan dengan menggunakan Trakto xer  type Rotavator . Traktor yang digunaka

gan Rotavator  ang dikhusukan untuk prose ng dilakukan tergantung pada kondisi tana anah dan kadar air tanah. Kadar air tan a dalah 10% di bawah kadar air optimum. hkan empat kali lintasan guna menghalus erbesar 1 cm. Kadar air tanah secara visual

, kadar air tanah mencapai 10 – 14%. dapat dilakukan jika komposisi tanah yang

  jalan Matos ®  memiliki komposisi yang Matos ® . Misalnya tanah gambut (peat so 

pasir yang berasal dari luar lokasi pekerjaa

bar 2. Penghalusan tanah atau perbaikan gr

ah dasar

r yang dilengkapi n minimal memiliki s stabilisasi tanah. h awal yaitu pada yang diharapkan Untuk jenis tanah kan butiran tanah dapat dilihat pada

i gunakan sebagai tidak m endukung il) dapat dicampur

.

(31)

5) Penaburan Semen Penaburan semen yang dibuat disesu menyatakan setia perhitungan adala dengan luas per dilakukan pada pe a) Semen disusu b) Semen kemudi c) Kemudian se perata kayu a perata kayu m perata kayu. Penyebaran s kantong bes menggunakan adalah tinggi dapat dihitung luas permukaa adalah berat s atau Vs = Ws/  Gamba

dilakukan dengan meletakan sak semen s aikan dengan jumlah semen yang dibutuhka p sak semen disebarkan untuk satu s h dengan membagi jumlah sak semen (PC

ukaan (A) jalan atau = PC/A. Tahapa naburan semen adalah :

berdasarkan luas grid yang didapatkan. ian dibuka dan bungkus semen dikumpulkan

en diratakan dengan menggunakan per alah selebar 50 cm dan panjang 1,5 m. enggunakan dimensi yang ergonomis, teru

emen akan lebih efektif jika packing  se r, misalnya ukuran 1000 kg. Penye alat berat, seperti excavator . Pada penyeba semen yang disebarkan. Tinggi semen (h)

dengan membagi volume semen (Vs) yang n jalan (A) atau h = Vs/A. Cara menghit emen (Ws) yang dibutuhkan dibagi massa

Js.

r 3. Penyebaran semen dengan cara grid

cara merata. Grid n. Luas setiap grid atuan luas. Cara ) yang dib utuhkan

pekerjaan yang

pada satu tempat ata kayu. Ukuran

Perlu diperhatikan ama pada batang

en menggunakan baran ini dapat ran ini yang diukur yang disebarkan ibutuhkan dengan ung volume semen  jenis semen (BJs)

(32)

6) Pencampuran semen dengan tanah

Pencampuran semen dengan tanah dilakukan dengan mempergunakan excavator  dan rotary mixer . Jumlah lintasan untuk setiap lebar jalan dapat dihitung dengan membagi lebar jalan dengan lebar alat. Pencampuran dilakukan dalam empat lintasan dan overlay antar lintasan 10 cm.

Untuk mengontrol kualitas campuran dilakukan, dengan melihat campuran untuk setiap luas permukaan 50 m2. Pada setiap titik uji diambil sedalam tebal rencana  jalan Matos ® .

Untuk ketebalan jalan Matos ®  yang lebih besar dari 30 cm, pengadukan dilakukan setiap setengah dari tinggi rencana. Kecuali alat pengaduk memiliki kemampuan pencampuran yang cukup. Alat khusus untuk soil stabilizer  memiliki kemampuan pengadukan rerata hingga 50 cm.

Gambar 4. Pencampuran semen dengan tanah 7) Penyiraman Matos ® 

a) Mempersiapkan air untuk pelarutan Matos ®  kristal. Jumlah air yang digunakan adalah 100 liter air untuk setiap 1 m3 tanah pada kondisi tanah kering. Pada kondisi tanah basah air yang ditambahkan adalah 50 liter. Jumlah air tergantung pada kadar air optimum untuk pemadatan. Umumnya kadar air optimum berada pada nilai 18% - 23%. Toleransi yang diijinkan pada proses stabilisasi tanah adalah ± 2%.

b) Matos ®  dilarutkan di air yang sudah disiapkan. Jumlah Matos ®  yang ditambahkan adalah 1 – 1,2 kg Matos ® untuk setiap 1 m3 tanah.

