• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI RUHUI RAHAYU SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DI SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA KOPERASI RUHUI RAHAYU SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DI SAMARINDA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

© Copyright 2016

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA

PADA KOPERASI RUHUI RAHAYU SEKRETARIAT

DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DI

SAMARINDA

Aji Deci Alvionita 1

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan dan menganalisis tingkat efisiensi penggunaan modal kerja Koperasi Ruhui Rahayu Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda. Setelah diadakan analisis efisiensi penggunaan modal kerja Koperasi Ruhui Rahayu Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda diperoleh hasil likuiditas current ratio tahun 2012 sebesar 127%, tahun 2013 sebesar 150%, dan tahun 2014 sebesar 192%; quick ratio tahun 2012 sebesar 119.94%, tahun 2013 sebesar 144.26%, dan pada tahun 2014 sebesar 175.65%; rasio aktivitas perputaran piutang tahun 2012 sebesar 165 bulan, 2013 sebesar 91 bulan, dan 2014 sebesar 65 bulan ;rentabilitas laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva tahun 2012 4%,tahun 2013 8% dan pada tahun 2014 0,6%; rentabilitas modal sendiri tahun 2012 25,32%, tahun 2013 34,13%, dan pada tahun 2014 1,43%; solvabilitas actual solvency tahun 2012 126,41%, tahun 2013 147,71% dan pada tahun 2014 194,32%; solvabilitas modal sendiri tahun 2012 551,13%, tahun 2013 318,73%, dan pada tahun 2014 123,87%. Simpulan dari penelitian ini bahwa tahun 2012 dan tahun 2013 lebih efisien dalam penggunaan modal kerja dari pada tahun 2014. Atas hasil penelitian disarankan agar perputaran piutang dapat diantisipasi dengan kebijakan waktu peminjaman misalnya jatuh tempo kredit dan pengawasan di lapangan agar tidak terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan kecurangan para petugas dalam hal prosedur peminjaman anggota dan penilaian anggota yang layak dan tidak layak perlu diperhatikan.

Kata Kunci : Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Pendahuluan

Undang-undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan, selanjutnya penjelasan tersebut menyatakan bahwa kemakmuran masyarakat yang diutamakan bukan kemakmuran orang - perorang dan perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi, menempatkan koperasi

(2)

baik dalam kedudukan sebagai sokoguru perekonomian nasional (penjelasan pasal 33 UUD 1945).

Menurut UU No, 17 Tahun 2012, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Memperhatikan kedudukan koperasi maka peranan koperasi sangat penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta dalam mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri kebersamaan, kekeluargaan dan keterbukaan. Pada masa perkembangan ekonomi yang berjalan demikian cepat, pertumbuhan koperasi selama ini belum menampakkan perannya sebagai mana dimaksud dalam UUD 1945, haruslah diperkuat dan dikembangkan keberadaan koperasi dalam rangka menumbuhkan demokrasi ekonomi sebagai salah satu landasan bagi tercapainya masyarakat yang berkeadilan sosial.

Koperasi Pegawai Negeri (KPN) adalah organisasi koperasi sebagai suatu sistem sosial ekonomi yang beranggotakan pegawai negeri sipil dengan tujuan memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipil menyangkut pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, pemukiman, pendidikan dan kesehatan baik bagi yang bersangkutan maupun bagi keluarganya. Agar sasaran kegiatan pokok KPN tercapai, maka KPN harus mengadakan usaha-usaha yang bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan anggota-anggotanya. Untuk itu setiap badan usaha seperti koperasi dalam mengelola usahanya membutuhkan modal kerja yang optimal sehingga bisa beroperasi secara efisien.

Salah satu jenis permodalan adalah modal kerja, sebab modal kerja adalah modal yang selalu berputar dalam koperasi dan setiap perputaran akan

menghasilkan aliran pendapatan (current income) yang dapat berguna bagi

koperasi. Modal kerja selalu dibutuhkan untuk membelanjai operasional secara langsung dan berkelanjutan, karena modal kerja salah satu faktor yang diperhitungkan dalam pengukuran efisiensi koperasi. Agar pengelolaan usaha koperasi dapat berjalan dengan baik perlu pembinaan dan pengawasan secara efektif dalam penyediaan dan penggunaan modal kerja, maka penggunaan modal kerja harus seefisien mungkin dalam arti modal kerja yang tersedia sesuai dengan kapasitas usahanya.

