• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN BAHASA.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN BAHASA.pdf"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

TENTANG

“PERKEMBANGAN BAHASA”

DISUSUN OLEH:

Tomi Hartono Lumban Tobing

5161111051

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016/2017

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sejak mula,filsafat telah membahas mengenai bahasa dan struktur bahasa.Pada abad-abad permulaan terdapat pengertian bahwa bahasa itu merupakan perjanjian yang disengaja antar manusia.Pandangan ini dianut misalnya oleh aliran sofisme. Bertentangan dengan pandangan ini adalah pandangan stoicijn yang memandang bahasa sebagai suatu kecakapan alamiah.Pandangan plato dan aristoteles ada ditengah-tengah pandangan ini.Dengan adanya perbandingan ilmu-ilmu bahasa maka studi yang sistematis mengenai susunan bahasa yaitu hubungan antara berfikir dan berbahasa,antara fungsi ekspresi dan fungsi untuk melukiskan dalam bahasa.

Bagi psikologi yang sebagian berakar pada filsafat maka bahasa sejak mula merupakan objek studi yang pokok.Para pioner dalam psikologi perkembangan telah memberikan pengertian-pengertian dalam perkembangan bahasa melalui observasi yang teliti,terutama mengenai pernyataan-pernyataan bahasa yang petama.

I.2 Rumusan Masalah

1.Pengertian atau definisi perkembangan bahasa.

2.Mengetahui tentang hubungan kemampuan berbahasa dengan kemampuan berfikir.

3.Menjelaskan tentang karakteristik perkembangan otak.

4.Mengetahui tentang faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa 5.Mengetahui tentang tahapan perkembangan bahasa.

6.Mengetahui tentang upaya pengembangan bahasa dan implikasinya

I.3 Tujuan Makalah

Agar pembaca mengetahui dan memperoleh ilmu pemikiran yang baik tentang perkembangan bahasa dan peranan orangtua dalam upaya pengembangan bahasa dan implikasinya bagi pendidikan.

(3)

Menambah khazanah ilmu pengetahuan terutama mengenai tentang perkembangan bahasa dan upaya pengembangan bahasa. Memberi bahan masukan bagi kajian lebih lanjut untuk berbagai konsep keilmuan mengenai tentang perkembangan bahasa.Memberikan sumbangsih pengetahuan praktis bagi berbagai pihak yang membutuhkannya terutama bagi pihak yang sedang mencari pengetahuan tentang perkembangan bahasa dan pengupayaan dalam membantu mengembangkan bahasa bagi seorang individu.

(4)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.

Perkembangan Bahasa

Makna perkembangan bahasa adalah sama dengan penguasaan bahasa yaitu proses pemilikan kosa kata,kemampuan menyusun kata-kata sederhana,sampai pada kemampuan menyusun tata bahasa sederhana maupun kompleks.Secara umum,perkembangan

keterampilan berbahasa pada individu dapat dibagi dalam empat komponen,yaitu A. Fonologi (phonology)

B. Semantik (semantics) C. Tata Bahasa (grammar) D. Pragmatik (pragmatics)

Tahapan perkembangan bahasa adalah sebagai berikut: A. Tahap pralinguistik atau meraban (0,3-1,0 tahun) B. Tahap holofrastik atau kalimat satu kata (1,0-1,8 tahun) C. Tahap kalimat dua kata (1,6-2,0 tahun)

D. Tahap pengembangan tata bahasa awal (2,0-5,0 tahun) E. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5,0-10,0 tahun) F. Tahap kompetensi lengkap (11,0 tahun-dewasa).

Sesuai dengan perkembangan pisikis remaja yang sedang berada pada fase mencari jati diri maka remaja seringkali membangun dan memiliki bahasa khas remaja.Ada tiga aliran yang menjelaskan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa:

A. Aliran nativisme B. Aliran empirisme C. Aliran konvergensi

Intervensi pendidikan menduduki posisi penting dalam upaya membantu perkembangan bahasa.Wujud intervensi itu adalah dengan menciptakan suasana lingkungan,baik dalam keluarga,sekolah,maupun masyarakat,yang memberikan suasana aman secara psikologis untuk mengungkapkan pemikiran-pemikiran dalam bentuk komunikasi bahasa.

