• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Komik Mengenai Sampah Plastik untuk Anak Usia 9 – 12 Tahun T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Komik Mengenai Sampah Plastik untuk Anak Usia 9 – 12 Tahun T1 Full text"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Komik Mengenai Sampah Plastik Untuk

Anak Usia 9

12 Tahun

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Desain

Peneliti :

Gloria Yuniasari Koswanto (692012001) Jasson Prestiliano, S.T., M.Cs. Birmanti Setia Utami, S.Sn., M.Sn.

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

1.

Pendahuluan

Sampah tidak lepas dari kehidupan sehari-hari. Sampah adalah suatu material sisa yang berasal dari manusia, hewan, maupun tumbuhan dalam bentuk padat, cair, maupun gas yang dibuang karena sudah tidak terpakai lagi. Berdasarkan sifatnya, sampah dapat dibagi menjadi 2 macam. Yang pertama adalah sampah organik yang dapat mengalami pembusukan atau pelapukan. dan yang kedua adalah sampah anorganik yang sangat sulit terurai.

Sampah yang paling mengkhawatirkan saat ini adalah sampah plastik. Plastik merupakan bahan anorganik yang sulit terurai sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan yang cukup serius. Indonesia menempati urutan kedua, setelah Tiongkok, untuk persoalan sampah plastik. Menurut data statistik dari Antaranews, produksi sampah plastik di Indonesia mencapai 5,4 juta ton per tahun. Jumlah sampah plastik tersebut merupakan 14 persen dari total produksi sampah di Indonesia dan didominasi oleh sampah plastik domestik atau rumah tangga. Plastik yang tidak terkelola dan menumpuk tentu dapat merusak lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat [1]. Karena hal-hal tersebut maka pengetahuan tentang sampah plastik harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Menurut Dr. Mary Go Setiawani, masa usia 9 tahun adalah masa yang tepat untuk membentuk kebiasaan baik dalam diri mereka. Secara mental, anak dalam usia ini juga sedang gemar-gemarnya membaca, memiliki daya ingat yang tajam dan baik, dan mulai bisa berpikir logis sehingga dibutuhkan media yang dapat merangsang pikiran mereka. Sementara secara emosi, anak usia ini menyukai humor atau sesuatu yang menyenangkan [2].

Melalui analisa singkat diatas, buku bergambar adalah sarana yang efektif untuk pembelajaran anak usia 9 - 12 tahun. Berdasarkan hasil dari wawancara dengan pustakawan perpustakaan SDN Lempuyangwangi Yogyakarta yaitu Bu Sri Suciati dan Bu Sukesti pada hari Sabtu tanggal 20 Maret 2012 pukul 10.12, dikatakan bahwa perpustakaan sekolah mempunyai banyak koleksi buku bergambar baik buku fiksi maupun buku non fiksi. Dilihat dari data sirkulasi peminjaman, buku-buku bergambar lebih digemari oleh anak-anak siswa SDN Lempuyangwangi Yogyakarta dengan format ilustrasi/bergambar [3].

Oleh karena itu akan dibuat buku bergambar berbentuk komik mengenai sampah plastik untuk anak usia 9 - 12 tahun. Dengan buku bergambar yang dinilai efektif dalam menarik minat anak, diharapkan anak-anak semakin peduli dengan permasalahan sampah plastik di Indonesia, sehingga ke depannya permasalahan sampah plastik ini dapat dikendalikan semua kalangan masyarakat. Buku ini akan dibuat dengan desain yang menarik dan cocok untuk anak-anak yang menyukai hal-hal menyenangkan dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.

2.

Tinjauan Pustaka

(7)

menanggulangi masalah sampah plastik. Meskipun sudah disebar peringatan-peringatan tentang bahaya sampah bagi masyarakat menggunakan media cetak maupun elektronik, masih dianggap kurang karena hanya dapat dipahami orang-orang dewasa saja. Oleh karenanya dibuat iklan dengan bentuk animasi yang memadukan audio dan visual dengan karakter kartun yang digemari anak-anak. Melalui penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa iklan layanan masyarakat Bahaya Sampah Plastik dalam bentuk video animasi adalah pilihan jitu dalam menyampaikan sebuah pesan kepada masyarakat, apalagi dengan video animasi kartun tentu sangat menarik minat anak-anak untuk melihatnya. Sehingga anak-anak usia dini bisa mengerti bahaya sampah plastik. Dinyatakan dalam pembuatan iklan dalam bentuk animasi dibutuhkan ketekunan dan kesabaran dalam proses pembuatanya serta selalu memperhatikan pesan yang ingin disampaikan. Oleh karena itu disarankan bila ingin membuat sebuah iklan animasi harus memperhatikan tujuan pembuatan iklan itu sendiri, tidak hanya dari segi estetika saja [4].

