• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suara Terbanyak Dan Kualitas Anggota DPRD Provinsi DIY (Implementasi Putusan MK No. 22-24/ PUU-VI/2008 Dalam Pemilu 2009)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Suara Terbanyak Dan Kualitas Anggota DPRD Provinsi DIY (Implementasi Putusan MK No. 22-24/ PUU-VI/2008 Dalam Pemilu 2009)"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

Anggota DPRD Provinsi DIY

(Implementasi Putusan MK No. 22-24/

PUU-VI/2008 dalam Pemilu 2009)

1

Pusat Kajian Konstitusi dan Pemerintahan FH-Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Abstrak

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008 tentang penghitungan suara terbanyak dalam Pemilihan Umum Legislatif 2009 di Provinsi DIY mempunyai pengaruh yang cukup VLJQLÀNDQ 0HQJLQJDW VLVWHP \DQJ GLJXQDNDQ GDODP SHQJKLWXQJDQ VXDUD untuk menetapkan anggota legislatif baik pusat maupun daerah merupakan KDO \DQJ EDUX \DQJ VDQJDW EHUEHGD GHQJDQ SHPLOX VHEHOXPQ\D 1DPXQ pengaruh tersebut tidak menimbulkan permasalahan yang besar, karena sebelum pelaksanaan Pemilu putusan tersebut sudah disosialisasikan oleh masing-masing partai politik secara internal maupun dilakukan oleh masing-masing .38 0HVNLSXQ SXWXVDQ 0. WHUVHEXW GLNHOXDUNDQ VHWHODK daftar urut calon legislatif sudah diumumkan oleh .38

Kata Kunci: Putusan Mahkamah .RQVWLWXVL 3HPLOLKDQ 8PXP Suara

Terbanyak

1 Penelitian ini adalah hasil kerjasama Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan MKRI dengan Pusat Kajian Konstitusi dan Pemerintahan (PK2P) Fakultas Hukum Universitas 0XKDPPDGL\DK <RJ\DNDUWD

(2)

Abstact

The implementation of the Constitutional Court Decision No. 22-24/ PUU-VI/2008 about counting majority votes in 2009 legislative elections in the province of ',< KDV D VLJQLÀFDQW HIIHFW FRQVLGHULQJ WKH V\VWHP XVHG LQ WKH YRWH FRXQW WR GHWHUPLQH WKH PHPEHUV RI ERWK QDWLRQDO DQG ORFDO OHJLVODWXUHV DUH QHZ DQG YHU\ GLIIHUHQW IURP SUHYLRXV HOHFWLRQV +RZHYHU WKHVH HIIHFWV DUH QRW FDXVHG PDMRU SUREOHPV EHFDXVH EHIRUH WKH HOHFWLRQ GD\ WKH GHFLVLRQ KDV EHHQ GLVVHPLQDWHG E\ HDFK SROLWLFDO SDUW\ LQWHUQDOO\ DQG LPSOHPHQWHG E\ (OHFWRUDO &RPPLVVLRQ $OWKRXJK WKH &RQVWLWXWLRQDO &RXUW GHFLVLRQ LVVXHG DIWHU D ZDLWLQJ OLVW RI OHJLVODWLYH FDQGLGDWHV KDYH EHHQ DQQRXQFHG E\ WKH KPU.

Keyword &RQVWLWXWLRQDO &RXUW 'HFLVLRQ *HQHUDO (OHFWLRQ 0DMRULW\ 9RWHV

PENDAHULUAN

Dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, lembaga Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan salah satu ujung tombak pelaksanaan otonomi daerah sebagai bagian dari penyelenggaraan pemerintahan pusat yang sangat menentukan politik otonomi baru, sehingga sangat besar KDUDSDQ GDUL UDN\DW XQWXN PHQGDSDWNDQ ZDNLOQ\D \DQJ OHELK EHUNXDOLWDV Karena RWRQRPL GDHUDK GLDGDNDQ EXNDQODK VHNHGDU PHQMDPLQ HÀVLHQVL SHQ\HOHQJJDUDDQ SHPHULQWDKDQ %XNDQ VHNHGDU PHQDPSXQJ NHQ\DWDDQ QHJDUD \DQJ OXDV SHQGXGXN EDQ\DN GDQ EHUSXODX SXODX /HELK GDUL LWX otonomi daerah merupakan dasar memperluas pelaksanaan demokrasi GDQ LQVWUXPHQ PHZXMXGNDQ NHVHMDKWHUDDQ XPXP

Sebagai salah satu wakil rakyat yang dipilih oleh rakyat , anggota DPRD selayaknya bisa mengemban tugas dan amanah yang telah GLSHUFD\DNDQ UDN\DW NHSDGD PHUHND 6HKLQJJD GLSHUOXNDQ ZDNLO UDN\DW yang bisa mengakomodasi kepentingan rakyat bukan kepentingan partai SROLWLN VHPDWD +XEXQJDQ DQWDUD SHPLOLK NRQVWLWXHQ GDQ DQJJRWD OHJLVODWLI tidak saja berhenti pada saat pemilu saja, namun berlangsung selama 5 WDKXQ VHVXDL SHULRGH PDVD MDEDWDQ DQJJRWD '35'

Menjelang Pemilu 2009 telah dikeluarkan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008 yang menghapuskan sistem nomor urut dan menggunakan sistem suara terbanyak untuk menentukan calon OHJLVODWLI GL SHPLOX +DO LQL MHODV PHPEDZD SHQJDUXK EDLN VHFDUD internal partai politik maupun secara eksternal terhadap pihak-pihak yang

(3)

terlibat dalam penyelenggaraan pemilu, terutama para calon legislatif (caleg) dari masing-masing partai SROLWLN

Penelitian ini adalah penelitian lanjutan tentang pengaruh Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008 terhadap proses rekrutmen calon legislative menjadi anggota dewan di Propinsi ',< 'DUL hasil penelitian yang dilakukan terhadap partai politik yang mencalonkan calegnya, dilihat dari proses pengajuan anggota dewan menjadi caleg PHPDQJ VHGLNLW EDQ\DN DGD SHQJDUXK .DUHQD PHUHND PHUDVD EDKZD dengan sistem penghitungan suara terbanyak itu, andil mereka untuk mengkampanyekan dirinya sendiri selain partai SROLWLN VDQJDW EHVDU Kualitas caleg lebih ditentukan pada tingkat pendidikan, pengalaman, skill GDQ LQWHJULWDV SULEDGL ODWDU EHODNDQJ VRVLDO GDQ VHEDJDLQ\D Kualitas caleg LQL GLWHQWXNDQ SDGD VDDW UHNUXWPHQ FDOHJ GL WLQJNDW SDUWDL -DGL EHUNXDOLWDV tidaknya caleg lebih ditentukan bagaimana peran partai dalam merekrut caleg dan melakukan pendidikan SROLWLN SDGD PDV\DUDNDW .HSXWXVDQ MK lebih memperkuat demokrasi dan meminilaisir distorsi aspirasi sesuai GHQJDQ VXDUD WHUEDQ\DN 1DPXQ \DQJ SHUOX GLLQJDW DGDODK EDKZD FDOHJ yang memperoleh suara terbanyakpun belum tentu caleg yang berkualitas, karena masyarakat dalam memilih caleg lebih banyak dipengaruhi oleh SRSXODULWDV FDOHJ EXNDQ SDGD NXDOLWDV FDOHJ WHUVHEXW

Secara umum partai politik yang dijadikan responden yaitu PKS, PDIP, PAN dan Golkar mempunyai sikap bahwa putusan MK tentang SHQJKLWXQJDQ VXDUD WHUEDQ\DN KDUXV GLODNXNDQ 1DPXQ VHFDUD LQWHUQDO partai hal itu tidak berpengaruh terhadap penempatan caleg-calegnya, karena putusan MK tersebut keluar setelah penetapan posisi masing-PDVLQJ FDOHJ GL SDUWDLQ\D +DQ\D VDMD masing-PDVLQJ masing-PDVLQJ SDUWDL politik sudah mempunyai kebijakan masing-masing berkaitan dengan kader-kadernya yang mencalonkan diri untuk tetap memposisikan mereka adalah perwakilan dari partai politiknya, sehingga sudah dibekali oleh masing-masing partai SROLWLN 1DPXQ KDO LWX EHUSHQJDUXK WHUKDGDS FDOHJ itu sendiri, yang tidak hanya menggantungkan posisinya di partai politik tetapi juga berusaha untuk mengadakan komunikasi politik dengan NRQVWLWXHQQ\D

Dari hasil penelitian tersebut, perlu dikaji lebih dalam tentang implementasi putusan MK tersebut serta dampak/pengaruhnya terhadap kualitas anggota DPRD dilihat dari salah satu fungsi DPRD yaitu fungsi OHJLVODVL 6HODLQ WRORN XNXU NXDOLWDV \DQJ GLWHWDSNDQ ROHKKPU, maka kinerja

(4)

anggota DPRD dapat diukur dari salah satu fungsinya untuk membuat SURGXN SHUXQGDQJ XQGDQJDQ GL GDHUDK

Oleh karena itu sangat penting dilakukan sebuah penelitian lagi , tentang implementasi dan pengaruh putusan MK tentang penghitungan suara terbanyak dalam pemilu legislatif terhadap kualitas anggota '35'

%HUGDVDUNDQ ODWDU EHODNDQJ PDVDODK GL DWDV PDND GDSDW GLNHPXNDNDQ rumusan masalah yang ingin diteliti adalah; pertama, bagaimana implementasi putusan MK nomor 22-24/PUU-VI/2008 dalam pelaksanaan pemilu 2009 dan Pengaruhnya terhadap kualitas anggota DPRD di Provinsi DIY? Tolok ukur kualitas DPRD akan dikombinasikan antara kualitas materiil yang sesuai dengan KPU dan kualitas fungsional terhadap kinerja anggota DPRD dalam membuat peraturan daerah sebagai salah satu fungsi '35' GL ELGDQJ OHJLVODVL

6SHVLÀNDVL 3HQHOLWLDQ GDQ 0HWRGH 3HQGHNDWDQ

Peneliti akan mengkaji pokok permasalahan melalui pendekatan \XULGLV QRUPDWLI 6SHVLÀNDVL SHQHOLWLDQQ\D DGDODK GHVNULSWLI DQDOLWLVyaitu melukiskan dan menjelaskan fakta-fakta yang diperoleh dalam penelitian ini mengenai realitas normatif, sekaligus empiris mengenai Implementasi putusan Mahkamah Konstitusi Nomor nomor 22-24/PUU-VI/2008 dalam pelaksanaan pemilu 2009 dan Pengaruhnya terhadap kualitas anggota DPRD di Provinsi DIY disertai analisis yang akurat mengenai ketentuan SHUDWXUDQ SHUXQGDQJ XQGDQJDQ

Metode pendekatan yang digunakan di dalam penelitian ini didasarkan pada desain penelitian ini yang merupakan penelitian hukum, maka metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan yuridis normatif, yaitu dengan menelaah dan mengkaji ketentuan perundang-XQGDQJDQ 8QWXN PHQJNDML SRNRN SHUPDVDODKDQ GDODP SHQHOLWLDQ LQL peneliti menggunakan metode penelitian hukum normatif dan metode SHQHOLWLDQ KXNXP HPSLULV

7HPSDW GDQ :DNWX 3HQHOLWLDQ

Penelitian ini dilakukan Propinsi DIY, yaitu di wilayah Kabupaten %DQWXO .DEXSDWHQ .XORQ 3URJR .DEXSDWHQ 6OHPDQ .DEXSDWHQ *XQXQJ .LGXO GDQ .RWD <RJ\DNDUWD

(5)

7HNQLN 3HQJRODKDQ 'DWD GDQ $QDOLVLV 'DWD

'DWD KDVLO SHQHOLWLDQ EHUXSD GDWD VHNXQGHU GDQ GDWD SULPHU 'DWD disusun secara VLVWHPDWLV GDQ ORJLV .HJLDWDQ SHQJRODKDQ GDWD DGDODK kegiatan untuk mengadakan sistematisasi terhadap data primer dan data VHNXQGHU 6LVWHPDWLVDVL GLODNXNDQ XQWXN PHPXGDKNDQ SHNHUMDDQ DQDOLVLV

Analisis Data yang digunakan adalah Analisis Yuridis Kualitatif, yaitu analisis terhadap data kualitatif dengan menggunakan pendekatan \XULGLV QRUPDWLI 'DODP SHQHOLWLDQ LQL SLVDX DQDOLVLVQ\D DGDODK NDMLDQ +XNXP 7DWD 1HJDUD

PEMBAHASAN

$ ,PSOHPHQWDVL Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-9, GDODP 3HPLOX /HJLVODWLI

Untuk mengetahui implementasi putusan MK tentang Nomor 22-24/PUU-VI/2008 tentang penghitungan suara terbanyak akan disajikan GDWD PDVLQJ PDVLQJ GDHUDK 'DWD GL EDZDK LQL GLGDVDUNDQ SDGD EXODQ Desember 2009 sampai bulan September 2010 sebagai berikut:

1. Provinsi

Pengaruh putusan Mahkamah Konstitusi tentang penghitungan suara terbanyak terhadap pelaksanaan pemilu legislatif 2009 menurur KPU Propinsi DIY yaitu bisa menghasilkan anggota dewan yang GLUHSUHVHQWDVLNDQ SLOLKDQ UDN\DW .DUHQD LQL VLVWHP \DQJ NHPXGLDQ PHPIDVLOLWDVL VLVWHP SURSRVLRQDO WHUEXND PXUQL NDUHQD LWX NHPXGLDQ PHUHND VXDUDQ\D SDOLQJ VLJQLÀNDQODK \DQJ WHUSLOLK ,QL EHUEHGD GHQJDQ sistem yang sebelumnya, dengan UU No 12 Tahun 2003 dan UU No 10 tahun 2008 yang memberlakukan terbuka tetapi dengan syarat 30 % %33 +DO WHUVHEXW PHPXQJNLQNDQ \DQJ WHUSLOLK DGDODK VXDUD WHUEDQ\DN menurut QRPRU XUXW

