11
Dalam bab ini, penulis akan mencoba menguraikan teori yang relevan, lengkap, dan terkini sejalan dengan permasalahan yang dihadapi, juga diuraikan hubungan antara permasalahan tersebut dengan teknik yang digunakan dalam perancangan program aplikasi ini serta bagaimana cara penulis dalam mengatasi dan menyelesaikannya.
II.1.Aplikasi
Program aplikasi adalah program siap pakai atau program yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain. Aplikasi juga diartikan sebagai penggunaan atau penerapan suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan atau sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang dirancang untuk penggunaan praktisi khusus, klasifikasi luas ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Aplikasi Software spesialis, program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.
b. Aplikasi paket, suatu program dengan dokumentasi tergabung yang dirancang untuk jenis masalah tertentu (Rahmatillah ; 2011: 3).
II.2. Data Mining
Data Mining adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan, dan Machine Learning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari berbagai Data Base besar. Istilah Data Mining memiliki hakikat sebagai disiplin ilmu yang tujuan utamanya adalah untuk menemukan, menggali, atau menambang pengetahuan dari data atau informasi yang kita miliki. Data mining, sering juga disebut sebagai Knowledge Discovery in Database (KDD).
KDD adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pemakaian data, historis untuk menemukan keteraturan, pola atau hubungan dalam set data berukuran besar.
1. Metode Pelatihan
Secara garis besar metode pelatihan yang digunakan dalam teknik-teknik data mining dibedakan ke dalam dua pendekatan, yaitu :
a. Unsupervised learning, metode ini dierapkan tanpa adanya latihan (Training) dan tanpa ada guru (Teacher). Guru di sini adalah label dari data.
b. Supervised learning, yaitu metode belajar dengan adanya latihan dan pelatih. Dalam pendekatan ini, untuk menemukan fungsi keputusan, fungsi pemisah atau fungsi regresi, digunakan beberapa contoh data yang mempunyai output atau label selama proses Training.
2. Pengelompokan Data Mining
Ada beberapa teknik yang dimiliki Data Mining berdasarkan tugas yang bisa dilakukan, yaitu :
a. Deskripsi
Para peneliti biasanya mencoba menemukan cara untuk mendeskripsikan pola dan trend yang tersembunyi dalam data.
b. Estimasi
Estimasi mirip dengan klasifikasi, kecuali variabel tujuan yang lebih kearah numerik dari pada kategori.
c. Prediksi
Prediksi memiliki kemiripan dengan estimasi dan klasifikasi. Hanya saja, prediksi hasilnya menunjukkan sesuatu yang belum terjadi (mungkin terjadi di masa depan).
d. Klasifikasi
Dalam klasifikasi variabel, tujuan bersifat kategorik. Misalnya, kita akan mengklasifikasikan pendapatan dalam tiga kelas, yaitu pendapatan tinggi, pendapatan sedang, dan pendapatan rendah.
e. Clustering
Clustering lebih ke arah pengelompokan Record, pengamatan, atau kasus dalam kelas yang memiliki kemiripan.
f. Asosiasi
Mengidentifikasi hubungan antara berbagai peristiwa yang terjadi padasatu waktu.
3. Tahap-tahap Data Mining
Sebagai suatu rangkaian proses, Data Mining dapat dibagi menjadi beberapa tahap proses yang diilustrasikan pada Gambar II.1. Tahap-tahap tersebut bersifat interaktif, pemakai terlibat langsung atau dengan perantaraan Knowledge Based.
Gambar II.1. Tahap Data Mining (Sumber : Mujib Ridwan, 2013 : 60) Tahap-tahap Data Mining adalah sebagai berikut:
a. Pembersihan data (Data Cleaning)
Pembersihan data merupakan proses menghilang-kan Noise dan data yang tidak konsisten atau data tidak relevan.
b. Integrasi data (Data Integration)
Integrasi data merupakan penggabungan data dari berbagai Database ke dalam satu database baru.
c. Seleksi data (Data Selection)
Data yang ada pada database sering kali tidak semuanya dipakai, oleh karena itu hanya data yang sesuai untuk dianalisis yang akan diambil dari database. d. Transformasi data (Data Transformation)
Data diubah atau digabung ke dalam format yang sesuai untuk diproses dalam Data Mining.
e. Proses Mining
Merupakan suatu proses utama saat metode diterapkan untuk menemukan pengetahuan berharga dan tersembunyi dari data. Beberapa metode yang dapat digunakan berdasarkan pengelompokan Data Mining dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar II.2. Proses Data Mining (Sumber : Mujib Ridwan, 2013 : 61)
f. Evaluasi pola (Pattern Evaluation)
Untuk mengidentifikasi pola-pola menarik ke dalam Knowledge Based yang ditemukan.
g. Presentasi pengetahuan (Knowledge Presentation)
Merupakan visualisasi dan penyajian pengetahuan mengenai metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang diperoleh pengguna (Mujib Ridwan ; 2013 : 60).
