Root Cause Analysis
Pelatihan Teknis
DR. Herkutanto, SpF, SH, LL.M
Identifikasi risiko
“ALUR MANAJEMEN RISIKO”
Investigasi & Analisis risiko Evaluasi risiko 48 jam Transfer risiko Kontrol : Mitigasi / Reduksi risiko
Incident / Accident / Screening
Ya Tidak Kelola risiko or Hindari risiko DECISION ? Eliminasi risiko Grading risiko
Purpose
Untuk apa RCA ?
PROBLEM SOLVING ….. !!
TUGAS 1 (
30 Menit
)
Baca lembar kasus 1:
Laporan kejadian Rekam medis
Anda adalah anggota kelompok yang ditunjuk oleh pimpinan RS untuk menindaklanjuti kasus tersebut
JANGAN AMBIL JALAN PINTAS !!
1. JANGAN MENGAMBIL ASUMSI APAPUN
2. DEFINISIKAN MASALAH & SIGNIFIKANSI
3. APA YANG TERJADI …. ?
4. BILAMANA ….. ?
JANGAN AMBIL JALAN PINTAS !!
1. DEFINISIKAN MASALAH
2. KUMPULKAN INFORMASI
3. ANALISIS INFORMASI
4. TETAPKAN SOLUSI
Ineffective Problem Solving
Rule based thinking:
Rutinitas – Otomatisasi Instrumen: Check list
Baik untuk operasional sampai batas tertentu Tidak baik untuk problem solving
Rule based thinking menciptakan :
Ilusi bahwa hanya ada satu jawaban benar Kekeliruan pemahaman terhadap common sense
Tendensi untuk menjadi “bias “ dan “ prasangka “
Rule Based Thinking VS
Event Based Problem
Diciptakan untuk memahami “ kejadian berulang “ ( repeatable event ), misalnya :
SOP
Aturan aturan baku
Terdapat satu jawaban / pre-define solution, misalnya :
2 + 2 = 4
bila melanggar lampu merah, akan terkena tilang
Rule based thinking sering tidak efektif karena :
kehidupan sehari hari sangat dipengaruhi variabilitas kondisi manusia
tidak ada jawaban benar salah, yang ada adalah baik – lebih baik - terbaik
Praktek Problem solving
yang sering dilakukan
1. Terlalu cepat berhenti berproses karena membutuhkan solusi segera
2. Kebutuhan untuk mem”blame” 3. Mitos keliru tentang “akar masalah” 4. Ilusi common sense ( akal sehat ) dan
realitas yang seragam
Cont…..
Praktek Problem solving
yang sering dilakukan
5. Groovenation / neurologi
6. Deskripsi peristiwa ( story telling ) contoh : insiden report
7. Cara berfikir kategorikal :
judgement tentang “ baik/buruk” adalah dasar cara
berpikir kategorikal
Terkait erat dengan diskripsi peristiwa
Solusi solusi berdasarkan cara ini menyebabkan
kegagalan untuk mengkoreksi penyebab yang lebih fundamental,dgn akibat peristiwa kecelakaan akan terulang
Penyebab Kegagalan Problem Solving
Perumusan masalah yang tidak lengkap Tidak diketahuinya hubungan sebab akibat
Terlalu fokus pada solusi
mencari solusi untuk masalah yang keliru
TUGAS 2 ( 15 menit)
KASUS 1: Insiden Angiografi Berdasarkan:
Laporan kejadian RS. Sejahtera Medika
Rekam medis Kasus Tuan Budi.S
Tiap Kelompok bertugas:
1. menetapkan Incident Severity Rate 2. Melakukan identifikasi & merumuskan
masalah dengan format berikut: (slide berikut)
3. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Lembar kerja 1
PERUMUSAN MASALAH
Apa : Kapan : Dimana : SIGNIFIKANSIPerumusan Masalah
Setiap orang akan melihat masalah dari perspektif masing masing, tetapi solusi khusus yang mereka tawarkan akan merupakan sesuatu yang akan dirubah oleh orang yang lain
Dinamika umum pengambilan keputusan :
1. masalah tidak dirumuskan
Asumsi keliru bhw masalah telah diketahui oleh semua Didasarkan pda “common sense”
Setiap orang hanya melihat dari perspektive masing2 2. tidak ada diskusi tentang penyebab masalah Setiap diskusi biasanya berujung pada debat yang
dimenangkan oleh “boss”
3. diskusi dipusatkan pada berbagai kemungkinan solusi Orientasi solusi akan mengabaikan relasi sebab-akibat Anggapan bhw pengambilan putusan adalah suatu analisis
Perumusan masalah yang lengkap
Ada 4 elemen yaitu :1. WHAT
what dari setiap masalah adalah akibat dari
konsekwensi
merupakan suatu efek yang tidak diharapkan
terulang ( primary effect )
primary effect adalah permulaan dari pertanyaan
dari mengapa
dirumuskan dalam pernyataan kata benda + kata
kerja ( jam berhenti,lengan patah, sistem gagal ) Cont…..