Lebih lanjut beliau memaparkan bahwa realitasnya tidak menimbulkan permasalahan yang berarti setelah putusan MK tersebut dikeluarkan karena mereka sudah mengkondisiskan kepada Parpol dan calon, mereka sudah bisa menerima bahwa mereka yang terpilih adalah mereka yang ring-ring VXDUDQ\D SDOLQJ EDQ\DN 6HKLQJJD LPSOLNDVLQ\D PHPDQJ SHUVDLQJDQ LWX terjadi antara kandat, tidak lagi antar partai SROLWLN .RQVHNXHQVLQ\D yang ada kampanye yang terjadi adalah masing-masing calon bersaing bukan hanya antar calon dari partai lain, tetapi juga antar calon untuk NHPHQDQJDQ GLULQ\D VHQGLUL

(6)

Kebijakan apa saja yang dilakukan KPUD di sini untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mengadakan sosialisasi lewat media massa melalui media cetak, ada tanya jawab pemilu, ada juga artikel tentang pemilu yang dimuat di media cetak, terus media elektronik interaktif di UDGLR GDQ WHOHYLVL 'DQ MXJD DGD SHUWHPXDQ SHUWHPXDQ ODQJVXQJ GHQJDQ masyarakat terkait sosialisasi bagaimana mekanisme penentuan calon WHUSLOLK

%HUNDLWDQ GHQJDQ SXWXVDQ WHUVHEXW EHUSHQJDUXK WHUKDGDS NXDOLWDV anggota dewan yang terpilih menurut beliau tidak ada hubungan antara VLWHP VXDUD WHUEDQ\DN GHQJDQ FDORQ WHUSLOLK 7HWDSL \DQJ SXQ\D KXEXQJDQ adalah menyangkut soal mereka yang terpilih adalah adalah mereka \DQJ SDOLQJ SRSXOHU \DQJ SDOLQJ EDQ\DN PHQGDSDW GXNXQJDQ UDN\DW 3UREOHPQ\D EDKZD SHPLOLK NLWD EHOXP NULWLV <DQJ GLSLOLK UDN\DW WLGDN VHODOX \DQJ SDOLQJ EDLN .DODX SHPLOLK NLWD VXGDK UDVLRQDO GDQ NULWLV PDND VLVWHP LQL PHPXQJNLQNDQ \DQJ WHUSLOLK DGDODK \DQJ WHUEDLN $SDODJL tren yang cukup kuat sekarang ini adalah tren politik transaksional, mereka yang menebar uang paling banyak, merekalah yang mempunyai NHPXQJNLQDQ EHVDU XQWXN WHUSLOLK 8QWXN ELVD PHQMDPLQ EDKZDVDQQ\D yang terpilih adalah yang terbaik, itu hanya bisa dikombinasikan antara VLVWHP GDQ NHVLDSDQ PDV\DUDNDW 'HPRNUDVL WLGDN MDODQ PDQDNDOD EXGD\D politik belum sejalan dengan kecanggihan sistem SROLWLN NLWD LWX %HOLDX melihat, sistem pemilu kita itu di set-up seolah-olah pemilihnya sudah FHUGDV VXGDK WHUGLGLN <DQJ WHUMDGL VLVWHPQ\D WDN FRPSDWLEOH GHQJDQ \DQJ diidealkan, karena idealnya dengan sistemnya suara terbanyak ini yang WHUSLOLK DGDODK \DQJ WHUEDLN 7HWDSL IDNWDQ\D WLGDN EHJLWX %DQ\DN RUDQJ yang menurut beliau lebih mempunyai banyak mempunyai kapasitas, dan integritas, namun tidak mendapat dukungan, sementara mereka yang LQWHJULWDVQ\D EXUXN PDODK WHUSLOLK

Sedangkan Tolok ukur kualitas anggota dewan terpilih 2009-2014 dari KPUD beliau menyatakan bahwa kapasitas, integritas, itu wilayah GLOXDU NSX VHEDJDL SHQ\HOHQJJDUD .DUHQD NSX VHEDJDL SHQ\HOHQJJDUD itu dasarnya adalah sesuatu yang bersifat normatif, demokrasinya dari DVSHN SURVHGXUDO 6HSDQMDQJ VHVHRUDQJ PHPHQXKL V\DUDW VHEDJDL FDORQ RUDQJ ELVD MDGL FDORQ 0HPDQJ DGD NHLQJLQDQ GDUL VHEDJLDQ PDV\DUDNDW terutama LSM agar kita melakukan ÀW DQG SURSHU WHVWWHUKDGDS FDORQ $JDU FDORQ WHUMDPLQ NXDOLWDVQ\D 0DVDODKQ\D KPU tidak diberi mandat oleh 88 XQWXN PHODNXNDQ KDO LWX 6HKLQJJD V\DUDW \DQJ EHUODNX DGDODK V\DUDW PLQLPDO $VDO RUDQJ LWX VHKDW MDVPDQL GDQ URKDQL SXQ\D LMD]DK 6\DUDW

(7)

V\DUDW \DQJ ODLQ PXGDK XQWXN GLSHQXKL .DUHQD KDPSLU VHPXD V\DUDW LWX KDQ\D EHUVLIDW SHUQ\DWDDQ .HPXGLDQ V\DUDW V\DUDW GDUL NHSROLVLDQ GDQ pengadilan itukan mudah, kecuali orang-orang yang punya kasus-kasus GDQ PDVDODK

Untuk meningkatkan kualitas anggota dewan terpilih periode 2009-2014 saran yang beliau sampaikan berkaitan dengan Adanya anggaran yang cukup besar yang bisa dimanfaatkan oleh anggota dewan untuk

FDSDFLW\ EXLOGLQJ PHUHND +DQ\D VDMD EHOLDX PHOLKDW PHUHND WLGDN FXNXS WHUPRWLIDVL XQWXN PHQLQJNDWNDQ NDSDVLWDV PHUHND %DQ\DN \DQJ memanfaatkan kesempatan untuk meraih uang saja dalam mengikuti SHODWLKDQ LWX 6HKLQJJD GHQJDQ EDQ\DNQ\D DQJJDUDQ XQWXN SURJUDP GDUL LSM ataupun EO yang konsen dibidang itu, tidak terlalu berpengaruh VHFDUD VLJQLÀNDQ

.DEXSDWHQ *XQXQJNLGXO

Mengenai pelaksanaan pemilu legislatif 2009 dengan adanya putusan MK tentang penghitungan suara terbanyak tersebut menurut KPUD Gunungkidul menimbulkan permasalahan di lapangan yang RWRPDWLV PHPSHQJDUXKL NXDOLWDV DQJJRWD GHZDQ \DQJ WHUSLOLK $GDSXQ permasalahan yang muncul di lapangan sebagai berikut: (hasil wawancara dengan KPUD Kabupaten Gunungkidul)

D 7DKDSDQ 3HQFDORQDQ VHEHQDUQ\D VHFDUD QRUPDWLI WLGDN EHUSHQJDUXK karena munculnya putusan MK terkait daftar calon tetap sudah ditetapkan oleh KPU Gunungkidul, namun demikian secara pengaruh di lapangan terkait dengan jual beli nomor urut oleh partai politik VHFDUD LQWHUQDO +DO LQL EHUSHQJDUXK WHUKDGDS FDORQ FDORQ OHJLVODWLI yang telah mendapat QRPRU XUXW NHFLO

E 7DKDSDQ .DPSDQ\H

- banyak calon-calon legislatif yang melakukan money politic/ politik uang, dengan tujuan mendapatkan dukungan sebanyak-banyaknya

- adanya sesama calon legislatif dalam satu partai politik yang cenderung saling menjatuhkan

- jadwal kampanye dalam bentuk rapat umum tidak dimanfaatkan VHFDUD RSWLPDO .HFHQGHUXQJDQ FDORQ FDORQ OHJLVODWLI PHPDQIDDWNDQ kampanye dalam bentuk pertemuan terbatas/tatap muka F 7DKDSDQ 3HQHWDSDQ +DVLO 3HPLOX DGDQ\D EHEHUDSD FDORQ OHJLVODWLI \DQJ

(8)

Mahkamah Konstitusi dengan dasar/alasan hasil perolehan suaranya paling banyak

G *XJDWDQ +DVLO 3HPLOX

- adanya sesama calon legilatif dalam satu partai politik yang saling menggugat dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi - KPU Gunungkidul menghabiskan banyak biaya untuk persidangan

di Mahkamah Konstitusi

Dalam mengatasi permasalahan yang muncul tersebut, KPU Gunungkidul membuat kebijakan yaitu :

a) KPU Gunungkidul mengoptimalkan kegiatan sosialisasi putusan MK tentang suara terbanyak dengan tujuan masyarakat dan calon legislatif dapat memahami secara konstitusi serta dapat berdemokrasi dengan baik b) KPU Gunungkidul berkoordinasi dengan partai politik dan pemerintah

daerah untuk menyusun jadwal kampanye, yang diharapkan dalam pelaksanaan kampanye ada rasa keadilan untuk partai politik dan calon legislatif

c) KPU Gunungkidul melakukan pengarsipan dengan baik terkait GRNXPHQ KDVLO SHPLOX

Adanya permasalahan dan kebijakan yang diambil KPU Gunungkidul WHUVHEXW VDQJDW PHPSHQJDUXKL NXDOLWDV DQJJRWD GHZDQ \DQJ WHUSLOLK -LND dipahami dari tiga fungsi DPRD dihubungkan dengan hasil putusan MK, PDND VHEHQDUQ\D VXOLW GLQLODL EHUNXDOLWDV DWDX WLGDN .DUHQD PDV\DUDNDW umumnya tidak memahami fungsi dewan sebagai lembaga perwakilan UDN\DW \DQJ XWXK 5DN\DW FHQGHUXQJ PHPLOLK KDQ\D DWDV GDVDU NHGHNDWDQ simpatik, kewibawaan orang atau karena telah memberikan sesuatu, WLGDN NDUHQD NXDOLWDV GDQ SURIHVLRQDOLWDV VHEDJDL FDORQ DQJJRWD GHZDQ Kondisi fakta saat ini, setelah menjabat anggota dewan, masih banyak masyarakat yang menanyakan apa yang telah dihasilkan oleh anggota GHZDQ WHUVHEXW

Padahal jika dilihat tolok ukur kualitas anggota DPRD yang distandarkan oleh KPU Gunungkidul terhadap anggota terpilih 2009-2014 adalah:

D 'HNDW GHQJDQ UDN\DW GDQ PHPLOLNL NHWRNRKDQ \DQJ FXNXS E &HUGDV VHFDUD LQWHOHNWXDO GDQ PRUDO

F 0DPSX EHUGHPRNUDVL GHQJDQ EDLN

(9)

Untuk mencapai kualitas yang digariskan KPU tersebut, saran yang diberikan kepada anggota dewan terpilih adalah :

D %HQDU EHQDU PDPSX PHPIXQJVLNDQ GLULQ\D VHEDJDL DQJJRWD GHZDQ untuk mengemban amanah dari rakyat

E %HNHUMD VHFDUD SURIHVLRQDO MXMXU GDQ WLGDN NRUXSVL

F 'DSDW PHQMDGL FRQWRK VXUL WDXODGDQ GDQ EHUWDQJJXQJ MDZDE

.DEXSDWHQ .XORQSURJR

%HUNDLWDQ GHQJDQ SHQJDUXK SXWXVDQ Mahkamah Konstitusi Tentang Penghitungan Suara Terbanyak terhadap pelaksanaan pemilu legislatif 2009 di Kabupaten Kulonprogo, sesungguhnya secara penyelenggaraan WLGDN WHUODOX EHUSHQJDUXK VHFDUD VLJQLÀNDQ NDUHQD NHWLND SXWXVDQ LWX GL jatuhkan peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2009 tentang penetapan calon masih digodok .38 GL WLQJNDW SXVDW 6HEDJDL KPU kabupaten adalah pelaksana dari peraturan yang dikeluarkan oleh .38 .HPXGLDQ VHWHODK adanya putusan MK itu, sebagai penyelenggara taat terhadap peraturan LWX .HPXGLDQ GLODNVDQDNDQ VHVXDL GHQJDQ SXWXVDQKPU Nomor 15 Tahun 2009 yang keluar pasca putusan, yang menyatakan bahwa penetapan calon terpilih tidak lagi berdasarkan suara terbanyak, melainkan berdasarkan QRPRU XUXW 0XQJNLQ SHUVRDODQ LQL WLGDN SDGD WLQJNDW SHQ\HOHQJJDUD tetapi pada tingkat calon, tingkat partai politik, ini akan menimbulkan SUREOHP +DVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ KPU Kabupaten Kulonprogo pada tanggal 29 Agustus 2010)

