• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPA pada pokok bahasan indra dengan penggunaan alat peraga di SD Negeri 1 Dekso Kulon Progo kelas IV semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan minat dan prestasi belajar IPA pada pokok bahasan indra dengan penggunaan alat peraga di SD Negeri 1 Dekso Kulon Progo kelas IV semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 - USD Repository"

Copied!
143
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA

PADA POKOK BAHASAN INDRA DENGAN PENGGUNAAN

ALAT PERAGA

DI SD NEGERI 1 DEKSO KULON PROGO KELAS IV

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012

SIKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

Disusun oleh :

Nama : Marlina

NIM : 091134224

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO

Keluargaku adalah surgaku didunia

Bersyukur ikhlas dan tawakal adalah kunci bahagia

Berjuang untuk membangun keluarga sakinah mawadah warrohmah

(5)

v

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur atas selesainya Tugas Akhir ini penulis persembahkan

kepada :

1. Bapak dan Ibu yang selama ini selalu memberikan dukungan, doa, dan

harapan untuk lebih maju ke depannya.

2. Kakakku yang berada jauh di perantauan, karena dia selalu

memberikanku semangat dan selalu memenuhi kebutuhan kuliahku.

3. Adikku tercinta, yang sekarang masih duduk di kelas V Sekolah Dasar.

4. Pada segenap Bapak atau Ibu dosen yang telah membimbing dan

memberikan pengetahuan selama ini

5. Sahabat-sahabatku, yang selama ini selalu memberikan motivasi.

6. Teman – teman kuliah.

7. Teruntuk teman terdekatku terimakasih dukungannya.

Semoga dengan selesainya Tugas Akhir ini menjadi semangat bagi penulis

(6)
(7)
(8)

viii

ABSTRAK

Marlina. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPA Pada Pokok Bahasan Indra Dengan Penggunaan Alat Peraga Di SD Negeri 1 Dekso Kulon Progo Kelas IV Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta. PGSD. FKIP.USD.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dan pengaruh minat dalam pelajaran IPA dengan penggunaan alat peraga kelas IV SD Negeri 1 Dekso Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan subyek penelitian siswa kelas IV SD Negeri 1 Dekso yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 13 orang siswa putra dan 6 orang siswa putri. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga gambar dan puzzle.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar aktivitas siswa untuk minat dan soal pilihan ganda serta uraian untuk peningkatan prestasi belajar siswa. Dalam menganalisis data pada minat teknik yang digunakan yaitu dengan mengukur prosentase banyaknya siswa yang sangat berminat, berminat dan tidak berminat yang implikasinya terhadap aktivitas siswa. Pada peningkatan prestasi belajar teknik analisis data yang digunakan adalah teknik perbandingan, dimana peneliti membandingkan skor rata-rata peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM dari siklus 1 dan siklus 2.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran terjadi peningkatan minat yang implikasinya terhadap aktivitas siswa. Dilihat dari prosentase kriteria sangat baik hanya terjadi ada siklus II yaitu 31,50% pada pertemuan pertama dan 42,11% pada pertemuan kedua. Peningkatan juga terjadi pada prestasi belajar siswa yang dibandingklan antara siklus 1 dan siklus 2. Hal ini ditunjukkan dari meningkatnya skor rata-rata kelas dari siklus 1 yaitu 65,05 dan pada siklus 2 menjadi 65,47. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada siklus 1 yang memenuhi KKM hanya mencapai 42,11%, hal ini belum mencapai target yang diharapkan pada siklus 1 yang diharapkan 60%. Sedangkan pada siklus 2 yang memenuhi KKM meningkat menjadi 68,42%, lebih besar dari target yang diharapkan yaitu 65%. Dari hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan minat yang implikasinya terhadap aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa. Jadi dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman serta menumbuhkan minat siswa tentang alat indra pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Dekso Kulon Progo.

(9)

ix

ABSTRACT

Marlina. The Improvement of Achievement and Interest in Learning Science about Senses Material Using Visual Aids of the Fourt Grade Students of SD N 1 Dekso in the Odd Semester, Academic Year 2011/2012. A Thesis. Yogyakarta. Elementary School Teacher Education. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University.

This research aims to investigate the improvement of students’ learning achievement and the influence of interest in learning Science using visual aids in SD N 1 Dekso, in the odd semester, academic year 2011/2012. This research is a classroom action research and the research subject is the fourth graders of SD N 1 Dekso which comprises 19 students, consisting of 13 male students and 6 female students. The actions conducted were teaching-learning activities using pictures and puzzles.

The instruments used in this research were students’ activity sheets for investigating their interests and multiple choice questions and questions in the form of essay to improve the learning achievement. The technique used to analyze the data about students’ interest is by measuring the percentage of the number of students who are very interested, interested, and not interested in which the implication is on students’ activity. In the improvement of learning achievement, the data anlysis technique used is comparison technique in which the researcher compares the increase of the number of students who meet the KKM in cycle 1 and cycle 2.

The research result shows that there is interest enhancement in the teaching-learning process whose implication is on the students’ activities. It can be seen from the result that the percentage of very good criterion appeared only in cycle 2, that is 31,59% in the first meeting and 42,11% in the second meeting. There is also students’ learning improvement in the teaching-learning process in cycle 2 compared to cycle 1. This is shown from the increase of class’ average score which is 65,05 in cycle 1, becoming 65.47 in cycle 2. The research result also shows that in cycle 1, the students who meet the KKM only attain 42,11%. This has not reached the expected target 60%. Meanwhile, in cycle 2, the students who meet the KKM increase to 68.42%, which is higher than the target 65%. It means that there is interest enhancement in which the implication is on students’ learning activity and achievement. From the research conducted, it can be concluded that the using of visual aids can improve the fourth grade students’ understanding and stimulate students’ interest about the senses material in SD N 1 Dekso.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur praktikan panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

limpahan rahmat, kasih dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini tepat pada waktunya, walaupun pada prosesnya menemui banyak

sekali kendala. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan

program S1 PGSD USD.

Berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka semua kendala

dapat teratasi. Tanpa batuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Skripsi ini tidak

akan dapat terselesaikan. Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin

menyampaikan terimakasih kepada :

1. Rohandi, Ph. D. Selaku Dekan FKIP, USD.

2. G. Ari Nugrahanta, S.J.,M.A. selaku Kaprodi PGSD USD.

3. Drs. Maslicah Asy’ari, M. Pd. selaku pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, kritik dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Kepala Sekolah dan guru-guru beserta karyawan SD Negeri 1 Dekso.

