• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINTESIS SENYAWA TURUNAN BENZOPHENON DARI METIL EUGENOL MELALUI REAKSI ASILASI FRIEDEL-CRAFTS - UNIB Scholar Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "SINTESIS SENYAWA TURUNAN BENZOPHENON DARI METIL EUGENOL MELALUI REAKSI ASILASI FRIEDEL-CRAFTS - UNIB Scholar Repository"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

SINTESIS SENYAWA TURUNAN BENZOFENON

DARI METIL EUGENOL MELALUI REAKSI ASILASI FRIEDEL-CNATTS

Devi Ralnawati

Jurusan Kimi4 Fakurtas Matematika dan llrnu pengetahuan Aram. Universitas Bengkulu, Indonesia

Email : devi72@live.com. Telp : A}522}A22644

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis turunan benzofbnon

dari metil eugenol melalui asilasi Frieder-crafts dengan menggunakan

kataris asam rewis Alcl3' Bahan dasar metil- gugenol disintesis meliri r;ukri esterifikasi antara eugenor dengan dimetil sulfat vang digulakry ,.t;iig;;;;g"i perarut.

Reaksi antSa metil eugenol dan benzoil klorida dilakuka; ur.*u kontinu selama l T"lqpada suhu kT"lg,f|13i"*ryr dengan r"nutr r"ru*a 3 jam. campuran dipisahkan dan rapisan organik dinerrarkan

d;s"; Nrridd;;""d, ;ir*ilft; aquades, dikeringkan dengan Nazso+ tsrgflt

l,*idi; perarut diuapkan. klidy va4gdipenrreh dianaris,l g*g* rn, 'H-Niun, rjf:\ii; dan GC_MS. Hasil analisis GC-MS menunjukkan bahwi dlol!:*prrpunrd ir*u yaitu puncak pada wakru retensi (tR):

.rz,4s-menit (4ti,l?/:) y*i r.*prr.* metil eugenol yang tidak habis bereaksi, pada tR :.r9,rr'nienii c,ff*r1 sebagai produk pertam4 pada tR - 11,66 _merrit (42,ggo/o) sebagai

p*ou[ ["ora e.rip"o'". tn = 27,98 menit (r4,raw sebagai produk ic*iga.- nJ.o*** data spektroskopi disimpulkan bdrwa yv:r,u,[Tif reakli a{3ri'rr lzy-lar"11-aa3,4-dimetoksifenil) but-z-enon \mre=2E2,s,si1i-1enrr-+-t:,+

- mgptrii*iii-or*)-"non (mlFzsz) dan 2,3dimetoksi-5-(4-fenil- 1,3-sikrobuLdienir; benzofenon (m/e*36g).

Kata kunci : benzofernn,

1 *gil 9ggenor, (Z)- l-fenil4-(3,4-dimetoksifenil) but-2-enon' @)-l_-fenil-4-(3,4-dimetoksiftnil) buij2-enon dan 2,3

(2)

I. PENDAHULUAN

Penggunam s€nlewa benzofenon s&gai turunan sslyawa tabir suya organik sangat luas dan beragarn, hal itu disebabkan oleh manfaat yang begitu besar sehingga kebutuhan akan senyawa tasebut semakin meningkat. Secara umum senyawa turunan benzofenon afitsra lain digunakan sebagai penyerap sinar ultraviolet, dalam bidang farmasi digwakan sehgai interrnediet sintesis seq4awa antihi*amin dan higrotilq dan dalam bidang pertanian digunakan sebagai ssny&wa antara pernbuatan pstisida (Anonim 1, 2005).

