• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dampak Perekonomian Timor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dampak Perekonomian Timor"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

I.

I. Latar BelakangLatar Belakang

Organisasi internasional merupakan suatu persekutuan negara-negara yang

Organisasi internasional merupakan suatu persekutuan negara-negara yang

dibentuk dengan persetujuan antara para anggotanya dan mempunyai suatu sistem

dibentuk dengan persetujuan antara para anggotanya dan mempunyai suatu sistem

yang tetap atau perangkat badan-badan yang tugasnya adalah untuk mencapai

yang tetap atau perangkat badan-badan yang tugasnya adalah untuk mencapai

tujuan kepentingan bersama dengan cara mengadakan kerjasama antara para

tujuan kepentingan bersama dengan cara mengadakan kerjasama antara para

anggotanya. organisasi ini dibentuk melalui suatu perjanjian atau instrumen

anggotanya. organisasi ini dibentuk melalui suatu perjanjian atau instrumen

lainnya oleh sedikitnya tiga negara atau lebih sebagai pihak merupakan suatu

lainnya oleh sedikitnya tiga negara atau lebih sebagai pihak merupakan suatu

kesatuan yang secara hukum dibedakan dengan kesatuan lainnya dan terdiri dari

kesatuan yang secara hukum dibedakan dengan kesatuan lainnya dan terdiri dari

satu atau beberapa badan. ‘Badan’ dalam hal ini diartikan sebagai gabungan dari

satu atau beberapa badan. ‘Badan’ dalam hal ini diartikan sebagai gabungan dari

wewenang-wewenang yang berada dibawah suatu nama

wewenang-wewenang yang berada dibawah suatu nama

Pembentukan organisasi internasional sebenarnya sudah lama ada sejak

Pembentukan organisasi internasional sebenarnya sudah lama ada sejak

negara mengadakan hubungan internasional secara umum dan masing-masing

negara mengadakan hubungan internasional secara umum dan masing-masing

negara mempunyai kepentingan. Hubungan internasional secara umum

negara mempunyai kepentingan. Hubungan internasional secara umum

melibatkan banyak negara, berbeda dengan hubungan antara dua negara yang

melibatkan banyak negara, berbeda dengan hubungan antara dua negara yang

telah dirintis sejak abad ke-16 melalui pertukaran utusan masing-masing atas

telah dirintis sejak abad ke-16 melalui pertukaran utusan masing-masing atas

dasar persetujuan bersama.

dasar persetujuan bersama.

Rencana bergabungya Timor Leste ke dalam ASEAN Rencana bergabungya Timor Leste ke dalam ASEAN

Rencana bergabungnya Timor Leste, disatu sisi merupakan tantangan Rencana bergabungnya Timor Leste, disatu sisi merupakan tantangan tersendiri bagi ekstensi keanggotaan ASEAN, sementara bagi Timor Leste sendiri tersendiri bagi ekstensi keanggotaan ASEAN, sementara bagi Timor Leste sendiri merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan profil negaranya di kawasan merupakan sebuah peluang untuk meningkatkan profil negaranya di kawasan disamping keuntungan-keuntungan ekonomi dan politik yang bisa didapat dengan disamping keuntungan-keuntungan ekonomi dan politik yang bisa didapat dengan menjadi anggota ASEAN. Tantangan ini berasal dari kesenjangan pembangunan menjadi anggota ASEAN. Tantangan ini berasal dari kesenjangan pembangunan yang terjadi antara Timor Leste dengan Negara ASEAN lainnya. Negara-negara yang terjadi antara Timor Leste dengan Negara ASEAN lainnya. Negara-negara ASEAN sedang berada dalam tahap konsolidasi dimana mereka telah ASEAN sedang berada dalam tahap konsolidasi dimana mereka telah menyesuaikan infrastruktur ekonomi dan beberapa lembaga yang diperlukan guna menyesuaikan infrastruktur ekonomi dan beberapa lembaga yang diperlukan guna sinkronisasi kerja dalam kerangka ASEAN. Sementara, Timor Leste yang baru sinkronisasi kerja dalam kerangka ASEAN. Sementara, Timor Leste yang baru merdeka belum sampai 20 tahun, kini sedang berencana masuk ke ASEAN. merdeka belum sampai 20 tahun, kini sedang berencana masuk ke ASEAN. Dengan profil Negara yang masih terbilang muda dengan bangunan politik, Dengan profil Negara yang masih terbilang muda dengan bangunan politik,

(2)

 pemerintahan

 pemerintahan dan dan ekonomi ekonomi yang yang masih masih rapuh rapuh di di kahwatirkan kahwatirkan hal hal ini ini berpotensiberpotensi menjadi masalah di masa depan dan akan menghambat integrasi ASEAN menjadi menjadi masalah di masa depan dan akan menghambat integrasi ASEAN menjadi Komunitas ASEAN di tahun 2015. Namun, hingga saat ini belum ada satu Negara Komunitas ASEAN di tahun 2015. Namun, hingga saat ini belum ada satu Negara ASEAN yang menyatakan keberatannya secara resmi tentang masuknya Timor ASEAN yang menyatakan keberatannya secara resmi tentang masuknya Timor Lest ke ASEAN (Zenab : 2011, www.koranbaru.com, diakses pada tanggal 18 Juli Lest ke ASEAN (Zenab : 2011, www.koranbaru.com, diakses pada tanggal 18 Juli 2011). Bahkan menurut Indonesia yang di wakili oleh Menlu Mari Natalegawa, 2011). Bahkan menurut Indonesia yang di wakili oleh Menlu Mari Natalegawa, Indonesia akan membantu Timor Leste dalam menjembantani mas negara Indonesia akan membantu Timor Leste dalam menjembantani mas negara ASEAN dengan Timor Leste melalui

ASEAN dengan Timor Leste melalui body of Knowledgebody of Knowledge (pr : 2011,(pr : 2011, www.wartapedia.com, diakses pada tanggal 17 Juli 2011).

www.wartapedia.com, diakses pada tanggal 17 Juli 2011).

Jika aplikasi Timor Leste ini berjalan mulus sehingga di tahun depan Jika aplikasi Timor Leste ini berjalan mulus sehingga di tahun depan Timor Leste bisa mendapatkan status keanggotaannya di ASEAN, maka akan ada Timor Leste bisa mendapatkan status keanggotaannya di ASEAN, maka akan ada konsekuensi-konskuensi positif dan negartif yang mengikutinya. Hal ini terjadi konsekuensi-konskuensi positif dan negartif yang mengikutinya. Hal ini terjadi karena ketika Timor Leste masuk menjadi anggota ASEAN, Timor Leste akan karena ketika Timor Leste masuk menjadi anggota ASEAN, Timor Leste akan terikat dialam mekanisme yang berlaku di ASEAN. Beberapa diantaranya adalah terikat dialam mekanisme yang berlaku di ASEAN. Beberapa diantaranya adalah dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Secara otomatis, Timor Leste akan dalam bidang ekonomi dan perdagangan. Secara otomatis, Timor Leste akan masuk dalam Area Bebas Perdagangan dengan sesama Negara anggota ASEAN masuk dalam Area Bebas Perdagangan dengan sesama Negara anggota ASEAN serta dengan Cina dalam kerangka ASEAN – China Free Trade Area (ACFTA). serta dengan Cina dalam kerangka ASEAN – China Free Trade Area (ACFTA). Keuntungannya adalah, Timor Leste bisa memenuhi kebutuhan dalam negerinya Keuntungannya adalah, Timor Leste bisa memenuhi kebutuhan dalam negerinya melalui kegiatan impor dari Negara-negara ASEAN maupun Cina yang tergolong melalui kegiatan impor dari Negara-negara ASEAN maupun Cina yang tergolong relative murah. Sebaliknya, Timor Leste semakin memiliki domain pasar yang relative murah. Sebaliknya, Timor Leste semakin memiliki domain pasar yang luas dalam memasarkan produknya ke seluruh Negara-negara ASEAN dan Cina. luas dalam memasarkan produknya ke seluruh Negara-negara ASEAN dan Cina.

