• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perubahan Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Batik Laweyan Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Perubahan Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Batik Laweyan Surakarta"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERUBAHAN ORGANISASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN DI BATIK LAWEYAN SURAKARTA

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

ALFIAN SATRIA BUDI B 100 130 166

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

1

PENGARUH PERUBAHAN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BATIK LAWEYAN SURAKARTA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Perubahan Organisasi dari pekerjaan, individu dan sosial terhadap Kinerja Karyawan di Batik Laweyan Surakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 di Batik Lawean Kota Surakarta Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel metode purposive sampling dengan kriteria, masa kerja kurang dari 15 tahun, terjadi perubahan di tempat kerja, bersedia menjadi koresponden. Besar sampel sebanyak 50 responden. Pengaruh Perubahan Organisasi terhadap Kinerja Karyawan di Batik Laweyan Surakarta dianalisis dengan uji regresi linier berganda dengan program SPSS 21.00 for windows. Hasil perhitungan dari uji t menunjukan Perubahan organisasi dari pekerjaan dan individu berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di Batik Laweyan Surakarta, sedangkan Perubahan organisasi dari sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Karyawan di Batik Laweyan Surakarta, Koefisien Determinasi diperoleh hasil sebesar 0,785 artinya variable pekerjaan, individu dan sosial mampu menjelaskan terhadap variasi perubahan variabel kinerja karyawan sebesar 78,5%, sisanya dapat dijelaskan variabel lain yang tidak terdapat didalam model penelitian.

Kata Kunci: perubahan organisasi, kinerja karyawan, regresi linier berganda Abstract

This research aims to know the influence of changes in the Organization of the work, the individual and the social performance of employees in Batik Laweyan, Surakarta. The type of research used in this research is quantitative research. This research was carried out in December 2017 in Batik Lawean Surakarta, Central Java. The technique of purposive sampling method sampling criteria, the period of employment is less than 15 years old, there is a change in the workplace, are willing to be the correspondent. A large sample of as many as 50 respondents. The influence of organizational changes on performance of employees in Batik Laweyan, Surakarta analyzed by multiple linear regression test with SPSS 21.00 program for windows. The results of the calculation of the t test show that organizational changes from work and individuals have a significant effect on employee performance in Batik Laweyan Surakarta, while organizational changes from social do not significantly affect employee performance at Batik Laweyan Surakarta, the coefficient of Determination obtained results of 0.785 meaning variable individual and social work, able to explain the variations change the variable performance of 78.5%, the rest can be explained other variables that are not contained in the research model.

Keywords: organizational changes, employee performance, multiple linear regression

(6)

2

1. PENDAHULUAN

Kondisi ekonomi Indonesia dan wilayah regional Asia Pasifik pada umumnya memburuk sebagai akibat terjadinya krisis moneter, yang berdampak signifikan terhadap pelaporan keuangan perusahaan dan industri. Di era industrialisasi yang terjadi di negara berkembang saat ini, tingkat persaingan terasa begitu tinggi. Persaingan tersebut menuntut perusahaan untuk lebih mencurahkan perhatian kepada usaha-usaha dalam meningkatan efisiensi, efektivitas, dan produktifitas. Usaha-usaha tersebut ditujukan untuk mendapatkan suatu keunggulan agar menempati posisi yang terbaik dalam persaingan bisnis.

Salah satu industri yang terkena dampak arus globalisasi adalah industri batik Laweyan Surakarta. Ditengah banyaknya industri batik yang menggunakan mesin modern, industri Batik Laweyan justru menjaga keaslian dan kearifan lokal. Masyarakat Laweyan masih bertahan pada definisi batik yang tidak hanya merujuk pada sebuah motif semata. Mereka menolak produk pabrikan yang dibuat dengan menggunakan mesin-mesin modern dengan sebutan “batik”. Menurut masyarakat Laweyan, batik dibuat dengan menggunaka malam (lilin) dan melalui proses pewarnaan tertentu. Batik Laweyan merupakan usaha yang berlandaskan pada kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, profesionalisme pengelola yang berkecipung di dalamnya merupakan suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Keberhasilan mencapai visi dan misinya sangat ditentukan oleh kinerja sumber daya manusia yang ada di dalamnya. Kinerja perusahaan tergantung pada individu atau dengan kata lain kinerja individu akan memberikan kontriusi pada kinerja perusahaan (Firmandani, N, 2014).