Mengingat begttu luas manfaat senyawatunrnm benzoftnoq maka sangd diperlukan rmtuk dapat menernukm jalw dan metode yang tepat mtuk sintesis s€nyawa turunan benzofenon. Melalui analisis retrosintesis senyawa turunan benzofsnon dapatdiperoleh melalui jalur bcrikut ini :

o H o l ^ l l

/\3fir\

i l t i l l

\/

( l )

o--_ /a

i . T

r-) r>

\*/

'\-y')

{2) (3i

Dari hasil retrosintesis di atas diketahui bahwa untuk mensintesis senyawa

turunan aril fuwoat dibutuhkan bahan awal dengan karaktd$ik senyawa fenol,

yaihr senyawa yang memiliki gugus hidroksi tsrikat langsung @a cincin aromatik. Telatr dik*drui bahwa banyak ditemukan senyawa fenolik alami seperti

asam salisilat, euge,nol, dan vanilin yang ketersediaannya melimpah di Indonesia

Senyawa-senyawa yang mengandung gugus fenolik t€nsebut diharaplsn dapat

diubah menjadi s€nyaws yang lobih bermanfaat sep€rti turunan benzofenon

(Ratnawati, 2005).

Salah satu derivat yang pling sederhana dari eugenol adalah metil

eugenol yang diperolelr melalui rsksi me*ilasi pads $rgus hidroksi dari eugetrol. Metil cugenol dikembangkan di bidang pertanian sebagai s€nya$/a pcnarik seks

s€ranggq bahan baku pcrnbtratan obc-ob*an, parftrm dan pcnycdap rasa. Sepcrti

halnya eugetol, rnetil eugarol dapat jugn diuhh meqiadi senyawa lain meldui

(3)

mernungkinkan senyawe ini untuk diubatr mer$adi senyawa yang berfrrngsi sebagai tabh surya.

Melalui reaksi asilasi Friedel{raffs t€rlmdap eugenol dan benzoil klorida menggunakan kablis AlClg dipe*irakan akan dihasilkan dua plduk yaitu a-benzoil eugenol dan eugenil benzoat. Kedua poduk ini terbentuk karena eugenol sebagai asam dibasis dapat rnengalarni peny€rangan pada dua tempat yaitu pcda cincin aromatik dan pada gugus hidroksi. Sehingga terbentuknys eugenil benzoat akan mengurangi rendemen *.benzoil eugenol yang diharapkan dapat digunakan sebagai s€nyawa tabir surya.

Guna meningkatkan rendemen produlq rnaka dalam penelitian ini akan dilakukan terlebih dahulu rnetilasi terhadap gu$rs hidroksi dari eugenol, sehingga penyerangpn mkleofil hanya terjadi pada cincin aromatik, Melalui reaksi asilasi Friedel{rafts terhadap metil euge,tol dan benzoil klorida menggunakan katalis AlCll diharapkan akan menghasilkan turunan metil eugenel yaitu a-benzoil metil eugenol yang mempunyai inti bEnzena terkonjugasi dengan gugus karbonil. orto-beuoil metil zugenol mempunyai sfuktur yang mirip dengan be,nzofenon, oleh karena itu produk ini diharapkan dapat digunakan sebagai seny&wa tabir surya.

2. METODOLffi{ 2.1 Pemumian eugenol

Ditimbang sebanyak 100 gram eugemol kotoro kemudian dimasukkm ke dalam labu leher 3 yang dilengkapi dengan kolom Vigreux dan dilakukan destilasi fi:raksinasi pengumngan tekanan. Destilat yang diperoleh ditimbang dan dipriksa kemurniannya dengan kromatografi gas .

2.2 Sintesis metil eugelrol

(4)

dengan penambahan 53,5 mL DMS bertetes-tefes. Sefelah DMS habiq &rnpunm direfluks selana dua jam dolgan penangas rninyak. Hasil refluks kemudian didinginkan dan ditambah deng;an 2m mL aquades. Campunn dipindah ke dalarn corong pisah dan didiamkan bebsapa saat hingga terbenhk dua lapisan, I"apisan atas dipimhkan, lapisan bawatr diekstrak menggunakan NaOH l0% sebanyak 15 mL snnpai lapisan bewah bening dan dikeringkan dengan nafium sulfat anhidrous. Destilat 3ang dipe,roleh dianallsa dengan GC, IR dan IH-NMR

