PENGARUH ATRIBUT PRODUK, IKLAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG BUMBU
PELEZAT SERBAGUNA MEREK ROYCO
Studi Kasus pada Konsumen Ibu Rumah Tangga di Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Oleh : Maria Cristiani
072214008
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
PENGARUH ATRIBUT PRODUK, IKLAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG BUMBU
PELEZAT SERBAGUNA MEREK ROYCO
Studi Kasus pada Konsumen Ibu Rumah Tangga di Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah
SKRIPSI
Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Oleh : Maria Cristiani
072214008
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
MOTTO
Hidup ini adalah pilihan dan penuh perjuangan. Maka berjuanglah untuk apa yang telah kau pilih.
Jika sesorang melangkah dengan mantap kearah yang diangankan dan berusaha keras untuk hidup seperti apa yang ia bayangkan, ia akan memperoleh sukses yang tidak pernah terpikir olehnya (Thoreau)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
† Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan berkat dan karuniaNya dalam kehidupanku
† Bunda Maria yang senantiasa memberiku kekuatan, berkat dan kasih sayangnya untuk menyelesaikan kripsi ini
† Almamater ku Sanata Dharma
† Bapak dan Ibu ku yang membimbing dengan cinta kasih, dan
selalu memberikan support, doa,
serta kepercayaan dalam setiap langkah hidup ku
† Kakak-kakak (Kristin, Krisna, Patrick da Harry) ku tercinta yang senantiasa menesehati dan mendoakan ku
† Honey Bee u’re the best and thanks for everything
† Ciprut u’re the best my friend and thanks for everything
† Dosen-dosen yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini
† Naga Merah ku AD 6293 AV it the best Accompany me every day and you are the best ride thatt i’ve ever had † NB 240510 putih ku yang selalu setia menemaniku
vi
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :
PENGARUH ATRIBUT PRODUK, IKLAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG
Studi Kasus pada Konsumen Ibu Rumah Tangga Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 22Agutus 2011 adalah hasil karya saya.
Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnyakarya tulis ini adalah hasil pekerjaan
saya sendiri dan tidak berisi bagian tertentu yang dikutip orang lain kecuali pada
bagian-bagian tertentu yang dikutip oleh penulis sebagai acuan dengan mengikuti tata cara dan
penulisan yang umum.
Yogyakarta, 2011 Penulis
Maria Christiani
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Cristiani
Nomor Induk Mahasiswa : 07 2214 008
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGARUH ATRIBUT PRODUK, IKLAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG BUMBU PELEZAT SERBAGUNA
MEREK ROYCO”
Studi Kasus pada Konsumen Ibu Rumah Tangga di Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal 26 Agustus 2011 Yang menyatakan
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala penyertaan, pendampingan, pengajaran, dan berkat yang dikaruniakan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Atribut Produk, Iklan dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Ulang”. Adapun tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan pengarahan, bimbingan, serta motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung selama proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada :
1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharama.
3. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE, M.B.A selaku Kaprodi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta masukan yang sangat berharga dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.
ix
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuannya kepada penulis selama ini.
7. Ibu-ibu rumah tangga desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam penelitian.
8. Bapak dan Ibuk, kakak-kakak saya tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat dan kebahagiaan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Keluarga besar saya yang telah memberikan dukungan dan doa. Terima kasih untuk semuanya.
10. Fajar penyemangatku dan selalu memotivasi saya dalam meyelesaikan skripsi ini.
11. Ciprut yang selalu menemani ku, memotivasi ku untuk menjadi lebih dewasa dan menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman kelas MPT (Tina, Siwi, Disty, Ayu, Grace, Hesty, Lilis, Galeh, Ryan, Hendy dan David). Thanks for eveything.
13. Anak-anak manajemen 07 (Erieka, Disty, Tina, Siwi, Gita, Ryan, Hendi, Dedi, Nico, Dek Sa, Trek, dkk). Thanks for everything., i love u all.
x
15. Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, saya mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Oleh
karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis mohon maaf atas kesalahan yang terdapat dalam skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta,
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………... vii
KATA PENGANTAR ...viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
xii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran ... 8
B. Atribut Produk ... 9
I. Penelitian-penelitian Sebelumnya ... 30
J. Kerangka Konseptual ... 32
K. Hipotesis ... 33
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 36
B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 36
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 37
D. Variabel Penelitian ... 37
E. Definisi Operasional ... 37
F. Populasi dan Sampel ... 39
G. Sumber Data ... 40
H. Tehnik Pengambilan Data ... 41
I. Tehnik Pengujian Instrumen ... 42
xiii
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PRODUK
A. Sejarah berdirinya Desa Semangkak ... 51
B. PT. Unilever Indonesia Tbk ... 52
C. Gambaran Produk ... 58
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 63
B. Pengujian Instrument ... 64
C. Analisis Data Responden ... 66
D. Deskripsi Variabel Penelitian ... 68
E. Hasil Pengujian Regresi Berganda ... 73
F. Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 74
G. Pengujian Hipotesis ... 77
H. Pembahasan ... 83
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 89
B. Saran ... 91
C. Keterbatasan ... 92
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Variabel dan Indikator ... 33
Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 65
Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 65
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasar Tingkat Pendidikan ... 66
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasar Umur ... 67
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasar Pekerjaan ... 67
Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasar Penghasilan ... 68
Tabel V.7 Distribusi Jawaban Responden Atribut Produk ... 69
Tabel V.8 Distribusi Jawaban Responden Iklan... 70
Tabel V.9 Distribusi Jawaban Responden Harga ... 71
Tabel V.10 Distribusi Jawaban Responden Keputusan Pembelian Ulang .... 72
Tabel V.11 Hasil Pengujian Regresi Berganda ... 74
Tabel V.12 Hasil Uji Mulikolinieritas ... 74
Tabel V.13 Hasil Uji Mulikolinieritas ... 77
Tabel V.14 Hasil Pengujian Data Secara Simultan ... 78
Tabel V.15 Hasil Peritungan Analisis Linier Berganda ... 80
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Penetapan Harga ... 16
Gambar II.2 Model Lima Tahap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian... 28
Gambar II.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 32
Gambar IV.1 Produk-produk Unilever ... 55
Gambar IV.2 Produk Bumbu Pelezat Serbaguna Royco Rasa Ayam ... 59
Gambar IV.3 Produk Bumbu Pelezat Serbaguna Royco Rasa Sapi ... 61
Gambar IV.4 Produk Bumbu Pelezat Serbaguna Royco Rasa Ebi ... 62
Gambar V.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas ... 75
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Kuesioner
LAMPIRAN 2 : Analisis Regresi Linier Berganda
LAMPIRAN 3 : Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas
LAMPIRAN 4 : Hasil Skoring Jawaban Responden
LAMPIRAN 5 : Uji Asumsi Klasik
LAMPIRAN 6 : Hasil Uji Deskriptif
xvii
ABSTRAK
PENGARUH ATRIBUT PRODUK, IKLAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG
Studi Kasus pada Konsumen Ibu Rumah Tangga di Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah
Maria Christiani 07 2214 008
Ekonomi Manajemen
xviii
THE INFLUENCE OF PRODUCT ATTRIBUTES, ADVERTISEMENT AND PRICE ON REPURCHASE DECISION OF “ROYCO” COOKING SPICESA Case Study On House Wives in Semangkak Village Middle Klaten
Subdistrict
Maria Cristiani 07 2214 008
Ekonomi Manajemen
The objective of this research was to determine thesimultaneous and partial influence of product attributes, advertisement and price on repurchase decision of Royco cooking spices.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dewasa ini menuntut para pelaku bisnis untuk bersikap profesional dalam menjalankan bisnis mereka. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut mengakibatkan semakin luasnya jenis kebutuhan hidup manusia dan para pelaku bisnis berlomba-lomba untuk memproduksi barang-barang kebutuhan yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
Banyak perusahaan sejenis memproduksi produk yang hampir sama, yang mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal ini merupakan tantangan bagi masing-masing perusahaan untuk berjuang keras mempertahankan dan mengembangkan produknya. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan kegiatan pemasaran untuk menambah pangsa pasar, karena kegiatan pemasaran yang dijalankan dengan baik akan membantu perusahaan dalam memperoleh dan menambah pangsa pasar.
