• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi sediaan anti selulit ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus) dalam bentuk gel - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Formulasi sediaan anti selulit ekstrak kulit buah nanas (Ananas comosus) dalam bentuk gel - Widya Mandala Catholic University Surabaya Repository"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bentuk tubuh yang ideal merupakan ke inginan sebagian besar manusia, khususnya kaum wanita. Ciri-ciri tubuh yang tidak idea l d i antaranya adalah berat badan yang tidak proporsional dengan tinggi badan, terdapat penumpukan le ma k berlebih menjad i penyebab selulit pada bagian tubuh seperti lengan, perut, dan paha. Selulit adalah perubahan topografi pada kulit yang mena mp ilkan ga mbaran seperti kulit je ruk (peau d'orange) atau kasur yang disebabkan oleh perubahan metabolis me ja ringan le ma k dan mikrosirkulasi. Hal in i terjadi ka rena penurunan aliran mikrosirku lasi darah dan limfat ik pada jaringan le ma k subkutan yang menyebabkan perubahan struktural pada lapisan lema k dan matriks kolagen di sekelilingnya. Perubahan aliran darah tersebut mengakibatkan ede ma subkutan yang disertai penurunan permeabilitas pe mbuluh darah. Kondisi ini dapat menyebabkan timbu lnya sklerosis, berkurangnya penggantian serat -serat kolagen, peningkatan jumlah ko mponen yang tidak termetabolis me sehingga menyebabkan sintesis dan akumulasi trig liserida pada adiposit. Gangguan metabolisme tersebut menimbulkan gangguan proses lipolisis sehingga mencetuskan terbentuknya selulit (Avram, 2005).

(2)

me kanis me inhib isi fosfodiesterase, sehingga bahan tersebut dapat menginduksi terjadinya lipolisis (Bau mann, 2002). A minofilin merangsang aktivitas 2 - adrenoreseptor dan menyebabkan efek lipolitik loka l (Ba rel, Paye, and Maibach, 2009). Penelitian lain menunjukkan bahwa emu lsi dengan kafein menyebabkan penurunan sebesar 17 % pada d ia meter sel-sel le ma k d ibandingkan dengan kontrol. Na mun, sela in a minofilin dan kafe in alternatif terap i topika l yang terbuat dari bahan alam untuk mengatasi selulit dari bahan – bahan ala mi salah satunya adalah buah nanas. Setiap bagian dari buah nanas dapat dimanfaatkan untuk sediaan sk in care.

Nanas (Ananas comosus) termasuk dala m fa milia Bro me liaceae (Ali, Mila la, dan Gu lani, 2015). Beberapa spesies buah nanas yang sering diju mpai di antaranya adalah Smooth Cayenne, Queen, Red Spanish, dan Green Spanish. Na mun para petani d i Indonesia lebih banyak menana m

nanas dengan kultivar Queen dan Cayenne (Rach mania dkk, 2017). Nanas (Ananas comosus) merupakan ko moditas andalan da la m perdagangan buah tropis yang mene mpati urutan ke dua terbesar setelah pisang. Indonesia me rupakan produsen terbesar ke lima setelah Bra zil, Thailand, Philip ina dan Cina (Manuwoto, Poerwanto, dan Darma, 2003). Buah ini merupakan salah satu produk hortikultura yang berpotensi menyehatkan dan me mpunyai prospek pasar yang cukup menjan jikan. Kondisi iklim di Indo nesia sangat sesuai untuk me mbudidayakan nanas, sehingga komoditas in i mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat . Tingginya hasil produksi buah nanas mengakibatkan te rjad inya peningkatan ju mlah limbah buah nanas. Kulit buah nanas merupakan limbah utama yang dihasilkan sela ma pemrosesan buah nanas.

(3)

Suryanto, dan Abidjulu, 2013), triterpenoid dan saponin. Berdasarkan penelitian yang dila kukan oleh Kalaselv i, Go mathi, dan Uma (2012) menunjukkan bahwa pada kulit buah nanas terdapat kandungan total flavonoid 11,2 mg/g, total fenolik 120,87 mg/g, total karoteno id 20,36 mg/g, tanin 4,09 mg/g, dan likopen 22,39 mg/g. Se lain itu di dala m kulit buah nanas juga terkandung saponin yang dapat me micu sintesis kolagen pada kulit (Go ld man, Bachi and Le ibaschoff, 2006). Berdasarkan penelitian yang dila kukan oleh Kuppusamy dan Das (1994), metabolit sekunder seperti kuersetin me rupakan lipolytic agents. Mekanisme kuersetin sebagai anti selulit yaitu dengan meningkatkan a liran mikrosirkulasi, mengurangi lipogenesis (Swic k and Jennifer, 2011), menge mbalikan struktur norma l dermis dan jaringan subkutan.

