• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Hubungan Kesesuaian Pilihan Jurusan dan Prestasi Belajar Oleh: Anies S. Nisa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Hubungan Kesesuaian Pilihan Jurusan dan Prestasi Belajar Oleh: Anies S. Nisa"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Hubungan Kesesuaian Pilihan Jurusan dan Prestasi Belajar

Oleh: Anies S. Nisa

Abstrak

Sistem penjurusan di ITB unik jika dibandingkan jurusan lain karena menganut sistem fakultas sebelum masuk ke jurusan. Pada saat ujian masuk, calon mahasiswa diminta memilih fakultas yang diinginkan. Setiap fakultas terdiri dari beberapa program studi yang bidangnya berkaitan satu sama lain. Di akhir masa tingkat studi pertama, mahasiswa diminta untuk memilih jurusan dalam fakultas tersebut. Karena keterbatasan kuota jurusan, maka pada umumnya tidak semua mahasiswa dapat memasuki jurusan pilihan pertamanya sehingga terlempar ke jurusan lain. Hal ini dapat menimbulkan kekecewaan pada mahasiswa dan dapat berimbas pada penurunan semangat belajar dan prestasi. Studi ini mempelajari hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar mahasiswa. Pada studi ini, dilakukan analisis menggunakan data yang dimiliki Tracer Study ITB dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar. Mahasiswa yang tidak masuk ke jurusan pilihan pertamanya cenderung memiliki IP yang lebih rendah dibandingkan mahasiswa yang masuk ke jurusan pilihan pertamanya. Namun agar lebih valid, dibutuhkan penelitian lebih lanjut dengan analisis yang lebih dalam serta jumlah sampel yang lebih banyak. Kata kunci: kesesuaian pilihan jurusan, fakultas, jurusan, prestasi belajar.

Perguruan Tinggi di Indonesia pada umumnya menerapkan sistem jurusan sejak awal mahasiswa masuk masa perkuliahan. Mahasiswa langsung memilih jurusan pada saat awal mendaftar perguruan tinggi. Sistem penjurusan di ITB sendiri lebih unik karena menganut sistem fakultas sebelum masuk ke jurusan. Pada saat ujian masuk, calon mahasiswa diminta memilih fakultas yang diinginkan. Setiap fakultas terdiri dari beberapa program studi yang bidangnya berkaitan satu sama lain.

Di tingkat pertama atau biasa disebut Tahap Persiapan Bersama (TPB), mahasiswa mempelajari mata kuliah dasar seperti Kalkulus, Kimia Dasar, Fisika Dasar dan beberapa matakuliah penunjang fakultas masing-masing. Pada umumnya, matakuliah penunjang ini bertujuan untuk memperkenalkan jurusan yang ada di fakultas tersebut. Di akhir masa TPB, mahasiswa diminta untuk menentukan jurusan yang menjadi pilihan pertama, kedua dan seterusnya. Jika kuota jurusan yang dipilih mencukupi, maka mahasiswa dapat masuk jurusan pilihan pertamanya tersebut. Namun jika di fakultasnya terdapat banyak mahasiswa yang memilih jurusan tersebut dan melebihi kuotanya, maka jurusan akan menyeleksi kembali berdasarkan prestasi selama TPB. Oleh karena itu, akan ada mahasiswa-mahasiswa yang terlempar ke jurusan lain yang bukan pilihan pertamanya. Pada kondisi ini, tentunya ada rasa kecewa bagi mahasiswa yang tidak mendapat pilihan pertamanya.

Menurut Jim Taylor, Ph.D., Dosen ilmu Psikologi di Universitas San Fransisco, kekecewaan merupakan respon alami terhadap suatu kegagalan atau tidak sesuainya harapan dan kenyataan. Seseorang yang dihadapkan dengan rasa kecewa biasanya akan mudah menyerah, tidak semangat, bahkan tidak jarang merasa putus asa sehingga menjadi penghambat tercapainya tujuan dan prestasi. Mahasiswa yang kecewa karena tidak dapat masuk jurusan pilihan pertamanya pun kemungkinan mengalami hal-hal tersebut. Mahasiswa tersebut akan merasa putus asa dan tidak memiliki semangat belajar sehingga menghambat pencapaian prestasi. Jika mahasiswa tidak memiliki semangat belajar, maka ada kemungkinan mahasiswa mengalami penurunan prestasi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai IP yang tidak lebih baik dibandingkan rekan-rekannya. Dari paparan tersebut, terlihat bahwa dibutuhkan adanya

