• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH. Widya Febrianti STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH. Widya Febrianti STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI GURU PAMONG TERHADAP MAHASISWA PPLK

PRODI PENDIDIKAN SEJARAH DALAM MELAKSANAKAN

KETERAMPILAN MENJELASKAN PADA MATA

PELAJARAN IPS DI SMP SWASTA

KOTA PADANG

ARTIKEL ILMIAH

Widya Febrianti

09020117

STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2015

(2)
(3)

Pendahuluan

Salah satu permasalahan pokok dalam bidang pendidikan adalah masalah pengajaran, kegiatan pengajaran akan melibatkan berbagai macam komponen, antara lain murid, guru, kurikulum dan faktor pendorong lainnya. Bila salah satu komponen itu tidak berfungsi dengan baik tentu kegiatan pengajaran akan terganggu sehingga pencapaian tujuan pendidikan kurang maksimal.

Kemampuan mengajar guru harus senantiasa ditingkatkan agar mutu dan kualitas pendidikan yang diharapkan dapat dicapai. Memang tidak dipungkiri bahwa mutu pendidikan tergantung pada guru, mustahil sekolah tanpa guru, karena guru dipandang sebagai faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan. Dengan demikian bahwa upaya untuk meningkatkan mutu dan kualitas guru secara tidak langsung berarti meningkatkan kualitas pendidikan.

Program Pengalaman Lapangan (PPL) kependidikan merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang mencakup baik latihan belajar maupun tugas kependidikan secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan Profesi Kependidikan (IKIP Padang 1996:28).

Pengertian di atas menggambarkan bahwa pelaksanaan PPL kependidikan yang diikuti oleh mahasiswa merupakan ajang untuk melatih kemampuan keguruan atau kompetensi yang telah dikuasai mahasiswa selama mengikuti proses belajar di Lembaga Perguruan Tinggi Kependidikan (LPTK). Dalam kegiatan PPL salah satu keterampilan dasar mengajar yang harus diterapkan oleh calon guru adalah kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengelola kelas adalah suatu kegiatan guru untuk mengkondisikan kelas siap dalam menghadapi mata pelajaran yang akan disajikan oleh guru tanpa adanya gangguan yang akan merusak kegiatan belajar mengajar. Bila calon guru tidak dapat mengelola kelas dengan baik, tidak akan tercapai kondisi belajar yang optimal. Kondisi belajar yang optimal terlihat dengan adanya keterlibatan penuh guru dan siswa dalam tugas di kelas, sehingga tercipta iklim yang bebas dari gangguan.

Mahasiswa sejarah yang penulis teliti, sesungguhnya telah mendapatkan

kemampuan keterampilan mengelola kelas pada mata kuliah “ Pengajaran Mikro”. Sebelum mahasiswa tersebut terjun ke lapangan. Dalam Pengajaran Mikro mahasiswa mendapatkan berbagai materi tentang keterampilan dasar mangajar yang salah satunya adalah keterampilan mengelola kelas. Diharapkan dengan mengikuti mata kuliah ini mahasiswa pendidikan sejarah yang akan mengikuti kuliah Pengalaman Lapangan Kependidikan mampu mengelola kelas dengan baik.

Berdasarkan pengamatan awal dan wawancara yang telah dilakukan dengan seorang guru pamong sejarah di SMP Muhamadiyah 6 Padang, SMP YAPI Padang, SMP Pertiwi II Padang, dan SMP Semen Padang bahwa mahasiswa yang sedang melaksanakan PPL kependidikan tidak semuanya mampu melaksanakan pengelolaan kelas dengan baik karena tidak menguasai materi dengan baik. Hal ini terbukti dengan adanya gangguan kelas, seperti keributan dalam kelas, seringnya siswa keluar masuk kelas dan lain sebagainya. Kondisi seperti itu menyebabkan mahasiswa calon guru yang sedang melaksanakan PPL kependidikan tidak betah dalam mengajar. Untuk mengatasi hal tersebut mahasiswa harus mampu mengelola kelas dengan baik.

