2014
1
Penyediaan air minum adalah kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah pusat dan daerah. Ketersediaan air minum ini menjadi salah satu penentu dalam peningkatan kesehatan, kesejahteraan dan produktivitas masyarakat dalam bidang ekonomi. Oleh karena itu, penyediaan sarana dan prasarana air minum menjadi salah satu kunci dalam pengembangan ekonomi wilayah.
Di sisi lain, kondisi geografi, geologi, topografi dan kemampuan sumber daya manusia pasti berbeda-beda sehingga menyebabkan perbedaan dalam ketersediaan air baku dan kondisi pelayanan air minum. Akibatnya, mutu penyelenggaraan SPAM pun menjadi berbeda di setiap daerah. Itu sebabnya, dibutuhkan konsep dasar yang kuat guna menjamin ketersediaan air minum bagi masyarakat sesuai dengan kondisi daerahnya. Rencana Induk SPAM (RI SPAM) merupakan jawaban bagi pengembangan sistem penyediaan air minum di kota Surabaya. Diharapkan, keberadaan RI SPAM ini dapat mendasari penyusunan sejumlah program pengembangan SPAM kota Surabaya secara berkelanjutan.
Pedoman tata cara penyusunan dokumen RI SPAM telah dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 28 tahun 2007. Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 2005, bahwasannya dokumen RI SPAM yang disusun harus ditetapkan oleh Pemerintah Daerah/Kota, dalam PerMen PU 18/2007 pasal 9, telah diatur untuk kab/kota penetapannya dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Kepala Daerah. Akan tetapi dalam Permendagri no 53 tahun 2011, dijelaskan bahwa untuk dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kepentingan publik dasar penetapan yang paling tetap adalah Peraturan Kepala Daerah (Perkada), dalam hal ini adalah Peraturan Bupati (Perbup) atau Peraturan Walikota (Perwali). Jadi dokumen RI SPAM yang telah disusun ini harus ditetapkan dalam bentuk Perkada dan sebelumnya harus dilakukan sosialisasi dan konsultasi dengan berbagai pihak untuk menjaring masukan dan tanggapan dari masyarakat layanan dan masyarakat yang terkena dampak.
LATAR BELAKANG
Rencana pengembangan ke depan memerlukan sarana dan prasarana yang memadahi
termasuk sarana air minum.
Sasaran MDG’s 2015 yaitu mengurangi setengah dari jumlah orang yang belum
memiliki akses air minum yang layak pada tahun 2015.
E
2014
2
Permen PU No.18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM).
MAKSUD
Sebagai panduan untuk pengembangan SPAM pelayanan terhadap masyarakat sesuai
dengan Rencana Kota dan pencapaian target MDG’s 2015.
TUJUAN UMUM
Sebagai pedoman dalam penyusunan pengembangan SPAM.
TUJUAN KHUSUS
Merencanakan pengembangan SPAM secara keseluruhan dan terpadu, baik sistem
dengan jaringan perpipaan maupun non jaringan perpipaan untuk jangka panjang.
Merencanakan pengembangan SPAM secara keseluruhan dan terpadu, baik sistem yang
dilayani oleh PDAM maupun non PDAM.
Memperoleh gambaran tentang kebutuhan air baku, alternatif sumber air baku, alternatif
sarana dan prasarana pengolahan air minum, kelembagaan, rencana pembiayaan dan rencana perlindungan air baku hingga akhir tahun perencanaan.
Mewujudkan suatu sistem pelayanan air minum yang berkualitas dan efisien dengan
harga terjangkau.
BATAS ADMINISTRATIF KOTA SURABAYA
Kota Surabaya memiliki luas ± 326,36 km2 yang terbagi dalam 31 Kecamatan dan 160 Kelurahan, 1.405 Rukun Warga, dan 9.271 Rukun Tetangga.
