Pe ma Ka Pe de ke me pe ka ka se pe me ya pe TP ba te Kata Scav Ban whic beca purp met this from ther char the the part zone new the KAJIAN 1Mahasiswa J 2 Dosen Jur emulung yang asyarakat Kec abupaten Kera emulung mem engan pihak eterlibatan p enggunakan s emulung terd arakteristik ek arakteristik ke eperti ISPA m emulung, dan ereka. Sedang aitu PT.Godan emulung dan PST Bantar Ge aru maupun je rbesar dengan a Kunci: Keter vengers work tar Gebang D ch participate ause that plac pose of this thod using a m research sho m economical re are many racteristics, th contract syst garbage pro tnerships betw es TPST Banta w type or a sam participation J Online N KETERLIBAT Meg Jurusan Peren usan Perenca g bekerja di TP camatan Ban awang. Pemu milih tinggal d pengelola TP emulung di sampling vari diri dari pem
konomi; pemu esehatan; ban maupun gata n karaktersitik gkan, hasil ke ng Tua Jaya bos pemulun ebang. Sampa enis plastik ya n melibatkan rlibatan, aktiv king in TPST B District, and a e in TPST has ce is one of TP research is to maximum var ws that social characteristi diseases caus here is a free tem on land t ocessor, whic ween scaveng ar Gebang. Th me type plast ofscavengers urnal Teknik P e :http://ejou TAN PEMUL a Permatasa ncanaan Wilay naan Wilayah Email: mega PST Bantar Ge tar Gebang, d ulung yang ik di TPST Bantar PST Bantar G TPST Banta iasi maksimal ulung musim ulung menjua yak penyakit al‐gatal, seda k tempat ting eterlibatan m menjalin hub ng dalam mem ah plastik ini d ang sama. Hal
pemulung seb vitas, pemulun
Bantar Geban area near Bek worked less th PST location t o review the riation samplin l characteristi cs; they sell s sed by scaven school for the hat owned by ch is PT. God gers and their hat plastic gerb
tic. It makes T as the main a PWK Volume rnal‐s1.undip LUNG DI TPST Oleh: ari1 dan Mar yah dan Kota, h dan Kota, Fa a.permatasari@ Abstrak ebang berjum dan kawasan kut terlibat di r Gebang kar Gebang.Sehin ar Gebang. M l. Hasil peneli man lebih ban
al hasil pemila yang ditimbu angkan karak ggal; pemulun memperlihatka bungan kemi mbantu meng didaur ulang l ini membuat bagai peran u ng Abstra ng total less kasi City is In han 20 years that cooperat participation ng is used in
ics, there are
sorted garbag nging activitie em, and from
y their boss. M dang Tua Jay ir boss to red rbags are recy TPST Bantar G actors. 2 Nomor 3 2 p.ac.id/index. T BANTAR G rdwi Rahdria Fakultas Tek akultas Teknik @yahoo.co.id mlah kurang le sekitar Kota TPST sudah b rena salah sat ngga tujuan
Metode yang itian ini memp nyak dari pa ahan setiap d ulkan dari akt kteristik pend ng tinggal de an bahwapem itraan. Akibat gurangi samp menjadi biji p t TPST Bantar utamanya. act more 6000 p ndramayu Reg old.Scavenge ing with the m n of scavenge this research more occasio ge twice a we es like URTI o the characte Meanwhile, fr ya are doing duces anorga ycled into plas Gebang as the 013 php/pwk EBANG KOT awan2 nik, Universita k, Universitas D d ebih 6000 ora Bekasi yaitu K bekerja kuran tu lokasi TPST penelitian in g digunakan perlihatkan b ada pemulung ua minggu se ivitas pemulu didikan; adan ngan sistem mulung dengan tnya, menimb pah anorganik plastik yang a r Gebang menj people, most
gion and Kera rs choose to l manager of TP ers at TPST B to answer tha nal scavenger eek. Viewed fr or rash, while ristics of resid rom their par g a partnersh anic waste suc tic pellets whi e place of bigg TA BEKASI as Diponegoro Diponegoro ang, mayoritas Kabupaten In g lebih 20 tah T yang menja ni adalah unt yaitu kuali bahwa karakt g lokal, seda ekali, selain it ung di TPST Ba nya sekolah kontrak dilah n pihak peng bulkan kerjas k seperti plas akan diproses njadi tempat b of them are awang Region live in TPST Ba PST Bantar Ge Bantar Geban at objective.
rs than the loc from health ch e viewed from dence, scaven rticipation, sc hip. As a res ch as plastic
ich will be pro gest gerbage o s berasal dari dramayu dan hun lamanya. lin kerjasama tuk mengkaji itatif dengan teristik sosial; angkan untuk tu dilihat dari antar Gebang gratis untuk han milik bos elola sampah sama dengan stik di 5 zona menjadi jenis bisnis sampah from society n. Scavengers antar Gebang ebang.So, the ng.Qualitative The results of cal one, while haracteristics, m educational gers live with avengers and sult, creating gerbage in 5 ocessed into a business that i n . a i n ; k i g k s h n a s h y s g e e f e , l h d g 5 a t
Kajian Keterlibatan Pemulung di TPST Bantar Gebang Kota Bekasi Mega Permatasari
Keywords: Participation, activity, scavengers PENDAHULUAN
Sampah merupakan sesuatu tidak gunakan, tidak disenangi, sampah pada umumnya berasal dari kegiatan atau aktivitas manusia, tetapi bukan biologis karena human waste tidak didalamnya (Azwar, 1983:6).Biasanya sisa‐sisa sampah berupa sisa makanan, kertas, kerdus, kaleng, dan lain‐lain. Sisa sampah ini digolongkan menjadi sampah organik dan anorganik. Pemulung hanya dikenal sebagai pencari barang‐barang bekas, kemudian barang‐ barang yang diambil akan dijual kepada pengepul untuk memperoleh uang. Akan tetapi, pada kenyataanya yang terjadi di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang ini, para pemulung dilegalkan untuk berpartisipasi membantu daur ulang sampah anorganik.
