Farmaka, Volume 7 Nomor 1, April 2009
37
FORMULASI KRIM PELEMBAB WAJAH YANG MENGANDUNG TABIR
SURYA NANOPARTIKEL ZINK OKSIDA SALUT SILIKON
Dolih Gozali, Marline Abdassah, Anang Subghan. Sarah Al Lathiefah
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi krim pelembab wajah yang
mengandung tabir surya nanopartikel zink oksida salut silikon dalam tiga variasi
basis. Data pengamatan menunjukkan bahwa konsistensi, bau, warna, homogenitas,
pH, dan viskositas formula Y (cutina MD 5%, setil alkohol 1%, stearil alkohol 1%)
serta formula Z (cutina MD 5%, setil alcohol 1%, stearil alkohol 1%, dan viskolam)
tetap stabil setelah penyimpanan selama 28 hari pada suhu ruangan.Uji pemisahan
fase dilakukan dengan metode sentrifugasi dan dilaporkan bahwa formula Z stabil
pada semua kecepatan (2500, 3000, 3750 rpm), sebaliknya formula X (cutina MD
5%) mengalami pemisahan. Berdasarkan pengukuran spektrofotometri UV pada
panjang gelombang 280-400 nm diketahui bahwa formula Z mengabsorbsi 78,286 %
intensitas sinar UV-B. Hasil uji keamanan dan kesukaan menyatakan bahwa formula
Z tidak mengiritasi kulit, memiliki penampilan fisik yang baik, nyaman dipakai, dan
mampu melembabkan.
Kata kunci : Pelembab, Tabir surya, Nanopartikel, Zink Oksida Silikon
ABSTRACT
A research on the formulation of facial moisturizing cream containing
nanoparticles zinc oxide silicon coated sunscreen in three various base has been
done. Evaluation data shown that consistency, odor, color, homogenity, pH, viscosity
of formula Y (cutina MD 5%, cetyl alcohol 1%, cetearyl alcohol 1%) and also
formula Z cutina MD 5%, cetyl alcohol 1%, cetearyl alcohol 1%, viscolam 0,5%)
were stable on 28 days storage in room temperature. Separation phase assay was
done by centrifugation method and reported that formula Z was stable on whole
rotation rate (2500, 3000, 3750 rpm), in contrast to formula X (cutina MD 5%) which
occured separation phase. According to the UV spectrophotometer measurement on
wavelength 280-400 nm, it was found that formula Z has absorbed 78,286 % UV-B
rays intensity. The result of safety and satisfaction test stated that formula Z have no
potency to skin iritation, have a good performance, comfortable, and also moisturize
great enough.
Formulasi Krim Pelembab (Dolih G)
38
PENDAHULUAN
Kulit adalah organ tubuh yang terletak
yang paling luar yang mempunyai fungsi
sangat
penting
yaitu
menutupi
dan
melindungi
tubuh
dari
pengaruh
lingkungan serta merupakan pembungkus
tubuh yang sangat elastis. Pada kondisi
kulit tertentu, pelembaban diperlukan oleh
kulit untuk mempertahankan struktur dan
fungsinya. Pengaruh berbagai faktor baik
dari luar maupun dalam tubuh, misalnya:
udara
kering,
terik
sinar
matahari,
bertambahnya usia, ras, serta penyakit kulit
dapat menyebabkan kulit menjadi lebih
kering
akibat
kehilangan
air
oleh
penguapan yanag tidak kita rasakan.
Secara alamiah kulit telah berusaha untuk
melindungi diri dari kemungkinan ini yaitu
dengan adanya tabir lemak di atas kulit
yang didapat dari kelenjar lemak dan
sedikit kelenjar keringat dari kulit serta
adanya lapisan kulit luar yang berfungsi
sebagai sawar kulit. Namun dalam kondisi
tertentu, faktor perlindungan alamiah
tersebut tidak mencukupi dan karena itu
dibutuhkan
perlindungan
tambahan
nonalamiah yaitu dengan memberikan
kosmetika pelembab kulit.
Dasar pelembaban kulit yang didapat
adalah efek emolien, yaitu mencegah
kekeringan dan kerusakan kulit akibat
sinar
matahari
atau
penuaan
kulit,
sekaligus membuat kulit terlihat bersinar.
Bentuk
sediaan
kosmetika
pelembab
biasanya emulsi minyak dalam air (M/A)
namun dapat pula berbentuk emulsi air
dalam
minyak
(A/M).
Krim
siang
berbentuk emulsi minyak dalam air yang
lebih encer sehingga terasa lebih dingin
dan tidak lengket, berisi minyak mineral,
propilen glikol dalam air (Wasitaatmadja,
1997).