Peta Pembagian Wilayah Kecamatan Kota Surabaya
2014
3
2014
4
JUMLAH PENDUDUK KOTA SURABAYA
SURABAYA PUSAT 1 BUBUTAN 84.465 84.885 85.305 101.090 101.656 2 SIMOKERTO 79.319 79.739 80.159 93.862 94.388 3 TEGALSARI 85.606 86.026 86.446 102.473 103.047 4 GENTENG 46.548 46.968 47.388 60.328 60.666 SURABAYA UTARA 5 SEMAMPIR 151.429 151.849 152.269 180.170 181.179 6 PABEAN CANTIKAN 69.423 69.843 70.263 80.362 80.812 7 KREMBANGAN 106.664 107.084 107.504 113.720 114.357 8 KENJERAN 163.438 163.858 164.278 141.439 142.231 9 BULAK 37.214 37.634 38.054 38.781 38.998 SURABAYA TIMUR 10 GUBENG 128.127 128.547 128.967 137.316 138.085 11 TAMBAKSARI 204.805 205.225 205.645 215.011 216.215 12 SUKOLILO 119.873 120.293 120.713 101.418 101.986 13 MULYOREJO 94.728 95.148 95.568 80.500 80.951 14 RUNGKUT 121.084 121.504 121.924 101.254 101.821 15 TENGGILIS MEJOYO 72.467 72.887 73.307 53.126 53.424 16 GUNUNG ANYAR 62.120 62.540 62.960 50.515 50.798 SURABAYA SELATAN 17 WONOKROMO 133.211 133.631 134.051 163.867 164.785 18 SAWAHAN 170.605 171.025 171.445 201.287 202.414 19 WONOCOLO 80.276 80.696 81.116 76.072 76.498 20 JAMBANGAN 46.430 46.850 47.270 45.832 46.089 21 GAYUNGAN 42.717 43.137 43.557 42.872 43.112 22 KARANGPILANG 72.469 72.889 73.309 69.406 69.795 23 WIYUNG 67.987 68.407 68.827 63.611 63.967 24 DUKUH PAKIS 64.249 64.669 65.089 56.843 57.161 SURABAYA BARAT 25 TANDES 103.084 103.504 103.924 88.623 89.119 26 ASEMROWO 42.704 43.124 43.544 40.501 40.728 27 SUKOMANUNGGAL 100.612 101.032 101.452 96.843 97.385 28 BENOWO 54.133 54.553 54.973 52.703 52.998 29 PAKAL 47.404 47.824 48.244 46.245 46.504 30 LAKARSANTRI 51.195 51.550 51.905 51.820 52.110 31 SAMBIKEREP 61.101 61.454 61.806 56.260 56.575 31 JUMLAH 2.765.487 2.778.375 2.791.262 2.804.150 2.819.853 NO. PENDUDUK TH. 2010 KECAMATAN PENDUDUK TH. 2013 PENDUDUK TH. 2012 PENDUDUK TH. 2014 PENDUDUK TH. 2011
2014
5
KATEGORI PELAYANAN PADA AKHIR TAHUN 2013
Sumber : PDAM Kota Surabaya
2014
6
2014
7
UNIT PRODUKSI PDAM
Kapasitas Kapasitas Kapasitas L/det Tahun Penambahan L/det Tahun Terpasang L/det sesuai ijin L/det Sumber Kali Surabaya
IPAM Ngagel I 60 1922 120; 170; 150; 1942; 1954; 1977 1,800 1,800 500; 500; 300 1980; 1994; 1996
IPAM Ngagel II 1,000 1959 - - 1,000 1,000 IPAM Ngagel III 1,000 1982 500;250 1997; 2005 1,750 1,750 IPAM Karangpilang I 1,000 1990 200: 250 1996 : ??? 1,450 1,450 IPAM Karangpilang II 2,000 1997 500 2002 2,500 2,500 Kayoon WTP 200 1995 Relokasi ke Ngagel 2001 100 200
tidak dioperasikan 2007
-IPAM Karangpilang III 2,000 2010 - - 2,000 2,000
Total - Kali Surabaya 10,500 10,700 97.0%
Sumber Air
Pandaan & sekitarnya 160 1903 220 227.12 Umbulan 110 1932 110 300
Total dari Sumber Air 330 527.12 3.0%
Total Kapasitas 10,830 11,227
15; 45 1919; 1924
Uraian Pembangunan Awal Penambahan Kapasitas
No.
