• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kimia UNAIR, Dari Akreditasi Internasional hingga Penguatan Karakter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kimia UNAIR, Dari Akreditasi Internasional hingga Penguatan Karakter"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Kimia UNAIR, Dari Akreditasi

Internasional

hingga

Penguatan Karakter

UNAIR NEWS – Program studi (prodi) Kimia merupakan salah satu

program studi di Universitas Airlangga yang tidak diragukan lagi kiprahnya. Prodi yang berdiri sejak tahun 1982 ini, sudah mengantongi sertifikasi ASEAN University Network Quality Assesment (AUN – QA). Hal itu menjadikan prodi yang berada dalam lingkungan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR ini sudah teruji secara internasional.

Ditemui di ruang kerjanya, Dr. Purkan. M.Si., selaku Ketua Prodi Kimia mengatakan bahwa prodi yang dipimpinnya tersebut mengusung jargon “Based on academic with excellence morality”. Melalui jargon tersebut mahasiswa tidak hanya diberikan pengajaran mengenai akademik yang berkompeten, namun juga dilengkapi dengan pembangunan karakter supaya menjadi lulusan yang unggul. Ia juga menjelaskan bahwa selain itu prodi Kimia juga unggul dalam bidang akademik dan riset.

“Kimia itu ilmu yang bersifat dasar dalam ilmu sains. Nah sains ini mendasari berbagai macam aplikasi, baik itu di industri, kesehahatan, dan pertanian,” tutur Purkan.

“Kurikulum di prodi Kimia UNAIR, bersifat lentur mengikuti perkembangan zaman dan tidak lapuk. Karena selalu update dalam waktu yang reguler, menyesuaikan yang ada dan bisa diserap oleh pangsa kerja. Oleh karena itu, ketika kita menyusun kurikulum selalu melibatkan para stake holder, diantaranya pengguna dari lulusan kimia (perusahaan maupun instansi), alumni, dan para ilmuwan dari perguruan tinggi yg lain serta para SDM yang ada di prodi Kimia,” tambah Purkan.

Purkan juga menjelaskan bahwa prodi Kimia memiliki mahasiswa yang unggul dalam bidang akademik. Hal ini dibuktikan dengan

(2)

banyaknya prestasi yang diraih mahasiswa prodi Kimia dalam gelaran PIMNAS ke-9 lalu dan juga beberapa olimpiade sains baik nasional maupun internasional.

Dalam prodi tersebut juga didukung oleh tenaga pengajar yang professional dan sudah banyak berkiprah di bidangnya. Purkan menambahkan prodi Kimia juga dilengkapi dengan fasilitas laboratorium dan instrumen yang canggih untuk menunjang kemampuan mahasiswa dalam meneliti maupun menganalisis sistem kimia. Di prodi Kimia, tak jarang mahaisiswa dilibatkan dalam penelitian dosen untuk mengasah pengetahuan dan juga daya inovasi agar tercipta penelitian – penelitian yang baru.

Sesuai tracer yang sering dilakukan oleh pihak prodi Kimia, 75% lulusan Prodi Kimia bekerja di wilayah industri dan peneliti, sisanya banyak bekerja sebagai akademisi seperti dosen maupun guru. Banyak dari alumni prodi Kimia yang sudah berkarir menjadi dosen maupun peneliti di beberapa negara.

“Kita menyiapkan lulusan dengan kemampuan mengerti konsep kimia dan mengembangkan konsep kimia. Sehingga nanti ketika ia terjun ke industri, ia bisa mengembangkan kemampuan akademik sehingga ia akan bersifat adaptable,” tutur purkan Prodi Kimia UNAIR juga terus mengembangkan kapasistas dan mutu pendidikan guna meningkatkan tidak hanya hardskill, namun juga

softskill mahasiswa sehingga bisa menghasilkan lulusan yang

berkompeten di bidangnya.