Krim merupakan cairan kental atau
emulsi setengah padat baik bertipe air
dalam minyak atau minyak dalam air
(Ansel, 1999).
Nanoteknologi diciptakan dan digunakan
dari material pada ukuran yang sangat
kecil. Alat atau bahan ini berukuran sekitar
1 sampai 100 nanometer (nm). Satu nm
sama dengan 1:109 meter (10-9 m)
(Sartono, 2006).
Aplikasi nanoteknologi sangat luas
sekali termasuk aplikasi dalam bidang
kesehatan dan farmasi yang mencakup
penghantaran obat, implant medis, serta
dalam bidang kosmetik (Soebandrio,
2007).
Di kosmetik contoh aplikasi nanoteknologi
adalah penggunaan tabir surya berbasis
nanopartikel TiO2 dan ZnO (Merkle,
2007).
TiO2
dan
ZnO
merupakan
perlindungan kulit secara fisik yang
bekerja dengan cara memantulkan kembali
sinar yang mengenai kulit (Tranggono &
Latifah, 2007).
Farmaka, Volume 7 Nomor 1, April 2009
39
Produk nanopartikel untuk kosmetik dan
produk anti penuaan memiliki daya
absorpsi
yang
cepat,
penetrasi
dan
distribusi
lebih
baik,
dan
memiliki
tampilan sediaan yang lebih baik (Merkle,
2007).
ALAT,
BAHAN
DAN
METODE
PENELITIAN
Alat. Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain: alat-alat gelas
yang biasa digunakan di Laboratorium
Farmasetika,
alat
sentrifugasi
Sentrifugor®, health magnetic stirer,
heater, homogenizer, kaca pembesar, kaca
objek, kamera digital Fuji Finepix A400,
labu ukur 100 ml, mikropipet 200 µl, pH
meter 744 Metrohm®, spektrofotometer
Specord
200,
timbangan
digital,
Viskotester Rion® VT-04
Bahan. Bahan-bahan yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain:
Acnibio,
aquadestilata,
benzofenon-3,
cutina MD, gliserin, isopropanol, metilen
biru, nanopartikel zink Oksida salut silikon
(ZinClear™-S), oktil metoksi sinamat
(OMC), parafin cair, parfum Blackberry
Candy, setil alkohol, stearil alkohol, sterol
B125, dan viskolam AT 100 P.
tab
Metode Penelitian. Metode penelitian
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1.
Pengumpulan
bahan
dan
perancangan formula
2.
Formulasi krim pelambab wajah
yang mengandung nanopartikel
zink oksida salut silikon.
Tabel 1. Formula Krim Pelembab Wajah
Bahan
Formula
X
(%)
Y
(%)
Z
(%)
Cutina MD
5
5
5
Setil alkohol
-
1
1
Stearil alkohol
-
1
1
Parafin cair
10
10
10
Gliserin
10
10
10
Sterol
5
5
5
ZinClear-S
3
3
3
OMC
3,5
3,5
3,5
Benzofenon-3
1,5
1,5
1,5
Pengawet
0,2
0,2
0,2
Pewangi
0,1
0,1
0,1
Viskolam
AT
100/P
0,5
0,5
0,5
Aquadest ad
100
100
100
3.
Pengamatan
Stabilitas
Krim
Pelembab
Wajah
Yang
Mengandung
Tabir
Surya
Nanopartikel Zink Oksida Salut
Silikon
4.
Pengukuran
Intensitas
Serapan
Sinar UV-B Krim Pelembab Wajah
Yang Paling Stabil
5.
Pengujian Keamanan
Formulasi Krim Pelembab (Dolih G)
40
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil Formulasi Krim Pelembab Wajah Yang Mengandung Tabir Surya
Nanopartikel Zink Oksida Salut Silikon
Tabel 2. Hasil Formulasi Krim Pelembab
Karakteristik FormulaSetelah penyimpanan hari ke-
1 7 14
21 28
Konsistensi
X
++
+
-
p
p
Y
+++
++
+
c
c
Z
+++++ ++++ +++ ++ +
Bau
X
k
k
k
k
k
Y
k
k
k
k
k
Z
k
k
k
k
k
Warna
X
cr
cr
cr
cr
cr
Y
cr
cr
cr
cr
cr
Z
cr
cr
cr
cr
cr
Homogenitas
X
h
h
h
th
th
Y
h
h
h
h
h
Z
h
h
h
h
h
Keterangan :
k
= khas blackberry candy
+
= kuantitas kekentalan
cr
= warna cream
h
= homogen
Dari data pada tabel diatas dapat diketahui
bahwa
ketiga
formula
krim
yang
dihasilkan memiliki karakteristik yang
sama
yaitu
berwarna
cream
dari
penambahan zat aktif berupa nanopartikel
zink oksifda salut silicon yang berbentuk
cairan kental berwarna coklat, berbau khas
parfum blackberry candy, dan homogen.
