• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFIS DAN PERSONALITAS KONSUMEN PADA SIKAP DAN MINAT BACA MEDIA CETAK DAN ON LINE KOMPAS SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFIS DAN PERSONALITAS KONSUMEN PADA SIKAP DAN MINAT BACA MEDIA CETAK DAN ON LINE KOMPAS SKRIPSI"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFIS DAN

PERSONALITAS KONSUMEN PADA SIKAP DAN MINAT

BACA MEDIA CETAK DAN

ON LINE

KOMPAS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Disusun Oleh:

MARIA PRATISTA JAYANTI (062214014)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Awali hari ini dengan senyuman, sebab semua akan indah pada dan waktuNya.

Buah dari kesabaran pasti manis.

Ora et labora : Belajar dan Berdoa

Keyakinan didapat dari diri sendiri, bukan dari orang lain. Kekuatan terbesar ada

pada keyakinan diri sendiri.

Aku berjuang demi orang-orang yang aku cintai dan mereka yang mencintai aku.

‘’Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini

Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan

memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa

kemenangan‘’(Yesaya 41. 10)

Maria Pratista Jayanti

Kupersembahkan Skripsi ini untuk :

Tuhan Yesus yang sangat mencintaiku dan sangat aku cintai.

Bunda Maria yang selalu menjadi penerang, pendamping dan

penuntun hidupku di kala suka dan duka.

Babe dan Ibuku yang sangat kucintai.

Kedua adikku, Adri dan Alm. Adik Ignatius yang kusayangi.

Pakde Romo Y.B Suyitno S.J yang senantiasa slalu memberikan doa

dan dukungan.

Keluarga besar : Alm. Eyang kakung dan Alm. Eyang Putri

Joyosudarmo.

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana selayaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Januari 2011

(6)

vi ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFIS DAN PERSONALITAS KONSUMEN PADA SIKAP DAN MINAT BACA MEDIA

CETAK DANON LINEKOMPAS Maria Pratista Jayanti

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhfaktor demografi yaitu usia dan tingkat pendidikan, serta faktorpersonalityyaitu keinovatifan yang mempengaruhi sikap dan minat baca pada media cetak dan on linekompas oleh pembaca Kompas di Sleman Yogyakarta.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2010 di Immanuel Agency Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan alat kuisioner. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelanggan media cetak dan on line Kompas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah probability purposive systematic sampling. Dengan menggunakan teknik sampling di atas didapatkan 100 responden yang berlangganan media cetak dan mengakses media on line Kompas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana dan analisis anova.

(7)
(8)

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Pratista Jayanti

Nomor Mahasiswa : 06 2214014

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

Analisis Pengaruh Karakteristik Demografis dan Personalitas Konsumen pada Sikap dan Minat Baca Media Cetak danOn lineKompas

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 10 Maret 2011

Yang menyatakan

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada Tuhan yang Mahakuasa: Jesus Christ dan Bunda Maria atas berkatNya dan semua pengalaman berharga baik suka dan duka yang penulis alami sehingga penulisan skripsi dengan judul ‘’Analisis Pengaruh Karakteristik Demografis dan Personalitas Konsumen terhadap Sikap dan Minat Baca Media Cetak dan On Line Kompas’’ dapat diselesaikan tepat waktu. Kesulitan dan hambatan selama penulisan skripsi ini saya percayai sebagai proses yang diberikan oleh Tuhan agar dapat membuat penulis lebih kuat dalam menjalani hidup ini untuk lebih tekun, sabar, tabah dan selalu berserah kepada-Nya. Penulisan Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt.,Q.I.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

(10)

x

5. Seluruh Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen. Terimakasih atas bimbingan, doa dan pelajaran atau pengalaman hidup yang diberikan selama berkuliah di Universitas Sanata Dharma.

6. Ibu Dr. Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Phd selaku dosen pembimbing I, yang telah membimbingku dan meluangkan banyak waktunya untukku, dan dengan penuh kesabaran, kesungguhan hati serta memberikan banyak ide serta masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Antonius Budisusila SE., M.Soc., Sc selaku dosen pembimbing II, yang senantiasa membimbingku, meluangkan waktu serta memberikan banyak masukan dan pelajaran berharga kepada penulis yang masih awam dalam penulisan skripsi ini.

8. Terimakasih untuk Bapak Anton selaku pemilik ‘’Immanuel Agency” Condong Catur Yogyakarta atas dukungan dan bantuannya karena sudah diperkenankan untuk melaksanakan penelitian di ‘’Immanuel Agency’’. Terimakasih kepada loper koran Bapak Haryono yang senantiasa membantu kelancaran dalam menyebarkan kuisioner dan dalam memperoleh data pelanggan Kompas.

9. My family, Babeku Henricus Sanyotohadi dan Alm. Ibuku Irene Wiyati yang senantiasa mendukung dan mendoakan kesuksesan (Terimakasih atas kasih sayang yang tulus dan kesabarannya dalam mendidik anak-anaknya), adikku Adrianus atma adiwijaya dan Alm. Ignatius Kurniawan, terimakasih atas doa dan dukungannya selama proses pengerjaan skripsi ini.

(11)

xi

Romo Y.B Suyitno S.J atas bantuan doa, kesabaran serta financial selama kuliah di Sanata dharma.

11. Keluarga besar Joyosudarmo Alm. Eyang kakung dan Alm. Eyang putri Joyosudarmo dan Keluarga besar Alm. Simbah Atma, Terimakasih Pakde, Bude, dan saudara-saudaraku (Vani, Mas Yayo, Mbak Disi dll) yang slalu membantu aku dalam doa.

12. My lovely Bunnyku Yohanes Hendro Handoko terimakasih bun-bun atas cinta kasihmu yang tulus, kasih sayang, doa, kesabaran dan pendampinganmu dalam proses penelitian ini serta dukungan semangatmu kepadaku dalam suka dan duka.

13. Terimakasih kepada Keluarga besar Rangkasbitung yang sudah aku anggap seperti keluarga sendiri. Terimakasih Om, Tante, Mas Eko, Mas Erwin, Ci Dian, Mbak Windi atas doa, dukungan, bantuan dan perhatiannya selama ini. 14. Sahabat terbaikku Manda dan Desy, yang banyak membantu, mendoakan

serta memberikan dukungan selalu. Terimakasih sahabatku yang dari SMA hingga kuliah karena senantiasa setia saling menemani dalam suka dan duka. 15. Sahabat-sabahatku di Program Studi Manajemen Sanata Dharma : Ikhe, Zie,

Lyda, Paula, Tantri, Asta, Nining, Dicki, Tata, Putri, Vita, Igna dkk yang senantiasa mendukung serta semua teman-teman seperjuangan ‘’The Jekky Football Club’’ di manajemen yang sudah memberikan warna dan kegembiraan selama berkuliah di Unversitas Sanata dharma.

(12)

xii

terima kasih atas doa dan semangatnya selama berproses di Sanata dharma). 17. Teman-teman kerjaku di warnet QNET 2008 (Mas Marcell selaku pemilik,

Mbak Anggun, Mas Adhit dan Mbak Ayik, Mbak Ana, Mas Akmal dkk) dan teman-teman kerja di warnet FASTNET 2010 (Franz, Mas yayan dkk ) yang sudah berproses selama ini bersamaku dalam suka dan duka. Terimakasih kepada Pak Rudi selaku pemilik Fastnet yang sudah memperkenankan saya berkerja dan mencari pengalaman sebagai Operator warnet.

18. Bapak Niko selaku DPL selama KKP serta Keluarga besar Pundong, Ibu syamsul selaku ibu pondokan dan teman-teman KKPku Magda, Uli, Eka, Topik, Mbak titi dkk, yang senantiasa berjuang dan bersama-sama menjalankan hari-hari selama KKP dengan penuh kesabaran sehingga semua dapat berjalan dengan lancar.