Perusahaan yang mampu bertahan dalam menghadapi krisis ekonomi yang berkepanjangan bukanlah perusahaan yang hanya mengandalkan keuangan perusahaan tersebut. Karena disamping pendanaan, perusahaan memiliki sumber daya yang lain yang tidak kalah pentingnya yaitu Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia merupakan elemen yang sangat penting dalam satu perusahaan. Kegagalan mengelola sumber daya manusia dapat mengakibatkan timbulnya gangguan dalam pencapaian tujuan dalam organisasi, baik dalam kinerja, profit, maupun kelangsungan hidup organisasi itu sendiri. Kondisi umum saat ini

(7)

3

menunjukkan bahwa perusahaan masih lemah dalam beberapa hal, antara lain: manajemen yang tidak efisien, keterbatasan dana dan teknologi serta kualitas SDM yang belum memadai (Widjarnoko, Bambang, 2016).

Perkembangan dunia telah memperlihatkan perubahan yang berlaku di mana-mana dan dalam berbagai bentuk. Perubahan-perubahan ini meliputi bidang sains, teknologi, komunikasi, pengurusan dan sebagainya. Perubahan yang berlaku, secara langsung memberi kesan kepada tuntutan dalam peningkatan cara kerja khususnya dari aspek kualitas dan produktivitas. Di samping itu, perubahan yang berlaku juga menuntut kepada keperluan untuk meningkatkan kecakapan dalam pengurusan sumber manusia yaitu dari segi pengetahuan, kemahiran serta sikap anggota keseluruhannya.

Dari hasil beberapa penelitian terjadi pengaruh yang signifikan antara pengaruh perubahan terhadap kinerja, seperti penelitian yang dilakukan oleh Ferlan Agustinus Poluakan (2016) dengan hasil bahwa perubahan dan pengembangan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinar Galesong Prima Manado. Penelitian lain juga dilakukan oleh Ni Luh Putu Arieta Angga Dewi dan I Wayan Mudiartha Utama (2016) didapatkan hasil bahwa pengembangan karir dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini menunjukkan bahwa sistem pengembangan kakir yang baik akan meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Lisda Rahmasari (2012) dengan hasil Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dan kecerdasan emosi memiliki pengaruh paling tinggi diantara ketiganya.

Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini dapat ditentukan judul: Pengaruh Perubahan Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Batik Laweyan Surakarta.

2. METODE

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian kuantiatif adalah penelitian yang datanya merupakan data kuantitatif sehingga analisis datanya

(8)

4

menggunakan analisis kuantitatif, dalam bentuk angka. Penelitian ini dilaksanakan di Batik Lawean Kota Surakarta, Jawa Tengah 57141. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menjadi perubahan organisasi antara lain : Batik Putra Lawean, Batik Mahkota, Batik Supiarso, Batik Merak Manis, dan Batik Marin. Sampel dipilih dengan beberapa kriteria tertentu agar dapat mewakili populasinya. Kriteria sampel dalam penelitian adalah: Semua Karyawan, masa kerja kurang dari 7 tahun, terjadi perubahan di tempat kerja, bersedia menjadi koresponden. Variabel bebas (variabel independent) yang diteliti adalah kinerja karyawan, sedangkan variabel terikat yang diteliti adalah perubahan organisasi terhadap pekerjaan (X1), individu (X2) dan sosial (X3). Definisi operasional variabel-variabel penelitian ini adalah perubahan organisasi dan kinerja karyawan. Perubahan organisasi adalah tindakan beralihnya sesuatu organisasi dari kondisi yang berlaku kini menuju ke kondisi masa yang akan datang menurut yang diinginkan guna meningkatkan efektivitasnya (Winardi 2010). Sedangkan kinerja merupakan suatu kondisi yang harus diketahui dan dikonfirmasikan kepada pihak tertentu untuk mengetahui tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi atau perusahaan serta mengetahui dampak positif dan negatif dari suatu kebijakan operasional. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu pengaruh karakteristik pekerjaan (X1), individu (X2), dan sosial (X3) terhadap kinerja karyawan di Batik Laweyan Surakarta.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian pada perusahaan Batik Laweyan Surakarta, diperoleh deskripsi responden yang digunkan untuk mengidentifikasi karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama masa kerja responden berdasarkan hasil jawaban responden atau kuesioner. Secara lebih rinci distribusi responden adalah sebagai berikut:

(9)

5 3.1Karakteristik Responden

Tabel 1. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah

Orang Presentase (%)

1 Laki-Laki 31 62

2 Perempuan 19 38

Jumlah 50 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang sebagian besar berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan aspek jenis kelamin, responden laki-laki sebesar 62 persen dan responden perempuan sebesar 38 persen. Hal ini menujukkan bahwa responden laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan karena pekerjaan di Batik Laweyan Surakarta lebih banyak membutuhkan tenaga kerja laki-laki untuk mengangkat barang-barang yang berat dan bagian pola.

Tabel 2. Karakteristik Responden berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah

Orang Presentase (%) 1 20-29 14 28 2 30-39 15 30 3 40-49 10 20 4 50-59 4 8 5 60-69 7 14 Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel diatas, berdasarkan usia menunjukkan bahwa responden yang paling dominan adalah pada usia 30-39 tahun dengan presentase 30 persen, sedangkan untuk kelompok usia yang terendah adalah pada usia 50-59 tahun dengan presentase 8 persen. Berdasarkan data tersebut, usiaresponden dominasi oleh responden dengan usia 30-39 tahun karena ini merupakan usia produktif karyawan dalam bekerja.

Tabel 3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Jumlah

Orang Presentase (%) 1 SD 8 16 2 SMP 10 20 3 SMA 26 52 4 D1/D2/D3 4 8 5 S1 2 4 Jumlah 50 100

(10)

6

Berdasarkan tabel diatas, berdasarkan pendidikan menunjukkan bahwa responden yang paling dominan adalah responden dengan pendidikan terakhir SMA yaitu 52 persen, sedangkan responden dengan pendidikan yang paling rendah jumlahnya adalah responden yang pendidikan terakhirnya S1 sebanyak 4 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa responden yang paling banyak tersebut memang sebagian besar lulusan SMA karena lebih banyak dibutuhkan tenaga kerja yang terampil dengan upah yang murah.

Tabel 4. Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja

No. Masa Kerja Jumlah

Orang Presentase (%)

1 1-5 Tahun 30 60

2 6-10 Tahun 19 38

3 11-25 Tahun 1 2

Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel diatas, berdasarkan lama masa kerja menunjukkan bahwa responden yang paling banyak yaitu responden yang masa kerjanya 1-5 tahun sebesar 60 persen, sedangkan yang paling sedikit yaitu masa kerjanya 11-25 tahun sebesar 2 persen. Hal ini menunjukkan karier karyawan kurang berkembang karena tingkat pndidikan karyawanya kurang tinggi. Jika semakin tinggi pendidikan karyawan maka akan semakin tinggi kariernya karena tingginya motivasi.