“Bagi calon mahasiswa dan orang tua, tidak perlu khawatir untuk menyekolahkan anaknya di prodi Kimia karena kita memberikan bekal kepada mahasiswa itu excellence based

academic with morality, jadi anak disini selain akademiknya

kita junjung setinggi tingganya tapi juga diajari pembentukan karakter yang bagus. Kuliah di UNAIR selain meskipun berlatar belakang umum tapi disini juga tempat membekali karakter,” tandas Purkan (*)

(3)

Editor: Nuri Hermawan

Menikmati Gema Ramadan di

Nuruzzaman

UNAIR NEWS – Waktu menjelang buka puasa pun tiba. Usai

menunaikan ibadah salat Asar berjemaah, para mahasiswa yang tergabung dalam susunan kepanitiaan Ramadan Mubarak Airlangga (RMA) bergegas mempersiapkan berbagai kegiatan yang akan dilangsungkan di Masjid Nuruzzaman, Kampus B Universitas Airlangga.

Beragam persiapan pun mereka lakukan, mulai dari tempat dan perlengkapan untuk kajian, hingga persiapan menu dan takjil untuk berbuka puasa.

Seperti halnya masjid-masjid lain di Kota Surabaya, ada denyut kegiatan yang tak berhenti sejak bakda Asar hingga sekitar pukul sepuluh malam, baik di aula utama hingga serambi masjid yang menjadi ruang dakwah mahasiswa muslim UNAIR. Seraya menunggu waktu berbuka di serambi masjid, para jemaah bisa mengikuti kajian dan menutupnya dengan berbuka puasa bersama. Narasumber kajian pun beragam. Sebagian besar dari mereka adalah dosen di lingkungan UNAIR. Sesuai misi yang dibawa oleh rekan-rekan panitia acara, seluruh kegiatan di masjid ini bisa diikuti oleh siapa saja, baik dosen, karyawan, mahasiswa, hingga masyarakat sekitar kampus.

“Kami memberdayakan SKI di fakultas-fakultas untuk penentuan narasumber. Banyak fakultas yang menggunakan disiplin ilmunya dalam membingkai kajian islami,” ujar Ketua Ramadan Mubarak Airlangga, Muhammad Abdel Rafi.

(4)

Ramadan adalah momen yang tepat bagi siapa saja untuk berbagi, termasuk di Masjid Nuruzzaman. Setiap harinya, ada sekitar 300 hingga 400 takjil dan nasi bungkus yang diberikan secara gratis bagi siapa saja yang menghabiskan waktu menunggu berbuka di lingkungan masjid. Sebelum adzan berkumandang, para jamaah bisa mengambil takjil yang telah disediakan oleh panitia.

“Berdasarkan pengalaman dari tahun ketahun, sepuluh hari kedua dan berikutnya jamaah berkurang. Maka kita kurangi jumlah porsi. Kita berharap jemaah tetap banyak karena kalau sisa (kudapan dan nasi, -red) kan eman (sayang),” tutur Refel, sapaan karib Muhammad Abdel Rafi.

Ragam kegiatan

Ramadan kali ini banyak dipadati kegiatan. Jika setiap Senin-Jumat kajian rutin dengan tema silih berganti, maka pada Sabtu-Minggu diisi selingan dengan tema seputar lingkungan hidup. Kajian seputar lingkungan hidup ini bekerjasama dengan LSM Tunas Hijau, Surabaya.

Selain itu, untuk menambah wawasan seputar ilmu falak (astronomi), ada kajian astronomi sekaligus observasi dengan melakukan teropong langit. Rencananya, acara yang bekerjasama dengan Himpunan Astronomi Surabaya itu diselenggarakan pada tanggal 10-11 mendatang.

“Kita ada mabit (Malam Bina Iman dan Taqwa) di sini. Meneropong dan observasi perbendaharaan langit,” tambah Refel.

Masjid sebagai rumah kedua

Dalam mengelola seluruh kegiatan selama ramadan, ada sejumlah 86 panitia mahasiswa yang berasal dari beragam fakultas di UNAIR. Mereka tergabung dalam kepanitiaan Ramadan Mubarak Airlangga.

(5)

nyaris menghabiskan lebih dari 12 jam berada di Nuruzzaman. Sebab, saat masuk waktu sahur, mereka juga menyediakan makanan bagi siapa saja yang bermalam dan melakukan iktikaf di masjid. Usai sahur dan salat subuh, ada khatmil quran yang diikuti oleh internal panitia. Setelah khatmil quran, masing-masing panitia melakukan ‘latihan’ ceramah di mimbar masjid. Selain melatih mental dan mengasah ilmu pengetahuan keislaman, memberikan kajian di mimbar masjid menjadi momen refleksi diri melalui kajian-kajian yang disampaikan.