5. Siswa siswi SD Negeri 1 Dekso.

6. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran kepada penulis

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap, semoga apa yang telah penulis susun dalam Skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis demi peningkatan

(11)
(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 2

C. Rumusan Masalah ... 2

D. Batasan Pengertian ... 3

E. Pemecahan Masalah ... 3

(13)

xiii

G. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORI A. Minat ... 5

1. Pengertian Minat ... 5

2. Pengertian Minat Belajar ... 5

3. Pengaruh Minat Terhadap Belajar Siswa ... 6

B. Prestasi Belajar ... 6

1. Prestasi ... 6

2. Belajar ... 7

3. Prestasi Belajar ... 8

4. Aktivitas Belajar ... 9

C. Alat Peraga IPA ... 10

1. Pengertian Alat Peraga ... 10

2. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran ... 11

3. Macam-macam Alat Peraga ... 12

4. Alat Peraga yang Digunakan Dalam Pembelajaran ... 13

5. Pentingnya Alat Peraga Dalam Kegiatan Belajar Mengajar ... 13

D. Alat Indra (Mata dan Telinga) ... 14

1. Mata ... 14

a. Pengertian Mata ... 14

b. Organ Mata Manusia ... 15

c. Memelihara Kesehatan Mata ... 17

(14)

xiv

2. Telinga ... 20

a. Pengertian Telinga ... 20

b. Bagian Telinga ... 20

c. Merawat Telinga ... 21

d. Kelainan Pada Telinga ... 22

E. Kerangka Berpikir ... 24

F. Penelitian Yang Relevan ... 24

G. Hipotesis Tindakan ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Jenis Penelitian ... 26

B.Setting Penelitian ... 26

C.Rencana Tindakan ... 27

D.Instrumen Penelitian Dan Pengumpulan Data ... 33

E. Penyusunan Instrumen ... 34

F. Validasi ... 41

G.Analisis Data ... 42

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43

B. Pembahasan ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

(15)

xv

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabe l 1. Tabel Jadwal Penelitian ... 27

Tabel 1 Jadwal Penelitian ... 31

Tabel 2 Peubah, Indikator, Data, Pengumpulan Data, dan Instrumennya ... 35

Tabel 3 Format Silabus ... 36

Tabel 4 Format RPP ... 37

Tabel 5 Format Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ... 38

Tabel 6 Kriteria Penyekoran Aktivitas Siswa ... 38

Tabel 7 Indikator Keberhasilan Pembelajaran dan Kriteria Capaiannya di Awal, siklus 1 dan Siklus 2 ... 39

Tabel 8 Penyusunan Soal Ulangan Pada Siklus I ... 39

Tabel 9 Penyusunan Soal Ulangan Pada Siklus 2 ... 40

Tabel 10 Kisi-kisi Soal Pada Siklus I ... 40

Tabel 11 Kisi-kisi Soal Pada Siklus II ... 41

Tabel 12 Klasifikasi minat implikasinya terhadap aktivitas siswa ... 44

(17)

xvii

Tabel 14 Nilai Hasil Evaluasi Siklus I ... 48

Tabel 15 Tabel aktivitas siswa siklus II ... 52

Tabel 16 Nilai Hasil Evaluasi Siklus II ... 53

Tabel 17 Nilai Evaluasi Siklus 1 dan 2 ... 54

Tabel 18 Table aktivitas siswa Siklus I dan Siklus II ... 56

(18)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Mata ... 16

Gambar 2 Telinga ... 21

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 62

Lampiran 2 - 5 RPP ... 64

Lampiran 6 – 9 LKS ... 72

Lampiran 10 – 11 Soal Evaluasi ... 81

Lampiran 12 - 14 Kunci Jawaban LKS ... 87

Lampiran 15 – 16 Kunci Jawaban Siklus I dan Siklus II ... 92

Lampiran 17 – 20 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Alat Peraga ... 99

Lampiran 20 Foto Kegiatan Penelitian ... 107

Lampiran 21 Surat Ijin Penelitian dari FKIP ... 110

Lampiran 22 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ... 111

(20)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Minat belajar siswa SD sangat bervariasi dalam setiap mata pelajaran.

Biasanya minat mereka besar pada mata pelajaran yang bisa menimbulkan

kesenangan dan bebas dalam berekspresi. Misalnya, mata pelajaran SBK.

Sedangkan untuk mata pelajaran yang wajib, minat belajar siswa cenderung lebih

kecil. Salah satunya adalah mata pelajaran IPA, Karena siswa mengalami

kesulitan dalam memahami materi pelajaran IPA. Dari hasil studi di SD Negeri 1

Dekso diperoleh informasi bahwa prestasi siswa pada materi pokok tersebut masih

rendah. Hal ini terbukti dari hasil ulangan pada pembelajaran pertama. Dari 20

siswa, yang memperoleh nilai 70 ke atas hanya 4 siswa, selebihnya kurang dari 70

dengan nilai rata-rata kelas 65 dalam pelajaran IPA meteri tentang Indra dengan

KKM yang harus di capai yaitu 65. Sehingga prosentase siswa yang mencapai

KKM hanya 20%. Dapat dilihat dari kegiatan belajar mengajar yang berlangsung

selama ini di sekolah. Guru belum memaksimalkan penggunaan alat peraga dalam

mengajar. Sehingga peneliti membuat alat peraga untuk pelajaran materi tentang

Indra

Padahal IPA mempelajari materi tentang konsep alam dalam kehidupan

sehari-hari. IPA (sains) merupakan sesuatu yang nyata, dekat dan melekat pada

kita. Sains ada di sekitar kita, dan setiap saat kita tangkap dengan indera kita.

(21)

kenyataan dengan teori maka konsep itu akan sulit untuk dipahami. Oleh karena

itu, peneliti bermaksud untuk membuat alat peraga selama penelitian berlangsung.

Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran IPA diharapkan siswa dapat

mengetahui secara detail materi yang diberikan. Ilmu pengetahuan Alam (IPA)

merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi

wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi pada (1) minat belajar siswa yang

dilihat dari aktivitas siswa, (2) prestasi belajar siswa pada aspek kognitif.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

1. Apakah dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Indra dapat

meningkatkan minat belajar siswa yang implikasinya terhadap aktivitas

siswa kelas IV SD Negeri I Dekso Kulon Progo Semester Ganjil Tahun

Pelajaran 2011/2012?

2. Apakah dengan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran Indra dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Dekso Kulon

(22)

D. Batasan Pengertian

Agar tidak menimbulkan pertanyaan atau multitafsir, berikut kami jelaskan

beberapa pengertian istilah – istilah yang digunakan dalam PTK ini :

1. Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam

menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam

proses belajar mengajar.

2. Minat belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai

perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa

senang dalam perubahan tingkah laku, baikberupa pengetahuan, sikap dan

keterampilan.

3. Menurut Notoatmodjo (2003:71), mengatakan bahwa media pembelajaran

adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan

bahan pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga, karena

berfungsi membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses

pembelajaran.

E. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah melalui alat peraga. Diharapkan dengan penggunaan alat peraga dapat

menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk meningkatkan minat belajar

siswa yang implikasinya terhadap aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa dalam

(23)

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat yang

implikasinya terhadap aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa dalam pelajaran

IPA dengan penggunaan alat peraga kelas IV SD Negeri 1 Dekso Semester Ganjil

Tahun Pelajaran 2011/2012.

G. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi para guru dan bahan

pertimbangan dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dan

refleksi untuk mengatasi anak-anak yang prestasi belajarnya rendah pada

pembelajaran IPA.

2. Bagi Siswa

Siswa kelas IV SD Negeri I Dekso minat dan prestasi belajarnya dapat

meningkat dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA

menggunakan alat peraga.

3. Bagi Prodi PGSD USD

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi tentang cara

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA

menggunakan alat peraga.

4. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan penulis tentang cara meningkatkan

prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA khususnya saat

(24)

5

BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar

1. Pengertian Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenai beberapa kegiatan. Menurut Winkel (1996:24) minat adalah

“kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada

bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.”

Sedangkan untuk minat secara telah dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh

Drs. Slameto (1991:57) menyatakan “Interest is persisting tendency to pay

attention to end enjoy some activity and content.”

Menurut Slameto (2002:180) menyatakan bahwa minat merupakan suatu

rasa lebih suka dan rada ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tana ada yang

menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara

siri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan

tersebut, semakin besar minat.

Dari beberapa pengertian diatas minat dapat diartikan sebagai suatu

ketertarikan individu terhadap hal tertentu sesuai keinginan dan kebutuhan sendiri.