Sebagaigambaran Koperasi Pegawai Negeri “Ruhui Rahayu” adalah badan yang sudah memiliki badan hukum Koperasi Nomor : 353/1969/XIV/1969 tanggal 1 Maret 1969 yang pada dasarnya sebagai Koperasi Pegawai Negeri (KPN) yang bersifat serba usaha. KPN “Ruhui Rahayu” mempunyai sumber permodalan modal sendiri terdiri simpanan pokok anggota, simpanan wajib

(3)

anggota, simpanan sukarela, cadangan dan Sisa Hasil Usaha ( SHU ) belum dibagi.

KPN “Ruhui Rahayu” setiap tahunnya diadakan rapat tahunan yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Sebagai lembaga musyawarah untuk melaporkan hasil yang dicapai oleh pengurus dan mengevaluasi kinerja semua komponen yang ada dalam koperasi selama satu tahun serta merencanakan satu tahun kedepan dalam rangka memajukan koperasi.

Kas sebagai modal kerja diperlukan untuk membiayai operasional sehari-hari. Penerimaan dan pengeluaran kas dalam koperasi akan berlangsung secara terus menerus selama hidup koperasi. Dengan demikian kas akan terus mengalir dalam tubuh koperasi yang memungkinkan koperasi dapat melangsungkan kegiatannya atau disamping kas piutang usaha merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar dalam rantai perputaran modal kerja. Piutang merupakan hal yang sangat penting bagi koperasi terutama menyangkut masalah pengendalian jumlah piutang, pengendalian pemberian dan pengumpulan piutang. Semua perputaran unsur-unsur modal kerja sangat berpengaruh terhadapp besar kecilnya sisa hasil usaha koperasi.

Koperasi sebagai pelaku ekonomi harus mampu memperoleh hasil atau keuntungan dari kegiatan usahanya. Sebuah perusahaan atau koperasi dikatakan sehat jika perkembangan hasil usahanya semakin meningkat. Peningkatan hasil usaha koperasi menunjukkan tingkat rentabilitasnya tinggi.

Mengingat begitu pentingnya pengelolaan modal kerja bagi suatu koperasi maka penulis tertarik untuk mengambil judul : Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja pada Koperasi Ruhui Rahayu Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda.

Kerangka Dasar Teori

Koperasi

Menurut UU No, 17 Tahun 2012, koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip koperasi. Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan. Memperhatikan kedudukan koperasi maka peranan koperasi sangat penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat serta dalam mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri kebersamaan, kekeluargaan dan keterbukaan. Pada masa perkembangan ekonomi yang berjalan demikian cepat, pertumbuhan koperasi selama ini belum menampakkan perannya sebagai mana dimaksud dalam UUD 1945, haruslah diperkuat dan dikembangkan keberadaan koperasi dalam rangka

(4)

menumbuhkan demokrasi ekonomi sebagai salah satu landasan bagi tercapainya masyarakat yang berkeadilan sosial.

Hendrojogi (2000:22) mendefinisikan koperasi sebagai suatu perkumpulan dari orang - orang yang atas dasar persamaan derajat sebagai manusia dengan tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atau tanggungan bersama. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang - seorang yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip - prinsip koperasi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf anggota pada khususnya dan masyarakat

daerah pada umumnya.

Pengertian Modal Kerja

Suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar persamaan derajat sebagai manusia dengan tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan atau tanggungan bersama ( Hendrojogi, 2000:22).

Modal kerja mempunyai peranan penting bagi suatu koperasi ataupun perusahaan dalam mendukung kegiatan operasionalnya, maka perlu adanya pengertian yang jelas mengenai modal. ( Ardiyos, 2005:154).

