LAMPIRAN A
PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
OLEH IRIANTO, ANDREAS &
LAMPIRAN B
LAPORAN PENILAIAN ASET
PT HOKINDO PROPERTI
INVESTAMA
OLEH KJPP SUWENDHO RINALDY
& REKAN
LAMPIRAN C
LAPORAN PENILAIAN SAHAM
PT HOKINDO PROPERTI
INVESTAMA
OLEH KJPP ANTONIUS SETIADY
& REKAN
PENILAIAN SAHAM
PT HOKINDO PROPERTI INVESTAMA PER 30 SEPTEMBER 2016
27 Januari 2017
Kepada Yth.
DIREKSI
PT RIMO INTERNATIONAL LESTARI Tbk
Jl. Palmerah Barat No. 32B RT.001/RW.003, Kel. Grogol Utara, Kec. Kebayoran Lama Jakarta Selatan - 12210
Dengan hormat,
Ref. : File No. KJPP ASR-2017-011-SF Penilaian Saham
Menindaklanjuti Surat Perjanjian Kerja No. KJPP ASR-381/PR.224/VIII/2016 tertanggal 12 Agustus 2016, kami sebagai Kantor Jasa Penilai Publik berdasarkan Izin Usaha No. 2.09.0029 yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia serta Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. S-783/BL/2010 tanggal 28 Januari 2010 yang dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK yang sejak tanggal 31 Desember 2012 seluruh fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan terkait dengan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal yang pengelolaannya telah dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), telah melakukan revisi terhadap laporan penilaian kami atas Nilai Pasar Wajar saham PT HOKINDO PROPERTI INVESTAMA (“HPI”) dengan File No. ASR-2017-007-SF tertanggal 20 Januari 2017 sehubungan dengan adanya perubahan dan atau tambahan informasi berdasarkan Surat No. S-11/PM.221/2017 tertanggal 11 Januari 2017.
TUJUAN PENILAIAN
Kami mengerti bahwa tujuan diadakannya penilaian ini adalah dalam rangka rencana akuisisi 5.559.900 saham HPI atau setara dengan 99,998 % kepemilikan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh, olehPT RIMO INTERNATIONAL
LESTARI Tbk (“Perseroan”).
IDENTITAS PEMBERI TUGAS
Pelaksanaan penilaian ini sebagai realisasi dari penugasan untuk melakukan penilaian saham HPI sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja No. KJPP ASR-381/PR.224/VIII/2016 tanggal 12 Agustus 2016. Adapun identitas lengkap dari pemberi tugas adalah sebagai berikut:
Pemberi tugas : PT Rimo International Lestari Tbk
Alamat : Jl. Palmerah Barat No. 32B RT 001 RW 003, Grogol Utara, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12210
Telpon : 021 – 535-6601
Fax : 021 – 535-6423
Website : www.rimointernational.com Bidang usaha : Perdagangan dan Keagenan
CAKUPAN PENILAIAN
Menentukan ”Nilai Pasar Wajar” (Fair Market Value) dari 5.559.900 saham HPI
atau99,998% dari Aset Bersih HPI.
Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-196/BL/2012 tertanggal 19 April 2012 (“Peraturan VIII.C.3”) dan oleh karena HPI merupakan Holding Company, maka saham Entitas Anak Perusahaan juga harus dinilai, yang terdiri atas:
Entitas Anak Domisili Aktivitas Utama KepemilikanProsentase
PT NUSAMAKMUR CIPTA
SENTOSA (NCS) SELATANJAKARTA Belum Beroperasi 77,777% PT DUTA REGENCY KARUNIA
(DRK) SELATANJAKARTA Real Estate 99,993% PT GEMA INTI PERKASA (GIP) SELATANJAKARTA Belum Beroperasi 99,992% PT MATAHARI PONTIANAK
INDAH MALL (MPIM) PONTIANAK perbelanjaanPusat 90,000% PT HANSON SAMUDERA
INDONESIA (HSI) SELATANJAKARTA Belum Beroperasi 99,973% PT ANDALAN TEKNO
KORINDO (ATK) TENGGARASULAWESI Belum Beroperasi 99,975% PT BANUA LAND SEJAHTERA
(BLS) KALIMANTANSELATAN Real Estate 99,996% PT BRAVO TARGET SELARAS
(BTS) TANGERANG Belum Beroperasi 68,000% PT TRI KARTIKA (TK) JAKARTA Real Estate 99,999% PT BATU KUDA
27 Januari 2017
Kepada Yth.
DIREKSI
PT RIMO INTERNATIONAL LESTARI Tbk
Jl. Palmerah Barat No. 32B RT.001/RW.003, Kel. Grogol Utara, Kec. Kebayoran Lama Jakarta Selatan - 12210
Dengan hormat,
Ref. : File No. KJPP ASR-2017-011-SF Penilaian Saham
Menindaklanjuti Surat Perjanjian Kerja No. KJPP ASR-381/PR.224/VIII/2016 tertanggal 12 Agustus 2016, kami sebagai Kantor Jasa Penilai Publik berdasarkan Izin Usaha No. 2.09.0029 yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia serta Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. S-783/BL/2010 tanggal 28 Januari 2010 yang dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK yang sejak tanggal 31 Desember 2012 seluruh fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan terkait dengan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal yang pengelolaannya telah dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), telah melakukan revisi terhadap laporan penilaian kami atas Nilai Pasar Wajar saham PT HOKINDO PROPERTI INVESTAMA (“HPI”) dengan File No. ASR-2017-007-SF tertanggal 20 Januari 2017 sehubungan dengan adanya perubahan dan atau tambahan informasi berdasarkan Surat No. S-11/PM.221/2017 tertanggal 11 Januari 2017.
TUJUAN PENILAIAN
Kami mengerti bahwa tujuan diadakannya penilaian ini adalah dalam rangka rencana akuisisi 5.559.900 saham HPI atau setara dengan 99,998 % kepemilikan saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh, olehPT RIMO INTERNATIONAL
LESTARI Tbk (“Perseroan”).
IDENTITAS PEMBERI TUGAS
Pelaksanaan penilaian ini sebagai realisasi dari penugasan untuk melakukan penilaian saham HPI sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja No. KJPP ASR-381/PR.224/VIII/2016 tanggal 12 Agustus 2016. Adapun identitas lengkap dari pemberi tugas adalah sebagai berikut:
Pemberi tugas : PT Rimo International Lestari Tbk
Alamat : Jl. Palmerah Barat No. 32B RT 001 RW 003, Grogol Utara, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12210
Telpon : 021 – 535-6601
Fax : 021 – 535-6423
Website : www.rimointernational.com Bidang usaha : Perdagangan dan Keagenan
CAKUPAN PENILAIAN
Menentukan ”Nilai Pasar Wajar” (Fair Market Value) dari 5.559.900 saham HPI
atau99,998% dari Aset Bersih HPI.
Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-196/BL/2012 tertanggal 19 April 2012 (“Peraturan VIII.C.3”) dan oleh karena HPI merupakan Holding Company, maka saham Entitas Anak Perusahaan juga harus dinilai, yang terdiri atas:
Entitas Anak Domisili Aktivitas Utama KepemilikanProsentase
PT NUSAMAKMUR CIPTA
SENTOSA (NCS) SELATANJAKARTA Belum Beroperasi 77,777% PT DUTA REGENCY KARUNIA
(DRK) SELATANJAKARTA Real Estate 99,993% PT GEMA INTI PERKASA (GIP) SELATANJAKARTA Belum Beroperasi 99,992% PT MATAHARI PONTIANAK
INDAH MALL (MPIM) PONTIANAK perbelanjaanPusat 90,000% PT HANSON SAMUDERA
INDONESIA (HSI) SELATANJAKARTA Belum Beroperasi 99,973% PT ANDALAN TEKNO
KORINDO (ATK) TENGGARASULAWESI Belum Beroperasi 99,975% PT BANUA LAND SEJAHTERA
(BLS) KALIMANTANSELATAN Real Estate 99,996% PT BRAVO TARGET SELARAS
(BTS) TANGERANG Belum Beroperasi 68,000% PT TRI KARTIKA (TK) JAKARTA Real Estate 99,999% PT BATU KUDA
DASAR NILAI YANG DIGUNAKAN
Dasar nilai yang digunakan sesuai dengan Peraturan VIII.C.3 adalah Nilai Pasar Wajar.
“Nilai Pasar Wajar” (Fair Market Value)adalah perkiraan jumlah uang tunai pada
tanggal penilaian (cut off date) yang dapat diperoleh dari suatu transaksi jual beli obyek penilaian antara pembeli yang berminat membeli (willing buyer) dan penjual yang berminat menjual (willing seller) dalam suatu transaksi yang bersifat layak dan wajar.
PEDOMAN PENILAIAN
Dalam melakukan penilaian ini kami berpedoman pada Standar Penilaian
Indonesia (SPI) Edisi – VI 2015 dan Keputusan Ketua Bapepam-LK
No.Kep-196/BL/2012 tertanggal 19 April 2012 (“Peraturan VIII.C.3”) tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal.
TANGGAL PENILAIAN
Tanggal penilaian yang dipakai adalah tanggal30 September 2016.
LINGKUP PENUGASAN
Sesuai dengan tujuan dan cakupan penilaian, maka lingkup penugasan yang akan kami lakukan meliputi:
- Identifikasi masalah
- Analisa pendahuluan dan pengumpulan data
- Pengujian terbatas terhadap data yang diperoleh termasuk data laporan keuangan
- Inspeksi kelokasi
- Wawancara dengan pihak-pihak terkait dengan penilaian - Penerapan pendekatan penilaian saham
- Analisa dan perhitungan nilai
- Pembuatan laporan penilaian saham HPI
INDEPENDENSI PENILAI
Dalam penyusunan Laporan Penilaian Saham ini kami telah bertindak dengan independen tanpa adanya konflik kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan ataupun pihak-pihak lain yang terafiliasi. Kami sebagai penilai tidak memiliki benturan kepentingan baik aktual maupun potensial dengan para pihak yang akan bertransaksi maupun dengan saham yang dinilai.
ASUMSI-ASUMSI DAN KONDISI PEMBATAS
Dalam menyusun pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi kami menggunakan beberapa asumsi dan kondisi pembatas sebagai berikut:
a. Laporan Penilaian Saham yang dihasilkan oleh penilai usaha bersifat non-disclaimer opinion.
b. Penilai usaha telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian.
c. Data-data dan informasi yang diperoleh penilai usaha berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya
d. Penyesuaian atas proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen, mencerminkan kewajaran dan kemampuan untuk pencapaiannya.
e. Penilai usaha bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan, selama tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaannya. f. Laporan Penilaian Saham ini terbuka untuk publik, kecuali terdapat informasi
yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.
g. Penilai usaha bertanggung jawab atas Laporan Penilaian Saham dan Kesimpulan Penilaian Saham
h. Informasi atas status hukum obyek penilaian dari pemberi tugas dianggap benar dan dapat dipercaya. Penilai usaha tidak bertanggung jawab jika ternyata informasi yang diberikan itu terbukti tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya.
i. Hasil yang dicantumkan dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam Laporan yang merupakan bagian dari bisnis yang dinilai hanya berlaku sesuai dengan maksud dan tujuan penilaian. Hasil Penilaian Saham ini tidak boleh digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan. j. Kami sebagai Penilai tidak melakukan penelitian terhadap keabsahan
dokumen-dokumen yang terkait dengan penilaian, oleh karenanya kami tidak menjamin kebenaran atau keabsahannya.
k. Laporan Penilaian Saham ini harus digunakan secara keseluruhan yang tak terpisahkan dan penggunaannya terbatas pada maksud dan tujuan penilaian ini saja. Laporan ini tidak akan berlaku untuk maksud dan tujuan berbeda.
DASAR NILAI YANG DIGUNAKAN
Dasar nilai yang digunakan sesuai dengan Peraturan VIII.C.3 adalah Nilai Pasar Wajar.
“Nilai Pasar Wajar” (Fair Market Value)adalah perkiraan jumlah uang tunai pada
tanggal penilaian (cut off date) yang dapat diperoleh dari suatu transaksi jual beli obyek penilaian antara pembeli yang berminat membeli (willing buyer) dan penjual yang berminat menjual (willing seller) dalam suatu transaksi yang bersifat layak dan wajar.
PEDOMAN PENILAIAN
Dalam melakukan penilaian ini kami berpedoman pada Standar Penilaian
Indonesia (SPI) Edisi – VI 2015 dan Keputusan Ketua Bapepam-LK
No.Kep-196/BL/2012 tertanggal 19 April 2012 (“Peraturan VIII.C.3”) tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal.
TANGGAL PENILAIAN
Tanggal penilaian yang dipakai adalah tanggal30 September 2016.
LINGKUP PENUGASAN
Sesuai dengan tujuan dan cakupan penilaian, maka lingkup penugasan yang akan kami lakukan meliputi:
- Identifikasi masalah
- Analisa pendahuluan dan pengumpulan data
- Pengujian terbatas terhadap data yang diperoleh termasuk data laporan keuangan
- Inspeksi kelokasi
- Wawancara dengan pihak-pihak terkait dengan penilaian - Penerapan pendekatan penilaian saham
- Analisa dan perhitungan nilai
- Pembuatan laporan penilaian saham HPI
INDEPENDENSI PENILAI
Dalam penyusunan Laporan Penilaian Saham ini kami telah bertindak dengan independen tanpa adanya konflik kepentingan dan tidak terafiliasi dengan Perseroan ataupun pihak-pihak lain yang terafiliasi. Kami sebagai penilai tidak memiliki benturan kepentingan baik aktual maupun potensial dengan para pihak yang akan bertransaksi maupun dengan saham yang dinilai.
