• Tidak ada hasil yang ditemukan

A STUDY ON THE PATTERNS OF THE SCHEMATIC NEWS IN INDONESIAN AND ENGLISH NEWSPAPERS - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "A STUDY ON THE PATTERNS OF THE SCHEMATIC NEWS IN INDONESIAN AND ENGLISH NEWSPAPERS - Unika Repository"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

APPENDICES

A. The Analysis of Local Newspapers A.1. Suara Merdeka

A.2. Wawasan A.3. Solo Pos

B. The Analysis of National Newspapers B.1. Kompas

B.2. Media Indonesia B.3. Koran Tempo

C. The Analysis of International Newspapers C.1. International Herald Tribune C.2. BBC News

(2)

(beginning)

(middle)

A. The Analysis of The Local Newspapers

A.1. Suara Merdeka

Newspaper : Suara Merdeka

Title : 15.000 Warga Diungsikan Date : 16 Mei 2006

Pattern : Deductive-Inductive

LEAD : Semburan awan panas terbesar terjadi pada pukul 05.59 dengan jarak luncur 4km, mendekati pemukiman penduduk di Kec. Srumbung dan Dukun, Kab. Magelang, kemarin (15/5) …

Saat terjadi peristiwa itu, warga di sekitar Ngargomulyo dan Kalibening masih beraktifitas seperti biasa. Tapi ketika semburan awan panas mulai merangsek kearah barat daya warga setempat mulai panik … Tidak lama setelah itu warga masuk rumah dan mengemasi

barang sambil menunggu datangnya mobil evakuasi. BODY : 15.000 Warga …

- Ka. BIKK mengambil langkah untuk mengevakuasi warga menyusul meningkatnya aktivitas Merapi. - Ka. BIKK Prov. Jateng mengemukakan, langkah yang

diambil antara lain mengevakuasi 10.844 di Kab. Magelang, 3.650 wil. Klaten, dan 655 di Boyolali - Setelah meletus, persediaan masker langsung disalurkan

kepada warga untuk menghindari gangguan pernapasan.

- Pemprov juga mendirikan Pos Satkorlak untuk menanggulangi bencana dan pengungsi.

Belum mengungsi …

- Sebagian besar warga belum mengungsi karena masih menunggui rajakaya dirumahnya, padahal arah semburan awan panas terus mendekati pemukiman penduduk.

- Sementara bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana telah melakukan evakuasi besar-besaran.

Hujan Abu …

(3)

(ending)

- Hal tersebut disebabkan trauma akibat aktivitas gunung Merapi yang meningkat,” kat a dr. Syamsudi, M.Kes selaku Kadinkessos.

Belum Pindah …

- Sementara itu, ratusan penduduk Kab. Boyolali masih bertahan dirumahnya karena belum ada upaya evakuasi karena diperkirakan awan panas tidak akan melalui daerah tersebut.

END : Lava Pijar …

- Dari Klaten dilaporkan lelehan lava pijar disertai munculnya awan panas semakin sering terjadi. - Salah seorang pengungsi mengatakan letusan besar dan

menakutkan terjadi pukul 05.55 dan 08.15.

- Sejak Minggu (14/5) petang, guguran lava pijar disertai awan panas terus terjadi. Bahkan, Senin (15/5) dini hari, volume guguran lava pijar meningkat sehingga warga diliputi kekhawatiran…

- Melihat aktifitas Merapi yang terus meningkat, tim SAR berupaya memaksimalkan pengungsian. - Menurut Kom SAR Klaten, Drs. Anang Widayaka,

aktifitas Merapi tersebut belum mencapai puncaknya...

Deductive proof:

Beginning

(generalization) : Para warga sekitar daerah rawan

bencana segera diungsikan karena meningkatnya aktifitas Gunung Merapi.