2. Pengertian Minat Belajar

Dari pengertian minat dan pengertian belajar seperti yang telah diuraikan

di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah sesuatu keinginan

(25)

melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan,

sikap dan keterampilan.

Sehingga sangatlah penting bagi siswa untuk meningkatkan minat

belajarnya agar kegiatan pengajaran dapat berjalan dengan lancar.

3. Pengaruh Minat Terhadap Belajar Siswa

Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya

terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih

mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk

menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa

diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat

belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi

terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa

yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.

B. PRESTASI BELAJAR 1. Prestasi

Menurut Winkel (1996:162) prestasi merupakan suatu bukti keberhasilan

belajar atau kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai

dengan bobot yang dicapainya.

Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada

saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam

(26)

2. Belajar

Belajar bukanlah sekedar peristiwa mengumpulkan pengetahuan. Siswa

belajar adalah siswa melakukan kegiatan mengolah bahan pelajaran, bahan

pembimbingan, bahan pelatihan sehingga ia memperoleh kemampuan baru

tertentu yang menjadi tujuan pengajaran, pembimbingan, pelatihan dan

menyempurnakan kemampuan yang sudah ia miliki.

Seperti yang dikutip oleh Udin S. Winataputra (1995:2) dikemukakan

bahwa learning

Selaras dengan pendapat-pendapat di atas, Thursan Hakim (2000:1)

mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam

kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk

peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,

pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. Hal ini

berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang

diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan

seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak

mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang (belajar) mengandung pengertian proses perubahan yang relative

tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Pengertian belajar

juga dikemukakan oleh Slameto (2003:2) yakni belajar adalah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

(27)

tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia

mengalami kegagalan di dalam proses belajar.

Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan

kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin

dicapai. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi

internal dan eksternal. Kondisi internal dalah kondisi atau situasi yang ada dalam

diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan, kemapuan dan sebagainya. Kondisi

eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya ruang

belajar yang bersih, sarana dan prasarana belajar yang memadai.

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan

seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang

dicapainya. (Winkel, 1996:162). Sedangkan menurut (S.Nasution, 1996:17)

prestasi belajar adalah Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir,

merasa dan berbuat.

Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan

bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar

merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan

usaha-usaha belajar.

Menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan

yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar

(28)

psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang

belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi

belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,

menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar

mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu

dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau

raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari

evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar

siswa.

4. Aktivitas Belajar

Berdasarkan penelitian oleh para ahli pendidikan tentang aktivitas yang

dikutip oleh Prof. Dr. Oemar Hamalik, (2001:171) :

• Menurut Maria Montessori, mengungkapkan tentang seorang anak

menangis, karena dilarang oleh pembantu yang mengasuhnya, karena sang

anak mau mengisi sendiri gerobak mainannya dengan pasir. Pembantu

melarangnya dengan alasan pasir itu kotor dan menyebabkan kelelahan.

Menurut Maria Montessori, sang anak menangis karena anak itu ingin

aktif sendiri (auto aktivitas) sehingga pada waktunya dia mampu berdiri

sendiri.

Adanya berbagai temuan dan pendapat pada gilirannya menyebabkan

(29)

pengajaran yang yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau

melakukan aktivitas sendiri. Kalaulah dalam pengajaran tradisional asas

aktivitas juga dilaksanakan namun aktivitas tersebut bersifat semu/

aktivitas semu. Pengajatan modern tidak menolak seluruhnya pendapat

tersebut namun lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati. Anak/ siswa

belajar sambil bekerja. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan,

pemahaman dan aspek-aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan

keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat.

• Dalam kemajuan metodologi dewasa ini asas aktivitas lebih ditonjolkan

melalui suatu program unit activity, sehingga kegiatan belajar siswa

menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang telah

memadai.

C. Alat Peraga IPA

1. Pengertian Alat Peraga

Menurut Sanaky (2009:4), bahwa media pembelajaran adalah sarana

pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran

untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.

Selanjutnya, Notoatmodjo (2003:71), mengatakan bahwa media

pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam

menyampaikan bahan pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga,

karena berfungsi membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses

(30)

dikutip oleh Basuki Wibawa (1993:16) tentang pengaruh metode pembelajaran

terhadap pengalaman belajar seseorang.

Edgar Dale mengemukakan bahwa pengalaman langsung diperlukan untuk

membantu siswa belajar memahami, mengingat, dan menerapkan berbagai simbol

abstrak.

Proses pembelajaran yang diterapkan harus memperlihatkan spesifikasi

dari karakteristik mata pelajaran serta perkembangan peserta didik sehingga

tercipta suasana kelas yang kondusif dan nampak semangat mereka dalam

mengikuti pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang seperti inilah yang

semestinya mendapat perhatian lebih dari pihak sekolah melalui program-program

yang dirancang sistematis dan berkesinambungan. Pada lingkup pembelajaran

berbasis IPA karakteristik yang paling menonjol yaitu adanya pengaitan konsep

dengan kehidupan nyata melalui pengamatan atau percobaan di laboratorium.

2. Manfaat penggunaan media pembelajaran :

Menurut Nana Sudjana (2002:2), ada beberapa manfaat penggunaan media

pembelajaran:

• Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

• Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa.

• Metode mengajar akan lebih bervariasi.

• Siswa melakukan kegiatan belajar, seperti mengamati, melakukan dan

(31)

3. Macam-macam Alat Peraga

Menurut Basuki Wibawa (1993:27-55), beberapa jenis media

pembelajaran yang sering digunakan di Indonesia diantaranya:

• Media pembelajaran visual dua dimensi tidak transparan, yang

termasuk dalam jenis media ini adalah: gambar, foto, poster, peta,

grafik, sketsa, papan tulis, flipchart, dan sebagainya.

• Media pembelajaran visual dua dimensi yang transparan. Media jenis

ini mempunyai sifat tembus cahaya karena terbuat dari bahanbahan

plastik atau dari film yang termasuk jenis media ini adalah: film slide,

film strip, dan sebagainya.

• Media pembelajaran visual tiga dimensi. Media ini mempunyai isiatau

volume seperti benda sesungguhnya. yang termasuk jenis media ini

adalah: benda sesungguhnya, speciment, mock-up, dansebagainya.

• Media pembelajaran audio. Media audio berkaitan dengan alat pendengaran seperti misalnya: radio, kaset, laboratorium bahasa, telepon dan sebagainya. • Media pembelajaran audio visual. Media yang dapat menampilkan gambar

dan suara dalam waktu yang bersamaan, seperti: Film, Compact Disc (CD), TV, Video, dan lain sebagainya.

Menurut Sanaky (2009:6), pertimbangan media yang akan digunakan

dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama, karena media yang dipilih

harus sesuai dengan :

• Tujuan Pembelajaran.

(32)

• Metode pengajaran.

• Tersedia alat yang dibutuhkan.

• Pribadi pengajar.

• Minat dan kemampuan siswa.

• Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.

Pada penelitian ini menggunakan media pembelajaran tiga dimensi yang

berupa benda asli. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanaky (2009:109) bahwa

benda asli merupakan alat paling efektif mengikutsertakan berbagai indera dalam

belajar.

