• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (KPPT) KABUPATEN LEBAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (KPPT) KABUPATEN LEBAK"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA KANTOR

PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (KPPT)

KABUPATEN LEBAK

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Strata-1

Pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh: Dwi Akhmad NIM. 041059

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

(2)

PERNYATAAN ORSINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dwi Akhmad

NIM : 041059

Tempat Tanggal Lahir : Bengkulu, 24 November 1985

Progam Studi : Ilmu Administrasi Negara

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Efektivitas Organisasi Pada

Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak” adalah hasil

karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah

saya nyatakan dengan benar. Apabila dikemudian hari skripsi ini terbukti

mengandung unsur plagiat, maka gelar kesarjanaan saya bisa dicabut.

Serang, Juli 2011

Materai Rp. 6.000

(3)

PROGAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : DWI AKHMAD

NIM : 041059

Judul skripsi : EFEKTIVITAS ORGANISASI PADA KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU (KPPT) KABUPATEN LEBAK

Telah diuji di hadapan Dewan Penguji Sidang Skripsi di Serang, tanggal 12 bulan

Agustus tahun 2011 dan dinyatakan LULUS.

Serang, 15 Agustus 2011

Ketua Penguji :

Yeni Widyastuti, S.Sos., M.Si ………..

NIP. 197602102005012003

Anggota :

Riny Handayani, S.Sos., M.Si ………..

NIP. 197601062006042007

Anggota :

Anis Fuad, S.Sos ………..

NIP. 1978092005011002

Mengetahui,

Dekan FISIP Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Prof. Dr. H. Ahmad Sihabudin, M.Si Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si

(4)

Hanya penderitaan hidup

yang dapat mengajarakan kepada manusia

akan arti kehidupan dan nilai kehidupan

(Wongso, 2007)

Musuh yang paling berbahaya diatas dunia ini adalah penakut dan bimbang.

Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh.

(Andrew Jackson)

Try and try, never giving up and face all the things with smile, cause smile will give us The Power.

(My Self)

Kupersembahkan Untuk :

Papah dan Mamahku Tercinta

Kakak dan Adikku Tersayang

Kekasih Hatiku Tersayang

Yang Telah Dengan Tulus Ikhlas Memberikan

(5)

ABSTRAK

Dwi Akhmad. Skripsi. Efektivitas Organisasi Pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak. Nim. 041059. Progam Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2011.

Kata Kunci : Efektivitas Organisasi, KPPT Kabupaten Lebak

Pemberian pelayanan publik oleh unit-unit kerja pemerintah kepada masyarakat merupakan perwujudan fungsi aparatur negara sebagai abdi masyarakat. Maka dari itu, salah satu bentuk penyediaan pelayanan publik yaitu dibentuknya Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Lebak. Dimana Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu sebagai lembaga pemberi ijin yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati Lebak nomor 26 Tahun 2004 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Lebak, yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak nomor 3 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Lebak. Fokus penelitian ini adalah Efektifitas Organisasi Pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Lebak, dimana pelayanan perijinan terpadu adalah segala bentuk kegiatan pelayanan perijinan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di lingkungan pemerintah Kabupaten Lebak dan lingkup BUMD dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Permasalahan yang diambil yaitu; kurangnya sarana dan prasana penunjang kegiatan operasional, belum tersebarnya informasi akan keberadaan KPPT Kabupaten Lebak disebagian lapisan masyarakat, kurangnya tenaga teknis dan pelaksana adminstrasi dibidang perijinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengetahui tingkat efektivitas organisasi pada kantor pelayanan perijinan terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak. Teori dasar yang digunakan sebagai kerangka acuan dalam penelitian ini yaitu konsep efektivitas organisasi menurut Gibson et al. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif, karena tujuan pokok dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan mengetahui tingkat prosentase efektivitas organisasi pada kantor pelayanan perijinan terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak dalam memberikan pelayanan perjinan secara terpadu kepada masyarakat. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai KPPT Kabupaten Lebak, dan teknik pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh yaitu sebanyak 16 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui penyebaran kuesioner, melakukan observasi/ pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi.

Untuk menganalisis data menggunakan uji Hipotesis t-test satu sampel.

(6)

ABSTRACT

Dwi Akhmad. SKRIPSI. Organizational Effectiveness At the Office of an Integrated Licensing Service (KPPT) Lebak. Nim. 041059. Public Administration Studies Progam. Faculty of Social and Political Sciences. University Sultan Ageng Tirtayasa 2011.

Keywords: Organizational Effectiveness, KPPT Lebak

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur selalu penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam

senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW,

kepada keluarga, sahabat, serta kita senantiasa selalu istiqomah dan ikhlas untuk

menjadi umatnya. Dan atas berkat rahmat, karunia, dan ridho-Nya pula peneliti

dapat menyelesaikan penelitian ini.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa dengan judul “Efektivitas Organisasi pada Kantor Pelayanan Perijinan

Terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak”. Hasil skripsi ini tentunya tak lepas dari

bantuan banyak pihak yang selalu mendukung peneliti secara moril maupun

materil. Maka dengan penuh ketulusan hati, peneliti ingin mengucapkan rasa

terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu sedikit

banyaknya dalam penyelesaian skripsi ini sebagai berikut:

1. Prof. Dr. Ir. Rahman Abdullah, M.Sc selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Ahmad Sihabudin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku PD I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

4. Rahmi winangsih, M.Si selaku PD II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

(8)

5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Rina Yulianti, S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Dr. H. Asnawi Syarbini, MPA selaku Pembimbing I skripsi yang

senantiasa memberikan saran kepada peneliti dalam setiap bimbingan yang

telah dilakukan.

8. Anis Fuad, S.Sos selaku Pembimbing II skripsi yang senantiasa

memberikan saran kepada peneliti dalam setiap bimbingan yang telah

dilakukan.

9. Titi Stiawati, S.Sos., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik di

Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang selalu memberikan semangat dan

selalu memberikan petuah untuk terus berjuang meraih cita-cita di masa

depan.

10. Semua Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali peneliti

dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

11. H. Hari Setiono, S.Si., M.Si selaku kepala Kantor Pelayanan Perijinan

Terpadu Kabupaten Lebak yang telah memberikan ijin dan bantuan kepada

peneliti untuk mencari data sesuai dengan yang peneliti butuhkan.

12. Rukim, S.E selaku kepala Seksi Progam dan Informasi KPPT Kabupaten

Lebak yang telah memberikan ijin dan bantuan kepada peneliti untuk

(9)

13. Seluruh staf dan pegawai Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten

Lebak yang telah membantu kepada peneliti untuk mencari data sesuai

dengan yang peneliti butuhkan.

14. Papah dan Mamah tercinta yang senantiasa memberikan doa dan motivasi

yang begitu berharga, dan dengan tulus ikhlas memberikan kasih

sayangnya kepada penulis.

15. Kakak dan adikku tersayang Muflihah dan Putra, serta kekasihku tercinta

Ayu, yang senantiasa memberikan motivasi dan doanya selama ini yang

begitu besar.

16. Sahabat-sahabatku yang telah memberikan motivasi dan bantuannya,

terimakasih atas semuanya, semoga cita-cita kita bisa tercapaia, amin……

17. Semua pihak yang telah membantu peneliti yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu hingga terselesaikannya penelitian ini, semoga

kebaikan kalian mendapat balasan dari Allah SWT.

Selain itu peneliti menyadari pula dalam pemaparan dan pembahasan

penelitian ini, masih banyak kekurangan dari apa yang diharapkan. Maka dari itu,

peneliti dengan segala keterbukaan, kerendahan hati, dan juga kelapangan dada,

bersedia menerima segala masukan, baik itu berupa saran maupun kritikan yang

besifat membangun dalam melangkah dan menyusun penelitian ini jauh lebih baik

dan dapat bermanfaat dikemudian hari.