(2)

analisis lebih dalam mengenai hubungan antara ketidaksesuaian jurusan dengan prestasi belajar (ditunjukkan dengan IP) mahasiswa ITB. Hal ini dilakukan untuk memberikan masukan bagi ITB sebagai pertimbangan perbaikan sistem Fakultas dan Jurusan.

Proses analisis dapat dilakukan menggunakan data yang dimiliki Tim Tracer Study ITB. Pengolahan data Tim Tracer selama ini belum membahas mengenai hubungan kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar. Oleh karena itu, analisis ini dapat mengoptimalkan pengolahan dari data yang ada sehingga data bisa lebih bermanfaat. Selain itu, Program Studi juga bisa mendapatkan feedback lebih berupa data jumlah mahasiswa yang tidak memilih jurusan tersebut sebagai pilihan pertamanya. Jika jumlahnya besar, Prodi bisa melakukan evaluasi lebih mengenai promosi jurusannya.

Untuk mengetahui hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar, dilakukan analisis dengan mengambil sampel dari Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Angkatan 2009. Penentuan sampel ini dilakukan secara random. Sampel Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Angkatan 2009 ini berjumlah 236 orang. FITB terdiri dari jurusan Meteorologi, Oseanografi, Teknik Geodesi dan Geomatika serta Teknik Geologi. Sampel yang diambil hanya dari tingkat pendidikan Sarjana. Responden dari jurusan Meteorologi berjumlah 37 orang, Oseanografi 33 orang, Teknik Geodesi dan Geomatika 86 orang serta Teknk Geologi 80 orang.

Dari data yang didapat, kita bisa mengetahui jurusan yang paling banyak diminati (jurusan pilihan pertama). Berdasarkan hasil pengolahan, diketahui bahwa urutan jurusan terfavorit di FITB berdasarkan data Angkatan 2009 ialah sebagai berikut.

1. Teknik Geologi (60%)

2. Teknik Geodesi dan Geomatika (26%) 3. Oseanografi (9%)

4. Meteorologi (5%)

Untuk lebih jelasnya, data jurusan pilihan pertama dapat dilihat pada diagram berikut.

Diagram 1. Jurusan Pilihan Pertama

Diagram tersebut menunjukkan bahwa dari 236 responden FITB Angkatan 2009, 142 orang (60%) memilih jurusan Teknik Geologi sebagai pilihan pertamanya, 61 orang (26%) memilih jurusan Teknik

(3)

Geodesi dan Geomatika sebagai pilihan pertamanya, 21 orang (9%) memilih jurusan Oseanografi sebagai pilihan pertamanya dan 12 orang (5%) memilih jurusan Meteorologi sebagai pilihan pertamanya. Masing-masing jurusan memiliki kuota tersendiri. Teknik Geologi memiliki kuota kurang dari 142 orang (yang memilihnya sebagai pilihan pertama). Oleh karena itu, terdapat beberapa mahasiswa yang tidak dapat memasuki jurusan yang sesuai pilihan pertamanya. Data tersebut ditunjukkan oleh diagram berikut.

Diagram 2. Kesesuaian pilihan jurusan

Dari data tersebut, terlihat bahwa Program Studi Teknik Geologi merupakan Program Studi dengan jumlah mahasiswa yang jurusannya sesuai pilihan pertama terbanyak (95%), disusul dengan Teknik Geodesi dan Geomatika (67%), Oseanografi (64%) dan Meteorologi (30%). Meteorologi memiliki persentase terendah, yang artinya mayoritas mahasiswa Meteorologi Angkatan 2009 tidak memilih Meteorologi sebagai jurusan pertamanya. Mahasiswa-mahasiswa tersebut lah yang sebetulnya menjadi fokus analisis pada studi ini. Untuk lebih jelasnya, data kesesuaian pilihan jurusan tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 1. Kesesuaian Pilihan Jurusan