Dalam produk bumbu pelezat serbaguna, atribut yang dimaksud antara lain, kemasan, rasa dan kualitas.
Salah satu daya tarik produk bagi konsumen adalah atribut-atribut yang ada pada suatu produk yang meliputi: merek, kualitas, harga dan lain sebagainya. Atribut-atribut yang melekat pada suatu produk senantiasa berkembang sesuai dengan selera konsumen tergantung pada perilaku konsumen pada pembelian dan sikap dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai produk-produk terutama produk bumbu pelezat serbaguna yang ada di pasar. Bermacam-macam produk bumbu pelezat serbaguna inilah yang dapat membuat konsumen dengan mudah untuk berpindah dari satu produk ke produk lainnya, sesuai dengan selera konsumen. Banyak alasan bermunculan, iklan yang mempengaruhi konsumen untuk tertarik memakai produk yang ditawarkan, kemasan yang lebih menarik, kualitas dari produk itu lebih baik dan harga yang mudah dijangkau. Jadi keunggulan suatu atribut produk akan memberikan daya tarik sendiri bagi konsumen, sehingga dapat menarik minat beli konsumen.
keputusan konsumen untuk melakukan pembelian bumbu pelezat serbaguna, bila konsumen merasa percaya dan yakin terhadap produk tersebut maka konsumen akan melakukan pembelian ulang. Setelah melihat hal tersebut persaingan produk bumbu pelezat serbaguna di pasar akan semakin ketat. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya muncul produk-produk bumbu pelezat serbaguna lain selain Royco. Produk-produk lain yang bermunculan seperti Masako, Indofood, Mamasuka dan lain sebagainya.Oleh karena itu atribut produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang.
produk yang tidak diiklankan. Tingkat keyakinan tersebut, pada gilirannya juga ikut menjadi penentu keputusan seseorang dalam memilih produk bumbu pelezat serbaguna yang hendak dibeli. Bila konsumen merasa percaya dan yakin terhadap produk yang telah dipromosikan, maka konsumen akan melakukan keputusan pembelian ulang. Di sisi lain, produk bumbu pelezat serbaguna selain Royco juga menawarkan kualitas yang tidak kalah dengan bumbu pelezat serbaguna Royco.
Selain atribut produk dan bauran promosi, harga juga mempengaruhi konsumen untuk pengambilan keputusan terhadap suatu produk. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan bagi perusahaan, unsur lainnya menyebabkan timbulnya biaya. Sehingga secara luas atau sempit dapat diambil kesimpulan bahwa harga akan mempengaruhui konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut karena biasanya konsumen sangat jeli dalam membeli dan menyeleksi harga, mereka lebih menginginkan dengan harga yang relatif terjangkau untuk mendapatkan produk yang berkualitas. Bila konsumen merasa cocok dengan harga produk yang ditawarkan maka konsumen melakukan pembelian ulang pada produk tersebut. Jadi atribut produk, iklan dan harga sangat berpengaruh dalam keputusan pembelian ulang terhadap suatu produk atau jasa.
dirasa penting dalam melakukan keputusan pembelian dan bila konsumen merasa tertarik lagi dengan produk tersebut maka akan melakukan keputusan pembelian ulang, maka penulis mengambil judul Pengaruh Atribut Produk, Iklan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Ulang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah atribut produk, iklan dan harga berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian ulang produk bumbu pelezat serbaguna merek Royco?
2. Apakah atribut produk, iklan dan harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian ulang produk bumbu pelezat serbaguna merek Royco?
C. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi agar penelitian tidak terlalu luas, maka penulis membatasi penelitian ini sebagai berikut:
1. Responden diteliti konsumen yaitu : ibu rumah tangga di Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah yang telah membeli atau menggunakan bumbu pelezat serbaguna merek Royco.
b. Kualitas c. Rasa 3. Iklan 4. Harga
5. Responden yang diteliti secara keseluruhan berjumlah 100 orang.
D. Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti-bukti empiris dan untuk menemukan kebenaran mengenai Pengaruh Atribut Produk, Iklan dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Ulang.
Tujuan pokok di atas dapat dirinci secara lebih spesifik sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan atribut produk, iklan dan
harga terhadap keputusan pembelian ulang produk bumbu pelezat serbaguna merek Royco.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial atribut produk, iklan dan harga terhadap keputusan pembelian ulang produk bumbu pelezat serbaguna merek Royco.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi perusahaan dalam membuat kebijakan di bidang pemasaran.
3. Bagi Penulis
Penenelitian ini untuk menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama belajar di Perguruan Tinggi ke dalam praktek, serta menambah pengetahuan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok dalam aktivitas
operasional perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup
untuk berkembang dan mendapatkan laba. Menurut Assauri (2004:5) pemasaran
adalah sebagai usaha untuk menciptakan dan menyerahkan suatu standar
kehidupan. Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa
yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005:10).