2. WHEN
merupakan waktu relatif dari primary effect dapat merupakan waktu dalam suatu hari atau
suatu titik dari sebuah rentetan penyebab ( misalnya setelah jam dinding jatuh )
3. WHERE
lokasi relatif dari primary effect
dapat merupakan koordinat dalam sebuah peta
atau posisi relatif terhadap suatu hal yang lain (kolam renang disamping lapangan tenis )
Cont…
Perumusan masalah yang lengkap
4.SIGNIFICANCE
nilai relative dari primary effect yang menimpa
pada organisasi
jawaban atas pertanyaan : mengapa kita melakukan penyelesaian masalah
Perumusan masalah yang lengkap
KRONOLOGI KEJADIAN
Sangat membantu bila kronologi insiden dipetakan dalam sebuah bagan.
1. Kronologi Narasi
Kronologi insiden sangat berguna pada laporan akhir insiden
2. Timeline
Metode untuk menelusuri rantai insiden secara kronologis.
Memungkinkan Investigator untuk menemukan bagian dalam proses dimana masalah terjadi
3. Tabular Timeline
Sama dengan Timeline tetapi lebih detail menginformasikan Good practice, CMP
4. Time Person Grids
Memungkinkan untuk melacak gerak / kehadiran orang sebelum dan sesudah insiden.
KRONOLOGI CERITA / NARASI
Suatu penulisan cerita apa yang terjadi berdasarkan tanggal dan waktu. Kronologi cerita dibangun berdasarkan kumpulan data saat investigasi yang kemudian di dipadatkan dalam suatu cerita.
Kapan menggunakan kronologi cerita ?
Untuk kejadian sederhana dan tidak kompleks, dimana masalah, praktek dan faktor kontribusinya sederhana.
Dapat digunakan untuk mengetahui gambaran umum suatu kejadian yang lebih kompleks,
Dapat digunakan sebagai bagian integral dari suatu laporan sebagai ringkasan dimana hal tersebut mudah dibaca.
Bagaimana melengkapi kronologi cerita ?
Sebenarnya hampir sama dengan garis waktu. Kunci perbedaannya adalah pada informasi pelengkap berhubungan dengan badan teks.
Nilai positif
Format tersebut baik untuk presentasi informasi
Nilai negatif
Sulit untuk menemukan titik cerita dengan cepat
Sulit untuk mengerti jalannya cerita dengan cepat bila terlibat dengan banyak pihak.