Dari segi penyelenggara , tentu akan melaksanakan resosialiasii karena jauh sebelum UU Pemilu tentang penetapan calon terpilih, tekah GLODNXNDQ VRVLDOLVDL WHQWDQJ SHQHWDSDQ FDORQ WHUSLOLK $GDQ\D SXWXVDQ MK ini, harus diberikan sosialisasi lagi kepada masyarakat, kepada calon, kepada partai politik, terkait penetapan calon terpilih tidak lagi berdasarkan QRPRU XUXW PHODLQNDQ EHUGDVDUNDQ VXDUD WHUEDQ\DN 7HQWX LQL DNDQ PHQLPEXONDQ SHUWDQ\DDQ NHQDSD MDGL VHSHUWL LWX 'DUL SLKDNKPU tentu akan dijelaskan kronnologisnya, dari pasal 52 dan Pasal 53 dimana sistem pencalonanan menggunakan sistem bifer, dan sesungguhnya pasal SHQHWDSDQ FDORQ GDUL LWX KDUXV DGD SHUHPSXDQ .DUHQD GLDQXOLU 0. LWX GLODNXNDQ VRVLDOLVDVL ODJL -DGL NDODX GLNDWDNDQ NHQGDOD LWD KDUXV PHUXEDK LQIRUPDVL \DQJ WHODK GLEHULNDQ VHVXDL SHUDWXUDQ 0. 7HWDSL GDUL VHJL WHNQLV SHQ\HOHQJJDUDDQ WLGDN DGD SUREOHP 7HWDSL NDODX FDORQ SDVWL %DKNDQ SHUVDLQJDQ EXNDQ KDQ\D DQWDU SDUWDL politik, melainkan GL LQWHUQDO SDUWDL SXQ PHUHND EHUVDLQJ 'DQ EXNDQ WLGDN PXQJNLQ DNDQ

(10)

bekerjasama dengan partai SROLWLN ODLQ $GDQ\D VLVWHP VXDUD WHUEDQ\DN LQL DNDQ OHELK EHUDW EDJL FDORQ SHUHPSXDQ 0HQXUXW KPU Kabupaten Kulonprogo menyimpulkan sistem suara terbanyak memang lebih fair NDUHQD FDORQ OHJLVODWLYH GLNHKHQGDNL ROHK UDN\DW 0HPDQJ 3HNHUMDDQ Rumah .38 DGDODK PHQFHUGDVNDQ SHPLOLK DJDU NULWLV GDODP PHPLOLK

Sedangkan berbicara tolok ukur kualitas anggota dewan terpilih 2009-2014 dari KPU Kabupaten Kulonprogo, beliau menjawab bahwa dalam proses pencalonan itu ada 2 syarat yang harus dipenuhi, yaitu V\DUDW IRUPLO GDQ PDWHULLO 6\DUDW IRUPLO EHUNDLWDQ WHQWDQJ EDJDLPDQD syarat maju menjadi calon, sedangkan materiil berkaitan tentang syarat FDORQ LWX VHQGLUL $GD MXJD V\DUDW GDODP SHQFDORQDQ EDKZD UHNUXLWPHQ calon harus transparan dan demokratif, namun itu menjadi kewenangan parpol, kpu tidak bisa mengakses sampai kesana, sehingga asalkan dua syarat telah terpenuhi, .38 KDQ\D VHEDJL SHQ\HOHQJJDUDQ\D VDMD 6HFDUD kelembagaan KPU tidak mempunyai kewenangan, kewenangan berada SDGD SDUSRO

.DEXSDWHQ 6OHPDQ

%HUGDVDUNDQ KDVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ .DVVXEDJ +XNXP KPU Kabupaten Sleman, implementasi putusan MK tentang penghitungan suara terbanyak tidak ada masalah karena sudah ada sosialisasi sebelumnya, sehingga sudah di anggap cukup sehingga caleg-caleg sudah mengerti WHUKDGDS SXWXVDQ LWX <DQJ VHEHOXPQ\D PHPDNDL nomor urut dan yang VHNDUDQJ PHQJJXQDNDQ VXDUD WHUEDQ\DN 6DPSDL VDDW LQL GL NDEXSDWHQ sleman tidak ada yang complain karena yang jelas sudah ada sosialisasi dari KPUD dan pihak parpol internal sehingga sudah jelas tentang palaksanaan LWX +DVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ .DVVXEDJ +XNXPKPU Kabupaten Sleman pada tanggal 3 September 2010)

0HQXUXW EHOLDX SHUVRDODQ \DQJ PXQFXO LWX KDQ\D PDVDODK SDUWDL Sedangkan person itu pengaruhnya tidak ada, itu secara moral jika partai LWX VXGDK PHQXQWXW WHUXV NDODK DNDQ PDOX 8QWXN NDODK MHODV SDUWDL itu bisa dikatakan kurang baik dalam penyelenggara pemilu karena DGD SHQ\LPSDQJDQ SDGD GDWD \DQJ DVOL 7DSL NDODX PHUDVD PHQDQJ SDVWL SHQ\HOHQJJDUD LWX VXGDK EDLN .HPXGLDQ DGD \DQJ WLGDN SXDV NHWLGDNSXDVDQ LWX DNDQ GLODSRUNDQ NH 0.

%HUNDLWDQ GHQJDQ SHQJDUXK SXWXVDQ 0. WHUVHEXW GHQJDQ NXDOLWDV dewan terpilih, beliau mengemukakan secara diplomatis, bahwa untuk menjawab pertanyaan itu sama-sama menilai diri kita sendiri sebagai

(11)

masyarakat melainkan bukan penyelenggara kalau penyelenggara sifatnya QRUPDWLI 'DQ NLWD KDQ\D PHODNVDQDNDQ SHULQWDK XQGDQJ XQGDQJ .DODX atas pendapat nilai pribadi bukan atas nama KPU yang jelas demokrasi VHVXQJJXKQ\D DNDQ VHSHUWL LWX -DGL NXDOLWDV RUDQJ \DQJ GLWHQWXNDQ ODQJVXQJ ROHK SHPLOLK 3HUVRDODQQ\D EXGD\D NLWD WLGDN VHPXD RUDQJ \DQJ EDQ\DN XDQJ NXDOLWDV 6'0 Q\D EDJXV 0XQJNLQ DSD NDUHQD NHWRNRKDQQ\D dan sebagainya itu satu sisi kelemahan, semua kembali kepada masyarakat ODJL 0DV\DUDNDW ELVD PHQHULPD LWX WLGDN" 3DGD KDO KDO WHUWHQWX DSD mungkin keadaan ekonominya? Mereka kebanyakan beranggapan ´.HQDSD NDODX DGD GXLW WLGDN PHPLOLK LWX SDUWDL µ $UWLQ\D VXGDK DGD penurunan rasa nasionalisme jadi sekarang tidak lagi mengedepankan UDVD QDVLRQDOLVPH GDODP DUWLDQ \DQJ OXDV 0HVWLQ\D NDODX GXOX SHPLPSLQ itu menjadi suri tauladan/pamong kualitasnya jelas, kalau sekarang WLGDN -DGL UDN\DW WLGDN PHPLOLK NXDOLWDV ODJL +DO \DQJ SRNRN NDUHQD ini menyangkut masalah nasionalime bagaimana membangkitkan rasa LWX ODJL VHPXD GLNDLWNDQ GHQJDQ QRUPD NHQDSD RUDQJ SLQWDU \DQJ 6'0 Q\D EDJXV PDODK WLGDN WHUSLOLK $SD PXQJNLQ NHQGDOD ÀQDQVLDO" 7LGDN semua rakyat mata duitan, itu segmen masyarakat terbagi-bagi(atas, bawah PDXSXQ PHQHQJDK 6HKDUXVQ\D PHUHND MXJD PDVLK SXQ\D HWLND NDODX kita merasa punya rasa nasionalisme kita harus memilih yang benar – EHQDU EHUNXDOLWDV \DQJ 6'0 Q\D OHELK EDJXV

.DEXSDWHQ %DQWXO

Implementasi Putusan Mahkahmah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008 terhadap pelaksanaan pemilu 2009 adalah bahwa penghitungan suara untuk penetapan calon terpilih menjadi lebih sederhana, cepat, WLGDN ULEHW GDQ GHQJDQ GHPLNLDQ PHQJXUDQJL DGDQ\D NRQÁLN GL UDQDK .38 .DEXSDWHQ 7LGDN SHUQDK DGD PDVDODK \DQJ WHULGHQWLÀNDVL WLPEXO karena pengaruh putusan Mahkahmah Konstitusi tersebut di Kabupaten %DQWXO +DVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ .38 .DEXSDWHQ %DQWXO SDGD WDQJJDO 2 September 2010)

Selanjutnya mengenai pengaruh Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 22-24/PUU-VI/2008 terhadap kualitas anggota DPRD tingkat Kabupaten, tidak dapat dijawab oleh .38 .DE %DQWXO NDUHQD SHUWDQ\DDQ LQL KDQ\D bisa dijawab secara akurat dengan penelitian atau survey dan mereka belum pernah menemui atau membaca hasil penelitian atau survey EHUNDLWDQ KDO LQL

(12)

6HGDQJNDQ WHQWDQJ NXDOLÀNDVL '35' \DQJ EHUNXDOLWDV PHQXUXWKPU %DQWXO EDKZD NRPSHWHQVL KPU Kab dalam melakukan seleksi kualitas calon anggota DPRD hanya dari sisi administrasi, sehingga parameter yang dimiliki dan dipakai oleh .38 %DQWXO GDODP PHQHQWXNDQ NXDOLWDV DPRD hanyalah berupa persyaratan administratif bagi calon anggota '35' VHEDJDLPDQD VXGDK GLWHQWXNDQ GL GDODP 8QGDQJ XQGDQJ 3HPLOX Sehingga KPU menyarankan bagi anggota DPRD Kabupaten terpilih bahwa karena terpilih tidaknya calon anggota DPRD mutlak tergantung dari rakyat yang memilih, maka bagi anggota DPRD yang berkeinginan maju dan terpilih sebagai anggota DPRD di periode mendatang dengan ini diingatkan agar menggunakan kesempatan masa jabatan sekarang ini untuk benar-benar membuktikan di hadapan rakyat bahwa dirinya berkualitas, sehingga rakyat tidak menyesal dan tidak ragu-ragu lagi XQWXN PHPLOLK GL SHPLOX \DQJ DNDQ GDWDQJ

B Pengaruh Penghitungan 6XDUD 7HUEDQ\DN 7HUKDGDS 3DUWDL 3ROLWLN

Untuk mengetahui secara langsung pengaruh sistem penghitungan suara terbanyak dalam partai partai politik, berikut kami sampaikan tanggapan dari KPU dan Partai politik yang ada di Provinsi DIY berkaitan dengan pengaruh sistem penghitungan suara terbanyak terhadap kualitas DQJJRWD '35' +DVLO SHQHOLWLDQ LQL PHUXSDNDQ SHQHOLWLDQ DZDO VHEHOXP SHQHOLWLDQ LQL GLODNXNDQ $GDSXQ VHEDJDL UHVSRQGHQ DGDODKKPU Provinsi DIY serta 4 partai SROLWLN EHVDU \DQJ DGD GL ',<

1. .38 ',<

%HUGDVDUNDQ KDVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ .HWXD KPU Provinsi DIY, PHQJHQDL SHQGDIWDUDQ FDOHJ XQWXN SHPLOX GDQ LWX DGD SHUEHGDDQ Pada tahun 2004 menggunakan sistem nomor urut, sedangkan 2009 dengan VLVWHP SHQJKLWXQJDQ VXDUD WHUEDQ\DN +DO LWX GLDWXU GDODP XQGDQJ XQGDQJ dan peraturan KPU, dimana .38 WLQJJDO PHQMDODQNDQ XQGDQJ XQGDQJ 7HQWX VDMD SHUEHGDDQ VLVWHP LQL VDQJDW EHUSHQJDUXK WHUKDGDS FDOHJ $NDQ memberikan peluang yang lebih bagus, yaitu memberikan kedudukan \DQJ VDPD GDODP KXNXP GDQ SHPHULQWDKDQ 'DUL VLVWHPQ\D OHELK EDJXV \DQJ WDKXQ NDUHQD \DQJ WHUSLOLK EHQDU EHQDU \DQJ EDJXV .DUHQD memang merupakan pilihan rakyat sendiri dilihat dari kualitas masing-PDVLQJ FDOHJ /HELK ODQMXW EHOLDX PHQFRQWRKNDQ SDGD VDDW SHUQDK GLXQGDQJ GDODP IRUXP SHUHPSXDQ 'LPDQD GDODP IRUXP SHUHPSXDQ LWX PHUHND waktu mendaftar agak berapi-api, karena pada waktu itu menggunakan

(13)

QRPRU XUXW MLND SHULQJNDW PHUHND GDODP SHULQJNDW DWDV PDND PHUHND PHUDVD PXQJNLQ DNDQ MDGL 1DPXQ SXWXVDQ 0. GHQJDQ VXDUD WHUEDQ\DN LQL EDQ\DN FDOHJ \DQJ EHOXP VLDS 'DUL KDVLO SHPLOX OHJLVODWLI NHPDULQ banyak caleg yang kecewa karena mereka sudah mengeluarkan banyak ELD\D WHUQ\DWD WLGDN MDGL DQJJRWD GHZDQ

%HUNDLWDQ GHQJDQ WHQWDQJ NXDOLWDV FDOHJ FDOHJ KDVLO SHPLOX EHUKXEXQJDQ GHQJDQ EHUODNXQ\D VXDUD WHUEDQ\DN %HOLDX PHQJHPXNDNDQ bahwa Pada pemilu 2009 dari segi pendidikan lebih meningkat dari pemilu

