• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 692011007 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 692011007 Full text"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Kampanye Untuk

Mendukung Pelestarian Badak Bercula Satu

Artikel Ilmiah

Oleh:

Yosephine Febe Wulandari (692011007) Martin Setyawan, S.T., M.Cs.

Amelia Rukmasari, M.Sn.

Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(2)

Perancangan Kampanye Untuk

Mendukung Pelestarian Badak Bercula Satu

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Desain

Oleh:

Yosephine Febe Wulandari (692011007) Martin Setyawan, S.T., M.Cs.

Amelia Rukmasari, M.Sn.

Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

1

Perancangan Kampanye Untuk Mendukung Pelestarian Badak Bercula Satu

1)

Yosephine Febe Wulandari, 2)Martin Setyawan, 3)Amelia Rukmasari

Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga

Email : 1)692011007@student.uksw.edu, 2)martin.setyawan@gmail.com,

3)

amelia.rukmasari@gmail.com

Abstract

One-horned rhinoceros is one kind of rhinos in Asia that are spread throughout the archipelago before. However, now the current status of rhinoceros is really crucial, where only a handful of the population that can be found in the wild. Currently, the only remaining habitat for rhinoceros is only in Ujung Kulon. With only about 60 rhinoceros in the wild, the species is classified as critically endangered. Rescue efforts and rhinoceros conservation is extremely important, or one of Indonesian's pride species will become extinct and living the story. That's why campaigns need to be designed more to the one-horned rhino conservation by using new media that has not been used by the National Park Ujung Kulon and can reach a wider public

Keyword : One-horned Rhinecores, Population, Conservation, Campaign, Public.

Abstrak

Badak Bercula Satu dulu merupakan salah satu dari badak di Asia yang sangat banyak menyebar di seluruh nusantara. Namun, saat ini Badak Bercula Satu statusnya amat krusial, dimana cuma sedikit populasi yang bisa ditemukan di alam bebas. Saat ini satu-satunya habitat yang tersisa bagi Badak Bercula Satu hanyalah di Ujung Kulon. Dengan hanya sekitar 60 ekor Badak Bercula Satu di alam liar, spesies ini diklasifikasikan sebagai sangat terancam. Upaya penyelamatan dan konservasi Badak Bercula Satu ini sangatlah penting, atau spesies kebanggaan Indonesia tersebut akan punah dan tinggal cerita. Karena itulah perlu dirancang kampanye yang lebih mengarah pada pelestarian Badak Bercula Satu dengan menggunakan media baru yang belum pernah digunakan oleh Taman Nasional Ujung Kulon dan dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi.

Kata Kunci : Badak Bercula Satu, Populasi, Konservasi, Kampanye, Masyarakat. ____________________

1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga.

(11)

2

1. Pendahuluan

Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus Desmarest, 1822) merupakan spesies paling langka diantara lima spesies badak yang ada di dunia sehingga dikategorikan sebagai critically endangered dalam Red List Data Book yang dikeluarkan oleh IUCN. Badak Bercula Satu juga terdaftar dalam Appendix 1 Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) sebagai jenis yang jumlahnya sangat sedikit di alam dan dikhawatirkan akan punah. Badak Bercula Satu juga diklasifikasikan sebagai jenis satwa dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar. Sejak IUCN menyatakan populasi Badak Bercula Satu yang terdapat di dataran Vietnam telah punah pada tahun 2011 (IRF 2011, WWF 2012), kini populasi satwa tersebut hanya terdapat di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Penyebaran populasi Badak Bercula Satu di TNUK hanya terdapat di Semenanjung Ujung Kulon khususnya pada beberapa wilayah seperti Citadahan, Cibandawoh, Cikeusik, Cigenter, Nyiur, Citerjun, Karang Ranjang dan Ermokla. Sebuah populasi tunggal dalam satu lokasi tentu sangat rentan terhadap bencana alam, perburuan, ketidakstabilan demografi, inbreeding, dll (Departemen Kehutanan RI 2007). Tidak hanya itu, penyakit menjadi ancaman potensial yang penting karena diduga merupakan penyebab beberapa insiden kematian Badak Bercula Satu. [1]