“Setiap hari di sini. Di sini kami punya base camp. Jadi, udah kayak rumah sendiri,” papar mahasiswa program studi Hubungan Internasional angkatan tahun 2015 ini.

Meskipun Ramadan masih berjalan di sepuluh hari pertama, namun Rafel berharap gema ramadan tahun ini dapat dirasakan oleh seluruh komponen, bukan hanya panitia, namun juga seluruh muslim di lingkungan UNAIR. “Momen Ramadan adalah milik semua muslim Airlangga,” ujarnya mantap.

Seiring dengan tema ramadan tahun ini yakni Bangkitkan Islam

Kokohkan Persaudaraan, Rafel berharap ramadan tahun ini

menjadi momentum setiap muslim untuk melakukan refleksi diri terkait apa saja yang telah diperbuat. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh Editor: Nuri Hermawan

(6)

Menjawab Tantangan Industri

Hasil Perikanan

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga patut berbangga memiliki

program studi S-1 Teknik Industri Hasil Perikanan (TIHP). Prodi baru di lingkup Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) ini memiliki keunggulan yang tak dimiliki perguruan tinggi lainnya.

Ditemui di ruang kerjanya, Dr. Rr. Juni Triastuti, S.Pi., M.Si., selaku koordinator prodi TIHP, menuturkan prodi TIHP fokus pada bidang industri. Bagi Juni, kekhasan dan keunggulan TIHP adalah salah satu langkah untuk mengoptimalkan kekayaan laut dan mengembangkan perekonomian masyarakat.

“Di universitas lain, hanya sedikit yang fokus pada industri. Kita menginginkan pendidikan di TIHP dapat menjawab tantangan industri hasil perikanan. Selain pengolahan, kami juga pikirkan memikirkan aspek ekonomis,” terang Juni.

Selain di bidang industri, prodi TIHP juga berusaha menyelaraskan dengan misi UNAIR sebagai pusat unggulan ilmu kesehatan. Ke depan, Juni ingin agar riset mahasiswa bisa menggali lebih dalam kekayaan biota laut untuk bahan obat-obatan.

“Karena perikanan di UNAIR ini dulu merupakan keilmuan yang lahir dari para ilmuwan dari kedokteran hewan, jadi kami juga fokus pada kesehatan. Kami juga ingin mengeksplorasi manfaat biota-biota di dalam laut,” jelasnya.

Guna memantapkan langkah pada industri dan kesehatan, TIHP ditunjang dengan para sumber daya manusia yang berkualitas. Prodi yang berdiri pada tahun 2015 memiliki banyak dosen muda jebolan kampus ternama baik dalam negeri maupun luar negeri. “Dosen-dosen di sini banyak yang muda dan memiliki ragam

(7)

keilmuan, mulai nano partikel, food processing, bioteknologi, dan fungsional pangan serta nutrisi,” papar Juni.

Penulis: Nuri Hermawan Editor: Defrina Sukma S

Memutar Video untuk Pahami

Rumus Fisika

UNAIR NEWS – Fisika memang identik dengan berbagai rumus untuk

menyelesaikan soal-soal. Dari rumus-rumus itu, tak sedikit yang merasa pusing dengan berbagai formula yang harus dihafal di luar kepala.

Koordinator program studi S-1 Fisika, Prof. Dr. M. Yasin, Drs., M.Si, tak memungkiri hal tersebut banyak terjadi di kalangan pelajar. Ia bahkan pernah merasa bingung untuk memberikan jawaban ketika ditanya defnisi tentang atom oleh anaknya yang masih berseragam putih biru.

“Saya punya pengalaman anak saya yang SMP. Apa itu atom? Saya kepikiran, bagaimana mengajarkan atom kepada anak SMP yang belum waktunya,” tutur Yasin.