19. Teman-teman MPT Bu Ike yang telah memberi semangat dan referensi dalan menyelesaikan skripsi ini.

20. Teman-teman manajemen kelas A angkatan 2006 seperjuangan

21. Semua pihak yang telah membantu dan berproses secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan skripsi ini dan selama berkuliah di Sanata Dharma, yang tidak dapat disebutkan satu-persatu namanya, yang bersama-sama berproses menjadi manusia yang dewasa, Tuhan memberkati dan menyayangi kalian semua, amien.

(13)

xiii

Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki berbagai kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga skripsi ini bisa semakin memuliakan, meninggikan kebesaran Nama Tuhan serta bermanfaat bagi banyak pihak dan dapat menjadi bahan referensi bagi rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, Januari 2011

(14)

xiv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

PERNYATAAN KEASLIAN... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xiv

DAFTAR TABEL... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Rumusan Masalah ...6

1.3 Batasan Masalah ...6

(15)

xv

1.5 Manfaat Penelitian...7

BAB II TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Pendahuluan ...9

2.2 Pengertian Perilaku Konsumen ...9

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ...11

2.4 Pengertian Sikap ...17

2.5 Kepuasaan Pelanggan ...18

2.6 Nilai dan Kepuasan Pelanggan ...18

2.7 Media Cetak dan Media On Line...19

2.8 Pengertian Membaca ...26

2.9 Pengertian Minat Membaca...27

2.10 Pengaruh Karakteristik Demografis ...28

2.11 Pengaruh Minat Baca ...34

2.12 Pengaruh Keinovatifan pada Pilihan Media ...38

2.13 Inovasi ...40

2.14 Relasi antara Sikap dan Minat ...41

(16)

xvi

BAB III METODE PENELITIAN... 47

3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data ...47

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ...47

3.3 Populasi dan Sampel...48

3.4 Definisi Konseptual dan Operasionalisasi Variabel ...49

3.5 Teknik Pengumpulan Data ...53

3.6 Alat Pengumpulan Data...53

3.7 Skala Pengukuran ...53

3.8 Teknik Pengujian Instrumen dan Analisis Data ...54

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 64

4.1 Pendahuluan ...64

4.2 Sejarah Kompas...64

4.3 Perkembangan Kompas dari Tahun ke Tahun...72

4.4 Pasar Kompas Indonesia...75

4.5 Kompas dan Pembaca...79

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN... 82

(17)

xvii

5.2 Gambaran Responden...82

5.3 Deskripsi Data ...92

5.4 Hasil Uji Instrumen ...98

5.5 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ...111

5.6 Hasil Uji Anova...115

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI ... 124

6.1 Kesimpulan...124

6.2 Saran dan Implikasi Manajerial...125

6.3 Implikasi untuk Penelitian Lebih Lanjut ...137

DAFTAR PUSTAKA ... 140

(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Model Perilaku Pembelian Konsumen ...11

Tabel II.2 Teori Sifat...39

Tabel IV.1 Karakteristik Kompas ...65

Tabel V.1Distribusi usia responden ...83

Tabel V.2 Distribusi jenis kelamin responden ...84

Tabel V.3 Distribusi tingkat pendidikan responden...85

Tabel V.4 Distribusi media yang paling sering dibaca ...86

Tabel V.5 Distribusi lama berlangganan media cetak Kompas ...87

Tabel V.6 Distribusi lama membaca media cetak Kompas setiap hari...88

Tabel V.7 Distribusi fasilitas internet yang digunakan responden ...89

Tabel V.8 Distribusi lama membaca mediaon lineKompas setiap hari ...90

Tabel V.9 Distribusi hubungan antara media cetak danon lineKompas ...91

Tabel V.10 Kategori variabel tingkat keinovatifan...93

Tabel V.11 Distribusi jawaban responden pada variabel tingkat keinovatifan...93

Tabel V.12 Kategori variabel sikap responden ...94

Tabel V.13 Distribusi jawaban responden pada variabel sikap ...95

Tabel V.14 Kategori variabel minat baca responden ...96

Tabel V.15 Distribusi jawaban responden pada variabel minat baca ...97

Tabel V.16KMO and Bartlett's Testkebolehterimaan inovasi ...98

Tabel V.17Anti-image Matriceskebolehterimaan inovasi...99

(19)

xix

Tabel V.19Anti-image Matricessikap ...101

Tabel V.20KMO and Bartlett's Testminat baca ...102

Tabel V.21Anti-image Matricesminat baca ...103

Tabel V.22 Hasil pengujian reliabilitas instrumen...104

Tabel V.23 Hasil pengujian regresi sederhana pengaruh keinovatifan terhadap sikap konsumen media cetak ...111

Tabel V.24 Hasil pengujian regresi sederhana pengaruh keinovatifan terhadap sikap konsumen mediaon line...113

Tabel V.25 Hasil pengujian regresi sederhana sikap terhadap minat ...114

Tabel V.26 Minat baca per kelompok pendidikan ...115

Tabel V.27 Minat baca per kelompok pendidikan pada responden media cetak...117

Tabel V.28 Minat baca per kelompok pendidikan pada responden mediaon line..118

Tabel V.29 Minat baca per kelompok usia ...120

Tabel V.30 Minat baca per kelompok usia pada responden media cetak ...121

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini kemajuan teknologi semakin pesat, khususnya yang paling berkembang saat ini ialah teknologi informasi. Setiap saat masyarakat di seluruh dunia membutuhkan informasi dari berbagai bidang kehidupan. Kebutuhan akan berbagai informasi tersebut diperoleh dari eksistensi media cetak maupun media on line. Dengan adanya teknologi internet saat ini, semua informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat.

(21)

pengaruh koran itu. Semakin luas pengaruh koran baik dari segi pembaca, dan terutama isi (konten), semakin mudah iklan didapat. Semakin mudah iklan yang didapat tentu bisa menutupi ongkos produksi yang tinggi. Media cetak di Indonesia saat ini memang sedang mempertaruhkan minat baca konsumen terhadap media cetak itu sendiri. Kehilangan pembaca akan menyusutkan tiras koran. Menyusutnya tiras koran berimbas pada keengganan produsen memasang iklan. Tidak ada iklan di koran, mengakibatkan media tersebut harus ditutup (Nugraha, 2009).

Banyak studi telah dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, seperti penelitian yang dilakukan oleh T. Triana Mustika Sari (2007) menunjukkan bahwa tingkat minat baca responden cukup tinggi. Responden telah menyatakan media cetak yang paling sering dibaca yaitu Koran Kompas, Majalah Femina, dan Tabloid Bola. Penilaian terhadap iklan yang ditunjukkan oleh sikap responden mencerminkan responden memperhatikan iklan media cetak (http://elibrary.mb.ipb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=mbipb12312 421421421412-ttrianamus-751).

(22)

Perlu diketahui juga definisi media cetak dan media on line (elektronik) itu sendiri. Media cetak ialah berbagai media informasi yang dibuat (diproduksi) dan disampaikan kepada khalayak sasaran (pembaca) melalui tulisan (cetakan) dan seringkali disertai gambar. Informasinya bisa bersifat umum (berita umum), bisa juga khusus (majalah profesi, bulletin keilmuan, newsletter, dan sebagainya). Ada pula media yang hanya memuat informasi komersial (iklan) ataupun campuran dari keduanya, seperti halnya koran dan majalah. Informasi itu (yang umum maupun yang komersial) hanya akan sampai pada khalayak sasaran atau target audience bila sasaran melihat atau membacanya. Dengan demikian sasaran harus “aktif”. Dengan kata lain, sasaran harus (mau) membacanya (Madjadikara, 2004:11-12).

