• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontribusi Dosen FP UNS Melalui P2M Bidang Keanekaragaman Hayati untuk Mendukung Ketahanan Pangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kontribusi Dosen FP UNS Melalui P2M Bidang Keanekaragaman Hayati untuk Mendukung Ketahanan Pangan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional Dalam Rangka Dies Natalis UNS Ke 42 Tahun 2018

“Peran Keanekaragaman Hayati untuk Mendukung Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia”

Kontribusi Dosen FP UNS Melalui P2M Bidang Keanekaragaman Hayati untuk

Mendukung Ketahanan Pangan

Mujiyo1, Samanhudi2, Novi Rahmawati Sutopo3, Akas Anggita4, Khalyfah Hasanah4

1Koordinator Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (KPPMF) Periode 2015-2019 dan

Staf Dosen Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian UNS, Surakarta

2Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Pertanian UNS Periode 2015-2019 dan

Staf Dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian UNS, Surakarta

3Alumni Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNS, Surakarta

4Alumni Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UNS, Surakarta

Abstrak

Sektor pertanian merupakan satu-satunya sumber pangan bagi kehidupan manusia. Keanekaragaman hayati komoditas pertanian, baik berupa tanaman maupun hewan, oleh karena itu harus dilestarikan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Salah satu bentuk pelestarian dan pemanfaatan keanekaragama hayati adalah dengan melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarkat (P2M) di bidang tersebut. Tujuan penulisan naskah adalah mengetahui seberapa besar kontribusi P2M bidang keanakeragaman hayati oleh dosen Fakultas Pertanian (FP) UNS. Ukuran kontribusi ditentukan dengan menilai relativitas jumlah judul P2M di bidang keanekaragaman hayati terhadap jumlah judul P2M di semua bidang. Metode pengumpulan dan analisis data dengan mengumpulkan data kegiatan P2M FP 2015 – 2017 sumber dana PNBP UNS, mengklasifikasikan menurut bidang kajian, dan menilai besar kontribusi dengan menghitung persentase judul P2M bidang keanekaragaman hayati terhadap keseluruhan judul P2M. Uraian deskriptif contoh P2M oleh beberapa dosen dibuat untuk melengkapi penjelasan kontribusi P2M bidang keanekaragaman hayati.

Hasil analisis menunjukkan bahwa persentase P2M bidang keanekaragaman hayati di FP UNS pada tahun 2015, 2016 dan 2017 berturut-turut adalah 11,39% (9 judul), 11,69% (9 judul) dan 10,19% (11 judul). Nilai persentase tersebut termasuk di atas rata-rata yang menunjukkan bahwa dosen FP UNS telah berkontribusi nyata terhadap P2M keanekaragaman hayati. Kontribusi tersebut berdampak dihasilkannya luaran ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pengembangan sistem pertanian menuju terciptanya ketahanan pangan. Hasil kegiatan P2M berupa temuan-temuan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang keanekaragaman hayati seyogyanya ditindaklanjuti dengan hilirisasi dan publikasi yang lebih intensif. Kedua hal tersebut akan memberikan kemanfaatan praktis di lapangan dan sebagai sumber invensi yang membuka ranah baru dalam mengakselerasi pertumbuhan sektor pertanian, peningkatan ketahanan pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

(2)

Pendahuluan

Ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan yang dicirikan dengan tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat. Ketersediaan pangan tersebut mendukung untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan (UU No. 18, 2012). Ketahanan pangan menjadi perhatian utama dalam pemenuhan kesejahteraan masyarakat karena mempengaruhi banyak aspek dalam suatu negara. Dewan Ketahanan Pangan (2015) menyampaikan bahwa di Indonesia terdapat 58 kabupaten yang termasuk paling rentan terhadap kerawanan pangan, dan 136 kabupaten yang memiliki kerentanan terhadap kerawananan pangan tingkat sedang. Pujiasmanto dkk. (2015) juga menyampaikan bahwa situasi ketahanan pangan di Indonesia masih lemah, sehingga penguatan ketahanan pangan diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta menjaga stabilitas bangsa.