(5)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Perkembangan Bahasa

Seorang ahli psikologi perkembangan dari Illinois State University bernama Laura E.Berk (1989) setelah mempelajari dan meneliti berbagai aspek perkembangan individu.sampailah dia pada suatu kesimpulan bahwa perkembangan bahasa merupakan kemampuan khas manusia yang paling kompleks,namun pada umumnya berkembang pada individu dengan kecepatan luar biasa pada awal masa kanak –kanak.Pencapaian bahasa yang amat

mengesankan pada anak-anak yang sedang belajar bahasa adalah sedemikian rumitnya sehingga kadang-kadang tampak seperti sesuatu yang ajaib.

Demikian cepatnya perkembangan bahasa pada masa kanak-kanak sehingga dalam waktu singkat dapat menguasai banyak kosakata,ucapan,dan bahkan

cara,mengucapkannya.Oleh karena itu,berbagai penelitian psikologi perkembangan mengatakan bahwa secara umum perkembangan bahasa lebih cepat dari perkembangan aspek-aspek lainnya,meskipun kadang-kadang ditemukan sebagian anak yang lebih cepat perkembangan motoriknya dari pada perkembangan bahasanya.Berdasarkan hasil -hasil penelitiannya maka para ahli psikologi perkembangan mendefinisikan perkembangan bahasa sebagai kemampuan individu dalam menguasai kosakata,ucapan,gramatika,dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan umur kronologisnya.Perbandingan antara umur kronologisnya dengan kemampuan berbahasa individu meunjukkan perkembangan bahasa individu yang bersangkutan.

Makna perkembangan bahasa adalah sama dengan penguasaan bahasa yaitu proses pemilikan kosakata,kempampuan menyusun kata-kata sederhana,sampai pada kemampuan menyusun tata bahasa sederhana maupun kompleks.Ada aspek linguistik dasar yang bersifat universal dalam otak manusia memungkinkan untuk menguasai bahasa tertentu (Tarigan, 1986; 260).Menurut para penganut aliran behavioristik,penggunaan bahasa merupakan asosiasi yang terbentuk melalui proses pengondisian klasik (classical

conditioning),pengondisian operan (operant conditioning),dan belajar sosial (social

learning).Secara umum,perkembangan keterampilan berbahasa pada individu menurut Berk (1989) dapat dibagi kedalam empat komponan,yaitu:

1. Fonologi (phonology) 2. Semantik (semantics) 3. Tata bahasa (grammar) 4. Pragmatik (pragmatics)

Fonologi berkenan dengan bagaimana individu memahami dan menghasilkan bunyi bahasa.Semantik merujuk kepada makna kata atau cara yang mendasari konsep-konsep yang diekspresikan dalam kata-kata atau kombinasi kata.

(6)

Penelitian intensif tentang perkembangan kosakata pada anak-anak diibaratkan oleh Berk (1989) sebagai sejauh mana kekuatan anak untuk memahami ribuan pemetaan kata-kata kedalam konsep-konsep yang dimiliki sebelumnya meskipun belum tertabelkan dalam dirinya dan kemudian menghubungkannya dengan kesempatan dalam bahasa

masyarakatnya.

Grammar merujuk kepada penguasaan kosakata dan memodifikasikan cara-cara yang bermakna.Pengetahuan tentang grammar meliputu dua aspek utama.

1. Sintak (syntax), yaitu Aturan-aturan yang mengatur bagaimana kata-kata disusun kedalam kalimat yang dapat dipahami.

2. Morfologi (morphology),yaitu Aplikasi gramatikal yang meliputu jumlah,tenses ,kasus,pribadi,gender,kalimat aktif,kalimat pasif,dan berbagai makna lain dalam bahasa.