Dapatditinjau dari segi ekonomi, bahwa sampah memiliki banyak manfaat yang dapat didaur ulang dan dapat menjadi sumber ekonomi jika dimanfaatkan dengan baik serta memberikan peluang usaha dan kesempatankerja bagi para pemulung. Selain itu, sampah yang tidak dimanfaatkan oleh pemulung akan dikembalikan ke pemerintah untuk dilakukan pengolahan sampah secara terpadu. Dari segi kesehatan dan lingkungan, sampah dapat merugikan kesehatan para pemulung karena bau sampah dapat menggangu sistem pernapasan dan kulitnya, apalagi para pemulung dalam melakukan pemilahan sampah tidak semua menggunakan peralatan yang lengkap.Lokasi lingkungan para pemulung ini bertempat tinggal persis ada yang dekat dengan zona TPST dan ada juga yang bertempat tinggal di permukiman penduduk Kelurahan Ciketingudik dan Sumur Batu. Kemudian, dilihat dari segi pendidikan pemulung di TPST Bantar Gebang mayoritas hanya mencapai jenjang tingkat SD. Disamping dari segi ekonomi, sosial, kesehatan, dan pendidikan, pemerintah DKI Jakarta juga merencanakan dalam pengelolaan TPST Bantar Gebangakan memberdayakan pemulung, terutama dalam pemilahan sampah layak daur‐ulang.
Pemulung yang ada di TPST Bantar Gebang berjumlah kurang lebih 6.000 orang, yang mayoritas berasal dari masyarakat Kecamatan
Bantar Gebang, dan kawasan sekitar Kota Bekasi yaitu Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Kerawang. Pemulung yang ikut terlibat di TPSTsudah bekerja kurang lebih 20 tahun lamanya. Banyaknya pemulung musimanyang tertarik tinggal di TPST Bantar Gebang karena salah satu lokasi TPST yang menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah ataupun pihak swasta sehingga kehidupan mereka dalam mencari nafkah akan terpenuhi tiap harinya. Pemulung dalam melakukan aktivitasnya, hasil pengambilan sampah yang dilakukan pemulung tersebut akan dijual ke lapak yang kemudian terjadi pemilahan sampah sesuai jenisnya dan dijual lagi ke bandar (pabrik).
Penelitian yang diangkat dalam penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk mengkaji keterlibatan pemulung di TPST Bantar Gebang. Sehingga, penelitian ini dapat menghasilkan sebuah kesimpulan dan rekomendasi.
RUMUSAN MASALAH
TPST Bantar Gebang merupakan tempat pembuangan sampah masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Dahulunya TPST ini bernama TPA (Tempat Pembuangan Akhir), sejak tahun 2008 TPA Bantar Gebang ini berubah nama menjadi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). Hal ini bertujuan untuk menjadi tempat pembuangan sampah yang bernilai ekonomis dengan pengelolaan sampah yang teritegrasi dengan teknologi dan ramah lingkungan. Akan tetapi, manfaat eknomis ini tidak dapat menutupi pembiayaan pengelolaan sampah. Pemerintah sudah berusaha mengatasi permasalahan volume sampah yang terus menerus meningkat dengan bekerjasama dengan PT.Godang Tua Jaya yaitu Rekson Sitorus, SH selaku Direktur Utama PT.Godang Tua Jaya.
Pemulung yang sehari‐hari berebutan mencari barang‐barang bekas yang mereka butuhkan tersebut tidak menggunakan kelengkapan alat pemilah. Sehingga, pemulung dapat mudah terserang gangguan pernafasan dan gatal‐gatal. Selain itu, ribuat pemulung ini memiliki tempat tinggal dekat dengan pembuangan sampah yang disebut sebagai
Kajian Keterlibatan Pemulung di TPST Bantar Gebang Kota Bekasi Mega Permatasari
kampung pemulung. Padahal, dampak yang ditimbulkan dari sampah ini selain pencemaran udara juga menyerang pencemaran air, yang sering dirasakan pemulung untuk kebutuhan sehari‐hari seperti mencuci, minum, dan sebagainnya. Untuk memperjelas gambaran pengamatan kondisi TPST Bantar Gebang, dapat dilihat sebagai berikut yaitu:
1. Terdapat pembagian zona antar pemulung khusus dan pemulung tidak khusus dengan PT. Godang Tua Jaya
2. Terjadinya kerusakan lingkungan berupa pencemaran, udara, air dan tanah;
3. Banyak pemulung mendirikan bangunan disamping zona, membuat kondisi permukiman yang kumuh tidak didukung dengan utilitas yang ada;
4. Tidak semua pemulung menggunakan masker, sepatu bot, dan perlengkapan lainnya;
5. Rendahnya tingkat pendapatan pemulung yang disebabkan sistem ijon;
6. Adanya kerjasama pihak pengelola sampah dengan pemulung dalam mendaur ulang sampah plastik dan untuk sampah organik hanya dikelolah PT. Navigat;
7. Adanya pengepul dan tempat daur ulang di yang menyebabkan persaingan antar bos dan pemulung, akibatnya adanya kecemburuan sosial.
Dengan melihat kondisi TPST Bantar Gebang diatas, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keterlibatan pemulung di TPST Bantar Gebang, Kota Bekasi. Untuk menjawab tujuan digunakan beberapa sasaran, diantaranya yaitu: 1) Mengkaji karakteristik pemulung di TPST Bantar Gebang; 2) Mengkaji keterlibatan pemulung di TPST Bantar Gebang; 3) mengkaji dampak kesejahteraan pemulung.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berfokus pada keterlibatan pemulung dalam membantu daur ulang sampah anorganik. Sehingga menggunakan metode kualitatif. Pendekatan ini digunakan agar dapat menjawab pertanyaan penelitian (research question).Penelitian ini dilakukan guna untuk mengungkapkan permasalahan secara mendalam adanya keterlibatan pemulung. Selain itu, strategi kualitatif ini merupakan stategi studi kasus
dengan penggunaan variasi maksimal yang merupakan salah satu karakter dari penelitian kualitatif yang menyajikan beragam perspektif dari setiap individu untuk menganggambarkan suatu kompleksitas dari studi kasus yang diteliti (Herdiansyah, 2010). Hal ini dikarenakan, untuk dapat memahami suatu kasus secara mendetail, disertai dengan penggalian data secara mendalam dengan melibatkan beragam sumber informasi yang kaya akan konteks (Creswell, 1998).