Menurut hasil dari wawancara yang dilakukan kepada Ibu Monica Dyah Rahmaningsih, salah satu technical officer di Balai Taman Nasional Ujung Kulon, upaya untuk melestarikan Badak Bercula Satu bukanlah hal yang mudah karena dibutuhkan kerja sama, serta dukungan dari berbagai pihak, baik dalam segi moral maupun finansial. Peran serta masyarakat juga sangat dibutuhkan agar upaya konservasi dan pelestarian dapat dilaksanakan. Karena Badak Bercula Satu juga dikenal sebagai salah satu Key Species dalam keanekaragaman hayati, perlindungan hewan ini akan sangat membantu dalam upaya perlindungan kehidupan liar lainnya. Namun masih berdasarkan wawancara dengan Ibu Monica, belum ada upaya yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang benar-benar mengarah kepada pelestarian Badak Bercula Satu sendiri, kegiatan yang telah dilakukan tujuannya adalah untuk menambahkan pengetahuan dan membenarkan anggapan masyarakat yang masih salah informasi mengenai Badak Bercula Satu sendiri. Target yang dituju hanyalah masyarakat sekitar Taman Nasional Ujung Kulon saja.

(12)

3

2. Tinjauan Pustaka

Dalam upaya pelestarian dan konservasi Badak Bercula Satu, Taman Nasional Ujung Kulon telah mengadakan kegiatan untuk lebih memperkenalkan Badak Bercula Satu kepada masyarakat. Kegiatan tersebut berupa pameran dan sosialisasi langsung kepada target masyarakat. [2] Kedua kegiatan tersebut memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai Badak Bercula Satu dan kondisinya saat ini. Tujuan kegiatan yang dilakukan oleh Taman Nasional Ujung Kulon ini adalah sekedar untuk menambah pengetahuan mengenai Badak Bercula Satu dan membenarkan anggapan yang salah mengenai hewan asli Ujung Kulon ini, sehingga upaya pelestariannya sendiri masih merupakan tujuan sekunder. Selain dari Taman Nasional Ujung Kulon, ada juga kampanye RUN RHINO RUN yang diadakan oleh WWF. [3] Kampanye ini dilakukan melalui kegiatan lari lintas alam di sekitar kawasan penyangga Taman Nasional Ujung Kulon. Selama kegiatan peserta juga akan mengikuti pelatihan singkat untuk memperoleh informasi lebih banyak tentang Badak Bercula Satu. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat sekitar Taman Nasional Ujung Kulon dan para pihak terkait, bahwa mereka tidak sendiri dalam upaya menjaga dan melindungi Badak Bercula Satu sebagai kekayaan hayati dunia karena berbagai lapisan masyarakat akan mendukung.

Perancangan Komunikasi Visual Kampanye Sosial Save Sumatran Tiger oleh Ryan Alfarisy [4] melakukan kampanye untuk melindungi Harimau Sumatra yang sudah hampir punah dengan cara melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui media-media publikasi sehingga masyarakat dapat menyadari kritisnya kondisi dari populasi dan ekosistem Harimau Sumatra tersebut. Media yang digunakan dalam kampanye ini adalah berupa logo, poster, kartu nama, brosur, website, game edukasi, video, dan beberapa merchandise seperti stiker, mug, pin, t-shirt.

Perancangan Komunikasi Visual Kampanye Penyelamatan Badak Jawa Melalui Program Sahabat Badak oleh Narendra Satria Kencana [5] melakukan kampanye dengan tujuan untuk menjelaskan status Badak Bercula Satu agar kalangan masyarakat tergerak untuk membantu pelestariannya, serta untuk mengumpulkan dana bantuan yang dapat dipercaya untuk membantu pelestarian Badak Bercula Satu di Taman Nasional Ujung Kulon. Media yang digunakan adalah logo, billboard, poster, leaflet, membercard, x-banner, flyer, website, dan beberapa merchandise seperti kaos, topi, mug, gantungan kunci, tas kain.