Menurut Swastha (2000:4) pemasaran adalah sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukkan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Definisi di atas dapat diartikan bahwa pemasaran merupakan kegiatan
yang meliputi kerja penjual mencari pembeli, mengenali kebutuhan konsumen,
merencanakan produk yang dipasarkan dengan tepat, menentukan harga jual
B. Atribut Produk
Bauran pemasaran menurut Kotler (2005:18) terdiri dari, produk, harga,
promosi dan tempat. Dari keempat faktor tersebut produk merupakan hal yang
paling penting dalam suatu bauran pemasaran. Untuk itu perusahaan harus
memperhatikan produk dengan faktor penunjang produk yang terdapat dalam
atribut produk.
Atribut adalah karakteristik dari obyek sikap. Salient Belief adalah
kepercayaan konsumen bahwa produk memiliki berbagai atribut, sering disebut
sebagai atribut-object beliefs (Sumarwan. 2003:152). Menurut Tjiptono
(1997:103) atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting
oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Atribut
produk meliputi merek, kemasan, jaminan, pelayanan, dan sebagainya.
Kotler dan Armstrong (2006:347) atribut produk adalah pengembangan
suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan.
Dalam mengembangkan sebuah produk ataupun jasa perlu diperhatikan manfaat
yang akan ditawarkan. Manfaat ini dapat dikomunikasikan dan diberikan pada
konsumen melalui atribut produk seperti kualitas, keistimewaan, style dan design
(Kotler, 2006:348).
Menurut Kotler (2006:348) suatu produk terdiri dari atribut-atribut yang
terdiri dari :
1. Product quality adalah kemampuan suatu produk untuk menjalankan
2. Product features, merupakan alat yang efektif untuk membedakan produk
pemasar dari pesaing.
3. Product design & style, design bukan hanya sekedar penampilan tetapi
mempengaruhi kemudahan dan kenyamanan dalam pemakaian produk,
sedangkan style adalah penampilan dari suatu produk.
4. Product form, merupakan sesuatu yang kasat mata yang membedakan produk
dilihat dari ukuran, bentuk atau struktur fisik suatu produk.
5. Reliability, merupakan ukuran kemungkinan suatu produk akan dapat
memenuhi kebutuhan konsumen dalam jangka waktu tertentu.
6. Durability, merupakan ukuran ketahanan produk dalam segala kondisi.
7. Repairability, merupakan tingkat kemudahan suatu produk diperbaiki jika
terjadi kerusakan atau kegagalan.
Apabila suatu produk memiliki atribut yang sesuai apa yang
diharapkan oleh pembelinya maka produk tersebut dianggap cocok oleh
konsumen. Atribut produk dapat berupa sesuatu yang berwujud (tangible)
maupun sesuatu yang tidak berwujud (intangible). Atribut yang berwujud
dapat berupa desain produk, bungkus, merek dan sebagainya. Sedangkan
atribut yang tidak berwujud misalnya nama baik dan sudah terkenal dari
perusahaan penghasil barang tersebut.
Atribut-atribut suatu produk di samping yang tercermin dalam
produknya sendiri seperti bentuknya, daya tahannya, warnanya, aromanya,
labelnya. Dari atribut itulah suatu produk akan dipandang oleh konsumen
berbeda dengan produk yang dikeluarkan oleh pesaingnya. Perbedaan
pandangan konsumen itulah yang dipakai produsen untuk memproduksi
produk yang sejenis, dengan atribut yang berbeda sehingga akan
mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk.
C.Bauran Promosi
Dalam mengkomunikasikan produk yang ditawarkan kepada konsumen
dengan menggunakan berbagai alat promosi untuk menarik pengunjung dan
menciptakan pembelian maka perusahaan perlu menyusun suatu strategi. Bauran
promosi merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan
masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan
perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan
membangun hubungan pelanggan (Kotler, 2006:116).
Menurut Tjiptono (1997:222) bauran promosi secara umum
bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk-bentuk-bentuk tersebut dapat
dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya seperti; personal selling, mass
selling terdiri dari periklanan dan publisitas, promosi penjualan, hubungan
masyarakat dan direct marketing. Bauran promosi sering disebut bauran
komunikasi pemasaran perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi
penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sasaran pemasaran
secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan (Kotler dan Armstrong,
2006:117).
Menurut Stanton (2004:418), “promotion is the element in organization
marketing mix that is used to inform and peruade the market regarding of the
organization’s products and services”. Promosi adalah arus informasi atau
persuasi searah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada
tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha, 1997:349).
Jadi promosi adalah proses untuk mengkomunikasikan produk baik barang
maupun jasa dengan usaha membujuk konsumen agar bersedia menerima,
membeli atau bahkan memberikan rekomendasi yang baik atas produk perusahaan
yang diterimanya.
Menurut Kotler (2006:117), ada beberapa alat promosi yang digunakan
oleh perusahaan antara lain:
1. Periklanan
2. Promosi penjualan
3. Hubungan masyarakat
4. Penjualan personal
5. Pemasaran langsung
Dalam penelitian ini pada kasus bumbu pelezat serbaguna yang termasuk
jenis barang konvenien, peneliti menggunakan alat promosi yang sering digunakan
D. Periklanan
Menurut Kotler (2006:117) periklanan adalah segala bentuk presentasi
non pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang
harus dibayar. Periklanan adalah penyajian pesan yang dilakukan oleh
komunikator secara non personal melalui media untuk ditujukan pada komunikan
dengan cara membayar (Widyatama,2005:13).
Menurut Tjiptono (1997:225) periklanan adalah salah satu bentuk promosi
yang banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya dan
seluruh proses meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
iklan.
Fungsi dari iklan adalah :
1. Menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk
2. Mempengaruhi khalayak untuk membeli
3. Menyegarkan informasi yang telah diterima khlayak
4. Menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan
merencanakan informasi.
E. Harga
Harga mempunyai banyak nama, sewa, gaji, upah, bunga dan masih
banyak lagi. Menurut Sindoro (2001:340), harga adalah jumlah uang yang
ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan
merupakan nilai uang dari suatu barang atau jasa; sejumlah nilai uang yang
dipertukarkan konsumen atas manfaat yang telah diberikan suatu produk atau
jasa (Kotler, 2006:345).
Harga merupakan faktor penentu yang mempengaruhi pilihan pembelian,
hal ini masih menjadi kenyataan di negara-negara dunia ketiga, dikalangan
kelompok-kelompok sosial yang masih miskin dan pada bahan pokok sehari-hari.
Namun keadaan sekarang ini, faktor-faktor selain harga telah beralih menjadi
relatif lebih penting dalam proses pembelian.
Tjiptono, (1997:152) mengatakan bahwa, harga memilki dua peranan
utama dalam mempengaruhui minat beli, yaitu:
1. Peranan alokasi dari harga
Fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara
memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya
belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat membantu para pembeli untuk
memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang
dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai altenatif yang tersedia,
kemudian memutuskan alokasi dan yang dikehendaki.