'DKXOX OHELK NHWDW GDODP KDO SHQGLGLNDQ GDQ NHVHKDWDQ VHNDUDQJ OHELK GLSHUPXGDK 7HQWXQ\D KDUDSDQ PDV\DUDNDW MXJD OHELK EDLN .DUHQD VDDW LQL PDV\DUDNDW VXGDK PXODL FHUGDV GDQ DNDQ PHOLKDW NXDOLWDV FDOHJ tapi kualitas yang sesungguhnya akan dilihat ketika mereka telah dilantik GDQ EHNHUMD MDGL GLKDUDSNDQ GHQJDQ V\VWHP LQL GLKDUDSNDQ FDOHJ FDOHJ \DQJ WHUSLOLK VDDW LQL OHELK EDUNXDOLWDV

'3' ',< 3DUWDL 'HPRNUDVL ,QGRQHVLD 3HUMXDQJDQ 3',3)

Sikap partai politik PDIP terhadap putusan Mahkamah Konstitusi tentang penghitungan suara terbanyak untuk menjadi anggota dewan tidak VHSHQGDSDW .DUHQD DGD VDWX KDO EDKZD NHSXWXVDQ LWX GLNHOXDUNDQ 3',3 katakanlah partai-partai yang telah menentukan bagaimana penyusunan NHSHQJXUXVDQ FDORQ FDORQ OHJLODWLIQ\D .DODX EROHK VXGDK GLVDPEXQJ kedepan itu memang mendorong lajunya demokarasi di Indonesia, tetapi pada partai SROLWLN SHUOX DGDQ\D NHVLDSDQ VHEHOXPQ\D 6HKLQJJD NHWLND hal itu terjadi contohnya untuk pemilu tahun 2014, keputusan itu sudah muncul terlebih dahulu artinya bahwa ada persiapan selama 5 tahun dalam rangka mempersiapkan kader-kader untuk menjadi calon-calon OHJLVODWLI GL SHPLOX WDKXQ +DVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ :LGL SHQJXUXV harian DPD DIY PDIP pada tanggal 4 Juli 2009)

Lebih lanjut beliau mengatakan tidak ada pengaruh putusan Mahkamah Konstitusi tentang penghitungan suara terbanyak terhadap PDIP dalam menempatkan caleg-calegnya dalam pemilu 2009 karena ketika keputusan Mahkamah Konstitusi itu dimunculkan, PDIP sudah membuat keputusan pada penetapan calon, jadi tidak bisa diubah-ubah ODJL 6HKLQJJD GDPSDN GDUL SXWXVDQ LWX ODQJVXQJ NHSDGD PDVLQJ PDVLQJ FDOHJ 'LFRQWRKNDQ PLVDOQ\D PU [ VHEDJDL VHNUHWDULV '3' \DQJ GLWHPSDWNDQ di Gunung Kidul, dengan no urut 1 yang pilihannya berdasarkan dari VXDUD WHUEDQ\DN 0DND DSDELOD VD\D GL WHPSDWNDQ GLVDQD SDOLQJ WLGDN apabila saya ingin menjadi legislative dampak positifnya tentunya saya

(14)

harus kerja keras apabila ingin mencapai suara yang diiiginkan untuk mendapatkan tujuan yang saya capai apalagi di tempat itu saya tidak PHPSXQ\DL EDVLV GDQ VHEDJDL GDPSDN QHJDWLIQ\D \DLWX PHQGDGDN

Seandainya kader PDIP yang terpilih atau mendapat suara terbanyak justru kader yang kemampuan masih kurang atau bukan kader yang ideal (kualitas baik)maka sikap Partai PDIP sudah mempunyai program bahwa harus ada pelatihan dalam rangka pembekalan dari partai kepada seluruh calon anggota legislative baik yang kemampuan ideologinya tentang partai PDVLK NXUDQJ DWDXSXQ NHSDGD \DQJ VXGDK PDSDQ 'DQ GLVDQD MXJD DGD kerja sama antara calon yang kualitas baik dengan calon yang kurang untuk meningkatkan kapabilitas dari calon-calon anggota legislatifnya SDVFD SHPLOLKDQ $SDELOD NHWXD SDUWDL GDQ NDGHU NDGHUQ\D PHQFDORQNDQ GLUL \DQJ NHPXGLDQ NHWXD SDUWDLQ\D NDODK GDQ WLGDN WHUSLOLK

Menanggapi pelaksanaan Pemilu legislatif 2009, menurut beliau pada pemilu kali ini yang selalu jadi permasalahan adalah DPT, kalau pemilu 2004 sewaktu memasuki pemilu, DPT sudah clear sementara sekarang dua KDUL VHEHOXP SHPLOX VDMD EHOXP FOHDU .DODX VHJL DWXUDQ LWX PHUXSDNDQ hasil dari anggota DPR artinya aturan mainnya ditentukan oleh aturan SHUXQGDQJ XQGDQJDQ -DGL NHWLND VHPXD PHQJDOLU VHVXDL GHQJDQ SHUDWXUDQ perundang-undangan tadi tanpa campur tangan dari siapapun akan PHODKLUNDQ \DQJ WHUEDLN GDQ WLGDN PHQLPEXONDQ SHUPDVDODKDQ

'3' ',< 3DUWDL $PDQDW 1DVLRQDO 3$1

Sikap partai politik PAN terhadap putusan Mahkamah Konsti konstitusi tentang perhitungan suara terbanyak untuk menjadi anggota dewan, PAN sudah lama menggunakan mekanisme penghitungan suara terbanyak, namun dalam pada pemilu 2009 PAN mengalami kebinggungan PHQJLQJDW SHQJKLWXQJDQ VXDUD WHUEDQ\DN EHUDNX XQWXN VHPXD SDUWDL Sehingga PAN mengalami kesulitan karena keputusan MK berbeda dengan perhitungan awal PAN dan berpengaruh terhadap strategi partai yang DGD 6HKLQJJD NHSXWXVDQ WHUVHEXW PHUXJLNDQ PHQJLQJDW VHPDNLQ OLDUQ\D SHUVDLQJDQ SDUWDL SDUWDL SDVFD NHSXWXVDQ 0. 3HQJDUXK NHSXWXVDQ 0. menjadikan persaingan sangat liar, asumsinya partai kita sendiri yang memakai suara terbanyak, diluar dugaan PAN “semula biar partai lain PHPDNDL XUXWDQ 3$1 WHWDS PHPDNDL VXDUD WHEDQ\DN GDQ DNDQ VROLGµ 6WUDWHJL DZDO WLGDN WHUODOX VLJQLÀNDQ NDUHQD SDUWDL ODLQ FRPSHWLWRU ODLQ MXJD PHPDNDL VWUDWHJL LWX GDQ LWX DJDN WHUODPEDW Floating yang kita asumsinya partai lain tidak memakai itu dan apapun yang terjadi kita

(15)

GDSDW VROLG ,PSOLNDVL GDUL NHSXWXVDQ 0. DGDODK FDORQ \DQJ NLWD DMXNDQ EHQDU ² EHQDU VXDUD UDN\DW EXNDQ VHNHGDU NHSXWXVDQ SDUWDL

Dijelaskan bahwa ketika anggota legislative itu ditentukan dengan suara terbanyak, mau tidak mau dia harus punya kinerja yang baik dimata masyarakat, sehingga diharapkan akuntablitasnya didalam hal kuailtas, komitmen moral bertambah, integritas terpenuhi karena masyarakat juga PHQLODL 7LGDN DGD ODJL MDUDN DQWDUD ZDNLO SDUWDL GDQ ZDNLO UDN\DW JDULV partai sebagai kacamata yang dipakai untuk maju kedepan, diharapkan masyarakat terdidik dengan kacamata yang dipakai dan memilih bukan hanya dengan kacamata politik yang irasional dan emosional tetapi PHPLOLK GHQJDQ SHPDKDPDQ \DQJ EHQDU

Dalam pelaksanaan pemilu 2009 tidak mendapatkan permasalahan berkaitan dengan putusan MK tersebut antara partai SROLWLN GDQ FDOHJQ\D Karena sudah jauh – jauh hari sudah dipersiapkan,jadi orang yang mau PDMX PHQMDGL FDOHJ 3$1 VXGDK VDGDU DUWLQ\D NRQÁLN DQWDUD SDUWDL GLGDODP PDXSXQ GLOXDU WLGDN EHUPDVDODK ODJL 3$1 VHEDJDL SDUWDL EHUNHZDMLEDQ mendorong kader – kader yang dianggap mampu untuk diurutan yang SDOLQJ DWDV 0HQGRURQJ GDUL VHJL NDPSDQ\HQ\D 0HODNXNDQ SHODWLKDQ ² pelatihan kampanye, mengadakan polling – polling untuk mengevaluasi NLQHUMD PHUHND VHODPD LQL

'3: ',< 3DUWDL .HDGLODQ 6HMDKWHUD 3.6)

Sikap partai politik PKS terhadap putusan Mahkamah Konstitusi tentang perhitungan suara terbanyak untuk menjadi anggota dewan, SDGD SULQVLSQ\D '3: ',< DWDX 3.6 VHFDUD NHVHOXUXKDQ WLGDN PDVDODK dengan keputusan MK itu, karena memang di dalam internal PKS proses pencalegannya bukan berdasarkan pengajuan diri tapi pemilihan umum LQWHUQDO 3ULQVLS 3.6 DGDODK EXNDQ PHQJDMXNDQ GLUL WDSL GLWXJDVL MDGL kader yang terpilih dalam pemilihan internal itu ditugasi oleh partai XQWXN PHQMDGL FDOHJ

Selanjutnya berkaitan dengan pengaruh putusan Mahkamah konstitusi tentang penghitungan suara terbanyak terhadap partai poltik dalam menempatkan caleg-calegnya dalam pemilu 2009, dikemukakan bahwa sejak semula PKS memang tidak mengambil prinsip keterkenalan artinya tidak mengutamakan prinsip keterkenalan, tapi memakai mekanisme pemilihan internal dengan pemilihan internal, nanti ketahuan mana kader-kader yang memang dikehendaki oleh anggota dan kader partai untuk mewkili menjadi caleg, sehingga sebenarnya dulu kasusnya sudah

(16)

ditempatkan dulu sesuai dengan daerah pemilihannya baru ada keputusan MK namun toh demikian tetap saja karena sejak awal buka dicalegkan, bukan pengajuan dari pihak kader tapi justru penugasan dari partai maka \D WLGDN PDVDODK DNKLUQ\D \D VLDSDSXQ \DQJ QDQWL WHUSLOLK \D LWX NLWD QDQWL NLWD EHUL

Adapun strateginya tetap sejak awal memang semuannya di-back up oleh partai dari proses administrasi syarat-syarat pencalegan sampai prose kampannye, proses sosialisai kampanye itu semuanya di-back up oleh partai dan digerakkan oleh tim pemenanganan pemilu partai, jadi lebih mengandalkan kepada mesin SROLWLN SDUWDL XQWXN SHPHQDQJDQQ\D LWX

'DODP WXEXK SDUWDL LQWHUQDO 3.6 WLGDN DGD NRQÁLN DQWDUD FDOHJ dan partai, karena memang sejak semula semua digerakkan oleh tim sukses pemenangan pemilu partai semuanya digerakkan oleh struktur, EDUX SDGD EDEDN VHODQMXWQ\D FDOHJ GLPLQWD EHUVRVLDOLVDVL NH PDV\DUDNDW Hal ini memang tergantung orangnya, ada caleg yang kemudian bisa bersosialisasi dengan baik karena punya daya dukung mungkin, dan DGD FDOHJ \DQJ ELDVD ELDVD \DQJ ELDVD ELDVD LQL WHUback up ROHK SDUWDL Tim pemenangan pemilu partai selalu menawarkan ke masyarakat itu semua caleg misalnya dalam publikasi baliho-baliho yang ditempel itu VHPXD FDOHJ GLFDQWXPNDQ GLVLWX 7HUDNKLU PHQMHODQJ GHWLN GHWLN WHUDNKLU masa kampanye itu menyebar undangan menyoblos ke masyarakat dan VHWLDS GDHUDK SHPLOLKDQ LWX PHQFDQWXPNDQ VHPXD QDPD QDPD FDOHJ ,QL karena kerja tim sukses struktur partai memang mesin politik partai, lalu bentuk-bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh partai selain itu banyak yang datang ke warga dan seterusnya itu, dan ada pula yang personal FDOHJ DWDV LQWUXNVL SDUWDL PLVDOQ\D GHQJDQ PHPEXDW NDUWX SHQJHQDO

Persaingan antara caleg secara umum setahu beliau tidak terjadi NDUHQD UDWD UDWD PHUHND PHPDQGDQJ LQL VHEDJDL WXJDV SDUWDL 7HWDSL kalau perbedaan kegigihan dalam mensosialisasikan diri memang ada QXDVDQ\D SHUEHGDDQ NDUDNWHU 0LVDOQ\D VHVHRUDQJ \DQJ VDQJDW LQWURIHW WLGDN PDX EDKNDQ DGD \DQJ PHPEXDW NDUWX QDPD VDMD WLGDN PDX WDSL ada yang sangat ekstrofet bisa karena ini merasa tugas dari partai terus kemudian tampil dimana-mana ada juga pasang baliho personal dan DODW SHUDJD WDSL VHMDXK LQL \DQJ EHOLDX DPDWL WLGDN DGD SHUVDLQJDQ \DQJ NHPXGLDQ PHQLPEXONDQ NRQÁLN EDLN NRQÁLN DQWDUD FDOHJ GHQJDQ SDUWDL DWDXSXQ DQWDU FDOHJ 3DGD SULQVLSQ\D VLDSDSXQ DVDONDQ GDUL 3.6 WHUSLOLK tapi riil di lapangan setelah terpilih itu memang ada pengaruh terhadap mungkin profil dan mungkin nanti kinerja caleg yang terpilih dan