Pragmatik merujuk kepada sisi komunikatif dari bahasa.Ini berkenaan dengan

bagaimana menggunakan bahasa dengan baik ketika berkomunikasi dengan orang lain.Di dalamnya meliputi bagaimana mengambil kesempatan yang tepat,mencari dan menetapkan topik yang relevan,mengusahakan agar benar-benar komunikatif,bagaimana menggunakan bahasa tubuh (gesture),intonasi suara,dan menjaga konteks agar pesan-pesan verbal yang disampaikan dapat dimaknai secara tepat oleh penerimanya.Pragmatik juga mencakup sosiolinguistik,yaitu bagaimana suatu bahasa harus diucapkan dalam suatu kelompok masyarakat tertentu.Agar dapat berkomunikasi dengan berhasil,seseorang harus memahami dan menerapkan cara-cara interaksi dan komunikasi yang dapat diterima masyarakat tertentu,seperti ucapan selamat datang dan selamat tinggal serta cara mengucapkannya.Selain itu orang juga memperhatikan tata krama berkomunikasi berdasarkan hierarki umur atau status sosial yang masih dijunjung tinggi dalam suatu masyarakat tertentu.

(7)

3.2 Tahap-Tahap Perkembangan Bahasa

Dilihat dari perkembangan umur kronologisnya yang berkaitan dengan perkembangan kemampuan berbahasa individu,tahapan perkembangan bahasa dapat dibedakan kedalam tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Pralinguistik atau Meraban (0,3-10 tahun)

Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif.Pada umur ini anak mengeluarkan berbagai bunyi ujaran sebagai reaksi terhadap orang lain yang berada disekitarnya sebagai ucapan mencari kontak verbal.

2. Tahap Holofrastik atau Kalimat satu kata (1,0-1,8 tahun)

Pada usia sekitar 1 tahun anak mulai mengucapkan kata-kata.Satu kata yang diucapkan oleh anak-anak harus dipandang sebagai suatu kalimat penuh mencakup aspek intelektual maupun emosional sebagai cara untuk menyatakan mau tidaknya terhadap sesuatu.

3. Tahap Kalimat Dua Kata (1,6-2,0 tahun)

Pada tahap ini anak mulai memiliki banyak kemungkinan untuk menyatakan

kemauannya dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat sederhana yang disebut dengan istilah “kalimat dua kata” yang dirangkai secar tepat.

4. Tahap Pengembangan Tata Bahasa Awal (2,0-5,0 tahun)

Pada tahap ini anak mulai mengembangkan tata bahasa,panjang kalimat mulai bertambah,ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin kompleks,dan mulai menggunakan kata-kata jamak.Penambahan dan pengayaan terhadap sejumlah dab tipe kata secara berangsur meningkat sejalan dengan kemajuan dalam kematangan perkembangan anak.

5. Tahap Pengembangan Tata Bahasa Lanjutan (5,0-10,0)

Pada tahap ini anak semakin mampu mengembangkan struktur tata bahasa yang lebih kompleks lagi serta mampu melibatkan gabungan kalimat-kalimat sederhana dengan komplementasi,relativasi,dan konjungsi.Perbaikan dan penghalusan yang dilakukan pada periode ini mencakup belajar mengenai berbagai kekecualian dari keteraturan tata bahasa dan fonologis dalam bahasa terkait (Tarigan, 1986).

6. Tahap Kompetensi Lengkap (11,0 tahun-dewasa)

Pada akhir masa kanak-kanak,perbendaharaan kata terus meningkat,gaya bahasa mengalami perubahan,dan semakin lancar serta fasih dalam berkomunikasi.Keterampilan dan performansi tata bahasa terus berkembang kearah tercapainya kompetensi berbahasa secara lengkap sebagai perwujudan dari kompetensi komunikasi.

(8)

3.3 Hubungan Kemampuan Berbahasa Dengan Kemampuan Berpikir

Berpikir pada dasarnya merupakan rangkaian proses kognisi yang bersifat pribadi atau pemrosesan informasi (information processing) yang berlangsung selama munculnya renspons (Morgan, 1989).Dalam proses berfikir digunakan simbol-simbol yang memiliki makna atau arti tertentu bagi masing-masing individu.

Aktivitas berpikir individu sesungguhnya dibantu dengan menggunakan simbol-simbol verbal dan hukum tata bahasa guna menggabungkan kata-kata menjadi suatu kalimat yang bermakna (Morgan, 1980).Betapapun seseorang dalam berfikir tidak mengeluarkan kata-kata secara eksplisit melainkan hanya didalam hati,sesungguhnya ketika proses berfikir itu terjadi juga menggunakan bantuan bahasa.Hanya saja bahasa yang digunakannya hanya dilafalkan didalam hati.

Sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwa aktifitas berfikir juga melibatkan bahasa berfikir yang terjadi dalam hati atau yang seringkali dikenal dengan percakapan hati (inner speech) (Morgan, 1989).Bahasa merupakan alat yang sangat berguna dan sangat membantu individu untuk berfikir.Bahasa juga mengekspresikan hasil pemikiran

tersebut.Jadi,berfikir dan berbahasa merupakan dua aktifitas yang saling melengkapi dan terjadi dalam yang relatif bersamaan.Sering kali dikatakan oleh banyak orang bahwa kemampuan berfikir seseorang menentukan dan sekaligus dapat dipahami dari kemampuan bahasanya.Sebaliknya,kemampuan bahasa seseorang merupakan pencerminan dari

kemampuan berfikir seseorang.

Meskipun demikian,dalam kasus tertentu ada sejumlah orang yang berkemampuan berfikirnya bagus tetapi kamapuan bahasanya kurang.Sebaliknya,ada juga orang yang pandai berbahasa tetapi kemampuan berfikirnya tidak sebagus kemampuan

bahasanya.Seringkali kita jumpai sejumlah orang yang mampu menulis dengan bagus untuk mengeskspresikan pemikirannya,tetapi ketika diminta untuk mempresentasikan hasil tulisannya ternyata bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pikiran-pikirannya tidak menarik,sebaliknya juga terhadap orang yang dimintai mempresentasikan

pikiran-pikirannya sangat menarik bahkan sangat memukau,tetapi ketika dimimta menuangkan pemikiran-pemikirannya dalam bentuk tulisan menjadi tidak menarik.

(9)

3.4 Karakteristik Perkembangan Bahasa Remaja

Mengacu kepada tahapan perkembangan bahasa yang telah dipaparkan terdahulu,sesuai dengan tingkatan usia kronologis nya telah dicapai,karakteristik perkembangan bahasa remaja telah mencapai tahap kompetensi lengkap.Pada usia ini,individu diharapkan telah mempelajari semua sarana bahasa dan

keterampilan-keterampilan performasi untuk memahami dan menghasilkan bahasa tertentu dengan baik (Tarigan, 1986).

Karakteristik perkembangan bahasa remaja sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif yang menurut jean piaget telah mencapai tahap operasional formal .Sejalan dengan perkembangan kognitifnya,remaja mulai mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip berfikir formal atau berfikir ilmiah secara baik pada setiap situasi dan telah mengalami peningkatan kemampuan dalam menyusun pola hubungan secara komprehensif,membandingkan secara kritis antara fakta asumsi dengan mengurangi penggunaan simbol-simbol dan terminologi konkret dalam mengomunikasikan nya.

Sejalan dengan perkembangan pisikis remaja yang berada pada fase pencarian jati diri,ada tahapan kemampuan berbahasa pada remaja yang berbeda dari tahap-tahap sebelum atau sesudahnya yang kadan-kadang menyimpang dari norma umum seperti munculnya istilah-istilah khusus dikalangan remaja.Karakteristik psikologis khas remaja sering kali mendorong remaja membangun dan memiliki bahasa yang relatif berbeda dan bahkan khas untuk kalangan remaja sendiri,sampai-sampai tidak jarang orang diluar kalangan remaja kesulitan memahaminya.Dalam perkembangan masyarakat modern sekarang ini,di kota-kota besar bahkan berkembang pesat bahasa khas remaja yang disebut dengan gaul.

(10)

3.5 Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perkembangan Bahasa

Aliran nativisme berpandangan bahwa perkembangan kemampuan berbahasa seseorang ditentukan oleh faktor-faktor bawaan sejak lahir yang diturunkan oleh orang tuanya.Sementara itu,aliran empirisme atau behaviorisme justru berpandangan

sebaliknya,yaitu bahwa perkembangan kemampuan berbahasa seseorang tidak ditentukan oleh proses belajar dari lingkungan sekitarnya.Adapun aliran lain yanh cenderung lebih moderat,yaitu aliran konvergensi mengajukan pandangan yang merupakan kolaborasi dari faktor bawaan dan pengaruh lingkungan.

