i
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA
PADA POKOK BAHASAN INDRA DENGAN PENGGUNAAN
ALAT PERAGA
DI SD NEGERI 1 DEKSO KULON PROGO KELAS IV
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012
SIKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Disusun oleh :
Nama : Marlina
NIM : 091134224
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
MOTTO
Keluargaku adalah surgaku didunia
Bersyukur ikhlas dan tawakal adalah kunci bahagia
Berjuang untuk membangun keluarga sakinah mawadah warrohmah
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur atas selesainya Tugas Akhir ini penulis persembahkan
kepada :
1. Bapak dan Ibu yang selama ini selalu memberikan dukungan, doa, dan
harapan untuk lebih maju ke depannya.
2. Kakakku yang berada jauh di perantauan, karena dia selalu
memberikanku semangat dan selalu memenuhi kebutuhan kuliahku.
3. Adikku tercinta, yang sekarang masih duduk di kelas V Sekolah Dasar.
4. Pada segenap Bapak atau Ibu dosen yang telah membimbing dan
memberikan pengetahuan selama ini
5. Sahabat-sahabatku, yang selama ini selalu memberikan motivasi.
6. Teman – teman kuliah.
7. Teruntuk teman terdekatku terimakasih dukungannya.
Semoga dengan selesainya Tugas Akhir ini menjadi semangat bagi penulis
viii
ABSTRAK
Marlina. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPA Pada Pokok Bahasan Indra Dengan Penggunaan Alat Peraga Di SD Negeri 1 Dekso Kulon Progo Kelas IV Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Yogyakarta. PGSD. FKIP.USD.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dan pengaruh minat dalam pelajaran IPA dengan penggunaan alat peraga kelas IV SD Negeri 1 Dekso Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, dengan subyek penelitian siswa kelas IV SD Negeri 1 Dekso yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 13 orang siswa putra dan 6 orang siswa putri. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran dengan menggunakan alat peraga gambar dan puzzle.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar aktivitas siswa untuk minat dan soal pilihan ganda serta uraian untuk peningkatan prestasi belajar siswa. Dalam menganalisis data pada minat teknik yang digunakan yaitu dengan mengukur prosentase banyaknya siswa yang sangat berminat, berminat dan tidak berminat yang implikasinya terhadap aktivitas siswa. Pada peningkatan prestasi belajar teknik analisis data yang digunakan adalah teknik perbandingan, dimana peneliti membandingkan skor rata-rata peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM dari siklus 1 dan siklus 2.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran terjadi peningkatan minat yang implikasinya terhadap aktivitas siswa. Dilihat dari prosentase kriteria sangat baik hanya terjadi ada siklus II yaitu 31,50% pada pertemuan pertama dan 42,11% pada pertemuan kedua. Peningkatan juga terjadi pada prestasi belajar siswa yang dibandingklan antara siklus 1 dan siklus 2. Hal ini ditunjukkan dari meningkatnya skor rata-rata kelas dari siklus 1 yaitu 65,05 dan pada siklus 2 menjadi 65,47. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa pada siklus 1 yang memenuhi KKM hanya mencapai 42,11%, hal ini belum mencapai target yang diharapkan pada siklus 1 yang diharapkan 60%. Sedangkan pada siklus 2 yang memenuhi KKM meningkat menjadi 68,42%, lebih besar dari target yang diharapkan yaitu 65%. Dari hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa pada siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan minat yang implikasinya terhadap aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa. Jadi dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman serta menumbuhkan minat siswa tentang alat indra pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Dekso Kulon Progo.
ix
ABSTRACT
Marlina. The Improvement of Achievement and Interest in Learning Science about Senses Material Using Visual Aids of the Fourt Grade Students of SD N 1 Dekso in the Odd Semester, Academic Year 2011/2012. A Thesis. Yogyakarta. Elementary School Teacher Education. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University.
This research aims to investigate the improvement of students’ learning achievement and the influence of interest in learning Science using visual aids in SD N 1 Dekso, in the odd semester, academic year 2011/2012. This research is a classroom action research and the research subject is the fourth graders of SD N 1 Dekso which comprises 19 students, consisting of 13 male students and 6 female students. The actions conducted were teaching-learning activities using pictures and puzzles.
The instruments used in this research were students’ activity sheets for investigating their interests and multiple choice questions and questions in the form of essay to improve the learning achievement. The technique used to analyze the data about students’ interest is by measuring the percentage of the number of students who are very interested, interested, and not interested in which the implication is on students’ activity. In the improvement of learning achievement, the data anlysis technique used is comparison technique in which the researcher compares the increase of the number of students who meet the KKM in cycle 1 and cycle 2.
The research result shows that there is interest enhancement in the teaching-learning process whose implication is on the students’ activities. It can be seen from the result that the percentage of very good criterion appeared only in cycle 2, that is 31,59% in the first meeting and 42,11% in the second meeting. There is also students’ learning improvement in the teaching-learning process in cycle 2 compared to cycle 1. This is shown from the increase of class’ average score which is 65,05 in cycle 1, becoming 65.47 in cycle 2. The research result also shows that in cycle 1, the students who meet the KKM only attain 42,11%. This has not reached the expected target 60%. Meanwhile, in cycle 2, the students who meet the KKM increase to 68.42%, which is higher than the target 65%. It means that there is interest enhancement in which the implication is on students’ learning activity and achievement. From the research conducted, it can be concluded that the using of visual aids can improve the fourth grade students’ understanding and stimulate students’ interest about the senses material in SD N 1 Dekso.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur praktikan panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat, kasih dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini tepat pada waktunya, walaupun pada prosesnya menemui banyak
sekali kendala. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
program S1 PGSD USD.
Berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka semua kendala
dapat teratasi. Tanpa batuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Skripsi ini tidak
akan dapat terselesaikan. Pada kesempatan yang baik ini, penulis ingin
menyampaikan terimakasih kepada :
1. Rohandi, Ph. D. Selaku Dekan FKIP, USD.
2. G. Ari Nugrahanta, S.J.,M.A. selaku Kaprodi PGSD USD.
3. Drs. Maslicah Asy’ari, M. Pd. selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, kritik dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Kepala Sekolah dan guru-guru beserta karyawan SD Negeri 1 Dekso.