Salah satu masalah yang di alami oleh mahasiswa PPL yaitu, kurangnya persiapan dalam memulai pelajaran dan banyak yang meresa grogi karena takut akan dicemoohkan oleh murid dan terutama oleh guru pamong. Selama ini mahasiswa PPL dalam menjelaskan pelajaran masih banyak yang gugup dan terbata-bata tau kurang lancar baik dalam pengucapan bahasa maupun dalam penyampaian materi. Namun tidak semua mahasiswa PPL yang mengalami hal serupa ada juga yang sebahagian mahasiswa PPL sudah lancar dan fasih dalam menyampaiakan maupun menjelaslkan materi.

Pelaksanaan PPL tiap tahunya terus mengalami peningkatan, karena cara berfikir mahasiswa tersebut makin lama makin berubah dan mengalami kemajuan dari mahasiswa PPL sebelumnya. Untuk Periode ganjil tahun 2014-2015 jumlah mahasiswa PPL seluruhnya dari STKIP yang Jurusan IPS 17 orang, Geografi 10 orang dan sejarah

(4)

7 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada table di bawah ini :

Jurusan Jumlah Mahasiswa PPL

Geografi 10

Sejarah 7

Jumlah 17

SumberSTKIP Padang. 2008,Buku Petunjuk dan Penilaian PPL.

Berdasarkan permasalahan di atas dan pentingnya keterampilan dasar mengajar bagi seorang guru atau calon guru, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Persepsi Guru Pamong

terhadap mahasiswa PPLK Prodi

Pendidikan Sejarah Dalam

Melaksanakan Keterampilan

menjelaskan Pada Mata Pelajaran IPS Di SMP Swasta Kota Padang.

Studi Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitianini adalah penelitian yang dilakukanolehRiza Apriyanti dengan judul “PersepsisiswaSMA PGRI3 Padang tentang keterampilan DasarMengajar Mahasiswa PPL ProgramStudiPendidikan Geografi STKIPPGRI Sumatera Barat Periode Juli-Desember 2008.yang ditulis pada tahun 2008 dalambentuk skripsi. Penelitian ini membahas tentang persepsi siswa terhadap keterampilan dasarmengajar mahasiswaPPL.

Selanjutnya Peneitian KartikaSari dengan judul”KeterampilanPengelolaan kelas Mahasiswa Jurusan FISUNPdalam pelaksanaan PPL Kependidikan Periode Januari-Juni 2007 di SMPN kota Padang

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada seperti wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen. Peneliti berusaha untuk mengungkapkan fakta sesuai dengan kenyataan yang ada tanpa melakukan intervensi terhadap kondisi yang terjadi. Menurut Denzin dan Lincoln dalam Moleong (2010: 6)

Berdasarkan langkah- langkah yang dilakukan maka penelitian ini digolongkan dalam penelitian kualitatif yang berusaha mengungkapkan dan menggambarkan tentang Persepsi Guru Pamong terhadap Keterampilan Dasar Mengajar terutama Keterampilan Menjelaskan Mata Pelajaran IPS oleh Mahasiswa PPLK Prodi Sejarah di SMPN Swasta Kota Padang.

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di SMP Pertiwi 2 Padang, SMP Muhamaddiyah 6 Padang, SMP Semen Padang, dan SMP Yapi Padang. Informan penelitian diambil secara purposive sampling (memilih/menunjuk informasi untuk mendapatkan data yang diperlukan), yaitu peneliti menentukan sendiri informan penelitian berdasarkan tujuan penelitian. Informan dalam penelitian ini adalah orang yang diperkirakan mampu memberikan informasi tentang situasi dan kondisi dari objek yang di teliti (Moleong, 2010).

Penelitian kualitatif informan yang akan di teliti atau di ambil atau di jadikan sebagai pemberi informasi dalam penelitian, jumlah informan 8 orang guru pamong.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, Penyajian data atau display data dan Pengambilan keputusan dan verifikasi.