Penelitian dengan judul “The Designing Of Illustration Book For River Preservational For Children” yang dibuat oleh Lukmana pada tahun 2014 menyatakan

anak-anak umur 6 - 12 tahun termasuk pada kategori tahap masa perkembangan “pertengahan dan akhir anak-anak”. Secara psikografi, target audience sudah bisa berpikir secara konkrit, rasional, dan objektif, mampu melakukan interaksi pertemanan sebaya, "berkelompok" dalam sebuah aktivitas bersama, memliliki daya ingat kuat dan secara aktif mengembangkan dan memperbarui pemahaman tentang dirinya (sense of self). Penggayaan visual karakter dalam cerita mengikuti psikologi dari target audience

dimana anak lebih menyukai gaya gambar kartun. Penggambaran dengan gaya gambar kartun ini digunakan untuk gambar obyek-obyek yang dekat dengan target audience

(obyek sehari-hari) seperti karakter manusia, rumah, pohon, mainan perahu kertas, dan sebagainya. Warna yang digunakan adalah dominan warna-warna yang cerah yang mempunyai sifat ceria dan bersemangat sesuai dengan karakter anak sehingga diharapkan dapat menarik perhatian anak untuk meningkatkan minat baca buku cerita ilustrasi ini. Tipografi menggunakan tipe font sans serif dengan ukuran huruf antara 24 hingga 72 point. Font yang didesain khusus untuk anak menjadi pilihan mengingat karakteristiknya yang ceria, luwes, serta memiliki tingkat keterbacaan yang baik apabila digunakan pada teks yang singkat. Elemen layout menggunakan sistem grid

dengan sedikit kolom yang dapat memudahkan dalam membaca teks cerita. Pemilihan

sequence normal yaitu default dari kiri ke kanan serta terdapat penekanan elemen

layout pada halaman yang dapat menjaga fokus pembaca serta estetika keseimbangan yang menimbulkan kesan menarik danmeningkatkan minat baca dari target audience

[5].

(8)

segi visual yang menarik minat anak-anak juga dalam segi cerita harus sesuai dengan tujuan awal. Selain cerita harus berbobot namun juga harus mudah dicerna oleh anak-anak sehingga mereka dapat dengan mudah menangkap maksud dan isi cerita. Perencanaan research yang baik akan dapat menghasilkan karya yang sesuai dengan

target audience, melihat banyak dan bermacam referensi juga membantu dalam pembuatan sebuah buku cerita sehingga menjadi buku yang menarik bagi anak-anak. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan ini adalah metode kepustakaan yaitu pencarian materi, buku-buku, berbagai sumber bacaan yang dapat menunjang dalam pengumpulan data mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan cerita yang diangkat. Metode analisis yang digunakan adalah kualitatif, metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran mengenai fakta-fakta sifat-sifat hubungan antar fenomena yang diselidiki. Data kualitatif ini diukur secara tidak langsung seperti ketrampilan, aktifitas, sikap, dan sebagainya [6].

Menurut Scout McCloud komik dapat memiliki arti gambar-gambar serta lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam urutan tertentu, untuk menyampaikan informasi dan mencapai tanggapan estetis dari pembacanya. Biasanya, komik dicetak dan diterbitkan di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, berbentuk buku tersendiri, hingga sekarang sudah dapat dibaca melalui media internet melalui situs-situs khusus. Menurut Waluyanto komik sebagai media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam konteks ini pembelajaran menunjuk pada sebuah proses komunikasi antara pelajar (siswa) dan sumber belajar (dalam hal ini komik pembelajaran). Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal jika pesan pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut, dan menarik [7].