Instalasi Pengolahan
Kapasitas Eksisting sampai
Tahun 2013 (L/dt)
Tahun
Pembangunan
1.
IPA Ngagel I
1800
1922
2.
IPA Ngagel II
1000
1959
3.
IPA Ngagel III
1750
1982
4.
IPA Karangpilang I
1450
1990
5.
IPA Karangpilang II
2500
1997
2014
8
JARINGAN PIPA DISTRIBUSI PDAM KOTA SURABAYA
PERMASALAHAN PDAM
UNIT PRODUKSI
Permasalahan di unit produksi adalah buruknya kualitas air baku yang sangat berpengaruh pada kualitas air hasil produksi. Karena kualitas air terutama unsur pencemar organik sudah diatas batas ambang untuk kemampuan normal IPA konvensional yang mengandalkan proses fisik-kimiawi biasa.
UNIT PELAYANAN
Permasalahan pada pelanggan baik itu peningkatan cakupan pelanggan maupun peningkatan kualitas pelayanan akan sangat tergantung pada kinerja unit-unit yang lain. Untuk peningkatan cakupan diperlukan ketersediaan air baku dan untuk kebutuhan sampai lima tahun mendatang pasokan akan cukup karena adanya telah beroperasinya IPA Karangpilang III.
PERMASALAHAN NON PDAM
• Pemenuhan air untuk kebutuhan pelanggan dari para pengembang cukup besar,
sedangkan untuk mengolah air dengan teknologi canggih membutuhkan biaya O&M tinggi.
• Karena teknologi canggih mahal, sehingga kebanyakan pengembang menggunakan air
tanah yang menjadi kendala adalah perijinan yaitu sesuai peraturan bahwa Untuk penyelenggaraan SPAM bila PDAM mampu melayani seluruh wilayah Kota Surabaya maka ijin penyelenggaraan SPAM untuk penyelenggara non PDAM tidak bisa diberikan.
2014
9
PROYEKSI JUMLAH PENDUDUK
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2025 2030 2035 SURABAYA PUSAT 1 BUBUTAN 101.656 102.225 102.798 103.374 103.952 104.535 105.120 108.096 111.157 114.305 2 SIMOKERTO 94.388 94.916 95.448 95.982 96.520 97.060 97.604 100.367 103.209 106.132 3 TEGALSARI 103.047 103.624 104.204 104.788 105.375 105.965 106.558 109.575 112.678 115.868 4 GENTENG 60.666 61.006 61.347 61.691 62.036 62.384 62.733 64.509 66.336 68.214 SURABAYA UTARA 5 SEMAMPIR 181.179 182.194 183.214 184.240 185.272 186.309 187.352 192.657 198.113 203.722 6 PABEAN CANTIKAN 80.812 81.265 81.720 82.177 82.637 83.100 83.566 85.932 88.365 90.867 7 KREMBANGAN 114.357 114.997 115.641 116.289 116.940 117.595 118.253 121.602 125.045 128.586 8 KENJERAN 142.231 143.028 143.829 144.634 145.444 146.258 147.077 151.242 155.524 159.928 9 BULAK 38.998 39.217 39.436 39.657 39.879 40.102 40.327 41.469 42.643 43.851 SURABAYA TIMUR 10 GUBENG 138.085 138.858 139.636 140.418 141.204 141.995 142.790 146.833 150.991 155.266 11 TAMBAKSARI 216.215 217.426 218.643 219.868 221.099 222.337 223.582 229.913 236.423 243.118 12 SUKOLILO 101.986 102.557 103.131 103.709 104.290 104.874 105.461 108.447 111.518 114.676 13 MULYOREJO 80.951 81.404 81.860 82.318 82.779 83.243 83.709 86.079 88.517 91.023 14 RUNGKUT 101.821 102.391 102.965 103.541 104.121 104.704 105.290 108.272 111.338 114.490 15 TENGGILIS MEJOYO 53.424 53.723 54.024 54.326 54.630 54.936 55.244 56.808 58.417 60.071 16 GUNUNG ANYAR 50.798 51.082 51.368 51.656 51.945 52.236 52.529 54.016 55.546 57.118 SURABAYA SELATAN 17 WONOKROMO 164.785 165.707 166.635 167.569 168.507 169.451 170.400 175.224 180.186 