Pengertian Efisiensi

Menurut Dezhi (2010: 125) Efisiensi adalah penghematan input yang di ukur dengan cara membandingkan input anggaran dengan input realisasi. Efisiensi koperasi diukur berdasarkan tercapainya tujuan dan sistem tujuan dari berbagai pihak yang berkepentingan terhadap koperasi. Dalam manajemen koperasi, konsep efisiensi yang digunakan merupakan konsep yang terintegrasi antara konsep efisiensi operasional, dan efisiensi anggota, kedua konsep efisiensi ini layak dioperasionalkan di koperasi. Implikasi dari wawasan integrasi ini adalah bahwa dalam ukuran efisiensi operasional usaha koperasi perlu dicakup juga aspek efisiensi anggota.Efisiensi Penggunaan Modal Kerja adalah kemampuan manajemen dalam pengelolaan modal kerja untuk menghasilkan keuntungan operasi menurut Suad Husnan (2004:550). Setiap kegiatan koperasi adalah untuk memperoleh laba dan salah satu cara untuk memperbesar memperoleh laba adalah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan dana koperasi melalui manajemen modal kerja. Akan tetapi laba yang tinggi belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan dan menganalisis laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut

Definisi Konsepsional

Definisi konsepsional merupakan unsur pokok dari suatu penelitian, penentuan sangat penting agar persoalan tidak menjadi rancu serta menghindarkan terjadinya salah pengertian dari konsep yang akan digunakan.

(5)

Dengan demikian definisi konsepsional dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang - seorang yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip - prinsip koperasi yang berdasarkan atas asas kekeluargaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf anggota pada khususnya dan masyarakat daerah pada umumnya.

Modal Kerja adalah sejumlah uang yang ditanam dalam aktiva lancar koperasi atau yang dipergunakan untuk membiayai operasional jangka pendek perusahaan atau koperasi, seperti pengadaan bahan baku, tenaga kerja pajak, biaya listrik, dan lain-lain.

Menurut Hendar,dkk,(2005:64) secara umum efisiensi merupakan konsep matematik,atau merupakan perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input).

Efisiensi Penggunaan Modal Kerja adalah kemampuan manajemen dalam pengelolaan modal kerja untuk menghasilkan keuntungan operasi menurut Suad

Husnan (2004:550). Setiap kegiatan koperasi adalah untuk memperoleh laba

dan salah satu cara untuk memperbesar memperoleh laba adalah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan dana koperasi melalui manajemen modal kerja. Akan tetapi laba yang tinggi belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan dan menganalisis laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan pengukuran keuangan modal kerja dengan menggunakan beberapa alat analisis mengukur kewajiban jangka pendek dengan rasio likuiditas menggunakan rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick ratio).mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam piutang menggunakan rasio aktivitas. mengukur dalam menghasilkan laba dapat diukur dengan menggunakan rasio rentabilitas yang digunakan rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva (rate of ROA) dan rentabilitas modal sendiri (rate of return on net worth), dan kemampuan koperasi untuk membayar semua kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang menggunakan rasio solvabilitas dengan Actual Solvency dan Rasio Modal Sendiri.

Metode Penelitian

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif komparatif, yang merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu peristiwa pada saat sekarang dengan cara membandingkan. Dalam hal ini membandingkan dan menganalisis laporan keuangan periode tahun 2012, tahun 2013 dan tahun 2014.

Definisi Operasional

Dalam sub bab ini akan diberikan suatu penjabaran dari definisi operasional, yaitu suatu indikator yang digunakan dalam meneliti masalah yang

(6)

disajikan. Berikut ini penulis akan memberikan definisi tersebut sehingga dapat dimengerti dan dipahami. Penulis akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan pengukuran efisiensi modal kerja pada koperasi.

