• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persoalan Fiqh Muamalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Persoalan Fiqh Muamalah"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pertanyaan Tugas Fiqih Muamalat Pertanyaan Tugas Fiqih Muamalat

1.

1. Apa pengertian dari akad musamma dan ghairu musamma ?Apa pengertian dari akad musamma dan ghairu musamma ?

Akad bernama (akad musamma), yaitu akad yang bertujuan dan namanya Akad bernama (akad musamma), yaitu akad yang bertujuan dan namanya sudah ditentukan oleh pembuat hukum dan ditentukan pula ketentuan-ketentuan sudah ditentukan oleh pembuat hukum dan ditentukan pula ketentuan-ketentuan khusus yang berlaku terhadapnya dan tidak berlaku terhadap akad lain.

khusus yang berlaku terhadapnya dan tidak berlaku terhadap akad lain.

Akad tidak bernama (akad ghairu musamma), yaitu akad yang namanya tidak Akad tidak bernama (akad ghairu musamma), yaitu akad yang namanya tidak ditentukan oleh pembuat hukum yang

ditentukan oleh pembuat hukum yang khusus serta tidak ada khusus serta tidak ada pengaturan tersendiripengaturan tersendiri mengenainya. Akad jenis ini dibuat dan ditentukan oleh para pihak sendiri sesuai mengenainya. Akad jenis ini dibuat dan ditentukan oleh para pihak sendiri sesuai dengan kebutuhan mereka.

dengan kebutuhan mereka.

2.

2. Sebutkan pembagian akad musamma dan ghoiru musamma !Sebutkan pembagian akad musamma dan ghoiru musamma !

Akad musamma dibagi menjadi 25, yaitu: Akad musamma dibagi menjadi 25, yaitu:

a.

a. Ba’i yaitu akad yang terdiri atas dasar penukaran harta dengan harta laluBa’i yaitu akad yang terdiri atas dasar penukaran harta dengan harta lalu terjadilah penukaran milik secara tetap.

terjadilah penukaran milik secara tetap. b.

b. Ijarah yaitu akad yang obyeknya, ialah penukaran manfaat untuk masa tertentuIjarah yaitu akad yang obyeknya, ialah penukaran manfaat untuk masa tertentu artinya : memilikkan manfaat dengan iwadl, sama dengan menjual manfaat. artinya : memilikkan manfaat dengan iwadl, sama dengan menjual manfaat. c.

c. Kafalah yaitu akad mengalihkan tanggung jawab seseorang yang Kafalah yaitu akad mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengandijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.

berpegang pada tanggung jawab orang lain sebagai penjamin. d.

d. Hawalah yaitu suatu akad yang Hawalah yaitu suatu akad yang obyeknya memindahkan tanggung jawab dari yangobyeknya memindahkan tanggung jawab dari yang mula-mula berhutang kepada pihak lain.

mula-mula berhutang kepada pihak lain. e.

e. Rahn yaitu suatu akad yang obyeknya menahan harga terhadap sesuatu hak yangRahn yaitu suatu akad yang obyeknya menahan harga terhadap sesuatu hak yang mungkin diperoleh pembayaran dengan sempurna.

mungkin diperoleh pembayaran dengan sempurna. f.

f. Bai’ul Wafa’ yaitu akad taufiqi dalam rupa jual Bai’ul Wafa’ yaitu akad taufiqi dalam rupa jual beli atas dasar masingbeli atas dasar masing-masing pihak-masing pihak mempunyai hak menarik kembali pada kedua-kedua iwadl itu (harga dan benda). mempunyai hak menarik kembali pada kedua-kedua iwadl itu (harga dan benda). g.

g. Al ‘Ida yaitu Al ‘Ida yaitu sebuah akad yang obyeknya meminta pertolongan kepada seseorangsebuah akad yang obyeknya meminta pertolongan kepada seseorang dalam memelihara harga si penitip itu.

dalam memelihara harga si penitip itu. h.

h. Al I’arah yaitu akad yang dilakukan atas dasar pendermaan terhadap manfaatAl I’arah yaitu akad yang dilakukan atas dasar pendermaan terhadap manfaat sesuatu untuk dipakai dan

sesuatu untuk dipakai dan kemudian dikembalikan.kemudian dikembalikan. i.

i. Hibah yaitu akad yang obyeknya ialah mengalih hak milik Hibah yaitu akad yang obyeknya ialah mengalih hak milik kepada orang lain secarakepada orang lain secara cuma-cuma tanpa adanya bayaran.

