• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA. Burhan Bungin, H.M. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR PUSTAKA. Burhan Bungin, H.M. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

viii

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto. Elvinaro. Metodologi Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2011.

………… Elvinaro. Metodologi penelitian untuk public relations.Bandung: Remaja rosdakarya.2011.

Burhan Bungin, H.M. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana. 2011.

Fajar,Marhaeni. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Hidayat, Deddy N. Paradigma dan Metode Penelitian Sosial Empirik Klasik. Jakarta: Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia. 2003. Hutajulu. Rithaony, Irwansyah Harahap. Gondang Batak Toba. Bandung: Pusat

Penelitian dan Pengembangan Seni Tradisional Universitas Pendidikan Indonesia. 2005.

Liliweri, Alo. Dasar-dasar Komunikasi AntarBudaya. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2003.

……….. . Alo. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: PT.LKiS Pelangi Aksara. 2002.

Meinarno, Eko A.,et.al. Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat. Jakarta: Salemba Humanika. 2011.

Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya. 2013.

Morissan. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2013.

Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Press Group. 2013.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : Rosda Karya 2009.

……….. . Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. 2003.

Nasrullah, Rulli. Komunikasi Antarbudaya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012.

(2)

ix

Riswandi. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009.

Rumondor, Alex H. Komunikasi Antar Budaya. Jakarta: Universitas Terbuka. 2007.

Satori, Djam’an, Aan. Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. 2009.

Sitanggang, JP. Batak Na Marserak Maradat Adat Na Niadathon, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan (PSH), 2014

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya. 2004. Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta. 2013.

Sumber Lain :

Panjaitan, Aspiner Fungsi Dan Makna Wacana “Mangulosi“ Pada Upacara Perkawinan Batak Toba. Diakses pada tanggal 10 November 2014.

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/20429.

Fima, Nurfitri yaniel.( 2013, Oktober). Model Interaksi Simbolik dalam Penelitian Kualitatif. Online. Diakses pada tanggal 01 Juli 2014. http://nurfitriyanielfima.wordpress.com/2013/10/09/model-interaksi-simbolik-dalam-metode-penelitian-kualitatif/#_ftn3

Gaol, Jojo.( 2010.September).Sekilas Tentang Ulos.Online. Diakses Pada tanggal 28 Juni 2014. http://jojogaolsh.wordpress.com/2010/09/07/sekilas-tentang-ulos/

(3)
(4)

Pernikahan Jenry Apulman Turnip dengan Afni Sari Dewi Silalahi

Acara serah terima akta nikah dari foto bersama orang tua pendeta dan foto bersama sebagai pengantin wanita. bukti bahwa mereka telah sah menjadi

suami istri.

Acara serah terima pengantin kepada kedua belah pihak (marsibuabuai) yang diadakan oleh si hutti ampang di kediaman keluarga laki-laki.

(5)

Ulos Passamot

Doa bersama sebelum berangkat kegereja dan melaksanakan adat.

Ulos passamot yang diterima orang tua laki-laki dari orang tua pengantin wanita dalam acara mangulosi.

(6)

Penyerahan Ulos Hela

Penyerahan ulos Hela dari orang tua pengantin wanita kepada pengantin dalam mangulosi

Bersama Tokoh Adat Batak (Raja Parhata) di Pangambatak kec.Simanindo Kab.Samosi yaitu Bapak Anggiat Sidabutar. Pada 20 Desember 2014

(7)

Tempat Penelitian

Jenis-Jenis Ulos yang digunakan dalam Pernikahan kecuali ulos yang berwarna biru

(8)

Bersama dengan Narasumber yaitu bapak Antonius Simarmata di Desa Lumban Suhi suhi Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir pada 21

Desember 2014

Saya bersama dengan Ibu N.Simarmata di Desa Lumban Suhi Suhi, beliau adalah penenun Ulos , pada 21 Desember 2014

(9)

Penenun Ulos di Desa Lumban Suhi Suhi, Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir, pada tanggal 21 Desember

2014

(10)

Ulos Sadom

Narasumber yaitu Bapak Togim Yoseph Silalahi, Bapak Tamba Tambunan dan Bapak Mangapul S Sihaloho pada 19 Desember 2014

(11)

DRAFT WAWANCARA Nama : Togim Yoseph Silalahi

Usia : 75 Tahun

Alamat : Jl.Danau Jempang No.1 LK 1 Tunggurono, Binjai Timur Tanggal : 17 Desember 2014

1. Bagaimana Budaya Batak toba dan fungsi Dalihan Na Tolu dalam budaya batak yang diterapkan dalam adat perkawinan batak toba?