Metode pembelajaran menjadi hal penentu. Oleh karena itu, harus ada inovasi terhadap cara mengajar agar konsep-konsep dasar yang susah dipahami bisa diimbangi dengan model belajar yang menarik. Tujuannya, agar pelajar menjadi suka dengan ilmu yang mempelajari fenomena alam itu. Hal yang diterapkan oleh Yasin dalam mengajar mahasiswanya antara lain memutar video yang relevan dengan materi yang ia ajarkan.

(8)

aplikasinya di industri. Misalnya, saya mengajar optika laser. Saya gambarkan, oh laser itu lho banyak aplikasi di industri, di kereta api untuk motong baja. Untuk kecantikan. Baru setelah itu mereka tertarik masuk ke rumus-rumus,” terang Yasin.

Senada dengan Yasin, Dyah Hikmawati, M.Si, salah satu pengajar Fisika Material mengatakan, rumus-rumus dalam Fisika hanya sebagai salah satu cara untuk memecahkan persoalan yang tengah dihadapi. Padahal, dengan belajar Fisika, masyarakat bisa mengeksplorasi potensi di dalamnya.

“Masyarakat belum melihat Fisika sebagai sesuatu yang indah. Padahal kalau kita bangkitkan itu dari indahnya Fisika, akan menimbulkan motivasi yang luar biasa. Mereka hanya mengolah rumus-rumus dengan cara yang matematis. Padahal rumus-rumus itu membantu bagaimana ceritanya itu singkat,” tutur Dyah.

Di Fisika UNAIR, proporsi antara belajar di kelas dan praktikum di laboratorium juga berimbang. Selain praktikum dasar pada semester satu dan dua, mahasiswa juga diajak untuk melakukan eksperimen Fisika pada tingkat lanjut.

“Kita ada eksperimen I, II, elektronika, pemrograman komputer. Itu yang menambah skill. Di samping pemahaman melalui teori di kelas, kita juga ada praktik,” tutur Yasin.

Penulis: Defrina Sukma S Editor: Nuri Hermawan

(9)

Lulusan

SURABAYA – Sepanjang tahun 2015, Universitas Airlangga (UA) mencetak 6.804 lulusan mulai jenjang D3, S1, S2, hingga program doktoral atau S3. Prosesi wisuda dilaksanakan bertahap sebanyak empat kali. Yakni, pada 28-29 Maret 2015 (2.368 wisudawan), 6 Juni 2015 (280 wisudawan), 19-20 September 2015 (3.094 wisudawan), dan Desember 2015 (792 wisudawan).

Pelaksanaan wisuda tahap akhir diselenggarakan di Gedung Airlangga Convention Center, Kampus C Mulyorejo. Berbeda dengan tiga prosesi sebelumnya, Rektor Universitas Airlangga (UA) Prof. Dr. H. Mochammad Nasih, SE., MT., Ak., didampingi oleh para dekan dan atau pimpinan fakultas anyar masa bakti 2015-2020. Mereka baru dilantik pada 6 November 2015 lalu.

Dalam sidang terbuka ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) kembali mendominasi dengan menyertakan 198 wisudawan. Disusul Fakultas Kedokteran (141 wisudawan) dan Fakultas Hukum (87 wisudawan). (selengkapnya, lihat tabel)

“Saya bangga pada lulusan Universitas Airlangga. Semoga para wisudawan dapat memberi sumbangsih positif dan berperan kongkret di masyarakat. Gelar yang sudah disematkan, mesti dipertanggungjawabkan dengan cara menebar manfaat untuk lingkungan sekitar,” kata Prof Nasih.

Dia menambahkan, lulusan pendidikan tinggi harus jadi eksponen yang kontributif. Sebagaimana motto kampus , “Excellence with

Morality”. Para wisudawan dituntut selalu berpikir dan

bertindak positif. Juga, mengamalkan ilmunya dengan baik.

Dalam sambutan di acara wisuda September lalu, Rektor mengapresiasi peraih beasiswa (S1) Bidikmisi yang menyelesaikan studi tepat waktu. Betapa tidak, mereka berangkat dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang beruntung. Di sisi lain, mereka yang berasal dari keluarga berkecukupan, seharusnya dapat menorehkan prestasi lebih baik.