4. Alat Peraga yang Digunakan Dalam Pembelajaran

Pemilihan alat peraga ini dilakukan untuk menunjang kegiatan belajar

mengajar di kelas IV dalam pelajaran IPA materi tentang alat Indra. Diharapkan

dengan penggunaan alat peraga ini siswa bisa mengetahui secara langsung alat

indra. Sehingga siswa dapat lebih jelas dalam memahami materi tersebut. Alat

peraga yang digunakan adalah model yaitu tiruan dari benda yang sebenarnya.

Bentuknya ada yang lebih besar daripada benda yang sebenarnya.

5. Pentingnya Alat Peraga Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam mendukung pembelajaran

IPA sehingga penyampaian konsep lebih bermakna yaitu tersedianya sarana dan

prasarana berupa alat peraga (alat praktek) yang sesuai. Yang dimaksudkan alat

praktek disini adalah benda atau alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Penggunaan alat praktek membantu memudahkan

(33)

langsung untuk membentuk suatu konsep. Sedemikian pentingnya alat praktek

dalam pembelajaran IPA sudah sepantasnya pihak sekolah berupaya semaksimal

mungkin untuk pengadaannya.

Proses pembelajaran yang selama ini kita harapkan adalah terjadinya

kegiatan belajar yang melibatkan seluruh aspek yang dimiliki siswa melalui

keaktifan fisik dan mental. Dari perpaduan ini menghasilkan kematangan berpikir

serta penyerapan materi yang lebih efektif bagi siswa.

Untuk mengatasi masalah yang dikemukakan di atas maka perlu dipikirkan

sebuah solusi yang dapat menjadi alternatif salah satunya adalah pengembangan

alat praktek IPA sederhana. Alat peraga/praktek IPA sederhana yang

dikembangkan berupa prototipe, yaitu alat yang sebelumnya tidak ada, atau dapat

juga merupakan pengembangan dari alat yang sudah ada.

D. Alat Indra (Mata dan Telinga) 1. Mata

a. Pengertian Mata

Mata adalah indra penglihat. Bentuk mata seperti bola sehingga disebut

bola mata. Bola mata terletak di dalam lekukmata yang dibatasi oleh tulang dahi

dan tulang pipi. Jadi, mata terlindung oleh kedua tulang tersebut. Mata

mempunyai bagianbagian yang terletak di luar dan di dalam mata, oleh Budi

(34)

b. Organ Mata Manusia

Gambar 1 : Mata

Organ mata manusi terdiri atas dua bagian yaitu organ luar dan organ

dalam, oleh Budi Wahyono (2008:12). Organ luar pada mata adalah sebagai

berikut :

• Alis Mata.

Alis mata terdapat di atas mata. Alis mata berguna untuk mencegah

masuknya keringat ke dalam mata.

• Kelopak Mata.

Kelopak mata berguna untuk menutup bola mata. Kelopak mata akan

segera menutup jika ada cahaya yang terlalu terang atau ada benda yang

akan masuk ke mata. Tanpa disadari, kita sering berkedip (menutup dan

membuka kelopak mata). Gerakan tersebut termasuk gerak refleks. Fungsi

kelopak mata berkedip, adalah untuk membasahi mata, menggiring

kotoran keluar dari mata, dan mengistirahatkan retina dari terpaan cahaya

yang terus-menerus.

• Kelenjar Mata.

Pada kelopak mata bagian atas terdapat kelenjar air mata yang selalu

(35)

mengeluarkan air mata. Air mata berguna untuk membasahi kornea,

melindungi mata dari kuman, dan menjaga mata dan bagian dalam kelopak

mata agar tetap sehat dan lembut.

• Bulu Mata.

Bulu mata dapat diumpamakan sebagai tirai (kisi-kisi). Kegunaan bulu

mata untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata apabila cahayanya

terlalu kuat dan mencegah debu dan kotoran agar tidak masuk ke dalam

mata.

Menurut Budi Wahyono (2008:12) organ dalam merupakan bagian mata

yang tidak dapat kita lihat secara langsung. Bagian-bagian pada organ mata

bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat

dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:

• Kornea

Kornea merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya

dari sumber cahaya.

• Pupil dan Iris

Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas

cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan

melebar jika kondisi ruangan gelap, dan akan menyempit jika kondisi

ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris dan sekelilingnya. Iris

berfungsi sebagai diafragma. Iris terlihat sebagian yang berwarna pada

(36)

• Lensa Mata

Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina.

Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh

tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya

datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat

objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.

• Retina

Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya

bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan

ke saraf optik.

• Saraf Optik

Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke

otak.

c. Memelihara Kesehatan Mata

Agar mata kita dapat berfungsi dengan baik, maka harus dijaga

kesehatannya (Budi Wahyono : 15). Cara menjaga kesehatan mata antara lain

sebagai berikut:

• Jangan membaca sambil berbaring atau membaca dari jarak terlalu dekat

karena membuat mata cepat lelah dan terasa panas.

• Jangan menonton televisi terlalu dekat, karena dapat merusak mata;

• Gunakan cahaya yang cukup saat membaca, karena cahayaredup memaksa

(37)

• Gunakan pelindung mata jika berada di tempat berdebu atau berasap. Debu

dan asap di udara membuat mata mudah mengalami iritasi;

• Makanlah makanan yang cukup mengandung vitamin A seperti

buah-buahan berwarna jingga atau merah (pepaya, wortel, tomat, dan

sebagainya). Vitamin A baik untuk menjaga kesehatan mata. Orang yang

kekurangan vitamin A akan mengaalami rabun senja;

• Jangan mencukur habis alis mata, karena alis mata melindungi mata dari

masuknya keringat;

• Cahaya terlalu bannyak dapat merusak mata. Oleh karena itu, pada siang

hari yang terik sebaiknya gunakan kacamata gelap.

d. Kelainan Mata

Jika mata kita normal, benda yang jauh dan dekat dapat terlihat tanpa

menggunakan alat bantu. Jarak terpendek antara benda dengan mata (jarak titik

dekat) orang dewasa sekitar 30 cm, sedangkan pada anak-anak sekitar 9 cm. Pada

orang berusia 40 tahun ke atas jarak titik dekatnya bertambah menjadi 50 cm.

mata yang dapat melihat dengan normal disebut juga emetropi, oleh Budi

Wahyono (2008:14). Beberapa penyakit kelianan mata adalah sebagai berikut :

• Hipermetropi

Apabila seseorang tidak mampu melihat benda yang jaraknya dekat

dengan jelas, maka ia menderita hipermetropi (rabun dekat) atau sering

disebut mata jauh. Penyebabnya bola mata penderita terlalu pendek

(38)

terbentuk jatuh tepat pada retina, maka penderita hipermetropi harus

ditolong dengan kacamata lensa cembung (lensa positif).

• Miopi

Apabila seseorang tidak mampu melihat benda yang letaknya jauh

daripada jarak normal penglihatan, maka ia menderita miopi ( rabun jauh).

Penderita miopi umumnya dari golongan yang berusia muda, seperti

anak-anak dan remaja. Penyebabnya lensa mata terlalu cembung sehingga

bayangan jatuh di depan retina karena sifat lensa cembung mengumpulkan

sinar-sinar yang diterimanya (konvergen). Penderita miopi dapat ditolong

dengan kacamata lensa cekung (negatif) supaya bayangan jatuh tepat pada

retina.

• Presbiopi

Pada orang yang sudah lanjut usia biasanya menderita gangguan mata

presbiopi (rabun jauh dan rabun dekat). Gangguan mata yang disebut

dengan mata tua ini terjadi karena proses penuaan, yaitu lensa mata telah

mengendur. Akibatnya, daya akomodasi berkurang. Penderita presbiopi

harus memakai kacamata lensa rangkap yaitu lensa cekung (negatif) pada

bagian atas dan lensa cembung (positif) di bagian bawah. Dengan

demikian bayangan benda yang dilihat tepat jatuh di bintik kuning.