(2)

 j. Aqdul Qismati yaitu mengasingkan (menentukan) bagian-bagian yang berkembang (yang dimiliki bersama) dalam harta milik dan menentukan bagi masing-masing pemilik dari bagian itu, bagian tertentu.

k. Aqad syirkah yaitu akad yang berlaku antara dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam suatu usaha dan membagi keuntungannya.

l. Mudlarabah yaitu semacam syarikat akad, kesepakatan dua orang dengan ketentuan: modal dari satu pihak, sedang usaha menghasilkan keuntungan oleh pihak yang lain, dan keuntungannya dibagi diantara mereka.

m. Muzara’ah yaitu semacam syarikat pertanian untuk memperoleh hasil bumi, dua belah pihak mengikat diri dengan ketentuan bahwa yang salah satu pihak memberikan tanah sedang yang pihak lain menggarapnya.

n. Musaqah yaitu syarikat pertanian untuk memperoleh hasil dari pepohonan. o. Wakalah yaitu akad pemberian kuasa yang pada akad itu seseorang menunjuk

orang lain sebagai wakilnya dalam bertindak (bertasharruf).

p. Shulh yaitu kesepakatan dari dua orang yang berselisih mengenai suatu hak untuk melaksanakan sesuatu dengan menghilangkan perselisihan.

q. Tahkim yaitu akad antara dua orang yang berselisih yang kedua-duanya dengan kerelaan masing-masing mengangkat orang lain menjadi hakim untuk menyelesaikan perselisihan mereka.

r. Mukharajah atau takharuj yaitu suatu akad yang dimana salah seorang waris menjual bagiannya dari harta peninggalan dari yang telah meninggal.

s. Qardlu yaitu suatu akad yang obyeknya ialah salah seorang dari dua orang yang berakad mengambil pada seorang lagi, benda yang ada padanya, yang dihabiskan, seperti minyak dan gandum untuk dikembalikan sepertinya dikemudian hari. t. Aqad Al ‘Umri yaitu seseorang mengatakan kepada orang lain: saya berikan

kepada anda hak mendiami rumahku sepanjang umur anda. Apabila anda meninggal rumah kembali kepadaku.

u. Aqdul Muqalah yaitu suatu akad antara dua orang yang salah seorang tidak mempunyai waris salah satunya berkata: engkau waliku dan kalau aku berbuat sesuatu tindakan pidana engkaulah yang membayar diyatku dan nanti kalau aku meninggal engkau pulalah yang memiliki hartaku.

(3)

v. Aqad Al-Iqalah yaitu suatu akad, dimana pihak bermufakat untuk mencabut akad yang telah dilakukan antara keduanya. Jelasnya, untuk membatalkannya, menghilangkan hukumnya dan implikasinya.

w. Zawaj atau nikah yaitu Suatu akad antara laki-laki dan perempuan yang tujuannya menghalalkan hubungan kelamin untuk memperoleh keturunan, membentuk keluarga dengan jalan yang disyari’atkan dan untuk tolong menolong dalam kehidupan bersama.

x. Aqad Washiyat yaitu suatu akad dimana seseorang manusia mengharuskan dimasa hidupnya mendermakan hartanya untuk oranglain yang diberikan sesudah wafatnya.

y. Aqdul isha’ atau washaya yaitu Suatu akad yang dimasa hidupnya menunjuk orang lain sebagai pengganti sesudah wafatnya untuk melaksanakan wasiat orang yang meninggal itu dan mengurus hak anak-anaknya yang masih kecil-kecil.

Pembagian Akad Ghoiru Musamma

a. Akad Murabahah yaitu akad jual beli dimana penjual menentukan margin laba kepada pembeli suatu barang yng di sepakati diantara kedua pihak

b. Akad Istishna’ yaitu suatu akad dengan cara memesan kepada penjual dari hasil manufaktur atau pabrik dengan ciri-ciri atau criteria tertentu yang telah ada. Contohnya : pesan alamari, mobil dan motor.

c. Antara akad istishna’ dengan akad salam adalah terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaannya, kedua akad tersebut berbentuk pesanan, sedang bedanya terletak pada obyek akad, kalau salam obyek akadnya berupa barang komoditas pertanian atau perkebunan, sedangkan istishna’ obyek akadnya berupa komoditas pabrik atau manufaktur yaitu yang dibuat oleh pabrik.

d. Akad (jual beli ‘inah’) yaitu seseorang yang membeli barang kepada penjual dengan sistem bayar amgsuran, kemudian barang tersebut dijual kepada penjual pertama dengan harga kontan yang lebih rendah dari harga pembelian semula. e. Jual beli wafa’ yaitu seseorang menjual barang kepada orang lain (pembeli),

dengan harga tertentu, dengan mensyaratkan bahwa barang yang dijual tersebut akan di beli kembali leh penjual dalam tempo waktu tertentu misalnya 1 minggu,

(4)