Jawaban : Budaya Batak Merupakan Salah satu budaya yang sangat kental, dimana dalam pernikahan budaya batak selalu mengarah pada Dalihan Natolu, Dalihan na tolu itu ada hula-hula, boru dan dongan tubu. Fungsinya untuk melihat siapa yang menjadi dalihan na tolu dalam pesta kawin itu. Tidak boleh dalihan na tolu tidak ada dalam budaya batak.

2. Bagaimana pernikahan yang ada dalam adat perkawinan batak toba?

Jawaban : Pernikahan dalam adat batak itu hanya sekali seumur hidup. Tidak ada istilah bercerai. Dan apabila orang batak itu ingin menikah lagi maka dia dinyatakan keluar dari aturan gereja, dan apabila dia tetap ingin menikah maka ia hanya dapat dinikahkan oleh tokoh adat setempat saja.

3. Bagaimana pengertian ulos dalam budaya batak toba?

Jawaban : ulos dalam orang batak sangat penting, karena Ulos merupak simbol yang penting bagi orang batak, khususnya batak toba. Dimana ulos sendiri merupakan alat ritual yang selalu digunakan. Apabila dilihat dari fungsinya ulos pada umumnya berfungsi sebagai simbol kasih sayang dalam pernikahan yang telah ada sejak zaman dulu.

4. Bagaimana Fungsi Ulos yang ada dalam perkawinan adat batak toba?

Jawaban : Fungsi ulos dalam adat perkawinan batak sebagai identitas mereka yang menandakan mereka sudah sah menjadi suami istri.

5. Bagaimana makna ulos yang ada dalam adat perkawinan batak toba?

Jawaban : makna ulos dalam perkwaninan batak toba itu adalah untuk memperoleh berkat.

(12)

6. Dalam pernikahan adat batak toba, ulos apa saja yang diberikan pada saat pernikahan?

Jawaban : Ulos yang digunakan ulos batak toba , dan yang diberikan ada ulos passamot, Ulos hela , ulos suhi ni ampang, sama ulos holong.

7. Bagaimana kegunaan ulos dalam pernikahan adat batak toba?

Jawaban : gunanya ulos dalam batak itu untuk memperoleh berkat dan sebagai penanda mereka sudah sah jadi suami istri

8. Bagaimana arti ulos passamot yang diberikan dalam adat perkawinan adat batak toba?

Jawaban : ulos passamot adalah simbol yang artinya panjang umur dan keluarga perempuan memberikan borunya ke pihak laki-laki dan adanya menantu barunya. 9. Bagaimana arti ulos hela dan mandar hela yang diberikan dalam adat

perkawinan batak toba?

Jawaban : arti ulos Hela sebagai simbol yang artinya mereka sudah sah menjadi suami istri. Kalau mandar hela itu dikasih kepada si laki-laki untuk dia kalau ada acara keluarga mau ikut serta dalam membantu pelaksanaan acara itu.

10. Bagaimana arti ulos si-hutti ampang dalam adat perkawinan batak toba? Jawaban : Ulos Suhi Ni Appang na opat adalah ulos yang penting juga dalam proses simbol ulos. Dimana ulos ini termasuk ulos pamarai ( ulos yang diberikan kepada abang dari yang menikahkan adiknya), ulos Ahanihela, ulos iboto, ulos untuk namboru

11. Bagaimana arti ulos holong dalam adat perkawinan adat batak toba?

Jawaban : Ulos Holong adalah ulos yang diberikan oleh orang yang hadir dalam acara tersebut sebagai kado mereka kepada pengantin. Dan ulos yang dikasih biasaya itu ulos sadum.

12. Bagaimana Komunikasi Simbolik Ulos Pada pernikahan adat batak toba? Jawaban : komunikasi mereka pake bahasa batak toba dengan menggunakan simbol ulos dalam pernikahan yang punya arti masing-masing dari ulos itu.

(13)

DRAFT WAWANCARA Nama : Tamba Tambunan

Usia : 76 Tahun

Tanggal` : 19 Desember 2014

Alamat : Jl. Danau Jempang No.15 LK 1 Tunggurono, Binjai Timur

1 Bagaimana Budaya Batak toba dan fungsi Dalihan Na Tolu dalam budaya batak yang diterapkan dalam adat perkawinan batak toba?