Secara rinci dapat diidentifikasi sejumlah faktor yang memengaruhi perkembangan bahasa,yaitu sebagai berikut:

1. Kognisi

Tinggi-rendahnya kemampuan kognisi individu akan memengaruhi cepat lambatnya perkembangan bahasa individu,Ini relevan dengan pembahasan sebelumnya bahwa terdapat kolerasi yang signifikan antara fikiran dengan bahasa seseorang.

2. Pola Komunikasi dalam Keluarga

Dalam suatu keluarga pola komunikasinya banyak arah atau interaksinya relatif

demokratis akan mempercepat perkembangan bahasa anggota keluarganya dibanding yang menerapkan pola komunikasi dan interaksi sebaliknya.

3. Jumlah Anak atau Anggota Keluarga

Suatu keluarga yang memiliki banyak anak atau banyak anggota

keluarga,perkembangan bahasa anak lebih cepat,karena terjadi komunikasi yang bervariasi dibanding keluarga yang hanya memiliki anak tunggal dan tidak ada anggota keluarga lain selain keluarga ini.

4. Posisi Urutan Kelahiran

Perkembangan bahasa anak yang posisi urutan kelahirannya ditengah akan lebih cepat ketimbang anak sulung atau anak bungsu.Hal ini disebabkan anak tengah memiliki arah komunikasi keatas maupun kebawah.Adapun anak sulung hanya memiliki arah

komunikasi kebawah saja dan anak bungsu hanya memiliki arah komunikasi keatas saja. 5. Kedwibahasaan

Anak yang dibesarkan dalam keluarga yang menggunakan bahasa lebih dari satu akan lebih bagus dan lebih cepat perkembangan bahasanya ketimbang yang hanya

(11)

Lebih lanjut Nelson (Bretherton et al., 1982)mengatakan bahwa ada dua tipe perkembangan anak dalam penguasaan bahasa.

1. Anak yang bertipe referensial cenderung berpandangan bahwa sebagian besar bahasa digunakan untuk membicarakan benda-benda.

2. Anak yang bertipe ekspresif cenderung berpandangan bahwa sebagian besar bahasa digunakan untuk membicarakan dirinya dan orang lain sekaligus untuk

mengeskpresikan perasaan,kebutuhan,dan kondisi sosial lainnya.

Gaya anak dalam mempelajari bahasa,berkaitan dengan aspek-aspek lain dari perkembangan bahasanya dan dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Anak-anak yang bertipe ekspresif cenderung menggunakan kata ganti kata benda (pronouns)dalam bentuk kalimat,sedangkan anak-anak yang bertipe referensial cenderung menunjukan kemampuan mengartikulasikan kalimat dengan lebih jelas dan penguasaan kosakatanya cenderung lebih cepat.

2. Anak-anak yang bertipe referensial cenderung mengatakan benda-benda dalam bentuk kalimat dengan menggunakan tabel-tabel.Anak –anak yang bertipe ekspresif cenderung mempu mengatakan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan frasa-frasa sosial.

(12)

3.6 Peran Orang tua dalam Upaya Membantu Pengembangan Bahasa Dan

Implikasinya Bagi Pendidikan

Jika perkembangan kemempuan berbahasa merupakan konvergensi atau perpaduan dari faktor bawaan dan proses belajar dari lingkungannya,intervensi pendidikan yang dilakukan secara terencana dan sistematis menjadi sangat penting.Hanya mengandalkan faktor bawaan yang diturunkan oleh orang tua adalah keputusan yang tidak bijaksana karena hasilnyayang kurang memuaskan.Intervensi pendidikan melalui proses belajar dari lingkungan dapat diupayakan dengan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi

berkembangannya bahasa secara optimal.Lingkungan yang dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar dan berlatih mengembangkan kemampuan bahasa perlu

dikembangkan secara maksimal,baik dalam lingkungan keluarga,sekolah,meupun masyarakat.

