• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KEJUTAN INFORMASI ARUS KAS OPERASI DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di BEI Periode 2015-2017)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KEJUTAN INFORMASI ARUS KAS OPERASI DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di BEI Periode 2015-2017)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

98 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 ANALISIS PENGARUH KEJUTAN INFORMASI ARUS KAS OPERASI

DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM

(Studi Empiris Pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di BEI Periode 2015-2017)

Oleh

Wulan Nila Safitri *) Ronny Malavia Mardani **)

Budi Wahono ***)

Email: [email protected] ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh arus kas operasi kejutan dan laba bersih kejutan terhadap return saham Perusahaan Food and Beverage secara parsial. Populasi adalah perusahan Food and Beverage yang Listing di BEI periode 2015-2017, dan sampel berjumlah 11 perusahaan. Pengumpulan data melalui dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 16. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling dan teknik pengujian data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi linier berganda, dan pengujian hipotesis penelitian.

Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) arus kas operasi kejutan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap return saham, sementara (2) laba bersih kejutan berpengaruh postif signifikan terhadap return saham.

Kata Kunci: Arus Kas Operasi, Laba Bersih, dan Return Saham. ABSTRACT

This study aims to test and analyze the effect of surprise operating cash flows and net profit surprises on partial stock returns of Food and Beverage Companies. The population is a Food and Beverage company that is listed on the IDX for the period 2015-2017, and a sample of 11 companies. Data collection through documentation. Data analysis in this study using SPSS version 16. The sampling technique using purposive sampling method and data testing techniques used in this study include normality test, classic assumption test and multiple linear regression analysis, and testing the research hypothesis.

The results of the analysis show that: (1) surprise operating cash flow has a negative but not significant effect on stock returns, while (2) surprise net income has a significant positive effect on stock returns.

(2)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

99 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Salah satu tujuan investor melakukan kegiatan investasi yaitu agar mendapatkan keuntungan. Umumnya setiap investor yang memperoleh tingkat pengembalian dan keuntungan yang tinggi dari kegiatan investasinya akan tinggi pula resiko yang dihadapinya. Begitupun sebaliknya jika memperoleh keuntungan atau tingkat pengembalian yang rendah maka akan sedikit pula resiko yang dihadapi. Keuntungan atau tingkat pengembalian atas kegiatan investasi saham yang dilakukan ini disebut dengan return.

Secara umum, return pada tahun 2015-2017 cenderung mengalami naik turun dilihat dari pergerakan kinerja pasar saham Indonesia. Indeks Harga Saham (IHSG) pada tahun 2017 mengalami peningkatan return sebesar 19,99% dari tahun 2016 yang menghasilkan return sebesar 15,32% dan dari sebelumnya yang mengalami slowdown hingga mencatatkan sebesar -12,13%. Sedangkan IHSG pada awal tahun 2018 naik sekitar 1,04% di awal bulan januari. Dan juga, perusahaan food and beverage tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 1% (www.kemenperin.go.id).

Setiap perusahaan melaksanakan kegiatan operasinya, pasti memiliki tujuan dalam memberikan layanan produksi barang ataupun jasa. Memaksimalkan kekayaan para pemegang saham merupakan tujuan utama perusahaan. Persaingan diperlukan untuk membangkitkan kinerja perusahaan agar memacu kegiatan produksinya sehingga laba yang dihasilkan meningkat. Umumnya untuk melihat posisi keuangan tentu perusahaan mempunyai catatan keuangan yang menggambarkan aktivitas perusahaan yaitu laporan keuangan.

Menurut Subramanyam & Wild (2010:93) mendefinisikan bahwa Arus kas operasi adalah suatu ukuran yang menentukan apakah dari kegiatan operasinya mampu memperoleh kas yang cukup untuk memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, melunasi pinjaman, dan melakukan investasi baru tanpa bergantung pada sumber pendanaan dari luar (Subramanyam & Wild, 2010:93). Kepercayaan investor kepada perusahaan akan tinggi, jika perusahaan mampu memenuhi kewajibannya sehingga akan berdampak pada naiknya harga saham dan return saham. Laba bersih merupakan perolehan bersih yang didapat perusahaan yang bersumber dari kegiatan operasional ataupun non operasional sesudah dikurangi pajak dan beban bunga yang bisa menambah modal pemilik.