3.2Uji Instrumen Penelitian

Tabel 5. Hasil Uji Validitas

Variabel No. Item

Pertanyaan r Tabel r Hasil Keterangan

Pekerjaan 1 0,30 0,784 Valid 2 0,30 0,700 Valid 3 0,30 0,917 Valid 4 0,30 0,649 Valid 5 0,30 0,881 Valid Individu 1 0,30 0, 768 Valid 2 0,30 0,748 Valid 3 0,30 0,795 Valid 4 0,30 0,629 Valid 5 0,30 0,699 Valid Sosial 1 0,30 0,821 Valid

(11)

7 2 0,30 0,783 Valid 3 0,30 0,858 Valid 4 0,30 0,783 Valid 5 0,30 0,827 Valid Kinerja 1 0,30 0,843 Valid 2 0,30 0,687 Valid 3 0,30 0,786 Valid 4 0,30 0,807 Valid 5 0,30 0,374 Valid Tabel 6. Reliabilitas

Variabel Cronchbach Alpha Nilai Kritis Keterangan

Pekerjaan 0,850 0,70 Reliabel

Individu 0,770 0,70 Reliabel

Sosial 0,872 0,70 Reliabel

Kinerja 0,747 0,70 Reliabel

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner yang digunkan pada variabel sudah handal karena memiliki reliabilitas lebih besar dari 0,70.

3.3Uji Asumsi Klasik

Tabel 7. Normalitas Kelompok Responden Kolmogorov-Smirnov

Frekuensi P value Karyawan Batik

Laweyan 50 0,594

Berdasarkan table hasil uji normalitas data diperoleh nilai p=0,594. Karena nilai p>0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi data normal (Dahlan, 2011).

Tabel 8. Hasil Pengujian Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF α Keterangan

Pekerjaan 0,380 2,633 10 Tidak terjadi multikolinearitas Individu 0,235 4,251 10 Tidak terjadi multikolinearitas Sosial 0,466 2,146 10 Tidak terjadi multikolinearitas

Dari table di atas dapat diketahui bahwa VIF < 10 dan tolerance lebih dari 0,1, sehingga tidak terjadi multikolinearitas.

(12)

8

Table 9. Hasil uji heterokedastisitas

Variabel Taraf Signifikansi Sig Kesimpulan

Pekerjaan 0,05 0,756 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Individu 0,05 0,928 Tidak terjadi Heteroskedastisitas Sosial 0,05 0,811 Tidak terjadi Heteroskedastisitas

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas Pekerjaan, individu dan sosial > 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.4Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 10. Rekapitulasi Regresi Linier Berganda

Model Instandardized Coefficients

Standaized Coefficient

B Std. Error Beta t Sig 1(Constant) 3,397 0,954 3,559 0,001

Pekerjaan 0,473 0,090 0,582 5,239 0,000 Individu 0,397 0,164 0,341 2,417 0,020 Sosial 0,024 0,111 0,021 0,214 0,832

Bentuk persamaan regresi dapat ditulis sebagai berikut:

Y = 3,397 + 0,473X1 + 0,397X2 + 0,024X3 (1) Hasil persamaan regresi berganda tersebut memberikan pengertian bahwa:

a. Konstanta a sebesar 3,397 berarti bahwa jika faktor perubahan organisasi (pekerjaan, individu dan sosial) sama dengan nol maka kinerja karyawan adalah 3,397 satuan

b. Untuk variabel pekerjaan (X1), koefisien regresinya adalah positif, hal ini dapat diartikan apabila pekerjaan semakin banyak, maka kinerja karyawan akan semakin meningkat sebesar 0,473 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.

c. Untuk variabel individu (X2) koefisien regresinya adalah positif, hal ini dapat diartikan apabila individu semakin baik atau memiliki kualitas tinggi, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,397 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.

d. Untuk variabel sosial (X3) koefisien regresinya adalah positif, hal ini dapat diartikan apabila sosialnya semakin baik, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,024 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.

(13)

9 3.5Uji (koefisien determinasi)

Tabel 11. Uji (koefisien determinasi)

Keterangan

0,886 0,785 Presentase Berpengaruh 78,5% Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi ( ) sebesar 0,785 hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model (Sosial, Individu, dan Pekerjaan) menjelaskan variasi Kinerja Karyawan di Batik Lawean Surakarta sebesar 78,5% dan 21,5% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model regresi ini.