Badak Bercula Satu termasuk kedalam golongan binatang berkuku ganjil atau Perissodactyla. menurut Lekagul & McNelly [6]. Menurut Hoogerwerf, untuk Badak Bercula Satu dewasa panjang kepala dan badan 300 -315 cm, panjang ekor 610-760 cm, tinggi bahu 100

(13)

4

tahun, sementara betina pada usia 5-7 tahun dengan masa mengandung 15-16 bulan. Bagian atas bibir Badak Bercula Satu meruncing untuk mempermudah mengambil daun dan ranting. [8]

Balai Taman Nasional Ujung Kulon merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) yang bertugas melakukan penyelenggaraan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dan pengelolaan kawasan taman nasional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ditjen KSDAE mempunyai tugas mewujudkan dua Sasaran Strategis Kementerian LHK yaitu memanfaatkan potensi sumber daya hayati secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan serta melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan sumber daya alam sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan (sasaran strategis ketiga). [2]

Desain pada awalnya merupakan kata baru dari „design’ (bahasa inggris) untuk kata

„rancang/rancangan/merancang‟, namun kurang mengekspresikan sebuah keilmuan. Kemudian

di kalangan keilmuan seni rupa, dibakukan nama program studi di perguruan tinggi sehingga desain dipergunakan luas dalam keilmuan maupun profesi. [9]

Desain Grafis dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari ketrampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri. Aplikasi ini dapat meliputi periklanan, penjualan produk, serta menciptakan identitas visual untuk institusi dan produk. [10] Kampanye dalam desain grafis memiliki beberapa kegiatan, yaitu adanya aktivitas proses komunikasi kampanye untuk mempengaruhi khalayak tertentu, untuk membujuk dan memotifasi khalayak untuk berpartisipatif, ingin menciptakan efek atau dampak tertentu seperti yang direncanakan, dilaksanakan dengan tema spesifik dan nara sumber yang jelas, dan dalam waktu tertentu atau yang telah ditetapkan, dilaksanakan secara terorganisasi dan terencana baik untuk kepentingan kedua belah pihak atau sepihak. [11]

Kampanye menurut Scott M. Cutliff dan Allen H. Centre adalah merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat menumbuhkan penasiran yang menyenangkan terhadap suatu kebijaksanaan dan mengenal operasional organisasi. Pendapat pakar lainnya dari Prof. Duyker mengatakan bahwa kampanye menggunakan berbagai lambang untuk mempengaruhi manusia sedemikian rupa sehingga tingkah laku yang timbul karena pengaruh tersebut sesuai dengan keinginan komunikator. [12]

(14)

5

chatting online yang menawarkan pengiriman pesan teks dan pesan suara secara gratis dilengkapi dengan sticker chat online yang memiliki berbagai macam jenis yang berbeda. [13]

Organisasi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu, keberhasilan suatu organisasi ditunjukan oleh kemampuannya mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Organisasi memiliki berbagai macam, salah satu contohnya adalah organisasi perlindungan hewan langka yang bergerak pada bidang perlindungan hewan-hewan liar yang populasinya sangat menurun dan jumlahnya di seluruh dunia kurang dari 10.000 ekor. Tugas utama organisasi ini bukan hanya melindungi dan menyelamatkan hewan – hewan langka saja, namun juga mencari solusi yang dapat membantu bertambahnya jumlah spesies hewan langka yang dilindungi tersebut. [14]

3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam perancangan kampanye ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Metode kualitatif juga merupakan metode yang menekankan pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang atau jasa. Hal terpenting dari suatu barang atau jasa berupa kejadian, fenomena dan gejala sosial adalah makna dibalik kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi suatu pengembangan konsep teori. [15] Metode kualitatif ini dipilih karena dengan menggunakan metode ini didapatkan landasan teori yang sesuai fakta dan terpercaya sehingga nantinya proses penelitian dapat berjalan dengan lancar.

Dalam melakukan perancangan, strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian linier. Tahapan strategi penelitian yang digunakan dalam perancangan kampanye ini dapat dilihat pada gambar 1.

(15)

6

Dimulai dari identifikasi masalah, pengumpulan data, analisa data, dan perancangan produk, strategi penelitian ini dipilih karena tahapan perancangan baru bisa dimulai apabila tahap sebelumnya telah diselesaikan, sehingga tidak akan terjadi kebingungan selama melaksanakan perancangan dan penelitian nantinya.