185.288 18 SAWAHAN 202.414 203.548 204.688 205.834 206.987 208.146 209.311 215.238 221.333 227.600 19 WONOCOLO 76.498 76.926 77.357 77.790 78.226 78.664 79.105 81.344 83.648 86.016 20 JAMBANGAN 46.089 46.347 46.606 46.867 47.130 47.394 47.659 49.009 50.396 51.823 21 GAYUNGAN 43.112 43.354 43.596 43.840 44.086 44.333 44.581 45.843 47.141 48.476 22 KARANGPILANG 69.795 70.186 70.579 70.974 71.371 71.771 72.173 74.216 76.318 78.479 23 WIYUNG 63.967 64.325 64.686 65.048 65.412 65.778 66.147 68.020 69.946 71.926 24 DUKUH PAKIS 57.161 57.481 57.803 58.127 58.453 58.780 59.109 60.783 62.504 64.274 SURABAYA BARAT 25 TANDES 89.119 89.618 90.120 90.625 91.132 91.643 92.156 94.765 97.449 100.208 26 ASEMROWO 40.728 40.956 41.185 41.416 41.648 41.881 42.116 43.308 44.534 45.795 27 SUKOMANUNGGAL 97.385 97.931 98.479 99.031 99.585 100.143 100.704 103.555 106.487 109.503 28 BENOWO 52.998 53.295 53.593 53.894 54.195 54.499 54.804 56.356 57.952 59.592 29 PAKAL 46.504 46.764 47.026 47.290 47.554 47.821 48.089 49.450 50.850 52.290 30 LAKARSANTRI 52.110 52.402 52.695 52.991 53.287 53.586 53.886 55.412 56.981 58.594 31 SAMBIKEREP 56.575 56.892 57.210 57.531 57.853 58.177 58.503 60.159 61.863 63.614 31 JUMLAH 2.819.853 2.835.644 2.851.524 2.867.493 2.883.551 2.899.698 2.915.937 2.998.503 3.083.406 3.170.714 NO. KECAMATAN
PROYEKSI PENDUDUK (JIWA)
2014
10
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2025 2030 2035
1 Jumlah Penduduk Surabaya (Jiwa) 2.804.150 2.819.853 2.835.644 2.851.524 2.867.493 2.883.551 2.899.698 2.915.937 2.998.503 3.083.406 3.170.714 2 Jumlah Penduduk Dilayani Non PDAM 308.413 267.886 255.208 171.091 86.025 - - - -3 Jumlah Penduduk yang dilayani PDAM 2.495.737
4 Tingkat Pelayanan 90,02% 90,50% 91,00% 94,00% 97,0% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 5 Penduduk yang akan dilayani PDAM 2.170.090 2.551.967 2.580.436 2.680.433 2.781.468 2.883.551 2.899.698 2.915.937 2.998.503 3.083.406 3.170.714 6 Konsumsi Air (l/or/hari) 190 200 200 200 200 200 210 210 220 230 240 7 Kebutuhan air domestik (l/det) 4.772 5.907 5.973 6.205 6.439 6.675 7.048 7.087 7.635 8.208 8.808 8 % Keb Non Domestik dari Keb Domestik 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 35% 9 Kebutuhan air non domestik (l/detik) 1.670 2.068 2.091 2.172 2.254 2.336 2.467 2.481 2.672 2.873 3.083 10 Kebutuhan domestik + non domestik (l/detik) 6.442 7.975 8.064 8.376 8.692 9.011 9.515 9.568 10.307 11.081 11.890 11 % Keb PMK dari Keb Domestik 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 12 Kebutuhan air PMK L/detik 239 295 299 310 322 334 352 354 382 410 440 13 Keb air Domestik +Non Dom + PMK (l/detik) 6.681 8.270 8.363 8.687 9.014 9.345 9.867 9.922 10.689 11.491 12.331 14 Rencana Kehilangan Air 28,96% 28% 27,0% 27% 26% 25% 24,5% 24,0% 21,50% 20,00% 20,00% 15 Kehilangan air (l/detik) 1.935 2.274 2.258 2.302 2.344 2.336 2.417 2.381 2.298 2.298 2.466 16 Keb air rata-rata harian (l/detik) 8.616 10.545 10.620 10.989 11.358 11.681 12.284 12.304 12.987 13.790 14.797 17 Keb air maksimum harian (l/detik) (Qm = 1.1Qr) 9.477 11.599 11.682 12.087 12.493 12.849 13.513 13.534 14.286 15.169 16.276 18 Keb air puncak harian (l/detik) (Qp = 1.2Qm) 11.373 13.919 14.019 14.505 14.992 15.419 16.215 16.241 17.143 18.202 19.532 19 Pasokan air