2. Peranan informasi dari harga
Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor
produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana
secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal
mencerminkan kualitas yang tinggi.
Setiap perusahaan mempunyai kebijakan yang berbeda dalam
menetapkan harga yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.
Pertama kali perusahaan harus menentukan terlebih dahulu apa yang ingin
dicapai pada produk tersebut. Bila perusahaan telah menjatuhkan pilihannya
pada suatu pasar sasaran dengan penempatan pasar tertentu, maka startegi
penempatan pasar tertentu, maka strategi bauran pemasarannya, termasuk
harga, akan lebih cepat ditentukan. Menurut Tjiptono (1997:153) salah satu
tujuan penetapan harga adalah tujuan berorientasi pada citra. Citra suatu
perusahaan dapat dibentuk melalui startegi penetapan harga. Perusahaan dapat
menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra
prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk
nilai tertentu. Pada hakikatnya, baik penetapan harga tinggi maupun rendah
bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan
Faktor Penetapan Harga
Batas atas harga Batas bawah harga
Tidak ada permintaan tidak ada
Diatas batas ini keuntungan di
Bawah harga ini
Gambar II.I: Hal-hal yang dipertimbangkan dalam penetapan harga
Sumber : Kotler (2006:346)
Persepsi pelanggan terhadap nilai-nilai dari produk menjadi batas atas
dari harga. Bila pelanggan menganggap bahwa harga lebih besar daripada
nilai produk, mereka tidak akan membeli produk. Biaya produksi menetapkan
batas bawah bagi harga. Bila perusahaan menetapkan harga di bawah biaya
produksi, perusahaan akan mengalami kerugian. Dalam penetapan harga di
antara dua keadaan ekstrem ini, perusahaan harus mempertimbangkan
sejumlah faktor internal dan eksternal lainnya, termasuk strategi dan bauran
pemasaran secara keseluruhan, kondisi pasar, permintaan, dan strategi serta
harga dari para pesaing. Pada akhirnya, pelangganlah yang memilih apakah
harga suatu produk sudah tepat. Persepsi strategi dan harga pesaing
Perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka untuk
memperhitungkan perbedaan pelanggan dan perubahan situasi. Dibawah ini
merupakan strategi penyesuaian harga menurut Kotler (2006:9-20) di
antaranya:
a. Penetapan harga diskon.
Diskon adalah pengurangan harga langsung terhadap pembelian selama
periode tertentu.
Macam-macam diskon yang ditawarkan perusahaan :
1) Diskon tunai adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membayar
tagihan mereka dengan segera.
2) Diskon kuantitas adalah pengurangan harga bagi pembeli yang
membeli dalam volume besar.
3) Diskon fungsional adalah pengurangan harga yang ditawarkan
penjual kepada saluran yang melaksanakan fungsi-fungsi tertentu.
4) Diskon musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang
membeli barang atau jasa di luar musim.
b. Potongan harga.
Potongan harga adalah uang promosi yang dibayarkan produsen kepada
pengecer sebagai imbalan atas kesepakatan untuk menampilakan produk
1) Penetapan harga tersegmentasi
Penetapan harga tersegmentasi adalah menjual produk atau jasa dalam
dua harga atau lebih, di mana perbedaan harga tersebut bukan
berdasarkan perbedaan biaya.
2) Penetapan harga psikologis
Penetapan harga psikologis adalah pendekatan penetapan harga yang
mempertimbangkan psikologi harga dan bukan hanya ekonomi; harga
digunakan untuk mengatakan sesuatu tentang produk
3) Penetapan harga promosi
Penetapan harga promosi adalah perusahaan sementara menetapkan
harga produk di bawah harga resmi dan kadang-kadang di bawah biaya
untuk meningkatkan penjualan jangka pendek
4) Penetapan harga dinamis
Penetapan harga dinamis adalah menyesuaikan harga terus menerus
untuk memenuhi karakteristik dan kebutuhan pelanggan individual dan
situasi.
5) Penetapan harga geografis
Penetapan harga bagi pelanggan yang terletak di berbagai belahan
negeri atau dunia.
6) Penetapan harga internasional
Penetapan harga internasional adalah menyesuaikan harga untuk pasar
F. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah suatu hal yang sulit untuk diperkirakan oleh
perusahaan sebagai pemasar, karena perilaku konsumen dapat berubah-ubah.
Menurut Swastha dan Handoko (2006:10), perilaku konsumen adalah
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan
tersebut.
Menurut Paul dan Olson (1999:6-9), perilaku konsumen sebagai
“interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisis, perilaku, dan kejadian di
sekitar kita di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup
mereka, paling tidak ada tiga ide penting dalam definisi di atas: 1) perilaku
konsumen adalah dinamis 2) perilaku konsumen melibakan interaksi 3)
perilaku konsumen melibatkan pertukaran.
Perilaku konsumen adalah dinamis, ini berarti bahwa seorang
konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak
sepanjang waktu. Perilaku konsumen melibatkan interaksi, berarti memahami
konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus
memahami apa yang mereka pikirkan dan mereka rasakan, apa yang mereka
lakukan, dan serta di mana yang mempengaruhui serta dipengaruhui oleh apa
melibatkan pertukaran, dalam hal ini definisi perilaku konsumen tetap
konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini melibatkan pertukaran.
Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian
dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan
barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide (Mowen dan Minor, 2002:6). Dalam
definisi tentang perilaku konsumen menyatakan bahwa proses pertukaran
melibatkan serangkaian langkah-langkah, dimulai dengan tahap perolehan,
lalu ke tahap konsumsi, dan berakhir dalam tahap disposisi. Dalam tahap
perolehan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produk dan jasa,
sedangkan dalam tahap konsumsi menganalisis bagaimana para konsumen
sebenarnya menggunakan produk atau jasa dan pengalaman yang dilalui
mereka saat menggunakannya dan pada tahap disposisi mengacu pada apa
yang telah dilakukan oleh seorang konsumen ketika mereka telah selesai
menggunakannya.
Berdasarkan empat definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi yang
mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,
menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhui Perilaku Konsumen
Dalam menentukan kepuasan pembelian suatu produk biasannya
perilaku konsumen dipengaruhui oleh beberapa faktor sebagai berikut (Kotler
dan Armstrong, 2006: 203-218).
a. Faktor Budaya
Faktor budaya memilki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap
perilaku. Peran budaya, sub budaya, dan kelas sosial pembeli sangatlah
penting.
1) Budaya
Budaya mempunyai pengaruh yang luas dan terdalam terhadap
perilaku konsumen sehingga perilaku konsumen ditentukan oleh
kebudayaan yang tercermin dalam cara hidup, kebiasaan dan tradisi
dalam permintaan terhadap bermacam-macam barang dan jasa di
pasar.