Body/Middle

(specific/fact) : 15.000 warga sekitar daerah

rawan bencana segera diungsikan

Ending

(restatement) : 15.000 warga diungsikan karena

(4)

Generalization: 15.000 Warga Diungsikan Inductive proof:

Fact: Gumpalan asap terlihat meluncur

ke lereng sampai mendekati rumah penduduk

Fact: Tidak lama setelah itu, warga

masuk rumah dan mengemasi barang sambil menunggu datangnya mobil evakuasi

Fact: Ka. BIKK Prov. Jateng

mengemukakan, langkah yang diambil antara lain mengevakuasi 10.844 di Kab. Magelang, 3.650 wil. Klaten, dan 655 di Boyolali

Fact: Pemprov juga mendirikan

Posko Aju yakni Pos Satkorlak PBP yang dialihkan ke Magelang

untuk memudahkan pelayanan kepada para pengungsi yang terus bertambah

Fact: Sejak Minggu (14/5) petang,

guguran lava pijar disertai

awan panas terus menerus terjadi. Bahkan, Senin (15/5) dini hari, volume guguran lava pijar meningkat

(5)

(beginning)

(middle)

(ending) A.2. Wawasan

Newspaper : Wawasan

Title : Merapi Akhirnya Meletus Date : 15 Mei 2006

Pattern : Deductive

LEAD : Senin Pahing (15/5) sekitar pukul 05.40 pagi tadi Gunung Merapi akhirnya meletus. Fase ini dibarengi dengan meluncurnya lava pijar disertai awan panas yang biasa disebut wedhus gembel. Dari pantauan Wawasan di lokasi kejadian luncuran lava pijar mencapai jarak hingga 4 km.

BODY : Pada pukul 05.55 telah terjadi luncuran awan panas yang cukup besar sejauh 4 km dari puncak gunung. BPPTK sejak pukul 06.00 pagi tadi mencatat telah terjadi

gempa fase sebanyak 20 kali, gempa guguran 36 kali, dan luncuranawan panas sebanyak 16 kali. Karena luncuran awan panas dan guguran lava sekarang

ini sudah menuju ke besar, BPPTK langsung merekomendasikan tindakan evakuasi penduduk …

END : 88 kali …

- Berdasarkan pengamatan visual tinggi asap maksimal 100 m, guguran lava pijar yang terlihat dari Pos Ngepos terjadi sebanyak 29 kali dengan jarak luncur 2,5 km …

(6)

Deductive proof:

Beginning

(generalization) : Senin pagi tadi Gunung

Merapi akhirnya meletus dengan dibarengi dengan meluncurnya lava pijar disertai awan panas mencapai jarak hingga 4 km. Body/Middle

(specific/fact) : Berdasarkan pengamatan,

Senin pagi tadi Gunung Merapi akhirnya meletus Ending

(restatement) : Berdasarkan pengamatan,

(7)

(beginning)

(middle)

(ending) A.3. Solo Pos

Newspaper : Solopos

Title : Gunung Merapi Meletus Date : 16 Mei 2006

Pattern : Deductive

LEAD : Gunung Merapi, Senin (15/5) akhirnya meletus, ditandai dengan luncuran awan panas (wedhus gembel) terbesar dengan jarak 4 km.

Hutan-hutan di sekitar Merapi pun rontok. Diperkirakan, masih akan terjadi letusan lebih besar dengan jarak luncur awan panas maksimum 12 km. BODY : - Laporan harian BPPTK Yogyakarta menyebutkan pada

15 Mei Merapi meluncurkan awan panas lebih sering dengan diiringi gempa susulan dan gempa fase berkali-kali.

- Kepala BPPTK Yogyakarta mengemukakan bahwa Merapi memiliki letusan berupa erupsi yang mengeluarkan awan panas. Awan panas yang terjadi kemarin merupakan akibat longsoran kubah lava …

- Letusan tetap bisa terjadi apabila longsoran besar yang menyebabkan pergerakan awan panas vertikal terjadi.

- ”Geger Baya” yang berbentuk segitiga sama sisi tersebut terlalu kecil untuk menyangga kubah lava dalam ukuran besar sehingga apabila runtuh, aliran vulkanik dan awan panas dapat berbelok menuju ke segala arah yang dinyatakan tidak akan dilalui oleh awan panas.

Lebih besar …

- Awan panas yang terjadi pada hari Senin pagi itu baru sebagian kecil dari guguran atau longsoran kubah lava, sehingga diperkirakan awan panas yang terjadi dapat lebih besar lagi.