Untuk mengukur seberapa jauh efisiensi penggunaan dalam modal kerja koperasi dalam hal ini peneliti menggunakan empat indikator rasio keuangan sebagai berikut :

a. Rasio Likuiditas

Digunakan untuk mengetahui kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang jatuh tempo. Koperasi dikatakan mampu membayar hutang-hutangnya yang telah jatuh tempo, apabila jumlah aktiva lancar lebih besar daripada hutang lancar. rasio yang digunakan adalah :

1.Rasio Cepat (Quick Ratio) 2.Rasio Lancar (Current Ratio) b. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa besar efisien koperasi dalam menjalankan sumber-seumber dananya. Tinggi rendahnya perputaran piutang berpengaruh langsung terhadap besar kecilnya modal yang diinvestasikan dalam piutang. Semakin tinggi atau semakin cepat tingkat perputarannya berarti makin pendek terikatnya moda kerja dalam piutang. Rasio yang digunakan adalah :

1. Perputaran dan periode rata-rata pengumpulan piutang c. Rasio Rentabilitas

Rasio rentabilitas disebut juga sebagai rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan koperasi dalam memperoleh laba atau keuntungan. Dalam koperasi rasio ini diwujudkan dengan membandingkan antara laba dengan aktiva. Rasio yang digunakan adalah :

1.Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva (Rate of ROA)

2. Rate of Return on Net Worth yaitu rasio untuk mengukur kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan.

d. Rasio Solvabilitas

Suatu rasio di dalam menganalisa dan menilai keadaan keuangan koperasi pada suatu saat yang menunjukkan tinggi rendahnya tingkat kemaampuan koperasi untuk memenuhi atau membayar kewajiban atau hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang.

1. Actual solvency atau disebut juga dengan Total Assets to Debt Ratio

2.Ratio Modal Sendiri terhadap Total Hutang.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Dalam pembahasan hasil penelitian ini adalah pengukuran tingkat efisiensi penggunaan elemen-elemen modal kerja dalam aktifitas, di samping pengukuran analisis rasio keuangan meliputi rasio likuiditas, aktivitas, rentabilitas dan solvabilitas sebagai pengukur efisien menggunakan perbandingan kriteria

(7)

Departemen Koperasi dan UKM. Adapun hasil pembahasan yang penulis dapatkan sebagai berikut :

Tabel. Hasil Analisis Rasio

Komponen Analisis Rasio (%)

2012 2013 2014 Likuiditas 1.Current Ratio 2.Quick Ratio 127% 119.94% 150% 144.26% 192% 175.65% Aktivitas 1.Perputaran Piutang 165 91 65 Rentabilitas

1.Rentabilitas Laba Bersih sebelum Pajak dengan total aktiva

2.Rentabilitas Modal Sendiri

4% 25,32% 8% 34,13% 0,6% 1,43% Solvabilitas 1.Actual Solvency

2.Solvabilitas Modal Sendiri

126,41% 551,13% 147,71% 318,73% 194,32% 123,87% Sumber: Data yang diolah

Hasil analisis di atas dapat dijadikan sebagai dasar perkembangan rasio dari tahun 2012,2013 dan 2014 dengan rincian sebagai berikut:

Pembahasan

Analisis Rasio Likuiditas

Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu koperasi untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi atau kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban keuangan tepat pada saat ditagih. Koperasi yang dapat memenuhi kewajibannya tepat pada saat ditagih disebut likuid, sedangkan koperasi yang tidak memenuhi kewajibannya tepat pada waktunya disebut illikuid.

1.Current Ratio

KPN Ruhui Rahayu pada kurun waktu tiga tahun yaitu 2012,2013, dan 2014 memliki rasio lancar berturut-turut, yaitu 127%, 150%, dan 192% dimana kedua angka rasio tersebut menunjukkan kriteria yang kurang baik dan 2014 mulai memasuki kategori baik. Namun hasil analisis di atas masih menunjukkan bahwa KPN Ruhui Rahayu mempunyai harta yang kurang likuid dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Kinerja yang dapat dicapai berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa aktiva lancar yang dimiliki koperasi menunjukkan kriteria yang cukup baik dalam memenuhi kewajiban-kewajiban lancarnya. Hal ini diakibatkan adanya pegawai yang keluar sebagai anggota dan banyaknya jumlah kredit macet anggota koperasi sehingga berpengaruh terhadap posisi keuangan koperasi yang semakin menurun dan mempengaruhi lancarnya pinjaman kepada anggota.