Permasalahan utama ketahanan pangan di Indonesia adalah ketersediaan pangan. Sumber pangan satu-satunya adalah dari sektor pertanian sehingga komoditas pangan memiliki sifat musiman dan sangat tergantung pada alam. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pengelolaan yang tepat untuk mendukung stabilitas pangan (Nurhemi dkk., 2014). Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendukung penguatan ketahanan pangan, termasuk diantaranya adalah dengan melakukan reformasi praktik pertanian dan investasi di bidang penelitian (Rosegrant dan Cline, 2003). Penelitian akan mampu menghasilkan temuan-temuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan kemanfaatan praktis di lapangan dan sebagai sumber invensi yang membuka ranah baru dalam mengakselerasi pertumbuhan sektor pertanian. Perguruan tinggi sebagai lembaga yang menjalankan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat mempunyai peran strategis untuk mendukung terciptanya ketahanan pangan. Penelitian di perguruan tinggi diarahkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa. Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan sivitas akademika dalam mengamalkan dan membudayakan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa (UU No. 12, 2012; Ristekdikti, 2017).

Sebagai salah satu bagian dari suatu perguruan tinggi, Fakultas Pertanian (FP) UNS telah banyak melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (P2M). Bidang keilmuan dan kajian FP UNS mempunyai ciri khas di sektor pertanian yang salah satu

(3)

tujuan akhirnya untuk mendukung terciptanya ketahanan pangan. Keanekaragaman hayati menjadi salah satu bidang kajian penting, karena mempunyai peran strategis dalam pengembangan sistem pertanian yang nantinya dapat mendukung terciptanya ketahanan pangan (Sunderland, 2011). Keanekaragaman hayati komoditas pertanian, baik berupa tanaman maupun hewan, oleh karena itu harus dilestarikan dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Salah satu bentuk pelestarian dan pemanfaatannya adalah dengan melaksanakan P2M di bidang keanekaragama hayati. Seberapa besar dosen FP UNS telah berperan dalam pelestarian dan pemanfaatan keanekaragama hayati dapat diketahui dengan kontribusinya dalam melaksanakan P2M bidang tersebut.

Metodologi

Penulisan artikel menggunakan metode deskriptif dengan analisis data P2M FP UNS, kemudian dilanjutkan dengan menggambarkan seberapa besar kontribusi kegiatan P2M bidang keanekaragaman hayati. Jenis data yang digunakan adalah macam dan jumlah kegiatan P2M yang dilakukan oleh dosen FP UNS tahun 2015 – 2017 sumber dana PNBP UNS. Data diperoleh dari laman IRIS1103 (iris1103.uns.ac.id) yang merupakan sistem basis data P2M yang dikembangkan oleh LPPM UNS sejak tahun 2013 (LPPM UNS, 2018a). Data yang telah diperoleh diklasifikasikan berdasarkan bidang kajian, dan kemudian dinilai besar kontribusi dengan menghitung persentase judul P2M bidang keanekaragaman hayati terhadap keseluruhan judul dan kelompok bidang kajian. Uraian deskriptif contoh-contoh P2M oleh beberapa dosen dibuat untuk melengkapi penjelasan kontribusi P2M bidang keanekaragaman hayati.

Hasil dan Pembahasan

Kagiatan P2M Fakultas Pertanian UNS

Data kegiatan P2M berfungsi untuk mengetahui seberapa besar kinerja P2M staf dosen di FP UNS. Data kegiatan P2M juga berguna dalam proses akreditasi program studi di FP UNS. Kegiatan P2M menjadi salah satu kinerja pokok keberhasilan oleh suatu program studi untuk dinilai kelayakannya dalam menyelenggarakan proses pembelajaran (Permenristekdikti No. 32, 2016). Kegiatan P2M FP UNS periode 2015 – 2017 tersaji pada Tabel 1.