(17)

sudah agak terasa di beberapa daerah kabupaten kota yang disimpulkan diperlukan pendampingan atau peng-XS JUDGH %HEHUDSD FDOHJ \DQJ MDGL dengan penghitungan suara terbanyak sebenarnya kesiapannya dalam NRQWHNV NHUMD NHUMD NHGHZDQDQ LWX EHOXP +DO LWX ZDMDU NDUHQD PDVLK DZDO 'DQ SDUWDL EHUWDQJJXQJ MDZDE GDODP KDO LWX NDUHQD LWX VXGDK PHQMDGL NHVHSDNDWDQ SDUWDL 3HQDQJDQDQ DNDQ GLODNXNDQ ROHK EDGDQ OHJLVODWLI SDUWDL .DODX DNLEDW SHQJDUXK WHUKDGDS SURÀO GDQ NLQHUMD '35 kedepan mungkin ada, terutama karena mungkin pengalaman baru dan sebagainya, atau dikalangan kader sebenarnya tidak terlalu diunggulkan tapi ditengah masyarakat mereka mendapat dukungan banyak, secara umum tidak masalah cuma jadi PR struktur untuk melakukan pembekalan lebih intens lebih berdaya terhadap mereka

Menurut PKS, putusan MK tentang penghitungan suara terbanyak VHEHQDUQ\D DGD QLODL SRVLWLI GDQ QLODL QHJDWLIQ\D .DODX NHXQWXQJDQQ\D atau segi positifnya dalam tubuh internal partai PKS justru semakin tidak ada deal-deal dalam mengambil keputusan karena sudah suara WHUEDQ\DN VHPHQWDUD VHPXDQ\D NDGHU DUWLQ\D PDODK PHPSHUVHMXN SURVHV SHQJDPELODQ NHSXWXVDQ Dan hal ini mamacu struktur untuk lebih PHQLQJNDWNDQ SURVHV SHPEHNDODQ SDUD NDGHU NDGHUQ\D LWX

Sedangkan dilihat dari sisi negatifnya mungkin bisa jadi pilihan PDV\DUDNDW LWX WHUPHQDQJNDQ ROHK SRSXOHULWDVQ\D GL 0DV\DUDNDW Sementara sebenarnya secara riil kualitasnya itu mungkin tidak lebih baik dari caleg kita yang lain itu, artinya yang terbaik yang kita siapkan justru bisa jadi karena masalah kepopuleran itu menjadi tidak terpilih, SDGDKDO GDODP EDQ\DN KDO OHELK EHUNXDOLWDV PXQJNLQ MDGL WLGDN WHUSLOLK Jadi partai tidak bisa sepenunhnya bisa mendesain SDM terbaiknya XQWXN µGLNLULPµ GDODP PLPEDU OHJLVODWLI ,WX QHJDWLIQ\D NDUHQD PHPDQJ prosesnya seperti itu ya, akhirnya yang jadi itu kemungkinan besar bukan \DQJ \DQJ WHUEDLN \DQJ GLVLDSNDQ ROHK SDUWDL 6HEDJDL SDUWDL politik, PKS akan menginventarisir semua permasalahan-permasalahn itu dan menjadikan bekal pengambilan kebijakan kedepan terutama dalam hal SHQFDOHJDQ GDQ VWUDWHJLQ\D

'3' ',< 3DUWDL *RONDU

Menurut partai Golkar mengenai putusan Mahkamah Konstitusi harus dilihat dari substansi demokrasi yang dikembangkan dan etika dalam amanat undang-undang dasar 1945, argumentasi pokok dari Mahkamah Konstitusi tentang kedaulatan yang ada ditangan rakyat maka hakekatnya

(18)

adalah perwakilan yang dipilih oleh rakyat mestinya harus orang yang betul-betul berepresentasi dalam pemilu dan mempunyai election yang dilakukan oleh masyarakat itu dalam rangka pemilu kita ini , tetapi kalau itu kita sampingkan dengan ideologi bangsa yang kita punyai, kalau NHSXWXVDQ 0. KDQ\D EHUSLMDN SDGD UDQDK GHPRNUDVL GDQ PHUHÁHNVLNDQ itu bagi wakil rakyat yang terpilih itu seharusnya dia memiliki suara \DQJ VLJQLÀNDQ WHWDSL NDODX NLWD PDVXN SDGD SHUGHEDWDQ LGHRORJL EHUDUWL nafas keputusan MK itu tidak lagi berpijak pada basis ideologi pencasila NDUHQD KDNHNDW EDVLV \DQJ VLIDWQ\D LQGLYLGXDO LWX DGDODK LGHRORJL OLEHUDO (Hasil wawancara dengan Sekretaris DPD ',< *RONDU 'UV -KRQV .HEDQ , pada tanggal 7 Juli 2009)

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa, semua tahu ideologi liberal berbasiskan individu, ideologi komunis berbasiskan ras dan ideologi pancasila berbasiskan bangsa, karena itu kita kaitkan lagi dengan pilar yang mau kita bangun, karena pilar demokrasi kita berbasiskan institusi bukan berbasiskan individu, sehingga dengan demikian ada mis konstitusional yang menurut partai politik lokal ini yang kedepan kita dudukan kembali kita kaji secara cermat dengan demikian realitas yang terjadi proses pemilu yang berjalan sekarang ini, seluruh persyratan kriteria yang telah disusun VHGHPLNLDQ UXSD GDODP UDQJND SHPERERWDQ GDQ NXDOLÀNDVL DQJJRWD FDORQ legeslatif itu akhirnya gugur atas nama keputusan MK suara terbanyak, NXDOLÀNDVL WLGDN WHUSHQXKL NDUHQD EHOXP WHQWX RUDQJ \DQJ QRO NHFLO PHPHQXKL NXOLÀNDVL GLD PHPLOLNL VXPEHU GDQD \DQJ FXNXS

Kedua, dengan demikian keputusan MK itu menciderai apa yang telah diputuskan atau diundang-undangkan tentang jasa kuota perempuan 6HFDUD WLGDN ODQJVXQJ NHSXWXVDQ 0. LWX WHODK PHQFLGHUDL KDN KDN demokrasi konstitusi yang mau diberikan kepada kaum perempuan untuk PHQJDPELO EDJLDQ GLGDODP SURVHV SHUSROLWLNDQ GLWDQDK DLU LQL +DO LQLODK \DQJ VHEHQDUQ\D SHUOX NDODX XPSDPDQ\D GDODP SLOSUHV NHPDULQ -. :,1 PHQDQJ GDSDW NHSHUFD\DDQ V\XNXU V\XNXU SDN 6%< ELVD PHPHQDQJNDQ ODJL 0HPDQJ NRQVHS JRONDU KDUXV NHPEDOL GXOX NLWD VHSDNDW NHPEDOL landasan konstitusional kita sehingga pijakan-pijakan prodak perundangan kita itu harus berada dalam kop jalur yang benar karena secara de facto yang kita saksikan dinegara kita adalah empat piranti produk hukum yang ada telah kita khianati baik dari pancasila, undang-undang 1945, 1.5, GDQ NHEKLQHNDWXQJJDO LNDDQ .DGDQJ NDGDQJ RUDQJ PXGDK EHUELFDUD soal kebhineka tunggal ikaan tetapi sebenarnya gagal dalam menemukan patisari dari plurarisme itu sendiri sehingga kontruksi dalam kehidupan

(19)

EHUEDQJVD GDQ EHUQHJDUD LQL EDQ\DN NHUDQFXDQ NHUDQFXDQ GLGDODPQ\D Ini fakta-fakta yang bisa kita rasakan dan inilah yang sebetulnya ingin NLWD GXGXNDQ NHPEDOL 3HUWDQ\DDQQ\D VHGHUKDQD NDODX GHQJDQ NHSXWXVDQ MK suara terbanyak itu apakah memang pilar demokrasi itu sudah kita ambil alih, kita alihkan dari basis institusi ke basis individu kalu begitu kita harus jelas, dengan demikian mulai saat ini kita deklarasikan bangsa ini memiliki ideologi liberal, jadi jangan bangsa ini dikelola dengan basis \DQJ WLGDN MHODV .RQNULWQ\D VHEHWXOQ\D GDQ PHVWLQ\D NDODX NLWD LQJLQ persoalan tentang menentukan siapa yang masuk didalam posisi legeslatif itu mestinya itu peserta pemilu itu partai politik mestinya kewenangan itu ada pada partai SROLWLN .DUHQD SDUWDLpolitik itu mempunyai kewenangan XQWXN PHQVWUXNWXU NXDOLÀNDVL FDORQ FDORQ OHJLVODWLYH \DQJ DNDQ EHUWXJDV GDODP UDQDK SXEOLN XQWXN PHPEHULNDQ SHOD\DQ WHUEDLN NHSDGD PDV\DUDNDW ,QL SHUVRDODQQ\D WHWDSL GHQJDQ NHSXWXVDQ LQL WHODK PHQJJDQJJX NXDOLÀNDVL yang telah disusun sehingga target-target yang terbaik itu tidak bisa dipenuhi oleh mekanisme yang ada itu sehingga partaipun tidak akan bisa menjamin kontribusi yang terbaik kepada kader-kadernya kepada kepentingan publik melalui ranah kebijakan publik bagi teman-teman \DQJ DGD GLOHJLVODWLI

%HUNDLWDQ GHQJDQ NRQGLVL LQWHUQDO SDUWDL SHQJDUXK SXWXVDQ PDKNDPDK konstitusi tentang penghitungan suara terbanyak terhadap Golkar dalam menempatkan caleg-calegnya dalam pemilu 2009, dijabarkan oleh beliau bahwa dalam menempatkan caleg-calegnya memang partai Golkar PHPSXQ\DL NXDOLÀNDVL \DLWX SHUV\DUDWDQ XPXP \DQJ VHVXDL GHQJDQ peraturan perundang-undangan yang berlaku yang kita semua tahu dalam produk pemerintah dan yang kedua mempunyai persyaratan-persyaratan khusus yang harus dilalui oleh seorang kader yang bisa lolos dalam seleksi itu untuk bisa maju dalam pos-pos promosi strategi, golkar mempunyai model sistem penjaringan, penyaringan dengan mekanisme martikulasi pembobotan tentunya berangkat dari seorang kader sebelum dia masuk kepartai golkar yang bersangkutan pernah berkiprah dimana saja, diorganisasi sosial kemasyarakatan atau diorganisasi apa dan dia disana sebagai apa hanya sebagai anggota biasa atau pengurus tetapi kalau SHQJXUXV SRVLVLQ\D KDUXV MHODV VHEDJDL DSD GDQ EHUDSD ODPD GLD GLVLWX

%DJDLPDQD WLQJNDW NHWRNRKDQQ\D NHWHUSHQJDUXKDQ\D OHDGHUVKLSQ\D itu sangat dilihat terutama dia akan menjadi partai golkar dan selama dipartai golkar dia berada ditingkatan mana saja yang pernah diikuti mungkin tingkat kecamatan, kabupaten atau provinsi atau hanya dia

(20)

masuk melalui organisasi hasta karya atau menjadi penyalur aspirasi tingkat provinsi saja, terus dia dalam organisasi tersebut dia sudah berapa lama dan posisi apa, punya jabatan atau tidak, ketokohannya bagaimana, tingkat penerimaan dia kepada kader didalamnya seperti apa, dan apakah akseptabilitas ketokohan dia apakah bisa diapresiasi oleh masyarakat dan begitu juga kita lihat kalau dimasukan dalam kepengurusan dan bagaimana tingkat prestasi yang sudah disumbangkan kepada partai sampai kepada masalah pendidikan yang meliputi SMP, SMA, Sarjana muda, S2 dan S3 dan terakhir adalah adanya pertimbangan strategis SROLWLN

Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa strategis akses politiklah yang dikaji secara aktif kualitatif secara cermat baik dalam menghadapi tantangan yang dihadapi bangsa dan daerah secara nasional, regional dan lihat dari kearifan-kearifan yang tumbuh berkembang secara lokalitas yang GLDJUHJDVLNDQ ROHK NDGHU NDGHU LQL PDPSX DWDX WLGDN 6HWHODK LWX DNDQ dimasukan syarat-syarat tersebut dalam rapat pleno tingkat DPD 1 dan mendapat penilaian secara umum oleh seluruh pengurus yang ada dan DNKLUQ\D KDUXV PHQHQWXNDQ VHVXDWX GHQJDQ MHODV GDQ EDLN 6HKLQJJD LWXODK yang harus diputuskan dan akhirnya menjadi nominator dalam pemilihan OHJLVODWLYH \DQJ DNDQ NLWD XVXQJ 7DSL NRQNULWQ\D NXDOLÀNDVL SHQGLGLNDQ bagi partai golkar untuk dewan tingkat kabupaten, provinsi dan pusat \DLWX KDUXV 6 1DPXQ DGD GLVSHQVDVL EDJL WHPDQ WHPDQ \DQJ EHOXP PHQHPSXK 6 WHUVHEXW $VDO NDGHU WHUVHEXW SXQ\D SUHVWDVL GDQ SHQJDUXK WHUKDGDS SDUWDL .DUHQD GDUL WLQJNDW 60$ SXQ DGD WLQJNDW ERERWQ\D