Dalam penggunaan metode kualitatif, menggunakan teknik dalam bentuk observasi, dan form wawancara yang akan dilakukan guna mendapatkan informasi‐informasi kelengkapan data yang didapat dari interview stakeholderyang terlibat. Selain itu, bentuk wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi‐terstruktur .
GAMBARAN TPST BANTAR GEBANG 1. Kondisi TPST Bantar Gebang
Berdasarkan dokumen yang didapat dari Suyoto (2010), Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) memiliki 5 Zona pembuangan sampah yang memiliki luas mencapai 108 Ha yang saat ini menjadi tempat pencari nafkah ribuan pemulung. Kelima Zona tersebut terdiri dari Zona I memiliki luas 18,3 Ha, Zona II yang terdiri dari Zona IIA memiliki luas 4,8 Ha, IIB memiliki luas 6,5 Ha, dan IIC mencapai 6,1 Ha. Sedangkan untuk Zona III yang terdiri dari IIIA memiliki luas 8,4 Ha, Zona IIIB1 luasnya 2,96 Ha, IIIB2 luasnya 3,69 Ha, IIIB3 luasnya 2,23 Ha, IIIC1 luasnya 2,9 Ha, dan IIIC2 memiliki luas 4,4 Ha. Untuk Zona IV seluas 13,2 Ha dan Zona V mencapai 24,8 Ha.
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu terletak dekat Kelurahan Ciketing dan rumah‐ rumah penduduk. Pada lokasi memiliki prasarana yang kurang baik, disebabkan sering dilewati kendaraan truck pengangkut sampah dan jenis kendaraan lainnya yang membuat rusaknya prasarana seperti jalan.
Untuk memasuki kawasan tersebut, biasanya seluruh mobil pengangkut sampah harus berhenti didepat pintu masuk untuk melakukan penimbangan volume sampah. Mobil angkutan sampah yang masuk ke dalamzona kawasan tersebut tiap harinya sebanyak 737 unit kendaraan. Hal ini membuat para penghuni
Kajian Keterl disekitar k lintas. 2. Pemulu Pemulu mencari a bekas. Pem pemulung (pemulung pemulung saat tidak pemulung y halamannya tanam). Se pemulung t yang berpr menurun k pemulung gambar dib AKTIVITAS Pemulu Utara, Su Jakarta, Jaw dan sebaga biasanya sampah d tersebut, mayoritas s masih sebag Adanya untuk mela Gebang. P dengan pel disebut den menjalin hu maupun bo Pen pedoman 3 Recycle yait a. Reduce ( ibatan Pemulung kawasan me ung ung merupa atau mengu mulung yang musiman tetap). Pe yang bekerj musim pa yang ada di a untuk me dangkan pe tetap atau a rofesi sebag keluarganya. di zona sam awah ini. Sumber: Hasi GAM S PEMULUNG ung musima matera Ba wa Barat, Ja ainnya. Pem bertempat an memili sehingga p sudah memi gian yang me a daya tarik akukan bisni Para pemu laku usaha ngan bos me ubungan ke os besar. nggunaan ko 3R DPU me tu: (Penguranga g di TPST Bantar engalami ke kan pekerja umpulkan ada di lokasi dan pem mulung mu ja mencari nen. Jika m zona ini, ba elakukan pan emulung lok asli pendudu gai pemulun Untuk me mpah dapat il Observasi, 201 MBAR 1 DI TPST BAN anberasal d arat, Lampu awa Tengah mulung musi tinggal d ki keturuna pemulung liki KTP Bek emilikinya. penduduk lu s sampah d lung mayo bisnis samp ereka. Selain mitraan den Untuk jum onsep 3R m eliputi Reuce an Volume) r Gebang Kota B emacetan la informal ya barang‐bara i ini terdiri da mulung lok usiman adal sampah pa musim pane lik kekampu nen (bercoc al merupak uk Kota Beka ng dari turu elihat aktivit t dilihat pa 13 TAR GEBANG dari Sumate ung, Bante , Jawa Timu iman terseb isekitar zo an di loka musiman asi. Walaup uar Kota Beka di TPST Bant oritas terlib ah yang bia itu, pemulu ngan bos ke mlah bos ke menurut bu e, Reuse, d ekasi alu ng ng ari kal ah da en, ng cok an asi un‐ tas da G era en, ur, but na asi ini un asi tar bat asa ng ecil ecil m se de di pe pe di us KA de m bi m pe sc da pe pe de da ju se ke pe Bo pa pa be ol pa ya di pe ka ke ke te pe tu m se m ku an memiliki an edangkan bo Pemulun engan bos ilokasi zona ersaingan an elopor 3R ta i TPST Bant sia TPST. AJIAN LITERA Menu efinisi pemu mengumpulka isa dimanfa menurut Da emulung yai cavenger. Pe
ari full time ermukiman. emulung ya engan temp aerah terten uga biasanya ebagainya. P egiatannya d enjualannya oss Lapak ya Menu artisipasi artisipasi eberapa pen leh pihak ya ada tingkat ang terpand iajak bicara ertemuan. S aret”.Menur esejehateraa egiatan de erorganisir emerintah m ujuan untu memberikan erta peningk maupun kelom Reduceata untuk m lingkungan dilakukan Setiap sum nggota yai os besar lebih g bebas m kecil ataupu sampah ini ntar bos. Pe npa pemulun tar Gebang ATUR urut Wurdji ulung adalah an bahan‐ba aatkan (dau ani (2012), tu full time s enelitian ini scavenger s Pemulung ang hidup d at tinggal la ntu, dan bara a seperti ke Pemulung in di TPS atau biasanya d ng menamp urut Arnst placation masyarakat ngaruh mes ang memilik partisipasi ang (tokoh dilibatkan ifat partisipa ut Suhart an sosial me ngan melib yang d maupun piha uk menceg kontribusi t katan kualita mpok dan ma u reduksi engurangi n sumber sejak sebel mber dapat m Me itu 2‐15 h dari 15 pem memilih ing un bos besa i sering me emulung dike ng, sampah dapat mem inem (2001 h suatu akti ahan bekas ur ulang). , terdapat scavenger an i mengguna salah satuny g permukim dan berakti apak, dan b ang‐barang y ertas, karton ni biasanya u di TPA, d dijual kepada ungnya. tein (1969 merupaka mulai skipun tetap ki kekuasaan ini hanya masyarakat dalam kom asi ini sebag to (2010) erupakan su batkan akt diselenggara ak swasta ya gah, melind erhadap ma as hidup su asyarakat. sampah ad timbulan dan bah um sampah melakukan up ega Permatasari pemulung, mulung. gin terlibat ar, sehingga ngakibatkan enal sebagai yang berada mperpendek 1), tentang ivitas dalam yang masih Sedangkan klasifikasi nd part time akan bagian ya pemulung man adalah ivitas dekat ekerja pada yang diambil n, besi, dan melakukan imana hasil a seseorang 9), Tingkat n tingkat mempunyai p ditentukan n. Selain itu, orang‐orang t) yang bisa ite ataupun gai “stempel ), definisi uatu bidang ivitas yang kan baik ang memiliki dungi atau asalah sosial atu individu dalah upaya sampah di kan dapat h dihasilkan. paya reduksi i , t a n i a k g m h n i e n g h t a l n n l g t t i n , g a n l i g g k i u l u a i t . i
Kajian Keterlibatan Pemulung di TPST Bantar Gebang Kota Bekasi Mega Permatasari
sampah dengan cara merubah pola hidup konsumtif, yaitu perubahan kebiasaan dari yang boros dan menghasilkan banyak sampah menjadi hemat atau efisein dan sedikit sampah. Namun diperlukan kesadaran dan kemauan masyarakat untuk merubah prilaku tersebut. Sebagai contoh sebelum limbah kertas digunakan kembali, biasanya dipak (dikemas) untuk mengurangi biaya pembakaran di tempat pembuangan.
b. Reuse (Penggunaan Kembali)
Reuse merupakan penggunaan kembali bahan
atau material agar tidak menjadi sampah tanpa melalui proses pengolahan, seperti menggunakan kertas bolak balik, menggunakan susu refill dan lain‐lain. Bahan‐ bahan yang dapat digunakan kembali meliputi kertas, cardboard, plastik, gelas, logam dan lain‐lain.
c. Recycle (Daur Ulang)
Recycle merupakan mendaur ulang suatu
bahan yang sudah tidakberguna (sampah) menjadi bahan lain setelah melalui proses pengolahan, seperti mengolah sisa kain perca menjadi selimut, kain lap, keset, dan sebagainnya. Adapun mengolah botol atau plastik bekas menjadi biji plastik untuk dicetak kembali menjadi ember, hanger, pot, atau dengan kualitas sedikit lebih rendah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Pemulung di TPST Bantar Gebang Kota Bekasi
- Sosial
Pemulung terbagi menjadi dua yaitu pemulung lokal dan pemulung musiman. Ciri‐ciri pemulung lokal yaitu memiliki KTP Kota Bekasi, bertempat tinggal dilahan milik sendiri, dan bekerja sebagai pemulung dari turun‐menurun keluarganya. Sedangkan ciri‐ciri pemulung musiman yaitu tidak memiliki KTP Bekasi, tidak memiliki tempat tinggal yang menetap, dan berprofesi pemulung sebagai pekerja sambilan.
Pemulung musiman adalah pemulung yang selalu pulang kekampung halamannya setiap musim panen atau yang dikenal sebagai pekerja
musiman. Jumlah pemulung musiman lebih banyak dari pada jumlah pemulung lokal. Pemulung bekerja mulai dari pagi hingga malam hari. Dalam aktivitas sehari‐harinya pemulung melibatkan keluarganya dalam memilah sampah berdasarkan jenis dan warnanya. Biasanya yang mencari sampah di zona kaum laki‐laki, sedangkan untuk istrimemilah sampah dihalaman rumah mereka. Sedangkan sang anak, biasanya melakukan pengkarungan sampah setelah disotir sang ibu, dan karung sampah tersebut siap di bawa ke bos lapak untuk melakukan timbangan. Dalam pensortiran plastik para pemulung menggunaan alat sederhana, seperti keranjang bekas, tong bekas, krat plastik, karung, dan sebagainya. Selain itu, ada juga pemulung membuat sekat‐sekat yang berasal dari kain spanduk yang dipungut dari zona sampah. Bentuk pemilahan seperti ini adalah bentuk kebudayaan pemulung di TPST Bantar Gebang. Dengan adanya skat‐skat tersebut, mempermudah pemulung dalam memisahkan jenis sampah plastik kresek warna merah, putih, maupun hitam, serta pemilahan antara plastik jenis PET. Bentuk pemilahan pemulung berbeda dengan bentuk pemilahan bos lapak.
Pemulung yang sudah melakukan sortir plastik melanjutkan penggibrikkan plastik kresek. Prosesnya yaitu plastik kresek digibrik terlebih dahulu sebelum melakukan pencucian dengan mesin. Setelah proses gibrik, pemulung melakukan press plastik kresek dan daun (PEHD) yang terbuat dari kayu kaso dan papan. Pemulung yang bekerja malam hari, biasanya mulai beraktivitas berangkat dari rumah sekitar jam 17.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Pemulung yang memilih bekerja malam hari ini, karena mereka menilai, akan lebih banyak mendapatkan keuntungan dibandingkan yang beraktivitas siang hari. Kendaraan pengangkut sampah bekerja non‐stop dan pemulung yang beraktivitas malam hari lebih sedikit dibandingkan yang pagi hingga siang hari. Sehingga, mereka memperoleh sampah anorganik lebih banyak.