3.6Uji F

Tabel 12. ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig Regression 182,404 3 60,801 55,853 0,000

Residual 50,076 46 1,089 Total 232,480 49

Dapat dilihat F hitung = 55,853 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, dengan demikian hasil uji F menyatakan bahwa pekerjaan (X1), individu (X2) dan sosial (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Batik Laweyan Surakarta. 3.7Uji t Tabel 13. Coefficients Model Instandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta t Sig (Constant) 3,397 0,954 3,559 0,001

Pekerjaan 0,473 0,090 0,582 5,239 0,000 Individu 0,397 0,164 0,341 2,417 0,020 Sosial 0,024 0,111 0,021 0,214 0,832

Dapat dilihat bahwa variabel pekerjaan (X1) t hitung = 5,239 > t tabel =1,676 dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Batik Laweyan Surakarta.

(14)

10

Hasil uji t untuk variabel individu (X2), t hitung = 2,417 > t tabel = 1,676 dan tingkat signifikansinya 0,020 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa individu berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Batik Laweyan Surakarta.

Hasil uji t untuk variabel sosial (X3), t hitung = 0,214 < t tabel = 1,676 dan tingkat signifikansinya 0,832 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Batik Laweyan Surakarta.

3.8Pembahasan

Menurut Winardi (2010) menyatakan, bahwa perubahan organisasi adalah tidakan beralihnya sesuatu organisasi dari kondisi yang berlaku kini menuju ke kondisi masa yang akan datang menurut yang di inginkan guna meningkatkan efektivitasnya. Tujuan perubahan organisasi adalah menemukan cara-cara baru atau cara-cara yang dipakai dengan menggunakan sumber daya yang ada dalam rangka untuk meningkatkan mutu (quality improvement), keefektifan dan akuntabilitas organisasi terhadap kinerja karyawan. Ini berarti bahwa perubahan yang dilakukan dalam organisasi tidak dapat terlepas dari upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Pengaruh Perubahan Organisasi dari Pekerjaan terhadap Kinerja Karyawan di Batik Laweyan Surakarta. Dapat dilihat bahwa variabel pekerjaan (X1) t hitung = 5,239 > t tabel =1,676 dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Batik Laweyan Surakarta. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang dibuat oleh peneliti. Banyak faktor yang menjadi pengaruh yaitu pertama kerja yang secara menantang, cenderung disukai karyawan yang memberi kesempatan untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuan karyawan mengeluarkan kreativitasnya guna peningkatan kinerja sehingga diperoleh hasil maksimal. Pekerjaan yang kurang menantang dapat mencipkan kebosanan, namun jika terlalu banyak tantangan dapat mencipkan frustasi dan tingkat stress yang berat. Sedangkan untuk tantangan sedang karyawan cenderung akan mengalami kesenangan dan kinerja pun akan meningkat (Sriwidodo, Untung, 2012). Tingkat

(15)

11

tantangan kerja di Batik Laweyan Surakarta cenderung sedang, tantangan sedang tidak menciptakan kebosanan sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawannya. Selain tantangan kerja ganjaran atau upah para pekerja yang didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat ketrampilan individu, tingkat pendidikan dan standar pengupahan komunitas menjadi faktor meningkatnya kinerja terhadap pekerjaan (Sriwidodo, Untung, 2012).

