• Tidak ada hasil yang ditemukan

Riset Pasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Riset Pasar"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIFITAS IKLAN MEDIA TELEVISI INDOMIE MIE

EFEKTIFITAS IKLAN MEDIA TELEVISI INDOMIE MIE

GORENG RENDANG VERSI ANAK KOST MENGGUNAKAN

GORENG RENDANG VERSI ANAK KOST MENGGUNAKAN

EPIC MODEL

EPIC MODEL

MATA KULIAH RISET PASAR

MATA KULIAH RISET PASAR

DOSEN PENGAMPU: Diyah Ayu Amalia Avina, SE, M.Si

DOSEN PENGAMPU: Diyah Ayu Amalia Avina, SE, M.Si

Disusun Oleh:

Disusun Oleh:

Sakuntala

Sakuntala Dewi Dewi 125120209111001251202091110022 Safira

Safira Desiliany Desiliany 125120209111001251202091110033 AnggiTanjung 125120209111004 AnggiTanjung 125120209111004 Ryanita

Ryanita Arrini Arrini 125120209111001251202091110055 Melgy

Melgy Lisiadi Lisiadi 125120209111001251202091110088 Lara

Lara Mantong Mantong 125120209111001251202091110099 Wendy

Wendy Handa Handa Satria Satria 105120207111051051202071110544

Program Studi Ilmu Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Brawijaya Universitas Brawijaya Malang Malang 2014 2014

(2)
(3)

BABI

BABI

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar Latar BelakangBelakang

Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, limpahan informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi membuat limpahan informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi membuat konsumen makin kritis dalam memilih produk.Agar dapat unggul dalam konsumen makin kritis dalam memilih produk.Agar dapat unggul dalam  persaingan,

 persaingan, salah salah satu satu jalan jalan yang yang ditempuh ditempuh oleh oleh perusahaan perusahaan adalah adalah dengandengan kemampuan mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya kemampuan mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya dimana salah satu wujudnya adalah melalui kegiatan pengiklanan (advertising). dimana salah satu wujudnya adalah melalui kegiatan pengiklanan (advertising).

Advertising yang tepat sasaran (efektif) dapat digunakan oleh perusahaan/ Advertising yang tepat sasaran (efektif) dapat digunakan oleh perusahaan/  produsen

 produsen dan dan biro biro iklan iklan untuk untuk mempengaruhi mempengaruhi persepsi persepsi dan dan preferensi preferensi konsumenkonsumen terhadap berbagai merek produk di pasar yang pada akhirnya juga menjadi salah terhadap berbagai merek produk di pasar yang pada akhirnya juga menjadi salah satu faktor penting dalam proses pengambilan keputusan oleh konsumen untuk satu faktor penting dalam proses pengambilan keputusan oleh konsumen untuk memilih produk. Selain sebagai alat penyampaian pesan (informasi), advertising memilih produk. Selain sebagai alat penyampaian pesan (informasi), advertising yang dilakukan haruslah mampu bersaing dengan berbagai kegiatan periklanan yang dilakukan haruslah mampu bersaing dengan berbagai kegiatan periklanan  perusahaan

 perusahaan pesaing pesaing serupa serupa untuk untuk memenangkan memenangkan minat minat konsumen konsumen sertaserta mempertahankan image perusahaan itu sendiri.

mempertahankan image perusahaan itu sendiri.

Dari sisi konsumen, iklan (advertising) sendiri dipandang sebagai suatu Dari sisi konsumen, iklan (advertising) sendiri dipandang sebagai suatu media penyedia informasi tentang kemampuan, harga, fungsi produk, maupun media penyedia informasi tentang kemampuan, harga, fungsi produk, maupun atribut lainnya yang berkaitang dengan suatu produk (Durianto:2003). Sebaik atribut lainnya yang berkaitang dengan suatu produk (Durianto:2003). Sebaik apapun kualitas suatu produk jika tidak diikuti dengan informasi yang tepat apapun kualitas suatu produk jika tidak diikuti dengan informasi yang tepat tentang keberadaan produk tersebut di pasar (market), maka kecil sekali peluang tentang keberadaan produk tersebut di pasar (market), maka kecil sekali peluang  bagiproduk

 bagiproduk untuk untuk dibeli dibeli dan dan dikonsumsi dikonsumsi oleh oleh konsumen. konsumen. Dengan Dengan informasiinformasi sempurna yang dimiliki konsumen akan keadaan pasar dan produk-produk di sempurna yang dimiliki konsumen akan keadaan pasar dan produk-produk di dalamnya maka akan berpengaruh terhadap tingkat persaingan di pasar, dan dalamnya maka akan berpengaruh terhadap tingkat persaingan di pasar, dan sebaliknya keterbatasan informasi akan kondisi (harga, kualitas, dll) sebaliknya keterbatasan informasi akan kondisi (harga, kualitas, dll) produk- produk

 produk di di pasar pasar menyebabkan menyebabkan tiap-tiap tiap-tiap produsen produsen memiliki memiliki kurva kurva demanddemand (permintaan) yang menunjukkan kemiringan negatif yang mampu menimbulkan (permintaan) yang menunjukkan kemiringan negatif yang mampu menimbulkan market power (kuasa pasar) bagi setiap produsen salah satu sarana promosinya market power (kuasa pasar) bagi setiap produsen salah satu sarana promosinya adalah melalui periklanan (advertising) dengan media iklan televisi.

(4)

Keadaan tersebut disadari oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Keadaan tersebut disadari oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Sebagaimana pada umumnya produk baru, maka produsen akan berusaha Sebagaimana pada umumnya produk baru, maka produsen akan berusaha menginformasikannya ke pasar melalui kegiatan promosi. Begitu juga yang menginformasikannya ke pasar melalui kegiatan promosi. Begitu juga yang dilakukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yaitu mempromosikan dilakukan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yaitu mempromosikan varian baru dari salah satu produknya yang berupa Mie Instant bercita rasa varian baru dari salah satu produknya yang berupa Mie Instant bercita rasa rendang, dimana salah satu strategi promosi yang dilakukannya adalah melalui rendang, dimana salah satu strategi promosi yang dilakukannya adalah melalui  periklanan

 periklanan (advertising) (advertising) di di media media audio audio visual visual atau atau media media iklan iklan televisi-televisitelevisi-televisi swasta.

swasta.

