• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEKANISME PERTAHANAN JIWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEKANISME PERTAHANAN JIWA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Dr. Elly Rosilla Wijaya, SpKj

(2)

Jenis

Jenis

 –

 –

 jenis mekanisme pertahanan jiwa.

 jenis mekanisme pertahanan jiwa.

Represi:

Represi:

adalah

adalah suatu mekanisme mental yang berhubungansuatu mekanisme mental yang berhubungan dengan

dengan suatu suatu konflik konflik seperti seperti keinginankeinginan –– keinginan keinginan yang

yang tidak tidak dapat dapat dipersatukandipersatukan, , dorongan dorongan untuk untuk bersaingbersaing dan hal

dan hal –– hal hal yang yang tidak tidak diinginkan diinginkan dengandengan cara

cara mendorongnya mendorongnya dari dari dalam dalam sadar sadar kealamkealam tidak sadaran.

tidak sadaran.

Contohnya: “tidak mendengar” alarm dari jam karena Contohnya: “tidak mendengar” alarm dari jam karena tidur terlalu

tidur terlalu lambat atau “lupa” terhadap pekerjaanlambat atau “lupa” terhadap pekerjaan yang tidak disenangi 

yang tidak disenangi ..

Beda represi dan supresi: Beda represi dan supresi: Represi:

Represi:

Individu secara tidak sadar terjadi mekanisme pertahanan jiwa

Individu secara tidak sadar terjadi mekanisme pertahanan jiwa

terhadap hal

terhadap hal –– hal hal yang yang tidak tidak disenanginyadisenanginya..

Supresi: Supresi:

Individu secara sadar ingin melupakan segala sesuatu yang

Individu secara sadar ingin melupakan segala sesuatu yang tidaktidak

diinginkan dengan logika atau rasional.

(3)

Regresi

Adalah kembali ke fase perkembangan yang telah

pernah di tinggalkannya, karena menghadapi situasi yang

mengandung bahaya.

Contohnya: seorang anak yang tadinya tidak

 “mengompol” ketika adiknya lahir lalu

(4)

Simbolisasi

Berasal dari materi – materi yang direpresi kedalam bawah sadar dan dikeluarkan dalam bentuk simbol – simbol. Simbolisasi sering disebut sebagai” bahasa dari

ketidaksadaran”, karena meripakan ekspresi dari pada kehidupan batin seseorang (inner life stori).Simbolisasi dapat muncul sebagai mimpi atau sebagai halusinasi atau sebagai ide – ide tertentu.

(5)

Sublimasi:

Merupakan tranformasi (pengalihan) dari impuls – impuls primitif kepada tujuan – tujuan yang bisa diterima oleh masyarakat.

Contoh: - Implus primitif mementingkan diri sendiri

disublimasikan dalam bentuk kesenian, karya ilmiah, keagamaan, atau aktifitas lain yang berguna bagi kebudayaan dan berguna baik secara individual maupun masyarakat.

- implus agresif mungkin disublimasikan kedalam bentuk olah raga, pertandingan – pertandingan yang dapat diterima oleh masyarakat.

- nafsu sexual dialihkan kedalam bentuk karya seni (menggambar orang telanjang, novel dsb).

(6)

Kompensasi:

adalah suatu mekanisme untuk melindungi aspek

– aspek yang lemah pada diri seseorang dengan

cara mengganti dengan bentuk yang layak tetapi

dengan cara yang berlabihan.

Kompensasi yang berlebihan disebut

overcompensation, misal

seseorang yang

mempunyai perawakan kecil tetapi memiliki

sifat agresif dan dominan. Kesombongan dan

kecongkakan

adalah merupakan kompensasi dari

kekerdilan kekuasaan seseorang.

(7)

Proyeksi:

adalah secara tidak sadar menempatkan sifat-sifat batin sendiri pada obyek diluar dirinya, sehingga sifat-sifat batin itu sendirinya diamati atau dihayati sebagai sifat-sifat orang lain.

Misalnya: seseorang yang membenci orang lain, menghayati seolah-olah orang lain itulah yang membenci dirinya(karena membenci orang lain adalah perbuatan yang bertentangan dengan norma masyarakat).