(10)

Rektor menyampaikan, Bidikmisi merupakan beasiswa pemerintah untuk empat tahun masa perkuliahan. Bila mahasiswa peraih Bidikmisi gagal menyelesaikan studi selama delapan semester, biaya perkuliahan selanjutnya harus ditanggung sendiri.

“Semua mahasiswa harus bisa berprestasi. Ingat, prestasi tidak bergantung pada kondisi ekonomi. Dalam proses perkuliahan, tidak ada perbedaan antar mahasiswa satu dan yang lain. Jadi, kesuksesan bergantung pada upaya masing-masing mahasiswa,” tandas Guru Besar Bidang Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis tersebut.

Peningkatan kuantitas dan kualitas lulusan

Jumlah mahasiswa UA per-September 2015 mencapai 38.047 orang. Sedangkan lulusan dari berbagai jenjang di tahun 2015 sebanyak 6.804 orang. Kampus yang berdiri pada 10 November 1954 ini berupaya memenuhi Angka Ekuivalen Edukasi (AEE) pada tataran ideal.

Yakni, 25% untuk jenjang S-1, 50% untuk jenjang S-2, dan 33,3% untuk jenjang S-3. Harapannya, angka mahasiswa masuk sama dengan angka mahasiswa yang lulus. Direktur Pendidikan UA Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Dra., M.Si, mengatakan, tren AEE kampus terus mendekati posisi ideal. “Peningkatan berjalan konsisten dan sudah berkisar antara 20-22% (untuk S1). Memang, belum sampai 25%. Sebab, mahasiswa sangat variatif dan menyadari pentingnya softskill. Imbasnya, selain kuliah, mereka aktif berorganisasi dan berkegiatan ekstra. Target yang realistis berada di sekitar 23,5 persen. Bila suatu saat mencapai 24 persen, itu sudah sangat fenomenal,” papar Prof Nyoman.

Guru Besar Bidang Kimia Organik Fakultas Sains dan Teknologi ini mengharapkan, para lulusan memiliki daya saing tinggi. Terutama, dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Mahasiswa harus memiliki leadership yang bagus. Selama ini, kampus sudah berupaya mengasah aspek tersebut. Misalnya,

(11)

melalui sistem perkuliahan yang memancing kreatifitas dan inisiatif mereka,” ungkap dia.

Ingin Tinggal di Asrama

Putri? Baca Syarat-Syarat Ini

UNAIR NEWS – Asrama Putri merupakan fasilitas dari UNAIR

sebagai tempat tinggal mahasiswi aktif dari luar kota. Asrama putri terletak di kampus C. Tepatnya, di depan Fakultas Keperawatan.

Gedung yang terdiri dari tiga lantai tersebut setiap tahun menampung mahasiswi yang membutuhkan tempat tinggal. Fasilitasnya antara lain, kamar yang muat untuk dua orang. Di sana terdapat tempat tidur, meja belajar, lemari dan rak sepatu.

Dapur umum digunakan untuk memasak bagi para penghuni asrama. Aula bersama digunakan sebagai tempat belajar dan sholat berjama’ah. Ada pula kantin di lantai dua, koperasi, dan layanan wifi.

Mahasiwi yang ingin tinggal di asrama putri harus melakukan pendaftaran. Ada sejumlah syarat yang mesti dipenuhi. Misalnya, yang bersangkutan mesti tercatat sebagai mahasiswi UNAIR. Dia mesti mengisi formulir pendaftaran dan melampirkan slip gaji orang tua.

Asrama putri mengutamakan mahasiswi yang kurang mampu. Sebagian besar penghuni asrama adalah penerima bidik misi. Hal ini dilakukan karena asrama tersebut memang dibangun untuk membantu dan meringankan mahasiswi yang lebih membutuhkan.

(12)

Tiap penghuni hanya dapat menempati asrama selama setahun. Dia dapat kembali menghuni tempat itu, bila melakukan daftar ulang. Akan tetapi, batas maksimal menjadi penghuni asrama adalah dua tahun.

Tak hanya menjadi tempat tinggal, asrama putri juga mendidik pribadi untuk disiplin dan aktif. Hal ini terbukti dengan adanya peraturan-peraturan yang diterapkan. Contohnya, saat malam hari, penghuni asrama harus sudah berada di asrama sebelum pukul 10.00. Apabila melanggar, namanya masuk dalam buku pelanggaran.