CONTOH TIME LINE
TUGAS 3 ( 15 menit)
KASUS 1: Insiden Angiografi Berdasarkan:
Laporan kejadian RS. Sejahtera Medika
Rekam medis Kasus Tuan Budi.S
Tiap Kelompok bertugas:
1. Menyusun kronologi kejadian peristiwa
tersebut
PRINSIP2 HUBUNGAN
SEBAB - AKIBAT
Prinsip Prinsip Hubungan Sebab Akibat
Tidak ada suatu peristiwa tanpa penyebab : dengan mengetahui penyebab, kita dapat mencari cara
untuk mengendalikan sesuatu, untuk kemudian merubahnya sesuai tujuan
4 karakteristik utama :
sebab akibat adalah satu hal yang sama
sebab dan akibat adalah bagian dari “ continuum “
penyebab yang tidak terbatas
tiap akibat mempunyai minimal 2 penyebab dalam
bentuk aksi dan kondisi
suatu akibat hanya mungkin terjadi bila penyebabnya
pun terjadi pada tempat dan waktu yang bersamaan
Prinsip Prinsip Hubungan Sebab Akibat
Sebab dan akibat adalah abstraksi suatu konsep : Sebab dan akibat adalah abstraksi suatu “aksi” dan “kondisi” yang dicoba untuk diterapkan pada suatu peristiwa
Sebab dan akibat bukan / belum merupakan suatu fakta yang benar-benar terjadi pada suatu peristiwa
Sebab dan akibat memerlukan bukti2 (evidence) untuk laik dinyatakan dapat diterapkan pada suatu peristiwa:
Suatu peristiwa dibatasi oleh ruang dan waktu (temporo –
spatial)
suatu akibat hanya mungkin terjadi bila penyebabnya pun terjadi pada tempat dan waktu yang bersamaan
PRIMARY EFFECT
Disebabkan oleh
Penyebab yang bersifat
A K S I
Penyebab yang bersifat
K O N D I S I bukti2
bukti2
dibaca sebagai
Unsur Unsur elementer penyebab
Definisi : semua unsur yang menyebabkankeseluruhan peristiwa tersebut terjadi
Terdiri dari sebuah akibat dan penyebab
langsung yang mewakili suatu hubungan kausal tunggal
Penyebab penyebab terdiri dari aksi dan kondisi Seperangkat penyebab, tidak dapat berdiri
sendiri, oleh karena terdiri dari continuum penyebab tanpa akhir
Lihat Gambar
ELEMENTAL CAUSAL SET
KONDISI AKIBAT
AKSI
I. Sebab dan Akibat
adalah satu hal yang sama
Perbedaan : hanya pada waktu
Setiap pertanyaan “ why “ selalu menimbulkan
“ penyebab pada suatu akibat “
Continuum yang tiada berakhir selama pertanyaan “ why “ diajukan
Sebab & akibat adalah sebuah hal yang
sama
AKIBAT SEBAB
Cedera Disebabkan oleh Jatuh
Jatuh Disebabkan oleh Lantai basah Lantai basah Disebabkan oleh Keran bocor Keran bocor Disebabkan oleh Kerusakan katup
Kerusakan katup Disebabkan oleh Kurang
II. Sebab dan Akibat adalah
bagian dari “ continuum “ penyebab
yang tidak terbatas
Pertanyaan awal “why” akan sesuai dengan :
perspektif / sudut pandang investigator
goal / tujuan
Pertanyaan awal : “ primary effect “/ case
management problem
III.
Tiap akibat mempunyai minimal 2 penyebab dalam bentuk Aksi dan Kondisi Hubungan sebab akibat fundamental :a. Primary effect b. Aksi :
penyebab sementara yang membawa kondisi secara
bersama sama untuk menimbulkan suatu akibat ( action
causes )
suatu gerakan atau sesuatu yang aktif
c. Kondisi :
penyebab yang terdapat sebelum suatu aksi dilakukan
sesuatu dalam keadaan pasive misalnya udara waktu
bernafas
Primary Effect (PE) 1
PE adalah setiap akibat yang ingin kita cegah
terjadinya
Penting untuk menentukan arah investigasi
Bukan suatu hal yang bersifat universal (dapat
berbeda untuk setiap orang)
Merupakan titik awal untuk bertanya “ why “
Untuk satu peristiwa bisa terdapat lebih dari satu PE
Primary Effect (PE) 2
Dalam setting RCA:
PE disebut sebagai “Critical Event”
Lambang:
Dalam setting klinis:
PE dsebut sebagai CASE MANAGEMENT
PROBLEM (CPM)
CRITICA L EVENT
Kasus 1a
Seorang pengunjung rumah sakit terpeleset dan terjatuh ketika melewati koridor ruang rawat pediatri. Saat itu didapati air mengalir dari salah satu kamar mandi dan membasahi lantai. Pengunjung tersebut mengalami patah tulang lengan bawah sebelah kiri, dan
merasa sangat nyeri pada daerah tersebut. Yang bersangkutan segera dilarikan ke unit gawat darurat untuk mendapatkan
pertolongan.