ASUMSI-ASUMSI DAN KONDISI PEMBATAS
Dalam menyusun pendapat kewajaran atas Rencana Transaksi kami menggunakan beberapa asumsi dan kondisi pembatas sebagai berikut:
a. Laporan Penilaian Saham yang dihasilkan oleh penilai usaha bersifat non-disclaimer opinion.
b. Penilai usaha telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian.
c. Data-data dan informasi yang diperoleh penilai usaha berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya
d. Penyesuaian atas proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen, mencerminkan kewajaran dan kemampuan untuk pencapaiannya.
e. Penilai usaha bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan, selama tidak ada penyimpangan dalam pelaksanaannya. f. Laporan Penilaian Saham ini terbuka untuk publik, kecuali terdapat informasi
yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.
g. Penilai usaha bertanggung jawab atas Laporan Penilaian Saham dan Kesimpulan Penilaian Saham
h. Informasi atas status hukum obyek penilaian dari pemberi tugas dianggap benar dan dapat dipercaya. Penilai usaha tidak bertanggung jawab jika ternyata informasi yang diberikan itu terbukti tidak sesuai dengan hal yang sesungguhnya.
i. Hasil yang dicantumkan dalam laporan ini serta setiap nilai lain dalam Laporan yang merupakan bagian dari bisnis yang dinilai hanya berlaku sesuai dengan maksud dan tujuan penilaian. Hasil Penilaian Saham ini tidak boleh digunakan untuk tujuan penilaian lain yang dapat mengakibatkan terjadinya kesalahan. j. Kami sebagai Penilai tidak melakukan penelitian terhadap keabsahan
dokumen-dokumen yang terkait dengan penilaian, oleh karenanya kami tidak menjamin kebenaran atau keabsahannya.
k. Laporan Penilaian Saham ini harus digunakan secara keseluruhan yang tak terpisahkan dan penggunaannya terbatas pada maksud dan tujuan penilaian ini saja. Laporan ini tidak akan berlaku untuk maksud dan tujuan berbeda.
l. Penggunaaan sebagian atau keseluruhan dari laporan untuk dipublikasikan di media cetak/elektronik harus mendapat persetujuan tertulis dari kami sebagai penilai dan pembuat laporan.
m. Kami berasumsi bahwa data-data yang diberikan kepada kami adalah benar dan berkaitan dengan obyek penilaian dan kami tidak melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap kebenarannya.
n. Penilai dibebaskan dari segala tuntutan dan kewajiban yang berkaitan dengan penggunaan laporan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dari laporan. o. Kami juga berpegang kepada surat pernyataan manajemen (management
representation letter) bahwa manajemen telah menyampaikan seluruh informasi penting dan relevan dengan Penilaian Saham dan sepanjang pengetahuan manajemen Perseroan tidak ada faktor material yang belum diungkapkan dan dapat menyesatkan.
p. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini.
MATA UANG YANG DIGUNAKAN
Sesuai dengan ketentuan OJK maka untuk penilaian ini kami akan menggunakan mata uang yang sesuai dengan yang dipakai dalam Laporan Keuangan HPI.
PREMIS NILAI
Dalam penilaian saham ini, kami menggunakan premis nilai bahwa PT Hokindo Properti Investama (“HPI”) merupakan perusahaan yang memiliki kesinambungan usaha (going concern company), oleh karena itu nilai saham yang diperoleh dari hasil penilaian didasarkan pada asumsi perusahaan yang memiliki kesinambungan usaha dan bukan asumsi likuidasi.
PENDEKATAN PENILAIAN
Untuk memperoleh Nilai Pasar Wajar masing-masing saham HPI, kami akan menggunakan minimal dua dari tiga pendekatan berikut ini, bila memungkinkan:
1. Pendekatan Pendapatan (Income Based Approach) yaitu dengan Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method)
2. Pendekatan Aset (Asset Based Approach) dengan Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method) - ABV
3. Pendekatan Pasar (Market Based Approach) dengan (Guideline Publicly Traded Company Method) - GPTC
- Metode Discounted Cash Flow(Income Based Approach) - DCF
Dengan metode ini nilai saham perusahaan didapatkan dengan cara menghitung nilai kini (present value) dari proyeksi arus kas bersih (net cash flow)
kemudian dikurangi dengan hutang dan ditambah dengan aset non operasional, jikalau ada.
- Metode Adjusted Book Value(Asset Based Approach) - ABV
Dengan menggunakan metode "Adjusted Book Value", nilai saham perusahaan didapatkan dengan cara menambahkan selisih penilaian kembali (revaluation surplus) dari aset dan liabilitas perusahaan kedalam ekuitas perusahaan dan hasilnya akan menggambarkan nilai dari saham perusahaan yang dinilai secara keseluruhan. Dalam selisih penilaian tersebut termasuk selisih penilaian karena aset tidak berwujud (goodwill).
Aset tidak berwujud (Goodwill) akan kami nilai dengan menggunakan "Metode Excess Earning".
Metode Guideline Publicly Traded Company (Market Based Approach)
-GPTC
Dengan menggunakan metode ini, nilai saham perusahaan didapatkan dengan cara membandingkan perusahaan yang dinilai dengan perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperjual-belikan di Bursa Saham.
Perusahaan-perusahaan Terbuka yang digunakan sebagai pembanding adalah perusahaan yang beroperasi dalam industri yang sepadan dan memberikan reaksi yang sama terhadap perubahan-perubahan ekonomi. Dalam hal metode GPTC tidak dapat digunakan dapat menggunakan metode Pembanding Perusahaan Merger dan Akuisisi atau metode Transaksi Sebelumnya; dalam hal ini didasarkan pada data merger dan akuisisi perusahaan, dan juga transaksi dimana kepemilikan suatu perusahaan yang sepadan diperjual-belikan.
Metode GPTC dilakukan dengan menggunakan rasio pengali dari perusahaan terbuka yang sebanding, yang kemudian akan digunakan untuk menentukan nilai dari perusahaannya. Indikasi nilai pasar wajar yang didapat dari metode ini merupakan indikasi nilai pasar wajar untuk kepemilikan saham minoritas.
Oleh karena HPI merupakan holding company yang mempunyai investasi di anak-anak perusahaan (non-operating holding company), maka untuk menentukan Nilai Pasar Wajar atas Aset Bersih (Net-Worth) HPI kami tidak menggunakan Metode DCF. Dengan demikian untuk menilai Nilai Pasar Wajar Aset Bersih (Net-Worth) HPI digunakan Metode ABV dan Metode GPTC.
l. Penggunaaan sebagian atau keseluruhan dari laporan untuk dipublikasikan di media cetak/elektronik harus mendapat persetujuan tertulis dari kami sebagai penilai dan pembuat laporan.
m. Kami berasumsi bahwa data-data yang diberikan kepada kami adalah benar dan berkaitan dengan obyek penilaian dan kami tidak melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap kebenarannya.
n. Penilai dibebaskan dari segala tuntutan dan kewajiban yang berkaitan dengan penggunaan laporan yang tidak sesuai dengan maksud dan tujuan dari laporan. o. Kami juga berpegang kepada surat pernyataan manajemen (management
representation letter) bahwa manajemen telah menyampaikan seluruh informasi penting dan relevan dengan Penilaian Saham dan sepanjang pengetahuan manajemen Perseroan tidak ada faktor material yang belum diungkapkan dan dapat menyesatkan.
p. Kami tidak bertanggung jawab untuk menegaskan kembali atau melengkapi pendapat kami karena peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan ini.
MATA UANG YANG DIGUNAKAN
Sesuai dengan ketentuan OJK maka untuk penilaian ini kami akan menggunakan mata uang yang sesuai dengan yang dipakai dalam Laporan Keuangan HPI.
PREMIS NILAI
Dalam penilaian saham ini, kami menggunakan premis nilai bahwa PT Hokindo Properti Investama (“HPI”) merupakan perusahaan yang memiliki kesinambungan usaha (going concern company), oleh karena itu nilai saham yang diperoleh dari hasil penilaian didasarkan pada asumsi perusahaan yang memiliki kesinambungan usaha dan bukan asumsi likuidasi.