(3)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

100 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa jika arus kas operasi

meningkat maka return saham menurun, begitupun sebaliknya jika arus kas operasi menurun maka return saham meningkat. Hal ini menandakan bahwa yang terjadi di pasar tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa jika arus kas operasi meningkat maka return saham akan meningkat. Dari grafik tersebut juga menunjukkan bahwa jika laba bersih meningkat maka return saham menurun, begitupun sebaliknya jika laba bersih menurun maka return saham meningkat. Hal ini berarti bahwa yang terjadi di pasar tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa jika laba bersih meningkat maka return

saham juga akan meningkat.

Subyek penelitian ini adalah perusahaan Food and Beverage yang listing

di BEI periode 2015-2017. Perusahaan Food and Beverage adalah salah satu sektor industri yang potensi pasarnya semakin berkembang dari tahun ke tahun. Dimana industri tersebut merupakan industri yang memenuhi kebutuhan dasar masyarakat yang akan tetap dibeli secara berkelangsungan. Selain itu, kegiatan produksinya tetap berjalan dengan stabil.

RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini masalah dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah arus kas aktivitas operasi kejutan berpengaruh positif signifikan terhadap return saham?

2. Apakah laba bersih kejutan berpengaruh positif signifikan terhadap return

saham? -60 -40 -20 0 20 40 60 2015 2016 2017

(4)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

101 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh arus kas aktivitas operasi kejutan terhadap return saham.

2. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh laba bersih kejutan terhadap

return saham.

MANFAAT PENELITIAN a. Manfaat Teoritis

1. Bagi Peneliti Selanjutnya, dapat digunakan sebagai sumber informasi yang relevan dan mampu menambah referensi yang menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya tentang pengaruh arus kas operasi dan laba bersih terhadap return saham, baik yang bersifat melanjutkan, melengkapi atau yang bersifat menyempurnakan.

b. Manfaat Praktis

1. Bagi Perusahaan, bisa dijadikan sebagai masukan atau dasar untuk meningkatkan kinerja perusahaan dari sisi arus kas aktivitas operasi dan laba bersih serta bisa digunakan untuk pihak manajemen dalam mengambil kebijakan selanjutnya guna meningkatkan return saham yang akan diterima investor.

2. Bagi Investor, dapat memberikan informasi dan gambaran bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal tentang arus kas aktivitas operasi dan laba bersih, sehingga para investor tidak lagi bingung memilih perusahaan mana yang akan dijadikan sasaran investasi serta memberikan perhitungan yang jelas mengenai arus kas operasi dan laba bersih yang mempengaruhi

return saham.

PENELITIAN TERDAHULU

Riset perihal pengaruh arus kas operasi terhadap return saham yang dilakukan oleh Ramli & Arfan (2011), Yocelyn & Christiawan (2012), Mutia (2012), Fransiska (2013), Ratmawati & Amanah (2013), Yendrawati & Pratiwi (2014), dan Purwanti & Chomsatu (2015), diperoleh hasil bahwa arus kas aktivitas operasi berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Adiwiratama (2012), Sulia (2012), Ginting (2012), Trisnawati & Wahidahwati (2013), dan Laksmi & Ratnadi (2014), diperoleh hasil bahwa arus kas aktivitas operasi berpengaruh signifikan terhadap

return saham.

Riset perihal laba bersih terhadap return saham yang dilakukan oleh Agustina & Kianto (2012), Putriani & Sukartha (2014), Paradiba & Nainggolan (2015), diperoleh hasil bahwa laba bersih berpengaruh signifikan terhadap return saham. Berbeda halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Sulia (2012) diperoleh hasil bahwa laba bersih berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham.

(5)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

102 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 TINJAUAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

RETURN SAHAM

Menurut Fahmi (2015), return (imbal hasil) ialah keuntungan dari hasil kebijakan investasi yang sudah dilakukan oleh perusahaan, individu, dan institusi.

Return saham merupakan salah satu faktor pemotivasi bagi investor agar melakukan investasi dan sebagai imbalan atas resiko yang ditanggungnya (Tandelilin, 2010:47). Return dibedakan menjadi 2 (dua) jenis yaitu return

realisasi dan return ekspektasi (Jogiyanto, 2003:109).