Dalam bidang politik, Timor Leste akan mendapat asistensi dari Dalam bidang politik, Timor Leste akan mendapat asistensi dari organisasi ini dan Negara-negara tetangga seperti Indonesia dan Filipina dalam organisasi ini dan Negara-negara tetangga seperti Indonesia dan Filipina dalam membantu meningkatkan kapasitas kualitas pemerintahan (

membantu meningkatkan kapasitas kualitas pemerintahan (good governancegood governance),),  penguatan

 penguatan lembaga-lembaga lembaga-lembaga demokrasi demokrasi serta serta mendorong mendorong Negara Negara itu itu menjadimenjadi  Negara yang lebih stabil

 Negara yang lebih stabil secara politik dan sossecara politik dan sosial.ial.

Sementara dalam sektor Keamanan, Timor Leste akan masuk kedalam Sementara dalam sektor Keamanan, Timor Leste akan masuk kedalam kerangka kerja Amalgamated Security yang dimiliki oleh ASEAN. Dengan kerangka kerja Amalgamated Security yang dimiliki oleh ASEAN. Dengan  begitu,

 begitu, Timor Timor Leste Leste akan akan bekerjasama bekerjasama dengan dengan Negara-negara Negara-negara ASEAN ASEAN lainnyalainnya untuk menanggulangi berbagai masalah keamanan seperti perbatasan, untuk menanggulangi berbagai masalah keamanan seperti perbatasan,  penyeludupan

 penyeludupan manusia, manusia, pencurian pencurian kekayaan kekayaan laut, laut, terorisme terorisme dan dan isu isu keamanankeamanan lainnya.

(3)

Timor Leste berpeluang menjadi anggota Anggota ASEAN didukung oleh bebebrap faktor, seperti :

1. Dukungan Indonesia terhadap keanggotaan Timor Leste

2. Letak Geografis Timor Leste yang berada lebih dekat dengan kawasan Asia Tenggara di bandingkan Pasifik Selatan

3. Belum ada satu Negara ASEAN yang merasa keberatan soal aplikasi keanggotaan Timor Leste

4. Keinginan kuat ( political will) dari Pemerintah Timor Leste sendiri yang secara konsisten menghendaki negaranya menjadi bagian dari ASEAN

Poin pertama, dukungan Indonesia terhadap keanggotaan Timor Leste merupakan modal awal yang baik. Indonesia sebagai Negara besar dan pendiri ASEAN memiliki pengaruh yang besar pula dalam organisasi kawasan ini. Apalagi dengan dipilihanya Indonesia sebagai ketua ASEAN untuk masa jabatan 2011 – 2012, maka Indonesia kemungkinan besar akan memainkan peranannya dan menggunakan pengaruhnya di ASEAN untuk memuluskan rencana Timor Leste menjadi anggota ASEAN yang sedianya bisa terwujud di tahun 2012.

Analisis Regionalisme Asia Tenggara Analisis Bidang Ekonomi

Untuk tahapan awal perlu kita sepakati secara pemahaman bahwa ASEAN adalah sebuah organisasi regional kawasan yang lahir dengan akumulasi kepentingan negara-negara pendirinya akan kebutuhan ekonomi sehingga dalam implementasi kebijakan setiap langkah ASEAN pada tahapan awal tentu memberi  perhatian yang lebih besar untuk wacana yang menyangkut ekonomi. Hal ini

terlihat dengan kebijakan awal yang berdampak besar yang disepakati ASEAN  pada KTT ke-4 di Singapura tahun 1992 tentang AFTA ( ASEAN Free Trade  Area).

AFTA yang dibentuk dengan tujuan utama meningkatkan daya saing negara ASEAN di pasar internasional dan diharapkan untuk meningkatkan  perdagangan perdagangan intrakawasan ternyata tidak terimplementasi dengan

sempurna. Godaan untuk menjalin sebuah kerja sama baik bilateral maupun multilateran negara-negara Anggota ASEAN dengan negara maupun organisasi di

(4)

luar kawasan ASEAN seperti Amerika, Inggris, Uni Eropa, negara-negara Asia Pasifik, negara-negara Asia Timur seperti Cina, Jepang, dan Korea, ternyata jauh lebih menggoda. Sampai kemudian ada kita mengenal forum EAEC ( East Asian  Economical Caucus), ASEAN+3, ASEAN+1, bahkan ASEAN+6.

Fakta-fakta menyimpang seperti ini lah yang kemudian menjadi cikal  bakal tidak berhasilnya AFTA dalam implementasi praktisnya walaupun telah diratifikasi sejak 2003 silam. Jelas Asean Free Trade Area (AFTA) telah tidak relevan lagi diterapkan mengingat inkonsistenan yang terjadi pada negara-negara anggota yang seharusnya menerapkannya dengan baik. Menurut saya, hal ini terjadi karena belum terjalinnya “semangat kekitaan” atau solidaritas yang kuat antar sesama negara ASEAN untuk mewujudkan kemajuan sector ekonomi regional. Paradigma Realis yang bergerak di atas label negara masing-masing masih sangat kuat dalam pola pikir negara-negara anggota ASEAN dalam implementasi kebijakan ekonominya.

Berangkat dari kegelisahan-kegelisahan inilah kemudian dibentuk ASEAN  Economic Community (AEC) sebagai salah satu pilar ASEAN Community (AC) untuk lebih mewujudkan implementasi yang maksimal dalam pedagangan bebas untuk memajukan perekonomian regional ASEAN. Kegelisahan yang sangat besar ini kemudian segera dibalut dengan diratifikasinya lebih dulu blue print AEC untuk menyelematkan sector perekonomian regional sebelum terpuruk lebih jauh, mengingat negara-negara di kawasa Asia Tenggara ini sangat menaruh perhatian lebih besar dalam bidang ekonomi.

Analisis Bidang Politik

Pada fase awal pembentukan organisasi ASEAN, kepentingan politik nasional setiap bangsa dan negara pendiri diberikan secara berdaulat pada masing-masing negara anggota sehingga secara sederhana dipahami bahwa ASEAN walaupun berwajah organisasi regional di berbagai bidang kerja sama, tapi dalam implementasinya hanya bergerak di bidang ekonomi karena tidak memiliki wewenang untuk saling mencampuri urusan politik dan stabilitas nasional dalam negeri setiap negara anggota, meskipun kesadaran akan dampak konflik lokal itu

(5)

 pada nantinya akan memicu konflik kawasan region Asia Tenggara disadari oleh setiap negara anggota.

Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan kepentingan, dan  perkembangan kebutuhan setiap negara anggota ASEAN, integrasi ASEAN disadari tidak hanya dibutuhkan dalam bentuk kerja sama yang berpusat dalam  bidang ekonomi saja, tetapi juga dalam bidang politik, social, dan juga budaya.

Karena itu, pada tahun 1994 dibentuk lah ARF ( Asean Regional Forum) sebagai forum dalam membahas pemeliharaan kestabilitasan dan keamanan di Asia Pasifik. Semangat utama pembentukan forum ini mengalami perkembangan pada Pertemuan Tingkat Menteri di Vientiene, Laos pada Juli 2005 silam dari

Confidence Building Measures menuju Confidence Building Measures dan

Preventive Diplomacy (Pembangunan Rasa Saling Percaya sekaligus Pencegahan konflik dan Eskalasi Konflik dalam Kawasan).

Dalam ARF di kancah forum internasional, badan bentukan ASEAN ini mengalami proses pembiasan dengan ruang lingkup yang terlalu lebar sehingga focus utama pembahasannya kerapkali melebar ke ruang lingkup yang semestinya tidak trjamah. Meski keberadaannya pada awal pembentukan sangat membantu dalam transformasi pemikiran dalam bidang politik, tapi lambat laun forum ini semakin tak tentu arah. Indonesia yang memiliki cukup peranan dalam forum ini sebagai pihak yang dipercayai untuk mengepalai berbagai pertemuan-pertemuan  pembahasan wacana global kerap kali membahas tentang hal yang tidak  bersentuhan secara langsung dengan region ASEAN, misalnya saja masalah Palestine-Israel, Iran-AS, Asia Pasifik-Australia-New Zealand, meski wacana-wacana yang telah saya sebutkan tadi tentu memiliki dampak meski sedikit terhadap ASEAN. Tapi jiak ditinjau dari segi urgenitasnya, masih banyak wacana lokal region yang mesti dibahas, kasus Burma misalnya, Thailand, Indonesia-Filipina, Indonesia-Malaysia, dan masih banyak lagi.

ARF ini aktif diimplementasikan kala ASEAN masih berlandaskan Deklarasi Bangkok yang memang sangat lemah dalam hal justifikasi hukum kelegalan organisasi, sehingga untuk memperbaiki kebiasan yang terjadi dibutuhkan sebuah Charter/Piagam sebagai konstitusi organisasi untuk dipatuhi oleh setiap negara anggota. Disinilah kemudian peranan ASEAN Charter dengan

(6)

tujuan utama yakni menjadikan ASEAN sebagai organisasi regional yang memiliki legal personality (berlandaskan hukum) dan berorientasi pada kepentingan mastarakat dalam kawasan.

Setelah berlandaskan hukum yang kuat dan berorientasi pada kepentingan masyarakat kawasan, ASEAN secara tidak langsung melebarkan sayap praktik dan tanggung jawabnya kehampir seluruh sector kehidupan masyarakat region Asia Tenggara. Untuk Implementasi ini, diwujudkanlah ASEAN Community (AC) dengan tiga pilarnya yakni ASEAN Economic Community(AEC), ASEAN Security Community (ASC), dan  ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) yang direncenakan akan diimplementasikan dalam Wajah Visi ASEAN 2015 pada tahun 2015 nanti.

Jadi, dalam pengimplementasiannya, pada tahun 2015 nanti, tidak akan ada lagi yang dikenal sebagai rakyat Indonesia, rakyat Malaysia, rakyat Vietnam, rakyat Thailand, yang ada hanya rakyat ASEAN, masyarakat ASEAN dalam satu wilayah ASEAN dengan wajah Komunitas ASEAN. Semangat “kekitaan” atau solidaritas yang lemah yang meruntuhkan keefektifan AFTA inilah yang hendak diperkuat oleh ASEAN Community agar dalam perdagangan internasional,  perdagangan regioanal kawasan Asia Tenggara dapat selamat dari serangan  perekonomian pihak lain yang kuat dan mengancam. Konsep ASEAN Community ini berprinsip bahwa dalam menghadapi serangan luar secara bersama itu tentu akan lebih efektif daripada menghadapinya secara sendiri-sendiri per Negara.

Selain itu, dalam bidang politik antar negara kawasan pun dengan adanya konsep ASEAN Community ini maka permasalahan konflik internal negara juga menjadi permasalahan region, sehingga diyakini proses penyelesaiannya akan lebih maksimal dan bijak karena ditelaah secara kritis oleh banyak negara. Semangat persaudaraan akan terjalin dengan sangat erat jika ASEAN Community

ini diterapkan secara maksimal.

 ASEAN Community dengan tiga pilar utamanya yang sangat ideal adalah sebuah solusi yang sangat ideal dalam mempersiapkan kawasan Asia Tenggara untuk menghadapi persaingan global di berbagai bidang, tentunya jika dilaksanakan secara maksimal. Namun, seperti yang kita ketahui bersama, negara-negara anggota ASEAN sangat beragam. ASEAN memiliki Singapura yang

(7)

sangat maju dalam hal industrinya dengan populasi penduduk kaya sebanyak 55.000 jiwa dengan asset mencapai US$ 1 juta per individu pada tahun 2005. ASEAN juga memiliki Indonesia yang masih memiliki 30 juta masyarakat miskin  pada sensus tahun 2001. Ada juga Thailand yang memiliki ketidakstabilan  pemerintahan selama 32 tahun terakhir. Dan Burma yang masih dalam intervensi Militer yang kuat atau kah Vietnam yang masih dipengaruhi paham komunis dalam sistem pemerintahannya.

Implikasi Hubungan Australia – Timor Leste

Keinginan Timor Leste untuk menjadi bagian dalam ASEAN yang dibuktikan dengan diserahkannya aplikasi Negara ini ke perwakilan Indonesia yang sedang menjabat sebagai ketua ASEAN periode 2011, membuktikan kesungguhan Timor Leste untuk mengarahkan politik luar negerinya ke kawasan Asia Tenggara ketimbang Pasifik Selatan.

Hubungan Timor Leste – Australia, yang secara tradisional merupakan  Negara sahabat akan mengalami penurunan intensitas dalam bidang ekonomi dan  politik. Seperti yang telah ditulis diatas, ketika Timor Leste meletakkan Asia Tenggara sebagai kiblat dalam politik Luar Negerinya, maka ia akan memenuhi kepentingan nasionalnya termasuk kebutuhan pangan, dan investasi melalui kerangka organisasi regional ASEAN. Dengan sendirinya, akan terjadi  pengurangan impor terhadap dan produk-produk teknologi tinggi seperti barang

elektronik, alat-alat kesehatan dan barang manufakur otomotif beserta aksesorisnya yang berasal dari Australia. Dengan berkurangnya impor dari Australia, ketergantungan Timor Leste terhadap Australia pun berkurang. Ketergantungan yang semakin berkurang secara ekonomi terhadap Australia akan memberi dampak bagi pengaruh politik Australia dalam politik domestik Timor Leste. Akan ada beberapa pemain dalam politik domestik Timor Leste yang menggeser pengaruh politik Australia. Diantaranya adalah Indonesia dan Cina. Kedua Negara ini secara politik mewakili kekuatan regional Asia yang akan memperebutkan pengaruh di Timor Leste. Factor ekonomi tetap menjadi alasan utama mengapa kedua pemain asal Asia ini akan berusaha terlibat dalam urusan dalam negeri Timor Leste. Dengan begitu, Australia akan mencari strategi baru

(8)

untuk mereposisikan keberadaannya di Timor Leste. Australia akan bermain di sektor-sektor yang lebih sensitif termasuk keamanan domestik dan regional. Dalam hal ini, tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini kerjasama pertahanan dan keamanan antara Timor Leste – Australia terbukti relatif berhasil dengan meredam konflik horizontal yang sempat mengguncang Timor Leste beberapa tahun belakangan ini.