2.3 Reaksi metil euganol dan benzoil kloridadengan katalis AlCl3

Ke dalarn labu leher tiga t00 mL dimasukkan 3,34 gram (0,025 mot) aluminium klorida dan 25 mL metile'n klorida. campuran di aduk dengan pengaduk magnet selarna 30 menit pada suhu p€nangas es 12-25CIC. Ke dalarn camprrran ditafltbahlffin 3,51 graln (0,025 mol) beruoil klorida sscara bertetes-tetes selama 30 rnenit sambil tsrus diaduk. Cunpuran ditambah lagi dengan rnetil eugenol sebanyak 4,45 gram (0,025 mol) secara Metes-tetes selama 3 janr. carnpuran reahsi diduk semalaman, kemudian dir€fluks selama 3 jam dengan pcnangas airdan pdingin es. Hasil refluks didinginkan dan ditambah dengan 30 mL a*arades sambil tenrs diaduk beberapa saat. Carnpurur ini kemudian diekstrak 3 kali dengam @ 20 mL dietil eter. Lapisan atas dicuci dmgan NalICol jenuh, dilaqiutkan dengun air sampai netral, kernudian dikeringkan dengan Narso+ anhidrous dan pelanrtnya diuapkan . Produk dianalisis dengan IR dan GC-hIS.

3. HASIL DAN DISKUSI 3.1 Pemurnian eugenol

Pemurnian euge'nol kotor dilakuksn dengan redestilasi eugenol kotor yang d{iual di pasaran. Eugcnol hasil redestilasi benrvarna kuning pucat yang diperoleh pada fraksi III sebanyak lz,2nrLpoda suhu lS0-103"C dan tekanan 4 mmHg.

Tabel l. Hasil pern*rniur eugernl kotor

(5)

I

tr m lfr)

9698

9&r00 l0er03

4 4 4

5,36 7rM 80,20

3,5 4,6

sa.z

Frak$i III yang didapat kernudian dianalisa dengan sp€lfi,ofotometer in&a merah dan kromatografi gas untuk m€nent$ksn kemumiannya. Dari analisis spektnrm IR (Gambcr l) terlihat adamye gugus fuirgsional utama yaitu pita sempo{r png metcbar pada daera}r 3518,16 cm-t menunjukknn adanya gugus * OH, s€dangkan pita smapan tajam pada folqrcn$i antara 3l{X}-30ffi crn t mentrqiukkan adanya ikatsn =c-H (sp2-s) yang diperkuat oleh pita seapan @a

16A4,77 cre'r dari gugus C{. Sedmgkan pada ffiuemsi l5l2,Ig cm-r dan 1458,18 cm'r menunjuldcan bahwa ilotan rangkap te,rsebut berasal dari inti arsmatik. Dffiah s€rapari padn &ehrcnsi8l7,82-148"38 om-r rnenunjukkan bohwa aromatik t€rsebut tersubstitusi lZ,a dan pit* serapan pada W5,2?-910,40 crl t menunjukkan adanyra vibrasi ilmlan -CH=CHz.

j

I i

Gambar l. Spekmrn infiamerah hasil penrumian eugenol kotor

9 - s l

-1 :

,'..{"1.,--i

I ,,1

rEir#il

' - l ljlir

I

] , t : . , . .E Ii

- l i

a i l l

"l ,-, * i

. r " l

. ]A\ I

(6)

Gambar 2. Kromatogram fraksi ItrI pemurnian eugenol kotor hasil redestilasi

Berdasarkan kromatogr,am hasil redestilasi terdapat 3 puncak yang menunjukkan terdapat 3 komponen dengan I puncak utama pada waktu retensi (tR) 9,490 menit dan kernurniang6,g*lo. Komponen eugenol pada *nalisis dengan kromatografi gas muncul pada ts9,27 menit. sedangkan komponen yang terdapat pada tp 10,444 menit dan 10.914 menit diperkirakan merupakan s€nyawa non

fenolat yang benrpa kariofilen dan sesquiterp€na yang masih tercampur bersama

eugenol durgan kemurnian masing-masing 2,&a/o dan O3T%.