Indomie merupakan salah satu merek mie instant yang sudah dikenal Indomie merupakan salah satu merek mie instant yang sudah dikenal  banyak orang.Dari

 banyak orang.Dari dulu, dulu, iklan iklan Indomie memang Indomie memang memiliki memiliki storyline storyline yang mampuyang mampu mengungah selera para penontonnya, salah satunya iklan Indomie Goreng mengungah selera para penontonnya, salah satunya iklan Indomie Goreng Rendang. Indomie Goreng Rendang merupakan salah satu produk mie instant Rendang. Indomie Goreng Rendang merupakan salah satu produk mie instant dengan varian rasa baru yaitu rasa rendang, yang dikeluarkan oleh PT. Indofood dengan varian rasa baru yaitu rasa rendang, yang dikeluarkan oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., Menurut kami iklan tersebut memiliki pesan persuasi CBP Sukses Makmur Tbk., Menurut kami iklan tersebut memiliki pesan persuasi yang bagus

yang bagus untuk menarik minat kountuk menarik minat konsumen dengan nsumen dengan menggunakan atribut menggunakan atribut rendangrendang dalam scene rendang yang jatuh dari atas ke atas permukaaan mie yang sudah dalam scene rendang yang jatuh dari atas ke atas permukaaan mie yang sudah matang.

matang.

Dari lima bauran promosi, menurut Durianto (2003) yaitu Periklanan, Dari lima bauran promosi, menurut Durianto (2003) yaitu Periklanan, Promosi Penjualan, Personal Selling, Public Relations, maupun Direct Marketing, Promosi Penjualan, Personal Selling, Public Relations, maupun Direct Marketing, Periklanan (advertising) seringkali menjadi perhatian penting karena selain Periklanan (advertising) seringkali menjadi perhatian penting karena selain  posisinya

 posisinya yang yang strategis strategis (mampu (mampu menjangkau menjangkau konsumen konsumen secara secara luas) luas) jugajuga memerlukan biaya yang cukup besar. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan memerlukan biaya yang cukup besar. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk periklanan (terutama iklan di media televisi) menjadikan perusahaan harus untuk periklanan (terutama iklan di media televisi) menjadikan perusahaan harus  berhati-hati

 berhati-hati dan dan lebih lebih bijak bijak dalam dalam membelanjakan membelanjakan dananya dananya serta serta memperolehmemperoleh suatu efisiensi.

suatu efisiensi.

Dalam prakteknya adalah seringkali sebuah iklan menjadi sumber Dalam prakteknya adalah seringkali sebuah iklan menjadi sumber  pengeluaran

 pengeluaran yang yang besar besar tanpa tanpa mampu mampu memberikan memberikan return return yang yang memuaskan,memuaskan, ketika produk mereka gagal di pasaran. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa hanya ketika produk mereka gagal di pasaran. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa hanya sedikit pemirsa yang mampu menerima perhatian dan pemahaman pesan iklan sedikit pemirsa yang mampu menerima perhatian dan pemahaman pesan iklan dari ratusan iklan yang ditayangkan setiap hari.Belum lagi dengan banyaknya dari ratusan iklan yang ditayangkan setiap hari.Belum lagi dengan banyaknya stasiun televisi (baik swasta atau negeri) yang ada, dan fenomena stasiun televisi (baik swasta atau negeri) yang ada, dan fenomena berpindah- pindah

(5)

hampir seluruh golongan audience termasuk pada masyarakat Kota Malang yang merupakan salah satu golongan audience tersebut.

Mengingat besarnya biaya yang harus ditanggung produsen pada awal kemunculan suatu produk dalam melakukan promosi lewat iklan televisi maka  perlu adanya kajian mengenai efektifitas iklan televisi yang ditayangkan yang  biasanya menggunakan beberapa model atau metode dengan pertimbangan konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks yang mengarah pada kompleksitas perilaku mereka.Dengan menggunakan suatu model penelitian efektifitas iklan, dapat dijelaskan secara sederhana mengenai perilaku konsumen yang kompleks tersebut.

Durianto (2003), menyebutkan bahwa terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk melihat efektifitas suatu iklan televisi berdasarkan dampak komunikasi yang ditimbulkan, yaitu: CRI (Customer Response Index), DRM (Direct Rating Method), EPIC Model, dan CDM (Consumer Decision Model). Dalam EPIC Model memisahkan empat dimensi kritis sebuah iklan yaitu Empathy, Persuation, Impact, dan Communication untuk kemudian dianalisa guna melihat efektifitas masing-masing dimensi tersebut secara terpisah sehingga dapat diketahui pada dimensi yang manakah sebuah iklan memiliki kelemahan dalam  pencapaian tujuannya, serta selanjutnya dibuat strategi baru untuk

memperbaikinya.

Dari uraian dan analisa diatas, maka kami tertarik mengetahui seberapa efektifkah iklan Indomie Goreng Rendang terhadap dampak komunikasi yang dihasilkan dari iklan, sehingga judul penelitian ini adalah “Efektifitas Iklan Indomie Mie Goreng Rendang Versi Anak Kost dengan Metode EPIC Model”

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah efektifitas dari iklan televisi Iklan Indomie Mie Goreng Rendang Versi Anak Kost terhadap dampak komunikasi yang dihasilkan  jikadianalisa dengan Metode EPIC Model?

(6)

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk menganalis dan mengetahui efektifitas iklan televisi Iklan Indomie Mie Goreng Rendang Versi Anak Kost terhadap dampak komunikasi yang dihasilkan, diukur dengan menggunakan Metode EPIC Model.

(7)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Pemasaran

Kotler, (2007:23) mengatakan bahwa bauran pemasaran (Marketing mix) merupakan perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Lalu McCarthy dalam buku yang sama, mengklasifikasikan alat-alat pemasaran tersebut menjadi empat kelompok besar, yaitu Product (produk), price (harga), place (saluran distribusi) dan promotion (promosi) yang kemudian dikenal dengan sebutan 4P. Ada banyak alat pemasaran, McCarthy mempopulerkan pembagian kiat pemasaran ke dalam 4 (empat) faktor yang disebut the four Ps: product, price, place, and promotion”  (cited  in Kotler, 2007:92).Keempat bauran pemasaran tersebut secara singkat dijelaskan sebagai  berikut:

1. Product (produk)

segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety, quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns.

2. Price (harga)

Sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price.