2) Sub Budaya
Merupakan kebudayaan khusus yang ada, pada satu golongan
masyarakat yang berbeda dengan golongan masyarakat lain maupun
kebudayaan seluruh masyarakat mengenai beberapa bagian yang tidak
pokok. Sub budaya terdiri dari kelompok kebangsaan, kelompok
3) Kelas Sosial
Pada dasarnya masyarakat kita dapat dikelompokan ke dalam tiga
golongan yaitu ;
a) Golongan atas, seperti: pengusaha-pengusaha kaya,
pejabat-pejabat tinggi.
b) Golongan menengah, seperti: karyawan instansi pemerintah,
pengusaha golongan menengah.
c) Golongan kebawah, seperti: buruh pabrik, pegawai rendah dan
pedagang kecil.
b. Faktor Sosial
1) Kelompok Referensi
Merupakan kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh
langsung ataupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku
seseorang.
2) Keluarga
Keluarga merupakan kelompok yang paling kecil dalam struktur
kehidupan masyarakat yang perlu diketahui karakteristik dan
sifat-sifatnya oleh perusahaan, karena keluarga dapat memberikan pengaruh
yang kuat terhadap perilaku pembeli. Anggota keluarga berfungsi
sebagai inisiatif, yang memutuskan tetapi di lain waktu dapat sebagai
3) Peran dan Status
Sebuah peranan terdiri dari aktivitas yang diperkirakan dilakukan
seseorang yang sesuai dengan orang lain yang ada disekelilingnya.
Setiap peranan akan mempengaruhi perilaku pembelian. Maka
pemasar perlu menyadari potensi produk yang menjadi simbol dari
status.
4) Faktor Pribadi
a) Usia dan Tahap Daur Hidup
Selera dan konsumen seseorang dipengaruhui oleh usianya dan
tahap siklus hidupnya seseorang akan memutuskan pembelian suatu
produk dengan mempertimbangkan terlebih dahulu pada faktor
usia, sehingga produk yang digunakan sesuai dengan usianya.
b) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang akan menjurus kepada kebutuhan dan
keinginan tertentu akan barang dan jasa, secara umum para pemasar
dapat mempelajari apakah kelompok kerja tertentu mempunyai
perhatian di atas rata-rata terhadap produk jasa mereka. Mereka
juga dapat memilih untuk mengkhususkan dalam pembuatan produk
dan pelayanan jasa tertentu yang diperlukan oleh kelompok tertentu
c) Keadaan Ekonomi
Lingkungan ekonomi seseorang akan sangat berpengaruh terhadap
barang dan jasa yang dipertimbangkan dan dibeli oleh mereka.
Lingkungan itu sendiri terdiri dari; pendapatan, tabungan dan
kekayaan.
d) Kepribadian dan Konsep Diri
Konsep diri dan kepribadian setiap orang berbeda sehingga
pandangan yang diberikan terhadap suatu hal akan berbeda pula.
Hal tersebut dapat digunakan dalam segmentasi pasar, periklanan,
pembungkusan, personal selling, pengembangan produk dan
penyaluran.
e) Gaya Hidup
Gaya hidup mencoba untuk menggambarkan suatu pola bereaksi
dan berinteraksi seseorang di dunia. Seorang pemasar dapat mencari
hubungan di antara suatu produk, merek dengan kelompok gaya
hidup tertentu untuk mempersiapkan strategi pemasaran yang cocok
dengan produk yang dihasilkan.
f) Faktor Psikologis
(1) Motivasi
Merupakan suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu
yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan.
dasar pada program promosi perusahaan dan periklanan
khusus.
(2) Presepsi
Merupakan suatu proses seseorang dalam memilih,
mengartikan, masukan informasi untuk menciptakan suatu
gambaran tentang suatu perusahaan.
(3) Belajar
Proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen merupakan
suatu proses belajar. Mereka sebelum melakukan proses
pembelian, konsumen akan mempelajari sesuatu terlebih
dahulu.
(4) Keyakinan dan Sikap
Adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang
tentang suatu hal dan sikap merupakan kecenderungan yang
dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam
G. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2005:223-229) proses keputusan pembelian melalui
tahap-tahap :
1. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.
Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
Para pemasar perlu meneliti konsumen untuk mengetahui kebutuhannya.
Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, para pemasar
dapat mengidentifikasi rangsangan yang sering membangkitkan minat akan
kategori produk, sehingga pemasar dapat menyusun strategi pemasaran yang
mampu memicu minat konsumen.
2. Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Bila tidak terangsang, konsumen tidak
akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak, yang menjadi
perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang
menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif setiap sumber tersebut terhadap
keputusan pembelian selanjutnya.
Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber, antara
lain (Kotler, 2006:225):
a. Sumber pribadi: Keluarga, teman, tetangga, kenalan.
c. Sumber publik: Media masa, organisasi penentu peringkat konsumen.
d. Sumber pengalaman: Penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
3. Evaluasi alternatif
Tahap ini meliputi tujuan pembelian, menilai, dan mengadakan seleksi total
terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembelian, kemudian
konsumen mengidentifikasi alternatif-alternatif pembelian serta pertimbangan
sumber-sumber yang dimiliki seperti waktu, uang, dan informasi.
4. Keputusan pembelian
Keputusan pembelian merupakan proses yang diambil oleh konsumen setelah
penyeleksian alternatif. Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk
preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen
tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling
disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul di antara niat pembelian dan
keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor kedua
adalah faktor situasi yang tidak diharapkan.
5. Perilaku pasca pembelian
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan
atau tidak kepuasan tertentu dan dalam hal ini pemasar harus memantau
kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk
pasca pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat
harapan pembeli atas produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas
Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhui
perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen tersebut merasa puas, mereka
akan menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi unuk membeli kembali
produk tersebut. Para pelanggan yang tidak merasa puas mungkin membuang
atau mengembalikan produk tersebut.
Setelah melihat hal di atas proses keputusan pembelian dapat
digambarkan ke dalam model lima tahap proses pembelian konsumen (Kotler
dan Keller, 2009:185).
Gambar II.2: Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Pengenalan masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
H. Pembelian Ulang
Menurut (Engel, Blackwell dan Miniard, 2002:36-38), ada dua
kemungkinan pengambilan keputusan dalam pembelian ulang:
1. Pemecahan masalah berulang
Pemecahan masalah berulang dapat disebabkan oleh kekecewaan dengan
alternatif yang dibeli sebelumnya yang memungkinkan terjadinya pergantian
merek maupun perpindahan tempat berbelanja dengan pertimbangan waktu
dan energi.