Jika mahasiswa memiliki banyak catatan pelanggaran, sedikit kemungkinannya untuk diterima kembali menjadi penghuni pada periode selanjutnya. Selain itu, kontribusi mahasisiwi dalam kegiatan yang diadakan oleh pihak asrama menjadi pertimbangan dalam pendaftaran selanjutnya.

Kegiatan-kegiatan yang diadakan antara lain, seminar softskill tiap tiga bulan. Ada juga pengajian rutin tiap Rabu. Yang jelas, semua aktifitas itu digelar untuk menguatkan pribadi mahasiswi. Biar menjadi pemudi yang disiplin dan berbudi luhur. (*)

Penulis: Pipin Anjani Editor: Rio F. Rachman

Sastra

Indonesia

UNAIR,

(13)

Kerja Sama Internasional

UNAIR NEWS – Perjalanan Program Studi (Prodi) Sastra

Indonesia Universitas Airlangga terus menunjukan nilai yang positif. Peminat prodi yang berada dalam lingkungan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNAIR tersebut terus meningkat tiap tahunnya. Oleh karena itu, pihak prodi juga meningkatkan kuota untuk calon mahasiswa. Tercatat, dari kuota 100 mahasiswa di awal tahun 2000, terus meningkat hingga saat seleksi tahun 2016 lalu menjadi 160 mahasiswa. Dra. Dwi Handayani, M.Hum., selaku Ketua Prodi Sastra Indonesia UNAIR mengatakan bahwa salah satu keunggulan dari prodi memang bisa dilihat dari peminat dan kuota yang tersedia.

“Kuota ini kami naikkan karena melihat peminat Sastra Indonesia dari tahunnya terus meningkat, bahkan 50% calon mahasiswa menempatkan prodi kita ini dipilihan pertama,” jelasnya.

Ketua prodi terbaik UNAIR tahun 2016 tersebut juga menuturkan keunggulan lain yang dimiliki prodi yang dipimpinnya untuk kali kedua ini. Salah satunya adalah adanya peminatan studi filologi. Menurutnya, beberapa prodi Sastra Indonesia di lain universitas sudah mulai menggeser studi filologi.

“Kebanyakan peminatan di kampus lain hanya sastra, linguistik, dan budaya. Kami tetap mempertahankan filologi meski peminantnya sedikit. Untuk itu, kami terus mendorong agar mahasiswa mulai tertarik, dan hasilnya alhamdulillah dari tahun ke tahun peminatnya terus meningkat,” papar perempuan yang akrab disapa Handa.

Mengenai peminatan studi filologi, Handa juga menjelaskan bahwa tahun depan salah satu mata kuliah yang terkait studi filologi yakni folklor atau tradisi lisan akan menjadi mata kuliah wajib. Hal itu diharpakan bisa semakin meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai studi yang mengkaji tentang

(14)

naskah-naskah lama dan tradisi lisan di masyarakat.

“Solusi yang kami angkat yakni dengan menjadikan mata kuliah folklor yang dulunya pilihan menjadi wajib. Karena kami sekarang sudah punya laboratorium di FIB ini dan di Blitar,” jelasnya.

Kerja sama Internasional

Belajar dari pengalaman mendapatkan akreditasi A yang baru saja diraih tahun lalu. Handa menyatakan bahwa kelayakan sebuah prodi juga diukur dari kerja sama internasional. Hal tersebut mendorongnya untuk menggandeng Institut Alam dan Tamadun Melayu (ATMA) Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dalam pengamalan tri dharma yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Di bidang pendidikan, Handa menjelaskan bahwa ke depan ia ingin ada staf pengajar, baik dari Sastra Indonesia UNAIR maupun ATMA UKM, bisa memberikan kuliah umum atapun pengajaran kepada mahasiswa kedua pihak. Selain itu, Handa juga berharap selain dosen nantinya juga ada pertukaran mahasiswa.

“Ke depan kami harap dosen UKM bisa mengajar di sini, begitu juga sebaliknya. Selain itu, perihal riset, kami sudah komitmen bahwa salah satu anggota dari tim kami adalah dosen UKM, jadi ada semacam kolaborasi riset,” jelasnya.