Kajian Keterl - Ekonom Kondis besar diba angkut sam mendapatk pemulung y Jika dihitu mendapatk pendapatan hari hingga minggu bis dalam 1 b 2.000.000,‐ (sistem ren dan hany penghasilan - Keseha TPST B dalam peng landfill, ko menggunak dapat meng pengelolaan mempenga ibatan Pemulung mi i ekonomi p ndingkan d mpah. Dalam an keuntun yang bekerja ung, dalam an Rp1. n pemulung a pagi hari sa mencapa bulan pend . Akan tetap te) pemulun a mendap n mereka. atan Bantar Geban gelolaan sam omposting, kan teknolog gatasi pence n sampah ruhi keseha g di TPST Bantar ara pemulun engan pend 2 minggu p ngan Rp.
dari pagi hin 1 bulan p .400.000,‐. yang beker setiap har i Rp.1.000.0 apatannya pi, akibat da ng terbelit h atkan 10% ng mengguna mpahnya be dan gastifi gi canggih it emaran ling h yang atan. Sampa r Gebang Kota B Sumber: D PETA ANAL ng dirasa leb dapatan sup pemulung bi 700.000 ba ngga sore ha emulung bi Sedangk ja dari mala inya dalam 000,‐ sehing mencapai ari sistem ijo hutang‐piuta % dari tot akan teknolo erupa sanita ikasi. Deng tu seharusn kungan akib juga dap ah yang tid ekasi
Dinas Tata Ruan
GAMBAR 2 LISIS AKTIVITA bih pir isa agi ari. isa kan am 2 gga Rp on ng tal ogi ary an nya bat pat dak di m m in fa da Pe da -m pe an m m Se an -be ju St ha ng Kota Bekasi, AS PEMULUN ikelola den menimbulkan Dampak mengakibatka nfeksi pence aktor pemba an meningk emulung ser an gatal‐gata Pendidika Pemulun menghidupi emulung ya nak‐anaknya membayar ua meminjam u elain itu, ter nak‐anak pem
Tempat T Pemukim ersebelahan uga di dbela tatus kepem ak milik 2013 NG ngan baik dampak bur buruk pad an semakin ernaan yan awa penyak katnya peny ring terseran al pada kulitn an g yang m keluarganya ang memikir . Pemulu ang gedung s uang kepad dapat bantu mulung beru Tinggal Pemu man pe dengan jala akang zona ilikan tanah pemulung. Me dan se ruk. da kesehata meningkatn ng disebabk kit seperti l yakit demam ng gangguan nya. engais sam a, masih ad rkan pendid ng terseb sekolah neg da bos‐bos uan sekolah upa yayasan. ulung emulung an menuju T TPST Bant dan bangun Banyak ega Permatasari hat dapat an ini bisa nya penyakit kan karena alat, kecoa, m berdarah. pernapasan mpah untuk da sebagian dikan untuk but, untuk eri biasanya pemulung. gratis untuk berlokasi PST dan ada tar Gebang. an bukanlah pemukiman i t a t a , . n k n k k a . k i a . h n
Kajian Keterl pemulung warga asli disebut ole Sistem ini d Biasanya p pemulung bulannya s melihat ko dilihat pada ANALISIS Keterlibata - Ikatan Ikatan organisasi pemulung d pemulung nasib pemu pun berada oleh Bapak (IPI) yang j profesi ya sampah, b limbah d bekas.Pemu menjadi ang Keterli dengan IPI s pemulung pemulung Seperti yan pekerja info tidak diizin Kemudian p pengelola pemulung. ibatan Pemulung yang diban Ciketingudik eh pemulung disebut seba pemulung y musiman sebesar RP. ondisi perm a gambar dib Sumber: Hasi GAM S KONDISI PE n Pemulung Pemulung In Pemulung resmi yan dan memilik dari segala ulung. Saat i a di Jakarta P Kiswoyo. Ik uga merupa ng terdiri bos‐bos pem daur ulang ulung Bant ggota Ikatan batan pemu selain sebag juga seba dengan pi ng kita ketah ormal yang il nkan untuk pihak IPI me sampah Hasil perj g di TPST Bantar ngun diatas k, pemilik ta g sebagai b agai sistem k yang mengo dengan 300.000,‐. ukiman pem bawah ini. il Observasi, 201 MBAR 3 RMUKIMAN P g ndonesia g Indonesia ng mengat ki tugas unt masalah y ni kantor pu Pusat yang d atan Pemul akan organis dari pemu mulung, sert g dan j tar Geban Pemulung I ulung TPST B ai aktivis sos gai penghu ihak penge hui, pemulun legal, karena beraktivitas embuat perj tentang anjian itu r Gebang Kota B s tanah mi anah terseb bos pemulun kontrak tana ontrak adal biaya seti Untuk dap mulung dap 13 PEMULUNG a merupak tas namak uk melindun ang menim usat IPI send diketuai umu lung Indones sasi sosial d ulung, tuka ta pengusa juga bara ng mayorit ndonesia (IP Bantar Geba sial dan profe ubung anta elola sampa ng merupak a itu pemulu kawasan i anjian deng keberada salah satu ekasi ilik but ng. ah. ah ap pat pat kan an ngi pa diri um sia an ng ha ng tas PI). ng esi ara ah. an ng ni. an an uya ad Ba be pe m -Tu Pe Tu da Tu ke la ja pe ha di tid m m di sa di de pe ke de di pe m sa su A P P A Se dalahribuan antar Geban eraktivitas. emulung d menjalin kem PT. Goda Keterliba ua Jaya dimu emberdayaa ua Jaya men ari ribuan pe Pemulun ua Jaya s eterlibatanny innya. Akan am operasi emulung yan anya memili i zona 3 dan dak terikat memiliki wak mencari sa iperbolehkan ampah teta isetor ke p engan PT. G emulung itu eterlibatan d engan PT. ibawah ini. Sumb ANALIS Respon p emulung, m mencari samp ampah yang udah dite Aktivitas emulung PT. Godang Tua Jaya me me Awal Keterliba M etelah Keterli pemulung ng masih dip Berkat a engan piha itraan. ng Tua Jaya tan pemulu ulai sejak tah n yang dilak ndapatkan re emulung. g yang terlib ebanyak 30 ya hampir s tetapi, yang aktivitas ng ikut deng ki waktu 11 j 4. Sedangka dengan P ktu 24 jam mpah. Un n mencari pi khusus pengelola. Godang Tua u sendiriUn dan setelah t Godang Tu