Bergabungnya Timor Leste kedalam ASEAN jika nanti disetujui, tidak dimaksudkan untuk menggantikan posisi Australia oleh ASEAN. Karena keduanya merupakan dua entitas yang berbeda. Dimana yang pertama adalah  Negara dan yang kedua adalah Organisasi Regional. Namun, penurunan pengaruh ini bisa dilihat sebagai berkurangnya depedensi Timor Leste dari Australia kepada interdepedensi Timor Leste dengan Negara-negara Asia Tenggara didalam kerangka organisasi Regional, ASEAN.

Hubungan Dagang Timor Leste – Australia

Dengan melihat data-data impor Timor Leste dari Australia, dapat dikatakan bahwa, pertama Australia merupakan salah satu partner utama dagang Timor Leste. Kedua, hubungan dagang kedua Negara ini sangat penting dan  bermanfaat bagi Timor Leste sehingga nilai impornya mengalami kenaikan dari

tahun 2006 hingga 2010. Ketiga, dalam beberapa barang impor, Timor Leste tergantung kepada Australia.

Sebagai partner dagang utama Timor Leste, Australia mengambil posisi sebagai penyedia barang-barang industry untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Timor Leste. Dengan melihat data impor yang ada, nilainya memang tidaklah cukup besar bagi Australia, namun secara politis ini dapat digunakan untuk meningkatkan ketergantungan Timor Leste terhadap Australia. Ketergantungan secara ekonomi oleh Timor Leste terhadap barang-barang impor Australia akan menaikkan posisi tawar Australia dihadapan Timor Leste. Sementara, bagi Timor Leste sendiri, ketergantungannya terhadap produk-produk impor asal Australia yang kebanyakan merupakan barang industri dengan teknologi tinggi merupakan hal yang tidak terhindarkan karena Australia

(9)

satu-satunya Negara maju terdekat yang bisa memenuhi kebutuhan produk teknologi tinggi tersebut.

Hal inilah yang kemudian bisa menjelaskan mengapa nilai impor Timor Leste dari Australia terus meningkat tiap tahun. Kebutuhan dalam negeri yang  belum bisa dipenuhi sendiri, pilihan paling rasional dalam memenuhi kebutuhan  produk berteknologi tinggi hingga kedekatan hubungan bilateral dengan Australia, merupakan beberapa alasan yang membuat Timor Leste memilih Australia sebagai tujuan utama impor kebutuhan produk-produk berteknologi tinggi.

Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan produk-produk berteknologi tinggi, Australia menjadi satu-satunya sumber impor utama, khususnya untuk barang- barang medis, alat berat, produk-produk hasil industri otomotif dan aksesorisnya.

Pilihan ini dilihat rasional jika produk-produk itu harus diimpor jauh-jauh dari Jepang, Korea atau bahkan Eropa maupun Amerika Serikat. Sekalipun ada, nilai impornya tetap berada di bawah Ausralia.

Hal inilah yang menjelaskan betapa secara ekonomi dan perdagangan antar  Negara, Australia memiliki pengaruh yang besar bagi Timor Leste. Pengaruh ekonomi akibat ketergantungan Timor Leste terhadap produk-produk teknologi tinggi asal Australia inilah yang dijadikan alat politik ( political tools) oleh Australia untuk mempengaruhi Timor Leste.

Kepentingan Nasional Timor Leste dalam ASEAN

Dengan mengamati dinamika kawasan Asia Tenggara yang terus menampakkan dirinya pada tataran internasional, Timor Leste melihat berbagai kesempatan besar yang bisa didapat darinya jika menjadi bagian darinya. ASEAN yang merupakan organisasi regional. Terlepas dari banyak kekurangannya tetapi organisasi tersebut tetap diakui sebagai salah satu organisasi regional yang paling maju perkembangannya dalam tahap integrasi bahkan memiliki hubungan dengan  banyak organisasi regional didunia, terutama Uni Eropa yang merupakan

organisasi regional paling sukses dalam mengintegrasikan kawasannya.

Dengan jumlah penduduk yang relatif banyak, memiliki hubungan dan akses yang luas dengan Negara dan organisasi internasional lainnya, menjadikan ASEAN sebagai masa depan Timor Leste, dimana Timor Leste berharap bahwa

(10)

kepentingan nasionalnya dapat dipenuhi melalui organisasi tersebut. Timor Leste melihat bahwa dengan masuknya Negara itu ke ASEAN, Timor Leste memiliki akses untuk mencari bahan-bahan kebutuhan pokoknya yang lebih murah baik dari Negara-negara ASEAN seperti Indonesia, Vietnam atau Thailand ataupun  partner dagang ASEAN seperti Cina. Dalam hal finansial, Singapura merupakan rujukan yang rasional. Bahkan untuk beberapa produk-produk teknologi tinggi dimana Timor Leste sangat tergantung dari Australia dapat diperoleh dari Cina dengan harga yang lebih murah namun tetap dengan kualitasinternational brand .

Secara umum, kepentingan nasional Timor Leste di ASEAN adalah kepentingan ekonomi dan kepentingan politik. Dalam hal ekonomi, seperti yang telah disinggung diatas, Timor Leste berkepentingan untuk mengamankan kebutuhan dalam negerinya dengan mencari alternatif produk yang terjangkau dari  Negara-negara ASEAN ataupun juga partner dagang ASEAN seperti Cina. Produk yang terjangkau akan banyak membantu pemerintah Timor Leste dalam menekan anggaran belanja negaranya per tahun sehingga bisa dialokasikan ke pos lain seperti pendidikan atau kesehatan ataupun untuk membuka lapangan kerja  baru.

Dalam bidang politik, politik luar negeri Timor Leste yang berorientasi kawasan dilihat sebagai reidentifikasi posisinya sebagai bagian dari Negara-negara Asia Tenggara dan bukan Pasifik Selatan. Disamping itu, penegasan ini  juga semakin memperkuat kebijakan politik luar negerinya yang lebih berkiblat ke

Asia Tenggara dibanding ke Pasifik Selatan, termasuk Australia maupun Selandia Baru. Kepentingan politik Timor Leste dalam ASEAN adalah juga untuk menaikkan profilnya di kawasan tersebut dan ikut berpartisipasi dalam dinamika  politik kawasan. Aktualisasi diri ini merupakan strategi kebijakan jangka panjang

Timor Leste yang berusaha menjalin hubungan baik dengan Negara-negara ASEAN sehingga tujuann jangka panjang seperti stabilitas negaranya bisa terjaga secara relatif. Asistensi dari Negara-negara ASEAN juga merupakan hal yang dicari Timor Leste dalam rangka membantu Negara itu untuk membangun sebuah sistem pemerintahan yang baik dengan ditopang oleh lembaga-lembaga Negara yang demokratis dan patuh hokum.