Jawaban : budaya batak toba merupakan satu kesatuan dari suku batak toba yang tidak terlepas dari Dalihan Natolu. “Budaya Batak adalah salah satu budaya yang dipertahankan oleh suku batak sampai sekarang ini, tidak hanya itu budaya batak merupakan suatu identitas bagi masyarakat batak toba, selain itu budaya batak juga berpatokan dengan Dalihan Natolu. Dimana dalihan Natolu itu bagaikan tungku yang seperti segitiga. Dimana dalihan natolu itu seperti :

1 Somba marhula-hula 2 Elek marboru

3 Manak mardongan tubu.

2. Bagaimana Pengertian Pernikahan dalam budaya batak.?

Jawaban : kalau pernikahan dalam adat batak itu artinya yang tadi dua menjadi satu, tidak dapat dipisahkan oleh siapapun kecuali kematian. Dalam perkawinan adat batak ada namanya perkawinan di pasu pasu raja. Dipasu pasu raja artinya dapat diberkati digereja berdasarkan kesepakatan antara kedua keluarga yang ingin berpesta.

3 Bagaimana pengertian ulos dalam budaya batak toba?

Jawaban : ulos artinya dulu adalah kain. Tetapi meskipun artinya kain ulos tidak bisa digunakan dengan sembarangan. Dan ulos merupakan alat yang sangat menjadi pedoman dalam acara batak.

(14)

4 Bagaimana Proses Mangulosi dalam Pernikahan adat batak toba?

Jawaban : Dalam ritual mangulosi ada beberapa aturan yang harus dipatuhi, antara lain bahwa seseorang hanya boleh mangulosi mereka yang menurut tutur atau silsilah keturunan berada di bawah, misalnya orang tua boleh mengulosi anaknya, tetapi anak tidak boleh mangulosi orang tuanya. Disamping itu, jenis ulos yang diberikan harus sesuai dengan ketentuan adat. Karena setiap ulos memiliki makna tersendiri, kapan digunakan, disampaikan kepada siapa

5 Dalam proses Mangulosi, ulos apa saja yang digunakan dalam adat batak toba?

Jawaban : dulu ulos yang kasih dalam pernikahan adalah ulos ragi hotang, tapi sekrang ulos yang dikasih adalah sadum. Karena lebih menarik dan gampang ditemui. Dimana dalam adat batak ulos merupak simbol.

6 Ulos apa saja yang paling penting dalam proses mangulosi?

Jawaban : Ulos yang penting adalah ulos passamot. Ulos itu diberi oleh orang tua si perempuan kepada orang tua si laki-laki. Terus ada ulos hela. Dalam perkawinan itu ulos hela selalu jadi yang paling utama karena itu menandakan bahwa mereka sudah sah menjadi suami istri dan memperoleh berkat dari simbol itu karena selain ulos hela ada juga dikasih sebuah sarung yang dinamakan mandar hela. Disini makna mandar hela adalah sebuah identitas diri si laki-laki bahwa dia adalah menantu dari keluarga yang melaksanakan adat. Ada juga ulos kasih ataupun ulos hong yang diberi oleh para undangan. Artinya mereka bahagia bahwa pengantin telah resmi menjadi suami dan istri. Ada juga ulos si hutti ampang yang diberikan kepada keluarga laki-laki yaitu bapk tua ataupun namboru.

7 Bagaimana dengan corak ataupun motif ulos sampai saat ini?

Jawaban : ulos zaman dulu itu ulos ragi hotang tahun 60 an yang polos dan saat ini adalah sadum yang lebih banyak warna. Dan dari harga jelas berbeda.,

8 Bagaimana Komunikasi simbolik ulos dalam adat perkawinan batak toba? Jawaban : menggunakan bahasa batak yang memakai simbol ulos dalam arti masing-masing ulos yang diberikan.

(15)

DRAFT WAWANCARA Nama : S Mangapul Sihaloho

Usia :48 Tahun

Tanggal : 19 Desember 2014

Alamat : Jl. Danau Jempang No.5 LK 1 Tunggurono, Binjai Timur

1 Bagaimana Budaya Batak Toba?

Jawaban : budaya batak toba merupakan satu kesatuan dari suku batak toba yang tidak terlepas dari Dalihan Natolu. “Budaya Batak adalah salah satu budaya yang dipertahankan oleh suku batak sampai sekarang ini, tidak hanya itu budaya batak merupakan suatu identitas bagi masyarakat batak toba, selain itu budaya batak juga berpatokan dengan Dalihan Natolu. Dimana dalihan Natolu itu bagaikan tungku yang seperti segitiga. Dimana dalihan natolu itu seperti:

1 Somba marhula-hula Hula-Hula

2 Elek marboru

3 Manak mardongan tubu. Boru Dongan Tubu

2 Bagaimana pernikahan pada Budaya Batak toba?

Jawaban : apabila dilihat secara khusus pernikahan dalam adat batak ada istilah dipasu-pasu raja bilamana dipasu pasu raja ada sebabnya yaitu karena sudah keluar dari peraturan gereja yang mana peraturah gereja itu akan diberkati apabila suami atau istri tidak ada ikatan dengan pihak lain atau dapat dikatakan belum pernah menikah, tetapi ada juga dipasu pasu raja tidak bisa diberkati di gereja karena biasanya paling sering terjadi salah satu dari pasangan masih ada ikatan atau hubungan dengan pihak lain dan belum ada secara resmi bercerai atau istri atau suami belum meninggal yang mana dalam adat batak itu, apalagi yang Kristen sebelum dipisahkan dalam kematian suami istri itu tidak pernah dianggap berpisah

(16)

3 Bagaimana arti dan Makna ulos pada budaya Batak Toba?

Jawaban : suatu simbol yang digunakan oleh orang batak dengan makna sebagai penanda pada suatu acara sesuai dengan acara yang dihadiri, selain itu makna ulos batak toba juga adalah sebagai kebahagiaan, Doa, dan Berkat

4 Dalam pernikahan ada proses mangulosi pada budaya batak toba, oleh karena itu bagaimana proses mangulosi dalam pernikahan tersebut ?

Jawaban : “Mangulosi, adalah salah satu hal yang teramat penting dalam adat Batak. Mangulosi secara umum berarti memberikan ulos. Mangulosi bukan sekadar pemberian hadiah biasa, karena ritual ini mengandung arti yang cukup dalam. Mangulosi melambangkan pemberian restu, curahan kasih sayang, harapan dan kebaikan-kebaikan lainnya

5 Dalam pernikahan adat batak toba, ulos apa saja yang diberi kepada pihak-pihak tertentu dalam acara itu?

Jawaban : Ulos hela sendiri merupakan simbol yang memiliki makna bahwa dia telah menikah apabila dipakai dalam acara pesta disetiap keluarga. Dalam pemberian ulos hela dalam pernikahan itu, orang tua perempuan tidak lupa memberikan sebuah sarung yang dinamakan “mandar hela”, dimana mandar hela sendiri memiliki makna dan fungsi yang dapat digunakan dalam membantu acara (marhobas) kekeluargaan, dalam pemberian ulos hela maka ulos yang digunakan adalah Ragi Hotang. Berikut ada ulos passamot dikasih kepada orang tua laki-laki itu menandakan artinya pernikahan itu dia menyetujui, dan panjang umur dan dapat dikatakan dia diberkati juga. Selain itu bisa dibilang ulos si hutting ampang na opat yang diberi kepada abang atau kakak dari orang tua laki-laki dengan makna dia bertanggung jawab dalam hal perkawinan sebelum pesta adat dilaksanakan nama acaranya marsibua buai. Dan ulos holong adalah ulos yang dikasih para undangan kepada pengantin dengan makna kebahagiaan dan selalu penuh kasih.

6 Bagaimana Proses pemberian ulos dalam adat perkawinan batak toba?

Jawaban : proses pemberian ulos tersebut selalu diawali dengan pihak pereampuan yang memberi. Dan dalam pemberiannya ada sebuah makna yang bersangkutan sama prosesnya.

(17)

7 Bagaimana komunikasi simbolik ulos yang ada dalam pernikahan adat batak toba?

Jawaban : komunikasi yang digunakan adalah komunikasi antar sesame dimana dengan menggunakan bahasa daerah tentunya, dengan ulos sebagai simbol yang ada dalam pernikahan dan makna yang terdapat didalamnya tergantung simbol apa yang diberi dan umunya arti simbol itu Doa dan Berkat.

(18)

DRAFT WAWANCARA Nama : Anggiat Sidabutar

Usia : 45 Tahun

Tanggal : 21 Desember 2014

Alamat : Pengambatan Tomok, Kecamatan Simanindo Kabupaten Samosir Dusun 2

1 Bagaimana budaya Batak Toba dan apa kaitannya dengan Dalihan Na Tolu ? Jawaban : Budaya Batak awalnya menurut nenek moyang kita, karena kita harus berpatokan dengan mereka, dan budaya batak berpatokan dengan Dalihan Na tolu. Dalihan Natolu memiliki nilai structural yang sama dengan sakramen, dimana nilainya dapat saling berkaitan, tapi dalam acara pesta budaya batak hula-hula selalu berada diposisi atas yang artinya hula-hula selalu di hormati dan sebagai pengayom, boru dalam posisinya harus di elek (diperhatikan), dan dongan tubu harus melengkapi atau menghadiri

