• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Di BPM Umi Lestari CW, A.Md.Keb Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Karakteristik Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Di BPM Umi Lestari CW, A.Md.Keb Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.10 No.2, Agustus 2020 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309 84 KARAKTERISTIK IBU NIFAS TENTANG PERAWATAN PAYUDARA DI BPM UMI LESTARI

CW, A.Md.Keb DESA PLESUNGAN KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO Andin Ajeng Rahmawati

Prodi D3 Kebidanan

STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro, andinajeng88@gmail.com Mega Novita

STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro, Megabjn@gmail.com Ulfatur Rosidah

STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro, Ulfaturrosidah98@gmail.com ABSTRAK

Perawatan payudara bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi, meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan, mencegah bendungan ASI, menguatkan puting.

Perawatan payudara pada ibu menyusui dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore sejak hari kedua pasca melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM Umi Lestari CW, A.Md.Keb Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 30 responden sebagian besar responden memiliki karakteristik dalam kategori cukup, yakni sebanyak 12 orang (53,9%), karaktreistik dalam kategori baik sebanyak 10 orang (30,3%) dan karakteristik dalam kategori kurang sebanyak 8 orang (15,7%).

Kata Kunci : Ibu Nifas, Perawatan Payudara ABSTRACT

Breast care aims to maintain breast hygiene so as to avoid infection, increase milk production by stimulating the glands of milk through massage, preventing milk dams, strengthening the nipples.

Breast care for nursing mothers is done twice a day morning and evening since the second day after giving birth. This study aims to determine the characteristics of puerperal women about breast care in BPM Umi Lestari CW, A.Md.Keb Plesungan Village, Kapas District, Bojonegoro Regency.

This research uses a descriptive method. From the results of the study found that of the 30 respondents most respondents had characteristics in the sufficient category, namely as many as 12 people (53.9%), characteristics in the good category as many as 10 people (30.3%) and characteristics in the category of less as many as 8 people ( 15.7%).

Keywords : Postpartum Mother, Breast Care

PENDAHULUAN

Angka kematian ibu merupakan standar baik buruknya pelayanan kesehatan di sebuah negara. WHO memperkirakan setiap tahun 500 wanita meninggal dunia akibat kehamilan atau

persalinan.Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 359/100.000 kelahiran hidup sedangkan target yang ingin dicapai sesuai tujuan pada tahun 2015 angka

(2)

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.10 No.2, Agustus 2020 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309 85 kematian ibu turun menjadi 102

kematian/100.000 kelahiran hidup. Bila dibandingkan dengan Malaysia, Filipina, dan Srilanka, angka tersebut lebih besar dibandingkan dengan angka dari negara-negara tersebut dimana AKI Malaysia

62/100.000 kelahiran hidup, Filipina 230/100.000 kelahiran hidup dan Srilanka 58/100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2013).Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) (2013) menyebutkan bahwa penyebab utama kematian ibu di Indonesia yaitu perdarahan (30,3%), hipertensi (27, 1%), infeksi (7,3 %) dan lain - lain (40,8%). Profil Kesehatan Bojonegoro (2015) menyatakan bahwa dari 100.000 kelahiran ada 205 ibu yang meninggal saat melahirkan. Kematian ibu di Provinsi Jawa Timur disebabkan oleh perdarahan, eklampsi, partus lama, abortus, dan infeksi. Infeksi yang tidak ditangani dengan benar akan berakibat pada kematian ibu. Salah satunya infeksi dan peradangan pada payudara. Dalam masa nifas dapat melalui peredaran darah.

Perawatan payudara bertujuan untuk memelihara kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi, meningkatkan produksi ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan, mencegah bendungan ASI, menguatkan puting. Perawatan payudara pada ibu menyusui dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore sejak hari kedua pasca melahirkan.

ASI dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan, mencegah bendungan ASI, menguatkan puting. Perawatan payudara pada ibu menyusui dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore sejak hari kedua pasca melahirkan.

Akibat dari perawatan payudara yang tidak benar dapat mengakibatkan obstructed duct yaitu keadaan dimana terjadi sumbatan pada satu atau lebih saluran susu/duktus laktiferus yang dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya tekanan jari pada payudara waktu melakukan perawatan payudara dan menyusui, pemakaian BH yang terlalu ketat, dan komplikasi pada payudara

bengkak, nyeri, memerah/mastitis. Bila mastitis berlanjut, dapat terjadi abses payudara yaitu ibu tampak sakit lebih parah, payudara lebih mengkilap, benjolan tidak lagi sekeras pada mastitis, tetapi mengandung cairan atau pus. Jika sudah terjadi abses maka payudara yang sakit tidak boleh disusukan, mungkin juga perlu tindakan bedah.

Peran bidan dalam mengurangi angka kejadian infeksi nifas pada payudara adalah memberikan KIE tentang perawatan payudara, memberikan penyuluhan kepada ibu nifas agar tetap menjaga kebersihan payudaranya terutama pada puting susu, dan memberikan penyuluhan kepada ibu nifas tentang tanda-tanda infeksi payudara. Penelitian ini bertjuan untuk smengetahui Karakteristik Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Di BPM Umi Lestari CW, A.Md.Keb Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro.

