• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh atribut produk, iklan dan harga terhadap keputusan pembelian ulang bumbu pelezat serbaguna merek Royco : studi kasus pada konsumen ibu rumah tangga di Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh atribut produk, iklan dan harga terhadap keputusan pembelian ulang bumbu pelezat serbaguna merek Royco : studi kasus pada konsumen ibu rumah tangga di Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah - USD Repository"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

 

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, IKLAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG BUMBU

PELEZAT SERBAGUNA MEREK ROYCO

Studi Kasus pada Konsumen Ibu Rumah Tangga di Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Oleh : Maria Cristiani

072214008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)

i  

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, IKLAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG BUMBU

PELEZAT SERBAGUNA MEREK ROYCO

Studi Kasus pada Konsumen Ibu Rumah Tangga di Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah

SKRIPSI

Diajukan dalam Rangka Menulis Skripsi Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Oleh : Maria Cristiani

072214008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv  

MOTTO

Hidup ini adalah pilihan dan penuh perjuangan. Maka berjuanglah untuk apa yang telah kau pilih.

Jika sesorang melangkah dengan mantap kearah yang diangankan dan berusaha keras untuk hidup seperti apa yang ia bayangkan, ia akan memperoleh sukses yang tidak pernah terpikir olehnya (Thoreau)

(6)

v  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

† Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan berkat dan karuniaNya dalam kehidupanku

† Bunda Maria yang senantiasa memberiku kekuatan, berkat dan kasih sayangnya untuk menyelesaikan kripsi ini

† Almamater ku Sanata Dharma

† Bapak dan Ibu ku yang membimbing dengan cinta kasih, dan

selalu memberikan support, doa,

serta kepercayaan dalam setiap langkah hidup ku

† Kakak-kakak (Kristin, Krisna, Patrick da Harry) ku tercinta yang senantiasa menesehati dan mendoakan ku

† Honey Bee u’re the best and thanks for everything

† Ciprut u’re the best my friend and thanks for everything

† Dosen-dosen yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini

† Naga Merah ku AD 6293 AV it the best Accompany me every day and you are the best ride thatt i’ve ever had † NB 240510 putih ku yang selalu setia menemaniku

(7)

vi  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul :

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, IKLAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG

Studi Kasus pada Konsumen Ibu Rumah Tangga Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah

Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 22Agutus 2011 adalah hasil karya saya.

Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnyakarya tulis ini adalah hasil pekerjaan

saya sendiri dan tidak berisi bagian tertentu yang dikutip orang lain kecuali pada

bagian-bagian tertentu yang dikutip oleh penulis sebagai acuan dengan mengikuti tata cara dan

penulisan yang umum.

Yogyakarta, 2011 Penulis

Maria Christiani

(8)

vii  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Maria Cristiani

Nomor Induk Mahasiswa : 07 2214 008

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENGARUH ATRIBUT PRODUK, IKLAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG BUMBU PELEZAT SERBAGUNA

MEREK ROYCO”

Studi Kasus pada Konsumen Ibu Rumah Tangga di Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada Tanggal 26 Agustus 2011 Yang menyatakan

(9)

viii  

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala penyertaan, pendampingan, pengajaran, dan berkat yang dikaruniakan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Atribut Produk, Iklan dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Ulang”. Adapun tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan pengarahan, bimbingan, serta motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung selama proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada :

1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. 2. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. Selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharama.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE, M.B.A selaku Kaprodi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta masukan yang sangat berharga dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.

(10)

ix  

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekal pengetahuan dan bantuannya kepada penulis selama ini.

7. Ibu-ibu rumah tangga desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam penelitian.

8. Bapak dan Ibuk, kakak-kakak saya tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasehat dan kebahagiaan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga besar saya yang telah memberikan dukungan dan doa. Terima kasih untuk semuanya.

10. Fajar penyemangatku dan selalu memotivasi saya dalam meyelesaikan skripsi ini.

11. Ciprut yang selalu menemani ku, memotivasi ku untuk menjadi lebih dewasa dan menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman kelas MPT (Tina, Siwi, Disty, Ayu, Grace, Hesty, Lilis, Galeh, Ryan, Hendy dan David). Thanks for eveything.

13. Anak-anak manajemen 07 (Erieka, Disty, Tina, Siwi, Gita, Ryan, Hendi, Dedi, Nico, Dek Sa, Trek, dkk). Thanks for everything., i love u all.

(11)

x  

15. Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, saya mengucapkan banyak terima kasih.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Oleh

karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis mohon maaf atas kesalahan yang terdapat dalam skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta,

(12)

xi  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………... vii

KATA PENGANTAR ...viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

(13)

xii  

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran ... 8

B. Atribut Produk ... 9

I. Penelitian-penelitian Sebelumnya ... 30

J. Kerangka Konseptual ... 32

K. Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 36

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 36

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 37

D. Variabel Penelitian ... 37

E. Definisi Operasional ... 37

F. Populasi dan Sampel ... 39

G. Sumber Data ... 40

H. Tehnik Pengambilan Data ... 41

I. Tehnik Pengujian Instrumen ... 42

(14)

xiii  

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PRODUK

A. Sejarah berdirinya Desa Semangkak ... 51

B. PT. Unilever Indonesia Tbk ... 52

C. Gambaran Produk ... 58

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 63

B. Pengujian Instrument ... 64

C. Analisis Data Responden ... 66

D. Deskripsi Variabel Penelitian ... 68

E. Hasil Pengujian Regresi Berganda ... 73

F. Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 74

G. Pengujian Hipotesis ... 77

H. Pembahasan ... 83

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 91

C. Keterbatasan ... 92

(15)

xiv  

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Variabel dan Indikator ... 33

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Instrumen ... 65

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 65

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasar Tingkat Pendidikan ... 66

Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasar Umur ... 67

Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasar Pekerjaan ... 67

Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasar Penghasilan ... 68

Tabel V.7 Distribusi Jawaban Responden Atribut Produk ... 69

Tabel V.8 Distribusi Jawaban Responden Iklan... 70

Tabel V.9 Distribusi Jawaban Responden Harga ... 71

Tabel V.10 Distribusi Jawaban Responden Keputusan Pembelian Ulang .... 72

Tabel V.11 Hasil Pengujian Regresi Berganda ... 74

Tabel V.12 Hasil Uji Mulikolinieritas ... 74

Tabel V.13 Hasil Uji Mulikolinieritas ... 77

Tabel V.14 Hasil Pengujian Data Secara Simultan ... 78

Tabel V.15 Hasil Peritungan Analisis Linier Berganda ... 80

(16)

xv  

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Penetapan Harga ... 16

Gambar II.2 Model Lima Tahap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian... 28

Gambar II.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 32

Gambar IV.1 Produk-produk Unilever ... 55

Gambar IV.2 Produk Bumbu Pelezat Serbaguna Royco Rasa Ayam ... 59

Gambar IV.3 Produk Bumbu Pelezat Serbaguna Royco Rasa Sapi ... 61

Gambar IV.4 Produk Bumbu Pelezat Serbaguna Royco Rasa Ebi ... 62

Gambar V.1 Hasil Uji Asumsi Klasik Normalitas ... 75

(17)

xvi  

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : Kuesioner

LAMPIRAN 2 : Analisis Regresi Linier Berganda

LAMPIRAN 3 : Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas

LAMPIRAN 4 : Hasil Skoring Jawaban Responden

LAMPIRAN 5 : Uji Asumsi Klasik

LAMPIRAN 6 : Hasil Uji Deskriptif

(18)

xvii  

ABSTRAK

PENGARUH ATRIBUT PRODUK, IKLAN DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ULANG

Studi Kasus pada Konsumen Ibu Rumah Tangga di Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah

Maria Christiani 07 2214 008

Ekonomi Manajemen

(19)

xviii  

THE INFLUENCE OF PRODUCT ATTRIBUTES, ADVERTISEMENT AND PRICE ON REPURCHASE DECISION OF “ROYCO” COOKING SPICESA Case Study On House Wives in Semangkak Village Middle Klaten

Subdistrict

Maria Cristiani 07 2214 008

Ekonomi Manajemen

The objective of this research was to determine thesimultaneous and partial influence of product attributes, advertisement and price on repurchase decision of Royco cooking spices.