Berdasarkan jenis kandungan zat akt if dari kulit buah nanas, ma ka pada penelitian ini a kan d ike mbangkan leb ih lanjut ke arah pe manfaatan d i bidang kosmetika khususnya untuk perawatan kulit. Sa lah satu bentuk perawatan ku lit yang dipilih pada penelitian in i ya itu untuk mengurangi selulit. Mekan isme kerja dari nanas sebagai anti selulit yaitu dengan men ingkatkan la ju mikrovaskular dan drainase limfat ik yang diduga berperan penting dalam patogenesis selulit (He xse l, Orlandi, and Pra do, 2005).

(4)

kandungan senyawa fenolik total tert inggi. Pada penelitian in i e kstrak yang digunakan yaitu ekstrak kental dengan tipe crude extract atau ekstrak total.

Ekstrak total atau crude extract yang dihasilkan mengandung metabolit sekunder seperti saponin yang dapat me micu sintesis kolagen pada kulit (Go ld man, Bach i and Leibaschoff, 2006). Se lain itu mengandung kuersetin yang merupakan lipolytic agents. Kandungan yang tersari tersebut diharapkan dapat me menuhi kara kteristik sediaan anti selulit dengan men ingkatkan aliran mikrosirku lasi, mengurangi lipogenesis (Swick dan Jennifer 2011), mengembalikan struktur norma l dermis dan jaringan subkutan. Ekstrak kulit buah nanas selanjutnya dilaku kan stand arisasi berupa parameter spesifik dan non spesifik.

Ekstrak yang telah terstandarisasi dilanjutkan dengan uji efe ktivitas. Uji in i d ila kukan untuk melihat efe ktiv itas ekstrak kulit buah nanas sebagai anti selulit. Uji e fekt ivitas anti selulit ini dila kuka n dengan menggunakan hewan coba berupa tikus wistar betina dengan umur diatas 3 bulan. Para meter yang digunakan dalam u ji e fekt ivitas ini adalah histopatologi jaringan tikus yang diamat i ba wah mikroskop dengan pewarnaan eosin dan haemato xylin (Ha mishehkar et al., 2015). Tujuan dari te knik histopatologi adalah agar struktur halus morfologi jaringan dapat teramat i dengan mikroskop untuk melihat apakah ada perubahan yang terjadi yang disebabkan oleh berbagai sebab, seperti pengaruh eksperimen terhadap suatu jaringan.

(5)

kulit buah nanas (Ananas comosus) diharapkan ma mpu me mbe rikan hasil yang baik dalam mengatasi permasalahan selulit .

Bentuk sediaan antiselulit di pasaran masih sangat terbatas, apalagi yang me manfaatkan ekstrak ku lit buah nanas. Pada penelitian ini dip ilih dala m bentuk gel. Gel atau jeli me rupakan sistem semipadat yang terdiri d ari suspensi yang dibuat dari partike l anorganik yang kecil atau mole kul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan (Departe men Kesehatan RI, 2014). Sediaan gel me mpunyai keuntungan di antaranya tidak lengket, mudah mengering, dan me mbentuk lapisan film yang tipis (Suardi, Armen ia dan Maryawati, 2008), selain itu selain itu gel me miliki ke ma mpuan absorbsi atau penetrasinya jauh leb ih baik daripada krim (ma mpu mene mbus hingga lapisan hipodermis), baik dipa kai untuk area bera mbut,dan dapat me mberi kele mbaban. Kandungan kele mbaban yang tinggi menyebabkan gel in i digunakan sebagai bahan dasar yang me mberi suplai a ir, me le mbabkan dan efek dingin (Mitsui; 1997; Yanhendri dan Yenny, 2012).