(11)

Kedua bidang ini, yakni ekonomi dan politik merupakan tujuan utama mengapa Timor Leste ingin bergabung ke ASEAN. Dalam jangka panjang, apa yang diharapkan oleh Timor Leste terhadap ASEAN adalah stabilitas ekonomi,  politik dan juga keamanan dalam negeri yang berikutnya akan mempengaruhi

stabilitas kawasan sehingga Timor Leste mampu membangun negaranya dengan lebih baik lagi untuk menjadi Negara yang lebih makmur, sejahtera, adil dan aman dimasa yang akan datang.

Dampak Politik dan Ekonomi Timor Leste jika menjadi Anggota ASEAN

Rencana masuknya Timor Leste ke ASEAN memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif itu sendiri bagi Timor Leste memiliki dimensi Politik dan Ekonomi. Dimensi politiknya adalah profil Timor Leste semakin meningkat didunia internasional karena didongkrak dengan profil ASEAN. Melalui ASEAN, Timor Leste dapat melakukan diplomasi multilateral dengan negara lain yang secara kapasitas politik dan ekonomi lebih besar dari Timor Leste. Dengan kata lain, secara politik posisi tawar-menawar Timor Leste di dunia Internasional semakin meningkat. Dimensi ekonominya, Timor Leste dapat mengimpor barang- barang yang lebih murah baik dari negara-negara ASEAN maupun Cina yang

merupakan partner dagang utama ASEAN ketimbang dari Portugal atau Australia. Timor Leste pun bisa mengekspor hasil produk dalam negerinya ke sesama negara ASEAN tanpa beban bea cukai termasuk ke Cina. Disamping itu, melalui mekanisme ASEAN, Timor Leste akan dibantu dalam mendorong terciptanya  pemerintah yang baik (good Governance) dengan sistem politik dan sosial yang

lebih stabil.

Rencana masuknya ASEAN ini juga sedikit banyaknya akan berdampak  pada hubungan Timor Leste – Australia. Politik luar negeri Timor Leste yang lebih banyak berkiblat ke Asia Tenggara, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nasionalnya di kawasan itu. Dengan demikian jika Timor Leste bisa memenuhi kebutuhan akan barang manufaktur dan bahan pangan dari ASEAN, maka impor Timor Leste akan sedikit menurun dari Australia. Menurunya nilai impor dari Australia berarti tingkat ketergantungan Timor Leste terhadap Australia dalam ekonomi perdagangan antar negara pun turut menurun. Tingkat ketergantungan

(12)

ekonomi terhadap sebuah negara lain akan berimbas pada menurunnya tingkat ketergantungan secara politik pula. Hal ini berlaku pula dalam hubungan Timor Leste – Australia. Tingkat ketergantungan Timor Leste secara ekonomi yang menurun akan diikuti pula dengan menurunnya tingkat ketergantungan secara  politik terhadap Australia. Jika beberapa tahun lalu ketika terjadi konflik horizontal di Timor Leste dan Ramos horta langsung meminta bantuan ke Australia, maka kemungkinan besar hal itu tidak akan terjadi lagi dimasa yang akan datang. Timor Leste bisa saja lebih memilih meminta advises dari sesama negara anggota ASEAN atau ASEAN itu sendiri. Jika dimasa depan Timor Leste tidak mampu mengimbangi hubungannya dengan ASEAN disatu sisi dan Australia disisi lain, maka kemungkinan konflik kepentingan bisa saja tercipata dari situasi ini.

Proposal Timor Leste ini sedikit mendapat hambatan karena beberapa faktor, diantaranya adalah gap development antara negara itu dengan negara-negara ASEAN lainnya. Kesenjangan pembangunan ini dikahwatirkan dimasa yang akan datang karena dapat menimbulkan masalah. Timor Leste belum memiliki tatanan pemerintah yang rapi, bangunan politik dan ekonomi yang kuat serta belum berkembangnya lembaga-lembaga demokratis. Para syarat ini diperlukan karena jika suatu saat ada konflik yang terjadi, bisa diselesaikan secara demokratis melalui lembaga-lembaga pemerintah yang adil dan demokratis pula.  Namun, kesenjangan ini di nafikan oleh Indonesia karena menurut Indonesia, Timor Leste akan dibantu untuk memperkecil kesenjangan tersebut selama  beberapa tahun sebelum mendapat status penuh anggota ASEAN.

Selain itu, rezim di Timor Leste dituntut untuk menjunjung tinggi prinsip- prinsip demokrasi. Kekuatiran ASEAN adalah jika Timor Leste jatuh ke tangan Rezim yang anti demokratis dan Otoriter seperti Myanmar. Jika hal ini terjadi, maka akan menjadi masalah baru lagi bagi ASEAN dimasa depan dan akan menurunkan kredibilitas ASEAN sebagai organisasi regional yang berbasiskan demokrasi.

Jika Timor Leste dalam beberapa tahun lagi menjadi anggota ASEAN, hendaknya ia bisa menjaga keseimbangan hubungannya dengan Australia disatu  pihak dan ASEAN di pihak lain. Karena bagaimana pun juga, Australia

(13)

merupakan mitra tradisional Timor Leste yang sejak awal kemerdekaan banyak membantu Timor Leste keluar dari kemelut politik dan Sosial paska referéndum. Lagi pula, yang tidak tergantikan dari Australia hingga saat ini adalah peranannya dalam membantu Timor Leste memelihara stabilitas dalam negeri Timor Leste. Kerjasama strategis ini kedepannya lebih ditingkatkan dan diperluas tidak hanya dalam keamanan domestik saja tetapi juga kedua negara boleh bekerjasama dalam menangani kejahatan penyeludupan manusia, pencurian ikan serta terorisme.

Timor Leste harus konsisten dalam usahanya untuk mendapatkan keanggotaanya di ASEAN. Beberapa prasyarat yang diperlukan harus di penuhi. Hal ini tidak hanya baik bagi ASEAN, namun juga baik bagi Timor Leste sendiri. Pemerintah Timor Leste harus memiliki komitmen untuk mmbangun  pemerintahannya sebagai pemerintahan yang demokratis dengan

lembaga-lembaga negara yang kuat serta profesional. Pemerintah Timor wajib mendorong negaranya menjadi negara yang taat hukum, bebas korupsi dan membiarkan lembaga swadaya masyarakat tumbuh dikalangan masyarakat sebagai wadah aspirasi mayarakat kepada pemerintah Timor. Dengan begitu, gap development dalam bidang pemerintahan lebih sedikit berkurang.

Menyongsong akan bergabungnya negara muda Timor-Leste dalam komunitas ASEAN, belum lama ini Presiden Timor-Leste menulis artikel dalam  bahasa Inggeris di suratkabar mingguan BUSINESS TIMOR edisi 54/23-29 Mei

2011 (hal 16) seputar apa dan mengapa Timor-Leste harus segera bergabung dengan ASEAN. Pandangan Ramos Horta dalam artikel ini erat kaitannya dengan kunjungan PM Xanana Gusmao Maret yang baru lalu ke Jakarta, dimana Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono telah memberi sinyal bahwa Timor-Leste memperoleh dukungan dari Jakarta dan akan diadvokasi untuk dapat segera  bergabung dalam komunitas ASEAN.