PDAM (l/detik) 10.500 10.500
20 Kapasitas Sisa (l/detik) 1.884 (45) (10.620) (10.989) (11.358) (11.681) (12.284) (12.304) (12.987) (13.790) (14.797) 21 Rencana Penambahan Pasokan (l/detik)
1. M.A Umbulan (Q = 1000 L/dt) 500 500
2. Sungai Brantas/Bengawan Solo (Q = 3500 L/dt) 500 500 500 500
22 Pasokan air (l/detik) 10.500 11.000 11.500 11.500 11.500 12.000 12.500 12.500 13.500 14.500 15.000 23 Kapasitas sisa setelah penambahan debit (l/dt) 455 880 511 142 319 216 196 513 710 203
Skenario Penambahan Debit IPA
- Tahun 2014 dan 2015 perlu tambahan masing-masing 500 l/det bisa diambil dari MA Umbulan
- Tahun 2018, 2019, 2024, 2025, 2029, 2030, dan 2033 perlu tambahan debit lagi, dapat digunakan alternatif sumber air baku dari Sungai Brantas atau Sungai Bengawan Solo
No. URAIAN TAHUN
POTENSI AIR BAKU
1. POTENSI AIR PERMUKAAN
a. Kali Surabaya
b. Kali Brantas
c. Sungai Bengawan Solo
2. POTENSI AIR TANAH
Untuk kualitas air tanah di Kota Surabaya sudah tidak layak dimanfaatkan/dikonsumsi secara langsung, sehingga harus melakukan proses pengolahan terlebih dahulu.
2014
11
Potensi Air Baku untuk SPAM PDAM Kota Surabaya
ALTERNATIF AIR BAKU
1. MATA AIR
Mata air Umbulan
2. AIR LAUT
Proses Destilasi (Suling), Proses Penukar Ion, atau Proses filtrasi 3. USED WATER
Boezem Morokrembangan
RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
Pengembangan SPAM Kota Surabaya menggunakan skenario pengembangan strategis
yang didasari pada dua sasaran yaitu :
1. Peningkatan cakupan pelayanan menuju teraksesnya penduduk terhadap air minum
yang aman dan sehat.
2. Meningkatkan kualitas sarana pendukung keberlanjutan Sistem Penyediaan Air
Minum.
Sasaran pertama merupakan tanggung jawab penuh Pemerintah Kota Surabaya.
Sasaran kedua Pemerintah Kota Surabaya memerlukan kerjasama regional dengan
pimpinan Pemerintah Propinsi Jawa Timur karena letak Surabaya adalah hilir dari Sumber air baku yang mengalir ke wilayah Metropolitan Surabaya (Kota Surabaya, Gresik dan Sidoarjo).
2014
12
Secara indikatif program penyediaan air minum regional telah dilaksanakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat dengan sedikitnya tiga program utama yaitu:
• Program Jaringan Transmisi “Trans Umbulan” dengan sumber ait baku Mata Air
Umbulan yang akan memasok Kota dan Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik.
• Proyek Pengembangan Wilayah Sungai Brantas.
Target utama proyek ini menyediakan kebutuhan air bersih Metropolitan Surabaya (Kota Surabaya, kabupaten Gresik dan kabupaten Sidoarjo).
Proyek Pengembangan Wilayah Sungai Bengawan Solo. Pengembangan Sungai Bengawan Solo hilir dengan sisten DAM mulai dar Bojonegoro sampai Gresik untuk menanggulangi banjir, memasok kebutuhan air pertanian dan air bersih di wilayah Gerbang Kertosulilo Plus yaitu kabupaten Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik. Cadangan pasokan air bersih untuk Gresik, Lamongan dan Surabaya (perbatasan gresik) dari Sistem DAM Karet Babat, Rawa Jabung dan DAM karet Sembayat.
A. RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN
Berdasar pada kajian PDAM pada panjang jaringan jalan di Kota Surabaya dan rencana peningkatan cakupan layanan PDAM selama lima tahun ke depan (2014 – 2018), direncanakan penambahan jalur baru perpipaan sebagai berikut :
• Jalur pipa primair sepanjang 172 m
• Jalur pipa sekunder sepanjang 57.520 m
• Jalur pipa tersier sepanjang 212.990 m
B. RENCANA PENGEMBANGAN KAPASITAS
1. Pengembangan dan peningkatan sistem produksi
2. Pengembangan dan peningkatan sistem transmisi dan distribusi
3. Penambahan sambungan dan peningkatan pelayanan pelanggan
1. RENCANA PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN SISTEM PRODUKSI
Penambahan kapasitas produksi ini perlu dilakukan dalam rangka mencukupi target cakupan pelayanan air minum 100 % di Kota Surabaya pada tahun 2018, yaitu :
– Uprating / rerating IPAM Eksisting sebesar 500 liter/detik
– Pembelian Air Curah dari SPAM Regional Umbulan sebesar 1000 liter/detik
– Pembangunan IPAM Baru Karangpilang IV
Adapun program untuk pengembangan dan peningkatan sistem produksi adalah sebagai berikut :
2014
13
• Studi / kajian peningkatan kapasitas IPAM Eksisting, baik dengan melakukan uprating
maupun rerating.
• Perencanaan Rinci (DED-Detailed Engineerin Design) untuk uprating / rerating IPAM
Eksisting
• Pelaksanaan pembangunan uprating IPAM Eksisting
• Perencanaan Rinci (DED-Detailed Engineerin Design) penataan kawasan dan
pembangunan reservoir bersama IPAM Ngagel berdasarkan studi yang telah dilakukan
• Pelaksanaan pembangunan reservoir bersama IPAM Ngagel
• Review DED pembangunan instalasi pengolahan lumpur IPAM Karangpilang
• Pelaksanaan DED pembangunan instalasi pengolahan lumpur IPAM Ngagel
• Review DED pembangunan instalasi pengolahan lumpur IPAM Ngagel
• Pelaksanaan pembangunan instalasi pengolahan lumpur IPAM Ngagel
• Pelaksanaan pembangunan sistem monitoring on-line / SCADA sistem produksi
• Pelaksanaan peremajaan aset sistem produksi
2. PENGEMBANGAN DAN PENINGKATAN SISTEM TRANSMISI
DAN DISTRIBUSI
• Untuk merealisasikan sistem transmisi dan distribusi seperti telah dibahas sebelumnya,
maka usulan program kegiatan sebagai berikut yang bisa diajukan
• Kajian optimalisasi sistem distribusi serta rencana pengembangan dan peningkatan sistem
transmisi dan distribusi (pemanfaatan kapasitas idle IPAM Karangpilang III dan Sistem Umbulan)
• Perencanaan Rinci (DED-Detailed Engineering Design) jaringan distribusi utama untuk
pemanfaatan kapasitas idle IPAM Karangpilang III
• Pemasangan jaringan sistem distribusi utama (primer dan sekunder) pengembangan
sistem transmisi dan distribusi untuk pemanfaatan kapasitas idle IPAM Karangpilang III
• Perencanaan Rinci (DED-Detailed Engineering Design) jaringan distribusi utama sistem
Umbulan
• Pemasangan jaringan sistem distribusi utama (primer dan sekunder) pengembangan
sistem transmisi dan distribusi untuk sistem Umbulan
• Perencanaan Rinci (DED-Detailed Engineering Design) pembangunan reservoir
pelayanan
• Pelaksanaan pembangunan reservoir pelayanan
• Pelaksanaan pembangunan sistem monitoring on-line / SCADA sistem distribusi
• Pelaksanaan peremajaan aset sistem distribusi
• Pembangunan Genset
3. PENAMBAHAN SAMBUNGAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN
PELANGGAN
Sesuai dengan target cakupan pelayanan air minum 100 % pada tahun 2018, maka diperlukan tambahan sekitar 130.000 sambungan baru.