ber: Hasil Analis
GAMB SIS KETERLIBA positif yang mereka tida pah hingga la membawa ntukan pe Menga Pen Bo Peng enyetor embayar atan Mengajak batan Me yang tingg perbolehkan danya IPI ak pengelo ung dengan hun 2009 hin kukan pihak espon postif bat dengan 00 pemulu sama denga g membedak pemulungn gan PT.Goda jam melakuk an untuk pem PT. Godang m melakuka ntuk 300 macam‐m sampah pl Keterlibatan Jaya dipega ntuk menge terlibat anta ua Jaya da Sum sis Penyusun, 20 BAR 4 ATAN PEMUL g dirasakan ak usah su arut malam banyak jeni embuangan awasi Bos ngepul os gepul Memi menyet ega Permatasari gal di TPST untuk terus hubungan ola sampah PT.Godang ngga saat ini. k PT.Godang dan negatif PT. Godang ung. Sistem n pemulung kan hanyalah nya. Untuk ang Tua Jaya kan aktivitas mulung yang g Tua Jaya an aktivitas pemulung acam jenis astik harus n pemulung ng oleh bos etahui awal ar pemulung apat dilihat 013 LUNG oleh ribuan usah payah karena truk is anorganik zonanya. 300 Pemulung PT. Godang Tua Jaya lih tor i T s n h g . g f g m g h k a s g a s g s s g s l g t n h k k . g
Kajian Keterl Sedang dirasakan keterbatasa diperbolehk sampah PT PET - Bos Pem Pemulu kehidupan bos mereka bos diantar pengepul. pelapak be Bantar Geb pemulung pemulung memilih hid 3 karena se yang dialam Pengep posisi penge pemulung memiliki ja daur ulang s maupun singapore, memiliki ke ibatan Pemulung gkan untuk oleh pemu an jumla kan untuk T.Godang Tu TA ANALISIS K mulung ung TPST sehari‐hari a. Bos‐bos pa ranya bos pe Biasanya b ekerjasama bang. Sedang diluar kawa kecil dari dup dengan emua tergan mi pemulung pul merupa epul sangat di TPST B aringan yang sampah den mancanega dan sebag eterikatan d g di TPST Bantar k respon lung juga ah pemu membantu a Jaya. Seh KETERLIBATA Bantar Ge bergantung ara pemulun elapak, bos bos pengep dengan pe gkan bos ag asan TPST TPST. Pem bos 1, bos 2 ntung denga . akan bos b mempengar antar Geba g luas dalam gan pabrik‐p ara seper gainnya. Pe dengan bos r Gebang Kota B negatif ya yaitu adan ulung ya daur ula ingga, mere Sumber: Dinas N PEMULUNG ebang dala dengan bo g terdiri dar agen, dan b pul dan b emulung TP en melibatk dan sebagi mulung beb 2, maupun b an sistem ijo esar di TP ruhi kehidup ang. Pengep m mengelol pabrik nasion rti thailan mulung tid kecil maup ekasi ng nya ng ng eka m te de zo da Tata Ruang Ko GAMBAR 5 G DENGAN PI am os‐ ri 3 bos bos PST kan an bas bos on PST an pul ah nal nd, dak un bo bo ke ra di merasasampa ertentu yaitu engan zona ona 5. Untuk apat dilihat p ota Bekasi, 2013 HAK‐PIHAK LA os besar, pe os tetapi eterlibatan h antai pemu ilihat dibawa Sumb RANTAI KETE B >30‐150 Pemulun 2‐15 Pemulung Rantai di TPST ah anorganik u zona 3 da mereka yait k melihat pe pada gambar 3 AIN DI TPST B mulung dibe dengan s hutang‐piuta lung denga ah ini.
ber: Hasil Analis
GAMB RLIBATAN PE BOS PEM Bos 3 Bo Bos 1 0 ng g 15‐30 Pemulu Me k lebih domi n zona 4, d tu zona 1, embagian zo r berikut ini. BANTAR GEBA eri kebebasa syarat tida ang. Untuk n para bo sis Penyusun, 20 BAR 6 EMULUNG DE MULUNG os 2 0 ng Rantai di Luar TPST ega Permatasari nan di zona ibandingkan zona 2, dan ona tersebut ANG an oleh para k memiliki mengetahui osnya dapat 013 NGAN BOS‐ Pabrik Lokal Pabrik Luar r i a n n t a i i t
Kajian Keterlibatan Pemulung di TPST Bantar Gebang Kota Bekasi Mega Permatasari
Hubungan pemulung dengan ketiga bos di TPST Bantar Gebang, juga memberikan kesenjangan antara pemulung dan bos. Pemulung bekerja dari pagi hingga malam hari dengan bayaran harga paling rendah Rp 150‐200/Kg sedangkan bos 1 dan bos 2 menjual ke bos 3 mendapatkan bayaran Rp. 500‐2000/Kg. Kemudian keuntungan yang didapat bos ke 3 lebih besar dibanding pemulung, bos 1 maupun bos 2 dengan bayaran Rp.2000‐4.500/Kg kepada bandar/pabrik.
Perbedaan kehidupan sangat jelas dirasakan oleh pemulung, mereka dimodali dalam bentuk gubuk‐gubuk, biaya sekolah anak, makan sehari‐ hari, tetapi semua pemberian bos tersebut dianggap sebagai pinjaman. Pinjaman inilah yang disebut sebagai sistem ijon atau rente.