TUGAS 4 ( 20 menit)
KASUS 1a: Pasien Jatuh dari Tangga Berdasarkan:
n KASUS 1a: Pasien Jatuh dari Tangga
Tiap Kelompok bertugas:
1. Menyusun kronologi kejadian
2. Menentukan “primary effect ” pada kasus ini 3. Mencari “akar masalah” dari primary effect
tersebut dengan stiker “post it” berdasarkan hubungan sebab - akibat
4. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Cedera Jatuh Lantai basah Keran Bocor Katup rusak Pemeliharaan Kurang
PILIHAN PRIMARY EFFECT
Cedera
Nyeri Jatuh Lantai basah
Terge-lincir
Katup rusak
KONDISI MAJEMUK
Kondisi Majemuk
Aksi :
penyebab yang mudah dilihat karena adanya
“gerakan”
Kondisi :
penyebab yang diluar pengetahuan kita
dapat dijumpai beberapa kondisi untuk satu akibat ( lihat gambar )
Sering dibanjiri oleh informasi yang terlalu banyak sehingga tidak sesuai dengan realita
Tidak semua kondisi patut ditindak lanjuti, oleh
karena harus sesuai dengan interest investigator
PRIMARY EFFECT Disebabkan oleh
Sebab / Akibat
RANGKAIAN PENYEBAB TEORITIS
Sebab / Akibat Disebab kan oleh Disebab kan oleh Sebab / Akibat Sebab / Akibat Sebab / Akibat Sebab / Akibat Disebab kan oleh Sebab / Akibat Disebab kan oleh Disebab kan oleh Sebab / Akibat Sebab / Akibat Sebab / Akibat Sebab / Akibat Sebab / Akibat Sebab / Akibat Sebab / Akibat Disebab
kan oleh Disebab kan oleh Disebab kan oleh Disebab kan oleh Disebab kan oleh Disebab kan oleh Disebab kan oleh Disebab kan oleh Disebab
kan oleh PRIMARY
EFFECT Disebab kan oleh A K S I
Penyebab Ganda
Kondisi 1 Kondisi 2 Kondisi 3GELAS PECAH Disebab kan oleh Gelas dijatuhkan
Penyebab Ganda
Gravitasi Lantai keras Jarak jatuh AKSI KONDISI KONDISI KONDISI Kasus 2:Pasien terbakar ditempat tidur
Seorang pasien akan melakukan medical check up. Sementara menunggu dokter, demi kenyamanan, pasien akan ditawari untuk berbaring diatas kasur udara yang harus digelembungkan dengan cara memompa. Untuk memompa kasur udara tersebut, perawat
menghubungkan kasur tersebut dengan keran oksigen yang ada pada dinding ruang rumah sakit. Setelah siap, pasien dipersilakan berbaring diatas kasur tersebut.
Ternyata pasien ingin merokok, dan tanpa sepengetahuan siapapun pasien menyulut sebatang rokok. Ketika pasien memantik korek api, kasur meledak dan terjadi kebakaran. Api berhasil dipadamkan, namun pasien menderita luka bakar derajat 1 dan derajat 2 pada wajah, lengan atas kiri dan kanan, dada kiri, dan tungkai kiri. Pasien dirawat 10 hari dirumah sakit untuk luka bakar tersebut.
TUGAS 5 ( 20 menit)
KASUS 2: Pasien Terbakar
Berdasarkan:
Kasus 2
Tiap Kelompok bertugas:
1. Menyusun kronologi kejadian
2. Mencari akar masalah dari “Critical Event”
dengan stiker “post it”
Pasien Kecewa Disebabkan oleh KOMPUTER RUSAK (adanya) PASIEN bukti2 bukti2
NOUN – VERB RELATIONSHIP
penyebab: AKSI penyebab: KONDISI API TERBUKA Disebab kan oleh Korek api DipantikPenyebab Ganda
Sumber Letikan Api Bahan Mudah Terbakar Oksigen Di Udara AKSI KONDISI KONDISI KONDISIMengapa kita tidak dapat melihat rangkaian sebab-akibat secara menyeluruh?
Kita telah belajar menyaring sebagian penyebab
Kita melakukan prioritas dan fokus untuk penyebab tertentu saja
Melakukan diskriminasi dengan memilih hanya sebagian dari penyebab yang boleh memasuki alam sadar kita.
Hubungan sebab akibat yang lain, walaupun sebenarnya ada, tidak masuk dalam alam sadar kita
5 Faktor Yang Membatasi Rangkaian
Sebab – Akibat
1. Keterbatasan pengetahuan
2. Minat yang kurang terhadap sebab
tertentu
3. Keterbatasan waktu
4. Fokus / Minat pada cara penyelesaian
tertentu
Keterbatasan pengetahuan
1. Setiap event menyangkut banyak disiplin
pengetahuan
2. Setiap disiplin pengetahuan memiliki ahlinya 3. Contoh gelas jatuh:
1. mengapa terjadi gravitasi?