No. Jurusan Sesuai dengan Pilihan Pertama

Tidak Sesuai dengan Pilihan Pertama

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

1. Teknik Geologi 76 orang 95% 4 orang 5%

2. Teknik Geodesi dan

Geomatika 58 orang 67% 28 orang 33%

(4)

4. Meteorologi 11 orang 30% 26 orang 70%

Di FITB Angkatan 2009, terdapat 70 orang (30%) mahasiswa yang tidak dapat masuk jurusan pilihan pertamanya. Angka ini dinilai cukup besar sehingga perlu dilakukan analisis lebih lanjut apakah ketidaksesuaian ini berpengaruh terhadap prestasi belajar. Oleh karena itu, pada tahap selanjutnya dilakukan analisis hubungan kesesuaian pilihan jurusan dengan IP yang diraih oleh masing-masing mahasiswa. Analisis ini dilakukan untuk setiap program studi dengan menggunakan diagram boxplot.

1. Program Studi Meteorologi

Berdasarkan Tabel 1., diketahui bahwa terdapat 26 orang (70%) mahasiswa yang tidak memilih Meteorologi sebagai pilihan pertamanya. Jumlah ini dinilai sangat besar sehingga dibutuhkan adanya usaha baru untuk meningkatkan minat terhadap Prodi Meteorologi. Hal ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi Prodi Meteorologi untuk lebih mempromosikan jurusannya agar lebih banyak diminati.

Pada Prodi Meteorologi, hubungan antara data kesesuaian pilihan jurusan dan IP ditunjukkan oleh diagram boxplot berikut.

Diagram 3. Data Prodi Meteorologi Tabel 2. Data Prodi Meteorologi

Data menunjukkan bahwa mean dan median dari IP mahasiswa yang masuk ke jurusan yang sesuai pilihan pertamanya lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak sesuai pilihannya. Mahasiswa yang tidak memilih Metorologi sebagai pilihan pertamanya cenderung memiliki IP yang lebih rendah dibandingkan mahasiswa yang memilih Meteorologi sebagai pilihan pertamanya. Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar.

Keterangan Mean Median

Sesuai (11 orang) 3,253 3,220

(5)

2. Program Studi Oseanografi

Berdasarkan Tabel 1., diketahui bahwa terdapat 12 orang (36%) mahasiswa yang tidak memilih Oseanografi sebagai pilihan pertamanya. Jumlah ini dinilai cukup kecil sehingga dapat dikatakan Prodi Oseanografi sudah cukup baik dalam mempromosikan jurusannya namun tetap perlu ditingkatkan agar lebih dikenal lagi.

Pada Prodi Oseanografi, hubungan antara data kesesuaian pilihan jurusan dan IP ditunjukkan oleh diagram boxplot berikut.

Diagram 4. Data Prodi Oseanografi Tabel 3. Data Prodi Oseanografi

Data menunjukkan bahwa mean dan median dari IP mahasiswa yang masuk ke jurusan yang sesuai pilihan pertamanya sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak sesuai pilihannya. Mahasiswa yang tidak memilih Oseanografi sebagai pilihan pertamanya cenderung memiliki IP yang sedikit lebih rendah dibandingkan mahasiswa yang memilih Oseanografi sebagai pilihan pertamanya. Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar.

3. Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika

Berdasarkan Tabel 1., diketahui bahwa terdapat 28 orang (33%) mahasiswa yang tidak memilih Teknik Geodesi dan Geomatika sebagai pilihan pertamanya. Mayoritas mahasiswa yang tidak sesuai ini memilih Teknik Geologi sebagai pilihan pertamanya. Jumlah ini dinilai cukup kecil sehingga dapat dikatakan Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika sudah cukup baik dalam mempromosikan jurusannya namun tetap perlu ditingkatkan agar lebih dikenal lagi.

Pada Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika, hubungan antara data kesesuaian pilihan jurusan

Keterangan Mean Median

Sesuai (21 orang) 3,121 3,100

(6)

dan IP ditunjukkan oleh diagram boxplot berikut.