Sampah plastik merupakan jenis sampah yang sangat sulit terurai dalam tanah, membutuhkan waktu bertahun-tahun. Pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah bukanlah solusi yang cukup bijak dalam pengelolaan sampah plastik ini. Perlu adanya manajemen sampah plastik mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga hingga skala besar meliputi kawasan kota yang dikelola oleh pemerintah kota atau daerah setempat. Untuk itu perlu adanya pemahaman tentang jenis-jenis plastik, kandungan materialnya, hingga dampaknya terhadap lingkungan sehingga diharapkan terbentuk manajemen pengelolaan yang tepat. Jenis-jenis plastik dapat dilihat pada gambar 1.

(9)

Berikut penjelasan dari simbol-simbol recycling tersebut:

a. PET (Polyethylene Therephthalate): Ringan, murah, dan mudah membuatnya. Dapat digunakan untuk menyimpan makanan (foodgradable), namun dianjurkan hanya dipakai sekali saja, karena pemakaian yang berulang akan menghasilkan senyawa yang bersifat racun bagi tubuh. Contoh plastik ini adalah botol air minum kemasan.

b. HDPE (High Density Polyethylene): Mempunyai karakteristik hampir sama dengan plastik PET yaitu foodgradable dan sekali pakai, namun memiliki ketebalan lebih. Sering dijumpai sebagai wadah sabun, shampoo, detergen, dan sebagainya.

c. PVC (Polyvinyl Chloride): Memiliki karakteristik fisik yang stabil dan memiliki ketahanan terhadap bahan kimia, cuaca, sifat elektrik dan aliran. Bahan ini paling sulit didaur ulang dan paling sering dijumpai pada pipa dan konstruksi bangunan. Beberapa pada mainan anak. Tidak dianjurkan untuk makanan.

d. LDPE (Low Density Polyethylene): Bisa digunakan untuk wadah makanan dan plastik-plastik lembek sekali pakai. Contohnya adalah plastik jajanan dan kantung plastik untuk berbelanja.

e. PP (Polypropylene): Plastik jenis terbaik, mempunyai sifat tahan terhadap kimia kecuali klorin, bahan bakar dan xylene, mempunyai sifat insulasi listrik yang baik. Bahan ini juga tahan terhadap air mendidih dan sterilisasi dengan uap panas. Sangat dianjurkan untuk menyimpan makanan dan dapat digunakan berulang kali. Contohnya adalah wadah plastik Tupperware.

f. PS (Polystyrene): Jenis ini mempunyai kekakuan dan kestabilan dimensi yang baik. Biasanya digunakan untuk wadah makanan sekali paka, peralatan medis, dan lain-lain. Dianjurkan hanya sekali pakai.Contohnya adalah styrofoam.

g. Lainnya, biasanya adalah PC (Polycarbonate): Jenis plastik ini biasanya merupakan hasil daur ulang dari plastik lain dan sudah ditambahkan bahan lain selain plastik murni. Kuat dan secara thermal sangat stabil, biasa digunakan pada barang-barang seperti komputer, compact disc, dan sebagainya. Tidak dianjurkan untuk wadah makanan.

3.

Metode Penelitian

(10)

Gambar 2 Bagan Metode Linier

Pengumpulan data

Pengumpulan data yang dilakukan untuk memperoleh data tentang perancangan komik mengenai sampah plastik untuk anak usia 9 - 12 tahun adalah secara kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan Ibu Lea Trisnasari, seorang nara sumber yang pernah bekerja di pabrik plastik Gajah, Surakarta. Sedangkan pengumpulan data secara kuantitatif dilakukan pada anak-anak kelas 5 SD Kristen Satya Wacana yang berjumlah 49 anak dengan cara membagikan kuisioner.