Media elektronik terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu media yang hanya bisa didengar (audio), khususnya media radio dan media yang bisa didengar juga dilihat (audio-visual), khususnya televisi. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, jenis media audio-visual ini terus berkembang. Teknologi internet (media on line), misalnya kini memanfaatkan komputer pribadi (PC) sebagai media yang juga bisa menyampaikan dan menerima pesan- pesan iklan audio-visual langsung ke dan dari rumah-rumah dan perkantoran dengan jangkauan global (Madjadikara, 2004:13).

(23)

yang selalu berubah-ubah sejalan dengan aktivitas perusahaan dan perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilaku konsumennya. Oleh karena itu perusahaan perlu memperhatikan pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang baik pada faktor lingkungan internal dan eksternal. Dalam faktor lingkungan internal terdapat gambaran mengenai kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses), sedangkan dalam faktor lingkungan eksternal diberikan gambaran mengenai kesempatan (opportunities) dan ancaman (threats) yang dialami oleh perusahaan. Dalam hal ini perlu adanya pembentukan citra konsumen, faktor-faktor internal dan eksternal yang bisa membentuk citra konsumen yaitu dengan memperhatikan kepuasan kepada konsumen dan masyarakat merupakan tujuan utama perusahaan. Perusahaan yang menganut konsep pemasaran, yang mengajarkan bahwa rumusan strategi pemasaran sebagai suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut, harus berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen.

(24)

(2005:9) perilaku konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan baik individu maupun kelompok ataupun organisasi membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya. Sedangkan menurut Kotler dan Armstrong (2001:200-201) faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen adalah faktor budaya, sosial, pribadi, dan faktor psikologis, yang dalam interaksinya dapat mempengaruhi perilaku konsumen baik secara individu maupun kelompok. Dengan mempelajari hal-hal perilaku konsumen dalam mendasari pengambilan keputusan pembelian tersebut, setiap perusahaan dapat memahami perilaku konsumen serta mempelajari peluang yang akan dapat diraih sehingga dapat menetapkan pasar sasaran yang tepat bagi perusahaan. Dalam hal mengetahui faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian maka perusahaan perlu untuk memahami perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian secara mendalam. Perbedaan karakteristik demografi dan personalitas konsumen menimbulkan perbedaan sikap terhadap suatu masalah, khususnya terhadap minat baca media cetak dan mediaon line.

(25)

karakteristik demografi dan personalitasnya. Dengan berbagai alasan yang telah dikemukakan di atas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFIS DAN PERSONALITAS KONSUMEN TERHADAP SIKAP DAN MINAT BACA MEDIA CETAK DANON LINEKOMPAS ”

1.2 Rumusan Masalah

Apakah karakteristik konsumen yang diukur berdasarkan faktor demografi yaitu usia dan tingkat pendidikan, serta faktor personality yaitu keinovatifan mempengaruhi sikap dan minat baca pada media cetak danon lineKompas?

1.3 Batasan Masalah

(26)

1.4 Tujuan Penelitian

Untuk menjelaskan pengaruh faktor demografi yaitu usia dan tingkat pendidikan, serta faktor personality yaitu keinovatifan yang mempengaruhi sikap dan minat baca pada media cetak dan on line Kompas oleh pembaca Kompas di Sleman Yogyakarta dalam upaya meningkatkan eksistensi pembaca media cetak dan mediaon lineKompas.

1.5 Manfaat Penelitian a. Bagi Perguruan Tinggi

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di perguruan tinggi. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi studi pemasaran yang akhir-akhir ini makin banyak memperoleh kajian dari berbagai disiplin ilmu. Baik melalui kajian teoritis maupun melalui kajian riset dibidang terapan khususnya studi manajemen bidang pemasaran tentang perilaku konsumen.

b. Bagi Perusahaan

(27)

c. Bagi Masyarakat

(28)

9

BAB II

TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Pendahuluan

Dalam bab ini penulis akan memaparkan beberapa kajian pustaka yang akan mendukung tulisan ini. Selain itu penulis akan memberikan beberapa hipotesis berdasarkan kajian pustaka yang akan dipaparkan. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai 13 hal yaitu : Pengertian Perilaku Konsumen, Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, Pengertian Sikap, Kepuasaan Pelanggan, Nilai dan Kepuasaan Pelanggan, Media Cetak dan Media On Line, Pengertian Membaca, Pengertian Minat Membaca, Pengaruh Karakteristik Demografis terhadap Rendahnya Minat Baca, Pengaruh Minat Baca, Pengaruh Keinovatifan pada pilihan Media, Inovasi, dan Relasi antara Sikap dan Minat. Ketigabelas hal tersebut akan dijelaskan satu persatu dan pada setiap akhir pembahasan penulis akan menuliskan hipotesis mengenai hal yang bersangkutan.

2.2

Pengertian Perilaku Konsumen

(29)

penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.”

Perilaku konsumen adalah suatu proses yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :

a. Tahap perolehan (acquisition) : mencari (searching) dan membeli (purchasing)

b. Tahap konsumsi (consumption) : menggunakan (using) dan mengevaluasi (evaluating)

c. Tahap tindakan pasca beli (disposition) : apa yang dilakukan oleh konsumen setelah produk itu digunakan atau dikonsumsi (Prasetijo dan Ihalauw, 2004:10)

2.2.1 Pasar Konsumen

Pasar konsumen (consumer market) adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang dan jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler, 2004).

2.2.2 Perilaku Pembelian Konsumen

(30)

Pemasaran dan

Rangsangan lain Kotak Hitam

Tanggapan 2.2.3 Model Perilaku Konsumen

Tabel II.1

Model Perilaku Pembelian Konsumen

Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/pasar-konsumen-dan-perilaku-pembelian-konsumen/

Pemasar ingin memahami bagaimana rangsangan itu diubah menjadi tanggapan konsumen yang terdiri dari 2 bagian :

1. Karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana dia mempersepsikan dan bereaksi terhadap rangsangan.

2. Proses pengambilan keputusan pembelian itu sendiri mempengaruhi perilaku pembeli (Kotler, 2003:200).

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah : 2.3.1 Faktor Sosial (internal)

a. Group

(31)

pengaruh langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputiprimary groups(keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang) (Kotler, Bowen dan Makens,2003:203-204).

b. Family Influence

Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food(Kotler, Bowen dan Makens, 2003:204).

c. Roles and Status

(32)

2.3.2 Faktor Personal (internal) a. Economic Situation

Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler dan Amstrong, 2006:137).

b. Lifestyle

Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler dan Amstrong, 2006:138)

c. Personality and Self Concept

(33)

cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen dan Makens, 2003 :212).

d. Age and Life Cycle Stage

Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis (Kotler, Bowen dan Makens, 2003:205-206).

e. Occupation

(34)

2.3.3 FaktorPsychological(internal) a. Motivation

Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen dan Makens, 2003:214).

b. Perception

Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen dan Makens, 2003:215).

c. Learning

(35)

(mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman dan Kanuk, 2004 : 207).

d. Beliefs and Attitude

Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefsdapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler dan Amstrong, 2006:144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler dan Amstrong, 2006:145).

2.3.4 FaktorCultural(eksternal)

(36)

a. Subculture

Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006: 130). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003:202).

b. Social Class

Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler dan Amstrong, 2006: 132).

2.4 Pengertian Sikap

(37)

2.5 Kepuasaan Pelanggan

Kepuasaan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Kepuasaan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya (Kotler, 2002 :42).

2.6 Nilai dan Kepuasaan Pelanggan

Nilai bagi pelanggan (customer deliver value)adalah selisih antara nilai pelanggan total dan biaya pelanggan total. Nilai pelanggan total adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu. Biaya pelanggan total adalah sekumpulan biaya yang diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan, dan membuang produk atau jasa (Kotler, 2002 : 41).