Pengaruh Perubahan Organisasi dari Individu terhadap Kinerja Karyawan di Batik Laweyan Surakarta. Hasil uji t untuk variabel individu (X2), t hitung = 2,417 > t tabel = 1,676 dan tingkat signifikansinya 0,020 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa individu berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Batik Laweyan Surakarta. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang dibuat oleh peneliti. Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi kinerja adalah faktor tenaga kerja atau individu itu sendiri. Kualitas dari individu sangat mempengaruhi kinerja seorang karyawan untuk meningkatkan produktivitas kinerja. Sedangkan kualitas individu dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, faktor stress. Emosi sangat berperan besar terhadap suatu tindakan bahkan dalam pengambilan keputusan “rasional”. Kecerdasan emosional yang tinggi akan membantu individu dalam mengatasi konflik secara tepat dan menciptakan kondisi kerja yang menggairahkan sehingga menghasilkan prestasi kerja yang tinggi pula (Hidayati, dkk, 2008). Kecerdasan emosional ini sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi tingkat pendidikan makan tingkat kecerdasasn emosional juga semakin tinggi.

Pengaruh Perubahan Organisasi dari Sosial terhadap Kinerja Karyawan di Batik Laweyan Surakarta. Hasil uji t untuk variabel sosial (X3), t hitung = 0,214 < t tabel = 1,676 dan tingkat signifikansinya 0,832 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Batik Laweyan Surakarta. Dilihat dari segi sosial, kecenderungan perubahan lingkungan dan sosial akan mempengaruhi perubahan strategi perusahaan yang berarti strategi SDM perlu ditingkatkan sehingga kinerja dari karyawan dapat meningkat (Budihardjo, Andreas, 2011). Namun bayak faktor yang mempengaruhi kinerja

(16)

12

seorang karyawan, salah satunya adalah interaksi sosial yang sangat dipengaruhi oleh kecerdasan emosioal tiap individu. Dilihat dari tingkat pendidikan di Batik Laweyan Surakarta diperoleh hasil status pendidikan yang paling dominan adalah SMA. Tingkat pendidikan SMA lebih menyiapkan murid SMA untuk bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, yaitu Perguruan Tinggi. SMA memiliki pelajaran yang lebih banyak dan dalam lingkup bidang yang lebih luas. Ini karena lulusan SMA diharapkan memiliki wawasan yang luas untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Hal ini yang menjadi penyebab interaksi sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.

4. PENUTUP 4.1Kesimpulan

a. Perubahan organisasi dari pekerjaan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di Batik Laweyan Surakarta, karena hasil uji t untuk variabel pekerjaan (X1) t hitung = 5,239 > t tabel =1,676 dan tingkat signifikansinya 0,000 < 0,05.

b. Perubahan organisasi dari individu berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di Batik Laweyan Surakarta, karena hasil uji t untuk variabel individu (X2), t hitung = 2,417 > t tabel = 1,676 dan tingkat signifikansinya 0,020 < 0,05.

c. Perubahan organisasi dari sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan di Batik Laweyan Surakarta, hasil uji t untuk variabel sosial (X3), t hitung = 0,214 < t tabel = 1,676 dan tingkat signifikansinya 0,832 > 0,05.

4.2Saran

a. Batik Laweyan Surakarta sebaiknya lebih meningkatkan kinerja para karyawan dengan lebih memperhatikan perubahan organisasi terutama segi sosial dalam bentuk kerjasama dalam tim (teamwork).

b. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perubahan organisasi, karena banyak faktor yang mempengarui perubahan organisasi terhadap kinerja karyawan.

(17)

13

c. Melakukan percobaan-percobaan terhadap proses yang mempersingkat waktu pengerjaan maupun pembuatan alat-alat pendukung supaya bahan baku yang digunakan lebih efektif

d. Senantiasa mengajak para pelaku industri batik untuk melakukan pengembangan diberbagai aspek untuk meningkatkan produktivitas. e. Pemerintah dalam pemberian bantuan pelatihan hendaknya selalu disertai

dengan pendampingan, karena selain berfungsi sebagai pengawas, pendampingan yang dilakukan juga membuat citra pemerintah semakin diyakini bersungguh-sungguh dalam memberikan perhatian kepada masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Ansofino, Jolianis, Yolamalina, Hagi Arfilindo. (2016). Buku Ajar Ekonometrika. Yogyakarta: Deepublish.