%HUNDLWDQ GDODP SHODNVDQDDQ SHPLOX NHPDULQ PHQGDSDWNDQ permasalahan berkaitan denagn putusan MK tersebut antara partai politik dan calegnya, bahwa partai Golkar merasakan bahwa keputusan MK itu WHODK PHQJJDQJJX SHUVLDSDQ SDUWDL WHKDGDS NXDOLÀNDVL NDGHU NDGHUQ\D untuk maju didalam legislative itu yang pada akhirnya ada yang menang maju dalam DPR sekarang, tapi kami menilai masih kurang, walaupun mempunyai kemampuan tapi kita memandang greatnya masih ada dibawah makanya posisinya kita tempatkan dibawah tetapi yang inilah yang berhasil tapi ini juga akan berdampak kepada seluruh produk kebijakan-kebijakan yang diambil pada ranah dewan tentunya bukan berarti dia tidak mampu tapi paling tidak ada proses waktu yang diambil lagi untuk belajar lagi didewan karena dia harus beradaptasi dengan segala kegiatan-kegiatan \DQJ PHQ\DQJNXW WHQWDQJ NHGXGXNDQ 'HZDQ

Antisipasi yang dilakukan agar itu tidak terjadi kami bekerja sama dengan lembaga lain melakukan diklat dalam rangka bagaimana

(21)

pendampingan peningkatan kompentensi teman-teman mengenai tugas-WXJDV NH 'HZDQDQ 'DQ DQWLVLSDVL \DQJ NHGXD GLEHQWXN VHPDFDP WLP pendamping, tim ahli atau tim advokasi dalam rangka membantu kualitas NDGHU \DQJ DGD 'LGHZDQ DJDU ELVD EHUMDODQ VHFDUD RSWLPDO

Pasca putusan MK tentang penghitungan suara terbanyak keluar, berkaitan dengan pertanyaan apakah partai politik tetap mendukung GDQ PHPRWLYDVL EDLN PRULO PDXSXQ VSLULWXDO WHUKDGDS FDOHJ FDOHJQ\D %HOLDX PHQMDZDE EDZKD 3DUWDL *RONDU EXNDQ PDVDODK PHQGXNXQJ DWDX tidak, tetapi kalau kita berbicara konsep pembangunan dimanapun dalam bidang apapun ini biasanya ideologi negaranya selalu menjadi landasan, acuan dan pedoman, dalam bidang apapun belajar konsep Negara apapun, pijakan putusan MK dalam membela substansi demokrasi itu, nilai demokrasi yang dibangun itu sudah selaras belum dengan pijakan ODQGDVDQ LGHRORJL 1HJDUD NLWD GDQ FRUDN GHPRNUDVL NLWD +DO LQL NDQ menjadi persoalan kita karena kita ini Negara integralistik, karakteristik Negara kita adalah Negara konstitusional dan sila ke empat jelas memberi LV\DUDW GHQJDQ NXDW

C. Putusan Mahkamah .RQVWLWXVL 1RPRU 388 9, 'DUL 6HJL

<XULGLV 3ROLWLN GDQ 2WRQRPL 'DHUDK

Menurut Pakar SROLWLN %DPEDQJ &LSWR Mahkamah Konstitusi merupakan lembaga politik baru yang membantu menyelesaikan kasus-kasus dalam pemilihan di Indonesia baik pemilihan anggota DPR dan SHPLOLKDQ 3UHVLGHQ 6DWX LQVWLWXVL \DQJ GL PDVD RUGH EDUX WLGDN GLSXQ\DL dan satu kemajuan bagi perkembangan politik di Indonesia dan satu-satunya lembaga yang bisa menangani persoalan yang dialami oleh para calon anggota legislative dan juga partai SROLWLN \DQJ PHQJKDGDSL NRQÁLN DQWDU VHVDPD SDUSRO Dengan adanya lembaga ini akan menjadikan lebih VHKDW SHUNHPEDQJDQ GHPRNUDVL +DVLO :DZDQFDUD GHQJDQ %DPEDQJ &LSWR SDGD WDQJJDO -XOL

Senada disampaikan oleh Saefudin, bahwa masa yang akan datang, akan dibangun suatu demokrasi yang ada hubungan timbal balik antara UDN\DW GDQ \DQJ GLSLOLK +XEXQJDQ WLPEDO EDOLN LQL DNDQ PHPSHUNXDW SRVLVL UDN\DW GDODP PHNDQLVPH SHQ\HOHQJJDUDDQ NHKLGXSDQ NHWDWDQHJDUDDQ Dalam arti ketika caleg menjadi atau tidak menjadi anggota dewan ditentukan oleh suara pemilih, sehingga akan mulai dibangun komunikasi yang efektif antara wakil dengan rakyatnya untuk mencari informasi dan VHODOX PHPSHUMXDQJNDQ DVSLUDVL UDN\DW \DQJ GLZDNLOLQ\D 3DGD DNKLUQ\D

(22)

GHPRNUDVL DNDQ GDSDW EHUMDODQ GDUL UDN\DW ROHK UDN\DW XQWXN UDN\DW +DVLO wawancara dengan Saefudin, pada tanggal 15 Juli 2009 )

6HODQMXWQ\D %DPEDQJ &LSWR PHQJHPXNDNDQ EDKZD 0. WLGDN berfungsi sebagai lembaga yang berwenang untuk meningkatkan kapasitas caleg, tetapi lebih kepada masalah-masalah legal effairs tentang masalah-PDVDODK KXNXP NDLWDQ GHQJDQ NRQÁLN DQWDU SDUWDL SROLWLN -DGL WLGDN VHFDUD NKXVXV PHQDQJDQL VRDO FDOHJ .DUHQD KDO LWX PHUXSDNDQ PDVDODK profesionalisme anggota DPR dan menjadi karakter anggota DPR dan LWX PHPDQJ IDNWRU IDNWRU \DQJ EXNDQ ELGDQJQ\D 0. 0. WLGDN ELVD dipermasalahkan kalau terjadi suatu yang berkaitan kualitas caleg, tidak ada hubungannya sama sekali karena itu hanya menangani kasus, kalau sudah berhubungan dengan karakter anggota DPR, hal itu menyangkut SURIHVLRQDOLVPH GDQ LWX EXNDQ ZHZHQDQJ 0. 1DPXQ EHUSHQJDUXK terhadap kualitas demokrasi jelas, tidak seperti dulu kalau ada kasus itu mungkin dibekukan oleh pemerintah dan KPU tidak berwenang untuk itu, karena .38 VHEDJDL SHODNVDQD WLGDN SXQ\D ZHZHQDQJ XQWXN LWX 'HQJDQ DGDQ\D 0. GHPRNUDVL PHQMDGL OHELK VHKDW NDUHQD OHPEDJD LQL bebas dari .38 EHEDV GDUL SHPHULQWDK OHPEDJD \DQJ PDQGLUL 6HKLQJJD membantu meningkatkan proses demokrasi tetapi tidak mempengaruhi WHUKDGDS NXDOLWDV DQJJRWD '35

Selanjutnya beliau mengatakan bahwa memang suara terbanyak itu WLGDN VHODOX DSDNDK LWX 0. DWDX XQGDQJ XQGDQJ VDPD VDMD SRVLVLQ\D MK akan memproses kalau ada masalah, kalau tidak ada masalah cukup GHQJDQ XQGDQJ XQGDQJ -DGL NDODX NLWD MXMXU PHPDQJ PHUHND \DQJ mendapat suara terbanyak itu tidak menjamin caleg tersebut hebat dalam hal kapasitas juga dalam hal profesionalisme karena mampu mendapat VXDUD WHUEDQ\DN +DVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ %DPEDQJ &LSWR SDGD WDQJJDO 27 Juli 2009)

%HUEHGD GHQJDQ SHQGDSDW \DQJ GLVDPSDLNDQ ROHK 3DNDU 2WRQRPL Daerah, Titin Purwaningsih, sebenarnya putusan MK tentang suara terbanyak itu dilatarbelakangi oleh beragamnya kebijakan partai dalam PHQHQWXNDQ FDOHJ WHUSLOLK 'HQJDQ VLVWHP SURSRUVLRQDO GHQJDQ GDIWDU caleg, sebenarnya rakyat memilih caleg secara langsung, tidak memilih SDUWDL 7HWDSL GDODP SHPLOX \DQJ ODOX DGD EHEHUDSD SDUWDL \DQJ menentukan caleg terpilih berdasarkan nomor urut (apabila caleg tidak PHPHQXKL %33 GDQ DGD SXOD \DQJ PHQHQWXNDQ FDOHJ WHUSLOLK EHUGDVDUNDQ VXDUD WHUEDQ\DN %HUGDVDUNDQ SDGD DVDV GHPRNUDVL PDND VHPHVWLQ\D penentuan caleg berdasarkan suara terbanyak, sehingga tidak terdapat

(23)

GLVWRUVL DVSLUDVL UDN\DW VHVXDL GHQJDQ SUHIHUHQVL PDV\DUDNDW 'HQJDQ putusan MK tentang suara terbanyak, maka kompetisi dalam pemilu tidak VDMD NRPSHWLVL DQWDU SDUWDL QDPXQ MXJD NRPSHWLVL DQWDU FDOHJ 'HQJDQ keputusan MK tersebut, para caleg lebih percaya diri untuk berkompetisi terutama untuk nomor urut bawah, karena ada peluang bagi mereka untuk PHPHQDQJNDQ SHPLOX GHQJDQ PHQGXODQJ VXDUD &DOHJ GHQJDQ nomor urut atas yang semula lebih santai karena biasanya mereka ’caleg jadi’, PHPSHUROHK WDQWDQJDQ XQWXN PHQGDSDWNDQ VXDUD VHEDQ\DN EDQ\DNQ\D Adanya harapan untuk menang bagi masing-masing caleg kemudian juga memunculkan semangat kompetisi yang tinggi dengan mengerahkan segala sumber daya yang ada, baik tenaga dan lebih khusus lagi dana \DQJ FXNXS EHVDU GHQJDQ KDUDSDQ ELVD PHQMDGL DQJJRWD OHJLVODWLI 7DQSD NHUMD NHUDV PDVLQJ PDVLQJ FDOHJ DNDQ VXOLW XQWXN PHPHQDQJNDQ SHPLOX Hal ini bukan saja menumbuhkan semangat kompetisi, namun juga EHUSHOXDQJ PHQLPEXONDQ NRQÁLN DQWDU FDOHJ +DVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ Titin Purwaningsih, pada tanggal 25 Juli 2009)

Ditegaskan oleh beliau, semangat kompetisi dan harapan untuk menang dari masing-masing caleg merupakan positif bagi partai untuk PHQGXODQJ VXDUD .DUHQD PDVLQJ PDVLQJ FDOHJ PHPSXQ\DL SHOXDQJ yang sama dalam kompetisi dengan mekanisme suara terbanyak, maka netralitas partai terhadap caleg-calegnya menjadi suatu keharusan untuk WHUODNVDQDQ\D SHPLOX \DQJ OHELK DGLO 1DPXQ WHUNDGDQJ QHWUDOLWDV SDUWDL terhadap caleg-calegnya ini sulit dilakukan seperti dalam realitas kasus saksi-saksi dari partai politik pada kenyataannya belum tentu netral dan WHUNDGDQJ PHPLKDN NHSDGD FDOHJ WHUWHQWX 'LVLQL NHPDPSXDQ SDUWDL dalam mengelola kompetisi antar caleg menjadi sangat penting, sehingga NRPSHWLVL EHEDV DQWDU FDOHJ GDSDW GLVLQHUJLVNDQ PHQMDGL NHNXDWDQ SDUWDL 'LVLQLODK SDUWDL PHPDLQNDQ SHUDQQ\D VHEDJDL PDQDMHPHQ NRQÁLN 'HQJDQ mekanisme suara terbanyak, maka intervensi partai terhadap caleg GDSDW GLPLQLPDOLVLU 3DUWDL WLGDN GDSDW ODJL PHPDLQNDQ SHUDQQ\D GDODP menentukan caleg mana yang jadi karena sangat tergantung kepada pilihan PDV\DUDNDW 'HQJDQ PHNDQLVPH VXDUD WHUEDQ\DN \DQJ WLGDN GLEDUHQJL dengan kemampuan institusional partai, maka loyalitas caleg kepada SDUWDL ELVD EHUNXUDQJ

%HUNDLWDQ GHQJDQ SHODNVDQDDQotonomi daerah, lebih tegas dinyatakan Titin, bahwa menurut beliau, keputusan MK tersebut dalam konteks NHSDVWLDQ KXNXP GDQ VHVXDL GHQJDQ DVDV GHPRNUDVL 'LOLKDW GDULotonomi daerah, sebenarnya keputusan MK ini tidak berdampak secara langsung