Dari hasil wawancara tersebut menunjukan bahwa lebih banyak ibu nifas yang belum mengetahui tentang pentingnya perawatan payudara. Permasalahan ini masih banyak terjadi di masyarakat sehingga penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai Karakteristik Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Di BPM Umi Lestari CW, A.Md.Keb Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif yakni untuk mendeskripsikan karakteristik ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM Umi Lestari CW, A.Md.Keb Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro tahun 2019.

Lokasi penelitian menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan. Lokasi penelitian ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut, misalnya apakah tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, atau tingkat institusi tertentu: sekolah, rumah sakit, atau puskesmas (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Plesungan

(3)

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.10 No.2, Agustus 2020 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309 86 Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Agustus 2019.

Dalam penelitian ini populasi yang diambil adalah ibu yang yang mempunyai balita, telah menikah dan dalam usia reproduksi, populasi berjumlah 30 orang.

Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah ibu postpartum di BPM Ny. Umi Lestari CW, A.Md.Keb yang memenuhi kriteria Inklusi dan Eksklusi, yaitu :

a. Kriteria Inklusi

1) Ibu yang bersedia menjadi responden

2) Ibu postpartum yang berdomisili di desa Plesungan kecamatan Kapas. 3) Mengisi semua pertanyaan

kuesioner dengan lengkap. b. Kriteria Eksklusi

1) Apabila terdapat minimal satu pertanyaan kuesioner yang tidak diisi dengan lengkap.

c. Besar Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua ibu postpartum di BPM Ny. Umi Lestari CW, A.Md.Keb, dengan jumlah 30 populasi. n = N 1 + N (d2) Keterangan : n : besar sampel N : besar populasi d :tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan. Penyelesaian : n = 30 1 + 30 (0,052) n = 30 1 + 30 (0,0025) n = 30 1 + 1,1125 n = 30 1,1125 N = 30 orang

Jadi, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 30 orang

.

b. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel diambil dengan dengan tekhnik purposive sampling yakni pengambilan sampel pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dari 30 responden sebagian besar responden memiliki karakteristik dalam kategori cukup, yakni sebanyak 12 orang (53,9%), karaktreistik dalam kategori baik sebanyak 10 orang (30,3%) dan karakteristik dalam kategori kurang sebanyak 8 orang (15,7%).

Gambaran Distribusi Perawatan Payudara

Perawatan payudara pada masa nifas adalah suatu kebutuhan bagi ibu yang baru saja melahirkan. Masa nifas sendiri adalah selama enam minggu atau 40 hari setelah persalinan pada masa nifas perawatan payudara merupakan suatu tindakan yang sangat penting untuk merawat payudara terutama untuk memperlancar pengeluaran air susu ibu (ASI). Hal ini terjadi karna pada masa ini ibu mengalami perubahan fisik dan alat reproduksi yang kembali ke keadaan sebelum hamil,masa laktasi maupun perubahan psikologis untuk mendapatkan keturunan baru.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 30 responden sebagian besar responden memiliki karakteristik dalam kategori cukup, yakni sebanyak 12 orang

(4)

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.10 No.2, Agustus 2020 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309 87 (53,9%), karakteristik dalam kategori baik

sebanyak 10 orang (30,3%) dan karakteristik dalam kategori kurang sebanyak 8 orang (15,7%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada umumnya karakteristik ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM Umi Lestari CW, A.Md.Keb Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro tahun 2019 dalam kategori cukup.

Semakin tinggi pengetahuan ibu, kecenderungan untuk membentuk sikap positif akan lebih besar. Sehingga akan membentuk perubahan sikap ibu yang merupakan dorongan terjadinya perubahan perilaku.

1. Gambaran responden berdasarkan Usia

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sebagian besar ibu nifas di BPM Umi Lestari CW, A.Md.Keb Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro tahun 2019 yang mempunyai karakteristik tentang perawatan payudara dalam kategori cukup yaitu pada kelompok umur >35 tahun.

Umur mempunyai kaitan dengan mudah sulitnya seseorang memahami dan menerima serta melaksanakan sesuatu yang diinformasikan, baik

berupa saran, penyampaian, pengumuman, maupun penyuluhan. Biasanya orang yang dikategorikan dewasa lebih mudah menerima dan memahami informasi-informasi yang disampaikan dari sumber apapun, dimana proses daya tangkap yang mereka miliki masih tinggi. Faktor umur dapat dikatakan berkaitan dengan tingkat pengetahuan seorang ibu, dalam hal ini adalah muda dan tuanya seseorang. Pada dasarnya, umur melatar belakangi penentuan pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang.

Usia >35 tahun merupakan

kurun waktu reproduksi sehat,

dimana ibu-ibu dengan usia tersebut

diharapkan sudah dapat menentukan

apa

yang

terbaik

dalam

kehidupannya, sehingga ditemukan

bahwa ternyata umur juga tidak

selamanya

mempengaruhi

pengetahuan

seseorang

tentang

perawatan payudara pada ibu nifas.