Langkah pertama yang dilakukan dalam perancangan seperti terlihat pada gambar 1 adalah identifikasi masalah. Pada tahap identifikasi masalah, dilakukan observasi dan wawancara dengan beberapa staff di Balai Taman Nasional Ujung Kulon untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi Badak Bercula Satu dalam beberapa tahun terakhir. Dari observasi dan wawancara yang dilakukan didapatkan beberapa permasalahan yaitu sebagian besar usaha konservasi yang diadakan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon tujuannya adalah untuk menambahkan pengetahuan mengenai Badak Bercula Satu kepada masyarakat sekitar, dan belum adanya usaha konservasi yang mengarah ke pelestarian Badak Bercula Satu. Jangkauan masyarakat yang menjadi tujuan kampanye pun hanyalah masyarakat sekitar karena masyarakat sekitar juga masih banyak yang kurang mengetahui dan salah informasi tentang Badak Bercula Satu. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah kampanye yang lebih mengarah pada pelestarian Badak Bercula Satu dengan menggunakan media-media yang belum pernah digunakan oleh Taman Nasional Ujung Kulon sebelumnya dan dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Langkah selanjutnya setelah identifikasi masalah adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dan referensi yang berkaitan dengan perancangan kampanye. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode kualitatif dengan cara mewawancarai Ibu Monica Dyah Rahmaningsih yang merupakan technical officer Balai Taman Nasional Ujung Kulon.

Hasil wawancara dengan Ibu Monica menyatakan bahwa dengan habisnya populasi Badak Bercula Satu di Vietnam, saat ini hewan tersebut hanya tersisa 60 ekor saja di Indonesia, karena itulah Badak Bercula Satu dinyatakan sebagai salah satu hewan yang paling langka di Indonesia dan dunia. Namun walau begitu, kampanye yang dilakukan Taman Nasional Ujung Kulon lebih bertujuan untuk menambah pengetahuan dan membenarkan anggapan yang salah tentang Badak Bercula Satu, karena di wilayah yang dekat dengan Taman Nasional Ujung Kulon saja masih banyak yang salah informasi mengenai Badak Bercula Satu. Masih belum diadakan sebuah kampanye dari pihak Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang tujuan utamanya adalah untuk pelestarian Badak Bercula Satu.

(16)

7

Setelah pengumpulan data langkah selanjutnya adalah analisa data. Analisa data hasil dari pengumpulan data kualitatif menyatakan beberapa hal yang mendukung perancangan kampanye untuk mendukung pelestarian Badak Bercula Satu. Dari hasil wawancara dengan Ibu Monica, dinyatakan bahwa masih belum ada kampanye yang bertujuan untuk membantu pelestarian secara langsung dan jangkauan masyarakat juga terbatas, sehingga berdasarkan hal tersebut perlu dirancang sebuah kampanye pelestarian Badak Bercula Satu menggunakan media yang baru dan dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Kemudian dari hasil wawancara bebas yang dilakukan kepada target audience, menunjukkan bahwa masyarakat saat ini lebih menyukai gaya desain berjenis kartun yang lucu serta memiliki banyak ekspresi. Karena itulah, ditentukan bahwa gaya desain yang dipakai dalam kampanye ini adalah kartun.

Setelah pengumpulan dan analisa data selesai, tahap selanjutnya adalah merancang produk berdasarkan hasil dari pengumpulan data sebelumnya. Produk yang dirancang adalah sebuah kampanye untuk mendukung pelestarian Badak Bercula Satu. Kampanye yang dirancang, menggunakan online sticker, bus branding, dan kostum maskot sebagai media utamanya, serta beberapa merchandise yang akan dijual untuk penggalangan dana sebagai media pendukungnya. Semua produk didesain menggunakan gaya gambar kartun, karena dari pengumpulan data sebelumnya didapatkan hasil bahwa masyarakat lebih menyukai gaya gambar kartun yang imut. Selain itu gaya gambar kartun bersifat lucu dan menarik dari segi lukisannya serta segar dari segi karakternya, sehingga dapat digambar dengan berbagai ekspresi.