(24)

kepada pelaksanaan otonomi daerah, namun dapat memperkuat rekrutmen HOLW ORNDO EHUGDVDU VXDUD WHUEDQ\DN VHVXDL GHQJDQ SLOLKDQ UDN\DW +DO LQL juga dapat meminimalisir intervensi partai politik dalam menentukan FDOHJ WHUSLOLK $SDELOD SHQHQWXDQ FDOHJ WHUVHEXW WLGDN GLWHQWXNDQ ELVD jadi partai politik melakukan intervensi dengan menentukan caleg terpilih yang mempunyai jumlah suara yang lebih kecil, yang hal ini tentu VDMD WLGDN VHVXDL GHQJDQ DVSLUDVL PDV\DUDNDW GDHUDK 2WRQRPL GDHUDK merupakan wujud demokrasi di tingkat lokal, namun intervensi partai dengan struktur yang terpusat bisa menghambat demokrasi di tingkat lokal karena kebijakan partai di tingkat pusat belum tentu sesuai dengan DVSHN ORNDOLWDV GDHUDK +DQ\D VDMD PHPDQJ GHQJDQ SXWXVDQ WHUVHEXW pemilu, terutama dalam penentuan wakil rakyat menjadi lebih demokratis GHQJDQ PHNDQLVPH VXDUD WHUEDQ\DN ,QWHUYHQVL SDUWDL GDODP EHQWXN ¶GURS dropan’ caleg dari pusat tidak dapat dimainkan kalau tidak mempunyai EDVLV \DQJ PHPDGDL SDGD PDV\DUDNDW GL WLQJNDW ORNDO Dengan demikian, maka rekrutmen elit lokal lebih didasarkan pada preferensi masyarakat ORNDO $SDNDK SHPLOX GHQJDQ PHNDQLVPH VXDUD WHUEDQ\DN WHUVHEXW sesuai atau tidak dengan kehendak masyarakat lokal, sangat tergantung pada kedewasaan SROLWLN PDV\DUDNDW GDODP PHPLOLK FDOHJQ\D 7HQWXQ\D harapan kita semua, pilihan masyarakat tidak hanya didasarkan pada aspek popularitas caleg, namun juga perlu memperhatikan track record, kualitas dan kapasitas caleg tersebut sehingga setelah dia benar-benar WHUSLOLK ELVD PHODNVDQDNDQ WXJDV WXJDV VHEDJDL ZDNLO UDN\DW GHQJDQ EDLN Kalau melihat pada caleg-caleg yang terpilih, maka aspek popularitas ini masih cukup dominan (Hasil wawancara dengan Titin Purwaningsih pada tanggal 25 Juli 2009)

Sedangkan pendapat pakar hukum Saefudin, mengungkapkan NHNKDZDWLUDQ GHQJDQ NHOXDUQ\D SXWXVDQ 0. WHUVHEXW %HUNDLWDQ GHQJDQ internal partai politik, akan memberikan suatu gambaran bahwa meskipun para caleg itu sudah menghabiskan waktu dan tenaga serta pikiran untuk mengurus partai politik, namun belum tentu ada jaminan lolos sebagai DQJJRWD GHZDQ 6HKLQJJD SHQJXUXV SDUWDLpolitik tidak langsung menjadi anggota dewan karena mereka harus tetap berjuang untuk membangun komunikasi SROLWLN GHQJDQ NRQVWLWXHQQ\D 6HKLQJJD MDQJDQ GLVDODKNDQ yang terjadi adalah banyak orang-orang ternama bukan dari kalangan partai politik tapi terpilih menjadi anggota dewan dengan sistem suara WHUEDQ\DN &RQWRKQ\D SDUD DUWLV \DQJ ORORV VHEDJDL DQJJRWD GHZDQ 7DQSD EHUPDNVXG PHQGLVNUHGLWNDQ DUWLV MLND DUWLV WHUVHEXW PHPSXQ\DL NXDOLÀNDVL

(25)

dan memahami persoalan negara dan politik sah-sah saja, namun banyak yang tidak mengetahui etika SROLWLN +DVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ 6DHIXGLQ pada tanggal 15 Juli 2009)

' 3HQJDUXK 6LVWHP 3HQJKLWXQJDQSuara Terbanyak Terhadap .XDOLWDV $QJJRWD '35' GL 3URYLQVL ',<

Rumusan keterwakilan publik berhadapan dengan keterikatan antara DQJJRWD SDUOHPHQ GHQJDQ SLPSLQDQ SDUWDL SROLWLNQ\D +HJHPRQLpolitik PHQDPSDNNDQ ZXMXG DVOLQ\D 3ROLWLN ROLJDUNL WXPEXK VXEXU EDKNDQ GL dalam partai-partai politik kecil yang hanya memiliki segelintir anggota SDUOHPHQ WHUSLOLK $QJJRWD OHJLVODWRU WLGDN ODJL PHQMDGL DJHQ DJHQ pemberdayaan masyarakat, malahan berubah bentuk menjadi agen-agen SHPEXGLGD\DDQ PDV\DUDNDW 0HUHND PHQMDODQNDQ SROD politik ala rente, yakni menjajakan setiap jumlah suara yang diraih demi keuntungan NHORPSRN ROLJDUNLV PDVLQJ PDVLQJ Tentu tidak mudah memutuskan mata UDQWDL NHSDOVXDQ DOD GHPRNUDVL SHUZDNLODQ LWX 3HUVRDODQQ\D EDUDQJNDOL adalah bagaimana memberikan senjata yang lebih manjur kepada publik untuk menentukan hitam dan putihnya SROLWLN 6DODK VDWXQ\D DGDODK GHQJDQ PHWRGH SHPLOLKDQ EHUGDVDUNDQ VXDUD WHUEDQ\DN 3RSXODULWDV tentu menjadi ukuran, tetapi penilaian sejumlah anggota parpol betapa rakyat belum cerdas menentukan pilihannya adalah juga bersumber GDUL NHWDNXWDQ SVLNLV DWDV UDVLRQDOLWDV SXEOLN \DQJ VHPDNLQ EDLN Suara 7HUEDQ\DN 6XDUD .KDOD\DN ,QGUD - 3LOLDQJ 2IÀFLDO :HEVLWH KWP GLDNHV pada tanggal 10 Desember 2009)

Lebih lanjut dikemukakan Indra, bahwa terkesan betapa para anggota partai politik mengecilkan atau bahkan melecehkan faktor pemilih sebagai SHPLOLN NHGDXODWDQ Dengan suara terbanyak, ruang sempit hubungan DQWDUD OHJLVODWRU GHQJDQ SDUWDL SROLWLNQ\D ELVD GLSHUOHEDU .KDOD\DN ELVD PDVXN NHGDODP EHUDJDP SURVHV SHQJDPELODQ NHSXWXVDQ 6XUYHL VXUYHL SHQGDSDW SXEOLN DWDV LVX LVX NUXVLDO DNDQ PHQHPXNDQ SLMDNDQQ\D Pilihannya, kalau anggota legislatif lebih memilih kebijakan-kebijakan yang tidak populis di mata publik, maka potensi kearah pembangkangan VXGDK WHUEHQWXN -DGL PDUL KDUJDL SXEOLN GHQJDQ PHQJJXQDNDQ PHWRGH SHQHPSDWDQ FDORQ DQJJRWD OHJLVODWLI EHUGDVDUNDQ VXDUD WHUEDQ\DN

Dengan metode suara terbanyak, maka setiap suara mempunyai PDNQD 3HPLOLK DNDQ NHPEDOL PHQGDSDWNDQ PDQGDWQ\D WDQSD KDUXV mengurangi peranan partai SROLWLN GDODP PHODNXNDQ NRQWURO GDQ NDQGLGDVL 'DXODW SDUWDL DNDQ EHUVLQHUJL GHQJDQ GDXODW UDN\DW 6XDUD WHUEDQ\DN MXJD

(26)

menempatkan anggota legislatif terpilih harus terus-menerus berjibaku GHQJDQ NHSHQWLQJDQ NRQVWLWXHQ \DQJ GLZDNLOL GL GDHUDK SHPLOLKDQQ\D Kalau mereka lalai memelihara dukungan publik, maka bisa saja muncul mosi tidak percaya dari publik atau mereka dengan mudah disingkirkan GDODP SHPLOX EHULNXWQ\D 1\DULV KLODQJQ\D LVX LVX SXEOLN GDODP perdebatan di parlemen lokal dan nasional selama ini berakar dari metode pemilihan berdasarkan nomor urut dan hak recall yang menciutkan nyali OHJLVODWRU PDQDSXQ 6XDUD 7HUEDQ\DN 6XDUD .KDOD\DN ,QGUD - 3LOLDQJ 2IÀFLDO :HEVLWH KWP GLDNVHV SDGD WDQJJDO 'HVHPEHU

6HQDGD GLVDPSDLNDQ ROHK $]NDUL 5D]DN EDKZD 3HQHQWXDQ FDORQ anggota DPRD atas dasar nomor urut menjadi suara terbanyak (putusan MK), sesungguhnya dalam perspektif demokratisasi tentunya sudah tepat, sehingga dari aspek yuridisnya pun demikian, mengingat salah satu tujuan hukum adalam menciptakan keadilan dan kepastian hukum (disamping kemanfaatan hukum), sehingga dengan meletakkannya kriterium suara terbanya amatlah bersesuaian dengan perasaan keadilan masyarakat, termasuk rasa keadilan pada para anggota DPR /dan atau \DQJ WHODK WHUSLOLK +DVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ $]NDUL 5D]DN SDGD WDQJJDO 7 September 2010)

6HGDQJNDQ PHQXUXW '35' .XORQSURJR \DQJ GLZDNLOL NRPLVL & bahwa dengan adanya penghitungan suara terbanyak maka menimbulkaan NRPSHWLVL GLDQWDUD FDORQ \DQJ DGD XQWXN ELVD GLSLOLK &DORQ DNDQ menyampaikan program-program yang nantinya akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, berusaha untuk mengoptimalkan semua potensi yang ada untuk dipergunakan meraih cita-cita mensejahterakan masyarakat NKXVXVQ\D NRQVWLWXHQQ\D VHFDUD SHUVRQLO 'HQJDQ SHQ\DPSDLDQ SURJUDP ini maka akan dapat menunjukkan dan memunculkan figur yang GLKDUDSNDQ GLNHKHQGDNL ROHK PDV\DUDNDW 0HUHND PHPLOLK ÀJXU \DQJ punya kompetensi dan kedekatan dengan masyarakat serta program yang EDLN KDVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ NRPLVL & '35' .DEXSJDWHQ .XORQSURJR SDGD WDQJJDO $JXVWXV

Selanjutnya dijelaskan bahwa penghitungan suara terbanyak tersebut PHQLPEXONDQ GDPSDN SRVLWLI GDQ GDPSDN QHJDWLI $GDSXQ GDPSDN SRVLWLI DQWDUD ODLQ D &DORQ OHJLVODWLI DNDQ GLXNXU ROHK PDV\DUDNDW VHFDUD ODQJVXQJ D 0DV\DUDNDW OHELK RE\HNWLI GDQ PHQJKDUDSNDQ FDORQ \DQJ PDPSX E +LODQJQ\D ROLJDUNKL SDUWDL NDUHQD PDV\DUDNDW PHPSXQ\DL hak

memilih sendiri

(27)

Adapun dampak negatif yang ditimbulkan dari penghitungan suara terbanyak antara lain:

D 0DV\DUDNDW PDVLK GDODP NRQGLVL WUDQVLVL VHKLQJJD GHPRNUDVLQ\D cenderung transaksional lebih kepada politik dagang karena didasarkan memberi apa dan memperoleh apa

E 0DV\DUDNDW FHQGHUXQJ EHUSLNLU SUDNWLV GDQ HNRQRPLV

F %LVD FDORQ \DQJ DNDQ GLSLOLK PHPLOLK HNRQRPLV EXNDQ SRWHQVL aktualisasi diri dan akademis

G %DJL FDORQ \DQJ PHPSXQ\DL EDQ\DN GDQD DNDQ PHPEHUL XDQJ sedangkan masyarakat juga bersikap menerima

Melihat dampak negatif dan positif yang ditimbulkan tersebut, DPRD Kulonprogo mengharapkan perlu adanya kajian ulang/disempurnakan NDUHQD EHOXP DGD EDWDVDQ EDWDVDQ \DQJ NRQNULW 3HQHWDSDQ V\DUDW suara terbanyak kurang kongkrit, hanya latah mendongkrak kualitas GHPRNUDVL

Namun harus diakui, penetapan suara terbanyak memang menimbulkan banyak resiko, diantaranya adalah munculnya sorotan bahwa demokrasi saat ini adalah demokrasi untuk orang terkenal, banyak uang, SHQJXDVD HOLWLV GDQ DUWLV \DQJ WLGDN SHUQDK ELFDUD VRDO VXEVWDQVL 1DPXQ WRK DNKLUQ\D PHUHND GLSLOLK ROHK PDV\DUDNDW 7DQJJXQJMDZDE PHQMDGL DQJJRWD GHZDQ WLGDNODK PXGDK 0HUHND KDUXV PDPSX PHODNVDQDNDQ IXQJVL IXQJVL \DQJ GLPLOLNL '35 \DNQL OHJLVODVL DQJJDUDQ GDQ SHQJDZDVDQ Melihat beban berat yang harus dipikul oleh seluruh anggota dewan maka sewajarnyalah bila banyak pihak yang menuntut keseriusan mereka dalam EHNHUMD $SD MDGLQ\D QHJDUD LQL ELOD NXDOLWDV DQJJRWD '35 NHODN WLGDN VHSHUWL \DQJ NLWD KDUDSNDQ EHUVDPD Diterapkannya anggota legislatif terpilih dari yang mendapatkan suara terbanyak membuat kualitas anggota '35 WXUXQ 0DV\DUDNDW DNDQ FHQGHUXQJ PHPLOLK PHUHND \DQJ SRSXOHU MLND GLEDQGLQJNDQ SHUKLWXQJDQ NXDOLWDV +DO LWX WHUXQJNDS GDODP GLVNXVL bertajuk Pemilu 2009: Nomor Urut atau Suara Terbanyak di Gedung DPD .RPSOHN 3DUOHPHQ 6HQD\DQ -DNDUWD

%HUGDVDUNDQ SDQWDXDQ SHQJDPDWpolitik, kualitas anggota DPR tahun GLUDJXNDQ 3DVDOQ\D PHNDQLVPH VXDUD WHUEDQ\DN PHPEXDW partai politik kedodoran menghadapi kenyataan banyak caleg terpilih justru yang memiliki QRPRU XUXW EHVDU 6DODK VDWX NULWLN LWX EHUDOLKQ\D suara terbanyak secara mendadak yang diputuskan Mahkamah Konstitusi (MK) membuat partai SROLWLN WLGDN VLDS VHKLQJJD PHUHND NHGRGRUDQ