2. Hal ini dapat dijawab oleh ahli fisika
4. Keterbatasan tersebut ditandai dengan
ungkapan … “saya tidak tahu” …
Minat yang kurang terhadap sebab
tertentu
1. Tingkat minat seseorang dapat
berpengaruh terhadap kemampuan untuk menentukan suatu penyebab
2. Contoh dimana Oksigen sebagai penyebab:
1. Mengapa oksigen? Hal itu bukan urusan kita 2. Tidak ada nilainya bagi investigator
Keterbatasan waktu
1. Kita membatasi ketersediaan waktu dari
upaya untuk mengekplorasi setiap unsur penyebab.
2. Alokasi waktu didasarkan pada nilai dan
keinginan untuk menanggulangi masalah
3. Sering kita tidak
1. Mengidentifikasi masalah dengan jelas 2. Mengalokasikan waktu untuk memahami
penyebab
Fokus Minat pada cara penyelesaian
tertentu
1. Dalam hal menyelesaikan masalah, setiap
Keterbatasan kapasitas fisik pikiran
manusia
1. Keterbatasan kapasitas otak untuk
mengingat banyak ide sekaligus
2. Orang dewasa hanya mampu mengingat
tujuh buah informasi dalam alam sadar pada satu waktu yang sama
3. Ketidak mampuan untuk menyelesaikan
masalah adalah karena kita lupa akan details dan potongan2 informasi tersebut
Temporo - Spatial
Relationship Concept
45 - 48
IV. Suatu akibat hanya mungkin terjadi
bila penyebabnya pun terjadi pada
tempat dan waktu yang bersamaan
Tiap akibat disebabkan aksi sewaktu yang datangnya bersamaan dengan “penyebabnya” pada suatu tempat tertentu
Dapat terjadi beberapa kondisi sekaligus pada suatu waktu yang bersamaan pada suatu peristiwa
Sebab
harus pada waktu dan tempat yang
sama dengan
Akibat
Sebab dan akibat akan tetap terjadi dengan atau tanpa disadari manusia, tapi terikat pada dimensi tempat dan waktu
Suatu akibat hanya terjadi bila sebabnyapun terjadi pada waktu dan tempat yang
Contoh Kasus “spatial”:
Seorang anak kecil menjatuhkan sendok Makannya Tiga penyebab jatuhnya sendok
1. Gravitasi anak (Kondisi)
2. Cara sendok dipegang oleh anak (Kondisi) 3. Tindakan anak melepas sendok (Aksi)
Bila ketiga penyebab tidak terjadi pada tempat dan waktu yang bersamaan, maka sendok tersebut tidak akan jatuh, bila:
1. Peristiwa terjadi ditempat tanpa gravitasi (terjadi pada
tempat yang berbeda)
2. sendok terletak dilantai (terjadi pada tempat yang
berbeda)
3. Bila anak tidak melepaskan sendok, maka sendok tidak akan terjatuh
Contoh Kasus “tempus”:
tukang kayu menyatukan dua bilah papan dengan cara memaku
Bila action dipotret pada 2 moment, tampak:
1. Paku dipegang tukang kayu
2. Palu menghantam kepala paku, yang
menyebabkan ..