2. Pengambilan keputusan kebiasaan
Pembelian ulang juga dapat didasarkan pada kebiasaan yang terbentuk
untuk menyederhanakan proses pengambilan keputusan dan memungkinkan
konsumen menanggulangi tekanan dari kehidupan secara lebih efektif
kebisaan pembelian konsumen berbeda-beda tergantung pada keterlibatan
produk pada umumnya kebiasaan pembelian ini didasarkan pada kompleksitas
mereka.
Pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh
pembeli terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk
kedua atau ketiga kalinya. Keputusan yang harus diambil dalam situasi kedua
ini relatif mudah daripada pembelian yang pertama. Demikian pula informasi
yang dibutuhkan tidak perlu sebanyak pada situasi pertama (Swastha dan
I. Penelitian-penelitian Sebelumnya
Dalam penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Isthiharini dengan
judul “Pengaruh Atribut Produk, Bauran Promosi dan Harga Indomie dan Mie
Sedaap terhadap Loyalitas Konsumen Indomie”. Tujuan dari penelitian ini adalah
apakah ada pengaruh atribut produk, bauran promosi dan harga terhadap loyalitas
konsumen.
Sedangkan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
responden yang pernah melihat iklan, promosi berhadiah, pernah membeli dan
mencoba Indomie dan Mie Sedaap. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif
dengan pengumpulan data personally administered questionnaires dan alat
analisis data yang digunakan adalah regresi berganda.
Dari hasil analisis dengan menggunakan model regresi berganda,
kesimpulan yang dapat diketahui adalah pengaruh keberadaan Mie Sedaap
terhadap loyalitas konsumen Indomie berdasarkan persepsi konsumen pada
atribut produk, bauran promosi dan harga ternyata hanya atribut produk, dan
harga yang mempengaruhi loyalitas konsumen secara signifikan.
“Analisis beberapa Atribut Produk dan Bauran Promosi serta
Implikasinya terhadap Keputusan Pembelian” yang ditulis oleh Sigit Haryono,
Achmad Fauzi D.H., Zainul Arifin. Penelitian tentang hal itu ditulis dengan
tujuan untuk mendiskripsikan pengaruh secara simultan maupun parsial variabel
merek, bukti fisik, iklan, promosi penjualan, rekomendasi personal dari mulut ke
Penelitian ini dilakukan di Kompleks Perumahan Kakancan Mukti,
Kota Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan kartu
simPATI Nusantara yang tinggal di Kompleks Perumahan Kekancan Mukti dan
untuk ukuran sampel sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan metode kuesioner, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan alat analisis
yang digunakan adalah regresi berganda.
Dalam penelitian ini dapat disimpulakan bahwa variabel merek, bukti
fisik, iklan, promosi penjualan, dan rekomendasi dari mulut ke mulut secara
simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur
J. Kerangka Konseptual
Pengaruh Atribut Produk, Iklan dan Harga terhadap Keputusan
Pembelian Ulang bumbu pelezat serbaguna merek Royco di Desa Semangkak
Klaten Tengah.
Gambar II.3
Kerangka Pemikiran Teoretis X₃ Harga
- Keterjangakauan harga
- Kesesuaian harga dengan
kualitas
- Kesesuaian harga dengan
manfaat
- Persaingan harga
X₂ Iklan
- Perbandingan tayangan iklan dengan kompetitor
- Bahasa iklan yang sesuai dengan kenyataan produk
- Frekuensi iklan di media
Keterangan :
Hubungan Parsial Hubungan Simultan
Tabel II.1
Variabel dan Indikator Atribut Produk, Iklan, Harga dan Keputusan Pembelian Ulang
Variabel Nama Indikator
Atribut Produk Kemasan
Kualitas
Rasa
Iklan
Perbandingan tayangan iklan dengan kompetitor
Bahasa iklan yang sesuai dengan kenyataan produk
Frekuensi iklan di media
Harga Keterjangkauan harga
Kesesuaian harga dengan kualitas produk
Kesesuaian harga dengan manfaat
Persaingan Harga
Keputusan
Pembelian Ulang Pilihan produk
Pilihan merek
Penentuan saat pembelian
Jumlah pembelian
K. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2004:51).
Menurut Umar (2002:283) hipotesis adalah suatu perumusan
dapat menuntun atau mengarahkan penyelidikan selanjutnya. Atribut Produk
merupakan unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan
sebagai dasar pertimbangan dalam pengembilan keputusan (Tjiptono, 1997:103).
Secara tidak langsung atribut produk merupakan dasar pertimbangan
pengambilan keputusan, yang dimana bila konsumen merasa yakin terhadap
produk tersebut maka konsumen akan membelinya dan bila konsumen merasa
cocok terhadap produk yang telah dibelinya, yang dilakukan konsumen adalah
akan melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut. Jadi dilihat dari hal
ini atribut produk sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang yang
dilakukan oleh konsumen.
Bauran Promosi merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran langsung yang
digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara
persuasif dan membangun hubungan pelanggan (Kotler,2006:116). Dilihat dari
hal tersebut bauran promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
suatu program pemasaran. Betapapun kualitas suatu produk, bila konsumen
belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut ada, maka
mereka tidak membelinya oleh karena itu diperlukan iklan untuk mempengaruhi
konsumen supaya yakin terhadap produk yang akan dibelinya. Oleh karena itu
bauran promosi terutama iklan sangat menentukan konsumen untuk melakukan
Perusahaan agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang dan
jasa, maka perusahaan perlu menetapkan harga dengan cepat tetapi dengan dasar
harga itu ditetapkan dengan penuh perhitungan yang matang. Harga merupakan
satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau
pendapatan bagi perusahaan. Unsur lainnya menyebabkan timbulnya biaya.
Sehingga secara luas atau sempit dapat diambil kesimpulan bahwa harga akan
mempengaruhi seseorang untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
Bila konsumen merasa cocok dengan harga produk yang ditawarkan maka
konsumen akan melakukan pembelian ulang pada produk tersebut.
Setelah melihat hal di atas bahwa antara atribut produk, iklan dan
harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang. Maka hipotesis untuk
rumusan masalah di atas adalah :
1. Atribut produk, iklan dan harga secara simultan berpengaruh terhadap
keputusan pembelian ulang bumbu pelezat serbaguna merek Royco
2. Atribut produk, iklan dan harga secara parsial berpengaruh terhadap
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus dengan mengambil
daerah penelitian tertentu dan kesimpulannya tidak dapat digeneralisasikan dan
hanya berlaku untuk daerah penelitian saja. Dalam penelitian ini kesimpulan
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada ibu rumah tangga di Desa
Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah. Hasil analisis dan kesimpulan yang
diperoleh hanya berlaku pada ibu rumah tangga di Desa Semangkak, Kecamatan
Klaten Tengah.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Desa Semangkak,
Kecamatan Klaten Tengah.