Serang, Juni 2011

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN ORSINALITAS

LEMBAR PENGESAHAN

MOTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah ... 12

1.3 Perumusan Masalah... 13

1.4 Tujuan Penelitian ... 13

1.5 Manfaat Penelitian... 14

(11)

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 20

2.1 Deskripsi Teori ... 20

2.1.1 Konsep dan Teori Efektivitas Organisasi... 20

2.1.2 Konsep Pelayanan Publik ... 31

2.1.3 Konsep Ijin ... 38

2.2 Kerangka Berfikir ... 43

2.3 Hipotesis Penelitian... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 48

3.1 Metode Penelitian ... 48

3.2 Instrumen Penelitian... 49

3.2.1 Uji Validitas Instrumen ... 52

3.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 53

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian... 53

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 54

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 58

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ... 58

4.1.1 Gambaran Umum Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu... 58

4.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi KPPT Kabupaten Lebak... 59

4.1.3 Visi dan Misi KPPT Kabupaten Lebak... 59

4.1.4 Tujuan dan Sasaran KPPT Kabupaten Lebak ... 60

4.1.5 Wewenang ... 62

4.1.6 Kelompok Sasaran ... 63

(12)

4.1.8 Asas Pelayanan Perijinan Terpadu... 65

4.1.9 Sarana dan Prasarana ... 68

4.2 Deskripsi Data ... 69

4.2.1 Identitas Responden ... 69

4.2.2 Analisa Data ... 73

4.2.2.1 Dimensi Produksi ... 74

4.2.2.2 Dimensi Kualitas ... 76

4.2.2.3 Dimensi Efisiensi ... 79

4.2.2.4 Dimensi Fleksibilitas ... 82

4.2.2.5 Dimensi Kepuasan... 86

4.2.2.6 Dimensi Sifat Keunggulan... 89

4.2.2.7 Dimensi Pengembangan ... 93

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik... 96

4.3.1 Uji Validitas Instrumen ... 96

4.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen ... 97

4.4 Pengujian Hipotesis... 98

4.5 Interprestasi Hasil Penelitian ... 101

4.6 Pembahasan... ... 108

BAB V PENUTUP ... 1

5.1 Kesimpulan... 1

5.2 Saran ... 1

DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi KPPT ... 5

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 46

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KPPT Kabupaten Lebak ... 67

Gambar 4.2 Jenis Kelamin Responden... 70

Gambar 4.3 Tingkat Usia Responden... 70

Gambar 4.4 Tingkat Pendidikan Responden ... 71

Gambar 4.5 Jabatan dan Golongan Responden ... 72

Gambar 4.6 Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 101

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jenis dan Waktu Proses Perijinan... 6

Tabel 1.2 Status Kepegawaian ... 8

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen ...51

Tabel 3.2 Skoring ... 55

Tabel 3.3 Waktu Penelitian ... 57

Tabel 4.1 Jenis dan Lama Proses Perijinan ... 62

Tabel 4.2 Kelompok Sasaran... 63

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana ... 68

Tabel 4.4 Uji Validitas Efektivitas Organsiasi Pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak ... 97

(15)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Tanggapan Responden Atas Teknologi Informasi

dan Telekomunikasi Dalam Pelaksanaan Kegiatan ... 74

Diagram 4.2 Tanggapan Responden Mengenai Progam Kerja Dalam

Rangka Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Kinerja Pegawai ...75

Diagram 4.3 Tanggapan Responden Tentang Ketersediaan Sarana dan Prasarana

Kantor Sebagai Penunjang Kegiatan Operasional ... 76

Diagram 4.4 Tanggapan Responden Tentang Kehandalan dan Kualitas Informasi

Dalam Menghadiran Report/ Laporan Sesuai Dengan Kebutuhan

Pemakai (User) ... 76

Diagram 4.5 Tanggapan Responden Mengenai kecepatan KPPT Dalam

Memberikan Pelayanan Perijinan Sesuai Dengan Alur mekanisme

Perijinan... 77

Diagram 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Terpenuhinya Harapan/

Kebutuhan Pelanggan... 78

Diagram 4.7 Tanggapan Responden Terkait Kinerja KPPT Dalam Memproses

Permohonan Perijinan ... 79

Diagram 4.8 Tanggapan Responden Terkait Biaya Operasional Kegiatan Serta

Biaya Administrasi Proses Perijinan... 80

Diagram 4.9 Tanggapan Responden Terkait Alur/ Proses Mekanisme Perijinan

Sesuai Dengan Prinsip Efektivitas dan Efisiensi ... 81

Diagram 4.10 Tanggapan Responden Terkait Evaluasi Hasil Kerja Dalam

(16)

Diagram 4.11 Tanggapan Responden Tentang Perubahan Lingkungan Internal

Maupun Eksternal ... 83

Diagram 4.12 Tanggapan Responden Atas kebijakan Deregulasi Daerah Lain... 84

Diagram 4.13 Tanggapan Responden Terkait SOTK Sesuai Dengan Kebijakan..85

Diagram 4.14 Tanggapan Responden Tentang Strategi KPPT Dalam Memenuhi

Kepuasan Pelanggan ... 86

Diagram 4.15 Tanggapan Responden Terkait Kedisiplinan dan Keramahan

Pimpinan Dalam Memberikan Arahan Kepada Pegawai ... 87

Diagram 4.16 Tanggapan Responden Terkait Hasil Kinerja Dalam Memberikan

Kepuasan Bagi pegawai Sebagai Motivasi Dalam Meningkatkan

Kinerja ... 88

Diagram 4.17 Tanggapan Responden Tentang Letak Geografis KPPT ... 89

Diagram 4.18 Tanggapan Responden Terkait Dengan Proses Perijinan Secara

Tepat dan Akurat Sesuai Dengan Standarisasi Pelayanan ... 90

Diagram 4.19 Tanggapan Responden Tentang Proses Perijinan Secara Cepat

Sesuai Dengan Kebijakan KPPT Kabupaten Lebak ... 91

Diagram 4.20 Tanggapan Responden Terkait Efektivitas KPPT Dalam Proses

Pelayanan Perijinan yang Dilihat Dari Alur/ Proses Mekanisme

Perijinan... 91

Diagram 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Efektivitas Kinerja KPPT Atas

Hasil Kerja yang Dicapai ... 92

Diagram 4.22 Tanggapan Responden Terkait Struktur Organisasi KPPT Dalam

(17)

Diagram 4.23 Tanggapan Responden Terkait Dengan Pengembangan Sumber

Daya KPPT Sebagai Penunjang Kegiatan Operasional ... 94

Diagram 4.24 Tanggapan Responden Terkait Realisasi Progam Kerja KPPT... 95

Diagram 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Koordinasi KPPT Dengan Dinas/

Instansi Terkait Pelayanan Perijinan... 95

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 2. Tabulasi Data Hasil Kuesioner

Lampiran 3. Correlations(Validitas Hasil Kuesioner) Lampiran 4. Tabel Reliability Statistics.

Lampiran 5. Tabel Nilai-Nilai r Product Moment

Lampiran 6. Tabel Nilai-Nilai Dalam Distribusi t

Lampiran 7. Tabel Simpangan Baku

Lampiran 8. Kuesioner Penelitian “Efektivitas Organisasi Pada Kantor

Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak”

Lampiran 9. Alur/ Mekanisme Penyelesaian Perijinan KPPT Kabupaten Lebak

Lampiran 10. Daftar Perijinan yang Dilayani KPPT Kabupaten Lebak

Lampiran 11. Laporan Realisasi Pendapatan Retribusi Kantor Pelayanan

Perijinan Terpadu Kabupaten Lebak s/d Desember 2010

Lampiran 12. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 3 Tahun 2005 Tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Kantor Pelayanan

Perijinan Terpadu Kabupaten Lebak

Lampiran 13. Keputusan Bupati Lebak Nomor 53/Kep-308/Org/2005 Tentang

Pedoman Pelayanan Perijinan Terpadu Di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Lebak

Lampiran 14. Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Lampiran 15. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Kantor

Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pembangunan nasional tidak lepas dari peran dan fungsi

organisasi pemerintah yang mengemban tugas-tugas pemerintah, karena

keberhasilan organisasi pemerintah dalam mencapai tujuan sangat mendukung

tercapainya tujuan pembangunan nasional. Dalam rangka pencapaian tujuan

nasional dan tujuan pembangunan nasional tersebut, tugas pemerintah pusat dan

pemerintah daerah adalah memberikan pelayanan publik sebaik mungkin kepada

warga masyarakatnya.

