• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN TUGAS AKHIR ANJELIA KESYA JANWARIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN TUGAS AKHIR ANJELIA KESYA JANWARIN"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “I”

G1P0A0 DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI PMB LILIS

SURYAWATI, S.ST, M.KES DESA SAMBONG DUKUH

KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JOMBANG

LAPORAN TUGAS AKHIR

ANJELIA KESYA JANWARIN

171110018

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

(2)

ii

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. “I”

G1P0A0 DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI PMB LILIS

SURYAWATI, S.ST, M.KESDESA SAMBONG DUKUH

KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JOMBANG

LAPORAN TUGAS AKHIR

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi D III Kebidanan

Oleh :

ANJELIA KESYA JANWARIN

171110018

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

2020

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

vii

Jombang, 16 Mei 2020 Penulis

Anjelia Kesya Janwarin 171.110.018

(8)
(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua yang berkat dari RahmatNya sehingga dapat terselesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. “I” dengan kehamilan normal di PMB Lilis Suryawati SST,S,M.Kes. Desa Sambong Dukuh Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang “, Sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya Kebidanan pada Program Studi D-III Kebidanan STIKes Insan Cendekia Medika Jombang.

Dalam hal ini penilis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai Pihak karena itu pada kesempatan ini Penilis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. H. Imam Fatomi, S.KM,MM, selaku ketua STIKes Insan Cendekia Medika Jombang, yang telah memberikan kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir ini.

2. Nining Mustika Ningrum, SST,M.Kes, selaku ketua program studi D-III Kebidanan STIKes Insan Cendekia Medika Jombang yang telah memberikan kesempatan menyusun Laporan Tugas Akhir ini.

3. Nining Mustika Ningrum,SST,M.Kes, selaku pembimbing I yang telah memberikan Bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

4. Nurlia Isti Malatuzzulfa,SST, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan sehingga Laporan Tugas Akhir ini terselesaikan. 5. Ruliati, SST.M.Kes, selaku penguji utama yang telah memberikan masukan

dan arahan sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

6. Lilis Suryawati.,S.ST,S.,M.Kes, yang telah memberikan ijin untuk melakukan penyusunan Laporan Tugas Akhir di PMB nya.

7. Ny.”I” selaku responden atas kerjasamanya yang baik.

8. Bapak, ibu dan keluarga tercinta, atas cinta, dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga Laporan Tugas Akhir ini selesai pada waktunya.

9. Semua rekan mahasiswi seangkatan dan pihak-pihak yang terkait dan banyak membantu dalam ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyususnan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.

Jombang, 16 Mei 2020 Penulis

(10)

x RINGKASAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF

PADA NY “I” G1P0A0 35 MINGGU DENGAN KEHAMILAN NORMAL DI PMB LILIS SURYA WATI, S.ST.M.Kes DESA SAMBONG DUKUH

KECAMATAN JOMBANG KABUPATEN JOMBANG Oleh :

Anjelia Kesya Janwarin, Nining Mustika Ningrum, Nurlia Isti Malatuzzulfa 171110018

Kehamilan adalah sebuah proses alamiah yang terjadi pada wanita usia subur, dalam tiap kehamilan terjadi perubahan fisiologis dan patologis perubahan tersebut mengakibatkan ketidaknyamanan pada ibu hamil, salah satu ketidaknyaman yang terjadi pada ibu hamil trimester III adalah tentang gangguan sulit tidur. Gangguan sulit tidur terjadi karena adanya perubahan hormone psikis pada ibu hamil sehingga ibu hamil sulit untuk memulai atau mempertahankan tidur. Tujuan LTA ini untuk memberikkan Asuhan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, Neonatus dan KB pada ibu dengan keluhan gangguan sukit tidur.

Metode Asuhan dalam LTA ini adalah dengan wawancara, observasi dan penatalaksanaan asuhan. Subyek dalam asuhan ini adalah Ny. “I” G1P0A0 dengan kehamilan normal di PMB Lilis Surya Wati, S.ST.M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang.

Hasil Asuhan Kebidanan secara komprehensif pada Ny. “I” selama kehamilan Trimester III dengan Gangguan Sulit Tidur tidak di temukan adanya komplikasi saat kehamilan, pada persalinan dengan persalinan normal dan spontan, pada masa nifas dengan nifas normal dan tidak ada penyulit, pada BBL dengan BBLN, pada Neonatus dengan Neonatus fisiologis dan pada KB ibu menjadi Akseptor baru KB MAL

Kesimpulan dari Asuhan Kebidanan secara komprehensif ini didapat dengan melakukan asuhan kebidanan secara mandiri dan kolaborasi serta penanganan secara dini, dalam hal ini juga tidak di temukan adanya penyulit mulai sejak masa kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan neonatus. Disarankan kepada bidan diharapkan dapat mempertahankan kualitas pelayanan dalam asuhan kebidanan bagi kesehatan ibu dan anak. Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Komprehensif, Kehamilan Normal

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LUAR ... i

HALAMAN JUDUL DALAM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN KEASLIAN ... v

HALAMAN BEBAS PLAGIASI ... vi

HALAMAN PENYATAAN ... vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

RINGKASAN ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 3 1.3 Tujuan... 3 1.4 Manfaat... 4 1.5 Ruang Lingkup ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Kehamilan III ... 6

2.2 Konsep Dasar Gangguan Sulit Tidur ... 8

2.3 Konsep Dasar Persalinan1 ... 15

2.4 Konsep Dasar Nifas ... 22

2.5 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir ... 26

2.6 Konsep Dasar Neonatus ... 29

(12)

xii

BAB III ASUHAN KEBIDANAN

3.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan Trimester III ... 32

3.2 Asuhan Kebidanan Persalinan ... 37

3.3 Asuhan Kebidanan Ibu Nifas ... 40

3.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir ... 45

3.5 Asuhan Kebidanan Neonatus ... 48

3.6 Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana ... 53

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimeter III ... 57

4.2 Asuhan Kebidanan Persalinan ... 64

4.3 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas... 68

4.4 Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir... 69

4.5 Asuhan Kebidanan Pada Neonatus ... 70

4.6 Asuhan Kebidanan Pada Keluarga Berencana ... 72

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 76

5.2 Saran ... 76 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 60 Langkah APN ... 19

Tabel 2.2 Tinggi Fundus Uterus dan Besar Uterus ... 23

Tabel 2.3 Kunjugan Masa Nifas... 25

Tabel 2.4 APGAR Score ... 27

Tabel 2.5 Perubahan Adapatasi BBL dari Intrauteri ke Ekstrauteri... 28

Tabel 4.1 Data Subjektif dan Objektif dari Variabel ANC ... 57

Tabel 4.2 Data Subjektif dan Objektif dari Variabel INC ... 64

Tabel 4.3 Data Subjektif dan Objektif dari Variabel PNC ... 68

Tabel 4.4 Data Subjektif dan Objektif dari Variabel BBL ... 69

Tabel 4.5 Data Subjektif dan Objektif dari Variabel Neonatus ... 70

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Persetujuan Bidan ... xviii

Lampiran 2: Surat Pernyataan Pasien ... xix

Lampiran 3: Identitas Pasien ... xx

Lampiran 4: Kunjungan ANC ... xxi

Lampiran 5: Lembar KSPR ... xxiv

Lampiran 6: Lembar Observasi ... xxv

Lampiran 7: Lembar Pemeriksaan Persalinan di Buku KIA ... xxvi

Lampiran 8: Lembar Pemeriksaan Nifas di Buku KIA ... xxvii

Lampiran 9: Lembar Keterangan Lahir... xxviii

Lampiran 10: Lembar Pemeriksaan BBL dan Neonatus di Buku KIA ... xxix

Lampiran 11: Kartu KB ... xxx

Lampiran 12: Sertifikat Etik ... xxxi

Lampiran 13: Lembar Turnit ... xxxii

Lampiran 14: Lembar Hasil Turnit ... xxxiii

(16)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

A : Abortus

ANC :Antenatal Care

APN : Asuhan Persalinan Normal

APGAR :Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration AKDR : Alat Kontrasepsi dalam Rahim

ASI : Air susu ibu BB : Berat badan BBL : Bayi baru lahir BH :Braxton hiks BAK : Buang air kecil BAB : Buang air besar DJJ : Denyut jantung janin DTT :Desinfektan Tingkat Tinggi

G : Gravida

HB : Hemoglobi

HB0 : Vaksin Hepatitis B HPP : Hemorrhagic postpartum IM : Intamuskular

IMD : Inisiasi Menyusui Dini IMT : Indeks Masa Tubuh K1 : Vitamin K

KB : Keluarga Berencana KIA : Kartu Ibu dan Anak KPD : Ketuban Pecah Dini

KAA : Kompresi Aorta Abdominalis KBI : Kompresi Bimanual Internal KIE : Kompresi Bimanual Eksternal KSPR : Kartu Skor Puji Rohyati

(17)

xvii

LILA : Lingkar lengan atas MAL : Metode Amenorea Laktasi P : Persalinan

PP : Postpartum PE : Preeklamsi

PAP : Pintu atas panggul

PCH : Penapasan cuping hidunh ROT : Roll Over Test

SG :Striae Gravidarum SC :Caesarean Section SAR : Segmen Atas Rahim SBR : Segmen Bawah Rahim TBJ : Taksiran berat janin TFU : Tinggu fundus uteri TKK : Tampon Kondom Kateter TTV : Tanda-tanda vital

UK : Usia kehamilan USG :Ultrasonografi

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah sebuah proses alamiah yang terjadi pada wanita diusia subur, pada tiap kehamilan terjadi perubahan fisiologis dan patologis dari perubahan tersebut mengakibatkan ketidaknyaman pada wanita hamil, salah satu ketidaknyaman pada wanita hamil triwulan ke tiga yaitu tentang gangguan sulit tidur (Chomaria N, 2012). Gangguan sulit tidur dalam kehamilan adalah masalah umum yang biasa terjadi pada ibu hamil. Sesuai pola keseharian pada ibu hamil, beban dan perubahan yang terjadi maka kualitas tidur pada ibu hamil terkadang belum terpenuhi sehingga ibu bisa mengalami gangguan sulit tidur atau insomnia. Adapun perubahan hormon yang terjadi yaitu perubahan psikis pada ibu hamil sehingga sulit untuk memulai atau mempertahankan tidur. Hal ini mengakibatkan ibu hamil mengalami situasi abnormal dalam pola tidur atau insomnia (Hallenbach dkk, 2013).