(4)

Tabel 1. Kegiatan P2M Fakultas Pertanian Tahun 2015 – 2017 Sumber Dana PNBP UNS

Program Studi Penelitian Pengabdian 2015 2016 2017 2015 2016 2017

Agroteknologi 13 9 17 7 2 4

Agribisnis 2 5 7 7 5 6

Ilmu Tanah 7 7 13 8 9 7

Ilmu dan Teknologi Pangan 6 9 18 2 10 7

Peternakan 8 6 15 10 10 10

Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 5 4 2 4 1 2

Jumlah 41 40 72 38 37 36

Sumber: LPPM UNS, 2018a

Tabel 1 menunjukkan kegiatan penelitian tahun 2015 sebanyak 41 judul, tahun 2016 sebanyak 40 judul, dan tahun 2017 sebanyak 72 judul. Kegiatan pengabdian FP UNS tahun 2015 sebanyak 38 judul, tahun 2016 sebanyak 37 judul, dan tahun 2017 sebanyak 36 judul. Jumlah kegiatan penelitian terbanyak dilakukan pada tahun 2017, sedangkan untuk pengabdian dilakukan pada tahun 2015. Kegiatan penelitian FP UNS periode 2015 – 2017 cenderung mengalami fluktuasi, ditunjukkan dengan adanya penurunan jumlah dari tahun 2015 ke 2016, dan peningkatan jumlah dari tahun 2016 ke 2017, sementara itu kegiatan pengabdian cenderung mengalami penurunan. Hal tersebut disebabkan karena alokasi dana untuk P2M setiap tahun berbeda-beda sesuai kebijakan dalam mengatur penganggaran untuk keseluruhan kegiatan di UNS.

Kontribusi P2M Bidang Keanekaragaman Hayati di Fakultas Pertanian UNS

Bidang kajian keanekaragaman hayati menjadi aspek penting dalam pengembangan sektor pertanian. FAO (2008) menyampaikan bahwa keanekaragaman hayati memberikan manfaat untuk pengembangan pertanian melalui fungsi ekosistem. Keanekaragaman hayati berperan langsung dalam hal produktivitas pertanian, fungsi ekosistem, dan kesejahteraan manusia. Oleh karena itu kegiatan P2M bidang keanekaragaman hayati akan berpengaruh langsung terhadap peningkatan produktivitas pertanian yang kemudian berdampak kepada ketersediaan pangan.

Tabel 2 menunjukkan jumlah kegiatan P2M bidang keanekaragaman hayati yang dilaksanakan oleh dosen FP UNS periode 2015 – 2017. Kegiatan P2M bidang keanekaragaman hayati tahun 2015 adalah 10 judul, tahun 2016 sebanyak 9 judul, dan tahun

(5)

2017 sebanyak 11 judul. Kegiatan penelitian bidang keanekaragaman hayati FP UNS tahun 2015 sebanyak 7 judul , tahun 2016 sebanyak 9 judul, dan tahun 2017 sebanyak 8 judul. Kegiatan pengabdian kegiatan bidang keanekaragaman hayati tahun 2015 sebanyak 2 judul, tahun 2016 0 judul, dan tahun 2017 sebanyak 3 judul. Secara keseluruhan jumlah P2M bidang keanekaragaman hayati relatif stabil, dan program studi yang mempunyai kecenderungan pilihan melaksanakan P2M bidang keanekaragaman hayati adalah Agroteknologi, Ilmu Tanah dan Peternakan. Program Studi Agroteknologi mempunyai presentase jumlah judul P2M bidang keanekaragaman hayati paling banyak dibandingkan dengan program studi lain, kegiatan penelitian sebanyak 15 judul (62%) dan untuk kegiatan pengabdian sebanyak 3 judul (60%). Hal ini disebabkan karena setiap program studi mempunyai tipikal preferensi bidang kajian yang berbeda-beda. Bidang keanekaragaman hayati bukan merupakan tipikal preferensi bidang kajian oleh Program Studi Agribisnis, Ilmu dan Teknologi Pangan, dan Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian.