Pemberian pelayanan publik oleh unit-unit kerja pemerintah kepada

masyarakat merupakan perwujudan fungsi aparatur negara sebagai abdi

masyarakat. Pelayanan publik diselenggarakan baik oleh Pemerintah Pusat

maupun Pemerintah Propinsi, Kota, dan Kabupaten. Dalam era otonomi daerah,

fungsi pelayanan publik menjadi salah satu fokus perhatian dalam upaya

peningkatan kinerja pemerintah daerah, Dimana pemerintah daerah adalah

aparatur penyelenggara pemerintah yang berada di daerah yang seyogyanya

bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. dengan kata lain,

pemerintah dalam hal ini sebagai abdi negara yang bertugas untuk memberikan

dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan di segala bidang, karena

dalam mengahadapi era globalisasi seperti sekarang ini kebutuhan masyarakat

(20)

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara

ekstrim dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan

kehidupan manusia. (Sinambela, 2006:3). Hal senada juga dikemukakan oleh

Budiman Rusli yang berpendapat; “bahwa selama hidupnya manusia selalu

membutuhkan pelayanan, dimana pelayanan menurutnya sesuai dengan teori “life

cycle theory of leadership (LCTL)”. Bahwa pada awal kehidupan manusia

pelayanan secara fisik akan sangat tinggi, tetapi seiring dengan usia manusia

pelayanan yang dibutuhkan akan semakin menurun. (Budiman Rusli, 2010

pelayanan publik diera reformasi. www.pikiran-rakyat.com. Edisi 7 juni 2004).

Masyarakat setiap waktu selalu meminta pelayanan publik dari organisasi

pemerintah yang berkualitas dari para birokrat, meskipun tuntutan tersebut sering

tidak sesuai dengan harapan karena secara empiris pelayanan publik yang terjadi

sekarag ini mencirikan: berbelit-belit, lambat, mahal, dan melelahkan.

(Sinambela, 2006:4).

Pada dasarnya kualitas pelayanan yang diberikan oleh organisasi akan

menciptakan suatu persepsi tersendiri dari masyarakat tentang kualitas pelayanan

yang diberikan kepada mereka. Dengan persepsi tersebut masyarakat akan menilai

apakah organisasi tersebut baik atau buruk dalam memberikan pelayanan.

Persepsi masyarakat tentang pelayanan yang baik biasanya lebih banyak tertuju

pada pelayanan yang diberikan oleh organisasi swasta dibanding dengan

organisasi publik, karena pelayanan yang diberikan oleh pihak swasta cenderung

(21)

Sedangkan pelayanan yang diberikan oleh organisasi publik masih terlihat

berbelit-belit oleh banyaknya birokrasi, kurang efektif dan kurang efisien, serta

kurang memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggan, hal tersebut dikarenakan

masih banyaknya faktor penghambat yang antara lain yaitu: SDM yang masih

rendah baik dari segi kualitas maupun kuantitas, sarana dan prasarana yang belum

memadai, serta sistem manajemen pelayanan dan organisasi yang belum begitu

optimal.

Berdasarkan orientasi yang ada, maka semangat desentralisasi

menghendaki pemberian pelayanan publik lebih berorientasi pada kebutuhan

masyarakat, sehingga secara otomatis berbagai fasilitas pelayanan publik harus

lebih didekatkan agar mudah dijangkau oleh masyarakat. Peningkatan kualitas

pelayanan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat menjadi fokus utama

suatu organisasi, baik publik maupun swasta. Apalagi sejak era reformasi kian

bergulir, kinerja pemerintah dalam menjalankan tugasnya guna mensejahterakan

masyarakat selalu menjadi sorotan semua pihak khususnya dalam bidang

pelayanan publik.

Pelayanan publik yang menjadi fokus studi disiplin administrasi publik di

Indonesia, masih menjadi persoalan yang perlu memperoleh perhatian dan

penyelesaian yang komprehensif. Hipotesis seperti itu secara kualitatif misalnya,

dapat dengan mudah dibuktikan dimana dalam berbagai tuntutan pelayanan publik

sebagai tanda ketidakpuasan mereka sehari-hari banyak kita lihat. Harus diakui

bahwa pelayanan publik yang diberikan oleh organisasi pemerintah kepada

(22)

dari sisi paradigma, manajemen organisasi, maupun format pelayanan seiring

dengan meningkatnya tuntutan masyarakat dan perubahan yang terjadi di dalam

organisasi pemerintahan itu sendiri.

Maka dari itu, salah satu bentuk penyediaan pelayanan publik yaitu

dibentuknya Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak.

Dimana kantor pelayanan perijinan terpadu sebagai lembaga pemberi ijin yang

ditetapkan dengan Keputusan Bupati Lebak nomor 26 tahun 2004 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

Kabupaten Lebak, yang kemudian ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah

Kabupaten Lebak nomor 3 tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata

Kerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Lebak.

Dengan keberadaan KPPT, visi Kabupaten Lebak diterjemahkan melalui

pelayanan perijinan terpadu yang bervisikan “handal dan profesional dalam

pelayanan perijinan”. Adapun misi dari pelayanan perijinan terpadu yakni :

Meningkatkan kualitas pelayanan perijinan, Meningkatkan partisipasi masyarakat

dalam pembangunan melalui pelayanan perijinan, Meningkatkan citra aparatur

pemerintah dengan memberikan pelayanan yang mudah, cepat, aman, dan

transparan, serta meningkatkan kompetisi dan profesionalisme (SDM) dibidang

(23)

Gambar 1.1

Struktur Organisasi KPPT

(Sumber : LAKIP KPPT Kabupaten Lebak 2010)

Pelayanan perijinan terpadu adalah segala bentuk kegiatan pelayanan

perijinan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di lingkungan pemerintah

Kabupaten Lebak dan Lingkup Badan Usaha Milik Daerah dalam bentuk barang

atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun

dalam rangka pelaksanaan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. KPPT

mempunyai tugas yaitu melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah dibidang

pelayanan perijinan secara terpadu, serta berfungsi merumuskan kebijakan teknis

dibidang pelayanan perijinan terpadu, penyusunan bahan pertimbangan teknis

dibidang pelayanan perijinan, dan pelaksanaan koordinasi progam pelayanan

perijinan.

Sub Bagian Tata Usaha

Seksi Perijinan Seksi Progam dan Informasi

Kelompok Jabatan Fungsional

(24)

Berkaitan dengan tugas KPPT Kabupaten Lebak yaitu melaksanakan

sebagian tugas pemerintah daerah dibidang pelayanan perijinan secara terpadu,

dimana dalam menjalankan tugas dan fungsinya, KPPT merupakan satuan kerja

pemungut pendapatan retribusi daerah dari perijinan yang dilayani oleh KPPT,

namun KPPT tidak terbebani oleh target pencapaian pendapatan asli daerah

(PAD). Target capaian PAD masih merupakan beban teknis dinas, mengingat

dinas teknis masih memiliki tanggung jawab dalam rangka pembinaan,

pergerakan pengawasan dan pengendalian atas objek suatu perijinan.

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi KPPT Kabupaten Lebak, maka dari

itu jenis pelayanan yang ada di KPPT Kabupaten Lebak yaitu pelayanan perijinan

yang merupakan pelayanan satu pintu dan satu atap. Adapun jenis dan lamanya

proses perijinan selengkapnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 1.1

NO Jenis Perijinan Lama

Proses 1. IPPT (Ijin Peruntukan Penggunaan Tanah) 7 Hari 2. IMB ( Ijin Mendirikan Bangunan) 12 Hari 3. SITU/ SIGA ( Surat Ijin Tempat Usaha/ Surat Ijin Ganguan) 6 Hari 4. SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan) 6 Hari 5. TDP (Tanda Daftar Perusahaan) 6 Hari

6. TDG (Tanda daftar Gudang) 6 Hari

7. TDI/ IUI (Tanda Daftar Industri/ Ijin Usaha Industri) 6 Hari

8. Ijin Pertambangan Umum 15 Hari

9. Ijin Penyelenggaraan Reklame 6 Hari 10. SIUJK (Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi) 7 Hari 11. Ijin Pengusahaan Sarang Burung Walet 7 Hari

12. Ijin Penebangan Kayu 7 Hari

13. SIUK ( Surat Ijin Usaha Kepariwisataan) 7 Hari 14. Perijinan Pelayanan Kesehatan 15 Hari

(25)

Kewenangan kantor pelayanan perijinan terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak

yaitu melaksanakan kewenangan dibidang perijinan yang meliputi; penerimaan

permohonan, pemrosesan, penertiban dan pencabutan perijinan berdasarkan

rekomendasi dari tim teknis unsur dinas terkait. Dalam hal perijinan, KPPT

Kabupaten Lebak merupakan suatu organisasi pemerintah yang bergerak dalam

bidang jasa pelayanan perijinan, dimana KPPT hanya sebagai pelaksana

administratif dibidang perijinan.