Menurut survey national sleep foundation (2017), di Amerika terdapat sebanyak 78% wanita hamil dengan gangguan sulit tidur dibandingkan saat tidak hamil. Sendangkan di Indonesia, studi pendahuluan penelitian dari UPT Puskesmas Kecamatan Cimanggis dan Sukamaju, Depok, Jawa Barat, terdapat 93,6% ibu hamil trimester tiga menggalami kualitas pola tidur yang buruk (Dunia Keperawatan, 2018). Dari data Profil Kesehatan Jawa Timur tahun 2014 dalam The Indonesia Journal of Public Health 2017 diperoleh hasil dalam kehamilan masih terdapat banyak komplikasi dan komplikasi tertinggi berada di Kota Surabaya (Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2014) dengan kasus yang

(19)

mencapai 9513 kasus sendangkan perkiraan ibu hamil dengan komplikasi tahun 2015 sebanyak 6526 orang. Kemudian dari survei di PMB Lilis Suryawati, S.ST,M.Kes Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang pada Februari 2020 dengan data sekunder kunjungan ibu hamil pada bulan Maret 2020 didapatkan data 130 ibu hamil, 28 ibu hamil mengalami Gangguan tidur (20,5%) salah satunya Ny ”I” pada usia kehamilan 35 minggu dengan keluhan Sulit Tidur. Sehingga hal tersebut membuat rasa ketidaknyaman pada ibu hamil.

Gangguan sulit tidur ini biasanya terjadi karena seseorang mengalami kegelisahan, khawatir dan adanya gangguan pada pikiran dan perasaan sehingga sulit untuk tidur malam meski sudah berbaring dan berusah untuk tidur (Huda, 2020). Dalam situasi begini terdapat banyak keluhan pada ibu hamil yang selalu dirasakan, baik fisik maupun psikis yang berdampak pada kualitas tidur. Adapun penyebab sulit tidur yaitu nyeri pinggang karena terjadi perengangan tulang di daerah pinggang, gerakan janin, posisi tidur yang tidak nyaman juga bisa membuat ibu sulit tidur, stres , dan sering buang air kecil (Mardiarti dkk, 2014). Masalah umum lainnya nyeri ulu hati, rasa cemas dan panik (Hegard, Hanke K, 2010)

.

Gangguan sulit tidur ini dapat berdampak resiko pada janin, dan pada saat melahirkan karena kekurangan energi maka dianjurkan untuk mendapatkan perhatian khusus dari keluarga dan tenaga kesehatan yang mendampingi (Mindle dkk, 2015).

Penaganan yang biasanya diberikan pada ibu hamil yang mengalami gangguan sulit tidur adalah dengan meningkatkan layanan kesehatan yaitu nonfarmakologis atau senam ibu hamil untuk peregangan otot-otot perut, yoga,

(20)

dan teknik pernafasan (agar ibu rileks dan tidak tergesa-gesa), Mencari posisi nyaman (miring kiri), dengar musik rileksasi, mandi dengan air hangat, atau pemberian obat-obatan yang aman bagi ibu hamil (Purwati dan Agustina, 2016).

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan “Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.“I” kehamilan normal dengan gangguan sulit tidur agar kedepannya bisa merasakan tidur dengan nyaman dan nyenyak pada ibu.

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, Neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan pada Ny. “I” kehamilan normal dengan gangguan sulit tidur di PMB Lilis Suryawati, S.ST, M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang.

1.3 Tujuan penyususnan LTA 1.3.1. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, Neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan pada Ny. “I” kehamilan normal dengan gangguan sulit tidur di PMB Lilis Suryawati SST, M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang.

(21)

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Melakukan asuhan kebidanan ibu hamil trimester III pada Ny. “I” kehamilan normal dengan gangguan sulit tidur di PMB Lilis Suryawati SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang.

2. Melakukan asuhan kebidanan ibu bersalin pada Ny. “I” di PMB Lilis Suryawati SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang. 3. Melakukan asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. “I” di PMB Lilis

Suryawati SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang. 4. Melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir pada bayi Ny. “I” di PMB

Lilis Suryawati SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang 5. Melakukan asuhan kebidanan neonatus pada Bayi Ny “I” di PMB Lilis

Suryawati SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang. 6. Melakukan asuhan kebidanan KB pada Ny. “I” di PMB Lilis Suryawati

SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang.

1.4 Manfaat Penyusunan LTA 1.4.1. Manfaat teroritis

Hasil laporan ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan wacana kepustakaan, sebagai referensi penelitian selanjutnya serta menambah ilmu pengetahuan yang diperolah selama pendidikan.

1.4.2. Manfaat praktis

1. Bagi instansi pendidikan

Diharapkan dapat dijadikan masukan bagi institusi pendidikan tentang asuhan kebidanan komperhensif pada kehamilan normal dengan keluhan gangguan sulit tidur

(22)

2. Bagi lahan praktik (Bidan)

Sebagai sumber untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), terpenting dalam informasi tentang perubahan fisiologis, psikologi dan asuhan yang di berikan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, Neonatus, dan KB dalam batasan continuity of care.

3. Bagi responden

Menambah pengetahuan pada ibu dan keluarga tentang masa hamil, bersalin, nifas, BBL, Neonatus, dan KB.

1.5 Ruang lingkup 1.5.1. Sasaran

Sasaran dalam asuhan kebidanan ini adalah Ny. “I” kehamilan normal dengan gangguan sulit tidur di PMB Lilis Suryawati SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang. Mulai dari Kehamilan, Persalinan, Nifas, BBL, Neonatus, KB yang dilakukan sesuai standar asuhan kebidanan. 1.5.2. Tempat

Tempat pelaksanan asuhan kebidanan pada Ny. “I” adalah di PMB Lilis Suryawati SST,M.Kes. Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang 1.5.3. Waktu

Asuhan kebidanan komprehensif ini dilaksanakan pada bulan Maret - Juli 2020

(23)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Trimester III 2.1.1 Pengertian Kehamilan Trimester III

Kehamilan adalah proses menyatuhnya sel telur dan sperma mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin yang berlangsung selama 40 minggu (280 hari), mulai dari hari pertama haid terakhir.

Trimester III adalah periode persiapan persalinan, Penentuan kelahiran bayi, kewaspadaan sewaktu-waktu kelahiran bayi dan kebahagiaan (Saifuddin, 2012).

2.1.2 Perubahan Fisiologis ibu hamil pada Trimester III 1. Uterus

Uterus mengalami pembesaran, minggu 38 samapai 40 minggu fundus uterus menagalmi penurunan karena janin mulai masuk pintu panggul (Manuaba, 2010).

2. Sistem Vagina, Perinum.

Meningkatnya vaskularisasi dan hypermia nampak pada kulit dan otot-otot perineum dan vulva. Serta perubahn warna pada vagina.

3. Sistem Uranius

Kepala janin yang mulai terus turun ke PAP menyebabkan ibu hamil trimester III megalami sering kencing karenan kandung kemih yang tertekan.

(24)

4. Sistem Payudara

Peningkatan pembentukan lobulus dan alveoli dalam memproduksi dan mensekresi kolostrum.

5. Kenaikan Berat Badan

Pada ibu hamil ke naikan berat badan mulai dari awal masa kehamilan sampai dengan akhir kehamilan normalnya 11-12kg penambahan berat badan.

6. Sistem kulit

Perubahan warna kulit pada masa kehamilan seperti, warna kulit menjadi gelap, kulit kusam, dan kemerahan. terdapat striae gravidarium (SG) , garis dipertengahna perut Linea alba, pada wajah dan leher melasma gravidarium.

7. Sistem Musculoskeletal

Pada wanita hamil akan mengalami perubahan tulang belakang yang menjadi lordosis, bentuk umum pada masa kehamilan. Hal ini disebabkan karena membesarannya uterus ke posisi anterior, lordosisi mengeser kepusat daya berat dan ke arah dua tungkai. Hal ini menagakibatkan perubahan sikap dan ketidak nyaman pada bagian bawa punggung (Sarwon, Prawirohardjo. 2010: 174).

2.1.3 Perubahan Psikologis Kehamilan Trimester III

Trimester III adalah tahap akhir dari masa kehamilan yang mana rasa senang menantikan kelahiran bayi, camas, khawatir dan sedih karena terpisahnya bayi dari kandungan ibu dan menjadi kosong.

(25)

Perubahan lainnya ialah merasa kehilangan perhatian bila bayinya lahir, bermimpi berkhayal tentang bayinya, tidak sabaran dan resah, ibu khawatir bila kondisi bayinya tidak normal, mempersiapkan kelahiran, Libido menurun.