3.2 Sintesis Metil Eugenol

Eugenoksida bereaksi dengan gugus pemetilasi yaitu dim€til sulfat {DMS) dengan mengikuti mekanisme reaksi substitusi nukleofilik birnolekuler (SNt. Metil eugenol yang terbentuk diekstrak dengan petroleum eter dan dilanjutkan dengan lanrtan NaoH 10% yang bertujuan untuk rnenghilangkan eugenol yang masih tersisa

L - .

. -- *ii jifs.-ffiilta- .

-h .

:

: m i t & l

1 m : I

,ff.

$

,ts

$

! i 4 . i

s r i l

, - : -

' - , - -

- - ; 1 - - - : - -

; !

Gambar 3. Kromatogram hasil metilasi eugenol

(7)

99,46yo yang merupakan senyawa metil eugenol. sedangkan puncak pada wakfu retensi 3,129 menit merupakan seflyawa pelamt yang belum sempurna teruapkan saat evaporasi.Dari analisis spektrum IR (Gambar 4) meirunjukkan hilangnya senlpan melebar pada daerah 3400 cm-t untuk gugus oH (pada eugenol) yang menunjukkan bahwa metilasi telah berhasil dilakukan.

barnUar 4. Spekmrm inframerah metil eugenol Tabel 3. Serapan pokok IH-NMR metil eugenol

*,.q /"

,{ L-J

;-{}cl.-cfr=crir,

H a l {

Gambar 5. Struktur metil eugenol

Jenis proton

Pogaserar kimia

Kenaryakm Intensitas

pmton relatif Keterargangugrs

A 6,44,9 Singlet 3H H-aromatik

B 5,664 Mnltiplet I H -CTF

c 4,S5,3 Dobl€t 2t4 =CH,

D 3,7-3,9 Singlet 6H -ocH3

(8)

Gambar 6. Spektnrcn tH-l.nvm. metil eugenol 3.3 Reak$i metil eugenol dan benzoil kloridadengan katalis AlCl:

Tabel 4. Hasil rcaksi antar& metil eugenol dan benzoil klorida

Gambfir 7. Kromacogran hasil reaksi antara rnetil eugenol dan benzoit klodda

Garnbar 8. Spdrtrum in$merah hasil rca*si srka m*il eugenol dan ben"sil Ho{ida

gifrt ftil.r E*il

Bd* Cair@kental Tidak lanr dalam air, Iartd &lam ffcim. €f€r dan milan

Wana (j{t&*trt klo{ida Lan* sebryian dalam

B€f,d 3Jerer bcnzena

(9)

Jika dibandingkan dengan spektrum infir'a merah metil eugenol, jelas

terlihat admya perbedaan yang signifikan dengan hilangnya spektnrm pada daerah

sekitar 995cm'r dan 900-945 cm'I untuk vibrasi -C-H dari gugus RCH{H2.

selain itu, muncul sefttpan pada'daerah sekitar ?04 cm'l yang merupakan serapan

vibrasi *C-H dari gugus RCH{HR. Perubahan-perubahan tersebut menandakan

bahwa kemungkinan telah terjadi pada ikatan rangkap guglls alil dari metil

eugenol.

Garnbar 9. Spektrum 'H-Ntr/R hasil reaksi antara metil argenol dan benzoil klorida

Jika dibandingkan dengan spektrum metil eugenol (Gambar 6), terlihat

adanya puncak sekitar 4,9-5,3 ppm yang merupakan sinyal dari atom hidrogen

dari ikatar rangkap gugus alil (=fiIz), yang menandakan telah terjadi perubahan

pada ikatan rangkap tersebut. Adanya pengaruh anisotropik dari ikatan rangkap

dan gugus karbonil menyebabkan pergeseran kimia sinyal atom H rnuncul pada

da€r& yang .iauh ke arah down-field, kemungkinan sinyal muncul berhimpit

disekitm6,S-7,0 ppm.