“…….. KPPT Kabupaten Lebak merupakan kantor atau organisasi pemerintah yang bergerak dalam bidang perijinan dan melayani perijinan secara terpadu. Karena dengan keterpaduan dan pelayanan dengan satu pintu, maka pelayanan perijinan yang ada diharapkan akan lebih mudah dan ringkas dalam hal pelaksanaan proses perijinan, akan tetapi KPPT hanya sebagai pelaksana administratif dalam hal permohonan dan proses perijinan. Sedangkan dalam pelaksanaan teknis perijinan itu sendiri, diserahkan pada lembaga/ dinas teknis terkait dengan permohonan perijinan. Maka, penting sekali untuk lebih meningkatkan koordinasi dengan dinas atau instansi yang terkait. Dimana tim teknis itu sendiri terdiri dari pegawai KPPT dan dinas/ instansi lain yang berkaitan dengan perijinan yang ada, misalkan ijin pelayanan kesehatan atau kepariwisataan, maka tim teknisnya pegawai KPPT dan dinas-dinas itu sendiri sebagai pelaksana teknis perijinan yang mengecek dan melaksanakan kegiatan operasional perijinan atas suatu permohonan perijinan. Tim teknis yang menyimpulkan layak atau tidaknya suatu permohonan perijinan yang tentunya sesuai dengan standarisasi yang ada…..” (Sumber : hasil wawancara dengan Rukim, SE sebagai kepala seksi progam dan informasi, Maret 2011 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Lebak).

Adapun jumlah pegawai KPPT Kabupaten Lebak adalah sebanyak 16

orang yang melayani 14 jenis ijin. Pegawai-pegawai tersebut telah diuji

berdasarkan pada bidangnya masing-masing, sehingga telah berpengalaman

dibidang yang akan ditangani. Dengan demikian pegawai yang ditugaskan di

KPPT telah dilakukan penilaian terhadap kinerja sebelumnya. kekuatan pegawai

kantor pelayanan prijinan terpadu Kabupaten Lebak dilihat dari status

(26)

Tabel 1.2

Status Kepegawaian

Golongan JML

Orang Golongan IV/a 1 orang Golongan III/d 3 orang Golongan III/b 4 orang Golongan III/a 3 orang Golongan II/d 1 orang Golongan II/b 1 orang Golongan II/a 2 orang

TKK 1 orang

Jumlah 16 orang

(Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2010)

Seiring dengan tuntutan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat dan

tantangan persaingan bebas, kantor pelayanan perijinan terpadu sebagai

penyelenggara pelayanan perijinan yang prima dalam satu pintu dengan

kemudahan dan penyederhanaan perijinan, biaya yang transparan serta ketepatan

waktu penyelesaian yang merupakan suatu keharusan, diharapkan dapat

mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi pemberdayaan ekonomi

masyarakat Kabupaten Lebak.

Namun demikian secara umum organisasi publik yang ada pada saat ini

belum begitu optimal dari segi efektivitas dan efisiensi, serta berpedoman pada

pelayanan prima. Dimana hal tersebut dikarenakan adanya hambatan-hambatan

dalam pelaksanaannya, dan masih perlu ditingkatkannya kuallitas

penyelenggaraan tata pemerintahan daerah, serta upaya percepatan reformasi

(27)

Maka dalam KPPT Kabupaten Lebak pun mempunyai hambatan-hambatan

dalam melaksanakan progam kerja yang menyebabkan kinerja KPPT belum

optimal secara maksimal dalam memberikan pelayanan secara terpadu. Hal

tersebut dikarenakan adanya faktor yang dapat menghambat kinerja KPPT

Kabupaten Lebak, yaitu diantaranya; Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor

(SOTK) yang belum optimal. Hal tersebut dikarenakan KPPT masih dalam tahap

perubahan kearah yang lebih baik untuk kedepannya dalam memberikan

pelayanan perijinan secara terpadu.

Adapun hambatan lainnya yaitu yang masih bersatunya gedung KPPT

Kabupaten Lebak dengan gedung Sekertaris Daerah, yang idealnya KPPT

Kabupaten Lebak sebagai kantor yang mengurusi masalah ijin secara terpadu

harusnya mempunyai gedung sendiri dalam rangka menciptakan pelayanan yang

lebih baik lagi dalam satu pintu (one stop service). Jika dilihat dari fasilitas sarana

dan prasarana yang dibutuhkan dalam suatu organisasi pemerintah, KPPT telah

memenuhi standar akan itu, akan tetapi belum begitu optimal untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang baik. Karena bisa dilihat dari sarana

dan prasarana yang kurang terpenuhi dalam proses pelayanan perijinan. Hal

tersebut dikarenakan masih belum terpenuhinya ketersediaan sarana dan prasarana

dan fasilitas dalam gedung sebagai penunjang kegiatan. Yaitu diantaranya; ruang

tunggu atas pelayanan yang belum optimal, tata ruang kantor yang masih belum

terkoordinir dengan baik, tempat penyimpanan kearsipan yang kurang memadai,

sistem komputerisasi, teknologi dan informatika yang kurang optimal, serta

(28)

pelaksanaan kegiatan, hal tersebut merupakan faktor/ hambatan-hambatan yang

dapat mengurangi kinerja pegawai akan pelayanan perijinan di KPPT Kabupaten

Lebak.

Salah satu contoh faktor penghambat yaitu dalam hal sarana dan prasarana

misalkan tempat penyimpanan kearsipan yang kurang mendukung, dikarenakan

keterbatasan ruang dalam kantor untuk menyimpan arsip dan berkas-berkas atas

permohonan ijin yang telah dilayani. Walaupun data base KPPT atas permohonan

perijinan ada disetiap dinas/ instansi yang terkait dengan unsur perijinan.

“……Dalam hal tempat penyimpanan kearsipan kami sedikit mengalami masalah, hal itu dikarenakan tempat penyimpanan arsip dan berkas terbatas oleh ruang yang ada. Lihat saja……., arsip dan berkas-berkas sebagaian disimpan masing-masing di dalam loker dan sisanya dibawah meja pegawai pada bidangnya tersendiri. Selaknya suatu perusahaan, harusnya tempat penyimpanan dipisahkan dalam ruang-ruang di masing-masing jenis ijin yang ada. Jadi ruang penyimpanan arsip di KPPT belum begitu optimal dan efektif sebagai tempat penyimpanan data-data penting atas permohonan ijin yang telah dilayani dan tengah dilayani……”

(Sumber : hasil wawancara dengan Rukim, SE sebagai kasi progam dan informasi, Maret 2011 KPPT Kabupaten Lebak).

Adapun hambatan lain yang dapat mengurangi efektivitas pada kantor

pelayanan perijinan terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak yaitu sumber daya manusia

(SDM) pegawai KPPT, bila dilihat dari segi kemampuan, Kualitas dan kuantitas

masih belum secara maksimal dapat mencukupi tuntutan kebutuhan masyarakat

akan suatu pelayanan perijinan secara terpadu. Hal tersebut juga dipengruhi oleh

kurangnya pegawai KPPT, baik tenaga teknis maupun tenaga pelaksana

(29)

“……Sebaiknya pelayanan itu harusnya ada 2 alur dalam melayani permohonan ijin yang ada. Yang pertama itu front office yaitu pelayanan pertama, atau bisa dikatakan pelayanan didepan yang berfungsi mengurusi persyaratan administrasi atas permohonan ijin yang diminta. Dan yang kedua yaitu back office yaitu pelayanan kedua atau belakang yang mengurusi proses pelayanan perijinan, dan barulah tim teknis yang menilai dan mengecek kelapangan serta berkoordinasi dengan dinas unsur terkait. Jadi, sekarang ini pegawai yang ada masih kurang dan tata ruang kantor atas pelayananpun masih belum menunjang kegiatan pelayanan perijinan

di KPPT Kabupaten Lebak…….” (Sumber : hasil wawancara dengan

Rukim, SE kasi progam dan informasi).