Pengumpulan data secara kualitatif menunjukan teori yang telah didapatkan adalah benar adanya bahwa plastik terdiri dari 7 jenis utama yang memiliki komposisi dan kegunaan yang berbeda-beda. Narasumber menambahkan bahwa selama ia bekerja di pabrik plastik, didapatinya bahwa penggunaan plastik di Indonesia sudah tidak terkendali, dimana pemasukan sampah plastik untuk didaur ulang setiap harinya sangat melimpah. Kadang kala pemasukan sampah plastik yang akan didaur ulang jauh lebih besar daripada jumlah plastik yang sudah didaur ulang. Narasumber juga mengamati bagaimana masyarakat masih kurang kesadarannya dalam penggunaan berbagai jenis plastik, mulai dari plastik sekali pakai yang dipakai berulang kali hingga pemakaian wadah plastik non-foodgradable sebagai tempat menyimpan makanan. Perlu disampaikan pada masyarakat untuk menekan penggunaan plastik serta penggunaan plastik yang benar dan aman sesuai jenisnya masing-masing.

(11)

pula didapatkan hasil bahwa 91% anak lebih memahami buku-buku yang disampaikan beserta gambar penjelasan. Tercatat juga 72% anak lebih menyukai buku dengan cerita dibandingkan buku yang berisi informasi saja. Komik mendapatkan peringkat pertama dengan 39%, disusul novel dengan 21%.

Pengumpulan data secara kuantitatif sangat mendukung perancangan komik mengenai sampah plastik, dimana pengetahuan anak mengenai plastik yang masih kurang dapat diatasi dengan bacaan yang menarik bagi mereka sehingga mereka lebih mengerti dan tertarik untuk mempelajarinya.

Analisis Data

Melalui penelitian awal, diketahui bahwa komik merupakan bacaan yang menarik bagi anak-anak usia 9-12 tahun, sehingga komik mengenai sampah plastik dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan edukasi dan informasi mengenai sampah plastik karena menarik bagi anak-anak.

Berdasarkan analisa, dibuatlah gagasan-gagasan awal dalam perancangan komik mengenai sampah plastik, antara lain:

Tabel 1 Gagasan awal komik mengenai sampah plastik

Judul Krisis Plastik

Genre Petualangan, Fabel, Superhero, dan edukasi

Style Komik Kartun

Premise Petualangan sekelompok anak untuk mencari pelaku pembuangan sampah plastik di laut.

Logline Ricky dan Ria bersama dengan dua teman binatangnya Sealy dan Tory mencari pelaku pembuangan sampah plastik di lautan tempat tinggal Sealy dibantu oleh seorang Superhero

bernama Plastichero yang mereka temui dalam perjalanan. Sepanjang perjalanan mereka belajar banyak mengenai jenis-jenis plastik dan bertemu dengan tokoh-tokoh antagonis. Latar Pantai, jalan, gudang, markas Plastichero

Perancangan

Tahapan-tahapan dalam perancangan komik mengenai sampah plastik untuk anak usia 9-12 tahun adalah sebagai berikut:

a. Pembuatan alur cerita dan penentuan bahasan

(12)

dan informasi yang disampaikan. Alur dan bahasan komik dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Alur cerita dan bahasan per chapter komik

CHAPTER BAHASAN ALUR CERITA

1.Pembukaan Menyampaikan permasalahan awal dimana lautan tercemar dengan sebagian besar adalah sampah plastik

Dimulai di tepi pantai tempat Ricky tinggal, ia bertemu dengan seekor anjing laut bernama Sealy yang meminta pertolongannya.

Permasalahan awal adalah sampah-sampah yang dibuang oleh seseorang dan mencemari tempat tinggal Sealy. Ricky pun bersama dengan Ria adiknya, serta Sealy dan Tory (teman kura-kura mereka) mencari pelaku dari

pembuangan sampah ke laut tersebut.

2. PET dan

Ria haus dan membeli sebotol air minum kemasan. Namun Ricky curiga dengan botol air minum tersebut karena tutup botolnya sangat mudah dibuka dan airnya berbau aneh, yang akhirnya didapati bahwa air minum tersebut palsu. Merekapun mengikuti penjual air minum tersebut kembali ke markasnya. Didapati disana seorang pengusaha curang bernama Bos Besar yang menggunakan botol air minum dari sampah untuk diisi dan dijual kembali. Begitu juga dengan produk lain seperti sampo, sabun, dll yang menggunakan plastik HDPE.