5. Siswa siswi SD Negeri 1 Dekso.
6. Semua pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran kepada penulis
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis berharap, semoga apa yang telah penulis susun dalam Skripsi ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis demi peningkatan
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 2
C. Rumusan Masalah ... 2
D. Batasan Pengertian ... 3
E. Pemecahan Masalah ... 3
xiii
G. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN TEORI A. Minat ... 5
1. Pengertian Minat ... 5
2. Pengertian Minat Belajar ... 5
3. Pengaruh Minat Terhadap Belajar Siswa ... 6
B. Prestasi Belajar ... 6
1. Prestasi ... 6
2. Belajar ... 7
3. Prestasi Belajar ... 8
4. Aktivitas Belajar ... 9
C. Alat Peraga IPA ... 10
1. Pengertian Alat Peraga ... 10
2. Manfaat Penggunaan Media Pembelajaran ... 11
3. Macam-macam Alat Peraga ... 12
4. Alat Peraga yang Digunakan Dalam Pembelajaran ... 13
5. Pentingnya Alat Peraga Dalam Kegiatan Belajar Mengajar ... 13
D. Alat Indra (Mata dan Telinga) ... 14
1. Mata ... 14
a. Pengertian Mata ... 14
b. Organ Mata Manusia ... 15
c. Memelihara Kesehatan Mata ... 17
xiv
2. Telinga ... 20
a. Pengertian Telinga ... 20
b. Bagian Telinga ... 20
c. Merawat Telinga ... 21
d. Kelainan Pada Telinga ... 22
E. Kerangka Berpikir ... 24
F. Penelitian Yang Relevan ... 24
G. Hipotesis Tindakan ... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Jenis Penelitian ... 26
B.Setting Penelitian ... 26
C.Rencana Tindakan ... 27
D.Instrumen Penelitian Dan Pengumpulan Data ... 33
E. Penyusunan Instrumen ... 34
F. Validasi ... 41
G.Analisis Data ... 42
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43
B. Pembahasan ... 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57
B. Saran ... 58
xv
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabe l 1. Tabel Jadwal Penelitian ... 27
Tabel 1 Jadwal Penelitian ... 31
Tabel 2 Peubah, Indikator, Data, Pengumpulan Data, dan Instrumennya ... 35
Tabel 3 Format Silabus ... 36
Tabel 4 Format RPP ... 37
Tabel 5 Format Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa ... 38
Tabel 6 Kriteria Penyekoran Aktivitas Siswa ... 38
Tabel 7 Indikator Keberhasilan Pembelajaran dan Kriteria Capaiannya di Awal, siklus 1 dan Siklus 2 ... 39
Tabel 8 Penyusunan Soal Ulangan Pada Siklus I ... 39
Tabel 9 Penyusunan Soal Ulangan Pada Siklus 2 ... 40
Tabel 10 Kisi-kisi Soal Pada Siklus I ... 40
Tabel 11 Kisi-kisi Soal Pada Siklus II ... 41
Tabel 12 Klasifikasi minat implikasinya terhadap aktivitas siswa ... 44
xvii
Tabel 14 Nilai Hasil Evaluasi Siklus I ... 48
Tabel 15 Tabel aktivitas siswa siklus II ... 52
Tabel 16 Nilai Hasil Evaluasi Siklus II ... 53
Tabel 17 Nilai Evaluasi Siklus 1 dan 2 ... 54
Tabel 18 Table aktivitas siswa Siklus I dan Siklus II ... 56
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Mata ... 16
Gambar 2 Telinga ... 21
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 62
Lampiran 2 - 5 RPP ... 64
Lampiran 6 – 9 LKS ... 72
Lampiran 10 – 11 Soal Evaluasi ... 81
Lampiran 12 - 14 Kunci Jawaban LKS ... 87
Lampiran 15 – 16 Kunci Jawaban Siklus I dan Siklus II ... 92
Lampiran 17 – 20 Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menggunakan Alat Peraga ... 99
Lampiran 20 Foto Kegiatan Penelitian ... 107
Lampiran 21 Surat Ijin Penelitian dari FKIP ... 110
Lampiran 22 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian ... 111
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Minat belajar siswa SD sangat bervariasi dalam setiap mata pelajaran.
Biasanya minat mereka besar pada mata pelajaran yang bisa menimbulkan
kesenangan dan bebas dalam berekspresi. Misalnya, mata pelajaran SBK.
Sedangkan untuk mata pelajaran yang wajib, minat belajar siswa cenderung lebih
kecil. Salah satunya adalah mata pelajaran IPA, Karena siswa mengalami
kesulitan dalam memahami materi pelajaran IPA. Dari hasil studi di SD Negeri 1
Dekso diperoleh informasi bahwa prestasi siswa pada materi pokok tersebut masih
rendah. Hal ini terbukti dari hasil ulangan pada pembelajaran pertama. Dari 20
siswa, yang memperoleh nilai 70 ke atas hanya 4 siswa, selebihnya kurang dari 70
dengan nilai rata-rata kelas 65 dalam pelajaran IPA meteri tentang Indra dengan
KKM yang harus di capai yaitu 65. Sehingga prosentase siswa yang mencapai
KKM hanya 20%. Dapat dilihat dari kegiatan belajar mengajar yang berlangsung
selama ini di sekolah. Guru belum memaksimalkan penggunaan alat peraga dalam
mengajar. Sehingga peneliti membuat alat peraga untuk pelajaran materi tentang
Indra
Padahal IPA mempelajari materi tentang konsep alam dalam kehidupan
sehari-hari. IPA (sains) merupakan sesuatu yang nyata, dekat dan melekat pada
kita. Sains ada di sekitar kita, dan setiap saat kita tangkap dengan indera kita.
kenyataan dengan teori maka konsep itu akan sulit untuk dipahami. Oleh karena
itu, peneliti bermaksud untuk membuat alat peraga selama penelitian berlangsung.
Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran IPA diharapkan siswa dapat
mengetahui secara detail materi yang diberikan. Ilmu pengetahuan Alam (IPA)
merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar.
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi pada (1) minat belajar siswa yang
dilihat dari aktivitas siswa, (2) prestasi belajar siswa pada aspek kognitif.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Apakah dengan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran Indra dapat
meningkatkan minat belajar siswa yang implikasinya terhadap aktivitas
siswa kelas IV SD Negeri I Dekso Kulon Progo Semester Ganjil Tahun
Pelajaran 2011/2012?
2. Apakah dengan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran Indra dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Dekso Kulon
D. Batasan Pengertian
Agar tidak menimbulkan pertanyaan atau multitafsir, berikut kami jelaskan
beberapa pengertian istilah – istilah yang digunakan dalam PTK ini :
1. Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam
proses belajar mengajar.
2. Minat belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai
perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa
senang dalam perubahan tingkah laku, baikberupa pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
3. Menurut Notoatmodjo (2003:71), mengatakan bahwa media pembelajaran
adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan
bahan pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga, karena
berfungsi membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses
pembelajaran.
E. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah melalui alat peraga. Diharapkan dengan penggunaan alat peraga dapat
menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk meningkatkan minat belajar
siswa yang implikasinya terhadap aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa dalam
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan minat yang
implikasinya terhadap aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa dalam pelajaran
IPA dengan penggunaan alat peraga kelas IV SD Negeri 1 Dekso Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2011/2012.
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi guru
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi para guru dan bahan
pertimbangan dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dan
refleksi untuk mengatasi anak-anak yang prestasi belajarnya rendah pada
pembelajaran IPA.
2. Bagi Siswa
Siswa kelas IV SD Negeri I Dekso minat dan prestasi belajarnya dapat
meningkat dalam proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA
menggunakan alat peraga.
3. Bagi Prodi PGSD USD
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi tentang cara
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA
menggunakan alat peraga.
4. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan penulis tentang cara meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA khususnya saat
5
BAB II KAJIAN TEORI A. Minat Belajar
1. Pengertian Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenai beberapa kegiatan. Menurut Winkel (1996:24) minat adalah
“kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada
bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.”
Sedangkan untuk minat secara telah dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh
Drs. Slameto (1991:57) menyatakan “Interest is persisting tendency to pay
attention to end enjoy some activity and content.”
Menurut Slameto (2002:180) menyatakan bahwa minat merupakan suatu
rasa lebih suka dan rada ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tana ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara
siri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat.