Tabel 2. Kegiatan P2M Fakultas Pertanian Bidang Keanekaragaman Hayati Tahun 2015 – 2017

Program Studi Penelitian Pengabdian 2015 2016 2017 2015 2016 2017

Agroteknologi 6 5 4 1 0 3

Agribisnis 0 0 0 0 0 0

Ilmu Tanah 1 2 2 1 0 0

Ilmu dan Teknologi Pangan 0 1 0 0 0 0

Peternakan 0 1 2 1 0 0

Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 0 0 0 0 0 0

Jumlah 7 9 8 3 0 3

Sumber: LPPM UNS, 2018a

Kegiatan P2M FP UNS terbagi menjadi beberapa bidang kajian. Buku Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2018 LPPM UNS menyebutkan bahwa terdapat 13 bidang kajian P2M, yaitu : 1) Pengentasan kemiskinan, 2) Perubahan iklim dan keanekaragaman hayati, 3) Energi baru dan terbarukan, 4) Ketahanan dan keamanan pangan, 5) Kesehatan, penyakit tropis, gizi dan obat-obatan, 6) Pengelolaan dan mitigasi bencana, 7) Integrasi nasional dan harmoni sosial, 8) Otonomi daerah dan desentralisasi, 9) Seni dan budaya/industri kreatif, 10) Infrastruktur, transportasi dan teknologi pertahanan, 11) Teknologi informasi dan komunikasi, 12) Pembangunan manusia dan daya saing bangsa, dan 13) Javanologi (LPPM UNS, 2018b). Fakultas Pertanian

(6)

mempunyai kecenderungan pilihan P2M pada 9 bidang kajian seperti tersaji pada Tabel 3. Sesuai dengan tujuan penulisan makalah ini, bidang kajian perubahan iklim dan keanekaragaman hayati dipisahkan antara perubahan iklim dengan keanekaragaman hayati.

Tabel 3 menampilkan sebaran 10 bidang kajian P2M oleh dosen FP pada tahun 2015 – 2017. Ketahanan dan keamanan pangan merupakan bidang yang paling banyak dikaji oleh dosen Fakultas Pertanian. Keanekaragaman hayati berada di urutan kedua dengan persentase sebesar 12,66% pada tahun 2015, 11,69% pada tahun 2016, dan 10,19% pada tahun 2017, yang semuanya di atas rata-rata 10,00%. Hal ini menunjukkan bahwa dosen FP UNS telah berkontribusi nyata terhadap P2M keanekaragaman hayati. Tingginya preferensi pilihan dosen FP UNS untuk mengembangkan P2M bidang keanekaragaman hayati berdampak kepada pengembangan sistem pertanian menuju terciptanya ketahanan pangan. Thrupp (2000) menyampaikan bahwa keanekaragaman hayati merupakan hal yang fundamental dalam sistem pertanian berkelanjutan. Lingkup kajian keanekaragaman hayati termasuk bagaimana cara pengelolaan lahan dan sumber daya lain dengan baik untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan hewan.

Tabel 3. Persentase Kegiatan P2M Berdasarkan Bidang Kajian

No. Bidang Kajian

2015 2016 2017 Judul Persentase (%) Judul Persentase (%) Judul Persentase (%)

1. Ketahanan dan Keamanan Pangan

55 69,62 54 70,13 80 74,07

2. Perubahan Iklim 2 2,53 2 2,60 0 0,00

3. Keanekaragaman Hayati 10 12,66 9 11,69 11 10,19 4. Energi Baru dan

Terbarukan

0 0,00 1 1,30 0 0,00

5. Pengentasan Kemiskinan 3 3,80 4 5,19 5 4,63

6. Pengelolaan dan Mitigasi Bencana

1 1,27 1 1,30 0 0,00

7. Kesehatan, Penyakit Tropis, Gizi dan Obat-Obatan

2 2,53 2 2,60 3 2,78

8. Seni dan Budaya/Industri Kreatif

1 1,27 1 1,30 1 0,93

9. Pembangunan Manusia dan Daya Saing Bangsa

4 5,06 3 3,90 7 6,48

10. Teknologi Informasi dan Komunikasi

1 1,27 0 0,00 1 0,93

Jumlah 79 100,00 77 100,00 108 100,00

Rata-Rata 7,9 10,00 7,7 10,00 10,8 10,00

(7)