Perihal pengabdian masyarakat, Handa menjelaskan mengenai desa binaan yang ada di Desa Kemloko, Blitar. Menurut Handa, pihak ATMA UKM sangat tertarik dengan program pengabdian yang sudah berjalan empat tahun tersebut. Nantinya, pihak ATMA UKM juga ingin mengirimkan mahasiswanya untuk mengikuti kuliah lapangan yang diselenggarakan tiap tahunnya di desa binaan tersebut. “Kami juga sampaikan, bahwa mahasiswa atau dosen ATMA UKM yang nantinya belajar di UNAIR bisa kami ajak ke desa binaan dan mereka sangat tertarik untuk hal itu,” pungkas Handa. (*)

(15)

Editor: Faridah Hari

PSHT UNAIR Siap Jaga Tradisi

Juara

UNAIR NEWS – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Persaudaraan Setia

Hati Terate (PSHT) lagi gencar-gencarnya menyelenggarakan latihan pada sesi Training Center. Beberapa materi yang diberi perhatian lebih adalah kekuatan dan kelincahan gerakan. Tak lupa, pemantapan seni bela diri.

Komunitas bela diri ini sedang fokus berlatih guna menyongsong kejuaraan The 3rd

Sebelas Maret International Pencak Silat PSHT Championship. Lokasinya, di Universitas Sebelas Maret Solo

pada tanggal 19 hingga 24 Maret 2016.

Kejuaraan Internasional ini dalam rangka menyambut 100 tahun PSHT. Juga, dalam rangka Dies Natalis Universitas Sebelas Maret ke XL. Acara yang diselenggarakan dua tahun sekali ini diikuti pula oleh komisariat luar negeri. Di antaranya, Brunei Darussalam, Malaysia, Belanda dan Timor Leste.

Kategori yang dipertandingkan dalam kejuaraan ini beragam. Misalnya, Kategori Tanding dan Kategori Tunggal, Ganda, Regu (TGR). Dengan rincian, sepuluh kelas untuk Cabang dan Komisariat Luar Negeri. Serta, enam kelas untuk Perguruan Tinggi (Komisariat Perguruan Tinggi).

“Pada kesempatan ini kami akan mengirimkan pesilat-pesilat terbaik. Sekitar lima belas pesilat PSHT UNAIR akan diturunkan. Insya Allah kami akan melanjutkan tradisi juara” tutur Alam Budi Kusuma pemegang medali perak Ganda Putra di kejuaraan yang sama dua tahun yang lalu.

(16)

Alam menjelaskan, nantinya akan ada seleksi untuk bisa mengikuti ajang ini. Karena, pesilat yang mengikuti gelaran ini bukan sembarang orang. Selain dari luar negeri, tak sedikit pula pendekar yang sudah langganan ikut ajang International seperti SEAGAMES atau OLIMPIADE,

Maka itu, diharapkan para pesilat dari PSHT UNAIR bersungguh-sungguh dalam mengikuti latihan dan seleksi. Semoga dengan tekad, latihan dan doa, PSHT UNAIR akan melanjutkan tradisi juara sesuai dengan jargonnya: Semangat Dadi Juara! (*)

Penulis: Akhmad Janni Editor: Rio F. Rachman

PLK Gandeng Kimia Farma

Adakan Pemeriksaan Pap Smear

UNAIR NEWS – Tingginya kasus kanker leher rahim atau yang

biasa dikenal dengan istilah kanker serviks mendorong klinik-klinik kesehatan untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan secara gratis. Pusat Layanan Kesehatan (PLK) menggandeng Laboratorium Kimia Farma untuk menyelenggarakan pemeriksaan pap smear secara gratis, Selasa (25/4).

“Jadi pap smear dapat mendeteksi sampai 90 persen kasus kanker serviks secara akurat dan dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Oleh karena itu, kami menyelenggarakan pemeriksaan ini kepada karyawan UNAIR,” ujar staf PLK UNAIR Yeni Rohmah Husniyawati, S.KM, ketika ditemui di PLK Kampus B UNAIR.