(8)

2.Quick Ratio

Rasio cepat dari tahun 2012 sebesar 199.94% dapat dikategorikan sangat baik sebab berada pada kriteria/standar 100% sangat baik, dan pada tahun 2013 sebesar 144.26% dan tahun 2014 sebesar 175.65% dikategorikan kurang baik sebab berada pada kriteria/standar >175% kurang baik. Karena disebabkan pegawai yang berhenti menjadi anggota koperasi, kredit macet anggota yang tidak tertagih, sangat besar mempengaruhi tingkat kas, piutang dan hutang lancar koperasi sehingga tidak efisien dalam kemampuan koperasi membayar hutang lancar yang harus disegera dipenuhi.

Analisis Rasio Aktivitas

Analisis rasio aktivitas merupakan analisis untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan modal kerja dan elemen – elemennya. Semakin tinggi perputarannya berarti semakin tinggi tingkat efisiensi penggunaan modal kerjanya. Perputaran piutang digunakan untuk mengetahui kemampuan dana yang tertanam dalam piutang dalam satu tahun dengan perputaran piutang dikali 1 hari. Tercatat angka perputaran piutang tahun 2012 sebesar 165 bulan kategori kurang baik, tahun 2013 sebesar 91 bulan kategori kurang baik dan tahun 2014 sebesar 65 bulan dalam kategori cukup baik.

Analisis Rasio Rentabilitas

Rentabilitas koperasi diukur berdasarkan tingkat kesuksesan koperasi dan kemampuan koperasi dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Dengan demikian rentabilitas suatu koperasi dapat diketahui dengan memperbandingkan antara SHU yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal koperasi tersebut.

1.Rasio Laba Bersih sebelum pajak dengan Total Aktiva (Rate of ROA)

Rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva KPN Ruhui Rahayu dalam kurun waktu tiga tahun yaitu tahun 2012 sebesar 4% kategori cukup baik, pada tahun 2013 mengalami peningkatan 8% kategori baik, dan pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,6% dikategorikan kurang baik. Hal ini disebabkan karena koperasi mengalami penurunan pendapatan tahun 2014 secara drastis karena adanya pegawai yang keluar sebagai anggota berpengaruh terhadap posisi keuangan laba / SHU koperasi, begitu pula system administrasi yang kurang kehatian-hatian dan ketelitian dalam memberikan pinjaman dengan ketentuan yang berlaku.

2.Rentabilitas Modal Sendiri (Rate of Return On Net Worth)

Rentabilitas modal sendiri KPN Ruhui Rahayu pada tahun 2012 sebesar 25,32% kategorikan sangat baik, pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebesar 34,13% dapat dikategorikan sangat baik, dan tahun 2014 terjadi penurunan secara drastis sebesar 1,43% yang dikategorikan kurang baik. Hal ini disebabkan karena koperasi mengalami penurunan pendapatan tahun 2014 secara drastis hal ini disebabkan adanya pegawai yang keluar sebagai anggota dan banyaknya jumlah kredit macet anggota koperasi sehingga berpengaruh

(9)

terhadap posisi keuangan koperasi yang semakin menurun Sisa Hasil Usaha koperasi.

Analisis Solvabilitas

Solvabilitas adalah menunjukkan kemampuan koperasi untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Koperasi disebut solvabel apabila koperasi mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya. Sedangkan koperasi yang tidak mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya disebut insolvabel.

1.Actual Solvency

Perhitungan actual solvency KPN Ruhui Rahayu pada tahun 2012 sebesar

126,41%, pada tahun 2013 sebesar 147,71% dan pada tahun 2014 sebesar 194,32% dalam kurun waktu tiga tahun tersebut dapat dikategorikan kurang baik. Hal ini karena total hutang yang terjadi terlalu tinggi, banyak hutang anggota yang tidak tertagih, dan tahun 2014 banyak anggota yang keluar sehingga mempengaruhi posisi keuangan koperasi dan administrasi koperasi kurang ketelitian dan kehatian- hatian dalam memberikan pinjaman kepada anggota yang kurang memenuhi syarat.