II.3. Product Moment Pearson
Koefisien ini mengukur keeratan hubungan di antara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua varian (bivariate). Perhitungan ini mensyaratkan bahwa populasi asal sampel mempunyai dua varian dan berdistribusi normal. Korelasi pearson banyak digunakan untuk mengukur korelasi data interval atau rasio (Singgih Santoso ; 2009 : 314).
Analisis korelasi Pearson berguna untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat kekuatan hubungan dan membutikan hipotesis hubungan antara variabel/data/skala interval dengan interval lainnya. Variablel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel (X1) dan (X2) dan (Y) (Lucky Liani ; 2013 : 344).
Menggunakan rumus koefisien korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut:
II.4. Smartphone
Smartphone atau bisa disebut dengan telepon pintar/cerdas sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi sekian orang di dunia ini sebagai penunjang aktivitas kerja maupun sekedar lifestyle atau gaya hidup. Telepon cerdas (Smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti telepon cerdas. Bagi beberapa orang, telepon pintar merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, telepon cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon. Pertumbuhan permintaan akan alat canggih yang mudah dibawa kemana-mana membuat kemajuan besar dalam pemroses, ngingatan, layar dan sistem operasi yang diluar dari jalur telepon genggam sejak beberapa tahun ini.
Dengan menggunakan telepon pintar yang hanya merupakan sebuah evolusi dari jenjang-jenjang evolusi, jadi kemungkinan alat ini pada titik tertentu akan menjadi lebih kecil dan kita tidak akan menyebutnya telepon lagi, tetapi ia akan terintegrasi, kesepakatannya disini adalah untuk membuat alat ini menjadi se-tidak terlihat mungkin, antara anda, dan apa yang anda ingin lakukan" kata
Sacha Wunsch-Vincent pada OECD (Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi).
Kebanyakan alat yang dikategorikan sebagai telepon pintar menggunakan sistem operasi yang berbeda. Dalam hal fitur, kebanyakan telepon pintar mendukung sepenuhnya fasilitas surel dengan fungsi pengatur personal yang lengkap. Fungsi lainnya dapat menyertakan miniatur papan ketik QWERTY, layar sentuh atau D-pad, kamera, pengaturan daftar nama, penghitung kecepatan, navigasi piranti lunak dan keras, kemampuan membaca dokumen bisnis, pemutar musik, penjelajah foto dan melihat klip video, penjelajah internet, atau hanya sekedar akses aman untuk membuka surel (surat elektronik) perusahaan, seperti yang ditawarkan oleh BlackBerry. Fitur yang paling sering ditemukan dalam telepon pintar adalah kemampuannya menyimpan daftar nama sebanyak mungkin, tidak seperti telepon genggam biasa yang mempunyai batasan maksimum penyimpanan daftar nama (Nekie Jocom ; 2013 : 7).
II.5. Java
Bahasa pemrograman java adalah bahasa yang digunakan untuk menghasilkan aplikasi-aplikasi java. Pada umumnya, bahasa pemrograman hanya mendefinisikan sintaks dan perilaku bahasa. Pada saat program java dikompilasi, java akan dikonversi ke bentuk bytecode, yang merupakan bahasa mesin yang portable. Selanjutnya, bytecode tersebut dijalankan di Java Virtual Machine ( atau disebut Java VM atau JVM). Meskipun JVM dapat diimplementasikan langsung di perangkat kerjas, namun biasanya diimplementasikan dalam bentuk program
perangkat lunak yang mengemulasi mesin (komputer) dan digunakan untuk menginterprestasi Bytecode.
Platform dapat didefinisikan sebagai perangkat lunak pendukung aktivitas-aktivitas tertentu. Platform Java sendiri pada prinsipnya berbeda dengan bahasa Java atau JVM. Platform Java adalah himpunan kelas-kelas Java yang sudah didefinisikan sebelumnya dan eksis sejak instalasi Java. Platform Java juga mengacu pada lingkungan Runtime atau API (Application Programming Interface) Java (Didik Dwi Prasetyo ; 2010 : 1).