2.1.4 Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III a) Insomina atau gangguan sulit tidur

b) Kontraksi braxton hicks (BH) c) Sesak Napas

d) Sering kencing e) Konstipasi f) Kram kaki g) Varises

2.1.5 Tanda Bahaya Kehamilan Trimeter III

a. Mual muntah berlebihan atau Hiperemesis gravidarum. b. Tekanan darah tinggi, atau bengkak pada kaki

c. Geraka janin menurun d. Perdarahan pervaginam e. KPD

2.2. Konsep Dasar Gangguan Sulit Tidur 2.2.1 Gangguan Sulit Tidur

Gangguan sulit tidur ialah kesulitan tidur yang terjadi hampir setiap malam. Peruabahan pada kehamilan misalnya bertambah besarnya uterus sangat mempengaruhi kebutuhan tidur pada ibu hamil karena posisi tidur yang

(26)

tidak nyaman serta perubahan hormon yang terjadi menyebabkan perubahan psikis pada wantia hamil. Hal ini mengakibatkan ibu hamil mengalami situasi abnormal dalam pola tidur (insomina). karena adanya perubahan fisik dan tubuh, pada akhir kehamilan trimester III (Hallenbach dkk, 2013). Ada 3 faktor yang mempengaruhi kebutuhan tidur manusia : faktor psikologis, fisiologis, dan lingkungan (Walyani & Purwoastuti, 2015 dalam Laura, 2015).

2.2.2 Penyebab Gangguan Sulit Tidur

Penyebab gangguan sulit tidur antara lain : 1. Mudah lelah

Hal ini disebabkan oleh nyeri pinggang, dan kontraksi. 2. Perubahan fisik

Perut yang semakin membesar dan posisi tubuh yang lordosisi membuat ketidaknyaman saat tidur.

3. Perubahan Hormon

Perubahan hormon seperti hormon estrogen yang meninggkat dan hormon progesteron yang menurun.

4. Sering Kencing

Usia kehamilan yang bertambah dan pertumbuhan janin yang semakin menurun menekan kandung kemih sehingga pada ibu hamil sering mengalami Sering kencing.

5. Rasa ketidaknyamanan

Posisi tidur yang tidak nyaman juga berpengaruh pada kualitas tidur ibu hamil dengan perut yang semakin membesar.

(27)

2.2.3 Upaya Mengurangi Gangguan Sulit Tidur

1. Senam ibu hamil untuk peregangan otot-otot yang tegang 2. Yoga kelas ibu hamil

3. Mendengar musik rileksasi

4. Posisi tidur yang nyaman saat tidur miring kiri 5. Mandi dengan air hangat

(Purwati&Agustina, 2016) 2.2.4 Manfaat senam ibu hamil

Dalam hal ini manfaat senam ibu hamil : 1. Membantu tidur lebih nyenyak 2. Mengurangi rasa lesu

3. Mengurangi rasa stres

4. Menekan resiko obesitas dalam kehamilan 5. Mengurangi rasa ketidaknyaman lainnya 6. Membantu saat persalinan

7. Menjaga selalu kebugaran selama kehamilan dan proses pasca persalinan.

Senam hamil dapat dilakukan di rumah : 1. Pendinginan di sofa

Posisi duduk seyaman mungkin, punggung tegak lurus, posisikan kaki denngan kedua telapak kaki saling menempel mirip dengan posisi sila. tahan posisi dalam beberapa detik, gerakan in bertujuan untuk membuat otot rahim menjadi lebar dan lentur sehingga memabantu dala persalinan.

(28)

2. Senam hamil dengan cara duduk

Caranya : Posisikan tubuh duduk dengan tegak dan nyaman, rentangkan kaki melebar semampunya, condongkan tubuh ke depan dengan posisi tangan yang jatuh ke dapan, tahan beberapa detik dan rasakan peregangan ototo punggu dan paha bagian dalam.

3. Senam hamil dengan cara tidur

Caranya gunakan kursi sebagai alat bantu, kemudian berbaringlah senyaman ibu, angkat kedua kaki diatas kursi dengan posisi tubuh tetap berbaring di lantai. Angkat pantat dengan tumbuhan pada kedua siku lengan dan bertahan selama beberapa detik.

4. Senam kegel

Gerakan ini bisa dilakukan dengan cara berdiri ataupun duduk, senam ini merupakan senam peregangan dan memperkuat punggul serta menguatakan otot-otot dasar panggul sehinggal dapat melancarakan proses persalinan.

5. Jalan kaki

Olahraga ringan ini dapat membuat posisi bayi agar masuk ke jalan lahir.

6. Senama jongkok

Ambil posis punggung lurus dan perlahan menurunkan badan sampai posisi jongkok, tahan posisi ini selama 10 detik. Gerkana ini juga dapat memabantu janin agat masuk ke jalan lahir.

(29)

Berikut gerakan senam ibu hamil :

Gambar 2.1 : Gerakan senam ibu hamil

2.2.5 Konsep soap pada ibu hamil dengan gangguan sulit tidur 1. Data Subjektif : Data yang diperolah dari ibu hamil.

2. Data Objektif : Data yang didapatkan dari hasil pemeriksaan pada ibu hamil, seperti :

a) Pemeriksaan umum

Keadaan umum :Baik atau tidak

Kesadaran : Composmetis, apatis, samnolen, delidirium, koma Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 110/70-130/90mmHg Nadi : 80-120x/menit Pernafasan : 16-24x/menit Suhu : 36,5 – 37,50C Tinggi badan : 145 cm atau kurang

Berat badan : Pada akhir kehamilan Pertambahan Berat Badan total 10-12kg. (Ari, 2011)

Lingkar Lengan : LiLa normal 23,5 cm LiLa di ukur untuk

menggetahui resiko kekurangan energy kronis (KEK) (Bakar, 2014).

(30)

b) Pemeriksaan fisik

1. Wajah : Pucat, tidak bengkak

2. Mata : Sklera Putih, Konjungtiva pucat, fungsi penglihatan baik. 3. Mulut : Mukosa bibir pucat, karies (sebelum atau sesudah hamil) 4. Leher : Normal, Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan

bendungan vena jugularis

5. Payudara : Melakukan pemeriksaan payudara pada ibu hamil yang meliputi:

a) Puting susu : Bersih dan menonjol atau tidak b) Kolostrum : Sudah keluar apa belum.

6. Abdomen : Ada atau tidak bekas SC, gerak anak aktif atau tidak.

TFU Mc. Donald (dalam cm)

Leopold 1 : Menentukan bagian teratas janin dan tinggi fundus uteri.

Leopold 2 : Menentukan bagian sisi kanan dan kiri janin dari perut ibu.

Leopold 3 : Menentukan bagian terbawa janin yang berada di atas sympisis ibu

Leopold 4 : Menentukan seberapa jauh kepala sudah masuk atau belum.

7. DJJ : Terdapat pada bagian abdomen, atas/bawah

umbilikalis. Cara menghitung dilakukan selama 1 menit penuh. Jumlah DJJ normal 120-160x/menit.

(31)

Cara menghitung DJJ dengan 5 detik hitung dan berhenti sebanyak 3 kali kemudian di jumbalahkan dan di kali 4.

8. Ektrimitas

Pemeriksaan pada ekstrimitas ibu hamil yaitu meliputi : a. Bagian Atas : Normal, tidak oedema.

b. Bagian Bawah : Normal, tidak oedema, tidak varises. c. Refleks patella normal : Tungkai kaki akan refleks

bergerak ketika tendon diketuk. c) Pemeriksaan Penujang

Hasil USG : Menemukan implantasi plasenta Laboratorium : Hb : 10-12 gr%, golongan darah O+ Urine : Menentukan apakah PE atau PEB jika

ditemukan protein urine.

3. Analisa Data : “G....P....A....UK...Minggu dengan kehamilan normal”. Merupakan kesimpulan dalam pengambilan keputusan klinis.

4. Penatalaksanaan

Adapun asuhan yang di berikan berdasarkan evaluasi dan keputusan hasil pada ibu hamil dengan keluhan gangguan sulit tidur adalah Penatalaksanaan sebagai berikut :

a) Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaannya, ibu mengerti

b) Menjelaskan pada ibu tentang keluhan gangguan sulit tidur yang dialami ibu pada trimester III merupakan perubahan yang fisiologis, ibu mengerti

(32)

c) Memberikan KIE tanda dan bahaya kehamiln trimester III, ibu mengerti.

d) Menganjurkan ibu untuk mengatur pola aktivitas dan istirahat di siang hari, ibu mengerti dan dapat melakukannya.

e) Menganjurkan ibu untuk mencari posisi tidur senyaman mungkin kiri-kanan saat tidur malam, menganjurkan ibu melakukan massasege punggung tiap kali merasankan nyeri punggung karena dapat berpenagruh dalam kualitas tidur ibu dan mengunakan musik rileksasi untuk penghantar tidur malam. Ibu mengerti dan dapat melakukannya. f) Menganjurkan ibu melakukan olahraga ringan seperti kelas senam ibu

hamil, terapi yoga ibu hamil untuk merengangkan otot-otot perut dan otot yang tegang, ibu mengerti dan bersedia melakukannya.