Return realisasi adalah return yang sudah terjadi dengan perhitungan atas dasar data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaan dan juga sebagai salah satu faktor penentu return

ekspektasi maupun resiko di periode yang akan datang. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor diperiode mendatang. Return ekspektasi bersifat belum terjadi, sedangkan return realisasi bersifat sudah terjadi.

Berdasarkan penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa return saham merupakan tingkat keuntungan atau pendapatan yang berhak didapatkan investor karena menginvestasikan uangnya dalam bentuk saham pada suatu perusahaan. ARUS KAS OPERASI KEJUTAN

Aktivitas operasi merupakan arus kas yang paling utama dari perusahaan. Arus kas yang bersumber dari transaksi yang mempengaruhi laba bersih adalah arus kas operasi. Arus kas operasi mempengaruhi operasi perusahaan sehingga dituntut untuk likuid. Hasil penelitian Trisnawati & Wahidahwati (2013), secara parsial variabel arus kas operasi kejutan berpengaruh signifikan terhadap return

saham, dibuktikan dengan nilai sig. 0,006 < 0,05.

H1: Arus kas operasi kejutan berpengaruh signifikan terhadap return saham. LABA BERSIH

Laba bersih adalah selisih positif dari jumlah pendapatan dikurangi jumlah biaya dan pajak. Laba bersih menjelaskan laba perusahaan setelah pertimbangan semua pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode akuntansi (Fraser & Ormiston, 2008:140). Hasil penelitian Putriani & Sukartha (2014), secara parsial variabel laba bersih kejutan berpengaruh signifikan terhadap return saham, dibuktikan dengan nilai sig. 0,034 < 0,05.

(6)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

103 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 KERANGKA KONSEPTUAL

Berdasarkan penelitian terdahulu dan tinjauan teori, maka dapat dibuat kerangka konseptual sebagai berikut:

METODOLOGI PENELITIAN POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Perusahaan Food and Beverage

yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017 yang berjumlah 18 perusahaan. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel ditarik berdasarkan kriteria tertentu yang berjumlah 11 perusahaan. Kriteria yang digunakan yaitu sebagai berikut;

1. Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2017.

2. Mempublikasikan laporan keuangan berturut-turut tahun 2015-2017. 3. Tidak mengalami kerugian selama periode amatan (2015-2017). DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

a. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return Saham. Return

saham merupakan tingkat pengembalian atau pendapatan yang dihasilkan investor baik berupa keuntungan maupun kerugian dari investasi yang dilakukannya dalam suatu perusahaan. Indikator yang digunakan untuk mengukur return saham dihitung dengan cara selisih antara harga saham pada periode sekarang dikurangi harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham periode sebelumnya. Harga saham yang digunakan yaitu harga saham penutupan pada hari ke-1 sampai hari ke-5 sesudah penerbitan laporan keuangan. Menurut Trisnawati dan Wahidahwati (2013), Return saham dinyatakan sebagai berikut;

x 100%

b. Variabel Independen (X)

1. Arus Kas Aktivitas Operasi Kejutan

Arus kas operasi ialah arus kas penghasil yang paling utama pendapatan perusahaan yang berasal dari aktivitas operasi perusahaan Arus Kas Aktivitas

Operasi Kejutan (X1)

Laba Bersih

Kejutan (X2)

(7)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

104 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 yaitu segala transaksi dan peristiwa lain selain kegiatan investasi atau

pendanaan, dimana transaksi ini termasuk transaksi yang meliputi produksi, penjualan, penyerahan barang atau jasa. Indikator yang digunakan untuk mengukur arus kas aktivitas operasi kejutan dengan cara menghitung arus kas aktivitas operasi periode sekarang dikurangi dengan arus kas aktivitas operasi periode sebelumnya dibagi dengan arus kas aktivitas operasi periode sebelumnya. Menurut Ginting (2012), arus kas operasi kejutan dinyatakan sebagai berikut:

2. Laba Bersih Kejutan

Laba bersih yaitu selisih positif dari total pendapatan dikurangi total biaya dan pajak dan menunjukkan bagian laba yang akan ditahan dan yang akan dibagikan sebagai deviden. Indikator yang digunakan untuk mengukur laba bersih kejutan adalah dengan cara laba bersih periode saat ini dikurangi dengan laba bersih periode sebelumnya dibagi dengan laba bersih periode sebelumnya. Menurut Trisnawati dan Wahidahwati (2013), Laba bersih kejutan dinyatakan sebagai berikut:

METODE ANALISIS DATA

UJI NORMALITAS

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam modal regresi, variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal atau mendekati normal (Ghozali, 2009).Untuk mengetahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak maka dapat menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika signifikansi atau nilai probabilitas > dari α = 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal.