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dewasa ini menuntut para pelaku bisnis untuk bersikap profesional dalam menjalankan bisnis mereka. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut mengakibatkan semakin luasnya jenis kebutuhan hidup manusia dan para pelaku bisnis berlomba-lomba untuk memproduksi barang-barang kebutuhan yang memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

Banyak perusahaan sejenis memproduksi produk yang hampir sama, yang mengakibatkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal ini merupakan tantangan bagi masing-masing perusahaan untuk berjuang keras mempertahankan dan mengembangkan produknya. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan kegiatan pemasaran untuk menambah pangsa pasar, karena kegiatan pemasaran yang dijalankan dengan baik akan membantu perusahaan dalam memperoleh dan menambah pangsa pasar.

(21)

Dalam produk bumbu pelezat serbaguna, atribut yang dimaksud antara lain, kemasan, rasa dan kualitas.

Salah satu daya tarik produk bagi konsumen adalah atribut-atribut yang ada pada suatu produk yang meliputi: merek, kualitas, harga dan lain sebagainya. Atribut-atribut yang melekat pada suatu produk senantiasa berkembang sesuai dengan selera konsumen tergantung pada perilaku konsumen pada pembelian dan sikap dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai produk-produk terutama produk bumbu pelezat serbaguna yang ada di pasar. Bermacam-macam produk bumbu pelezat serbaguna inilah yang dapat membuat konsumen dengan mudah untuk berpindah dari satu produk ke produk lainnya, sesuai dengan selera konsumen. Banyak alasan bermunculan, iklan yang mempengaruhi konsumen untuk tertarik memakai produk yang ditawarkan, kemasan yang lebih menarik, kualitas dari produk itu lebih baik dan harga yang mudah dijangkau. Jadi keunggulan suatu atribut produk akan memberikan daya tarik sendiri bagi konsumen, sehingga dapat menarik minat beli konsumen.

(22)

keputusan konsumen untuk melakukan pembelian bumbu pelezat serbaguna, bila konsumen merasa percaya dan yakin terhadap produk tersebut maka konsumen akan melakukan pembelian ulang. Setelah melihat hal tersebut persaingan produk bumbu pelezat serbaguna di pasar akan semakin ketat. Hal ini menyebabkan semakin banyaknya muncul produk-produk bumbu pelezat serbaguna lain selain Royco. Produk-produk lain yang bermunculan seperti Masako, Indofood, Mamasuka dan lain sebagainya.Oleh karena itu atribut produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang.

(23)

produk yang tidak diiklankan. Tingkat keyakinan tersebut, pada gilirannya juga ikut menjadi penentu keputusan seseorang dalam memilih produk bumbu pelezat serbaguna yang hendak dibeli. Bila konsumen merasa percaya dan yakin terhadap produk yang telah dipromosikan, maka konsumen akan melakukan keputusan pembelian ulang. Di sisi lain, produk bumbu pelezat serbaguna selain Royco juga menawarkan kualitas yang tidak kalah dengan bumbu pelezat serbaguna Royco.

Selain atribut produk dan bauran promosi, harga juga mempengaruhi konsumen untuk pengambilan keputusan terhadap suatu produk. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan bagi perusahaan, unsur lainnya menyebabkan timbulnya biaya. Sehingga secara luas atau sempit dapat diambil kesimpulan bahwa harga akan mempengaruhui konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut karena biasanya konsumen sangat jeli dalam membeli dan menyeleksi harga, mereka lebih menginginkan dengan harga yang relatif terjangkau untuk mendapatkan produk yang berkualitas. Bila konsumen merasa cocok dengan harga produk yang ditawarkan maka konsumen melakukan pembelian ulang pada produk tersebut. Jadi atribut produk, iklan dan harga sangat berpengaruh dalam keputusan pembelian ulang terhadap suatu produk atau jasa.

(24)

dirasa penting dalam melakukan keputusan pembelian dan bila konsumen merasa tertarik lagi dengan produk tersebut maka akan melakukan keputusan pembelian ulang, maka penulis mengambil judul Pengaruh Atribut Produk, Iklan dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Ulang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah atribut produk, iklan dan harga berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian ulang produk bumbu pelezat serbaguna merek Royco?

2. Apakah atribut produk, iklan dan harga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian ulang produk bumbu pelezat serbaguna merek Royco?

C. Pembatasan Masalah

Untuk membatasi agar penelitian tidak terlalu luas, maka penulis membatasi penelitian ini sebagai berikut:

1. Responden diteliti konsumen yaitu : ibu rumah tangga di Desa Semangkak Kecamatan Klaten Tengah yang telah membeli atau menggunakan bumbu pelezat serbaguna merek Royco.

(25)

b. Kualitas c. Rasa 3. Iklan 4. Harga

5. Responden yang diteliti secara keseluruhan berjumlah 100 orang.

D. Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti-bukti empiris dan untuk menemukan kebenaran mengenai Pengaruh Atribut Produk, Iklan dan Harga terhadap Keputusan Pembelian Ulang.

Tujuan pokok di atas dapat dirinci secara lebih spesifik sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan atribut produk, iklan dan

harga terhadap keputusan pembelian ulang produk bumbu pelezat serbaguna merek Royco.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial atribut produk, iklan dan harga terhadap keputusan pembelian ulang produk bumbu pelezat serbaguna merek Royco.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

(26)

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi perusahaan dalam membuat kebijakan di bidang pemasaran.

3. Bagi Penulis

Penenelitian ini untuk menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama belajar di Perguruan Tinggi ke dalam praktek, serta menambah pengetahuan.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

(27)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok dalam aktivitas

operasional perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup

untuk berkembang dan mendapatkan laba. Menurut Assauri (2004:5) pemasaran

adalah sebagai usaha untuk menciptakan dan menyerahkan suatu standar

kehidupan. Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa

yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005:10).