END : Hanguskan pepohonan …

(8)

- Awan panas yang terus meluncur semakin dekat dengan kawasan penduduk juga membuat hutan-hutan disekitar Gunung Merapi rontok.

- Pantauan dari gardu pandang di Kaliurang, tampak terlihat jelas hutan-hutan di sebelah utara Turgo habis terbakar tersapu awan panas. Selain itu, sesekali terdengar gemuruh muntahan material dari puncak Merapi.

Deductive proof:

Beginning

(generalization) : Hutan - hutan di sekitar

Gunung Merapi rontok, diperkirakan masih akan ada letusan yang lebih besar lagi. Body/Middle

(specific/fact) : Awan panas yang terjadi

pada hari Senin pagi kemarin menyapu hutan - hutan di sekitar Gunung Merapi. Ending

(restatement) : Awan panas yang terjadi

(9)

(beginning)

(middle)

(ending)

B. The Analysis of The National Newspapers

B.1. Kompas

Newspaper : Kompas

Title : Puncak Awan Panas Belum Tiba Date : 16 Mei 2006

Pattern : Deductive

LEAD : Awan panas besar yang terjadi Senin (15/5) pukul 05.55 masih tergolong awan panas sedang …

BODY : Awalnya, guguran lava pijar masih kecil disusul 10 menit kemudian menghasilkan awan panas berwarna kelabu gelap tebal ...

Warga dusun Turgo, Desa Purbowinangun, Pakem sempat panic dan segera berlarian menyelamatkan diri ketika melihat awan panas tersebut.

Awan panas terbawa angin ke Kab. Magelang. Guguran lava pijar tidak teramati lagi karena puncak Merapi tertutup kabut tebal sejak Senin tengah hari yang menyebabkan sebagian warga segera mengungsi untuk mengantisipasi terjadinya awan panas yang lebih besar.

Ka. BPPTK mengatakan awan panas yang terjadi Senin kemarin tidak lebih dari 4 km, sedangkan awan panas yang pernah terjadi sebelumnya bisa mencapai 10 km ...

Senin dini hari sekitar` pukul 00.40 terjadi guguran lava pijar ke arah tenggara dengan jarak luncur 3 km memasuki daerah vegetasi di sekitar Bukit Kendil yang hanya berjarak 2 km dari Dusun Kalitengah, cangkringan, Sleman.

END : Tidak vertikal …

- Seperti ciri khas Merapi, erupsi saat ini tidak akan menghasilkan letusan vertikal seperti yang dibayangkan banyak orang.

(10)

dengan Gunung Merapi yang selalu beraktifitas. Letusan vertikal yang terjadi pada Gunung Merapi dapat terjadi karena perkembangan magma yang terlalu cepat.

- Fase erupsi Merapi yang harus diwaspadai adalah awan panas. Setiap erupsi Merapi biasanya mempunyai puncak awan panas, akan tetapi awan panas yang terjadi Senin kemarin masih dalam skala kecil sehingga masih memungkinkan terjadinya awan panas dalam skala yang lebih besar lagi.

Deductive proof:

Beginning

(generalization) : Awan panas besar yang

terjadi Senin pagi masih tergolong awan panas sedang sehingga masih memungkinkan terjadinya awan panas dalam skala yang lebih besar lagi. Body/Middle

(specific/fact) : Menurut Kepala BPPTK, Dr.

Antonius Ratdomopurbo, awan panas besar yang terjadi Senin pagi masih tergolong awan panas sedang.

Ending

(restatement) : Menurut Kepala BPPTK, Dr.

(11)

(beginning)

(middle)

B.2. Media Indonesia

Newspaper : Media Indonesia

Title : Erupsi Merapi Mencekam! Date : 16 Mei 2006

Pattern : Inductive

LEAD : Suara gemuruh dan semburan awan panas berbentuk cendawan raksasa mengiringi letusan Gunung Merapi kemarin.

Erupsi (letusan) terjadi dua kali, pukul 05.40 WIB disertai luncuran awan panas yang mengarah ke Magelang dan pukul 06.20 ke Klaten dan Sleman.

Beberapa saat kemudian awan panas yang oleh penduduk setempat disebut wedhus gembel itu juga bergerak ke Boyolali dengan suhu 300-600 derajat celsius dan jarak luncur hingga 4 km dari puncak.