Konsistensi paling baik ditunjukkan oleh
formula Z (cutina MD 5%, setil alkohol
1%, stearil alkohol 1%, viscolam AT 100/P
0,5%)
sebagai
akibat
penambahan
viskolam AT 100/P yang berfungsi
sebagai
pengental.
Berturut-turut
konsistensi formula Y (cutina MD 5%) dan
formula X (cutina MD 5%, setil alkohol
1%, stearil alkohol 1%) lebih rendah
dibanding formula Z.
2.
Hasil
Pengamatan
Stabilitas
Formulasi Krim Pelembab Wajah
Yang Mengandung Tabir Surya
Farmaka, Volume 7 Nomor 1, April 2009
41
Nanopartikel Zink Osida Salut
Silikon
Tabel 3. Hasil Pengamatan Organoleptis
Krim Pelembab
Formula
Pengamatan Organoleptis
Konsistensi Warna Bau Homogenitas
X
+
cr
k
h
Y
++
cr
k
h
Z
+++
cr
k
h
Keterangan :
X
=
Formula krim X (tanpa setil
alkohol, stearil alkohol, dan viskolam AT
100/P)
Y
=
Formula krim Y (tanpa
viskolam AT 100/P)
Z
=
Formula krim Z
viskolam AT 100/P)
+
=
kuantitas kekentalan
p
= krim pecah
c
= cair atau encer
cr
=
warna cream
k
=
bau khas blackberry candy
h
=
homogen
th
=
tidak homogen
Hasil pemeriksaan organoleptis sediaan
krim pelemab wajah yang mengandung
tabir surya nanopartikel zink oksida salut
silikon seperti diikhtisarkan pada tabel 3 di
atas menunjukkan bahwa formula X tidak
memenuhi
kriteria
dimana
terjadi
perubahan berupa penurunan konsistensi
dan ketidakhomogenan mulai hari ke
Perubahan ini disebabkan pada formula X,
jumlah pengemulsi yang digunakan kurang
mencukupi dimana terbukti bahwa cutina
MD
5
%
tidak
cukup
untuk
mengemulsikan krim sehingga terjadi
cracking (terpisah antara fasa air dan fasa
Farmaka, Volume 7 Nomor 1, April 2009
Nanopartikel Zink Osida Salut
Tabel 3. Hasil Pengamatan Organoleptis
Homogenitas
h
h
h
Formula krim X (tanpa setil
alkohol, stearil alkohol, dan viskolam AT
Formula krim Y (tanpa
Z (dengan
kuantitas kekentalan
blackberry candy
Hasil pemeriksaan organoleptis sediaan
krim pelemab wajah yang mengandung
tabir surya nanopartikel zink oksida salut
silikon seperti diikhtisarkan pada tabel 3 di
atas menunjukkan bahwa formula X tidak
memenuhi
kriteria
dimana
terjadi
runan konsistensi
dan ketidakhomogenan mulai hari ke-21.
Perubahan ini disebabkan pada formula X,
jumlah pengemulsi yang digunakan kurang
mencukupi dimana terbukti bahwa cutina
MD
5
%
tidak
cukup
untuk
mengemulsikan krim sehingga terjadi
antara fasa air dan fasa
minyak) yang tampak jelas.
sejalan dengan formula Y dan formula Z
yang tetap konsisten dan homogen setelah
melewati hari ke-28 penyimpanan. Hal
tersebut disebabkan pada kedua formula
jumlah pengemulsi lebih banyak ya
ditambahkan setil alkohol dan stearil
alkohol. Pada penelitian ini, penyimpanan
yang dimaksud adalah penyimpanan pada
suhu ruangan yaitu berkisar antara 24
C.
Menurut Sherman, yang tercantum
dalam buku Harry’s Cosmeticology
enam faktor yang mempengaruhi sifat
reologi dan konsistensi dari suatu emulsi,
diantaranya adalah viskositas dari fase
terdispersi (fase dalam), viskositas dari
fase
kontinu
(fase
luar),
volume
konsentrasi dari fase terdispersi, sifat dari
pengemulsi
(emulgator)
dan
antramuka, pengaruh elektroviskos, dan
distribusi ukuran partikel dari globul
globul.
3.
Hasil Pemeriksaan Stabilitas pH
Gambar 1. Grafik Pengamatan Stabilitas
pH
Keterangan : Biru = Formula krim X Merah = Formula krim Y
Hijau = Formula krim Z