(38)

Ada empat hal yang perlu dicermati dalam menggunakan konsep kepuasan pelanggan, yaitu:

a. Seberapa jauh konsep kepuasan dapat menarik konsumen yang belum pernah mendengar atau menggunakan produk tersebut.

b. Seberapa jauh pelanggan dapat mengevalusi kinerja layanan tersebut secara baik.

c. Pengukuran kepuasan pelanggan sangat tergantung dari harapan pelanggan.

d. Seberapa jauh kepuasaan pelanggan berkontribusi terhadap loyalitas pelanggan

Tingkat kepuasaan pelanggan merupakan faktor penting dalam mengembangkan mutu produk ataupun layanan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian dan menggunakan produk dampaknya bagi perusahaan tentu saja keuntungan yang mengalir ke kas perusahaanpun lebih besar.

2.7

Media Cetak dan Media

On Line

2.7.1 Media Cetak

(39)

kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya, serta dicetak dalam lembaran kertas (Mardjadikara,2004).

2.7.2 Kekuatan dan Kelemahan Media Cetak

Ternyata, meskipun sama-sama sebagai media cetak, surat kabar dan majalah memiliki kekuatan dan kelemahan yang tidak sama.

Kekuatan Surat Kabar :

a. dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai dengan cakupan pasarnya.

b. kebiasaan konsumen membawa surat kabar sebagai referensi untuk memilih barang sewaktu berbelanja.

c. surat kabar memuat hal-hal yang aktual yang perlu segera diketahui oleh pembacanya.

d. pengiklan dapat bebas memiliki pasar mana yang akan diprioritaskan. Dengan demikian dia dapat memilih media yang cocok dengan targetaudience-nya.

Kelemahan Surat Kabar :

(40)

b. sekalipun surat kabar memilki sirkulasi yang luas, beberapa kelompok pasar tidak dapat terlayani. misalnya untuk pembaca di bawah umur 20 tahun.

c. tidak semua produk dapat diiklankan di dalam surat kabar, termasuk iklan yang memerlukan peragaan produknya.

Kekuatan Majalah :

a. mempunyai kemampuan untuk menjangkau segmen pasar tertentu yang terspesialisasi.

b. mempunyai kemampuan mengangkat produk-produk yang diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak terhadap prestise majalah yang bersangkutan.

c. memiliki usia edar yang paling panjang dibanding media lainnya.

d. mempunyai kualitas visual yang baik karena umumnya majalah dicetak dikertas yang berkualitas tinggi.

Kelemahan Majalah :

a. fleksibilitas yang terbatas karena pengiklan harus menyerahkan final artworkiklannya jauh-jauh hari.

b. biaya yang dipakai untuk menjangkau setiap kepala menjadi lebih mahal karena majalah hanya beredar di lingkungan yang terbatas.

(41)

2.7.3 MediaOn Line

Tidak bisa dipungkiri bahwa peranan teknologi berpengaruh besar dalam perkembangan jurnalisme, khususnya media cetak. Seiring dengan perkembangan teknologi, media cetak juga semakin berkembang. Di tahun 1960 komputer mulai mempengaruhi pertumbuhan media cetak dan di tahun 1970, komputer mulai menggantikan mesin tik. Teknologi computer memungkinkan gambar yang dibuat oleh komputer bisa langsung tercetak ke mesin pencetak tanpa harus mengubahnya ke bentuk film. Teknologi internet juga menghemat waktu dalam hal penerbitan buku, contohnya saja adalah keberadaan electronic commerce. Teknologi ini membuat kita bisa membeli dan menjual barang melalui on line (http://www.alveroinstitute.co.cc/ 2010/06/pengaruh-media-online-terhadap-html).

2.7.4 MunculnyaWebsiteSurat Kabar

Bila kita tidak memiliki waktu untuk membeli surat kabar atau bahkan membacanya di kantor, mungkin kita bisa melihatnya di internet melaluiwebsite-websiteyang tersedia. Media cetak telah menjadi perusahaan multimedia, walaupun mereka tetap yakin bahwa tinta cetak di surat kabar memberikan sesuatu yang media lain tidak bisa berikan, tapi didukung oleh sumber media yang lebih luas jangkuannya seperti internet.

(42)

pabrik uang bagi mereka, melalui langganan surat kabar ataupun iklanon line sampai iklan tambahan daripers.

Ini termasuk servis on line yang melengkapi versi tercetak bisa secara tidak langsung menghasilkan dampak dua kali kepada pembaca jika dibandingkan dengan hanya membaca surat kabar yang cetak saja. Keuntungan lainnya adalah media cetak bisa mengobservasi angka-angka dan lokasi kota-kota dimana situs-situs itu hidup.. Teknologi informasi terkini telah memperbolehkan perubahan format dan layanan pendapat atau opini on line, terutama untuk pengguna komunikasi yang mobile (Straubhaar, Joseph dan Larose, Robert, 2004).

2.7.5 Sisi Pengiklan

Untuk mengantisipasi surat kabaron linedan era dunia maya, yang bisa sangat menarik perhatian banyak pihak. Baik orang asing maupun lokal, situs-situs meningkat secara cepat karena gaya hidup yang sangat sibuk dan meningkatnya kebutuhan untuk mendapatkan informasi secara cepat.

(43)

Karakteristik media on line seperti menjangkau pelanggan lebih dekat, alternatif promosi, kepuasan kepada pembaca karena mudah diakses, serta berita aktual yang diperbaharui terus-menerus. Selain fungsi pengetahuan yang luas karena bisa terhubung ke berbagai situs dunia, terdapat fungsi interaktif. Konsumen dapat mengirim keluhan langsung begitu berita dibaca, dan diterima redaksi dalam hitungan detik. Jika redaksinya aktif, bisa dijawab dalam beberapa menit. Dengan demikian pembaca lebih dekat dengan penyusun berita.

Pertumbuhan media on line akan memacu jenis media lain melakukan perubahan mendasar atas visi pemberitaan. Artinya, peristiwa dan komentar plus analisisnya bisa disajikan oleh media on line dalam waktu tidak lama ketika peristiwa berlangsung. Sedangkan media cetak seperti surat kabar memerlukan waktu satu hari dan majalah satu minggu untuk menguraikan dan menganalisis berita itu. Jika harian dan mingguan itu tersaji sama dengan media on line, maka pembaca mungkin saja meninggalkan media lama.

(44)

teknologi informasi dan barang elektronik-akan mengguyur media on line. (Straubhaar, Joseph dan Larose, Robert, 2004)

2.7.6 Inovasi Format Media Kompas"On line"sebagai alternatif media Pergeseran media cetak ke mediaon linemestinya dilakukan bukan sebagai strategi jalan keluar dari ancaman kebangkrutan, melainkan harus dilihat sebagai inovasi atau terobosan bisnis. Dengan demikian, keberadaan surat kabar bisa tetap bertahan dengan penambahan pembaca lewat mediaon line-nya. Menurut Pemimpin Perusahaan PT Kompas Media NusantaraLukas Widjaja, ”Tiap tahun media cetak diramalkan mati, terutama sekarang, oleh internet. Di Amerika Serikat memang sudah terjadi. Dan kemudian sebagai

solusi Amerika Serikat memakai media on line sebagai exit strategy. Cara itu

sangat berbeda dengan di Eropa yang memakai media on line sebagai

inovasi.” Dahlan Iskan, CEO Jawa Pos dan Ketua Umum SPS Pusat, mengatakan, “adanya koran ”mati” atau tutup sudah biasa terjadi. Sekitar 40 tahun lalu di AS tanpa internet, sekitar 40 persen surat kabar tutup”

(http://multi2009.blogspot.com/2009/07/media-massa-perpindahan-ke-media-online.html).