2.3 Konsep Dasar Persalinan 2.3.1 Pengertian Persalinan

Persalinan adalah proses yang normal dan spontan terjadi setelah kehamilan cukup bulan 38 – 42 minggu dengan presentasi belakang kepala. hal ini terjadi karena adanya dorongan dari janin ke pintu panggul atas (PAP) atau jalan lahir sehingga terjadinya penipisan dan serviks membuka dan dengan kekuatan ibu sendiri untuk mengeluarkan hasil konsepsi (Janin dan plasenta). Yang belangsung selama 18 jam tanpa komplikasi pada ibu dan janin (Word Heaslth Organization (WHO)).

(33)

a) Persalinan spontan

Perslinan yang dilakukan dengan kekuatan (Power) ibu sendiri dan janin keluar melalui jalan lahir.

b) Persalinan buatana

Persalianan yang dilakukan mengunakan alat bantu seperti vakum/forceps atau dengan melakukan tindakan SC.

c) Persalinan anjuran

Persalinan bantuan amniotomi atau dengan memberikan induksi persalinan yaitu pemberian prostaglandin atau pitocin.

2.3.2 Sebab mulanya persalinan 1. Teori penurunan Hormon

Pada akhir kehamilanmulai terjadi penurunan kadar hormon progesteron dan estrogen sehingga uterus mengalami kontraksi.

2. Teori oksitosin

Rahim yang membesar dan meregang menyebabkan iskemai otot-otot rahim sehingga mengganggu serkulasi uterus-plasenta.

3. Teori plasenta menjadi tua

Penurunan hormon akan mengakibatkan kekejang pada pembuluh darah sehingga menimbulkan kontraksi pada uterus.

4. Teori iritasi mekanik

Ganglion yang berada dibelakng serviks bila ditekan oleh kepala bayi serviks akan menjadi lunak dan terjadi dilatasi internum yang mengakibatkan SAR (Segmen Atas ahim) dan SBR (Segmen Bawah Rahim) bekerja berlawan maka akan timbul kontrasi dan rektraksi.

(34)

5. Induksi persalinan

a) Gangang laminaria di masukan kedalam serviks agak menimbulkan rangsangan fleksusfrankenhauser

b) Amniotomi, ketuban di pecahkan mengunakan alat stengah kocer. c) Oksitosin drip, pemberian oksitosin melalui cairan infus untuk

menambah kontraksi pada uterus. (Sulistyawati, 2010) 2.3.3 Lima benang merah dalam asuhan persalinan

Kelima benang merah yang menjadi dasar asuhan yang sangat pentin, bersih dan aman adalah:

a) Pengambilan keputusan klinik. b) Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Anak c) Pencegahan infeksi

d) Aspek pencatatan e) Rujukan Medik

(Oktarina, 2016) 2.3.4 Tanda Persalinan

1. Rasa sakit oleh adanyan his

2. Lendir bercampur darah yang keluar karna robekan kecil 3. KPD yang terjadi tiba-tiba

4. Pada pemeriksaan dalam : serviks membuka dan menipis. 2.3.5 Faktor yang mempengaruhi persalinan

1. Passenger/Keadaan janin

2. Power/Kekuatan ibu untuk meneran dan menahan His 3. Passage/Keadaan jalan lahir

(35)

4. Psikologis/Keadaan, prilaku dan dukungan dari keluarga 5. Penolong

2.3.6 Proses pesalinan normal 1) Tahapan persalinan

a. Kala I persalinan

Kala satu dimulai sejak terjadinya his yang teratur dan meningkat, sehingga serviks membuka dan menipis dan mencapai pembukan 1 – 10 cm. Pada kala satu terdapat fase laten dan fase aktif

1. Fase laten yang berlangsung selama 8 jam pertama masa inpartu mulai dari his dan terjadinya pembukan dan penipisan.

2. Fase aktif mulai dari pembukaan 4 cm sampai 10 cm dengan penurunan terbawah janin yang berlangsung kurang dari 7 jam untuk pembukaan 1 cm atau lebih per jam. Untuk primigravida fase aktif berlangsung selama 12 jam dengan pembukaan serviks kurang lebih 1-2 cm/jam, sendagkan untuk untuk multigravida fase aktif berlangsung selama 6 jam dengan pembukaan 2-5 cm/jam dengan dilatasi kurang lebih 1-5cm/jam. Di dalam fase aktif ada 3 sub fase, yaitu:

a. Periode akselerasi : lama 1 jam dengan pembukaan 4-5 cm/jam.

b. Periode dilatasimaksimal : lama 2 jam dengan pembukaan 5-9cm/jam.

(36)

b. Kala II persalinan

Kala II adalah pembukaan serviks yang lengkap (10cm) hingga lahirnya bayi.

c. Kala III atau kala uri

Kala III adalah proses lahrinya plasenta dengan lengkap d. Kala IV

Masa setalah lahirnya uri, mulai dari 1-2 jam atau 2 jam pemantaun pada postpartum.

(JNPK-KR, 2014.39) 2) Persalinan dengan 60 langkah APN

Pelakasanaan kala II, III,IV dalam 60 langkah APN antara lain : Tabel 2.1 : 60 langkah Asuhan Persalinan Normal

NO 60 Langkah APN

I MELIHAT TANDA GEJALA KALA DUA

1. Mengamati tanda dan gejala kala dua

 Ibu merasakan ingin menera atau BAB

 Ibu merasakan adanya tekanan pada rektum atau vagina

 Perinium yang menonjol

 Vagina yang semakin membuka

II MENYIAPKAN PERTOLONGAN PERSALINAN

2. Siapkan perlengkapan, partus set, obat-obatan, oksitosin 10 unit, dan suntik 3cc.

3. siapan diri, gunakan celemek plastik yang bersih.

4. Lepaskan semua perhiasan,cuci tangan dengan air mengalir dan keringkan menggunakan tissue atau handuk bersih.

5. Gunakan sarunga tangan DTT untuk melakukan pemeriksaan dalam. 6. Mengambil cairan oksitosin 10 unit dengan suntik 3 cc menggunakan tangan

yang memakai sarung tanggan DTT pastikan alat suntik tidak terkontaminasi.

III MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN

7. Membersikan vulva, perineum dan anus, dengan mengunakan kapas atau kasa yang di basuhi air DTT. Membersikannya mulai dari anterior (depan) ke posterior (belakang), agar kotoran dari anus tidak masuk ke vagina, lakukan secara hati-hati. Satu kasa atau kapas DTT untuk satu kali usapan.

8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan pembukan lengkap, apabila sudah pembukaan lengakp dan ketuban masih utuh maka diharuskan melakukan amniotomi.

9. Sarung tangan yang dipakai celupkan kedalam larutan klorin 0,5%, sarung tangan dilepaskan secara terbali dan rendam 10 menit. Kemudian cuci dan keringkan tangan.

10.Melakukan pemeriksaan DJJ untuk mengetahui dalam batasa normal atau tidak (120-160x/menit), dengan keadaan perut ibu tidak berkontraksi.

(37)

 Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan penilaian pada partograf.

IV MENYIAPKAN IBU DAN KELUARGA DALAM MEMBATU PROSES MENERAN

11.Memberitahukan pada pasien ada kemajuan dalam pembukaan, keadaan janin cukup baik, menganjurkan ibu untk mencari posisi senyaman ibu.

 Menunggu hingga adanya kontraksi atau ibu merasa ingin meneran. Lanjutkan pemantauan keadan dan kenyamnan ibu serta janin sesuai pedoman persalinan aktif dan dokumentasi temuan-temuan yang ada.

 Jelaskan pada keluarga peran meraka dalam mendukung dan memberi semangat pada ibu saat ingin meneran.

12.Minta kelurga membantu ibu mencari posisi senyaman ibu untuk meneran atau bila ada kontraksi.

13.Bimbing ibu meneran pada saat timbul kontraksi.

 Bimbing ibu cara meneran yang baik

 Dukun dan beri semangat pada ibu saat meneran dan berikan posisi senyaman ibu.

 Bantu ibu dengan posisi nyaman yang dipilih ibu.

 Anjurkan ibu istrahat di sela-sela tidak ad kontraksi

 Anjurkan kelurga berika dukungan dan semangat

 Beri makan atau minum di sela-sela tidak ada kontraksi

 Memeriksa DJJ setiap tidak ada kontraksi

 Bila bayi belum segera lahir atau tidak segerah lahir setelah pembukaan lengkap dan dipimpin dalam 2 jam untuk primigravida

dan 1 jam untuk multigravida, maka segera melakukan rujukan.

V PERSIAPAN UNTUK MENOLONG KELAHIRAN BAYI

14.Saat kepala bayi membuka vulva dengan diameter 5-6 cm, letakan kain/handuk bersih diatas perut ibu untuk mengerikan bayi.

15.Melipat kain denga 1/

3 dan letakan dibawah bongkong ibu

16.Membuka partus set

17.Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan

VI MENOLONG MELAHIRKAN BAYI

18.Saat kepala bayi membuka vuvla dengan diameter 5 - 6 cm, letakan kain/handuk bersih didepan bawah vulva dan lindungi perineum ibu dengan handuk tersebut agar tidak terjadi robekan pada perineum, tekan dengan lembut perineum dan tidak menghambat kepala bayi untuk keluar. anjurkan ibu meneran dengan perlahan atau bernapas cepat saat kepala bayi lahir.

 Segera lakukan hisap mulut dan hidung bila terdapat mekonium dalam cairan ketuban menggunakan penghisap lendir DeLee disinfeksi tingkat tinggi atau karet pengsiap yang baru dan steril. 19.Menyeka muka, mulut, dan hidung bayi dengan lembut mengunakan handuk

yang lembut atau kain bayi untuk gedong.