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Profil SMP Muhammadiyah 6 Padang SMP Muhammdiyah 6 Padang yang terletak dijalan Jhoni Anwar Lapai Nanggalo yang berdekatan dengan SMPN 12 Padang. Sekolah ini berada dibawah naungan yayasan (bagi swasta) Muhammadiyah. Dengan luas tanah 1235m2 yang berdiri 9 ruang kelas, 1 Perpustakaan dan 1 labor komputer, luas bangunan seluruhnya 1030m2.

b.Profil SMP Semen Padang SMP Semen Padang yang terletak Complek Social Centre PT. Semen Padang Indarung. Sekolah ini berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam. Dengan luas tanah 6345 m2.

(5)

3

SMP Yapi Padang yang terletak dijalan Purus IV no.8 Padang. Sekolah ini berada dibawah naungan yayasan (bagi swasta) Muhammadiyah. Dengan luas tanah 1600 m2. Jumlah siswa seluruhnya 80 orang. Data guru SMP Muhammadiyah, guru tidak tetap 13 orang, dan guru PNS DPK berjumlah 2 orang

Hasil Penelitian

1. Keterampilan merencanakan

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa sebelum memulai PPLK mahasiswa sudah mempunyai kesiapan terutama dalam merencanakan pembelajaran yang akan diajarkan kepada siswa terutama pembelajaran Sejarah. 2. Penyajian Suatu Penjelasan

Berdasarkan hasil observasi yang penulis laksanakan bahwa dalam penyajian materi pembelajaran mahasiswa memberikan penjelasan, namun dalam memberikan penjelasan mahasiswa masih terlihat ragu-ragu dan masih terlihat kurang percaya diri, hal ini wajar karena mahasiswa untuk pertama kali melaksanakan praktek mengajar di sekolah.

3. Keterampilan Memberikan Contoh Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pamong SMP Swasta Kota Padang guru pamong memberikan presepsi yang hampir sama terhadap keterampilan mahasiswa PPLK dalam melaksanakan PPLK dari empat pamong yang diwawancarai hanya satu pamong yang mempunyai presepsi yang berbeda terkait dengan keterampilan mahasiswa dalam pelaksanaan PPLK.

4. Keterampilan Dalam Memberikan Penekanan

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti laksanakan yaitu mengamati mahasiswa PPLK dalam pelaksanaan praktek mengajar, terutama dalam menutup pelajaran cukup baik, hal ini terlihat ketika akan menutup pelajaran mahasiwa memberikan kesimpulan dan materi yang diajarkan dan memberikan pemberitahuan materi minggu depan yang akan dipelajari, selanjutnya hasil wawancara dengan beberapa orang guru pamong keterampilan menutup pelajaran

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan

mahasiswa PPLK STKIP PGRI Padang terutama jurusan Sejarah cukup baik, dalam hal ini mahasiswa memberikan materi sesuai dengan prosedur dan keterampilan dasar yang sesuai dengan komponen-komponenya

Pembahasan

Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan dengan beberapa orang guru pamong terutama guru pamong mahasiswa PPLK Jurusan Sejarah, hasil mengambarkan bahwa keterampilan dasar mahasiswa dalam menjelaskan pada mata pelajaran IPS di SMP swasta se Kota Padang cukup baik dalam hal ni sesuai dengan urutan komponen-komponen keterampilan mengajar mulai dari pembukaan.

Hasil temuan di atas menggambarkan bahwa persepsi guru pamong terhadap mahasiswa PPLK STKIP PGRI Padang, dalam hal ini pamong memberikan persepsi yang hampir sama tentang keterampilan dasar mengajar. Gambaran secara umum hasil wawancara tersebut bahwa keterampilan mengajar mahasiswa masih relative kurang.

Persepsi berasal dari bahas inggris yaitu perception yang berarti sebagai tanggapan atau daya memahami atau menanggapi sesuatu. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1990:675) persepsi yaitu tanggapan (penerima) langsung dari suatu serapan atau proses seseorang mengetahui beberapa melalui panca inderanya.