Dampak Kesejahteraan Pemulung
Kesejahteraan pemulung TPST Bantar
Gebang sangatlah penting untuk
diperhatikan.Pihak Ikatan Pemulung Indonesia selalu mengusahakan agar pihak pengelola beserta pemerintah dapat memikirkan kesejahteraan ribuan pemulung di TPST Bantar Gebang. Pada saat adanya keterlibatan pemulung dengan pihak pengelola, banyak pemulung yang menginginkan untuk terlibat dengan PT. Godang Tua Jaya. Namun, pada kenyataanya hanya sebagian pemulung saja yang dilibatkan dengan pihak pengelola.
Pemulung merasa yang terlibat dengan pengelola sampah adalah pemulung khusus dan diberi zona khusus untuk mencari sampah plastik. Sehingga, menyebabkan kecemburuan sosial antar ribuan pemulung yang di TPST Bantar Gebang yang tidak terlibat dengan pengelola sampah yang dapat mempengaruhi pendapatan pemulung tersebut.
TEMUAN STUDI
a. Sosial – Ekonomi Para Pemulung di TPST Bantar Gebang
Permasalahan pemulung terhadap kehidupan di TPST Bantar Gebang mengakibatkan terjadinya hutang piutang yang membuat pemulung selalu meminjam uang dengan bos mereka. Pemulung yang tinggal kawasan tersebut lebih banyak pemulung musiman dibandingkan pemulung lokal. Pemulung berpenghasilan setiap
2 minggu sekali sesuai volume sampah yang mereka kumpulkan.
b. Aktivitas Pemulung di TPST Bantar Gebang Pemulung melakukan aktivitas setiap harinya di tumpukan sampah yang terdiri dari 5 zona. Pemulung bekerja dari pagi hari ‐ sore hari. Sedangkan untuk sebagian pemulung ada yang memilih bekerja dari malam hari hingga pagi hari. Dalam kegiatanya sehari‐hari pemulung membawa peralatan untuk aktivitasnya seperti ganco, gerobak sampah, keranjang sammpah, sarung tangan, masker, topi, dan sepatu bot. Pemulung yang melakukan mengais sampah mayoritas laki‐laki, untuk perempuanya bagian memilah sampah. Walaupun juga ada kaum perempuan yang mencari sampah di zona TPST tetapi hanya sedikit yang ikut melakukan aktivitas mengais sampah ini. Sampah plastik yang ada di zona TPST nantinya akan diambil oleh pemulung yang kemudian pemulung tersebut melakukan pemilahan.
Pemilahan dilakukan dihalaman gubuk atau tempat tinggal pemulung hingga proses pengkarungan sampah berdasarkan jenis sampah plastiknya. Selain itu, pemulung melakukan jual beli dengan bos‐bos mereka, yang kemudian bos mereka memisahkan sesuai warna dan jenis plastik secara detail.
c. Kesehatan Para Pemulung di TPST Bantar Gebang
Pemulung yang ada di TPST Bantar Gebang untuk kondisi kesehatanya yang disebabkan karena pencemaran lingkungan kebanyakan mengalami gatal‐gatal pada kulitnya dam ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Dari akibatnya tersebut, Pemerintah DKI Jakarta memberikan dana komepensasi bagi masyarakat Ciketingudik dan pemulung lokal yang memiliki KTP di Kelurahan Ciketingudik mendapatkan dana kompensasi. Dana kompensasi dibayarkan sebesar Rp. 100.000.‐/bulan/KK dan pihak DKI biasanya memberi dana kompensasi ke tiap KK /3 bulan sekali yaitu Rp. 300.000,.
Namun, pemulung dengan adanya aktivitas dalam membantu daur ulang sampah para pemulung tetap memilih untuk tinggal di TPST dibanding memikirkan kesehatan mereka. Hal ini disebabkan, karena sampah sudah menjadi mata pencaharian utama pemulung.
Kajian Keterlibatan Pemulung di TPST Bantar Gebang Kota Bekasi Mega Permatasari
d. Pendidikan Para Pemulung di TPST Bantar Gebang
Pemulung mayoritas lulusan SD dan ada juga yang tidak pernah lulus sekolah dasar. Rendahnya pendidikan yang dialami ribuan pemulung membuat beberapa relawan membangunkan yayasan untuk sekolah anak pemulung. dalam pembangunan sekolah ini terdapat bantuan yang diberikan oleh Negara Jepang kepada Bu Kemas. Dengan dibangunnya pendidikan ini agar pemulung tidak melibatkan anak‐anaknya dalam mencari sampah untuk membantu daur ulang sampah. Sehingga, anak‐anak pemulung masih dapat mengikuti tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Seperti yang terjadi di TPST Bantar Gebang, terdapat anak pemulung yang mencapai jenjang pendidikan S1 di salah satu Universitas Swasta Kota Bekasi. Sekolah yang dibangun oleh Bu Kemas didirikan gratis untuk pemulung. Adapun pembayaran yang hanya dipungut Rp.1000 rupiah untuk membayar guru setiap bulannya.
e. Permukiman Para Pemulung di TPST Bantar Gebang
Permukiman para pemulung terdiri dari bangunan gubuk yang dibangun oleh pemulung itupun sendiri. Para pemulung menggunakan gubuk itu di lahan milik bos mereka yang dikontrak tiap bulannya. Kotrak berupa lahan, sedangkan bangunan pemulung mengumpulkan papan, kayu, seng, dari pendapatan mereka mengais sampah.
f. Ikatan Pemulung Indonesia
Pemulung yang ada di TPST Bantar Gebang mayoritas merupakan anggota Ikatan Pemulung Indonesia. Terbentuknya IPI bertujuan untuk membantu nasib pemulung dalam mencari nafkah dan mensejahterakan pemulung. Permasalahan yang dihadapi pemulung di TPST Bantar Gebang dengan pihak Pengelola Sampah melibatkan dukungan IPI untuk menyampaikan keinginan pemulung Bantar Gebang kepada pihak pengelola. Dengan adanya IPI, pemulung merasa ada yang melindungi mereka dan membantu profesi mereka sebagai pencari sampah.