2.Solvabilitas Modal Sendiri

Hasil analisis solvabilitas modal sendiri KPN Ruhui Rahayu pada tahun 2012 sebesar 551,13%, pada tahun 2013 sebesar 318,73% tahun 2012 -2013 dapat dikategorikan kurang baik, sedangkan pada tahun 2014 sebesar 123,87% dapat dikategorikan cukup baik. Hal ini dikarenakan modal yang ada tidak cukup dalam membayar semua kewajiban koperasi. Disebabkan berkurangnya anggota ditahun 2014 dan kredit macet anggota yang belum tertagih ditahun sebelumnya mempengaruhi modal sendiri koperasi. Sehingga belum cukup membayar kewajiban jangka panjang koperasi.

Penutup

Efisiensi Penggunaan Modal Kerja pada Tahun 2012

Dari hasil perhitungan analisis rasio likuiditas pada rasio lancar dapat dikategorikan kurang baik, dan rasio cepat dikategorikan sangat baik. Dari rasio aktivitas kategori kurang baik. Dari perhitungan rasio rentabilitas pada rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva dapat dikatakan cukup baik, dan rasio rentabilitas modal sendiri dapat dikategorikan sangat baik. Sedangkan dalam perhitungan solvabilitas pada rasio actual solvency dikategorikan kurang baik, dan perhitungan solvabilitas modal sendiri terhadap total hutang dapat dikategorikan kurang baik.

Efisiensi Penggunaan Modal Kerja pada Tahun 2013

Dari hasil perhitungan analisis rasio likuiditas pada rasio lancar dapat dikategorikan kurang baik, dan rasio cepat dikategorikan baik. Dari perhitungan rasio aktivitas kategori kurang baik. Dari perhitungan rasio rentabilitas pada rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva dapat dikatakan baik, dan rasio

(10)

rentabilitas modal sendiri dapat dikategorikan sangat baik. Sedangkan dalam perhitungan solvabilitas pada rasio actual solvency dikategorikan kurang baik, dan perhitungan solvabilitas modal sendiri terhadap total hutang dapat dikategorikan kurang baik.

Efisiensi Penggunaan Modal Kerja pada Tahun 2014

Dari hasil perhitungan analisis rasio likuiditas pada rasio lancar dapat dikategorikan baik, dan rasio cepat dikategorikan kurang baik. Dari perhitungan rasio aktivitas dalam kategori cukup baik. Dari perhitungan rasio rentabilitas pada rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva dapat dikatakan kurang baik, dan rasio rentabilitas modal sendiri dapat dikategorikan kurang baik. Sedangkan dalam perhitungan solvabilitas pada rasio actual solvency dikategorikan kurang baik, dan perhitungan solvabilitas modal sendiri terhadap total hutang dapat dikategorikan cukup baik.

Dilihat dari standar pengukuran efisiensi penggunaan modal kerja pada tahun 2012, 2013, dan 2014 dapat disimpulkan pada tahun 2012 dan 2013 lebih efisien dalam penggunaan modal kerja dibandingkan pada tahun 2014 yang tidak efisien karena pengaruh banyaknya jumlah kredit macet anggota koperasi dan diakibatkan adanya pegawai yang keluar sebagai anggota sehingga mempengaruhi penurunan modal sendiri koperasi dan penurunan di Sisa Hasil Usaha Koperasi Ruhui Rahayu.

Perputaran piutang yang rendah dapat diantisipasi dengan cara menetapkan kebijaksanaan baru mengenai ketentuan pembatasan maksimal kredit yang diberikan kepada anggota dan meningkatan efisiensi dalam penagihan piutang terutama piutang yang sudah telah jatuh tempo.

Koperasi sebaiknya selektif dalam memberikan pinjaman kepada anggotanya, karena pemberian pinjaman yang besar dan tidak diimbangi tingkat pengembalian piutang. Hal ini akan menimbulkan piutang tidak tertagih ( kredit macet ) yang akan berpengaruh pada likuiditas jangka pendeknya.