(6)

Sediaan gel anti selulit dari ekstrak kulit buah nanas yang telah jadi dila kukan pengujian mutu fisik, e fekt ivitas, kea manan, dan aseptabilitas. Uji mutu fisik sediaan terd iri dari pe meriksaan organoleptis (warna, ba u, dan bentuk), pH, ho mogenitas, viskos itas, daya sebar, dan daya tercucikan air. Pada uji efe ktiv itas sediaan anti selulit e kstrak kulit buah nanas dalam bentuk gel in i dila kukan secara in vivo (p ra klinis) dengan para meter histopatologis jaringan (Ha mishehkar et al., 2015). Uji kea manan pada sediaan gel anti selulit in i bertujuan untuk mengetahui terjadi atau tidaknya iritasi yang dit imbulkan a kibat penggunaan sediaan ini. Uji aseptabilitas dila kukan untuk mengetahui ke mudahan gel untuk diratakan, sensasi dingin saat gel digunakan, dan kemudahan gel dibersihkan.

Data yang diperoleh dari hasil evaluasi ke mudian di analisis menggunakan software SPSS for windows untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang bermakna pada tiap bets dan formulanya. Data yang dianalisis bersifat parametrik dan n on parametrik. Analisis data antar bets secara parametrik a kan dila kukan dengan metode Independent t test dan untuk non parametrik dengan metode Mann Whitney. Uji antar formu la dari hasil rata-rata dua bets telah me menuhi spesifikasi akan dilanjutkan denga n analisis data para metrik dengan metode one way Anova (α=0,05), bila uji one way Anova menunjukkan hasil yang berbeda bermakna, ma ka dilanjutkan dengan uji post-hoc yaitu Tuk ey. Metode Krusk al-Wallis untuk analisis data antar formu la yang bersifat non para metrik. Data yang bersifat parametrik d iperoleh dari hasil uji pH, viskositas, uji daya sebar, daya tercucikan a ir sedangkan data yang bersifat non para metrik dipero leh dari hasil uji efektivitas, uji keamanan dan uji aseptabilitas (Jones, 2010). 1.2 Rumusan Masalah

(7)

1. Bagaimana pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak kulit buah nanas (2%, 5%, dan 10%) terhadap anti selulit?

2. Bagaimana pengaruh peningkatan konsentrasi terhadap sediaan gel anti selulit?

3. Pada formu la mana yang menghasilkan formula terba ik sediaan anti selulit ekstrak ku lit buah nanas dalam bentuk gel yang me menuhi persyaratan mutu fisik, kara kteristik, efekt ivitas, aseptabilitas dan keamanan sediaan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak kulit buah nanas (2%, 5%, dan 10%) terhadap anti selulit.

2. Mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi terhadap sediaan gel anti selulit?

3. Mengetahui formula yang menghasilkan formu la terbaik sediaan anti selulit ekstrak ku lit buah nanas dalam bentuk gel yang me men uhi persyaratan mutu fisik, kara kteristik, efekt ivitas, aseptabilitas dan keamanan sediaan.

1.4 Hipotesis Penelitian

1. Terdapat pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak kulit buah nanas (2%, 5%, dan 10%) terhadap anti selulit

2. Terdapat pengaruh peningkatan konsentrasi terhadap sediaan gel anti selulit.

(8)

1.5 Manfaat Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pelajar Program Asasi KUIS dibawah penajaan TKK yang mengambil keputusan untuk menyambung pengajian Ijazah Sarjana Muda di luar KUIS DIWAJIBKAN memulangkan keseluruhan nilai TKK yang

Kegiatan Perencanaan Siklus I Sebagai upaya untuk membuat siswa termotivasi dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses pembelajaran, siswa melakukan seminar

dapat dilihat bahwa rasio tepung bekatul dan tepung talas memberikan hasil yang signifikan (berbeda nyata) terhadap nilai sensoris parameter rasa roti tawar secara hedonik

Variabel yang diamati yaitu, Pertambahan Bobot Badan (PBB), Panjang Badan, Produksi larva, pH , Konsumsi, Efisiensi of Conversion Digested-Feed (ECD) dan Waste Reduction

Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul “ Hubungan pelayanan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kepuasan pasien lansia di

Pejabat yang membidangi kepegawaian paling rendah eselon III Sekretariat Direktorat Jenderal yang membidangi pengendalian ekosistem hutan kepada Sekretaris Direktorat

Adapun saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah bagi mahasiswa yang menggunakan mobil pribadi untuk tidak melakukan perilaku tidak aman saat berkendara

PERANCANGAN MUSEUM AL-QUR’AN DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIKA DI KOTA MALANG MELALUI TEMA QOLB QUR’AN Seiring berkembangnya waktu, agama islam menyebar hingga ke Nusantara,