2. Obyek penelitian
Obyek penelitian ini adalah Atribut Produk, Iklan dan Harga serta Keputusan
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan April 2011-Mei 2011.
2. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah.
D. Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2002:96). Variabel dalam penelitian ini ada dua jenis
yaitu :
1. Variabel bebas (Independent Variable), variabel bebas dalam
penelitian ini adalah atribut produk, iklan dan harga.
2. Variabel terikat (Dependent Variable), variabel terikat dalam penelitian ini
adalah keputusan pembelian ulang konsumen.
E. Definisi Operasional
1. Atribut produk
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian, yang
dimaksud atribut produk dalam penelitian ini adalah:
a. Kemasan adalah kesatuan dari produk utama yang berfungsi sebagai
b. Kualitas adalah daya kerja produk apakah sesuai dengan manfaat yang
telah ditawarkan oleh produk tersebut atau tidak
c. Rasa adalah kesatuan dari produk yang berfungsi sebagai aroma, perasa
dan berfungsi sebagai promosi produk
2. Iklan
Periklanan adalah suatu pesan untuk mendorong dan membujuk masyarakat
supaya tertarik pada produk yang ditawarkan. Dengan indikator sebagai
berikut:
a. Perbandingan tayangan iklan dengan kompetitor
b. Bahasa iklan yang sesuai dengan kenyataan produk
c. Frekuensi iklan di media
3. Harga
Pengorbanan dalam satuan uang yang dikeluarkan konsumen untuk memiliki
dan mengkonsumsi suatu produk. Dengan indikator sebagai berikut:
a. Keterjangkauan harga
b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
c. Kesesuaian harga dengan manfaat produk
d. Persaingan harga
4. Keputusan pembelian ulang
Keputusan pembelian ulang merupakan serangkaian proses pengambilan
suatu produk yang sama dan akan membeli lagi bila merasa cocok karena
untuk pemenuhan kebutuhan. Dengan indikator sebagai berikut:
a. Pilihan produk
b. Pilihan merek
c. Penentuan saat pembelian
d. Jumlah pembelian
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak
diduga (Sugiyono, 2004:72). Populasi dalam penelitian ini konsumen bumbu
pelezat serbaguna yaitu Ibu rumah tangga di Desa Semangkak, Klaten
Tengah yang pernah membeli atau menggunakan bumbu pelezat serbaguna
merek Royco.
2. Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel
a. Jumlah Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi. Jumlah Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 100 orang Ibu rumah tangga yang pernah membeli atau
menggunakan bumbu pelezat serbaguna merek Royco.
b. Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling non
berkesempatan menjadi elemen sampel. Sampel non probabilitas terdiri
dari judgement sampling, quota sampling, purposive convinience sampling
dan snowball sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive convinience sampling, yaitu sampling dengan pemilihan
sekelompok subjek di dasarkan atas ciri-ciri dan sifat-sifat tertentu yang
dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau
sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Adapun ciri-ciri yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga desa Semangkak
Kecamatan Klaten yang pernah membeli dan memakai produk bumbu
pelezat serbaguna merek Royco , minimal menggunakan bumbu pelezat
serbaguna merek Royco dalam jangka waktu 1 minggu terakhir.
G. Sumber data
Dalam sebuah penelitian, data memegang peranan penting yaitu sebagai
alat pembuktian hipotesis, serta pencapaian tujuan penelitian. Penelitian tersebut
harus mengetahui jenis data apa saja yang diperlukan dan bagaimana
mengidentifikasi, mengumpulkan serta mengolah data. Sumber data yang
digunakan untuk meneliti permasalahan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer adalah data yang berasal langsung dari responden. Data dari
responden sangat diperlukan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai
keputusan pembelian ulang konsumen terhadap bumbu pelezat serbaguna merek
menggunakan metode survey, dimana informasi-informasi diperoleh melalui
jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden dengan mengisi kuesioner.
H. Tehnik Pengambilan Data
Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan alat bantu berupa metode
kuesioner dan studi kasus, yang mana jawaban responden diukur dengan
menggunakan skala Likert. Dengan skala Likert, maka variabel yang diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala
Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif yang dapat berupa
kata-kata dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi
skor. Dengan gradasi jawaban:
Sangat setuju (SS) diberi skor 5
Setuju (S) diberi skor 4
Ragu-ragu (RR) diberi skor 3
Tidak setuju (TS) diberi skor 2
I. Tehnik Pengujian Instrumen
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya. Penelitian instrumen untuk mengetahui
apakah alat yang digunakan layak digunakan atau tidak. Dalam penelitian ini
pengujian instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan uji realibilitas.
Uji validitas merupakan suatu pengukuran yang berpengaruh pada proses
dimana pengukuran benar-benar bebas dari kesalahan sistematis dan random.
Pengujian validitas terhadap kuesioner yang digunakan dalam penelitian
penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment dengan rumus statsitik
sebagai berikut:
r koefisien korelasi setiap item
n = banyaknya responden
x = nilai dari setiap item
y = nilai seluruh item
Dengan taraf signifikan (α) 0,05 bila rhitung > rtabel maka kuesioner sebagai alat ukur dikatakan valid.
Uji realibilitas adalah derajat ketetapan, ketelitian atau keakuratan yang
ditunjukan oleh instrumen pengukuran. Analisis kehandalan bertujuan untuk
menunjukan bahwa item-item tersebut sudah reliabel sebagai pembentuk
indikator. Rumus untuk menghitung uji reliabilitas instrumen digunakan rumus
Alfa Cronbach (karena datanya bertingkat) sebagai berikut:
(
)
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑
2Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima dan di atas 0,8 adalah baik.
Dengan taraf signifikan (α) 0,05 bila rhitung > rtabel maka kuesioner
J. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
terkumpul yaitu : kegiatan mengelompokkan data berdasar variabel dan jenis
responden, mentabulasi data, menyajikan dan melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah diajukan untuk
membuktikan kebenaran dari hipotesis.
Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan untuk
mengumpulkan, manganalisis data yang berwujud angka-angka serta mengambil
kesimpulan. Metode analisis data yang digunakan adalah :
1. Analisis Diskriptif
Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskripsikan persepsi
konsumen mengenai atribut produk, iklan, harga dan keputusan pembelian
ulang.