BODY : Suara gemuruh dan luncuran awan panas yang mengarah ke arah barat membuat ribuan warga lereng Merapi kalang kabut dan segera melakukan evakuasi ketika sirene tanda bahaya dibunyikan ... Kepanikan warga juga terjadi di desa Kaliurang Timur ketika suara gemuruh dan awan panas mengarah ke daerah itu melalui hulu kali (sungai) sehingga sirene di Pos Satkorlak langsung berbunyi dan warga pun segera berlarian menghindar ke arah selatan, menjauhi Merapi.

Aktifitas Merapi memang meningkat pesat. Hal ini dapat dilihat dari guguran lava pijar dan luncuran awan panas yang semakin sering terjadi dengan interval waktu yang relatif pendek.

Tanaman dan hutan di Tunggul Arum, Wonokerto, Sleman, yang berada dalam jarak sekitar 4 km dari puncak Merapi hangus terakar, padahal areal tersebut termasuk areal program penanaman sejuta pohon.

(12)

(ending)

Generalization: Erupsi Merapi mencekam END : Ka. BPPTK mengemukakan aktivitas Merapi kemarin

pagi itu baru masih dalam kategori sedang karena masih bisa menjadi lebih besar lagi ...

Dibandingkan dengan kubah lava baru yang saat ini volumenya mencapai 3 juta meter kubik, awan panas kemarin masih sangat kecil.

Ka. BPPTK juga mengatakan bahwa tidak ada istilah meletus bagi Merapi melainkan erupsi yang terjadi sejak keluarnya lava pijar yang disusul oleh awan panas …

Inductive proof:

Fact: Suara gemuruh dan semburan

awan panas berbentuk cendawan raksasa mengiringi letusan Gunung Merapi kemarin sekitar pukul 05.40 dan 06.20 WIB

Fact: Awan panas yang oleh penduduk

setempat disebut wedhus gembel dengan suhu 300-600 derajat celsius itu bergerak ke Boyolali hingga mencapai 4 km dari puncak

Fact: Suara gemuruh dan luncuran

awan panas membuat ribuan warga lereng Merapi kalang kabut dan segera melakukan evakuasi

Fact: Selain wedhus gembel dan lava pijar,

Merapi juga menyemburkan abu ke sejumlah desa yang terletak sekitar 4 km di bawah puncak hingga abu mencapai ketebalan 5 mm

Fact: Ka. BPPTK mengemukakan

aktivitas Merapi kemarin pagi itu baru masih dalam kategori sedang

karena masih bisa menjadi lebih besar lagi

(13)

(beginning)

(middle)

(ending)

B.3. Koran Tempo

Newspaper : Koran Tempo

Title : Merapi Unjuk Kekuatan Date : 16 Mei 2006

Pattern : Inductive

LEAD : Pagi, pukul 05.55 kemarin, Gunung Merapi akhirnya menunjukkan kekuatan dengan suara bergemuruh dan terus-terusan menyemburkan awan panas diiringi lontaran material dan debu vulkanik hingga mencapai Ambarawa dan Kopeng di Kab. Semarang yang berjarak 30 km dari puncak Merapi.

BODY : Semburan debu juga menyebar ke timur, ke sekitar Kab. Boyolali dan ke selatan, ke sekitar Kaliurang, Pakem, dan Cangkringan di Kab. Sleman dimana debu lebih pekat hingga membuat jarak pandang hanya tinggal 100 meter.

Kerusakan akibat semburan awan panas terjadi di lereng tenggara dan timur wilayah Klaten yang menghanguskan sedikitnya 50 hektar hutan milik Perhutani atau sekitar 40 persen dari luas keseluruhan 2307 hektar.