Mereka menghentikan Bos Besar setelah mengetahui kelemahan Bos Besar, dibantu dengan Plastichero yang tiba-tiiba muncul. Setelah didapati kenyataan bahwa bos besar bukan pelaku

(13)

3. PVC dan

markasnya yang tidak jauh dari tempat mereka berada. Mereka diperkenalkan pada seorang kakek bernama kakek Budi yang adalah asisten Plastichero. Disana mereka diperkenalkan tentang jenis plastik PVC dan lainnya. Setelah itu Plastichero meminta kakek Budi untuk

mengantar Ricky dan kawan – kawan

melanjutkan pencarian tersangka karena ia harus membereskan masalah plastik di tempat lain dahulu. kekuatan dari tumpukan sampah kantong plastik dan Styrofoam makanan yang sangat melimpah dan tidak terurus di dekat situ. Cara ia mendapatkan seluruh plastik tersebut adalah dengan

menghipnotis orang-orang, untuk menggunakan plastik secara berlebihan saat jajan makanan.

(14)

5. PP Menyampaikan

Sambungan dari bab sebelumnya, saat dalam perjalanan melanjutkan pencarian pelaku pembuangan sampah di laut, Plastichero kembali dengan

membawakan mereka bekal menggunakan plastik jenis PP. Plastichero sangat menganjurkan penggunaan plastik ini dibandingkan plastik – plastik lain. Setelah menikmati makan siang, tiba-tiba Sealy melihat pelaku pembuangan sampah plastik di laut yang mereka cari-cari dan mereka segera mengejar orang tersebut

6. Final Menyampaikan bahwa

pengguna plastik dan sampah di laut yang ternyata adalah cucu kakek Budi yang bernama Anton. Ia yang adalah pekerja di sebuah tempat pembuangan akhir mengaku terpaksa membuang sampah yang berlebihan ke laut karena sudah tidak dapat ditampung lagi di tempat pembuangan akhir. Didapati bahwa kesalahan ada pada semua orang karena sudah menggunakan plastik secara berlebihan. Kemudian Plastichero dan Kakek Budi

menawarkan pekerjaan pada Anton agar dia tidak perlu melakukan pekerjaan yang merusak lingkungan lagi.

b. Perancangan karakter pada komik

Berdasarkan alur cerita yang telah ditentukan, maka dibuatlah tokoh-tokoh dalam komik sebagai berikut:

1. Ricky: Seorang anak laki-laki yang tinggal di pantai, anak yang bersemangat dan peduli terhadap kawan-kawannya.

2. Ria: Adik perempuan dari Ricky, bersifat lugu namun dapat diandalkan. 3. Sealy: Anjing laut kecil korban dari pembuangan sampah di laut.

Bersemangat serta cerdik.

4. Tory: Kura-kura teman Ricky, Ria dan Sealy. Mempunyai sifat mudah terkesan. Sangat mengidolakan Plastichero.

(15)

6. Kakek Budi: Asisten setia Plastichero. Sabar dan dapat diandalkan, namun kondisi fisiknya sudah melemah karena usia lanjut.

7. Bos Besar: Pengusaha curang yang memanfaatkan sampah plastik untuk membuat produk-produk palsu yang membahayakan masyarakat. Jahat dan sangat menyukai uang, tidak peduli pada kesehatan masyarakat. 8. Kresekman: Musuh bebuyutan Plastichero. Ia mendapatkan kekuatan

dari sampah plastik yang berceceran sehingga ia menghipnotis orang-orang untuk memakai sampah plastik secara berlebihan. Licik dan tidak peduli terhadap kerusakan lingkungan.

9. Anton: Cucu kakek Budi yang merupakan pelaku dari pembuangan sampah di laut. Ia sebenarnya adalah orang baik yang peduli terhadap lingkungan, namun karena tekanan dalam pekerjaannya, ia terpaksa melakukan hal yang merusak lingkungan.