Hasil analisis dengan GC-MS (Gambar l0) menunjukkan 4 puncak yang

berafii terdapat sedikitnya 4 komponen dalam campuftIn hasil reaksi. Puncak

pertama pada'waktu retensi 12,45 menit dipkirakan merupakan metil eugenol

yang belum habis bereaksi, puncak kedua dan k*iga mempunyai waktu retffisi

(tR) l9,ll dan 19,66 menit dengan ion molEkuler yang santa dengan mle = 282.

Karena mempunyai waktu retensi yang sama, diperkirakan kedua komponen

tersebut merupakan isomer dalam alkena krbuka" yaitu isomer Z (cts) dan E

(10)

hnzoniurn ke dalam gugus alil metil eugenol.

Garnbar 10. Kromatogram GC-MS rsksi antarametil eugenol denganbenzoil klorida Isomer E rnempunyai tR yang lebih besar dibandingkan z.Daran korom non polar, isomer E akan tertatran lebih lama dalam kolorn karena sifat kepolarannya yang lebih rendab. Secara termodinamika isomer E tebih stabil dimana gugus yang besar bsrada pada posisi berseberangan sehingga halangan sterik dan tolakan antara el*tron menjadi minimum. Hal ini menyebabkan kelimpahan isomer E jauh lebih besar, yutu 42,8v/q sedang isomer z hanya

2,23o/o. homer Z yang berjumlah sangat

berpengaruh terhadap fragmentasi senyawa tersebut, sehingga untuk selanjutnya hanya akan diuraikan alur fragmentasi dari isomerE.

o

Berdasarkan tersebut disimpulkan telah terjadi kompetisi reaksi

substitusi elekfiofilik ke dalam gugus alil dan cincin aromatik mefil eugenot. Dari kadar snyawa yang diperoleh, menuqiukkan bafilya ion bffzonium lebih rnudah mengalami substituai elektrofilik ke dalam gugus alil dari pada ke dalam cincin aromatik. Banyaknya substituen pada einoin mernberikan halangan sterik lang besar bagl ion bgnzoniurn untrk rnelakukan pcnyerumgan, sehingga

H t l \ . '

:dq*

'H bcH.

G('

H-: I I \

p r_{ F sedikit akan mengalami kesulitan dalam

/1 \'=

(\

-c--( ,l-octl.' menentukan alur fragmentroi, karena kadar

)c:cj \_{

(11)

kecenderungan paling besar terjadinya penyerangan adalah pada ikatan rangkap

gugus alil metil eugenol.

4. KESIMPULAN

1. Reaksi axtara metil eugenol dg benzoil klorida dengan katalis AlCl3 dan pelarut

metilen klorida diperoleh dengan kadax sebanyak 49,65Vo.

2. Substitusi ion benzonium ke dalam gugus alil metil eugenol

menghasilkan(Z)-1-fenil4(3,4"dimetoksifenil) but-2*non (2,23'/o') dan

(E)-1-feniM-(3,4-dim€toksif€nil) but-Z-enon (42,88%).

3. Substitusi elekfofilik ganda ke dalam gugus alil dan cincin aromatik metil

eugenol menghasilkan 2,3dimetoksi-5-{,tfenil-1,3-siklobutadienil)benzofenon

(14,107o)

5. UCAPAN TERIMA KASIH

Special thank's to : DIKTI yang telah membiayai penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1, 2005, Bewoplermee, htp://wwwsicol.cpm/benzophenone.htn. 3 Juni 2005

Finnen, M.J., 1987, Skin Metabolism by Oxidaion and Conjugation, J. Fharmacol Skin, Vol I, 163-169

Ratnawati, D., 2005, Mempelajari ^Srnlesrs Tunmon Beraafercn Melolui Reakst

Penataor Wattg Fries Dori Senyawa par*Tersier-Butilfenilbewoat dst para-Klorofenilbewoat, Tesis, FMIPA UGM, Yogyakarta.