Perkembangan yang terjadi kemudian justeru datang dari Singapore yang secara diplomatis menyampaikan pandangannya bahwa Timor-Leste dengan kondisinya saat ini belum siap dengan segala dinamika yang ada di dalam ASEAN.

Sebelum merespons hal ini Presiden Ramos Horta telah berkunjung ke Kamboja dan bertemu PM Hunsen yang juga secara terus terang dan terbuka

(14)

mendukung sepenuhnya keinginan Timor-Leste untuk segera bergabung dengan ASEAN.

Dan kemudian? Ya, artikel menarik yang mengalir jernih dari Presiden Timor-Leste ini saya terjemahkan secara bebas kedalam bahasa Indonesia dengan tidak mengurangi ataupun menambahi materinya yang asli dalam bahasa Inggeris.

 Nah kawan-kawan, silakan membaca artikel ini dan jangan lupa memberikan pandangan kalian meski hanya 1 inci sekalipun.

Keinginan kami untuk bergabung dengan ASEAN bukanlah hal baru. Dalam 10 tahun terakhir, kami telah menunjukkan tekad yang kuat untuk  bergabung dengan organisasi ini.

Secara geografis, kami sangatlah Asia Tenggara. Dan Indonesia telah menunjukkan visi, "a real sense of history" dan kenegarawanannya yang telah dengan sungguh-sungguh mengadvokasi kami pada awal tahun ini untuk menjadi anggota ASEAN.

Malaysia, Thailand, Kamboja, Brunei, Filipina, Kamboja dan Myanmar  juga telah menyatakan dukungannya. Ketika saya mengunjungi Kamboja  beberapa minggu yang lalu, saya diberitahu oleh Perdana Menteri Hun Sen yang akan memegang tongkat estafet Pimpinan ASEAN tahun 2012 bahwa mereka sudah membuat aturan tambahan untuk mengakomodasi Timor-Leste sebagai anggota ke-11. Perdana Menteri Hun Sen mengatakan dengan terus terang : "Jika Indonesia mendukung Timor-Leste bergabung dengan ASEAN sekarang, mengapa salah satu dari kami keberatan?" Bahkan Myanmar telah menyatakan dukungan bagi keanggotaan Timor-Leste meskipun kita tetap kritis tentang catatan hak asasi manusia rezim yang berkuasa di Myanmar sekarang. Tapi Singapura, sementara setuju dengan keanggotaan Timor-Leste di ASEAN, tapi keberatan untuk keanggotaan awal, dengan alasan Timor-Leste belum siap untuk menyerap banyak tantangan dan kompleksitas di lingkungan ASEAN. Di  bawah ini saya berpendapat mengapa Timor-Leste siap bergabung dengan

ASEAN.

(15)

Menurut laporan terbaru UNDP tahun 2011 tentang Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Manusia di Timor-Leste untuk tahun 2010 adalah 0.502, ini berarti masuk dalam kategori medium dalam pembangunan manusia. Pada tahun 2005, Indeks Pembangunan Manusia adalah 0.428 dan pada awal kemerdekaan pada tahun 2002 adalah 0.375.

Kami telah bergerak lebih maju dari beberapa anggota lama ASEAN seperti Kamboja, Laos, dan Myanmar, dan kami hanya berada di belakang Vietnam untuk pembangunan manusia. Dari 169 negara, Timor-Leste berada di ranking 120 di atas Laos (122), Kamboja (124) dan Myanmar (132).

Timor-Leste juga berperingkat lebih tinggi dibandingkan Papua New Guinea (137) dan sebagian besar negara Sub-Sahara Afrika; terutama Kenya (128), Nigeria (142), Angola (146) dan Mozambik (165)

Pendaftaran Sekolah melonjak tajam dari 63 persen pada tahun 2006 menjadi 82,7 persen pada 2009. Beberapa daerah yang padat penduduk seperti Oecusse, Manatuto dan Atauro dalam 2 tahun terakhir ini telah bebas buta aksara. Singkatnya, Timor-Leste akan terbebas dari buta aksara pada tahun 2015.

Timbulnya hubungan internasional secara umum tersebut pada hakekatnya merupakan proses perkembangan hubungan antar negara, karena kepentingan dua negara saja tidak dapat menampung kehendak banyak negara. Negara-negara melalui organisasi itu akan berusaha untuk mencapai tujuan yang menjadi kepentingan bersama dan kepentingan ini menyangkut bidang kehidupan internasional yang sangat luas. bidang-bidang tersebut menyangkut kepentingan  banyak negara maka diperlukan peraturan internasional (international regulation)

agar kepentingan masing-masing negara dapat terjamin.)

Perkembangan organisasi internasional terutama, lebih merupakan suatu  jawaban atas kebutuhan nyata yang timbul dari pergaulan internasional ketimbang

karena pertimbangan filosofi atau ideologi mengenai gagasan pemerintah dunia  pertumbuhan pergaulan internasional. Dalam arti perkembangan hubungan-hubungan antara rakyat yang beragam, merupakan suatu ciri konstan dari  paraibana yang matang, kemajuan dalam bidang mesin-mesin komunikasi yang di

tambah dengan hasrat untuk berdagang demi menciptakan suatu tingkat hubungan yang pada akhirnya memerlukan pengaturan melalui cara-cara kelembagaan.

(16)

Dalam perkembangannya berdiri organisasi-organisasi internasional, secara umum organisasi internasional dapat dibedakan menjadi organisasi internasional yang  bersifat universal dan organisasi internasional yang bersifat regional.

Kepentingan serta kebutuhan negara berdaulat dan merdeka (independent States and constituting a lagelly organization state) tidak cukup hanya diselsaikan maupun di koordasi oleh lembaga atau organisasi internasional yang bersifat universal saja. Akan lebih mudah jika semua hubungan internasional dalam  belahan dunia tertentu diatur secara terbatas (tidak menyeluruh), yaitu dengan

kerjasama secara regional. Kerjasama demikian lebih berdekatan serta kebutuhan ekonomi dan kebudayaan tidak terlalu jauh berbeda. Hal ini sesuai dengan  pendapat Oppenheim yang mengatakan bahwa

“In view of the wide geographic, economic, and cultural differences obtaining between state, the scope of rules capable of universal application must necessarily be more limited than in the relation of indivuals within the State. Theses diversities between community of interest, but such particular internastional law between two or more states presupposes the existence and must be interpreted in the light of principles of international law binding on all States. ” Di wilayah Asia Tenggara terdapat organisasi regional yaitu ASEAN ( Association of South East Asian Nation). ASEAN berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967, dengan bertemunya kelima menteri luar negeri di wilayah Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapore dan Thailand di Bangkok yang kemudian umum dikenal dengan deklarasi Bangkok.)Berdirinya organisasi ASEAN ini berdasarkan pada Pasal 33 dan Pasal 52 sampai dengan Pasal 54The United Nation Charter Specifically Recognize Regional Arrangements.