(14)

Generalization: Merapi unjuk kekuatan Inductive proof:

Fact: Pagi, pukul 05.55 kemarin,

Gunung Merapi akhirnya menunjukkan kekuatan dengan suara bergemuruh

dan terus-terusan menyemburkan awan panas diiringi lontaran material dan debu vulkanik

Fact: Selain mencapai Kopeng

dan Ambarawa, semburan debu juga menyebar ke timur,

ke sekitar Kab. Boyolali

dan ke selatan, ke sekitar Kaliurang sekitarnya dimana debu lebih pekat hingga membuat jarak pandang hanya tinggal 100 meter

Fact: Kerusakan akibat semburan

awan panas terjadi di lereng tenggara dan timur wilayah Klaten yang menghanguskan sedikitnya 50 hektar atau sekitar 40 persen dari luas keseluruhan hutan milik Perhutani

Fact: Letusan kemarin bukanlah

letusan utama Merapi melainkan baru seperseratus

(15)

(beginning)

(middle)

C. The Analysis of The International Newspapers

C.1. International Herald Tribune

Newspaper : International Herald Tribune Title : Mt. Merapi Closer to Erupting Date : May 16, 2006

Pattern : Deductive

LEAD : A huge cloud of ash and gas billowed out of Mount Merapi’s glowing crater Monday morning and spilled toward villages below, causing many people to flee their homes.

BODY : Volcanologists said although the event was not technically an eruption, it was the most intense volcanic activity yet. Subandriyo as head of the Merapi division of Yogyakarta’s Volcanology Center said that in the event of an eruption, the cloud will be even larger and cover all sides of the mountain ...

Officials raised the volcano eruption alert to its highest level over the weekend, meaning an eruption could happen at any time. About 4,500 people were evacuated over the weekend.

Similar clouds burned alive more than 60 people in 1994, Subandriyo said that the clouds can reach temperatures of more than 300 degrees (572 Fahrenheit).

The explosion Monday, the largest one yet, traveled about 4 km from the crater, well past the nearest villages 3 km away.

The cloud falling near the village of Kaliurang, causing residents have to evacuate immediately in a panic. The gray, sulfurous mass showering villages near Magelang in hot ash …

Villagers watched the clouds down while the evacuation efforts continued because in about 30,000 people live around the volcano ...

(16)

(ending)

END : Mount Merapi, a towering cone of 3,000 m or 9,900 feet reawakened in recent months after years of inactivity. Molten lava has been visible over the past few days bubbling inside the crater and numerous streams of fire have been sliding down Merapi’s slope.

Deductive proof:

Beginning

(generalization) : Many people have to flee

their homes to evacuate because of a huge cloud of ash and gas billowed out of Mount Merapi’s glowing crater Monday morning and spilled toward villages below.

Body/Middle

(specific/fact) : Officials raised the volcano

eruption alert to its highest level over the weekend, meaning that many people have to flee their homes to evacuate.

Ending

(restatement) : Officials raised the volcano

(17)

(beginning)

(middle) C.2. BBC News

Newspaper : BBC News

Title : Java volcano activity increases Date : May 15, 2006

Pattern : Deductive

LEAD : Activity on the Indonesian volcano Mount Merapi has intensified, with continuous clouds of ash, gas and rock fragments spewing from its crater.

BODY : One of the emissions sent a pile of debris 4 km (2.5 miles) down one side of the mountain, raised its alert status to the highest level on Saturday. Thousands of people have been moved from the

volcano' s upper slopes, but a small number are refusing to leave.

So far there have been no confirmed reports of fresh lava flows from Mount Merapi on Monday, but the volcano is becoming more active by the day. According to Subandriyo, a vulcanologist on Merapi, the

volcano is in the early stages of an eruption, adding that it was not possible to predict "when it will reach its peak".

However, according to the Centre of Vulcanological Research and Technology (CVRT) in Yogyakarta said that the clouds were not necessarily a sign that the volcano was erupting. "It is only a sign of extraordinary activity," said Jilal, a CVRT official. Evacuation …

- By Sunday more than 4,500 people living in the villages closest to the crater, or next to rivers that could provide channels for hot lava, had been moved to emergency shelters.

- Many more are still lining up by the side of the road, waiting for trucks to take them to safety. But there are still a few farmers refusing to move.

(18)

(ending)

END : Merapi, which means "mountain of fire", is one of the most fearsome volcanoes in the Pacific "Ring of Fire".

A gas cloud from the volcano' s last eruption in 1994 killed 60 people. One of its deadliest eruptions was in 1930, when about 1,300 people were killed.