3. Place (tempat)

Berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran.Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.

4. Promotion (promosi)

Berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi

(8)

antara lain sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.Variabel promosi atau yang lazim disebut bauran komunikasi pemasaran (Koter, 2007:604):

a. Advertising, yaitu semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat  bayaran.

 b. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.

c. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau  produk individual yang dihasilkan.

d. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon  pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

e. Direct marketing, yaitu melakukan komunikasi pemasaran secara langsung untuk mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu, yang dapat dilakukan dengan menggunakan surat, telepon, dan alat  penghubung nonpersonal lain.

2.2 Periklanan

2.2.1 Pengertian Periklanan

Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa yunani, yang artinya kurang lebih adalah “menggiring orang pada gagasan”. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah “semua bentuk ak tivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu”.Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan atau toko yang dijalankan dengan kompensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto et.al,2003:1).

Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan kesuatu khalayak target

(9)

melalui media bersifat massal seperti Televisi, Radio, Koran, Majalah, Direc Mail (pengeposan langsung), Reklame luar ruang, atau kendaraan umum. Periklanan adalah segala bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran (Laksana: 2008:140). Iklan dapat didefenisikan sebagai sebuah pengiriman pesan melalui suatu media yang dibayar sendiri oleh pemasang iklan, iklan merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan mempengaruhi setiap lapisan atau anggota masyarakat. Iklan dapat didefinisikan se bagai “semua bentuk persentasi nonpersonal yang mempromosikan gagasan atau jasa yang dibiayai pihak sponsor tertentu”(Sulaksana, 2003:90).

Menurut Kotler (2007:658) “periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran”. Periklanan dipandang sebagai media yang paling lazim digunakan untuk perusahaan (khususnya produk konsumsi) untuk mengarahkan kominikasi yang persuasive pada konsumen.Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengethuan, makna, kepercayaan, sikap, dan citra konsumen yang berkaitan dengan salah satu produk atau merek (Durianto 2003:2).Tujuan ini bermuara pada upaya mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli.Meskipun tidak secara langsung berdampak pada pembelian, iklan menjadi sarana untuk membantu pemasaran yang efektif dalam menjalin komunikasi antara perusahaan, konsumen dan sebagai upaya perusahaan dalam menghadapi persaingan.

2.2.2 Tujuan Periklanan

Perusahaan menjalankan aktivitas periklanan dengan tujuan yang berbeda- beda dan berkaitan dengan keadaan perusahaan itu sendiri serta struktur  persaingan dipasar.Secara umum, tujuan perusahaan mengacu kepada keputusan  perusahaan tentang penetapan sasaran pasar, penetuan posisi pasar dan marketing mix (Durianto 2003:3). Menurut Durianto (2003:3) tujuan periklanan yang  berkaitan dengan sasarannya dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Iklan untuk memberi informasi (informative) kepada khalayak tentang seluk beluk tentang suatu produk. Biasanya, iklan dengan cara ini

(10)

dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal peluncuran suatu jenis  produk dengan tujuan membentuk permintaan awal. Hal ini sangat penting  bagi perusahaan karena bila konsumen tidak mengetahui produk dari suatu  perusahaan tentu akan mengurangi permintaan konsumen.

2. Iklan Untuk Membujuk (persuasive) dilakukan dengan tahap kompetitif. Dalam era globalisasi dan pasar bebas berbagai produk sejenis tentu akan membanjiri pasar dengan merek yang berbeda-beda. Keadaan ini tentu akan menyebabkan tingkat persaingan semakin meningkat. Karena itu sangat dibutuhkan kehadiran suatu iklan yang mampu menarik minat beli dari konsumen. Tujuannya adalah untuk membentuk permintaan yang selektif merek tertentu. Dalam hal ini perusahaan melakukan persuasi tidak langsung dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk yang dikemas sedemikian rupa sehinggah menimbulkan perasaan yang menyenangkan yang akan merubah pikiran orang untuk melakukan tindakan pembelian. Iklan yang baik tidak hanya mampu mendorong dan mempengaruhi perilaku pembeli tetapi juga memfasilitasi proses  pembelian. Pada umumnya, iklan yang bersifat persuasive ini digunakan untuk merek yang siklus kehidupannya pada tahap pertumbuhan (growth stage).

3. Iklan Untuk Mengingatkan (reminding) yaitu untuk menyegarkan informasi yang pernah diterima masyarakat. Iklan jenis ini sangat penting  bagi produk yang sudah matang. Bentuk iklan jenis ini adalah iklan  penguat (reinforcement advertising) yang bertujuan meyakinkan pembeli sekarang bahwa mereka telah melakukan pilihan yang benar. Umumnya iklan jenis ini digunakan pada fase kedewasaan (maturity) suatu merek. Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi tertentu yang harus dilakukan dengan audiens sasaran tertentu selama periode waktu yang tertentu. Tujuan Periklanan dapat digolongkan menurut keperluan utamanya apakah memberikan informasi, membujuk, atau mengingatkan (Kotler, 2007:154).

(11)

Pada penelitian ini, pesan periklanan dapat diartikan sebagai suatu bentuk komunikasi yang dilakukan untuk dapat menyampaikan informasi produk agar diketahui oleh audiens.”Pesan iklan seharusnya bermula dari konsep produk yang kuat karena sudah semestinya yang hendak dikomunikasikan dalam pesannya adalah benefit produk” (Sulaksana, 2003:94).Pembuat iklan harus menentukan gaya, nada, kata-kata dan pormat yang kohesif dalam tahap eksekusi pesan. Semua pesan biasanya dapat disajikan dengan berbagai style (gaya) hidup, cuplikan hidup, fantasi, mood, atau citra, musical, lambing kepribadian, keahlian teknis, bukti ilmiah dan testimonial (Sulaksana, 2003:96).

Informasi dalam pesan iklan dapat diberikan melalui brosur, surat kabar, radio,televisi, internet, pemberitahuan antar pribadi yang merupakan sumber informasi bagi calon pembeli ataupun media- media lainnya. Pesan iklan yang ideal menurut Durianto (2003:105) harus mampu menarik perhatian, mempertahankan ketertarikan, membangkitkan keinginan dan menggerakkan tindakan.Oleh karena itu, pesan dalam iklan seharusnya menyatakan sesuatu yang dibutuhkan dan penting dalam suatu produk, mengimformasikan sesuatu yang eksklusif yang tidak ada pada produk lain sejenis, dapat dipercaya dan dapat dibuktikan.