Sketsa dari karakter komik “Krisis Plastik”dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Sketsa karakter dalam komik “Krisis Plastik”

c. Pembuatan Sketsa Komik

(16)

Gambar 4 Contoh sketsa komik “Krisis Plastik”

d. Proses Digital

Sketsa yang sudah jadi di scan untuk dimasukan kedalam komputer yang kemudian dilanjutkan dengan proses outlining menggunakan aplikasi Paint Tool SAI. Proses awal adalah dengan menempatkan gambar berisi hasil scan

sketsa kedalam layer pertama kemudian dibuat layer baru lagi untuk tempat menyalin dengan menggunakan tools pen, softpen, dan blend berukuran antara 3 sampai 9 pt. Contoh hasil outlining digital komik “Krisis Plastik” dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5 Contoh hasil outlining digital komik “Krisis Plastik”

e. Proses Digital Colouring

(17)

anak-anak supaya menarik. Contoh hasil digital colouring komik “Krisis Plastik” dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6 Contoh hasil digital colouring komik “Krisis Plastik”

f. Pemberian Teks

Setelah proses digital colouring maka gambar yang telah jadi di export

kedalam file berbentuk JPEG dan dipindah kedalam aplikasi Corel Draw. Font yang digunakan untuk dialog biasa adalah “VTC Letterer Pro” sedangkan untuk dialog suara efek dan suara keras menggunakan font yang lebih tebal, yaitu “SF Comic Script”. Contoh hasil pemberian teks pada komik “Krisis Plastik” dapat dilihat pada gambar 7.

(18)

g. Pembuatan Cover

Cover komik “Krisis Plastik” memiliki konsep yang ceria, dengan

memperlihatkan keseluruhan karakter dalam komik, untuk tokoh protagonis didepan dan tokoh antagonis dibelakang dengan ukuran yang lebih kecil. Dalam

cover dituliskan nama penulis dan judul buku. Font yang digunakan adalah “SF Comic Script”. Sketsa dan outlining cover komik “Krisis Plastik” dapat dilihat

pada Gambar 8.

Gambar 8 Sketsa dan outlining cover komik “Krisis Plastik”

h. Pembuatan Merchandise dan Souvenir

Dalam penelitian ini akan dibuat merchandise yang sesuai dengan konten komik, berupa totebag dengan gambar karakter komik “Krisis Plastik” untuk selalu mengingatkan pembaca agar selalu memilih alternatif non-plastik dalam rutinitas sehari-hari. Sedangkan untuk souvenir akan dibuat stiker dan gantungan kunci dengan karakter komik “Krisis Plastik.” Desain merchandise

dan souvenir dapat dilihat pada gambar 9.

(19)

i. Pembuatan Komik Strip untuk Media Promosi

Dalam penelitian ini akan dibuat media promosi berupa komik strip yang berisi percakapan antara dua anak yang membaca komik berjudul “Krisis Plastik” untuk memperkenalkan sedikit mengenai buku tersebut. Desain komik strip untuk media promosi dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10 Desain komik strip untuk media promosi

4.

Hasil dan Pembahasan

(20)

Gambar 11 Halaman komik “Krisis Plastik”

Untuk hasil perancangan cover, warna yang digunakan adalah warna-warna cerah sesuai dengan karakteristik anak sehingga diharapkan dapat menarik perhatian anak untuk membaca komik “Krisis Plastik”. Di bagian cover belakang dicantumkan logo Universitas Kristen Satya Wacana dan logo Fakultas Teknologi Informasi sebagai penanda hasil karya mahasiswa Desain Komunikasi Visual FTI UKSW. Hasil akhir

cover komik “Krisis Plastik” dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12 Cover depan dan belakang komik “Krisis Plastik”

Hasil souvenir berupa gantungan kunci dan sticker pack serta merchandise berupa

(21)

Gambar 13 Hasil merchandise dan souvenir komik “Krisis Plastik”

Sedangkan komik strip sebagai media promosi akan dipublikasikan secara cetak untuk dijadikan poster yang akan disebarkan di sekolah-sekolah maupun secara online melaui media-media sosial seperti facebook, instagram, dan lain lain. Tujuan dari penyebaran promosi secara online adalah untuk menarik minat orang tua dari anak-anak sekolah dasar. Hasil dari pembuatan komik strip sebagai media promosi dapat dilihat pada Gambar 14.