Deductive proof:

Beginning

(generalization) : Activity on the Indonesian volcano

Mount Merapi has intensified, with continuous clouds of ash, gas and rock fragments spewing from its crater.

Body/Middle

(specific/fact) : Thousands of people have been

moved from the volcano' s upper slopes because the activity on the Indonesian volcano Mount Merapi has intensified.

Ending

(restatement) : Thousands of people have been

(19)

(beginning)

(middle)

C.3. The Jakarta Post

Newspaper : The Jakarta Post

Title : Merapi Rumbles, Stirs Panic Date : May 16, 2006

Pattern : Deductive

LEAD : Mount Merapi belched and groaned Monday, sending thick plumes of hot ash racing down its slopes, but an expert warned there remained the risk of more violent eruptions.

BODY : Volcanologist Antonius Ratdomopurbo said that the biggest threat is if the lava dome collapses because it could devastate the surrounding area. As the head of the Yogyakarta based Volcano

Technology Development and Education Body, Ratdomopurbo said that the imminent danger might happen in a day, two days, a week, or even more, no one knows.

The deadly clouds can reached a distance of 4 km from the crater, Monday, similar to clouds burned to death more than 50 people when Merapi erupted in 1994.

According to Ratdomopurbo, the volcano spewed out the lethal clouds which can reach 1000 degrees Celcius at the crater and some 400 degrees Celcius by the time they reach nearby villages at 10 km for long.

The evacuation those residents who living within 8 km to south, southeast and west of the volcano in urged because there will be a risk that the mountain is spewing out hot clouds of steam now, although we do not know when the new lava dome will collapse …

President Susilo Bambang Yudhoyono plans a one-day visit to Merapi on Tuesday to check on the evacuation and preparations for a major eruption. Many residents who had refused to evacuate Sunday were

(20)

(ending)

spewing from the volcano covered the landscape and Merapi’s ominous rumblings …

Some people, mostly men are staying behind to watch their houses and tend their livestock.

END : One villager, Marsih was still reluctant to take her son to evacuate. But when she looked up at Merapi that spewed out a massive cloud of hot ash from the crater, without another word, she grabbed her son and jumped into the truck.

Brig. Riyanta, as a police officer who assisting in the evacuation said that we can’t talk residents into leaving, but then when they see the wedhus

gembel, which literally means “shaggy sheep

clouds” because of their resemblance to balls of wool as they tumble down the mountain with their own eyes, they will jump into the truck without having to be asked twice.

Deductive proof:

Beginning

(generalization) : An expert warned remained the

risk of more violent eruptions when Mount Merapi belched and groaned Monday, sending thick plumes of hot ash racing down its slopes.

Body/Middle

(specific/fact) : Those residents who living

within 8 km to south, southeast and west of the volcano were urged to evacuate immediately when an expert warned remained the risk of more violent eruptions.

Ending

(restatement) : Those residents who living

Referensi

Dokumen terkait

Pada penulisan I/O yang berukuran besar yang meliputi strip-strip di seluruh disk drive, paritas dengan mudah dapat dihitung dengan perhitungan yang hanya menggunakan bit-bit data

 Gigi yang gagal erupsi, masih Gigi yang gagal erupsi, masih. !erada di !aah mukosa !aik !erada di !aah mukosa !aik se!agian ataupun seluruhnya se!agian

Pada musim hujan, hama dan penyakit yang sering merusak tanaman padi adalah tikus, wereng coklat, penggerek batang, lembing batu, penyakit tungro, blast, dan

Bilang pagtupad sa mga pangangailangan ng asignaturang Filipino, Pagbasa at Pagsulat Tungo sa Pananaliksik, ang pamanahong- papel na ito na pinamagatang Kaugnayan ng

1). Menggunakan pisau untuk memotong makanan. Berikan pisau yang tidak terlalu tajam. Di atas piring, letakkan makanan yang mudah dipotong seperti sejuring pepaya yang

Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang padat tebar yang berbeda terhadap pertumbuhan benih ikan kerapu bebek ( Cromileptes altivelis ), dengan tujuan

Daerah dengan kasus malaria tinggi dilaporkan dari Kawasan Timur Indonesia seperti ; Provinsi Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Maluku Utara Berdasarkan