2.2.4 Media Iklan Melalui Televisi

Televisi merupakan media iklan paling potensial diantara berbagi media lainnya karena jangkauannya yang luas.Pesan iklan dapat dikemas secara nasioanal meskipun untuk tujuan audiens lokal.Televisi dapat digunakan baik sebagai media nasional maupun regional. Televisi sangat fleksibel dalam menyampaikan pesan sponsor mulai dari pemilihan waktu sampai adanya jaminan  penyampaian ulasan berita secara khusus untuk audiens tertentu (Brannan,

2004:54).

Iklan memiliki kekuatan dan fungsi yang serba guna dapat memberikan  beragam kreativitas yang dapat diimplementasikan melalui penglihatan, suara,

/bahkan penciuman. Kekuatan utama dari iklan barang kali terletak pada fakta  bahwa iklan dibayar untuk publisitas, artinya kita dapat memilih media yang tepat untuk mencapai audiens sasaran, melaksanakan kampanye dan yang paling

(12)

 penting, menyampaikan pesan secara tepat mengenai apa yang kita inginkan, dan  pesan yang kita sampaikan haruslah legal, sopan, jujur, dan benar. Kelemahan media iklan ini adalah teknik periklanan sering kali mengalami kesulitan memberikan bukti kontribusinya secara konkret. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika pemahaman kita tentang proses penjualan tidak sempurna

2.2.5 Kriteria Pengukuran Efektifitas Periklanan

Secara umum, dikenal tiga kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas periklanan (Durianto, 2003:15) yaitu: 1) Dampak terhadap penjualan, 2) Persuasi yang tepat antara merek dengan pribadi konsumen, dan 3) Kemampuan konsumen mengingat iklan.

2.3 Periklanan dari perspektif Komunikasi

Semua promosi, termasuk periklanan, diterima oleh konsumen sebagai informasi yang ada di lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, model pemrosesan kognitif dalam pengambilan keputusan relevan digunakan untuk memahami dampak dari jenis promosi yang digunakan terhadap konsumen.Pertama konsumen harus diekspose pada sebuah informasi promosi.Kemudian mereka harus masuk ke dalam komunikasi promosi dan memahami maknanya.Akhirnya,  pengetahuan, makna dan kepercayaan yang didapat tentang bentuk promosi yang diterimanya akandiintegrasikan dengan pengetahuan lainya untuk menciptakan sikap merek dan membuat keinginan untuk membeli.Komunikasi terutama  persepsi menjadi hal yang penting bagi kedua pihak (produsen pembuat iklan dan konsumen), karena dengan persepsi konsumen akan menerjemahkan isi pesan iklan yang disampaikan oleh produsen.

2.4 Proses Komunikasi

Hal mendasar dari proses komunikasi adalah konsep arti (meaning) yang dimilikinya. Para pemasar berusaha menunjukkan arti merek mereka, sedangkan konsumen memperoleh arti yang sama atau mungkin berbeda dengan apa yang dimaksudkan oleh komunikator pemasaran. Komunikasi promosi bukan-nya tanpa

(13)

tujuan, dimana dalam Peter &Olson (2000:188) disebutkan tujuan komunikasi  promosi ditinjau dari sudut pandang manajer pemasaran, yaitu:

1. Konsumen harus memiliki kebutuhan yang disadari (recognized need) akan suatu kategori produk atau bentuk produk.

2. Konsumen harus sadar (aware) akan merek.

3. Konsumen harus memiliki sikap merek yang positif

4. Konsumen harus memiliki keinginan untuk membeli merek tertentu

5. Konsumen harus melakukan berbagai macam perilaku untuk membeli merek tertentu.

2.5 EPIC Model

 EPIC Model dalam Durianto (2003:86) adalah salah satu alat ukur efektifitas iklan dengan pendekatan komunikasi yang dikembangkan oleh AC Nielsen  –  salah satu perusahaan peneliti pemasaran terkemuka di dunia  –   yang mencakup empat dimensi kritis, yaitu : empati, persuasi, dampak, dan komunikasi ( Empathy,  Persuation, Impact, and Communication  –  EPIC ). Berikut akan dipaparkan

dimensi-dimensi dalam EPIC model : 1. Dimensi Empati

Empati (empathy) merupakan keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasikan dirinya atau merasa dirinya pada keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Dimensi empati menginformasikan, apakah konsumen menyukai suatu iklan dan menggambarkan bagaimana konsumen melihat hubungan antara suatu iklan dengan pribadi mereka.

2. Dimensi Persuasi

Persuasi ( persuation) adalah perubahan keperceyaan, sikap, dan keinginan  berperilaku yang disebabkan suatu komunikasi promosi. Proses persuasi yang akan dipakai ditentukan dengan tingkat keterlibatankonsumen dalam  pesan produk. Dimensi Persuasi menginformasikan apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan karakter suatu merek, sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak

(14)

iklan terhadap keinginan konsumen untuk membeli serta memperoleh gambaran kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek.

3. Dimensi Impact

Dampak (impact ) yang diinginkan dari hasil iklan adalah jumlah  pengetahuan produk ( product knowledge) yang dicapai konsumen melalui tingkat keterlibatan (involvement ) konsumen dengan produk atau proses  pemilihan. Dimensi  Impact menunjukkan, apakah suatu merek dapat terlihat menonjol dibanding merek lain pada kategori yang serupa; dan apakah iklan mampu melibatkan konsumen dalam pesan yang disampaikan.

4. Dimensi Komunikasi

Dimensi Komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut.

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, dalam Iqbal Hasan (2002:13) dijelaskan tentang beberapa penelitian secara umum yaitu (1) penelitian survey, (2) grounded research, (3) studi kasus, (4) penelitian eksperimen, dan (5) analisis data sekunder. Adapun jenis penelitian ini termasuk penelitian survey.

Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang  pokok (Singarimbun: 1995). Penelitian survei dapat digunakan untuk untuk maksud (Iqbal Hasan, 2002:13), yaitu: (1) penjajagan (explorative), (2) deskriptif, (3) penjelasan (explanatory/confirmatory), (4) evaluasi, (5) prediksi atau  peramalan, dan (6) pengembangan sosial.