Selanjutnya faktor yang dapat menghambat efektivitas organisasi pada

KPPT yaitu, belum optimalnya sosialisasi dan informasi akan keberadaan KPPT

Kabupaten Lebak. Selain itu juga hambatan yang ada yaitu, keterbatasan akan

penyediaan kendaraan operasional baik roda dua dan roda empat sebagai

penunjang kegiatan operasional.

Dari uraian yang telah dipaparkan mengenai gambaran umum KPPT

Kabupaten Lebak dan hambatan-hambatan yang ada di dalamnya, dimana KPPT

merupakan suatu organisasi pemerintah yang bergerak dalam bidang pelayanan

perijinan (one stop service). Maka dari itu, peneliti meneliti organisasi tersebut

sebagai penelitian ilmiah dengan judul “Efektivitas Organisasi pada Kantor

(30)

1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

Identifikasi masalah merupakan proses untuk mengenali asumsi-asumsi

berdasarkan observasi maupun studi pendahuluan pada lokus penelitian. Pada

identifikasi masalah dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul ”Efektivitas

Organisasi pada kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak”.

Dimana KPPT Kabupaten Lebak sebagai penyelenggara pelayanan perijinan

dalam satu pintu (one stop sevice) yang memberikan kemudahan dan

penyederhanaan perijinan secara handal dan profesional. Berdasarkan Perda

Kabupaten Lebak Nomor 3 Tahun 2005, tentang pembentukan Organisasi dan

Tata Kerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Lebak, pada Bab III

pasal (4); bahwa tugas KPPT Kabupaten Lebak adalah sebagai ”Kantor Pelayanan

Perijinan Terpadu yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

pemerintah daerah di bidang pelayanan perijinan secara terpadu”. Berdasarkan

latar belakang di atas dan hasil observasi, maka dalam penelitian ini identifikasi

masalah yang akan dikaji guna mengerucutkan masalah dalam penelitian adalah

sebagai berikut :

1. Kurangnya tenaga teknis dan pelaksana administrasi dibidang

perijinan.

2. Kurang memadainya sarana dan prasarana pendukung kegiatan

operasional di KPPT Kabupaten Lebak sebagai organisasi pemerintah

yang bergerak dalam bidang perijinan.

3. Belum tersebarnya informasi tentang keberadaan kantor pelayanan

(31)

Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini, dimana peneliti akan

membatasi ruang lingkup penelitian agar tidak tercipta ruang ambiguitas, sehingga

objek penelitian (masalah yang tengah diteliti), subjek penelitian (unit penelitian),

dan fokus penelitian dapat terurai secara jelas dan implisit serta masalah yang

diteliti tidak melebar luas dari konsep penelitian. Maka dari itu, peneliti telah

menetapkan batasan yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu;

“Efektifitas Organisasi pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT)

Kabupaten Lebak”.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, untuk mengkaji lebih mendalam

tentang efektivitas organisasi pada kantor pelayanan perijinan terpadu Kabupaten

Lebak. maka peneliti mengarahkan untuk mendapatkan jawaban dari perumusan

masalah yaitu : Seberapa besar efektivitas organisasi pada kantor pelayanan

perijinan terpadu (KPPT) Kabupaten Lebak.

1.4 Tujuan Penelitian

Pada bagian ini, penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengungkapkan

arah dan tujuan umum dari apa yang akan dicapai atau apa yang akan diharapkan.

Berkaitan dengan batasan dan rumusan masalah, peneliti berusaha menganalisis,

mengidentifikasi dan mendeskripsikan dari rumusan masalah penelitian. Maka

dari itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas organisasi pada

(32)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan buah atau hasil penelitian, yang mana

terdapat manfaat secara langsung maupun tidak langsung. Dengan demikian

manfaat penelitian memuat pemanfaatan hasil-hasil penelitian yang berupa

manfaat teoritis/ akademis dan manfaat praktis. Maka dari itu manfaat yang

diharapkan dari penelitian ini antara lain yaitu :

1. Manfaat Teoritis/ Akademis

a) Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan

keilmuan dan pengetahuan, karena akan menambah khasanah

keilmuan dan pengetahuan yang ada terutama yang berkaitan dengan

pelayanan publik.

b) Untuk menambah wawasan bagi peneliti khususnya mengenai

Efektifitas Organisasi pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

(KPPT) Kabupaten Lebak.

c) Dapat memberikan informasi yang bermanfaat dibidang pelayanan

perijinan pada lingkungan akademisi.

2. Manfaat Praktis

a) Dari hasil penelitian, diharapkan mampu memberikan masukan yang

berguna bagi Pemerintah dan secara khusus bagi pihak yang terkait

dengan pelayanan perijinan yaitu kantor pelayanan perijinan terpadu

(33)

b) Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat meningkatkan citra

aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan perijinan yang

mudah, cepat, aman dan terpercaya.

c) Semoga penelitian ini dapat memberikan motivasi dan kontribusi di

lingkungan praktis penelitian dalam meningkatkan kualitas pelayanan

prima kepada masyarakat di bidang pelayanan perijinan secara handal

dan profesional.

d) Selain itu, karya ilmiah ini diharapkan dapat berguna untuk

pengembangan kemampuan dan penguasaan ilmu-ilmu yang pernah

diperoleh peneliti selama mengikuti program pendidikan di Program

Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini disusun untuk memberikan gambaran umum

tentang penelitian yang dilakukan, sistematika penulisan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam bagian ini diuraikan apa yang melatarbelakangi dalam

bidang yang menjadi topiknya. Dimana menggambarkan ruang lingkup

dan kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara

deduktif, dari lingkup yang paling umum hingga menukik ke masalah

(34)

1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah

Mendeteksi aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan

dengan tema/ topik/ judul penelitian atau dengan masalah atau variabel

yang akan diteliti. Identifikasi masalah biasanya dilakukan pada studi

pendahuluan keobyek yang diteliti, observasi dan wawancara dari

berbagai sumber sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasi.

Pembatasan masalah lebih difokuskan terhadap masalah-masalah yang

akan diajukan dalam rumusan masalah yang akan diteliti.

1.3 Rumusan Masalah

Perumusan masalah adalah mendefinisikan permasalahan yang

telah ditetapkan dalam bentuk definisi konsep dan definisi operasioanal

serta disusun dengan memperhatikan maksud dan tujuan penelitian.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan arah dan tujuan umum dari apa

yang akan dicapai atau apa yang akan diharapkan dari penelitian yang

dilakukan, sehingga merupakan lanjutan dari pada perumusan masalah.

1.5 Manfaat Penelitian

Sub bab ini menjelaskan manfaat teoritis atau kegunaan terhadap

dunia akademik dan manfaat praktis (membantu memecahkan dan

mengantisipasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti) hasil

penelitian.

1.6 Sistematika Penulisan

Sub bab terakhir pada bab pendahuluan ini adalah sistematika

(35)

BAB II. DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Mengkaji berbagai teori yang relevan dengan permasalahan dan

variabel penelitian, kemudian menyusunnya secara teratur dan rapih

yang digunakan untuk merumuskan masalah sehingga akan

memperoleh konsep penelitian yang jelas.

2.2 Kerangka Berfikir

Menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai kelanjutan dari kajian

teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca maksud dari

penelitian yang dilakukan.

2.3 Hipotesis Penelitian

Merupakan jawaban sementara dari penelitian terhadap

permasalahan yang tengah diteliti, yang akan diuji kebenarannya.

