• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. INFEKSI NEONATUS 1. Definisi

Neonatus adalah periode bayi lahir sampai 4 minggu sesudah lahir.7

Infeksi adalah invasi dan pembiakan mikroorganisme di jaringan tubuh, yang secara klinis bisa tidak tampak, diikuti oleh respon imun pejamu (host) berupa cedera seluler lokal akibat kompetisi metabolisme, toksin, replikasi intrasel, dan respon antigen-antibodi.8

2. Etiologi

a. Infeksi bakterial

Banyak bakteri dapat menyebabkan infeksi sistemik dengan infeksi dapat bersifat kongenital maupun didapat seperti : Lysteria spp, Mycobacterium tuberkulosis, E coli, pneumokokus, salmonela, enterokokus, streptokokus (sering Group β-Streptococcus/ GBS ) dan stafilokokus, Pseudomonas spp dan Klebsiella.9 Selain menyebabkan infeksi sistemik, infeksipun dapat bersifat lokal seperti terjadinya infeksi kulit, pneumoni, osteomielitis, artritis, otitis media, infeksi pada saluran pencernaan dan urogenital.9

b. Infeksi virus

Yang sering menyebabkan infeksi kongenital/transplasenta antara lain CMV/Cytomegalo virus, Rubella, Parvo virus, HIV.9 Sedangkan yang sering menyebabkan infeksi yang didapat antara lain Herpes simplex virus, Varicella-zoster virus, hepatitis, RSV/Respiratory syncial virus.10

(2)

c. Infeksi parasit / jamur

Sering disebabkan oleh kandida yang dapat bersifat infeksi lokal maupun sistemik, infeksi biasanya adalah infeksi yang didapat.9,10 Infeksi kongenital yang sering ditemukan adalah toxoplasma dan syphilis, keduanya sering menimbulkan kelainan/cacat kongenital.9,10

3. Epidemiologi

Infeksi neonatus memiliki beragam insiden menurut definisinya, dari 1-4/1000 kelahiran hidup di negara maju dengan fluktuasi yang besar sepanjang waktu dan tempat geografis.9 Keragaman insidens dari rumah sakit ke rumah sakit lainnya dapat dihubungkan dengan angka prematuritas, perawatan prenatal, pelakanaan persalinan dan kondisi lingkungan di ruang perawatan.9 Angka kejadian infeksi neonatus meningkat secara bermakna pada bayi dengan berat badan lahir rendah dan bila ada faktor resiko ibu atau tanda-tanda seperti ketuban pecah lama (>18 jam), demam intrapartum ibu (>37,5oC), leukosit ibu (>18.000), pelunakan uterus dan takikardia janin (>180 kali/menit).9,10

Infeksi neonatus memiliki beragam faktor resiko diantaranya adalah faktor resiko dari host meliputi jenis kelamin laki-laki, cacat imun didapat atau kongenital, galaktosemia, pemberian zat besi intramuskuler, anomali kongenital, omfalitis dan kembar.9 Prematuritas merupakan faktor resiko baik pada infeksi mulai-awal maupun mulai-akhir.9,10

4. Patogenesis

Infeksi neonatus dapat terjadi segera atau lambat, kejadiannya sangat dipengaruhi oleh paparan organisme pada saat lahir, walaupun dapat juga disebabkan oleh kualitas perawatan bayi baru lahir atau keadaan lingkungan rumah.9 Onset infeksi neonatus sering dimulai dari uterus dan biasanya disebabkan karena adanya infeksi bakteri pada traktus urogenitalia ibu.9,10

(3)

Infeksi neonatus dapat terjadi akibat infeksi di daerah vagina.11 Demikian pula jika ibu mengalami infeksi segera setelah melahirkan dengan suhu > 37,8 oC, maka sekitar 9,2 – 38,2% di antara bayi yang dilahirkan akan menderita infeksi neonatus.11 Bayi yang terinfeksi akan menunjukkan gejala-gejala kardiorespirasi, seperti “ grunting “, takipneu dan sianosis saat kelahiran.10,11

5. Manifestasi Klinik

Manifestasi klinis dari infeksi neonatus di mulai tanpa gejala, tanda-tanda ringan, menggigit, iritabel, letargi, gelisah, dan keinginan menyusu yang kurang dapat menjadi tanda-tanda utama.12 Temperatur yang tidak stabil dapat meninggi atau kurang dari normal (biasanya hipotermia terjadi pada bayi BBLR).12 Perubahan warna kulit, lambatnya waktu pengisian kapiler, perubahan denyut jantung, frekuensi nafas, berat badan tiba-tiba turun, pergerakan kurang, muntah dan diare menjadi nyata pada keadaan penyakit yang progresif.12 Selain itu, dapat terjadi edema, salerema purpura atau perdarahan, ikterus, hepatosplenomegali, dan kejang.12 Umumnya dapat dikatakan bila bayi itu “not doing well” kemungkinan besar ia menderita infeksi.12