Dari beberapa pengertian diatas minat dapat diartikan sebagai suatu
ketertarikan individu terhadap hal tertentu sesuai keinginan dan kebutuhan sendiri.
2. Pengertian Minat Belajar
Dari pengertian minat dan pengertian belajar seperti yang telah diuraikan
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah sesuatu keinginan
melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan,
sikap dan keterampilan.
Sehingga sangatlah penting bagi siswa untuk meningkatkan minat
belajarnya agar kegiatan pengajaran dapat berjalan dengan lancar.
3. Pengaruh Minat Terhadap Belajar Siswa
Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya
terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih
mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Untuk
menambah minat seorang siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa
diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat
belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi
terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa
yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.
B. PRESTASI BELAJAR 1. Prestasi
Menurut Winkel (1996:162) prestasi merupakan suatu bukti keberhasilan
belajar atau kemampuan siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai
dengan bobot yang dicapainya.
Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat dicapai pada
saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut, prestasi dalam
2. Belajar
Belajar bukanlah sekedar peristiwa mengumpulkan pengetahuan. Siswa
belajar adalah siswa melakukan kegiatan mengolah bahan pelajaran, bahan
pembimbingan, bahan pelatihan sehingga ia memperoleh kemampuan baru
tertentu yang menjadi tujuan pengajaran, pembimbingan, pelatihan dan
menyempurnakan kemampuan yang sudah ia miliki.
Seperti yang dikutip oleh Udin S. Winataputra (1995:2) dikemukakan
bahwa learning
Selaras dengan pendapat-pendapat di atas, Thursan Hakim (2000:1)
mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan di dalam
kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. Hal ini
berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang
diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan
seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak
mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang (belajar) mengandung pengertian proses perubahan yang relative
tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman. Pengertian belajar
juga dikemukakan oleh Slameto (2003:2) yakni belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia
mengalami kegagalan di dalam proses belajar.
Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan
kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin
dicapai. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi
internal dan eksternal. Kondisi internal dalah kondisi atau situasi yang ada dalam
diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan, kemapuan dan sebagainya. Kondisi
eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya ruang
belajar yang bersih, sarana dan prasarana belajar yang memadai.
3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan
seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang
dicapainya. (Winkel, 1996:162). Sedangkan menurut (S.Nasution, 1996:17)
prestasi belajar adalah Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat.
Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan
bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar
merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan
usaha-usaha belajar.
Menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan
yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar
psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang
belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi
belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,
menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar
mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu
dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau
raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari
evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar
siswa.
4. Aktivitas Belajar
Berdasarkan penelitian oleh para ahli pendidikan tentang aktivitas yang
dikutip oleh Prof. Dr. Oemar Hamalik, (2001:171) :
• Menurut Maria Montessori, mengungkapkan tentang seorang anak
menangis, karena dilarang oleh pembantu yang mengasuhnya, karena sang
anak mau mengisi sendiri gerobak mainannya dengan pasir. Pembantu
melarangnya dengan alasan pasir itu kotor dan menyebabkan kelelahan.
Menurut Maria Montessori, sang anak menangis karena anak itu ingin
aktif sendiri (auto aktivitas) sehingga pada waktunya dia mampu berdiri
sendiri.
Adanya berbagai temuan dan pendapat pada gilirannya menyebabkan
pengajaran yang yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau
melakukan aktivitas sendiri. Kalaulah dalam pengajaran tradisional asas
aktivitas juga dilaksanakan namun aktivitas tersebut bersifat semu/
aktivitas semu. Pengajatan modern tidak menolak seluruhnya pendapat
tersebut namun lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati. Anak/ siswa
belajar sambil bekerja. Dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan,
pemahaman dan aspek-aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan
keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat.
• Dalam kemajuan metodologi dewasa ini asas aktivitas lebih ditonjolkan
melalui suatu program unit activity, sehingga kegiatan belajar siswa
menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang telah
memadai.
C. Alat Peraga IPA
1. Pengertian Alat Peraga
Menurut Sanaky (2009:4), bahwa media pembelajaran adalah sarana
pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran
untuk mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran.
Selanjutnya, Notoatmodjo (2003:71), mengatakan bahwa media
pembelajaran adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam
menyampaikan bahan pengajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga,
karena berfungsi membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses
dikutip oleh Basuki Wibawa (1993:16) tentang pengaruh metode pembelajaran
terhadap pengalaman belajar seseorang.
Edgar Dale mengemukakan bahwa pengalaman langsung diperlukan untuk
membantu siswa belajar memahami, mengingat, dan menerapkan berbagai simbol
abstrak.
Proses pembelajaran yang diterapkan harus memperlihatkan spesifikasi
dari karakteristik mata pelajaran serta perkembangan peserta didik sehingga
tercipta suasana kelas yang kondusif dan nampak semangat mereka dalam
mengikuti pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang seperti inilah yang
semestinya mendapat perhatian lebih dari pihak sekolah melalui program-program
yang dirancang sistematis dan berkesinambungan. Pada lingkup pembelajaran
berbasis IPA karakteristik yang paling menonjol yaitu adanya pengaitan konsep
dengan kehidupan nyata melalui pengamatan atau percobaan di laboratorium.
2. Manfaat penggunaan media pembelajaran :
Menurut Nana Sudjana (2002:2), ada beberapa manfaat penggunaan media
pembelajaran:
• Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar.
• Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa.
• Metode mengajar akan lebih bervariasi.
• Siswa melakukan kegiatan belajar, seperti mengamati, melakukan dan
3. Macam-macam Alat Peraga
Menurut Basuki Wibawa (1993:27-55), beberapa jenis media
pembelajaran yang sering digunakan di Indonesia diantaranya:
• Media pembelajaran visual dua dimensi tidak transparan, yang
termasuk dalam jenis media ini adalah: gambar, foto, poster, peta,
grafik, sketsa, papan tulis, flipchart, dan sebagainya.
• Media pembelajaran visual dua dimensi yang transparan. Media jenis
ini mempunyai sifat tembus cahaya karena terbuat dari bahanbahan
plastik atau dari film yang termasuk jenis media ini adalah: film slide,
film strip, dan sebagainya.
• Media pembelajaran visual tiga dimensi. Media ini mempunyai isiatau
volume seperti benda sesungguhnya. yang termasuk jenis media ini
adalah: benda sesungguhnya, speciment, mock-up, dansebagainya.
• Media pembelajaran audio. Media audio berkaitan dengan alat pendengaran seperti misalnya: radio, kaset, laboratorium bahasa, telepon dan sebagainya. • Media pembelajaran audio visual. Media yang dapat menampilkan gambar
dan suara dalam waktu yang bersamaan, seperti: Film, Compact Disc (CD), TV, Video, dan lain sebagainya.
Menurut Sanaky (2009:6), pertimbangan media yang akan digunakan
dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama, karena media yang dipilih
harus sesuai dengan :
• Tujuan Pembelajaran.
• Metode pengajaran.
• Tersedia alat yang dibutuhkan.
• Pribadi pengajar.
• Minat dan kemampuan siswa.
• Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.
Pada penelitian ini menggunakan media pembelajaran tiga dimensi yang
berupa benda asli. Hal ini sejalan dengan pendapat Sanaky (2009:109) bahwa
benda asli merupakan alat paling efektif mengikutsertakan berbagai indera dalam
belajar.