Perancangan dimulai dengan dibuatnya konsep kampanye lalu kemudian dilanjutkan dengan pembuatan strategi media, dan apabila sudah sesuai dengan konsep kampanye maka perancangan dilanjutkan kebagian finishing. Konsep kampanye yang ingin dibuat adalah menggambarkan tentang kondisi Badak Bercula Satu saat ini. Selain itu kampanye juga dibuat agar dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, oleh karena itulah dipilih media-media kampanye yang dapat dengan mudah diketahui oleh masyarakat luas dan menggunakan desain yang dapat mewakili kondisi Badak Bercula Satu saat ini. Target audience dari kampanye ini adalah masyarakat yang berusia antara 20-30 tahun, karena masyarakat pada usia tersebut sudah lebih dewasa dan dapat ikut serta dalam pelestarian Badak Bercula Satu.

(17)

8

Gambar 2 Font Jungle Bones

Berikut ini adalah penjelasan perancangan kampanye dan masing-masing media secara lebih rinci :

a. Online Sticker

Online sticker dipilih sebagai salah satu dari kampanye karena dari Taman Nasional Ujung Kulon sendiri belum pernah mengadakan usaha konservasi Badak Bercula Satu melalui media online, dan dengan melalui media online jangkauan masyarakatnya juga lebih luas. Selain itu media chatting online saat ini sangatlah populer dan banyak digunakan oleh berbagai kalangan di masyarakat luas.

Kampanye menggunakan online sticker ini nantinya akan dilakukan dengan cara memasukkan desain yang sudah dibuat ke dalam LINE sebagai free sticker yang biasanya digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam mengkampanyekan sesuatu, karena itulah stiker ini hanya berisi delapan saja. Sama seperti free sticker lainnya, stiker ini hanya akan tersedia untuk diunduh dalam waktu yang terbatas 3 bulan dan memiliki masa kadaluarsa yaitu 365 hari. LINE sendiri dipilih sebagai media untuk online sticker karena sebelumnya sudah pernah berkerja sama dengan salah satu organisasi perlindungan hewan dalam kampanye perlindungan hewan langka lainya, seperti orangutan dan harimau sumatera. Setiap unduhan online sticker ini nantinya akan didonasikan Rp 1000 kepada Taman Nasional Ujung Kulon untuk membantu dalam pelestarian Badak Bercula Satu. Jadi masyarakat juga secara tidak langsung telah berpartisipasi dalam membantu pelestarian Badak Bercula Satu ini.

Gambar 3 Tahapan Perancangan Online Sticker

(18)

9

sedang populer di masyarakat saat ini adalah gaya gambar kartun. Pada online sticker, karakter Badak Bercula Satu beberapa didesain menggunakan blangkon, hal ini karena blangkon merupakan penutup kepala yang digunakan sebagai bagian dari pakaian tradisional khas pulau Jawa yang merupakan daerah dimana Badak Bercula Satu berada saat ini, sehingga masyarakat yang mengunduh dan melihat online sticker ini nantinya jadi mengetahui bahwa Badak Bercula Satu adalah hewan khas yang hanya ada di Indonesia dan Jawa saja. Referensi untuk desain blangkon dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4 Referensi Desain Blangkon

b. Kostum Maskot dan Merchandise

Cara kampanye ini adalah dengan berkeliling di tempat-tempat yang ramai pengunjung dengan memakai kostum maskot dari kampanye yang dilakukan dan menawarkan merchandise yang berhubungan dengan kampanye. Baik maskot maupun merchandise yang dijual akan dibuat dengan desain kartun yang menarik. Kampanye menggunakan kostum maskot dan merchandise ini dipilih karena dengan menggunakan kostum dan menjual merchandise bergambar Badak Bercula Satu, masyarakat yang melihat jadi dapat langsung mengetahui bahwa kampanye ini adalah untuk mendukung pelestarian Badak Bercula Satu. Berikut adalah penjelasan kampanye menggunakan kostum maskot dan merchandise yang akan dibuat:

 Kostum Maskot

(19)

10

pada Gambar 5. Kostum maskot ini di desain dengan menggunakan gaya kartun yang sama seperti online sticker sebelumnya.