Proyeksi merupakan mekanisme pertahanan jiwa terhadap kecemasan. Proyeksi sangat mirip dengan mekanisme denial (pengingkaran)

(8)

Fiksasi:

adalah berhenti pada suatu fase perkembangan tertentu yang seharusnya sudah ditinggalkannya, karena

melangkah ke fase yang lebih lanjut akan

menimbulkan kecemasan atau rasa tidak enak. Misalnya: seorang pemuda takut berkencan dengan

gadis karena takut kehilangan kasih sayang

(9)

Identifikasi:

Bertingkah laku seperti orang lain. Dalam menghadapi sesuatu hal yang bisa menimbulkan kecemasan atau ketegangan seringkali individu mengurang atau

menghilangkannya dengan cara berbuat seperti orang lain (seperti ayahnya, ibunya, gurunya dsb). Proses

identifikasi mula-mula terjadi dalam keluarga. Identifikasi dapat memberikan pengaruh yang positif

atau konstruktif pada pertumbuhan kepribadian, tetapi tergantung pada kepribadian yang ditiru oleh anak

(10)

Konversi:

Proses dari konflik psikologik yang “ di ubah “ (converted) ke gejala fisik. Contoh seorang bawahan yang marah kepada atasannya kemudian ingin meninjunya , kemudian

berkembang menjadi kelumpuhan pada jari – jari

tangannya.Konversi kusus terjadi pada neurosa histeri. Konversi merupakan manivestasi dari ketidakmampuan penderita dan sebenarnya merupakan tujuan tertentu dari penderita yang diharapkan menguntungkan dirinya.

Mekanisme konversi tidak disadari oleh penderita. Pada konversi tidak didapatkan kelainan anatomis pada organ tubuh.

Konversi diekspresikan pada; otot – otot sadar, panca indra, alat sensibilitas.

(11)

Dissosiasi:

Terjadi bila komponen – komponen dari kepribadian

tidak ada integrasi yang baik sehingga organisme mencari perlindungan untuk mendapatkan rasa aman.

Kepribadian ganda adalah bentuk ekstreem dari reaksi dissosiatif yaitu adanya dua atau lebih kepribadian yang terpisah.

Somnambulisme: adalah secara tidak sadar aspek – aspek kepribadian timbul diwaktuy tidur dan

(12)

Rasionalisasi:

Memberikan alasan yang masuk akal pada suatu

kejadian sehingga kejadian yang sekiranya tanpa alasan baginya akan menimbulkan rasa tidak aman.

Misalnya: seorang mahasiswa yang datang terlambat karena terhalang kereta api, sesampainya dikelas

segera memberitahukan pada dosennya (tanpa ditanya) dan dengan perbuatannya itu dia merasa aman.

(13)

Denial:

Ego menolak hal – hal yang jelas – jelas bena, karena mengakui atau menganggap bahwa kenyataan itu akan membuat ego menjadi sakit.

Contoh: Mempunyai anggapan kuat bahwa ibunya tidak mati, tetapi hanya” keluar rumah atau pergi untuk

beberapa hari saja”. Mekanisme ini biasa terjadi pada keadaan psikotik.

(14)

Resistance (perlawanan):

Gejala yang terjadi selama proses psikoanalisa atau psikoterapi dimana individu tidak mau bekerja sama didalam proses terapi. Ini adalah proses yang tidak disadari dimana ego menghindari rahasia tentang dirinya, karena bila disadari akan mencemaskan atau membuat cemas.

(15)

Reaction formation (pembentukan

reaksi):

Adalah mekanisme penolakan terhadap implus – implus yang tidak disenangi dengan menekan secara kuat kearah bentuk yang berlawanan.

Contoh: seseorang dengan kecenderungan sadistik,

(16)

Restitusi:

Adalah suatu mekanisme dimana suatu individu

bertingkah laku dengan tujuan meringankan rasa dosa yang menjadi beban pikirannya.

Misalnya: seorang yang mempunyai perasaan berdosa kemudian melakukan aktivitas – aktivitas yang sangat baik seperti menjadi orang teladan, bekerja tidak kenal lelah dan bersikap murah hati.

(17)

Subtitution:

adalah mekanisme yang digunakan untuk

mengurangi tension

yang disebabkan adanya

frustasi. Banyak gejala – gejala

psikiatrik

merupakan pengganti atau simbol untuk mencapai

kepuasan.