4. Alat Peraga yang Digunakan Dalam Pembelajaran
Pemilihan alat peraga ini dilakukan untuk menunjang kegiatan belajar
mengajar di kelas IV dalam pelajaran IPA materi tentang alat Indra. Diharapkan
dengan penggunaan alat peraga ini siswa bisa mengetahui secara langsung alat
indra. Sehingga siswa dapat lebih jelas dalam memahami materi tersebut. Alat
peraga yang digunakan adalah model yaitu tiruan dari benda yang sebenarnya.
Bentuknya ada yang lebih besar daripada benda yang sebenarnya.
5. Pentingnya Alat Peraga Dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam mendukung pembelajaran
IPA sehingga penyampaian konsep lebih bermakna yaitu tersedianya sarana dan
prasarana berupa alat peraga (alat praktek) yang sesuai. Yang dimaksudkan alat
praktek disini adalah benda atau alat-alat yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Penggunaan alat praktek membantu memudahkan
langsung untuk membentuk suatu konsep. Sedemikian pentingnya alat praktek
dalam pembelajaran IPA sudah sepantasnya pihak sekolah berupaya semaksimal
mungkin untuk pengadaannya.
Proses pembelajaran yang selama ini kita harapkan adalah terjadinya
kegiatan belajar yang melibatkan seluruh aspek yang dimiliki siswa melalui
keaktifan fisik dan mental. Dari perpaduan ini menghasilkan kematangan berpikir
serta penyerapan materi yang lebih efektif bagi siswa.
Untuk mengatasi masalah yang dikemukakan di atas maka perlu dipikirkan
sebuah solusi yang dapat menjadi alternatif salah satunya adalah pengembangan
alat praktek IPA sederhana. Alat peraga/praktek IPA sederhana yang
dikembangkan berupa prototipe, yaitu alat yang sebelumnya tidak ada, atau dapat
juga merupakan pengembangan dari alat yang sudah ada.
D. Alat Indra (Mata dan Telinga) 1. Mata
a. Pengertian Mata
Mata adalah indra penglihat. Bentuk mata seperti bola sehingga disebut
bola mata. Bola mata terletak di dalam lekukmata yang dibatasi oleh tulang dahi
dan tulang pipi. Jadi, mata terlindung oleh kedua tulang tersebut. Mata
mempunyai bagianbagian yang terletak di luar dan di dalam mata, oleh Budi
b. Organ Mata Manusia
Gambar 1 : Mata
Organ mata manusi terdiri atas dua bagian yaitu organ luar dan organ
dalam, oleh Budi Wahyono (2008:12). Organ luar pada mata adalah sebagai
berikut :
• Alis Mata.
Alis mata terdapat di atas mata. Alis mata berguna untuk mencegah
masuknya keringat ke dalam mata.
• Kelopak Mata.
Kelopak mata berguna untuk menutup bola mata. Kelopak mata akan
segera menutup jika ada cahaya yang terlalu terang atau ada benda yang
akan masuk ke mata. Tanpa disadari, kita sering berkedip (menutup dan
membuka kelopak mata). Gerakan tersebut termasuk gerak refleks. Fungsi
kelopak mata berkedip, adalah untuk membasahi mata, menggiring
kotoran keluar dari mata, dan mengistirahatkan retina dari terpaan cahaya
yang terus-menerus.
• Kelenjar Mata.
Pada kelopak mata bagian atas terdapat kelenjar air mata yang selalu
mengeluarkan air mata. Air mata berguna untuk membasahi kornea,
melindungi mata dari kuman, dan menjaga mata dan bagian dalam kelopak
mata agar tetap sehat dan lembut.
• Bulu Mata.
Bulu mata dapat diumpamakan sebagai tirai (kisi-kisi). Kegunaan bulu
mata untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata apabila cahayanya
terlalu kuat dan mencegah debu dan kotoran agar tidak masuk ke dalam
mata.
Menurut Budi Wahyono (2008:12) organ dalam merupakan bagian mata
yang tidak dapat kita lihat secara langsung. Bagian-bagian pada organ mata
bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat
dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:
• Kornea
Kornea merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya
dari sumber cahaya.
• Pupil dan Iris
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas
cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan
melebar jika kondisi ruangan gelap, dan akan menyempit jika kondisi
ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris dan sekelilingnya. Iris
berfungsi sebagai diafragma. Iris terlihat sebagian yang berwarna pada
• Lensa Mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina.
Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh
tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya
datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat
objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
• Retina
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya
bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan
ke saraf optik.
• Saraf Optik
Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke
otak.
c. Memelihara Kesehatan Mata
Agar mata kita dapat berfungsi dengan baik, maka harus dijaga
kesehatannya (Budi Wahyono : 15). Cara menjaga kesehatan mata antara lain
sebagai berikut:
• Jangan membaca sambil berbaring atau membaca dari jarak terlalu dekat
karena membuat mata cepat lelah dan terasa panas.
• Jangan menonton televisi terlalu dekat, karena dapat merusak mata;
• Gunakan cahaya yang cukup saat membaca, karena cahayaredup memaksa
• Gunakan pelindung mata jika berada di tempat berdebu atau berasap. Debu
dan asap di udara membuat mata mudah mengalami iritasi;
• Makanlah makanan yang cukup mengandung vitamin A seperti
buah-buahan berwarna jingga atau merah (pepaya, wortel, tomat, dan
sebagainya). Vitamin A baik untuk menjaga kesehatan mata. Orang yang
kekurangan vitamin A akan mengaalami rabun senja;
• Jangan mencukur habis alis mata, karena alis mata melindungi mata dari
masuknya keringat;
• Cahaya terlalu bannyak dapat merusak mata. Oleh karena itu, pada siang
hari yang terik sebaiknya gunakan kacamata gelap.
d. Kelainan Mata
Jika mata kita normal, benda yang jauh dan dekat dapat terlihat tanpa
menggunakan alat bantu. Jarak terpendek antara benda dengan mata (jarak titik
dekat) orang dewasa sekitar 30 cm, sedangkan pada anak-anak sekitar 9 cm. Pada
orang berusia 40 tahun ke atas jarak titik dekatnya bertambah menjadi 50 cm.
mata yang dapat melihat dengan normal disebut juga emetropi, oleh Budi
Wahyono (2008:14). Beberapa penyakit kelianan mata adalah sebagai berikut :
• Hipermetropi
Apabila seseorang tidak mampu melihat benda yang jaraknya dekat
dengan jelas, maka ia menderita hipermetropi (rabun dekat) atau sering
disebut mata jauh. Penyebabnya bola mata penderita terlalu pendek
terbentuk jatuh tepat pada retina, maka penderita hipermetropi harus
ditolong dengan kacamata lensa cembung (lensa positif).
• Miopi
Apabila seseorang tidak mampu melihat benda yang letaknya jauh
daripada jarak normal penglihatan, maka ia menderita miopi ( rabun jauh).
Penderita miopi umumnya dari golongan yang berusia muda, seperti
anak-anak dan remaja. Penyebabnya lensa mata terlalu cembung sehingga
bayangan jatuh di depan retina karena sifat lensa cembung mengumpulkan
sinar-sinar yang diterimanya (konvergen). Penderita miopi dapat ditolong
dengan kacamata lensa cekung (negatif) supaya bayangan jatuh tepat pada
retina.