Dahlan Iskan berpendapat juga bahwa ”Perilaku manajemen surat kabar di Amerika itu yang tidak beres. Kebangkrutan yang terjadi di

sejumlah koran AS itu secara teknis lebih karena keuangan”. Menurut Direktur Utama Mediatrac Andy Sjarif “optimistis surat kabar tidak mati. Namun, tetap perlu ditemukan terobosan untuk membuat usia surat kabar itu

(45)

(http://multi2009.blogspot.com/2009/07/media-massa-perpindahan-ke-media-online.html).

2.8 Pengertian Membaca

Membaca sebetulnya merupakan kegiatan membunyikan kata kata yang tersaji dalam bentuk teks. Jika seorang anak yang masih sangat muda sudah dapat mengarahkan pandangannya pada bacaan dari kiri ke kanan, berarti ia telah memahami arah membaca serta mengetahui bahwa teks tersebut memiliki arti atau pesan tersendiri (Byrnes, 2001).

Pendapat Byrnes ini tentu hanya valid untuk negara-negara yang orientasi membacanya dimulai dari kiri ke kanan, dan tidak valid untuk negara dengan orientasi membaca yang lain seperti Arab atau Jepang. Adapun definisi membaca secara ilmiah menurut salah satu tokoh yang bernama Snow adalah : “Suatu proses pemberian makna pada materi yang tercetak dengan menggunakan pengetahuan tentang huruf-huruf tertulis dan

(46)

2.9 Pengertian Minat Membaca

Lilawati (Sandjaja, 2005) mendefinisikan minat membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap bacaan dan memberikan nilai kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Sinambela (Sandjaja, 2005) mengartikan minat membaca sebagai sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku bacaan (www.unika.ac.id.02/05/05).

Ginting (2005) mendefinisikan minat membaca adalah bentuk-bentuk perilaku yang terarah guna melakukan kegiatan membaca sebagai tingkat kesenangan yang kuat dalam melakukan kegiatan membaca (www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/04/017-035.pdf.01/11/09).

Minat membaca merupakan karakteristik tetap dari proses pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning) yang berkontribusi pada perkembangan, seperti memecahkan persoalan, memahami karakter orang lain, menimbulkan rasa aman, hubungan interpersonal yang baik serta penghargaan yang bertambah terhadap aktivitas keseharian. (www.depdiknas.go.id/Jurnal/37/perbedaan_hasil_belajar_membaca.htm)

(47)

mengembangkan intelektualitas dan pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning) serta dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang.

2.10 Pengaruh Karakteristik Demografis terhadap Rendahnya

Minat baca

Menurut hasil survei yang dilakukan UNESCO tahun 2006, minat baca masyarakat Indonesia adalah paling rendah di ASEAN. Sedangkan menurut Adhitama (2008) survei yang dilakukan terhadap 39 negara-negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-38. Sekarang masih ada wanita yang buta aksara di Indonesia sekitar 7 juta orang. Suatu fakta yang sangat menyedihkan. Dilihat dari jumlah penduduk, persentase bacaan koran sangat kecil sekitar 1%. UNESCO menetapkan sebaikya 10%.

(48)

Ada banyak faktor yang menyebabkan minat baca masyarakat Indonesia (masih) rendah. Menurut Yahya (http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-minat membaca.html), minat baca yang rendah disebabkan antara lain oleh :

(a). Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat pelajar atau mahasiswa harus membaca buku, mencari dan menemukan informasi lebih dari sumber yang diajarkan di sekolah atau kampus. Seorang mahasiswa dapat lulus dengan mudah pada mata kuliah tertentu tanpa perlu bersusah payah mendatangi perpustakaan cukup bermodal catatan kuliah di kelas. Ditambah lagi kurang atau jarangnya guru atau dosen memberikan tugas yang membuat anak didik harus mencari inn xformasi di perpustakaan.

(b). Budaya baca memang tidak pernah diwariskan oleh nenek moyang kita. Kita lebih terbiasa mendengar orangtua atau kakek nenek kita bercerita, mendongeng, ketimbang membacakan buku-buku cerita atau bahan bacaan lain.

(49)

(d). Kebiasaan para orang tua di rumah tangga belum memotivasi anak anak untuk gemar membaca, ditambah lagi tidak atau kurang tersedianya bahan bacaan sesuai dengan usia anak.

(e). Sebagian besar masyarakat Indonesia menghabiskan waktunya untuk bekerja, sehingga tidak tersedia waktu untuk membaca. Kalaupun ada waktu yang tersisa pada umumnya digunakan untuk membaca koran, majalah atau bacaan ringan. Hanya kalangan tertentu saja yang benar-benar mencurahkan waktunya untuk membaca dan atau menulis seperti wartawan, guru, dosen, peneliti, pustakawan, dan lain-lain, itupun dalam jumlah terbatas.

(f). Kurang tersedianya buku-buku yang berkualitas dengan harga yang terjangkau, sehingga buku masih menjadi barang mewah. Buku juga dianggap sebagai kebutuhan yang kurang penting bagi sebagian besar masyarakat.

(g). Kurang tersedianya perpustakaan di tempat-tempat umum yang mudah dijangkau, serta tidak memadainya koleksi, fasilitas, dan pelayanan yang ada.

(50)

PERUMUSAN HIPOTESIS 1

Dari uraian di atas terlihat bahwa dalam hubungannya, minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan mental. Minat berubah seiring perubahan fisik dan mental yang juga mengalami perubahan. Ketika pertumbuhan mulai berhenti dan level perkembangan dari kematangan tercapai, minat menjadi lebih stabil.

(51)

Maka berdasarkan pernyataan di atas dapat dirumuskan, bahwa menurut karakteristik demografis usia anak-anak dan remaja lebih cenderung untuk mencari serta mendapatkan informasi dari media elektronik khususnya on line yang praktis mudah di dengar dan dilihat. Sebab seiring perkembangan jaman yang semakin modern dilihat dari kecenderungan usia remaja yang masih labil, mengakibatkan seseorang menyukai hal-hal yang praktis. Selain itu dilihat dari cara mengisi waktu luang, remaja jaman sekarang lebih cenderung menggunakan internet untuk membuka situs-situs yang sedang marak diperbincangkan dan yang sedang trend seperti situs jejaring sosialfacebook,blogdantwitter.

(52)

yaitu 17 tahun – 35 tahun, kelompok usia kedua yaitu 36 tahun – 45 tahun dan kelompok usia ketiga yaitu 46 tahun – 55 tahun.

Berdasarkan karakteristik demografis maka faktor usia konsumen berpengaruh pada pola perilaku konsumen tersebut. Maka dipilih kelompok usia produktif antara 17 tahun – 35 tahun yang paling tinggi minat bacanya terhadap mediaon line, karena usia tersebut lebih mampu menyerap serta menerima berbagai pengalaman baru khususnya teknologi mediaon line.Berdasarkan teori yang ada, bahwa faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur (Age and Life Cycle Stage) sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Orang-orang dapat merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya dan pada usia 17 tahun – 35 tahun adalah usia ketika seseorang masih mampu dan layak bekerja dan menghasilkan pengalaman baru.

(53)

HIPOTESIS 1(a) :

Ha : Usia konsumen 17 tahun – 35 tahun mempunyai minat baca media on line paling tinggi dibandingkan kelompok usia 36 tahun – 45 tahun dan 46 tahun – 55 tahun.

HIPOTESIS 1(b) :

Ha : Usia konsumen 46 tahun – 55 tahun mempunyai minat baca media cetak paling tinggi dibandingkan kelompok usia 36 tahun – 45 tahun dan 17 tahun – 35 tahun.