20.Perikasa adanya lilitan tali pusta, lakukan tindakan bila hal ini terjadi.

Jika tali pusat melilit dengan longgar gunakan satu jari iuntuk melepaskan lilitan lewat bagian kepala bayi.

Jika tali pusat melillit dengan kuat, klem klem tali pusat di dua sisi dengan 2 cm dan gunting.

21.Saat kepala bayi lahir biarkan dia melakukan putaran paksi luar dengan sendirinya.

22.Jika kepala bayi sudah lahir, pegang kepal secara bipariental, gerakan secara perlahan kearah bawah vulva hingga bahu depan bayi lahir dibawah arcus pubis dan kemudian gerakan keatas agar melahirkan bahu belakang

Lahirkan Badan dan Tungkai Bayi

23.Setelah bahu lahir, tangan satu menahan kepala serta bahu belakang sendangkan tangan lain menelusuri dari lengan hingga siku anterior bayi.

(38)

24.Kemudian lanjutkan menulusuri bagian punggungm bokong, sampai dengan kaki. Memegang kedua mata kaki (jari tenlunjuk ditengah kedua kaki dan ibu jari melinggar di kedua mata kaki) agar bayi tidak gampang jatuh.

VII PENANGAN BAYI BARU LAHIR

25.Menilai keadaan bayi sepintas, bila ada gejala yang tidak baik segera lakukan resusitasi pada bayi asfiksia.

26.Keringkan tubuh bayi, kecuali pada bagian telapak tangan.

27.Setelah itu potong tali pusat, klem tali pusat kurang lebih 3 cm dari pangkal tali pusat bayi dan 2 cm dari klem pertama.

28.Gunakan kedua jari untuk melindungi bayi dari gunting, potong tali pusat diantara kedua klem tersebut dan klem dengan salah satu klem.

29.Menganti handuk basah dengan handuk kering, selimuti bayi dan menutupi bagian kepala bayi.

30.Dekatkan bayi pada ibunya untuk melakukan skin to skin dan pemberian ASI selama 1 jam pertama, jika ibu menghendakinya.

VIII MANAJEMEN AKTIF KALA III

31.Segera cek fundus atau periksa uterus untuk memastikan janin tunggal atau

gemeli.

32.Beritahu ibu bahwa akan dilakukan suntik. 33.Oksitosin 10 unit dilakukan secara IM di 1/

3 paha atas bagian luar paha ibu.

34.Setalah melakukan suntikan pada ibu, klem di pindahkan dengan jarak 5-10 cm dari depan vulva.

35.Pada saat uterus berkontraksi, melakukan peregangan tali pusat sambil tangan yang satunya melakuakan dorso-kranial(uterus didorong ke belakang-atas). Bila plasenta tidak lepas dalam 30-40 detik hentikan peregangan dan tunggu hingga kontraksi, sambil meminta ibu/suami melakukan stimulasi puting susu untuk menambah kontraksi.

36.Bila kontraksi baik, maka dilakukan peregangan tali pusat.

37.Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta.

 Bila plasenta tidak lahir dalam 15 menit, maka

 Oksitosin 10 unit di berikan ulang secara IM

 Gunakan katerisasi apabila kandung kemih penuh.

 Minta keluarga untuk menyiapakn rujukan.

 Ulangi tekanan dorso karnial dan perengan tali pusat 15 menit berikutnya

 Jika plasenta tak lahir dalma 30 menit atau HPP segera lakukan plasenta manual.

Saat plasenta berada diinterior vulva, lahirkan plasenta dengan cara gerakan ke bawah dan ke atas ikut jalan lahir dan pegang di putar perlahan-lahan dan letakan pada wadah yang telah disediahkan.

38.Setelah plasenta lahir, segerah melakukan massage uterus, lakukakn gerakan secara melingkar dengan lembut hingga uterus teraba keras.

Lakukan tindakan KBI, KAA, TKK bila perlu dilakukan jika uterus tidak berkontraksi dalam 15 detik.

IX MENILAI PERDARAHAN

39.Memeriksa kembali ke dua sisi plasenta (bila ada sisa dan selaput plasenta yang tertingal segera lakukan plasenta manual untuk membersipak), dan 40.Mengevaluasi laserasi vagina dan perineum. segera melakukan hatcing bila

terdapat robekan laserasi derajat 1 atau 2 untuk menghentik perdarahan.

X ASUHAN PASCA PERSALINAN

41.Memastikan uterus berkontrasi dengan baik sehingga tidak ada perdarahan pervaginam.

42.Memastikan selalu kandung kemih kosong, gunakan kateter untuk mengosongkan kandung kemih.

(39)

43.Lepasakan klem yang ada pada tali pusat dan di ganti dengan ikat simpul mati sekitar 1 cm dari pangkal tali pusat.

44.Kemudian, celupakan alat-alat yang terkontaminasi kedalam larutan klorin 0,5% . selama 20 menit

45.Mencelupkan kedua tangan yang menggunakan sarung tangan ke larutan klorin 0,5% dengan cara terbalik, cuci tangan dengan air mengalir dan keringkan.

Evaluasi

46.Ajarkan ibu dan keluarga cara massage uterus untuk menjaga kontraksi tetap baik.

47.Evaluasi dan estimasi jumlah darah yang keluar.

48.Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI pada bayinya atau skin to skin

49.Pantau keadaan bayi:

 Jika bayi sulit bernapas, segera merujuk ke RS

 Jika pada bayi terdapat pernafasan cuping hidung, segera rujuk ke RS

 Jika kaki teraba dingin, pastikan ruangn tetap hangat atau lakukan skin to skin ibu dan bayinya.

Kebersihan dan Keamanan

50.Serta bersikan juga rangan dan sekitar temapt ibu, mengunakan larutan klorin 0,5% lalu bersikan menggunak air bersih, kemudia bantu ibu untuk menggunakan pakian bersih.

51.Pastikan keadan ibu merasa nyaman dan berikan makanan pada ibu untuk menambah kekuatan ibu dengan bantuan kelurga.

52.Setelah alat-alat yang direndam dalam larutan klotin 0,5% di rendam selama 20 menit, kemudia di tiris dan keringkan

53.Buang bahan yang terkontamisnasi pada tempat yang sesuai.

54.Lakukan dekontaminasi pada tempat bersalin dengan menggunakan larutan klorin 0,5%.

55.Masukan tangan dengan sarung tangan dan lepaskan secara terbalik di dalam larutan klorin 0,5%, kemudian rendam selama 10 menit

56.Bersikan tangan dengan air mengalir, kemudian keringkan.

57.Gunakan sarung tangan DTT/steril untuk memberikan salep mata profilaksis infeksi, Vitamin K1 (1mg) secara IM di 1/3 atas paha kiri, lakukan

pemeriksaan fisik lanjutan, setelah 1 jam pemberian vitamin K1 di lanjutkan

pemberian HB0 di 1.3 atas paha kanan bayi.lanjutkan pemberian ASI bila ibu ingin.

58.Semua sarung tangan yang terpakai dilepas dalam keadaan terbalik dan rendam di larutan klorin 0,5%

59.Mencuci tangan dengan air mengalir, keringkan menggunakan handuk bersih atau tissue.

60.Dokumentasi dan lengkapi patograf(halaman depan dan belakang).

2.4 Konsep Dasar Nifas 2.4.1 Pengertian nifas

Posrpatum adalah masa nifas/masa sejak lahirnya bayi dan plasenta lepas, lama masa nifas adalah 40 hari atau 6 minggu dan pulihnya organ-organ yang berkaitan dengan kandungan (Yusari, Asih. 2016).

(40)

2.4.2 Perubahan fisiologis pada masa nifas 1. Involusi uterus

Involusi uterus adalah kembalinya uterus pada kondisi sebelum hamil. Perubahan diketahui dengan palpasi untuk meraba TFU (Sulistyawati, 2009).

Tabel 2.2 : Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut hari Kondisi Tinggi fundus uteri Berat uterus

Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram

Uri lahir Dua jari dibawah pusat 750 gram

1 minggu Pertengahan pusat- symphysis 500 gram

2 minggu Tak teraba diatas symphysis 350 gram

6 minggu Bertambah kecil 50 gram

8 minggu Uterus sebesar normal 30 gram

2. Lochea

Lochea mengandung sisa jaringan dan darah dari desidua pada nekotik uterus. Jika, Lochea yang berbau tidak sedap pertanda infeksi, dan lochea yang mempuanya volume serta warna disebabkan karna adanya proses involusi (Sulistyawati, 2009).

Lochea di bagi menjadi 4 jenis :

a) Lochea rubra (hari ke 1 samapai hari ke 4) Darah segar dan sisa-sisa selaput ketubahan. b) Lochea sanglinolenta (hari ke 5 - ke 7)

Darah berwarna merah kekuningan, berisi darah dan lendir. c) Lochea serosa (1 minggu sampai 2 mingg)

Berwarna kuning kecoklatan dan tidak berdarah. d) Lochea alba

(41)

3. Perubahan vagina

Pada akhir minggu pertama hanya dapat dilalui oleh 1 jari saja, vagina yang sangat diregang waktu persalinan, lambat laun mencapai ukuran yang normal. Pada minggu ke 3 postpartum rugae mulai nampak kembali. 4. Perubahan sistem perkemihan

Trauma pada dinding kemih saat persalinan dapat dengan mudah mengakibatkan inffeksi dan akan normal dalam waktu 2 minggu.