g. Pengelola Sampah
Pihak pengelola sampah terdiri dari PT. Godang Tua Jaya dan PT. Navigat Organic Energy Indonesia. Sedangkan yang terlibat langsung dengan pemulung adalah PT. Godang Tua Jaya yang melibatkan 300 pemulung dalam membantu
proses daur ulang sampah berupa mencari sampah plastik di zona 3 dan zona 4, pemilahan sampah, pembersihan sampah, gibrik sampah, dan sebagainya. Hingga proses jual sampah plastik kepada pengelola. Hal ini tidak lepas dari bos pemulung dalam proses daur ulang sampah.
h. Bos‐bos Pemulung
Bos‐bos pemulung terdiri dari bos kecil dan bos besar. Bos kecil memiliki anggota sebanyak 2‐ 15 pemulung, sedangkan untuk bos besar lebih dari 15 pemulung. Bahkan ada bos besar yang memiliki anggota atau anak buah sebanyak 100 pemulung. Keterlibatan dengan pemulung ini berupa sistem ijon, aktivitas pemulung dalam memilah sampah, penimbangan sampah, memberikan lahan untuk pemulung tinggal, dan sebaginnya.
i. Dampak Kesejahteraan Pemulung
Upaya yang dilakukan pihak pengelola untuk kesejahteraan pemulung di TPST Bantar Gebang belum memuaikan hasil. Perjanjian yang dibuat oleh pihak pengelola TPST untuk memberikan fasilitas pemulung belum ditepati seperti koperasi sampah plastik, fasilitas kesehatan, dan sebagainnya. Selain itu, terjadinya kecemburuan sosial antar pemulung di TPST Bantar Gebang yang disebabkan karena pemberian zona khusus untuk pemulung yang terpilih dari pihak pengelola sehingga dapat mempengaruhi jumlah pendapatan pemulung tiap harinya.
KESIMPULAN
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu merupakan tempat pembuangan sampah yang menjadi daya tarik pemulung. Sehingga, banyak pekerja informal dengan tingkat pendidikan yang rendah menjadi pemulung disini. Meningkatnya jumlah pemulung ini juga dapat menimbulkan semakin banyaknya pemulung mendirikan tempat tinggal yang kumuh di TPST Bantar Gebang tanpa memikirkan dampak kesehatan yang akan dialami pemulung jika berada di sekitar zona TPST Bantar Gebang. Sehingga menimbulkan dampak berbagai macam jenis penyakit seperti gatal‐gatal maupun ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Akibat dari munculnya berbagai macam penyakit tersebut, membuat pemulung mengeluarkan biaya untuk kesehatannya. Hal ini membuat semakin rendahnya pendapatan pemulung.
Kajian Keterlibatan Pemulung di TPST Bantar Gebang Kota Bekasi Mega Permatasari
Pada TPST Bantar Gebang para pemulung ikut dalam asosiasi Ikatan Pemulung Indonesia (IPI). Adanya IPI ini, hubungan pemulung dengan pihak pengelola sampah yaitu PT.Godang Tua Jaya menjalin hubungan kemitraan. Akibatnya, menimbulkan kerjasama dengan pemulung dan bos pemulung dalam membantu mengurangi sampah anorganik seperti plastik di 5 zona TPST Bantar Gebang. Sampah plastik ini didaur ulang menjadi biji plastik yang akan diproses menjadi jenis baru maupun jenis plastik yang sama.Hal ini membuat TPST Bantar Gebang menjadi tempat bisnis sampah terbesar dengan melibatkan pemulungsebagai peran utamanya.
Dengan adanya upaya melibatkan pemulung dalam membantu daur ulang sampah tersebut, membuat pemulung yang ada di TPST Bantar Gebang saling membantu antar pemulung lokal maupun pemulung musiman dalam mencari sampah di zona TPST. Akan tetapi, pemulung
merasa dikecewakan oleh pihak
pengelolasampah dikarenakan adanya pembagian zona khusus untuk 300 pemulung yang terpilih. Padahal pemulung yang ada di 5 zona, sama‐sama mencari sampah untuk membantu proses daur ulang. Berdasarkan hal tersebut, dapat diketahui adanya kecemburuan sosial antar pemulung di TPST Bantar Gebang dalam melakukan aktivitasnya di zona TPST. Selain itu, dalam aktivitasnya tersebut, pemulung dalam memenuhi kebutuhannya sehari‐hari melakukan pinjaman dengan bos lapak maupun bos pengepul.
Setiap peminjaman yang dilakukan pemulung harus menggunakan sistem ijon (sebutan pemulung) dalam membayar hasil pinjaman. Hal ini membuat keterlibatan pemulung belum menghasilkan kesejahteraan di TPST Bantar Gebang seperti adanya sistem ijon, pembagian zona khusus, pencemaran lingkungan, minimnya fasilitas kesehatan, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Arnstein, Sherry R. 1969. A Ladder of Citizen Participation. Dalam JAIP, Vol. 35, No. 4, July 1969, pp. 216‐224.
Azwar, Asrul. 1983. Pengantar Ilmu Kesehatan. Jakarta: Mutiara Sumber Wijaya.
Creswell,J.W.1998.Qualitative Inquiry and
Research for Education: An Introduction
to Theory and Methods. Boston: Allyn & Bacon.
Dani, Cecep Sucipto.2012.Teknologi Pengelolaan
Daur Ulang Sampah.Yogyakarta: Gosyen
Publishing
Dinas Tata Ruang. Peta Rupa Bumi Kota Bekasi 2013.Bekasi
Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Republik Indonesia.2006.
Pedoman 3R Berbasis Masyarakat di
Kawasan Permukiman. Jakarta
Herdiansyah, H. 2010. Metodelogi Penelitian Kulaitatif Untuk Ilmu‐ilmu Sosial. Jakarta: Slemba Humanika
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat
Memberdayakan Rakyat. Bandung:
Retrika Aditama
Suyoto, Bagong. 2010. Potret Kehidupan
Pemulung. Jakarta: KLUPN
Wurdjinem.2001. Interaksi Sosial dan Strategi
Survival Para Pekerja Sektor Informal.
Kehidupan Pemulung di Kota Bengkulu. Program Studi PGSD FKIP, Universitas Bengkulu