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang penting bagi manusia dalam merespon kehadiran berbagai aspek dan gejala di sekitarnya. Persepsi mengandung pengertian yang sangat luas, menyangkut intern dan ekstern. Berbagai ahli telah memberikan definisi yang beragam tentang persepsi, walaupun pada prinsipnya mengandung makna yang sama.

Sugihartono, dkk (2007: 8) mengemukakan bahwa persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia. Persepsi manusia terdapat perbedaan sudut pandang dalam penginderaan. Ada yang mempersepsikan sesuatu itu baik atau persepsi yang positif maupun persepsi negatif yang akan mempengaruhi tindakan manusia yang tampak atau nyata. Walgito (2004: 70)

(6)

mengungkapkan bahwa persepsi merupakan suatu proses pengorganisasian, penginter pretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga menjadi sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dengan berbagai macam bentuk. Stimulus mana yang akan mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, perasaan, kemampuan berfikir, pengalaman-pengalaman yang dimiliki individu tidak sama, maka dalam mempersepsi sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antar individu satu dengan individu lain.

Persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan mereka. Meski demikian apa yang dipersepsikan seseorang dapat berbeda dari kenyataan yang obyektif (Robbins, 2006). Menurut Daviddof, persepsi adalah suatu proses yang dilalui oleh suatu stimulus yang diterima panca indera yang kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari yang diinderanya itu. Atkinson dan Hilgard mengemukakan bahwa persepsi adalah proses dimana kita menafsirkan dan mengorganisasikan pola stimulus dalam lingkungan. Sebagai cara pandang, persepsi timbul karena adanya respon terhadap stimulus. Stimulus yang diterima seseorang sangat komplek, stimulus masuk ke dalam otak, kemudian diartikan, ditafsirkan serta diberi makna melalui proses yang rumit baru kemudian dihasilkan persepsi (Anonim, 2009).

Setiap orang mempunyai kecenderungan dalam melihat benda yang sama dengan cara yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman dan sudut pandangnya. Persepsi juga bertautan dengan cara pandang seseorang terhadap suatu objek tertentu dengan cara yang berbeda-beda dengan menggunakan alat indera yang dimiliki, kemudian berusaha untuk menafsirkannya. Persepsi baik positif maupun negatif ibarat file yang sudah tersimpan rapi di dalam alam pikiran bawah

sadar kita. File itu akan segera muncul ketika ada stimulus yang memicunya, ada kejadian yang membukanya. Persepsi merupakan hasil kerja otak dalam memahami atau menilai suatu hal yang terjadi di sekitarnya (Waidi, 2006: 118).

Rakhmat (2007: 51) menyatakan persepsi adalah pengamatan tentang objek , peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Sedangkan, Suharman (2005: 23) menyatakan: “persepsi merupakan suatu proses menginterpretasikan atau menafsir informasi yang diperoleh melalui system alat indera manusia”. Menurutnya ada tiga aspek di dalam persepsi yang dianggap relevan dengan kognisi manusia, yaitu pencatatan indera, pengenalan pola, dan perhatian.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik suatu kesamaan pendapat bahwa persepsi merupakan suatu proses yang dimulai dari penglihatan hingga terbentuk tanggapan yang terjadi dalam diri individu sehingga individu sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya.

Keterampilan dasar mengajar (Teaching Skill) kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus, yang harus dimiliki oleh calon guru, dosen, instruktur, widyaswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional, dengan demikian keterampilan mengajar berkenaan dengan kemampuan atau keterampilan yang bersifat mendasar dan melakat harus dimiliki dan diaktualisasikan oleh setiap guru dalam melaksanakan tugas mengajar.

Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai sumbstansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar.