Penelitian evaluasi sendiri dibedakan menjadi (1) evaluasi summatif;  biasanya dilakukan di akhir program untuk mengetahui pelaksanaan program tersebut apakah tercapai sesuai tujuan, (2) evaluasi formatif; dilakukan bersamaan  pelaksanaan program, mencari umpan balik untuk memperbaiki pelaksanaan  program tersebut.Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup manajemen  pemasaran, mengenai pengukuran efektifitas periklanan.

Dalam penelitian ini, survey dilakukan pada masyarakat yang tinggal di Kota Malang guna mengevaluasi, menganalisa efektifitas iklan Indomie Mie Goreng Rendang Versi Anak Kost. Dengan kata lain, jenis penelitian ini merupakan penelitian survei evaluasi formatif. Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup manajemen pemasaran, mengenai pengukuran efektifitas  periklanan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.Prosesnya berawal dari teori, selanjutnya diturunkan menjadi hipotesis  penelitian yang disertai pengukuran dan operasional konsep, kemudian generalisasi empiris yang berdasarkan pada statistik, sehingga dapat disimpulkan sebagai temuan penelitian.Paradigma kuantitatif menekankan pada pengujian teori

(16)

melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.Penelitian yang menggunakan pendekatan deduktif yang  bertujuan untuk menguji hipotesis merupakan penelitian yang menggunakan  paradigma kuantitatif.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah totalitas dari semua obyek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Iqbal Hasan, 2002:58). Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Kota Malang.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi (Iqbal Hasan, 2002:58). Penentuan jumlah sampel menurut Slovin (Husein Umar:1999) dapat dirumuskan sebagai berikut:

n =

()

 Dimana: n = Ukuran sampel  N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran

Ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan, disebut juga dengan nilai kritis.Dalam penelitian ini nilai kritisnya adalah sebesar 10 %.

n =



()

Dari rumus tersebut menghasilkan= 97,570 dengan hasil sebesar 97,570 kemudian dilakukan pembulatan keatas sehingga di dapat jumlah responden sebesar 98 orang.

(17)

Menurut Singarimbun dan Sofian Effendi (1995), pada dasarnya terdapat dua macam metode pengambilan sampel, yaitu:

1. Pengambilan sampel secara acak (random sampling).

2. Pengambilan sampel secara tidak acak (non random sampling).

Sedangkan metode pengambilan sampel untuk penelitian ini sendiri menggunakan non random sampling, tepatnya dengan metode purposive sampling yang menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Adapun  pertimbangan-pertimbangan tersebut adalah:

 Responden adalah masyarakat yang tinggal di Kota Malang .

 Responden tahu atau pernah melihat iklan televisi Indomie Mie Goreng

Rasa Rendang Iklan yang menggambarkan 3 orang anak kost yang sedang membuat dan menikmati mie goring rasa rendang dengan taburan daging rending didalamnya.

Jika terdapat anggota populasi (responden) yang belum pernah menyaksikan iklan televisi Indomie Mie Goreng Rasa Rendang Iklan versi Anak Kost maka anggota populasi ini tidak termasuk dalam sampel dan hasil penelitian yang didapatkan dari anggota populasi ini dinyatakan non-qualified dan tidak dapat dimasukkan ke dalam hasil penelitian.

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan secara acak di Kota Malang dengan menyebarkan kueisoner mengenai Iklan Televisi Indomie Mie Goreng Rendang.Pelaksanaan  penelitian terhitung sejak tanggal 18Desember –  20 Desember 2013.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan dalam dua jenis data, yaitu:

(18)

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya.Data primer dari penelitian ini berasal dari angket (kuestioner) yang disebarkan kepada responden dan hasil wawancara yang dilakukan dengan responden.

Dalam mengumpulkan data sebagai bahan penulisan, digunakan teknik  pengumpulan data yang dilakukan dengan cara:

1. Kuesioner (Angket)

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui persepsi responden mengenai dimensi EPIC (Empathy, Persuasion, Impact dan Communication) digunakan teknik pengumpulan data dengan menyebarkan kuestioner (angket) kepada responden yaitu masyarakat Kota Malang yang pernah melihat iklan televisi Indomie Mie Goreng Rasa Rendang. Kuisioner yang dibagikan adalah tergolong kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang pilihan jawaban pertanyaan sudah disediakan, responden tinggal mengisi dengan cara memberi tanda terhadap  pilihan jawaban yang sesuai dengannya.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit (Riduwan, 2003:29). Metode ini dilakukan melalui tanya jawab secara lisan kepada sumber informasi atau pihak-pihak terkait untuk mendapatkan data tambahan yang diperlukan sesuai dengan permasalahan yang diteliti untuk mendukung data primer. Pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan yang hendak ditanyakan kepada sumber informasi atau pihak-pihak terkait untuk mengumpulkan informasi tambahan yang dibutuhkan, agar wawancara dapat  berlangsung dengan efektif.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang tidak dihasilkan sendiri  pengumpulannya oleh peneliti.Data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari situs internet, hasil penelitian individual observator lain, majalah, kepustakaan dan media lainnya.

(19)

3.5 Operasional dan Variabel

Variabel Konsep Variabel Indikator Item Empathy Keadaan mental yang

membuat

seseorangmengidentifikasika dirinya atau merasa

dirinya padakeadaan  perasaan ataupikiran yang

sama dengan orang atau kelompok yang lain

Tingkat  baiktidaknya

iklantelevisi Indomie Mie Goreng Rendang Versi Anak Kost

 Bagus  Menarik  perhatian  Menyukai iklan  Keinginan melihat iklan Tingkat kesukaan iklan televisi Indomie Mie Goreng Rendang Versi Anak Kost tersebut

Persuation Perubahan Kepercayaan sikap dan keinginanberperilaku yang disebabkan suatu komunikasipromosi.

Tingkat ketertarikan dengan produk

 Ingin tahu lebih

 jauh mengenaii  produk  Ingin menggunakan  produk Keinginan membeli produk Impact Dampak yang diinginkan dari

hasil iklan yaitu jumlah

 pengetahuan produk (product knowledge) Tingkat  pengetahuan  produk (level of  product knowledge) yaitu tahu  betultentang  produk  Iklan Indomie Goreng Rendang menyebabkan keingintahuan lebih dalam terhadap  produk karena unsur kreatif iklan  Iklan Indomie Goreng Rendang menyebabkan keingintahuan lebih dalam terhadap  produk karena  pada dasarnyabelum mengetahui tentang Indomie Goreng Dan tingkatkreatifitas iklantelevisi Indomie Goreng Rendang Versi Anak Kost dibandingkan iklan produk mie instant

(20)

Rendang Communic

ation

Proses menciptakan suatu kesamaan atau suatu kesatuanpemikiran antara  pengirim dengan penerima.