Pemeriksaan yang dikhususkan pada karyawan UNAIR ini dibuka dari jam delapan pagi hingga jam lima sore. “Pap smear di PLK ini juga merupakan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

(17)

Kesehatan Surabaya. Tujuannya, supaya memudahkan pemeriksaan bagi karyawan serta sivitas akademika UNAIR,” ungkap Eni Tri Murdianti salah satu petugas PLK.

Selain itu, acara pemeriksaan gratis ini merupakan bentuk promosi keberadaan klinik PLK sekaligus wujud bakti sosial para klinisi kepada lingkungan terdekatnya.

Acara tersebut berhasil mengundang animo pasien. Hingga jam tiga sore, terdapat hampir 43 karyawan yang ikut pemeriksaan

pap smear.

“Jumlah yang terdaftar ini ada 43 orang hingga jam tiga sore, namun ada beberapa yang kami tolak karena tidak memenuhi persyaratan, misalnya, pasien tidak boleh dalam keadaan datang bulan atau tidak melakukan hubungan badan dengan suami dalam dua hari terakhir,” sambung Yeni.

Yeni menjelaskan, setiap wanita yang aktif secara seksual atau usia telah mencapai 18 tahun sebaiknya menjalani pap smear secara teratur setiap tahunnya. Sebab, kanker serviks biasanya menyerang wanita usia 35–55 tahun.

Penulis: Akhmad Janni Editor: Defrina Sukma S

Airlangga Aquatic Borong

Medali dari Bandung

UNAIR NEWS – Delegasi UKM Airlangga Aquatic terus mengukir prestasi. Kali ini, perwakilan UNAIR ini berhasil meraih Best Men’s Nationals Runner Up di ajang Liga Mahasiswa (LIMA) Swimming Competition tingkat nasional yang diselenggarakan di

(18)

Kolam Prestasi KONI Jawa Barat, Bandung, pada 8 sampai 9 mei lalu.

Mereka sukses memeroleh total 8 medal. Rinciannya, Krisna Bayu, FEB 2014, yang meraih gold medal 50 meter gaya dada, gold medal 100 meter gaya dada, silver medal 50 meter gaya bebas, seta bronze medal 100 meter gaya bebas.

Selain itu, ada juga Ghazy Asyraf C. N., FEB 2014, yang meraih silver medal 50 meter gaya dada dan silver medal 100 meter gaya dada.

Dikategori Tim, Krisna dan Ghazy bergabung dengan Dio Novandra Wibawa, FH 2014 dan Bagus Ramadhan, FH 2016. Mereka berhasil membawa pulang bronze medal estafet 4 x 100 meter gaya ganti, dan bronze medal estafer 4 x 100 meter gaya bebas.

“Kami ingin terus berprestasi. Kami ingin ikut membawa nama harum kampus,” kata Alfin Kurnia Ashari, ketua UKM Airlangga Aquatic. (*)

Referensi

Dokumen terkait

Koleksi perpustakaan hanya bisa dipinjam dan dibawa pulang oleh staf tetap, staf kontrak, volunteer, dan freelancer yang bekerja untuk kepentingan ELSAM dan terdafar di

Mewakili prodi yang diakreditasi, Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat FKM UNAIR Corie Indria Prasasti, S.KM., M.Kes, mengungkapkan, dengan adanya akreditasi AUN ini

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif dimana dalam penelitian yang dilakukan hanya bersifat Deskriptif yaitu untuk mengetahui atau

Emisitas thermal adalah ukuran kemampuan suatu permukaan untuk melepaskan panas atau memancarkan radiasi bergelombang panjang (infrared), dimana semakin tinggi

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh terapi musik klasik Mozart terhadap kualitas tidur pada pasien stroke di Rumah Sakit Pantiwilasa Citarum Semarang dengan

Salah satu asumsi yang harus dipenuhi agar model bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) adalah harus terdapat variansi yang sama dari setiap error-nya

Untuk menjaga sekuriti sistem, konstrain yang digunakan dalam OPF akan membatasi kuadrat aliran daya pada transformator atau saluran transmisi. Inisialisasi

Hasil penelitian menunjukan bahwa penggantian sebagian tepung terigu dengan tepung jagung dalam pembuatan nugget sampai 30% tidak berpengaruh nyata