(33)

i. Matos ®  yang a Matos ® . ii. Jalank tangki. d) Siramkan air y dibutuhkan. Cara penyira digunakan. Jik penyiraman da siram dapat disesuaikan de Gambar 5. P 8) Pencampuran Tan Tanah-semen yan excavator  dan rot  kali. Jumlah lintas

imasukkan ke dalam tangki air sesuai a pada tangki, yaitu untuk setiap 100 liter .

n pompa air dengan selang keluaran dim Sirkulasi dilakukan sebanyak 4 kali.

ang sudah dilarutkan Matos ® sebanyak 2/3

an dapat disesuaikan dengan kondisi a truk tangki yang digunakan tidak mem pat dilakukan dengan selang air. Jika truk t dilakukan melalui pipa. Jumlah lintasan ngan volume air yang disiramkan.

nyiraman air Matos yang pertama (2/3 volu

ah-Semen dan Air Matos ® 

g telah disiram air Matos ®  dicampur denga ry mixer . umlah lintasan yang dibutuhkan n dapat diperbanyak untuk mencapai kadar

engan jumlah air air dilarutkan 1 kg

sukan kembali ke

dari volume yang

truk tangki yang iliki pompa siram, ngki memiliki pipa

yang dilakukan

e)

n mempergunakan dalah sebanyak 2 air optimum.

(34)

Gambar 6. Pencampuran Tanah, Semen dan Matos 9) Pemadatan konstruksi jalan Matos ® 

Pemadatan dilakukan dengan menggunakan menggunakan Vibratory Roller  atau dengan menggunakan Stoom Walls  hingga mendapatkan permukaan badan   jalan yang baik. Jumlah lintasan disesuaikan dengan kehalusan dan kerataan

permukaan. Dengan empat lintasan biasanya jalan Matos ® sudah cukup halus.

(35)

10) Penyiraman laruta Cara Penyiraman Gambar 8. Pen 11) Perawatan Konstr Setelah pelaksa mendapatkan per 24 – 8 jam. Maks Untuk penyiraman 10.00 WIB hingga permuakaan saja permukaan.

n Matos ®  ahap II sebanyak 1/3 dari volum ilakukan sama dengan penyiraman awal.

iraman larutan Matos ®  ahap kedua (1/3 vol ksi Jalan

aan, perkerasan Matos ®  ang sudah watan yang baik. Pematangan jalan harus imal masa perawatan adalah 14 hari bila k

dilakukan selama 4 hari. Penyiraman dilak 14.00 IB. Jumlah air yang disiramkan c . Tujuan penyiraman adalah untuk me

yang dibutuhkan.

ume)

mengikat harus dilakukan selama ndisi cuaca buruk. ukan antara pukul ukup untuk basah ghilangkan retak

Gambar

Gambar 4. Pencampuran semen dengan tanah 7)  Penyiraman Matos  ® 
Gambar 6. Pencampuran Tanah, Semen dan Matos 9)  Pemadatan konstruksi jalan Matos  ® 

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dipandang perlu untuk dilakukan suatu kajian tentang potensi pakan asal limbah tanaman pangan dan daya dukungnya terhadap populasi ternak ruminansia

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar daya dukung tanah terhadap pembangunan jalan dan menganalisa tebal perkerasan ruas Jalan

Pada daerah Teluk Nilap ini belum pernah dilakukan pengujian kualitas air tanah sehingga perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui kualitas air tanah masyarakat di Desa

Struktur perkerasan terdiri dari beberapa lapisan yang mempunyai kekerasan dan daya dukung berbeda. Perkerasan dimaksudkan untuk melayani pesawat yang akan beroperasi di

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagian proses pekerjaan pelebaran jalan, pekerjaan Tebal perkerasan jalan, pekerjaan pergantian tanah dasar, pekerjaan pembuatan

Daya dukung tanah dasarnya diperoleh dari nilai CBR atau plate Bearing test, DC, pada SNI 1732 – 1989 tentang tata cara perencanaan perkerasan lentur jalan raya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar daya dukung tanah terhadap pembangunan jalan dan menganalisa tebal perkerasan ruas Jalan Lingkar

Selain mengetahui nilai konduktivitas listrik pada lahan perkebunan tanah gambut, perlu juga diketahui sifat fisis tanah tersebut, untuk mengetahui tingkat hasil tanaman yang ditanam