2.11 Pengaruh Minat Baca

Mayoritas rendahnya minat dan kemampuan baca mahasiswa salah satunya dipicu oleh adanya kecenderungan bahwa tanpa membaca buku textbookdan referensi lain mereka sudah dapat lulus ujian. Mereka kurang terlatih untuk mencari bahan tambahan tentang bidang yang dibahas.

(54)

menjadikan minat belajarnya pun juga tinggi. Siswa yang senang membaca akan mempunyai pengetahuan yang luas dari buku yang dibacanya. Sangat disayangkan, apabila siswa tidak suka membaca atau mempunyai minat membaca yang rendah karena pengetahuan siswa akan sempit.

Seperti sekarang ini, minat baca siswa yang rendah membuat mutu pendidikan juga semakin menurun. Karena minat baca siswa berpengaruh terhadap mutu pendidikan. Rendahnya minat baca menyebabkan merosotnya kualitas lulusan siswa karena siswa tersebut malas membaca atau mempunyai minat baca yang rendah sehingga siswa tersebut juga malas untuk belajar. Padahal dengan membaca siswa menjadi tahu apa yang sebelumnya belum diketahui.

Dan secara umum untuk meningkatkan pengertian, pemahaman dan pengetahuan tentang pelajaran dalam menguasai informasi dan perkembangan teknologi adalah dengan kegiatan membaca. Apabila siswa tersebut sudah malas untuk membaca maka hal tersebut juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa tersebut.

(55)

sebaiknya ditumbuhkan pada diri siswa sejak dini karena semakin siswa tersebut dilatih membaca secara terus-menerus maka akan berdampak yang positif pada siswa tersebut. Upaya untuk melakukan peningkatan minat baca pun juga telah dilakukan. Tinggal bagaimana siswa tersebut menanggapi betapa pentingnya menumbuhkan minat baca pada dirinya. Karena dengan membiasakan diri untuk membaca bisa meningkatkan prestasi belajar yang semula menurun tetapi dengan mempunyai minat baca yang tinggi menyebabkan siswa tersebut belajar dari buku yang dia baca, maka membuat prestasi siswa tersebut menjadi meningkat. Selain itu, membuka wawasan mereka menjadi semakin luas dan juga pengetahuan siswa akan semakin bertambah pula dengan membaca (www.wikpedia.com).

PERUMUSAN HIPOTESIS 1(c) dan 1(d)

(56)

masing-masing konsumen berbeda sesuai dengan tingkat pendidikan akhir yang ditempuh. Dalam hal ini para pelajar baik SMA dan Mahasiswa mempunyai mutu atau kualitas membaca yang berbeda sesuai dengan tingkat pendidikan masing-masing, dan dari segi usia, semakin dewasa usia seseorang maka kebutuhan akan berbagai informasi juga semakin bervariasi. Selain itu dengan membaca, wawasan akan semakin luas dan juga pengetahuan siswa akan semakin bertambah.

Untuk itu, berkaitan dengan segi usia maka dipilih pula faktor tingkat pendidikan yaitu SMA, Sarjana dan Pasca Sarjana. Karena dari mulai tingkat pendidikan SMA sampai Pasca Sarjana seseorang dinilai mampu menerima pengalaman baru baik informasi dari media cetak maupun media on line. Melihat perubahan dari tahun ke tahun, jumlah media cetak sangat dinamis. Jumlah media cetak yang naik turun itu, faktanya, tidak diikuti kenaikan jumlah oplah yang signifikan. Dari tahun ke tahun, jumlah pembaca media cetak cenderung stabil. Artinya, pembaca media cetak adalah para pembaca setia yang kebanyakan berusia tua. Generasi muda, sebaliknya, lebih suka menjelajahi internet untuk mengisi waktu dan aktualisasi diri (http://jogjainfo.net/keberlanjutan-media-di-ercyberspace.html.01/11/ 09).

(57)

terhadap media cetak. Sebab minat baca generasi tua cenderung tinggi terhadap media cetak. Namun dapat dilihat juga berdasarkan fenomena yang ada saat ini, konsumen dengan tingkat pendidikan SMA biasanya cenderung mengisi waktu luang dengan mengakses internet yaitu membuka situs-situs yang sedang marak diperbincangkan dan yang sedang trend seperti situs jejaring sosial facebook,blogdan twitter. Dari uraian di atas, penulis mencoba membuat hipotesis sebagai berikut :

HIPOTESIS 1(c) :

Ha : Tidak ada perbedaan minat baca konsumen SMA dan Sarjana pada mediaon line.

HIPOTESIS 1(d) :

Ha : Tingkat Pendidikan konsumen Pasca Sarjana mempunyai minat baca paling tinggi dibandingkan tingkat pendidikan SMA dan Sarjana pada media cetak.

2.12 Pengaruh Keinovatifan pada pilihan Media

(58)

Tabel II.2 Teori Sifat (Trait) No Sifat/Trait

1 Dasar Pemikiran : kepribadian manusia bisa diukur menurut karakteristik psikologis khusus yang disebut sifat.

2 Manusia berbeda karena adanya sifat berbeda pada setiap individu.

Dilihat dari sifatnya. Manusia bisa dikelompokkan menjadi tiga,

· Keinovatifan, sejauh mana seseorang menerima berbagai pengalaman baru.

· Inovatif Selektif, yakni kecenderungan seseorang yang berada pada posisi ideal yakni tidak menolak semua perubahan dan juga tidak menerima semua perubahan. Dan selalu selektif dalam menyikapi perubahan yang ada di sekitarnya, mampu menerima perubahan yang baik, dan menolak perubahan yang buruk.

· Etnosentrisme, menerima atau menolaknya seseorang terhadap sesuatu yang datang dari luar negeri.

3 Konsumen membuat pilihan mereka dan dengan pembelian atau konsumsi golongan produk yang luas, bukan merek tertentu.

(59)

2.13 Inovasi

Definisi Inovasi menurut Kinicki dan Williams (2003) :

a. Inovasi adalah kaedah mencari jalan untuk menghasilkan produk baru yang lebih baik

b. Organisasi tidak akan membenarkan perusahaan mereka berpuas hati dengan apa yang ada (complacent)

c. Terutama sekali apabila pesaing akan menghasilkan ide yang kreatif Sedangkan definisi inovasi menurut Chell (2001) : Inovasi juga bermaksud berfikir (deemed) untuk menghasilkan sesuatu yang baru di pasaran yang akan merubah persamaan antara permintaan dan pengeluaran (supply-demand equation).

PERUMUSAN HIPOTESIS 1(e) dan 1(f)

Dari uraian di atas bahwa perubahan teknologi dan informasi yang berkembang pesat dengan banyaknya inovasi baru mempengaruhi perilaku konsumen. Hal tersebut berpengaruh terhadap proses perubahan akan sikap konsumen terhadap inovasi baru media cetak ke mediaon line.

(60)

atau negatif terhadap media cetak maupun on line maka hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat keinovatifannya. Semakin tinggi tingkat keinovatifan konsumen maka semakin positif pula sikap konsumen terhadap kebolehterimaan inovasi pada media. Sebaliknya semakin rendah tingkat keinovatifannya maka semakin negatif pula sikap konsumen terhadap kebolehterimaan inovasi pada media. Dari uraian di atas, penulis mencoba membuat hipotesis sebagai berikut :

HIPOTESIS 1(e) :

Ha : Tingkat keinovatifan berpengaruh negatif terhadap sikap konsumen pada media cetak.

HIPOTESIS 1(f) :

Ha : Tingkat keinovatifan berpengaruh positif terhadap sikap konsumen pada mediaon line.

2.14 Relasi antara Sikap dan Minat

(61)

mempengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Syah, 2003).

Menurut Kotler (2007) sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan, emosi, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada seseorang terhadap objek atau gagasan tertentu. Dan secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah istilah yang popular dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.