ASEAN didirikan dengan fondasi perlakuan yang sama untuk mempromosikan kerjasama regional di wilayah asia selatan dengan  prinsipequality and partnership and thereby to contribute toward peace, progress

and prosperity in the region.  pendiri ASEAN sepakat untuk menetapkan tujuan dari ASEAN sebagaimana tertuang dalam deklarasi Bangkok 1969 sebagai  berikut:

1. to accelerate the economic growth;

(17)

3. to promote active collaboration and mutual assistance on matters of common interest in the growth of economic, social, cultural, technical,scientific, and administrative fields.

Seiring dengan perkembangannya, negara lain di Asia Tenggara  bergabung bersama ASEAN. Brunei Darussalam adalah negara non-pemrakarsa  pertama yang bergabung pada tanggal 7 Januari 1984. Seminggu setelah hari kemerdekaannya. Perlu waktu 11 tahun untuk ASEAN kembali menerima anggota  baru. Vietnam yang menjadi anggota yang ke tujuh pada tanggal 28 Juli 1995.

Laos dan Myanmar menyusul dua tahun berikutnya menjadi anggota ASEAN, yaitu pada tanggal 23 Juli 1997. Masalah politik menyebabkan keinginan Kamboja untuk bergabung terhambat. Akhirnya mereka bergabung pada tanggal 16 Desember 1998.

ASEAN dalam program kerjanya baik dengan sesama negara anggotanya maupun dengan negara-negara lain, melakukan kerja sama perdagangan bebas atau yang dikenal denganFree Trade. Perdagangan bebas ini sendiri telah mulai digagas oleh ASEAN pada tahun 1977, yaitu dengan menyepakati the ASEAN Preferential Trade Association (PTA) berdasarkan PTA ini, negara-negara anggota ASEAN sepakat untuk memberikan keuntungan-keuntungan  perdagangan bagi negara-negara yang berada dalam ASEAN.

Rintangan-rintangan yang timbul dalam perdagangan disepakati akan dikurangi terhadap produk-produk tertentu melalui kesepakatan PTA. Pada awalnya anggota diizinkan untuk secara menentukan sukarela produk-produk yang mana mereka akan setuju untuk diberikan konsesi. pendekatan ini selanjutnya ditinggalkan dan pengurungan untuk semua produk diberikan. Pada tahun 1987 dalam pertemuan di Manila, negara-negara anggota ASEAN sepakat untuk mengingkatkan PTA guna meningkatkan perdagangan intra ASEAN yang kemudian dibuat dalam ASEAN free trade area.

Dalam perjanjian-perjanjian tersebut meliputi baik barang (goods) jasa (services), dan Investasi (investation). Dimana kesemua bidang tersebut harus diikuti oleh semua anggota ASEAN. Walaupun dalam prinsipnya suatu negara anggota berhak menolak untuk ikut serta dalam suatu kegiatan seperti tertuang

(18)

dalam ASEAN Charter 2007, tetapi pada saat permohonan masuknya suatu negara ke dalam ASEAN akan diberikan persyaratan-persyaratan tertentu yang mana salah satunya ikut serta dalam AFTA.

Penurunan Tarif dalam AFTA terbagi menjadi dua bagian yaitu ASEAN 6 yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Philipina, Thailand dan Brunei Darusalam, dan CLMV yang terdiri dari Camboja, Laos, Myamar dan Vietnam. ASEAN 6 telah nenurunkan tarifnya hingga 0 sampai dengan 5 persen terhadap 99% produk yang termuat dalamCommon Effective Prefential Tariff  (CEPT) Inclusion List sedangkan negara anggota ASEAN yang tergabung dalam CLMV akan mencapai 0 sampai dengan 5 persen pada tahun 2015.

Kini hampir semua negara di Asia Tenggara telah bergabung dengan ASEAN, negara yang belum bergabung adalah Papua Newguena dan Timor Leste. keinginan mereka untuk bergabung mendapatkan tentangan beberapa negara atas dasar penghormatan terhadap Indonesia. Timor Leste tadinya merupakan salah satu provinsi di Indonesia, Meskipun begitu mereka telah undang dalam beberapa pertemuan dengan status sebagai pemerhati (observer ).  pemerintah Timor Leste sendiri menargetkan mereka akan bergabung dengan

ASEAN pada tahun 2012.[16])

Dengan berdirinya Timor Leste sebagai negara baru, Timor Leste mencoba menempatkan dirinya dengan aktif ikut serta dalam berbagai organisasi-organisasi  baik internasional maupun regional, Timor Leste telah menjadi anggota PBB pada tanggal 27 September 2002[17]) dan bergabung dalam organisasi persatuan bahasa  portugues CPLP (Comunidade dos Paises de Lingua Portuguesa) serta pada tahun 2005 Timor Leste bergabung denganWorld Tourism Organization (UNWTO) [19] )

Guna semakin memajukan dan mengenalkan kedudukan Timor Leste di dunia internasional Timor Leste berkeinginan bergabung dengan Accosiation of South East Asian Nations  (ASEAN). Untuk bergabung dalam ASEAN terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon negara anggota, sebagaimana tertuang dalam pasal 6 Piagam ASEAN 2007.

Untuk memenuhi salah satu persyaratan yang terdapat dalam Piagam ASEAN. Timor Leste pada tahun 2011 secara resmi menyerahkan surat  permohonan keanggotaannya. Hingga kini keinginan Timor Leste tersebut masih

(19)

di evaluasi, beberapa negara menghawatirkan dengan bergabungnya Timor Leste sebagai anggota ASEAN akan menghambat program kerja ASEAN dan terutama menghambat program ASEANeconomic, yang dicandangkan akan mulai diberlakukan pada tahun 2015.

Bergabungnya Timor Leste kedalam ASEAN membawa keuntungan dan kerugian tersendiri bagi Timor leste. Bergabungnya Timor leste kedalam ASEAN akan memberikan keuntungan berupa adanya sekutu untuk berjuang bersama, arus  barang yang masuk ke Timor Leste akan lebih bervariatif dan dengan harga yang lebih murah, mengingat adanya perdagangan bebas diantara aggota ASEAN,  penduduk Timor Leste yang telah memasuki usia kerja dapat mencari peluang kerja di negara-negara ASEAN, lebih banyak invenstasi asing yang masuk ke Timor Leste. Sedangkan kerugian tersebut lebih kepada tidak mampunya bersaing  pengusaha Timor Leste dengan Pengusaha negara-negara ASEAN.

Timor Leste selama ini lebih bergantung pada ekspor non hayati yaitu minyak bumi, sedanuntuk ekpor lain timor leste belum dapat memaksimalkannya, seperti kopi, kelapa, kemiri dan kacang-kacangan lain. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan olehForeign Trade, ekspor Timor Leste berada di urutan ke dua ratus sepuluh dengan nilai ekspor sebesar 10.000.000 dolar Amerika sedangkan impor Timor Leste berada di urutan ke seratus Sembilan puluh tujuh dengan nilai impor sebesar 202.000.000 dolar Amerika. dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa  perbandingan akpor impor Timor Leste yakni 1 : 20,2. Melihat pada perbandingan  bidang ekspor impor Timor Leste memliki perbandingan yang cukup jauh  berbeda. Menurut Marty Lagawa selaku menteri luar negeri Indonesia mengatakan bahwa perdagangan ekspor impor di Timor Leste lebih didominisasi oleh ekspor Indonesia, hampir semua kebutuhan pokok dari beras, susu, kedelai dan sayur mayor di impor dari Indonesia. tingkat ketimpangan tersebut telah terjadi sebelum Timor Leste bergabung kedalam ASEAN. serta kesiapan hukum Timor Leste yang belum memadai untuk menghadi perdagangan bebas yang terdapat didalam ASEAN Free Trade Area.