PENDEKATAN PENILAIAN
Untuk memperoleh Nilai Pasar Wajar masing-masing saham HPI, kami akan menggunakan minimal dua dari tiga pendekatan berikut ini, bila memungkinkan:
1. Pendekatan Pendapatan (Income Based Approach) yaitu dengan Metode Diskonto Arus Kas (Discounted Cash Flow Method)
2. Pendekatan Aset (Asset Based Approach) dengan Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method) - ABV
3. Pendekatan Pasar (Market Based Approach) dengan (Guideline Publicly Traded Company Method) - GPTC
- Metode Discounted Cash Flow(Income Based Approach) - DCF
Dengan metode ini nilai saham perusahaan didapatkan dengan cara menghitung nilai kini (present value) dari proyeksi arus kas bersih (net cash flow)
kemudian dikurangi dengan hutang dan ditambah dengan aset non operasional, jikalau ada.
- Metode Adjusted Book Value(Asset Based Approach) - ABV
Dengan menggunakan metode "Adjusted Book Value", nilai saham perusahaan didapatkan dengan cara menambahkan selisih penilaian kembali (revaluation surplus) dari aset dan liabilitas perusahaan kedalam ekuitas perusahaan dan hasilnya akan menggambarkan nilai dari saham perusahaan yang dinilai secara keseluruhan. Dalam selisih penilaian tersebut termasuk selisih penilaian karena aset tidak berwujud (goodwill).
Aset tidak berwujud (Goodwill) akan kami nilai dengan menggunakan "Metode Excess Earning".
Metode Guideline Publicly Traded Company (Market Based Approach)
-GPTC
Dengan menggunakan metode ini, nilai saham perusahaan didapatkan dengan cara membandingkan perusahaan yang dinilai dengan perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperjual-belikan di Bursa Saham.
Perusahaan-perusahaan Terbuka yang digunakan sebagai pembanding adalah perusahaan yang beroperasi dalam industri yang sepadan dan memberikan reaksi yang sama terhadap perubahan-perubahan ekonomi. Dalam hal metode GPTC tidak dapat digunakan dapat menggunakan metode Pembanding Perusahaan Merger dan Akuisisi atau metode Transaksi Sebelumnya; dalam hal ini didasarkan pada data merger dan akuisisi perusahaan, dan juga transaksi dimana kepemilikan suatu perusahaan yang sepadan diperjual-belikan.
Metode GPTC dilakukan dengan menggunakan rasio pengali dari perusahaan terbuka yang sebanding, yang kemudian akan digunakan untuk menentukan nilai dari perusahaannya. Indikasi nilai pasar wajar yang didapat dari metode ini merupakan indikasi nilai pasar wajar untuk kepemilikan saham minoritas.
Oleh karena HPI merupakan holding company yang mempunyai investasi di anak-anak perusahaan (non-operating holding company), maka untuk menentukan Nilai Pasar Wajar atas Aset Bersih (Net-Worth) HPI kami tidak menggunakan Metode DCF. Dengan demikian untuk menilai Nilai Pasar Wajar Aset Bersih (Net-Worth) HPI digunakan Metode ABV dan Metode GPTC.
HPI melakukan penyertaan saham pada anak perusahaan. Untuk mendukung penilaian saham HPI, kami juga melakukan penilaian saham-saham anak perusahaan tersebut.
Dalam penilaian saham dari anak perusahaan tersebut, kami menggunakan Metode Penyesuaian Nilai Buku, Metode Arus Kas Yang Didiskonto atau Metode Pembanding Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek, sepanjang data untuk penilaian saham anak perusahaan tersebut kami peroleh; dalam hal ini bagi entitas anak yang telah beroperasi kami gunakan penilaian dengan pendekatan pendapatan, yaitu Metode DCF dan pendekatan aset yaitu Metode ABV, sedangkan untuk anak perusahaan yang belum beroperasi kami gunakan penilaian dengan pendekatan aset yaitu Metode ABV dan pendekatan pasar yaitu Metode GPTC.
Anak perusahaan yang dinilai:
Penyertaan Langsung Metode Penilaian
1. PT. Nusamakmur Cipta Sentosa : ABV dan GPTC 2. PT. Duta Regency Karunia : DCF dan ABV 3. PT. Gema Inti Perkasa : ABV dan GPTC 4. PT. Matahari Pontianak Indah Mall : DCF dan ABV 5. PT. Hanson Samudra Indonesia : ABV dan GPTC 6. PT. Andalan Tekhno Korindo : ABV dan GPTC 7. PT. Banua Land Sejahtera : DCF dan ABV 8. PT. Bravo Target Selaras : ABV dan GPTC
9. PT. Tri Kartika : DCF dan ABV
10. PT. Batu Kuda Propertindo : ABV dan GPTC
ASUMSI DASAR UNTUK PENILAIAN SAHAM
1. Asumsi Dasar Untuk Penilaian Saham dengan Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method)
Dalam melakukan penilaian saham dengan metode ini, kami dasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut :
Tanggal penilaian saham Perusahaan adalah 30 September 2016.
Neraca dan Laba Rugi Perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2016 yang menjadi titik tolak dalam penilaian saham Perusahaan merupakan Neraca dan Laba Rugi Perusahaan yang diaudit oleh Akuntan Publik.
Dilakukan pengujian terbatas terhadap akun-akun dalam neraca per 30 September 2016, untuk mengetahui apakah ada aset-aset non operasional dan pos-pos aset dan liabilitas yang belum tercatat termasuk aset tidak berwujud yang berupaGoodwill.
Dilakukan penilaian terhadap aset Perusahaan, berupa investasi dalam saham pada anak-anak perusahaan.
Goodwill dihitung dengan Metode Kelebihan Pendapatan (Excess Earning Method). Oleh karena HPI selama ini belum ada pendapatan sehingga tidak memiliki excess earning yang dapat diperhitungkan sebagai goodwill, maka goodwill HPI pada tanggal penilaian adalah nihil.
2. Asumsi Dasar Untuk Penilaian Saham dengan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek (Guide-line Publicly Traded Company)
Dalam melakukan penilaian saham dengan metode ini, kami dasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:
Perusahaan terbuka yang digunakan sebagai pembanding adalah PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Danayasa Arthatama Tbk, PT Lippo Cikarang Tbk, PT Pikko Land Development Tbk, Grand Canal Land PCL, NC Housing PCL, LPN Development PCL dan U City PCL
Laporan Keuangan yang menjadi dasar sebagai pembanding untuk menentukan nilai pengali (value multiple) dari perusahaan terbuka tersebut di atas adalah laporan keuangan dari perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Thailand, yaitu laporan keuangan yang terakhir audited yang publish di masing-masing bursa efek.
Harga saham dari masing-masing perusahaan terbuka berdasarkan harga saham di Bursa Efek masing-masing negara (Indonesia dan Thailand) per 30 September 2016.
Variable fundamental keuangan yang digunakan baik untuk perusahaan pembanding maupun untuk Perusahaan adalah adalah Earning, Pendapatan (Sales) dan Nilai Buku Ekuitas.
Menghitung rata-rata value multiple dari perusahaan pembanding.
Atas dasar variable fundamental keuangan Perusahaan dikalikan dengan rata-rata value multiple perusahaan pembanding, maka dapat diperoleh Indikasi Nilai Pasar Wajar Aset Bersih Perusahaan untuk saham minoritas. Untuk menghitung saham mayoritas akan diperhitungkan control premium.
HPI melakukan penyertaan saham pada anak perusahaan. Untuk mendukung penilaian saham HPI, kami juga melakukan penilaian saham-saham anak perusahaan tersebut.