• Rabun Senja (Hemerolopi).

Penderita rabun senja tidak dapat melihat benda secara jelas pada waktu

(39)
(40)

ditangkap lalu diteruskan lewat lubang telinga menuju ke gendang

telinga. Gendang telinga kemudian bergetar sesuai dengan jumlah

getaran yang diterima daun telinga.

- Lubang telinga berfungsi untuk menyalurkan suara ke selaput gendang

telinga.

- Saluran telinga luar berfungsi untuk menjaga agar tekanan udara di

dalam dan di luar rongga telinga sama besar.

• Telinga bagian tengah yang terdiri dari :

- Gendang telinga yang berfungsi untuk meneruskan getara.n menuju

tulang-tulang pendengaran

- Saluran eustachius berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara

antara telinga luar dengan telinga tengah.

- 3 tulang pendengaran (martir atau malleus, landasan atau incus, dan

sanggurdi atau stapes)

• Telinga bagian dalam yang terdiri dari :

- Rumah siput barfungsi untuk

- Saraf otak berfungsi untuk meneruskan pesan (impuls) yang berupa

rangsangan atau tanggapan menuju pusat penglihatan.

c. Merawat Telinga

Indra pendengaran kita dapat rusak jika kita mendengar suara yang terlalu

keras. Suara yang terlalu keras dapat menyebabkan pecahnya gendang telinga

(41)

Oleh karena itu, gunakan alat penutup telinga atau peredam suara jika

melakukan kegiatan yang berhubungan dengan suara keras. Melindungi telinga

juga dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan telinga. Bersihkan telinga

dengan hati-hati. Jangan membersihkan telinga terlalu keras atau dengan benda

tajam karena justru dapat merusak gendang telinga. Jangan sampai telinga

kemasukan air. Lebih baik ke dokter jika telinga kita kemasukan benda asing atau

mengalami gangguan, oleh Budi Wahyono (2008:17).

d. Kelainan Pada Telinga

1. Radang telinga

Biasa disebut dengan penyakit otitas media. Penyakit ini disebabkan

karena virus dan juga bakteri, sering menyerang anak kecil. Penyakit ini

mempunyai gejala yang diantaranya sakit pada daerah telinga, demam

panas, dan juga pendengaran agak sedikit berkurang. Telinga

mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat berbahaya karena bisa

memecahkan gendang telinga yang selanjutnya mengakibatkan tuli.

2. Labirintis

Labirintis adalah gangguan pada labirin di dalam telinga. Penyakit ini

disebabkan oleh beberapa faktor yang diantaranya infeksi, gegar otak, dan

juga alergi. Penyakit ini memiliki beberapa gejala antara lain telinga

berdengung, mual, muntah, vertigo, dan pendengaran juga berkurang.

3. Motion sicknes

Sering disebut dengan mabuk perjalanan yang merupakan gangguan pada

(42)

menerus oleh gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan,

baik darat, laut, dan udara. Biasanya disertai dengan muka agak pucat,

berkeringat dingin, dan juga pusing.

4. Tuli

Tuli atau yang biasa kita kenal dengan tuna rungu ialah kehilangan

kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi 2

macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi

disebabkan oleh penumpukan kotoran telinga di saluran pendengaran,

sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea yang berada di dalam

telinga kita. Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan pada bagian koklea

khususnya pada bagian organ korti.

5. Congek adalah penyakit telinga yang biasanya disebabkan oleh infeksi

pada bagian telinga yang tersembunyi ditengah-tengah. Infeksi ini

(43)

E. KERANGKA BERPIKIR

Secara skematik, kerangka berpikir dalam PTK ini adalah

Gambar 3: Kerangka Berpikir F. PENELITIAN YANG RELEVAN

Pembelajaran IPA, khususnya pada materi alat indra dengan penggunaan

alat peraga diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

Penggunaan alat peraga ini diharapkan akan mengaktifkan keterlibatan siswa saat

mengikuti pelajaran pelajaran, sehingga dapat mengerti dan memahami suatu

konsep. Tentunya akan tertanan lebih lama pada diri setiap siswa karena siswa

melihat langsung.

Guru belum menggunakan alat peraga dalam pembelajarannya

Guru

menggunakan alat peraga dalam pembelajarannya dan tanya jawab

(44)

Dalam penelitian ini ditulis dalam Penyusunan Laporan Bahan Belajar

Mandiri IPA. Dengan judul : Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Charta Pada Materi Pokok Panca Indra di Kelas IV Semester I

Sekolah Dasar X Kota Y Tahun Pelajaran 2007.

Dalam penelitian ini KKM yang harus dicapai adalah 6,5. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan rata-rata nilai pada siklus I sebesar 6 (65% siswa belum

tuntas) pada siklus II sebesar 6,5 (75% siswa tuntas) dan pada siklus III sebesar 8

(88,5% siswa tuntas) sehingga dapat dilihat bahwa ada kenaikan nilai rata-rata dan

peningkatan ketuntasan belajar siwa dari siklus I ke siklus II dan siklus III.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa, dengan

penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi dan minat belajar siswa

dalam pembelajaran IPA kelas IV SD X tahun pelajaran 2007.

G. . HIPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, penelitian ini

dilakukan dengan harapan bahwa metode pembelajaran dengan menggunakan

Alat Peraga dapat meningkatkan minat belajar siswa yang implikasinya terhadap

aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Dekso, Semester

(45)

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian : SD Negeri 1 Dekso, Kalibawang, Kulon

Progo.

2. Subyek Penelitian : Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Dekso Tahun

Tahun Pelajaran 2011/2012.

3. Obyek Penelitian : Minat dan Prestasi belajar siswa dalam

pembelajaran IPA.

4. Waktu Penelitian : Pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran

2011/2012.

Tabel 1. Tabel Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan Di 2011

Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept

1 Survei SD tempat penelitian

2 Survei Kelas Penelitian

3 Pengenalan kondisi kelas

4 Pengambilan data siklus I

(46)

C. Rencana Tindakan

Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini disusun sebagai berikut:

1. Persiapan

Sebelum melakukan penelitian di SD, peneliti melakukan beberapa

persiapan diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD Negeri 1 Dekso, Kalibawang,

Kulon Progo.

b. Melakukan observasi sebelum kegiatan dilaksanakan.

c. Identifikasi masalah.

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah

tentang prestasi belajar siswa materi pokok tentang “Memahami hubungan antara

struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya” siswa

kelas IV SD Negeri 1 Dekso, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini

dilakukan untuk mengetahui permasalahan pembelajaran IPA khususnya

mengenai materi pokok tentang “Alat Indra”.

Untuk memecahkan permasalahan tersebut peneliti merencanakan sebuah

pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran dengan alat peraga pada

mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 1 Dekso, Banjararum, Kalibawang,

Kulon Progo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012.

d. Mengkaji Kompetensi Dasar dan Materi pokok Pembelajaran

Kompetensi dasar yang mengalami permasalahan yaitu tentang 1.3

Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya, materi

(47)

e. Mempersiapkan Silabus

Silabus disusun dengan mengambil satu Kompetensi Dasar dari dua

Kompetensi Dasar yang ada dalam kurikulum kelas IV semester Gasal, mata

pelajaran IPA yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

Langkah berikutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP). RPP dibuat tiap siklus.

g. Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes atau evaluasi pada siklus I dan siklus

II.

h. Menyiapkan Instrumen Penelitian

Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menyiapkan instrumen

penelitian. Instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

SIKLUS I

a. Siklus I (Pertemuan ke-1) 2 jp

1) Penyusunan RPP

(1) Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya,

(2) Menyusun silabus, menyusun RPP, dan LKS,

(3) Membuat instrument penelitian,

(4) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk mengajar.