• Presbiopi
Pada orang yang sudah lanjut usia biasanya menderita gangguan mata
presbiopi (rabun jauh dan rabun dekat). Gangguan mata yang disebut
dengan mata tua ini terjadi karena proses penuaan, yaitu lensa mata telah
mengendur. Akibatnya, daya akomodasi berkurang. Penderita presbiopi
harus memakai kacamata lensa rangkap yaitu lensa cekung (negatif) pada
bagian atas dan lensa cembung (positif) di bagian bawah. Dengan
demikian bayangan benda yang dilihat tepat jatuh di bintik kuning.
• Rabun Senja (Hemerolopi).
Penderita rabun senja tidak dapat melihat benda secara jelas pada waktu
ditangkap lalu diteruskan lewat lubang telinga menuju ke gendang
telinga. Gendang telinga kemudian bergetar sesuai dengan jumlah
getaran yang diterima daun telinga.
- Lubang telinga berfungsi untuk menyalurkan suara ke selaput gendang
telinga.
- Saluran telinga luar berfungsi untuk menjaga agar tekanan udara di
dalam dan di luar rongga telinga sama besar.
• Telinga bagian tengah yang terdiri dari :
- Gendang telinga yang berfungsi untuk meneruskan getara.n menuju
tulang-tulang pendengaran
- Saluran eustachius berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan udara
antara telinga luar dengan telinga tengah.
- 3 tulang pendengaran (martir atau malleus, landasan atau incus, dan
sanggurdi atau stapes)
• Telinga bagian dalam yang terdiri dari :
- Rumah siput barfungsi untuk
- Saraf otak berfungsi untuk meneruskan pesan (impuls) yang berupa
rangsangan atau tanggapan menuju pusat penglihatan.
c. Merawat Telinga
Indra pendengaran kita dapat rusak jika kita mendengar suara yang terlalu
keras. Suara yang terlalu keras dapat menyebabkan pecahnya gendang telinga
Oleh karena itu, gunakan alat penutup telinga atau peredam suara jika
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan suara keras. Melindungi telinga
juga dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan telinga. Bersihkan telinga
dengan hati-hati. Jangan membersihkan telinga terlalu keras atau dengan benda
tajam karena justru dapat merusak gendang telinga. Jangan sampai telinga
kemasukan air. Lebih baik ke dokter jika telinga kita kemasukan benda asing atau
mengalami gangguan, oleh Budi Wahyono (2008:17).
d. Kelainan Pada Telinga
1. Radang telinga
Biasa disebut dengan penyakit otitas media. Penyakit ini disebabkan
karena virus dan juga bakteri, sering menyerang anak kecil. Penyakit ini
mempunyai gejala yang diantaranya sakit pada daerah telinga, demam
panas, dan juga pendengaran agak sedikit berkurang. Telinga
mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat berbahaya karena bisa
memecahkan gendang telinga yang selanjutnya mengakibatkan tuli.
2. Labirintis
Labirintis adalah gangguan pada labirin di dalam telinga. Penyakit ini
disebabkan oleh beberapa faktor yang diantaranya infeksi, gegar otak, dan
juga alergi. Penyakit ini memiliki beberapa gejala antara lain telinga
berdengung, mual, muntah, vertigo, dan pendengaran juga berkurang.
3. Motion sicknes
Sering disebut dengan mabuk perjalanan yang merupakan gangguan pada
menerus oleh gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan,
baik darat, laut, dan udara. Biasanya disertai dengan muka agak pucat,
berkeringat dingin, dan juga pusing.
4. Tuli
Tuli atau yang biasa kita kenal dengan tuna rungu ialah kehilangan
kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi
disebabkan oleh penumpukan kotoran telinga di saluran pendengaran,
sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea yang berada di dalam
telinga kita. Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan pada bagian koklea
khususnya pada bagian organ korti.
5. Congek adalah penyakit telinga yang biasanya disebabkan oleh infeksi
pada bagian telinga yang tersembunyi ditengah-tengah. Infeksi ini
E. KERANGKA BERPIKIR
Secara skematik, kerangka berpikir dalam PTK ini adalah
Gambar 3: Kerangka Berpikir F. PENELITIAN YANG RELEVAN
Pembelajaran IPA, khususnya pada materi alat indra dengan penggunaan
alat peraga diharapkan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
Penggunaan alat peraga ini diharapkan akan mengaktifkan keterlibatan siswa saat
mengikuti pelajaran pelajaran, sehingga dapat mengerti dan memahami suatu
konsep. Tentunya akan tertanan lebih lama pada diri setiap siswa karena siswa
melihat langsung.
Guru belum menggunakan alat peraga dalam pembelajarannya
Guru
menggunakan alat peraga dalam pembelajarannya dan tanya jawab
Dalam penelitian ini ditulis dalam Penyusunan Laporan Bahan Belajar
Mandiri IPA. Dengan judul : Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Charta Pada Materi Pokok Panca Indra di Kelas IV Semester I
Sekolah Dasar X Kota Y Tahun Pelajaran 2007.
Dalam penelitian ini KKM yang harus dicapai adalah 6,5. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan rata-rata nilai pada siklus I sebesar 6 (65% siswa belum
tuntas) pada siklus II sebesar 6,5 (75% siswa tuntas) dan pada siklus III sebesar 8
(88,5% siswa tuntas) sehingga dapat dilihat bahwa ada kenaikan nilai rata-rata dan
peningkatan ketuntasan belajar siwa dari siklus I ke siklus II dan siklus III.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa, dengan
penggunaan alat peraga dapat meningkatkan prestasi dan minat belajar siswa
dalam pembelajaran IPA kelas IV SD X tahun pelajaran 2007.
G. . HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, penelitian ini
dilakukan dengan harapan bahwa metode pembelajaran dengan menggunakan
Alat Peraga dapat meningkatkan minat belajar siswa yang implikasinya terhadap
aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Dekso, Semester
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian : SD Negeri 1 Dekso, Kalibawang, Kulon
Progo.
2. Subyek Penelitian : Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Dekso Tahun
Tahun Pelajaran 2011/2012.
3. Obyek Penelitian : Minat dan Prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran IPA.
4. Waktu Penelitian : Pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran
2011/2012.
Tabel 1. Tabel Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan Di 2011
Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept
1 Survei SD tempat penelitian
2 Survei Kelas Penelitian
3 Pengenalan kondisi kelas
4 Pengambilan data siklus I
C. Rencana Tindakan
Langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini disusun sebagai berikut:
1. Persiapan
Sebelum melakukan penelitian di SD, peneliti melakukan beberapa
persiapan diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD Negeri 1 Dekso, Kalibawang,
Kulon Progo.
b. Melakukan observasi sebelum kegiatan dilaksanakan.
c. Identifikasi masalah.
Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengidentifikasi masalah
tentang prestasi belajar siswa materi pokok tentang “Memahami hubungan antara
struktur organ tubuh manusia dengan fungsinya, serta pemeliharaannya” siswa
kelas IV SD Negeri 1 Dekso, Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui permasalahan pembelajaran IPA khususnya
mengenai materi pokok tentang “Alat Indra”.