Dalam penilaian saham dari anak perusahaan tersebut, kami menggunakan Metode Penyesuaian Nilai Buku, Metode Arus Kas Yang Didiskonto atau Metode Pembanding Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek, sepanjang data untuk penilaian saham anak perusahaan tersebut kami peroleh; dalam hal ini bagi entitas anak yang telah beroperasi kami gunakan penilaian dengan pendekatan pendapatan, yaitu Metode DCF dan pendekatan aset yaitu Metode ABV, sedangkan untuk anak perusahaan yang belum beroperasi kami gunakan penilaian dengan pendekatan aset yaitu Metode ABV dan pendekatan pasar yaitu Metode GPTC.
Anak perusahaan yang dinilai:
Penyertaan Langsung Metode Penilaian
1. PT. Nusamakmur Cipta Sentosa : ABV dan GPTC 2. PT. Duta Regency Karunia : DCF dan ABV 3. PT. Gema Inti Perkasa : ABV dan GPTC 4. PT. Matahari Pontianak Indah Mall : DCF dan ABV 5. PT. Hanson Samudra Indonesia : ABV dan GPTC 6. PT. Andalan Tekhno Korindo : ABV dan GPTC 7. PT. Banua Land Sejahtera : DCF dan ABV 8. PT. Bravo Target Selaras : ABV dan GPTC
9. PT. Tri Kartika : DCF dan ABV
10. PT. Batu Kuda Propertindo : ABV dan GPTC
ASUMSI DASAR UNTUK PENILAIAN SAHAM
1. Asumsi Dasar Untuk Penilaian Saham dengan Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method)
Dalam melakukan penilaian saham dengan metode ini, kami dasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut :
Tanggal penilaian saham Perusahaan adalah 30 September 2016.
Neraca dan Laba Rugi Perusahaan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2016 yang menjadi titik tolak dalam penilaian saham Perusahaan merupakan Neraca dan Laba Rugi Perusahaan yang diaudit oleh Akuntan Publik.
Dilakukan pengujian terbatas terhadap akun-akun dalam neraca per 30 September 2016, untuk mengetahui apakah ada aset-aset non operasional dan pos-pos aset dan liabilitas yang belum tercatat termasuk aset tidak berwujud yang berupaGoodwill.
Dilakukan penilaian terhadap aset Perusahaan, berupa investasi dalam saham pada anak-anak perusahaan.
Goodwill dihitung dengan Metode Kelebihan Pendapatan (Excess Earning Method). Oleh karena HPI selama ini belum ada pendapatan sehingga tidak memiliki excess earning yang dapat diperhitungkan sebagai goodwill, maka goodwill HPI pada tanggal penilaian adalah nihil.
2. Asumsi Dasar Untuk Penilaian Saham dengan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek (Guide-line Publicly Traded Company)
Dalam melakukan penilaian saham dengan metode ini, kami dasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut:
Perusahaan terbuka yang digunakan sebagai pembanding adalah PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Danayasa Arthatama Tbk, PT Lippo Cikarang Tbk, PT Pikko Land Development Tbk, Grand Canal Land PCL, NC Housing PCL, LPN Development PCL dan U City PCL
Laporan Keuangan yang menjadi dasar sebagai pembanding untuk menentukan nilai pengali (value multiple) dari perusahaan terbuka tersebut di atas adalah laporan keuangan dari perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Thailand, yaitu laporan keuangan yang terakhir audited yang publish di masing-masing bursa efek.
Harga saham dari masing-masing perusahaan terbuka berdasarkan harga saham di Bursa Efek masing-masing negara (Indonesia dan Thailand) per 30 September 2016.
Variable fundamental keuangan yang digunakan baik untuk perusahaan pembanding maupun untuk Perusahaan adalah adalah Earning, Pendapatan (Sales) dan Nilai Buku Ekuitas.
Menghitung rata-rata value multiple dari perusahaan pembanding.
Atas dasar variable fundamental keuangan Perusahaan dikalikan dengan rata-rata value multiple perusahaan pembanding, maka dapat diperoleh Indikasi Nilai Pasar Wajar Aset Bersih Perusahaan untuk saham minoritas. Untuk menghitung saham mayoritas akan diperhitungkan control premium.
KORELASI NILAI, DISKON MARKETABILITAS DAN DISKON PENGENDALI
Untuk sampai pada pendapat kami mengenai nilai pasar wajar aset bersih (net worth) Perusahaan, kami melakukan korelasi nilai atas hasil penilaian dari penggunaan kedua metode yang kami uraikan di atas. Dalam melakukan korelasi nilai kami memakai bobot nilai 90% untuk Metode Penyesuaian Nilai Buku dan 10% untuk Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek.
Pembobotan dimana metode ABV dengan bobot lebih tinggi yanitu 90% didasarkan pada pertimbangan bahwa metode ABV merupakan penilaian fundamental bagi perusahaan holding company yang tidak memiliki aktivitas operasi (non-operating company) dan akitivas usahanya melakukan investasi pada saham-saham perusahaan. Dengan demikan pendekatan neraca dengan metode ABV merupakan pendekatan yang utama dalam menilai saham HPI.
Dalam pada itu metode penilaian dengan pendekatan pasar dengan memakai metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek dengan bobot sebesar 10%. Hal ini didasarkan pada pertimbangan walaupun menggunakan delapan perusahaan terbuka yang sahamnya di perdagangkan di Bursa Efek, hanya didasarkan pada jenis industri yang sama dengan HPI tanpa membandingkan faktor lainnya.
Oleh karena saham yang dinilai adalah untuk penyertaan sebesar 99,998% dari aset bersih HPI yang merupakan perusahaan tertutup, maka untuk menghitung nilai pasar wajarnya kami perhitungkan diskon marketabilitas sedangkan diskon pengendali tidak diperhitungkan karena saham yang dinilai merupakan saham mayoritas.
Dengan mempertimbangkan saham yang dinilai adalah saham mayoritas dan kinerja anak perusahaan HPI dimana dari 10 anak perusahaan yang sudah beroperasi 4 perusahaan dan 6 perusahaan belum beroperasi. Dari 4 perusahaan yang sudah beroperasi, yang sudah beroperasi komersial hanya 1 perusahaan, maka menurut pertimbangan kami besarnya diskon marketabilitas adalah 30%.
HASIL PENILAIAN
Untuk mencapai pada kesimpulan pernilaian kami mempertimbangkan pada hal-hal berikut ini:
1. Indikasi Nilai Pasar Wajar dari Aset Bersih (Net Worth) berdasarkan perhitungan dengan Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method - ABV).
2. Indikasi Nilai Pasar Wajar dari Aset Bersih (Net Worth) berdasarkan perhitungan dengan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek (Guide-line Publicly Traded Company Method - GPTC).
3. Korelasi nilai dari Indikasi Nilai Pasar Wajar Aset Bersih berdasarkan kedua metode penilaian dalam butir 1 dan 2 di atas.
4. Diperhitungkan Diskon Marketabilitas terhadap indikasi nilai yang diperoleh dari perhitungan pada butir 3 untuk memperoleh Nilai Pasar Wajar Aset Bersih.