1 bulan dan seterusnya dengan harga yang lebih tinggi daripada harga penjualannya.

f. Jual beli dengan bayar tangguh (angsuran)(ba’ibisaman Ajil (BBA) yaitu jual beli dengan sistem pembayaran musiman pada akad salam.

g. Jual beli ‘Urbun yaitu jual beli dengan memberikan uang muka sebagai ikatan tanda jadi terhadap pembelian barang, apabila saat penyerahan barang, pembeli tidak jadi membeli, maka uang muka sebagai ‘urbun hilang atau tidak dikembalikan kepada calon pembeli.

h. Sewa beli (ba’I bi al-ijarah) atau Ijarah Muntahiya bi al-tamlik (IMT) sebagaimana istilah akad dalam produk bank syariah.

i. Jual beli utang (bai’ al-kalla’ bi al-kalli’) 3. Apa yang dimaksud dengan syarat Idhafiyah ?

Syarat idhafiyah atau syarat tambahan yaitu syarat yang harus ada disamping syarat umum, seperti adanya saksi,untuk terjadinya nikah,tidak boleh adanya ta’liq dalam aqad muwadha dan aqad tamlik, seperti jual beli dan hibah.

4. Bagaimana kedudukan dan anjuran memiliki harta ?

Disebutkan harta termasuk salah satu keperluan pokok manusia dalam menjalani kehidupan didunia ini, sehingga oleh para ulama ‘ushul fiqh persoalan harta dimasukkan kedalam salah satu ad-dharuriyat al-khamsah (lima keperluan pokok), yang terdiri atas : Agama, Jiwa, Akal, keturunan, dan harta. Oleh karena itu banyak manusia yang mempertahankan harta dengan segala upaya yang dilakukan, sehingga dalam Al-Qur’an dan Hadits banyak membicarakan harta serta kedudukannya. Kedudukan harta didalam Al-Qur’an dan Sunnah sebagai berikut:

a. Harta adalah milik Allah, Manusia bukanlah pemilik mutlak, tetapi dibatasi oleh hak-hak Allah sehingga wajib dikeluarkan zakatnya dan peruntukan ibadah lain dari harta tersebut.

b. Harta sebagai sarana untuk memperoleh bekal menuju kehidupan akhirat. c. Harta merupakan sarana untuk memenuhi kesenangan.

(5)

e. Harta sebagai perhiasan, Harta merupakan perhiasan dunia yang hanya bersifat sementara dan untuk itulah maka sebagai seorang muslim hendaknya dapat memanfaatkan harta dengan sebaik-baiknya untuk beribadah kepada Allah. f. Harta adalah penyebab fitnah

g. Harta sebuah nikmat ketika dimanfaatkan oleh orang-orang yang shalih. 5. Sebutkan fungsi Harta (Amwal) !

a. Berfungsi sebagai penyempurna pelaksanaan ibadah,

b. Untuk meneruskan kehidupan dari periode ke periode selanjutnya, c. Untuk memutar peranan kehidupan antara tuan dan pembantu, d. Untuk menumbuhkan silahturahim.

Referensi

Dokumen terkait

Imbalan yang akan diberikan kepada masyarakat sebagai penabung atau nasabah berdasarkan kesepakatan yang telah ditentukan secara bersama (Wiroso, 2005, hlm. Tabungan

Multi akad atau dikenal dengan hybrid contract secara istilah adalah jenis transaksi tidak hanya dapat dilakukan dengan satu jenis akad, tetapi dapat juga

adalah berhimpunnya beberapa akad dalam satu transaksi dengan cara dihimpun atau bertukar yang mana seluruh hak dan kewajiban dari akad tersebut dianggap

Jadi akad dan pelaksanaan jual-beli buah-buahan di pohon di Gampong Terbangan itu sama dengan jual beli yang lain, akan tetapi akad dan pengambilannya berbeda, kalau

Akad perwakilan dinyatakan berakhir jka terjadi hal-hal berikut ini.. Salah satu dari dua orang yang melakukan akad meninggal dunia atau gila. Diantara

(Nazih Hammad, 2005: 7) Termasuk dalam kategori akad berganda adalah terhimpunnya beberapa akad dalam satu transaksi seperti diterapkan dalam keuangan syariah

Analisis Fiqh Muamalah Terhadap Pola Pembagian Keuntungan Praktik Gaduh Sapi Di Desa Pucangombo Tegalombo Pacitan Pola pembagian hasil pada akad mudhârabahprosentase keuntungan yang

Sedangkan Hanabilah dalam definisi yang dikemukakannya tidak mencantumkan tujuan akad jual beli, yaitu memindahkan kepemilikan.5 Dari berbagai definisi yang telah dipaparkan, dapat