2 Bagaimana arti Pernikahan batak toba dalam Budayanya?

Jawaban : pernikahan dalam istilah dipasu pasu raja yang terdapat dalam pernikahan batak toba, dapat dilihat dari status kedua pasangan yang akan melaksanakan pernikahan dipasu pasu raja adalah Jika sudah bercerai dalam Kristen maka tidak boleh lagi ada ikatan dengan siapa pun tetapi sering terjadi apabila sudah bercerai ingin melanjutkan garis keturunan dari suami ataupun istri dengan orang lain meskipun sudah cerai biasanya gereja tidak mau menerima pemberkatan pernikahan tersebut sehingga pihak keluarga memanggil pengurus-pengurus organisasi lingkungan batak (STM) untuk meminta pemuka masyarakat (raja adat atau tokoh masyarakat) agar mereka di pasu pasu raja di lingkungan. Dan dalam pernikahan selalu berpatokan dengan dalihan na tolu. Tanpa dalihan na tolu maka acara pesta tersebut tidak bagus. Dan hula hula dalam pernikahan harus selalu di hormati.

3 Bagaimana arti ulos dalam budaya batak toba?

Jawaban : sebuah simbol yang digunakan oleh hula hula dalam menyampaikan berkat kepada anaknya yang menikah, dimana ulos merupakan perantaraan yang dimana simbol bagi orang batak.

(19)

4 Bagaimana Perbedaan Ulos mulai zaman dahulu sampai pada saat ini?

Jawaban : ulos pada zaman dahulu dengan saat ini sangatlah berbeda, maka bedanya “Ulos zaman dulu sangat menjunjung warna dasar orang batak yaitu merah, hitam, dan putih. Dimana ulos zaman dulu sebangnya di celupkan dengan daun salaom dan benang ulos dahulunya adanya benang manalu yang cenderung polos. Salah satu ulos contoh ulos jaman dulu adalah ulos ragi hotang yang sering dijadikan falsafah orang batak”. Dan warna dasar ulos orang batak sendiri memiliki arti yang sangat sakral yaitu1:

1 Hitam artinya Duka Cita 2 Merah menandakan Berani 3 Putih menandakan Suci.

Kalau saat ini ulos sudah di dibunga-bungai ataupun di makeupi dalam arti dari warnanya juga sudah berebda, dari ukuran, dari harga lalu dari ketebalan ulos juga berbeda.. dan dalam fungsinya ulos sampai saat ini sama. Dan dalam pembuatannya ulos dulunya di tenun pakai tangan dan saat ini di tekstil. Dan ulos asli orang batak adalah ulos asli orang batak

5 Bagaimana pembagian ulos dalam proses mangulosi ?

Jawaban : Ulos Passamot adalah ulos yang diberikan orang tua pengantin perempuan kepada orang tua pengantin laki-laki. Tujuanya ialah pihak orang tua laki-laki mampu memperhatikan serta mengajari menantu dalam membina keluarganya. Hal ini perlu dilakukan untuk menunjukkan bahwa pengantin perempuan telah diserahkan kepada pihak laki-laki. Ulos yang diberikan dapat diartikan agar memperoleh umur yang panjang untuk membina keluarga yang baru tersebut. Ulos Hela merupakan ulos yang diberikan orang tua pengantin perempuan kepada menantunya. Dimana ulos hela itu sendiri merupakan simbol bahwa pengantin laki-laki sudah resmi menikah dengan anaknya. Dan kasih lagi dengan Mandar hela, dimana maknanya untuk marhobas. Ulos si hutti ampang adalah ulos yang diberi kepada pihak keluarga laki-laki yaitu bapak tua, namboru, dan si hutti ampang yang membawa si bua buai. Lalu ada lagi ulos holongng, dimana ulos holong adalah ulos yang diberikan undangan kepada pengantin dengan makna kebahagiaan, pengharapan dan Doa.

6 Bagaimana Fungsi music ataupun gondang dalam pemberian ulos ?

Jawaban : musik dalam proses pemberian ulos memiliki fungsi yaitu“fungsi gondang ataupun musik dalam pemberian ulos di pernikahan tidaklah memiliki fungsi apapun, karena gondang ataupun musik hanya sebagai pelengkap karena semakin berkembangnya zaman. Dahulunya pemberian ulos yang sebagai simbol dalam budaya batak tidak sediktpun diiringi oleh gondang ataupun musik, karena dengan tidak adanya gondang tersebut maka orang yang menyampaikan ulos kepada pengantin dapat dengan fokus menyampaikan nasihat kepada pengantin dan semua undangan yang hadir dapat mendengarkan nasihat tersebut dengan

(20)

jelas. Berbeda dengan saat ini pemberian ulos yang diiringi oleh gondang membuat suasana semakin tidak fokus dalam penyampaiannya kepada pengantin. 7 Bagaimana Motif ulos pada haulunya dengan saat ini?