5. Nilai Pasar Wajar untuk 99,998% saham atas dasar perhitungan pada butir 3 dan 4 di atas.
Kesimpulan hasil penilaian kami berdasarkan hal-hal yang kami uraikan di atas adalah sebagai berikut:
Hasil Penilaian (Rp’000) Bobot Relatif (%) Nilai Hasil Korelasi (Rp’000)
Aset Bersih (Net-Worth)
a. Menurut Metode Penyesuaian Nilai Buku
Indikasi Nilai Pasar Wajar per
30 September 2016 5.410.103.455 90 4.869.093.109
b. Menurut Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek
Indikasi Nilai Pasar Wajar per
30 September 2016 7.802.858.060 10 780.285.806
c. Indikasi Nilai Pasar Wajar Aset
Bersih-untuk 5.560.000 saham 5.649.378.915
d. Dikurangi :
Diskon Marketabilitas @ 30% (1.694.813.675)
e. Nilai Pasar Wajar Aset Bersih per
30 September 2016 3.954.565.241
f. Nilai Pasar Wajar per saham –
(dalam Rupiah) 711.253
KORELASI NILAI, DISKON MARKETABILITAS DAN DISKON PENGENDALI
Untuk sampai pada pendapat kami mengenai nilai pasar wajar aset bersih (net worth) Perusahaan, kami melakukan korelasi nilai atas hasil penilaian dari penggunaan kedua metode yang kami uraikan di atas. Dalam melakukan korelasi nilai kami memakai bobot nilai 90% untuk Metode Penyesuaian Nilai Buku dan 10% untuk Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek.
Pembobotan dimana metode ABV dengan bobot lebih tinggi yanitu 90% didasarkan pada pertimbangan bahwa metode ABV merupakan penilaian fundamental bagi perusahaan holding company yang tidak memiliki aktivitas operasi (non-operating company) dan akitivas usahanya melakukan investasi pada saham-saham perusahaan. Dengan demikan pendekatan neraca dengan metode ABV merupakan pendekatan yang utama dalam menilai saham HPI.
Dalam pada itu metode penilaian dengan pendekatan pasar dengan memakai metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek dengan bobot sebesar 10%. Hal ini didasarkan pada pertimbangan walaupun menggunakan delapan perusahaan terbuka yang sahamnya di perdagangkan di Bursa Efek, hanya didasarkan pada jenis industri yang sama dengan HPI tanpa membandingkan faktor lainnya.
Oleh karena saham yang dinilai adalah untuk penyertaan sebesar 99,998% dari aset bersih HPI yang merupakan perusahaan tertutup, maka untuk menghitung nilai pasar wajarnya kami perhitungkan diskon marketabilitas sedangkan diskon pengendali tidak diperhitungkan karena saham yang dinilai merupakan saham mayoritas.
Dengan mempertimbangkan saham yang dinilai adalah saham mayoritas dan kinerja anak perusahaan HPI dimana dari 10 anak perusahaan yang sudah beroperasi 4 perusahaan dan 6 perusahaan belum beroperasi. Dari 4 perusahaan yang sudah beroperasi, yang sudah beroperasi komersial hanya 1 perusahaan, maka menurut pertimbangan kami besarnya diskon marketabilitas adalah 30%.
HASIL PENILAIAN
Untuk mencapai pada kesimpulan pernilaian kami mempertimbangkan pada hal-hal berikut ini:
1. Indikasi Nilai Pasar Wajar dari Aset Bersih (Net Worth) berdasarkan perhitungan dengan Metode Penyesuaian Nilai Buku (Adjusted Book Value Method - ABV).
2. Indikasi Nilai Pasar Wajar dari Aset Bersih (Net Worth) berdasarkan perhitungan dengan Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek (Guide-line Publicly Traded Company Method - GPTC).
3. Korelasi nilai dari Indikasi Nilai Pasar Wajar Aset Bersih berdasarkan kedua metode penilaian dalam butir 1 dan 2 di atas.
4. Diperhitungkan Diskon Marketabilitas terhadap indikasi nilai yang diperoleh dari perhitungan pada butir 3 untuk memperoleh Nilai Pasar Wajar Aset Bersih.
5. Nilai Pasar Wajar untuk 99,998% saham atas dasar perhitungan pada butir 3 dan 4 di atas.
Kesimpulan hasil penilaian kami berdasarkan hal-hal yang kami uraikan di atas adalah sebagai berikut:
Hasil Penilaian (Rp’000) Bobot Relatif (%) Nilai Hasil Korelasi (Rp’000)
Aset Bersih (Net-Worth)
a. Menurut Metode Penyesuaian Nilai Buku
Indikasi Nilai Pasar Wajar per
30 September 2016 5.410.103.455 90 4.869.093.109
b. Menurut Metode Pembanding Perusahaan Tercatat di Bursa Efek
Indikasi Nilai Pasar Wajar per
30 September 2016 7.802.858.060 10 780.285.806
c. Indikasi Nilai Pasar Wajar Aset
Bersih-untuk 5.560.000 saham 5.649.378.915
d. Dikurangi :
Diskon Marketabilitas @ 30% (1.694.813.675)
e. Nilai Pasar Wajar Aset Bersih per
30 September 2016 3.954.565.241
f. Nilai Pasar Wajar per saham –
(dalam Rupiah) 711.253
KESIMPULAN AKHIR
Dengan demikian, menurut pendapat kami jumlah Rp 3.954.495.555.000 (TIGA TRILIUN SEMBILAN RATUS LIMA PULUH EMPAT MILIAR EMPAT RATUS SEMBILAN PULUH LIMA JUTA LIMA RATUS LIMA PULUH LIMA RIBU RUPIAH)
merupakan Nilai Pasar Wajar dari 5.559.900 saham PT HOKINDO PROPERTI
INVESTAMA, yang berada dalam kondisi berkesinambungan usaha (going
concern) pada tanggal 30 September 2016, dengan berpedoman pada
Asumsi-asumsi dan Syarat-syarat Pembatasan yang terlampir dalam laporan ini.
Hasil penilaian di atas kami dasarkan pada informasi-informasi yang kami peroleh dari pihak Perusahaan, termasuk wawancara dengan pejabat-pejabat kuncinya, salinan laporan keuangan yang berupa Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba-Rugi Komprehensif dan data-data lainnya.
Kami menganggap bahwa semua informasi data-data tersebut adalah benar, dan tidak ada hal-hal lain yang tidak terungkap yang akan mempengaruhi hasil penilaian secara material.
Kami tidak melakukan penyelidikan dan juga tidak merupakan tanggung jawab kami jika ada persoalan-persoalan yang berhubungan dengan hak milik atau hutang/ kerugian atas saham yang dinilai tersebut.
Disini kami tegaskan bahwa kami tidak akan menarik keuntungan, baik sekarang maupun di masa yang akan datang, dari saham yang dinilai atau dari nilai yang diperoleh.
Hormat kami,
KJPP ANTONIUS SETIADY & REKAN
Ir. ANTONIUS SETIADY, SCV, MAPPI (Cert)
Pimpinan Rekan
Izin Penilai Menkeu R.I No. : PB – I.08.00008 MAPPI No. : 81-S-00002
STTD BAPEPAM No. : 04/PM.STTD-P/AB/2006
PERNYATAAN PENILAI
Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai Penilai, kami yang bertanda-tangan di bawah ini menyatakan bahwa:
1. Seluruh data dan informasi yang diungkapkan dalam laporan yang kami peroleh dari manajemen HPI yang kami asumsikan benar adalah yang sesuai dengan pemahaman terbaik dari penilai dan merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari manajemen HPI.
2. Semua analisis dan kesimpulan dalam laporan ini dibatasi oleh asumsi-asumsi dan syarat-syarat pembatas yang diungkapkan dalam laporan penilaian ini.
3. Penilai maupun karyawan lainnya sama sekali tidak mempunyai kepentingan finansial terhadap saham yang dinilai.
4. Biaya jasa penilaian ini tidak tergantung pada besarnya nilai yang tercantum dalam laporan.
5. Penilaian ini dilakukan sesuai dengan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia (SPI Edisi – VI 2015).
6. Penilai telah memenuhi persyaratan pendidikan profesional yang ditentukan dan diselenggarakan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI). 7. Penilai memiliki pemahaman yang memadai mengenai saham yang dinilai. 8. Penugasan penilaian profesional telah dilakukan terhadap obyek penilaian
pada tanggal penilaian (Cut Off Date).