2.4.3 Tahapan Masa Nifas

a) Periode pasca salin segera (immediate postpartum) 0-24 jam

Periode mulai dari plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Periode ini sering terjadi masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri, maka dari itu harus tetap memperhatikan kontrakis uterus, pengeluaran lochea dan TTV. b) Periode pasca salin awal (early postpartum) 24 jam – 1 minggu.

Pada periode ini harus di pastikan keadaan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada perdaraha, lochea tidak berbau busuk, tidak ada demam, ibu cukup mendapat makanan dari cairan, serta ibu dapat menyusui bayinya dengan baik.

c) Periode pascea salin lanjut (late postpartum) 1 minggu – 6 minggu

Pada periode ini tenaka kesehatan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB.

(42)

2.4.4 Asuhan Masa Nifas

Tabel 2.3 : Kunjungan masa nifas Kunju ngan Waktu Tujuan I 6 jam – 3 hari setelah persalinan

1. Mencegah terjadinya perdarahan antonia uteri.

2. Mendeteksi sebab lain terjadinya perdarahan dan lakukan rujuk bila perdarahan tidak berhenti.

3. Memberikan KIE pada ibu, suami dan keluarga cara mengatasi perdarahan.

4. Pemberian ASI.

5. Memberikan cara skin to skin bayi agar mempercepat hunungan ibu dan dan bayi.

6. Menjaga kehangatan bayi.

7. Pemantauan lanjut 2 jam post partum (PP).

II 4 – 28 hari setelah persalinan

1. Memastikan involusi uterus berjalan dengan normal, uterus dapat berkontraksi, TFU dibawah umbilikus, perdarahan abnormal tidak ada.

2. Menilai adanya tanda-tanda infeksi pasca persalinan 3. Memastikan ibu istirahat cukup, minum dan makanan. 4. Memastika tidak ada tanda-tanda penyulit dan ibu

menyusui dengan baik..

5. Memberikan konseling bayi baru lahir.

III 29 – 42 hari setelah

persalinan

1. Menanyakan ibu adakah keluhan yang ibu atau bayi rasakan

2. Memberikan KIE tentang KB. 3. Imunisasi.

4. Senam nifas.

5. Tanda-tanda bahaya yang dialami oleh ibu dan bayi. (Sumber, Master Buku KIA Revisi Tahun 2016).

2.4.5 Tanda bahaya ibu nifas

1. Perdarahan hebat atau tiba - tiba biasanya akan menghabisakan 2 pembalut dalam setengah jam.

2. Keluarnya cairan dari vagina yang berbau busuk. 3. Nyeri perut bagian bawah dan punggung

4. Sakit kepala terus menerus, nyeri epigastric dan gangguan tiba-tiba pada penglihatan.

5. Odeam pada wajah tangan dan kaki, merah tidak enak badan, muntah, demam dan nyeri saat BAB atau BAK.

6. Payudarah yang memerah, atau adanya bendungan ASI.

(43)

8. Merasah sesak pada dada. (Pitriani dan Andriyani, 2014).

2.5 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir 2.5.1 Pengertian

Bayi baru lahir adalah BBL dengan berat badan lahir 2.500-4.000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan conginetal (cacat bawaan) yang berat (Kosim, Soleh.M. 2007).

2.5.2 Ciri-ciri bayi baru lahir normal 1. Berat badan 2.500-4.000 Gram 2. Panjang badan 48-52 Cm 3. Lingkar dada 30-38 Cm 4. Lingkar kepala 33-35 Cm

5. Pernapasan pada menit pertama kurang lebih 140x/menit 6. Kulit kemerahan dan licin

7. Rambut lanugo sudah tidak terlihat 8. Gerak aktif

9. Kuku agak panjang dan lemas 10.Bayi lahir langsung menangis 11.Refleks rooting baik

Refleks mencari, tonus otot yang meningkat akan membuat bayi menoleh ke salah satu sisi untuk mencari-cari, terjadi ketika papi bayii diusap atau di sentuh.

(44)

12.Refleks sucking baik

Refleks menghisap ketika puting susu di letakan pada mulut bayi. 13.Refleks moro baik

Refleks kaget atau respon tiba-tiba yang terjadi pada bayi baru lahir. 14.Refleks grasping atau palmar grasp refleks baik

Refleks mengenggam yang terjadi ketika sesuatu telapak tangan bayi maka dengan tiba-tiba bayi akan merespon dan menggengamnya kuat-kuat. 15.Genetalia : Perempuan : labia mayor telah meneutupi labiaminor

Laki- laki : testis telah turun ke scrotum

16.Eliminasi baik, meconium akan keluar dalam 24 jam pertama, meconium berwarna.

17.Nilai APGAR

Tabel 2.4 : APGAR Score

Tanda Nilai : 0 Nilai : 1 Nilai : 2 Warna kulit

(Appearance)

Pucat atau biru seluruh tubuh Tubuh merah ekstrimitas biru Seluruh tubuh kemerahan Denyut jantung (Pluse)

Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100

Tonus otot

(Grimace)

Tidak ada Ekstrimitas sedikit fleksi

Gerakan aktif

Aktivitas

(Activity)

Tidak ada Sedikit gerak Langsung menangis

Pernapasan

(Respoiration)

Tidak ada Lemah atau tidak teratur

Menangis

Interprestasi:

a) Nilai 1-3 asfiksia berat. b) Nilai 4-6 asfiksia sedang.

c) Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal). (Yulianti dan Sam, 2019).

(45)

2.5.3 Adaptasi Fisiologis BBL

Tabel 2.5 : Perubahan Adaptasi BBL dari Intra Uteri ke Ekstra Uteri.

No Sistem Intra uteri Ekstra uteri

1 Pernafasan

Pernafasn volunter Belum berfungsi Berfungsi Alveoli Kolaps Berkembang Vaskularisasi Belum aktif Aktif Resistensi paru Tinggi Rendah Intake oksigen Plasenta Paru bayi Pengeluaran CO 2 Plasenta Paru

2 Sirkulasi paru Tidak berkembang Berkembang banyak Denyut jantung Rendah lebih cepat Tinggi lebih lambat

3 Termogulasi Air ketuban Proses penguapan/lemak cokelat

4 Metabolisme Plasenta Bayi

5 Gastrointestinal Belum aktif Aktif

6 Kekebalan tubuh Ibu Bayi

2.5.4 Asuhan bayi baru lahir

1. Menjaga kehangatan atau mencegah kehilangan panas bayi. Mekanisme kehilangn panas tubuh bayi baru lahir terbagi 4 cara:

a) Evaporasi : kehilangan panas terjadi apabila tubuh bayi tidak cepat dikeringkan setelah bayi baru lahir karenan cairan ketuban yang masih melengket atau pada saat bayi di mandikan.

b) Konduksi : Kehilangan panas tubuh bayi terjadi karena adanya kontak langsung bayi dengan daerah permukaan yang dingiin

c) Konveksi : kehilangan panas tubuh bayi terjadi karena suhu ruangan atau udara yang dingin.

d) Radiasi : kehilang panas tubuh bayi terjadi karena suhu benda yang di sekitar bayi lebih rendah dari suhu tubuh bayi.

2. Bersikan jalan napas, agar tidak terjadi PCH(Jika di perlukan). 3. Pemantaun tanda bahaya pada bayi baru lahir.

4. Klem, ikat tali pusat tanpa menambah apapun. 5. Melakukan IMD.

(46)

6. Memberikan suntik vintamin K1(1mg) secara IM di 1/3 atas paha kiri. 7. Memberikan salep mata antibiotik untuk mencegah infeksi

8. Pemeriksaan fisik bayi baru lahir.

9. Memberikan imunisasi HB0 0,5ml secear IM di 1/3 atas paha kanan, setalah 1 atau 2 jam pemberian vitamin K1.

(Kemenkes RI, 2016) .

2.6 Konsep Dasar Neonatus 2.6.1 Pengertian

Masa Neonatus adalaha masa dimana sejak bayi lahir samapi 4 minggu atau masa kehidupan pertama di luar rahim mulai dari 0 hari hingga 28 hari, Neonatus Dini adalah bayi berusia 0 sampai 7 hari, sendangkan Neonatus lanjut adalah bayi yang berusia 8 sampai 28 hari (Muslimatun,W.N 2010). 2.6.2 Ciri – ciri Neonatus

1. Merupakan periode singkat

2. 0 sampai 2 minggu merupakan penyususnan diluar rahim 3. Tali pusata terlepas dan penyesuai dini selesai

4. Peningkatan BB

5. Perkembangan perilaku pada usia tertentu 2.6.3 Asuhan Kebidanan Neonatal

1. Kunjungan pertama : 6 jam sampai 48 jam setelah lahir.

Asuhan kebidanan pada neonatus kunjunga pertama antara lain : menjaga bayi tetap hangat, memeriksa TTV bayi, melakukan pemeriksaan fisik bayi,

(47)

pemberian imunisasi, KIE pada ibu tentang pemberian ASI, tanda bahaya pada neonatus dan perawatan tali pusat.

2. Kunjungan kedua : Hari ke 3 sampai hari ke 7 setelah lahir

Asuhan kebidana pada neonatus kunjungan kedua : memantau TTV, observasi tanda bahaya pada neonatus, perawatan tali pusat, KIE pemberian ASI dan perawatan bayi.

3. Kunjungan ketiga : Hari ke 8 sampai hari ke 28 setelah lahir

Asuhan kebidana pada neonatus kunjungan ketiga : memantau TTV, menjaga kebersihan bayi, KIE pemberian ASI ekslusif dan perawatan bayi serta imuni dasar lengkap (Kemenkes RI. 2016).