BAB III.METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menjelaskan metode yang dipergunakan dalam penelitian. Metode

penelitian antara lain dapat berbentuk : ex post facto, experiment,

survei, descriptive, case study, action research dan sebagainya.

3.2 Instrumen Penelitian

Menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat

pengumpulan data yang digunakan, proses pengumpulan data secara

(36)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi menjelaskan wilayah generalisasi dari proposal penelitian.

Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil serta dapat

mewakili populasi (representatif).

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

Menjelaskan teknik analisis dan disertai rasionalisasinya yang

sesuai dengan sifat data yang diteliti.

3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Menjelaskan lokasi dan alasan memilih lokasi penelitian, terkait

tempat dan jadwal penelitian tersebut dilaksanakan.

BAB IV.HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Pada sub bab ini menjelaskan tentang obyek penelitian yang

meliputi lokasi penelitian secara jelas, struktur organisasi dari populasi

atau sampel yang telah ditentukan serta hal lain yang berhubungan

dengan obyek penelitian.

4.2 Deskripsi Data

Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah

dengan menggunakan teknik analisis data yang relevan.

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

Dalam hal ini peneliti melakukan pengujian data yang diperoleh

(37)

4.4 Pengujian Hipotesis

Peneliti melakukan pengujian terhadap hipotesis dengan

menggunakan teknik analisis statistik yang sudah ditentukan, guna

mengetahui efektifitas organisasi dari fokus penelitian.

4.5 Interprestasi Hasil Penelitian

Pada sub bab ini, peneliti melakukan penafsiran terhadap hasil dari

pengujian hipotesis yang telah dilakukan sebelumnya.

4.6 Pembahasan

Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data

untuk kemudian dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan

kesimpulan dan saran.

BAB V. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat,

jelas dan mudah dipahami.

5.2 Saran-saran

Berisi rekomendasi peneliti terhadap tindak lanjut dari sumbangan

penelitian terhadap bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun

praktis.

DAFTAR PUSTAKA

Bagian daftar pustaka berisikan tentang literatur-literatur yang

digunakan dalam proses penelitian yang dianggap relevan dengan

permasalahan penelitian.

LAMPIRAN

Bagian lampiran berisikan mengenai lampiran-lampiran yang ada

dalam penelitian, seperti : lampiran tabel-tabel, lampiran grafik,

lampiran instrumen penelitian serta lampiran mengenai riwayat hidup

(38)

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi teori

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis tentang

teori dan hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti, melalui

pendefinisian dan uraian yang lengkap serta mendalam dari berbagai referensi,

yang merupakan suatu landasan teori atau kata kunci dari kegiatan riset atau

penelitian yang diterapkan pada metode ilmiah. Judul dari penelitian yang dikaji

yaitu: ”Efektivitas Organisasi pada Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu (KPPT)

Kabupaten Lebak”.

2.1.1 Konsep dan Teori Efektivitas Organisasi

Pengertian dasar dari keefektifan didefinisikan sebagai sejauh mana

sebuah organisasi mewujudkan tujuan-tujuannya. Dimana efektivitas secara

umum menunjukan pada taraf tercapainya hasil, yang sering atau senantiasa

dikaitkan dengan pengertian efisien, meskipun sebenarnya ada perbedaan diantara

keduanya. Efektivitas menekankan pada hasil yang dapat dicapai, sedangkan

efisiensi lebih melihat bagaimana cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan

(efficient). Dua istilah tersebut saling berkaitan dan patut dihayati dalam upaya

untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

Dimana Ducker berpendapat bahwa Efektivitas adalah melakukan

pekerjaan yang benar (doing the right things), sedangkan efisiensi adalah

(39)

Setiap pekerjaan yang efisien tentunya efektif, karena dilihat dari hasil,

tujuan atau akibat yang dikehendaki dengan perbuatan. Hal tersebut telah

mencapai bahkan secara maksimal setiap pekerjaan yang efektif belum tentu

efisien, karena hasil dapat dicapai tapi mungkin dengan penghamburan pikiran,

tenaga, biaya, dan waktu.

Sedangkan menurut Miller dalam manajemen publik (Tangkilisan,

2007:138) mengemukakan bahwa, “efektivinees be define as the degree to which a

social system achieve its goals. Efektivinees must be distinguished from efficiency.

Efficiency is mainly concerned whit goals attainment.”

Adapun definisi efektivitas menurut Handoko yang menyatakan bahwa;

efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan

yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. ( Handoko, 2003:7).

Sedangkan menurut Tangkilisan dalam manajemen publik menyatakan

indikator dari pada efektivitas yakni sebagai berikut:

1. Pencapaian Target

Maksud target disini diartikan sejauh mana target dapat ditetapkan organisasi dan dapat terealisasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari sejauh mana pelaksanaan tujuan organisasi dalam mencapai target, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2. Kemampuan Adaptasi (fleksibelitas)

Keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sejauh mana organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi baik dari dalam organisasi dan luar organisasi.

3. Kepuasan Kerja

Suatu kondisi yang dirasakan oleh seluruh anggota organisasi yang mampu memberikan kenyamanan dan motivasi bagi peningkatan kineja organisasi. Yang menjadi fokus elemen ini adalah antara

pekerjaan dan kesesuaian imbalan atau sistem insentif yang

(40)

4. Tanggung Jawab

Organisasi dapat melaksanakan mandat yang telah diembannya serta menyelesaikan masalah yang terjadi dengan pekerjaanya.

(Tangkilisan, 2007:314).

Secara umum pandangan efektivitas dapat didefinisikan dalam batas-batas

tingkat pencapian tujuan organisasi. Dimana tujuan organisasi administratif

pemerintah adalah sangat luas dan abstrak, yang biasanya dinyatakan secara

implisit untuk melayani kepentingan umum. Efektivitas lebih menekankan pada

hasil yang dapat dicapai dengan baik sebagai suatu derajat pencapaian tujuan atau

keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Jadi suatu organisasi yang

berhasil dapat diukur dengan melihat pada sejauh mana organisasi tersebut dapat

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam kenyataannya, sulit sekali memperinci apa yang dimaksud dengan

konsep efektivitas dalam suatu organisasi. Pengertian efektivitas dalam suatu

organisasi mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang, bergantung pada

kerangka acuan yang dipakainya. Bagi sejumlah sarjana ilmu sosial, efektivitas

seringkali ditinjau dari sudut kualitas kehidupan pekerja. Mengingat

keanekaragaman pendapat mengenai efektivitas, sangatlah tidak heran terdapat

sedemikian banyak pertentangan pendapat sehubungan dengan cara-cara

meningkatkan efektivitas dalam suatu organisasi yang sedang berjalan. Hal

tersebut dikarenakan tidak adanya kesesuaian yang disebabkan oleh terbatasnya

pandangan tentang konsep efektivitas.

(41)

Sesunguhnya sudah cukup banyak teori dan ukuran yang telah

diketengahkan, mulai teori yang sederhana sampai yang cukup kompleks. Teori

yang sederhana ialah teori yang berpendapat bahwa efektivitas organisasi sama

dengan prestasi organisasi secara keseluruhan. Menurut pandangan ini, efektivitas

organisasi dapat diukur berdasarkan seberapa besar keuntungan yang

diperolehnya. Dalam hal ini keuntungan lebih besar, maka berarti organisasi

tersebut makin efektif. Dari sisi lain, suatu organisasi dapat dikatakan efektif, bila

jumlah pengeluaran makin lama makin menurun. Dalam perkataan lain menurut

teori efektivitas organisasi ditentukan oleh efisiennya.

Secara nyatapun Stoner menekankan pada pentingnya efektivitas

organisasi yaitu dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi, dimanan efektivitas adalah kunci dari kesuksesan suatu organisasi. (Tangkilisan, 2007:138)

Selanjutnya konsep efektivitas sebagai kunci kesuksesan dari sebuah

organisasi juga dikemukakan oleh Miller dalam (Tangkilisan, 2007:138). yang

berpendapat bahwa:

effectiveness be define as the degree to wich a social system achieve it`s gools. Effectiveness must be distinguished from efficiency. Efficiency is manly concerned with gool attainments.”