9. Perkiraan nilai yang dihasilkan dalam penugasan penilaian profesional telah disajikan sebagai kesimpulan nilai.
10. Hanya yang bertandatangan di bawah ini yang telah terlibat dalam penyusunan laporan penilaian ini.
No. N A M A TANDA TANGAN
A. Pimpinan Rekan
Ir. Antonius Setiady, SCV, MAPPI (Cert)
Ijin Penilai Menkeu R.I No. : PB – I.08.00008 MAPPI No. : 81-S-00002 STTD BAPEPAM No : 04/PM.STTD-P/AB/2006 ... B. Reviewer/Quality Control Denny Setiady, BSC. MAPPI No. 09-P-02383 ... C. Penilai
Drs. Barnas, Ak, MAPPI (Cert)
KESIMPULAN AKHIR
Dengan demikian, menurut pendapat kami jumlah Rp 3.954.495.555.000 (TIGA TRILIUN SEMBILAN RATUS LIMA PULUH EMPAT MILIAR EMPAT RATUS SEMBILAN PULUH LIMA JUTA LIMA RATUS LIMA PULUH LIMA RIBU RUPIAH)
merupakan Nilai Pasar Wajar dari 5.559.900 saham PT HOKINDO PROPERTI
INVESTAMA, yang berada dalam kondisi berkesinambungan usaha (going
concern) pada tanggal 30 September 2016, dengan berpedoman pada
Asumsi-asumsi dan Syarat-syarat Pembatasan yang terlampir dalam laporan ini.
Hasil penilaian di atas kami dasarkan pada informasi-informasi yang kami peroleh dari pihak Perusahaan, termasuk wawancara dengan pejabat-pejabat kuncinya, salinan laporan keuangan yang berupa Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba-Rugi Komprehensif dan data-data lainnya.
Kami menganggap bahwa semua informasi data-data tersebut adalah benar, dan tidak ada hal-hal lain yang tidak terungkap yang akan mempengaruhi hasil penilaian secara material.
Kami tidak melakukan penyelidikan dan juga tidak merupakan tanggung jawab kami jika ada persoalan-persoalan yang berhubungan dengan hak milik atau hutang/ kerugian atas saham yang dinilai tersebut.
Disini kami tegaskan bahwa kami tidak akan menarik keuntungan, baik sekarang maupun di masa yang akan datang, dari saham yang dinilai atau dari nilai yang diperoleh.
Hormat kami,
KJPP ANTONIUS SETIADY & REKAN
Ir. ANTONIUS SETIADY, SCV, MAPPI (Cert)
Pimpinan Rekan
Izin Penilai Menkeu R.I No. : PB – I.08.00008 MAPPI No. : 81-S-00002
STTD BAPEPAM No. : 04/PM.STTD-P/AB/2006
PERNYATAAN PENILAI
Dalam batas kemampuan dan keyakinan kami sebagai Penilai, kami yang bertanda-tangan di bawah ini menyatakan bahwa:
1. Seluruh data dan informasi yang diungkapkan dalam laporan yang kami peroleh dari manajemen HPI yang kami asumsikan benar adalah yang sesuai dengan pemahaman terbaik dari penilai dan merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari manajemen HPI.
2. Semua analisis dan kesimpulan dalam laporan ini dibatasi oleh asumsi-asumsi dan syarat-syarat pembatas yang diungkapkan dalam laporan penilaian ini.
3. Penilai maupun karyawan lainnya sama sekali tidak mempunyai kepentingan finansial terhadap saham yang dinilai.
4. Biaya jasa penilaian ini tidak tergantung pada besarnya nilai yang tercantum dalam laporan.
5. Penilaian ini dilakukan sesuai dengan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) dan Standar Penilaian Indonesia (SPI Edisi – VI 2015).
6. Penilai telah memenuhi persyaratan pendidikan profesional yang ditentukan dan diselenggarakan oleh Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI). 7. Penilai memiliki pemahaman yang memadai mengenai saham yang dinilai. 8. Penugasan penilaian profesional telah dilakukan terhadap obyek penilaian
pada tanggal penilaian (Cut Off Date).
9. Perkiraan nilai yang dihasilkan dalam penugasan penilaian profesional telah disajikan sebagai kesimpulan nilai.
10. Hanya yang bertandatangan di bawah ini yang telah terlibat dalam penyusunan laporan penilaian ini.
No. N A M A TANDA TANGAN
A. Pimpinan Rekan
Ir. Antonius Setiady, SCV, MAPPI (Cert)
Ijin Penilai Menkeu R.I No. : PB – I.08.00008 MAPPI No. : 81-S-00002 STTD BAPEPAM No : 04/PM.STTD-P/AB/2006 ... B. Reviewer/Quality Control Denny Setiady, BSC. MAPPI No. 09-P-02383 ... C. Penilai
Drs. Barnas, Ak, MAPPI (Cert)
LAMPIRAN D
LAPORAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 SEPTEMBER 2016, 31 DESEMBER 2015,
31 DESEMBER 2014,
DAN 31 DESEMBER 2013
PT RIMO INTERNATIONAL LESTARI TBK
DAN ENTITAS ANAK
LAMPIRAN E
LAPORAN KONSOLIDASIAN INTERIM
30 SEPTEMBER 2016, 31 DESEMBER 2015,
DAN 31 DESEMBER 2014
PT HOKINDO PROPERTI INVESTAMA
DAN ENTITAS ANAK
LAMPIRAN F
LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN INTERIM
LAMPIRAN G
LAPORAN PENDAPAT
KEWAJARAN
PENDAPAT KEWAJARAN (FAIRNESS OPINION) PT HOKINDO PROPERTI INVESTAMA
PER 30 SEPTEMBER 2016 LAPORAN SHORT FORM
30 Januari 2017 Kepada Yth
Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham
PT RIMO INTERNATIONAL LESTARI TbkJl. Palmerah Barat No. 32 B RT 001 RW 003, Grogol Utara, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12210
Dengan hormat,
Ref : File No. KJPP ASR-2017-012-SF
Penilaian Kewajaran atas Rencana Inbreng Saham PT Hokindo Properti Investama
Sesuai dengan permintaan Bapak, kami sebagai Kantor Jasa Penilai Publik berdasarkan Izin dari Departemen Keuangan Republik Indonesia No.2.09.0029 tertanggal 13 April 2009 serta Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. 783/BL/2010 tanggal 28 Januari 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”Bapepam dan LK”), yang sejak tanggal 31 Desember 2012, seluruh fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan terkait dengan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal yang pengelolaannya telah dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), telah melakukan revisi laporan pendapat kewajaran PT Rimo International Lestari Tbk (“Perseroan”) dengan File No.KJPP ASR-2017-008-SF tanggal 20 Januari 2017 sehubungan dengan adanya perubahan dan atau tambahan informasi berdasarkan Surat No.S-11/PM.221/2017 tertanggal 11 Januari 2017 berkaitan dengan analisa kewajaran atas rencana PT Rimo International Lestari Tbk (“Perseroan”) atas rencana saham PT Hokindo Properti Investama (“HPI”) menjadi obyek penyetoran dalam bentuk lain selain uang (inbreng) dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) PT Rimo International Lestari Tbk (“Perseroan”), yang terdiri dari:
PENDAPAT KEWAJARAN (FAIRNESS OPINION) PT HOKINDO PROPERTI INVESTAMA
PER 30 SEPTEMBER 2016 LAPORAN SHORT FORM
30 Januari 2017 Kepada Yth
Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham
PT RIMO INTERNATIONAL LESTARI TbkJl. Palmerah Barat No. 32 B RT 001 RW 003, Grogol Utara, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12210