Untuk memecahkan permasalahan tersebut peneliti merencanakan sebuah
pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran dengan alat peraga pada
mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 1 Dekso, Banjararum, Kalibawang,
Kulon Progo Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011/2012.
d. Mengkaji Kompetensi Dasar dan Materi pokok Pembelajaran
Kompetensi dasar yang mengalami permasalahan yaitu tentang 1.3
Mendeskripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya, materi
e. Mempersiapkan Silabus
Silabus disusun dengan mengambil satu Kompetensi Dasar dari dua
Kompetensi Dasar yang ada dalam kurikulum kelas IV semester Gasal, mata
pelajaran IPA yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
Langkah berikutnya adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP). RPP dibuat tiap siklus.
g. Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes atau evaluasi pada siklus I dan siklus
II.
h. Menyiapkan Instrumen Penelitian
Langkah terakhir dalam tahap persiapan adalah menyiapkan instrumen
penelitian. Instrumen penelitian dapat dilihat pada lampiran.
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus
SIKLUS I
a. Siklus I (Pertemuan ke-1) 2 jp
1) Penyusunan RPP
(1) Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya,
(2) Menyusun silabus, menyusun RPP, dan LKS,
(3) Membuat instrument penelitian,
(4) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk mengajar.
(5) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai.
2) Melakukan Tindakan
(2) Siswa berserta dengan guru melakukan tanya jawab terlebih dahulu
mengenai materi yang akan diajarkan.
(3) Siswa memperhatikan demonstrasi yang diberikan guru tentang
alat-alat indera dengan menggunakan gambar.
(4) Siswa melakukan kegiatan dengan menutup mata menggunakan
sleyer.
(5) Dari kegiatan siswa diberi pertanyaan oleh guru.
(6) Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
(7) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang struktur mata dan
fungsinya.
(8) Siswa mengerjakan LKS.
3) Observasi
(1) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal
penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar
observasi.
(2) Memeriksa LKS.
4) Refleksi
Peneliti melakukan refleksi dan membuat kesimpulan.
b. Siklus I (Pertemuan ke-2) 2 jp
1) Penyusunan RPP
(1) Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya,
(2) Menyusun silabus, menyusun RPP, dan LKS,
(4) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk mengajar.
(5) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai.
2) Melakukan Tindakan
(1) Siswa beserta dengan guru mengadakan tanya jawab tentang cara
menjaga kesehatan mata.
(2) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru mengenai cara-cara
menjaga kesehatan mata dan kelainan atau penyakit mata dengan
menggunakan berbagai gambar.
(3) Siswa dibagi dalam kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 2
anak.
(4) Siswa dalam kelompok melakukan kegiatan mengukur kepekaan
mata.
(5) Siswa mengerjakan lembar LKS.
3) Observasi
(1) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal
penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar
observasi.
(2) Memeriksa LKS.
4) Refleksi
Peneliti melakukan refleksi dan membuat kesimpulan.
SIKLUS II
a. Siklus II (Pertemuan ke-1) 2 jp
(1) Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya,
(2) Menyusun silabus, menyusun RPP, dan LKS,
(3) Membuat instrument penelitian,
(4) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk mengajar.
2) Melakukan Tindakan
(1) Siswa melakukan tanya jawab mengenai telinga.
(2) Siswa diminta untuk mendengarkan musik.
(3) Siswa diminta untuk menutup telinganya.
(4) Dari kegiatan siswa diberikan pertanyaan.
(5) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai struktur telinga dan
proses yang terjadi sehingga telinga dapat mendengar dengan
menggunakan alat peraga berupa puzzle.
(6) Siswa melakukan diskusi kelompok.
(7) Siswa mengerjakan LKS.
3) Observasi
(1) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal
penting yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran pada lembar
observasi.
(2) Memeriksa LKS.
4) Refleksi
Peneliti melakukan refleksi dan membuat kesimpulan.
b. Siklus II (Pertemuan ke-2) 2 jp
(1) Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokoknya,
(2) Menyusun silabus, menyusun RPP, dan LKS,
(3) Membuat instrument penelitian,
(4) Menyiapkan alat peraga yang akan digunakan untuk mengajar.
(5) Guru menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai.
2) Melakukan Tindakan
(1) Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya.
(2) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai cara menjaga
kesehatan telinga dengan melakukan tanya jawab tentang indera
pendengar.
(3) Siswa memperhatikan penjelasan dengan menggunakan alat peraga
berupa puzzle.
(4) Siswa mengerjakan LKS.
(5) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai kelainan atau
penyakit telinga.
(6) Siswa dibagi dalam kelompok kecil, yang terdiri dari 4 anak.
(7) Siswa melakukan diskusi kelompok dengan dipandu oleh guru.
(8) Siswa mempresentasikan hasil kegiatan di depan kelas.
(9) Guru dan siswa merefleksi hasil presentasi tiap kelompok.
3) Observasi
(1) Mengamati kegiatan pembelajaran kemudian mencatat hal-hal
observasi.
(2) Memeriksa LKS.
4) Refleksi
Peneliti melakukan refleksi dan membuat kesimpulan.
D. Instrumen Penelitian Dan Pengumpulan Data
1. Peubah
Peubah dalam PTK ini adalah mengenai minat belajar dan prestasi belajar
pada pelajaran IPA pada kompetensi dasar “Mendeskripsikan hubungan
antara struktur panca indra dengan fungsinya”.
2. Indikator
Indikator dalam penelitian ini adalah : meningkatnya minat yang
implikasinya terhadap aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa dalam
pelajaran IPA mengenai indra.
3. Jenis data
Data diperoleh dari ulangan siswa pada akhir siklus atau akhir
pembelajaran dan pengamatan aktivitas siswa. Data tersebut dikumpulkan
kemudian dianalisa. Merupakan data yang kuantitatif untuk prestasi yaitu
berupa nilai. Untuk minat dapat diperoleh dari hasil penilaian lembar
aktivitas siswa.
4. Pengumpulan data
5. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar
pengamatan aktivitas siswa dan tes tertulis (soal pilihan ganda dan soal
isian singkat).