Gambar 5 Desain Kostum Maskot

 Merchandise

Gambar 6 Desain Merchandise

(20)

11 c. Bus Branding

Cara kampanye ini dilakukan dengan cara memasang iklan atau poster yang berisi pesan dari kampanye ke badan bus, bisa menggunakan bus antar kota maupun bus pariwisata. Cara ini dipilih dalam kampanye pelestarian Badak Bercula Satu ini karena bus merupakan salah satu transportasi darat yang sangat banyak digunakan oleh masyarakat saat ini sehingga apabila dipasang di bus, akan ada lebih banyak orang yang dapat melihat iklan ataupun poster kampanye ini. Selain itu dengan menggunakan bus, jangkauan daerah kampanye pun dapat lebih meluas lagi, karena bus merupakan transportasi umum yang digunakan untuk berpergian antar kota.

Gambar 7 Desain BusBranding

Dapat dilihat pada gambar 7, desain dari bus ini menyampaikan pesan untuk menghentikan perburuan liar cula dari Badak Bercula Satu. Bus promosi ini nantinya juga akan beroperasi di lima kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, serta beberapa daerah terdekat yang termasuk didalam rute dan dilalui oleh bus promosi karena lima kota besar ini memiliki jumlah penduduk yang banyak. Sama seperti kostum maskot, periode waktu bus branding ini adalah selama enam bulan. Bus yang nantinya akan digunakan selama kampanye adalah jenis bus medium yang biasanya merupakan bus cepat antar kota, bus jenis ini memang dipilih karena dengan memasang di bus ini, pesan kampanye akan lebih cepat tersebar luas ke banyak kota.

4. Hasil dan Pembahasan

Hasil dari perancangan ini adalah sebuah konsep kampanye untuk mendukung pelestarian Badak Bercula Satu yang nantinya akan diajukan kepada organisasi-organisasi perlindungan hewan untuk di wujudkan secara nyatanya. Dengan bertujuan untuk membuat agar masyarakat jadi menyadari tentang kondisi Badak Bercula Satu saat ini, diharapkan kampanye ini dapat menjadi salah satu upaya dalam membantu pelestarian Badak Bercula Satu. Seperti kampanye-kampanye lainnya, kampanye-kampanye Badak Bercula Satu ini juga memiliki tagline tersendiri. Tagline

yang digunakan adalah “We LOVE Badak Bercula Satu”. Tagline ini sendiri akan diterapkan ke

(21)

12 a. Media Kampanye

Media kampanye yang dibuat merupakan bagian utama dari kampanye Badak Bercula Satu ini, yaitu online sticker, kostum maskot, dan iklan di bus serta beberapa merchandise untuk melengkapinya. Berikut ini adalah hasil produk yang telah dibuat:

 Online Sticker

Gambar 8 Online Sticker

Kampanye pertama yang dilakukan adalah dengan menggunakan online sticker. Gambaran online sticker yang telah dibuat saat nantinya dimasukan ke media sosial dan chatting LINE dapat dilihat pada Gambar 8. Online sticker ini fungsinya adalah sebagai salah satu media kampanye yang menjangkau masyarakat dan menyampaikan pesan kampanye melalui media online. Kaitannya dengan visual yang dirancang adalah setiap kali menggunakan online sticker ini, masyarakat telah sekaligus membantu pelestarian Badak Bercula Satu karena mengunduh dan mengirimkan sticker ini pada orang lain sama dengan ikut membantu menyebarkan pesan dari visual yang dirancang dalam kampanye ini. Dapat dilihat pada gambar 9 pilihan ekspresi pada online sticker ini disesuaikan dengan kata yang ada pada masing-masing gambar.

(22)

13

 Kostum Maskot dan Merchandise

Gambar 10 Kostum Maskot

Kampanye selanjutnya yang dilakukan adalah dengan menggunakan kostum maskot dan berkeliling di shopping mall yang ada di lima kota besar Indonesia. Shoping mall dipilih sebagai tempat kampanye karena disana banyak masyarakat yang termasuk ke dalam target audience kampanye ini. Selama kampanye menggunakan kostum maskot, akan dijual juga merchandise, dan peran kostum maskot disini adalah untuk menarik pembeli serta untuk menjadi simbol bahwa kampanye yang dilakukan adalah kampanye pelestarian Badak Bercula Satu. Merchandise yang akan dijual dapat dilihat di Gambar 11.