Diagram 5. Data Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika Tabel 4. Data Prodi Teknik Geodesi dan Geomatika

Data menunjukkan bahwa mean dan median dari IP mahasiswa yang masuk ke jurusan yang sesuai pilihan pertamanya lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak sesuai pilihannya. Mahasiswa yang tidak memilih Teknik Geodesi dan Geomatika sebagai pilihan pertamanya cenderung memiliki IP yang lebih rendah dibandingkan mahasiswa yang memilih Teknik Geodesi dan Geomatika sebagai pilihan pertamanya. Hal ini menunjukkan kemungkinan adanya hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar.

4. Program Studi Teknik Geologi

Berdasarkan Tabel 1., diketahui bahwa terdapat 4 orang (5%) mahasiswa yang tidak memilih Teknik Geologi sebagai pilihan pertamanya. Jumlah ini dinilai sangat kecil sehingga dapat dikatakan Prodi Teknik Geologi sudah sangat baik dalam mempromosikan jurusannya. Pada Prodi Teknik Geologi, hubungan antara data kesesuaian pilihan jurusan dan IP ditunjukkan oleh diagram boxplot berikut.

Keterangan Mean Median

Sesuai (58 orang) 2,978 3,015

(7)

Diagram 6. Data Prodi Teknik Geologi Tabel 5. Data Prodi Teknik Geologi

Data menunjukkan bahwa mean dan median dari IP mahasiswa yang masuk ke jurusan yang sesuai pilihan pertamanya tidak signifikan berbeda dengan yang tidak sesuai pilihannya. Hal ini mungkin dikarenakan persentase mahasiswa yang tidak memilih Teknik Geologi sebagai pilihan pertamanya sangat sedikit.

Dari paparan analisis keempat Program Studi di FITB tersebut, dapat terlihat bahwa ada hubungan antara kesesuaian pilihan jurusan dengan prestasi belajar mahasiswa (ditunjukkan dengan indeks IP). Hasil analisis menunjukkan bahwa jika mahasiswa masuk ke jurusan yang bukan pilihan pertamanya, IP mahasiswa tersebut cenderung lebih rendah dibandingkan dengan mahasiswa yang masuk ke jurusan pilihan pertamanya. Hal ini mungkin dikarenakan adanya rasa kecewa pada mahasiswa sehingga semangat belajarnya berkurang. Namun untuk dapat menyimpulkan dan meyakinkan hubungan tersebut, perlu dilakukan analisis lebih lanjut dengan data yang lebih banyak.

***

Keterangan Mean Median

Sesuai (76 orang) 3,341 3,340

Gambar

Diagram 1. Jurusan Pilihan Pertama
Diagram 2. Kesesuaian pilihan jurusan
Diagram 3. Data Prodi Meteorologi  Tabel 2. Data Prodi Meteorologi
Diagram 4. Data Prodi Oseanografi  Tabel 3. Data Prodi Oseanografi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Total Asset Turnover (TATO) Terhadap Return Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman

*Alat Peraga Pendidikan *Elektrikal Mekanikal *Komputer *Laboratorium *Percetakana. KLASIFIKASI ALAT PERAGA

Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Topik-Topik Bimbingan Kelompok Berdasarkan aspek-aspek presentasi diri remaja konsumen distro di Yogyakarta maka penulis menyusun

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, adapun impilkasinya yaitu semoga peneliti selanjutnya lebih memaksimalkanhasil penelitiannya dengan menggunakan strategi

Sifat fisik tanah untuk penanaman kubis Hasil analisis sifat fisik tanah yang dilakukan pada daerah pertanaman kubis dan wortel dapat dilihat pada Tabel 1.. Dari Tabel 1 dapat

Menunjukkan letak rumusan Pancasila JDH 5 Menyebutkan nama perumus dasar negara JDH 6 Menyebutkan hasil rapat Panitia Sembilan JDH 7 Menunjukkan sikap ketika bermusyaarah Isian

[r]

Tujuan dari makalah ini yaitu Untuk mengetahui pengaruh pemekaran wilayah terhadap jumlah dan luas area terbangun permukiman di Kota Kotamobagu Sulawesi