Menurut Swastha (2000:4) pemasaran adalah sistem keseluruhan dari

kegiatan-kegiatan usaha yang ditujukkan untuk merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Definisi di atas dapat diartikan bahwa pemasaran merupakan kegiatan

yang meliputi kerja penjual mencari pembeli, mengenali kebutuhan konsumen,

merencanakan produk yang dipasarkan dengan tepat, menentukan harga jual

(28)

B. Atribut Produk

Bauran pemasaran menurut Kotler (2005:18) terdiri dari, produk, harga,

promosi dan tempat. Dari keempat faktor tersebut produk merupakan hal yang

paling penting dalam suatu bauran pemasaran. Untuk itu perusahaan harus

memperhatikan produk dengan faktor penunjang produk yang terdapat dalam

atribut produk.

Atribut adalah karakteristik dari obyek sikap. Salient Belief adalah

kepercayaan konsumen bahwa produk memiliki berbagai atribut, sering disebut

sebagai atribut-object beliefs (Sumarwan. 2003:152). Menurut Tjiptono

(1997:103) atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting

oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan. Atribut

produk meliputi merek, kemasan, jaminan, pelayanan, dan sebagainya.

Kotler dan Armstrong (2006:347) atribut produk adalah pengembangan

suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan.

Dalam mengembangkan sebuah produk ataupun jasa perlu diperhatikan manfaat

yang akan ditawarkan. Manfaat ini dapat dikomunikasikan dan diberikan pada

konsumen melalui atribut produk seperti kualitas, keistimewaan, style dan design

(Kotler, 2006:348).

Menurut Kotler (2006:348) suatu produk terdiri dari atribut-atribut yang

terdiri dari :

1. Product quality adalah kemampuan suatu produk untuk menjalankan

(29)

2. Product features, merupakan alat yang efektif untuk membedakan produk

pemasar dari pesaing.

3. Product design & style, design bukan hanya sekedar penampilan tetapi

mempengaruhi kemudahan dan kenyamanan dalam pemakaian produk,

sedangkan style adalah penampilan dari suatu produk.

4. Product form, merupakan sesuatu yang kasat mata yang membedakan produk

dilihat dari ukuran, bentuk atau struktur fisik suatu produk.

5. Reliability, merupakan ukuran kemungkinan suatu produk akan dapat

memenuhi kebutuhan konsumen dalam jangka waktu tertentu.

6. Durability, merupakan ukuran ketahanan produk dalam segala kondisi.

7. Repairability, merupakan tingkat kemudahan suatu produk diperbaiki jika

terjadi kerusakan atau kegagalan.

Apabila suatu produk memiliki atribut yang sesuai apa yang

diharapkan oleh pembelinya maka produk tersebut dianggap cocok oleh

konsumen. Atribut produk dapat berupa sesuatu yang berwujud (tangible)

maupun sesuatu yang tidak berwujud (intangible). Atribut yang berwujud

dapat berupa desain produk, bungkus, merek dan sebagainya. Sedangkan

atribut yang tidak berwujud misalnya nama baik dan sudah terkenal dari

perusahaan penghasil barang tersebut.

Atribut-atribut suatu produk di samping yang tercermin dalam

produknya sendiri seperti bentuknya, daya tahannya, warnanya, aromanya,

(30)

labelnya. Dari atribut itulah suatu produk akan dipandang oleh konsumen

berbeda dengan produk yang dikeluarkan oleh pesaingnya. Perbedaan

pandangan konsumen itulah yang dipakai produsen untuk memproduksi

produk yang sejenis, dengan atribut yang berbeda sehingga akan

mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk.

C.Bauran Promosi

Dalam mengkomunikasikan produk yang ditawarkan kepada konsumen

dengan menggunakan berbagai alat promosi untuk menarik pengunjung dan

menciptakan pembelian maka perusahaan perlu menyusun suatu strategi. Bauran

promosi merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan

masyarakat, penjualan personal, dan sarana pemasaran langsung yang digunakan

perusahaan untuk mengomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan

membangun hubungan pelanggan (Kotler, 2006:116).

Menurut Tjiptono (1997:222) bauran promosi secara umum

bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk-bentuk-bentuk tersebut dapat

dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya seperti; personal selling, mass

selling terdiri dari periklanan dan publisitas, promosi penjualan, hubungan

masyarakat dan direct marketing. Bauran promosi sering disebut bauran

komunikasi pemasaran perusahaan merupakan paduan spesifik iklan, promosi

penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal, dan sasaran pemasaran

(31)

secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan (Kotler dan Armstrong,

2006:117).

Menurut Stanton (2004:418), “promotion is the element in organization

marketing mix that is used to inform and peruade the market regarding of the

organization’s products and services”. Promosi adalah arus informasi atau

persuasi searah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada

tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Swastha, 1997:349).

Jadi promosi adalah proses untuk mengkomunikasikan produk baik barang

maupun jasa dengan usaha membujuk konsumen agar bersedia menerima,

membeli atau bahkan memberikan rekomendasi yang baik atas produk perusahaan

yang diterimanya.

Menurut Kotler (2006:117), ada beberapa alat promosi yang digunakan

oleh perusahaan antara lain:

1. Periklanan

2. Promosi penjualan

3. Hubungan masyarakat

4. Penjualan personal

5. Pemasaran langsung

Dalam penelitian ini pada kasus bumbu pelezat serbaguna yang termasuk

jenis barang konvenien, peneliti menggunakan alat promosi yang sering digunakan

(32)

D. Periklanan

Menurut Kotler (2006:117) periklanan adalah segala bentuk presentasi

non pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang

harus dibayar. Periklanan adalah penyajian pesan yang dilakukan oleh

komunikator secara non personal melalui media untuk ditujukan pada komunikan

dengan cara membayar (Widyatama,2005:13).

Menurut Tjiptono (1997:225) periklanan adalah salah satu bentuk promosi

yang banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya dan

seluruh proses meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

iklan.

Fungsi dari iklan adalah :

1. Menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk

2. Mempengaruhi khalayak untuk membeli

3. Menyegarkan informasi yang telah diterima khlayak

4. Menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan

merencanakan informasi.

E. Harga

Harga mempunyai banyak nama, sewa, gaji, upah, bunga dan masih

banyak lagi. Menurut Sindoro (2001:340), harga adalah jumlah uang yang

ditagihkan untuk suatu produk atau jasa, jumlah nilai yang dipertukarkan

(33)

merupakan nilai uang dari suatu barang atau jasa; sejumlah nilai uang yang

dipertukarkan konsumen atas manfaat yang telah diberikan suatu produk atau

jasa (Kotler, 2006:345).

Harga merupakan faktor penentu yang mempengaruhi pilihan pembelian,

hal ini masih menjadi kenyataan di negara-negara dunia ketiga, dikalangan

kelompok-kelompok sosial yang masih miskin dan pada bahan pokok sehari-hari.

Namun keadaan sekarang ini, faktor-faktor selain harga telah beralih menjadi

relatif lebih penting dalam proses pembelian.

Tjiptono, (1997:152) mengatakan bahwa, harga memilki dua peranan

utama dalam mempengaruhui minat beli, yaitu:

1. Peranan alokasi dari harga

Fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara

memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya

belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat membantu para pembeli untuk

memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang

dan jasa. Pembeli membandingkan harga dari berbagai altenatif yang tersedia,

kemudian memutuskan alokasi dan yang dikehendaki.

2. Peranan informasi dari harga

Fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor

produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi di mana

(34)

secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal

mencerminkan kualitas yang tinggi.