UJI ASUMSI KLASIK a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi, yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan lawannya yaitu variance inflation faktor (VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance > 0,05 atau sama dengan VIF > 10 (Ghozali, 2016).

b. Uji Autokorelasi

Menurut Priyatno (2012:172), uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Adanya problem

(8)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

105 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 autokorelasi ditunjukkan dengan terjadinya korelasi. Deteksi adanya

autokorelasi dilihat dari adanya besaran Durbin Watson (D-W). c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual antara satu penelitian ke penelitian lain (Ghozali, 2009:105). ketika varians berbeda disebut heteroskedastisitas.

Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji koefisien korelasi Glejser dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai mutlak residualnya. Apabila hasil dari uji Glejser (Glejser Test) kurang dari atau sama dengan 0,05 maka dapat disimpulkan data mengalami gangguan heteroskedastisitas dan sebaliknya.

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

Persamaan model regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Y = α + β1.AKOK + β2.LBK + e Dimana :

Y : Return Saham Perusahaan pada Periode tertentu a : Koefisien Konstanta

β : Koefisien Regresi

AKOK : Arus Kas Operasi Kejutan LBK : Laba Bersih Kejutan

e : Standar Error/Variabel Pengganggu PENGUJIAN HIPOTESIS

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji t dan uji f antara lain:

a. Uji t

Uji parsial ini pada dasarnya dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh yang lebih dominan antara masing-masing variabel bebas untuk menjelaskan variasi variabel terikat dengan tingkat signifikansi 5% (0,05).

b. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui goodness of fit dari model regresi. Dalam penelitian ini, digunakan tingkat signifakansi 5%. Dimana hipotesis yang diajukan ialah:

1) H0 : Variabel bebas tidak mampu menjelaskan variasi variabel terikat 2) H1 : beberapa variabel bebas memiliki kemampuan untuk menjelaskan

(9)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

106 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 KOEFISIEN DETERMINASI (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (r). Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:97). Jika nilai koefisien determinasi (R2)semakin tinggi, maka variabel independen juga semakin tinggi dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel tergantungnya.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN UJI NORMALITAS

Tabel 1

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 29

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .89997395 Most Extreme Differences Absolute .101 Positive .101 Negative -.100 Kolmogorov-Smirnov Z .545

Asymp. Sig. (2-tailed) .927

a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan Tabel 1 hasil tes menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,927. Hasil ini menunjukkan bahwa pengujian normalitas residual menghasilkan probabilitas > level of significant (5%), sehingga H0 diterima. Hal ini berarti residual tersebut terdistribusi normal.

UJI ASUMSI KLASIK a. Uji Multikolinearitas

Tabel 2

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

AKAO ,991 1,009

(10)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

107 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 Dari hasil uji pada tabel 2 dapat diambil kesimpulan nilai nilai VIF

semua variabel < 10 dan nilai tolerance semua variabel > 0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi tidak terdapat masalah multikolinieritas. Sehingga model regresi ini sudah dapat dikatakan baik dan layak untuk penelitian.

b. Uji Autokorelasi

Tabel 3

Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,662a ,438 ,395 ,9339471 1,578

a. Predictors: (Constant), Laba Bersih, AKAO b. Dependent Variable: Return Saham

Berdasarkan tabel 3 hasil pengujian autokorelasi dengan metode Durbin Watson diperoleh nilai sebesar 1,578. Sedangkan untuk variabel independen (k) = 3 serta α = 5%.