Melihat organisasi sebagai suatu sistem, maka membahas efektivitas

organisasi secara lebih komprehensif menjadi lebih mungkin. Pandangan yang

lebih menyakinkan sebagai hasil penelitian tentang efektivitas, sebagian besar dan

(42)

Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya. Adapun faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi keefektifan sebuah organisasi berdasarkan hasil penelitian yang

menyimpulkan bahwa terdapat 4 (empat) faktor, sebagai mana yang telah

dikemukakan oleh Steers dalam Tangkilisan, (2007:151) yaitu sebagai berikut :

1. Karakteristik organisasi, terdiri dari struktur dan teknologi.

Struktur secara singkat diartikan sebagai cara bagaimana orang-orang akan dikelompokan atau menyelesaikan pekerjaan, sedangkan teknologi menyangkut mekanisme suatu organisasi untuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran jadi.

2. Karakteristik lingkungan, mencakup 2 (dua) aspek yaitu internal dan eksternal.

Lingkungan internal dikenal sebagai iklim organisasi, yang meliputi macam-macam atribut lingkungan yang mempunyai hubungan dengan segi-segi efektivitas, khususnya atribut yang diukur pada tingkat individual. Lingkungan ekternal adalah kekuatan yang timbul dari luar batas organisasi yang mempengaruhi keputusan serta tindakan didalam organisasi.

3. Karakteristik pekerja, berkaitan dengan peran perbedaan individu para pekerja dalam hubungannya dengan efektivitas.

Peranan tingkah laku dalam efektivitas organisasi harus memenuhi persyaratan, yaitu harus mampu mempertahankan suatu armada kerja yang mantap yang terjadi dari pekerja pria dan wanita yang terampil, serta harus dapat memiliki prestasi peranan yang dapat diandalkan dari para pekerja.

4. Kebijakan dan praktik manajemen.

Manajer memerankan peranan sentral dan keberhasilan suatu organisasi melalui perencanaan, koordinasi, dan mempelancar kegiatan kearah yang menjadi sasaran. Kebijakan yang baik adalah kebijakan yang tersebut secara jelas membawa kita kearah tujuan yang diinginkan.

Sedangkan menurut Peters dan Waterman dalam teori organisai (Purtanto,

2001:135). Menyimpulkan bahwa organisasi yang dikelola dengan baik dan

(43)

1. Mempunyai bias terhadap tindakan dan penyelesaian pekerjaan,

2. Selalu dekat dengan masyarakat atau pelanggan yang dilayani, sehingga dapat mengetahui kebutuhannya,

3. Memberikan otonomi yang tinggi kepada pegawai dan memupuk semangat kewirausahaan,

4. Peningkatan produktivitas melalui partisipasi,

5. Pegawai mengerti akan kemauan pimpinan serta pimpinan terlibat aktif pada permasalahan dalam semua tingkat,

6. Dekat dengan usaha yang diketahui atau dipahami,

7. Memiliki struktur organisasi yang luas dan sederhana dengan staf pendukung yang berjumlah minimal,

8. Penggabungan kontrol yang ketat dengan desentralisasi.

Selanjutnya Robbins juga mengatakan ada beberapa kriteria mengenai

efektivitas organisasi, kriteria tersebut didapatkan berdasarkan studi empiris dari

instansi swasta maupun publik. Yang antara lain yaitu :

1. Produktivitas

2. Efisiensi

3. Laba

4. Kualitas

5. Pertumbuhan

6. Kemungkinan

7. Pergantian pegawai

8. Kepuasan kerja

9. Motivasi

10. Moralitas 11. Konflik 12. Kecelakaan

13. Keterampilan manajerial 14. Consensus tentang tujuan

15. Penekanan pada pelatihan dan pengembangan 16. Penekanan pada performa

( Robbins, 2003:5).

Adapun menurut Gibson, dkk (Tangkilisan, 2007:158). Kriteria efektivitas

suatu organisasi yang dibagi kedalam tiga indikator berdasarkan pada jangka

(44)

1. Efektivitas jangka pendek

a). Produksi (Production); Menggambarkan kemampuan organisasi

untuk memproduksi jumlah dan mutu out put yang sesuai dengan permintaan lingkungan, ukuran ini berhubungan secara langsung dengan out putyang dikonsumsi oleh pelanggan organisasi.

b). Efisiensi (Efficienci); Sebagai angka perbandingan (rasio) antara out putdan in put, perbandingan antara keuntungan dan biaya atau dengan out put atau dengan waktu merupakan bentuk umum dari ukuran ini.

c). Kepuasan (Satisfaction); Kepuasan dan semangat kerja adalah istilah yang serupa, yang menunjukkan sampai seberapa jauh organisasi atau alat memenuhi kebutuhan para karyawan atau masyarakat.

2. Efektivitas jangka menengah

a). Adaptasi (Adaptivenees); Sampai seberapa jauh organisasi dapat menanggapi perubahan interndan ekstern. Kriteria ini dihubungkan dengan kemampuan manajemen untuk menduga adanya perubahan dalam lingkungan maupun dalam organisasi itu sendiri.

b). Perkembangan (Development); Usaha pengembangan yang biasa

adalah program pelatihan atau sosialisasi bagi tenaga manajemen

atau masyarakat dan non-manajemen, tetapi sekarang ini

pengembangan organisasi telah bertambah banyak macamnya dan meliputi sejumlah pendekatan psikologi dan sosiologi.

2. Efektivitas jangka panjang; Keberlangsungan atau hidup terus.

Bila suatu tujuan tertentu akhirnya dapat dicapai, maka dapat dikatakan

kegiatan tersebut adalah efektif. Selanjutnya secara konseptual efektivitas

organisasi sangatlah komlpeks, demikian juga dengan definisinya dimana

keefektifan organisasi dapat didefinisikan sebagai tindakan pencapaian organisasi

atas tujuan jangka panjang (tujuan) dan jangka pendek (cara). Pemilihan tersebut

mencerminkan konstituensi strategis, minat pengevaluasian dan tingkat kehidupan

organisasi.

Dalam kaitannya dengan efektivitas organisasi Gitosudarmo dan mulyono

(Syarif Makmur, 2008:122) mengemukakan bahwa :

(45)

Secara umum setiap disiplin ilmu dalam ilmu administrasi negara pasti

memberikan sumbangsihnya dengan satu atau cara lain untuk membantu para

manajer membuat suatu organisasi yang benar-benar efektif. Keefektifan

organisasi sangat bergantung pada struktur organisasi yang tepat dimana

didalamnya terdapat prinsip the right man in the right place.

Adapun hasil penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa antara

tahun 1957 dan 1975, kriteria “adaptability-flexibility-productivity and

satisfaction” yang paling umum dipergunakan. Akibat dari penemuan tersebut,

pengertian efektivitas dalam sebuah organisasi sedikit mengalami pergeseran,

yaitu selain berkaitan dengan aspek intern organisasi, juga berhubungan dengan

aspek luar organisasi yang mana merupakan suatu kemampuan untuk

menyesuaikan dirinya dengan tuntutan perubahan keadaan sekelilingnya.

Organisasi yang relatif sangatlah penting karena dengan efektifnya

organisasi tersebut, maka tujuan organisasi dapat tercapai dan akhirnya organisasi

tersebut dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan demikian dapat

didefinisikan efektivitas organisasi dari beberapa pendekatan menurut (Surtato,

2006:110), diantaranya :

1. Pendekatan pencapaian tujuan 2. Pendekatan sistem

3. Pendekatan konstituensi strategi 4. Pedekatan nilai-nilai bersaing

Menurut Sharma (Tangkilisan, 2007:140) yang memberikan kriteria atau

ukuran efektivitas organisasi yang menyangkut faktor internal organisasi dan

faktor eksternal organisasi, yang meliputi antara lain :

1. Produktivitas organisasi atau output.

(46)

3. Tidak adanya ketegangan didalam organisasi atau hambatan-hambatan konflik diantara bagian-bagian organisasi.

Konsep Sharma tersebut jelas menyangkut tiga element yang berbicara

mengenai produktivitas sebagai output, kemampuan organisasi untuk

menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan, dan bagaimana organisasi

mengelola dan mengatasi konflik internal yang terjadi.