Jawaban : Dilihat dari motifnya ulos pada zaman dahulu sangatlah polos dan menjunjung khas warna batak toba yaitu merah,putif dan hitam.dalam ulos yang asli rambu rambunya berwarna dasar batak memiliki arti tersendiri beserta pinggiran ulos yang ada bulatan-ulatan kecil warna merah dan putih. Dan tidak lari dari dalihan natolu. Ulos pada saat sekarang sudah sangat jauh berbeda dari motif yang lama, bahkan ulos pada saat sekarang sudah sampai ke eropa untuk dapat dipakai dengan motif yang lebih menarik. Ulos tidak boleh di cuci melainkan hanya di jemur saja.

(21)

DRAFT WAWANCARA Nama : Antonius Simarmata

Usia : 57 Tahun

Tanggal : 22 Desember 2014

Alamat : Desa Lumban Suhi suhiToruan Huta Raja, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir

1 Bagaimana Budaya Batak Toba yang tidak Lepas dari Dalihan Na Tolu? Jawaban : budaya bak toba adalah budaya yang dilestarikan dan berasal dari samosir dimana dalam adat pernikahan budaya batak selalu berpatokan dari dalihan na tolu orang batak dan berasal dari leluhur kita.

2 Bagaimana arti pernikahan dalam adat batak toba?

Jawaban : pernikahan yang dilaksanakan dengan hanya satu kali dalam seumur hidup. Dimana dalam pernikahan adat batak dalam proses pernikahan harus ada juga proses yang dilalui baik yang belum pernah menikah ataupun yang sudah pernah menikah khususnya dipisahkan dengan kematian. Dan itu sangat sakral dan menjadi ikatan persaudaraan orang batak toba. Singkatnya pernikahan Suatu ikatan antara laki-laki dengan perempuan yang nantinya di dapatkan dalam sakramen pernikahan di gereja (secara umum).

3 Bagaimana arti ulos dalam budaya batak toba dan dalam perkawinan adat batak toba?

Jawaban : ulos dalam budaya batak artinya sebuah simbol kain yang dipercayai punya makna yang sakral dari leluhur batak yang dapat membuat seserang dapat dikenali dan ulos dalam pernikahan adat batak toba adalah sebuah simbol dimana dalam pernikahan ulos menjadi perhatian utama diihadapan para undangan yang makna ulos dalam pernikahan adalah sebuah Doa dan Berkat kepada penerima ulos.

4 Bagaimana proses mangulosi dalam perkawinan adat batak toba?

Jawaban : mangulosi zaman dulu tidak seperti sekrang ini, banyak ulos yang diberikan , tetapi mangulosi pada zaman dahulu paling bayak diberikan sebanyak lima ulos. Dan sekarang sampe delapan ulos yang diberikan. Dan prosesnya hanya diberikan kepada hela, orang tua laki-laki, bapak tua, nambori dan si hutti ampang dan ulosnya adalah ulos tenun bukan seperti sekarang ini sadum yang dikasih.

(22)

5 Ulos dalam pemberiannya pada pernikahan , kepada siapa saja ulos tersebut diberikan dan apa maknanya?

Jawaban : kepada orang tua laki-laki diberi ulos passamot yang maknanya sebagai Doa, Panjang umur dan orang tua perempuan yang memberikannya berpesan kepada orang tua laki-laki agar dia dapat menerima parumaennya dlaam keluarga mereka. Lalu kepada pengantin diberi ulos hela yang diikat antar ujung ulos itu dengan makna bahwa mereka bukan lagi dua melainkan satu dan memiliki kawajiban, tanggungjawab, dicurahkan berkat, dalam pemberian ulos hela ada juga sebuah sarung yang diberi atau disebut dengan Mandar Hela. Dimana mandar hela itu maknanya agar pengantin laki-laki mau ikut berpartisipasi dalam acara kekeluargaan atau ,arhobas namanya. Lalu ada ulos yang diberi kepada abang beradik dari orang tua silaki-laki yang dinamakan ulos si hutti ampang dengan makna perkenalan keluarga siapa bapak tuanya, siapa bapak udanya, siapa namborunya, dan bukti bahwa telah menjadi satu keluarga besar. Lalu ada juga yang dinamakan ulos holong. Ulos holong juga diberi para masyarakat yang hadir atau undangan kepada pengantin dengan makna kebahagian, Doa dan kasih sayang mereka kepada pengantin.