Manifestasi lainnya adalah data laboratorium yang tidak stabil (khususnya hipoglikemia) dan neptropenia.12 Diagnosis dapat dikonfirmasikasikan dengan kultur darah yang positif.12 Kultur ini dapat memakan waktu 48 jam.12 Sedangkan perjalanan infeksi dapat mengakibatkan kematian dalam beberapa jam.12 Oleh karena itu, kita harus memulai terapi antibiotik secepatnya.12 Antibiotik dapat tidak dilanjutkan kultur darah negatif dan bayi tidak menunjukkan gejala infeksi.12

Neonatus terutama BBLR yang dapat tetap hidup selama 72 jam pertama dan bayi tersebut menunjukkan gejala penyakit atau menderita penyakit kongenital tertentu.12 Namun tingkah lakunya berubah dapat dicurigai terjadi infeksi.12

(4)

6. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan untuk infeksi neonatus : 2,9 a. Fungsi lumbal

b. Preparat darah hapus, kultul darah, darah rutin, laju endap darah c. Pemeriksaan sinar X

B. FAKTOR- FAKTOR PREDISPOSISI INFEKSI NEONATUS 1. Faktor neonatus

a. Maturitas

Maturitas adalah masa sejak terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran, dihitung dari hari pertama haid terakhir.7 Bayi kurang bulan (preterm) memiliki pertahanan imunitas yang lebih rendah dibanding bayi cukup bulan (aterm).7 Defisiensi ini akan menurunkan aktivitas kemotaksis dan menurunkan kemampuan mengopsonisasi mikroorganisme.7

b. Jenis kelamin

Infeksi neonatus sering terjadi pada bayi laki-laki yaitu 4 kali lebih besar dibanding bayi perempuan.1 Gen pada kromosom X mempengaruhi fungsi kelenjar timus dan sintesis Ig.6 Perempuan mempunyai 2 kromosom X, hal ini menyebabkan lebih tahan terhadap infeksi.6 Peneliti lain melaporkan bahwa rasio lecithin sphingomyelin dan konsentrasi saturated phosphatidylcholine serta kortisol dalam cairan amnion pada kehamilan 28-40 minggu bayi perempuan lebih tinggi dibanding bayi laki-laki.2 c. Berat lahir

Berat lahir berperan penting pada terjadinya infeksi neonatus.1 Studi Collaborative Perinatal Research yang dilakukan oleh National Institute of Health Amerika Serikat melaporkan bahwa Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) mempunyai resiko tinggi terjadi infeksi dibanding bayi lahir lebih 2500 gram.1 Berat lahir merupakan faktor neonatus terpenting yang memberi kecenderungan pada infeksi.11

(5)

2. Faktor ibu/ maternal a. Umur

Menurut Klaus dan Fanaroff, umur ibu < 20 tahun atau > 30 tahun merupakan faktor predisposisi infeksi neonatus akibat komplikasi kehamilan dan persalinan.15

b. Ras/ latar belakang etnis

Penelitian di New York menyatakan bahwa bayi kulit hitam lebih banyak mengalami infeksi dibanding bayi kulit putih/ Hispanik.15 Meskipun status sosial ekonomi rendah dihubungkan dengan kecenderungan peningkatan kolonisasi β -Streptococcus, wanita keturunan Mexico-America dengan umur dan status sosial ekonomi sama lebih sedikit mengalami pertumbuhan kolonisasi dibanding wanita kulit putih atau kulit hitam.15

c. Cara persalinan

Prosedur yang dilaksanakan selama persalinan yaitu pemeriksaan vagina berlebihan, partus tindakan, akan meningkatkan resiko infeksi pada neonatus.15 Penggunaan monitor intra uteri bisa merupakan saluran masuk mikroorganisme dan dihubungkan dengan resiko terinfeksi virus Herpes Simpleks.15

3. Faktor lingkungan : a. Alat-alat

Pemasangan respirator/ ventilator/ pemasangan pipa endotrakeal, pengambilan darah, pungsi lumbal, dan cairan intravena memudahkan masuknya kuman/ flora bakteri endogen, yang dapat menimbulkan pneumonia, sepsis.6,12

b. Faktor geografi

Bakteri penyebab infeksi berbeda jenisnya antara satu rumah sakit dengan rumah sakit lain atau antara satu negara dengan negara lain.6,12 Disebabkan perbedaan fasilitas pelayanan kesehatan, budaya setempat,