2.7 Konsep Dasar Keluarga Berencana(KB) 2.7.1 Pengertian KB

Menurut UU no 52 tahun 20019, Keluarga berencan (KB) adalah suatu tindakan upaya mengontrol dan mengendalikan kehamilan, kelahiran anak, jarak dan usia ideal untuk melahirkan dengan promosi kesehatan, dan mengatur/mengontrol jumlah anak yang di inginkan. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan metode kontasepsi baik yang bersifat permanen, obat-obatan, alat atau cara lain.

2.7.2 Macam-macam kontrasepsi 1. Metode kontrasepsi Alamiah

a) Metode Amenorea Laktasia(MAL)

Kontasepsi MAL adalah metode kontrasespsi semtara yang mengandalkan pemberian ASI eksklusif untuk menekan ovulasi,

(48)

artinya hanya diberikan ASI saja tanpa makan atau minum pendamping apapun selama 6 bulan kecuali obat. Menurut WHO efektifitas KB ini sekitas 98% dalam menundah terjadinya kehamilan bagi ibu yang menyusu secara ekslusif selama 6 bulan pasca persalinan. (Marmi, 2016). Keuntungan pemberian KB MAL : Membantu mengurangi perdarahan dan rahim dapat mengecil secara cepat, karena horomon oksitosin yang keluar. Memudahkan ibu dalam 6 bulan tanpa menggunakan kontrasepsi hormonal dan AKDR, mengurangi resiko anemia, meningkatakan hubungan psikologis ibu dan bayi dan tidak memerlukan pengawasan medis. KB MAL di katakan berhasil apabila bayi menyusu sesering mungkin dan bayi menyusu secara langsung.

(49)

32

BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

3.1 Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III 3.1.1 Kunjungan ANC ke 1

Tanggal : 21 Maret 2020

Tempat : PMB Lilis Surya Wati,S.ST,M.Kes. Desa. Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang

Identitas

Nama Istri : Ny “I” Nama Suami : Tn “M” Umur : 24 tahun Umur : 34 tahun Agama : Islma Agama : Islam Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : Indonesia

Pendidikan : Perguruan Tinggi Pendidikan : Perguruan Tinggi Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Kejambon Alamat : Kejambon

Prolog

Ny “I” hamil ini umur 24 tahun, HPHT25 Juli 2019, TP 1 Mei 2020, telah melakukan ANC 11 kali, 1 kali ANC di Bidan Ririn Dwi Agustini, SST., 8 kali ANC di Dr.Henny, 1 kali ANC di Bidan Lilis Suryawati,SST.M.Kes. dan Puskesmas Tambakrejo Jombang, Dari hasil pemeriksaan ANC pertama BB sebelum hamil 59 kg, TB 160 cm, IMT 23 kg, Lila 26 cm, TD 110/70 mmHg,

(50)

MAP 83,3 mmHg, ROT 0, umur kehamilan 12 minggu 4 hari, TFU 2 jari atas symphysis. Pada tanggal 12 November 2019 ibu sudah melakukan ANC terpadu di Puskesmas Tambakrejo, di perolah hasil pemeriksaan : HB 16 gr/dl, Golongan darah AB, Albumin (negatif), Reduksi (negatif), Hepatitis (NR), VCT (NR). Pada tanggal 6 Januari 2020 ibu telah melakukan USG dan di peroleh hasil janin tunggal hidup, umur kehamilan 23 minggu, letak sungsang, cairan amnion cukup, TBJ 623 gram, TP 1 Mei 2020.

Data Subjektif

Ibu mengatakan, ingin memeriksa kehamilannya dan mengeluh sulit tidur sudah 3 hari dikarenakan sakit punggung.

Data Objektif

Pemeriksaan Fisik Umum TTV :TD : 110/80 mmHg S : 36,80C N : 80x/menit Rr : 22x/menit TB : 160 cm BB sekarang : 75 kg Peningkatan BB : 16 kg

MAP : (2(diastol) + sistol) : 3 , 2(80) + 110 : 3 = 90 mmHg. ROT : (TD miring - TD terlentang), 110/

(51)

Pemeriksaan fisik khusus

Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, Tidak odema Mammae : Tidak terdapat keabnormalana atau benjolan pada

payudara, Kolostrum belum keluar

Abdomen : Bekas SC tidak ada, TFU pertengahan pusat dan

processus xypodieus (29cm), teraba bokong, puki, letak kepala dan belum masuk PAP.

TBJ : (29-12)x155= 2.635 gr. DJJ : (12+12+13)x4= 148x/menit. Ekstremitas : Tangan dan kaki tidak oedem

Analisa Data

G1P0A0 UK 35 minggu kehamilan normal dengan keluhan gangguan sulit

tidur

Janin tungal hidup

Penatalaksanaan

1. Menjelaskan pada ibu hasil pemeriksaan dan keluhan sulit tidur yang sekarang ibu rasakan merupakan keluhan normal, ibu mengerti.

2. Memberikan KIE tentang pola aktivitas dan pola istirahat, Ibu mengerti. 3. Menganjurkan ibu melakukan pijat atau mengusap punggung bila terasa

sakit, ibu mengerti.

(52)

5. Menganjurkan ibu untuk mencari posisi tidur senyama mungkin saat tidur malam dan gunakan musik rileksasi klasik untuk penghantar tidur, Ibu bersedia.

6. Menganjurkan dan mengajarkan ibu melakukan senam ibu hamil atau yoga dengan melihat di buku KIA, Ibu mengerti dan bersedia.

7. Memberikan KIE tanda bahaya kehamilan trimeter III, ibu mengerti. 8. Menganjurkan ibu meminum teblet Fe 1x1/hari dengan air putih atau air

jeruk agar penyerapannya cepat, ibu mengerti.

9. Menganjurkan ibu kontrol ulang 1 minggu lagi pada tanggal 9 April 2020 atau bila ada keluhan, ibu mengerti dan bersedia.

3.1.2 Kunjungan ANC ke 2 Tanggal : 6 April 2020

Tempat : PMB Lilis Surya Wati,S.ST,M.Kes. Desa. Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang

Data Subjektif

Ibu mengatakan, ingin memeriksa kehamilannya dan tidak ada keluhan gangguan sulit tidur sudah berkurang.

Data Objektif

Pemeriksaan fisik umum

Tanda-Tanda Vital : Tekan Darah : 110/70 mmHg Suhu : 360C

(53)

Nadi : 80x/menit Pernafasan : 22x/menit BB sekarang : 75 kg

MAP : (2(diastol) + sistol) : 3 , 2(70) + 110 : 3 = 83,3 mmHg ROT : (TD miring - TD terlentang), 110/60 - 110/70 = 10 mmHg

Pemeriksaan fisik khusus

Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, Tidak odema Mammae : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak terdapat benjolan,

Kolostrum belum keluar

Abdomen : Bekas SC tidak ada, TFU setinggi processus xypodieus (33cm), teraba bokong, puki, letak kepala dan belum masuk PAP.

TBJ : (33-12)x155= 3.255 gr. DJJ : (12+12+13)x4= 148x/menit.

Ekstremitas : Tangan dan kaki tidak oedem

Analisa Data

G1P0A0 UK 37 minggu dengan kehamilan Normal

Janin tungal hidup

Penatalaksanaan

1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan baik, ibu mengerti.

(54)

3. Mengevaluasi senam hamil yang telah dilakukan ibu, ibu sudah melakukannya kurang lebih 1 minggu dengan 1/ 2 kali dalam sehari pagi dan sore.

4. Memberikan KIE tanda-tanda persalinan, perut mules semakin sering, keluar lendir bercampur darah, ibu mengerti.

5. Menganjurkan ibu untuk minum B1 3x1, Supravit 1x1, Alinamin F 3x1 dengan air putih atau air jeruk agar penyerapannya cepat, ibu mengerti. 6. Menganjurkan ibu kontrol 1 minggu lagi tanggal 13 April 2020 atau jika

ada keluhan, ibu mengerti.

3.2 Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin

Tanggal : 27 Mei Jam : 07.45 wib

Tempat : PMB Lilis Surya Wati,S.ST,M.Kes. Desa. Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang

Data Subjektif

Ibu mengatakan perut terasa kencang-kencang mulai sejak jam 03.25 wib, keluar lendir coklat

Data Objektif

Pemeriksaan fisik umum

TTV : Tekana Darah : 110/80 mmHg Suhu : 36,50C

(55)

Pernafasan : 24x/menit Pemeriksaan fisik khusus

Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih, Tidak odema

Mammae : Tidak terdapat keabnormalan atau benjolan pada payudara, kolostrum belum keluar

Abdomen : Tidak ada bekas SC, TFU pertengahan processus Xypodieus - pusat (32cm), bagian kiri perut ibu teraba panjang (punggung), datar keras seperti papan, teraba bokong, puka, letak kepala dan belum masuk PAP.

DJJ : (12+12+13)x4= 148x/menit

His : 3x dalam, 10 menit, lamanya 20 detik TBJ : (32-12)x155= 3.100 gram.