2. Melakukan Uji Asumsi Klasik
Pengujian dalam uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan uji
sebagai berikut:
a. Uji Kenormalan
Uji Asumsi Kenormalan menguji apakah pada model regresi, variabel
dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak dan uji kenormalan merupakan syarat regresi linier
dapat diselesaikan dengan metode least square. Selain hal ini uji
residual dan statistik Jarque-Bera. Uji normalitas dinyatakan dalam
Menurut Sunyoto (2007:89-90), uji multikolonieritas diterapkan untuk
analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas,
dimana akan diukur tingkat keeratan atau pengaruh antar variabel bebas
tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Pemeriksaan
multikolonieritas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
Keterangan :
VIF = Variance Inflation Factor
Rh² = Korelasi kuadrat
Xh = Variabel bebas
Dikatakan terjadi multikolonieritas jika :
1) Terjadi multikolonieritas, jika koefisien korelasi antar varibel bebas
> dari 0,60.
2) Tidak terjadi multikolonieritas, jika koefisien korelasi antar variabel
bebas lebih keci atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60).
c. Uji Heteroskedastisitas
Dalam uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah ada
pada model persamaan regresi ditemukan adanya ketidaksamaan varians
dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain.
Dengan metode LM test ( Lagrage Multiplier), jika nilai LM (R² x
N) lebih kecil dari 9,2, maka standar error (e) tidak mengalami
heteroskedasitas. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut
terjadi Homoskedastisitas dan jika variansnya berbeda disebut terjadi
Heteroskedatisitas.
3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk mengetahui besarnya
pengaruh X terhadap Y ( Supranto dan Limakrisna, 2009:159). Analisis
produk, iklan, harga terhadap variabel terikat keputusan pembelian ulang.
Rumus persamaan regresi berganda :
Y=a+b₁X₁+b₂X₂+b₃X₃+e
Keterangan :
Y = keputusan pembelian ulang
X₁ = atribut produk
X2 = Iklan
X₃ = harga
a = bilangan konstanta
bı = koefisien regresi atribut produk
b2 = koefisien regresi Iklan
b3 = koefisien regresi harga
e = error
4. Melakukan Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini dilakukan dengan tiga pengujian yaitu:
a. Uji Hipotesis Fhitung
Pengujian dengan Fhitung tujuannya untuk mengetahui apakah variabel
bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat. Adapun
Fh =
R² = koefisien determinasi
n = ukuran/jumlah sampel
k = jumlah variabel independen
Kriteria Pengujian:
Jika Fhitung≥ Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Hipotesis untuk Fhitung dalam penelitian ini adalah :
H0 = atribut produk, iklan dan harga secara simultan tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian ulang bumbu pelezat serbaguna merek
Royco
H1 = atribut produk, iklan dan harga secara simultan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian ulang bumbu pelezat serbaguna merek
Royco
Tujuan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat. Sebagai
penaksir harga β1,β2,β3 dapat diartikan sebagai penguji signifikasi ada
tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian
terhadap koefisien regresi dalam model di atas adalah pengujian t (t-test),
untuk mengetahui tingkat signifikan dari masing-masing koefisien dengan
rumus
t = b s
b−β
Keterangan :
b = koefisien regresi
β = rata-rata sampel
Sb = standar error dan koefisien regresi
Kriteria Pengujian :
uji thitung dan ttabel dengan 5%
jika thitung≥ ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima
jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak
H0 = atribut produk, iklan dan harga secara parsial tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian ulang bumbu pelezat serbaguna
mereak Royco
H1 = atribut produk, iklan dan harga secara parsial berpengaruh
terhadap keputusan pembelian ulang bumbu pelezat serbaguna merek
Royco
c. Koefisien Determinasi/Uji R2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
variabel independen yaitu atribut produk (X1), iklan (X2) dan harga (X3)
berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian ulang (Y).
Adapun rumus koefisien determinasi/korelasi berganda
(Sugiyono,2008:286).
51 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PRODUK
A. Sejarah berdirinya Desa Semangkak
Semangkak berasal dari: ”Semang atine Si Rengkak!” Sedang nama
Semangkak, lahir dari ucapan Kyai Singadiwangsa saat jengkel terhadap abdinya
yang bernama Kaki Rengkak. Karena bertanya berulang-ulang kepada tuannya
tentang sesuatu yang kurang diyakini yaitu ada salah satu dukuh yang akan dia
mintakan kepada Singadiwangsa untuk tempat tinggal dia dan anak turunnya,
Kyai Singadiwangsa pun mengijinkanya sampai 3 kali tetapi Kaki Rengkak
kurang yakin sehingga Kyai Singadiwangsa pun berujar: “Semang atine Si
Rengkak!” Dari kalimat itu kemudian muncul akronim Semangkak, lalu menjadi
nama desa. Semangkak adalah sebuah desa yang terdiri dari beberapa dukuh,
antara lain Dukuh Si Candi, Semangkak Lor, Ngledok, Nglorog, Tegal Wetan,
Tegal Kulon, Sambi dan Kali Gatak. Dulu, wilayahnya relatif luas, mencakup
sebagian dari desa-desa di sekitarnya.
Ada petilasan yang bisa membuktikan awal dibangunnya Desa
Semangkak, terletak sebelah selatan batu candi berupa bangunan panjang
membujur ke timur. Wujud bangunan berupa 3 pedaleman terbagi barat, tengah
dan timur.
Paling barat ada tandanya batu bata yang di dalamnya kemudian disebut
bekasnya kecuali tinggal sumur. Bangunan ini hancur sekitar tahun 1920 sejak
pranatan kompleks. Sebelah utara kedua pedaleman barat terdapat cabang dukuh
membujur ke utara yang diberi nama Semangkak Lor.
Sedang pedaleman sebelah timur terbangun belakangan. Semula
merupakan siti geneng, kemudian digempur sedikit demi sedikit yang
gempurannya untuk urug tanah yang letaknya lebih rendah (ledhokan) yang
berada di sebelah barat daya karena penggarapannya hanya dibuat sambilan,
maka setelah jadi dukuh dinamakan Sambi, sedang daerah ledhokan yang diurug
menjadi Ngledok. Pada sebelah barat njeron bata, yaitu tanah lorogan, setelah
menjadi dukuh dinamakan Nglorog. Sebelah barat nglorog dinamakan Tegal
Kulon karena terbentuk dari tegalan. Tegalan sebelah timur juga menjadi dukuh
dinamakan Tegal Wetan atau Tegal Talang pada tepian Kali Gatak. Sebelah
timurnya dinamakan Semangkak atau Semangkak Lor. Nama Semangkak pada
perkembangan selanjutnya menjadi nama desa secara keseluruhan yang
wilayahnya terbagi dalam beberapa dukuh itu.
B. PT.Unilever Indonesia Tbk
1. Sejarah berdirinya PT. Unilever Indonesia Tbk.
Unilever merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia berdiri
sejak tahun 1890-an dan memperoduksi kebutuhan sehari-hari rumah tangga