Daftar Pustaka

Adyani, Rahma Lyla. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Profitabilitas (ROA). Yogyakarta: Skripsi FE.

Alfian, Lisdias. 2013. Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas

Negeri Semarang.14-26.http://lib.unnes.ac.id/18010/1/7350406509.pdf Anonim. Peraturan Menteri dan KUKM No.06/PER/M.KUKM/V/2006 Tanggal 1

Mei 2006 Tentang Pedoman Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi Award.

Ardiyos. 2005. Kamus Besar Akuntansi Jakarta: Cipta Harta Prima.

Arifin, Sitio dan Halomoan, Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga.

Arikunto, Suharsimi.2002. Manajemen Penelitian. Jakarta: Br. Bineka Cipta.

Baswir, Revrisond.2010. Koperasi Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: P.T. Asdi Mahasatya.

(11)

Brigham,F.Eugene, dan Hoston. F.Joel.2001. Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.

Darsono, dan Edilius.2005. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.

Gitosudarmo, Indriyo, 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE

Hendrojogi. 2000. Koperasi Azas-azas, Teori dan Praktek, Edisi Revisi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Husnan, Suad dan Eny Pujiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Jogjakarta : BPFE.

Ikatan Akuntan Indonesia.2002. Standar Akuntansi Indonesia, Jakarta: Salemba Empat.

Jumingan. 2006. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kusnadi, dan Hendar.2005. Ekonomi Koperasi. Jakarta : Fakultas Ekonomi.

Kusuma, Wardhani. 2005. Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja pada

KPRI Kantor Departemen Agama Kabupaten Kudus. https://4f1l.files.wordpress.com/2011/05/1675.pdf

Ludfi, Zaldi. 2013. Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) “Bhakti Nusa” SMK Negeri 4 Samarinda. Alumni

Muhammad Firdaus. Agus Edhi Susanto.2004. Perkoperasian Sejarah, Teori dan

Praktek. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Munawir,S. 2000, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kesebelas, Yogyakarta:

Penerbit Liberti.

Prastowo,Dwi dan Rifka Julianty.2002. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan

Kedua (revisi). Jakarta : Penerbit Andi.

Riyanti. 2007. Analisis Efisiensi Penggunaan Modal Kerja Pada Koperasi Fajar

Mutiara Di Samarinda. Alumni

Riyanto, Bambang,2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:

BPFE.

Rosiana, Eka Budiarti.2013. Financial Performance Analysis In Koperasi Serba

Usaha “IDA” Jember, Periode 2010-2012.

http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/7010/Rosiana%2 0Eka%20Budiarti%20-%20090810201203.pdf?sequence=1

Sudarsono.2004. Manajemen Koperasi Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Internet :

http://blogbahrul.wordpress.com/2007/11/28/landasan-teori-kerangka-pikir-dan-hipotesis-penelitian/

http://endonesia-bebas.blogspot.com/2009/11/saat-ini-saya-mau-coba-memberikanhtml

Referensi

Dokumen terkait

Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Basis Data (Database) merupukan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan atau disimpan

bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, kemandirian daerah, dan memperhatikan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang cukup baik serta masih terdapat

Syarat untuk sempurnanya sistem pengapian adalah harus ada tegangan listrik yang tinggi, kemudian terjadi percikan bunga api pada busi (di dalam waktu dan posisi

intensitas tinggi, dalam jangka waktu yang sama akan membutuhkan energi yang lebih jauh lebih besar daripada latihan dengan intensitas ringan atau sedang (McArdle

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan

Bentonit dipilarisasi dengan polikation aluminium Al1~jenis Keggin [AI,~O 4(OH)24(H20) 12]7+ menghasilkan bahan berpilar yang mempunyai ruang basal Garak antara lembaran),

The investigation was aimed to examine the effect of different cropping systems: intercropping in combination with alternating rows and alternating strips of maize and soybean,

Manfaat yang diharapkan dari penulisan tugas akhir ini adalah dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk analisis ultimate strength pada jacket platform