6 bagaimana perbedaan ulos zaman dulu dengan zaman sekarang?

Jawaban : Ulos pada saat ini tidak lagi di tenun langsung oleh tangan melainkan ulos saat ini sudah banyak penggunaannya memakai mesin atau tekstil, dulu ulos di tenun dan dicelup dengan daun salaom dan menggunakan benang manalu dimana dalam pembuatan ulos tersebut memerlukan waktu yang cukup lama sekali.

7 Bagaimana fungsi music ataupun gondang dalam proses pernikahan adat batak toba?

Jawaban :waktu pernikahan orang batak zaman dahulu habis pulang pemberkatan dari gereja tidak terus berpesta, melainkan seminggu atau dua minggu kemudian baru dilaksanakan adatnya. Dan itupun pada saat melaksanakan adatnya tidak memakai musikataupun gondang sama sekali. Yang mana artinya dalam adatnya akan lebih serius dalam mendengarkan semua nasihat dan pesan dari orang tua yang hadir sehingga acara lebih sakral dan makna ulos yang diberikanpun dapat lebih diingat, tetapi pada saat sekrang ini acara mangulosi dalam adat batak sudah menggunakan music ataupun gondang sebagai pelengkap hiburan tetapi orang yang memberi dan para undangan tidak memusatkan pikiran mereka kepada nasihat dan pesan dari simbol ulos itu melainkan sudah ke musik ataupun gondang itu pikirannya. Karena mereka bisa manortor nortor.

(23)

8 Dengan banyaknya pernikahan yang dilaksanakan orang batak dengan ulos yang mengalami perubahan dari sisi perkembangannya, apakah maknanya berubah juga?

Jawaban : dibandingkan zaman dulu pernikahannya jarang berpisah, dan saat ini karena pesta ini dengan mudah pisah. Karena mereka mengganggap adat itu gampang sekarang ini. Tapi ulos saat ini maknanya berugah dari sisi kegunaannya berubah, misalnya ulos berubah fungsi. Sekarang ulos fungsinya dapat digunakan sebagi bentuk rok, baju, hiasan dan bahkan ulos sudah sampai ke negeri laur sana yaitu eropa karena sudah berubah bentuk. Maknanya juga sudah berubah artinya ulos dapat dijadikan sebuah Fashion dan semua orang dapat menjadikan ulos dalam bentuk apa saja. Tetapi ulos zaman dulu tidak dapat digunakan dalam bentuk lainnya dan maknanya sangat sanagt sakral.

9 Bagaimana Komunikasi Simbolik ulos yang digunakan dalam adat perkawinan orang batak ?

Jawaban : komunikasinya tentu menggunakan bahasa yaitu bahasa batak Toba, dan simbolnya adalah ulos dimana ulos akan bermakna tergantung dari siapa yang memberi dan yang menerimanya dalam pernikahan. Dan itu semua pemberian ulos ada timbal baliknya yaitu diberi uang dalam amplop sebagi simbol yang maknanya ucapan terimakasih dari pihak yang berpesta.

(24)

DRAFT WAWANCARA Nama : N Simarmata

Usia : 62 Tahun

Tanggal : 21 Desember 2014

Alamat : Desa Lumban Suhi suhiToruan Huta Raja, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir

1 Sudah berapa lama inang menenun Ulos:

Jawaban : penenunan ulos yang dilakukan sudah berlangsung kurang lebih lima puluh tahun.

2 Bagaimana cara mengetahui ulos hela dari sisi pembuatannya?

Jawaban : ulos hela ditenun dan dapat diketahui dari pembuatannya dimana ulos hela dibuat cenderung berwarna merah tua yang dibuat dengan benang keemasan 3 Bagaimana bila dilihat dari sisi pembuatan ulos yang dilakukan dan dengan

harga yang dijual?

Jawaban : ulos yang menggunakan tekstil seperti saat ini sudah banyak memiliki warna yang dapat menarik minat beli para pengguna ulos, dan ulos yang pada saat ini menggunakan tekstil terjadi perubahan makna dan dari segi harga juga berbeda. Ulos yang terbuat dari tenunan tangan manusia memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan buatan tekstil. Dimana ulos yang di tenun paling rendah harganya Rp 300.000 bahkan yang paling tinggi harganya jutaan rupiah. Ulos yang dibuat dengan tekstil memiliki harga yang paling rendah adalah Rp 50.000. jika dilihat dari segi jangka waktu pembuatan ulosnya. Maka ulos yang ditenun dengan tangan manusia pembuatan satu ulos saja memerlukan waktu satu minggu per ulosnya, berbeda dengan yang di tekstil maka satu ulos yang dibuat dengan tekstil memerlukan waktu satu jam pembuatan.