(23)

14

 Bus Branding

Gambar 12 Bus Branding

Kampanye ini dilakukan dengan memasang poster atau iklan dari kampanye ke bus umum. Bentuk bus yang telah ditempeli desain iklan kampanye dapat dilihat pada Gambar 12. Iklan kampanye ini melambangkan kondisi Badak Bercula Satu yang jumlahnya semakin sedikit dikarenakan perburuan liar yang mengincar cula dari Badak karena dianggap dapat menyembuhkan penyakit.

5. Pengujian

(24)

15

6. Simpulan

Dari perancangan kampanye untuk mendukung pelestarian Badak Bercula Satu yang telah dilakukan dan berdasarkan hasil dari pengujian, dapat ditarik kesimpulan bahwa kampanye yang sudah dirancang dan dibuat merupakan suatu kampanye yang baru untuk Balai Taman Nasional Ujung Kulon, karena sebelumnya belum ada kampanye yang melalui media sosial online ataupun yang mengarah langsung pada pelestarian Badak Bercula Satu. Selain itu kampanye ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat luas karena menggunakan media-media umum seperti online sticker, kostum maskot, dan bus branding yang mudah dijumpai oleh masyarakat.

(25)

16

[3] WWF Indonesia, 2012. Kampanye Kesadaran Masyarakat 'Run Rhino Run'.

[4] Ryan Alfarisy, 2012. Perancangan Komunikasi Visual Kampanye Sosial Save Sumatran Tiger.

[5] Narendra Satria Kencana, 2013. Perancangan Komunikasi Visual Kampanye Penyelamatan Badak Jawa Melalui Program Sahabat Badak.

[6] Lekagul B, McNeely JA. 1977. Mammals of Thailand. Bangkok: Sahakambat Co.

[7] Hoogerwerf. 1970. Udjung Kulon the land of the last Javan Rhinoceros. Leiden: E.J. Brill.

[8] WWF Indonesia, 2011. Factsheet Badak Jawa WWF Indonesia.

[9] Agus Sachari, 2005. Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga.

[10]Suyanto, M, 2004. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan Dilengkapi Sampel Iklan Terbaik Kelas Dunia. Yogyakarta: Andi.

[11]Rosady Ruslan, S.H., 2005. Manajemen public relations dan media komunikasi : konsepsi dan aplikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

[12]Rosady Ruslan, S.H., 2000. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

[13]Wishnu, E.W., 2012. Aplikasi Chatting untuk Android. Jakarta: Elex Media Komputindo. [14] Prof. Dr. Wibowo, S.E., M.Phil., 2013. Budaya Organisasi Sebuah Kebutuhan Untuk

Meningkatkan Kinerja Jangka Panjang. Jakarta: Rajawali Pers.

[15] Prof. Dr. Djam'an Satori, M.A., Dr. Aan Komariah, M.Pd., 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 1 Alur Strategi Penelitian Linier
gambar kartun karena Badak Bercula Satu merupakan salah satu hewan yang akan sangat rumit dan kompleks apabila digambar secara realisnya, selain itu juga karena
Gambar 4 Referensi Desain Blangkon
Gambar 6 Desain Merchandise
+4

Referensi

Dokumen terkait

diibaratkan seperti teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit yang digunakan untuk mendeteksi potensi sumber daya alam di suatu titik lokasi,

Hasil penelitian ini menunjukkan prestasi belajar sejarah peserta didik pada model kooperatif jigsaw lebih baik dari pada prestasi belajar sejarah peserta didik pada

Sumber daya manusia yang berkaitan dengan manajemen, tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan kerja yang secara profesional dan dapat terintegrasi dengan baik dapat meningkatkan

Monday to Friday from 9:00 am – 5:00 pm Local Time (as defined below)/ Senin hingga Jumat dari pukul 09.00–17.00 Waktu Setempat (sebagaimana ditentukan di bawah ini)

Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan atau penyelesaian secara damai adalah penyelesaian yang dilakukan oleh kedua

Selain dari staff, kami juga meminta bantuan dari para pengajar LTC untuk menjadi pembawa acara sekaligus juga ada yang menjadi pembuka dalam berdoa dan juga ada

#erdasarkan hasil pengukuran awal yang telah kami lakukan dil!kasi pekerjaan maka dengan ini kami mengusulkan agar dilakukan addendum 102.1 9 pekerjaan tambah kurang ;

kekurangannya.pendapatan dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan proyek atau pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini peningkatan tarif atau juga