Memberikaninformasi tentang kemampuankonsumen dalam mengingat pesan utama

yangdisampaikan,pemahaman konsumen sertakekuatan

kesan yangditinggalkan pesan tersebut

Kejelasan informasi iklan televisi Indomie Goreng Rendang Versi Anak Kost dibandingkan iklan produk sejenis

 Isi iklan terlihat

dengan jelas  Mengerti pesan yang disampaikan  Iklan mampu mengkomunika si iklan pesan yang ingin disampaikan  Slogan sesuai dengan bentuk iklan Kemampuan iklan televisi Indomie Goreng Rendang Versi Anak Kost dalammengkomu nikasikan

 pesan yang ingin disampaikan Tingkat  pemahaman  pemirsa (audience) terhadap pesan yang disampaikan dalam iklan televisi Indomie Goreng Rendang Versi Anak Kost tersebut

3.6 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan ialah skala  Likert . Menurut Riduwan (2003:12), skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Cara pengukuran adalah dengan menghadapkan seorang responden dengan sebuah pernyataan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban dari 5 (tujuh) pilihan jawaban, dimana masing-masing  jawaban memiliki nilai yang berbeda. Dalam penelitian ini, digunakan pertanyaan

tertutup dengan rentang skala penilaian, yaitu:

(21)

Sangat tidak setuju

Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5

Untuk mengukur efektivitas iklan dalam penelitian ini di ukur dengan menggunakan metode EPIC Model. Dimana setiap dimensi EPIC Model yaitu Empathy,Persuasion, Impact dan Communication, akan dianalisis secara terpisah dengan menggunakan alat Analisis Tabulasi Sederhana dan skor rata-rata. Kemudian untuk mengetahui efektifitas tiap dimensi tersebut dalam iklan televisi Indomie Mie Goreng Rasa Rendang yang nantinya nilai rata-rata itu akan dimasukkan dalam rentang skala posisi keputusan dari sangat tidak efektif sekali (STES) sampai dengan sangat efektif sekali (SES). Dalam analisis tabulasi sederhana, data yang diperoleh diolah ke bentuk persentase, dengan rumus sebagai berikut (Durianto et al, 2003:78):

P =



 x 100%

Keterangan:

P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu  f i = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu

∑ f i = Banyaknya jumlah responden

Skor Rata-Rata

Setiap jawaban responden dari pertanyaan yang diberikan, diberikan  bobot.Cara menghitung skor adalah dengan menjumlahkan seluruh hasil kali nilai

masing-masing bobotnya dibagi dengan jumlah total frekuensi.

 x =



   



Keterangan: χ = rata-rata berbobot  f i = frekuensi wi = bobot

(22)

Setelah itu, digunakan rentang skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan nilai skor setiap variabel.Bobot alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkat terdiri dari kisaran antara 1-5 yang menggambarkan posisi yang sangat negatif ke yang positif. Selanjutnya dihitung rentang skaladengan rumus, sebagai berikut:

Rs =

 ()

Keterangan:

R (bobot) = Bobot terbesar –  bobot terkecil M = Banyaknya kategori bobot Rs = Rentang skala

Rs =



Rs = 0.8

Sehingga posisi keputusannya menjadi: Sangat tidak

setuju

Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

1 1.8 2.6 3.4 4.2

Keterangan (rentang skala):

 Rs 1 – 1.8 : Sangat Tidak Setuju  Rs 1.81 – 2.6 : Tidak Setuju

 Rs 2.61 – 3.4 : Netral  Rs 3.41 – 4.2 : Setuju

 Rs 4.21 – 5 : Sangat Setuju

(23)

HASIL DAN PEMBAHASAN

 DimensiEmpathy (Empati)

Dimensi  Empathy dalam penelitian ini menginformasikan tentang  baik(menarik) atau tidaknya iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)menurut audiencesdan tingkat kesukaannya terhadap iklan tersebut. Dimensi ini diwakili oleh pernyataan, yaitu sebagai berikut:

1. Materi iklan Indomie Goreng Rendang bagus untuk dilihat 2. Iklan Indomie Goreng Rendang menarik perhatian

3. SayamenyukaiiklanIndomie Goreng Rendang

4. Iklan Indomie Goreng Rendang membuat Anda ingin melihat iklan tersebut lebih dari…..x/ berulang kali

Tabel Dimensi Empathy RespondenTerhadap Iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)

No. Pilihan Jawaban Jumlah Persentase 1. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 0 9 55 33 1 0 9,18% 56,12% 33,67% 1,02% 2. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 0 14 45 38 1 0 14,28% 45,92% 38,77% 1,02% 3. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 2 17 57 21 1 2,04% 17,35% 58,16% 21,43% 1,02%

(24)

4. Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 5 44 45 4 0 5,10% 44,90% 45,92% 4,08% 0

Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya untuk mengetahui tingkat efektifiktas dimensi empathy.

Nilai/skor rata-rata dimensi Empathy (Empati)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh rata-rata respon dimensi empathy, sebagai berikut:

No. Pilihan Jawaban Jumlah Nilai/Skor Rata-rata 1. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 0 9 55 33 1 0 0,18 1,68 1,35 0,05 2. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 0 14 45 38 1 0 0,28 1,38 1,55 0,05 3. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 2 17 57 21 1 0,02 0,35 1,74 0,86 0,05 4. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

5 44

0,05 0,90

(25)

 Netral Setuju Sangat Setuju 45 4 0 1,38 0,16 0

Hasil analisis penelitian pengukuran efektifitas iklan iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)berdasarkan EPIC Model diketahui dimensi empathy iklan tersebut masuk dalam rentang skala efektif 3,0075.Hal ini menginformasikanbahwa audiencesmenganggap iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)adalah netral, responden bersikap biasa saja ketika melihat iklan Indomie Goreng Rendang. Mereka tidak berempati ataupun merasakan apa yang bintang iklan coba tunjukkan ketika memperkenalkan varian rasa ini.