II.6. NetBeans
NetBeans merupakan salah satu proyek Open Source yang disponsori oleh Sun Microsystem. Proyek ini bediri pada tahun 2000 dan telah menghasilkan 2 produk, yaitu NetBeanss IDE dan NetBeans Platform. NetBeans IDE merupakan produk yang digunakan untuk melakukan pemrograman baik menulis kode, meng-Compile, mencari kesalahan dan mendistribusikan program. Sedangkan NetBeans Platform adalah sebuah modul yang merupakan kerangka awal / pondasi dalam bangun aplikasi Desktop yang besar. NetBeans juga menyediakan paket yang lengkap dalam pemrograman dari pemrograman standar (aplikasi Desktop), pemrograman Enterprise, dan pemrograman perangkat Mobile. Saat ini NetBeans telah mencapai versi 6.8 (Wahana Komputer ; 2010 : 15).
II.7. UML (Unified Modeling Language)
Menurut Haviluddin (2011 ; 3) Hasil pemodelan pada OOAD terdokumentasikan dalam bentuk Unified Modeling Language (UML). UML
adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun perangkat lunak.
UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem. UML saat ini sangat banyak dipergunakan dalam dunia industri yang merupakan standar bahasa pemodelan umum dalam industri perangkat lunak dan pengembangan sistem.
Alat bantu yang digunakan dalam perancangan berorientasi objek berbasiskan UML adalah sebagai berikut :
1. Use Case Diagram
Use case diagram dibuat berdasarkan pengguna sistem informasi rawat jalan dan fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi rawat jalan yang didefinisikan pada sub bab analisis sistem rawat jalan yang akan dibuat. Aktor-aktor pada use case diagram didapatkan dari pengguna sistem informasi rawat jalan, sedangkan use case untuk setiap aktor didapatkan dari fungsi-fungsi yang ditangani oleh sistem informasi rawat jalan. Contoh gambar use case untuk aktor petugas registrasi dan dokter pada rancangan sistem informasi rawat jalan yang akan dibuat dapat dilihat pada Gambar.
Gambar II.3. Contoh Usecase diagram (Sumber : Haviluddin, 2011 ; 3)
2. Activity Diagram
Activity diagram dibuat berdasarkan aliran dasar dan aliran alternatif pada skenario Use Case Diagram. Pada Activity Diagram digambarkan interaksi antara aktor pada Use Case Diagram dengan sistem. Contoh Activity Diagram yang dibuat berdasarkan skenario pada Use Case menambah data registrasi pemeriksaan dan menambah data pemeriksaan medis lanjutan dapat dilihat pada Gambar
Gambar II.4. Contoh Activity Diagram (Sumber : Haviluddin, 2011 ; 3) 3. Sequence Diagram
Sequence Diagram dibuat berdasarkan Activity Diagram dan Class Diagram. Sequence Diagram menggambarkan aliran pesan yang terjadi antar kelas yang dideskripsikan pada Class Diagram dengan menggunakan operasi yang dimiliki kelas tersebut. Untuk aliran pesan, Sequence Diagram merujuk pada alur sistem Activity Diagram yang telah dibuat sebelumnya. Berikut adalah contoh Sequence Diagram menambah data registrasi pemeriksaan :
Gambar II.5. Contoh Sequence Diagram (Sumber : Haviluddin, 2011 ; 3) 4. Class Diagram
Class Diagram dibuat berdasarkan Use Case Diagram dan Activity Diagram. Class Diagram dapat mendeskripsikan kelas-kelas yang digunakan dalam sistem informasi rawat jalan yang akan dibuat. Kelas dengan jenis actor diperoleh dari aktor-aktor yang digambarkan dalam Use Case Diagram, sedangkan kelas dengan jenis lain seperti Entity, Boundary, dan Control diperoleh dari gambaran alur sistem pada Activity Diagram. Berikut adalah contoh setip jenis kelas :
Gambar II.6. Contoh Class Diagram (Sumber : Haviluddin, 2011 ; 3) 5. Deployment Diagram
Deployment Diagram dibuat untuk menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian Software yang berjalan pada bagian-bagian Hardware, dan keterhubungan antara komponen-komponen Hardware tersebut.
Gambar II.7. Contoh Deployment Diagram (Sumber : Haviluddin, 2011 ; 3)
6. Objek Diagram
Object Diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku kepentingan non-program yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu abstrak.
Gambar II.8. Contoh Objek Diagram (Sumber : Haviluddin, 2011 ; 3)
7. Component Diagram
Component Diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual di mana logika ini dilaksanakan.
Gambar II.9. Contoh Component Diagram (Sumber : Haviluddin, 2011 ; 3) 8. Package Diagram
Paket Diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat organisasi yang tinggi dari suatu proyek Software. Atau dengan kata lain untuk menghasilkan diagram ketergantungan paket untuk setiap paket dalam Pohon Model.