Kegiatan P2M Bidang Keanekaragaman Hayati untuk Mendukung Ketahanan Pangan

Kegiatan P2M bidang keanekaragaman hayati oleh dosen FP UNS tahun 2015 – 2017 sejumlah 30 judul (Tabel 2), atau sebesar 11,36% dari jumlah 264 kegiatan P2M (Tabel 1). Hasil P2M dosen FP UNS dapat berupa ilmu pengetahuan, teknologi, produk dan metode baru yang bermanfaat untuk pengembangan sesuai bidangnya ke arah yang lebih baik. Hilirisasi hasil P2M berupa temuan-temuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat memberikan kemanfaatan praktis untuk pembangunan pertanian menjadi bagian penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Publikasi hasil P2M sementara itu telah menjadi ukuran seberapa besar sebuah perguruan tinggi memberikan dampak bagi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan pembangunan. Publikasi akan menjadi sumber invensi yang membuka ranah baru dalam mengakselerasi pertumbungan ekonomi dan peningkatan daya saing bangsa.

Data dan informasi yang terkandung dalam hasil P2M bidang keanekaragaman hayati sangat bermanfaat dan berperan penting dalam hal mewujudkan penguatan ketahanan pangan. Keanekaragaman hayati memiliki arti esensial untuk produksi pertanian dan ketahanan pangan (Sunderland, 2011). Salah satu hasil luaran penelitian dosen FP UNS yang berjudul “Karakterisasi Pekarangan: Basis Pemberdayaan Sumberdaya Menuju Kemandirian Pangan Keluarga dan Konservasi Agrobiodiversitas di Perdesaan (Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah”, membahas secara jelas dan detil manfaat dari keanekaragaman hayati sebagai sumber pangan keluarga (Muliawati dkk., 2017). Hasil penelitian menyebutkan bahwa pada pekarangan terdapat 29 spesies tanaman pangan sayuran yang dapat dimanfaatkan untuk konsumsi keluarga. Hasil penelitian tersebut sudah dipublikasikan dalam forum seminar internasional “The 4th Internasional Conference on Sustainable

Agriculture and Environment” tahun 2017. Susanto dkk. (2015) menyatakan bahwa lahan

pekarangan terutama di pedesaan mempunyai keanekaragaman tanaman yang tinggi terdiri dari jenis buah, perkebunan, sayur dan kayu. Hasil penelitian ini berimplikasi kebutuhan pangan keluarga dapat terpenuhi dari hasil tanaman di lahan pekarangan, sehingga pengembangan tanaman pekarangan dapat membantu penguatan ketahanan pangan keluarga.

Hasil luaran penelitian lain yang berjudul “Pengembangan Tanaman Obat di Kawasan Agroforestry” memberikan informasi tentang sebaran jenis tanaman obat yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar dan karakteristik tempat yang sesuai untuk pengembangan tanaman obat (Pujiasmanto dan Septariani, 2017). Pengembangan keanekaragaman tanaman obat memerlukan studi tentang morfologi dan agroekologi. Hasil studi dapat dijadikan acuan

(8)

dalam pengembangan tanaman obat untuk meningkatkan ketersediaannya, sehingga dapat mendukung kesehatan masyarakat Indonesia. Pengembangan tanaman obat tersebut penting peranannya untuk mendukung ketahanan pangan, karena tanaman obat termasuk dalam jenis pangan fungsional (Rivera et al., 2010; Suter, 2013; Yuniastuti, 2014). Luaran kegiatan penelitian oleh Pujiasmanto dan Septariani (2017) tersebut sudah dipublikasikan dalam forum seminar internasional “The 4th Internasional Conference on Sustainable Agriculture and