2. Gambaran Responden Berdasarkan

Pendidikan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang tingkat pendidikannya SMA dan Perguruan tinggi memiliki pengetahuan dalam kategori baik dan cukup.

Semakin tinggi tingkat pendidikan ibu diharapkan cara berpikir akan menjadi lebih rasional sehingga ibu akan semakin terarah dalam mengikuti atau berpartisipasi dalam program pemantauan, penyuluhan dan pelatihan itu sendiri.

3. Gambaran Responden Berdasarkan Informasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar Ibu nifas yang memperoleh informasi bersumber dari keluarga memiliki tingkat pengetahuan yang cukup tentang perawatan payudara.

Peneliti berasumsi bahwa dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang perawatan pada masa nifas membutuhkan bantuan dan informasi dari tenaga kesehatan. Oleh sebab itu komunikasi interpersonal tergantung kepada kharisma dan kemampuan verbal memberi informasi atau kemahiran petugas kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan komunikasi dua arah akan lebih efektif daripada komunikasi satu arah dalam merubah sikap dan perilaku sasaran begitu juga dengan pengetahuan.

Upaya yang dilakukan sebagai seorang tenaga kesehatan adalah dengan memberikan konseling dan

(5)

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.10 No.2, Agustus 2020 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309 88 informasi tentang manfaat melakukan

perawatan payudara pada masa nifas. Disamping itu kesiapan seorang wanita menghadapi masa nifas dengan membekali dirinya dengan pengetahuan-pengetahuan tentang masa nifas akan sangat membantu dalam menjalani masa nifas dengan lebih baik.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Intan Yuliana pada tahun 2012 dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Perawatan Payudara di BPS Aryanti Gemolong Sragen” dengan hasil pengetahuan baik sebanyak 3 responden (8,6%), pengetahuan cukup sebanyak 28 responden (80,0%) dan pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (11,4%).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dari 30 responden sebagian besar responden memiliki karakteristik dalam kategori cukup, yakni sebanyak 12 orang (53,9%), karaktreistik dalam kategori baik sebanyak 10 orang (30,3%) dan karakteristik dalam kategori kurang sebanyak 8 orang (15,7%).

Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada umumnya karaketristik ibu nifas tentang perawatan payudara di BPM Umi Lestari CW, A.Md.Keb Desa Plesungan Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro tahun 2019 dalam kategori cukup.

SARAN

1 Bagi petugas kesehatan khususnya bidan untuk melakukan sosialisasi bagi ibu nifas mengenai perawatan payudara.

2 Bagi institusi pendidikan sebagai bahan masukan informasi mengenai pengetahuan ibu nifas tentang perawatan payudara.

3 Bagi tempat penelitian sebagai bahan evaluasi bagi petugas

kesehatan dalam hal pendidikan dan konseling tentang perawatan payudara pada ibu nifas.

4 Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang serupa dengan penelitian ini agar menambah jumlah variabel penelitian sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, E. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika Anggraini, Y. 2010. Asuhan Kebidanan

Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Rineka Cipta.

Eka, P. 2009. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Tehnik Perawatan Payudara di RB Prasasti Mojolaban. Karya Tulis Ilmiah.

Ika, A.T. 2010.Gambaran Pengetahuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di BPS Kamilah Purwosari Surakarta.Karya Tulis Ilmiah.

Notoatmodjo, S. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rieneka Cipta. Nugroho et al. 2014. Buku ajar Asuhan

Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika.

Paini. 2010. Pendekatan Praktek Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto.

Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : Andi Offset. Saryono dan Roischa D.P. 2009. Perawatan Payudara. Yogyakarta : Mitra Cendekia Press.

Wulandari, D., Eni, A. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Medika.

Wulandari, E. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Bendungan ASI di

(6)

Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, Vol.10 No.2, Agustus 2020 E - ISSN: 2549-9327, P - ISSN : 2407-6309 89

RB An-Nuur Sumber

Surakarta.STIKES Kusuma Husada Surakarta. Karya Tulis Ilmiah.

Wiknjosastro, Hanifa. 2011. Ilmu Kebidanan.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas berkat, penyertaan dan kemampuan yang telah diberikan, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi

Untuk 4 hari setelah infestasi lalat buah yang mengllasilkan parasitoid sangat sedikit yaitu hanya 1 ekor parasitoid, ini dimungkinkan larva yang acta dalam buah belimbing

Maesa Nugraha merupakan perusahaan yang mempunyai aset tetap atau aktiva tetap yang memiliki nilai yang besar, berdasarkan data yang diberikan perusahaan memiliki nilai

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “PERBEDAAN LIKUIDITAS

Merupakan bentuk komunikasi nonpersonal tentang produk yang dihasilkan oleh perusahaan, baik barang maupun jasa. Perusahaan pada umumnya mengeluarkan biaya yang

Berdasarkan hasil Uji F pada tabel 3 diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,001, maka dapat diketahui Net Profit Margin (NPM), Retrun On Equity (ROE), Earning Per Share

Hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan komponen variansi bernilai negatif pada klasifikasi satu arah atau RAL, yaitu adanya penerapan