Desain iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)ini adalah sebuah iklan baru untukproduk baru pula yang telah mampu menimbulkan rasa  penasaran (curiousity)untuk melihat dan memperhatikan tayangan iklan tersebut

sampai selesai.

 DimensiPersuation (Persuasi)

Dimensi persuasi menginformasikan mengenai apa yang dapat diberikan suatu iklan untuk peningkatan atau penguatan suatu merek, sehingga pemasang iklan memperoleh pemahaman tentang dampak iklan terhadap keinginan konsumen membeli serta memperoleh gambaran kemampuan suatu iklan dalam mengembangkan daya tarik suatu merek (Durianto, 2003:87).

Untuk penelitian ini dimensi persuasi diwakili oleh 2 pernyataan berikut : 1. Setelah menyaksikan iklan Indomie Goreng Rendang, Anda ingin tahu

lebih jauh mengenai Indomie Goreng Rendang

2. Iklan Indomie Goreng Rendang yang Anda lihat di televisi menyebabkan Anda ingin menggunakan Indomie Goreng Rendang

Dibawah ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil perolehan data dari survey yang telah dilakukan terhadap 98 responden tentang 2 pernyataan dimensi  persuasi diatas.

(26)

Tabel DimensiPersuation Responden Terhadap Iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)

No. Pilihan Jawaban Jumlah Persentase 1. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 4 23 30 39 2 4,08% 23,47% 30,61% 39,80% 2,04% 2. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 3 17 30 40 8 3,06% 17,35% 30,61% 40,82% 8,16%

Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya untuk mengetahui tingkat efektifiktas dimensi persuation.

Nilai/skor rata-rata dimensi Persuation (Persuasi)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh rata-rata respon dimensi  persuation, sebagai berikut:

No. Pilihan Jawaban Jumlah Nilai/Skor Rata-rata 1. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 4 23 30 39 2 0,05 0,90 1,38 0,16 0 2. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

3 17

0,04 0,47

(27)

 Netral Setuju Sangat Setuju 30 40 8 0,92 1,60 0,10

Dimensi persuasion iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost) masuk dalam rentang skala cukup efektif, dimana bobot rata-ratanya 3,235 yang menunjukkan bahwa iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost) ini menunjukan jika responden bersikap netral. Mereka tidak banyak terpengaruh akan varian rasa terbaru dari Indomie. Persuasi yang ditampilkan sangat apik dalam iklan ini tidak banyak mengubah atau mempengaruhi daya beli dan juga ketertarikan responden.

 DimensiI mpact(Dampak)

Dimensi  Impact digunakan sebagai parameter tentang apakah suatu iklandapat lebih kreatif dan menonjol dibandingkan iklan merek lain yang sejenis sertamampu tidaknya keterlibatan konsumen berpengaruh terhadap tingkat  pengetahuan produk ( product knowledge). Untuk penelitian ini dimensi impact

diwakili oleh dua pernyataan sebagai berikut:

1. Setelah melihat iklan Indomie Goreng Rendang, saya ingin mengetahui lebih dalam tentang Indomie Goreng Rendang karena iklan sangat menarik.

2. Setelah melihat iklan Indomie Goreng Rendang, saya ingin mengetahui lebih dalam tentang Indomie Goreng Rendang karena pada dasarnya saya  belum tahu/terlalu paham mengenai Indomie Goreng Rendang.

Tabel DimensiI mpact RespondenTerhadap Iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)

No. Pilihan Jawaban Jumlah Persentase 1. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral 0 26 43 0 26,53% 45,74%

(28)

Setuju Sangat Setuju 22 1 22,44% 1,02% 2. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 6 24 33 31 3 6,12% 25,53% 33,67% 31,63% 3,06%

Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya untuk mengetahui tingkat efektifiktas dimensi impact.

Nilai/skor rata-rata dimensi I mpact (Dampak)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh rata-rata respon dimensi impact , sebagai berikut:

No. Pilihan Jawaban Jumlah Nilai/Skor Rata-Rata 1. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 0 26 43 22 1 0 0,53 1,31 0,89 0,05 2. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 6 24 33 31 3 0,06 0,49 1,01 1,26 0,15

Dimensi impact iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost) ini termasuk dalam rentang skala efektif dengan bobot 2,875 dan hal ini berarti  bahwa  product knowledge yang dimiliki konsumen (audiences) atas produk Indomie Mie Goreng Rendang adalahnetral. Audiances menganggap bahwa iklan

(29)

Indomie Goreng Rendang versi anak kost tidak berdampak apapun terhadap ketertarikan ingin mencoba.

Kemudian dalam dimensi ini dapat diketahui (setelah wawancara) bahwa setelah responden menyaksikan tayangan iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)ini, sebagian dari responden yang menjawab netral dan tidak setuju (skala 3 & 4) belum/tidak memperoleh  product knowledgement atas iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)karena iklan tersebut hanya  bersifat abstrak dan hanya berfungsi memperkenalkan Indomie Goreng

rendangsebagai mie instant dengan varian rasa baru.

Dan yang memilih jawaban setuju sampai dengan sangat setuju (skala 3-5) merasa bahwa iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)ini sudah tergolong kreatif karena belum ada iklan produk mie instant lainnya yang seperti iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost) tersebut.

 DimensiCommunication (Komunikasi)

Dimensi komunikasi bertujuan untuk memberikan informasi tentangkemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan,  pemahaman konsumen, serta kekuatan kesan yang ditinggalkan pesan tersebut (Durianto, 2003: 89).Dalam penelitian ini dimensi komunikasi diwakili oleh 4  pernyataan, yaitu :

1. Isi iklan terlihat dengan jelas 2. Mengerti pesan yang disampaikan

3. Iklan mampu mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan 4. Slogan sesuai dengan bentuk iklan

Dibawah ini terdapat tabel yang menunjukkan hasil perolehan data dari surveyterhadap 98 responden tentang 4 pernyataan dimensi komunikasi diatas.

Tabel Dimensi Communication RespondenTerhadap Iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)

(30)

1. Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 0 5 35 58 0 0 5,10% 35,7% 59,18% 0 2. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 0 4 35 57 2 0 4,08% 35,71% 58,16% 2,04% 3. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 1 5 29 61 2 1,02% 5,10% 29,06% 62,24% 2,04% 4. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 1 5 48 42 2 1,02% 5,10% 48,98% 42,85% 2,04%

Selanjutnya data yang diperoleh dihitung nilai rata-ratanya untuk mengetahui tingkat efektifiktas dimensi communication.