(62)

dan keinginan tinggi terhadap membaca apabila orang tersebut sudah memiliki dan membentuk perasaan atau emosi negatif terhadap media cetak dan mediaon line.

PERUMUSAN HIPOTESIS 2

Berdasarkan argumen di atas antara sikap yang berpengaruh positif terhadap minat. Sikap adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif positif dan negatif (menguntungkan atau tidak menguntungkan) mengenai objek, orang dan peristiwa.

Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan mengenai sesuatu. Komponen sikap :

a. kognitif, segmen pendapat atau keyakinan dari suatu sikap b. afektif, segmen emosional dari suatu sikap

c. perilaku, suatu maksud untuk perilaku dalam suatu cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.

Sedangkan minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

(63)

line. Sebaliknya sikap negatif (-) terhadap cetak dan media on line membuat orang tidak menyukai media cetak dan media on line, sebab sikap adalah evaluasi, perasaan, emosi terhadap objek atau gagasan tertentu. Maka dari itu orang tidak akan mempunyai kegairahan dan keinginan tinggi terhadap membaca apabila orang tersebut sudah memiliki perasaan atau emosi negatif terhadap media cetak dan mediaon line.

Relasi antara sikap terhadap minat menunjukkan bahwa sikap berpengaruh positif terhadap minat, sebab antara sikap dan minat memiliki hubungan yang erat, hal tersebut bisa terlihat sebelum seseorang memiliki minat terhadap membaca, seseorang harus memiliki suatu sikap baik positif maupun negatif akan objek tertentu. Dari uraian di atas, penulis mencoba membuat hipotesis sebagai berikut :

HIPOTESIS 2 :

(64)

2.15 Kerangka Konseptual

Berdasarkan uraian di atas maka kerangka konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1

H2

Gambar 1 : Kerangka Konseptual

Dalam kerangka konseptual di atas bisa dijelaskan bahwa kelompok usia, tingkat pendidikan dan keinovatifan akan membentuk sikap atau persepsi terhadap media cetak dan on line Kompas. Pembentukan sikap terhadap media cetak dan on line Kompas masuk dalam tahap evaluasi dalam proses minat baca. Selanjutnya sikap yang merupakan hasil evaluasi alternatif akan membentuk minat baca para pelanggan Kompas.

Pengukuran karakteristik konsumen : a. Faktor kelompok usia –

17th- 35th 36th- 45th 46th -55th

b. Faktor tingkat pendidikan-SMA

SARJANA

PASCA SARJANA

---c. Faktor personalitas –

(65)
(66)

47

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data

3.1.1 Jenis Data

Penelitian yang akan dilakukan penulis merupakan penelitian kuantitatif. Data Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (scoring). Semua hasil temuan dalam penelitian ini akan diangkakan dan disimpulkan berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan. Studi yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah studi kausalitas. Studi kausalitas akan menunjukkan arah hubungan variabel bebas dan variabel terikat serta mengukur kekuatan hubungannya (Kuncoro, 2003).

3.1.2 Sumber Data

Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian melalui kuesioner di lapangan.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

(67)

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengaksesKompas.comdan yang berlangganan Kompas cetak secara bulanan di Immanuel Agency Condong Catur Sleman, Depok, Sleman,Yogyakarta.

3.3.2 Sampel Penelitian

Karena jumlah populasi yang terlalu besar yaitu lebih 110 responden dan keterbatasan dan, waktu, serta tenaga yang dimiliki, maka jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 100 responden yang terdapat dalam populasi tersebut.

(68)

Peneliti mengambil lokasi di sebuah Agen Koran bernama “Immanuel Agency” di wilayah Condong Catur, Depok, Sleman Yogyakarta, terdapat jumlah pelanggan koran Kompas yang lebih dari 100 orang dan tersebar di 3 wilayah yaitu Paingan, Jalan Kaliurang dan Condong Catur. Peneliti mengambil 100 sampel dari jumlah populasi pelanggan Kompas tersebut. Dan sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Maka pengambilan sampel dilakukan dengan syarat-syarat yang sesuai dengan penelitian.

3.4 Definisi Konseptual dan Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini ada beberapa variabel yang akan diteliti yaitu : 1. Pelanggan Kompas adalah konsumen dengan faktor usia lebih dari 17 tahun yaitu antara : 17 tahun- 35 tahun, 36 tahun – 45 tahun dan 46 tahun – 55 tahun

(69)

3. Sifat keinovatifan, merupakan sifat yang dilihat dari sejauh mana seseorang dalam menerima berbagai pengalaman baru.

Tingkat keinovatifan terhadap media cetak dan media on line adalah tanggapan atau sikap negatif konsumen terhadap media cetak dengan perbandingan sikap positif konsumen terhadap media on line yang berpengaruh pada minat baca. Maka tingkat keinovatifan terhadap media cetak dan mediaon lineakan dioperasionalkan sebagai berikut : i) Secara umum, saya cenderung menjadi yang terakhir dalam lingkaran

pertemanan saya untuk membaca media terbaru saat media tersebut dikenal di pasaran.

ii) Saat saya mendengar bahwa media terbaru telah tersedia di pasaran, saya akan cukup tertarik untuk membacanya.

iii) Dibandingkan dengan teman-teman saya, saya hanya membaca sedikit jenis media.

iv) Secara umum, saya cenderung menjadi yang terakhir dalam lingkungan pertemanan saya, untuk mengetahui media terbaru. v) Saya akan membaca media terbaru, meskipun saya belum

mendengar tentang media tersebut.

vi) Saya mengetahui media yang terbaru sebelum orang lain mengetahuinya.

(70)

yang didapat akibat dari bentuk perhatian yang mendalam terhadap makna bacaan media cetak. Sikap konsumen terhadap media cetak dioperasionalkan sebagai berikut:

i) Konsumen menikmati dalam membaca media cetak. ii) Konsumen sering membaca media cetak.

iii) Membaca media cetak mempunyai manfaat atau nilai yang lebih dibandingkan membaca mediaon line.

iv) Percaya akan keakuratan informasi dari media cetak. v) Media cetak memberikan inspirasi bagi pembacanya.

5. Sikap konsumen terhadap media on line adalah kemampuan seseorang berkomunikasi dengan diri sendiri untuk menangkap makna yang terkandung dalam tulisan sehingga memberikan pengalaman emosi yang didapat akibat dari bentuk perhatian yang mendalam terhadap makna bacaan mediaon line.

Sikap konsumen terhadap media on line dioperasionalkan sebagai berikut :

i) Konsumen menikmati dalam mengakses mediaon line. ii) Konsumen sering membaca atau mengakses mediaon line. iii) Membaca mediaon linemempunyai manfaat atau nilai yang

lebih dibandingkan membaca media cetak.

(71)

6. Minat baca kosumen terhadap media cetak adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar konsumen dalam membaca media cetak.

Minat konsumen terhadap media cetak dioperasionalkan sebagai berikut :

i) Saya lebih sering membaca media cetak.

ii) Saya lebih sering mencari informasi dari media cetak. iii) Saya akan terus-menerus membaca media cetak. iv) Saya akan terus berlangganan media cetak. v) Saya akan merekomendasikan media cetak.

7. Minat baca kosumen terhadap media on line adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar konsumen dalam membaca mediaon line.

Minat konsumen terhadap media on line dioperasionalkan sebagai berikut :

i) Saya lebih sering membaca mediaon line.

ii) Saya lebih sering mencari informasi dari mediaon line. iii) Saya akan terus-menerus membaca mediaon line. iv) Saya akan terus mangakses mediaon line.

(72)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah : Kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis pada responden untuk menjawab.