Hasil dari persamaan model pada tabel Durbin Watson (DW) pada penelitian ini, yaitu:

Nilai DW Keterangan

<dL <1.2699 Ada Autokorelasi dL – dU 1.2699 – 1.5631 Tidak ada kesimpulan dU – (4-dU) 1.5631 – 2.4369 Tidak ada Autokorelasi (4 – dU) – (4 - dL) 2.4369 – 2.7301 Tidak ada kesimpulan

>(4-dL) >2.7301 Ada Autokorelasi

Sehingga hasil tersebut menunjukkan nilai DW berada pada kriteria dU– (4-dU). Sehingga, berdasarkan hasil keseluruhan pengujian autokorelasi data meggunakan Durbin Watson (DW) residual yang diperoleh dari persamaan regresi yang sudah diestimasi dalam penelitian ini dinyatakan tidak ada autokorelasi.

(11)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

108 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 c. Uji Heterokedasitas Tabel 4

Hasil Uji Heterokedasitas Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,588 ,115 5,092 ,000 AKAO ,000 ,001 ,096 ,518 ,609 Laba Bersih ,004 ,002 ,324 1,756 ,091

Dari hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 4 tersebut diketahui bahwa pengujian asumsi heterokedastisitas menunjukkan bahwa nilai probabilitas variabel arus kas aktivitas operasi kejutan dan laba bersih kejutan > level of significant (α=5%), sehingga kesimpulannya residual memiliki ragam yang homogen. Dan asumsi heteroskedastisitas dinyatakan terpenuhi.

ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Tabel 5

Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) ,069 ,188 ,365 ,718 AKAO -,001 ,001 -,217 -1,473 ,153 Laba Bersih ,015 ,003 ,646 4,377 ,000

Berdasarkan tabel 5 diatas dapat disusun persamaan regresi linier berganda, sebagai berikut:

Return Saham = 0,069 - 0,001 AKAO + 0,015 LB Persamaan ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

(12)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

109 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 1. “α” merupakan konstanta, dimana konstanta sebesar 0,069

mengindikasikan bahwa apabila variabel arus kas aktivitas operasi kejutan dan laba bersih kejutan bernilai konstan (tidak berubah) maka rata-rata perubahan return saham sebesar 0,069%.

2. β1 = -0,001, artinya jika arus kas aktivitas operasi kejutan (X1) naik 1 satuan dan laba bersih kejutan (X2) dianggap konstan maka return saham akan turun sebesar 0,001%.

3. β2 = 0,015, artinya jika laba bersih kejutan (X2) naik 1 satuan dan arus kas aktivitas operasi kejutan (X1) dianggap konstan maka return saham akan naik sebesar 0,015%.

PENGUJIAN HIPOTESIS a. Uji t

Kriteria pengujian menyatakan jika nilai thitung ≥ ttabel atau nilai signifikan < level of significance (α=5%). Berdasarkan tabel 5, hasil pengujian diperoleh sebagai berikut:

1. Arus kas aktivitas operasi kejutan (X1) menghasilkan nilai t hitung sebesar -1,473 dengan nilai signifikan sebesar 0,153 lebih besar dari 0,05. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif yang tidak signifikan antara variabel arus kas aktivitas operasi kejutan terhadap

return saham.

2. Laba bersih kejutan menghasilkan nilai t hitung sebesar 4,377 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel laba bersih kejutan terhadap return saham.

b. Uji F Tabel 6 Hasil Uji F ANOVAa Model Sum of Squares

Df Mean Square F Sig.

1

Regression 17,705 2 8,853 10,149 ,001b

Residual 22,679 26 ,872

Total 40,384 28

a. Dependent Variable: Return Saham

b. Predictors: (Constant), Laba Bersih, AKAO

Berdasarkan hasil uji F, hasil Sig. (F-statistic) 0,001 lebih kecil dari nilai α=0,05 maka hipotesis H1 diterima yang berarti bahwa arus kas aktivitas operasi kejutan dan laba bersih kejutan mampu menjelaskan variasi return

(13)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

110 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 KOEFISIEN DETERMINASI (R2) Tabel 7

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,662a ,438 ,395 ,9339471

Berdasarkan tabel 7 Besarnya kontribusi variabel arus kas operasi kejutan dan laba bersih kejutan terhadap variabel return saham dapat diketahui melalui koefisien determinasinya (R2) yaitu sebesar 0,438. Hal ini berarti keragaman variabel return saham dapat dijelaskan oleh variabel arus kas aktivitas operasi kejutan dan laba bersih kejutan sebesar 43,8% atau dengan kata lain kontribusi variabel arus kas aktivitas operasi kejutan dan laba bersih kejutan terhadap variabel return saham sebesar 43,8%. Sedangkan sisanya 56,2% ialah kontribusi dari variabel lain yang tidak ada dalam penelitian ini.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Arus Kas Aktivitas Operasi Kejutan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan food and beverage yang

listing di BEI periode 2015-2017.