Cara – cara:

1. Berusaha terus – menerus untuk mencapai

tujuan atau cita

– cita.

2. Mengatasi hambatan dalam mencapai tujuan

hidup dengan

cara agresif.

3. Menghindari atau melarikan diri dari rintangan

atau

hambatan.

(18)

Displacement:

adalah salah satu cara untuk mengurangi kecemasan.

Dengan

mekanisme ini perasaan – perasaan ditransfer

dari obyek yang baru kesuatu bentuk pengganti.

Contoh: dalam phobia dimana perasaan takut yang tidak

disadari ditransfer ke obyek luar.

Juga dalam neurosa kompulsi, seperti mencuci tangan

terus – menerus adalah displasemen dari pengalaman –

pengalaman yang ditinjau dari segi moral adalah tidak

bersih.

(19)

Dari kata neuron dianggap sakit

ternyata psikis  psikoneurosis  neurosis

Neurosis  problema psikologi internal & situasi stress

CEMAS

penyebab dinamika umum neurosis Gejala 1) manifestasi cemas : • Dirasakan langsung • Pengungkapan fisik - jantung berdebar -pusing -keringat dingin -mual  muntah (MJP) Tingkat ringan dan sedang

(20)

2) mekanisme difensi / adapsi diri

1. adapsi neurotik

a. berulang-ulang

 kalau ujian pasti

sakit perut

b. selalu sama

2. kurang memuaskan

a. malu

b. bersalah

c. rasa tidak mampu

3. bentuk neurosis

a. terutama tergantung tipe

mekanisme depresi

b. sering mekanisme difensi

(21)

Sebab – sebab

- faktor emosional

 utama

- sejak kecil

 ciri kepribadian

- pola neurotik : konflik masa anak : perasaan yang

menyertai

 untuk mengerti : gejala dihubungkan

dengan pengalaman masa anak

- masa anak

Somnambulisme

 tidur jalan

Enuresis

 ngompol

Delirium

Gigit jari

(22)

 

WASPADA

 Perasaan bersalah konflik tentang

kebutuhan tidak sadar peristiwa berarti

dalam kehidupan, stress menerus keluarga

kesukaran hubungan interpersonal.

Kapan timbul neurosis?

(+) pencetus

 kejadian nyata

manifestasi mendadak

(23)

Neurosis  SDM menurun

Terjadi: dewasa muda – senile Usia -+ 35 tahun

wanita > laki-laki

merepresi kebutuhan biologisnya secara > ketat Mortalitas

Resiko kematian tinggi

Neurosis berat  - tentamen suicide - kecelakaan

• Jangka panjang - kardiovaskuler meningkat  gumpalan darah - sal nafas meningkat

- saraf meningkat

• Kesulitan terapi - takut kecanduan (pasien beranggapan) - ketidakteraturan minum obat

Referensi

Dokumen terkait

Program padat karya produktif Kota Semarang yang sudah terlaksana pada tahun 2011 tersebut, dimana hasil dari kegiatan ini belum dapat mencapai tujuan yaitu

Padatnya pemukiman penduduk di wilayah kelurahan Meteseh Kecamatam Tembalang, Kota Semarang tentunya juga mengakibatkan tingginya buangan limbah rumah tangga, buangan limbah

Communication Objective Dari riset penyelenggara pasca event yang dilakukan melalui 60 responden yang mengetahui Klub sepatu roda kota Semarang, sebanyak 43, yang berminat gabung

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada pratindakan, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa penerapan model

PERBANDINGAN KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN BERBASIS PROYEK. Universitas Pendidikan Indonesia

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi ekstrak kayu manis yang tepat pada minuman sari buah jambu mete, untuk mengetahui basis atau takaran

Beberapa upaya yang dilakukan dalam pertanian berkelanjutan diantaranya dengan meningkatkan kemandirian petani terhadap sarana produksi pertanian (benih/bibit, pupuk,

Pertemuan kedua siklus II ini merupakan lanjutan dari materi yang akan dibahas yaitu sifat-sifat cahaya yang berikutnya. Langkah-langkah yang digunakan sama dengan