Nilai/skor rata-rata dimensi Communication (Komunikasi)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh rata-rata respon dimensi Communication, sebagai berikut:

No. Pilihan Jawaban Jumlah Nilai/Skor Rata-rata 1. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

0 5

0 0,10

(31)

 Netral Setuju Sangat Setuju 35 58 0 1,07 2,36 0 2. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 0 4 35 57 2 0 0,08 1,07 2,32 0,10 3. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 1 5 29 61 2 1,02 5,10 29,6 62,24 2,04 4. Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju  Netral Setuju Sangat Setuju 1 5 48 42 2 0,01 0,10 1,47 1,71 0,10

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa dari segi dimensi communication iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)masuk rentang skala efektif dengan bobot rata-rata 3,5175 yang menginformasikan  bahwa responden menganggap iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost) ini sudah jelas, dan mampu dengan baik menyampaikan pesan utamanya serta audiences pun mengerti dengan baik tentang pesan yang ingin disampaikan dalam iklan tersebut.

Kemudian berdasarkan wawancara peneliti terhadap responden yang memilih jawaban sangat tidak setuju s/d netral (skala 2-4) dalam menilai dimensi komunikasi iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost) adalah karena mereka memang tidak menangkap maksud atau pesan utama iklan produk mie instant tersebut walaupun telah melihatnya berkali-kali. Sedangkan responden yang memasukkan jawaban setuju sampai dengan sangat setuju (skala 3-5) merasa

(32)

telah mengetahui dengan sangatjelas sekali tentang pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut yaitu menginformasikan adanya produk baru dari oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.sebagai mie instant dengan varian baru yaitu rasa rendang.

Dari keseluruhan hasil penelitian dan perhitungan diatas, maka grafik hasil analisa iklan Indomie Mie Goreng Rendang versi anak kost yang di ukur dengan metode  EPIC model secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar berikut ini. Efektifitas iklan Indomie Mie Goreng Rendang versi anak kost jika diukur menggunakan metode  EPIC model yang terdiri dari 4 dimensi ( Empathy,  Persuasion, Impact , dan Communication) menunjukkan hasil yang efektif pada

dimensi: Empathy, Impact dan Communication.

Hal ini menunjukkan bahwa:

1. Responden dapat dengan baik dalam memahami dan menangkap pesan utamayang disampaikan dalam iklan Indomie Mie Goreng Rendang versi anak kost. (communication)

2. Iklan ini mampu meninggalkan kesan dan pemahaman yang kuat akan  produkIndomie Mie Goreng Rendang itu sendiri.

3. Responden bersikap netral atau biasa saja terhadap iklan Indomie Goreng Rendang versi anak kost. (empathy), dan

4. Responden pun menilai bahwa iklan ini bersifat biasa saja (netral) dan tidak terlalu banyak berdampak terhadap daya ingin mencoba mereka. (impact).

(33)

BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Rata-rata EPIC rate secara keseluruhan adalah 3.,1587 yang berarti bahwa iklan Indomie Mie Goreng Rendang versi anak kost berada dalam skala 5, yaitu netral. Responden  bersikap biasa saja terhadap iklan Indomie Mie Goreng Rendang. Sedikit responden yang tertarik mencoba ( membeli ) Indomie Mie Goreng Rendang ketika setelah melihat iklan tersebut.

5.2 Saran

1. Dalam membuat iklan, sebaiknya PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.  berusaha lebih untuk memaksimalkan visual yang dapat menggugah selera atau daya imajinasi terhadap produknya. Karena ketika iklan makanan dapat divisualkan secara baik maka daya ingin mencobapun akan semakin tinggi.

2. Agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal lagi, sebaiknya PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Dalam membuat iklan televisi, selain menciptakan iklan yang menarik yang mampu menarik perhatian para audiences ( Empathy).  juga memperhatikan kemampuan iklan dalam hal  persuation terhadap audiences, Karena pada dasarnya iklan yang menarik dan disukai oleh audiences (pemirsa) bukan merupakan jaminan bahwa iklan tersebut akan efektif dalam mempengaruhi audiences untuk tertarik membeli produk yang ditawarkan.

3. Bagi peneliti lain/selanjutnya, jika ingin menganalisa atau mengukur efektifitas sebuah iklan hendaknya memilih iklan yang sering ditayangkan di berbagai media, baik media elektronik ataupun media cetak, dll., sehingga dapat meminimalisir kemungkinan munculnya faktor-faktor lain di luar iklan tersebut yang menjadi pertimbangan audiences dalam menilai, dan menggunakan sampel yang lebih banyak lagi, agar mendapatkan hasil yang lebih akurat dengan keadaan dilapangan. Sehingga dapat meminimalisir kemungkinan munculnya faktor-faktor lain

Gambar

Tabel Dimensi Empathy RespondenTerhadap Iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)
Tabel Dimensi Persuation Responden Terhadap Iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)
Tabel Dimensi I mpact RespondenTerhadap Iklan Indomie Mie Goreng Rendang (versi anak kost)

Referensi

Dokumen terkait

Dari ketentuan tersebut di atas, seharusnya penerapan sistem dan prosedur akuntansi dalam rangka penyusunan laporan keuangan daerah dapat menggunakan standar

Oleh karena itu, maka penelitian ini meneliti faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas audit yang dilaksanakan oleh aparat Inspektorat Kota Gorontalo dalam pengawasan keuangan

(1) bagi Kepala Sekolah diharapkan agar pengawasan terhadap guru lebih ditingkatkan, karena tanpa pengawasan secara rutinitas tidak menutup kemungkinan peran guru

Padahal di DKI Jakarta Sendiri, terdapat 3(tiga) Instansi Badan Narkotika Nasional yaitu Badan Narkotika Nasional Pusat, Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta,

Website E-Learning saat ini sudah banyak digunakan pada dunia pendidikan, baik sekolah tingkat atas hingga perguruan tinggi.

Dalam tugas akhir ini akan merumuskan metode dan prosedur pembuatan gambar 3D dengan menggunakan Autodesk Inventor dan menganalisis hasil produk dari model konstruksi 3D yang

Hasil ini sesuai pula dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muinah (2011) bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe TGT efektif terhadap prestasi belajar dan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat hikmat, rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi berjudul “Pengaruh Konsentrasi Karagenan