2. Variabel Laba Bersih Kejutan berpengaruh positif signifikan terhadap return

saham pada perusahaan food and beverage yang listing di BEI periode 2015-2017.

Keterbatasan

1. Penelitian ini hanya dilakukan selama tiga tahun yaitu periode 2015-2017. 2. Penelitian ini hanya berfokus pada variabel Arus Kas Aktivitas Operasi

Kejutan, dan Laba Bersih Kejutan sedangkan masih banyak variabel-variabel lainnya yang bisa diteliti dalam mempengaruhi return saham pada suatu perusahaan.

3. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya satu industri yaitu industri

Food and Beverage yang jumlah sampelnya terbatas pada 11 perusahaan saja, sehingga tidak dapat dijadikan generalisasi seluruh perusahaan.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dari hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut:

(14)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

111 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 1. Pihak perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan kinerja keuangannya,

terutama kinerja yang berkaitan dengan pelaporan arus kas dan pelaporan laba rugi agar investor percaya bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan laba berjalan dengan baik, sehingga tidak menutup kemungkinan investor akan mempertimbangkan arus kas aktivitas operasi dan laba bersih dalam pengambilan keputusan.

2. Investor sebaiknya tidak hanya melihat dari aspek teknikal saja dalam mengestimasi return saham, melainkan juga memperhatikan informasi lain yang berhubungan dengan aspek-aspek fundamental perusahaan seperti inflasi, suku bunga, kebijakan pemerintah dan lain-lain.

3. Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah variabel-variabel lain dan menambah periode pengamatan, agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih efisien dan menambah faktor lain berupa faktor fundamental lainnya selain arus kas aktivitas operasi dan laba bersih. Karena masih terdapat faktor lain yang juga berpengaruh terhadap return saham. Peneliti selanjutnya juga dapat menambahkan jumlah sampel pada subjek perusahaan yang berbeda agar dapat mengetahui bagaimana kondisi return pada sektor perusahaan yang lain. Selain itu, peneliti selanjutnya bisa menggunakan return saham sebelum publikasi laporan keuangan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengetahui bagaimana perbedaan kondisi return sebelum dan sesudah penerbitan laporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, L. & Kianto, F. 2012. “Pengaruh Informasi Laba Akuntansi Terhadap

Abnormal Return pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ45”.

Jurnal Akuntansi, Vol. 4, No. 2, November: 135-152.

Arikunto, S. 2006. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek”. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fahmi, Irham. 2012. “Analisis Laporan Keuangan”. Cetakan kedua. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, Irham. 2015. “Manajemen Investasi”. Jakarta: Salemba Empat.

Febrianto, R. & Widiastuty, E. 2006. “Tiga Angka Laba Akuntansi: Mana yang Lebih Bermakna bagi Investor?”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 9, No. 2, Mei: 200-215.

Fraser, Lyn M. & Ormiston, Aileen. 2008. “Memahami Laporan Keuangan”. Edisi Ketujuh. Indeks: PT Macanan Jaya Cemerlang.

(15)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

112 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 Ghozali, I. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. 2013. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ginting, S. 2012. “Analisis Pengaruh Pertumbuhan Arus Kas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham pada Perusahaan LQ45 di Bursa Efeek Indonesia”. Jurnal Wira Ekonomi Mikrosil, Volume 2, Nomor 01, April:39-48. STIE Mikrosil, Medan.

Husein, Umar. 2011. “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”. Edisi 11. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2002. “Standar Akuntansi Keuangan”. Jakarta: Salemba Empat.

Indriantoro, Nur. & Supomo, Bambang. 2014. “Metodologi Penelitian Bisnis”. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Jogiyanto, S. H. 2003. “Teori Portofolio dan Analisa Investasi”. Yogyakarta: BPFE.

Jogiyanto, Hartono. 2015. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. Edisi 10. Yogyakarta.