2014
14
Untuk merealisasikan tambahan pelanggan tersebut dan peningkatan pelayanan pelanggan dibutuhkan kegiatan-kegiatan persiapan maupun pelaksanaan fisik sebagai berikut :
• Identifikasi calon pelanggan
• Pemasangan sambungan baru
• Pemasangan jaringan pipa tersier
• Pelaksanaan survey kepuasan pelanggan
• Pembangunan ZAMP (Zona Air Minum Prima)
RENCANA PEMANFAATAN IDLE CAPACITY
2014
15
RENCANA PEMANFAATAN MATA AIR UMBULAN
KEBUTUHAN INVESTASI
Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk program pengembangan dan penggantian asset tahun 2014 - 2018 serta perencanaan hingga tahun 2037 berdasarkan periode tahapan waktu perencanaan dan per item anggaran terlihat hal-hal sebagai berikut :
• Item biaya terbesar digunakan untuk memberikan Layanan Prima pada pelanggan yang
menginginkan untuk memperoleh air bersih yang siap diminum, yaitu sebesar Rp. 588.510.000.000 atau setara dengan 16,40 % dari total kebutuhan dana.
• Item biaya kedua terbesar adalah Pemasangan Jaringan Baru untuk melayani pelanggan
di wilayah yang dulunya belum terlayani ataupun wilayah lama tetapi belum mempunyai jaringan pipa, dimana besarnya biaya untuk item ini adalah Rp. 558.853.080.000 atau setara dengan 15,60 % dari total kebutuhan dana.
• Kemudian secara berturut-turut kebutuhan biaya terbesar dipakai untuk kegiatan
mengadakan sambungan rumah (6,6 %), rehabilitasi jaringan (5,4 %), dan program reduksi kehilangan air dalam P2KA (2,1 %).
• Pekerjaan Off Take Reservoir Umbulan memakai anggaran sekitar 0,5 % yang meliputi
kegiatan Pembebasan Lahan (0,04 %), Pekerjaan Sipil pembuatan bangunan(0,4 %).
2014
16
Sedangkan untuk kebutuhan lainnya yang perlu dianggarkan adalah:
• Kebutuhan dana kontingensi untuk menutup biaya Operasional dan Maintenance (O&M),
yang dianggarkan sebesar 10% dari kebutuhan biaya proyek atau sekitar Rp 168.123.869.000 (7,52 %).
• Kebutuhan biaya untuk pengerjaan DED yang dialokasikan sebesar 4 %.
• Kebutuhan biaya untuk pengerjaan pengawasan yang dialokasikan sebesar 6 %.
• Kebutuhan untuk kewajiban membayar pajak PPN sekitar 10 %.
• Kebutuhan biaya untuk studi sebesar 0,29 %.
• Biaya yang dibutuhkan dalam proyek pengembangan SPAM ini secara keseluruhan
adalah Rp. 2.237.025.000.000 yang bisa direncanakan dengan pola
Pendanaan/Pembiayaan Masyarakat (Public Financing).
• Besarnya biaya tersebut akan membesar jika biaya penyusutan atas aset yang telah
dibangun pada tahun berjalan ikut diperhitungkan, sehingga kebutuhan biaya akan menjadi sebesar Rp. 3.580.355.384.000 dengan nilai penyusutan memberikan kontribusi sebesar 37,5 %, yakni sebesar Rp. 1.343.330.693.000
SUMBER PENDANAAN
Sumber pembiayaan yang bisa digunakan untuk merealisasikan program pengembangan SPAM ini meliputi :
• Dana PDAM sendiri, yang terdiri dari : dana penyusutan, cadangan umum, serta
cadangan tujuan
• Pola Pendanaan/Pembiayaan Masyarakat (Public Financing)
• Pemerintah Pusat (APBN) yang khusus digunakan untuk pembiayaan pemasangan
jaringan distribusi utama dan reservoir di wilayah layanan SPAM Umbulan
• Penyertaan Modal Pemerintah Kota