Batik Marin. (2016). Batik Marin Laweyan. http://batikmarinlaweyan.jstore.co/ Bianca, A., Putiri B. Katili, Shanti K., dan Anggraeni. (2013). Pengaruh Motivasi,

Pengembangan Karir, dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Metode Structural Equation Modeling. Jurnal Teknik Industri, 1(4), h: 334-340. Diakses tgl 4 Agustus 2017 pukul 10.07 WIB.

Bintoro dan Daryanto. (2017). Manajeman Penilaian Kinerja Karyawan. Yogyakarta: Gava Media

Budihardjo, Andreas. (2011). Organisasi Menuju Pencapaian Kinerja Optimum. Jakarta: Prasetiya Mulya Publishing. Diakses tgl 24 Oktober 2017 jam 12:13. https://books.google.co.id/books?id=gzp3DAAAQBAJ&pg=PA72&dq =perubahan+sosial+berpengaruh+pada+organisasi+dan+kinerja&hl=en &sa=X&ved=0ahUKEwiiuKfdvIjXAhWGqo8KHXW9CAAQ6AEILT AB#v=onepage&q=perubahan%20sosial%20berpengaruh%20pada%20 organisasi%20dan%20kinerja&f=false

Cokroaminoto. (2007). Membangun kinerja melalui motivasi kerja karyawan. Diambil dari www.cokroaminoto.wordpress.com

Dewi, Ni Luh Putu Aro\iesta Angga dan I Wayan Mudiartha Utama. (2016). Pengaruh Pengembangan Karir terhadap Kinerja Karyawan melalui Mediasi Motivasi Kerja pada Karya Mas Art Gallery. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.9, 2016:5494-5523

(18)

14

Firmandani, N. (2014). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderasi (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Yogyakarta). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. Vo. IX, No. 1, Desember 2014. Diakses tgl, 20 Agustus 2017 pukul 12.06 WIB.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hidayati, R. (2008). Kecerdasan Emosi, Stres Kerja dan Kinerja Karyawan. http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/%20psiko/article/view/249. diakses tgl 21 Januari 2018 pukul 17.30 WIB.

https://books.google.co.id/books?id=uunajnum4cgC&pg=PA81&dq=pe rubahan+organisasi+dari+individu++berpengaruh+terhadap+kinerja&hl =id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=perubahan%20organisasi%20d ari%20individu%20%20berpengaruh%20terhadap%20kinerja&f=false Ivancevich, John M, Robert Konopaske, Michael T. Matteson. (2007). Perilaku

Managemen Organisasi edisi tujuh. Jakarta: Erlangga. Diakses tgl 20 Oktober 2017 jam 13.30.

Karlina, Nina. (2011). Pengaruh Perubahan Organisasi terhadap Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Bandung. Jurnal sosiohumaniora, Volume 13, No. 3, November 2011: 278-284. Diakses tgl 28 September 2017 pukul 13.05 WIB.

Kemendag. (2015). Rencana Strategis Kementrian Perdagangan republic Indonesia. http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2016/08/31/rencana-strategis-2015-2019-id0-1472633241.pdf.

Kusumaputri, Erika Setyanti. (2015). Komitmen pada Perubahan Organisasi.Yogyakarta: Deepublish (Group Penerbitan CV Budi Utama)

Mangkunegara, Anwar Prabu. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung

Moenir. (2010). Pendekata Manusia dan Organisasi terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta: Gunung Agung

Pasolong, Harbani. (2008). Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta.

Poer, B. (2012). Kampung Batik Laweyan. http://tentangsolo.web.id/kampung-batik-laweyan.html

Poluakan, Ferlan Agustinus. (2016). Pengaruh Perubahan dan Pengembangan Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Galesong Prima

(19)

15

Manado. Jurnal EMBA. Vol. 4 No. 3 September 2016, Hal. 1057-1067. Diakses tgl 28 September 2017 pukul 13.47 WIB.