Tabel 2. Peubah, Indikator, Data, Pengumpulan Data, dan Instrumennya
No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen 1 Aktivitas a. Menjawab
pertanyaan b. Melakukan pengamatan c. Megajukan usul d. Memberi
Pengamatan Lembar pengamatan tertutup/ aktivitas siswa
2 Prestasi c. Mengerjakan soal evaluasi
Skor/Penilaan
E. Penyusunan Instrumen
Jenis instrumen pembelajaran yang digunakan antara lain:
1. Silabus
2. RPP
3. LKS
4. Lembar pengamatan aktivitas siswa
• Silabus ( terlampir )
Komponen-komponen silabus adalah sebagai berikut:
SILABUS
Satuan Pendidikan : SD N 1 Dekso
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Standar Kompetensi : Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan
1. Memahami hubungan antara struktur organ tubuh manusia dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya
Tabel 3. Silabus
Kompetensi Dasar
Materi Kegiatan Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Yogyakarta, 2012
Mengetahui
Kepala Sekolah Mahasiswa
(……….) (………)
• RPP ( terlampir )
Komponen-komponen RPP dituliskan sebagai berikut :
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan : SD N 1 Dekso
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Hari/tanggal/pertemuan :
Kelas/ semester : IV/I
Alokasi waktu : 2x35 menit (2JP)
Tabel 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Mata Pelajaran
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Materi pokok
Kegiatan pembelajaran
Indikator Penilaian Sumber belajar
Yogyakarta, 2012
Mengetahui
Kepala Sekolah Mahasiswa
(……….) (………)
LKS (terlampir)
Komponen-komponen LKS dituliskan sebagai berikut:
Lembar Kerja Siswa
Satuan Pendidikan : SD N 1 Dekso
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Hari/tanggal/pertemuan :
Kelas/ semester : IV/I
Alokasi waktu : 2x35 menit (2JP)
I. Indikator
II. Petunjuk untuk siswa
III. Kegiatan belajar
Lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga
Tabel 5. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa
No Nama
Kriteria penilaian aktivitas siswa :
Tabel 6. Kriteria Penyekoran Aktivitas Siswa
Jumlah Skor Kriteria 16-20 Sangat Baik 11-15 Baik
6-10 Cukup < 6 Kurang Baik
b. Indikator keberhasilan
Indikator untuk mengetahui keberhasilan penelitian disusun
Tabel 7. Indikator Kerberhasilan Pembelajaran Dan Kriteria Capaiannya Di
Awal, Siklus I Dan Siklus II
INDIKATOR KONDISI AWAL SIKLUS I SIKLUS II Jumlah siswa yang telah
memenuhi KKM
50% 60% 65%
c. Soal ulangan
Akan digunakan tes tertulis pilihan ganda dan essay. Soal-soal
disusun berdasarkan kompetensi dasar dan indikator hasil belajarnya.
• Siklus I
Tabel 8. Penyusunan Soal Ulangan Pada Siklus I
Kompetensi Dasar Indikator hasil belajar Soal
Makhluk Hidup dan Proses
Kehidupan
1. Memahami hubungan
antara struktur organ tubuh
manusia dengan fungsinya,
serta pemeliharaannya
1.3.1 Siswa dapat menjelaskan alat indera penglihat.
1.3.2 Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian mata.
1.3.3 Siswa dapat menjelaskan fungsi dari setiap bagian-bagian mata. 1.3.4 Siswa dapat
menjelaskan cara-cara menjaga kesehatan mata.
1.3.5 Siswa dapat menyebutkan kelainan atau penyakit
mata.
• Siklus II
Tabel 9. Penyusunan Soal Ulangan Pada Siklus II
Kompetensi Dasar Indikator hasil belajar Soal
Makhluk Hidup dan Proses
Kehidupan
1. Memahami hubungan
antara struktur organ tubuh
manusia dengan fungsinya,
serta pemeliharaannya
1.3.6 Siswa dapat menjelaskan alat indera pendengaran 1.3.7 Siswa dapat
menunjukkan bagian-bagian telinga
1.3.8 Siswa dapat menjelaskan fungsi dari setiap bagian-bagian telinga 1.3.9 Siswa dapat
menjelaskan cara menjaga kesehatan mata
1.3.10 Siswa dapat menyebutkan kelainan atau penyakit pada telinga
Jumlah soal 19 nomor yang terdiri dari 15 soal pilihan ganda dan 4 soal uraian.
d. Kisi – kisi Soal
1. Kisi-kisi soal siklus I
Tabel 10. Kisi-kisi Soal Pada Siklus I
Kompetensi Dasar Indikator No. Soal Skor maksimal
antara struktur organ
tubuh
2. Kisi-kisi soal siklus II
Tabel 11. Kisi-kisi Soal Pada Siklus II
Kompetensi Dasar Indikator No. Soal Skor maksimal
antara struktur organ tubuh
penyakit pada telinga
A10, A11, A13, A14, A15, B3
8
Keterangan :
A : Soal Pilihan Ganda B : Soal Essay
e. Kriteria penentuan skor
Pilihan ganda
Jawaban benar, skor yang diperoleh 1.
Jawaban salah, skor yang diperoleh 0.
Essay Mudah
Jawaban benar, skor yang diperoleh 2
Jawaban kurang tepat, skor yang diperoleh 1
Jawaban salah atau tidak ada jawaban, skor yang diperoleh 0.
Sedang
Jawaban benar, skor yang diperoleh 2
Jawaban kurang tepat, skor yang diperoleh 1
Jawaban salah atau tidak ada jawaban, skor yang diperoleh 0.
Sulit
Jawaban benar, skor yang diperoleh 3
Jawaban kurang tepat, skor yang diperoleh 1
Jawaban salah atau tidak ada jawaban, skor yang diperoleh 1.
F. Validasi
Dalam penelitian ini untuk menganalisis validasi instrumen, peneliti
memastikan apakah butir tes hasil belajar mengukur secara tepat keadaan yang
diinginkan. Kevaliditasan ini dapat dibuktikan melalui kisi-kisi soal yang telah
dibuat. Pengujian validitas tersebut dilakukan dengan meminta pertimbangan dari
ahli (expert judgement). Bahan atau isi instrumen yang digunakan sudah
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
G. Analisis Data
Langkah-langkah analisis :
1) Menghitung prosentase tinggi rendahnya minat siswa :
%
2) Menghitung nilai setiap siswa :
100
3) KKM pada pelajaran IPA adalah 65
4) Menghitung nilai rata-rata kelas, dengan rumus:
siswa
5) Untuk menghitung persentase pencapaian KKM, digunakan rumus
sebagai berikut :
6) Membandingkan tingkat prestasi pada akhir setiap siklus dengan
kondisi awal, untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan minat
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan pada setiap siklus, sebanyak
dua siklus dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai upaya meningkatkan
prestasi belajar siswa pada materi pokok panca indra dengan menggunakan alat
peraga serta diskusi kelompok dapat tergambar pada laporan hasil dan
pembahasan yang diuraikan persiklus sebagai berikut:
1. Siklus 1
a. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 1 terdiri dari penyusunan
silabus, RPP, LKS, dan evaluasi siklus 1. Materi yang disampaikan pada siklus 1
ini yaitu tentang panca indra mata.
b. Tindakan Kegiatan
Siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2011. Subyek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri I Dekso yang berjumlah 19 siswa.
Siswa diberikan penjelasan tentang alat indra. Siswa melakukan tanya jawab
dengan guru selama pelajaran berlangsung. Siswa dibagi dalam kelompok besar
untuk melakukan kegiatan yang diberikan oleh guru. Setiap siswa memperoleh
LKS untuk dikerjakan dalam kelompok. Setelah siswa selesai berdiskusi,
selanjutnya perwakilan dari salah satu siswa dalam kelompok mempresentasikan
hasilnya. Kelompok lain yang tidak melakukan presentasi memperhatikan. Siswa
memperhatikan dan boleh untuk menanggapi presentasi tersebut. Setelah
presentasi siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Kemudian, hasil
pekerjaan siswa dibahas bersama dengan guru. Pada akhir pertemuan siklus 1,
siswa mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap
materi yang telah disampaikan.
c. Pengamatan
Terlihat bahwa kesiapan siswa menerima pelajaran belum optimal, hal ini
terbukti dengan banyaknya siswa yang tidak membawa buku paket IPA. Jika
dihitung prosentase rata-rata kesiapan siswa menerima pelajaran adalah 55%
siswa membawa buku paket IPA dan 45% siswa yang tidak membawa buku paket
IPA.