Agar kemampuan berbahasa remaja dapat berkembang secara optimal,sejak dini anak perlu diperkenalkan dengan lingkungan yang memiliki kemampuan berbahasa yang variatif.Situasi yang menunjang perkembangan bahasa juga perlu diciptakan dan dikembangkan oleh para guru di sekolah.DI sisi lain,masyarakat perlu memberikan dukungan yang bersifat kondisi psikologis dan sosiokultural bagi perkembangan bahasa remaja.Lingkungan keluarga,sekolah,maupun masyarakat sangat perlu menciptakan suasana yang dapat membesarkan hati atau mendorong anak atau remaja untuk berani

mengomunikasikan pikiran-pikirannya.Cara demikian,akan sangat membantu

perkembangan bahasa remaja karena mereka leluasa dan tidak dihantui oleh kecemasan dan ketakutan untuk mengomunikasikan apa saja yang dipikirkan.

(13)

BAB IV

PENUTUP

A.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan tersebut,Kesimpulan yang dapat diperoleh baha makna

perkembangan bahasa adalah sama dengan penguasaan bahasa yaitu proses pemilikan kosa kata,kemampuan menyusun kata-kata sederhana,sampai pada kemampuan menyusun tata bahasa sederhana maupun kompleks.

Ada beberapa tahapan perkembangan bahasa adalah sebagai berikut: A. Tahap pralinguistik atau meraban (0,3-1,0 tahun)

B. Tahap holofrastik atau kalimat satu kata (1,0-1,8 tahun) C. Tahap kalimat dua kata (1,6-2,0 tahun)

D. Tahap pengembangan tata bahasa awal (2,0-5,0 tahun) E. Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5,0-10,0 tahun) F. Tahap kompetensi lengkap (11,0 tahun-dewasa).

Intervensi pendidikan menduduki posisi penting dalam upaya membantu perkembangan bahasa.Wujud tersebut dapat berupa menciptakan suasana lingkungan,sekolah,maupun masyarakat,yang memberikan suasana aman secara psikologis untuk mengungkapkan pemikiran-pemikiran dalam bentuk komunikasi bahasa.

B.

Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut,saran yang dapat diperoleh adalah “Oran

tua,pendidikan dan masyarakat di lingkunan harus berperan penuh dan turut serta dalam membantu perkembangan bahasa pada anak,selain itu orang tua harus penuh memberikan perhatian dan kasih sayang yang diinginkan anak nya.

Penulis berharap pembaca lebih mendapat pengetahuan antara perkembangan bahasa dan peran serta orang tua dalam membantu perkembangan bahasa anak,sehingga pembaca mendapat pengetahuan tentang perkembangan bahasa tersebut.Makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan jauhnya dari kesempurnaan,oleh sebab itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan terutama dari dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dan rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang,semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan menambah wawasan kita.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Mohammad.Dr.Prof dan Asori Mohammad.Dr.Prof. 2004.Psikologi Remaja

Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Knoers .P.M.A- Monks .J.F dan Haditono Rahayu Siti. 2006.Psikologi

Perkembangan pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Hanya ada sedikit Muslim non-Melayu, sebagian besar adalah orang India, Arab atau kelompok-kelompok dari kepulauan Indonesia yang diasimilasikan ke dalam komunitas

Untuk soal #9, semua mahasiswa dapat menjawab benar.Sedangkan soal #15, terdapat 15 mahasiswa yang menjawab salah.Mahasiswa masih kesulitan untuk menentukan impuls

Dari ketentuan Pasal 1338 KUH Perdata tersebut di atas dapat dilihat bahwa semua persetujuan, baik persetujuan yang bernama maupun yang tak bernama yang dibuat sesuai dengan

Perlihatkanlah salah satu kartu yang telah dipersiapkan kepada orang pertama dari tiap kelompok untuk dibaca dalam hati tanpa dilihat oleh siswa yang lain.. Orang terakhir dari

Terdapat pada lampiran Finansial Perusahaan juga didalam tabel Financial Return tersebut yang ada di lampiran Finansial Perusahaan perhitungan annual cash flow, untuk

Karena, dengan mengetahui persiapan yang telah dilakukan oleh Indonesia untuk menghadapi MEA melalui perspektif pemuda akan membantu pemerintah mengetahui besaran

kritis siswa dalam pemecahan masalah matematika pada materi fungsi dengan.. berdasar elemen bernalar dan standar intelektual bernalar dari Model

Setelah dilakukan analisis mengenai hubungan antara status gizi dengan kejadian menarche pada sis- wi SDN 02 Kota Prabumulih tahun 2016 didapatkan nilai p value 0.006 dan