(5) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai.

2) Melakukan Tindakan

(48)

(2) Siswa berserta dengan guru melakukan tanya jawab terlebih dahulu

mengenai materi yang akan diajarkan.

(3) Siswa memperhatikan demonstrasi yang diberikan guru tentang

alat-alat indera dengan menggunakan gambar.

(4) Siswa melakukan kegiatan dengan menutup mata menggunakan

sleyer.

(5) Dari kegiatan siswa diberi pertanyaan oleh guru.

(6) Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

(7) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang struktur mata dan

fungsinya.

(8) Siswa mengerjakan LKS.

3) Observasi

(1) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal

penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar

observasi.

(2) Memeriksa LKS.

4) Refleksi

Peneliti melakukan refleksi dan membuat kesimpulan.

b. Siklus I (Pertemuan ke-2) 2 jp

1) Penyusunan RPP

(1) Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya,

(2) Menyusun silabus, menyusun RPP, dan LKS,

(49)

(4) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk mengajar.

(5) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai.

2) Melakukan Tindakan

(1) Siswa beserta dengan guru mengadakan tanya jawab tentang cara

menjaga kesehatan mata.

(2) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai cara-cara

menjaga kesehatan mata dan kelainan atau penyakit mata dengan

menggunakan berbagai gambar.

(3) Siswa dibagi dalam kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 2

anak.

(4) Siswa dalam kelompok melakukan kegiatan mengukur kepekaan

mata.

(5) Siswa mengerjakan lembar LKS.

3) Observasi

(1) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal

penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar

observasi.

(2) Memeriksa LKS.

4) Refleksi

Peneliti melakukan refleksi dan membuat kesimpulan.

SIKLUS II

a. Siklus II (Pertemuan ke-1) 2 jp

(50)

(1) Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya,

(2) Menyusun silabus, menyusun RPP, dan LKS,

(3) Membuat instrument penelitian,

(4) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk mengajar.

2) Melakukan Tindakan

(1) Siswa melakukan tanya jawab mengenai telinga.

(2) Siswa diminta untuk mendengarkan musik.

(3) Siswa diminta untuk menutup telinganya.

(4) Dari kegiatan siswa diberikan pertanyaan.

(5) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai struktur telinga dan

proses yang terjadi sehingga telinga dapat mendengar dengan

menggunakan alat peraga berupa puzzle.

(6) Siswa melakukan diskusi kelompok.

(7) Siswa mengerjakan LKS.

3) Observasi

(1) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal

penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar

observasi.

(2) Memeriksa LKS.

4) Refleksi

Peneliti melakukan refleksi dan membuat kesimpulan.

b. Siklus II (Pertemuan ke-2) 2 jp

(51)

(1) Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya,

(2) Menyusun silabus, menyusun RPP, dan LKS,

(3) Membuat instrument penelitian,

(4) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk mengajar.

(5) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai.

2) Melakukan Tindakan

(1) Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada

pertemuan sebelumnya.

(2) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai cara menjaga

kesehatan telinga dengan melakukan tanya jawab tentang indera

pendengar.

(3) Siswa memperhatikan penjelasan dengan menggunakan alat peraga

berupa puzzle.

(4) Siswa mengerjakan LKS.

(5) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai kelainan atau

penyakit telinga.

(6) Siswa dibagi dalam kelompok kecil, yang terdiri dari 4 anak.

(7) Siswa melakukan diskusi kelompok dengan dipandu oleh guru.

(8) Siswa mempresentasikan hasil kegiatan di depan kelas.

(9) Guru dan siswa merefleksi hasil presentasi tiap kelompok.

3) Observasi

(1) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal

(52)

observasi.

(2) Memeriksa LKS.

4) Refleksi

Peneliti melakukan refleksi dan membuat kesimpulan.

D. Instrumen Penelitian Dan Pengumpulan Data

1. Peubah

Peubah dalam PTK ini adalah mengenai minat belajar dan prestasi belajar

pada pelajaran IPA pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan hubungan

antara struktur panca indra dengan fungsinya”.

2. Indikator

Indikator dalam penelitian ini adalah : meningkatnya minat yang

implikasinya terhadap aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa dalam

pelajaran IPA mengenai indra.

3. Jenis data

Data diperoleh dari ulangan siswa pada akhir siklus atau akhir

pembelajaran dan pengamatan aktivitas siswa. Data tersebut dikumpulkan

kemudian dianalisa. Merupakan data yang kuantitatif untuk prestasi yaitu

berupa nilai. Untuk minat dapat diperoleh dari hasil penilaian lembar

aktivitas siswa.

4. Pengumpulan data

(53)

5. Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar

pengamatan aktivitas siswa dan tes tertulis (soal pilihan ganda dan soal

isian singkat).

Tabel 2. Peubah, Indikator, Data, Pengumpulan Data, dan Instrumennya

No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen 1 Aktivitas a. Menjawab

pertanyaan b. Melakukan pengamatan c. Megajukan usul d. Memberi

Pengamatan Lembar pengamatan tertutup/ aktivitas siswa

2 Prestasi c. Mengerjakan soal evaluasi

Skor/Penilaan

E. Penyusunan Instrumen

Jenis instrumen pembelajaran yang digunakan antara lain:

1. Silabus

2. RPP

3. LKS

4. Lembar pengamatan aktivitas siswa

• Silabus ( terlampir )

Komponen-komponen silabus adalah sebagai berikut:

SILABUS

Satuan Pendidikan : SD N 1 Dekso

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

(54)

Standar Kompetensi : Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan

1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan

fungsinya, serta pemeliharaannya

Tabel 3. Silabus

Kompetensi Dasar

Materi Kegiatan Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

Yogyakarta, 2012

Mengetahui

Kepala Sekolah Mahasiswa

(……….) (………)

• RPP ( terlampir )

Komponen-komponen RPP dituliskan sebagai berikut :

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Satuan Pendidikan : SD N 1 Dekso

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Hari/tanggal/pertemuan :

Kelas/ semester : IV/I

Alokasi waktu : 2x35 menit (2JP)

(55)

Tabel 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Mata Pelajaran

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Materi pokok

Kegiatan pembelajaran

Indikator Penilaian Sumber belajar

Yogyakarta, 2012

Mengetahui

Kepala Sekolah Mahasiswa

(……….) (………)

 LKS (terlampir)

Komponen-komponen LKS dituliskan sebagai berikut:

Lembar Kerja Siswa

Satuan Pendidikan : SD N 1 Dekso

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Hari/tanggal/pertemuan :

Kelas/ semester : IV/I

Alokasi waktu : 2x35 menit (2JP)

I. Indikator

II. Petunjuk untuk siswa

III. Kegiatan belajar

(56)

 Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan

menggunakan alat peraga

Tabel 5. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

No Nama

Kriteria penilaian aktivitas siswa :

Tabel 6. Kriteria Penyekoran Aktivitas Siswa

Jumlah Skor Kriteria 16-20 Sangat Baik 11-15 Baik

6-10 Cukup < 6 Kurang Baik

b. Indikator keberhasilan

Indikator untuk mengetahui keberhasilan penelitian disusun

(57)

Tabel 7. Indikator Kerberhasilan Pembelajaran Dan Kriteria Capaiannya Di

Awal, Siklus I Dan Siklus II

INDIKATOR KONDISI AWAL SIKLUS I SIKLUS II Jumlah siswa yang telah

memenuhi KKM

50% 60% 65%

c. Soal ulangan

Akan digunakan tes tertulis pilihan ganda dan essay. Soal-soal

disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator hasil belajarnya.