Environment” tahun 2017.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Teknologi Biostarter Pemacu Priming Effect Bahan Organik Tanah untuk Kesehatan Lahan di Tawangmangu” menjelaskan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati di dalam tanah untuk mendukung kesehatan lahan (Cahyani dan Hadiwiyono, 2015). Keanekaragaman hayati di dalam tanah mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tanah yang sehat dan berkualitas untuk meningkatkan produktivitas tanaman sehingga dapat mendukung upaya ketahanan pangan. Salah satu luaran kegiatan ini sudah disampaikan dalam bentuk presentasi poster pada forum Seminar Nasional

Graduate Research Conference Biology” tahun 2015. Lingkup kegiatan pengabdian ini juga

memperkenalkan kepada petani kelompok sasaran bagaimana teknik analisis laboratorium untuk penyidikan mikroorganisme tanah yang bermanfaat.

Kesimpulan dan Saran

Persentase P2M bidang keanekaragaman hayati berada di urutan kedua setelah bidang ketahanan dan keamanan pangan dengan persentase sebesar 12,66% pada tahun 2015, 11,69% pada tahun 2016, dan 10,19% pada tahun 2017, yang semuanya di atas rata-rata 10,00%. Hal tersebut menunjukkan bahwa dosen FP UNS telah berkontribusi nyata terhadap P2M keanekaragaman hayati. Preferensi pilihan dosen FP UNS untuk melaksanakan P2M bidang keanekaragaman hayati berdampak dihasilkannya luaran ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pengembangan sistem pertanian menuju terciptanya ketahanan pangan. Hasil kegiatan P2M berupa temuan-temuan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang keanekaragaman hayati seyogyanya ditindaklanjuti dengan hilirisasi dan publikasi yang lebih intensif. Kedua hal tersebut akan memberikan kemanfaatan praktis di lapangan dan sebagai sumber invensi yang membuka ranah baru dalam mengakselerasi pertumbuhan sektor pertanian, peningkatan ketahanan pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

(9)

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada Rektor UNS dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS yang telah mendanai kegiatan ini melalui skim Hibah Penelitian Perkuatan Institusi (PPI-UNS) untuk KPPMF dan KPPMP sumber dana PNBP UNS 2018.

Daftar pustaka

Cahyani V.R. dan Hadiwiyono. 2015. IbM Teknologi Biostarter Pemacu Priming Effect Bahan Organik Tanah untuk Kesehatan Lahan di Tawangmangu. Laporan Kegiatan Pengabdian Hibah PNBP Tahun 2015. LPPM UNS. Surakarta.

Dewan Ketahanan Pangan. 2015. Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan di Indonesia 2015. Dewan Ketahanan Pangan Indonesia, Kementerian Pertanian dan World Food Programme (WFP). Jakarta.

FAO. 2008. Climate Change and Biodiversity for Food and Agriculture. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Roma.

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. 2016. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 32 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Jakarta. LPPM UNS. 2018a. IRIS1103: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

(LPPM) UNS. Surakarta. Available from http://iri1103.uns.ac.id/

LPPM UNS. 2018b. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. Edisi V Tahun 2018. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Muliawati E.S., Budiarti M.Th.S., Suprayoga D. dan Sutrisno J. 2017. The Vegetable Species Diversity in the Home Gardens and Its Utilization for Households in Rural Areas (A Case Study in Karanganyar Regency, Central Java, Indonesia). Laporan Kegiatan Penelitian Hibah PNBP Tahun 2017. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Nurhemi, Shinta R.I.S. dan Guruh S.R. 2014. Pemetaan Ketahanan Pangan di Indonesia: Pendekatan TFP dan Indeks Ketahanan Pangan. Working Paper. Bank Indonesia. Pujiasmanto B. dan Septariani D.N. 2017. Study of Morphology and Agroecology

Purwoceng Gunung (Artemisia Lactiflora Wall.) Medicinal Plant in Areas Slopes Of Mount Lawu. Laporan Kegiatan Pengabdian Hibah PNBP Tahun 2017. LPPM UNS. Surakarta.