Setiap perusahaan mempunyai kebijakan yang berbeda dalam

menetapkan harga yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.

Pertama kali perusahaan harus menentukan terlebih dahulu apa yang ingin

dicapai pada produk tersebut. Bila perusahaan telah menjatuhkan pilihannya

pada suatu pasar sasaran dengan penempatan pasar tertentu, maka startegi

penempatan pasar tertentu, maka strategi bauran pemasarannya, termasuk

harga, akan lebih cepat ditentukan. Menurut Tjiptono (1997:153) salah satu

tujuan penetapan harga adalah tujuan berorientasi pada citra. Citra suatu

perusahaan dapat dibentuk melalui startegi penetapan harga. Perusahaan dapat

menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra

prestisius. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk

nilai tertentu. Pada hakikatnya, baik penetapan harga tinggi maupun rendah

bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan

(35)

Faktor Penetapan Harga

Batas atas harga Batas bawah harga

Tidak ada permintaan tidak ada

Diatas batas ini keuntungan di

Bawah harga ini

Gambar II.I: Hal-hal yang dipertimbangkan dalam penetapan harga

Sumber : Kotler (2006:346)

Persepsi pelanggan terhadap nilai-nilai dari produk menjadi batas atas

dari harga. Bila pelanggan menganggap bahwa harga lebih besar daripada

nilai produk, mereka tidak akan membeli produk. Biaya produksi menetapkan

batas bawah bagi harga. Bila perusahaan menetapkan harga di bawah biaya

produksi, perusahaan akan mengalami kerugian. Dalam penetapan harga di

antara dua keadaan ekstrem ini, perusahaan harus mempertimbangkan

sejumlah faktor internal dan eksternal lainnya, termasuk strategi dan bauran

pemasaran secara keseluruhan, kondisi pasar, permintaan, dan strategi serta

harga dari para pesaing. Pada akhirnya, pelangganlah yang memilih apakah

harga suatu produk sudah tepat. Persepsi strategi dan harga pesaing

(36)

Perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka untuk

memperhitungkan perbedaan pelanggan dan perubahan situasi. Dibawah ini

merupakan strategi penyesuaian harga menurut Kotler (2006:9-20) di

antaranya:

a. Penetapan harga diskon.

Diskon adalah pengurangan harga langsung terhadap pembelian selama

periode tertentu.

Macam-macam diskon yang ditawarkan perusahaan :

1) Diskon tunai adalah pengurangan harga bagi pembeli yang membayar

tagihan mereka dengan segera.

2) Diskon kuantitas adalah pengurangan harga bagi pembeli yang

membeli dalam volume besar.

3) Diskon fungsional adalah pengurangan harga yang ditawarkan

penjual kepada saluran yang melaksanakan fungsi-fungsi tertentu.

4) Diskon musiman adalah pengurangan harga bagi pembeli yang

membeli barang atau jasa di luar musim.

b. Potongan harga.

Potongan harga adalah uang promosi yang dibayarkan produsen kepada

pengecer sebagai imbalan atas kesepakatan untuk menampilakan produk

(37)

1) Penetapan harga tersegmentasi

Penetapan harga tersegmentasi adalah menjual produk atau jasa dalam

dua harga atau lebih, di mana perbedaan harga tersebut bukan

berdasarkan perbedaan biaya.

2) Penetapan harga psikologis

Penetapan harga psikologis adalah pendekatan penetapan harga yang

mempertimbangkan psikologi harga dan bukan hanya ekonomi; harga

digunakan untuk mengatakan sesuatu tentang produk

3) Penetapan harga promosi

Penetapan harga promosi adalah perusahaan sementara menetapkan

harga produk di bawah harga resmi dan kadang-kadang di bawah biaya

untuk meningkatkan penjualan jangka pendek

4) Penetapan harga dinamis

Penetapan harga dinamis adalah menyesuaikan harga terus menerus

untuk memenuhi karakteristik dan kebutuhan pelanggan individual dan

situasi.

5) Penetapan harga geografis

Penetapan harga bagi pelanggan yang terletak di berbagai belahan

negeri atau dunia.

6) Penetapan harga internasional

Penetapan harga internasional adalah menyesuaikan harga untuk pasar

(38)

F. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah suatu hal yang sulit untuk diperkirakan oleh

perusahaan sebagai pemasar, karena perilaku konsumen dapat berubah-ubah.

Menurut Swastha dan Handoko (2006:10), perilaku konsumen adalah

kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan

dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses

pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan

tersebut.

Menurut Paul dan Olson (1999:6-9), perilaku konsumen sebagai

“interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisis, perilaku, dan kejadian di

sekitar kita di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup

mereka, paling tidak ada tiga ide penting dalam definisi di atas: 1) perilaku

konsumen adalah dinamis 2) perilaku konsumen melibakan interaksi 3)

perilaku konsumen melibatkan pertukaran.

Perilaku konsumen adalah dinamis, ini berarti bahwa seorang

konsumen, grup konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak

sepanjang waktu. Perilaku konsumen melibatkan interaksi, berarti memahami

konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus

memahami apa yang mereka pikirkan dan mereka rasakan, apa yang mereka

lakukan, dan serta di mana yang mempengaruhui serta dipengaruhui oleh apa

(39)

melibatkan pertukaran, dalam hal ini definisi perilaku konsumen tetap

konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini melibatkan pertukaran.

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai studi tentang unit pembelian

dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi, dan pembuangan

barang, jasa, pengalaman, serta ide-ide (Mowen dan Minor, 2002:6). Dalam

definisi tentang perilaku konsumen menyatakan bahwa proses pertukaran

melibatkan serangkaian langkah-langkah, dimulai dengan tahap perolehan,

lalu ke tahap konsumsi, dan berakhir dalam tahap disposisi. Dalam tahap

perolehan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produk dan jasa,

sedangkan dalam tahap konsumsi menganalisis bagaimana para konsumen

sebenarnya menggunakan produk atau jasa dan pengalaman yang dilalui

mereka saat menggunakannya dan pada tahap disposisi mengacu pada apa

yang telah dilakukan oleh seorang konsumen ketika mereka telah selesai

menggunakannya.

Berdasarkan empat definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku

konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi yang

mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,

menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di

(40)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhui Perilaku Konsumen

Dalam menentukan kepuasan pembelian suatu produk biasannya

perilaku konsumen dipengaruhui oleh beberapa faktor sebagai berikut (Kotler

dan Armstrong, 2006: 203-218).

a. Faktor Budaya

Faktor budaya memilki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap

perilaku. Peran budaya, sub budaya, dan kelas sosial pembeli sangatlah

penting.

1) Budaya

Budaya mempunyai pengaruh yang luas dan terdalam terhadap

perilaku konsumen sehingga perilaku konsumen ditentukan oleh

kebudayaan yang tercermin dalam cara hidup, kebiasaan dan tradisi

dalam permintaan terhadap bermacam-macam barang dan jasa di

pasar.