3. Dua bilah papan bersatu
Beberapa kombinasi penyebab terjadi pada waktu yang bersamaan:
1. Paku, tangan, palu, tukang kayu, lengan yang
kuat, ayunan palu, dua bilah papan terjadi pada satu penggal waktu yang sama
Kondisi 1 Kondisi 3 Te m p a t Peri sti w a T e rj adi Te m p a t Lain Te m p a t Lain AKSI Akibat Kondisi 2 Waktu Tempat 0 10 -10 Masa Depan Masa Lampau
Sumber Letikan Api
Oksigen Te m p a t Peri sti w a T e rj adi Te m p a t Lain Te m p a t Lain
Korek Api Dipantik
Terbakar
Bahan Mudah Terbakar
Waktu Tempat 0 10 -10 Masa Depan Masa Lampau
Motif tindak pidana
Sistem Peradilan Pidana
Te m p a t Kej a di an Perkara Te m p a t Lain Te m p a t Lain A menusuk B B ditemukan mati
Situasi Memungkinkan Terjadinya TP
Waktu Tempat 0 10 -10 Masa Depan Masa Lampau
MEMBAWA SEBUAH ARGUMEN
MENJADI SUATU KENYATAAN
Berikan bukti2 untuk setiap penyebab (aksi maupun kondisi)
Setiap bukti harus menunjukkan kesesuaian WAKTU dan TEMPAT antara sebab dengan akibat
PRIMARY EFFECT
Disebabkan oleh
Penyebab yang bersifat
A K S I
Penyebab yang bersifat
K O N D I S I
bukti2 Waktu & tempat
bukti2
Waktu & tempat
KASUR MELEDAK Disebab kan oleh Pasien memantik Korek api Kasur Berisi Gas Oksigen
Saat pasien menunggu dokter sambil duduk diatas kasur pasien menyalakan rokoknya
Saat pasien menyalakan rokoknya kasur telah Dipompa dengan gas oksigen
TUGAS 6 ( 20 menit)
KASUS 2: Pasien Terbakar
Berdasarkan:
Kasus 2
Tiap Kelompok bertugas:
1. Memberikan bukti2 / evidences bukti2 untuk
setiap penyebab (aksi maupun kondisi)
2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
BABY STEPS
Kasus 3
Seorang pasien yang cukup gemuk
sedang menaiki tangga menuju lantai dua sebuah rumah sakit dengan berpegangan pada pegangan tangga. Tiba2 pegangan tangga tersebut terlepas dan Pasien jatuh. Pasien mengalami fraktur pada
pergelangan tangannya karena mencoba menyangga tubuhnya.
TUGAS 7 ( 20 menit)
KASUS 3: Pasien terjatuh
Berdasarkan:
Kasus 3
Tiap Kelompok bertugas:
1. Tentukan “Critical Event”
2. Mencari akar masalah dari “Critical Event”
dengan stiker “post it”
3. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
Causa tersembunyi diantara 2 kausal
Pada tiap hubungan kausal dapat
diuraikan lagi dalam beberapa langkah langkah yang lebih kecil
Tidak semua orang dapat mengetahui detail seluruh hubungan kausal secara lengkap
Perlu ada expert yang mengetahui detail mekanisme event tertentu
Kausa Tersembunyi (
baby steps
)
Penyebab tidak hanya dapat dikembangkan(dengan bertanya why) secara linear, tetapi eksponensial
Dibatasi oleh kemampuan pengetahuan kita Tiap hubungan penyebab dapat dipecah
menjadi langkah2 yang lebih kecil lagi (baby steps)
Sebenarnya langkah2 kecil itu ada, tapi sering dilupakan atau tidak diketahui oleh pengamat
Kausa Tersembunyi (
baby steps
)
Analis sebaiknya mencoba untuk mengetahuilebih dalam langkah2 yang lebih kecil sehingga dapat memberikan penjelasan terbaik
Kebutuhan terhadap pendalaman ini sangat bervariasi
Semakin dalam kita memperhatikan dan semakin banyak bertanya why, maka akan semakin banyak penyebab yang terungkap Selalu ada penyebab diantara dua penyebab
(baby steps) (baby steps)
Kausa Tersembunyi (baby steps)
Patah Pergelangan Tangan Disebab kan oleh Pegangan Tangga Terlepas Pasien Jatuh Disebab kan oleh Disebab kan oleh Disebab
kan oleh Pasien Jatuh kan olehDisebab
Patah Pergelangan Tangan Patah Pergelangan Tangan Disebab kan oleh Gaya Berlebih Posisi Pergelangan Disebab kan oleh Pegangan Tangga Terlepas Berat Badan Pasien Berlebih
Seberapa Jauh Kita Meneliti
“baby steps”
?
Sampai batas pengetahuan kita
Sampai sejauh kebutuhan kita
Sampai diperoleh solusi yang memuaskan
Bila solusi yang diperoleh belum memuaskan, dapat dicoba mengembangkan kausa dengan menanyakan “why” Hati2: apakah tiap baby steps yang didapat
memenuhi syarat “temporo-spatial” ?
Bila syarat temporo-spatial tak terpenuhi, maka baby steps tersebut hanya ada dalam tataran teoritis, dan bukan faktual terjadi
TUGAS 8 ( 20 menit)
KASUS 3: Pasien terjatuh
Berdasarkan:
Kasus 3
Tiap Kelompok bertugas:
1. Mengembangkan “baby steps” dari akar
masalah yang telah disusun sebelumnya dengan stiker “post it”