(22)

Tahap pengujian dilakukan secara kuantitatif pada anak-anak kelas 5 SD Kristen Satya Wacana yang berjumlah 49 anak dengan cara membagikan kuisioner. Setelah anak-anak membaca komik “Krisis Plastik” dan mengisi kuisioner, maka didapatkan data yang dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3 Hasil penghitungan kuisioner berdasarkan skala likert

Pertanyaan STS TS R S SS Total

Hasil pengujian menunjukan bahwa komik “Krisis Plastik” cukup efektif dalam menyampaikan pembelajaran sampah plastik pada anak, dimana 71% anak menyukai gambar dari komik ini, 69% anak memahami cerita yang disampaikan dengan baik, 80% anak menyukai tokoh dalam komik, 76% anak lebih mengerti mengenai sampah plastik, dan 73% anak menjadi paham akan bahaya sampah plastik.

Dilakukan juga promosi kepada Koalisi Masyarakat Hijau Indonesia sebagai bentuk kerja sama untuk kelanjutan publikasi dari komik “Krisis Plastik”. Menurut sekretaris Koalisi Masyarakat Hijau Indonesia yaitu Intan Nur Eka V, komik “Krisis Plastik” menarik dan mampu mengajak bukan hanya anak saja namun kalangan lain seperti remaja dan orang tua untuk selalu memperhatikan pemakaian sampah plastik. Surat bukti penelitian dari Koalisi Masyarakat Hijau Indonesia dapat dilihat pada lampiran 1.

5.

Kesimpulan

(23)

Saran dan masukan yang didapat dari hasil perancangan untuk pengembangan berikutnya adalah dalam segi cerita agar lebih dikembangkan lagi sehingga lebih seru saat dibaca serta untuk segi tulisan untuk dipersingkat sepadat mungkin supaya anak lebih nyaman dalam membacanya.

6.

Daftar Pustaka

[1] Syafputri, Ella. 2014. Produksi Sampah Plastik Indonesia 5,4 Juta Ton per Tahun. http://www.antaranews.com/berita/417287/produksi-sampah-plastik-indonesia-54-juta-ton-per-tahun (diakses pada 12 Maret 2016)

[2] Setiawani, Mary Go. 2001. Pembaruan Mengajar. Bandung: Yayasan Kalam Hidup.

[3] Astuti, Ratna Dwi. 2012. Pengaruh Buku Bergambar Terhadap Minat Baca Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Lempuyangwangi Yogyakarta. http://digilib.uin-suka.ac.id/10759/ (diakses pada 22 Maret 2016)

[4] Asmar, Widodo Wono. 2014. Iklan Layanan Masyarakat Bahaya Sampah Plastik. http://www.distrodoc.com/225723-iklan-layanan-masyarakat-bahaya-sampah-plastik (diakses pada 22 Maret 2016)

[5] Lukmana, Taufik Hendra. 2014. The Designing of Illustration Book for River Preservational for Children.

http://www.jurnalwimba.org/index.php/wimba/article/view/104 (diakses pada 22 Maret 2016)

[6] Wilianto, David. 2013. Perancangan Buku Cerita Bergambar Interaktif Berjudul “Our World is Our Home” Bertema Pelestarian Lingkungan.

http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/748 (diakses pada 22 Maret 2016)

(24)

Gambar

Gambar 1 Simbol recycling plastik yang ada pada produksi plastik.
Gambar 2  Bagan Metode Linier
Tabel 1 Gagasan awal komik mengenai sampah plastik
Tabel 2 Alur cerita dan bahasan per chapter komik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul “Penggunaan Metode Permainan Kuis untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika Materi Pokok Bangun Datar dan Bangun Ruang

Data komponen abiotik yang dikumpulkan yaitu kedalaman gambut, jarak lokasi perjumpaan beruang terhadap sungai, jalan dan kawasan produksi. Jarak lokasi perjumpaan

Al- qur‟an sebagai ajaran suci umat Islam, merupakan petunjuk menuju ke arah kehidupan yang lebih baik, karena pada dasarnya Al- qur‟an diturunkan sebagai petunjuk bagi

Sebagai organisasi non profit Social Trust Fund tidak jauh beda dengan organisasi profit, yaitu memiliki misi dan manajemen yang baik, fokus serta aplikatif

Pasal 10 ayat (5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menegaskan bahwa beberapa pola hubungan yang bersifat hubungan atasan-bawahan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah

udang fermentasi dapat digunakan sebagai alternatif pakan

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh kapasitas produksi, waktu (durasi) pelaksanaan pekerjaan dan biaya operasional dari alternatif I, II, dan III yang lebih efisien dan