Sari dari keterampilan dasar mengajar ini diambil dari berbagai sumber dimana bahan ini digunakan untuk para mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di sekolah sebelum dia bekerja sepenuhnya sebagai seorang guru. Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan

(7)

5

keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini. Keterampilan dasar mengajar ini adalah merupakan panduan pengajaran mikro dengan menggunakan perangkat Sydney Micro Skills (2000). Keterampilan Dasar Mengajar ini adalah : (1) Keterampilan Bertanya, (2) Keterampilan Memberi Penguatan , (3) Keterampilan Mengadakan variasi, (4) Keterampilan Menjelaskan, (5) Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran, (6) Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil, (7) Keterampilan Mengelola Kelas, (8) Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan.

Perkembangan berikutnya pengertian mengjar, yang kini banyak dianut yaitu suatu proses mengatur dan mengelola lingkungan elajar agar berinteraksi dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Inti pengertian mengajar (tradisonal maupun kontempoter) keduanya sama yaitu untuk mengubah perilaku siswa, yakni dimiliki dan terkembangkannya pengetahuan/wawasan berfikir, sikap, kebiasaan, dan keterampilan atau kecakapan atau yang lebih popular perubahan berkenaan dengan: pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perbedaanya terletak pada proses upaya merubah tingkah laku tersebut. Pandangan lama melalui proses menyampaikan (transfer) yang kadang-kadang sering diartikan sempit, hanya terbatas sebagai proses menyampaikan atau memindahkan pengetahuan dan keterampilan saja, sedangkan pada pengertian yang baru, bahwa perubahan perilaku tersebut dilakukan dengan cara “mengelaola lingkungan pembelajaran agar berinteraks dengan siswa”

Menurut UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, terutama Pasal 1, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sementara itu, tenaga pendidik adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan

munculnya UU ini guru/dosen sudah diakui sebagai tenaga professional setara dengan profesi lain. Yang dimaksud profesional di sini adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

Daftar Pustaka

A.Muri Yusuf. 1985.Metodologi penelitian. Padang FIP IKIP Padang.

Dirjen. Dikti. 1991,Pedoman Pelaksanaan Pola Pembangunan Sistim Pendidikan di Indonesia.Buku III Departemen Pendidikan

Hamalik, Oemar. 1990,Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI). Jakarta : Balai

Pustaka.

Mohd User, Usman. 2006.Statistik Dalam Pendidikan Penelitian Pendidikan. Padang: IKIP Padang

Robinson. DN. Adjai. (1998).Azas- azas Praktek Mengajar. Jakarta: Bharata.

Sunaryo. 1989,Strategi Belajar Mengajar Dalam Mengajar IPS.Jakarta: P2LPTK.

STKIP Padang. 2008,Buku Petunjuk dan Penilaian PPL.

Referensi

Dokumen terkait

SK NO SURAT REKOMENDASI DARI PROVINSI NO NAMA PERUSAHAAN PROVINSI KABUPATEN / KOTA NO DAN TAHUN SK WILAYAH

Oleh karena itu, obat antihipertensi tidak diberikan untuk menormalkan tekanan darah, tetapi hanya mengurangi tekanan darah sampai batas tertentu sesuai

Harvested area, production and average of wetland paddy production by village in Nanggulan Subdistrict 2008 Nama Desa Villages Luas Panen Harvested area (Ha) Produksi

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta penyertaan hingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir

didasarkan pada aktivitas sebelumnya (pengukuran dengan telapak kaki) sedangkan penggunaan lima gambar telapak kaki ( collection of unit ) untuk dikaitkan dengan

Kegiatan penyuluhan kewirausahaan ini sangat penting dilakukan karena tujuan program PKM salah satunya adalah membentuk kelompok masyarakat yang.. mandiri secara

Jenis dari penelitian ini ialah penelitian pustaka ( library research ) dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Data yang dihasilkan dalam penelitian

″ngayah″ di lingkungan desa pakraman atau banjar dengan pengorbanan pikiran, tenaga, materi, serta waktu demi kepentingan lingkungannya tanpa imbalan, yang merupakan