Ratnawati,D., 2008, Sintesis Senyawa Tabir Surya Organik Turunan Benzofenon dari Eugenol Fraksi Minyak Atsiri Daun Cengkeh Eugenia caryopltylla Melalui Reaksi Asilasi Friedel{raft$ Lapor*n Penelitian Dosen Muda, DIKTI,2OOS

(12)

SEMINAR DAN RAPAT TAHUNAN BIDANG ILMU MIPA

BADAN KERJASAMA PTN WILAYAH BARAT

(SEMIRATA BKS-PTN B) TAHUN 2010

FAKULTAS fiTATEtrATIKA DAff ILIIU PENGETAHUAN ALATf, UT{EVflRtJI?BS RiAU

PEKANBARU" IO _ 11 MEI 2OlO

fr

h

tr

SURAT KETERANGAN

No= IPA-I{-SELUR:ATA 20! Onv_ t2{110

Yang bertanda tangan di bawah ini Ketua Panitia Seminar Bidang llmu MIPA Badan Kerjasama PTN Wilayah Barat (semirata 2CI10, menerangkan bahwa:

dan Rapat Tahunan BKS-PTN B) Tahun

Penulis Nama Judul Makalah

Utama Devi Rar-nawati Sintesis Sen;rav;a Turunan

Benzofenon dari Metil Eugenol Melalui Reaksi Asilasi Friedel-Craft Pendamping

Telah mempresentasikan makalah tersebut pada a€ra "seminar dan Rapat Tahunan Bidang iimu MIPA Bacian Kerjasama PTi.i Lriiiayaii Barat (semiraia Bf..S-PTi.i B) Tahun 2010" di Fakultas MIPA Universitas Riau, Pekanbaru pada tanggal 10-11 Mei 2D10.

Demikianlah Surat Keterangan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat d ipergunakan sebagaimana mestinya.

Bengkulu, 11 Mei 2010

Panitia Pelaksana Ketu=,

Dr.

(13)

Be

F <

<tr * =

f i r I

.E i L P

g s

a s a i

t-. 00 I o\

a

N l

s l

ol G) f.

$

d -qt

q \

E s

s

d, hI

E d - s

F

1"J

c E * s $#

z N-s:

S o * , N g

m

w l

N - *

E a -s ; s-NE-=

| = E

A S j $ S c s =

5 $ E

4 s t * u ' 1 ; I

' =

- s

= Sb:fi-'i

? E i d $ S S E c n E

= F F t r S S = c s j r

E - 6 i e d . q E f i ;

D n - i s ' ; ' Y : r :

P " 6 F S $ $ - g b E

T

g l * :

. s N E

d= Ct Z n H E .Fq cc

f i , 8 f i \ r R g F d

H # ;S $t+D:

6 N S €

q

s ) $ *

z"

x d N d

z Y

=

u r N

U ) N

Gambar

Gambar l. Spekmrn infiamerah hasil penrumian eugenol kotor
Gambar 2. Kromatogram fraksi ItrI pemurnian eugenol kotor hasil redestilasi
Tabel 3. Serapan pokok IH-NMR metil eugenol
Gambar 6. Spektnrcn tH-l.nvm. metil eugenol

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa saran yang perlu disampaikan, yaitu: (1) Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian yang

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik serta hidayah- Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Infusa Daun Beluntas ( Pluchea indica )

Hasil menulis siswa mengalami peningkatan karena model yang diterapkan guru berhasil yakni menggunakan model Project Based Lerning yang sehingga siswa dapat

Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Priyantini Widiyaningrum, M.S. Pengomposan merupakan salah satu metode yang dapat

Mayoritas mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UIN Alauddin Makassar memiliki persepsi baik terhadap IPE dengan persentase 92,3% dan tidak ada nilai persepsi yang

Hasil uji menunjukkan t hitung - 10,38 ( p-value 0,0001 ) yang berarti terdapat perbedaan tingkat kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) pada perawat bangsal kelas

Jika titik P pada pertengahan AB dan titik Q pada pertengahan CG, maka kosinus sudut yang dibentuk oleh PQ dengan alas adalah ...A. Luas PQRS

[r]