3.6

Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat kuisioner. Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang disusun sedemikian rupa oleh penulis dan harus diisi oleh responden. Tujuan kuisioner adalah untuk mencari informasi yang lengkap dan valid mengenai suatu masalah. Penulis akan menyebarkan kuisioner kepada masyarakat pelanggan Harian cetak Kompas dan Kompas.com di Immanuel Agency Condong Catur, Depok, Sleman Yogyakarta.

3.7 Skala Pengukuran

(73)

paling cocok digunakan untuk mengukur variabel yang ada di penelitian ini.

3.8 Teknik Pengujian Instrumen dan Teknik Analisis Data

Sebelum menganalisis data, langkah yang dilakukan teknik pengujian instrumen yakni tes validitas dan realiabilitas.

3.8.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Suharsimi, 2002:144). Instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

(74)

untuk mengetahui apakah data tersebut dapat dianalisis lebih lanjut atau tidak dengan analisis faktor. Rumusan uji KMO adalah:

KMO

Dimana: rij= Koefisisen korelasi sederhana antara peubah i dan j

aij= Koefisien korelasi parsial antara peubah i dan j

Penilaian uji KMO dari matrik antar peubah adalah sebagai berikut:

a. 0,9 < KMO1,00data sangat baik untuk analisis faktor b. 0,8 < KMO0,9 data baik untuk analisis faktor

c. 0,7 < KMO0,8 data agak baik untuk analisis faktor d. 0,6 < KMO0,7 data lebih dari cukup untuk analisis faktor e. 0,5 < KMO0,6 data cukup untuk analisis faktor

f. KMO0,5 data tidak layak untuk analisis faktor 3.8.2 Uji Reliabilitas

(75)

Alpha yang didapat dari perhitungan dengan SPSS 16 , apabila > 0,60 maka reliabel.

3.8.3 Uji Asumsi Klasik Normalitas

Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastisitas, uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, di mana akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.

Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji asumsi klasik normalitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

a) Cara Statistik

Dalam menguji data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai kemiringan kurva (skewness = α3) atau nilai keruncingan kurva (kurtosis=α4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel.

1) Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) : Zskeweness=skeweness/√6 / N atau Zα3 =α3 /√ 6 / N

(76)

Di mana N = banyak data Ketentuan analisis :

a) Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Z hitung (Zα3 atau Zα4) < Z tabel. Misal diketahui Z 5% = 1,96 (Z tabel) lebih besar dari Z hitung atau dengan kata lain Z hitung lebih kecil dari Z tabel (1,96), dapat dituliskan Z hitung < 1,96.

b) Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Zα3 atau Zα4) > Z tabel. Misal nomor (a), dapat ditulis Z hitung > 1,96.

b) Cara Grafik Histogram danNormal Probability Plots

Cara grafik histogram dalam menentukan suatu data berdistribusi normal atau tidak, cukup membandingkan antara data riil atau nyata degan garis kurva yang terbentuk, apakah mendekati normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk garis kurva cenderung tidak simetri terhadap mean (U), maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak normal dan sebaliknya. Cara grafik histogram lebih sesuai untuk data yang relatif anyak, dan tidak cocok untuk banyak data yang sedikit, karena interpretasinya dapat menyesatkan.

(77)

dengan data distribusi normal (otomatis oleh komputer) secara kumulatif. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal (Sunyoto, 2007 : 95).

3.8.4 Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai satu sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama disebut terjadi heteroskedastisitas.

Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil).

Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola yang teratur.

(78)

Selanjutnya penulis akan menguji hipotesis 1(a), 1(b) dan 1(c), 1(d) dengan menggunakan ANOVA Satu (1) Arah, dengan langkah-langkah sebagai berikut (Irianto, 2007) :

1. Menentukan hasil pengumpulan data dengan tabel :

1 2. Menentukan Alpha (0,05) 3. Menentukan derajat kebebasan :

dk SSt = N - 1 dk SSb = k - 1 dk SSw = N – k

(79)

t

6. Menentukan kesimpulan jika :

F hitung > F tabel, maka HA diterima F hitung < F tabel, maka H0 diterima

Setelah hipotesis 1(a),1((b),1(c) dan 1(d) diterima maka selanjutnya penulis akan menguji hipotesis 1(e) dan 1(f) dengan menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana dengan menggunakan persamaan linier sebagai berikut (Irianto, 2007) :

K

keterangan :

Y : variabel dependen (terikat) Y1 : sikap pada media cetak Y2 : sikap pada mediaon line

a : Pendugaan dariα

(80)

b : Pendugaan dariβ

X : variabel independen (bebas) X1 : faktor keinovatifan

e :Disturbance error

Secara teknis harga b merupakan tangen dari (perbandingan) antara panjang garis variabel dependen, setelah persamaan regresi ditemukan

r = koefisien korelasi product moment variabel X dengan variabel Y

Sy = Simpangan baku variabel Y Sx = Simpangan baku variabel X

Jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien. Bila koefisien korelasi tinggi, maka harga b juga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi rendah maka harga b juga rendah (kecil). Selain itu bila koefisien korelasi negatif maka harga juga negatif dan sebaliknya bila koefisien korelasi positif maka harga b juga positif.

Dengan tingkat keyakinan 95% dimana α = 0.05, maka

nilai t tabel atau 2,dkn2

t

(81)

masing-masing variabel : jika koefisien regresi dari keinovatifan signifikan, maka hipotesis 1(e) dan 1(f) diterima.

Setelah mengetahui jawaban hipotesis ke-1 maka tahap selanjutnya penulis akan menguji hipotesis ke-2. Dimana Sikap sebagai variabel bebas dan Minat sebagai variabel terikat. Hipotesis ke-2 juga akan diuji dengan menggunakan Regresi Linier Sederhana. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah (Sugiyono, 2008) :

Y = a + bX + e Dimana :

Y = Minat

A = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Sikap

e = Disturbance error

(82)

Dimana :

r = koefisien korelasi product moment variable X dengan variabel Y

Sy = Simpangan baku variabel Y Sx = Simpangan baku variabel X

Jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien. Bila koefisien korelasi tinggi, maka harga b juga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi rendah maka harga b juga rendah (kecil). Selain itu bila koefisien korelasi negatif maka harga juga negatif dan sebaliknya bila koefisien korelasi positif maka harga b juga positif.

Dengan tingkat keyakinan 95% dimana α = 0.05, maka

nilai t tabel atau 2,dkn2

t

Gambar

Tabel II.1Model Perilaku Pembelian Konsumen
Tabel II.2
Gambar 1 : Kerangka Konseptual
grafik histogram, karena cara ini membandingkan data riil
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan gambar 5 diatas maka dapat disimpulkan K-dd (me/100g) di Desa Buket Sudan Kecamatan Peusangan Siblah Krueng Kabupaten Bireuen tertinggi didapatkan pada kelapa

Secara umum berdasarkan data prakiraan yang didapat dari BMKG dan BoM, keduanya menunjukan bahwa IOD masih dalam kondisi normal sehingga diprakirakan pada bulan Juli 2015

dalam Mensukseskan Pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di desa Kalikalong Kecamatan Tayu Kabupaten Pati”.

marketing mix meliputi produk, harga, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian, namun untuk penelitian yang membahas mengenai pengaruh marketing mix , budaya,

Layanan Konseling Kecakapan Wdup (Life Skiffs) bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Pengertian Konseling Kecakapsn Hidup

Definisi kerjasama tim tersebut menjelaskan bahwa kerjasama tim adalah sekelompok orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut

Pada teknologi budidaya udang pola intensif agar dapat terbentuk bioflok, maka rasio C/N harus ditingkatkan &gt; 10 : 1, kemudian sedikit atau tidak sama sekali dilakukan

Hal ini juga sesuai dengan pernyataan DA yang mengatakan bahwa prinsip IS yaitu selama dirinya (IS) tidak menikahi perempuan tersebut, maka dirinya dan