Putra Laweyan. (2014). Sejarah Berdirinya Putra Batik Laweyan. http://www.putra-laweyan.co.id/index.php/company-profile

Rahmasari, Lisda. (2012). Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan. Majalah Ilmiah Informatika Vol. 3 No. 1, Januari 2012. Diakses tgl 3 September 2017 pukul 14.10 WIB.

Rahmawati, Rizki. (2017). Batik Merak Manis, Solo. http://rizkirahmawati14.blogspot.co.id/2017/01/batik-merak-manis-solo.html.

Robbins, Stephen P. (2010). Organization Behavior (9th edition). New Jersey. USA: Prentice Hall Inc.

Robbins, Stephen P. and Coulter, Mary. (2012). Management. New Jersey: Pearson Education, Inc

Robbins, Stephen P. and Timothy A. Judge. (2008). Perilaku Organisasi. Edisi ke-12. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.

Rosati, (2011). Batik Merak Manis Laweyan Solo. http://rosatipartnershop.blogspot.co.id/2011/02/batik-merak-manis-solo-jl.html

Saputri, Tisyantari Dwi Dityar. (2016). Pengaruh Karakteristik Individu, Pekerjaan, Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 8, Agustus 2016. Diakses 6 November 2017 pukul 11:05.

Sarwono, DR. Sarlito Wirawan & Eko. (2009). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika

Sriwidodo, Untung. (2012). Pengaruh Kepempinan, Kepercayaan dan Kepuasan

Kerja terhadap Kinerja Karyawan.

ejurnal.unisri.ac.id/index.php/Manajemen/article/download/78/51. Diakses tgl 21 Januari 2018 pukul 17:00 WIB

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta Sunyoto, Danang dan Burhanuddin. (2011). Perilaku Organisasional, PT. Buku

Seru, Cet.I, Jakarta

Wibowo. (2012). Manajemen Perubahan, PT. Raja GrafindoPersada, Cet. IV, Jakarta

(20)

16

Widjarnoko, B. (2016). Faktor Sumber Daya Manusia yang Meningkatkan Kinerja Karyawan dan Perusahaan di kalbar. www.jurnalmudiraindure.com. Diakses tanggal 22 Agustus 2017 jam 11.38 WIB.

Winardi J. (2010). ManajemenPerubahan. Jakarta: KecanaPrenada Media Group

Yuningsih. (2010). Pengaruh Perubahan Organisasi, Budaya Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. http://fe-akuntansi.unila.ac.id/2010/download/ prosiding-pdf/25.pdf. Diakses tgl 28 September 2017 pukul 13.30 WIB. Zamroni. (2009). Batik Mahkota Laweyan. https://batikmahkotalaweyan.

Gambar

Tabel 3. Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
Tabel 5. Hasil Uji Validitas  Variabel  No. Item
Tabel 7. Normalitas  Kelompok Responden  Kolmogorov-Smirnov
Table 9. Hasil uji heterokedastisitas

Referensi

Dokumen terkait

(1) Bagi guru kimia, hasil penelitian pengembangan instrumen penilaian otentik dapat digunakan sebagai alat ukur yang valid dan reliabel untuk menilai

Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sikap proaktif warga pemilik lahan di Desa Sabah Balau Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

Dari hasil penelitian kendala penderita hipertensi primer tentang diet rendah garam , dalam hal ini bila dilihat dari latar belakang pendidikan informan yang

27 Agustus 2013 tentang Penetapan Penyedia Barang / Jasa Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2013 Dinas Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi Kabupaten Labuhanbatu Selatan.. Nomor

[r]

kelompok interval yang berbeda dalam suatu sampel. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji beda dua rata- rata. Konsep dari uji beda dua

Selama melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kementerian Sosial, Praktikan ditempatkan pada Tata Usaha Direktorat Perlindungan dan

Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukanberapa banyak dividen yang harus dibagikan kepada para pemegang saham.Kebijakan ini bermula dari bagaimana