Pujiasmanto B., Sutopo S., Aliyah I. dan Mulyanto M. 2015. Minapolitan untuk Mendukung Ketahanan dan Keamanan Pangan. CarakaTani: Journal of Sustainable Agriculture, 30(2): 97-105.

Ristekdikti. 2017. Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi. Edisi 11. Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat. Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Jakarta.

(10)

Rivera G., Bocanegra-Garcia V., and Monge A. 2010. Traditional plants as source of functional foods: a review Plantas tradicionales como fuente de alimentos funcionales: una revision. CyTA-Journal of Food. 8(2): 159-167.

Rosegrant, M.W. and Cline, A. 2003. Global Food Security: Challenges and Policies. Science 302, 1917. DOI: 10.1126/science.1092958

Sunderland, T.C.H. 2011. Food Security: Why is Biodiversity Important?. International Forestry Review, 13(3): 256-274.

Susanto A., Muliawati E. dan Purnomo D. 2015. Kajian Ekologi, Keanekaragaman Jenis dan Potensi Pohon di Pekarangan (Studi Kasus Di Desa Kebak, Jumantono, Karanganyar). CarakaTani: Journal of Sustainable Agriculture, 30(1): 33-40.

Suter I.K. 2013. Pangan Fungsional dan Prospek Pengembangannya. Prosiding Seminar Sehari ”Pentingnya Makanan Alamiah (Natural Food) untuk Kesehatan Jangka Panjang”. Universitas Udayana. Denpasar.

Thrupp L.A. 2000. Linking Agricultural Biodiversity and Food Security: The Valuable Role of Sustainable Agriculture. International Affairs (Royal Institute of International Affairs), 76(2): 265-281.

UU No. 12. 2012. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Pemerintah Republik Indonesia. Jakarta.

UU No. 18. 2012. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Pemerintah Republik Indonesia. Jakarta.

Yuniastuti A. 2014. Peran Pangan Fungsional dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan. Prosiding Seminar Nasional dan Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian “Peran Pangan Fungsional Berbasis Pangan Lokal dalam Peningkatan Derajat Kesehatan”. LPPM dan FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang.

Gambar

Tabel 1. Kegiatan P2M Fakultas Pertanian Tahun 2015 – 2017 Sumber Dana PNBP UNS
Tabel 2. Kegiatan P2M Fakultas Pertanian Bidang Keanekaragaman Hayati Tahun 2015 –  2017
Tabel 3 menampilkan sebaran 10 bidang kajian P2M oleh dosen FP pada tahun 2015 –  2017

Referensi

Dokumen terkait

Baik dioda yang ditemukan Edison maupun dioda silikon seperti pada gambar di atas ini memiliki prinsip yang sama, yaitu mengalirkan arus listrik dari anoda A ke katode K, tetapi

Secara lebih rinci beberapa rumusan tentang langkah-langkah dalam pelaksanaan supervisi pembelajaran yang dilakukan kepala madrasah baik di MAN 1 Trenggalek dan MAN

Analisis pendapatan dalam penelitian ini berfungsi untuk mengetahui besarnya pendapatan petani padi sawah di Desa Laantula Jaya selama satu kali musim tanam, cara

Pada bagian Aspek Teknis ini, akan dijelaskan tentang kondisi, isu strategis serta analisis kebutuhan pengembangan masing-masing sektor Bidang Cipta Karya yang perlu

Tutkielmassa luodaan alkoholikulttuuria ja alkoholipolitiikkaa käsittelevän tutkimuskirjallisuuden avulla yleiskäsitys siitä, mitkä teemat ovat olleet suomalaisen

tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan UMR Kabupaten Jembrana tahun 2013 sebesar Rp 1.212.500,00. Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan

Apabila melihat dari perbandingan kedua model yang digunakan diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kognitif proses mahasiswa pada perkuliahan Ilmu

Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika 2008 2 - 311 Memahami hal ini maka kegiatan pembelajaran matematika yang dikelola guru harus mampu menghadirkan suasana belajar