Melihat pada telah bertahun-tahun anggota-anggota ASEAN persiapkan dan dikenalkan dengan akan adanya perdagangan bebas, barulah kemudian  program-program tersebut mulai diberlakukan secara efektif. Hal tersebut

(20)

memberikan negara-negera tersebut waktu untuk mempersipkan dan membangun  baik bidang hukum, ekonomi, sosial dalam negara mereka terlebih dahulu. akan tetapi dalam masuknya Timor Leste nanti ke dalam keangotaan ASEAN, Timor Leste diharapkan untuk langsung bergabung dalam perdagangan bebas yang tergabung dalam CLMV.[24]) Ketika perundang-undang di Timor Leste sendiri  belum memfokuskan perkembangan kearah perdagangan bebas. Dalam syarat

yang harus dipeuhi oleh Timor Leste dengan memiliki Peraturan perundang-undang mengenai persaingan usaha, hak kekayaan intelektual, dan perlindungan konsumen. Saat ini ketiga undang-undang tersebut belum akan dibahas terlebih dahulu, bahkan belum disiapkan rancangannya. Kekurangan yang dimiliki tidak hanya pada kedua bidang tersebut tetapi juga bidang-bidang hukum lain, baik  berupa pengaturan di bidang ekpor impor, perlindungan terhadap perdagangan curang seperti dumping, subsidi, serta pada perundang-undangan yang telah ada terkait dengan kualitas makan atau produk, qarantina yang terdapat di Timor Leste harus memenuhi standar yang terdapat di ASEAN.

Melihat pada kondisi-kondisi tersebut penulis tertarik untuk menulis Pengaruh Kesiapan Hukum Timor Leste Untuk Menghadapi Perdagangan Bebas yang terdapat dalam Asean Free Trade Area  sebagai Dampak Bergabung dalam Keanggotaan Association of South East Asian Nations (ASEAN

Permasalahan

1. Bagaimana kesiapan hukum perdagangan Timor Leste dalam memasuki  perdagangan bebas yang terdapat dalam AFTA ( ASEAN Free Trade Area) ? 2. Bagaimana Upaya hukum Timor Leste dalam meningkatkan peraturan

 perundang-undangan yang terkait dengan perdagangan untuk menghadapi  perdagangan bebas AFTA ?

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian masalah tersebut diatas yaitu :

(21)

a. Untuk mengetahui bagaimana kesiapan Timor Leste untuk menghadapi pola Ekonomi perdagangan bebas yang terdapat di dalam ASEAN.

 b. Untuk mengetahui kesiapan-kesiapan Timor Leste untuk mengahdapi segala konsekuensi terhadap penyesuain perundang-undangan untuk dapat siap melaksanakan kegiatan-kegaitan yang terdapat dalam program ASEAN.

2. Kegunaan

Adapun kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memenuhi segi prakis dan teoritis yaitu :

a. Segi praktis, yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi para suatu Negara (Timor Leste) dan msayratakat luas tentang suatu organisasi regional khususnya ASEAN.

 b. Segi teoritis, yaitu dari penelitian ini diharapkan dapat menambah  pengetahuan, informasi, bacaan, literatur dan referensi mengenai masalah

hukum organisasi internasional

Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus, yang ingin atau akan diteliti. Pada umumnya kerangka konseptual mengutamakan definisi yang ada dari suatu  permasalahan atau dengan kata lain konseap ini merupakan uraian mengenai hubungan-hubungan dengan fakta tersebut. kerangka konseptual dalam penulisan l skripsi ini, antara lain :

Keanggotaan berasal dari kata anggota yang diartikan sebagaiorang atau  badan yang menjadi bagian atau masuk dalam suatu golongan (perserikatan,

dewan, panitia,Keanggotaan sendiri merupakan hal atau kedudukan sebagai anggota merupakan Negara yang baru merdeka tersebut telah memenuhi semua syarat-syarat perserikatan bangsa-bangsa.

Hukum adalah keseluruhan kaidah (norma) nilai mengenai suatu segi kehidupan masyarakat, yang maksudnya mencapai kedamaian dalam masyarakat. Arti lain dari istilah hukum adalah peraturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat, yang dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah, atau

(22)

otoritas. Undang-undang, peraturan tersebut untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat.

Black law Dictionary mendefinisikan Perdagangan bebas (Free Trade) sebagai “ Buying and selling, importing and exporting of goods and services, not capital or labor, that has no limits or quotas or barriers or unbalanced tariffs ”. Perdagangan bebas ini merupakan suatu sistem yang usung olehWorld Trade Organizations (WTO) untuk menghilangkan segala bentuk hambatan yang timbul dalam perdagangan internasional.

ASEANFree Trade Area (AFTA) merupakan suatu kerja sama regional di Asia Tenggara untuk menghapuskan trade barriers anatar negara anggota ASEAN. AFTA terdiri dari kesepuluh anggota dan terbagi menjadi dua kelompok, yaitu enam negara penandatangan CEPT, dan empat negara yang bergabung kemudian.) AFTA yang tertuang dalamFramework Agreement on Enhancing  Economic Cooperationyang menyatukan berbagai skema atau perangkat kerja

sama ekonomi yang selama ini ada dan mengarahkannya ketujuan yang lebih  jelas. Framework agreement ini mencakup kerja sama dalam bidang perdagangan, industry, mineral, komunikasi, penelitian dan pengembangan, ahli teknologi,  promosi wisata, pengembangan sumber daya manusia, energy dan kerjasama di  bidang ekonomi lainnya.

Dampak merupakan benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat  baik negatif maupun positif. Arti lain dari kata dampak diartikan sebagai pengaruh

suatu penyelenggaraan kegiatan terhadap perekonomian baik dampak positif maupun negatif.

Referensi

Dokumen terkait

Bila dalam rencana kerja dan syarat-syarat disebutkan nama dan pabrik pembuatan dari suatu bahan dan barang, maka hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahan dan barang

[r]

[r]

Dalam beberapa kali Pemilu yaitu 1999 misalnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah waktu itu juga mengeluarkan pernyataan, yang intinya jangan memilih partai tertentu yang

Untuk menanamkan kedisiplinan anak ini, menurut Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Purwadiningratan 2 H Sabilillah, harus ada saling kontrol antara orang tua/wali

Asal mereka bisa memberikan apa saja kepada anak-anak itu sehingga di dalam satu hari anak itu mempunyai suatu kesadaran bahwa saya harus menggali sebuah pengetahuan, saya

Sehubungan dengan Pelelangan Paket Pekerjaan Peningkatan D.I Jongar (100 Ha) pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Aceh Tenggara Sumber Dana APBK

Kepada peser ta lelang yang ber keber atan dengan hasil pelelangan ini diber ikan masa sanggah selama 3 (tiga) har i ker ja ter hitung sejak tanggal pengumuman ini.