• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lemak Kasar dan Energi Metabolis Itik Tegal Petelur yang Diberi Ransum Mengandung Tepung Daun Bawang Merah (Allium ascalonicum) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Lemak Kasar dan Energi Metabolis Itik Tegal Petelur yang Diberi Ransum Mengandung Tepung Daun Bawang Merah (Allium ascalonicum) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pesatnya pertumbuhan puyuh di Indonesia disebabkan oleh tingginya minat

masyarakat karena puyuh cepat bertelur. Produksi telur puyuh yang tinggi dapat

menjadikannya suplementasi telur ayam. Kandungan protein telur puyuh cukup

tinggi yaitu 13,35% (Ketaren, 2007), lebih tinggi dari telur ayam dan itik yaitu

12,14% dan 12,81% (Chen, 1996). Pemeliharaan puyuh petelur memiliki kendala

yaitu membutuhkan bahan pakan tinggi protein yang mahal harganya sehingga

perlu alternatif sumber protein yang murah, tidak bersaing dengan manusia,

ketersediaannya tinggi dan kandungan nutrisinya tinggi. Alternatif bahan pakan

yang dapat digunakan salah satunya adalah limbah udang.

Produksi limbah udang di Indonesia mencapai 141.040 ton/tahun, 4% dari

produksi udang 352.600 ton/tahun (Dirjen Kelautan dan Perikanan, 2010).

Kandungan protein dan kalsium yang tinggi, dapat membuat limbah udang

menjadi alternatif bahan pakan sumber protein.Limbah udang juga mengandung

kitosan yang merupakan kitin terdeasetilasi yang memiliki masa molekul yang

tinggi, viskositas tinggi dan sulit untuk diasorbsi pada keadaan in vivo (Khanafari

dkk., 2008). Limbah udang juga memiliki kelemahan sebagai pakan karena

mengandung kitin yang cukup tinggi dan bersifat sulit dicerna selain dari

kelebihan yang dimiliki, sehingga limbah udang perlu diolah agar dapat dijadikan

(2)

Kitin adalah biopolimer dari unit N-asetil-D-glukosamin bewarna putih,

tidak berasa, tidak berbau dan tidak larut air, pelarut organik umumnya,

asam-asam anorganik dan basa encer (Rahayu dan Purnavita, 2007). Penguraian kitin

dapat dilakukan dengan menggunakan kitinase dari kapang

Trichoderma.Penelitian sebelumnya yang dilakukaan oleh Palupi dan Imsya

(2011) menggunakan Trichoderma virida untuk fermentasi tepung limbah udang

dan menunjukan hasil terbaik pada penggunaan inokulum 4% dengan waktu

fermentasi 48 jam yang dapat meningkatkan kadar protein menjadi 41,27%, daya

cerna protein menjadi 81,24% serta kandungan kitin menjadi 3,01%. Protein dan

glukosamin yang dihasilkan dari fermentasi digunakan untuk perkembangan

reproduksi puyuh yang mempengaruhi produksi telur.

Kandungan nutrisi dalam limbah udang dibutuhkan untuk pertumbuhan

organ reproduksi yang nantinya juga berpengaruh pada produksi telur. Protein

digunakan sebagai penyusun folikel dan sebagai bahan penyusun hormon

reproduksi yaitu GnRh (gonadotropin-releasing hormone), LH (luteinizing

hormone) dan hormon FSH (follicle-stimulating hormone) yang berfungsi dalam

pematangan folikel. Kandungan limbah udang selain protein adalah kitosan yang

digunakan untuk pertumbuhan oviduk.Oleh karena itu penggunaan tepung limbah

udang yang difermentasi dengan Trichoderma produk komersial perlu dikaji

terhadap bobot hidup, panjang dan bobot oviduk, bobot ovarium, jumlah dan

bobot folikel warna kuning, bobot folikel putih, persentase oviduk dan persentase

(3)

1.2. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahuipengaruh penggunaan limbah

udang yang difermentasi dengan Trichoderma produk komersial terhadap

karakteristik organ reproduksi puyuh petelur.Manfaat dari penelitian ini adalah

agar mengetahui level penggunaan limbah udang fermentasi yang optimal

terhadap karakteristik organ reproduksi puyuh petelur.

1.3. Hipotesis

Penggunaan tepung limbah udang fermentasi dalam ransum dapat

meningkatkan karakteristik organ reproduksi puyuh petelur sehingga limbah

Referensi

Dokumen terkait

baku pakan yang termaksud dalam kelompok ini adalah: feed supplement.. Bahan Makanan Sumber Protein.. Bahan makanan di kategorikan sebagai sumber protein karena

Penelitian ini bertujuan menemukan sumber protein alternatif di areal tambak yang dapat digunakan sebagai bahan pakan komplit dan untuk membuat formulasi pakan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa daun murbei segar dapat digunakan sebagai salah satu bahan pakan alternatif dalam ransum broiler sampai

Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pengaruh penggunaan tepung daun kayambang ( Salvinia molesta ) sebagai bahan pakan alternatif terhadap konsumsi protein, retensi

kualitas protein ransum dengan dilakukannya teknik fermentasi pada limbah udang sehingga mempengaruhi kecepatan pertambahan bobot badan pada ayam kampung dan adanya

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung daun eceng gondok fermentasi sebagai bahan pakan terhadap konsumsi protein ransum, daya cerna

microphylla sebagai sumber protein dan kalsium terkait dengan metabolisme protein yang dapat mendukung deposisi protein sebagai penunjang produksi telur pada ayam

Disimpulkan bahwa cacing tanah Lumbricus rubellus dapat digunakan dalam bentuk segar dan tepung sampai 5% sebagai pengganti tepung ikan sumber protein hewani dalam ransum