• Siklus I

Tabel 8. Penyusunan Soal Ulangan Pada Siklus I

Kompetensi Dasar Indikator hasil belajar Soal

Makhluk Hidup dan Proses

Kehidupan

1. Memahami hubungan

antara struktur organ tubuh

manusia dengan fungsinya,

serta pemeliharaannya

1.3.1 Siswa dapat menjelaskan alat indera penglihat.

1.3.2 Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian mata.

1.3.3 Siswa dapat menjelaskan fungsi dari setiap bagian-bagian mata. 1.3.4 Siswa dapat

menjelaskan cara-cara menjaga kesehatan mata.

1.3.5 Siswa dapat menyebutkan kelainan atau penyakit

mata.

(58)

• Siklus II

Tabel 9. Penyusunan Soal Ulangan Pada Siklus II

Kompetensi Dasar Indikator hasil belajar Soal

Makhluk Hidup dan Proses

Kehidupan

1. Memahami hubungan

antara struktur organ tubuh

manusia dengan fungsinya,

serta pemeliharaannya

1.3.6 Siswa dapat menjelaskan alat indera pendengaran 1.3.7 Siswa dapat

menunjukkan bagian-bagian telinga

1.3.8 Siswa dapat menjelaskan fungsi dari setiap bagian-bagian telinga 1.3.9 Siswa dapat

menjelaskan cara menjaga kesehatan mata

1.3.10 Siswa dapat menyebutkan kelainan atau penyakit pada telinga

Jumlah soal 19 nomor yang terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian.

d. Kisi – kisi Soal

1. Kisi-kisi soal siklus I

Tabel 10. Kisi-kisi Soal Pada Siklus I

Kompetensi Dasar Indikator No. Soal Skor maksimal

antara struktur organ

(59)

tubuh

2. Kisi-kisi soal siklus II

Tabel 11. Kisi-kisi Soal Pada Siklus II

Kompetensi Dasar Indikator No. Soal Skor maksimal

antara struktur organ tubuh

penyakit pada telinga

A10, A11, A13, A14, A15, B3

8

(60)

Keterangan :

A : Soal Pilihan Ganda B : Soal Essay

e. Kriteria penentuan skor

Pilihan ganda

Jawaban benar, skor yang diperoleh 1.

Jawaban salah, skor yang diperoleh 0.

Essay Mudah

Jawaban benar, skor yang diperoleh 2

Jawaban kurang tepat, skor yang diperoleh 1

Jawaban salah atau tidak ada jawaban, skor yang diperoleh 0.

Sedang

Jawaban benar, skor yang diperoleh 2

Jawaban kurang tepat, skor yang diperoleh 1

Jawaban salah atau tidak ada jawaban, skor yang diperoleh 0.

Sulit

Jawaban benar, skor yang diperoleh 3

Jawaban kurang tepat, skor yang diperoleh 1

Jawaban salah atau tidak ada jawaban, skor yang diperoleh 1.

F. Validasi

Dalam penelitian ini untuk menganalisis validasi instrumen, peneliti

(61)

memastikan apakah butir tes hasil belajar mengukur secara tepat keadaan yang

diinginkan. Kevaliditasan ini dapat dibuktikan melalui kisi-kisi soal yang telah

dibuat. Pengujian validitas tersebut dilakukan dengan meminta pertimbangan dari

ahli (expert judgement). Bahan atau isi instrumen yang digunakan sudah

dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.

G. Analisis Data

Langkah-langkah analisis :

1) Menghitung prosentase tinggi rendahnya minat siswa :

%

2) Menghitung nilai setiap siswa :

100

3) KKM pada pelajaran IPA adalah 65

4) Menghitung nilai rata-rata kelas, dengan rumus:

siswa

5) Untuk menghitung persentase pencapaian KKM, digunakan rumus

sebagai berikut :

6) Membandingkan tingkat prestasi pada akhir setiap siklus dengan

kondisi awal, untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan minat

(62)

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

Hasil Penelitian

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan pada setiap siklus, sebanyak

dua siklus dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai upaya meningkatkan

prestasi belajar siswa pada materi pokok panca indra dengan menggunakan alat

peraga serta diskusi kelompok dapat tergambar pada laporan hasil dan

pembahasan yang diuraikan persiklus sebagai berikut:

1. Siklus 1

a. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 1 terdiri dari penyusunan

silabus, RPP, LKS, dan evaluasi siklus 1. Materi yang disampaikan pada siklus 1

ini yaitu tentang panca indra mata.

b. Tindakan Kegiatan

Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2011. Subyek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri I Dekso yang berjumlah 19 siswa.

Siswa diberikan penjelasan tentang alat indra. Siswa melakukan tanya jawab

dengan guru selama pelajaran berlangsung. Siswa dibagi dalam kelompok besar

untuk melakukan kegiatan yang diberikan oleh guru. Setiap siswa memperoleh

LKS untuk dikerjakan dalam kelompok. Setelah siswa selesai berdiskusi,

selanjutnya perwakilan dari salah satu siswa dalam kelompok mempresentasikan

hasilnya. Kelompok lain yang tidak melakukan presentasi memperhatikan. Siswa

(63)

memperhatikan dan boleh untuk menanggapi presentasi tersebut. Setelah

presentasi siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Kemudian, hasil

pekerjaan siswa dibahas bersama dengan guru. Pada akhir pertemuan siklus 1,

siswa mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap

materi yang telah disampaikan.

c. Pengamatan

Terlihat bahwa kesiapan siswa menerima pelajaran belum optimal, hal ini

terbukti dengan banyaknya siswa yang tidak membawa buku paket IPA. Jika

dihitung prosentase rata-rata kesiapan siswa menerima pelajaran adalah 55%

siswa membawa buku paket IPA dan 45% siswa yang tidak membawa buku paket

IPA.

Dari hasil observasi proses kegiatan belajar mengajar (instrumen observasi

kegiatan siswa) diperoleh gambaran sebagai berikut:

a. Siswa hanya mencatat saat guru menjelaskan materi;

b. Kebanyakan siswa hanya diam dan tidak mengemukakan pertanyaan;

c. Keadaan kelas yang selalu ramai sendiri saat guru menjelaskan materi atau

melakukan demonstrasi;

d. Banyak siswa yang sering asal-asalan dalam mengerjakan LKS ataupun

tugas lainnya;

e. Kurangnya siswa memperhatikan guru, sering mengobrol sendiri dengan

teman sebangkunya;

f. Kurangnya siswa yang menanyakan gambar;

(64)

Dari gambaran yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa minat serta

keinginan siswa dalam mengikuti pelajaran sangat rendah. Siswa hanya sibuk

dengan hal-hal yang tidak penting, siswa tidak merasa bahwa yang mereka

lakukan dapat mengganggu kelancaran belajar mengajar di kelas. Materi yang

diberikan akan sulit untuk diserap karena siswa sendiri tidak fokus dalam

mengikuti pelajaran.