(28)

Demikian disampaikan oleh Gubernur Lembaga Pertahanaan Nasional /HPKDQDV 0XODGL

Lebih lanjut beliau menjelaskan tentang banyak (caleg) yang terpilih DGDODK RUDQJ RUDQJ \DQJ QRPRUQ\D GL EDZDK *DUD JDUD VXDUD WHUEDQ\DN ini, banyak politisi berkualitas baik dan sarat pengalaman di parlemen MXVWUX WHUVLQJNLU 6HSHUWL GL .RPLVL , PLVDOQ\D +DQ\D RUDQJ VDMD \DQJ ELVD WHUSLOLK NHPEDOL 3DGDKDO PHUHND PHUHND LWX PHPLOLNL NXDOLWDV EDLN tetapi dikalahkan oleh artis yang mengandalkan popularitas belaka, tanpa EHUPDNVXG PHPDQGDQJ EDKZD VHPXD DUWLV LWX MHOHN 0XODGL PHQJXVXONDQ PHNDQLVPH VXDUD WHUEDQ\DN PHQJDODPL PDVD WUDQVLVL &DOHJ FDOHJ \DQJ berada di nomor urut 1, 2, 3 dan 4 adalah orang-orang yang diseleksi secara NHWDW GDQ SURIHVLRQDO 6LVDQ\D \DQJ EHUDGD GL nomor urut di bawahnya adalah caleg-caleg yang kualitasnya lebih rendah dari nomor urut yang GLDWDVQ\D .DUHQD LWX 0XODGL PHQJULWLN PHNDQLVPH VXDUD WHUEDQ\DN \DQJ GLODQGDVL NHSXWXVDQ 0. GDODP SHPLOX OHJLVODWLI LQL ,D WLGDN PDX menyalahkan MK sepihak atas buruknya kualitas anggota DPR terpilih 2009-2014 ini, namun menyarankan agar MK melihat dampak yang luas VHEHOXP PHQJDPELO NHSXWXVDQ 5H]D <XQDQWR GHWLN SHPLOX &RP diakses pada tanggal 6 Pebruari 2010)

+DO WHUVHEXW MXJD GLDNXL ROHK $]NDUL 5D]DN EDKZD SXWXVDQ 0. tersebut jelas memberikan efektasi positif dalam arti bahwa para caleg yang terpilih betul-betul adalah pilihan rakyat, bukan pilihan partai (penguasa), namun demikian perlu dicatat bahwa putusan tentang suara terbanyak ini belumlah dilaksanakan secara benar, mengingat sejumlah kasus yang menyertai pelaksanaan pemilu tersebut bermunculan disana-sini yang diakibatkan oleh kinerja oknum-oknum anggota KPU yang melaksanakan rekayasa suara (jual beli suara dan /atau order terhadap penguasa tertentu) terhadap caleg-caleg tertentu agar bisa lolos / terpilih PHQMDGL DQJJRWD OHJLVODWLYH +DVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ $]NDUL 5D]DN SDGD tanggal 7 September 2010)

6HGDQJNDQ PHQXUXW 6KROHKXGLQ $ $]LV IDNWRU NHPHQDQJDQ SDUD caleg yang mendapatkan suara terbanyak dan dipastikan akan menjadi DQJJRWD OHJLVODWLI GLWHQWXNDQ ROHK EHEHUDSD KDO

Pertama, investasi SROLWLN GDQ FLWUD 0D\RULWDV SDUD FDOHJ WHUSLOLK LQL DGDODK PHUHND \DQJ EHUDVDO GDUL NDODQJDQ SDUWDL 0HUHND PHPLOLNLtrack UHFRUG dan pengalaman panjang dalam dunia politik sehingga mudah PHPDNVLPDONDQ URGD PHVLQ SDUWDL XQWXN PHUDLK VLPSDWL PDV\DUDNDW 6HODLQ itu, mereka juga memiliki pencitraan diri yang cukup bagus sehingga PDV\DUDNDW NHPEDOL PHODEXKNDQ SLOLKDQQ\D NHSDGD PHUHND

(29)

.HGXD, memiliki basis kuat di masyarakat bawah (tingkat grassroot %DJL PHUHND \DQJ PDVLK EDUX GDODP GXQLDpolitik maka faktor kepemilikan EDVLV \DQJ NXDW GL PDV\DUDNDW PXWODN GLPLOLNL .HGHNDWDQ HPRVLRQDO dan kultural dengan para konsituennya menjadi jaminan keterpilihan PHUHND 3DUD FDOHJ GDUL NDODQJDQ XODPD WRNRK PDV\DUDNDW WRNRK DGDW GDQ FDOHJ DVOL SXWHUD GDHUDK PHQMDGL FRQWRKQ\D Mereka lebih mudah meraih simpati publik karena mereka benar-benar eksis dan berjuang VHFDUD ODQJVXQJ EHUVDPD PDV\DUDNDW -DGL ZDMDU ELOD PHUHND WHUSLOLK XQWXN PHPSHUMXDQJNDQ DVSLUDVL PDV\DUDNDW VHNLWDUQ\D

Ketiga NHSRSXOHUDQ )DNWRU LQL LGHQWLN GHQJDQ NHVXNVHVDQ SDUD FDOHJ DUWLV \DQJ EHQDU EHQDU PHQJDQGDONDQ SRSXODULWDV NHDUWLVDQ PHUHND 6HPXD LQL WHUMDGL NDUHQD PDV\DUDNDW EHQDU EHQDU WHUEDWDV DNVHVQ\D DWDV NXDOLÀNDVL dan kualitas sebenarnya dari sederetan nama caleg yang diajukan partai-partai SROLWLN 'DUL SDGD SXVLQJ SXVLQJ DUWLVODK \DQJ GLSLOLKQ\D NDUHQD mereka memang begitu akrab (familiar) dan dikenal dengan baik oleh PHUHND PHODOXL WD\DQJDQ WD\DQJDQ PHGLD PDVVD

Keempat NHEHUXQWXQJDQ 6HODLQ FDOHJ \DQJ GDUL VHGDUL DZDO PHPLOLNL perencanaan dan metode pemenangan yang dirancang dengan baik, WHUGDSDW MXJD FDOHJ \DQJ KDQ\D PHQJDQGDONDQ NHEHUXQWXQJDQ VHPDWD 0HUHND WLGDN PHPLOLNL WLP VXNVHV DSDODJL GDQD NKXVXV 1DPXQ DNKLUQ\D PHUHND SXQ ORORV MXJD -DGL MDQJDQ KHUDQ ELOD EHEHUDSD FDOHJ NHWLEDQ durian runtuh di siang bolong, hanya bermodal 5 juta mereka akhirnya PHUDLK NXUVL WHUKRUPDW VHEDJDL DQJJRWD GHZDQ

Pengaruhnya jelas bahwa MK kan mendukung suara terbanyak, putusan MK sesuai dengan undang-undang yang berlaku bukan karena kepentingan partai tapi kan MK berpegang pada undang-undang, mereka yang yang suaranya terbanyaklah yang menang, ya bagi partai persoalan itu cukup besar pemilu 2009 ini, mereka tidak menyangka bahwa calon-calon mereka yang mungkin mereka yang patut dicalonkan namun kalah bersaing dari calon-calon lain yang sebenarnya mungkin VDMD EXNDQ NHSXWXVDQ SDUWDL NDUHQD GLD SXQ\D NHOHELKDQ LQL LQL DNKLUQ\D EDQ\DN FDORQ PHUHND \DQJ EHUJXJXUDQ GDQ EHOLDX WDKX SHUVLV LWX +DO LWX merupakan pelajaran yang penting buat partai politik bahwa sekarang ini faktor media dan faktor penampilan lebih menguntungkan calon dibanding dukungan partai, karena pemilih sekarang tidak lagi partai DQ VLFK GLD PHOLKDW OLKDW GXOX SDUWDLQ\D \DQJ PDQD PDQD GXOX SDUWDL tidak amat penting , dia melihat ini ada partai yang menurut mereka lebih memberikan keuntungan, berarti manfaat itulah yang dijadikan

(30)

SHUWLPEDQJDQ SHPLOLK XQWXN PHPLOLK VHVHRUDQJ EXNDQ ODJL SDUWDLQ\D QDK ini jadi partai menjadi kesulitan untuk dengan keputusan MK ini karena MK kan harus dengan undang-undang yaitu berdasarkan banyaknya suara EXNDQ ROHK GXNXQJDQ SDUWDL

%HUNDLWDQ GHQJDQ NXDOLWDV FDOHJ SDNDU politik Titin Purwaningsih berpendapat, keputusan MK tersebut tidak secara langsung mempengaruhi NXDOLWDV FDOHJ Kualitas caleg lebih ditentukan pada tingkat pendidikan, pengalaman, skill dan integritas pribadi, latar belakang sosial, dan VHEDJDLQ\D Kualitas caleg ini ditentukan pada saat rekrutmen caleg GL WLQJNDW SDUWDL -DGL EHUNXDOLWDV WLGDNQ\D FDOHJ OHELK GLWHQWXNDQ bagaimana peran partai dalam merekrut caleg dan melakukan pendidikan SROLWLN SDGD PDV\DUDNDW .HSXWXVDQ 0. OHELK PHPSHUNXDW GHPRNUDVL GDQ PHPLQLPDOLVLU GLVWRUVL DVSLUDVL VHVXDL GHQJDQ VXDUD WHUEDQ\DN Namun yang perlu diingat adalah bahwa caleg yang memperoleh suara terbanyakpun belum tentu caleg yang berkualitas, karena masyarakat dalam memilih caleg lebih banyak dipengaruhi oleh popularitas caleg, EXNDQ SDGD NXDOLWDV FDOHJ WHUVHEXW +DVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ 7LWLQ Purwaningsih, pada tanggal 25 Juli 2009)

Senada disampaikan oleh Pakar Hukum Saefuddin, bahwa untuk menentukan kualitas caleg dengan sistem penghitungan suara terbanyak masih belum bisa diukur karena putusan MK ini diputuskan sekitar 5/ EXODQ VHEHOXP SHPLOX OHJLVODWLI 'HQJDQ UHQWDQJ ZDNWX \DQJ VLQJNDW WHUVHEXW FDOHJ EHOXP ELVD EHUEXDW EDQ\DN NHSDGD NRQVWLWXHQQ\D <DQJ bisa dilakukan para caleg adalah dengan melakukan politik pencitraan memasang baliho dan gambar caleg di sekitar lorong-lorong perkotaan GDQ SHGHVDDDQ 6HKLQJJD WDKXQ NH GHSDQ EHOXP DNDQ WHUMDGL KXEXQJDQ yang simbiosis mutualistis antara wakil yang terpilih dengan rakyat yang PHPLOLK .DODX PHPDQJ DGD SHQJDUXKQ\D PXQJNLQ NDUHQD PHPDQJ ZDWDN karakter caleg itu dekat dengan rakyat, sehingga belum bisa dikatakan VLVWHP SHQJKLWXQJDQ VXDUD WHUEDQ\DN LWX HIHNWLI DWDX WLGDN .HFXDOL MLND putusan MK diputuskan sebelum dua atau tiga tahun menjelang pemilu, mungkin masing-masing caleg sudah bisa membangun komunikasi politik dengna konstituen melalui berbangi sambung rasa yang akan menjadi SHQJLNDW NHWLND VHRUDQJ FDOHJ ORORV VHEDJDL DQJJRWD GHZDQ 1DPXQ WHWDS harus diakui putusan MK itu memperkuat demokrasi, dan memperkuat KXEXQJDQ DQWDUD ZDNLO UDN\DW GHQJDQ SHPLLK +DVLO ZDZDQFDUD GHQJDQ Saefudin pada tanggal 15 Juli 2009)

Hal tersebut juga diakui DPRD Kota Yogyakarta melalui ketua komisi A mengatakan putusan MK sedikit banyak pasti berpengaruh terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Putusnya perkawinan karena perceraian ini dapat menimbulkan akibat hukum yang dapat mempengaruhi hak dan kewajiban antara bekas suami atau bekas istri, orang tua dan anak, serta

Pada bulan Maret sebagai sosialisasi awal kampanye karena pada bulan tersebut, akan dilaksanakan Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama dan diakhiri masa

Simulasi sistem kontrol bahan bakar dari semi-free piston linear diesel engine tipe dua langkah ber- piston ganda berlawanan arah menggunakan simulink MATLAB R2010a yang telah

Disamping itu karena tujuannya adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada umumnya, maka kebijakan penegakan hukum itupun harus dapat memenuhi nilai-nilai keadilan bagi

Menurut Setiawan (2010), Ikan ini biasa ditemukan pada daerah rataan terumbu karang, hingga lereng karang serta daerah berbatu, dengan panjang tubuh maximal 20 cm,

komputer (jam) dalam seminggu di 50 buah Warnet di Kota Bandung diketahui berdistribusi normal. Rata-rata pemakaian maksimum adalah 55 jam dengan simpangan baku

Senirupa merupakan media yang digunakan oleh seorang perupa sebagai pengungkapan ide, gagasan, pengalaman dalam merespon fenomena-fenomena kehidupan yang dialami

Kesimpulan: penelitian menunjukkan bahwa kulit buah naga merah dosis 1.44 gram dapat digunakan untuk menurunkan kadar trigliserida pada tikus jantan dyslipidemia.Saran:Penelitian