Dari hasil observasi proses kegiatan belajar mengajar (instrumen observasi
kegiatan siswa) diperoleh gambaran sebagai berikut:
a. Siswa hanya mencatat saat guru menjelaskan materi;
b. Kebanyakan siswa hanya diam dan tidak mengemukakan pertanyaan;
c. Keadaan kelas yang selalu ramai sendiri saat guru menjelaskan materi atau
melakukan demonstrasi;
d. Banyak siswa yang sering asal-asalan dalam mengerjakan LKS ataupun
tugas lainnya;
e. Kurangnya siswa memperhatikan guru, sering mengobrol sendiri dengan
teman sebangkunya;
f. Kurangnya siswa yang menanyakan gambar;
Dari gambaran yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa minat serta
keinginan siswa dalam mengikuti pelajaran sangat rendah. Siswa hanya sibuk
dengan hal-hal yang tidak penting, siswa tidak merasa bahwa yang mereka
lakukan dapat mengganggu kelancaran belajar mengajar di kelas. Materi yang
diberikan akan sulit untuk diserap karena siswa sendiri tidak fokus dalam
mengikuti pelajaran.
Guru kurang memberikan dorongan kepada siswa yang telah diketahui
lamban dalam menyerap dan menerima pelajaran, karena siswa cenderung hanya
diam dan tidak melakukan kegiatan yang dapat menunjang kelancaran belajarnya.
d. Hasil Penelitian Siklus I
Berdasarkan pengamatan guru melalui lembar pengamatan aktivitas siswa
pada siklus I (terlampir) dieroleh hasil sebagai berikut :
- Pertemuan ke-1
Siswa yang memperoleh kriteria baik :
∑ siswa yang memperoleh kriteria B x 100 %
∑ siswa
9 x 100 % = 47, 37 %
19
Siswa yang memperoleh kriteria cukup :
∑ siswa yang memperoleh kriteria C x 100 %
∑ siswa
10 x 100 % = 52, 63 %
- Pertemuan ke-2
Siswa yang memperoleh kriteria sangat baik :
∑ siswa yang memperoleh kriteria SB x 100 %
∑ siswa
2 x 100 % = 10, 53 %
19
Siswa yang memperoleh kriteria baik :
∑ siswa yang memperoleh kriteria B x 100 %
∑ siswa
13 x 100 % = 68, 42 %
19
Siswa yang memperoleh kriteria cukup :
∑ siswa yang memperoleh kriteria C x 100 %
∑ siswa
4 x 100 % = 21, 05 %
19
Table 13. Tabel aktivitas siklus I
No Siklus I Kriteria K Kriteria C Kriteria B Kriteria SB 1 Pertemuan I - 52,63% 47,37% - 2 Pertemuan II - 21,05 68,42% 10,53% Peningkatan Kriteria - - 21,05% -
Setelah dilakukan evaluasi pada siklus II, berikut hasil evaluasi yang diperoleh :
Table 14. Nilai Hasil Evaluasi Siklus I
No Nama Siswa Hasil Evaluasi Tuntas Tidak Tuntas
2 Siswa B 72 √
3 Siswa C 80 √
4 Siswa D 64 √
5 Siswa E 76 √
6 Siswa F 52 √
7 Siswa G 52 √
8 Siswa H 84 √
9 Siswa I 44 √
10 Siswa J 64 √
11 Siswa K 44 √
12 Siswa L 56 √
13 Siswa M 64 √
14 Siswa N 88 √
15 Siswa O 88 √
16 Siswa P 68 √
17 Siswa Q 52 √
18 Siswa R 48 √
19 Siswa S 56 √
Rata-rata Kelas 65,05
Pencapaian Ketuntasan 8 11 Prosentase Pencapaian Ketuntasan 42,11% 57,89 % Berdasarkan data di atas siswa yang mencapai batas KKM pada siklus I,
yaitu :
: 8 x 100 % = 42,11 %
19
Berdasarkan data di atas siswa yang tidak mencapai batas KKM pada
siklus I, yaitu :
: 11 x 100 % = 57,89 %
e. Refleksi
Proses pembelajaran belum berjalan dengan lancar. Pada hasil observasi
siklus I ini kegiatan guru maupun kegiatan siswa dapat dijadikan bahan dalam
menentukan tindakan selanjutnya, antara lain:
a. Persiapan mengajar yang dibuat belum menggambarkan pembelajaran
yang dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran;
b. Guru kurang memberikan dorongan kepada siswa;
c. Kurangnya penggunaan alat peraga saat pembelajaran berlangsung;
d. Alokasi waktu tidak sesuai dengan banyaknya materi pelajaran yang akan
diberikan;
e. Dilakukannya diskusi kelompok dalam kelompok kecil, karena bila diskusi
kelompok dilaksanakan dengan kelompok besar tidak terlalu kondusif,
siswa yang banyak hanya akan sibuk sendiri dan tidak melakukan diskusi
dengan baik.
f. Kelemahannya yaitu siswa kurang terdorong saat mengikuti pelajaran,
karena selama pelajaran berlangsung guru hanya ceramah dan tanya jawab
dengan media gambar saja.
g. Pada siklus II peneliti akan membuat alat peraga sendiri yaitu puzzle.
2. Siklus II
a. Rencana Kegiatan
Rencana kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I terdiri dari penyusunan
silabus, RPP, LKS, dan evaluasi siklus I. Materi yang disampaikan pada siklus I
b. Tindakan Kegiatan
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 16 September 2011. Subyek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri I Dekso yang berjumlah 19 siswa.
Dari hasil observasi proses kegiatan siswa diperoleh gambaran setiap
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran selama dua siklus meningkat yaitu
60% siswa aktif pada siklus I, 80% siswa aktif pada siklus II. Kenaikan aktivitas
ini tidak lepas dari usaha guru dalam meningkatkan aktivitasnya, sehingga siswa
lebih berminat pada saat pembelajaran pada siklus II. Sedangkan dari hasil
pengamatan yang dilakukan oleh guru saat mengajar dapat disimpulkan bahwa
aktivitas guru meningkat ditandai dengan diskusi kelompok kecil pada siklus ke
II.
c. Pengamatan
Siklus II kegiatan belajar siswa berjalan lancar dan setiap siswa dapat
bekerjasama dengan baik. Siswa dapat mengerjakan LKS sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan. Dengan penggunaan alat peraga siswa menjadi lebih aktif
dan sering bertanya.
d. Hasil Penelitian Siklus 2
Berdasarkan pengamatan guru melalui lembar pengamatan aktivitas pada
siklus I (terlampir) dieroleh hasil sebagai berikut :
- Pertemuan ke-1
Siswa yang memperoleh criteria sangat baik :
∑ siswa yang memeroleh kriteria SB x 100 %
6 x 100 % = 31, 58 %
19
Siswa yang memperoleh kriteria baik :
∑ siswa yang memeroleh kriteria B x 100 %
∑ siswa
13 x 100 % = 68, 42 %
19
- Pertemuan ke-2
Siswa yang memperoleh kriteria sangat baik :
∑ siswa yang memeroleh kriteria SB x 100 %
∑ siswa
8 x 100 % = 42, 11 %
19
Siswa yang memperoleh kriteria baik :
∑ siswa yang memeroleh kriteria B x 100 %
∑ siswa
11 x 100 % = 57, 89 %
19
Table 15. Tabel aktivitas siswa siklus II