(6)

pelayanan perawatan, dan pola penggunaan antibiotika.12 Faktor lain adalah jenis kolonisasi bakteri pada ibu hamil berbeda di setiap negara.12 c. Infeksi silang

Infeksi banyak terjadi di bangsal perawatan bayi baru lahir yang berasal dari orang dewasa (termasuk ibu, perawat, dokter, mahasiswa, keluarga, atau pengunjung).12 Transmisi melalui droplet merupakan sumber infeksi terbanyak, baik berasal dari orang dewasa maupun bayi lain.12

C. DIAGNOSIS INFEKSI NEONATUS

Diagnosis infeksi pada neonatus ditegakkan atas dasar gejala klinis dan pemeriksaan penunjang.15,16 Diagnosis ini tergantung pada isolasi agen etiologik dari darah, cairan spinal, air kemih, atau cairan tubuh lain.11,13 Biakan dari bagian tubuh lainnya seperti aspirasi cairan selulitis atau abses, usapan dari kotoran mata yang purulen, sekret di umbilikus dan luka sebaiknya dilakukan pula, mengingat mikroorganisme pada bahan tersebut mungkin sesuai dengan penyebab infeksi.16

D. PROGNOSIS

Angka kematian infeksi neonatus berkisar antara 10-40% dan pada meningitis 15-50%.17 Tinggi rendahnya angka kematian tergantung dari waktu timbulnya penyakit, penyebabnya, besar kecilnya bayi, beratnya penyakit, dan tempat perawatannya.17 Gejala sisa neurologik yang jelas tampak adanya hidrosefalus, retardasi mental, buta, tuli, dan cara bicara yang tidak normal.16,17 Kejadian gejala sisa ini adalah sekitar 30-50% pada bayi yang sembuh dari meningitis neonatus.18,19 Gejala sisa yang ringan seperti gangguan penglihatan, kesukaran belajar, dan kelainan tingkah laku dapat pula terjadi.18,19

(7)

E. KERANGKA TEORI INFEKSI NEONATUS (-) Faktor neonatus Maturitas Jenis Kelamin Berat lahir Faktor ibu Umur Ras/latar belakang etnis Cara persalinan Faktor lingkungan Alat-alat Geografi Infeksi silang Imunitas ↓ Kolonisasi mikroorganisme ↑ Kolonisasi mikroorganisme↑ Komplikasi kehamilan dan persalinan ↑

Jumlah pintu masuk mikroorganisme ↑

Penularan

Jumlah pintu masuk mikroorganisme ↑

INFEKSI NEONATUS (+)

(8)

F. KERANGKA KONSEP

G. HIPOTESIS

1. Hipotesis Mayor

Ada hubungan antara karakteristik faktor bayi lahir dengan kejadian infeksi neonates.

2. Hipotesis Minor

a. Ada hubungan antara berat lahir dengan kejadian infeksi neonatus. b. Ada hubungan antara maturitas dengan kejadian infeksi neonatus. c. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian infeksi neonatus.

Infeksi Neonatus Maturitas

Jenis Kelamin Berat Bayi

Referensi

Dokumen terkait

Pada menjalankan kuasa yang diberikan oleh seksyen 168, Kanun Tanah Negara, notis adalah dengan ini diberi bahawa adalah dicadangkan hendak mengeluarkan hakmilik

Apakah ujian diawasi oleh dosen mata kuliah Ya Sesuai Panduan Akademik Apakah soal ujian dari dosen mata kuliah diserahkan ke Prodi paling lambat. 3 hari sebelumnya

Bab ini berisikan mengenai berbagai bentuk aktivitas bermusik yang mendukung peribadatan atau Kebaktian di Gereja Kristen Indonesia Jemaat Gejayan Yogyakarta

Able to solve the partial integration and trigonometry function integration Teknik Integrasi Integration technique Ceramah dan Latihan Lecture and Exercises 3x50’ Dapat

Setelah Wajib Pajak UMKM selesai menghitung besaran uang tebusan dan telah memiliki bayangan nominalnya, maka langkah selanjutnya adalah mengisi lampiran lembar &#34;surat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pengelolaan pembelajaran fisika dengan menerapakan model pembelajaran Advance Organizer pada pokok bahasan Usaha

Berkaitan dengan pesan tentang kerukunan umat beragama perspektif Islam dalam film sang martir ini, tergambar dalam beberapa scene, diantaranya :.. Dalam scene ini

Apabila sebagai akibat dari penjualan saham oleh pemegang saham publik Bank Niaga dan LB kepada CIMB Group, jumlah kepemilikan pemegang saham publik (pemegang saham yang memiliki