Guru kurang memberikan dorongan kepada siswa yang telah diketahui

lamban dalam menyerap dan menerima pelajaran, karena siswa cenderung hanya

diam dan tidak melakukan kegiatan yang dapat menunjang kelancaran belajarnya.

d. Hasil Penelitian Siklus I

Berdasarkan pengamatan guru melalui lembar pengamatan aktivitas siswa

pada siklus I (terlampir) dieroleh hasil sebagai berikut :

- Pertemuan ke-1

Siswa yang memperoleh kriteria baik :

∑ siswa yang memperoleh kriteria B x 100 %

∑ siswa

9 x 100 % = 47, 37 %

19

Siswa yang memperoleh kriteria cukup :

∑ siswa yang memperoleh kriteria C x 100 %

∑ siswa

10 x 100 % = 52, 63 %

(65)

- Pertemuan ke-2

Siswa yang memperoleh kriteria sangat baik :

∑ siswa yang memperoleh kriteria SB x 100 %

∑ siswa

2 x 100 % = 10, 53 %

19

Siswa yang memperoleh kriteria baik :

∑ siswa yang memperoleh kriteria B x 100 %

∑ siswa

13 x 100 % = 68, 42 %

19

Siswa yang memperoleh kriteria cukup :

∑ siswa yang memperoleh kriteria C x 100 %

∑ siswa

4 x 100 % = 21, 05 %

19

Table 13. Tabel aktivitas siklus I

No Siklus I Kriteria K Kriteria C Kriteria B Kriteria SB 1 Pertemuan I - 52,63% 47,37% - 2 Pertemuan II - 21,05 68,42% 10,53% Peningkatan Kriteria - - 21,05% -

Setelah dilakukan evaluasi pada siklus II, berikut hasil evaluasi yang diperoleh :

Table 14. Nilai Hasil Evaluasi Siklus I

No Nama Siswa Hasil Evaluasi Tuntas Tidak Tuntas

(66)

2 Siswa B 72 √

3 Siswa C 80 √

4 Siswa D 64 √

5 Siswa E 76 √

6 Siswa F 52 √

7 Siswa G 52 √

8 Siswa H 84 √

9 Siswa I 44 √

10 Siswa J 64 √

11 Siswa K 44 √

12 Siswa L 56 √

13 Siswa M 64 √

14 Siswa N 88 √

15 Siswa O 88 √

16 Siswa P 68 √

17 Siswa Q 52 √

18 Siswa R 48 √

19 Siswa S 56 √

Rata-rata Kelas 65,05

Pencapaian Ketuntasan 8 11 Prosentase Pencapaian Ketuntasan 42,11% 57,89 % Berdasarkan data di atas siswa yang mencapai batas KKM pada siklus I,

yaitu :

: 8 x 100 % = 42,11 %

19

Berdasarkan data di atas siswa yang tidak mencapai batas KKM pada

siklus I, yaitu :

: 11 x 100 % = 57,89 %

(67)

e. Refleksi

Proses pembelajaran belum berjalan dengan lancar. Pada hasil observasi

siklus I ini kegiatan guru maupun kegiatan siswa dapat dijadikan bahan dalam

menentukan tindakan selanjutnya, antara lain:

a. Persiapan mengajar yang dibuat belum menggambarkan pembelajaran

yang dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran;

b. Guru kurang memberikan dorongan kepada siswa;

c. Kurangnya penggunaan alat peraga saat pembelajaran berlangsung;

d. Alokasi waktu tidak sesuai dengan banyaknya materi pelajaran yang akan

diberikan;

e. Dilakukannya diskusi kelompok dalam kelompok kecil, karena bila diskusi

kelompok dilaksanakan dengan kelompok besar tidak terlalu kondusif,

siswa yang banyak hanya akan sibuk sendiri dan tidak melakukan diskusi

dengan baik.

f. Kelemahannya yaitu siswa kurang terdorong saat mengikuti pelajaran,

karena selama pelajaran berlangsung guru hanya ceramah dan tanya jawab

dengan media gambar saja.

g. Pada siklus II peneliti akan membuat alat peraga sendiri yaitu puzzle.

2. Siklus II

a. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I terdiri dari penyusunan

silabus, RPP, LKS, dan evaluasi siklus I. Materi yang disampaikan pada siklus I

(68)

b. Tindakan Kegiatan

Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 September 2011. Subyek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri I Dekso yang berjumlah 19 siswa.

Dari hasil observasi proses kegiatan siswa diperoleh gambaran setiap

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran selama dua siklus meningkat yaitu

60% siswa aktif pada siklus I, 80% siswa aktif pada siklus II. Kenaikan aktivitas

ini tidak lepas dari usaha guru dalam meningkatkan aktivitasnya, sehingga siswa

lebih berminat pada saat pembelajaran pada siklus II. Sedangkan dari hasil

pengamatan yang dilakukan oleh guru saat mengajar dapat disimpulkan bahwa

aktivitas guru meningkat ditandai dengan diskusi kelompok kecil pada siklus ke

II.

c. Pengamatan

Siklus II kegiatan belajar siswa berjalan lancar dan setiap siswa dapat

bekerjasama dengan baik. Siswa dapat mengerjakan LKS sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan. Dengan penggunaan alat peraga siswa menjadi lebih aktif

dan sering bertanya.

d. Hasil Penelitian Siklus 2

Berdasarkan pengamatan guru melalui lembar pengamatan aktivitas pada

siklus I (terlampir) dieroleh hasil sebagai berikut :

- Pertemuan ke-1

Siswa yang memperoleh criteria sangat baik :

∑ siswa yang memeroleh kriteria SB x 100 %

(69)

6 x 100 % = 31, 58 %

19

Siswa yang memperoleh kriteria baik :

∑ siswa yang memeroleh kriteria B x 100 %

∑ siswa

13 x 100 % = 68, 42 %

19

- Pertemuan ke-2

Siswa yang memperoleh kriteria sangat baik :

∑ siswa yang memeroleh kriteria SB x 100 %

∑ siswa

8 x 100 % = 42, 11 %

19

Siswa yang memperoleh kriteria baik :

∑ siswa yang memeroleh kriteria B x 100 %

∑ siswa

11 x 100 % = 57, 89 %

19

Table 15. Tabel aktivitas siswa siklus II

Gambar

Tabel 14 Nilai Hasil Evaluasi Siklus I  .....................................................
Gambar 1 Mata   .....................................................................................
Gambar 1 : Mata
Gambar 3: Kerangka Berpikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

mda dasl@kat sungai Jambua. Bcrdasrkm kel,*insn ,vde didut olch m5slamlal didaedh ini maka tEdhi ,u,ya@n Dada ul)un kemaiiai adatah. $suri ahu ridak bcncnbnge

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik fisik ( overrun , lama waktu pelelehan, pH, viskositas, kandungan gula) dan sensori (rasa, warna,

Penelitian ini bersifat eksperimental dengan uji fisik yang dilakukan di saluran gelombang 2-D pada Laboratorium dengan membuat beberapa konfigurasi model screen layer

Bedah saraf dan Plastik rekonstruksi khususnya pada karsinoma sinonasal stadium lanjut. Terdapat beberapa jenis maksilektomi pada karsinoma sinonasal berdasarkan

Membuat aplikasi yang dapat dikombinasikan dengan sensor yang terdapat di slot parkir menggunakan mikrokontroller untuk memberikan informasi keberadaan kendaraan di slot

Word Of Mouth (WOM) merupakan saluran komunikasi personal yang berupa ucapan atau perkataan dari mulut ke mulut (Word Of Mouth) dapat menjadi metode promosi yang efektif karena

Persediaan Bahan Baku yang dilakukan pada PT.Semen Padang. telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

[r]