Jusup, Al. Haryono. 2011. “Dasar-dasar Akuntansi. Edisi 7”. Yogyakarta: UPP STIE YKPN

Ok, S. 2015. “Sub Sektor Makanan & Minuman di BEI”. (Online), (https://www.sahamok.com/emiten/sektor-industri-barang-konsumsi/sub-sektor-makanan-minuman-2015/), diakses 19 Oktober 2018.

Ok, S. 2016. “Sub Sektor Makanan & Minuman di BEI”. (Online), (https://www.sahamok.com/emiten/sektor-industri-barang-konsumsi/sub-sektor-makanan-minuman-2016/), diakses 19 Oktober 2018.

Ok, S. 2017. “Sub Sektor Makanan & Minuman di BEI”. (Online), (https://www.sahamok.com/emiten/sektor-industri-barang-konsumsi/sub-sektor-makanan-minuman-2017/), diakses 19 Oktober 2018.

Parawiyati & Baridwan, Zaki. 1998. “Kemampuan Laba dan Arus Kas dalam Memprediksi Laba dan Arus Kas Perusahaan Go Publik di Indonesia”.

(16)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

113 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 Poernamawati, Fahmi. 2008. “Pengaruh Price to Book Value (PBV) dan Price to

Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen Gajayana. Vol 5. No 2.

Prastowo, D. P. 2011. “Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi”. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Priyatno, D. 2012. “Cara Kilat Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Putriani, N.P & Sukartha, I. M. 2014. “Pengaruh Arus Kas dan Laba Bersih pada

Return Saham Perusahaan LQ-45”. Jurnal Akuntansi, hal: 390-401. Universitas Udayana Bali.

Rudianto, 2009. “Penganggaran”. Jakarta: Erlangga.

Sekaran , U. 2006. “Research Methods For Bussiness”. Jakarta: Salemba Empat. Subramanyam, K. R. & Wild, J. J. 2010. “Analisis Laporan Keuangan (Financial

Statement Analysis)”. Edisi 10 Buku I. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2009. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. “Metode Penelitian Bisnis: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D”. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. “Metode Penelitian Bisnis”. Bandung: Alfabeta.

Sulia. 2012. “Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas, dan Debt To Equity Ratio

terhadap Harga Saham Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Wira Ekonomi, Vol. 2 No. 2, Oktober. STIE Mikroskin Medan.

Tandelilin, Erduardus. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.

Trisnawati, W. & Wahidahwati. 2013. “Pengaruh Arus Kas Operasi, Investasi, dan Pendanaan serta Laba Bersih Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Volume 1, Nomer 1, Januari:77-92. STIESIA Surabaya.

(17)

e – Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi Unisma

website : www.fe.unisma.ac.id (email : [email protected])

114 A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 Yocelyn, A & Christiawan, Y. J. 2012. “Analisis Pengaruh Perubahan Arus Kas

dan Laba Akuntansi Terhadap Return Saham pada Perusahaan Berkapitalisasi Besar”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 14, No. 2, November: 81-90. Universitas Kristen Perta Surabaya.

Yusuf, S. D. 2015. “Analisis Kandungan Informasi Komponen-komponen Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi dan Arus Kas Pendanaan Terhadap

Return Saham”. Jurnal Al-Buhuts, Vol. 11, No. 1, Juni.

(www.idx.co.id).

*) Wulan Nila Safitri, Ulumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISMA

**) Ronny Malavia Mardani, Dosen tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISMA ***) Budi Wahono, Dosen tetap Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNISMA

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis parsial, arus kas pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap return saham, sedangkan arus kas operasi, arus kas

KEMAMPUAN PREDIKTIF LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di

Tujuan dari penelitian pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan serta laba akuntansi terhadap return saham pada perusahaan makanan

Hal ini berarti bahwa sebesar 8.1% return saham dapat dijelaskan oleh variabel perubahan arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, laba akuntansi dan dividend yield,

PENGARUH ARUS KAS OPERASI DAN LABA AKUNTANSI TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR..

4.2 Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return Saham Berdasarkan uji hipotesis kedua dalam penelitian ini, dihasilkan bahwa arus kas dari aktivitas operasi memiliki hubungan positif

Bagaimana pengaruh laba bersih, arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan secara simultan terhadap harga saham perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa

JRKA Volume 2 Isue 2, Februari 2016: 1 - 12 3 operasi dan laba bersih menyimpulkan bahwa arus kas operasi tidak berpengaruh secara signifikan pada return saham, sedangkan laba