Dengan hormat,
Ref : File No. KJPP ASR-2017-012-SF
Penilaian Kewajaran atas Rencana Inbreng Saham PT Hokindo Properti Investama
Sesuai dengan permintaan Bapak, kami sebagai Kantor Jasa Penilai Publik berdasarkan Izin dari Departemen Keuangan Republik Indonesia No.2.09.0029 tertanggal 13 April 2009 serta Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. 783/BL/2010 tanggal 28 Januari 2010 yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”Bapepam dan LK”), yang sejak tanggal 31 Desember 2012, seluruh fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan terkait dengan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal yang pengelolaannya telah dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), telah melakukan revisi laporan pendapat kewajaran PT Rimo International Lestari Tbk (“Perseroan”) dengan File No.KJPP ASR-2017-008-SF tanggal 20 Januari 2017 sehubungan dengan adanya perubahan dan atau tambahan informasi berdasarkan Surat No.S-11/PM.221/2017 tertanggal 11 Januari 2017 berkaitan dengan analisa kewajaran atas rencana PT Rimo International Lestari Tbk (“Perseroan”) atas rencana saham PT Hokindo Properti Investama (“HPI”) menjadi obyek penyetoran dalam bentuk lain selain uang (inbreng) dalam Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) PT Rimo International Lestari Tbk (“Perseroan”), yang terdiri dari:
a. Inbreng saham PT Hokindo Properti Investama (“HPI”) sebanyak 4.509.900 lembar saham yang dimiliki oleh Tn. Benny Tjokrosaputro
b. Inbreng saham PT Hokindo Properti Investama (“HPI”) sebanyak 400.000 lembar saham yang dimiliki oleh Tn. Teddy Tjokrosapuro
c. Inbreng saham PT Hokindo Properti Investama (“HPI”) sebanyak 500.000 lembar saham yang dimiliki oleh Ny. Anne Patricia Sutanto
d. Inbreng saham PT Hokindo Properti Investama (“HPI”) sebanyak 150.000 lembar saham yang dimiliki oleh Tn. Ludijanto Setijo
Seluruh saham HPI yang diinbrengkan sebanyak 5.559.900 lembar saham atau setara dengan 99,998% kepemilikan saham HPI yang telah ditempatkan dan disetor penuh, dengan jumlah nilai saham yang diinbrengkan tersebut seluruhnya sebesar Rp. 3.948.696.000.000.
Perseroan berencana akan mengakuisisi 5.559.900 saham HPI tersebut dengan dana berasal dari peningkatan permodalan Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebesar Rp.4.100.196.000.000. Dimana sebesar Rp.3.948.696.000.000 untuk mengakuisisi 5.559.900 saham HPI yang pembayarannya dilakukan tunai apabila para pemegang saham Perseroan melaksanakaan HMETD. Sisa dari HMETD tersebut sebesar Rp.151.500.000.000 diperoleh secara tunai yang kan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan termasuk mendanai aktivitas HPI dan anak-anak perusahaannya.
Apabila para pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan HMETD-nya maka 5.559.900 saham HPI tersebut dengan nilainya sebesar Rp. Rp.3.948.696.000.000 menjadi obyek penyetoran dalam bentuk lain selain uang (inbreng). Atas inbreng saham HPI sebesar 5.559.900 saham, para pemegang saham HPI yang akan mengimbrengkan saham HPI akan memperoleh 39.096.000.000 saham Perseroan. Untuk selanjutnya rencana transaksi inbreng 5.559.900 saham HPI disebut “Rencana Transaksi Inbreng”
Rencana Transaksi Inbreng, berdasarkan nilai wajar saham yang diinbrengkan merupakan transaksi material sebagaimana didefinisikan dalam Surat Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-624/BL/2011 tertanggal 28 November 2011 (“Peraturan IX.E.2”) tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama dimana nilai dari Rencana Transaksi adalah sebesar Rp 3.948.696.000.000 lebih dari 50 persen dari jumlah ekuitas Perseroan, berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2016 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan tanggal 31 Oktober 2016 dengan total ekuitas Perseroan defisit sebesar Rp.67.056.173.080. Akan tetapi pada saat dilakukan HMETD modal kerja bersih dan ekuitas Perseroan negatif, maka transaksi material ini merupakan transaksi yang memperoleh pengecualian sebagai transaksi material sesuai ketentukan dalam Peraturan IX.E.2 angka 3.a. 11.
Apabila para pemegang saham Perseroan tidak melaksanakan HMETD-nya maka 5.559.900 saham HPI menjadi obyek penyetoran dalam bentuk lain selain uang (inbreng). Atas inbreng saham HPI sebesar 5.559.900 saham dengan nilai sebesar Rp.3.948.696.000.000 , para pemegang saham HPI yang akan mengimbrengkan saham HPI akan memperoleh 39.096.000.000 saham Perseroan (“Rencana Transaksi Inbreng”). Transaksi Inbreng tersebut harus diumumkan kepada publik dan akan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2016 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“POJK No. 32”), maka diperlukan penilaian kewajaran.
Oleh karena itu, penilaian atas kewajaran Rencana Transaksi Inbreng ini diperlukan dalam rangka memenuhi ketentuan sesuai dengan POJK No. 32 tersebut.
Dalam melakukan penilaian kewajaran ini kami berpedoman pada Standar Penilaian Indonesia (SPI) Edisi – VI 2015 dan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-196/BL/2012 tertanggal 19 April 2012 (“Peraturan VIII.C.3”) tentang Pedoman Penilaian dan Penyajian Laporan Penilaian Usaha di Pasar Modal.
Pelaksanaan penilaian kewajaran Rencana Transaksi Inbreng ini sebagai realisasi dari penugasan untuk melakukan penilaian kewajaran dari PT Rimo International Lestari Tbk sesuai dengan Surat Perjanjian Kerja No. KJPP ASR-382/PR.225/VIII/2016 tanggal 12 Agustus 2016. Adapun identitas lengkap dari pemberi tugas, yaitu Perseroan, adalah sebagai berikut:
Pemberi tugas : PT Rimo International Lestari Tbk
Alamat : Jl. Palmerah Barat No. 32B RT 001 RW 003, Grogol Utara, Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12210
Telpon : 021 – 535-6601
Fax : 021 – 535-6423
Website : www.rimointernational.com
Bidang usaha : Perdagangan dan Keagenan PROSES PENILAIAN
Untuk dapat memberikan pendapat atas kewajaran Rencana Transaksi Inbreng tersebut, sebagai penilai independen kami telah mempelajari, mempertimbangkan, mengacu atau melaksanakan prosedur atas hal-hal sebagai berikut :
Draft Akta Pengikatan Jual Beli Saham HPI (“PPJB”) sebanyak 5.559.900 lembar saham atau setara dengan 99,998% kepemilikan saham HPI antara Perseroan dengan Tn.Teddy Tjokrosaputro yang bertindak selaku diri sendiri atau kuasa dari Tn.Benny Tjokrosaputro, Ny. Anne Patricia Sutando dan Tn. Ludijanto Setijo.