2) Sub Budaya

Merupakan kebudayaan khusus yang ada, pada satu golongan

masyarakat yang berbeda dengan golongan masyarakat lain maupun

kebudayaan seluruh masyarakat mengenai beberapa bagian yang tidak

pokok. Sub budaya terdiri dari kelompok kebangsaan, kelompok

(41)

3) Kelas Sosial

Pada dasarnya masyarakat kita dapat dikelompokan ke dalam tiga

golongan yaitu ;

a) Golongan atas, seperti: pengusaha-pengusaha kaya,

pejabat-pejabat tinggi.

b) Golongan menengah, seperti: karyawan instansi pemerintah,

pengusaha golongan menengah.

c) Golongan kebawah, seperti: buruh pabrik, pegawai rendah dan

pedagang kecil.

b. Faktor Sosial

1) Kelompok Referensi

Merupakan kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh

langsung ataupun tidak langsung terhadap sikap dan perilaku

seseorang.

2) Keluarga

Keluarga merupakan kelompok yang paling kecil dalam struktur

kehidupan masyarakat yang perlu diketahui karakteristik dan

sifat-sifatnya oleh perusahaan, karena keluarga dapat memberikan pengaruh

yang kuat terhadap perilaku pembeli. Anggota keluarga berfungsi

sebagai inisiatif, yang memutuskan tetapi di lain waktu dapat sebagai

(42)

3) Peran dan Status

Sebuah peranan terdiri dari aktivitas yang diperkirakan dilakukan

seseorang yang sesuai dengan orang lain yang ada disekelilingnya.

Setiap peranan akan mempengaruhi perilaku pembelian. Maka

pemasar perlu menyadari potensi produk yang menjadi simbol dari

status.

4) Faktor Pribadi

a) Usia dan Tahap Daur Hidup

Selera dan konsumen seseorang dipengaruhui oleh usianya dan

tahap siklus hidupnya seseorang akan memutuskan pembelian suatu

produk dengan mempertimbangkan terlebih dahulu pada faktor

usia, sehingga produk yang digunakan sesuai dengan usianya.

b) Pekerjaan

Pekerjaan seseorang akan menjurus kepada kebutuhan dan

keinginan tertentu akan barang dan jasa, secara umum para pemasar

dapat mempelajari apakah kelompok kerja tertentu mempunyai

perhatian di atas rata-rata terhadap produk jasa mereka. Mereka

juga dapat memilih untuk mengkhususkan dalam pembuatan produk

dan pelayanan jasa tertentu yang diperlukan oleh kelompok tertentu

(43)

c) Keadaan Ekonomi

Lingkungan ekonomi seseorang akan sangat berpengaruh terhadap

barang dan jasa yang dipertimbangkan dan dibeli oleh mereka.

Lingkungan itu sendiri terdiri dari; pendapatan, tabungan dan

kekayaan.

d) Kepribadian dan Konsep Diri

Konsep diri dan kepribadian setiap orang berbeda sehingga

pandangan yang diberikan terhadap suatu hal akan berbeda pula.

Hal tersebut dapat digunakan dalam segmentasi pasar, periklanan,

pembungkusan, personal selling, pengembangan produk dan

penyaluran.

e) Gaya Hidup

Gaya hidup mencoba untuk menggambarkan suatu pola bereaksi

dan berinteraksi seseorang di dunia. Seorang pemasar dapat mencari

hubungan di antara suatu produk, merek dengan kelompok gaya

hidup tertentu untuk mempersiapkan strategi pemasaran yang cocok

dengan produk yang dihasilkan.

f) Faktor Psikologis

(1) Motivasi

Merupakan suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu

yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan.

(44)

dasar pada program promosi perusahaan dan periklanan

khusus.

(2) Presepsi

Merupakan suatu proses seseorang dalam memilih,

mengartikan, masukan informasi untuk menciptakan suatu

gambaran tentang suatu perusahaan.

(3) Belajar

Proses pembelian yang dilakukan oleh konsumen merupakan

suatu proses belajar. Mereka sebelum melakukan proses

pembelian, konsumen akan mempelajari sesuatu terlebih

dahulu.

(4) Keyakinan dan Sikap

Adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang

tentang suatu hal dan sikap merupakan kecenderungan yang

dipelajari untuk bereaksi terhadap penawaran produk dalam

(45)

G. Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2005:223-229) proses keputusan pembelian melalui

tahap-tahap :

1. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.

Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.

Para pemasar perlu meneliti konsumen untuk mengetahui kebutuhannya.

Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, para pemasar

dapat mengidentifikasi rangsangan yang sering membangkitkan minat akan

kategori produk, sehingga pemasar dapat menyusun strategi pemasaran yang

mampu memicu minat konsumen.

2. Pencarian informasi

Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk

mencari informasi yang lebih banyak. Bila tidak terangsang, konsumen tidak

akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak, yang menjadi

perhatian utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang

menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif setiap sumber tersebut terhadap

keputusan pembelian selanjutnya.

Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber, antara

lain (Kotler, 2006:225):

a. Sumber pribadi: Keluarga, teman, tetangga, kenalan.

(46)

c. Sumber publik: Media masa, organisasi penentu peringkat konsumen.

d. Sumber pengalaman: Penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.

3. Evaluasi alternatif

Tahap ini meliputi tujuan pembelian, menilai, dan mengadakan seleksi total

terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembelian, kemudian

konsumen mengidentifikasi alternatif-alternatif pembelian serta pertimbangan

sumber-sumber yang dimiliki seperti waktu, uang, dan informasi.

4. Keputusan pembelian

Keputusan pembelian merupakan proses yang diambil oleh konsumen setelah

penyeleksian alternatif. Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk

preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen

tersebut juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling

disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul di antara niat pembelian dan

keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain. Faktor kedua

adalah faktor situasi yang tidak diharapkan.

5. Perilaku pasca pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan

atau tidak kepuasan tertentu dan dalam hal ini pemasar harus memantau

kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk

pasca pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat

harapan pembeli atas produk dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas

(47)

Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhui

perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen tersebut merasa puas, mereka

akan menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi unuk membeli kembali

produk tersebut. Para pelanggan yang tidak merasa puas mungkin membuang

atau mengembalikan produk tersebut.

Setelah melihat hal di atas proses keputusan pembelian dapat

digambarkan ke dalam model lima tahap proses pembelian konsumen (Kotler

dan Keller, 2009:185).

Gambar II.2: Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Pengenalan masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

(48)

H. Pembelian Ulang

Menurut (Engel, Blackwell dan Miniard, 2002:36-38), ada dua

kemungkinan pengambilan keputusan dalam pembelian ulang:

1. Pemecahan masalah berulang

Pemecahan masalah berulang dapat disebabkan oleh kekecewaan dengan

alternatif yang dibeli sebelumnya yang memungkinkan terjadinya pergantian

merek maupun perpindahan tempat berbelanja dengan pertimbangan waktu

dan energi.

2. Pengambilan keputusan kebiasaan

Pembelian ulang juga dapat didasarkan pada kebiasaan yang terbentuk

untuk menyederhanakan proses pengambilan keputusan dan memungkinkan

konsumen menanggulangi tekanan dari kehidupan secara lebih efektif

kebisaan pembelian konsumen berbeda-beda tergantung pada keterlibatan

produk pada umumnya kebiasaan pembelian ini didasarkan pada kompleksitas

mereka.

Pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh

pembeli terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi untuk

kedua atau ketiga kalinya. Keputusan yang harus diambil dalam situasi kedua

ini relatif mudah daripada pembelian yang pertama. Demikian pula informasi

yang dibutuhkan tidak perlu sebanyak pada situasi pertama (Swastha dan

(49)

I. Penelitian-penelitian Sebelumnya

Dalam penelitian sebelumnya yang ditulis oleh Isthiharini dengan

judul “Pengaruh Atribut Produk, Bauran Promosi dan Harga Indomie dan Mie

Sedaap terhadap Loyalitas Konsumen Indomie”. Tujuan dari penelitian ini adalah

apakah ada pengaruh atribut produk, bauran promosi dan harga terhadap loyalitas

konsumen.

Sedangkan populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

responden yang pernah melihat iklan, promosi berhadiah, pernah membeli dan

mencoba Indomie dan Mie Sedaap. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif

dengan pengumpulan data personally administered questionnaires dan alat

analisis data yang digunakan adalah regresi berganda.

Dari hasil analisis dengan menggunakan model regresi berganda,

kesimpulan yang dapat diketahui adalah pengaruh keberadaan Mie Sedaap

terhadap loyalitas konsumen Indomie berdasarkan persepsi konsumen pada

atribut produk, bauran promosi dan harga ternyata hanya atribut produk, dan

harga yang mempengaruhi loyalitas konsumen secara signifikan.

“Analisis beberapa Atribut Produk dan Bauran Promosi serta

Implikasinya terhadap Keputusan Pembelian” yang ditulis oleh Sigit Haryono,

Achmad Fauzi D.H., Zainul Arifin. Penelitian tentang hal itu ditulis dengan

tujuan untuk mendiskripsikan pengaruh secara simultan maupun parsial variabel

merek, bukti fisik, iklan, promosi penjualan, rekomendasi personal dari mulut ke

(50)

Penelitian ini dilakukan di Kompleks Perumahan Kakancan Mukti,

Kota Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan kartu

simPATI Nusantara yang tinggal di Kompleks Perumahan Kekancan Mukti dan

untuk ukuran sampel sebanyak 100 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan

dengan metode kuesioner, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan alat analisis

yang digunakan adalah regresi berganda.

Dalam penelitian ini dapat disimpulakan bahwa variabel merek, bukti

fisik, iklan, promosi penjualan, dan rekomendasi dari mulut ke mulut secara

simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur

(51)

J. Kerangka Konseptual

Pengaruh Atribut Produk, Iklan dan Harga terhadap Keputusan

Pembelian Ulang bumbu pelezat serbaguna merek Royco di Desa Semangkak

Klaten Tengah.

Gambar II.3

Kerangka Pemikiran Teoretis X₃ Harga

- Keterjangakauan harga

- Kesesuaian harga dengan

kualitas

- Kesesuaian harga dengan

manfaat

- Persaingan harga

X₂ Iklan

- Perbandingan tayangan iklan dengan kompetitor

- Bahasa iklan yang sesuai dengan kenyataan produk

- Frekuensi iklan di media

(52)

Keterangan :

Hubungan Parsial Hubungan Simultan

Tabel II.1

Variabel dan Indikator Atribut Produk, Iklan, Harga dan Keputusan Pembelian Ulang

Variabel Nama Indikator

Atribut Produk Kemasan

Kualitas

Rasa

Iklan

Perbandingan tayangan iklan dengan kompetitor

Bahasa iklan yang sesuai dengan kenyataan produk

Frekuensi iklan di media

Harga Keterjangkauan harga

Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Kesesuaian harga dengan manfaat

Persaingan Harga

Keputusan

Pembelian Ulang Pilihan produk

Pilihan merek

Penentuan saat pembelian

Jumlah pembelian

K. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam

bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2004:51).

Menurut Umar (2002:283) hipotesis adalah suatu perumusan

(53)

dapat menuntun atau mengarahkan penyelidikan selanjutnya. Atribut Produk

merupakan unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan

sebagai dasar pertimbangan dalam pengembilan keputusan (Tjiptono, 1997:103).

Secara tidak langsung atribut produk merupakan dasar pertimbangan

pengambilan keputusan, yang dimana bila konsumen merasa yakin terhadap

produk tersebut maka konsumen akan membelinya dan bila konsumen merasa

cocok terhadap produk yang telah dibelinya, yang dilakukan konsumen adalah

akan melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut. Jadi dilihat dari hal

ini atribut produk sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang yang

dilakukan oleh konsumen.

Bauran Promosi merupakan paduan spesifik iklan, promosi penjualan,

hubungan masyarakat, penjualan personal dan sarana pemasaran langsung yang

digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara

persuasif dan membangun hubungan pelanggan (Kotler,2006:116). Dilihat dari

hal tersebut bauran promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan

suatu program pemasaran. Betapapun kualitas suatu produk, bila konsumen

belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut ada, maka

mereka tidak membelinya oleh karena itu diperlukan iklan untuk mempengaruhi

konsumen supaya yakin terhadap produk yang akan dibelinya. Oleh karena itu

bauran promosi terutama iklan sangat menentukan konsumen untuk melakukan

(54)

Perusahaan agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang dan

jasa, maka perusahaan perlu menetapkan harga dengan cepat tetapi dengan dasar

harga itu ditetapkan dengan penuh perhitungan yang matang. Harga merupakan

satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau

pendapatan bagi perusahaan. Unsur lainnya menyebabkan timbulnya biaya.

Sehingga secara luas atau sempit dapat diambil kesimpulan bahwa harga akan

mempengaruhi seseorang untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut.

Bila konsumen merasa cocok dengan harga produk yang ditawarkan maka

konsumen akan melakukan pembelian ulang pada produk tersebut.

Setelah melihat hal di atas bahwa antara atribut produk, iklan dan

harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian ulang. Maka hipotesis untuk

rumusan masalah di atas adalah :

1. Atribut produk, iklan dan harga secara simultan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian ulang bumbu pelezat serbaguna merek Royco

2. Atribut produk, iklan dan harga secara parsial berpengaruh terhadap

(55)

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan berupa studi kasus dengan mengambil

daerah penelitian tertentu dan kesimpulannya tidak dapat digeneralisasikan dan

hanya berlaku untuk daerah penelitian saja. Dalam penelitian ini kesimpulan

dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada ibu rumah tangga di Desa

Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah. Hasil analisis dan kesimpulan yang

diperoleh hanya berlaku pada ibu rumah tangga di Desa Semangkak, Kecamatan

Klaten Tengah.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Desa Semangkak,

Kecamatan Klaten Tengah.

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian ini adalah Atribut Produk, Iklan dan Harga serta Keputusan

(56)

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April 2011-Mei 2011.

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Semangkak, Kecamatan Klaten Tengah.

D. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Arikunto, 2002:96). Variabel dalam penelitian ini ada dua jenis

yaitu :

1. Variabel bebas (Independent Variable), variabel bebas dalam

penelitian ini adalah atribut produk, iklan dan harga.

2. Variabel terikat (Dependent Variable), variabel terikat dalam penelitian ini

adalah keputusan pembelian ulang konsumen.