Genetalia : Tidak ada oedem, tidak ada varises,keluar lendir coklat

Ekstremitas : Tangan dan kaki tidak oedem

Pemeriksaan dalam : VT jam 08.10 wib, Pembukan 2 cm, effisesment 25%, Ketuban masih utuh, Presentasi Kepala, Hodge 1

Analisa Data

(56)

Penatalaksanaan

1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan normal, ibu mengerti

2. Memberitahukan ibu dan keluarga bahwa keluar lendir coklat merupakan pertanda persallinan biasanya terjadi seminggu atau beberapa hari menjelang persalinan pada usia kehamilan tua, ibu dan keluarga mengerti 3. Menganjurkan ibu sesering mungkin tidur miring kiri atau jongkok, ibu

mengerti

4. Menganjurkan ibu dan keluarga pulang dahulu dan apabila ada tanda-tanda persalinan seperti keluar darah lendir, kencang yang semakin sering, atau ketuban pecah segera BPM atau ke tenaga medis terdekat, ibu dan keluarga mengerti.

5. Pada jam 19.30 wib ibu merasakan kencang-kencang yang semakin sering sehingga ibu dan keluarga memutuskan untuk ke Rumah Sakit Pelengkap Medical Center Jombang dari rumah tanpa rujukan dari PMB dan sebelumya tidak dilakukan rapid test baik di PMB maupun di RS.

Riwayat persalinan data dari pasien (subyektif)

Setelah ibu melakukan pemeriksaan di BPM Lilis Surya Wati, karena pembukaan yang masih belum dalam fase aktif serta perut kencang yang tidak kuat dan sering atau his palsu, ibu di minta pulang dahulu karena pambukaan masih lama dan karena ini merupakan anak pertama maka membutuhkan waktu untu bayi turun dan vulva membuka.

Kemudian pada jam 19.30 wib, ibu mulai merasakan perut kencang-kencang yang semakin sering dan akhirnya ibu dan keluarga memutuskan

(57)

dibawah ke Rumah Sakit Pelengkap Medical Center Jombang tanpa rujukan dari BPM dan tanpa indikasi. Ibu sampai di Rumah Sakit pada jam 20.10 wib, setelah pemeriksaan TTV dan melihat kondisi ibu maka dilakukan VT pada jam 20.20 wib, dan didapatkan hasil pembukaan 5-6 cm, kemudian pembukaan lengkap ± pada jam 01.25 wib pembukaan lengkap. dan setalah ± 10 menit, pada jam 01.50 wib bayi lahir

3.3 Asuhan Kebidanan Ibu Nifas

3.3.1 Kunjungan nifas I (6 jam post partum)

Tanggal : 28 Maret 2019 Jam : 10.25 wib Tempat : RS Pelengkap Medical Center Jombang

Data Subjektif

Ibu mengatakan perutnya terasa mules, BAK 2 kali dan belum BAB.

Data Objektif

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmetis

Tanda – tanda vital : Tekanan darah : 120/80mmHg Suhu : 37oc

Nadi : 88x/menit Pernafasan : 20x/menit

(58)

Pemeriksaan fisik

Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih

Payudara : Bersih, puting susu menonjol, colostrum berwarna kuning sudah keluar, tidak terdapat benjolan

Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, kandung kemih kosong

Genetalia : Lochea rubra (merah muda), terdapat jahitan perineum.

Analisa Data

P1A0 post partum 6 jam dengan masa nifas fisiologis

Penatalaksanaan

1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan baik, ibu mengerti

2. Menganjurkan ibu dan keluarga untuk tetap melakukan massage pada perut, ibu dan keluarga mengerti

3. Menganjurkan ibu memberikan ASI ekslusif pada bayinya dan memberikan tehknik menyusui yang benar, ibu mengerti

4. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga personal hygine dan perawatan pada bayi baru lahir, ibu mengerti

5. Mengevaluasi mobilisasi dini ibu, ibu dapat berdiri dan berjalan

6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemeberian obat tablet Fe dan Vitamin A, obat telah diberikan

(59)

3.3.2 Kunjungan nifas II ( Hari ke 6)

Tanggal : 4 Mei 2020 Jam : 15.25 wib Tempat : Rumah Ny”I”

Data Subyektif

Ibu mengatakan sekarang kontrol nifas, tidak ada keluhan, ASI lancar, ibu sering mengkonsumsi kacang hijau, sayur dan daging makan 3 kali sehari atau sesering mungkin dan tidak melakukan tarak, sering melakukan pekerjaan kecil-kecil seperti menyapu rumah atau beres-beres kamar atau pekerjaan yang tidak memberatkan, istirahat bila bayi tidur dan bangun di saat bayi bangun, jahitan perineum masih teraba benangnya, BAK kurang lebih 4 kali sehari, BAB 1 sampai 2 kali sehari lembek.

Data Objektif

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmetis

Tanda – tanda vital : Tekanan darah : 110/70mmHg Suhu : 37,5oc

Nadi : 88x/menit Pernafasan : 20x/menit Pemeriksaan fisik

Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih

Payudara : Puting susu bersih dan menonjol, ASI keluar lancar tidak terdapat keabnormalan pada payudara

(60)

Abdomen : TFU pertengahan pusat-symphisi pubis, kandung kemih kosong

Genetalia : Lochea sanguinolenta (merah kecoklatan), terdapat Jahitan perineum, perdarahan kurang lebih 20 cc, BAB±2x sehari, BAK±4x sehari.

Analisa Data

P1A0 post partum 6 hari dengan masa nifas fisiologi

Penatalaksanaan

1. Memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksaan keadaan ibu baik, ibu menegerti.

2. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga pola asupan nutrsi dan tidak boleh tarak dan pemberian ASI eksklusif, ibu mengerti.

3. Menganjurkan ibu melakukan senam atau olahraga atau jalan-jalan santai yang ringan untuk kebugeran tubuh, ibu mengerti.

4. Memberitahu ibu untuk tetap selalu menjaga personal hygine, ibu mengerti.

5. Mengevaluasi luka jahitan perenium, luka perenium masih basah

6. Mengevaluasi cara ibu menyusui yang benar untuk mencegah puting susu ibu lecet, ibu megerti dan dapat melakukan dengan benar.

7. Menganjurkan ibu kontol ulang pada tanggal 27 Mei 2020 atau bila ada keluhan, ibu mengerti dan bersedia.

(61)

3.3.3 Kunjungan nifas III (Hari ke 24)

Tanggal : 28 Mei 2020 Jam : 11.30 wib Tempat : Rumah Ny.”I”

Data Subyektif

Ibu mengatakan ingin kontrol ulang nifas dan tidak ada keluhan, ASI masih lancar, ibu sering makan 3 kali sehari atau sesering mungkin dan tidak melakukan tarak, jahitan perineum sudah kering sejak tanggal 13 Mei 2020, BAK kurang lebih 5 kali sehari, BAB 3 kali sehari.

Data Objektif

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmetis

Tanda – tanda vital : Tekanan darah : 110/90mmHg Suhu : 36oc Nadi : 86x/menit Pernafasan : 24x/menit Pemeriksaan fisik

Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih

Payudara : Puting susu bersih dan menonjol, tidak terdapat keabnormalan pada payudara, ASI keluar. Abdomen : TFU tidak teraba

(62)

Analisa Data

P1A0 post partum 24 hari dengan masa nifas fisiologis

Penatalaksanaan

1. Memberitahukan ibu bahwa pemeriksaan keadaan ibu baik, ibu mengerti. 2. Menganjurkan ibu agar tetap menjaga pola asupan nutrsi, ibu mengerti. 3. Menberitahu ibu untuk tetap selalu menjaga personal hygine, ibu mengerti. 4. Mengevaluasi luka jahitan perenium, luka perenium sudah kering

5. Memberikan konseling KB, ibu mengerti dan masih di rundingkan dengan suami.

3.4 Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Rujukan : BBL, 28 Mei 2020, Jam 01.50 wib

Tanggal : 28 Mei 2020 Jam : 01.50 wib Tempat : Rumah Sakit Pelengkap Medical Center Jombang

Data Subyektif

Bayi Ny.”I” lahir spontan jam 01.50 wib, tangisan kuat, gerak aktif, kulit kemerahan, tidak ada kelainan dan jenis kelamin permpuan. Di Rumah Sakit Pelengkap Medical Center Jombang.

Data Obyektif

a. Pemeriksaan umum

Gambar

Gambar 2.1 Gerakan Senam Ibu Hamil .............................................................
Gambar 2.1 : Gerakan senam ibu hamil
Tabel 2.1 : 60 langkah Asuhan Persalinan Normal
Tabel 2.2 : Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut hari
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil : asuhan kebidanan komprehensif pada Ny “A” selama kehamilan trimester II dan trimester III dengan sesak, pada persalinan dengan sesak dan persalinan secara spontan tidak

Hasil asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny”I” selama kehamilan trimester III dengan Kehamilan Resiko Tinggi (Jarak Kehamilan Terlalu Dekat), pada persalinan

Hasil asuhan kebidanan secara Komprehensif pada Ny “D” selama kehamilan Trimester II dengan bengkak pada kaki, pada Persalinan secara spontan dan tidak ada

Hasil : hasil dari asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny “N” selama kehamilan trimester II dan trimester III dengan pusing, pada persalinan normal, secara spontan tidak

Hasil asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.“L” selama kehamilan trimester II dan III dengan keluhan fluor albus, pada persalinan dengan persalinan secara

Hasil: asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny “S” selama kehamilan trimester III dengan keluhan nyeri punggung, pada persalinan normal secara spontan tidak ada

kehamilan trimester II dan III dengan nyeri punggung, pada persalinan secara spontan tanpa ada penyulit, pada masa nifas dengan nifas normal, pada BBL dengan BBL

Hasil: asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny “S” selama kehamilan trimester III dengan keluhan nyeri punggung, pada persalinan normal secara spontan tidak ada