4 Dalam pembuatan ulos yang dilakukan di desa tenun ulos ini, apakah ada ritual yang digunakan khususnya dalam membuat ulos passamot dan ulos hela/?

Jawaban : kami tidak menggunakan ritual apapun dalam membuat ulos passamot ataupun ulos hela. Tetapi dalam pembuatannya sangat sulit sehinggan kami mulai dari umur enam tahun sudah diajarai membuatnya, agar lebih mahir. Dan penenunan ulos ini adalah mata pencarian utama di desa ini , dengan adanya ulos sebagai simbol utama orang batak , maka ulos menurut saya hanya dipertahankan saja pada saat ini tidak seperti dahulu.

(25)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Name : Evi Enitari Napitupulu Tempat Lahir : Medan

Tanggal Lahir : 24 April 1992

Status : Single

Alamat : JL.Bunga Mawar VI No.5B LK 7, Kecamatan Medan Selayang Pasar V , Padang Bulan

Alamat Kini : Jl. H.Kasam 1 No.5A , 07/04 Meruya Selatan, Kec.Kembangan Jakarta Barat, 11650

Agama : Kristen Protestan Kewarganegaraan : Indonesia Tinggi Badan : 163 cm Berat Badan : 63 kg Nomor Telepon : 061-8223412 Hand Phone :0877-8867-7725 0821-1290-6925 E-mail : enitarinapitupulu@yahoo.com enitarinapitupulu@gmail.com DATA PRIBADI

(26)

2011-Sekarang : Universitas Mercu Buana Jakarta 2010-2011 : STIKes Santa Elisabeth Medan 2007-2010 : SMA NEGERI 1 MEDAN 2004-2007 : SMP ST.Thomas 4 Medan 1998-2004 : SD Katolik Budi Murni 2 Medan

2004-2006 : Kursus Bahasa Inggris di LPPIA Medan

2004-2007 : Pemahaman Microsoft Office di SMP ST.Thomas 4 2013 : 14 Desember Table Menner

September Test TOEIC Seminar Ilmu Komunikasi

o Kemampuan Berkomunikasi : Mampu Berkomunikasi dengan baik dan Efektif Mampu Bekerjasama baik secara Team maupun Individual

o Kemampuan Komputer : Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Publisher, PowerPoint, Internet, Adobe Reader, Photoshop PENDIDIKAN FORMAL

PENDIDIKAN INFORMAL

(27)

2010 : BEM STIKes Santa Elisabeth 2009 : Paskibra SMA

2008 : Panita Natal SMA Negeri 1 Medan sebagai Kebendaharaan 2005-2006 : OSIS SMP sebagai Ketua OSIS

2004-2005 : OSIS SMP sebagai Sie Kerohanian

2006 : Olympiade Matematika Sekota Medan 2007 : Mengirimkan Tulisan ke Majalah Bobo 2014 : Magang di Divisi Humas Mabes Polri ORGANISASI

Referensi

Dokumen terkait

Yos Sudarso KM.. Yos

Lembar tes keterampilan proses sains dan lembar tes hasil belajar tidak begitu saja diberikan, namun dilakukan uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui

(2008:21) dalam bukunya Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa CRM merupakan upaya pengenalan kepada setiap pelanggan secara lebih dekat, menciptakan komunikasi dua arah dengan

Tesis Pengaruh Kompetensi manajerial dan Motivasi terhadap Kinerja Pengelola Obat Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Subang. Bandung : Universitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat produktivitas primer di perairan Pulau Panjang berkisar antara 25 – 75 mgC/m 3 /jam, dengan nilai produktivitas tertinggi sebesar

Sampai dengan saat ini TELKOM telah memiliki Node Router Core di lebih dari 15 kota dan Router PE di lebih dari 600 lokasi.. Infrastruktur Router MPLS TELKOM disusun dalam

Dalam UU Wakaf, pasal 62 yang menjelaskan tentang penyelesaian sengketa mengenai wakaf, disebutkan apabila penyelesian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat 1

Melalui Seminar Nasional Teknik Mesin ini, karya-karya penelitian yang telah terkumpul diharapkan memberikan solusi efektif, efisien, dan ramah lingkungan terhadap