E. Definisi Operasional

1. Atribut produk

Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh

konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian, yang

dimaksud atribut produk dalam penelitian ini adalah:

a. Kemasan adalah kesatuan dari produk utama yang berfungsi sebagai

(57)

b. Kualitas adalah daya kerja produk apakah sesuai dengan manfaat yang

telah ditawarkan oleh produk tersebut atau tidak

c. Rasa adalah kesatuan dari produk yang berfungsi sebagai aroma, perasa

dan berfungsi sebagai promosi produk

2. Iklan

Periklanan adalah suatu pesan untuk mendorong dan membujuk masyarakat

supaya tertarik pada produk yang ditawarkan. Dengan indikator sebagai

berikut:

a. Perbandingan tayangan iklan dengan kompetitor

b. Bahasa iklan yang sesuai dengan kenyataan produk

c. Frekuensi iklan di media

3. Harga

Pengorbanan dalam satuan uang yang dikeluarkan konsumen untuk memiliki

dan mengkonsumsi suatu produk. Dengan indikator sebagai berikut:

a. Keterjangkauan harga

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

c. Kesesuaian harga dengan manfaat produk

d. Persaingan harga

4. Keputusan pembelian ulang

Keputusan pembelian ulang merupakan serangkaian proses pengambilan

(58)

suatu produk yang sama dan akan membeli lagi bila merasa cocok karena

untuk pemenuhan kebutuhan. Dengan indikator sebagai berikut:

a. Pilihan produk

b. Pilihan merek

c. Penentuan saat pembelian

d. Jumlah pembelian

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak

diduga (Sugiyono, 2004:72). Populasi dalam penelitian ini konsumen bumbu

pelezat serbaguna yaitu Ibu rumah tangga di Desa Semangkak, Klaten

Tengah yang pernah membeli atau menggunakan bumbu pelezat serbaguna

merek Royco.

2. Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel

a. Jumlah Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Jumlah Sampel dalam penelitian ini

sebanyak 100 orang Ibu rumah tangga yang pernah membeli atau

menggunakan bumbu pelezat serbaguna merek Royco.

b. Teknik Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling non

(59)

berkesempatan menjadi elemen sampel. Sampel non probabilitas terdiri

dari judgement sampling, quota sampling, purposive convinience sampling

dan snowball sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive convinience sampling, yaitu sampling dengan pemilihan

sekelompok subjek di dasarkan atas ciri-ciri dan sifat-sifat tertentu yang

dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau

sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Adapun ciri-ciri yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga desa Semangkak

Kecamatan Klaten yang pernah membeli dan memakai produk bumbu

pelezat serbaguna merek Royco , minimal menggunakan bumbu pelezat

serbaguna merek Royco dalam jangka waktu 1 minggu terakhir.

G. Sumber data

Dalam sebuah penelitian, data memegang peranan penting yaitu sebagai

alat pembuktian hipotesis, serta pencapaian tujuan penelitian. Penelitian tersebut

harus mengetahui jenis data apa saja yang diperlukan dan bagaimana

mengidentifikasi, mengumpulkan serta mengolah data. Sumber data yang

digunakan untuk meneliti permasalahan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer adalah data yang berasal langsung dari responden. Data dari

responden sangat diperlukan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai

keputusan pembelian ulang konsumen terhadap bumbu pelezat serbaguna merek

(60)

menggunakan metode survey, dimana informasi-informasi diperoleh melalui

jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden dengan mengisi kuesioner.

H. Tehnik Pengambilan Data

Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan alat bantu berupa metode

kuesioner dan studi kasus, yang mana jawaban responden diukur dengan

menggunakan skala Likert. Dengan skala Likert, maka variabel yang diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa

pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala

Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai negatif yang dapat berupa

kata-kata dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi

skor. Dengan gradasi jawaban:

Sangat setuju (SS) diberi skor 5

Setuju (S) diberi skor 4

Ragu-ragu (RR) diberi skor 3

Tidak setuju (TS) diberi skor 2

(61)

I. Tehnik Pengujian Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya. Penelitian instrumen untuk mengetahui

apakah alat yang digunakan layak digunakan atau tidak. Dalam penelitian ini

pengujian instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan uji realibilitas.

Uji validitas merupakan suatu pengukuran yang berpengaruh pada proses

dimana pengukuran benar-benar bebas dari kesalahan sistematis dan random.

Pengujian validitas terhadap kuesioner yang digunakan dalam penelitian

penelitian ini menggunakan korelasi Product Moment dengan rumus statsitik

sebagai berikut:

r koefisien korelasi setiap item

n = banyaknya responden

x = nilai dari setiap item

y = nilai seluruh item

(62)

Dengan taraf signifikan (α) 0,05 bila rhitung > rtabel maka kuesioner sebagai alat ukur dikatakan valid.

Uji realibilitas adalah derajat ketetapan, ketelitian atau keakuratan yang

ditunjukan oleh instrumen pengukuran. Analisis kehandalan bertujuan untuk

menunjukan bahwa item-item tersebut sudah reliabel sebagai pembentuk

indikator. Rumus untuk menghitung uji reliabilitas instrumen digunakan rumus

Alfa Cronbach (karena datanya bertingkat) sebagai berikut:

(

)

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat

diterima dan di atas 0,8 adalah baik.

Dengan taraf signifikan (α) 0,05 bila rhitung > rtabel maka kuesioner

(63)

J. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

terkumpul yaitu : kegiatan mengelompokkan data berdasar variabel dan jenis

responden, mentabulasi data, menyajikan dan melakukan perhitungan untuk

menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang telah diajukan untuk

membuktikan kebenaran dari hipotesis.

Dalam penelitian ini metode analisis data yang digunakan untuk

mengumpulkan, manganalisis data yang berwujud angka-angka serta mengambil

kesimpulan. Metode analisis data yang digunakan adalah :

1. Analisis Diskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini akan mendeskripsikan persepsi

konsumen mengenai atribut produk, iklan, harga dan keputusan pembelian

ulang.

2. Melakukan Uji Asumsi Klasik

Pengujian dalam uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan uji

sebagai berikut:

a. Uji Kenormalan

Uji Asumsi Kenormalan menguji apakah pada model regresi, variabel

dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak dan uji kenormalan merupakan syarat regresi linier

dapat diselesaikan dengan metode least square. Selain hal ini uji

(64)

residual dan statistik Jarque-Bera. Uji normalitas dinyatakan dalam

Menurut Sunyoto (2007:89-90), uji multikolonieritas diterapkan untuk

analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas,

dimana akan diukur tingkat keeratan atau pengaruh antar variabel bebas

tersebut melalui besaran koefisien korelasi (r). Pemeriksaan

multikolonieritas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai

(65)

Keterangan :

VIF = Variance Inflation Factor

Rh² = Korelasi kuadrat

Xh = Variabel bebas

Dikatakan terjadi multikolonieritas jika :

1) Terjadi multikolonieritas, jika koefisien korelasi antar varibel bebas

> dari 0,60.

2) Tidak terjadi multikolonieritas, jika koefisien korelasi antar variabel

bebas lebih keci atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60).

c. Uji Heteroskedastisitas

Dalam uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah ada

pada model persamaan regresi ditemukan adanya ketidaksamaan varians

dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain.

Dengan metode LM test ( Lagrage Multiplier), jika nilai LM (R² x

N) lebih kecil dari 9,2, maka standar error (e) tidak mengalami

heteroskedasitas. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut

terjadi Homoskedastisitas dan jika variansnya berbeda disebut terjadi

Heteroskedatisitas.

3. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk mengetahui besarnya

pengaruh X terhadap Y ( Supranto dan Limakrisna, 2009:159). Analisis

(66)

produk, iklan, harga terhadap variabel terikat keputusan pembelian ulang.

Rumus persamaan regresi berganda :

Y=a+b₁X₁+b₂X₂+b₃X₃+e

Keterangan :

Y = keputusan pembelian ulang

X₁ = atribut produk

X2 = Iklan

X₃ = harga

a = bilangan konstanta

bı = koefisien regresi atribut produk

b2 = koefisien regresi Iklan

b3 = koefisien regresi harga

e = error

4. Melakukan Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini dilakukan dengan tiga pengujian yaitu:

a. Uji Hipotesis Fhitung

Pengujian dengan Fhitung tujuannya untuk mengetahui apakah variabel

bebas secara simultan berpengaruh terhadap variabel terikat. Adapun

(67)

Fh =

R² = koefisien determinasi

n = ukuran/jumlah sampel

k = jumlah variabel independen

Kriteria Pengujian:

Jika Fhitung≥ Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Hipotesis untuk Fhitung dalam penelitian ini adalah :

H0 = atribut produk, iklan dan harga secara simultan tidak berpengaruh

terhadap keputusan pembelian ulang bumbu pelezat serbaguna merek

Royco

H1 = atribut produk, iklan dan harga secara simultan berpengaruh

terhadap keputusan pembelian ulang bumbu pelezat serbaguna merek

Royco

(68)

Tujuan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel

bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat. Sebagai

penaksir harga β123 dapat diartikan sebagai penguji signifikasi ada

tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian

terhadap koefisien regresi dalam model di atas adalah pengujian t (t-test),

untuk mengetahui tingkat signifikan dari masing-masing koefisien dengan

rumus

t = b s

b−β

Keterangan :

b = koefisien regresi

β = rata-rata sampel

Sb = standar error dan koefisien regresi

Kriteria Pengujian :

uji thitung dan ttabel dengan 5%

jika thitung≥ ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak

(69)

H0 = atribut produk, iklan dan harga secara parsial tidak berpengaruh

terhadap keputusan pembelian ulang bumbu pelezat serbaguna

mereak Royco

H1 = atribut produk, iklan dan harga secara parsial berpengaruh

terhadap keputusan pembelian ulang bumbu pelezat serbaguna merek

Royco

c. Koefisien Determinasi/Uji R2

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

variabel independen yaitu atribut produk (X1), iklan (X2) dan harga (X3)

berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian ulang (Y).

Adapun rumus koefisien determinasi/korelasi berganda

(Sugiyono,2008:286).

(70)

51 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PRODUK

A. Sejarah berdirinya Desa Semangkak

Semangkak berasal dari: ”Semang atine Si Rengkak!” Sedang nama

Semangkak, lahir dari ucapan Kyai Singadiwangsa saat jengkel terhadap abdinya

yang bernama Kaki Rengkak. Karena bertanya berulang-ulang kepada tuannya

tentang sesuatu yang kurang diyakini yaitu ada salah satu dukuh yang akan dia

mintakan kepada Singadiwangsa untuk tempat tinggal dia dan anak turunnya,

Kyai Singadiwangsa pun mengijinkanya sampai 3 kali tetapi Kaki Rengkak

kurang yakin sehingga Kyai Singadiwangsa pun berujar: “Semang atine Si

Rengkak!” Dari kalimat itu kemudian muncul akronim Semangkak, lalu menjadi

nama desa. Semangkak adalah sebuah desa yang terdiri dari beberapa dukuh,

antara lain Dukuh Si Candi, Semangkak Lor, Ngledok, Nglorog, Tegal Wetan,

Tegal Kulon, Sambi dan Kali Gatak. Dulu, wilayahnya relatif luas, mencakup

sebagian dari desa-desa di sekitarnya.

Ada petilasan yang bisa membuktikan awal dibangunnya Desa

Semangkak, terletak sebelah selatan batu candi berupa bangunan panjang

membujur ke timur. Wujud bangunan berupa 3 pedaleman terbagi barat, tengah

dan timur.

Paling barat ada tandanya batu bata yang di dalamnya kemudian disebut

(71)

bekasnya kecuali tinggal sumur. Bangunan ini hancur sekitar tahun 1920 sejak

pranatan kompleks. Sebelah utara kedua pedaleman barat terdapat cabang dukuh

membujur ke utara yang diberi nama Semangkak Lor.

Sedang pedaleman sebelah timur terbangun belakangan. Semula

merupakan siti geneng, kemudian digempur sedikit demi sedikit yang

gempurannya untuk urug tanah yang letaknya lebih rendah (ledhokan) yang

berada di sebelah barat daya karena penggarapannya hanya dibuat sambilan,

maka setelah jadi dukuh dinamakan Sambi, sedang daerah ledhokan yang diurug

menjadi Ngledok. Pada sebelah barat njeron bata, yaitu tanah lorogan, setelah

menjadi dukuh dinamakan Nglorog. Sebelah barat nglorog dinamakan Tegal

Kulon karena terbentuk dari tegalan. Tegalan sebelah timur juga menjadi dukuh

dinamakan Tegal Wetan atau Tegal Talang pada tepian Kali Gatak. Sebelah

timurnya dinamakan Semangkak atau Semangkak Lor. Nama Semangkak pada

perkembangan selanjutnya menjadi nama desa secara keseluruhan yang

wilayahnya terbagi dalam beberapa dukuh itu.

B. PT.Unilever Indonesia Tbk

1. Sejarah berdirinya PT. Unilever Indonesia Tbk.

Unilever merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia berdiri

sejak tahun 1890-an dan memperoduksi kebutuhan sehari-hari rumah tangga

Gambar

Gambar II.1
Gambar II.I: Hal-hal yang dipertimbangkan dalam penetapan harga
Gambar II.2: Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Gambar II.3 Kerangka Pemikiran Teoretis
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode desriptif kuantitatif karena peneliti ingin menggambarkan tingkat pengetahuan pemilih pemula di Surabaya tentang

Dilihat dari permasalahan, Jurusan Manajemen Informatika membutuhkan sistem informasi akademik yang dapat menunjang proses belajar mengajar, mengelola data absen dosen,

untuk membayar Pajak Hotel sebagai kewajiban dari Pajak Daerah atas usaha kost.. yang dimiliki

Riwayat keperawatan mengenai fungsi jantung meliputi pengkajian adanya batuk, sesak nafas, mengi ( bunyi, musik bernada tinggi , yang disebabkan gerakan udara berkecepatan

Pada saat baterai sudah terisi penuh , penuh itu dalam maksud sesuai dengan energi listrik yang dibutuhkan tegangan arus DC ( Direct Current ) akan ada 2 pilhan

Narasumber yang dalam penelitian ini adalah orang tua ber etnis Bali

Bagi bank bjb penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa masukan informasi mengenai kondisi eksternal dan internal perusahaan, memberi informasi kekuatan dan

At a minimum the management plan shall include: a) the objectives of forest management. c) how the objectives will be met, harvesting methods and silviculture. d) harvest plans