Gambar II.10. Contoh Package Diagram (Sumber : Haviluddin, 2011 ; 3)
II.8. Pengertian Database
Database adalah sekompulan data mentah yang disusun menurut logika tertentu dan terorganisasi dalam bentuk yang dapat disimpan dan diproses oleh komputer. contoh database dapat berisi data pegawai, data penjualan, pembayaran, dan lain-lain. data internal dari akunting, keuangan, penjualan dan bidang-bidang bisnis lainnya yang disimpan dalam suatu sistem komputer dan disusun menurut logika tertentu disebut sebagai Internal Database.
Database seringkali disimpan dalam suatu perangkat tertentu pada komputer, seperti Hard Disk, Compact Disk, dan sebagainya. hubungan antar sistem Database dan sistem Software sangat kuat karena sistem Database yang dipakaiu sangat menentukan kemudahan aksesnya data sementara Software
sendiri memungkinkan peneliti memanipulasi data untuk dianalisis (Dermawan Wibisono ; 2008 : 129).
II.9. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram atau ERD adalah alat pemodelan data utama dan akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan menentukan hubungan antarentitas-entitas. Proses memungkinkan analis menghasilkan struktur basisdata yang baik sehingga data dapat disimpan dan diambil secara efisien (Janner Simarmata ; 2010 : 67).
Tabel II.1. Simbol ERD
II.11. Teknik Normalisasi
Proses normalisasi menyediakan cara sistematis untuk meminimalkan terjadinya kerangkapan data di antara relasi dalam perancangan logikal basis data. Format normalisasi terdiri dari lima bentuk, yaitu:
II.11.1.Bentuk-bentuk Normalisasi
a. Bentuk normal tahap pertama (1” Normal Form)
Suatu tabel dikatakan sudah 1NF jika telah memenuhi ketentuan sebagai berikut:
- Tidak ada atribut mempunyai nilai berulang atau nilai array - Tidak mempunyai baris yang rangkap
Bentuk unnormal mengijinkan nilai-nilai pada suatu atribut dapat berulang.
b. Bentuk normal tahap kedua (2nd normal form)
Relasi dapat dikatakan format normal kedua jika sudah dalam format normal pertama dan diikuti kondisi sebagai berikut:
- Key terdiri dari atribut tunggal
- Setiap atribut non-key ketergantungan fungsional pada semua key atau tidak terjadinya ketergantungan pada key composite.
Misalnya tabel UNIV berada dalam normal kedua dengan mengasumsikan DNO sebagai key, kecuali CRSE. Jika ditentukan CNO dan SECNO sebagai key composite, atribut nonkey CNAME tergantung hanya pada CNO, bukan pada SECNO, sehingga CNAME
tidak secara ketergantungan fungsional penuh terhadap key (CNO, SECNO).
c. Bentuk normal tahap ketiga (3rd normal form)
Relasi dikatakan format normal ketiga jika sudah dalam format normal kedua dan tidak ada ketergantungan transitif di antara atribut. Misalnya tabel STUDNT mempunyai atribut SSNO sebagai key (2NF). Ketergantungan transitif terjadi di antara DNO dan COLREG. Saat DNO determinan COLREG tanpa melibatkan key SSNO. Contohnya, DNO=’CS’ termasuk COLREG=’Arts/Sc.’ tidak tergantung oleh atribut SSNO, sehingga STUDNT belum termasuk 3NF. Yang menjadi catatan, ketergantungan transitif tidak akan terjadi jika ada ketergantungan fungsional di antara atribut-atribut non-key yang melibatkan key.
d. Boyce Code Normal Form (BCNF)
BCNF menentukan setiap determinan adalah kunci kandidat (candidate key). Misalnya UNIV mempunyai dua determinan yaitu DNO dan DNAME yang merupakan kunci kandidat sehingga termasuk ke dalam BCNF. Di lain pihak CRSLST dalam 3NF tetapi tidak dalam BCNF. Atribut komposisinya (CNO, SECNO, SID, OFRNG) sebagai kunci-kunci kandidat dan tidak ada ketergantungan transitif, sehingga CRSLST termasuk ke dalam 3NF. Namun atribut CNO adalah determinan saat SECNO tergantung penuh secara fungsional terhadap
CNO, walaupun CNO bukan kunci kandidat, sehingga CRSLST belum termasuk BCNF.
e. Bentuk Normal Tahap Keempat dan Kelima
Bentuk ini adalah bentuk normal ketiga atau BCNF dengan nilai atribut tidak tergantung pada nilai banyak (multivalue dependency). Konsep pada bentuk ini adalah ketergantungan pada gabungan beberapa atribut (join dependency) (Haidar Dzacko ; 2007 : 12).