Selanjutnya Pandangan yang juga penting untuk diperhatikan ialah teori

yang menghubungkan pengertian efektivitas organisasi dengan tingkat kepuasan

para anggotanya. Menurut pandangan teori ini, suatu organisasi dikatakan efektif,

bila para anggotanya merasa puas. Pandangan ini merupakan kelanjutan

pandangan penganut paham hubungan antar-manusia, yang menempatkan

kepuasan anggota sebagai inti persoalan organisasi dan manajemen. Maka

Menurut Agris dalam Siliss (Tangkilisan, 2007:139) menyatakan bahwa :

Organizational effectiveness then is balanced organization optimal emphasis upon achieving object solving competence and human energy utilization”.

Oleh karena itu dalam mengukur efektivitas organisasi pemerintahan, akan

dilihat sejauh mana atau seberapa besar kemampuan organisasi pemerintahan

dalam melakukan inovasi, kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan,

kemampuan organisasi dalam mengambil pelajaran, baik dalam segi kegagalan

maupun keberhasilan, dan kapasitas organisasi itu untuk mengatur

perubahan-perubahan yang terjadi dalam penyelenggaraan pemerintahan melalui penerapan

secara optimal fungsi-fungsi organisasi. Dalam kaitannya dengan efektivitas suatu

organisasi, Robbins dalam Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (Syarif

(47)

Dalam menyelenggarakan aktivitas organisasi, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitas, yaitu; (1) adanya tujuan yang jelas, (2) sumber daya manusia, (3) struktur organisasi, (4) adanya dukungan atau partisipasi masyarakat, (5) adanya sistem nilai yang dianut.

Konsepsi tersebut menunjukan secara jelas adanya pengaruh sumber daya

manusia dan partisipasi masyarakat terhadap efektivitas organisasi. Sumber daya

manusia dan partisipasi merupakan dua variabel yang erat kaitannya dengan

pemberdayaan masyarakat. Tanpa pemberdayaan masyarakat, kualitas sumber

daya manusia dan patisipasi masyarakat akan sulit untuk dapat diwujudkan.

Hal ini dapat dipahami bahwa sebuah organisasi dalam menetapkan berbagai

kebijakan bahkan sampai pada tahap implementasi kebijakan memerlukan

dukungan masyarakat, baik pada saat penyusunan agenda kebijakan, formulasi

kebijakan, implementasi kebijakan hingga evaluasi kebijakan.

Sementara itu menurut Gibson et al. berpendapat bahwa efektivitas dalam konteks prilaku organisasi merupakan hubungan yang optimal yaitu antara; dimensi produksi, kualitas, efesiensi, fkelsibilitas, kepuasan, sifat keunggulan, dan pengembangan. (Syarif Makmur, 2008:125).

Tingkat produktivitas dipilih sebagai indikator pengukuran efektivitas

organisasi, dimana organisasi merupakan suatu wadah usaha kelompok orang

untuk mencapai tujuan yang ditentukannya. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan

menggunakan sumber daya yang ada dalam organisasi. Pemanfaat sumber daya

sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup organisasi. Untuk itu, produktivitas

yang diartikan sebagai ukuran sampai sejauh mana sumber daya yang ada

disertakan dan dipadukan untuk mencapai suatu hasil tertentu merupakan hal yang

dapat dijadikan tolok ukur efektivitas organisasi, karena pada dasarnya efektivitas

(48)

Selanjutnya selain faktor lingkungan dapat mempengaruhi efektivitas

organisasi, begitu pula keadaan politik, perkembangan keadaan ekonomi, sistem

nilai masyarakat terhadap prestasi seseorang dan prestasi organisasi. Dari berbagai

uraian diatas, maka dapat ditarik suatu gambaran secara garis besar bahwa

efektivitas organisasi dalam pelaksaan tugasnya dapat dilihat dari dua dimensi,

yakni :

1. Dimensi produktivitas, yang meliputi penyelesaian pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dan ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan/ tugas.

2. Dimensi kepuasan kerja, yang meliputi perolehan tambahan

penghasilan dan penghargaan, serta pemecahan permasalahan

pekerjaan dan bantuan yang diberikan oleh teman sejawat didalam organisasi.

Berdasarkan pembahasan mengenai perkembangan teori, pandangan, dan

konsepsi penilaian efektivitas organisasi tersebut diatas, maka dapat disimpulkan

dengan pernyataan menurut Surtato dalam dasar-dasar organisasi (Surtato,

2006:151). sebagai berikut :

1. Menentukan efektivitas organisasi hanya menurut tingkat prestasi suatu organisasi adalah suatu pandangan yang terlalu menyederhanakan

hakekat penilaian efektivitas organisasi. Diketahui bahwa setiap

organisasi mempunyai beberapa sasaran dan diantaranya sering terdapat persaingan. Persoalannya ialah bagaimana caranya mengembangkan suatu rangkaian atau kumpulan sasaran yang dapat dicapai dengan batasan sarana, sumber daya, dan dana yang tersedia.

2. Tidak semua kriteria sekaligus dapat digunakan unutk mengatur efektivitas organisasi. Keinginan untuk meningkatkan keuntunngan umpamanya, dapat menyebabkan seseorang terlalu optimis dalam hal potensi pemasaran. Ini sering menyebabkan timbulnya efek sampingan,

yaitu kurangnya perhatian terhadap usaha mempertahankan

kelangsungan hidup organisasi.

(49)

2.1.2 Konsep Pelayanan Publik

Istilah Pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan

pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani

adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang.

Menurut Poerwadarminta berpedapat bahwa; pengertian melayani yaitu

menolong menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain sedangkan

pengertian pelayanan adalah perbuatan (cara, hal, dan sebagainya dalam

melayani). ( Moenir, 2006:13). Pengertian pelayanan menurut Kotler yaitu

“pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan

atau kesatuan dan menawarkan keputusan meskipun hasilnya tidak terkait pada

suatu produk secara fisik.” (Sinambela, 2006:4).

Sedangkan menurut Lukman dalam reformasi pelayanan publik

(Sinambela, 2006:5), Bahwa pelayanan adalah “suatu kegiatan atau urutan

kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain

atau masih secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan”. Pengertian lebih

luas juga disampaikan oleh Daviddow dan Utal dalam pelayanan prima (Sutopo

dan Ali Suryanto, 2003:9). Bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang

mempertinggi kepuasan pelanggan (whatever en hances custumer satisfaction.)

Pendapat lain menurut Handoko dalam manajemen mengemukakan

bahwa; “pelayanan atau jasa sebagai suatu perbuatan dimana seseorang atau suatu

kelompok menawarkan kepada kelompok atau orang lain yakni yang pada

dasarnya tidak berbentuk produksi yang berkaitan atau tidak berkaitan dengan

Gambar

Gambar 1.1Struktur Organisasi KPPT
Tabel 1.1
Tabel 1.2Status Kepegawaian
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat belum bisa menambahkan data peserta didik baru ke dalam

Program ini merupakan intervensi pemberian asupan gizi kepada anak usia 4-12 tahun yang merupakan anak usia sekolah dasar dan terindikasi mengalami defisit asupan gizi, protein

Sedangkan untuk sudu jenis arched plate pada sudut pitch 5⁰ bentuk lengkungan sudu yang menghadap arah datangnya angin akan mengakibatkan aliran angin

Selain itu, penutur bahasa Indonesia pada umumnya adalah dwibahasawan atau menguasai dua bahasa, yakni bahasa ibunya (bahasa daerah) dan bahasa Indonesia. Bahkan

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Menghasilkan suatu evaluasi dan analisis terhadap sistem akreditasi program studi yang saat ini berjalan di Universitas Jambi; (2)

Ada fungsi-fungsi tertentu dari merek yang memiliki pengaruh yang kuat pada niat pembelian citra pelanggan yaitu citra merek, kualitas produk, pengetahuan

“ Sebagai proses pengumpulan dan pengawasan bahan bukti tentang informasi yang dapat di ukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten

Kartu member untuk penggemar klub sepak bola ini dapat digunakan suporter untuk pengganti tiket pertandingan di stadion dengan menempelkan kartu RFID yang